Tabel 2.8 Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Urusan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015
|
|
- Indra Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2. Urusan Kehutanan 1) Realisasi Fisik dan Keuangan Pada tahun 2015, Program dan Kegiatan Urusan Kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan berjumlah 2 program yang terbagi menjadi 3 kegiatan. Realisasi fisik dan keuangan untuk masingmasing kegiatan selengkapnya disajikan pada tabel 2.8. Tabel 2.8 Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Urusan Kehutanan TARGET DAN REALISASI TAHUN 2015 URUSAN, PROGRAM, KEGIATAN INDIKATOR KINERJA FISIK (%) TARGET REALISASI KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp.) (%) (%) (Rp.) (%) Urusan Kehutanan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Masukan (Input) Keluaran(Outputs) Hasil(Outcomes) Manfaat(Benefits) Dampak(Impacts) Masukan (Input) Keluaran(Outputs) Hasil(Outcomes) Dana Rp. 107,250,000 SDM 8 orang Pemberdayaan Kelompok Tani HKm 7 kelompok HKm Sarana Pengembangan lebah madu 9 kelompok Sarana budidaya semut merah 2 kelompok Fasilitasi HKm (7 kelompok) dan Kelompok Tani Hutan (2 kelompok) Meningkatnya produksi hasil hutan Meningkatnya kinerja ekonomi dan pendapatan masyarakat Dana Rp. 57,750,000 SDM 10 orang Pendampingan penatausahaan hasil hutan kayu dan pelaku usaha kehutanan 12 kec Dokumentasi Penatausahaan Hasil Hutan Kayu ,250, ,134, ,750, ,446,
2 Manfaat(Benefits) Dampak(Impacts) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Meningkatnya produksi hasil hutan Meningkatnya kinerja ekonomi dan pendapatan masyarakat Masukan (Input) Dana Rp. 1,490,503,734 SDM 9 orang Dokumen RPRHL 1 dokumen Dam penahan (2 unit), gully plug (25 unit) Konservasi dan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Keluaran(Outputs) Sarana produksi pengembangan mangrove dan koordinasi penghijauan lingkungan (1 lokasi), sarana prasarana hasil hutan (2 kelompok) Pengembangan tanaman bambu (10 ha) dan sarana produksi pengkayaan hutan rakyat (650 ha) 100 1,490,503, ,291,758, Hasil(Outcomes) Konservasi Hutan dan Lahan (Hutan Rakyat 27 kel, Mangrove 1 kelompok, sipil teknis 9 kelompok) ; Sarpras pengolahan hasil hutan 2 kelompok; Manfaat(Benefits) Menurunnya luas lahan kritis Dampak(Impacts) Meningkatnya perlindungan dan konservasi sumberdaya alam Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, ) Realisasi Program Realisasi pelaksanaan program urusan kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015 selengkapnya disajikan pada Tabel
3 Urusan/Program/ Kegiatan Tabel 2.9 Realisasi Pelaksanaan Program Urusan Kehutanan Indikator Kinerja Program (Outcome)/Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target Kinerja dan Anggaran RKPD 2015 Realisasi Kinerja dan Anggaran RKPD 2015 Tingkat Capaian Kinerja dan Anggaran RKPD 2015 (%) K Rp K Rp K Rp Urusan Kehutanan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Konservasi dan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Capaian peningkatan produksi hasil hutan (%) Pemberdayaan Kelompok Tani HKm (kelompok HKm) Sarana Pengembangan lebah madu (kelompok) Sarana budidaya semut merah (kelompok) Pendampingan penatausahaan hasil hutan kayu dan pelaku usaha kehutanan (kecamatan) Cakupan rehabilitasi hutan dan lahan (%) Dokumen RPRHL (dokumen) Dam penahan (2 unit), gully plug (25 unit) 95, , ,19 96, , , ,39 86, Sarana produksi pengembangan mangrove dan koordinasi penghijauan lingkungan (1 lokasi), sarana prasarana hasil hutan (2 kelompok) Pengembangan tanaman bambu (10 ha) dan sarana produksi pengkayaan hutan rakyat (650 ha) Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, ) Realisasi Urusan a. Capaian sasaran urusan yang ditargetkan Tahun 2015 pada RPJMD Perubahan tahun Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian dan Kehutanan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian dan kehutanan Urusan Kehutanan terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu Produksi Kayu Bulat dan 45
