Optimasi Usaha Pengolahan Limbah Plastik Dengan Pendekatan Simulasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Optimasi Usaha Pengolahan Limbah Plastik Dengan Pendekatan Simulasi"

Transkripsi

1 Optimasi Usaha Pengolahan Limbah Plastik Dengan Pendekatan Simulasi Syaifuddin Yana 1, Syamsul Rizal 2, Taufik Hidayat 3,Badaruddin 4 Jl. Tgk. Imum Lueng Bata Desa Bathoh, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia 1 Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah,Banda Aceh 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadyah, Banda Aceh. 3 Bank Syariah Mandiri Cabang Meulaboh 4 Fakultas Ekonomi, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh. Corresponding Author: syaifuddinyana@gmail.com Masuk: 18 Agustus 2016; Direvisi: 23 Agustus 2016; Diterima: 23 Agustus 2016 Abstract - This researchintent to analyze the optimization of waste plastics processing industry into a plastic chip products. The plastic waste processing using various types of plastic waste materials obtained through various sources such as scavenger and waste collectors which are they are living around the community, and others source. This study uses a model of maximizing profits based on assumptions by using a simulation of plastic waste processing plan within a year to consider following the prevailing price in the market within the last few years. In addition, to assess the feasibility of processing waste plastics by using parameters such investments Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) and Profitability Index (PI). The results of the processing of the data obtained shows that optimizing the processing of plastic waste into plastic count based on the simulation of 3 (three) variables X1, X2 and X3 is the condition where i = 18% where X1 = 10 and X2 and X3 =, with gains in the amount of USD Keywords: Optimization, simulation of plastic waste processing, investment parameters, Benefit Cost Ratio, Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period, Profitability Index Abstrak-Penelitian ini bertujuan menganalisis optimasi industri pengolahan limbah plastik menjadi produk chip plastik. Pengolahan limbah plastik ini dengan menggunakan berbagai macam jenis bahan baku limbah plastik yang diperoleh melalui berbagai sumber seperti pemulung, agen penjual plastik dari sekitarnya, dan lainnya. Penelitian ini menggunakan model maksimasi keuntungan berdasarkan asumsi dengan menggunakan simulasi dari rencana pengolahan limbah plastik dalam kurun waktu setahun dengan mempertimbangkan mengikuti harga yang berlaku dipasar dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Disamping itu, untuk menilai kelayakan pengolahan limbah plastik yaitu dengan menggunakan parameter investasi seperti Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan Profitabilitas Index (PI). Hasil dari pengolahan data yang diperoleh menunjukkan bahwa optimalisasi pengolahan limbah plastik menjadi plastik cacah berdasarkan simulasi dari 3 (tiga) variabel X1, X2 dan X3 yaitu pada kondisi dimana i = 18% dimana X1 = 10 dan X2 dan X3 =, dengan keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp Kata Kunci: Optimasi, simulasi pengolahan limbah plastik, parameter investasi, Benefit Cost Ratio, Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period dan Profitabilitas Index 1. Pendahuluan Salah satu industri yang sederhana yang terdapat disekitar kita adalah industri pengolahan limbah plastik. Industri pengolahan limbah plastik dapat dikatakan industri yang sederhana karena tidak membutuhkan mesin pengolahan yang canggih, namun cukup menggunakan mesin yang sederhana, namun dapat memberikan manfaat dan dapat meningkatkan taraf hidup khususnya masyarakat yang mencari nafkah dibidang barang bekas seperti plastik dan lainnya. Disamping itu, kegiatan ini dapat 31

