TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA"

Transkripsi

1 Bab 2 TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 2.1 Mikrobiologi Sel Sel adalah struktur biologi terendah yang mampu melakukan semua aktivitas kehidupan. Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi karena setiap tubuh makhluk hidup disusun oleh sel sebagaimana atom bagi ilmu kimia. Berdasarkan struktur, sel terbagi menjadi [2,7]: 1. Sel Prokariot Sel prokariot tidak mempunyai nukleus, membran inti. Materi genetiknya, DNA, terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid tetapi tidak ada lapisan yang memisahkannya dengan bagian sel lainnya. Selain itu, materi genetiknya tidak membentuk kromosom akan tetapi, hanya berupa benangbenang DNA. Contoh makhluk hidup yang hanya terdiri dari sel prokariot adalah bakteri. 5

2 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 6 2. Sel Eukariot Ciri utama dari sel ini adalah memiliki nukleus yang diselubungi oleh membran inti. Hal ini dapat terlihat pada Gambar 2.1. Materi genetiknya terdapat dalam kromosom yang terletak di nukleus. Gambar 2.1: Sel eukariot dan prokariot Pusat kontrol dari seluruh operasi yang terjadi di dalam sel adalah nukleus. Di dalamnya terdapat kromosom yang mengandung DNA yang menyimpan instruksi untuk sintesa protein. Pada nukleus terkandung sebagian besar gen yang mengontrol sel, sebagian lain terletak di dalam mitokondria dan kloroplas. Nukleus dan sitoplasma dipisahkan oleh membran inti atau selubung nukleus. Selubung ini memiliki beberapa pori yang berdiameter lebih kurang 100 nm. Kompleks pori, suatu struktur protein yang rumit, melapisi setiap pori yang bertugas mengatur keluarmasuknya makromolekul dan partikel besar tertentu. Melalui kompleks pori inilah mrna (messenger RNA) keluar dari nukleus menuju ribosom untuk menyampaikan pesan genetik dari DNA. Proses tersebut diprogram oleh gen untuk mengontrol sintesa protein Gen Gen merupakan suatu unit penurunan sifat genetik. Gen tersebut berupa segmensegmen DNA. Kode genetik pada gen disimpan dalam bentuk kode triplet. Kode triplet ini merupakan urutan tiga buah basa nitrogen yang mengkode satu asam

3 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 7 amino, kumpulan asam amino membentuk protein. Namun, tidak semua kode triplet mengkode asam amino, sebagian bertanggung jawab untuk regulasi gen tersebut diantaranya memerintahkan untuk membaca pesan genetik dan mengakhiri pembacaan pesan. Gen terdiri atas DNA (Deoxyribonucleic acid), polimer yang termasuk dalam senyawa yang dikenal sebagai asam nukleat. DNA yang berupa double stranded, Gambar 2.2, terdiri dari backbone dan basa Gambar 2.2: DNA nitrogen. Backbone tersusun atas fosfat dan gula deoxy, sedangkan basa nitrogen terdiri dari purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan timin). Pasangan fosfat-gula-1 basa nitrogen disebut nukleotida. Gabungan dari beberapa nukleotida disebut polinukleotida atau oligomer. Gabungan dari sekian banyak polinukletida inilah yang disebut DNA. Dalam satu molekul DNA terdapat lebih dari 45 juta buah nukleotida. DNA yang bersifat stabil karena pengaruh strukturnya yang double stranded berfungsi menyimpan informasi genetik dari suatu makhluk hidup. Kestabilannya sangat berguna untuk mempertahankan komposisinya sehingga informasi yang terkandung tidak mudah berubah. DNA dari suatu sel eukariot dibagi lagi menjadi kromosom di dalam nukleus. Setiap kromosom terdiri dari sebuah molekul DNA tunggal yang panjang, yang tergulung secara rumit sehingga terikat dengan berbagai jenis protein. Sebuah kromosom memiliki ratusan atau ribuan gen, masing-masing merupakan bagian spesifik dari molekul DNA tersebut.

4 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 8 DNA akan ditranskripsi menjadi RNA (Ribonucleic acid). Berbeda dengan DNA, jenis gula pada nukleotida RNA adalah ribose. Selain itu, basa nitrogen timin tidak terdapat pada RNA, posisinya digantikan oleh basa nitrogen urasil yang hanya terdapat pada RNA. Unsur penyusun yang lainnya sama dengan DNA. RNA dapat berbentuk double stranded dan dapat berhibridisasi dengan DNA, namun secara umum berbentuk single stranded. Selain itu RNA dapat membentuk struktur sekunder atau tersier dengan melakukan proses folding (melipat). Kode triplet pada DNA disalin menjadi urutan tiga basa nitrogen, timin diganti oleh urasil, yang disebut kodon. Terdapat tiga jenis RNA [2], yaitu : 1. mrna (mesengger RNA) mrna, Gambar 2.3, merupakan hasil transkripsi DNA yang bertugas mem- Gambar 2.3: mrna yang merupakan salinan dari DNA bawa pesan genetik berupa urutan kodon ke ribosom untuk ditranslasi menjadi urutan asam amino. 2. trna (transfer RNA) trna berfungsi dalam proses translasi yaitu dengan membawa antikodon yang berpasangan dengan asam amino untuk dipasangkan dengan kodon yang terdapat pada mrna, proses ini terjadi di ribosom. 3. rrna (ribosomal RNA) rrna berfungsi dalam mentranslasikan kode genetik.