4 Luas Lahan Kritis. Capaian indikator kinerja utama urusan Kehutanan selengkapnya disajikan pada Tabel Tabel 2.10 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian dan Kehutanan (Urusan Kehutanan) Tahun 2015 No Indikator Satuan 2014 Capaian Kinerja Target 2015 Realisasi 1. Produksi kayu bulat m , , ,00 2. Luas Lahan Kritis Ha 5.107, , ,00 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2015 Dilihat dari target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perubahan RPJMD Tahun , 2 (dua) indikator kinerja utama dapat mencapai target yaitu Produksi Kayu Bulat (100,68%) dan Luas lahan Kritis (100,01%). Pada Tahun 2015, 2 (dua) indikator kinerja utama tersebut juga mengalami peningkatan capaian dari Tahun 2014 yaitu Produksi kayu bulat meningkat sebesar 4,63% dan Luas lahan kritis menurun sebesar 94,52 ha (peningkatan capaian kinerja 1,85%). Tercapainya target indikator kinerja utama pada Tahun 2015 dan peningkatan capaian kinerja dari Tahun 2014 untuk produksi kayu bulat disebabkan oleh keberhasilan penanaman tanaman kehutanan. Dalam hal ini target produksi kayu bulat yang merupakan tujuan ekonomis dapat tercapai tanpa mengesampingkan tujuan konservasi. Pengendalian penebangan tanaman kehutanan dilaksanakan melalui pendekatan perhitungan etat tebang. Etat tebang diartikan sebagai volume penebangan kayu yang masih diperkenankan untuk pengelolaan hutan secara lestari di Kabupaten Kulon Progo. Perhitungan etat tebang Tahun 2015 adalah ,55 m3. Dengan produksi kayu bulat sebesar ,00 m3 (di bawah etat tebang), dapat dikatakan bahwa pengelolaan hutan di Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan sesuai 46
5 kaidah-kaidah kelestarian. Produksi kayu bulat Kabupaten Kulon Progo selengkapnya disajikan pada Tabel 2.11 No. Tabel 2.11 Produksi Kayu Bulat Kabupaten Kulon Progo Tahun Jenis Kayu Produksi (m3) Tahun 2014 Tahun 2015 Perubahan (%) 1. Jati , ,63 1,79 2. Mahoni 6.054, ,94 3,31 3. Sonokeling 3.084, ,04 6,30 4. Akasia 638,78 745,28 16,67 5. Sengon 4.227, ,42 16,78 6. Rimba lain 1.236, ,69 23,69 Jumlah , ,00 4,63 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2015 Tabel 2.11 menunjukkan bahwa produksi kayu bulat di Kabupaten Kulon Progo didominasi oleh Komoditas Jati (63,04%), diikuti oleh Komoditas Mahoni (13,81%), Sengon (10,90%), Sonokeling (7,24%), rimba lain (3,38%) dan Akasia (1,65%). Semua komoditas kehutanan mengalami peningkatan produksi dari tahun 2014 ke tahun Tercapaianya Indikator Kinerja Utama Produksi Kayu Bulat merupakan pencapaian dari sasaran meningkatnya produksi kayu yang lestari yang merupakan tujuan ke-1 yaitu terwujudnya peningkatan produksi komoditas pertanian/perkebunan dan kehutanan serta mendukung perwujudan Misi ke- 1 Dinas Pertanian dan Kehutanan yaitu Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil serta pengolahan dan pemasaran komoditas pertanian/perkebunan dan kehutanan. Tercapainya target indikator kinerja utama pada Tahun 2015 dan peningkatan capaian kinerja dari Tahun 2014 untuk luas lahan kritis merupakan keberhasilan program dan kegiatan dalam urusan kehutanan yang dilaksanakan sebagai upaya memberdayakan kelompok tani dalam pengelolaan hutan dan lahan. Hal tersebut memberikan kontribusi nyata dalam upaya penurunan luas lahan kritis. Luas lahan kritis mengalami 47
