4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN"

Transkripsi

1 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Community Logging Giri Mukti Wana Tirta (KGMWT) Letak dan luas Unit manajemen Community Logging Koperasi Giri Mukti Wana Tirta (Comlog GMWT) berlokasi di Jalan Raya Payung Batu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Kecamatan Pubian memiliki luas wilayah sebesar 173,88 Km 2 sedangkan luas areal hutan Comlog GMWT yang telah tersertifikasi ( ) sebesar 22,53 Ha. Lokasi arealnya sendiri berada di Desa Pekandangan, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Kependudukan Kecamatan Pubian pada tahun 2011 memiliki jumlah penduduk sebanyak jiwa dengan kepadatan 249 jiwa/km2. Secara administratif Kecamatan Pubian memiliki 18 Kampung dengan dominasi penggunaan tanah/lahan sebagai sawah yaitu seluas Ha baru kemudian tegalan, perkebunan, pemukiman dan kebun campuran. Kecamatan Pubian memiliki 31 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dengan rata-rata jumlah murid tiap kelasnya 25 orang dengan guru sebanyak 384 orang yang berarti kondisi SDN di Kecamatan Pubian masih dalam taraf memadai. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kecamatan Pubian memiliki 9 unit dengan jumlah murid keseluruhan dan guru sebanyak 144 orang. SMK Negeri di Kecamatan Pubian hanya sebanyak 1 unit dengan jumlah murid hanya sebanyak 103 murid sedangkan di Kecamatan Pubian tidak terdapat Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal tersebut mengindikasikan bahwa penduduk Kecamatan Pubian rata-rata hanya menempuh pendidikan sampai tingkat SMP. Fasilitas kesehatan yang dimiliki berupa Puskesmas sebanyak 1 buah, Puskesmas Pembantu 4 buah dan Pondok Bersalin Desa 4 buah.

2 34 Struktur organisasi Comlog GMWT secara resmi berdiri pada 26 Oktober 2009 dan berbadan hukum Koperasi sesuai dengan Surat Akte Pendirian No. 24/BH/X.2/X/2009 dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI. Anggota Koperasi Comlog GMWT merupakan anggota Asosiasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Pubian yang terdiri dari: a. 9 Kelompok Gapoktan di Pekandangan dengan luas hutan rakyat 75 Ha b. 4 Kelompok Gapoktan di Tawang Negri dengan luas hutan rakyat 25 Ha c. 12 Kelompok Gapoktan di Kota Batu dengan luas hutan rakyat 100 Ha d. 12 Kelompok Gapoktan di Payung Dadi dengan luas hutan rakyat r 25 Ha e. 12 Kelompok Gapoktan di Payung Makmur dengan luas hutan rakyat 50 Ha Kehutanan Diluar luas areal yang telah memperoleh sertifikasi legalitas kayu, Jenis kayu yang ditanam adalah sengon dan cempaka Koperasi Comlog GMWT memiliki catatan inventarisasi potensi tegakan mencapai batang pohon yang terdiri dari potensi tegakan: Kampung Pekandangan batang; Kampung Tawang Negri batang; Kampung Kota Batu 2.397; Kampung Payung Dadi 241 batang; dan Kampung Payung Makmur batang.. Alur tata niaga sebagai yang diterapkan oleh anggota koperasi sementara ini adalah menjual kayu log kepada pengepul kayu. Anggota Koperasi juga memiliki program inventarisasi potensi tegakan secara berkala dan berhasil melakukan pembibitan sebanyak bibit sengon pada Koperasi Serba Usaha Asosiasi Pengrajin Industri Kecil (KSU APIK) Letak dan luas Lokasi unit manajemen Koperasi Serba Usaha Asosiasi Pengrajin Industri Kecil (KSU APIK) mencakup 6 Kecamatan dari 9 Kecamatan di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali yang terdiri dari Kec. Gerokgak, Banjar, Sukasada, Buleleng, Sawan dan Kec. Kubutambahan. Secara keseluruhan, letak geografis, 6 kecamatan tersebut terletak mulai dari Lintang Selatan dan Bujur Timur. Luas wilayah keseluruhan Kab. Buleleng