5 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA Asam Amino Gugus asam karboksil Gugus R Gambar 2.4: Struktur asam amino Asam amino terdiri dari gugus amino, gugus R dan gugus asam karboksil, Gambar 2.4, [7]. Sebuah asam amino dikode oleh urutan tiga basa nitrogen, kodon. Terdapat dua puluh asam amino yang ditentukan oleh perbedaan gugus R-nya. Kedua puluh asam amino tersebut disajikan dalam lampiran. Beberapa asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida membentuk sebuah molekul yang disebut peptida. Rantai dari tiga atau lebih peptida disebut polipeptida, kemudian kumpulan polipeptida akan membentuk protein. Jenis protein tersebut dibedakan oleh komposisi dari polipeptidanya Protein Proteios, bahasa Yunani, adalah asal kata protein yang berarti tempat pertama. Protein sangat berguna sebagai alat bantu dalam setiap aktivitas organisme, kadarnya mencapai 50 persen bobot kering sel. Peran protein adalah sebagai pendukung, penyimpanan, transpor, pergerakan, dan pertahanan melawan subtansi asing dalam tubuh organisme. Selain itu protein mengatur metabolisme dan mempercepat reaksi kimia dalam sel sebagai enzim. Tabel 2.1 menyajikan jenis-jenis protein beserta fungsi dan contohnya [2]. Suatu protein fungsional tidak hanya berupa rantai polipeptida, tetapi satu atau lebih polipeptida yang dipelintir, dilipat dan dililit secara tepat menjadi suatu

6 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 10 Tabel 2.1: Jenis protein beserta fungsi dan contohnya JENIS PROTEIN FUNGSI CONTOH Protein struktural Pendukung Kolagen dan elastin menyediakan suatu struktur serat dalam jaringan ikat hewan seperti tendon dan ligamen. Keratin adalah protein rambut, tanduk, bulu, dan tempelan lain pada kulit. Protein cadangan Cadangan asam amino Protein cadangan pada tumbuhan terdapat pada bijinya. Protein putih telur, ovalbumin, digunakan sebagai sumber asam amino bagi embrio yang sedang berkembang. Protein transpor Mengangkut substansi lain Hemoglobin adalah protein yang mengandung besi dalam darah vertebrata berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke bagian tubuh lain. Protein hormonal Koordinasi aktivitas organisme Protein reseptor Respon sel terhadap rangsangan kimiawi Insulin, suatu horman yang disekresi oleh pankreas, membantu mengatur konsentrasi gula dalam darah vertebrata. Reseptor yang ada dalam membran sel-sel saraf akan mendeteksi sinyal kimiawi yang dilepaskan oleh sel-sel saraf lainnya. Protein kontraktil Pergerakan Aktin dan miosin bertanggung jawab atas pergerakan otot. Protein kontraktil bertanggung jawab atas pergerakan atau getaran silia dan flagela, yang menggerakkan banyak sel. Protein pertahanan Perlindungan terhadap penyakit Antibodi menyerang bakteri dan virus. Protein enzimatik Percepatan reaksi kimiawi secara selektif Enzim pencernaan menghidrolisis polimer dalam makanan. *)Disarikan dari [2]

7 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 11 molekul dengan bentuk yang unik. Bentuk tiga dimensi dari protein tersebut ditentukan oleh urutan asam amino dari polipeptidanya Ekspresi Gen Ekspresi gen merupakan ungkapan yang menggambarkan proses pembentukan protein dari cetak biru informasi genetik yaitu DNA. Proses ini dilandasi oleh suatu pemahaman yang disebut sentral dogma. Dogma ini menjelaskan bahwa arus informasi genetik berasal dari DNA kemudian disampaikan ke RNA, setelah itu dibentuk protein. Proses ekspresi ini digambarkan dalam Gambar 2.5. Proses penyampaian Gambar 2.5: Ekspresi gen informasi dari DNA ke RNA dilakukan dalam proses transkripsi, sedangkan proses penyampaian informasi dari RNA sehingga terbentuk protein terjadi dalam proses translasi. 1. Proses Transkripsi Proses transkripsi adalah proses pembentukan mrna dari DNA yang dibantu oleh enzim RNA polimerase, proses ini terjadi di nukleus. Terdapat beberapa substansi yang terlibat dalam proses transkripsi, Gambar 2.6, yaitu [10]:

8 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 12 Gambar 2.6: Struktur gen faktor transkripsi, yaitu protein yang bertugas mengontrol sintesa mrna. RNA polimerase, yaitu enzim yang mensintesa RNA. promotor, berfungsi sebagai switch on pada proses transkripsi. initiation site, sebagai tempat awal proses transkripsi. coding region, yaitu daerah kode yang ditranskripsikan. Namun, daerah ini terdiri dari intron dan ekstron. Intron adalah bagian dari gen yang ditranskripsi, tetapi kemudian akan dipotong oleh splicesomes dari mrna. Ekstron adalah bagian dari gen yang ditranskripsi dan menjadi bagian dari mrna. termination, yaitu tempat berhentinya proses transkripsi. Sintesa dan destruksi RNA dilakukan untuk mengontrol metabolisme sel. Dalam rangka mengurangi jumlah suatu enzim, sel dapat menurunkan laju transkripsi mrna atau menaikkan laju penghancuran mrna. 2. Proses Translasi Pada proses ini terjadi sintesa polipeptida berdasarkan kodon yang dibawa oleh mrna. Terjadi perubahan bahasa, yakni sel harus menerjemahkan (mentranslasikan) urutan basa molekul mrna kedalam urutan asam amino, kemudian asam amino ini akan membentuk polipeptida. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 2.7. Translasi terjadi di ribosom yaitu partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai polipeptida.

9 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA Kontrol Genetik Gambar 2.7: Proses Translasi Kontrol yang terjadi pada ekspresi gen lebih kompleks pada eukariot daripada prokariot. Perbedaan tersebut terjadi karena pada sel eukariot terdapat membran inti. Pada prokariot, kontrol pada tahap transkripsi merupakan poin utama dari regulasi, sedangkan pada eukariot regulasi dari ekspresi gen dikontrol dari beberapa poin [10]. Gen dikelompokkan menjadi beberapa operon, yaitu kelompok gen yang mengkode protein yang diperlukan untuk koordinasi seperti koordinasi pada biosintesa asam amino. Satu operon bekerja dengan menginduksi, induced, untuk mengaktifkan gen ketika diperlukan. Operon yang lain bekerja dengan mencegah, repressed, terjadinya transkripsi ketika sudah tidak diperlukan lagi. Sebuah operon terdiri dari : 1. Gen struktural yang mengkode protein, 2. Promotor (P), tempat RNA polimerase berikatan sebelum transkripsi, 3. Operator (O), tempat protein repressor berikatan. Substansi yang bertanggung jawab terhadap penonaktifan operon adalah protein repressor, yakni protein yang mengatur regulasi gen yang dikode oleh gen regulatornya.