2 Jurnal Serambi Engineering, Volume I, Nomor 1, Agustus 2016 menciptakan lapangan kerja yang memadai dan berantai yang dimulai dari pemulung, pengumpul dan agen sampai kepada industri dengan pengolahan yang lebih modern baik teknologinya maupun proses pengolahannya. Limbah plastik yang terdapat lingkungan masyarakat kita seringkali menjadi permasalahan yang besar khususnya bagi masyarakat, dimana keberadaannya yang jika tidak dapat ditanggulangi secara baik dan benar serta dengan metode yang komprehensif maka dapat menyebabkan berbagai permasalahan seperti masalah pencemaran lingkungan, terganggunya kesehatan, tersumbatnya selokan yang dapat menyebabkan banjir dan apabila jumlah sampah yang berbahaya dalam jumlah yang masif dan sulit untuk dikendalikan maka dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti pencemaran darat, air dan udara seperti: CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogenmonoksida), S2 (gas belerang), amoniak, dan lainnya. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut khususnya keberadaan limbah plastik, maka diperlukan penanganan khusus terhadap sampah plastik tersebut melalui suatu proses daur ulang yang tentunya dapatmemberikan dampak positif dan disamping itu dapat menghasilkan pendapatan bagi pengelolanya dan dapat menyerap tenaga kerja melalui industri kecil sampai kepada sentra industri pengolahan plastik yang besar. 2. Studi Literatur 2.1. Pengertian Sampah dan Limbah Plastik Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur), daun-daunan, ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan, dsb, sumber Standar Nasional Indonesia (SNI ) Jenis-Jenis Dan Klasifikasi Limbah Plastik Pengkodean plastik yang sering kita lihat saat ini, diperkenalkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1988 di Amerika Serikat dan diadopsi pula oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Berikut beberapa jenis plastik umumnya dapat diklasifikasikan berupa nomor yaitu dari nomor 1 sampai dengan nomor 7, sebagaimana dapat digambarkan dibawah ini: Bagan 1. Klasifikasi Plastik Berupa Nomor Berikut keterangan lanjut dari peristilahan secara kimiawi bagan 2.1 di atas. PETE atau PET ( Polyethylene Terephthalate), HDPE (High Density Polyethylene), PVC (Polyvynil Chloride), LDPE (Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), PS (Polystyrene) dan other (lainnya) biasanya dalam bentuk polycarbonate. Plastik biasanya dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenisnya yang dimulai dari kode nomor 1 sampai dengan 7 yang pengklasifikasiannya dapat dilihat pada tabel berikut(anonim, 2008). 32

3 Jenis Plastik Daur Ulang PET HDPE PVC LDPE PP PS Lainnya (ABS, Hi-Impact) Jenis Produk Botol minuman, kecap, parfum, tempat permen, dll Botol oli, kosmetik, shampoo, kemasan dari botol, dll Pipa, talang air, kemasan dari botol, baygon, dll Tutup aqua botol, aqua gallon, kemasan, dll Aqua gelas, frutang, jelly, ades, dll CD, keranjang sampah, mainan anak-anak, dll Komputer, radio, tv, mainan anak-anak, dll 2.3. Optimasi Ada banyak konsep yang berhubungan dengan optimasi, akan tetapi dalam penelitian ini akan dibahas pendekatan optimasi yang berkenaan dengan industri yang sesuai. Menurut Gasperz (1992) menyatakan bahwa optimasi adalah suatu proses pencarian hasil terbaik. Proses ini dalam analisis sistem diterapkan terhadap alternatif yang dipertimbangkan, selanjutnya hasil tersebut dipilih alternatif yang menghasilkan keadaan terbaik. Dalam perencanaan dan pengendalian bahan baku yang dipergunakan dalam suatu proses produksi perlu mendapat perhatian. Kelebihan persediaan bahan baku maupun sebaliknya kekurangan persediaan bahan baku selamanya tidak akan menguntungkan pengusaha. Penentuan bahan baku yang tepat akan sangat membantu usaha untuk dapat menekan biaya produksi serendah mungkin. Demikian juga dengan tenaga kerja dan modal, perlu adanya perencanaan pula (Ahyari, 1996:30). Apabila pabrikan telah dapat menentukan jenis produk yang akan diproduksi, maka pabrikan akan dapat menentukan tingkat produksi yang akan digunakan. Jika memproduksi lebih dari satu macam jenis produk dan masih mempergunakan faktor-faktor produksi yang sama, maka pabrikan harus dapat menentukan berapa jumlah masing-masing jenis produk yang akan diproduksikan, sehingga pabrikan akan dapat mempergunakan input yang ada dengan sebaik-baiknya dan akan memperoleh hasil yang optimal. Disamping itu, untuk permasalahan yang komplek dan sulit dapat menggunakan suatu pendekatan dengan metode simulasi. Simulasi umumnya penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya. Simulasi digunakan bilamana permasalahan yang ada terlalu kompleks/sulit bila diselesaikan dengan teknik optimasi numerik (seperti Linear Programming). Kompleksitas yang dimaksudkan disini adalah permasalahan yang terlalu sulit dirumuskan dengan menggunakan metoda optimasi numerik sehingga dapat dilakukan dengan pendekatan simulasi (Subakti, 2002: 41) Analisis Kelayakan Usaha Cholig et al. (1994), menyatakan untuk mencari suatu ukuran menyeluruh sebagai dasar penerimaan/ penolakan atau pengurutan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai macam cara yang dinamakan kriteria investasi. Kriteria investasi yang sering digunakan dalam menilai kelayakan proyek adalah NPV, Net B/C, IRR, Payback Period (PP) dan Analisis Sensisitivity. 3. Metodologi Penelitian Optimasi pengolahan limbah plastik pada bagian ini yaitu dengan menggunakan simulasi dengan menggunakan tiga variabel yaitu X1, X2 dan X3. Dari tujuh jenis limbah plastik yang diproduksi dikelompokkan berdasarkan menjadi tiga variabel tersebut dengan asumsi dalam satu variabel memiliki harga jual yang relatif sama dan pada umumnya dalam pengolahan dan penjualan dari setiap plastik cacah tersebut secara bersamaan. Asumsi ketiga variabel tersebut yaitu: X1 untuk limbah plastik jenis PP gelas dan HDPE, X2 untuk limbah plastik jenis PP injeksi dan PE, sedangkan X3 limbah plastik jenis PET, PC dan PS. Simulasi yang dimaksudkan dalam pengolahan data ini adalah dengan menggunakan ketiga variabel tersebut, baik secara sendiri maupun dengan cara mengkombinasikan dengan memberikan porsi 33

