SIMULASI IDENTIFIKASI DAERAH CODING PADA DEOXYRIBONUCLEIC ACID DENGAN MENGGUNAKAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIMULASI IDENTIFIKASI DAERAH CODING PADA DEOXYRIBONUCLEIC ACID DENGAN MENGGUNAKAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM"

Transkripsi

1 JETri, Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN SIMULASI IDENTIFIKASI DAERAH CODING PADA DEOXYRIBONUCLEIC ACID DENGAN MENGGUNAKAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM Suhartati Agoes & Suryadi* Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract Deoxyribonucleic acid (DNA) is a genetic substance that brings heredity factor. DNA consist of four bases, which are adenine, timine, guanine, and citosine. Each base is symbolized by A, T, G, and C. There are coding and noncoding regions in DNA data. Coding region (called exon) is a DNA region that s useful to describe heredity factor. Many methods can be used to determine coding region in DNA data, one of them is by using Discrete Fourier Transform (DFT). Simulation using DFT is performed by entering the algoritm similarities into Matlab language program. The purpose of simulation are to predict exon length, to get the value of optimized spectral and to get the value of exon total power spectral. Optimized spectral is useful to identify exon position in DNA data. The results of simulation reveal that the total power spectral value of exon is proportional to N-point DFT value for each DNA sequence and the optimized spectral value of DNA is also proportional to quantity of exon bases and exon length. Optimized spectral value reaches maximum for more quantity of exon bases and more length of exon than when optimized spectral value reaches minimum. Keywords: deoxyribonucleic acid, exon, optimized spectral, total power spectral. 1. Pendahuluan Kemajuan zaman saat ini mengarah ke segala sesuatu yang serba digital. Berbagai macam peralatan elektronik yang ada di pasaran kini telah dilengkapi dengan sistem digital. Sistem digital itu sendiri memanfaatkan data biner dalam proses pengolahan datanya. Data biner ini merupakan sistem angka berbasis dua, yaitu 0 dan 1. Data-data seperti suara, gambar, atau teks dapat disandikan ke bentuk data biner tersebut. Hal ini tentu saja memudahkan dalam pengolahan data secara komputasi untuk berbagai tujuan. Demikian halnya dalam bidang digital signal processing. Penelitian yang melibatkan penyandian secara biner dalam signal processing untuk menganalisis data biomolekuler sel telah melahirkan bidang bioinformatika. Bioinformatika merupakan kajian yang memadukan disiplin ilmu biologi molekul, matematika dan komputer. Kajian ini didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisis untuk menangkap dan * Alumni Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti

2 JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN menginterpretasikan data-data biologi molekul, seperti data deoxyribonucleic acid (DNA) mahkluk hidup. Rantai DNA yang menyandi protein disebut gen. Gen ditranskripsikan menjadi ribonucleic acid messenger (mrna). Kemudian mrna ditranslasikan menjadi protein. Arus informasi dari DNA, RNA, dan terakhir menjadi protein inilah yang disebut sentral dogma dalam biologi molekul. Rantai DNA dari satu organisme tersusun atas puluhan, ratusan, bahkan jutaan jumlah nukleotida yang diwakili oleh empat abjad yaitu adenin ( A ), timin ( T ), guanin ( G ), dan citosin ( C ). Enzim dalam sel hidup membaca data-data genetik yang tersimpan dalam DNA (dalam bentuk kode A, T, G, C) menggunakan cara yang sangat mirip dengan cara komputer membaca data biner. Analogi antara keduanya inilah yang selanjutnya dimanfaatkan dalam bioteknologi modern. Para peneliti telah berhasil membaca rantai DNA yang berjumlah ratusan nukleotida secara menyeluruh pada abad ke-18 (Alberts, B., 1994 : ). Hal ini terus berkembang hingga saat ini terdapat milyaran data nukleotida yang tersimpan dalam database DNA. Database DNA ini dapat di download melalui situs Desakan kebutuhan untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis data-data biologis dari database DNA inilah yang semakin memacu perkembangan kajian bioinformatika. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari signal processing pada urutan diskrit dari data DNA serta memperoleh sinyal spektrum yang mengandung informasi genetik dari hasil analisis output simulasi (berupa spektrum optimal (optimized spectral) dan spektrum daya total (total power spectral)) dengan menggunakan metode DFT untuk input data DNA yang mengacu pada parameter-parameter data DNA Caenorhabditis elegans (cacing tanah/parasit). Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan tulisan ini yaitu program simulasi yang adalah software Matlab Deoxyribonucleic Acid Ilmu yang mempelajari pewarisan sifat individu kepada keturunannya disebut genetika. Ilmu tersebut dinamakan genetika karena 46

3 Suhartati Agoes & Suryadi, Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada Deoxyribonucleid Acid berkaitan dengan gen. Gen adalah faktor pembawa sifat suatu individu yang akan diturunkan pada generasi berikutnya. Setiap gen berfungsi mengontrol atau menentukan satu macam sifat, misalnya gen jenis rambut, gen warna mata, gen warna kulit, dan sebagainya. Gen ini terdapat berderet di dalam kromosom pada tempattempat yang disebut lokus. Setiap gen disusun oleh substansi genetik yang dikenal sebagai asam nukleat (asam inti), yaitu deoxyribonucleic acid (DNA) dan rybonucleic acid (RNA) (Supeni, T., 1996 : 72-73). Dari sejumlah organel yang terdapat di dalam sel, nukleus (inti sel) merupakan organ yang paling banyak mendapat perhatian. Berdasarkan membran (selaput pelindung) pada inti sel, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 2 yaitu prokariotik dan eukariotik. Prokariotik adalah kelompok makhluk hidup yang nukleusnya tidak diselubungi oleh membran dan DNAnya tidak berada dalam kromosom (contohnya bakteri). Sedangkan eukariotik merupakan kelompok makhluk hidup yang nukleusnya diselubungi oleh membran dan DNAnya tersusun rapi di dalam kromosom (contohnya manusia, hewan, dan tumbuhan). DNA terdiri dari dua jenis rangkaian yaitu rangkaian panjang yang tak terpilin (single helix) dan rangkaian panjang yang terpilin seperti tangga (double helix), seperti terlihat pada gambar 1. pada halaman berikut ini. Pada DNA double helix, dua untaian DNA tersusun atas ribuan unit nukleotida (polinukleotida). Setiap nukleotida disusun oleh basa nitrogen, gula deoksiribosa dan asam fosfat. Antara nukleotida yang satu dengan nukleotida lainnya dihubungkan oleh suatu ikatan kimia antara gula dan fosfat. Ada 4 macam basa nitrogen yang ditemukan pada DNA, yaitu adenin (A), timin (T), citosin (C), dan guanin (G). Keempat macam basa nitrogen ini menyusun DNA secara berpasangan. Guanin hanya dapat berpasangan dengan citosin, sedangkan adenin berpasangan dengan timin. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan basa-basa nitrogen menyusun rantai DNA dari mahkluk hidup. Dalam kumpulan basa-basa nitrogen yang terdiri dari karakter a, t, c, dan g ini (data DNA) terkandung informasi genetik yang menjadi ciri khas suatu individu (gambar 2). 47