10 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 14 Dua jenis operon, inducible operon dan repressed operon, kita jelaskan dalam contoh kasus berikut [11]: 1. Inducible Operon-Lac Operon E. coli memiliki lac operon yang mengkode enzim untuk memecah disakarida, laktosa, menjadi glukosa dan galaktosa. Ketika tidak ada laktosa, gen tidak akan membuat enzim tersebut karena protein repressor berikatan dengan DNA di operator sehingga mencegah terjadinya transkripsi. Ketika terdapat laktosa, operon akan diaktifkan. Sejumlah laktosa akan berikatan dengan repressor sehingga repressor tersebut akan melepaskan ikatannya dengan operator. Oleh karena itu, RNA polimerase dapat mentranskripsi gen struktural pada operon. mrna yang dihasilkan akan ditranslasi menjadi tiga buah enzim yang akan memecah laktosa. Selama masih ada laktosa, enzim-enzim tersebut akan terus memecah laktosa yang ada. Ketika sudah tidak ada lagi laktosa, laktosa yang berikatan dengan repressor akan melepaskan ikatannya sehingga repressor akan berikatan kembali dengan operator. Hal ini akan menonaktifkan operon sampai terdapat lagi laktosa di sel. 2. Repressible Operon - Trp Operon Asam amino trytophan dapat disintesa dari asam amino lain dengan melalui serangkaian reaksi. Enzim-enzim yang diperlukan untuk rekasi-reaksi tersebut dikode oleh trp operon. Ketika sel kekurangan tryptophan, operon akan diaktifkan. Dengan kata lain, RNA polimerase dapat berikatan dengan promotor untuk mentranskripsi gen struktural. mrna yang dihasilkan akan ditranslasi menjadi empat buah enzim yang dibutuhkan untuk membentuk tryptophan dari asam amino yang lain. Asam amino yang akan dikonversi menjadi tryptophan disebut tryptophan precursor. Ketika jumlah tryptophan sudah mencukupi, sebuah molekul tryptophan akan bertindak sebagai ko-repressor untuk berikatan dengan repressor sehingga repressor mampu berikatan dengan operator untuk menonaktifkan operon.

11 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA Kinetika Reaksi Pada bagian ini kita akan melihat bagaimana hubungan antara persamaan diferensial dan sistem reaksi kimia, yakni menurunkan persamaan diferensial dari suatu sistem reaksi kimia. Hal yang akan menjadi perhatian kita adalah konsentrasi dan laju reaksi. Misal terdapat sistem persamaan reaksi kimia berikut : A 2B A + C D (2.2.1) D B + E B + E A + C Dengan A, B, C, D, E adalah suatu subtansi kimia. Reaksi tersebut mengatakan bahwa satu molekul A dapat terurai menjadi dua molekul B, dua molekul B dapat bereaksi membentuk satu molekul A, satu molekul A dapat bereaksi dengan satu molekul C membentuk satu molekul D dan seterusnya. Andaikan kita masukkan beberapa substansi kimia dalam jumlah tertentu pada suatu wadah tertutup yang mempunyai tekanan dan volume yang konstan dan tidak terbagi-bagi menjadi beberapa ruang bagian untuk setiap waktu. Reaksi kimia yang terjadi dalam wadah akan memerlukan suatu zat dan membentuk zat yang lain. Untuk itu kita perlu menyatakan nilai konsentrasi molar 1 dari masing-masing zat adalah C A (t), C B (t), C C (t), C D (t), dan C E (t) yang kita sajikan dalam satu vektor C(t). Kita akan menuliskan persamaan diferensial yang menggambarkan perubahan konsentrasi molar dari kelima zat tersebut. Semenjak reaksi berlangsung komposisi dari masing-masing zat yang bereaksi akan berubah, untuk memahami bagaimana 1 Konsentrasi molar (M) menyatakan jumlah molekul per satuan volume campuran (M = mol liter ). Misal C A adalah jumlah molekul per satuan volume dibagi dengan bilangan Avogadro, 6,

12 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 16 kita menuliskannya pada persamaan diferensial kuncinya terletak pada seberapa cepat reaksi tersebut berlangsung. Definisikan fungsi laju non-negatif dari reaksi A 2B adalah κ A 2B (c). Demikian pula untuk reaksi 2B A adalah κ 2B A (c) dan seterusnya. Misal pada suatu saat, reaksi berada pada kondisi C. Akan kita tinjau laju perubahan konsentrasi A, Ċ A. Reaksi A 2B menyatakan bahwa untuk setiap satuan waktu kita kehilangan sebuah molekul A yang terjadi pada laju κ A 2B (c). Di lain sisi, pada setiap saat ketika reaksi 2B A berlangsung kita mendapatkan sebuah molekul A yang berlangsung pada laju κ 2B A (c). Demikian pula pada reaksi yang lainnya. Maka kita peroleh [4]: Ċ A = κ A 2B (c)+κ 2B A (c) κ A+C D (c)+κ D A+C (c)+κ B+E A+C (c) Sekarang kita amati zat B. Ketika reaksi A 2B berlangsung kita memperoleh dua molekul B dan ketika reaksi 2B A berlangsung kita kehilangan dua molekul B. Ketika D B +E berlangsung kita peroleh satu molekul B dan ketika B +E A + C berlangsung kita kehilangan satu molekul B. Oleh karena itu kita peroleh : Ċ B =2κ A 2B (c) 2 κ 2B A (c)+κ D B+E (c) κ B+E A+C (c) Dengan cara yang sama kita dapat memperoleh sistem persamaan diferensial dari reaksi sebagai berikut : Ċ A = κ A 2B (c)+κ 2B A (c) κ A+C D (c)+κ A+C D (c)+κ B+E A+C (c) Ċ B = 2κ A 2B (c) 2 κ 2B A (c)+κ D B+E (c) κ B+E A+C (c) Ċ C = κ A+C D (c)+κ D A+C (c)+κ B+E A+C (c) (2.2.2) Ċ D = κ A+C D (c) κ D A+C (c)+κ D B+E (c) Ċ E = κ D B+E (c) κ B+E A+C (c) Sekarang akan kita lihat makna dari laju reaksi κ. Pada reaksi A 2B kita berkeyakinan bahwa semakin banyak A di reaktor maka reaksi akan berlangsung semakin lama. Faktanya, laju reaksi A 2B sebanding dengan nilai C A, sesuai

