Tiga Puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah Kajian Struktur dan Isi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tiga Puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah Kajian Struktur dan Isi"

Transkripsi

1 Tiga Puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah Kajian Struktur dan Isi Hikmatul Aini Maftukhah dan Muhammad Luthfi Program Studi Sastra Arab, FIB, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia Abstrak Skripsi ini bertujuan mendeskripsikan struktur tipografi, gaya bahasa, dan makna yang terkandung di dalam ketiga puisi Ibnu Qayyim al-jauziyyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang dipusatkan pada analisis struktural dan semiotik. Hasil analisis pada penelitian ini mengindikasikan setiap puisi memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Ketiga puisi ini memiliki pola bahr kaamil dengan modifikasi tertentu zihaf dan illat. Puisi Fii Binaai al-jannah merupakan penggambaran material-material bangunan surga. Puisi Fii Anhaari al-jannah menggambarkan keindahan sungai-sungai di surga. Puisi Fii Ṭa aami Ahli al-jannah menggambarkan makanan lezat yang beraneka ragam di dalam surga. Puisi Fii Binaai al-jannah, Fii Anhaari al-jannah, maupun Fii Ṭa aami Ahli al-jannah merupakan penggambaran dan representasi mengenai kenikmatan surga yang dianalasis menggunakan teori semiotik dengan sistem penandaan. Form and Content Study Three Poems of Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Abstract This research aims to describe the structure of typography, style, and meaning three poems written by Ibn Qayyim al-jauziyyah.the method that is used is analytical description, focusing on structural and semiotic analysis. The results of the analysis in this study indicates that every poem has a unique and distinctive characteristics. All of the poems have bahr kaamil pattern with certain modifications in its zihaf and illat. Fii Binaai al-jannah (one of the poems) is a depiction of the materials used to build a heaven. Fii Anhaari al- Jannah (the other poem) describes the beautiful rivers of paradise. Fii Ṭa'aami al-jannah (another poem) describes kind of delicious food available in heaven. All of the three poems, Fii Binaai al-jannah, Fii Anhaari al-jannah, and Fii Ṭa'aami al-jannah are the depiction and representation of the pleasures of heaven which are analyzed using semiotic theory, and most of the poems used the kind of symbols. Keywords: Ibnu Qayyim al-jauziyah, Arabic classic poetry, Ilmu aruuḍ, ilmu balagah, and paradise. Pendahuluan Nama lengkap Ibnu Qayyim adalah Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub bin Sa d bin Hariz bin Makki, Zainuddin Az-Zur i Ad-Dimasqi Al-Hambali. Nama panggilannya adalah Abu Abdillah, sedangkan nama julukannya adalah Syamsuddin. Dia terkenal dengan nama Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah. Ia dikenal dengan nama Al-Jauziyah, karena ayahnya Syaikh Abu Bakar bin Ayyuzb Az-Zar i mendirikan sebuah madrasah Al-Jauziyah di Damaskus, sehingga keturunannya terkenal dengan nama madrasah tersebut (Ilham dan Asmu i, 2012: 822). Ibnu Qayyim AL-Jauziyah lahir pada tahun 691 H/1292 M. Dia meninggal pada tahun 751 H di Damaskus juga. Ia adalah seorang faqih dan mujtahid bermazhab Hambali. Dia mahir dalam bidang bahasa Arab, ilmu kalam, nahwu, dan sebagainya. Dalam buku 60 Biografi Ulama Salaf karya Syaikh Ahmad Farid banyak pendapat para ulama yang memuji kepiawaian Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam menuntut ilmu. Salah satunya Ibnu Katsir mengatakan Dia belajar ilmu agama, terutama dalam bidang tafsir, hadiṡ, dan ushul fiqih.

2 Dari Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim menyerap ilmu, menggantikan sang guru mengajar sehingga dia mendapatkan tambahan ilmu yang luar biasa banyaknya, sehingga muridmuridnya pun semakin banyak yang keluar masuk dari rumahnya siang maupun malam (Ilham dan Asmu i, 2012: 823). Dalam menimba ilmu pengetahuan, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah memulainya sejak ia berumur tujuh tahun. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya jumlah guru yang didatangi olehnya. Banyaknya ilmu yang didapatkan dari banyak guru juga menjadikannya memiliki banyak murid, salah satunya yang terkenal hingga saat ini adalah Ibnu Katsir (Ilham dan Asmu i, 2012: 830). Banyaknya cabang ilmu yang dikuasai oleh Ibnu Qayyim, menjadikannya menghasilkan banyak karya ilmiah, antara lain ilmu akidah Islam, ilmu sejarah, ilmu tafsir, ilmu fiqih, karya sastra, dan lain sebagainya. Namun, dari sekian banyak karya ilmiah yang dituliskan olehnya ilmu yang paling menonjol darinya adalah ilmu yang berkaitan dengan hati. Tidak jarang apa yang diucapkan olehnya menjadi kata-kata indah dan membentuk sebuah syair indah. Hal ini juga dibuktikan dari isi-isi buku yang dihasilkan terdapat syair-syair indah buah karyanya yang merupakan hasil pemikiran dan perenungan yang mendalam. (Al-Kautsar, 2008: 18). Tanpa sungkan dengan statusnya sebagai seorang ahli fiqih dan hadiṡ terkemuka, Ibnu Qayyim dengan lancar bicara dan memperlihatkan kemampuannya yang tinggi di bidang syair bernilai tinggi. Tidak hanya mengenai hati. Kepiawaian Ibnu Qayyim dalam menuliskan berbagai macam buku mengenai iman dan Islam, ia juga menuliskan sebuah kitab qasidah yang dikenal dengan Qasidah Nuuniyah yang berjudul Al-Kafiyatus Al-Syafiyah. Dalam kitab tersebut terdapat banyak syair yang menjelaskan mengenai nikmat dan setiap bait berakhiran.(نن) huruf nun Beberapa penjelasan di atas menjadi alasan mengapa penulis ingin mengangkat syair Ibnu al- Qayyim sebagai bahan kajian. Menurut Abu al-fadhl (1990) dalam Muzakki (2006) syair berasal dari kata ششععوورراا -ششععرراا -ييششععرر -ششععرر yang berarti mengetahui, merasakan, sadar, mengomposisi, atau menciptakan sebuah syair. Akar kata tersebut mempunyai kemiripan dengan pengertian poet dalam bahasa Yunani yang berarti membuat. Selain itu, puisi atau sastra secara umum adalah instrumen yang membahasakan kelembutan jiwa para penyair. Puisi juga memberi mereka inspirasi dalam memaknai gerakan-gerakan jiwa, sehingga lebih dekat dengan perasaan-perasaan mereka, membantu memahami tanda-tanda alam, dan menangkap makna-makna yang mendalam secara lahir dan batin manusia. keberadaannya juga dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sosial kultural, tradisi, dan pengaruhpengaruh yang lain (Muzakki, 2006: 40). Bagi mereka, puisi juga merupakan hiburan jiwa. Di kalangan ulama juga kita temukan hal yang sama. Beberapa di antara mereka bahkan mewariskan kumpulan puisi. Misalnya, Imam Syafi i dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Syair pertama yang ingin dikaji oleh penulis, yaitu Puisi tentang surga yang berjudul Fii Binaai al-jannah,fii Anhaari al-jannah, Fii Ṭha aami Ahli al-jannah. Ketiga puisi tersebut terdapat pada kitab Al-Kafiyatus Al-Syafiyah yang diterbitkan pada tahun 1425 H. Ibnu Qayyim menulis syair yang menjelaskan tentang gambaran bangunan, makanan, dan sungai di surga. Gambaran profil surga dengan jelas di pelupuk mata dan terlukis dalam untaian katakatanya. Dalam pengantar buku Tamasya ke Surga karya Ibnu Qayyim al Jauziyah yang diterjemahkan oleh Fadhli Bahri, di zaman sekarang pembahasan surga sangat dibutuhkan kehadirannya disebabkan begitu mendominasinya lorong-lorong kehidupan dan beragam godaan-godaan maksiat yang merajalela. Karya sastra Ibnu Qayyim ini termasuk dalam sastra Islam, karena pada periode ini dimulai seiring munculnya dakwah Islam oleh Nabi Muhammad hingga periode kejatuhan Dinasti Umayyah pada tahun 132 H/750 M. Hal tersebut menjadi bukti bahwa pada saat itu adalah masa hidup Ibnu Qayyim. Sastra pada periode tersebut disebut sastra Umawiyy (Umairah: 2010: 474). Meskipun karya sastra Arab mengalami kemunduran pada zaman Umayyah,

