Puisi Al-Ta syīrah karya Hisyam Al-Jakh: Analisis Struktur dan Makna

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Puisi Al-Ta syīrah karya Hisyam Al-Jakh: Analisis Struktur dan Makna"

Transkripsi

1 Puisi Al-Ta syīrah karya Hisyam Al-Jakh: Analisis Struktur dan Makna Renita, Fauzan Muslim Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, 16424, Indonesia Abstrak Jurnal ini membahas tentang puisi Arab al-ta syīrah karya Hisyam al-jakh. Puisi tersebut pernah dibacakan oleh penyair yang memperoleh juara dua di salah satu acara televisi Abu Dhabi Prince of Poets pada tahun Metodologi yang digunakan adalah metode kepustakaan. Teori yang digunakan untuk mengungkapkan bentuk adalah teori strukturalis Abrams yaitu pendekatan objektif. Adapun teori yang digunakan untuk menganalisis makna puisi adalah menggunakan teori semiotik bidang isotopi oleh Greimas. Berdasarkan analisis struktur terdapat keunikan fisik berupa tipografi, pungtuasi, diksi dan rima. Keunikan fisik utama yaitu judul puisi yang pendek dengan larik yang panjang. Selain itu, keunikan pungtuasi yang mengindikasikan puisi al-ta syīrah merupakan puisi kontemporer. Setelah analisis struktur terdapat sebuah tema yaitu nasionalisme Arab. Nasionalisme Arab yang dinginkan penyair adalah kesatuan keseluruhan bangsa Arab bukan dibatasi dengan jarak dan sekat-sekat geografis. Hal ini menunjukkan bahwa nasionalisme Arab yang diharapkan penyair merupakan keadaan kontadiktif dengan kenyataan yang ada- kenyataan saat ini bahwa bangsa Arab telah tersekat melalui bentuk negara. Abstract This journal analyzes Arabic poem al-ta syīrah by Hisyam al-jakh. This poem had been read by Hisyam al-jakh in one of television program of Abu Dhabi Prince of Poets on The method that used in the research is library research. The teory that used to analyze the structure is stucturalis Abrams-objective approach. Theory that used to analyze the meaning is semiotic-isotope field by Greimas. According to analysis of structure, shown uniques physical there are typography, pungtuate, diction and ryhme. The prime unique physical is title of poetry short with a long line. Beside, unique pungtuate indicates poem al-ta syīrah is contemporary poet. After analyzing a structure there is a theme- Arab nationalism. Arab nationalism that poet wish is unity all Arab nation doesn t limit by distance and geography boundary. This is shown that Arab nationalism brought by poet is contradiction with fact in Arab nation now days- the fact that arab nation has confine with nation state. Keyword : Poem, al-ta syīrah, Hisyam al-jakh Pendahuluan Penelitian ini membahas tentang analisis struktur dan makna puisi Al- Ta syīrah karya Hisyam al-jakh. Penelitian dilakukan karena penulis melihat terdapat aspek-aspek nasionalisme pada puisi tersebut. Gagasan nasionalisme Arab modern dibawa oleh Napoleon Bonaparte ( ) ketika melakukan ekspansi ke Mesir pada tahun Dalam 1 Hazem Zaki Nuseibeh, Gagasan Nasionalisme Arab, terj. Sumantri Mertodipuro (Jakarta: Yayasan Dana Buku Indonesia, 1969), hlm

2 2 ekspansinya tersebut, Napoleon Bonaparte membawa mesin cetak yang kemudian digunakan untuk menerbitkan surat kabar dan penerjemahan buku-buku Barat ke bahasa Arab. 2 Akibatnya, pengaruh pemikiran Barat masuk ke bangsa Arab dan menumbuhkan kesadaran nasional akan kebangsaan. 3 Ali al-muhdar (1993: 177) mengatakan bahwa kedatangan Napoleon Bonaparte ke Mesir dengan membawa tenaga ahli dan kaum Orientalis bertujuan untuk menghasut bangsa Arab. Napoleon Bonaparte membujuk bangsa Arab untuk terbebas dari penjajahan bangsa Turki. Napoleon mengatakan bahwa bangsa Turki tidak pantas untuk memegang jabatan khalifah atas bangsa Arab. Selain itu, bangsa Turki merupakan bangsa asing bagi orang Arab. Akan tetapi, setelah bangsa Turki dapat tersingkirkan dari dunia Arab, kini yang datang menggantikan untuk menjajah adalah bangsa Eropa sendiri. Akibat dari penjajahan tersebut, kesatuan dunia Arab dipecah menjadi beberapa bangsa dan daerah menurut geografisnya masing-masing. Seluruh negara Arab pun dibagi-bagi di antara orang Eropa sebagai daerah jajahan. Bangsa Eropa memberikan pengaruh yang besar terhadap bangsa Arab, tidak hanya di bidang politik tetapi di bidang sastra dan bidang-bidang seni yang lain. 4 Salah satu bidang sastra yang dipengaruhi yaitu puisi. Dalam satu kesempatan, Abdurrahman al-kawakibi ( ) memakai puisi al-mutanaby ( ) untuk mengejek bangsa Turki. Hal ini menunjukkan pemikiran Barat telah berhasil mempengaruhi bangsa Arab. Dalam puisi tersebut berisi pesan bahwa kemajuan bangsa Arab dilihat dari raja yang memimpin. Puisi ini mengejek bangsa Turki dengan ejekan tidak beradab dan tidak memiliki keturunan yang baik sehingga tidak pantas memimpin bangsa Arab. 5 Bangsa Eropa memberikan pengaruh kurang baik untuk persatuan bangsa Arab. Bentuk pengaruh bangsa Eropa adalah bangsa Arab hanya mementingkan eksistensi kebangsaaannya saja yaitu negara dan bangsanya sendiri. Sebagaimana pernyataan penyair modern Hafidz Ibrahim ( ) dalam puisinya yang menyatakan kecintaannya hanya terhadap negerinya saja, Mesir. Puisi Hafidz Ibrahim memuji keagungan Mesir di masa lampau. Puisi tersebutt menyiratkan nasionalisme penyair terhadap negaranya, Mesir. 6 Pada zaman kontemporer yaitu masa kekinian muncul penyair muda yaitu Hisyam al- Jakh. Ia banyak menulis puisi yang mengandung perasaan-perasaan bangsa Arab yang tidak 2 Hartojo, Andangdjaja. Puisi Arab Modern (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1983), hlm Op.cit, Hazem Zaki Nuseibeh, hlm Ibid, hlm Yunus Ali Muhdar dan Bey Arifin, Sejarah Kesusastraan Arab (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1983), hlm Ibid, hlm. 179.

3 Shams. 7 Hisyam al-jakh merupakan penyair Mesir modern yang memanfaatkan media sosial 3 terungkapkan khususnya masalah terkotak-kotaknya bangsa Arab akibat nasionalisme yang telah dibawa oleh Barat. Hisyam al-jakh memiliki nama lengkap Hisyam Kamil Abbas Mahmud l-jakh adalah seorang penyair dan aktivis Mesir. Hisyam al-jakh lahir di provinsi Suhaj, daerah Qana pada tanggal 1 Oktober Penyair Mesir ini telah menyelesaikan studinya di Administrasi Bisnis, Fakultas Perniagaan di Universitas Aim Shams pada tahun Pada tahun yang sama Hisyam al-jakh menjadi penanggung jawab Pusat Kebudayaan Universitas Aim dalam mempublikasikan karya-karyanya serta kegiatan-kegiatannya. Melalui media sosial tersebut terlihat pula jumlah penggemarnya. Salah satu akun media sosial yang merepresentasikan ketertarikan pembaca akan karya-karyanya adalah facebook. Dalam akun resmi facebooknya, Hisyam al-jakh telah memiliki jumlah likes tertanggal 6 November Hisyam termasuk penyair kontemporer yang cukup berpengaruh di Mesir mengingat sepak terjangnya dalam menulis beberapa puisi, baik itu puisi Amiyat (puisi dengan bahasa percakapan) dan Fuṣha (puisi dengan bahasa Arab formal). Hal ini ditunjukkan pada keberhasilannya memperoleh Best slang poet in Egypt 2008 dan The second poet in Prince of poets Adapun puisi fuṣha yang telah dikarang Hisyam yaitu (1) Al- Ta syīrah (Visa), (2) Inṭoridi l- Ana min l-jadwal (Berhati-hatilah dengan Waktu), (3) Al-Risālatul-Akhīrah (Surat Terakhir), (4) Al-Wajhāni (Dua Wajah), (5) Masyhadun Ra siyyun min Mīdāni l-tahrīr (Kesaksian Nyata dari Tahrir Square). 10 Puisi Al- Ta syīrah merupakan salah satu karya Hisyam al-jakh yang dipentaskan di sebuah acara di stasiun televisi di Abu Dhabi Prince of Poets atau Pangeran Puisi pada tahun Dalam acara tersebut, puisi al-ta syīrah mendapat respon yang baik dari penonton. Puisi al-ta syīrah berhasil membuat penonton Prince of Poets menangis. Seorang sosiolog Dr. Soad Oraimi dari UAE University mengatakan: Alasan puisi ini menjadi populer karena puisi tersebut menyampaikan perasaan seluruh bangsa Arab yang tidak dapat diungkapkan, puisi ini bukan hanya mengungkapkan pengalaman pribadi tapi masalah komunitas. Puisi ini telah membuka luka rakyat. Puisi ini sangat sentimentil bagi mereka. Mereka merasa, Hisyam telah menyuarakan perasaan 7 هھھھويیس االشعر االعربي هھھھشامم االجخ diunduhعن pada 01/09/ : diunduh pada 01/09/2014, 12:06. 9 Ibid / diunduh /االقصاي د pada 01/09/2014, 12:06.

4 4 mereka untuk masalah visa, seharusnya orang Arab yang ingin pergi ke negara Arab lain tak perlu pakai visa karena mereka pada dasarnya adalah satu negara. 11 Berdasarkan kutipan dari Sosiolog di atas, puisi Al- Ta syīrah mengisyaratkan tema nasionalisme. Puisi tersebut mencerminkan perasaan bangsa Arab yang menginginkan tidak ada sekat dan batas-batas antar negara Arab sehingga antar negara tidak diperlukan visa. Menurut analisa sementara penulis, tema nasionalisme Arab yang diangkat oleh penyair berbeda dengan konsep nasionalisme Arab modern yang dibawa oleh Eropa. Melalui tela ah sementara, penulis tertarik untuk meneliti puisi Al- Ta syīrah karena dilihat sepintas puisi tersebut memiliki keunikan fisik. Pertama. keunikan fisik terlihat dari judul puisi yang pendek, tetapi memiliki larik yang panjang berjumlah sembilan puluh satu larik. Selain itu terdapat keunikan pungtuasi yaitu tanda-tanda baca dalam puisi. Kedua, puisi tersebut banyak ditemukan nama-nama negara, aliran agama dan sekte di Arab. Selain itu terdapat, kalimat-kalimat harapan penyair untuk menghilangkan batas-batas teritorial antar negara Arab. Ditemukan pula kalimat-kalimat persatuan dan kritik terhadap pemerintah akan persatuan bangsa Arab. Ketiga, puisi tersebut mengandung keindahan dalam rima. Berdasarkan keunikan tersebut, penulis merasa perlu untuk menghubungkan antara struktur fisik dengan tema. Selain kajian tentang puisi Al- Ta syīrah karya Hisyam al-jakh memang masih sedikit dan jarang ditemukan di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan utama yang dibahas dalam penelitian ini fokus pada analisis struktur dan batin puisi pada puisi Al- Ta syīrah karya Hisyam al-jakh. Sebagai penunjang analisis, penulis mengkaji terlebih dahulu mengenai struktur fisik puisi yaitu tipografi, diksi dan rima. Tinjauan Teoritis Sajak (karya sastra) merupakan sebuah struktur. Struktur dalam karya sastra merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang diantara unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik, saling menentukan (Pradopo, 1990: 118). Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat dan seteliti mungkin keterkaitan dan keterjalainan semua unsur karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna yang menyeluruh (Lesmana, 2010: 25) diunduh pada 07/09/2014, 15:35.