13 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 17 dengan The Law of Mass Action (hukum aksi massa), laju reaksi sebanding dengan konsentrasi reaktan [8] sehingga diperoleh : κ A 2B (c) =αc A dengan α konstanta, α > 0. Pada reaksi A+C D, sebuah molekul A bereaksi dengan sebuah molekul C. Kita tinjau secara umum, yaitu untuk reaksi n a A+n c C n d D yang menyatakan n a buah molekul A tepat bereaksi dengan n c buah molekul C yang terjadi dalam reaktor dengan volume konstan. Reaksi tersebut terjadi secara simultan dan independen sehingga kita peroleh [5] : Laju reaksi di dv banyaknya kompleks reaksi yang terjadi per detik banyaknya campuran per detik dari reaktan di dv probabilitas n a molekul A dan n c molekul C memasuki dv = P (A)...P (A)P (C)...P (C) = P (A) na P (C) nc (C A ) na (C C ) nc Maka κ A+C D (c) =γc A C C dengan γ adalah konstanta, γ > 0. Demikian juga untuk reaksi 2B A, dua molekul B bereaksi di reaktor. Kita peroleh : κ 2B A (c) =β (C B ) 2

14 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 18 dengan demikian, fungsi dari laju reaksi adalah : κ A 2B (c) = αc A κ 2B A (c) = β (C B ) 2 κ A+C D (c) = γc A C C (2.2.3) κ D B+E (c) = εc D κ D A+C (c) = δc D κ B+E A+C (c) = ξc B C E bilangan positif α, β, γ, ε, δ, ξ disebut konstanta laju reaksi. Dengan mensubstitusi fungsi laju reaksi (2.2.3) pada SPD (2.2.2), kita peroleh : C A = αc A + β (C B ) 2 γc A C C + δc D + εc B C E C B = 2αC A 2 β (C B ) 2 + εc D ξc B C E C C = γ C A C C + δc D + ξc B C E C D = γc A C C (δ + ε)c D C E = εc D ξc B C E Yang merepresentasikan sistem reaksi berikut : A α β 2B A + C γ δ D D ε B + E B + E ξ A + C

15 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA Reaksi Enzimatik Reaksi biokimia selalu memegang peranan penting dalam semua kehidupan organisme dan kebanyakan dari reaksi tersebut melibatkan suatu protein yang disebut enzim. Enzim bereaksi secara selektif membentuk suatu senyawa yang disebut substrat. Sebagai contoh, haemoglobin pada sel darah merah adalah enzim, jika bereaksi dengan oksigen akan membentuk substrat. Pada bagian teori biologi telah dijelaskan bahwa enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai katalisator pada suatu reaksi kimia pada tubuh yang akan terbentuk kembali pada akhir reaksi beserta dengan produk akhir. Oleh karena itu, konsentrasi total enzim yang bebas dan yang terdapat pada senyawa kompleks akan konstan. Michaelis-Menten mengajukan suatu dasar reaksi enzim yang melibatkan substrat S dengan enzim E untuk membentuk senyawa kompleks SE yang akan diuraikan kembali menjadi produk P dan enzim E [8]. Hal tersebut dapat disajikan secara skematik sebagai berikut : S + E k +1 SE k 2 E + P k 1 Dari reaksi tersebut akan diperoleh SPD berikut [5,8] : C S = k +1 C S C E + k 1 C SE C E = k +1 C S C E + k 1 C SE + k 2 C SE C SE = k +1 C S C E k 1 C SE k 2 C SE C P = k 2 C SE Dengan konsentrasi E dan SE konstan sehingga memenuhi C E + C SE = C E0. C E + C SE = 0 sehingga

16 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA Regulasi dari Pembentukan Enzim Bakteri mampu menggunakan berbagai macam substansi sebagai sumber karbon karena bakteri dapat mensintesa enzim yang diperlukan untuk mengkatalisasi substansi tersebut. Enzim tersebut diproduksi jika hanya ada substratnya, oleh karena itu enzim tersebut disebut inducible. Untuk menganalisa enzim induksi dan repressi kita akan menggunakan model operon Jacob dan Monod (1961). Pada model tersebut, masing-masing gen struktural yang mengkode sebuah protein dihubungkan dengan sebuah gen operator yang menangani masalah inisiasi proses transkripsi. Ketika molekul repressor berikatan dengan gen operator maka proses transkripsi tidak dapat berlangsung, terblok. Pengikatan ini diatur oleh molekul effektor. Pada kasus enzim induksi, ketika terdapat substrat yang berelasi dengan suatu enzim, molekul effektor (dapat berupa substrat atau produk) berikatan dengan repressor sehingga repressor tidak berikatan dengan operator. Dengan demikian, RNA polimerase dapat melakukan transkripsi pada gen struktural. Proses ini dapat dituliskan dalam persamaan reaksi kimia berikut [9] : R + ρs K 1 RS ρ, K 1 = RS ρ /R.S ρ R + O K 2 OR, K 2 = OR/R.O dengan K 1,K 2 merupakan konstanta kesetimbangan reaksi, R menyatakan repressor, O menyatakan operator dan S menyatakan effektor. Mulai saat ini, kita gunakan simbol yang sama untuk zat kimia dan konsentrasinya. Kita asumsikan reaksi di atas berlangsung dengan cepat sehingga selalu berada pada equilibrium. Asumsi kedua adalah pengikatan effektor pada repressor terjadi secara menyeluruh atau tidak ada pengikatan sama sekali, artinya kita mengabaikan konsentrasi senyawa kompleks RS ρ. Terakhir kita asumsikan bahwa daerah operator kecil dibandingkan dengan jumlah molekul repressor. Dengan asumsi tersebut, konsentrasi total dari repressor adalah R t = R + RS ρ = R + K 1.R.S ρ = R(1 + K 1.S ρ )