3 namun Ibnu Qayyim tetap mengembangkan karyanya yang banyak mengandung syair-syair indah di dalam buku-bukunya. Karya dia lebih indah dikarenakan setiap huruf di akhir katanya sama. Melalui syair-syair indahnya, Ibnu Qayyim mengajak para pembaca untuk cinta kepada illahi dan lebih mengenal Islam, baik ilmu fiqih, tafsir, hadiṡ, maupun lainnya. Akan tetapi belum banyak yang meneliti tentang bentuk dan tema syair-syairnya itu. Hal tersebut menjadikan penulis tidak mau ketinggalan untuk meneliti karya Ibnu Qayyim. Dalam skripsi ini, penulis memilih karya sastra Ibnu Qayyim al-jauziyah berupa dua puisi yang berjudul Fii Binaai al- Jannah, Fii Anhaari al-jannah, Fii Ṭa aami Ahli al-jannah. Penulis memilih puisi-puisi tersebut karena puisi tersebut merupakan puisi Arab Klasik yang memiliki struktur bentuk, isi, gaya bahasa dan pemilihan kata yang lebih teratur dibanding dengan puisi Arab Kontemporer. Susunan larik dari puisi-pusi ini memiliki persamaan bentuk puisi klasik pada umumnya, yaitu tersusun dua larik sejajar. Ketiga puisi tersebut selintas memiliki kesamaan tema yaitu bertemakan nikmat. Tema nikmat dapat dilihat dari beberapa kalimat dalam sajak masing-masing puisi. Contoh dalam Fii Binaai al-jannah terdapat beberapa kalimat yang mengindikasikan bahwa puisi ini bertemakan surga: ا أخخ وو ذذهھھھب ممنن االلللببننااتت ووببننااو ؤههاا ززبرجد وو لو لو ممنن ووققصصووررههاا ممخختتللففاانن ننووععاانن ففضضةة ررىى االلععققيياانن خخااللصص ا أوو ففضضةة ااوو Wa binaauhaa binaatu min żahabin waukhraa fiḍḍatun au aani mukhtalifaani Waqusuuruhaa min lu lu in wazibarjadin au fiḍḍatun au khaaliși al- iqyaani Bangunannya terbuat dari bongkahan emas dan sebagiannya dari perak, dua unsur yang berbeda Sedangkan istananya tersusun dari mutiara, sapphire, permata biru, perak, serta emas murni Puisi Fii Anhaari al-jannah terdapat beberapa kalimat yang mengindikasikan bahwa puisi ini bertemakan surga, seperti: ججررتت ا أخخددوودد غغييرر ففيي ا أننههااررههاا االلففييضضاانن ععنن ممممسسككههاا سسببححاانن ممففجج ششااو ؤوواا ككمماا تتججرريي تتححتتههمم ممنن ننققصصاانن ممنن نلل هھر مماا وو ججررةة Anhaaruhaa fii gairi ukhduudin jarat subhaana mumsikihaa ani al-fayḍaani Min tahtihim tahrii kamaa syaauu mufajjaratan wamaa linnahri min nuqsaani Sungai-sungai surga mengalir terus dan tidak pernah berhenti, Maha Suci Tuhan Dzat Yang Maha Mengendalikan Banjir Di lembah-lembah tempat mereka tinggal mengalir air yang indah Puisi Fii At-Ṭa aami Ahli al-jannah terdapat beberapa kalimat yang mengindikasikan bahwa puisi ini bertemakan surga, seperti: ننففووسسههمم تتششتتههييهه مماا ووططععااممههمم ووسسمماانن ننااععههمم ططييرر ووللححوومم ممننااههمم ببححسسبب شت ى ووففووااككهههه االلا إييمماانن للذذيي ككممللتت ششببععةة يياا Waṭa aamuhum maa tasytahiihi nufuusuhum

4 waluḥumu ṭayrin naa ihim wasimaani Wafawaakihun syatta bihasbi munaahumu yaa syub atin kamalat liżii aliimaani Makanannya adalah apa yang diingini oleh hati, daging burung yang berdaging Serta santapan buah melimpah, sungguh memberi kepuasan bagi penghuni surga Ketiga potongan sajak dari puisi-puisi tersebut dapat dilihat akhiran dari masing-masing baris yang berakhiran sama, yaitu huruf نن (nun). Hal tersebut dapat diambil hipotesa bahwa kedua puisi tersebut merupakan puisi klasik yang bertemakan nikmat. Hal ini menjadikan penulis perlu menganalisa lebih dalam terhadap kedua puisi tersebut. Selain itu, belum ditemukan penelitian terhadap ketiga puisi tersebut. Dalam kesusastraan Arab, puisi yang bentuknya beraturan dan setiap barisnya memiliki akhiran yang sama dengan baris lain bisa dilihat benar salahnya dengan menggunakan ilmu Aruuḍ.(االلععررووضض) Ilmu Aruuḍ berarti Ilmu untuk mengetahui benar atau rusaknya pola/wazan puisi Arab tradisional dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. Objek kajian Ilmu ini adalah puisi arab tradisional, yaitu puisi arab yang masih terikat dengan pola puisi. Sedangkan tujuan umum mempelajari ilmu ini adalah agar mampu membedakan antara puisi dengan selain puisi dan untuk menghindari percampuran satu pola puisi dengan pola lainnya serta menghindari terjadinya perubahan-perubahan yang dilarang. Ilmu Aruuḍ berguna untuk mempermudah seseorang dalam membaca teks-teks sastra kuno atau puisipuisi arab lama. (Lesmana, 2010: 91). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:706) puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan larik dan bait. Puisi Arab klasik dengan susunan pola yang teratur sudah ada sejak zaman klasik, tepatnya sejak zaman Jahiliyyah. Perjalanan puisi Arab cukup panjang, namun saat ini sudah jarang ditemukan susunan puisi yang polanya beraturan. Puisi kontemporer lebih bebas dan susunannya tidak teratur seperti puisi klasik. Selain memiliki bentuk yang beraturan, pada puisi klasik juga terdapat keunikan gaya bahasa yang terbagi dalam tiga unsur, yaitu bayan, ma ani, dan badi. Gaya bahasa tersebut mempengaruhi keindahan puisi. Alasan lain yang mendorong penulis mengkaji puisi Ibnu Qayyim adalah banyaknya ayat dalam kitab suci al-quran yang membahas istana, sungai, dan hidangan surga misal dalam QS. Al-Baqarah, At-Taubah, Az-Zukhruf, Al-Waqi ah, Al- Muṭaffifin, dan lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis mengasumsikan bahwa bangunan, sungai, dan makanan di surga merupakan suatu kenikmatan yang ada di sana, sesuai dengan apa yang dijelaskan di dalam al-quran dan hadiṡ. Keunikan-keunikan dalam puisi Arab karya Ibnu Qayyim al-jauziyah di atas menjadikan penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut analisis bentuk puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah khususnya dalam puisi yang berjudul Fii Binaai al-jannah, Fii Anhaari al-jannah, dan Fii Ṭa aami Ahli al- Jannah yang diambil dari kitab Al-Kafiyah al-ṣafiyah fi al-intisar lil-firqah al-najiyah karya Ibnu Qayyim al-jauziyah. Terdapat beberapa bahasan yang akan diuraikan dalam jurnal ilmiah ini. Bahasan yang pertama akan memaparkan bentuk tiga puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah dengan menggunakan pendekatan ilmu aruuḍ. Bahasan selanjutnya akan menjelaskan isi pada ketiga puisi tersebut dengan menggunakan ilmu balaagah dan teori semiotik. Metode Penelitian