6 penurunan sebesar 94,52 Ha yaitu dari 5.107,52 Ha pada tahun 2014 menjadi 5.013,00 Ha pada tahun Lahan kritis di Kabupaten Kulon Progo tersebar di 12 kecamatan. Kondisi tahun 2015 luas lahan kritis yang terbesar adalah di Kecamatan Temon (14,66%), kemudian diikuti Kecamatan Galur (13,76%) dan Kecamatan Panjatan (12.97%). Lahan kritis di wilayah Kecamatan Temon, Kecamatan Galur dan Kecamatan Panjatan sebagian besar berlokasi di lahan pantai di mana kekritisan lahannya terutama dilihat dari parameter kondisi tutupan vegetasi yang ada. Data selengkapnya mengenai luas lahan kritis disajikan pada tabel 2.12 No Tabel 2.12 Luas Lahan Kritis Kabupaten Kulon Progo Tahun Kecamatan Luas Lahan Kritis (ha) Tahun 2014 Tahun 2015 Perubahan (%) 1. Temon 743,38 735,09 (1,12) 2. Wates 292,64 289,87 (0,95) 3. Panjatan 655,45 650,38 (0,77) 4. Galur 704,50 690,06 (2,05) 5. Lendah 168,27 166,75 (0,90) 6. Sentolo 461,36 454,87 (1,41) 7. Pengasih 256,75 249,85 (2,69) 8. Kokap 185,68 178,48 (3,88) 9. Nanggulan 107,56 100,78 (6,30) 10. Girimulyo 470,35 461,16 (1,95) 11. Samigaluh 460,01 448,69 (2,46) 12. Kalibawang 601,57 587,52 (2,34) Jumlah 5.107, ,00 (1,84) Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2015 Tercapaianya Indikator Kinerja Utama Luas lahan kritis merupakan pencapaian dari sasaran menurunnya luas lahan kritis yang merupakan tujuan ke-2 yaitu terwujudnya peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam serta mendukung perwujudan Misi ke- 2 Dinas Pertanian dan 48
7 Kehutanan berkelanjutan. yaitu meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang 2. Indikator Kinerja Program Indikator kinerja program urusan Kehutanan terdiri dari 2 (dua) indikator. Cakupan peningkatan produksi hasil hutan merupakan indikator dari program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan sedangkan Cakupan rehabilitasi hutan dan lahan merupakan indikator dari program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Capaian indikator kinerja program urusan kehutanan Tahun 2015 selengkapnya disajikan pada Tabel Tabel 2.13 Capaian Indikator Kinerja Program Dinas Pertanian dan Kehutanan (Urusan Kehutanan) Tahun 2015 No Indikator Satuan 2014 Capaian Kinerja Target 2015 Realisasi 1. Cakupan % 93,66 95,9 96,74 peningkatan produksi hasil hutan 2. Cakupan rehabilitasi hutan dan lahan % 97,81 98,48 99,3 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2015 Tabel 2.13 menunjukkan bahwa Indikator program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan yaitu cakupan peningkatan produksi hasil hutan dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu dengan capaian 96,74% (100,88% dari target). Apabila dibandingkan dengan pencapaian pada Tahun 2014, indikator Cakupan peningkatan produksi hasil hutan mengalami peningkatan sebesar 3,29% Indikator cakupan peningkatan produksi hasil hutan diperhitungkan melalui produksi kayu bulat dan produksi kayu olahan. Tercapaianya target produksi kayu bulat dan produksi kayu olahan 49
8 berkontribusi pada tercapaianya indikator program Pemanfaatan Potensi Sumber daya Hutan. Tercapaianya target produksi kayu bulat dipengaruhi oleh keberhasilan kegiatan penanaman tanaman kehutanan seperti diuraikan di atas, sedangkan tercapainya target produksi kayu olahan dipengaruhi oleh berkembangnya pelaku usaha kehutanan kayu (industri primer hasil hutan kayu). Selain hal tersebut, ketersediaan dan peningkatan bahan baku kayu bulat yang cukup memadai berkontribusi terhadap peningkatan produksi kayu olahan. Produksi kayu olahan primer Kabupaten Kulon Progo selengkapnya disajikan pada tabel 2.14 No. Tabel 2.14 Produksi Kayu Olahan Primer Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 dan Tahun 2015 Jenis Kayu Produksi (m 3 ) Tahun 2014 Tahun 2015 Perubahan 1. Jati 223, ,30 379,06 2. Mahoni 46,64 267,03 472,53 3. Sonokeling 99,68 267,37 168,23 4. Sengon 1.876,56 693,09 (63,07) 5. Akasia - 158,60 100,00 6. Rimba lain 369,67 213,74 (42,18) (%) Jumlah 2.615, ,13 2,01 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2015 Indikator program Rehabilitasi Hutan dan Lahan yaitu cakupan rehabilitasi hutan dan lahan dapat melampaui target yang ditetapkan dengan capaian 99,30% (100,83% dari target). Apabila dibandingkan dengan pencapaian pada Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 1,52%. 50