17 BAB 2. TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA 21 Dan konsentrasi total dari operator adalah O t = O + OR = O + K 2.R.O = O(1 + K 2.R) Fraksi daerah operator yang bebas dari repressor adalah f(s) = O O t = dengan K =1+K 2.R t. 1 1+K 2.R = 1 R 1+K 2. t = 1+K 1.S ρ 1+K 1.Sρ K + K 1.S ρ Untuk kasus enzim repressor, molekul effektor mengizinkan pengikatan repressor pada operator. Proses tersebut dapat dinyatakan oleh reaksi : R + ρs K 1 RS ρ, K 1 = RS ρ /R.S ρ RS ρ + O K 2 ORS ρ, K 2 = ORS ρ /RS ρ.o dengan R t = R + RS ρ = R + K 1.R.S ρ = R(1 + K 1.S ρ ) O t = O + ORS ρ = O + K 2.RS ρ.o = O(1 + K 2.RS ρ )=O(1 + K 1.K 2.R.S ρ ) Pada kasus ini f(s) = O O t = dengan K =1+K 2.R t. 1 1+K 1.K 2.R.S = 1 ρ 1+K 1.K 2.S ρ R t = 1+K 1.S ρ 1+K 1.Sρ 1+K.K 1.S ρ

Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)

Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Rumus Umum Asam Amino (Campbell, 1999: 73) H H O N C C H R OH GUGUS AMINO GUGUS KARBOKSIL Tabel 5.1 Gambaran Umum Fungsi Protein (Campbell, 1999: 74) JENIS

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel BIOTEKNOLOGI Struktur dan Gambar Apakah Ini dan Apakah Perbedaannya? Perbedaan dari gambar diatas organisme Hidup ular organisme Hidup Non ular Memiliki satuan (unit) dasar berupa sel Contoh : bakteri,

Lebih terperinci

R DNA (3.1.1) k 1. DNA NTP k 3. k 2

R DNA (3.1.1) k 1. DNA NTP k 3. k 2 Bab 3 MODEL DAN ANALISA MATEMATIKA 3.1 Model Matematika Pada bab ini akan dimodelkan proses ekspresi gen dengan kontrol yang dilakukan oleh protein repressor. Kemudian kita analisis model yang diperoleh

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Oleh: Aria Fransisca Bashori Sukma 141810401023 Dosen Pembimbing Eva Tyas Utami, S.Si, M.Si NIP. 197306012000032001

Lebih terperinci

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK Mendel; belum terfikirkan ttg struktur, lokus, sifat kimiawi serta cara kerja gen. Sesudah Mendel barulah dipelajari ttg komposisi biokimiawi dari kromosom. Materi genetik

Lebih terperinci

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi. bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3 molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A,

Lebih terperinci

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya SINTESIS PROTEIN Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya Sintesis Protein Proses dimana kode genetik yang dibawa oleh gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino SINTESIS PROTEIN EKSPRESI GEN Asam nukleat

Lebih terperinci

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc Protein Working molecules of the cells Action and properties of cells Encoded by genes Gene: Unit of DNA that contain information

Lebih terperinci

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. DNA DAN RNA Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. ADN merupakan blue print yang berisi instruksi yang diperlukan untuk membangun komponen-komponen

Lebih terperinci

XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 21/24 November 2011 Tatap Muka 9: Heredity IV XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Sel secara tepat mampu mengatur ekspresi gen. Sel

Lebih terperinci

19/10/2016. The Central Dogma

19/10/2016. The Central Dogma TRANSKRIPSI dr.syazili Mustofa M.Biomed DEPARTEMEN BIOKIMIA DAN BIOLOGI MOLEKULER FK UNILA The Central Dogma 1 The Central Dogma TRANSKRIPSI Transkripsi: Proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada

Lebih terperinci

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di Membran Inti Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk

Lebih terperinci

Organisasi DNA dan kode genetik

Organisasi DNA dan kode genetik Organisasi DNA dan kode genetik Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila DNA terdiri dari dua untai

Lebih terperinci

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: 100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat

Lebih terperinci

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu DNA DNA adalah rantai doble heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis protein. Struktur DNA (deoxyribosenucleic acid) yaitu: 1. gula 5 karbon (deoksiribosa)

Lebih terperinci

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat

Lebih terperinci

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Oleh: Fatchiyah dan Estri Laras Arumingtyas Laboratorium Biologi Molekuler dan Seluler Universitas Brawijaya Malang 2006 2.1.Pendahuluan Era penemuan materi

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA Oleh: Nama : Nur Amalina Fauziyah NIM : 141810401041 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 PEMBAHASAN Asam nukleat

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 10. GENETIKA MIKROBA Genetika Kajian tentang hereditas: 1. Pemindahan/pewarisan sifat dari orang tua ke anak. 2. Ekspresi

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

M A T E R I G E N E T I K

M A T E R I G E N E T I K M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...11 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Munculnya uniseluler dan multi seluler

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BAHAN GENETIK DNA RNA DEFINISI Genom Ekspresi gen Transkripsi Translasi Kromosom eukaryot Protein Histon dan Protamin Kromosom prokaryot DNA plasmid Asam

Lebih terperinci

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

MATERI GENETIK A. KROMOSOM MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi

Lebih terperinci

Kasus Penderita Diabetes

Kasus Penderita Diabetes Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya By Plengdut - May 7, 2015 7341 Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai pengelompokan bakteri berdasarkan alat gerak yang dimiliki organisme

Lebih terperinci

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA Aulia Dwita Pangestika A2A014018 Fakultas Kesehatan Masyarakat DNA dan RNA DNA sebagai senyawa penting yang hanya ada di mahkluk hidup. Di mahkluk hidup senyawa ini sebagai master kehidupan untuk penentuan

Lebih terperinci

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi (  FMIPA UNY 2012 Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang

Lebih terperinci

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering

Lebih terperinci

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak, asam nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik.