5 Dalam menganalisis tiga puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah, yaitu puisi berjudul Fii Binaai al- Jannah, Fii Anhaari al-jannah, Fii Ṭa aami Ahli al-jannah, metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta kemudian dilanjutkan dengan analisis (Ratna, 2004: 53). Penulis juga menggunakan pendekatan strukturalisme-semiotik, yaitu pendekatan yang tidak hanya melihat puisi-puisi dari segi struktur intrinsiknya saja, akan tetapi juga melihat puisi sebagai suatu sistem tanda. Strukturalisme-dinamik atau strukturalisme semiotik ini muncul untuk mengatasi kelemahan strukturalisme klasik yang melepaskan dari sistem kebudayaan (Jabrohim, 2014: 85). Analisis struktural memiliki tujuan untuk memaparkan sedalam mungkin agar menghasilkan makna menyeluruh (A. Teeuw, 1988: 136). Sesuai dengan pendekatan dalam penelitian ini, dalam menganalisis puisi digunakan aspek semiotik. Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda yang mempelajari sistem-sistem, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan termasuk kategori studi kepustakaan dengan langkah pengumpulan bahan, pengolahan data dan analisa data. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dari sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas, baik dari buku, skripsi, jurnal, dan laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu. Kemudian mengklasifikasikan data yang telah diperoleh dan meneliti data-data tersebut. Data-data yang penulis jadikan sebagai bahan kajian penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber. Sumber utama dari kajian puisi tersebut adalah kitab Al-Kafiyah al-ṣafiyah fi al- Intisar lil-firqah al-najiyah karya Ibnu Qayyim al-jauziyah. Pembahasan Tiga Puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah اا خ وو ذذ هھھھ ب م ن االل ب ن اتت وو ب ن او ؤ هھھھ ا زز ب ر ج د وو ل و ل و م ن وو ق ص و رر هھھھ ا ااكك ب هھ يی اق و تت وو دد رر م ن ووك ذ زز ع ف ر ا أ وو خ ا ل ص م س ك وو االط يی ن ت ن ك ر هھھھ م ا لا ب م خ ت ل ف يی ن ل يی س ا ن اء ث ر اانن اا ل ج ن ة ب ف ي ف ض ة ر ىى ن وع انن م خت لف انن ف ض ة ا أ وو االع قيی انن خ ا ل ص ا أ وو االا تق انن بغ ا يی ة اا لبن اء ن ظ م م ق ب و لا نن ا أ ب ذ اا ج ا نن انن اال ب ن يی لذ اا ل ك اا ل م لا طط ف هھ م ا Fii Binaai al-jannah Wa binaauhaa al-labinaatu min żahabin waukhraa fiḍḍatun nau aani mukhtalifaani Waquṣuuruhaa min lu lu in wazibarjadin au fiḍḍatun au khaaliși al- iqyaani Wakażaka min żurrin wayaquutin bihi naẓmu albinaai bigaayati al-itqaani Wa aṭṭiinu miskun khaaliṣun au za faraanun jaa biżaa atsaraani maqbuulaani Laisaa bimukhtalifayni laa tunkirhumaa fahumaa almilaaṭa liżaalika albunyaani Bangunan-bangunan Surga Bangunannya adalah bongkahan emas dan sebagiannya dari perak, dua unsur yang berbeda Sedangkan istananya tersusun dari mutiara, sapphire, permata biru, perak, serta emas murni

6 Demikian juga mutiara-mutiara yakut dan nilam yang menghiasinya, sungguh susunan dengan kesempurnaan yang tiada tara. Tanah liat dengan aroma kesturi dan shaffron, dua aroma yang menyegarkan Tak ada yang meragukan keduanya, yang merupakan adonan bangunan surga. ﺠ ﻨﱠﺔ ﺍا ﻧ ﻬﮭ ﺎﺭر ﻓ ﻲ ﺍا ﻟ ﺤﺎ ﻥن ﺴﻤ ﻬﮭﻜ ﺎ ﺳ ﺒ ﻣ ﻦ ﻥن ﻋ ﻀ ﺎ ﺍاﻟ ﻔ ﻴﯿ ﺠ ﺮ ﺓة ﻦ ﻟ ﻠﻨﱠﻬﮭ ﺮ ﻣ ﺎ ﻭو ـ ﻥن ﻣ ﺼ ﺎ ﻧ ﻘ ﻦ ﺃأ ﻧ ﻬﮭ ﺎﺭر ﺛ ﻢﱠ ـﺮ ﻥن ﻣ ﺍاﻷ ﻟ ﺒ ﺎ ﻆ ﻓ ﻲ ﻤﻫﮬﮪھ ﺎ ﻟ ﻜ ﻦ ﻥن ﺍاﻟﻠﱠ ﻔ ﺠ ﺘ ﻤ ﻌ ﺎ ﻳﯾ ﻙك ﻭو ﻫﮬﮪھ ﻮ ﺷ ﺘ ﺮ ﺍا ﺍا ﻥن ﻗﺎﻡم ﺑ ﺎﻷ ﺫذ ﻫﮬﮪھ ﺎ ﻲ ﺃأ ﻧ ﻬﮭ ﺎﺭر ﻫﮬﮪھ ﺎ ﺃأ ﺧ ﺪ ﻭو ﺩد ﻏ ﻴﯿ ﺮ ﻓ ﻱي ﺗ ﺤ ﺘ ﻬﮭ ﻢ ﻦﻣ ﺠ ﺮ ﺗ ﺷ ﺎﺅؤ ﻭوﺍا ﻤﻛ ﺎ ﺼﱠﻰ ﻋ ﺴ ﻞ ﻣ ﺎء ﺛ ﻢﱠ ﻣ ﻔ ﻚ ﻣ ﺎ ﻭو ﷲ ﺍاﻟ ﻤ ﻮ ﺍاﺩد ﺗ ﻠ ﺴ ﻴﯿ ﺮ ﻭوﺑ ﻴﯿ ﻨ ﻬﮭ ﻤ ﺎ ﻫﮬﮪھ ﺬ ﺍا ﻳﯾ ﺕت ﺟ ﺮ ﺠ ـ ﻣ ﻔ ﺧ ﻤ ـ ﺛﻢ ﱠ ﻛﻬﮭ ﺬﻩه ﺗﺸ ﺎﺑ ﻪﮫ Fii Anhaari al-jannah Anhaaruhaa fii gairi ukhduudin jarat subhaana mumsikihaa ani al-fayḍaani Min tahtihim tahrii kamaa syaauu mufaj jaratan wamaa linnahri min nuqsaani Asalun muṣaffaa tsumma maaun tsumma khamrun tsumma anhaarun min allabnaani Wallahi maa tilka almawaadu kahażihi lakin humaafii allafẓi yajtami aani Hażaa wa baynahumaa yasiiru tasyaabuhi wa huwa sytiraakun qaama bil ażhaani Sungai-sungai di Surga Sungai-sungai mengalir deras tak bermuara, Maha Suci Dzat Yang membendung banjir Di bawah mereka mengalir deras sungai sesuka hati dan tak akan surut Madu, air, anggur, dan susu deras mengaliri sungai Demi Allah demikian itulah keadaannya, namun keduanya menyatu Keduanya mengalir saling menyerupai, inilah perpaduan yang terekam oleh benak. ﺠ ﻨ ﺔ ﺍا ﻫﮬﮪھ ﻞ ﻁط ﻌ ﺎﻡم ﻓ ﻲ ﺍا ﻟ ﺤ ﻡم ﻮ ﻥن ﻧ ﺎﻋ ﻢ ﻁط ﻴﯿ ﺮ ﻭو ﻟ ﺳ ﻤ ﺎ ﻭو ﺸ ﺘ ﻬﮭ ﻴﯿ ﻪﮫ ﻣ ﺎ ﻭوﻁط ﻌ ﺎﻣ ﻬﮭ ﻢ ﺳ ﻬﮭ ﻢ ﺗ ﻧ ﻔﻮ ﺖ ﻳﯾ ﺎ ﺷ ﺒ ﻌ ﺔ ﻛﻤ ﻠ ﻥن ﻟ ﺬ ﻱي ﺍاﻹ ﻳﯾ ﻤ ﺎ ﺷﱠﻰ ﻭو ﻓﻮ ﺍاﻛ ﻪﮫ ﺐ ﺘ ﺤ ﺴ ﻣ ﻨ ﺎﻫﮬﮪھﻢ ﺑ ﻄﱢ ﻴﯿ ﺐ ﺡح ﻣﻊ ﻭو ﺍاﻟ ﻥن ﻭو ﻣ ﻊ ﺭر ﻭو ﺤ ﺎ ﺭر ﻳﯾ ﺧ ﻤ ﺮ ﻟ ﺤ ﻢ ﻭو ﻓﻮ ﺍاﻛ ﻪﮫ ﺍا ﻟﻭوﺴﻨﱢ ﺎ ﻭو ﻦ ﺧ ﺪﱠﻡم ﺑ ﺄ ﻛ ﻒﱢ ﻥن ﻣ ﺍاﻮ ﻟ ﺪ ﺍا ﺤ ﺎﻓ ﻬﮭ ﻢ ﻭو ﺻ ﻑف ﺫذ ﻫﮬﮪھ ﺐ ﻄ ﻮ ﻋ ﻠ ﻴﯿ ﻬﮭ ﻢ ﺗ ﺲ ﺷ ﻬﮭ ﻮ ﺓة ﻭو ﻥن ﻥن ﻓ ﻲ ﻟ ﻠﻨﱠ ﻔ ﺍاﻟ ﻘ ﺮ ﺁآ ﻞ ﻟﺇإ ﻰ ﻭو ﺍاﻧ ﻈ ﺮ ﻟ ﻠ ﻌ ﻴﯿ ﻮ ﺍاﻟﻠﱠﺬ ﺍاﺫذ ﺓة ﺟ ﻌ ﺲ ﺷ ﻬﮭﻮ ﺍاﺗ ﻬﮭ ﺎ ﻥن ﺑ ﺎﻟﻨﱠ ﻔ ﻭو ﺍاﻷ ﻣ ﺮ ﺍا ﻋ ﻮ ﻟ ﺬﱠﺓة ﻣ ﻬﮭﻨ ﺎ ﻟ ﻠ ﻌ ﻴﯿ ﻦ ﻟﺇإ ﻰ ﺗ ﺪ ﺖ ﻣ ﺎ ﺳ ﻮ ﻯى ﺃأ ﺧ ﺮ ﻯى ﻥن ﻧ ﺎ ﻟ ﺍاﻟﻌ ﻴﯿ ﻨ ﺎ Fii Ṭa aami Ahli al-jannah Waṭa aamuhum maa tasytahiihi nufuusuhum waluḥumu ṭayrin naa imin wasimaani ﻝل ﺳ ﺒ ﺐ ﺐ ﻭو ﻫﮬﮪھ ﻮ ﺍاﻟﺘ ﱠﻨ ﺎ ﻭو ﻳﯾ ﻮ ﺟ ﻟ ﺬﱠﺓة