4 JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN Gambar 1 Struktur DNA. Gambar 2 Contoh data DNA. 48

5 Suhartati Agoes & Suryadi, Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada Deoxyribonucleid Acid 3. Ekson Dan Intron Suatu data DNA tersusun atas rangkaian penyandi protein (ekson) dan rangkaian bukan penyandi protein (intron). Ekson didefinisikan sebagai kodon yang memiliki arti dan dapat ditranslasi menjadi protein (asam amino). Kodon adalah satu kelompok nukleotida (3 basa) yang memperinci suatu asam amino. Atau dengan kata lain ekson adalah daerah coding. Sedangkan intron adalah daerah pengkodean yang tidak memiliki arti dan tidak dapat ditranslasi menjadi protein. Intron disebut juga daerah noncoding. Intron ini dihilangkan saat akan ditranslasi menjadi protein. Dalam data DNA, kemunculan intron diawali oleh basa gt dan diakhiri oleh basa ag. Sedangkan ekson diawali dengan basa atg. Untuk posisinya, intron diapit oleh dua ekson. Ini berarti jumlah intron satu lebih sedikit dari jumlah ekson. Kumpulan ekson yang membentuk rangkaian nukleotida baru dinamakan open reading frame (ORF). Gambar 3 pada halaman berikut ini menjelaskan proses pemisahan intron dari rantai RNA. 4. Reading Frame Rangkaian nukleotida dalam molekul mrna dibaca secara berurut dalam kelompok-kelompok tiga (kodon). Setiap kodon menyatakan sebuah asam amino. Cara membaca rangkaian nukleotida ini disebut reading frame (kerangka pembacaan). Ada tiga macam reading frame yaitu reading frame 1, reading frame 2, dan reading frame 3 (tabel 1). Ketiga reading frame tersebut menghasilkan pengkodean protein yang berbeda. Dalam setiap kasus, hanya satu dari ketiga reading frame itu akan memproduksi sebuah protein yang fungsional. Karena tidak adanya "tanda baca" kecuali pada awal dan akhir pesan RNA, kerangka pembacaan ditentukan sejak proses translasi dimulai dan selanjutnya tetap demikian. Tabel 1 Reading frames Data DNA aatgacggatccgat Readind frame 1 Readind frame 2 Readind frame 3 aat gat gga tcc gat atg acg gat ccg tga cgg atc cga 49

6 JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN Sitoplasma nucleus DNA RNA intron ekson TRANSKRIPSI PENYAMBUNGAN mrna protein Gambar 3 Proses pemisahan intron dari rantai RNA. 5. Numerical Data Sequence Untuk menggunakan metode DFT dalam menganalisis data DNA, data DNA harus diubah ke bentuk numerik. Caranya yaitu dengan membentuk 4 binary indicator sequences (tabel 2. pada halaman berikut) (Anastassiou, D., 2000: np). Urutan numerik data DNA {x[n]} adalah: x[n] = au A [n] + tu T [n] + cu C [n] + gu G [n] (1) untuk n = 0,1,2,..., N-1 50

7 Suhartati Agoes & Suryadi, Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada Deoxyribonucleid Acid dimana u A [n], u T [n], u C [n], dan u G [n] adalah binary indicator sequences yang dapat bernilai 1 atau 0 pada urutan n sesuai dengan urutan karakter sebenarnya dalam data DNA. Tabel 2 Binary indicator sequences Data DNA.... a g t a c c g.... Indikator u A [n] Indikator u T [n] Indikator u C [n] Indikator u G [n] Untuk setiap n, hanya satu dari binary indicator sequences yang bernilai 1. Dengan mengabaikan nilai a, t, c, dan g, persamaan (1) menjadi: u A [n] + u T [n] + u C [n] + u G [n] = 1, untuk semua n (2) 6. Discrete Fourier Transform (Dft) DFT adalah urutan frekuensi diskrit waktu terbatas yang diperoleh dengan proses sampling suatu periode terhadap transformasi fourier. DFT {H(k)} dari urutan waktu diskrit {h(n)} sepanjang N diberikan pada persamaan (3) berikut ini. N H(k) = n 1 0 h( n) e 2 j kn N, k = 0, 1, 2,..., N-1 (3) Persamaan (3) disebut juga N-point DFT. Dalam pemrosesan sinyal suatu input DNA, urutan waktu diskrit adalah urutan numerik x[n] input data DNA. Maka persamaan (3) menjadi: N X[k] = n 1 0 x[ n] e 2 j kn N, k = 0, 1, 2,..., N-1 (4) 51