Lebih terperinci

Rangkaian Ekspresi Gen

Rangkaian Ekspresi Gen TRANSKRIPSI Ekspresi Gen Gen berekspresi dengan cara mengendalikan. sifat organisme Pengendalian dilakukan melalui pembentukan enzim/protein yang berperan dalam proses metabolisme Pengendalian pembentukan

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen BIOTEKNOLOGI Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen Sekilas tentang Gen dan Kromosom 1882, Walther Flemming menemukan kromosom adalah bagian dari sel yang ditemukan oleh Mendel 1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie

Lebih terperinci

Definisi Sintesis Protein

Definisi Sintesis Protein Definisi Sintesis Protein Manusia, hewan, dan tumbuhan sangat memerlukan protein sebagai unsur utama penyusun tubuhnya. Protein pada manusia dan hewan terdapat paling banyak pada membran sel, sitoplasma,

Lebih terperinci

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID)

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID) ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID) Terdapat pada semua sel hidup Merupakan makromolekul dengan monomer Mononukleotida Fungsi : 1. Menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika 2. Turut dalam metabolisme

Lebih terperinci

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Adenin: salah satu jenis basa purin yang terdapat pada DNA dan RNA

Lebih terperinci

BAB III. SUBSTANSI GENETIK

BAB III. SUBSTANSI GENETIK BAB III. SUBSTANSI ETIK Kromosom merupakan struktur padat yg tersusun dr komponen molekul berupa protein histon dan DNA (kumpulan dr kromatin) Kromosom akan tampak lebih jelas pada tahap metafase pembelahan

Lebih terperinci

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat ASAM NUKLEAT ASAM NUKLEAT Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi

Lebih terperinci

REGULASI SINTESIS PROTEIN

REGULASI SINTESIS PROTEIN REGULASI SINTESIS PROTEIN Berdasarkan ekspresi gen 1. Gen teregulasi/terkendali (regulated gene) ekspresi gen tergantung keadaan lingkungan Contoh: gen yang terlibat dalam metabolisme laktosa 2. Gen tidak

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti EKSPRESI GEN Dyah Ayu Widyastuti Ekspresi Gen Gen sekuen DNA dengan panjang minimum tertentu yang mengkode urutan lengkap asam amino suatu polipeptida, atau RNA (mrna, trna, rrna) Ekspresi Gen Enam tahapan

Lebih terperinci

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA http://www.nlm.nih.gov/medlineplu S/ency/images/ency/fullsize/19095.jpg Menentukan sifat tubuh, dan diturunkan ke generasi berikutnya TUJUAN Menjelaskan struktur

Lebih terperinci

Victoria Henuhili, MSi, Jurdik Biologi FMIPA UNY

Victoria Henuhili, MSi, Jurdik Biologi FMIPA UNY GENETIKA LANJUT Victoria Henuhili, MSi, Jurdik Biologi FMIPA UNY Sub Topik : GEN dan INFORMASI BIOLOGI Gen merupakan segmen DNA. Tanda panah pada gambar (c) menunjukkan arah membaca informasi biologi selama

Lebih terperinci

PENGATURAN EKSPRESI GEN

PENGATURAN EKSPRESI GEN PENGATURAN EKSPRESI GEN Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN........... 1 II. STRUKTUR DNA.................. 2 III. EKSPREI GEN.......... 3 IV. PENGATURAN EKSPRESI GEN

Lebih terperinci

I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol.

I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol. Menentukan Kadar Protein Dengan Metode Titrasi Formol I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol. II. Tinjauan Pustaka Protein berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan

Lebih terperinci

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012 DFR ISI HLMN JUDUL 1 DFR ISI 2 DFR GMBR 3 DFR BEL 4 BGIN ISI I. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 5 II. persepsi 5 III. Pemahaman Konsep 5 a. DN 6 b. Struktur DN 6 c. RN 7 d. Sintesa Protein 8 e.

Lebih terperinci

RESUME JURNAL The Structural Basis Of Large Ribosomal Subunit Function oleh Widayu Mutiya Ramadhani ( )

RESUME JURNAL The Structural Basis Of Large Ribosomal Subunit Function oleh Widayu Mutiya Ramadhani ( ) RESUME JURNAL The Structural Basis Of Large Ribosomal Subunit Function oleh Widayu Mutiya Ramadhani (24020115140122) Jurnal ini berjudul Kegunaan Struktur Dasar dari Sub-Unit Besar Ribosom. Jurnal ini

Lebih terperinci

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BIO306. Prinsip Bioteknologi BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 2. BAHAN DAN KODE GENETIK Bahan Genetik Deoxyribonucleic acid (DNA) ditemukan tahun 1869. Pada saat itu fungsi belum diketahui. Selanjutnya diisolasi dari nukleus berbagai

Lebih terperinci

DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.

DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Struktur DNA Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul

Lebih terperinci

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti SUBSTANSI HEREDITAS Dyah Ayu Widyastuti Sel Substansi Hereditas DNA RNA Pengemasan DNA dalam Kromosom DNA dan RNA Ukuran dan Bentuk DNA Double helix (untai ganda) hasil penelitian Watson & Crick (1953)

Lebih terperinci

Ciri Khas Materi Genetik

Ciri Khas Materi Genetik KIMIA DARI GEN Ciri Khas Materi Genetik 1. Replikasi: digandakan, diturunkan kepada sel anak 2. Penyimpan informasi 3. Meng ekspresi kan informasi: Dimulai dengan transkripsi DNA sehingga dihasilkan RNA,

Lebih terperinci

bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya.

bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya. TRANSKRIPSI Transkripsi (dari bahasa Inggris: transcription) dalam genetika adalah pembuatan RNA dengan menyalin sebagian berkas DNA. Transkripsi adalah bagian dari rangkaian ekspresi genetik. Pengertian

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si Dalam rekayasa genetika DNA dan RNA DNA (deoxyribonucleic Acid) : penyimpan informasi genetika Informasi melambangkan suatu keteraturan kebalikan dari entropi

Lebih terperinci

Tugas Fisiologi Mikroba

Tugas Fisiologi Mikroba Tugas Fisiologi Mikroba Soal 1. Jelaskan definisi feedback inhibition beserta contohnya! 2. Jelaskan pengertian konserted feedback inhibition! 3. Jelaskan mekanisme pengendalian dengan cara represi katabolit

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga EKSPRESI GEN Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga Mengalirnya informasi dari DNA menuju protein tidak dapat berjalan secara langsung. Pertama DNA akan digunakan sebagai model / cetakan dalam sintesis

Lebih terperinci

B. KARAKTERISTIK VIRUS

B. KARAKTERISTIK VIRUS BAB 9 V I R U S A. PENDAHULUAN Virus merupakan elemen genetik yang mengandung salah satu DNA atau RNA yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dan ekstrseluler. Dalam

Lebih terperinci

BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN

BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang ribosom sebagai salah satu organela dalam sel, karakterisasi fisik dan kimianya serta fungsinya secara umum dalam proses sintesis

Lebih terperinci

Sintesa protein (ekspresi gen)

Sintesa protein (ekspresi gen) 1. SINTESA PROTEIN Sintesa protein (ekspresi gen) Merupakan proses dimana DNA mengekspresikan gen nya Secara umum melibatkan dua tahap yaitu TRANSKRIPSI dan TRANSLASI Pada eukaryot, pengendalian ekspresi

Lebih terperinci

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi Adakah kemiripan Apa penyebabnya..?? STANDAR 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas DASAR 3.4 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom Menyebutkan

Lebih terperinci

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 14/17 November 2011 Tatap Muka 8: Heredity III XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sifat (trait) yang diturunkan

Lebih terperinci

Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA

Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA Septu Jamasoka - 13509080 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

MAKALAH PROTEIN. Oleh : Galih Widi Astuti. Fahmi Nur Hidayat ( ) Iga Nur Azizah ( ) Linda Anggi Febri Yani.

MAKALAH PROTEIN. Oleh : Galih Widi Astuti. Fahmi Nur Hidayat ( ) Iga Nur Azizah ( ) Linda Anggi Febri Yani. MAKALAH PROTEIN Oleh : Galih Widi Astuti Fahmi Nur Hidayat (14312241041) Iga Nur Azizah (14312241042) Linda Anggi Febri Yani Adha Luthfi Asri Maharani UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Regulasi Ekspresi Gen

Regulasi Ekspresi Gen Tim Penyusun: Aris Tjahjoleksono, Muhammad Jusuf, Alex Hartana, Suharsono Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur Gen -- Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA -- Genom Manusia Regulasi Ekspresi Gen

Lebih terperinci

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT Morfologi dan fungsi berbagai tipe sel organisme tingkat tinggi berbeda, misalnya: neuron mamalia berbeda dengan limfosit, tetapi genomnya sama Difenrensiasi

Lebih terperinci

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan

Lebih terperinci

1. Sel sangat kompleks namun teratur. 3. Sel mampu memperbanyak diri. 5. Sel melakukan berbagai reaksi kimiawi

1. Sel sangat kompleks namun teratur. 3. Sel mampu memperbanyak diri. 5. Sel melakukan berbagai reaksi kimiawi Pengertian SEL JARINGAN ORGAN individu Sel (cella) Robert Hooke : suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma) Sel: satuan terkecil makhluk hidup yang dapat

Lebih terperinci

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

REGULASI EKSPRESI PROTEIN. Agustina Setiawati

REGULASI EKSPRESI PROTEIN. Agustina Setiawati REGULASI EKSPRESI PROTEIN Agustina Setiawati Pendahuluan DOGMA SENTRAL Pada proses apakah ekspresi suatu gen diatur? Pendahuluan Regulated genes Control cell growth and cell division. Expression is regulated

Lebih terperinci

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma MEMBRAN SITOPLASMA Sifat-sifat membran yang penting termasuk dalam mengatur keluar masuknya unsur hara dari dan ke dalam sel adalah: 1. Membran sitoplasma bersifat semipermeabel, yaitu mempunyai permeabilitas

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel BIOLOGI SEL Pokok Bahasan 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel Disusun oleh Achmad Farajallah berdasarkan Campbell et al. 2000 dan diedit oleh D.

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2017 METABOLISME Metabolisme adalah proses-proses

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup biokimia, sejarah perkembangan ilmu biokimia, bidangbidang

Lebih terperinci

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran yang menonjol ke luar sel Melalui permukaan sel ini,

Lebih terperinci

DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN

DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN Mata Kuliah Biomedik Oleh : Arma Adi Prasetya 1106053735 Nur Aini Hidayah 1106004241 Putri Aprilia Regita 1106054196 Sofya Umi Labiba 1106016084 Tresnani Suci Nurani 1106008656

Lebih terperinci

Asam nukleat dan Protein Aliran informasi genetik

Asam nukleat dan Protein Aliran informasi genetik Asam nukleat dan Protein Aliran informasi genetik Pustaka: Glick, BR and JJ Pasternak, 2003, Molecular Biotechnology: Principles and Applications of Recombinant DNA, ASM Press, Washington DC, hal. 23-46

Lebih terperinci

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI) Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh

Lebih terperinci

RNA (Ribonucleic acid)

RNA (Ribonucleic acid) RNA (Ribonucleic acid) Seperti yang telah dikemukakan bahwa, beberapa organisme prokaryot, tidak memiliki DNA, hanya memiliki RNA, sehingga RNA-lah yang berfungsi sebagai molekul genetik dan bertanggung

Lebih terperinci

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh : Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

STRUKTUR DNA MERUPAKAN MOLEKUL LINIER DENGAN BERAT MOLEKUL SANGAT TINGGI. MOLEKUL-MOLEKULNYA MERUPAKAN RANTAI POLINUKLEOTIDA YANG PANJANG.