7 Wafawaakihun syatta bihasbi munaahumu yaa syub atin kamalat liżii al-iimaani Laḥmun wakhamrun wa annisaa wafawaakihun wa aṭṭaybu ma a ruuḥi wama rayḥaani Waṣiḥaafuhum żahabun taṭuufu alayhim biakkufi khuddamin min alwildaani Wa unẓur ilaa ja li allażażati lil uyuuni wasyahwatin linnafsi fii alqur aani Lil aynii minhaa lażżatun tad uu ilaa syahawaatihaa binnafsi wal amraani Sababu attanaawuli wahuwa yuujibu lażżatan ukhraa siwaa maa naalati al aynaani Hidangan Surga Hidangannya adalah sesuka hati, daging unggas segar merona Serta santapan buah melimpah, sungguh memberi kepuasan bagi penghuni surga Daging, khamr, selir, buah, wangi kemangi hembus merebak Dayang muda berkeliling mengedarkan piring-piring emas keharibaan penghuni Perhatikanlah pada penciptaan kenikmatan bagi mata dan syahwat bagi jiwa dalam Al-Quran Setiap kedipan mata ada keinginan diri hendak berhasrat Kelezatan lainnya selain yang tampak oleh mata adalah alasan untuk mencapai surga. Analisis Struktur dan Isi Puisi Puisi Fii Binaai al-jannah Puisi Fii Binaai al-jannah ini merupakan puisi yang terdiri dari lima bait. Puisi ini memakai bahr kaamil dengan Zihaf Iḍmaar 14 buah, Illat al-qaṭ 5 buah, sedangkan sisanya 11 buah yang tidak mengalami perubahan pola taf ilat-nya. Qafiyat pada puisi ini adalah bagian dari kata. Unsur balagah yang paling dominan pada puisi Fii Binaai al-jannah adalah ilmu ma ani, karena dengan unsur tersebut apa yang diungkapkan oleh penyair lebih mudah diterima oleh pembaca. Hal ini dikarenakan penyair tidak menggunakan kata-kata yang mengandung arti kiasan agar pengkajiannya terhindar dari kekeliruan dalam pengungkapan makna kata yang dikehendaki. Unsur ma ani yang terdapat pada puisi tersebut, yaitu: Faṣal Kamaal al-ittiṣaal (Kesinambungan yang Sempurna), Faṣal Syibhu Kamaal al-ittisaaal, Waṣal (meng-aṭaf-kan), Iṭnab żikrul khaṣ ba dal am (menyebutkan kata yang khusus setelah kata yang umum), Iṭnab al-iḍah ba dal-ibham (menyebutkan lafaz yang jelas maknanya setelah menyebutkan lafaz yang maknanya tidak jelas). Ciri khas dari puisi ini adalah dengan faṣal yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain tanpa menggunakan huruf waw sebagai penanda bahwa isi dari semua masih ada satu kesinambungan. Unsur balagah lainnya, yaitu badi. Unsur tersebut adalah Saja (rima) yang terdapat pada akhir setiap akhir kata. Kelima bait puisi Fii Binaai al-jannah memiliki akhiran sama, yaitu huruf نن //nun// yang menjadikan puisi tersebut jauh lebih indah saat diucapkan. Kata-kata terakhir dari masing-masing bait puisi tersebut adalah, م خ ت ل ف انن, اال ع ق يی انن, االا ت ق انن, م ق ب و لا نن, اال ب ن يی انن. Akan tetapi kelima kata tersebut memiliki arti yang berbeda, yakni: berbeda, emas murni, kesempurnaan, menyegarkan, bangunan. Pengarang puisi sengaja meletakkan kata-kata

8 tersebut di akhir bait agar tercipta akhir yang indah. Saja adalah huruf akhir dua fashilah atau lebih pada syair atau prosa lama. Puisi Fii Binaai al-jannah merupakan puisi dengan makna dan pesan mengenai kenikmatan yang ada di surga. Nikmat tersebut adalah berupa perhiasan-perhiasan yang menjadi material pembuat bangunan dan istana surga serta wewangian yang menyegarkan jiwa para penghuninya. Kenikmatan itu ada karena balasan atas apa yang telah dikerjakan manusia selama di dunia, sehingga material-material tersebut berupa perhiasan yang berharga yang belum tentu dimiliki oleh setiap manusia semasa hidup di dunia. Jenis tanda pada puisi tersebut yang digunakan adalah jenis simbol dan indeks pada kata-kata yang memiliki makna nikmat. Jenis tanda yang paling sering digunakan adalah simbol sesuai dengan konvensi sastra yang berdasarkan kesepakatan bahwa istana, emas, perak, mutiara, dan perhiasan lainnya adalah bentuk kenikmatan. Puisi Fii Anhaari al-jannah Puisi ini merupakan puisi yang terdiri dari lima bait. Puisi ini memakai bahr kaamil dengan Zihaf Iḍmaar 17 buah, Zihaf Waqsun 1 buah, Illat al-qaṭ 3 buah, Illat Hużuż 1 buah, sedangkan sisanya 8 buah yang tidak mengalami perubahan pola taf ilat-nya. Qafiyat pada puisi ini adalah bagian dari kata. Unsur balagah yang paling dominan pada puisi Fii Anhaari Al-Jannah adalah ilmu ma ani, karena dengan unsur tersebut apa yang diungkapkan oleh penyair lebih mudah diterima oleh pembaca. Hal ini dikarenakan penyair tidak menggunakan kata-kata yang mengandung arti kiasan agar pengkajiannya terhindar dari kekeliruan dalam pengungkapan makna kata yang dikehendaki. Unsur ma ani yang terdapat pada puisi tersebut, yaitu: Kalam Khabar jenis ṭalabi (meyakinkan pembaca), Iṭnab żikrul khaṣ ba dal am (menyebutkan kata yang khusus setelah kata yang umum), Waṣal ((meng-aṭaf-kan), Musawwah (kesesuaian makna sesuai dengan kata-kata), Faṣal, Iṭnab żikrul khaṣ ba dal am (menyebutkan kata yang khusus setelah kata yang umum). Unsur yang paling dominan adalah musawwah. Unsur balagah lainnya, yaitu bayan, yaitu unusr majaz aqli dan ṭibaq. Unsur selanjutnya adalah unsur badi. Jenis unsur saja yang terdapat pada puisi tersebut adalah Saja (rima) yang terdapat pada akhir setiap akhir kata. Seperti halnya dengan puisi sebelumnya, puisi Fii نن Anhaari Al-Jannah ini pada setiap akhir baitnya memiliki akhiran sama yaitu berupa huruf //nun// yang termasuk dalam unsur saja sesuai dengan pengertiannya bahwa saja adalah, االا ل ب انن, ن ق ص انن, اال ف يی ض انن huruf akhir dua fashilah atau lebih pada syair. Kelima kata tersebut adalah surut,. Akan tetapi kelima kata tersebut memiliki arti yang berbeda: banjir, ب الا ذذ هھھھ انن, يی ج ت م ع انن susu, menyatu, dan benak. Pengarang puisi sengaja meletakkan kata-kata tersebut di akhir bait agar tercipta akhiran yang indah. Masing-masing bait pada puisi ini mengandung unsur saja, karena pengarang menginginkan sebuah keindahan ungkapan. Hal ini juga dibuktikan dalam semua puisi yang dibuat olehnya pada buku yang dijadikan penulis sebagai sumber. Puisi Fii Anhaari Al-Jannah merupakan puisi dengan makna dan pesan mengenai sungai di surga beserta kenikmatannya. Nikmat tersebut adalah berupa jenis air yang mengalirinya, yaitu: air tawar, anggur, madu, dan susu. Keempat jenis air tersebut ketika di dunia memiliki manfaat masing-masing, sehingga Allah swt menganugerahkan untuk mereka di surga berupa air yang mengaliri sungai. Jenis tanda pada puisi tersebut yang digunakan adalah jenis simbol dan ikon pada kata-kata yang memiliki makna nikmat. Jenis tanda yang paling sering digunakan adalah simbol sesuai dengan konvensi sastra yang berdasarkan kesepakatan bahwa air, madu, susu, dan anggur adalah simbol kenikmatan yang ada di dunia. Puisi Fii Ṭa aami Ahli al-jannah