8 JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN N 1 = n 0 ( au A [ n] tu T [ n] cu C [ n] gu G [ n]) e 2 j kn N = a U A [k] + t U T [k] + c U C [k] + g U G [k] (5) DFT untuk binary indicator sequences berdasarkan persamaan (5) adalah U A [k], U T [k], U C [k], dan U G [k]. Setiap k dapat dicari spektrum daya totalnya (total power spectral) {S[k]} dengan cara menjumlahkan nilai dari masing-masing DFT binary indicator sequences. S[k] = U A [k] 2 + U T [k] 2 + U C [k] 2 + U G [k] 2 (6) Dalam daerah coding DNA, frekuensi k = N/3 merupakan bagian yang penting karena menyangkut dengan panjang kodon yang berkelipatan tiga (triplet). Jika k = N/3 disubstitusi pada persamaan (5) dan setiap DFT binary indicator sequences dinormalisasi, maka diperoleh: 1 N 1 N 1 N 1 N 1 X[ ] a U [ ] [ ] U [ ] g U [ N A t UT c C G ] (7) N 3 N 3 N 3 N 3 N 3 Dengan menetapkan: 1 N X[ ] = W N 3 1 N UA [ ] = A N 3 1 N UT [ ] = T N 3 1 N UC [ ] = C N 3 1 N UG [ ] = G N 3 52

9 Suhartati Agoes & Suryadi, Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada Deoxyribonucleid Acid persamaan (7) menjadi: W = aa + tt + cc + gg (8) Nilai spektrum optimal (W 2 ) dapat diperoleh dengan mencari hasil kuadrat nilai W dari persamaan (8). W 2 = aa + tt + cc + gg 2 (9) Nilai a, t, c, dan g dalam tulisan ini diambil berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil analisis data DNA Caenorhabditis elegans (8000 bp, urutan ke-7021 s.d ) yaitu: a = 0,10 + 0,12j t = -0,30 0,20j c = 0 g = 0,45 0,19j Nilai kompleks inilah yang nantinya diikutsertakan pada penggunaan persamaan (9) guna medapatkan nilai spektrum optimal untuk setiap panjang data DNA (Anastassiou, D., 2001: np). 7. Rancangan Simulasi Ada 3 data DNA hewan (no.1 s.d. 3) dan 1 data DNA tumbuhan (no.4) yang didownload melalui situs dan akan digunakan sebagai input simulasi yaitu: 1. Caenorhabditis elegans (accession number AF099922, 8000 bp, data urutan ke 7021 s.d ). 2. Felis catus (accession number AC146679, 3000 bp, data urutan ke s.d ). 3. Mus musculus (accession number AC154359, 2520 bp, data urutan ke s.d ). 4. Oryza sativa (accession number AC161790, 2160 bp, data urutan ke 4981 s.d. 7140). 53

10 JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN Output simulasi adalah gambar spektrum daerah coding DNA hewan dan tumbuhan sesuai dengan reading frame-nya serta gambar spektrum daya total (total power spectral) dari daerah coding sesuai dengan open reading frame-nya. Proses simulasi berlangsung saat program yang telah dibuat untuk simulasi dapat dijalankan pada Matlab tanpa ada pesan error. Prosedur proses simulasi mulai dari awal sampai akhir simulasi dijelaskan dalam bentuk blok diagram simulasi berikut ini. Gambar 4 Blok diagram simulasi. Gambar 4 diatas merupakan urut-urutan proses simulasi identifikasi daerah coding pada DNA. Proses pertama yaitu memasukkan input berupa data DNA yang merupakan kumpulan karakter string (a, t, c, g). Proses berikutnya adalah mengubah karakter string pada data DNA menjadi data numerik dengan membentuk binary indikator sequences. Proses selanjutnya yaitu mengolah data numerik tersebut dengan metode DFT guna mendapatkan output berupa sinyal spektrum. 8. Hasil Dan Analisis Simulasi Sebagai hasil dari simulasi, diperoleh gambar spektrum daerah coding pada DNA serta spektrum daya total dari ORF DNA untuk empat data DNA yang digunakan sebagai input simulasi. 54

11 Suhartati Agoes & Suryadi, Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada Deoxyribonucleid Acid Gambar 5 Hasil dan analisis data DNA Caenorhabditis elegans (urutan data ke 7021 s.d ): (1) Spektrum optimal (8000 bp), (2) Grafik perbandingan jumlah basa dalam ekson I dan II, (3) Spektrum daya total ORF (1332 bp). 55

12 JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN Gambar 6 Hasil dan analisis data DNA Felis catus (urutan data ke s.d ): (1) Spektrum optimal (3000 bp), (2) Grafik perbandingan jumlah basa dalam ekson I dan V, (3) Spektrum daya total ORF (1056 bp). 56

13 Suhartati Agoes & Suryadi, Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada Deoxyribonucleid Acid Gambar 7 Hasil dan analisis data DNA Mus musculus (urutan data ke s.d ): (1) Spektrum optimal (2520 bp), (2) Grafik perbandingan jumlah basa dalam ekson IV dan V, (3) Spektrum daya total ORF (1578 bp). 57

14 JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN Gambar 8 Hasil dan analisis data DNA Oryza sativa (urutan data ke 4981 s.d. 7140): (1) Spektrum optimal (2160 bp), (2) Grafik perbandingan jumlah basa dalam ekson II dan IV, (3) Spektrum daya total ORF (780 bp). 58