9 Indikator cakupan rehabilitasi hutan dan lahan diperhitungkan melalui luas lahan kritis dan luas hutan rakyat. Tercapaianya target luas lahan kritis dan luas hutan rakyat berkontribusi pada tercapaianya indikator program Rehabilitasi Hutan dan Lahan.Tercapaianya target luas lahan kritis dipengaruhi oleh keberhasilan kegiatan konservasi dan rehabilitasi baik berupa kegiatan vegetatif (penanaman) dan kegiatan sipil teknis (Pembuatan bangunan konservasi tanah dan air), sedangkan tercapainya target luas hutan rakyat dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang tinggi akan pentingnya kegiatan konservasi hutan dan lahan melalui penanaman tanaman kehutanan. Kegiatan penanaman tanaman kehutanan yang dilaksanakan sebagian besar merupakan kegiatan pengkayaan sehingga sifatnya lebih pada penambahan populasi di satuan luas hutan rakyat yang sudah ada. Luas hutan rakyat dan Populasi tanaman kehutanan Kabupaten Kulon Progo selengkapnya disajikan pada tabel 2.15 dan Tabel No Tabel 2.15 Luas Hutan Rakyat Kabupaten Kulon Progo Tahun Kecamatan Luas Hutan Rakyat (ha) Tahun 2014 Tahun 2015 Perubahan (%) Temon 811,50 812,72 0,15 Wates 191,89 193,04 0,60 Panjatan 690,57 692,58 0,29 Galur 319,76 321,91 0,67 Lendah 597,75 600,99 0,54 6. Sentolo 1.017, ,93 0,42 7. Pengasih 1.707, ,83 1,18 8. Kokap 4.801, ,50 1,23 9. Nanggulan 480,45 484,05 0, Girimulyo 3.447, ,66 1, Samigaluh 4.108, ,35 0, Kalibawang 2.218, ,85 2,56 Jumlah , ,41 1,06 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan,
10 Tabel 2.16 Populasi Tanaman Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Tahun No. Jenis kayu Populasi (batang) Tahun 2014 Tahun 2015 Perubahan (%) 1. Jati ,71 2. Mahoni ,73 3. Sonokeling ,95 4. Akasia ,40 5. Sengon ,35 6. Rimba lain ,95 Jumlah ,09 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, 2015 Luas hutan rakyat Tahun 2015 dibandingkan Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 1,06%, yaitu dari ,30 Ha menjadi ,41 Ha. Populasi tanaman kayu mengalami peningkatan sebesar 2,09% yaitu dari batang pada tahun 2014 menjadi batang pada tahun Peningkatan luas hutan rakyat dan populasi tanaman kayu tersebar di 12 kecamatan. Kondisi tahun 2015 luas hutan rakyat yang terbesar adalah di Kecamatan Kokap (23,59%), kemudian diikuti Kecamatan Samigaluh (20,03%) dan Kecamatan Girimulyo (16,94%). Untuk Kecamatan dengan luasan hutan rakyat paling kecil adalah Kecamatan Wates (0,94%). b. Prestasi Penyelenggaraan Urusan Prestasi yang diperoleh dalam penyelenggaraan urusan Kehutanan adalah sebagai berikut: 1) Juara I Tingkat Propinsi dalam Lomba Wana Lestari Tingkat DIY Katagori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM), diraih oleh SD Negeri Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo 52
11 2) Juara I Tingkat Propinsi DIY dalam Lomba Wana Lestari Katagori Kelompok Tani Penghijauan, diraih oleh KT Sido Dadi, Karangasem, Sidomulyo, Pengasih 3) Juara II Tingkat Propinsi DIY dalam Lomba Kebun Bibit Rakyat (KBR), diraih oleh KT Rukun Makaryo, Girinyono, Sendangsari, Pengasih 4) Juara II Tingkat Nasional dalam Lomba Wana Lestari Katagori Kelompok Tani Penghijauan, diraih oleh KT Sido Dadi, Karangasem, Sidomulyo, Pengasih. 5) Peringkat 10 besar Nasional dalam Lomba Wana Lestari Katagori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM), diraih oleh SD Negeri Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo c. Permasalahan dan Solusi Permasalahan 1) Kondisi topografi dan geografi pada sebagian wilayah Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi sebagai lahan kritis yang relatif tinggi (faktor alam kemiringan lahan). 2) Pengelolaan hutan rakyat sebagian besar masih dilakukan secara konvensional, belum terorganisir dengan baik. Solusi 1) Gerakan penanaman pohon dan pembangunan sipil teknis pada wilayahwilayah yang berpotensi menjadi lahan kritis. 2) Pembinaan secara berkelanjutan dan pengorganisasian yang lebih baik dalam pengelolaan hutan rakyat dan pengembangan sertifikasi hutan rakyat. 53