9 Puisi ini merupakan puisi yang terdiri dari tujuh bait. Puisi ini memakai bahr kaamil dengan Zihaf Iḍmaar 18 buah, Illat al-qaṭ 7 buah, sedangkan sisanya 17 buah yang tidak mengalami perubahan pola taf ilat-nya. Qafiyat pada puisi ini adalah bagian dari kata. Unsur balagah yang paling dominan pada puisi Fii Ṭa aami Ahli al-jannah adalah ilmu ma ani, karena dengan unsur tersebut apa yang diungkapkan oleh penyair lebih mudah diterima oleh pembaca. Hal ini dikarenakan penyair tidak menggunakan kata-kata yang mengandung arti kiasan agar pengkajiannya terhindar dari kekeliruan dalam pengungkapan makna kata yang dikehendaki. Unsur ma ani yang terdapat pada puisi tersebut, yaitu: Kalam insya jenis ṭalabi amr, Iṭnab żikrul khaṣ ba dal am (menyebutkan kata yang khusus setelah kata yang umum), Waṣal, Iṭnab żikrul khaṣ ba dal am (menyebutkan kata yang khusus setelah kata yang umum), Iṭnab al-iḍah Ba dal-ibham (menyebutkan lafaz yang jelas maknanya setelah menyebutkan lafaz yang maknanya tidak jelas). Unsur yang paling dominan adalah Iṭnab żikrul khaṣ ba dal am. Unsur selanjutnya adalah unsur badi. Jenis unsur saja yang terdapat pada puisi tersebut adalah Saja (rima) yang terdapat pada akhir setiap akhir kata. Seperti halnya dengan puisi sebelumnya, puisi Fii Anhaari Al-Jannah ini pada setiap akhir baitnya memiliki akhiran sama yaitu berupa huruf نن //nun// yang termasuk dalam unsur saja sesuai dengan pengertian nya bahwa saja adalah huruf akhir dua fashilah atau lebih pada syair. Kelima د اانن, رر يی ح انن, االا يی م انن, سوو م انن kata tersebut adalah iman, merona, االع يی ن انن, االا م ر اانن, اال ق ر ا آنن, اا لو wewangian, pelayan, janji, dan mata. Pengarang puisi sengaja meletakkan kata-kata tersebut di akhir bait agar tercipta akhiran yang indah seperti kedua puisi sebelumnya. Puisi Fii Anhaari Al-Jannah merupakan puisi dengan makna dan pesan mengenai makanan yang bisa dinikmati di surga. Nikmat tersebut adalah berupa kebebasan para penghuni surga untuk menikmati makanan apa saja yang dikehendaki dengan dilayani oleh dayang-dayang. Semua itu anugerah dari Allah swt atas kesempurnaan iman semasa hidup di dunia. Jenis tanda pada puisi tersebut yang digunakan adalah jenis simbol dan indeks pada kata-kata yang memiliki makna nikmat. Jenis tanda yang paling sering digunakan adalah simbol sesuai dengan konvensi sastra yang berdasarkan kesepakatan bahwa emas, dayang, dan kelezatan makanan adalah bentuk kenikmatan bagi penghuni surga. Puisi Ibnu Qayyim Al-jauziyah merupakan puisi puisi yang lebih setia pada bahr kaamil sebab ketiga puisi yang dianalisis oleh penulis semuanya termasuk dalam bahr tersebut. Dari 102 taf ilat, ada 36 setia pada pola dasar, sedangkan 68 taf ilat lainnya mengalami perubahan. Perubahan tersebut adalahh 49 buah Zihaf Iḍmaar, 1 buah Zihaf Waqsun, 15 buah Illat al- Qaṭ, dan 1 buah Illat Hużuż. Banyaknya perubahan taf ilat yang terdapat pada ketiga puisi di atas menunjukkan bahwa puisi ini tidak setia dengan pola dasar. Puisi Fii Binaai al-jannah dari 30 taf ilat hanya 11 buah yang setia dengan pola dasar bahr kaamil. Puisi Fii Anhaari Al- Jannah dari 30 taf ilat hanya 8 buah yang setia dengan pola dasar, sedangkan puisi Fii Ṭa aami Ahli al-jannah dari 42 taf ilat hanya 17 buah yang setia dengan pola dasar. Fii Anhaari Al-Jannah lebih banyak memiliki banyak jenis perubahan pola, yaitu zihaf iḍmaar, zihaf waqsun,illat al-qaṭ, illat hużuż, Tema sentral ketiga puisi dalam penelitian ini ialah mengenai kenikmatan surga, dengan perincian hal-hal apa saja yang Allah swt anugerahkan kepada para ahli surga, yaitu berupa bangunan yang indah, sungai yang indah, dan banyaknya jenis makanan yang tersedia. Puisi Fii Binaai al-jannah menggambarkan tentang bentuk bangunan dengan bermacam perhiasan yang menghiasinya. Puisi Fii Anhaari Al-Jannah menggambarkan jenis sungai yang mengalir di surga yang menjadikan penghuninya begitu menikmati, sedangkan puisi Fii Ṭa aami Ahli al-jannah menggambarkan segala jenis makanan ahli surga yang kenikmatannya luar biasa yang sebagian besar menggunakan tanda jenis simbol.

10 Kesimpulan Dari pembahasan pada bab-bab terdahulu dan setelah melakukan analisis struktural-semiotik terhadap tiga puisi kataya Ibnu Qayyim al-jauziyah, yaitu: Fii Binaai al-jannah Bangunan Surga, Fii Anhaari Al-Jannah Sungai-sungai di Surga, dan Fii Ṭa aami Ahli al-jannah Hidangan Surga, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut. Puisi Ibnu Qayyim Al-jauziyah merupakan puisi puisi yang lebih setia pada bahr kaamil sebab ketiga puisi yang dianalisis oleh penulis semuanya termasuk dalam bahr tersebut. Dari 102 taf ilat, ada 36 setia pada pola dasar, sedangkan 68 taf ilat lainnya mengalami perubahan. Bentuk ketiga puisi tersebut adalah bentuk puisi yangs sesuai dengan kaidah puisi Arab klasik. Pola ketiga puisi berbentuk Bahr Kaamil Taam, yang terdiri dari enam taf ilat dengan pola //mutafaa ilun, mutafaa ilun, mutafaa ilun// dengan kombinasi ممتتففااععللنن, ممتتففااععللنن, ممتتففااععللنن zihaf dan illat yang sesuai dengan pola/wazan tersebut. Pengarang menggunakan Bahr Kaamil dengan alasan bahwa bahr tersebut mudah dalam membuatnya dan pembaca mudah dalam memahaminya, karena taf ilat dan harakat-nya sempurna. Selain itu, jenis bahr ini tidak identik jenis puisi tertentu, akan tetapi cocok untuk segala jenis puisi, sehingga jenis bahr ini banyak digunakan oleh penyair. Tema sentral ketiga puisi dalam penelitian ini ialah mengenai nikmat, dengan perincian halhal apa saja yang Allah swt anugerahkan kepada para ahli surga, yaitu berupa bangunan yang indah, sungai yang indah, dan banyaknya jenis makanan yang tersedia. Puisi Fii Binaai al- Jannah menggambarkan tentang bentuk bangunan dengan bermacam perhiasan yang menghiasinya. Puisi Fii Anhaari Al-Jannah menggambarkan jenis sungai yang mengalir di surga yang menjadikan penghuninya begitu menikmati, sedangkan puisi Fii Ṭa aami Ahli al- Jannah menggambarkan segala jenis makanan ahli surga yang kenikmatannya luar biasa yang sebagian besar menggunakan tanda jenis simbol. Pengarang cukup bagus dalam menyampaikan tema nikmat surga dalam ketiga puisi di atas. Hal ini bisa dilihat dari unsur balagah yang paling dominan, yaitu ma anii. Unsur tersebut paling sering digunakan dalam mengungkapkan isi yang terkandung dalam ketiga puisi dengan tujuan agar para pembaca lebih cepat memahami puisi dan menangkap pesan apa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca tanpa terkesan adanya makna yang dilebih-lebihkan, namun menyampaikan sesuatu hal sesuai dengan keadaan aslinya. Nikmat surga yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim al-jauziyah merupakan balasan atas apa yang telah dikerjakan manusia selama di dunia dan anugerah dari Allah swt atas kesempurnaan iman semasa hidup di dunia. Jenis tanda pada ketiga puisi tersebut yang digunakan adalah jenis simbol dan indeks pada kata-kata yang memiliki makna nikmat. Jenis tanda yang paling sering digunakan adalah simbol sesuai dengan konvensi sastra yang berdasarkan kesepakatan bahwa emas, dayang, dan kelezatan makanan adalah bentuk kenikmatan bagi penghuni surga. Saran Penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi penelitian lanjutan terhadap puisi-puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah yang memiliki keunikan tersendiri sebagaimana yang telah penulis temukan dalam penelitian ini. semoga penelitian terhadap puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah tetap berlanjut guna mendapatkan keunikan dan pesan yang terkandung di dalamnya serta menambah khazanah kesusastraan Bahasa Arab. Daftar Referensi Audah, Ali. Konkorplansi Qur an: Panduan Kata dalam Mencari Ayat Qur an. Jakarta: PT. Intermasa