3 35 adalah Ha sedangkan dilihat dari luas Kecamatan tersebut masingmasing, Kec. Gerokgak adalah yang terluas dengan persentase 26,11 %, Kec. Sukasada dan Banjar masing-masing 12,66% dan 12,64%, Kec. Kubutambahan sebesar 8,66%, Kec. Sawan 6,77% dan yang terkecil adalah Kec. Buleleng yaitu sebesar 3,44%. Topografi Kab. Buleleng merupakan daerah berbukit yang membentang di bagian selatan sedangkan di bagian utara sepanjang pantai merupakan dataran rendah. Di Kec. Sukasada terdapat Gunung Tapak (1.903 mdpl) yang merupakan Gunung tertinggi di Kab. Buleleng sementara yang paling rendah Gunung Jae (222 mdpl) terdapat di Kec. Gerokgak. Adapun batas-batas wilayah untuk Kab. Buleleng adalah sebagai berikut dan untuk lebih detail batas kecamatannya dapat dilihat pada Tabel 4: Sebelah Utara : Laut Jawa/Bali Sebelah Selatan : Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung dan Bangli Sebelah Timur : Kabupaten Karangasem Sebelah Barat : Kabupaten Jembaran Tabel 4 Batas-batas wilayah untuk 6 Kecamatan di Kabupaten Buleleng No Kecamatan Batas Utara Timur Selatan Barat 1. Gerokgak Laut Bali Kec. Seririt Kab. Jembrana Selat Bali 2. Banjar Laut Bali Kec. Buleleng dan Kec. Sukasada Kec. Busungbiu dan Kec. Tabanan Kec. Seririt dan Kec. Busungbiu 3. Sukasada Kec. Buleleng Kec. Sawan dan Kec. Badung Kab. Tabanan Kec. Banjar 4. Buleleng Laut Bali Kec. Sawan Kec. Sukasada Kec. Banjar 5. Sawan Laut Bali Kec. Kec. Tabanan Kec. Sukasada Kubutambahan dan Kec. 6. Kubutambahan Laut Bali Kec. Tejakula dan Kab. Bangli Sumber: BPS Kabupaten Buleleng 2011 Kab. Badung dan Kab. Bangli Buleleng Kec. Sawan Pemerintahan Pembagian wilayah untuk Kecamatan Gerokgak mencakup 14 desa, Kec. Banjar terdapat 17 desa, Kec. Sukasada mencakup 14 desa dan 1 kelurahan, Kec. Buleleng dengan 12 desa dan 17 kelurahan, Kec. Sawan terdapat 14 desa dan Kec. Kubutambahan sebanyak 13 desa dari total 129 desa definitive dan 19 kelurahan

4 36 yang ada di Kab. Buleleng. Jumlah aparatur pemerintah Kab. Buleleng Tahun 2010 adalah yang berarti meningkat 4,45% dibanding Tahun Secara rinci berdasarkan Buleleng dalam angka Tahun 2011, susunan jumlah aparatur di 6 Kecamatan tersebut adalah sebanyak 32 pegawai aparatur pemerintahan di Kec. Buleleng, 33 pegawai di Kec. Banjar, 35 pegawai di Kec. Sukasada, Kec. Kubutambahan mempunyai 38 pegawai kecamatan, lalu sebanyak 40 pegawai kecamatan di Kec. Gerokgak dan yang terbanyak ada di Kec. Sawan dengan jumlah pegawai sebanyak 41 orang. Kependudukan Menurut BPS Kabupaten Buleleng dalam Buleleng dalam Angka 2011, jumlah penduduk Kabupaten Buleleng tahun 2010 mencapai jiwa. Komposisinya terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan dengan sex ratio adalah 100,6 dan kepadatan penduduk Kabupaten Buleleng adalah 485 jiwa per km2. Dari total jumlah penduduk di Kab Buleleng, Kec. Buleleng merupakan kecamatan terpadat dengan kepadatan jiwa per km2 atau sebanyak jiwa dan termasuk WNA yang berjumlah 82 jiwa, Disusul Kec. Gerokgak dan Sukasada masing-masing sebesar jiwa dan jiwa lalu Kec. Sawan dengan jumlah penduduk jiwa yang berarti kepadatan penduduknya sebesar 731/Km2. Dan jika dilihat berdasarkan rata-rata jiwa per KK di Kab. Buleleng berkisar antara 3,3 yaitu di Kec. Banjar dengan jumlah penduduk jiwa dan 4,5 di Kec. Kubutambahan dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa. Rata-rata penduduk Kab. Buleleng merupakan lulus38an SD dengan persentase sebesar 38,84% kemudian disusul lulusan SLTA sebesar 18,32% sedangkan untuk sampai tingkat D4 atau Sarjana adalah sebesar 3,95%. Selain itu jumlah pelayanan kesehatan (yankes) Tahun 2010 Kec. Buleleng merupakan satusatunya kecamatan yang memiliki banyak Rumah Sakit sebanyak 5 buah, sedangkan untuk Puskesmas di Kec. Gerokgak, Banjar, Sukasada, Buleleng, Sawan dan Kubutambahan masing-masing adalah sebanyak 2 kecuali Buleleng dengan 3 buah Puskesmas. Total Puskesmas di 6 Kecamatan tersebut adalah sebanyak 47 unit.