5 5 Sebuah puisi memiliki struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun yang bersifat fungsional dalam kesatuannya dan bersifat fungsional terhadap unsur lainnya. 12 Struktur pada dasarnya memiliki dua unsur, yaitu surface structure (struktur luar/fisik) dan deep structure (struktur dalam/batin). Struktur luar puisi berkaitan dengan bentuk yang terdiri atas pilihan kata (diksi), struktur bunyi, penempatan kata dalam kalimat, penyusunan kalimat, penyusunan bait dan tipografi. Sedangkan unsur dalam berkaitan dengan isi, tema, pesan atau makna yang tersirat di balik struktur luar. 13 Menurut Marjorie Boulton sebuah puisi memiliki dua unsur pembentuk dan pembangun puisi yaitu bentuk fisik (physical form) dan bentuk mental (mental form). Kedua unsur tersebut saling menyatu dan membentuk sebuah puisi. 14 Menurut Dick Hartoko dua unsur penting dalam puisi adalah unsur tematik/unsur semantik puisi dan unsur sintaktik puisi. Unsur sintaktik menunjuk ke struktur fisik, sedangkan unsur tematik/semantik menunjuk kepada unsur batin puisi. 15 Struktur fisik terdiri atas diksi, pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi dan tipografi puisi. Majas terdiri dari lambang dan kiasan. Menurut Kinayati Djokosuroto (2005;15), struktur batin puisi dibangun oleh pokok pikiran (subject matter), tema, nada (tone), suasana (atmosphere), amanat (message). Sedangkan versifikasi terdiri dari rima, ritma, metrum. Struktur batin puisi terdiri atas tema, nada, perasaan dan amanat. 16 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analisis. Metode deskriptif-analisis adalah metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan faktafakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2006: 53). Dalam penggunaan metode deskriptif terdapat langkah-langkah yaitu mengumpulkan data, menyusun, mengklarifikasi dan menginterpretasi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua pendekatan utama. Pertama, pendekatan strukturalis atau pendekatan objektif melalui teori Abrams. Kedua, pendekatan semiotik yang khususnya dari segi isotopi melalui teori Greimas. Menurut Abrams (Atmazaki, 1990: 17), pendekatan strukturalis adalah sebuah pendekatan yang 12 Herman Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi (Jakarta: Erlangga, 1987), hlm Ahmad Muzakki, Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2006), hlm Op.cit. Herman Waluyo, hlm Ibid. hlm Ibid, hlm.28

6 6 menitikberatkan pada teks karya semata. 17 Karya sastra adalah kenyataan itu sendiri (otonom) dan keliru jika melihatnya sebagai ekspresi penulisnya. Pendekatan objektif juga menganggap karya sastra adalah karya yang mandiri, tidak perlu dilihat dari pengarang, pembaca atau dunia sekitarnya. Karya sastra dilihat sebagai objek yang berdiri sendiri, memiliki dunia sendiri dan melakukan kritik pada aspek instrinsik saja. 18 Tambahan pula, pendekatan yang menitikberatkan pada close reading yaitu membaca karya sastra secara tertutup tanpa melihat pengarang, realitas dan pembaca. 19 Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis struktur instrinsik puisi saja. Struktur instrinsik yang dikaji adalah tipografi, diksi dan rima. Pendekatan semiotik dengan analisis isotopi menurut Greimes (Kazuko Budiman, 2006: 145) adalah analisis yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang muncul dalam tema. Penulis menggumpulkan kata-kata yang paling banyak digunakan kemudian menyimpulkan nilai-nilai nasionalisme Arab pada isotopi tersebut. Dalam analisis tema, penulis mengaitkan puisi dengan sejarah, kondisi dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masyarakat Arab ketika pembuatan puisi al-ta syīrah. Korpus data yang diteliti penulis adalah puisi Al- Ta syīrah karya Hisyam al-jakh. Puisi tersebut penyair unduh dari website resmi penyair yaitu dan Penulis mengunduh puisi tersebut pada 6 Agustus 2013 pukul 15:57. Hasil Penelitian Tipografi Puisi Al- Ta syīrah secara sepintas memiliki keunikan. Keunikan tersebut terlihat pada judul yang pendek, namun isi larik yang panjang berjumlah sembilan puluh satu (91) larik. Puisi ini dapat dibagi menjadi 14 belas bait dan 91 larik yang dimulai dari posisi tepi kanan dan dengan pola turun ke bawah. Penulis mengelompokkan bait-bait tersebut berdasarkan satuan makna. Pungtuasi Puisi Al- Ta syīrah memiliki sembilan jenis pungtuasi yang dapat ditemui yaitu kurung ( ( ) ), tanya (?), seru (!), tanya dan seru (?!), koma (, ), titik-titik (..), kutip 17 Akhmad, Muzakki, Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2006), hlm Ibid. hlm A, Teeuw, Sastera dan Ilmu Sastera (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2003), hlm. 100.

7 7 (... ), titik dua ( : ), dan pisah (-). Pungtuasi yang paling banyak ditemui adalah kurung (( )). Jumlah pungtuasi yang ditemukan dalam puisi ini berjumlah 13 larik yaitu pada larik ke- 15, 18, 19, 20, 21, 48, 49, 54, 55, 59, 60, 61, dan 66. Dalam bahasa Indonesia, tanda kurung berfungsi sebagai pengapit keterangan tambahan atau penjelasan. Adapun ( ( ) ) dalam puisi ini tanda kurung berfungsi untuk menyebutan nama bangsa, nama negara, kota, kewarganegaraan, nama sebuah lembaga/badan dan nama suku yang dianggap penting dan berguna untuk penekanan. Berikut ini adalah larik ke-16 yang menggunakan kurung ( () ) yang berfungsi untuk menyebutkan nama sebuah bangsa yaitu Bangsa Yahudi. Diksi Puisi (16) وو ا أنن عدوو نا(صهھيیونن)شيیط اننلهھ ذذيیل (16) //wa?anna juyūsya ummatinā lahā fi lun kamā l-sailu// (16) Musuh kami ( Zionis) adalah setan yang berekor Al- Ta syīrah ini, penyair lebih banyak menggunakan kata-kata denotatif dibandingkan kata-kata konotatif. Dari jumlah sembilan puluh satu larik, larik- larik yang mengandung kata denotatif berjumlah 80 larik dan kata yang mengandung kata konotatif berjumlah 11 larik. Tujuan penggunakan kata-kata denotatif dimaksudkan agar isi dari kandungan puisi dapat dipahami semua masyarakat awam. Selain itu pula, pesan puisi berupa kritik diharapkan menjadi lebih tepat sasaran. Pesan puisi yang ditujukan kepada penguasa Arab diharapkan tersampaikan dengan jelas. Sedangkan kata konotatif, pertama terlihat pada judul puisi. Judul puisi Al- Ta syīrah memiliki arti kata visa. Secara denotatif, visa (KBBI, 2008:1609) adalah izin masuk ke negara lain atau izin tinggal sementara di negara lain yang diberikan oleh pejabat pemerintah yang berwenang di negara yang dikunjungi. Sedangkan dalam makna konotasi visa dilambangkan sebagai bentuk penghalang penghambat kebebasan penyair untuk berpergian antar negara Arab. Pada larik ke 5 terdapat kata wanāṣiyatī wa unwānī yang bermakna lencanaku dan benderaku (5) ووناصيیتي ووعنوااني (5) wanāṣiyatī wa unwānī/ (5) Lencanaku dan benderaku

8 8 Lencana (KBBI, 2008:843) adalah tanda yang berbentuk medali (bendera kecil, pita bersilang, dsb) dipasang di dada sebagai tanda anggota sebuah perkumpulan, panitia. Adapun makna denotatif bendera (KBBI, 2008:174) adalah sepotong kain atau kertas segi empat atau segitiga digunakan sebagia lambang negara, perkumpulan, badan atau sebagai tanda atau panji. Makna konotatif dari kata lencana dan bendera adalah ke-araban penyair merupakan kebanggaan dan sebuah identitas yang melekat pada dirinya. Lencana dan bendera merupakan bentuk kebanggaan penyair atas takdirnya menjadi orang Arab. Ḍomir (Kata Ganti) Dalam puisi Al- Ta syīrah terdapat empat ḍomir (kata ganti), yaitu, ḍomir?anā (kata ganti aku), naḥnu (kata ganti kami)?antum (kata ganti kalian), huwa dan hiya (kata ganti dia), dan kata. Terdapat pergantian pada ḍomir?anā (kata ganti aku) dan naḥnu (kata ganti kami). Pergantian domir tersebut merupakan sebuah keunikan karena hal tersebut menunjukkan dua sudut pandang yaitu sudut pandang orang pertama tunggal dan sudut pandang orang pertama jamak. ﻚ ﷲ ﺳ ﻤ ﺑﺎ ﺸﺎ ﺃأﺧ ﻩه ﺲ ﺳ ﻮ ﺍا ﻙك ( ﻭوﻟ ﻴﯿ 2) ﺳﺄﻟﻘﺎﻩه.. ﺳﺄﻟﻘﺎﻩه ﻋﺮﻭوﺑ ﺘ ﻲ ﺷﺮ ﻓ ﻲ ﻋﻠ ﻢ ﺃأﻥن ﻟﻲ ﻗﺭر ﺪ ﺍا ( ﺃأ 3) Bait 1 ﺖ ﻓﻲ ﺻ ﺮﻐ ﻱي ﺑﺄ ﻥنﱠ (ﻭوﻗﺪ ﻋ ﻠﱢ ﻤ 4) ﻭوﻋ ﻨ ﻮﺍاﻧ ﻲ ﻥن ﺃأﻟﺤﺎ ﺳ ﺒﱢ ﺢ ( ﺃأ 1) ﺻ ﻴﯿ ﺘ ﻲ ﻭوﻧﺎ ﺾ ﺑﻌ ﺳ ﺎ ﻧ ﺮﺩد ﺩد ﺭرﺍاﻣﺪ ﻨ (5) ﻛﻨﻭو ﺎ ﻓﻲ (6) : ﻼ ( ﻧ ﻐﻨ ﻲ ﺑﻴﯿﻨﻨﺎ ﻣﺜ 7) ﺏب ﺇإﺧﻮﺍاﻧﻲ ﺍاﻟﻌ ﺮ Bait 2 ﻭوﻛﻞﱡ.. ﺏب ﺃأﻭوﻁطﺎﻧﻲ ﺍاﻟﻌ ﺮ ( " ﺑ 8) ﻼﺩد ﻼﺩد ﻧﺎ ﺗﻤﺘﺪﱡ ﻣﻦ ﺃأﻗﺼﻰ ﺇإﻟﻰ ﺃأﻗﺼﻰ ﻥنﱠ ﺑ ( ﻭوﺃأ 13) ﺠﺪ ﺍاﻷﻗﺼﻰ ﺍا ﻟﻤﺴ ﺣﺑﺮﻭو ﻨﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻷﺟ ﻞ ﻥن ﻟﻪﮫ ﺫذﻳﯾﻞ ﺷﻴﯿﻄﺎ ( ﻥن ﻋﱠﻧﺎ) ﺻ ﻬﮭ ﻴﯿﻮ ﻭوﺪ ( ﻭوﺃأﻥن 14) Bait 3 ( ﻭوﺃأ 15) ﻥنﱠ ( ﺳ ﺄ ﺑ ﺤ ﺮ ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺃأﻛﺒ ﺮ 17) ( ﻦ ( ﻓﻲ)ﻟﻴﯿﺒﻴﯿﺎ ﺍاﻟﺒﺤﺮ ﻳﯾ ) ( ﺃأﻣ ﺮﱡ ﺑﺸﺎﻁطﺊ 18) ( ﺍاﻟﺘﻤﺮ ﻣﻦ ) ﺑﻐﺪﺍاﺩد (ﻓﻲ )ﺳﻮﺭرﻳﯾﺎ ( ﻭوﺃأﺟﻨﻲ 19) Bait 4