11 Departemen Agama RI. Al-Qur anul Karim Special for Woman. Bandung: Syamil Qur am SYGMA, Hasyim, Ahmad. Jauharul Balaagah Fii al-ma aani wa al-bayaan, wa al-badii. Beirut: Dar Al-Kotob Al- Ilmiyah Ilham, Masturi dan Asmu i Taman. 60 Biografi Ulama Salaf. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar Cetakan ke-tujuh. Terjemahan Min A lam As-Salaf karya Ahmad Farid. Jabrohim, Teori Penelitian Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014, hal. 85. Jarim, Ali dan Amin, Musthafa. Terjemahan Al-Balaghatul Waadhihah; Mujiyo Nurkholis dan Bahrun Abu Bakar, penerjemah, Bandung: Penerbit Sinar Baru Algesindo Jauziyah, Ibnu Qayyim. Al-Kafiyah al-ṣafiyah fi al-intisar lil-firqah al-najiyah. Beirut: al-maktaba al-assrya Kutha, Nyoman Ratna. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Lesmana, Maman. Kritik Sastra Arab dan Islam. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Muzakki, Akhmad. Kesusastraan Arab: Pengantar Teori dan Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Pradopo, Rahmat Djoko. Pengkajian Puisi Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Selden, Raman. Panduan Membaca Teori Sastra Masa Kini. Rachmat Djoko Pradopo, penerjemah, Yogyakarta: Gadjah Mada University Terjemahan A Readers Guide to Contemporary Literary Theory. Shofwan, M. Sholihuddin. Pengantar Memahami Nadzom Jauharul Maknun. Juz pertama. Jombang: Darul-Hikmah Surga Kenikmatan yang Kekal, Mahir Ahmad Ash-Syufiy, 2007, Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Teeuw, Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya-Girimukti Pasaka Wehr, Hans. A Dictionary of Modern Written Arabic. Ed. J. Milton Cowan. Beorut: Librairie Du Liban Jurnal Yusuf, H. A. Alim, Abdurrahim Kurdi, dkk. An-nadwah al- ilmiyah al- Aalamiyah. Kairo: Atase Pendidikan Nasional KBRI Kairo

KEWA KEW JIBAN JIB BERS BER AB S AR

KEWA KEW JIBAN JIB BERS BER AB S AR KEWAJIBAN BERSABAR Kategori Sabar Sabar Dalam Ketaatan. (Sabar Dalam Ibadah Untuk Kedekatan Dengan Allah) Sabar Dalam Menghadapi Kemaksiatan. (Memelihara Hati agar Tidak Mendekati Kemaksiatan) Sabar Dalam

Lebih terperinci

KAIFIAT DOA (2 / 4) WAKTU-WAKTU MUSTAJABAH

KAIFIAT DOA (2 / 4) WAKTU-WAKTU MUSTAJABAH KAIFIAT DOA (2 / 4) WAKTU-WAKTU MUSTAJABAH Pagi dan sore hari ﻓ ﺎﺻ ﺒ ﺮ ﻋ ﻠ ﻰ ﻣ ﺎ ﯾ ﻘ ﻮﻟ ﻮن و ﺳ ﺒ ﺢ ﺑ ﺤ ﻤ ﺪ ر ﺑ ﻚ ﻗ ﺒ ﻞ ﻃ ﻠ ﻮ ع اﻟﺸ ﻤ ﺲ و ﻗ ﺒ ﻞ ﻏ ﺮ وﺑ ﮭ ﺎ و ﻣ ﻦ آﻧ ﺎء اﻟﻠ ﯿ ﻞ ﻓ ﺴ ﺒ ﺢ و أ ﻃ ﺮ اف اﻟﻨ ﮭ ﺎر

Lebih terperinci

Jangan Salah Menunjukkan Bukti Cinta Kepada Nabi

Jangan Salah Menunjukkan Bukti Cinta Kepada Nabi http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2013/01/14/jangan-salah-menunjukkan-bukti-cinta-kepada-nab i/ Jangan Salah Menunjukkan Bukti Cinta Kepada Nabi Alhamdulilah Allah telah mengaruniakan kepada kita seorang

Lebih terperinci

Islam Memuliakan Wanita

Islam Memuliakan Wanita Islam Memuliakan Wanita Sungguh siapa saja yang memperhatikan nash-nash al-qur an dan Sunnah, maka akan mendapati perhatian Islam terhadap persoalan wanita, penjagaan hak-haknya, dan peringatan keras bagi

Lebih terperinci

Islam, Agama Paling Toleran

Islam, Agama Paling Toleran Islam, Agama Paling Toleran Agama Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keadilan. Kedalian bagi siapa saja, yaitu menempatkan sesuatu sesuai tempatnya dan memberikan hak sesuai dengan haknya.

Lebih terperinci

Azan adalah di antara syiar Islam untuk memanggil orang shalat. Keutamaan azan:

Azan adalah di antara syiar Islam untuk memanggil orang shalat. Keutamaan azan: Keutamaan Azan Azan adalah di antara syiar Islam untuk memanggil orang shalat. Keutamaan azan: 1- Setan Menjauh Saat Mendengar Azan Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu

Lebih terperinci

Keutamaan Laa Ilaaha Illallah

Keutamaan Laa Ilaaha Illallah Keutamaan Laa Ilaaha Illallah Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST Alhamdulillahi robbil alamin. Allahumma sholli ala nabiyyina Muhammad, wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Kalimat syahadat yaitu

Lebih terperinci

PERAN KOMPETENSI GURU AKIDAH AKHLAK DAN MUTU LULUSAN (STUDI PADA MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN KUDUS) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERAN KOMPETENSI GURU AKIDAH AKHLAK DAN MUTU LULUSAN (STUDI PADA MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN KUDUS) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PERAN KOMPETENSI GURU AKIDAH AKHLAK DAN MUTU LULUSAN (STUDI PADA MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN KUDUS) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai the way of life merupakan ajaran yang memberikan petunjuk, arah dan aturan-aturan (syariat) pada semua aspek kehidupan manusia guna memperoleh

Lebih terperinci

Orang Cerdas Tidak Percaya "Orang Pintar"

Orang Cerdas Tidak Percaya Orang Pintar Orang Cerdas Tidak Percaya "Orang Pintar" Telah berlangsung dan terus berlangsung setiap hari perbincangan seputar astrologi (ramalan bintang), horoskop dan prediksi tentang masa depan, yang tidak ada

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MEJA KURSI BELAJAR UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) YANG ERGONOMIS

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MEJA KURSI BELAJAR UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) YANG ERGONOMIS TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MEJA KURSI BELAJAR UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) YANG ERGONOMIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Teknik Industri Oleh Nama

Lebih terperinci

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1436 H_2015 M Buah-Buhan di Surga, Gambaran Kenikmatan yang Tiada Tara حفظه هللا Oleh

Lebih terperinci

Masuk Neraka karena Teman

Masuk Neraka karena Teman Masuk Neraka karena Teman Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab-adab serta batasan-batasan dalam pergaulan. Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dampak

Lebih terperinci

CILACAP. lampiran foto-foto pelaksanaan kegiatan sosialisasi:

CILACAP. lampiran foto-foto pelaksanaan kegiatan sosialisasi: SOSIALISASI BADAN HUKUM BERSAMA MWC LP MA ARIF CILACAP lampiran foto-foto pelaksanaan kegiatan sosialisasi: Foto- Foto Cilacap Kirab PC Ansor KIRAB PC ANSOR NU Kirab PC Ansor Cilacap di alun-alun

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)

Lebih terperinci

Puisi Al-Ta syīrah karya Hisyam Al-Jakh: Analisis Struktur dan Makna

Puisi Al-Ta syīrah karya Hisyam Al-Jakh: Analisis Struktur dan Makna Puisi Al-Ta syīrah karya Hisyam Al-Jakh: Analisis Struktur dan Makna Renita, Fauzan Muslim Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, 16424, Indonesia

Lebih terperinci

Mau Mudik? Baca ini dulu!