5 37 Kehutanan Luas kawasan hutan di Kabupaten Buleleng menurut fungsinya secara keseluruhan tidak mengalami perubahan sampai Tahun 2010 (Buleleng dalam angka 2011). Berdasarkan Tabel 5 hanya Kec. Buleleng yang tidak terdapat kawasan hutan berdasarkan fungsinya. Dari 6 Kecamatan yang termasuk dalam unit manajemen KSU APIK, maka luas hutan lindungnya adalah sebesar , 25 Ha lalu kawasan hutan yang berfungsi sebagai kawasan produksi tetap maupun terbatas terdapat pada Kec. Gerokgak dengan luas masing-masing adalah 1.339,9 Ha dan 3.022,4 Ha. Untuk kawasan suaka alam (Cagar Alam dan Taman Wisata Alam) terdapat di Kec. Banjar dan Sukasada dengan total luas masing-masing adalah 2.300,75 Ha dan 3.061,82 Ha. Selain itu di Kec. Gerokgak terdapat sebagian kawasan Taman Nasional Bali Barat seluas ,89 Ha. Kabupaten Buleleng juga mempunyai kebijakan strategis terkait penanggulangan lahan kritis yang berada di luar kawasan hutan yaitu dengan melalukan penghijauan melalui Pembuatan Hutan Rakyat. Tabel 5 Luas fungsi kawasan hutan di 6 Kecamatan Kabupaten Buleleng (ha) No Kecamatan Lindung (HL) Produksi Tetap (HP) Fungsi Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Taman Nasional Cagar Alam (CA) Hutan Wisata (TWA) 1 Gerokgak , , , , , 23 2 Banjar 1.212, , , , 75 3 Sukasada 2.197, , , , 82 4 Buleleng Sawan 1.709, , 50 6 Kubutambahan 984, , 15 Sumber: BPS Kabupaten Buleleng 2011 Total Koperasi Hutan Jaya Lestari (KHJL) Letak dan luas Letak unit manajemen Koperasi Hutan Jaya Lestari (KHJL) berada pada Kecamatan Lainea, Kec. Baito, Kec. Palangga, Kec. Andolo dan Kec. Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara umum

6 38 letak geografis Kab. Konawe Selatan adalah berada di antara sampai Lintang Selatan (LS) dan sampai Bujur Timur (BT). Sedangkan batas-batas wilayah tiap kecamatannya, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6. Menurut data statistika Tahun 2012, dari kelima kecamatan tersebut maka yang paling luas adalah Kec. Lainea seluas 4,85% dari total luas Kab. Konawe yaitu seluas 210,11 Km 2 kemudian disusul Kec. Andoolo, Kec. Palangga, Kec. Baito, dan terkecil adalah Kec. Palangga Selatan dengan luas masing-masing sebesar 179,08 Km 2, 177, 8 Km 2, 152,72 Km 2, dan 110,21 Km 2. Dan secara umum topografi di 5 kecamatan tersebut adalah dataran rendah yang berpotensi sebagai lahan pertanian dan sedikit berbukit. Tabel 6 Batas-batas wilayah kecamatan di unit manajemen KHJL, Kabupaten Konawe Selatan Batas No Kecamatan Utara Timur Selatan Barat 1 Andolo Kec. Buke Kec. Palangga Kec. Andoolo Kec. Benuar 2 Baito Kec. Mowila Kec. Palangga Kec. Palangga dan Andoolo 3 Lainea Kec. Kolono Laut Korumba Utara 4 Palangga Selatan Teluk Tobea, Selat Tiwor dan Kab. Muna Kec. Buke dan Andoolo Kec. Laeya Kec. Palangga Kec. Laeya Selat Tiworo Kec. Tinanggea 5 Palangga Kec. Baito Kec. Palangga Selatan Kec. Tinanggea Kec. Andoolo Sumber: Kec. Andoolo, Baito, Lainea, Palangga Selatan dan Palangga dalam Angka 2012 Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan awalnya merupakan pemekaran dari Kabupaten Kendari (UU No. 4 tahun 2003), kemudian Kabupaten Kendari berdasarkan PP No. 26 tahun 2004 berganti nama menjadi Kabupaten Konawe dan beribu kota di Kecamatan Andoolo. Pemerintah Kec. Andolo yang secara administratif membawahi 20 Desa dengan 79 Dusun dan 158 RT telah berhasil menjalankan program pembangunan desa. Salah satu indicator utamanya adalah meningkatnya pembangunan sarana pemerintahan dalam hal ini fasilitas fisik yang ada di desa (Kecamatan Andoolo