9 9 Contoh larik puisi di atas, merupakan potongan larik dari bait 1, 2 dan 3. Pada setiap bait penulis hanya mengambil tiga larik, karena sudah mewakili pergantian ḍomir (kata ganti) tersebut. Pada bait pertama, penyair menggunakan ḍomir anā (kata ganti aku). Penggunaan ḍomir anā pada bait tersebut menunjukkan penghambaan penulis kepada Tuhan secara personal dan kebanggaan pribadinya menjadi bangsa Arab. Kemudian, pada bait kedua dan tiga penyair menggunakan ḍomir naḥnu (kata ganti kami). Penggunaan ḍomir naḥnu pada bait tersebut untuk mengajak pembaca khususnya bangsa Arab merasakan kebanggaan yang sama dengan penyair dan teman-temannya, yaitu kebanggaan menjadi bangsa Arab. Pada bait selanjutnya, penyair kembali menggunakan ḍomir anā. Penggunaan dhamir ḍomir anā pada bait puisi menunjukkan bahwa penyair ingin berlayar mengelilingi negara-negara Arab. Akan tetapi, keinginan pribadi tersebut tidak tercapai hanya karena kesulitan dalam masalah visa. Rima Puisi Al-Ta syīrah memiliki keunikan rima; yaitu rima awal dan rima akhir. Rima awal ditunjukkan pada larik berikut: نكوو ا في ن نغ ي نكوو ا بلادد بيیننا مدااررس ن ا مثلا : ن ردد دد االع ر بب ا أووططاني.. نرسم االع ربي ووكل ممقوش ا ا أل حانن بعض االع ر بب ا إخوااني بهھام ت هھ تعو يي.. ل هھ نكوو ا صدرر م ح ض وو نس رحح في يیص د ا أطط فالل ا إذذ اال ريیح ت ح ر ك ن ا م هھاب ا في مرعاش نا االحكا يیاتت االتي تروويي بطولت ن ا عباء ت هھ Kata kunnā berasal dari kata kānā yang berarti dahulu, dulu. Kunnā adalah kāna yang dimasuki ḍomir naḥnu dengan fiil maḍi. Kunnā dapat berarti dulu kami. Dalam lariklarik di atas terdapat penekanan pada masa-masa lampau aku lirik dengan bangsa Arab. Penekanan tersebut ditandai dengan repetisi pada kata kunnā. Tambahan pula, larik-larik di atas mengindikasikan nostalgia aku lirik dan bangsa Arab akan kisah-kisah masa kecil mereka. Sedangkan rima akhir ditunjukkan pada larik di bawah ini:

10 10 (1) ا أسب ح بسمك الله (2) وو ليیسسوااكك ا أخ شاهه (3) ووا أعل م ا أنن ليقدرر ااسا ل قا هه..سا ل قاهه Rima akhiran huruf ha (هه) dengan bunyi hu mengandung makna Nya (Tuhan). Rima ini menunjukkan bentuk penyerahan diri kepada Allah dan pengagungan Allah serta kehormatan aku lirik kepada Tuhannya. Tema Analisis tema dilakukan dengan menggunakan teori semiotik di bidang analisis isotopi. Analisis isotopi adalah sebuah analisis yang dilakukan berdasarkan kata-kata yang muncul dalam sebuah teks (Kazuko Budiman, 2006: 145). Dalam penelitian ini penulis mengelompokkan isotopi menjadi empat kelompok, yaitu isotopi tempat, isotopi golongan, isotopi, aktivitas dan isotopi suasana. Isotopi tempat dan golongan di atas menunjukkan keberagaman bangsa Arab. Hal tersebut ditandai dengan penyebutan nama-nama negara, kota, suku, kewarganegaraan, dan aliran agama. Akan tetapi keberagaman tersebut disatukan disatukan dengan nama arabiyyun - yang berarti orang Arab ditunjukkan dengan muncul sebanyak dua belas kali). Tambahan pula, penyebutan nama-nama negara bukan untuk membeda-bedakan masingmasing negara. Namun menunjukkan telah terjadi sekat dan jarak antar negara Arab. Sekat dan jarak tersebut ialah hasil jajahan oleh Barat. Isotopi aktivitas menunjukan adanya dua jenis aktivitas yaitu aktivitas positif dan aktivitas negatif. Aktivitas positif ditandai dengan munculnya kata kerja bahagia, yaitu aktivitas yang berupa nostalgia di masa kecil penyair dan bangsa Arab. Sedangkan isotopi negatif ditunjukkan dengan kata-kata peperangan dan perlawanan. Hal ini menunjukkan bahwa di Arab sering terjadi peperangan, permusuhan dan pertikaian. Selain itu, terlihat terjadi perebutan tempat suci yaitu Masjid al-aqsa antara bangsa Arab dan Israel. Isotopi ini pun menunjukkan bahwa bangsa Arab menginginkan persatuan Arab. Isotopi suasana menunjukkan kebanggaan penyair dan teman-temannya di masa kecil akan identitas sebagai orang Arab. Suasana lain yang ditunjukkan adalah suasana alam dimana penyair menyebutkan kata tamr, labn, nūq, habb, qamḥu, yang berarti kurma, susu,

11 11 unta, bibit dan gandum sebagai bentuk pengungkapan negara Arab yang kaya akan sumber daya alam. Berdasarkan analisis isotopi puisi Al- Ta syīrah mengandung tema nasionalisme Arab. Tema nasionalisme Arab pun tergambar dengan mengaitkan sejarah dan peristiwa yang terjadi di tahun 2011-dimana puisi Al- Ta syīrah ditampilkan. Adapun bentuk-bentuk nasionalisme Arab yang tergambar adalah kebanggaan menjadi orang Arab, pengakuan terhadap wilayah Arab yang luas, penolakan atas batas negara, perselisihan aliran agama dan suku, rasa persatuan bangsa Arab dan harapan-harapan penyair terhadap negara-negara Arab. Kebanggaan Menjadi Orang Arab Kebanggaan diekspresikan secara personal dan melalui nostalgia bersama temanteman penyair di waktu kecil. Kebanggaan personal ditunjukkan melalui penanaman sejak dini tentang nasionalisme Arab berupa kebanggaan identitas menjadi orang Arab. Kebanggaan selanjutnya ditunjukkan melalui nostalgia atau kerinduan akan memori masa kecil penyair. Bentuk-bentuk nostalgia masa kecil adalah menyanyi lagu tentang nasionalisme Arab yang berbunyi Arab adalah tanah airku dan semua bangsa Arab adalah saudaraku. Bentuk nostalgia kedua adalah penyair di waktu kecil bersama teman-temannya menggambar orang Arab yang gagah dengan mantelnya. Bentuk nostalgia ketiga, penyair dan temantemannya di waktu kecil senang mendengar cerita kepahlawanan orang-orang Arab. Pengakuan terhadap Wilayah Arab yang Luas Bentuk nasionalisme Arab yang kedua adalah pengakuan dan kebanggaan bersama (ditunjukkan dengan ḍomir naḥnu) bahwa negara Arab terbentang luas. Oleh karena itu, wilayah tersebut harus dipertahankan dari orang-orang yang ingin merebut wilayah Arab sebagaimana Zionis merebut Masjid al-aqsa di Palestina. Orang-orang Arab mengakui memiliki musuh bersama yaitu Zionis. Akan tetapi, bangsa Arab tidak gentar melawan Zionis karena memiliki tentara yang kuat dalam memperjuangkan tanah-tanah Arab. Penolakan atas Batas negara, Perselisihan Aliran Agama dan Suku Dalam puisi ini penyair menyebutkan negara-negara yang ada di Arab perbedaan aliran agama dan suku. Tujuan penyebutan negara-negara tersebut adalah sebagai penolakan atas pengkotak-kotakan negara Arab. Penolakan tersebut berujung pada satu kata yaitu persatuan bangsa Arab. Hal ini menunjukan kecintaan serta kebanggaan mendalam penyair

12 12 menjadi orang Arab. Tambahan pula, penyair lebih mengutamakan kesatuan Arab dibandingkan pengelompokkan negara-negara Arab. Penolakan penyair atas batas-batas negara, aliran dan suku dikarenakan perbedaan tersebut menyebabkan perpecahan. Rasa Persatuan Bangsa Arab Bentuk nasionalisme Arab yang keempat adalah rasa persatuan. Rasa persatuan tertuang dalam kalimat-kalimat retoris yang mengkritik pemerintah dan penguasa Arab. Kalimat retoris tersebut berupa sindirian kepada pemerintah dan penguasa Arab. Sindiran tersebut tertuang dalam larik-larik berikut: (35) ا ألستم من يید ك م تع ل منا على (35) //alastum man ta allamnā alaa yadikum// (35)Bukankah kalian yang telah mengajarkan kami dengan tangan kalian Harapan-harapan Penyair terhadap Negara-negara Arab Penyair berharap bangsa Arab dapat merasakan persatuan di masing-masing negara. Mereka tidak terpecah-belah di negaranya sendiri. (59) فلا( االسو دداانن ( م ن قسم وولا( اا لجولانن ( م ح ت ل (59) )//falā l-sūdanu munqasimun, walā l-jūlānu muḥtallun// (59) (Sudan) tak lagi terbelah dan (Golan) tak lagi terjajah Kutipan di atas menggambarkan harapan penyair. Dia berharap, tidak ada lagi negara Sudan yang terbelah. Jika ditarik secara historis, pada tahun 2011 adalah pengumumuan referendum yang berisi pemisahan dan pembagian negara Sudan dengan Sudan Selatan. Sebelumnya pun memang telah terjadi pertikaian antara Sudan kota yaitu Khortum dengan mayoritas etnis Arab Islam sedangkan Sudan bagian selatan adalah mayoritas kulit hitam Kristen. Pertikaian yang berlanjut ingin memisahkan diri dari Sudan pun telah berlangsung lama. Pemisahan kedua wilayah ini pun terjadi. Pada Januari 2011, Sudan Selatan berhasil memisahkan diri dari Sudan. Puisi ini ditampilkan pada bulan Januari 2011, kemungkinan negara Sudan Selatan telah berdiri. Harapan dari penyair adalah Sudan tetap menjadi satu negara tidak tebelah menjadi dua. 20 Harapan kedua adalah dataran tinggi Golan tidak terjajah. Kemerdekaan yang dimaksud adalah kemerdekaan dari Israel. Dataran tinggi Golan adalah 20 www. bbc. co.uk/indonesia/dunia/2011/02/110208_sudanjubilation.shtml diakses pada 27 November 2014, 11:51