Mau Mudik? Baca ini dulu! Mau Mudik? Baca ini dulu! Di bawah ini beberapa adab bepergian dan adab-adab ini sangat penting bagi Anda yang sedang mudik : 1. Berpamitan kepada keluarga, kerabat. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan

Lebih terperinci

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2 Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2 Penulis : Tim Penulis (SD UNGGULAN USWATUH HASANAH) 1. Agus Salim, S.Pd.I 2. Fayumi, M.Pd 3. Neng Tati, S.Pd.I 4. Syarifudin, S.Hum Editor Design & Layout : Syarifudin,

Lebih terperinci

KAIFIAT DOA (4/4) ADAB DALAM BERDOA

KAIFIAT DOA (4/4) ADAB DALAM BERDOA KAIFIAT DOA (4/4) ADAB DALAM BERDOA Niat yang Tulus, Suci & Penuh keyakinan. Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakinya dan tidak ada paksaan terhadap-nya.

Lebih terperinci

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA #DownloadPDF Berbicara tentang kenikmatan di surga -semoga Allah Azza wa Jalla memudahkan kita menjadi penghuni surga- berarti membahas suatu kenikmatan

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah

Lebih terperinci

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM Banyak orang menganggap bahwa memahami kandungan isi al-qur'an itu sangat sulit.. BENARKAH??? Pertama : kata "sulit" itu bisa

Lebih terperinci

NU Online Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih

NU Online Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih Senin, 23/07/2012 19:12 Shalat tarawih adalah bagian dari pada Qiyamu Ramadlan. Karena itu, mari kita lakukan ibadah shalat tarawih dengan sungguh-sungguh dan memperhatikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pelajaran yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa khususnya mata pelajaran

Lebih terperinci

HADIS TENTANG MELIHAT PEREMPUAN SEBELUM DILAMAR. (Dalam Kitab al-ja>mi al-s{ah}i>h} al-tirmidhi> Nomer Indeks 1087) SKRIPSI. Oleh:

HADIS TENTANG MELIHAT PEREMPUAN SEBELUM DILAMAR. (Dalam Kitab al-ja>mi al-s{ah}i>h} al-tirmidhi> Nomer Indeks 1087) SKRIPSI. Oleh: HADIS TENTANG MELIHAT PEREMPUAN SEBELUM DILAMAR (Dalam Kitab al-ja>mi al-s{ah}i>h} al-tirmidhi> Nomer Indeks 1087) SKRIPSI Oleh: HOMSILATUL JANNAH NIM: E03209049 JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA. Apa yang menjadi. Rabu, Putra. 16 Agustus konsep produk. murabahah? Kenapa akad. murabahah yang.

DAFTAR WAWANCARA. Apa yang menjadi. Rabu, Putra. 16 Agustus konsep produk. murabahah? Kenapa akad. murabahah yang. DAFTAR WAWANCARA Hari, Tanggal Jam Narasumber Rabu, 08.30 WIB Bapak Dimas Adi 16 Agustus 2017 Putra Pertanyaan Apa yang menjadi konsep produk murabahah? Kenapa akad murabahah yang digunakan untuk pembiayaan

Lebih terperinci

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Yang Dibina Oleh Bpk. Muhammad Mas ud, S.Pd.I

Lebih terperinci

INSYA THALABI DALAM AL-QURAN SURAT AL-MUJÂDILAH (Analisis [Tindak Tutur])

INSYA THALABI DALAM AL-QURAN SURAT AL-MUJÂDILAH (Analisis [Tindak Tutur]) Abstraksi INSYA THALABI DALAM AL-QURAN SURAT AL-MUJÂDILAH (Analisis [Tindak Tutur]) Al-Qur an merupakan kitab suci yang tidak pernah habis untuk dikaji, baik dari prespektif tafsir, hukum, sosial, sastra,

Lebih terperinci

ANALISIS BUKU TEKS BINA FIKIH UNTUK MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III KARYA LING TAJUDIN DKK OLEH DIAN RATNA SARI DEWI APRIL YANTI

ANALISIS BUKU TEKS BINA FIKIH UNTUK MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III KARYA LING TAJUDIN DKK OLEH DIAN RATNA SARI DEWI APRIL YANTI ANALISIS BUKU TEKS BINA FIKIH UNTUK MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III KARYA LING TAJUDIN DKK OLEH DIAN RATNA SARI DEWI APRIL YANTI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H i ANALISIS

Lebih terperinci

PENANAMAN DISIPLIN SISWA MELALUI SALAT BERJAMAAH DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR.

PENANAMAN DISIPLIN SISWA MELALUI SALAT BERJAMAAH DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR. PENANAMAN DISIPLIN SISWA MELALUI SALAT BERJAMAAH DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR Oleh: MARIANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015/1436 H i PENANAMAN

Lebih terperinci

PADA JUZ 30 AL-QUR AN AL-KARIM

PADA JUZ 30 AL-QUR AN AL-KARIM MORFOSINTAKSIS VERBA TRILITERAL PADA JUZ 30 AL-QUR AN AL-KARIM FI IL TSULATSI MUJARRAD Annisa Andriani Sastra Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Depok, Indonesia E-mail: andriani.annisa@gmail.com

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA SISWA YANG TIDAK NAIKKELAS DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERIAWANG BARU KECAMATAN BATANG ALAI UTARA OLEH MIFTAHUL JANNAH

PROBLEMATIKA SISWA YANG TIDAK NAIKKELAS DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERIAWANG BARU KECAMATAN BATANG ALAI UTARA OLEH MIFTAHUL JANNAH PROBLEMATIKA SISWA YANG TIDAK NAIKKELAS DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERIAWANG BARU KECAMATAN BATANG ALAI UTARA OLEH MIFTAHUL JANNAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015/2017M PROBLEMATIKA

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

Oleh : Ahmad Abdillah NPM: PETUNJUK-PETUNJUK RASULULLAH SAW TERHADAP PENDIDIKAN PEMUDA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MASA KINI (Kajian terhadap Kitab al-hady an-nabawiy fi Tarbiyah al-aula d fi Ḍaui al-kita b wa as-sunnah)

Lebih terperinci

JADWAL PELAKANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELA PADA SANTRI TKA/ B TPQ PONDOK PEANTREN UMMUL QURA KENDARI TAHUN AJARAN 2017

JADWAL PELAKANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELA PADA SANTRI TKA/ B TPQ PONDOK PEANTREN UMMUL QURA KENDARI TAHUN AJARAN 2017 Lampiranlampiran 96 Lampiran JADWAL PELAKANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELA PADA SANTRI TKA/ B TPQ PONDOK PEANTREN UMMUL QURA KENDARI TAHUN AJARAN 207 NO 2 JENI KEGIATAN WAKTU PELAKANAAN Kegiatan Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah proses penanaman nilai Islami yang terdapat dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak pernah menafika

Lebih terperinci

PROGRAM ILMU SYARIAH KONSENTRASI HUKUM KELUARGA ISLAM

PROGRAM ILMU SYARIAH KONSENTRASI HUKUM KELUARGA ISLAM HUKUM KEWARISAN MENURUT IMAM SYAFI'I DAN HAZAIRIN (Studi Perbandingan Dalam Kasus Ahli Waris Pengganti Dan Relevansinya Dengan KHI) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Negeri Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum atau lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu mendapat perhatian sehingga tujuan melangsungkan perkawinan hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. perlu mendapat perhatian sehingga tujuan melangsungkan perkawinan hendaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah SWT. mempunyai naluri kemanusiaan yang perlu mendapat pemenuhan. Oleh karena itu manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk mengabdikan dirinya

Lebih terperinci

dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka

dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2012/02/24/dan-allah-memberi-rizki-dari-jalan-yang-tak-disang k dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka Sebagian besar manusia, baik yang beriman