STRUKTUR DNA MERUPAKAN MOLEKUL LINIER DENGAN BERAT MOLEKUL SANGAT TINGGI. MOLEKUL-MOLEKULNYA MERUPAKAN RANTAI POLINUKLEOTIDA YANG PANJANG. STRUKTUR DNA MERUPAKAN MOLEKUL LINIER DENGAN BERAT MOLEKUL SANGAT TINGGI. MOLEKUL-MOLEKULNYA MERUPAKAN RANTAI POLINUKLEOTIDA YANG PANJANG. TERDIRI DARI ASAM DEOKSIADENILAT, DEOK- SIGUANILAT, DEOKSISITIDILAT,

Lebih terperinci

ISOLASI DNA BUAH I. TUJUAN. Tujuan dari praktikum ini adalah:

ISOLASI DNA BUAH I. TUJUAN. Tujuan dari praktikum ini adalah: ISOLASI DNA BUAH I. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah: Mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan berdaging lunak. Mengetahui pengaruh kandungan air yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur Trichoderma sp. Jamur tanah merupakan salah satu golongan yang penting dari golongangolongan populasi tanah yang tersebar secara luas. Bentuk-bentuk tertentu merupakan

Lebih terperinci

Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya

Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya Denny AP G64130017 / Q08.1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam nukleat merupakan suatu polinukleotida, yaitu polimer linier yang tersusun dari monomer-monomer nukleotida

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali Masyarakat Bali saat ini merupakan hasil perkembangan masyarakat Bali yang menghuni Bali sejak zaman prasejarah. Hal tersebut dapat

Lebih terperinci

MAKALAH KESIMPULAN BIOLOGI SEL

MAKALAH KESIMPULAN BIOLOGI SEL MAKALAH KESIMPULAN BIOLOGI SEL Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Dasar Biomedik 1 Yang di Ajarkan Oleh Ibu Dr. Minarsih Oleh: Muhammad Rae Febrian 1510713001 FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik

Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik Pada tahun 1953 James Watson dan Francis Crick mempublikasikan sebuah paper yang terdiri dari dua halaman dalam majalah Nature berjudul `struktur molekuler asam nukleat

Lebih terperinci

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

PENGENALAN BIOINFORMATIKA PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika

Lebih terperinci

HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP

HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP Unsur Biosfer Biomolekul Komunitas Biomembran dan organel Populasi Sel Jaringan Organ Individu Atom (proton, neutron dan elektron) molekul sederhana makro molekul

Lebih terperinci

TRANSLASI. Sintesis Protein

TRANSLASI. Sintesis Protein TRANSLASI Sintesis Protein TRANSLASI TRANSLASI : adalah proses penterjemahan informasi genetik yang ada pada mrna kedalam rantai polipeptida/protein Informasi genetik pada mrna berupa rangkaian basa atau

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Biologi 2. Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 3. Jumlah SKS : Teori = 2

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa

Lebih terperinci

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER Sunaryati Sudigdoadi Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Subhanahuwa ta

Lebih terperinci

Asam Nukleat Kuliah Biokimia ke-5

Asam Nukleat Kuliah Biokimia ke-5 Asam Nukleat Kuliah Biokimia ke-5 Beberapa Laman Web untuk Asam Nukleat: 1. http://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/virttxtjml/nucacids.htm 2. http://en.wikipedia.org/wiki/nucleic_acid 3. http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=63

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang deoxyribonukleic acid, DNA 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang deoxyribonukleic acid, DNA 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era penemuan materi genetik telah dibuka oleh F. Meischer dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia telah menetapkan bahwa bahan aktif yang ada di dalam nucleus disebut

Lebih terperinci

BAB I. Prinsip dan Tujuan

BAB I. Prinsip dan Tujuan 1.1 Prinsip Percobaan Menentukan uji positif asam amino BAB I Prinsip dan Tujuan 1.2 Tujuan Percobaan 1. Diharapkan dapat memahami metode identifikasi protein secara kualitatif. 2. Mengetahui kandungan

Lebih terperinci

BAHAN PENYUSUN GENETIK

BAHAN PENYUSUN GENETIK Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agribisnis Pertemuan Ke 4 BAHAN PENYUSUN GENETIK Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id

Lebih terperinci

Apa itu Biokimia? Definisi:

Apa itu Biokimia? Definisi: BIOKIMIA Definisi: Apa itu Biokimia? Webster s dictionary: Bios = Yunani, artinya hidup Kimia mahluk hidup; Kimia yang terjadi dan menjadi ciri kehidupan. WebNet dictionary: Biokimia adalah kimia dari

Lebih terperinci

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria 2.1.1 Definisi Bioenergetika Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Reaksi ini diikuti oleh pelepasan energi selama

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Replikasi DNA

PEMBAHASAN Replikasi DNA PEMBAHASAN A. Replikasi DNA Ketika sebuah sel menyalin satu molekul DNA, setiap untai berfungsi sebagai pola cetakan untuk menyusun nukleutida-nukleutida menjadi satu untaian komplementer yang baru. Nukleutida-nukleutida

Lebih terperinci

PENYAJIAN SECARA GEOMETRI HIMPUNAN PEMBENTUK DNA

PENYAJIAN SECARA GEOMETRI HIMPUNAN PEMBENTUK DNA PENYAJIAN SECARA GEOMETRI HIMPUNAN PEMBENTUK DNA Isah Aisah, Departemen Matematika FMIPA UNPAD, Jatinangor, isah.aisah@unpad.ac.id Abstrak Kode genetik adalah satu set instruksi untuk mentransfer data

Lebih terperinci