13 13 terletak perbatasan antara Suriah dan Israel. Pada awalnya, wilayah dataran tinggi Golan adalah milik Suriah. Nasionalisme Arab selanjutnya ditunjukkan dengan rasa sepenanggungan dan tolong menolong. Apabila satu negara Arab terjadi masalah dan konflik, negara Arab lain ikut merasakan konflik serta membantu negara yang mengalami konflik tersebut. Konsep ini tertuang dalam larik-larik puisi Al- Ta syīrah yaitu pada larik ke-60. منفردد اا االج ر حح يی د ااوويي منكس ر لب نانن ) ( 60 )وولا( (60) // wa lā lubnānu munkasirun yudāwī l-jurḥa munfarida// (60) (Libanon) tak lagi terpecah sendirian mengobati luka Dalam larik ini, penyair ingin menimbulkan rasa sepenanggungan, rasa saling memiliki satu sama lain. Penyair berharap negara Lebanon tidak sendiri dalam mengatasi masalah di negaranya, tetapi negara lain ikut membantu menyelesaikan masalah. Amanat Amanat yang ingin disampaikan penyair adalah kebangsaan Arab merupakan sebuah identitas yang melekat dan menjadi sebuah kebanggaan. Penyair mengajak pembaca untuk tidak malu menjadi bangsa Arab. Pengakuan identitas tersebut diiringi dengan semangat dan usaha untuk menjaga dan menjunjung tinggi persatuan bangsa Arab. Batas-batas negara, aliran agama dan suku tidak menjadi alasan sebuah perpecahan. Adapun yang menyatukan adalah hanya satu yaitu kekuasaan Tuhan. Amanat lain yang ingin disampaikan penyair adalah penanaman rasa sepenanggungan, rasa senasib antar bangsa Arab. Perwujudan dari kedua rasa tersebut adalah sikap tolong menolong. Sikap tolong-menolong antar negara Arab yang saling membutuhkan. Sikap tolong menolong negara tercermin dalam membantu memperjuangkan tanah Palestina dan wilayah-wilayah yang terjajah oleh Zionis, Israel. Kesimpulan Hisyam al-jakh adalah penyair kontemporer berbakat yang berasal dari Mesir. Hal ini ditandai dengan kesuksesannya memperoleh juara dua dalam sebuah kontes Prince of Poets atau Pangeran Puisi di acara stasiun televisi Abu Dhabi. Kesuksesannya dalam kontes tersebut memberikan pengaruh pada masyarakat. Pengaruh yang dirasakan melalui puisipuisinya yang mewakili perasaan rakyat Mesir khususnya dan bangsa Arab umumnya. Salah satu puisi yang fenomenal dan berhasil menarik simpati rakyat adalah puisi Al- Ta syīrah.

14 14 Berdasarkan analisis struktur pada tipografi, diksi dan rima, dapat disimpulkan struktur fisik Al- Ta syīrah menunjukkan ciri-ciri puisi kontemporer yang telah terbebas dari aturan ilmu arudh dan taf ilah. Selain itu, ditemukan pula bahwa terdapat tema nasionalisme Arab pada puisi Al- Ta syīrah. Hal ini diitunjukkan dalam lima pokok bentuk nasionalisme Arab. Pertama, nasionalisme Arab ditunjukkan melalui rasa bangga menjadi orang Arab. Kedua, pengakuan sekaligus kebanggaan bahwa negara Arab membentang dari ujung ke ujung, perjuangan menyelamatkan salah satu wilayah Arab yaitu Masjid al-aqsa di Palestina dari jangkauan Zionis yang terus merebut wilayah tersebut. Kebanggaan memiliki tentara yang kuat dalam memperjuangkan tanah-tanah Arab dari tangan Zionis. Ketiga, penolakan atas batas-batas negara, aliran agama dan suku yang dapat menyebabkan perpecahan. Keempat rasa persatuan yang tertuang dalam kalimat-kalimat retoris yang mengkritik pemerintah dan penguasa Arab mempertanyakan persatuan. Kelima, harapan-harapan penyair terhadap negara-negara Arab. Harapan penyair adalah persatuan di masing-masing negara. Selain tema, amanat atau pesan penting yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut adalah menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan menjadi orang Arab. Penyair ingin menumbuhkan rasa persatuan, saling memiliki, saling memiliki perasaan satu nasib dan sikap tolong menolong ketika negara Arab saling membutuhkan. Nasionalisme Arab yang diinginkan penyair adalah kesatuan bangsa Arab tiada jarak dan batas-batas geografis negara. Batas-batas geografis tersebut adalah produk kolonialisme yang ingin menguasai negara-negara Arab. Harapan penyair adalah harapan yang bersifat utopia atau hanya angan-angan belaka karena tidak mungkin menghilangkan batas-batas geografis itu saat ini. Karena batas-batas negara bersifat permanen tidak bisa diubah lagi. Daftar Referensi Buku Andangdjaja, Hartojo. (1983). Puisi Arab Modern. Jakarta: PT DUNIA PUSTAKA JAYA Ali Muhdar, Yunus. Bey Arifin. (1983). Sejarah Kesusastraan Arab, Surabaya: PT Bina Ilmu Budiman, Kazuko.(2006). Dilema Memahami Tuhan. Depok: Pusat Studi Jepang FIB UI Djokosuroto, Kinayati. (2005). Puisi Pendekatan dan Pembelajaran. Bandung: Nuansa Muzakki, Akhmad.(2006). Kesustraan Arab Pengantar Teori dan Terapan. Yogyakarta: AR- RUZZ MEDIA

15 15 Nuseibeh, Hazem Zaki. (1969). Gagasan Nasionalisme Arab, terj. Sumantri Mertodipuro. Jakarta: Yayasan Dana Buku Indonesia, Pradopo, Rachmat Djoko. (1995). Pengkajian Puisi Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Ratna, Nyoman Kuth. (2006).Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Waluyo, Herman. (1987). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga Wher, Hans. (2000). A Dictionary of Modern Written Arabic New Edition. Beirut: Maktabah Lubnān Bairuut. Cetakan 3 Internet ﻋﻦ ﻫﮬﮪھﻮﻳﯾﺲ ﺍاﻟﺸﻌﺮ ﺍاﻟﻌﺮﺑﻲ ﻫﮬﮪھﺸﺎﻡم ﺍاﻟﺠﺦ, diunduh pada 28/10/2014, 12:31 ﺍاﻟﺘﺄﺷﻴﯿﺮﺓة, diunduh pada 28/10/2014, 12:45 diunduh pada 07/09/2014,14:30 diunduh pada 01/09/2014, 12:06 diunduh pada 28/10/ :59 diunduh pada 28/10/2014, 13: 01 / ﺍاﻟﻘﺼﺎﺋﺪ / 28/10/ :07 Lampiran Puisi dan Terjemahan ﺍاﻟﺘﺄﺷﻴﯿﺮﺓة Bait 1 Bait 2 ﻚ ﷲ ﺳ ﻤ ﺑﺎ ﺳ ﺒﱢ ﺢ ( ﺃأ 1) ﻙك ﺃأﺧ ﺸﺎﻩه ﺲ ﺳ ﻮ ﺍا ( ﻭوﻟ ﻴﯿ 2) ﺳﺄﻟﻘﺎﻩه.. ﻋﻠ ﻢ ﺃأﻥن ﻟﻲ ﻗﺪ ﺭر ﺍا ﺳﺄﻟﻘﺎﻩه ( ﻭوﺃأ 3) ﻋﺘﺑ ﻲ ﺷﻓﺮ ﻲ ﻭوﺮ ﺖ ﻓﻲ ﺻ ﻐ ﺮ ﻱي ﺑﺄ ﻥنﱠ ( ﻭوﻗﺪ ﻋ ﻠﱢ ﻤ 4) ﺻ ﻴﯿ ﺘ ﻲ ﻭوﻋ ﻨ ﻮﺍاﻧ ﻲ ﻭوﻧﺎ (5) ﺃأﻟﺣﺎ ﺽض ﻥن ﺑﻌ ﻧ ﺭر ﺩد ﻣﺩدﺍاﺭرﺳ ﻧ ﺎ ﻓﻲ ﻭوﻛﻧ ﺎ (6) : ﻼ ( ﻧﻨﻐ ﻲ ﺑﻴﯿﻨﻨﺎ ﻣﺜ 7) ﺏب ﺇإﺧﻮﺍاﻧﻲ ﻭوﻛﻞﱡ ﺍاﻟﻌ ﺮ.. ﺏب ﺃأﻭوﻁطﺎﻧﻲ ﻼﺩد ﺍاﻟﻌ ﺮ ( ﺑ 8) ﺸ ﺎ ﺑﻬﮭﺎﻣ ﺘﻪﮫ ﻤﻣﻗﻮ ﺳﻢ ﺍاﻟﻌ ﺮﺑ ﻲﱠ ( ﻨﻛﻭو ﺎ ﻧﺮ 9) ﻣ ﻬﮭﺎﺑ ﺎ ﻓﻲ ﻋﺒﺎء ﺗﻪﮫ.. ﺢ ﺇإﺫذ ﺗﻌﻮ ﻱي ( ﻟ ﻪﮫ ﺻﺪﺭر ﻳﯾﺼ ﺪﱡ ﺍاﻟ ﺮﻳﯾ 10) ﺸ ﻧﺎ ﻋﺎ ﻣﺮ ﻁطﻔﺎﻝل ﺗ ﺤ ﺮ ﻛ ﻨ ﺎ ﺾ ﺃأ ( ﻨﻛﻭو ﺎ ﻣ ﺤ 11) ﻄﻮﻟﺘ ﻨ ﺎ ﺑ ﺕت ﺍاﻟﺘﻲ ﺗﺮﻭوﻱي ﺤﻜﺎ ﻳﯾﺎ ﺍا ﻟ ﺡح ﻓﻲ ﺴ ﺮ ( ﻭو ﻧ 12)