Lebih terperinci

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH OLEH : DR. HJ. ISNAWATI RAIS, MA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA (RSIJ) CEMPAKA PUTIH FISIKA SELASA, DEPARTMENT 14 FEBRUARI 2012 State Islamic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam adalah agama yang universal mempunyai ajaran sempurna, mengatur segala aspek kehidupan manusia guna menuju kebahagiaan yang abadi. Islam tidak hanya mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai pedoman

Lebih terperinci

Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim

Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya. Keistimewaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak

Lebih terperinci

Workshop Penulisan Makalah Pesantren PERSIS Bangil Tahun

Workshop Penulisan Makalah Pesantren PERSIS Bangil Tahun Workshop Penulisan Makalah Pesantren PERSIS Bangil Tahun 2010-2011 Pengenalan Penelitian Ilmiah (Al-Bahts Al-Ilmy) adalah usaha ilmiah yang melibatkan proses pengumpulan semua informasi yang memenuhi unsur-unsur

Lebih terperinci

Dzul Jalaali wal Ikraam, Jaami'un Naasi liyaumin laa raiba fiih

Dzul Jalaali wal Ikraam, Jaami'un Naasi liyaumin laa raiba fiih Dzul Jalaali wal Ikraam, Jaami'un Naasi liyaumin laa raiba fiih dan Badii'us Samaawaati wal Ardhi Syaikh Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-qahthani Publication : 1437 H_2016 M Tiga Nama dan Sifat Allah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia untuk menyampaikan gagasan atau pikiran, dan ide- idenya dengan maksud ingin mengutarakannya kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia. Menuntut ilmu sebagai salah satu ajaran Islam yang mendasar dan sangat ditekankan untuk mengetahui

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

http://astro.unl.edu/naap/lps/animations/lps.swf - Bulan bercahaya dan Matahari bersinar -> QS. Nūḥ (71): 16 dan QS. al-furqān (25): 61; - Akan tiba suatu masa di mana Bulan tidak lagi bercahaya dan Matahari

Lebih terperinci

الحكمة ضالة الموافي انما وجدها اخذها "

الحكمة ضالة الموافي انما وجدها اخذها BAB IV ANALISIS KOMPARASI PENDAPAT YU>SUF QARD}A>WI> DAN MUH{AMMAD AL-GAZA>LI TENTANG PENENTUAN PROSENTASE ZAKAT PROFESI A. Persamaan antara Yu>suf Qard}a>wi> dengan Muh}ammad al-gaza>li> 1. Tipologi Berfikir

Lebih terperinci

Dam Tasik Kenyir Terengganu

Dam Tasik Kenyir Terengganu Dam Tasik Kenyir Terengganu Banjir di Pengkalawan Gawi Tasik kenyir Pesanan Tuan Guru Pesanan Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang; Peristiwa besar yang berlaku di Kelantan pada masa ini adalah sebagai tanda

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks... x DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Halaman Judul.. ii Halaman Pernyataan Keaslian.. iii Halaman Persembahan. iv Halaman Persetujuan Pembimbing... v Halaman Pengesahan... vi Halaman Motto... vii Halaman Kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan akhlak pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu materi yang tertuang dalam mata pelajaran fiqih adalah shalat. Shalat sebagai salah satu ibadah maghdah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Salat

Lebih terperinci

PUASA DI BULAN RAJAB

PUASA DI BULAN RAJAB PUASA DI BULAN RAJAB الصوم ف شهر رجب ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com رمجة: موقع الا سلام

Lebih terperinci

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 - OBAT PENAWAR HATI Di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang ia merupakan pusat kebaikan atau keburukan. Segumpal daging tersebut yang akan mengomando seluruh perbuatan anggota badan. Segumpal

Lebih terperinci

PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: : Arsuadi. : Tarbiyah dan Keguruan. : Pendidikan Agama Islam

PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: : Arsuadi. : Tarbiyah dan Keguruan. : Pendidikan Agama Islam PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Arsuadi NIM : 20100112140 Tempat/Tanggal lahir : Labuang Mangatti, 21 Januari 1994 Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

You are the best...if you are a muslem!

You are the best...if you are a muslem! ETOS KERJA ISLAMI Membangun Syariah Corporate Culture By. Rikza Maulan Maulan,, Lc Lc.,., M.Ag You are the best......if you are a muslem! Allah SWT berfirman : و وا و ز وا وأ م ا و ن إن م ؤ ن...dan janganlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran dirumuskan sebagai kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan salah satu alat pendidikan yang digunakan oleh seorang pendidik dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang diharapkan. Penerapan metode

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai umat muslim sudah tidak asing lagi dengan kata hikmah karena kata-kata ini sering dijumpai hampir disetiap kitab-kitab yang bernuansa ibadah bahkan kata hikmah

Lebih terperinci

ISBN:

ISBN: Muhammad Farid Wajdi, Lc. 2017, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undang undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT A. Analisis Terhadap Pemberian Wasiat Dengan Kadar Lebih Dari 1/3 Harta Warisan Kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk menutup kebutuhan. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman ke arah yang lebih modern,

Lebih terperinci

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI DAN PETANG dan Penjelasan Maknanya ع ن ا ب ه ر ي ر ة ق ال : ك ان ر س ول ال ه ص ل ال ه ع ل ي ه و س ل م ي ع ل م ا ص ح اب ه ي ق ول : ا ذ ا ا ص ب ح ا ح د

Lebih terperinci

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui: Cece Abdulwaly Diterbitkan oleh: melalui: HAFAL AL-QUR'AN: BUAH SABAR & ISTIQAMAH Oleh: Cece Abdulwaly Copyright 2014 by Cece Abdulwaly Cetakan I, 2015 Desain Sampul: Cece Abdulwaly Penerbit: Tahfidz Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii PANDUAN TRANSLITERASI... iv ABSTRAK... vi MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... x DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir hayat. Pada waktu bayi, seorang bayi menguasai keterampilan-keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. akhir hayat. Pada waktu bayi, seorang bayi menguasai keterampilan-keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Pada waktu

Lebih terperinci

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015 HUKUM BACAAN MATERI KELAS VII Analisis Tabel Rumus Tajwid Pendidikan Agama Islam Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an menganjurkan manusia untuk beriman dan berilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al- Mujadalah ayat 11: ي أ ه ي اا ذ ل ي ن ا م ن و ا ا ذ اق

Lebih terperinci

KEINDAHAN UNGKAPAN ILTIFÂT DALAM ALQURAN Mamat Zaenuddin. 1. Menurut ashl al-wadh i (konsep awal), iltifât adalah perpindahan dalam

KEINDAHAN UNGKAPAN ILTIFÂT DALAM ALQURAN Mamat Zaenuddin. 1. Menurut ashl al-wadh i (konsep awal), iltifât adalah perpindahan dalam KEINDAHAN UNGKAPAN ILTIFÂT DALAM ALQURAN Mamat Zaenuddin 1. Menurut ashl al-wadh i (konsep awal), iltifât adalah perpindahan dalam penggunaan dhamîr (pronomina) yang tiga, yaitu mutakallim (persona I),

Lebih terperinci

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis Pertemuan ke-2 U L U M U L H A D I S Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis Ainol Yaqin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Outline Pengertian Istilah : Hadis, Sunnah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci ummat Islam yang diharapkan menjadi pembimbing dan pedoman dalam kehidupan. Didalamnya terkandung berbagai nilai dan konsep

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 )

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 ) NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh:

Lebih terperinci

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan. Lihat Ahkam An-Nazhar Ila

Lebih terperinci

PANDUAN BERIBADAH; Pengayaan Materi Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, oleh Heru Wahyudi Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A

PANDUAN BERIBADAH; Pengayaan Materi Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, oleh Heru Wahyudi Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A PANDUAN BERIBADAH; Pengayaan Materi Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, oleh Heru Wahyudi Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia melainkan seluruh makhluk ciptaan-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,

BAB I PENDAHULUAN. dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT 40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426

Lebih terperinci

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Khutbah Pertama Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Mari pada kesempatan yang berharga ini kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kita memohon agar Allah SWT. menghidupkan kita dalam ketakwaan

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) HURUF HIJAIYAH ا ب ت ث ر ذ د ج ح خ ز س ش ص ض ط ظ و ه ي ن م ل غ ف ق ك ع. HURUF SYAMSIAH HURUF QAMARIYAH ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) ALIF LAM SYAMSIAH

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

Membangun Generasi Berdasarkan 5 Basic Skill Ala PESMA YKM

Membangun Generasi Berdasarkan 5 Basic Skill Ala PESMA YKM Membangun Generasi Berdasarkan 5 Basic Skill Ala PESMA YKM Ahmad Rodli Putra H Pesantren Mahasiswa YKM FEUI adalah salah satu pesantren mahasiswa yang menawarkan program berbeda dibanding pesantren mahasiswa

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan ilmu, dan salah

Lebih terperinci