15 Suhartati Agoes & Suryadi, Simulasi Identifikasi Daerah Coding Pada Deoxyribonucleid Acid Berdasarkan hasil analisis gambar spektrum optimal DNA Caenorhabditis elegans (gambar 5) menunjukkan bahwa terdapat 5 posisi ekson dalam DNA Caenorhabditis elegans. Nilai optimized spectral dari data DNA Caenorhabditis elegans sepanjang 8000 bp (accession number AF099922, data urutan ke 7021 s.d ) mencapai maksimum pada 4,96 x 10-3 (ekson ke-ii) dan minimum pada 1,61 x 10-3 (ekson ke-i). Panjang sequence adalah urutan data terakhir dikurangi urutan data awal ditambah 1. Panjang ekson dapat ditentukan dengan cara yang sama dengan panjang sequence. Posisi puncak ekson adalah panjang ekson dibagi 3 lalu dijumlahkan pada posisi awal ekson. Untuk ekson dengan nilai spektral maksimum (ekson ke-ii) dan minimum (ekson ke-i) dianalisis untuk mengetahui perbandingan jumlah masing-masing basa penyusunnya. Ternyata ekson dengan nilai spektral maksimum memiliki jumlah basa dan panjang ekson yang lebih besar dibandingkan ekson dengan nilai spektral minimum (gambar 5(2)). Spektrum dari open reading frame atau gabungan dari seluruh ekson (ekson ke-i s.d V) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 6 dan tampilannya adalah seperti pada gambar spektrum daya total (gambar 5(3)). Ciri khas dari spektrum daya total suatu ORF ditandai dengan adanya puncak spektrum yang lebih tinggi dari puncak-puncak spektrum lainnya (Anastassiou, D., 2001: np). Berdasarkan hasil analisis gambar spektrum optimal DNA Felis catus (gambar 6) menunjukkan bahwa terdapat 5 posisi ekson dalam DNA Felis catus. Nilai optimized spectral dari data DNA Felis catus sepanjang 3000 bp (accession number AC146679, data urutan ke s.d ) mencapai maksimum pada 1,32 x 10-3 (ekson ke-v) dan minimum pada 4,51 x 10-4 (ekson ke-i). Ekson ke-v memiliki jumlah basa dan panjang ekson yang lebih besar daripada ekson ke-i (gambar 6(2)). Besarnya spektrum daya total dari ORF (ekson ke- I s.d. V) ditentukan dengan menggunakan persamaan 6 (gambar 6(3)). Berdasarkan hasil analisis gambar spektrum optimal DNA Mus musculus (gambar 7) menunjukkan bahwa terdapat 7 posisi ekson dalam DNA Mus musculus. Nilai optimized spectral dari data DNA Mus musculus sepanjang 2520 bp (accession number AC154359, data urutan ke s.d ) mencapai maksimum pada 1,29 x 10-3 (ekson ke-iv) dan minimum pada 5,14 x 10-4 (ekson ke-v). Ekson ke-iv memiliki jumlah basa dan panjang ekson yang lebih besar daripada ekson ke-v (gambar 7(2)). Besarnya spektrum daya total dari ORF (ekson ke-i s.d. VII) ditentukan dengan menggunakan persamaan 6 (gambar 7(3)). 59

16 JETri, Tahun Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 45-60, ISSN Berdasarkan hasil analisis gambar spektrum optimal DNA Oryza sativa (gambar 8) menunjukkan bahwa terdapat 4 posisi ekson dalam DNA Oryza sativa. Nilai optimized spectral dari data DNA Oryza sativa sepanjang 2160 bp (accession number AC161790, data urutan ke 4981 s.d. 7140) mencapai maksimum pada 1,18 x 10-3 (ekson ke-ii) dan minimum pada 5,56 x 10-4 (ekson ke-iv). Ekson ke-ii memiliki jumlah basa dan panjang ekson yang lebih besar daripada ekson ke-iv (gambar 8(2)). Besarnya spektrum daya total dari ORF (ekson ke-i s.d. IV) ditentukan dengan menggunakan persamaan 6 (gambar 8(3)). 9. Kesimpulan Dari keseluruhan simulasi identifikasi daerah coding yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Besarnya nilai maksimum dan minimum dari optimized spectral pada daerah coding (ekson) DNA bergantung pada 2 faktor, yaitu kuantitas basa-basa penyusun ekson (a, t, g, c) serta panjang ekson. 2. Nilai optimized spectral mencapai maksimum untuk kuantitas basa-basa penyusun ekson dan panjang ekson yang lebih besar daripada saat nilai optimized spectral mencapai minimum. 3. Nilai total power spectral dari open reading frame data DNA hewan dan tumbuhan bergantung pada besarnya nilai N-point DFT masingmasing sequence-nya. Hubungan antara nilai total power spectral dengan N-point DFT adalah berbanding lurus. Semakin besar nilai N- point DFT maka nilai total power spectralnya akan semakin besar juga. 4. Suatu informasi genetik yang diperoleh dari hasil analisis data DNA dengan memakai metode discrete fourier transform (DFT) dapat digunakan untuk menunjang penelitian-penelitian lebih lanjut dalam bidang bioinformatika. Daftar Pustaka 1. Alberts, B., Dennis Bray, Julian Lewis, dkk Biologi Molekuler Sel 1: Mengenal Sel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2. Anastassiou D Digital Signal Processing of Biomolecular Sequences. Technical Report EE Anastassiou D. Genomic Signal Processing IEEE Signal Processing Magazine. 4. Supeni, T., Mintje SL Tobando, Yan Piet Talumewo Biologi SMU Jilid 3A. Jakarta: Erlangga. 60

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. DNA DAN RNA Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. ADN merupakan blue print yang berisi instruksi yang diperlukan untuk membangun komponen-komponen

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BAHAN GENETIK DNA RNA DEFINISI Genom Ekspresi gen Transkripsi Translasi Kromosom eukaryot Protein Histon dan Protamin Kromosom prokaryot DNA plasmid Asam

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA Oleh: Nama : Nur Amalina Fauziyah NIM : 141810401041 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 PEMBAHASAN Asam nukleat

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si Dalam rekayasa genetika DNA dan RNA DNA (deoxyribonucleic Acid) : penyimpan informasi genetika Informasi melambangkan suatu keteraturan kebalikan dari entropi

Lebih terperinci

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Oleh: Fatchiyah dan Estri Laras Arumingtyas Laboratorium Biologi Molekuler dan Seluler Universitas Brawijaya Malang 2006 2.1.Pendahuluan Era penemuan materi