7 39 dalam Angka 2012). Wilayah administratif Kec. Baito terdiri dari 8 desa dan yang menarik, dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintahan dan pelayanan public maka beberapa lembaga/instansi di kecamatan merupakan perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten seperti KUA, Kantor Camat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Penyuluh Pertanian serta Pos Polisi. 13 Desa, 48 Dusun dan 93 RT merupakan cakupan administratif Lainea. Berdasarkan Kecamatan Lainea dalam Angka 2012 menyebutkan bahwa prasarana dan personil pertahanan sipil secara kumulatif untuk semua desa masing-masing adalah 10 untuk Wanra, 28 untuk Kamra, dan 79 untuk Hansip/Linmas. Wilayah administrasi pemerintah Kec. Palangga Selatan tahun 2011 terdiri dari 9 desa, 36 dusun dan 1 kelurahan dengan status hukum definitive sedangkan di Kec. Palangga dari 15 desa dan 1 Kelurahan statusnya belum definitif. Di setiap desa kecamatan tersebut telah dilengkapi aparat desa mulai dari Sekretaris desa sampai dengan Kepala RT. Kependudukan Berdasarkan Tabel 7 jumlah penduduk meningkat dari tahun 2010 ( jiwa) menjadi jiwa pada tahun 2011 namun kalau dilihat dari tingkat pertumbuhannya, Kec. Andoolo pada Tahun 2011 sebesar 2,19% sebenarnya mengalami penurunan tingkat pertumbuhan dibanding Tahun Kec. Baito penduduknya berjumlah jiwa dengan penduduk terbanyak berada di Desa Wonua Raya yaitu sebanyak jiwa. Meskipun penduduk di Kec. Lainea mengalami peningkatan dari Tahun 2010 ke Tahun 2011, sebenarnya dari tingkat pertumbuhan penduduk Kec. Lainea mengalami penurunan cukup signifikan dari Tahun 2010 sebesar 10,69% menjadi 2,51%. Dilihat dari Tabel jumlah penduduk di Kec. Palangga Selatan dan Kec. Palangga masing-masing adalah sebesar jiwa dan jiwa. Rasio jenis kelamin di Kec. Palangga Selatan adalah sebesar 105 yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki. Sedangkan untuk Kec. Palangga secara terus menerus mengalami perkembangan penduduk dengan faktor utama kelahiran, kematina dan migrasi.