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2011-2015 A. Realisasi Urusan 1). Urusan Pertanian a. Capaian sasaran urusan yang ditargetkan Tahun 2011-2015 pada RPJMD Perubahan tahun 2011-2016 1. Indikator Kinerja
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2013
Lampiran Surat Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan No :... Tanggal 10 Juli 2013 PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2013 NO PROGRAM/KEGIATAN URAIAN/FASILITASI
Lebih terperinciRealisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Kabupaten Tujuan Sasaran Target Rp Target Rp Target 1
Lebih terperinciTarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Data Capaian Indikator Kinerja Indikator. Program dan. pada Tahun Kode
Tabel 5.2. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Tujuan Sasaran Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lebih terperinciRencana Umum Pengadaan
Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Kabupaten Kulon Progo Satuan Kerja : DINAS PERTANIAN DAN KEHTANAN Tahun Anggaran : 2016 1. Konservasi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Pengadaan Pupuk
Lebih terperinciPerangkat Daerah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progoo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
BAB I PENDAHULUANN I.1. Tugas dan Fungsi Sesuai dengann Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai yang tinggi, baik sebagai penyangga kebutuhan, perlindungan ekologi, jasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat besar pengaruhnya terhadap stabilitas lingkungan dan kebutuhan hidup manusia. Hutan juga memiliki nilai yang tinggi, baik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kakao merupakan tanaman perkebunan yang memiliki peran cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO
BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo Kawasan outbound training di Kabupaten Kulon Progo merupakan kawasan pusat di alam terbuka yang bertujuan untuk mewadahi kegiatan
Lebih terperinciIV. BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
IV. BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Tabel 4.1a DATA SURAT PERNYATAAN PENGELOLA LINGKUNGAN (SPPL) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN DI KABUPETN KULON PROGO NO. KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
Lebih terperinciBAB 2 Perencanaan Kinerja
BAB 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kean Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. PROFIL KABUPATEN KULON PROGO Berdasarkan website resmi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo (www.kulonprogo.go.id), profil daerah Kabupaten Kulon Progo yaitu: 1. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infrastruktur, ekonomi, kapasitas sumber daya, dan lain-lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pelaksanaan Otonomi Daerah, setiap daerah dituntut untuk lebih meningkatkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam rangka peningkatan perekonomian
Lebih terperinciLaporan Tahunan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran SKPD... 1 1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja... 1 2. Kepegawaian... 5 3. Sarana dan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM
RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM 2016-2020 Tugas Pokok : Fungsi : Visi : Misi : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kean dan 1. Merumuskan kebijakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO Menimbang
Lebih terperinciKEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO A. Keadaan Geografis 1. Letak dan keadaan fisik Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di Propinsi D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Lebih terperincihutan secara lestari.
UPAYA REVITALISIASI SEKTOR KEHUTANAN DI KABUPATEN BOGOR Ir. Siti Nurianty, MM Kadistanhut Kab.Bogor Selama periode tahun 2014 2015, Distanhut telah berhasil meningkatkan persentase luas penanganan rehabilitasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 5 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG TANDA NOMOR KENDARAAN PERORANGAN DINAS DAN KENDARAAN DINAS JABATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 59 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG TANDA NOMOR KENDARAAN
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO REKAP PESERTA UJIAN NASIONAL SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 ** DAFTAR CALON PESERTA UJIAN NASIONAL **
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO REKAP PESERTA UJIAN NASIONAL SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 ** DAFTAR CALON PESERTA UJIAN NASIONAL ** No. Wilayah Program Studi 1 04-03-101-SMK NEGERI 1 PENGASIH 2089
Lebih terperinciRENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015
RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 RENCANA TAHUN 2015 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KEBUTUHAN NO PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN SUMBER TARGET CAPAIAN
Lebih terperinciTabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007
Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007 No PROGRAM / KEGIATAN A B Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyedia Jasa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang
Lebih terperinciDINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya pengadaan meterai dan
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang tidak hanya
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. PROFIL KABUPATEN KULON PROGO 1. Kondisi Umum Kabupaten Kulon Progo a. Geografis Kabupaten Kulon Progo merupakan satu dari lima kabupaten/kota yang berada di Daerah
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah selatan DI Yogyakarta merupakan bentangan pantai sepanjang lebih dari 113 km, meliputi wilayah Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul yang dapat dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bibit tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna Multi Purpose Tree Species
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan salah satu program pemerintah yang ditujukan untuk terus meningkatkan capaian rehabilitasi hutan dan lahan. Program tersebut
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 72 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BUPATI KULON PROGO,
BUPATI KULON PROGO KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 215 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciIV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan
3. URUSAN KEHUTANAN Sumber daya hutan di Kabupaten Wonosobo terdiri dari kawasan hutan negara seluas + 20.300 Ha serta hutan rakyat seluas ± 19.481.581 Ha. Kawasan hutan negara di wilayah Wonosobo secara
Lebih terperinciPROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016 Disampaikan dalam : Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kehutanan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Perumusan visi dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Perumusan visi dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lamandau tidak terlepas dari kondisi lingkungan internal
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT
1 GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertanian telah menetapkan 4 sukses Pembangunan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Pertanian telah menetapkan 4 sukses Pembangunan Pertanian yaitu 1. swasembada dan swasembada berkelanjutan, 2. diversifikasi pangan, 3. peningkatan nilai
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TANDA NOMOR KENDARAAN PERORANGAN DINAS DAN KENDARAAN DINAS JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKULON PROGO MEMBANGUN. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
KULON PROGO MEMBANGUN Pemerintah Kabupaten Kulon Progo KETERKAITAN TEMA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN II RPJMD 2017-2022 RPJPD KULON PROGO 2005-2025 RPJPD DIY RPJMD KP 2011-2016 TELAH BERAKHIR Rancangan
Lebih terperinciPROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU KABUPATEN BANTUL 2011
PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU KABUPATEN BANTUL 2011 1. PROFIL KABUPATEN BANTUL 1.1. Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima daerah kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Apabila
Lebih terperinciPROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. Ki Josuto, Kulon Progo, 55611 Tlp. (0274) 774535 KATA PENGANTAR Penyusunan Profil Data Pendidikan merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... vi Daftar Lampiran...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... vi Daftar Lampiran... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang......... 1 1.2 Landasan Hukum...
Lebih terperinciRencana Umum Pengadaan
Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Kabupaten Kulon Progo Satuan Kerja : DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN Tahun Anggaran : 2015 1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan Pengadaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN PENEBANGAN POHON DI LUAR KAWASAN HUTAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,
Lebih terperinciPENETAPAN KUOTA ROMBONGAN BELAJAR KELAS X JENJANG SMK PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Lampiran : 4 Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Satuan Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah naga merupakan buah yang berkhasiat bagi kesehatan. Beberapa khasiat
xvi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga merupakan buah yang berkhasiat bagi kesehatan. Beberapa khasiat buah naga menurut Cahyono (2009) adalah sebagai penyeimbang kadar gula darah, menurunkan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia dan sektor ini memegang peranan utama karena mampu menyediakan keragaman pangan, mampu mendukung
Lebih terperinciKARANGANYAR, Hutan Sehat, Desa Sehat Oleh : Endang Dwi Hastuti*
KARANGANYAR, Hutan Sehat, Desa Sehat Oleh : Endang Dwi Hastuti* Berjarak sekitar 7 kilometer dari ibu kota kabupaten, Desa Karanganyar berada di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 INSTANSI : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BLITAR NO URAIAN SASARAN KEGIATAN RENCANA PROGRAM INDIKATOR TINGKAT URAIAN INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 1 2 3 4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan
Lebih terperinciSD SLTP SLTA SARJANA / DIPLOMA TOTAL L P L P L P L P L P 1 TEMON
V. BIDANG EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN TABEL 5.1. a JUMLAH ANGKATAN KERJA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015 No. Sumber Data : DINAS NAKERTRAN KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek
BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek 3.1.1 Kondisi Administratif Kabupaten Kulon Progo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
Lebih terperinciIV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan
3. URUSAN KEHUTANAN Kabupaten Wonosobo secara topografis memiliki bentang alam pegunungan dan berbukit dengan kisaran ketinggian antara 270 meter sampai dengan 2250 meter di atas permukaan laut,dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Kabupaten Kulonprogo dengan ibu kotanya berada di Kota Wates memiliki luas wilayah 598.627.512 ha (586,28 km 2 ), terdiri dari 12 kecamatan 87 desa,
Lebih terperinci2017 LKJIP
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Jl. Purbowinoto No 118 Pengasih, Kulon Progo 55652 Telp./Faks. (0274) 773126 Dinas Kelautan dan Perikanan LKJIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciLaporan Tahunan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN A. Dasar Hukum Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo mengampu 2 urusan yaitu urusan Pertanian dan urusan Kehutanan. Peraturan Perundangan yang menjadi dasar hukum dalam
Lebih terperinciTabel IV.C.3.1 Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Kehutanan Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)
3. URUSAN KEHUTANAN Kawasan hutan negara di wilayah Wonosobo secara administratif dikelola oleh KPH Kedu Selatan dan KPH Kedu Utara. Hutan yang ada di Wonosobo saat ini menjadi penyangga 13 kabupaten yang
Lebih terperinciProgram Bina Pembangunan Daerah a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor: SP DIPA /2015 tanggal 14 November 2014.
B. Tugas Pembantuan 1) Dasar Hukum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Hasil Tanaman Pangan (Satuan Kerja Tanaman Pangan) a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Dinas Pertanian
Lebih terperinciII. PENGUKURAN KINERJA
Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL STATISTIK PEMBANGUNAN BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI SAMPEAN MADURA TAHUN 2007 Bondowoso, Januari 2008 BALAI PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati posisi yang penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian jika ditinjau dari struktur perekonomian nasional menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati posisi yang penting dalam kontribusinya terhadap
Lebih terperinciPelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah adalah Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. Pelayanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 0. 0 Pertanian,
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI KEGIATAN dan ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014
LAPORAN REALISASI KEGIATAN dan ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BLITAR 1. NO. PROGRAM /KEGIATAN PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ALOKASI BIAYA KELUARAN
Lebih terperinciBUPATI KULON PRO GO KEPUTUSANBUPATIKULONPROGO NOMOR Z / A / 2.16 TENTANG
BUPATI KULON PRO GO KEPUTUSANBUPATIKULONPROGO NOMOR Z / A / 2.16 TENTANG PENUNJUKAN PENGGUNA ANGGARANjPENGGUNABARANG PADA SATUANKERJA PERANGKATDAERAHKABUPATENKULONPROGO TAHUNANGGARAN2016 BUPATIKULONPROGO,
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN STRATEGIS
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang menggambarkan dan menganalisis potensi penduduk,
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan dan menganalisis potensi penduduk, interaksi wilayah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara penghasil bambu yang cukup besar. Banyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil bambu yang cukup besar. Banyak manfaat yang dapat diambil dari pohon bambu, hal ini terlihat dari produk-produk yang dihasilkan. Setiap
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2014 1. Visi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan stratejik yang dihadapi, Dinas Kean mempunyai
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA)
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 KOTAWARINGIN BARAT DINAS KEHUTANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN A. Rehabilitasi Lingkungan Gambar 4.1. Penanaman Pohon Durian oleh Masyarakat Penggunaan lahan adalah setiap bentuk intervensi atau campur tangan manusia terhadap lahan
Lebih terperincitertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang
PENDAHULUAN BAB A. Latar Belakang Pemerintah telah menetapkan bahwa pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) menjadi salah satu prioritas nasional, hal tersebut tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang berkaitan dengan manusia di muka bumi. Hutan menjadi pemenuhan kebutuhan manusia dan memiliki fungsi sebagai penyangga
Lebih terperinciKRITERIA/SUBKRITERIA INDIKATOR PENILAIAN TINGKAT KESESUAIAN BOBOT
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI DAERAH A. KRITERIA/SUB KRITERIA, INDIKATOR PENILAIAN, BOBOT DAN NILAI KINERJA SKPD 1. Kriteria/Sub Kriteria,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang
Lebih terperinciDinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35
Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999, hutan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 33 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PENERTIBAN DAN PENGENDALIAN HUTAN PRODUKSI
Lebih terperinciBAB II. PERENCANAAN KINERJA
BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Wates, Agustus 2016 Kepala Dinas Pendidikan, ttd. Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kehendak-nya sehingga kami dapat menuntaskan penyusunan Profil Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo
Lebih terperinciPENGATURAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN HAK/MILIK DI WILAYAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 25 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENGATURAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN HAK/MILIK DI WILAYAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH KULON PROGO
BAB III TINJAUAN WILAYAH KULON PROGO III.1 Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Lokasi studi perancangan Sekolah Luar Biasa Tipe G/A-B direncanakan berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tinjauan
Lebih terperinciMemperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.
BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu komponen dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan salah satu komponen dalam upaya pembangunan suatu wilayah. Transportasi menjadi sektor tersier, yaitu sektor yang menyediakan jasa pelayanan
Lebih terperinciPROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : POTENSI HUTAN RAKYAT DI INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Oleh : Sukadaryati 1) ABSTRAK
POTENSI HUTAN RAKYAT DI INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Oleh : Sukadaryati 1) ABSTRAK Hutan rakyat sudah lama ada dan terus berkembang di masyarakat. Manfaat yang diperoleh dari hutan rakyat sangat dirasakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa hutan disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemukiman, pertanian, kehutanan, perkebunan, penggembalaan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia tergolong besar. Saat ini berdasarkan survey terakhir, jumlah penduduk Indonesia adalah 230 juta lebih. Laju pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciKEBUTUHAN BENIH (VOLUME) PER WILAYAH PER JENIS DALAM KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN. Oleh : Direktur Bina Perbenihan Tanaman Hutan
KEBUTUHAN BENIH (VOLUME) PER WILAYAH PER JENIS DALAM KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN Oleh : Direktur Bina Perbenihan Tanaman Hutan Latar Belakang Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAH DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Tahun Anggaran 2015
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAH DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Tahun Anggaran 205 URUSAN PEMERINTAH : (202) Kehutanan ORGANISASI : (000) Dinas
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 68 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PENEMPATAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setempat serta keadaan ekologis berbeda dengan di luarnya (Spurr 1973).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan merupakan sekumpulan pohon-pohon atau tumbuhan berkayu lainnya yang pada kerapatan dan luasan tertentu mampu menciptakan iklim setempat serta keadaan ekologis
Lebih terperinciRencana Kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang 2015
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang dibuat sebagai pedoman kerja bagi seluruh aparat pada Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang, dalam pelaksanaan tugas sehari hari agar pencapaian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciFAKTOR. Wewenang Penyeliaan & Manajerial. Sifat Hubungan
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI DAERAH No. I.A. BOBOT PEGAWAI DALAM JABATAN STRUKTURAL JABATAN Ruang Lingkup & Dampak Program Pengaturan Organisasi
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA OPD TRIWULAN I TAHUN 2018
EVALUASI KINERJA OPD TRIWULAN I TAHUN 2018 Ruang Sermo, 26 April 2018 KINERJA FISIK DAN KEUANGAN TRIWULAN I - 2018 TOTAL BELANJA LANGSUNG TA 2018 : Rp. 705.190.894.115,- Bulan Target (Rp.) % Realisasi
Lebih terperinci