16 16 ) (13 ﻭوﺃأ ﻥنﱠ ) (14 ﻭوﺃأﻥن ) (15 ﻭوﺃأ ﻥنﱠ ) (16 ﻭوﺃأ ﻥنﱠ ﻼﺑ ﻧﺎ ﺗﻤﺘﺪﱡ ﻣﻦ ﺃأﻗﺼﻰ ﺇإﻟﻰ ﺃأﻗﺼﻰ ﺩد ﺠﺪ ﺍاﻷﻗﺼﻰ ﺍا ﻟﻤﺴ ﺣ ﻨﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻷﺟ ﻞ ﺑﻭوﺮ ﻥن ﻟﻪﮫ ﺫذﻳﯾﻞ ﻥن ( ﺷﻴﯿﻄﺎ ﻋﱠﻧﺎ) ﺻ ﻬﮭ ﻴﯿﻮ ﻭوﺪ ﺴ ﻴﯿ ﻞ ﺵش ﺃأﻣ ﺘ ﻨ ﺎ ﻟﻬﮭﺎ ﻓ ﻌﻞ ﻤﻛ ﺎ ﺍاﻟ ﺟ ﻴﯿﻮ Bait 3 ) (17 ﺳ ﺄ ﺑ ﺤ ﺮ ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺃأﻛ ﺒ ﺮ ﻦ ( ﻓﻲ)ﻟﻴﯿﺒﻴﯿﺎ( ) (18 ﺃأﻣ ﺮﱡ ﺑﺸﺎﻁطﺊ) ﺍاﻟﺒﺤﺮ ﻳﯾ ) (19 ﻭوﺃأﺟﻨﻲ ﺍاﻟﺘﻤﺮ ﻣﻦ ) ﺑﻐﺪﺍاﺩد (ﻓﻲ )ﺳﻮﺭرﻳﯾﺎ( ﻥن ( ﺍاﻟﺴﻮ ﺩدﺍا ﻋ ﺒﺮ ﻣﻦ)ﻣﻮﺭرﻳﯾﺘﺎﻧﻴﯿﺎ( ﺇإﻟﻰ ) ) (20 ﻭوﺃأ ) (21 ﺃأﺳﺎﻓﺭر ﻋﺑﺭر )ﻣﻘﺪﻳﯾﺸﻮ( ﺇإﻟﻰ )ﻟﺒﻨﺎﻥن( Bait 4 ﻥن ﻓﻲ ﺻﺪﺭرﻱي ﻭوﻭوﺟﺪﺍاﻧﻲ ﺊ ﺍاﻷﻟﺤﺎ ﺧ ﺒﱢ ﺖ ﺃأ ) (22 ﻭو ﻛﻨ ﺏب ﺇإﺧﻮﺍاﻧﻲ ﺏب ﺃأﻭوﻁطﺎﻧﻲ.. ﻭوﻛﻞﱡ ﺍاﻟﻌ ﺮ ﻼﺩد ﺍاﻟﻌ ﺮ ) (23 ﺑ ﺷﻴﯿﺮﺓة ﻟﻠ ﺒ ﺤﺮ ﺼﻞ ﻋﻠﻰ ﺗ ﺄ ﺃأﺣ ﺕت.. ﻟﻢ ) (24 ﻭوﺣﻴﯿﻦ ﻛ ﺒﺮ ) (25 ﻟﻢ ﺃأ ﺑ ﺤ ﺮ ﺨﺘﻮﻡم ﻋﻠﻰ ﺍاﻟﺸﺒ ﺎ ﻙك ﻣ ) (26 ﻭوﻗﻔﻭوﺃأ ﻨﻲ ﺟﻮﺍاﺯز ﻏﻴﯿﺮ ﻋﺒ ﺮ ) (27 ﻟﻢ ﺃأ ) (28 ﺣﻴﯿﻦ ﻛ ﺒﺮ ﺕت ﺕت ﺃأﻧﺎ.. ﻭوﻫﮬﮪھﺬﺍا ﺍاﻟﻄﻔﻞ ﻟﻢ ﻳﯾﻜﺒ ﺮ ) (29 ﻛﺒ ﺮ Bait 5 ) (30 ﺗ ﻘﺎﺗ ﻠ ﻨﺎ ﻁطﺘﻟﻮﻔ ﻨﺎ ﻣﺒﺎﺩدء ﻫﮬﮪھ ﺎ ﻋﻠﻰ ﺪﻳﯾ ﻛﻢ ) (31 ﻭوﺃأﻓﻜﺎﺭر ﺗﻌ ﻠﱠﻤﻨﺎ ) (32 ﺃأ ﻳﯾ ﺎ ﺣﻜﺎﻡم ﺃأﻣ ﺘ ﻨﺎ ﺳ ﻜ ﻢ ﻣﺪﺍاﺭر ) (33 ﺃأﻟﺴﺘﻢ ﻣﻦ ﻧﺸﺄﻧﺎ ﻓﻲ ﺠ ﻜ ﻢ ﻣﻨﺎﻫﮬﮪھ ) (34 ﺗﻌ ﻠﱠﻤﻨﺎ ) (35 ﺃأﻟﺴﺘﻢ ﻣﻦ ﺗﻌ ﻠ ﻤﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻳﯾﺪ ﻛ ﻢ ﺠﺔ ﺍاﻟﺤﻤﻘﻰ ﺇإﺫذﺍا ﻟﻠﻨﻮﻡم ﻣﺎ ﺧﻠ ﺪ ﻭوﺍا ﺐ ﺍاﻟﻤﻜ ﺎﺭر ﻣﻨﺘﻈ ﺮ ﺳﻴﯿﺄﻛﻞ ﻧ ﻌ ﻥنﱠ ﺍاﻟﺜ ﻌﻠ (36 ﺑﺄ ) (37 ﺃأﻟﺴﺘﻢ ﻣﻦ ﺗﻌ ﻠ ﻤﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻳﯾﺪ ﻛ ﻢ.. ﻒ ﺣﻴﯿﻦ ﻳﯾ ﻨ ﻔ ﺮ ﺩد ﺤﺰﻣ ﺘﻪﮫ.. ﺿ ﻌﻴﯿ ﺑ ﻲﱞ ﻥنﱠ ﺍاﻟﻌﻮﺩد ﻣ ﺤﻤ ) (38 ﺑﺄ ﺤﻜﻤ ﻨﺎ! ﺗ ﺍاﻟﺤﻤﻘﺎء ) (39 ﻟﻤﺎﺫذﺍا ﺍاﻟﻔ ﺮ ﻗ ﺔ ﺤ ﺪ ﻭوﺍا ) (40 ﺃأﻟﺴﺘﻢ ﻣﻦ ﺗﻌ ﻠ ﻤﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺪﻳﯾ ﻛﻢ ﺃأﻥن ﺍاﻋﺘﺼﻤﻮﺍا ﺑﺤﺒﻞ ﷲ ﻭو ﺍاﺗ ﻼﻡم ﺱس ﺑﺎ ﻷ ﻋ ﻥن ﺍاﻟ ﺷﻣ ﺟ ﺑﻭو ) (41 ﻟﻣﺎﺫذﺍا ﺗﺣ ﻼ ﺑﻳﯾﻧﻛﻡم ﺻ ﺭرﻧﺎ ﻛ ﻣ ﺎ ) (42 ﺗ ﻘﺎﺳﻣﺗ ﻡم ﻋﺭرﻭوﺑﺗ ﻧ ﺎ ﻭوﺩد ﺧ ) (43 ﺳﻳﯾﺑﻘﻰ ﺍاﻟﻁطﻔﻝل ﻓﻲ ﺻﺩدﺭرﻱي ﻳﯾﻌﺎﺩدﻳﯾﻛ ﻡم ﺍاﻷﻧﻌﺎﻡم Bait 6 Bait 7

17 17 ) (44 ﺕت ﻛﻝلﱡ ﺳﻘ ﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﻳﯾﺩد ﻛﻡم ﻓﺗ ﺑﱠ ﺗ ﻣ ﺃأﺩدﻳﯾﻛ ﻡم ﻲﱡ ﻻ ) (45 ﺃأﻧﺎ ﺍاﻟﻌ ﺭرﺑ ﺻﻝل ﻋ ﻣ ﺎﻧ ﻲﱟ ﺿﺭرﺍاء ﻣﻥن ﺃأ ﺍاﻟﺧ ﺱس ﺕت ﺑﺗ ﻭوﻧ ) (46 ﻭو ﻟ ﺩد ﺣﺑ ﻝل ﻑف ﻭوﺃأﻣﻲ ﻟﻡم ﺗﺯزﻝل ﺗ ) (47 ﻭوﻋ ﻣﺭرﻱي ﺯزﺍاﺩد ﻋﻥن ﺃأﻟ ﺧﻧ ﻭوﻓﻲ) ﺍاﻟﺳﻭوﺩدﺍاﻥن( ﺷﺭرﻳﯾﺎﻧﻲ ﻲﱡ ﻓﻲ) ﺑﻐﺩدﺍاﺩد ( ﻟﻲ ﻝل ) (48 ﺃأﻧﺎ ﺍاﻟﻌ ﺭرﺑ ﻥن ( ﻱيﱡ) ﻣﻭوﺭرﻳﯾﺗﺎﻧﻳﯾﺎ(ﻭو)ﺟﻳﯾﺑﻭوﺗﻲ(ﻭو) ﻋ ﻣ ﱠﺎ ) (49 ﺃأﻧﺎ ﻣ ﺻﺭر ﻱيﱞ ﻭوﺩد ﺭر ﺯز ﻱيﱞ ﻱيﱞ ﻭوﻋﻠ ﻭو ﻲﱞ ﻭوﻛ ﺭر ﺩد ﺷﻳﯾ ﻌ ﻲﱞ ﻭو ﺳ ﻧﱢ ﻲﱞ ﻭو ﺳ ﻳﯾ ﺣ ﻣ ) (50 ﺳﻣﺎء ﻭوﺍاﻟﺣﻛ ﺎﻡم ﺇإﺫذ ﺗﺭر ﺣﻝل ﺍاﻷ ﻅظ ) (51 ﺃأﻧﺎ ﻻ ﺃأﺣﻔ ﺃأﺧ ﺟﻝل ﺱس ﺗﻛﺗﱠﻝل ) (52 ﺳﻣ ﺋ ﻧﺎ ﻣﻥن ﺷﺗﱡﺗ ﻧ ﺎ ﻭوﻛﻝلﱡ ﺍاﻟ ﻧﺎ ﺄﻟ ﺎ ) (53 ﻣﻸ ﺗ ﻡم ﺩدﻳﯾ ﻧ ﺎ ﻛ ﺫذ ﺑ ﺎ ﻭوﺗﺯزﻭوﻳﯾﺭر ﺍا ﻭوﺗﻔﻳﯾ ﺟﺗ ﻧﺎ ﻳﯾﺩد ﷲ.. ﻭوﺗ ﺑ ﻌ ﺩد ﻧ ﺎ ﻳﯾﺩد ) ﺍاﻟﻔﻳﯾﻔﺎ(! ) (54 ﺃأﻌﻣ ﺝج ( ﺧ ﺯزﺭر ﺱس ( ﻭو) ﺍا ﻟ ﺟ ﻧﺎ ﺩدﻳﯾ ﻧ ﺎ ﻋ ﻣ ﺩد ﺍا ﻓ ﻌ ﺩدﻧﺎ) ﺍاﻷ ﻭو ) (55 ﻫﮬﮪھﺭر ﻅظﺭر ﺍاﻟﻐ ﺑ ﺎ ﻣ ﺧﺭر ﺝج ) (56 ﻧ ﻭو ﻟﱢﻲ ﺟﻬﮭ ﻠ ﻧ ﺎ ﻓﻳﯾﻧﺎ.. ﻭو ﻧ ﺗ ) (57 ﺃأ ﻳﯾ ﺎ ﺣﻛ ﺎﻡم ﺃأﻣ ﺗ ﻧﺎ ﺳﻳﯾﺑﻘﻰ ﺍاﻟﻁطﻔﻝل ﻓﻲ ﺻﺩدﺭرﻱي ﻳﯾﻌﺎﺩدﻳﯾﻛ ﻡم.. Bait 9 ﺿﻳﯾﻛ ﻡم ﻳﯾ ﻘﺎ ﻲﱠ ﻣ ﺗﱠﺣ ﺩد ﺍا ﺷ ﻧﺎ ﺍاﻟﻌ ﺭرﺑ ﻥن ﺑﻌ ) (58 ﻭوﻳﯾ ﻌﻠ ﺣ ﺗ ﻝلﱞ ﻥن ( ﻣ ﺟ ﻭوﻻ ﺳﻡم ﻭوﻻ) ﺍا ﻟ ﻥن ( ﻣ ﻧ ﻘ ﺍاﻟﺳﻭو ﺩدﺍا ) (59 ﻓﻼ) ﺡح ﻣﻧﻔﺭرﺩد ﺍا ﺟ ﺭر ﻥن ( ﻣﻧﻛﺳ ﺭر ﻳﯾ ﺩدﺍاﻭوﻱي ﺍاﻟ ) (60 ﻭوﻻ) ﻟﺑ ﻧﺎ ﻥن ( ﻳﯾﺯزﺭرﻋ ﻬﮭ ﺎ ﺍاﻟﺳﻭو ﺩدﺍا ﻲﱢ ﻓﻲ) ﺧ ﻧﺎ ﺍاﻟﻌ ﺭرﺑ ﺕت ﺟﻳﯾﻠ ) (61 ﺳﻳﯾﺟﻣﻊ ﻟﺅؤﻟ ﺅؤﺍا ﺣ ﺎ ﻲﱢ ﻗﻣ ﺏب ﺍاﻟﻌ ﺭرﺑ ﺕت ﺣ ﺑﱡﻬﮭ ﺎ ﻓﻲ ﺍاﻟﻣ ﻐﺭر ) (62 ﻓﻳﯾ ﻧ ﺑ ﻥن ﺍاﻷﺑﻳﯾ ﺔ ﺳﻁطﻳﯾ ﺱس ﺯزﻳﯾﺗ ﺎ ﻓﻲ ﻓ ﻠ ﻥن ﺍاﻟ ﻧﺎ ﻳﯾﻌﺻ ﺭرﻭو ) (63 ﻥن ﺍاﻷﻫﮬﮪھﻝل ﻓﻲ ﺍاﻟﺻﻭوﻣﺎﻝل ﺃأﺑﺩد ﺍا (64) ﻳﯾﺷﺭر ﺑﻭو ﻋﻝل ﻣﺎ ﻟﻬﮭﺎ ﻭو ﻫﮬﮪھ ﻥن ﺷﺎ ﺟﺯز ﻧﺎ ﻣ ) (65 ﺳ ﻳﯾ ﺷﻌﻝل ﻣﻥن ﺭرﺋﺍا ﻼﺑ ﻧﺎ) ﻳﯾ ﻣ ﻥن( ) (66 ﺇإﺫذﺍا ) ﺻﻧﻌﺎء ( ﺗﺷﻛﻭوﻧﺎ ﻓﻛﻝلﱡ ﺩد ﻟﻠﺟﻣﻬﮭﻭوﺭر ﺗﻣ ﱠﻘ ﺩد ﺍا ﺝج ﻣﻥن ﻋﺑﺎءﺗ ﻛﻡم ﺭرﻋﺎﻫﮬﮪھﺎ ﷲ ﺧ ﺭر ) (67 ﺳﻳﯾ ﺍاﻟﺟﻣﻬﮭﻭوﺭر ﻻ ﺃأﻧﺗﻡم ) (68 ﻫﮬﮪھﻭو ) (69 ﻫﮬﮪھﻭو ﺍاﻟﺣﻛ ﺎﻡم ﻻ ﺃأﻧﺗﻡم ﺳﺗ ﻧﻲ ﺟﺣ ﺎ ﻓ ﻠ ﻛ ﻡم ) (70 ﺃأﻌﻣ ﻥن ﺍاﻟﻣﻌﺎﻗﻝل ﻓﻲ ﺳﺗ ﻧﻲ ﺩدﻭوﺍاﻭوﻳﯾ ) (71 ﺃأﻌﻣ ﺍاﻟﺟﻣﻬﮭﻭوﺭر ﻻ ﺃأﻧﺗﻡم ) (72 ﻫﮬﮪھﻭو ﺣﺩد ﺍا ) (73 ﻭوﻻ ﺃأﺧﺷﻰ ﻟﻛﻡم ﺃأ ﻼﻡم ﻻ ﺃأﻧﺗﻡم ﻓﻛ ﻔ ﻭوﺍا ﻋﻥن ﺍاﻹﺳ ) (74 ﻫﮬﮪھﻭو ) (75 ﻭوﺇإﻻ ﺻﺎﺭر ﻣ ﺭر ﺗ ﺩدﱠﺍا Bait 8 ﺣﻛﻭوﻣﺗ ﻛ ﻡم ﺗﺟﺎﺭرﺗﻛ ﻡم Bait 10 Bait 11

18 18 Bait 12 حم الل االشعبب ( 76 )ووخافوواا! (77) ا إنن هھھھذذاا ص رر م تت اا لن ووقق ا إنن ووا إنن (78) ل بنا وولنن تجددوواا لهھا ( 79 )فلنن تجددوواا لهھا ا أ كمم! (80) االشعبب فتنت ك مم فهھذذاا ررغمم ( 81 )سنبقى فحبلل الله ض ع ف تت حب اي ل ك مم ووا إنن (82) وول دد اا مووصوولل مف توولل Bait 13 باقق باقق ( 83 )ا أنا ووش ررعي في االهھووىى (84) ا أووعيیة اا لذذلل (85) س ق يینا ا أددعيیة االجهھلل (86) س قنيیا االس ق ي وواالساقي نا (87) مل Bait 14 وو لا أ وونااي ف ررشاتي للططفلل ت اررك ا بهھام ت هھ مقووش ا االع رربي يیررسمم صووتت ا ألحاني االع رر بب ا إخووااني" ووكلل االع رر بب ا أووططاني.. سا كبرر (88) ووبيیق ى (89) ( 90 )وويیبقى بلادد (91) Visa (1) Aku bertasbih dengan nama-mu (2) dan aku hanya takut kepada-mu (3) dan aku tahu bahwa aku memiliki takdir yang akan kujumpai.. akan kujumpai (4) Ketika kecil aku diajari bahwa ke-arab-anku adalah sebuah kemuliaan (5) Lencanaku dan benderaku (6) Ketika masih sekolah, kami selalu mendendangkan sajak-sajak (7) yang kami nyanyikan bersama seperti: (8) Arab adalah tanah airku.. semua bangsa Arab adalah saudaraku" (9) Kami menggambar orang Arab yang tinggi bermahkota (10) Dadanya melawan angin yang berhembus.. segan ke mantelnya (11) Kami hanyalah anak kecil yang bergerak mengikuti perasaan (12) Terlena dalam dongeng yang menceritakan kepahlawanan (13) bahwa negeri kami membentang dari satu ujung ke ujung lainnya (14) bahwa kami berperang demi Masjid al-aqsa (15) Musuh kami (Zionis)adalah setan yang berekor (16) bahwa tentara kami bergerak bak air bah (17) Aku akan berlayar ketika aku dewasa nanti

19 19 (18) Aku akan melintasi pantai (Bahrain) di (Libya (19) Aku akan memetik kurma-kurma (Baghdad) di (Suriah) (20) Aku akan melintasi (Mauritania) menuju (Sudan) (21) Aku akan berjalan menyeberangi (Mogadishu) ke (Libanon) (22) Aku menyembunyikan sajak-sajak di dalam hati dan jiwaku (23) Arab adalah tanah airku.. dan semua bangsa Arab adalah saudaraku (24) Saat aku sudah dewasa.. Aku tidak mendapatkan visa untuk berlayar (25) Aku pun tidak berlayar (26) Aku terhenti pada sebuah paspor yang tak berstempel di loket (27) Aku pun tidak menyebrang (28) Saat aku sudah dewasa (29) Aku sudah dewasa.. tapi anak kecil ini belum dewasa (30) Masa kanak-kanak memerangi kami (31) Padahal kami telah pelajari ideologi- ideologi itu dari tangan kalian (32) Wahai, para penguasa bangsa kami (33) Bukankah kalian yang telah membesarkan kami di sekolah-sekolah kalian? (34) Kami telah belajar kurikulum-kurikulum kalian (35) Bukankah kalian yang telah mengajarkan kami dengan tangan kalian (36) Bahwa serigala licik sedang menunggu untuk makan seekor domba bodoh jika tetap terlelap? (37) Bukankah kalian yang telah mengajarkan kami dengan tangan kalian.. (38) Bahwa lidi akan bertahan dalam ikatannya.. dan lemah ketika sendiri? (39) Lalu kenapa perpecahan bodoh ini menguasai kami?! (40) Bukankah kalian yang telah mengajari kami dengan tangan kalian untuk Berpegang teguhlah pada tali Allah dan bersatulah? (41)Kenapa kalian menutupi matahari dengan bendera-bendera itu? (42) Kalian membagi ke-araban dan kekayaan kami, sementara kami hanya menjadi binatang peliharaan di antara kalian (43)Anak kecil di hatiku akan tetap memusuhi kalian (44)Kami terpecah belah di tangan kalian, sungguh celakalah semua tangan kalian semua (45) Aku adalah orang Arab saya tidak malu (46) Aku dilahirkan di Tunisia nan hijau dari nenek moyang Oman (47) Usiaku lebih dari seribu tahun dan ibuku masih mengandung (48) Aku orang Arab, yang memiliki pohon kurma di (Baghdad), urat nadiku ada di (Sudan) (49) Aku orang Mesir dari (Mauritania), (Djibouti) dan (Oman) (50) Aku adalah kaum Nasrani, Sunni, Syiah, Kurdi, Druse dan Alawi (51) Aku tak hafal semua istilah itu dan tidak juga para penguasa karena mereka telah pergi (52) Kami bosan bercerai-berai, sementara semua orang bersatu (53) Agama kami kalian jejali dengan kebohongan, kepalsuan, dan dongeng (54) Apakah ikatan Tuhan.. akan menyatukan kita dan tangan (FIFA) memecah kita?! (55) Dengan sengaja kami meninggalkan agama maka kami kembali pada kehidupan (Aus) dan (Khazraj) (56) Kami membuat kebodohan berkuasa dan menunggu kematian tiba