8 40 Tabel 7 Jumlah Penduduk per kecamatan di unit manajemen KHJL pada Tahun 2011 No Kecamatan Perempuan Jumlah Laki-laki Total Rasio 1 Andoolo Baito Lainea Palangga Selatan Palangga Sumber: Kec. Andoolo, Baito, Lainea, Palangga Selatan dan Palangga dalam Angka 2012 Kehutanan Jenis penggunaan lahan di Kec. Andoolo di dominasi oleh pekarangan, persawahan, ladang dan sebagian kecil kebun. Tidak terdapat kawasan hutan di Kec. Andoolo, Kec. Palangga dan Kec. Baito begitu pula di Kec. Palangga Selatan. Sumber air bersih Kec. Baito masih bersumber dari sumur Terlindung 46%, Sumur tak terlindung 19%, Sungai utama 29% dan dari Mata Air Terlindung adalah sebesar 6%. Di Kec. Lainea sebagian besar wilayah daratannya yaitu Ha merupakan hutan negara dan hutan rakyat (Kecamatan Lainea dalam Angka 2012). Hutan negara dengan persentase 9.16% dan hutan rakyat sebesar 25.77% dari total luas penggunaan lahan di Kec. Lainea. Koperasi Wana Lestari Menoreh (KWLM) Letak dan luas Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang dan Samigaluh merupakan area unit manajemen Koperasi Wana Lestari Menoreh (KWLM) di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Yogyakarta. Letak geografis Kab. Kulonprogo terletak pada dan LS sampai dengan dan BT. Wilayah unit manajemen KWLM tersebut berada di bagian utara Kab. Kulonprogo yang merupakan dataran tinggi/perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara mdpl. Luas Kec. Samigaluh merupakan yang terbesar dari 4 kecamatan tersebut yaitu seluas 6.929,31 Ha atau seluas 11,82% dari luas keseluruhan Kab. Kulon Progo (58.627,51 Ha). Kemudian disusul

9 41 dengan Kec.Girimulyo dan Kalibawang dengan persentase sebesar 9,36% dan 9,03% dari total luas Kab. Kulon Progo. Kemudian luas kecamatan yang terkecil adalah Kec. Nanggulan sebesar 3.960,7 Ha atau 6,76% dari total luas Kab. Kulon Progo. Pemerintahan Dalam melaksanakan tugas, Bupati dibantu oleh Wakil Bupati, dibantu staf ahli di bidang : Hukum & Politik, Pemerintahan, Pembangunan, Kemasyarakatan & SDM, serta Ekonomi & Keuangan. Untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan Bupati Kabupaten Kulon Progo juga dibantu oleh instansi daerah yang meliputi: Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Delapan (8) Kantor, Empat (4) Badan, Dua Belas (12) Dinas, dan Dua Belas (12) Kecamatan. Kecamatan Girimulyo secara administrasi pembagian wilayahnya terdiri dari 4 desa, 57 pendukuhan dan 348 RT dengan jumlah pegawai pemerintahannya sebanyak 85. Untuk Kec. Nanggulan dan Kalibawang masing-masing jumlah pegawai kecamatannya adalah 104 dan 158 pegawai dengan membawahi masing-masing 6 dan 4 desa, 61 dan 84 pendukuhan serta 385 dan 352 RT. Terakhir Kec. Samigaluh pembagian wilayahnya terdiri dari 7 desa, 106 pendukuhan dan 448 RT dengan jumlah pegawai pemerintahan kecamatannya sebanyak 114 pegawai. Kependudukan Menurut data BPS Kabupaten Kulonprogo Tahun 2009, jumlah penduduk di Kab. Kulon Progo adalaha sebanyak Jiwa ( penduduk laki-laki dan penduduk perempuan). Sedangkan kalau menurut jumlah penduduk per Kecamatan di unit manajamen KWLM pada Tahun 2000, Kec. Girimulyo, Kec. Nanggulan, Kec. Kalibawang dan Kec. Samigaluh secara berurutan penduduknya berjumlah jiwa, juwa, jiwa dan jiwa. Rata-rata penduduknya bekerja pada sektor pertanian kemudian menyusul ke sektor-sektor lainnya yaitu perdagangan, hotel dan restoran, indsustri, dll. Di tingkat pendidikan SD, rata-rata 4 kecamatan tersebut tidak kekurangan tenaga kerja pendidik justru cenderung rasio murid terhadap guru dalam taraf yang sangat memadai begitu pula di tingkat pendidikan SMP. Sedangkan pada tingkat SMA Negeri, Kec. Nanggulan belum mempunyai unit sekolahnya tetapi untuk Kec.