Lebih terperinci

M A T E R I G E N E T I K

M A T E R I G E N E T I K M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel BIOTEKNOLOGI Struktur dan Gambar Apakah Ini dan Apakah Perbedaannya? Perbedaan dari gambar diatas organisme Hidup ular organisme Hidup Non ular Memiliki satuan (unit) dasar berupa sel Contoh : bakteri,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali Masyarakat Bali saat ini merupakan hasil perkembangan masyarakat Bali yang menghuni Bali sejak zaman prasejarah. Hal tersebut dapat

Lebih terperinci

Organisasi DNA dan kode genetik

Organisasi DNA dan kode genetik Organisasi DNA dan kode genetik Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila DNA terdiri dari dua untai

Lebih terperinci

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA Aulia Dwita Pangestika A2A014018 Fakultas Kesehatan Masyarakat DNA dan RNA DNA sebagai senyawa penting yang hanya ada di mahkluk hidup. Di mahkluk hidup senyawa ini sebagai master kehidupan untuk penentuan

Lebih terperinci

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu DNA DNA adalah rantai doble heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis protein. Struktur DNA (deoxyribosenucleic acid) yaitu: 1. gula 5 karbon (deoksiribosa)

Lebih terperinci

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di Membran Inti Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk

Lebih terperinci

Ciri Khas Materi Genetik

Ciri Khas Materi Genetik KIMIA DARI GEN Ciri Khas Materi Genetik 1. Replikasi: digandakan, diturunkan kepada sel anak 2. Penyimpan informasi 3. Meng ekspresi kan informasi: Dimulai dengan transkripsi DNA sehingga dihasilkan RNA,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori dasar yang dijadikan sebagai landasan dalam penulisan tugas akhir ini. 2.1 Ilmu Bioinformatika Bioinformatika merupakan kajian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi. bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3 molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A,

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Oleh: Aria Fransisca Bashori Sukma 141810401023 Dosen Pembimbing Eva Tyas Utami, S.Si, M.Si NIP. 197306012000032001

Lebih terperinci

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

PENGENALAN BIOINFORMATIKA PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika

Lebih terperinci

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BIO306. Prinsip Bioteknologi BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 2. BAHAN DAN KODE GENETIK Bahan Genetik Deoxyribonucleic acid (DNA) ditemukan tahun 1869. Pada saat itu fungsi belum diketahui. Selanjutnya diisolasi dari nukleus berbagai

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET PADA DNA

BAB IV APLIKASI MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET PADA DNA 50 BAB IV APLIKASI MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET PADA DNA Pada Bab ini dijelaskan mengenai DNA cendawan pada spesies Aspergillus niger [http://www.ncbi.nlm.gov/ 06/05/2009] sebagai data input yang digunakan

Lebih terperinci

DNA FINGERPRINT. SPU MPKT B khusus untuk UI

DNA FINGERPRINT. SPU MPKT B khusus untuk UI DNA FINGERPRINT SPU MPKT B khusus untuk UI 1 Pengertian umum Bioteknologi : seperangkat teknik yang memanfaatkan organisme hidup atau bagian dari organisme hidup, untuk menghasilkan atau memodifikasi produk,

Lebih terperinci

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi (  FMIPA UNY 2012 Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang

Lebih terperinci

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya SINTESIS PROTEIN Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya Sintesis Protein Proses dimana kode genetik yang dibawa oleh gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino SINTESIS PROTEIN EKSPRESI GEN Asam nukleat

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 10. GENETIKA MIKROBA Genetika Kajian tentang hereditas: 1. Pemindahan/pewarisan sifat dari orang tua ke anak. 2. Ekspresi

Lebih terperinci

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK Mendel; belum terfikirkan ttg struktur, lokus, sifat kimiawi serta cara kerja gen. Sesudah Mendel barulah dipelajari ttg komposisi biokimiawi dari kromosom. Materi genetik

Lebih terperinci

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

MATERI GENETIK A. KROMOSOM MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi

Lebih terperinci

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah Indikator 30 1. Fase-fase sintesis protein: 1) RNAd meninggalkan inti menuju ribosom 2) RNAt mengikat asam amino yang sesuai 3) RNAd dibentuk di dalam inti oleh DNA 4) Asam amino berderet sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum keseluruhan penelitian yang telah dilakukan. Penjelasan mengenai latar belakang, tujuan, ruang lingkup penelitian dan metodologi penelitian.

Lebih terperinci

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat

Lebih terperinci

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering

Lebih terperinci

V. GENETIKA MIKROORGANISME

V. GENETIKA MIKROORGANISME V. GENETIKA MIKROORGANISME Genetika merupakan suatu cabang ilmu yang membahas tentang sifat-sifat yang diturunkan oleh suatu organisme. Penelaahan genetika secara serius pertama kali dilakukan oleh Gregor

Lebih terperinci

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti SUBSTANSI HEREDITAS Dyah Ayu Widyastuti Sel Substansi Hereditas DNA RNA Pengemasan DNA dalam Kromosom DNA dan RNA Ukuran dan Bentuk DNA Double helix (untai ganda) hasil penelitian Watson & Crick (1953)

Lebih terperinci

DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.

DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Struktur DNA Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul

Lebih terperinci

SIFAT FISIK DAN KIMIA DNA NUNUK PRIYANI. Progran Studi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

SIFAT FISIK DAN KIMIA DNA NUNUK PRIYANI. Progran Studi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN SIFAT FISIK DAN KIMIA DNA NUNUK PRIYANI Progran Studi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Dalam menghasilkan keturunan baru, informasi genetic diwariskan

Lebih terperinci

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012 DFR ISI HLMN JUDUL 1 DFR ISI 2 DFR GMBR 3 DFR BEL 4 BGIN ISI I. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 5 II. persepsi 5 III. Pemahaman Konsep 5 a. DN 6 b. Struktur DN 6 c. RN 7 d. Sintesa Protein 8 e.

Lebih terperinci

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi Adakah kemiripan Apa penyebabnya..?? STANDAR 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas DASAR 3.4 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom Menyebutkan

Lebih terperinci

Kasus Penderita Diabetes

Kasus Penderita Diabetes Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

RNA (Ribonucleic acid)

RNA (Ribonucleic acid) RNA (Ribonucleic acid) Seperti yang telah dikemukakan bahwa, beberapa organisme prokaryot, tidak memiliki DNA, hanya memiliki RNA, sehingga RNA-lah yang berfungsi sebagai molekul genetik dan bertanggung

Lebih terperinci

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA? GENETIKA Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA? Bapak Burik, anaknya tentu Burik Pepatah yang kita jumpai di seluruh dunia. Secara tak sadar mengekspresikan penyebaran pengetahuan genetika

Lebih terperinci

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA http://www.nlm.nih.gov/medlineplu S/ency/images/ency/fullsize/19095.jpg Menentukan sifat tubuh, dan diturunkan ke generasi berikutnya TUJUAN Menjelaskan struktur

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER PENGENALAN SITUS BIOINFORMATIKA NCBI DAN PENGGUNAANNYA DALAM MEMAHAMI PROSES EKSPRESI GEN Oleh: Nabila Fatin Aisiah M0614026 S1 Farmasi 2014 Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA

Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA Septu Jamasoka - 13509080 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

SINTESIS PROTEIN. Delayota Science Club Januari 2011

SINTESIS PROTEIN. Delayota Science Club Januari 2011 SINTESIS PROTEIN Delayota Science Club Januari 2011 Dogma Sentral Aliran informasi genetik dari DNA ke Protein Informasi (kode genetik) pada DNA akan diekspresikan dalam bentuk protein Kode genetik Marshall

Lebih terperinci

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 14/17 November 2011 Tatap Muka 8: Heredity III XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sifat (trait) yang diturunkan

Lebih terperinci

Definisi Sintesis Protein

Definisi Sintesis Protein Definisi Sintesis Protein Manusia, hewan, dan tumbuhan sangat memerlukan protein sebagai unsur utama penyusun tubuhnya. Protein pada manusia dan hewan terdapat paling banyak pada membran sel, sitoplasma,

Lebih terperinci

Pokok Bahasan: Ekspresi gen

Pokok Bahasan: Ekspresi gen Pokok Bahasan: Ekspresi gen Sub Pokok Bahasan : 3.1. Regulasi Ekspresi 3.2. Sintesis Protein 3.1. Regulasi ekspresi Pengaruh suatu gen dapat diamati secara visual misalnya pada anggur dengan warna buah

Lebih terperinci

1. Sel sangat kompleks namun teratur. 3. Sel mampu memperbanyak diri. 5. Sel melakukan berbagai reaksi kimiawi

1. Sel sangat kompleks namun teratur. 3. Sel mampu memperbanyak diri. 5. Sel melakukan berbagai reaksi kimiawi Pengertian SEL JARINGAN ORGAN individu Sel (cella) Robert Hooke : suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma) Sel: satuan terkecil makhluk hidup yang dapat

Lebih terperinci

TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA

TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA Bab 2 TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 2.1 Mikrobiologi 2.1.1 Sel Sel adalah struktur biologi terendah yang mampu melakukan semua aktivitas kehidupan. Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi karena setiap

Lebih terperinci

PENYAJIAN SECARA GEOMETRI HIMPUNAN PEMBENTUK DNA

PENYAJIAN SECARA GEOMETRI HIMPUNAN PEMBENTUK DNA PENYAJIAN SECARA GEOMETRI HIMPUNAN PEMBENTUK DNA Isah Aisah, Departemen Matematika FMIPA UNPAD, Jatinangor, isah.aisah@unpad.ac.id Abstrak Kode genetik adalah satu set instruksi untuk mentransfer data

Lebih terperinci

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat ASAM NUKLEAT ASAM NUKLEAT Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi

Lebih terperinci

Representasi Himpunan Barisan Kodon ke dalam Struktur Modul

Representasi Himpunan Barisan Kodon ke dalam Struktur Modul Jurnal Matematika Integratif ISSN 1412-6184 Volume 10 No1, April 2014, hal 49-54 Representasi Himpunan Barisan Kodon ke dalam Struktur Modul Yurio Windiatmoko, Ema Carnia, Isah Aisah Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh : Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

Saya telah melihat cara membuat strand dna ini di internet dan akhirnya,,,, inilah hasilnya

Saya telah melihat cara membuat strand dna ini di internet dan akhirnya,,,, inilah hasilnya Untuk menghasilkan bahan 3D saya ini, bahan yang telah saya gunakan adalah kertas berwarna, dawai, double tape, gabus dan pelekat. Bahan-bahan ini merupakan bahan yang mudah untuk dicari dan semestinya

Lebih terperinci

Substansi Genetik. By Ms. Evy Anggraeny. SMA Regina Pacis Jakarta. Sept

Substansi Genetik. By Ms. Evy Anggraeny. SMA Regina Pacis Jakarta. Sept Substansi Genetik SMA Regina Pacis Jakarta By Ms. Evy Anggraeny Sept 2013 1 DNA/ADN Terdiri dari gula pentosa, basa nitrogen dan phosphat DNA Sept 2013 2 Macam Basa Dua macam basa Purin Adenine = A pada

Lebih terperinci

DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN

DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN Mata Kuliah Biomedik Oleh : Arma Adi Prasetya 1106053735 Nur Aini Hidayah 1106004241 Putri Aprilia Regita 1106054196 Sofya Umi Labiba 1106016084 Tresnani Suci Nurani 1106008656

Lebih terperinci

REPRESENTASI GEOMETRI DARI HIMPUNAN KODON

REPRESENTASI GEOMETRI DARI HIMPUNAN KODON REPRESENTASI GEOMETRI DARI HIMPUNAN KODON Isah Aisah 1, Riyan Adriyansyah 2 1 Prodi Matematika FMIPA UNPAD E-mail : isahaisah@unpadacid 2 Prodi Matematika FMIPA UNPAD E-mail : riyanadriyansyah34@gmailcom

Lebih terperinci

KROMOSOM, GEN, DAN DNA

KROMOSOM, GEN, DAN DNA KROMOSOM, GEN, DAN DNA Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara kromosom, gen, dan DNA Menjelaskan proses replikasi, transkripsi, dan translasi Membuat peta pikiran tentang kromosom,

Lebih terperinci

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) A. PENDAHULUAN NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang menyediakan sumber informasi terkait

Lebih terperinci

Nur Hidayat Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian FTP - UB

Nur Hidayat Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian FTP - UB SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BIOLOGI Genetika Nur Hidayat Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian FTP - UB Email : nhidayat@ub.ac.id 1. Pendahuluan - Sejarah - Tujuan

Lebih terperinci

MUTASI GEN. Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen

MUTASI GEN. Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen MUTASI GEN Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen Mutasi : Mutasi >< Perubahan Fisiologi Perubahan pada bahan genetik yang menyebabkan perubahan ekspresinya Terjadi perubahan pada tingkat metabolisme Perubahan

Lebih terperinci

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak, asam nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik.

Lebih terperinci

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya By Plengdut - May 7, 2015 7341 Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai pengelompokan bakteri berdasarkan alat gerak yang dimiliki organisme

Lebih terperinci

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID)

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID) ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID) Terdapat pada semua sel hidup Merupakan makromolekul dengan monomer Mononukleotida Fungsi : 1. Menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika 2. Turut dalam metabolisme

Lebih terperinci

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012 MK. GENETIKA (BIOLOGI SEM 4) Kuswandi* FMIPA UNY 2012 Email *: paramita@uny.ac.id 2 1. From Mendel to DNA 2. The double helix 3. Genomics 4. The impact of genetic engineering 5. Model organisms 6. The

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL Chapter XI ORGANEL SEL RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN. Husni Mubarok, S.Pd., M.Si.

BIOLOGI SEL Chapter XI ORGANEL SEL RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN. Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. BIOLOGI SEL Chapter XI ORGAEL SEL RIBOSOM DA SITESIS PROTEI Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. mra dikode di Ribosom Translasi DA mra protein Trankripsi Purin & Pirimidin Asam ukleat adl polimer dari ukleotida

Lebih terperinci

Oleh : Muhammad Arif M. S.Pi

Oleh : Muhammad Arif M. S.Pi Oleh : Muhammad Arif M. S.Pi GENETIKA BAKTERI (MATERI GENETIK) GENOM KROMOSOM KROMOSOM GEN GEN GEN GEN DNA DNA DNA DNA DNA DNA keragaman... biodiversity kemiripan... similarity kekhasan... speciality PENGONTROL???

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sel pada tubuh memiliki DNA yang sama dan sebagian besar terdapat pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sel pada tubuh memiliki DNA yang sama dan sebagian besar terdapat pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. DNA (Deoxyribonuleic Acid) Deoxyribonucleic acid (DNA) adalah suatu materi yang terdapat pada tubuh manusia dan semua makhluk hidup yang diwarisi secara turun menurun. Semua

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...11 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Munculnya uniseluler dan multi seluler

Lebih terperinci

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc Protein Working molecules of the cells Action and properties of cells Encoded by genes Gene: Unit of DNA that contain information

Lebih terperinci

Perbandingan Estimasi Selubung Spektral dari Bunyi Voiced Menggunakan Metoda Auto-Regressive (AR) dengan Weighted-Least-Square (WLS) ABSTRAK

Perbandingan Estimasi Selubung Spektral dari Bunyi Voiced Menggunakan Metoda Auto-Regressive (AR) dengan Weighted-Least-Square (WLS) ABSTRAK Perbandingan Estimasi Selubung Spektral dari Bunyi Voiced Menggunakan Metoda Auto-Regressive (AR) dengan Weighted-Least-Square (WLS) Bogerson/0322076 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.

Lebih terperinci

R DNA (3.1.1) k 1. DNA NTP k 3. k 2

R DNA (3.1.1) k 1. DNA NTP k 3. k 2 Bab 3 MODEL DAN ANALISA MATEMATIKA 3.1 Model Matematika Pada bab ini akan dimodelkan proses ekspresi gen dengan kontrol yang dilakukan oleh protein repressor. Kemudian kita analisis model yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN

BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang ribosom sebagai salah satu organela dalam sel, karakterisasi fisik dan kimianya serta fungsinya secara umum dalam proses sintesis

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 1. Pasangan gen yang memiliki sifat yang sama pada kromosom homolog disebut... Kromosom Kromatin Alela Diploid Kunci Jawaban

Lebih terperinci

19/10/2016. The Central Dogma

19/10/2016. The Central Dogma TRANSKRIPSI dr.syazili Mustofa M.Biomed DEPARTEMEN BIOKIMIA DAN BIOLOGI MOLEKULER FK UNILA The Central Dogma 1 The Central Dogma TRANSKRIPSI Transkripsi: Proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan

Lebih terperinci

BAB II DNA dan CODIS 13

BAB II DNA dan CODIS 13 BAB II DNA dan CODIS 13 2.1. DNA (DEOXYRIBONUCLEIC ACID) DNA merupakan singkatan dari Deoxyribonucleic Acid [4]. Susunan lengkap DNA yang berisikan seluruh data dan instruksi dalam mengkontrol seluruh

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga EKSPRESI GEN Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga Mengalirnya informasi dari DNA menuju protein tidak dapat berjalan secara langsung. Pertama DNA akan digunakan sebagai model / cetakan dalam sintesis

Lebih terperinci

BAB III. SUBSTANSI GENETIK

BAB III. SUBSTANSI GENETIK BAB III. SUBSTANSI ETIK Kromosom merupakan struktur padat yg tersusun dr komponen molekul berupa protein histon dan DNA (kumpulan dr kromatin) Kromosom akan tampak lebih jelas pada tahap metafase pembelahan