20 20 (57) Anak kecil di hatiku akan tetap memusuhi kalian.. Menggugat kalian (58) Bangsa Arab mendeklarasikan dirinya bersatu (59) (Sudan) tak lagi terbelah dan (Golan) tak lagi terjajah (60) Libanon) tak lagi terpecah sendirian mengobati luka (61) Mutiara-mutiara teluk Arab akan berkumpul di (Sudan), tumbuh di sana (62) Bibit-bibit akan tumbuh menjadi Gandum di Maroko (63) Orang-orang memeras minyak di Palestina yang gagah berani (64) Keluarga-keluarga di Somalia dapat minum selamanya (65) Menerangi pulau-pulau kami dengan cahaya yang takkan pernah redup (66) Ketika (Shan a) mengeluh kepada kami, maka semua tanah kami adalah (Yaman) (67) Dari mantelmu- Semoga Allah akan menjaganya- akan keluar cahaya untuk rakyat (68) Dialah rakyat, bukan kalian (69) Dialah penguasa, bukan kalian (70) Apakah kalian semua mendengarkanku? (71) Apakah para dewan pertahanan dalam pemerintahan kalian mendengarku? (72) Dialah rakyat, bukan kalian (73) Dan aku tidak takut pada kalian (74) Dialah yang Islam, bukan kalian maka hentikan bisnis kalian (75) Jika tidak, dia akan membangkang (76) Takutlah!! (77) Sesungguhnya bangsa ini adalah bangsa yang kuat (78) Jika unta sudah disembelih (79) Kalian tidak akan mendapatkan susu ataupun anaknya (80) Aku peringatkan kalian! (81) Kami akan tetap kekal meski kalian fitnah Karena bangsa ini tetap terhubung (82) Meski tali kalian -lemah- tapi tali Allah tetap terikat kuat (83) Aku kekal (84) Dan hakku pun akan kekal di udara (85) Kami disirami bertangki-tangki kehinaan (86) Kami disirami laknat kebodohan (87) Kami muak dengan siraman dan yang menyiram (88) Aku akan menjadi dewasa dan meninggalkan kuas dan catku (89) Yang tetap menggambar orang Arab yang tinggi bermahkota (90) Suara dendangku tetap ada (91) Arab adalah tanah airku.. dan semua bangsa Arab adalah saudaraku

KAIFIAT DOA (2 / 4) WAKTU-WAKTU MUSTAJABAH

KAIFIAT DOA (2 / 4) WAKTU-WAKTU MUSTAJABAH KAIFIAT DOA (2 / 4) WAKTU-WAKTU MUSTAJABAH Pagi dan sore hari ﻓ ﺎﺻ ﺒ ﺮ ﻋ ﻠ ﻰ ﻣ ﺎ ﯾ ﻘ ﻮﻟ ﻮن و ﺳ ﺒ ﺢ ﺑ ﺤ ﻤ ﺪ ر ﺑ ﻚ ﻗ ﺒ ﻞ ﻃ ﻠ ﻮ ع اﻟﺸ ﻤ ﺲ و ﻗ ﺒ ﻞ ﻏ ﺮ وﺑ ﮭ ﺎ و ﻣ ﻦ آﻧ ﺎء اﻟﻠ ﯿ ﻞ ﻓ ﺴ ﺒ ﺢ و أ ﻃ ﺮ اف اﻟﻨ ﮭ ﺎر

Lebih terperinci

Islam Memuliakan Wanita

Islam Memuliakan Wanita Islam Memuliakan Wanita Sungguh siapa saja yang memperhatikan nash-nash al-qur an dan Sunnah, maka akan mendapati perhatian Islam terhadap persoalan wanita, penjagaan hak-haknya, dan peringatan keras bagi

Lebih terperinci

Jangan Salah Menunjukkan Bukti Cinta Kepada Nabi

Jangan Salah Menunjukkan Bukti Cinta Kepada Nabi http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2013/01/14/jangan-salah-menunjukkan-bukti-cinta-kepada-nab i/ Jangan Salah Menunjukkan Bukti Cinta Kepada Nabi Alhamdulilah Allah telah mengaruniakan kepada kita seorang

Lebih terperinci

KEWA KEW JIBAN JIB BERS BER AB S AR

KEWA KEW JIBAN JIB BERS BER AB S AR KEWAJIBAN BERSABAR Kategori Sabar Sabar Dalam Ketaatan. (Sabar Dalam Ibadah Untuk Kedekatan Dengan Allah) Sabar Dalam Menghadapi Kemaksiatan. (Memelihara Hati agar Tidak Mendekati Kemaksiatan) Sabar Dalam

Lebih terperinci

Islam, Agama Paling Toleran

Islam, Agama Paling Toleran Islam, Agama Paling Toleran Agama Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keadilan. Kedalian bagi siapa saja, yaitu menempatkan sesuatu sesuai tempatnya dan memberikan hak sesuai dengan haknya.

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 53 Tahun 2016 Tentang PELAKSANAAN SHALAT JUM`AT, DZIKIR, DAN KEGIATAN KEAGAMAAN DI TEMPAT SELAIN MASJID

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 53 Tahun 2016 Tentang PELAKSANAAN SHALAT JUM`AT, DZIKIR, DAN KEGIATAN KEAGAMAAN DI TEMPAT SELAIN MASJID FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 53 Tahun 2016 Tentang PELAKSANAAN SHALAT JUM`AT, DZIKIR, DAN KEGIATAN KEAGAMAAN DI TEMPAT SELAIN MASJID Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG

Lebih terperinci

KAIFIAT DOA (4/4) ADAB DALAM BERDOA

KAIFIAT DOA (4/4) ADAB DALAM BERDOA KAIFIAT DOA (4/4) ADAB DALAM BERDOA Niat yang Tulus, Suci & Penuh keyakinan. Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakinya dan tidak ada paksaan terhadap-nya.

Lebih terperinci

Orang Cerdas Tidak Percaya "Orang Pintar"

Orang Cerdas Tidak Percaya Orang Pintar Orang Cerdas Tidak Percaya "Orang Pintar" Telah berlangsung dan terus berlangsung setiap hari perbincangan seputar astrologi (ramalan bintang), horoskop dan prediksi tentang masa depan, yang tidak ada

Lebih terperinci

Tiga Puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah Kajian Struktur dan Isi

Tiga Puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah Kajian Struktur dan Isi Tiga Puisi Ibnu Qayyim al-jauziyah Kajian Struktur dan Isi Hikmatul Aini Maftukhah dan Muhammad Luthfi Program Studi Sastra Arab, FIB, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia Email: hikmatul.aini@ui.ac.id

Lebih terperinci

Azan adalah di antara syiar Islam untuk memanggil orang shalat. Keutamaan azan:

Azan adalah di antara syiar Islam untuk memanggil orang shalat. Keutamaan azan: Keutamaan Azan Azan adalah di antara syiar Islam untuk memanggil orang shalat. Keutamaan azan: 1- Setan Menjauh Saat Mendengar Azan Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu

Lebih terperinci

Keutamaan Laa Ilaaha Illallah

Keutamaan Laa Ilaaha Illallah Keutamaan Laa Ilaaha Illallah Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST Alhamdulillahi robbil alamin. Allahumma sholli ala nabiyyina Muhammad, wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Kalimat syahadat yaitu

Lebih terperinci

CILACAP. lampiran foto-foto pelaksanaan kegiatan sosialisasi:

CILACAP. lampiran foto-foto pelaksanaan kegiatan sosialisasi: SOSIALISASI BADAN HUKUM BERSAMA MWC LP MA ARIF CILACAP lampiran foto-foto pelaksanaan kegiatan sosialisasi: Foto- Foto Cilacap Kirab PC Ansor KIRAB PC ANSOR NU Kirab PC Ansor Cilacap di alun-alun

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan

Lebih terperinci

Masuk Neraka karena Teman

Masuk Neraka karena Teman Masuk Neraka karena Teman Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab-adab serta batasan-batasan dalam pergaulan. Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dampak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM 09080240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: : Arsuadi. : Tarbiyah dan Keguruan. : Pendidikan Agama Islam

PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: : Arsuadi. : Tarbiyah dan Keguruan. : Pendidikan Agama Islam PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Arsuadi NIM : 20100112140 Tempat/Tanggal lahir : Labuang Mangatti, 21 Januari 1994 Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Landasan Teori 2.1.1 Konsep Konsep adalah (1) rancangan atau buram surat dan sebagainya; (2) ide atau pengertian yang diabstrakkan dari

Lebih terperinci

NU Online Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih

NU Online Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih Sejarah, Hukum dan Praktik Tarawih Senin, 23/07/2012 19:12 Shalat tarawih adalah bagian dari pada Qiyamu Ramadlan. Karena itu, mari kita lakukan ibadah shalat tarawih dengan sungguh-sungguh dan memperhatikannya

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA. Apa yang menjadi. Rabu, Putra. 16 Agustus konsep produk. murabahah? Kenapa akad. murabahah yang.

DAFTAR WAWANCARA. Apa yang menjadi. Rabu, Putra. 16 Agustus konsep produk. murabahah? Kenapa akad. murabahah yang. DAFTAR WAWANCARA Hari, Tanggal Jam Narasumber Rabu, 08.30 WIB Bapak Dimas Adi 16 Agustus 2017 Putra Pertanyaan Apa yang menjadi konsep produk murabahah? Kenapa akad murabahah yang digunakan untuk pembiayaan

Lebih terperinci

You are the best...if you are a muslem!

You are the best...if you are a muslem! ETOS KERJA ISLAMI Membangun Syariah Corporate Culture By. Rikza Maulan Maulan,, Lc Lc.,., M.Ag You are the best......if you are a muslem! Allah SWT berfirman : و وا و ز وا وأ م ا و ن إن م ؤ ن...dan janganlah

Lebih terperinci

Mau Mudik? Baca ini dulu!

Mau Mudik? Baca ini dulu! Mau Mudik? Baca ini dulu! Di bawah ini beberapa adab bepergian dan adab-adab ini sangat penting bagi Anda yang sedang mudik : 1. Berpamitan kepada keluarga, kerabat. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan

Lebih terperinci

PADA JUZ 30 AL-QUR AN AL-KARIM

PADA JUZ 30 AL-QUR AN AL-KARIM MORFOSINTAKSIS VERBA TRILITERAL PADA JUZ 30 AL-QUR AN AL-KARIM FI IL TSULATSI MUJARRAD Annisa Andriani Sastra Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Depok, Indonesia E-mail: andriani.annisa@gmail.com

Lebih terperinci

By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag

By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag AKHLAK & ETIKA BEKERJA DALAM ISLAM (ETIKA BISNIS ISLAMI) By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag Taujih Nabawi ﻋﺮج ﻋ ﻦ أﰊ ﻫﺮﻳ ـﺮة ﻷ ا ﻦ ﻋ ﺎد ﻧ ﺰ اﻟ ﰊ أ ﻦ ﻋ ﻚ ﺎﻟ ﻣ ﺎ ﻧ ﺮ ـ ﺒ ﺧ أ ﻒ ﻮﺳ ﻳ ﻦ ﺑ ﻪ ﺪﺛـﻨﺎ ﻋ ﺒ ﺪ اﻟﻠ ﺣ ﻮل اﻟﻠ

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir dari perasaan penyair dan diungkapkan secara berbeda-beda oleh masing-masing

Lebih terperinci

Memahami Dua Jenis Rezeki. Memahami Dua Jenis Rezeki. Kategori: Aqidah

Memahami Dua Jenis Rezeki. Memahami Dua Jenis Rezeki. Kategori: Aqidah Memahami Dua Jenis Rezeki Memahami Dua Jenis Rezeki Kategori: Aqidah Alhamdulillah, baru saja dapat rezeki. Ketika mendengar kalimat ini, kebanyakan orang berpikir bahwa obyek yang sedang dibicarakan dalam

Lebih terperinci

PERAN KOMPETENSI GURU AKIDAH AKHLAK DAN MUTU LULUSAN (STUDI PADA MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN KUDUS) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERAN KOMPETENSI GURU AKIDAH AKHLAK DAN MUTU LULUSAN (STUDI PADA MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN KUDUS) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PERAN KOMPETENSI GURU AKIDAH AKHLAK DAN MUTU LULUSAN (STUDI PADA MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN KUDUS) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu mendapat perhatian sehingga tujuan melangsungkan perkawinan hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. perlu mendapat perhatian sehingga tujuan melangsungkan perkawinan hendaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah SWT. mempunyai naluri kemanusiaan yang perlu mendapat pemenuhan. Oleh karena itu manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk mengabdikan dirinya