10 42 Girimulyo, Kec. Kalibawang dan Kec. Samigaluh masing-masing mempunyai 1,2 dan 1 unit. Kehutanan Produksi tanaman kehutanan yang paling besar di Kab. Kulon Progo adalah tanaman jati sebesar ,08 m3 lalu tanaman mahoni mencapai 5.330,44 m3 dan produksi tanaman sengon sebesar 4.500,32 m3. Sedangkan untuk area fungsi kawasan hutan tidak tercakup dalam 4 kecamatan tersebut. Komoditi aneka usaha kehutanan di Girimulyo telah mampu menghasilkan lidah burung wallet sebesar 2,75 kg di Tahun 2009 dan yang menarik di 3 kecamatan (Nanggulan, Kalibawang, dan Samigaluh) telah menghasilkan lebah madu masing-masing sebesar 24,2; 178,30 dan liter di tahun Selain itu di 4 kecamatan tersebut komoditas utama jenis usaha kehutanannya adalah kayu bakar, penghasil pandan, Agave dan Bambu.

11 31 b) Mengidentifikasi kapasitas yang dibutuhkan sesuai 3rs dengan mengidentifikasi tahap negosiasi peran. Hubungan dianalisis berdasarkan faktor-faktor berikut: 1) kualitas hubungan, yang mungkin menunjukkan bahwa pemangku kepentingan bisa memainkan peran antara dua pihak saat ini bertentangan dalam tahap negosiasi; 2) kekuatan hubungan, berkaitan dengan frekuensi dan intensitas kontak; 3) formalitas hubungan, beberapa jenis hubungan informal memungkinkan kelompok-kelompok yang lebih kuat untuk memaksakan pandangan mereka pada kelompok rentan dan dapat melakukan intervensi eksternal untuk mencapai dampak yang nyata; 4) ketergantungan antara pemangku kepentingan, peran mediator diperlukan untuk memastikan bahwa berbagai pihak tidak kehilangan kekuatan posisi tawar, tipe ketergantungan peraturan mungkin perlu disertai dengan insentif untuk menjadi efektif, ketergantungan teknis mungkin memerlukan perubahan sikap, dan ketergantungan sosial dapat menjadi lebih kompleks dari semua. Analisis Asumsi. Kesenjangan antara kebijakan legalitas kayu di hutan rakyat dengan interaksi sosial yang menyertainya dianalisis dengan metode analisis asumsi. Analisis asumsi sebagai bagian dari analisis kebijakan, merupakan sebuah teknik yang bertujuan mensintesiskan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masalah-masalah kebijakan (Dunn 2003). Tahapan analisis asumsi merupakan modifikasi analisis asumsi Dunn (2003) dan Dewar et al. (1993), yaitu sebagai berikut: a) mengidentifikasi pelaku kebijakan (stakeholder) legalitas kayu, kemudian pelaku kebijakan diurutkan dan diprioritaskan berdasarkan pada penilaian kekuatan pengaruh pelaku kebijakan legalitas kayu dalam proses pembuatan kebijakan legalitas kayu; b) mengindentifikasi dan mengelompokkan asumsi ke dalam mainstream dan non-mainstream dalam perumusan masalah kebijakan legalitas kayu, dan menganalisis kesenjangan diantara keduanya; c) menentukan peristiwa yang merupakan indikasi perubahan asumsi nonmainstream; d) menentukan langkah yang perlu dilakukan untuk mengontrol asumsi non-mainstream; dan e) kemudian asumsi non-mainstream sebagai asumsi

12 32 tandingan tersebut diuji dengan kekuatan konsep untuk menentukan kemungkinan dipakai sebagai landasan konseptual baru, atau dilakukan sintesis asumsi jika kedua kelompok asumsi tersebut dapat menciptakan solusi gabungan terhadap masalah. Tabel 3 Pendekatan, pengumpulan dan analisis data pada masing-masing sub tujuan penelitian No Sub Tujuan Pendekatan Data 1. Menganalisis faktor-faktor penentu kesesuaian sertifikasi di hutan rakyat 2. Menganalisis landasan diskursif penetapan regulasi dan pengaruhpengaruh yang menentukannya 3. Menganalisis policy space dan masa depan kebijakan Kuantitatif Kuantitatif dan Kualitatif Kuantitatif dan Kualitatif 1. Data implementasi Sertifikasi HR skema SVLK dan FSC 2. Data Biofisik, Sosek, Kelembagaan di HR 1. Isi teks kebijakan pusat 2. Implentasi kebijakan di tingkat tapak 3. Narasi/diskursus 4. Aktor/jaringan 5. Politik /kepentingan 1. Narasi/diskursus 2. Aktor/jaringan 3. Politik /kepentingan Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan dokumen 2. Wawancara 3. Observasi 1. Pengumpulan dokumen 2. Wawancara 3. Observasi 1. Pengumpulan dokumen 2. Wawancara 3. Observasi Teknik Pengambilan Sampel Purposive Purposive, Snowball Purposive, Snowball Metode Analisis Data Analisis Sintesis Deskriptif (Artherton & Klemmack 1982) AHP (Saaty 1988) Analisis Stakeholder (ODA 1995; Reitbergen et al. 1998; Mayer 2005) Analisis Asumsi (Dunn 2003; Dewar et al.1993) Analisis Wacana (Eryatno 2005) Analisis Stakeholder (ODA 1995; Reitbergen et al. 1998; Mayer 2005) Analisis Wacana (Eryatno 2005)