Lebih terperinci

INTISARI MATERI GENETIK

INTISARI MATERI GENETIK INTISARI MATERI GENETIK PETA KONSEP MATERI GENETIKA KROMOSOM GEN Unit dasar kromosom Buntuk kromosom berdasarkan letak sentromer Alel Protein Histon DNA Metasentrik, submetasentrik, akrosentrk, dan teosentik

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup biokimia, sejarah perkembangan ilmu biokimia, bidangbidang

Lebih terperinci

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: 100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat

Lebih terperinci

BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA 03 MATERI AN LATIHAN SBMTN TO LEVEL - XII SMA BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK Komponen terkecil penyusun makhluk hidup disebut sel. Setiap sel eukariotik memiliki nukleus yang mengandung kromosom. Setiap

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 DNA (Deoxy-Ribonucleic Acid)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 DNA (Deoxy-Ribonucleic Acid) BAB II DASAR TEORI Pada bagian ini dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung pengelompokan data ekspresi gen, bentuk data ekspresi gen dan jenis analisis dari data ekspresi gen tersebut. Dasar-dasar

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti EKSPRESI GEN Dyah Ayu Widyastuti Ekspresi Gen Gen sekuen DNA dengan panjang minimum tertentu yang mengkode urutan lengkap asam amino suatu polipeptida, atau RNA (mrna, trna, rrna) Ekspresi Gen Enam tahapan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Replikasi DNA

PEMBAHASAN Replikasi DNA PEMBAHASAN A. Replikasi DNA Ketika sebuah sel menyalin satu molekul DNA, setiap untai berfungsi sebagai pola cetakan untuk menyusun nukleutida-nukleutida menjadi satu untaian komplementer yang baru. Nukleutida-nukleutida

Lebih terperinci

Jony Sitepu/ ABSTRAK

Jony Sitepu/ ABSTRAK PERBANDINGAN ESTIMASI SELUBUNG SPEKTRAL DARI BUNYI VOICED MENGGUNAKAN METODE AUTO-REGRESSIVE (AR) DENGAN OPTIMIZATION OF THE LIKELIHOOD CRITERION (OLC) Jony Sitepu/0422166 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

[Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Nunukan Selatan] Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh SUPARMUJI

[Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Nunukan Selatan] Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh SUPARMUJI BIMBEL UN 2014 [Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Nunukan Selatan] Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh SUPARMUJI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 UTAMA D15 PAKET A (15) Faktanya : 1. Jumlah soal

Lebih terperinci

Struktur Gen Manusia Secara Menyeluruh

Struktur Gen Manusia Secara Menyeluruh Nama NIM Judul Email Blog : Lestari Trihartani : B1J005194 : Struktur Gen Manusia Secara Menyeluruh : masuka_berd2yahoo.com : http//:masuka.wordpress.com Struktur Gen Manusia Secara Menyeluruh Tahun 1977,

Lebih terperinci

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Adenin: salah satu jenis basa purin yang terdapat pada DNA dan RNA

Lebih terperinci

PENGATURAN EKSPRESI GEN

PENGATURAN EKSPRESI GEN PENGATURAN EKSPRESI GEN Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN........... 1 II. STRUKTUR DNA.................. 2 III. EKSPREI GEN.......... 3 IV. PENGATURAN EKSPRESI GEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang deoxyribonukleic acid, DNA 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang deoxyribonukleic acid, DNA 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era penemuan materi genetik telah dibuka oleh F. Meischer dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia telah menetapkan bahwa bahan aktif yang ada di dalam nucleus disebut

Lebih terperinci

Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik

Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik Pada tahun 1953 James Watson dan Francis Crick mempublikasikan sebuah paper yang terdiri dari dua halaman dalam majalah Nature berjudul `struktur molekuler asam nukleat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Biologi 2. Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 3. Jumlah SKS : Teori = 2

Lebih terperinci

Bagian-bagian kromosom

Bagian-bagian kromosom BAB3: SUBSTANSI GENETIKA KROMOSOM Bagian-bagian kromosom 1. kromatid. 2. senrtomer. 3. lengan pendek. 4. lengan panjang. SUBSTANSI GENETIKA Seluruh peristiwa kimia (metabolisme) diatur oleh suatu master

Lebih terperinci

BIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS

BIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS BIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS HAKIKAT SAINS: - PRODUK : KONSEP, PRINSIP, TEORI, HUKUM. - PROSES : METODE ILMIAH Keterampilan Proses - Teknologi - Nilai SIFAT SAINS: - OBJEKTIF

Lebih terperinci

PENERAPAN RANTAI MARKOV PADA POLA MUTASI ASAM DEOKSIRIBOSA NUKLEAT MITOKONDRIA TUGAS AKHIR

PENERAPAN RANTAI MARKOV PADA POLA MUTASI ASAM DEOKSIRIBOSA NUKLEAT MITOKONDRIA TUGAS AKHIR PENERAPAN RANTAI MARKOV PADA POLA MUTASI ASAM DEOKSIRIBOSA NUKLEAT MITOKONDRIA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Sarjana Matematika Program Studi Matematika Institut Teknologi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :. :. :. :. I. MATERI GENETIK Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul

Lebih terperinci

bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya.

bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya. TRANSKRIPSI Transkripsi (dari bahasa Inggris: transcription) dalam genetika adalah pembuatan RNA dengan menyalin sebagian berkas DNA. Transkripsi adalah bagian dari rangkaian ekspresi genetik. Pengertian

Lebih terperinci

Asam Nukleat Kuliah Biokimia ke-5

Asam Nukleat Kuliah Biokimia ke-5 Asam Nukleat Kuliah Biokimia ke-5 Beberapa Laman Web untuk Asam Nukleat: 1. http://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/virttxtjml/nucacids.htm 2. http://en.wikipedia.org/wiki/nucleic_acid 3. http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=63

Lebih terperinci