Lebih terperinci

Berqurban Untuk Meningkatkan Kualitas Ummat

Berqurban Untuk Meningkatkan Kualitas Ummat Berqurban Untuk Meningkatkan Kualitas Ummat ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﷲ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ Jamaah sholat Iedul Adha yang dirahmati Allah SWT ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ ﻭﷲ ﺍﻟﺤﻤﺪ Pagi ini, kita ummat Islam kembali merasakan

Lebih terperinci

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM EKONOMI ISLAM. Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam 2. Disusun Oleh: Kelompok 10

MAKALAH SISTEM EKONOMI ISLAM. Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam 2. Disusun Oleh: Kelompok 10 MAKALAH SISTEM EKONOMI ISLAM Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam 2 Disusun Oleh: Kelompok 10 Ahmad Budi P (12090688) Tiyas Widiyatmo (12090689) Heri Kiswanto (12090691) Deni Hermansyah (12090693) TEKNIK

Lebih terperinci

JADWAL PELAKANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELA PADA SANTRI TKA/ B TPQ PONDOK PEANTREN UMMUL QURA KENDARI TAHUN AJARAN 2017

JADWAL PELAKANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELA PADA SANTRI TKA/ B TPQ PONDOK PEANTREN UMMUL QURA KENDARI TAHUN AJARAN 2017 Lampiranlampiran 96 Lampiran JADWAL PELAKANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELA PADA SANTRI TKA/ B TPQ PONDOK PEANTREN UMMUL QURA KENDARI TAHUN AJARAN 207 NO 2 JENI KEGIATAN WAKTU PELAKANAAN Kegiatan Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada pembelajaran apresiasi sastra khususnya apresiasi puisi perlu dibuat sebuah bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi Pesan Prajurit karya Trisno. Penelitian difokuskan pada struktur batin dan

Lebih terperinci

Dam Tasik Kenyir Terengganu

Dam Tasik Kenyir Terengganu Dam Tasik Kenyir Terengganu Banjir di Pengkalawan Gawi Tasik kenyir Pesanan Tuan Guru Pesanan Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang; Peristiwa besar yang berlaku di Kelantan pada masa ini adalah sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis

Lebih terperinci

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 www.juraganles.com I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Bacalah penggalan pidato berikut! Hadirin yang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MEJA KURSI BELAJAR UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) YANG ERGONOMIS

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MEJA KURSI BELAJAR UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) YANG ERGONOMIS TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MEJA KURSI BELAJAR UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) YANG ERGONOMIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Teknik Industri Oleh Nama

Lebih terperinci

ANALISIS BUKU TEKS BINA FIKIH UNTUK MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III KARYA LING TAJUDIN DKK OLEH DIAN RATNA SARI DEWI APRIL YANTI

ANALISIS BUKU TEKS BINA FIKIH UNTUK MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III KARYA LING TAJUDIN DKK OLEH DIAN RATNA SARI DEWI APRIL YANTI ANALISIS BUKU TEKS BINA FIKIH UNTUK MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III KARYA LING TAJUDIN DKK OLEH DIAN RATNA SARI DEWI APRIL YANTI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H i ANALISIS

Lebih terperinci

PENANAMAN DISIPLIN SISWA MELALUI SALAT BERJAMAAH DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR.

PENANAMAN DISIPLIN SISWA MELALUI SALAT BERJAMAAH DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR. PENANAMAN DISIPLIN SISWA MELALUI SALAT BERJAMAAH DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR Oleh: MARIANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015/1436 H i PENANAMAN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V Oleh: Aida Azizah Universitas Islam Sultan Agung Semarang ABSTRAK Peserta didik Sekolah Dasar/Madrasah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pada dasarnya setiap individu mempunyai pengalaman tentang suatu peristiwa. Pengalaman itu dapat berupa: kesenangan, kesedihan, keharuan, ketragiasan, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. Sastra adalah komunikasi. Bentuk rekaman atau karya sastra tadi harus dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial dan makhluk pribadi. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup memerlukan bantuan orang lain, bahkan manusia baru akan menjadi

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun artis, lagu ini mengandung makna yang sangat menarik untuk diteliti dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun artis, lagu ini mengandung makna yang sangat menarik untuk diteliti dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lagu magadir ( /مقادير maqādīr/ 'takdir') merupakan salah satu lagu favorit yang banyak dinyanyikan oleh umat islam baik dikalangan tua maupun remaja, kalangan biasa

Lebih terperinci

Rapat Kerja Dinas Kepala RA/TK/ PAUD PW LP Ma arif NU Jawa Tengah

Rapat Kerja Dinas Kepala RA/TK/ PAUD PW LP Ma arif NU Jawa Tengah Rapat Kerja Dinas Kepala RA/TK/ PAUD PW LP Ma arif NU Jawa Tengah Rapat Kerja Dinas (RAKERDIN) Kepala RA/TK/ PAUD PW LP Ma arif NU Jawa Tengah Sentul Water Park Cilacap, 4 Maret 2017 Rakerdin Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan refleksi atau cerminan kondisi sosial masyarakat yang terjadi di dunia sehingga karya itu menggugah perasaan orang untuk berpikir tentang

Lebih terperinci

Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA

Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA Oleh: Miskiyatun Isnainiyah Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah bentuk seni yang diungkapkan oleh pikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2003:7). Hal ini

Lebih terperinci

Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar.

Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar. KARAKTERISTIK TEMA DAN GAYA BAHASA PUISI PADA AKUN INSTAGRAM @PUISILANGIT SEBAGAI WUJUD LAHIRNYA PUJANGGA MILENIAL DAN RELEVANSINYA DENGAN MEDIA AJAR SASTRA DI PERGURUAN TINGGI Theresia Pinaka Ratna Ning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan merupakan sebuah bentuk ekspresi atau pernyataan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Sebagai ekspresi kebudayaan, kesusastraan mencerminkan sistem sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 55 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yakni metode penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel. BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam arti, yaitu ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima atau pengulangan bunyi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran dirumuskan sebagai kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE TERJEMAH BAHASA ARAB DI MAN 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE TERJEMAH BAHASA ARAB DI MAN 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE TERJEMAH BAHASA ARAB DI MAN 1 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Metode Terjemah Bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan Pada proses pembelajaran bahasa Arab di MAN 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 Tinjauan aspek sosiokultural puisi-puisi pada harian Solopos dan relevansinya sebagai materi ajar alternatif bahasa Indonesia di SMA (harian Solopos edisi oktober-desember 2008) Oleh: Erwan Kustriyono

Lebih terperinci

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir. SYRIA: Tidak Untuk Invasi Asing di dunia Arab, Takutlah pada Allah wahai para pemimpin Arab! 12-09-2013-05:45 AM Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu

Lebih terperinci

Shubuh di Indonesia Terlalu Pagi

Shubuh di Indonesia Terlalu Pagi Shubuh di Indonesia Terlalu Pagi Secara astronomi, hamburan cahaya matahari di akhir malam mulai terlihat pertama kali ketika matahari berada pada posisi sekitar (-18 ) di bawah ufuk; adapun pada posisi

Lebih terperinci

TESIS Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Megister (S.2) Dalam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Oleh :

TESIS Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Megister (S.2) Dalam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Oleh : PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN EFIKASI DIRI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SMP SE-KECAMATAN DAWE TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TESIS Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra. Bahasa sudah menjadi sistem

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN PENERAPAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR DAN SUMBANG KATA PADA SISWA KELAS VII E DI SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka

dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2012/02/24/dan-allah-memberi-rizki-dari-jalan-yang-tak-disang k dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka Sebagian besar manusia, baik yang beriman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Drama merupakan kisah utama yang memiliki konflik yang disusun untuk sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini drama bukan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekecil apapun ilmu yang didapat, kita harus selalu berusaha untuk menyampaikannya kepada yang lain. Karena setiap individu berhak untuk dididik dan mendidik, berhak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Ulin Niswah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Adi_Jaddati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,

BAB I PENDAHULUAN. dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN INSTAGRAM @PuisiLangit SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, Veronica Melinda Nurhidayati Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI Khidmatul Mamluah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Apresiasi Puisi 1. Definisi Belajar Pengertian belajar menurut Dimyati dkk (2002 : 5), menyebutkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau

Lebih terperinci

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2 Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 2 Penulis : Tim Penulis (SD UNGGULAN USWATUH HASANAH) 1. Agus Salim, S.Pd.I 2. Fayumi, M.Pd 3. Neng Tati, S.Pd.I 4. Syarifudin, S.Hum Editor Design & Layout : Syarifudin,

Lebih terperinci

By. Rikza Maulan Lc., M.Ag

By. Rikza Maulan Lc., M.Ag By. Rikza Maulan Lc., M.Ag 1 Secara bahasa, akad berarti ikatan, sambungan dan perjanjian. Sedangkan menurut istilah, akad adalah perikatan ijab dengan qabul yang dibenarkan syariat dan menepatkan keridhaan

Lebih terperinci

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan. Qunut Nazilah ا لل ه م اه د ن ا ف ي من ه د ي ت و ع اف ن ا ت و ل ي ت ف ي م ن ع اف ي ت و ت و ل ن ا ف ي م ن Ya Allah, berilah aku hidayat sebagaimana orang yang telah Engkau tunjukkan, Berilah aku kesihatan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN 2011-2012 Septiana Dwi Lestari 0821.0176 alka_dira@yahoo.co.id STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN TUKPD II PAKET A SMP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012/2013

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN TUKPD II PAKET A SMP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012/2013 KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN TUKPD II PAKET A SMP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012/2013 NO Kunci PEMBAHASAN 1 C Gagasan utama atau gagasan pokok merupakan pernyataan umum yang terdapat pada kalimat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA Oleh Icha Meyrinda Ni Nyoman Wetty S. Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : ichameyrinda@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI و ل ت ك ن م ن ك م أ م ة ي د ع ون إ ل ا ل ي و ي م ر ون ب ل م ع ر وف و ي ن ه و ن ع ن ال م ن ك ر و أ ول ى م ال م ون ) 104 ( Dan hendaklah diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan dunia pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan nasional. Melalui pendidikan inilah diharapkan akan lahir manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat ide, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah banyak dilakukan salah satunya, penelitian pengajaran sastra dapat peneliti

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu oleh seseorang kepada orang lain. Dengan kata lain, untuk berkomunikasi. Menurut Keraf

Lebih terperinci

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)

Lebih terperinci

AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2

AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2 AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2 A. Pengantar Menulis puisi pada hakikatnya mencipta dunia dalam kata. Kata-kata merupakan piranti bagi penulis merekayasa sebuah dunia, yakni

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik

BAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan salah satu ruang atau wadah untuk kita mengungkapkan yang namanya kesenian, musik juga melambangkan kebudayaan dalam masyarakat yang menikmati musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan karya seni, sebagai karya seni yang mengandung unsur estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena sosial

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Relevansi Keteladanan Beragama Orang Tua Terhadap peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di SMP Pasarminggu Siswa Kelas IX disusun oleh Syarif Hidayatulloh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia untuk menyampaikan gagasan atau pikiran, dan ide- idenya dengan maksud ingin mengutarakannya kepada

Lebih terperinci