3 METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

3 METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran 3 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Petani hutan rakyat sebagai pemilik barang pribadi (private good) berupa hutan rakyat di dalam pengambilan keputusan pengelolaannya dipengaruhi suatu pendekatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015 PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 215 Ir. Ni Putu Suastini, MSi (Penyuluh Pertanian Madya) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng 215 PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS

Lebih terperinci

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015 PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 215 Ir. Ni Putu Suastini, MSi (Penyuluh Pertanian Madya) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng 215 PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat

Lebih terperinci

5 TIPOLOGI KESESUAIAN SERTIFIKASI DI HUTAN RAKYAT

5 TIPOLOGI KESESUAIAN SERTIFIKASI DI HUTAN RAKYAT 5 TIPOLOGI KESESUAIAN SERTIFIKASI DI HUTAN RAKYAT Sertifikasi di Hutan Rakyat Permenhut P. 38/Menhut-II/2009 merupakan salah satu pedoman SVLK pada pemegang izin maupun pada hutan rakyat, dimana mulai

Lebih terperinci

BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 8 TAHUN 2016

BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 8 TAHUN 2016 BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km. IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Sendang Agung merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terletak pada 104 0 4905 0 104 0 56 0 BT dan 05 0 08 0 15 0 LS,

Lebih terperinci

Tabel 2.8 Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Urusan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

Tabel 2.8 Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Urusan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015 2. Urusan Kehutanan 1) Realisasi Fisik dan Keuangan Pada tahun 2015, Program dan Kegiatan Urusan Kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan berjumlah 2 program yang terbagi menjadi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1. BAB I PENDAHULUAN Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Wilayah Administrasi dan Letak Geografis Wilayah administrasi Kota Tasikmalaya yang disahkan menurut UU No. 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Kabupaten Kulonprogo dengan ibu kotanya berada di Kota Wates memiliki luas wilayah 598.627.512 ha (586,28 km 2 ), terdiri dari 12 kecamatan 87 desa,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai yang tinggi, baik sebagai penyangga kebutuhan, perlindungan ekologi, jasa,

BAB I PENDAHULUAN. nilai yang tinggi, baik sebagai penyangga kebutuhan, perlindungan ekologi, jasa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat besar pengaruhnya terhadap stabilitas lingkungan dan kebutuhan hidup manusia. Hutan juga memiliki nilai yang tinggi, baik

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kecamatan Conggeang 4.1.1 Letak geografis dan administrasi pemerintahan Secara geografis, Kecamatan Conggeang terletak di sebelah utara Kabupaten Sumedang. Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO

BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo Kawasan outbound training di Kabupaten Kulon Progo merupakan kawasan pusat di alam terbuka yang bertujuan untuk mewadahi kegiatan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU ` GAMBARAN UMUM Kabupaten OKU Selatan memiliki geografis perbukitan dengan luas 549.394 Ha yang terdiri dari 19 Kecamatan dan 259 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 mencapai 320.290

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek 3.1.1 Kondisi Administratif Kabupaten Kulon Progo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis data primer dan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis data primer dan 39 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis data primer dan sekunder. 1.1.Data primer pengumpulan data dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO A. Keadaan Geografis 1. Letak dan keadaan fisik Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di Propinsi D.I. Yogyakarta

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BABULU No Publikasi : 640950.1608 Katalog : 1101002.6409010 Ukuran Buku : 17 cm x 24,5 cm Jumlah Halaman : viii + 12 halaman Naskah : BPS