4 Jurnal Serambi Engineering, Volume I, Nomor 1, Agustus 2016 yaitu 10, 75%, 5 dan 25% dari setiap kombinasinya yaitu X1 terhadap X2 dan X3 dan demikian sebaliknya. Optimasi dari setiap kombinasi tersebut akan dapat dilihat dengan pendekatan indikator NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), PI (Profitability Index) dan PP (Payback Period). Dari percobaan dengan kombinasi pada 3 (tiga) variabel tersebut, maka akan didapatkan kombinasi yang memberikan optimasi dengan pendekatan indikator sebagaimana yang tersebut di atas. Simulasi yang dilakukan ini adalah mengambil asumsi yaitu produksi untuk tiga variabel X1, X2 dan X3 selama satu tahun dengan input produksi rata-rata sebesar kg (25 ton) dari ketiga jenis limbah plastik tersebut. Optimasi yang diperoleh dengan kombinasi persentasi dari masing-masing variabel X1 terhadap X2 dan X3, seterusnya dan sebaliknya. 4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil pengolahan simulasi produksi limbah plastik dengan pendekatan simulasi terhadap tiga variabel X1, X2 dan X3 adalah sebagai A. Perhitungan Kombinasi X1 terhadap X2 dan X3 Kombinasi X1 terhadap X2 dan X3 untuk i = 18%, 21%, 24% dan 48%, maka NPV dapat diperoleh melalui pendekatan matematis dengan hasil akhir perhitungan dapat dilihat melalui tabel Tabel 1. Tabel Perhitungan NPV Pada Kombinasi Variabel X1 Terhadap X2 dan X3 (i = 18%, 21%, 24% dan 48%) (i = 18%, 21%, 24% dan 48%) NPV Variabel 18% 21% 24% 48% X2 dan X3 1 X1 (10) 127,604, ,778, ,723,921 68,888,277 2 X1 (75%) 122,287, ,912, ,235,425 66,017,602 25% (50 : 50) 3 X1 (5) 116,970, ,046,594 98,746,928 63,147,271 5 (50 : 50) 4 X1 (25%) 111,653, ,180,840 94,258,431 60,276,941 75% (50 : 50) Dari tabel simulasi kombinasi X1 terhadap X2 dan X3 untuk perolehan optimasi NPV di atas, maka dapat digambarkan melalui grafis dibawah ini. Bagan 1. Grafik Perbandingan Perolehan NPV Dari Kombinasi X1 Terhadap X2 dan X3 Pada Persentase Kombinasi 10, 75%, 5 dan 25% (i = 18%, 21%, 24% dan 48%) % 21% 24% 48% Series5 Series4 Series3 Series2 Series1 Kombinasi X1 terhadap X2 dan X3 untuk i = 18%, 21%, 24% dan 48%, maka BCR, PI dan PP dapat diperoleh melalui pendekatan matematis dengan hasil akhir perhitungan dapat dilihat melalui tabel

5 Tabel 2. Tabel Perhitungan BCR, PI dan PP Pada Kombinasi Variabel X1 Terhadap X2 dan X3 ( i = 18%, 21%, 24% dan 48%) BCR Variabel 18% 21% 24% 48% PI PP X2 dan X3 1 X1 (10) Bulan ke-7 2 X1 (75%) Bulan ke-7 25% (50 : 50) 3 X1 (5) Bulan ke-7 5 (50 : 50) 4 X1 (25%) Bulan ke-6 75% (50 : 50) Dari tabel simulasi kombinasi X1 terhadap X2 dan X3 untuk perolehan optimasi BCR, PI dan PP di atas, maka dapat digambarkan melalui grafis dibawah ini. Bagan 2. Grafik Perbandingan Perolehan BCR Pada Kombinasi X1 Terhadap X2 dan X3 (i=10, 75%, 5 dan 25%) % 1,1765 1,1830 1,1908 1,2000 1,1765 1,1830 1,1908 1, % 21% 1,1765 1,1830 1, % 1,1765 1,1830 1, ,2000 1,2000 Series1 Series2 Series3 Series4 B. Perhitungan Kombinasi X2 terhadap X1 dan X3 Kombinasi X2 terhadap X1 dan X3 untuk i = 18%, 21%, 24% dan 48%, maka NPV dapat diperoleh melalui pendekatan matematis dengan hasil akhir yaitu dapat dilihat melalui tabel Tabel 3. Tabel Perhitungan NPV Pada Kombinasi Variabel X2 Terhadap X1 dan X3 (i = 18%, 21%, 24% dan 48%) X3 (i = 18%, 21%, 24% dan 48%) Variabel NPV 18% 21% 24% 48% X1 dan X3 1 X2 (10) 113,426, ,802,758 95,754,597 61,233,718 2 X2 (75%) 113,426, ,802,758 95,754,597 61,233,718 25% (50 : 50) 3 X2 (5) 113,426, ,802,758 95,754,597 61,233,718 5 (50 : 50) 4 X2 (25%) 113,426, ,802,758 95,754,597 61,233,718 75% (50 : 50) Dari tabel simulasi kombinasi X2 terhadap X1 dan X3 untuk perolehan optimasi NPV di atas, maka dapat digambarkan melalui grafis dibawah ini. Perbandingan optimasi NPV dari grafik di atas dapat digambarkan melalui gabungan grafik Bagan 3. Grafik Perbandingan Perolehan NPV Dari Kombinasi X2 Terhadap X1 dan X3 Pada Persentase Kombinasi 10, 75%, 5 dan 25% (i = 18%, 21%, 24% dan 48%) 35

6 Jurnal Serambi Engineering, Volume I, Nomor 1, Agustus % 21% 24% 48% Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Kombinasi X2 terhadap X1 dan X3 untuk i = 18%, 21%, 24% dan 48%, maka BCR, PI dan PP dapat diperoleh melalui pendekatan matematis dengan hasil akhir perhitungan dapat dilihat melalui tabel Tabel 4. Tabel Perhitungan BCR, PI dan PP Pada Kombinasi Variabel X2 Terhadap X1 dan X3 ( i = 18%, 21%, 24% dan 48%) X1 dan X3 ( i = 18%, 21%, 24% dan 48%) Variabel BCR 18% 21% 24% 48% Series1 Series2 Series3 Series4 PI PP X1 dan X3 1 X2 (10) Bulan ke-6 2 X2 (75%) Bulan ke-6 25% (50 : 50) 3 X2 (5) Bulan ke-6 5 (50 : 50) 4 X2 (25%) Bulan ke-6 75% (50 : 50) Dari tabel simulasi kombinasi X2 terhadap X1 dan X3 untuk perolehan optimasi BCR, PI dan PP di atas, maka dapat digambarkan melalui grafis dibawah ini. Perbandingan terhadap optimasi BCR dari tabel di atas dapat digambarkan melalui gabungan grafik Bagan 4. Grafik Perbandingan Perolehan BCR Pada Kombinasi X2 Terhadap X1 dan X3 (i=10, 75%, 5 dan 25%) % 1,2051 1,2019 1,1988 1,1957 1,2051 1,2019 1,1988 1, % 1,2051 1,2019 1,1988 1, % 1,2051 1, % 1,2019 1, C. Perhitungan Kombinasi X3 terhadap X1 dan X2 Kombinasi X3 terhadap X1 dan X2 untuk i = 18%, 21%, 24% dan 48%, maka NPV dapat diperoleh melalui pendekatan matematis dengan hasil akhir yaitu dapat dilihat melalui tabel 36

7 Tabel 5. Tabel Perhitungan NPV Pada Kombinasi Variabel X3 Terhadap X1 dan X2 (i = 18%, 21%, 24% dan 48%) Variabel NPV 18% 21% 24% 48% X1 dan X2 1 X3 (10) 99,247,995 90,827,413 83,785,272 53,579,503 2 X3 (75%) 104,564,852 95,693,168 88,273,769 56,449,834 25% (50 : 50) 3 X3 (5) 109,881, ,558,922 92,762,266 59,320,164 5 (50 : 50) 4 X3 (25%) 115,198, ,424,676 97,250,762 62,190,495 75% (50 : 50) Dari tabel simulasi kombinasi X3 terhadap X1 dan X2 untuk perolehan optimasi NPV di atas, maka dapat digambarkan melalui grafis dibawah ini. Perbandingan optimasi NPV dari keempat grafik di atas dapat digambarkan melalui gabungan grafik Bagan 5. Grafik Perbandingan Perolehan NPV Dari Kombinasi X3 Terhadap X1 dan X2 Pada Persentase Kombinasi 10, 75%, 5 dan 25% (i = 18%, 21%, 24% dan 48%) % 21% 2 24% % Series5 Series4 Series3 Series2 Series1 Kombinasi X3 terhadap X1 dan X2 untuk i = 18%, 21%, 24% dan 48%, maka BCR, PI dan PP dapat diperoleh melalui pendekatan matematis dengan hasil akhir perhitungan dapat dilihat melalui tabel Tabel 6. Tabel Perhitungan BCR, PI dan PP Pada Kombinasi Variabel X3 Terhadap X1 dan X2 ( i = 18%, X1 21%, dan 24% X2 ( dan i = 48%) 18%, 21%, 24% dan 48%) BCR Variabel 18% 21% 24% 48% PI PP X1 dan X2 1 X3 (10) Bulan ke-6 2 X3 (75%) Bulan ke-6 25% (50 : 50) 3 X3 (5) Bulan ke-6 5 (50 : 50) 4 X3 (25%) Bulan ke-6 75% (50 : 50) Dari tabel simulasi kombinasi X3 terhadap X1 dan X2 untuk perolehan optimasi BCR, PI dan PP di atas, maka dapat digambarkan melalui grafis dibawah ini. Perbandingan terhadap optimasi BCR dari tabel di atas dapat digambarkan melalui gabungan grafik 37

8 Jurnal Serambi Engineering, Volume I, Nomor 1, Agustus 2016 Bagan 6. Grafik Perbandingan Perolehan BCR Pada Kombinasi X3 Terhadap X1 dan X2 (i=10, 75%, 5 dan 25%) % 1,2188 1,2092 1,2013 1, % 21% 1,2188 1,2092 1,2013 1,1946 1,2188 1,2092 1,2013 1, % 1,2188 1,2092 1,2013 1, Series4 Series3 Series2 Series1 Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh di atas, maka optimasi keuntungan maksimum yang diperoleh dari simulasi ketiga variabel X1, X2 dan X3 pada kondisi dimana i = 18%, X1 =10, X2 dan X3 sebesar dengan keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp Pada kondisi simulasi ini, maka parameter investasi lainnya diperoleh yaitu BCR = , PI = 1,0521 dan PP jatuh pada bulan ke Kesimpulan Dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari uraian yang telah dijelaskan pada bab pengolahan data dan bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Berdasarkan Analisa Kriteria Investasi / Analisa Biaya Manfaat (Benefit Cost Analysis), maka dapat disimpulkan bahwa usaha industri pengolahan limbah plastik yang dijalankan oleh lembaga Palapa Plastic Recycle di Kota Lhokseumawe adalah layak diusahakan, Karena dengan tingkat suku bunga 18% setelah 3 tahun (pada periode tahun perhitungan ) keuntungan dapat diperoleh. Net Present Value (NPV) = Rp ,- (NPV 0). Maknanya yaitu usaha industri pengolahan limbah plastik menjadi plastik cacahan di Kota Lhokseumawe yang dilakukan oleh Palapa Plastic Recycle adalah layak (bermanfaat) untuk dilaksanakan. Benefit Cost Ration (BCR) = 1,00257 Nilai perhitungan BCR 1 (1, ). Maknanya investasi pengolahan limbah plastik oleh Palapa Plastic Recycle di Kota Lhokseumawe pada periode adalah layak secara ekonomis. Internal Rate of Return (IRR) = 0,2124 atau 21,24% IRR yang diperoleh > tingkat bunga berlaku. Karena pada tingkat suku bunga 21,24% nilai NPV = 0, maka industri pengolahan limbah plastik ini adalah layak secara ekonomis. Payback Period (PP) = pada tahun ketiga. Pada tahun ketiga dari usaha industri pengolahan limbah plastik telah memperoleh keuntungan sebesar Rp ,- Profitabilitas Index (PI) = 1,0626 PI > 1, maka investasi ini layak untuk dilaksanakan b. Optimasi keuntungan maksimum produksi limbah plastik Palapa Plastic Recycle di Kota Lhokseumawe berdasarkan simulasi pada ketiga variabel X1, X2 dan X3 yaitu pada kondisi dimana i = 18%, X1 = 10, X2 dan X3 sebesar dengan keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp Pada kondisi simulasi ini, maka parameter investasi lainnya diperoleh yaitu BCR = , PI = 1,0521 dan PP jatuh pada bulan ke-7. 38

9 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: a. Dalam proses produksi sebaiknya tetap memperketat aspek quality control, karena jika terdapat pencampuran warna yang tidak terdeteksi oleh pabrik dan terkirim kepada pembeli akan mengakibatkan penolakan produk ataupun penurunan harga jual yang signifikan dan dalam jangka panjang akan kehilangan pelanggan tetap pabrikan. b. Meskipun setelah krisis global pada pertengahan tahun 2008 mengakibatkan harga jual produk plastik cacah turun, namun pada tahun 2009 dan 2010 harga jual mulai bergerak naik kembali, namun tidak mencapai seperti harga sebelum krisis. Sehingga dalam hal ini, sebaiknya pabrikasi tetap memproduksi plastik cacahan dalam kapasitas produksi yang terbatas dan dengan hanya jenis plastik tertentu yang jumlahnya tidak sebanyak sebelum krisis (untuk mengantisipasi kemungkinan fluktuasi harga yang belum stabil). c. Untuk mensiasati keadaan yang demikian, sebaiknya pabrikasi juga untuk sementara waktu melakukan aktivitas ekstensifikasi usaha limbah dengan jenis sampah selain plastik misalnya kardus, dan lainnya yang harga jualnya relatif lebih baik di pasar sehingga memberikan keuntungan yang relatif lebih baik bagi pabrikan. Dengan kombinasi kegiatan tersebut pabrikasi dapat menjalankan strategi bertahan dan melakukan aktivitas walaupun terbatas namun masih memperoleh keuntungan dalam kegiatan menjalankan usaha tersebut. Referensi Ahyari, A Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Buku I Edisi 4 Cetakan Fakultas Ekonomi. Universitas Gajah Mada. BPFE, Yogyakarta. Hal 30. Anonim, Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, (SNI ). Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta. Anonim, Price of Acetylene. [Diakses: 04 April 2011] Anonim Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. < pdf>. Diakses pada tanggal 4 November Cholig AR, Wirasmita, Sofwan O Evaluasi Proyek. Bandung: Pionir Jaya. Hal Gazperz JP Analisis Sistem Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri.Bandung: Tarsito. Hal 295. H.S. Kliger and E.R. Barker A Comparative Study of Corrosion Resistance of Carbon and Glass Fibers, 39th Annual Conference of the Reinforced Plastics/Composites Institute, The Society of the Plastics Industry. Subakti, Irfan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System).Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Sepuluh November Surabaya. Hal

Pengelolaan Limbah Plastik Sebagai Upaya Pengurangan Pencemaran Lingkungan Melalui Transformasi Yang Memiliki Nilai Tambah Ekonomi

Pengelolaan Limbah Plastik Sebagai Upaya Pengurangan Pencemaran Lingkungan Melalui Transformasi Yang Memiliki Nilai Tambah Ekonomi Pengelolaan Limbah Plastik Sebagai Upaya Pengurangan Pencemaran Lingkungan Melalui Transformasi Yang Memiliki Nilai Tambah Ekonomi Syaifuddin Yana* 1, Badaruddin 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Serambi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Penduduk kota Pekanbaru mencapai sekitar satu juta jiwa. Terkait juga pertambahan penduduk dan pola konsumsi masyarakat di kota Pekanbaru telah menghasilkan sampah

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

Nama : Ananda Chania Pratama NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM

Nama : Ananda Chania Pratama NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM Nama : Ananda Chania Pratama NPM : 10214988 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM Penulisan Ilmiah Studi Kelayakan Bisnis Daur Ulang Plastik CV Majestic Buana Group Mustika Jaya Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini penanganan sampah kota di negara-negara berkembang seperti Indonesia hanya menimbun dan membakar langsung sampah di udara terbuka pada TPA (Tempat Pembuangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha INTISARI Pada studi kasus ini, saya ingin mengidentifikasikan kelayakan investasi PT Satu Hati di Purwokerto. Perusahaan ini ingin membeli lima unit tangki minyak tanah untuk mendukung operasional pemasarannya.

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Sistem pengolahan limbah botol diharapkan dapat dimanfaatkan kembali sebagai suatu bahan baru. Dengan suatu teknologi pembuatan, hasil pemanfaatan sampah secara

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT.

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT. 1 PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT. 2 Regulasi terkait Pencemaran Tanah Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah PP No. 150 th. 2000 ( Kerusakan tanah untuk produksi

Lebih terperinci

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani Botol Plastik Sustainable Design Monica Tjenardi Putri 10120210198 Anastasia Sonia 10120210208 Olivia Sylvia Bellani 10120210320 Definisi Definisi, Material, Proses Pembuatan, Sistem Segel Sebuah wadah

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global. Plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia dan kemajuan akan suatu industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut data statistik,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine BOTOL PLASTIK Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine Botol Plastik wadah untuk benda cair, yg berleher sempit dan terbuat dari plastik. Jenis-jenis botol plastik 1. PETE atau PET (polyethylene

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA CV RIZA SEJAHTERA NAMA : KUSPANDI KELAS : 4EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA CV RIZA SEJAHTERA NAMA : KUSPANDI KELAS : 4EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA CV RIZA SEJAHTERA NAMA : KUSPANDI KELAS : 4EB08 NPM : 29210196 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Ada banyak cara berinvestasi dalam perusahaan, salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan hasil aktivitas manusia yang tidak dapat dimanfaatkan. Namun pandangan tersebut sudah berubah seiring berkembangnya jaman. Saat ini sampah dipandang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii ABSTRACT This study describes the application of Capital Budgeting analysis to determine and assess the feasibility of fixed asset investment plan that will be carried CV. Qolbu Tamajaya form of additional

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN

TUGAS AKHIR. ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Teknik Elektro

Lebih terperinci

ABSTRACT. Optimistic assumptions using the Discount Rate by 30% Net Present Value (NPV) feasible

ABSTRACT. Optimistic assumptions using the Discount Rate by 30% Net Present Value (NPV) feasible ABSTRACT Plant Farma PT. Kimia Bandung is a State Owned Enterprise that moves in the pharmaceutical field. In defending its existence PT.Kimia Farma Plant Bandung doing business development with the addition

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE Nama : Ahmad Rifai NPM : 10213458 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira SE., MM. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi. ABSTRAK Krisis perekonomian Indonesia telah membuat perusahaan-perusahaan terguncang dan lemah. Banyak perusahaan melakukan investasi untuk mempertahankan keberadaannya dan agar tidak kalah bersaing dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK KOTA BANDA ACEH

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK KOTA BANDA ACEH DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK KOTA BANDA ACEH PENDAHULUAN Kota Banda Aceh dengan jumlah penduduk sebanyak 256.147 jiwa pada tahun 2012 menghasilkan sampah sebanyak 180 ton/hari atau 720 m3/hari. Karakteristik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN Pendahuluan PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, expansion, cash flow, auto parts store. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, expansion, cash flow, auto parts store. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study discusses about the usage of capital budgeting methods in calculating the feasibility of an investment. The researcher intends to analyze an auto parts store called Toko GM. Toko GM

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT PT. Dollar Super Plastin is one of manufacturing companies which engaged in the manufacture of plastics and as a distributor. Company today wants to invest capital in the form of a new branch

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

III METODOLOGI A Kerangka Pemikiran

III METODOLOGI A Kerangka Pemikiran III METODOLOGI A Kerangka Pemikiran Perancangan proses dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rancangan proses produksi vanilin dari eugenol minyak daun cengkeh dan sebagai upaya peningkatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. baku menjadi produk baru yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pertumbuhan industri

I. PENDAHULUAN. baku menjadi produk baru yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pertumbuhan industri 1 I. PENDAHULUAN Pabrik adalah sarana untuk memproduksi barang kebutuhan manusia. Salah satu tujuan pendirian pabrik adalah untuk bisa mendapatkan keuntungan, yaitu dengan cara mengolah bahan baku menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH AMRUL HAKIM 20210623 LATAR BELAKANG Pada hakekatnya, setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap para pengusaha ditujukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

KAJIAN PELUANG INVESTASI PABRIKASI KECAP DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN Oleh : Refius Pradipta S * BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN PELUANG INVESTASI PABRIKASI KECAP DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN Oleh : Refius Pradipta S * BAB I PENDAHULUAN KAJIAN PELUANG INVESTASI PABRIKASI KECAP DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2008 Oleh : Refius Pradipta S * Abstract The aim of this research is to analyze suitable natural phosphate manure production in Sawangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dan khususnya di provinsi Riau akan memberi dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatifnya yaitu dengan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Nama : Adetia Apriyani NPM : 10213166 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Mulianingsih, SE., M.Si LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bogor merupakan salah satu kota wisata yang perlu mengembangkan wisata lainnya, salah satunya adalah wisata Batik. Batik merupakan warisan Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia

I. PENDAHULUAN. berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kelapa sawit merupakan salah satu agroindustri yang sangat potensial dan berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia telah menyumbang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM Nama : Tri Purwanto NPM : 11208244 Jurusan : S1 Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih SE., MM Latar Belakang Masalah : Sedikitnya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24 ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Produktivitas merupakan satu hal yang sangat penting bagi perusahaan sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran produktivitas dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian/studi kelayakan sangat diperlukan rancangan yang tepat agar penelitian bisa terarah. Rancangan penelitian merupakan rencana yang dibuat oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA Florence Kartika Panditasiwi Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung Telp: (022)

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang sering kita jumpai dan banyak diminati pada saat ini adalah usaha air minum isi ulang. Dengan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA Teguh Jaya Permana dan Yulinah Trihadiningrum Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI Nama : Rafli Triyoga NPM : 15212893 Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA SALON. : Amalia Nursyahfitri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Diah Kusumawati.

STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA SALON. : Amalia Nursyahfitri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Diah Kusumawati. STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA SALON Nama : Amalia Nursyahfitri NPM : 10211647 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Diah Kusumawati.SE,MMSI Latar Belakang Salah satu contoh usaha kecil menengah adalah salon

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR L 1 ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Dicky Fransdelly Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Making merupakan salah

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian pada skripsi ini yaitu tujuan studi/penelitian adalah studi deskriptif. Lingkungan/setting adalah lingkungan natural yaitu PT Patent Process,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISA DAYA PADA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK

RANCANG BANGUN DAN ANALISA DAYA PADA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK RANCANG BANGUN DAN ANALISA DAYA PADA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK IRFAN ANWAR NIM: 41312110098 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

Lebih terperinci