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Ngawi 1. Tinjauan Grafis a. Letak Geografis Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. 1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah MASYARAKAT KABUPATEN KULON PROGO YANG MAJU,

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. 1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah MASYARAKAT KABUPATEN KULON PROGO YANG MAJU, BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Kabupaten Kulon Progo 1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah a. Visi Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025 disebutkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Kemiling. Kondisi Wilayah Kecamatan kemiling merupakan bagian dari salah satu kecamatan dalam wilayah kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. PROFIL KABUPATEN KULON PROGO Berdasarkan website resmi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo (www.kulonprogo.go.id), profil daerah Kabupaten Kulon Progo yaitu: 1. Kondisi

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5

Lebih terperinci

BUPATI BULELENG PROPINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BULELENG NOMOR 042/384/HK/2017

BUPATI BULELENG PROPINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BULELENG NOMOR 042/384/HK/2017 Menimbang : Mengingat : BUPATI BULELENG PROPINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BULELENG NOMOR 042/384/HK/2017 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG BUPATI BULELENG a.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Alam 1. Letak geografis dan batas administrasi Desa Banjararum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo terletak antara 07 O LS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo terletak antara 07 O LS IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pagerharjo a. Keadaan fisik wilayah Desa Pagerharjo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kecamatan Cisarua 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor pada 06 42 LS dan 106 56 BB. Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 No Publikasi : 2171.15.31 Katalog BPS : 1102001.2171.081 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal. Naskah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Statistik Daerah Kecamatan Teras Terunjam 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Nomor

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan 64 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kondisi Geofisik 1. Letak Geografis Desa Kepuharjo yang berada sekitar 7 Km arah Utara Kecamatan Cangkringan dan 27 Km arah timur laut ibukota Sleman memiliki aksesibilitas

Lebih terperinci

BAB 1V GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB 1V GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB 1V GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sumber : Google Map Gambar 4.1 Denah lokasi pasar tradisional Wates Pada gambar diatas terdapat lingkaran merah yang merupakan lokasi

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk. Kabupaten Konawe. sebesar 2,28 per tahun. Jumlah Penduduk. Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara sebanyak

Jumlah Penduduk. Kabupaten Konawe. sebesar 2,28 per tahun. Jumlah Penduduk. Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara sebanyak Jumlah Penduduk Kabupaten Konawe Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara sebanyak 264 2 Juta ribu Orang dengan laju laju pertumbuhan sebesar 2,30 per tahun sebesar 2,28 per tahun Ucapan Terima

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada arah

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada arah 29 BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Aspek Geografi Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada 3.45 4.40 arah Utara-Selatan dan 106.15 107.00 arah Timur-Barat. Kabupaten Mesuji mempunyai

Lebih terperinci

III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 3.1. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 3.1.1. Letak dan Luas Luas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah 5.445,0 km 2. Ibukota kabupaten berkedudukan di Muara Sabak.

Lebih terperinci

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Deskripsi umum lokasi penelitian 3.1.1 Perairan Pantai Lovina Kawasan Lovina merupakan kawasan wisata pantai yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali dengan daya tarik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM LOKASI

III. KEADAAN UMUM LOKASI III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari tahun 2006/2007 sampai dengan 2008/2009 yang diperoleh dari berbagai sumber

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA 4.1 Letak Geografis dan Kondisi Alam Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak diwilayah Sulawesi Tenggara. Luas wilayah Kabupaten Muna adalah 488.700 hektar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pesawaran Indah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU 75 GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu propinsi yang masih memiliki tutupan hutan yang baik dan kaya akan sumberdaya air serta memiliki banyak sungai. Untuk kemudahan dalam

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas 29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut: KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Petani Hutan Rakyat 5.1.1. Karakteristik Petani Hutan Rakyat Karakteristik petani hutan rakyat merupakan suatu karakter atau ciri-ciri yang terdapat pada responden.

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH KULON PROGO

BAB III TINJAUAN WILAYAH KULON PROGO BAB III TINJAUAN WILAYAH KULON PROGO III.1 Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Lokasi studi perancangan Sekolah Luar Biasa Tipe G/A-B direncanakan berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tinjauan

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data III. METODE PENELITIAN A. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan teori-teori yang mendukung rencana penulisan yang terkait.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci