BAB I LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 BAB I LATAR BELAKANG Perkembangan perusahaan di industri obat atau farmasi dari tahun ke tahun di Indonesia semakin meningkat pesat, permintaan yang semakin banyak ini disebabkan pengguna yang semakin bertambah dan aktifitas manusia yang sangat tinggi. Dilihat dari banyaknya produk obat-obatan yang bertambah dipasaran maka kapasitas produksi juga harus besar supaya bisa memenuhi kebutuhan permintaan dari konsumen. Banyaknya barang yang dapat dibuat oleh suatu perusahaan selama satu rentang waktu tertentu ditentukan dengan mempertimbangkan daya kerja pabrik yang tersedia. Mengelola kapasitas produksi adalah salah satu yang kurang diperhatikan, dan karenanya, jarang dilakukan didalam kegiatan manajemen produksi. Kapasitas produksi merupakan kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan. kapasitas ini memanifestasikan dirinya dalam banyak cara, termasuk ruang, tenaga kerja, peralatan, teknologi, dan bahan. Di masa lalu, kapasitas sering tidak lengkap didefinisikan, perusahaan sering meremehkan pentingnya manajemen kapasitas, karena perusahaan terkadang gagal untuk mengerti secara keseluruhan apa itu kapasitas produksi. Ketika kapasitas dikategorikan dengan benar, dengan cepat dapat menjadi salah satu aspek yang paling penting dalam sebuah perusahaan, banyak perusahaan yang serius dalam mengelola kapasitas produksi untuk alasan berikut,

2 seperti kapasitas pabrik memperlihatkan dengan jelas biaya yang dikeluarkan perusahaan, kapasitas pabrik memperlihatkan dengan jelas total aset perusahaan, dapat mengelola arus kas perusahaan, mengelola kapasitas pabrik berdampak pada memaksimalkan daya kerja perusahaan, kapasitas pabrik dan kemampuan kapasitas berdampak pada brand image perusahaan (Yu-Lee, 2002). Kapasitas manajemen telah disebut sebagai "manajemen permintaan" (Crandall dan Markland, 1986) atau "kapasitas manajemen dan permintaan" (Fitzsimmons, 2004). Namun, kapasitas dan manajemen permintaan, pada kenyataannya, konsep yang berbeda. Kapasitas manajemen memastikan bahwa ada kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan (Mahadevan, 1964). Kapasitas keputusan merupakan salah satu perhatian yang paling signifikan pada operasional strategis, karena kapasitas keputusan adalah untuk mengetahui seberapa baik suatu perusahaan merespon pasar saat ini dan di masa depan (Getz, 1987: Johnson, 1993: O'Rilley, 1986). Kapasitas manajemen adalah suatu pengelolaan yang melibatkan beberapa organisasi atau bagian yang digunakan untuk melakukan sebuah proses pekerjaan (Yu-Lee, 2002) Penelitian terakhir tentang rentang kapasitas manajemen sebuah kelanjutan dari penelitian yang terbatas pada perencanaan kapasitas industri-spesifik dan beberapa artikel yang berfokus pada suatu metodologi spesifik seperti manajemen hasil. Pengembangan strategi kapasitas adalah fungsi operasional utama bagi semua perusahaan. Sejauh mana kapasitas pencapaian permintaan berdampak pada pengalaman pelanggan, kepuasan karyawan, profitabilitas, dan keberlanjutan jangka panjang dari kedua sumber daya dan perusahaan itu sendiri. Diberbagai sektor industri, manajemen kapasitas tidak hanya

3 dapat memanfaatkan tenaga kerja dan sumber daya fisik lainnya, tetapi juga mengarah ke pengurangan limbah dan kenaikan harga untuk merangsang permintaan (Davis dan Heineken, 2005) kapasitas yang tidak memadai, di sisi lain, dapat merusak pengalaman pelanggan melalui penurunan fasilitas, terlalu sering menggunakan sumber daya alam, dan peningkatan waktu tunggu. Hal ini dapat memberi kesempatan bagi para pesaing untuk memasuki pasar dan dapat membebani tenaga kerja, yang menyebabkan kelelahan karyawan dan omset meningkat. Kapasitas produksi dalam perusahaan farmasi sangat penting karena banyaknya perusahaan-perusahaan di industri farmasi yang memproduksi obat yang sejenis dan dalam melakukan investasi pembelian mesin sangatlah mahal, jadi memperhitungkan kapasitas produksi sangat diwajibkan disetiap perusahaan, ini membuat bagian produksi harus mampu memenuhi permintaan pasar yang naik turun. Di PT XYZ yang menggunakan sistem Make to Order menghadapi dilema dibagian lini produksi ABC yang memproduksi dua jenis barang yaitu Produk A dan Produk B, hal ini disebabkan karena permintaan yang terus menerus sepanjang tahun membuat perencanaan untuk memproduksi produk A dan produk B tidak bisa direncanakan dengan baik, jadi membuat kapasitas pabrik tidak berjalan sesuai dengan keinginan atau dengan yang sudah diperkirakan oleh management. Hal seperti ini sangat kurang baik dalam perencanaan kapasitas manajemen dalam sebuah pabrik. Maka dari itu untuk mengetahui lebih dalam masalah apa yang terjadi dan jalan keluar apa yang bisa didapat untuk PT. XYZ, harus memasukkan beberapa teori yang cocok dengan data dari PT XYZ. Tantangan yang berat dari sebuah pabrik adalah melakukan pekerjaan dengan efisien dan efektif karena secara tidak langsung

4 produksi dari pabrik menentukan kepuasaan pelanggan. Maka dari itu kapasitas dalam sebuah produksi pabrik mempunyai peran penting dalam mendapatkan pelanggan. Jadi selalu ada hubungan antara produksi dengan permintaan pelanggan. Walaupun permintaan pelanggan terkadang tidak sesuai dengan forecast yang telah dibuat Produksi yang tepat merupakan produksi yang mencapai target produksi dan sesuai dengan kapasitas pabrik perusahaan. Bisa dikatakan beroperasi dengan baik apabila kapasitas dari awal lini produksi sampai akhir tidak terjadi idle. Jika terjadi banyak idle maka yang akan terjadi adalah produksi yang dihasilkan tidak maksimal dan yang jelas terjadi pemborosan karena mesin dan tenaga yang sudah dipakai harus dibayar. Untuk metode pengukuran kapasitas produksi yang terpasang ada berbagai macam cara yang bisa digunakan, hanya tinggal mencari mana yang paling baik dan paling cocok dengan kenyataan yang ada di lini produksi yang mau diteliti. Tujuan studi ini adalah untuk memberikan gambaran dari pendekatan-pendekatan kapasitas yang tersedia di suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Dimulai dengan mendefinisikan metodologi kapasitas lalu meninjau keputusan strategis kapasitas fisik yang sedang berjalan, tenaga kerja dan pendekatan-pendekatan kuantitatif, serta pendekatan-pendekatan yang mendukung kapasitas fisik dan tenaga kerja di cakrawala perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Akhirnya, pembahasan masalah dari pendekatan-pendekatan yang berguna untuk masa depan perusahaan dan membantu pergerakan manajemen. Mari membahas lebih dalam lagi tentang lini produksi ABC di PT XYZ, untuk mengetahui seberapa besar kapasitas lini produksi ABC, untuk mengetahui

5 apa saja yang perlu ditambah jika kapasitas produksi kurang memadai dalam melayani permintaan konsumen dan hal apa saja yang paling mempengaruhi dalam lini produksi ABC. Oleh karena itu judul dari Thesis ini adalah Analisis Kapasitas Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Grafis pada Lini Produksi ABC 1.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diurakan diatas, sebagai rumusan masalah yang ada adalah PT. XYZ belum mengetahui jumlah yang tepat dalam memproduksi barang A dan barang B secara bersamaan dalam kurung waktu satu tahun. Belum diketahuinya yang mempengaruhi dalam melakukan produksi di lini produksi ABC. Serta pembagian yang belum jelas dalam memproduksi produk A dan produk B pada waktu memproduksi secara bersamaan. 1.2 Tujuan Penelitian Maka berdasarkan identifikasi masalah yang ingin didapat maka tujuan yang ingin diperoleh adalah sebagai berikut :

6 Untuk mengetahui tingkat utilisasi produksi PT XYZ Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi paling signifikan dalam melakukan produksi obat Untuk mengetahui produksi optimal dari PT XYZ 1.3 Manfaat Penelitian Setelah mengetahui masalah dan tujuan dari penulisan ini, maka diberikan juga sebuah manfaat yang akan didapat oleh perusahaan dan bagi pembaca,seperti: Manfaat bagi perusahaan : Sebagai bahan perhitungan dalam pengambilan keputusan ketika menerima order proses produksi. Sebagai acuan dalam menentukan efektivitas proses produksi Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan lantai produksi Manfaat bagi pembaca: Sebagai referensi pada saat melakukan pembelajaran dalam hal perhitungan kapasitas produksi.

7 1.4 Ruang Lingkup Dalam melakukan penyusunan thesis, akan dilakukan penelitiannya di PT XYZ. Terutama di department Produksi, PPIC, dan Engineering yang berfungsi dan saling berkesinambungan untuk melakukan produksi dalam rangka tercapainya target perusahaan. Dalam penelitian ini akan dikumpulkan data-data yang diperlukan untuk menunjang keperluan penelitian seperti layout pabrik, kapasitas mesin dari lama setup, losses dan kecepatan mesin. Pemilihan lini produksi yang akan dipilih berfokus pada lini produksi ABC, dimana sebenarnya PT. XYZ mempunyai tujuh lini produksi. Penelitian ini akan berfokus kepada pencapaian kapasitas produksi dan tidak menampilkan data penjualan dikarenakan data penjualan tidak bisa didapatkan. 1.5 Metodologi Penelitian Adapun penelitian yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah : Wawancara (Interview) Dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pimpinan serta para personil perusahaan yang mengerti dan yang bersangkutan dengan obyek penelitian atau masalah yang akan dibahas.

8 Pengamatan (Observsi) Dengan cara melihat dan mengamati secara langsung jalannya proses produksi perusahaan guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Analisis Data Analisis yang digunakan memakai analisis kuantitatif. Digunakan untuk menganalisa seberapa banyak produksi yang bisa diproduksi oleh PT. XYZ selama satu tahun beserta bagaimana pihak PT. XYZ dapat mempertahankan kuantitas produksi walaupun terkadang permintaan dari pasar tidak sesuai dengan proyeksi yang sudah direncanakan untuk department produksi. Analisa ini akan mengambil beberapa sampel dan kemudian data tersebut diolah menjadi data statistik. 1.6 Sejarah Singkat Perusahaan PT. XYZ memulai operasionalnya pada tahun Sejak itu, PT. XYZ menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Asia Tenggara yang memproduksi jenis produk ABC. Sebagai bagian dari rencana perluasan Perseroan, PT. XYZ menjadi perusahaan publik pada tahun PT XYZ menjalankan dua fasilitas produksi di sekitar wilayah Jakarta. Pabrik X memiliki spesialisasi untuk memproduksi produk ABC dan BCD dan pabrik Y memiliki spesialisasi untuk memproduksi produk CDE, DEF, EFG. Kedua pabrik tersebut telah memenuhi (Cara Pembuatan Obat yang Baik) CPOB di ASEAN dan dapat memproduksi berbagai macam produk

9 farmasi. PT. XYZ juga melakukan toll manufacturing ke perusahaan afiliasinya, PT. OPQ. Pengalaman operasional Perseroan yang hampir berumur empat dekade di Indonesia, telah memberikan PT. XYZ kedekatan dengan masyarakat lokal dan pengetahuan yang dalam akan kebutuhan pasar. Visi dari PT. XYZ adalah PT. XYZ akan menjadi penyedia pelayanan kesehatan yang terbaik di Asia dan sedangkan Misinya adalah Menyediakan produk dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau guna mendukung dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas yang dilayani oleh PT. XYZ dengan bekerjasama sebagai satu keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis pada PT.BINTANG ALAM SEMESTA, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Penelitian tentang penerapan Value Stream Maping ini dilakukan di PT. XYZ, Plant Daan Mogot. Untuk itu penulis akan membahas sekilas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari pembangunan di bidang kesehatan, yang diarahkan pada tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang mempengaruhi aspek aspek kehidupan, khususnya perekonomian. Kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dalam perkembangan dunia perindustrian di Indonesia. Inovasi tiada henti dan berkelanjutan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI ABSTRAK SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI (Studi Kasus pada PT. Suri Tani Pemuka Unit Aquafeed Banyuwangi) Oleh : Ike Sulistyawati Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang suatu sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard yang sesuai dengan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian Produksi dalam menunjang Efektivitas Proses Produksi, dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan saat ini sedang berlomba-lomba dalam memanfaatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan saat ini sedang berlomba-lomba dalam memanfaatkan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan saat ini sedang berlomba-lomba dalam memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menarik konsumen untuk memakai produk-produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada tujuan jangka pendek dan ada tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak perusahaan baru berdiri dengan berbagai macam bentuk, skala, dan hasil produksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

ANALISA OPTIMALISASI LINI PRODUKSI PENGEMASAN SUSU BUBUK TERPASANG DI PT TIGARAKSA SATRIA, TBK.

ANALISA OPTIMALISASI LINI PRODUKSI PENGEMASAN SUSU BUBUK TERPASANG DI PT TIGARAKSA SATRIA, TBK. ANALISA OPTIMALISASI LINI PRODUKSI PENGEMASAN SUSU BUBUK TERPASANG DI PT TIGARAKSA SATRIA, TBK. PENELITIAN DENNY ADITIA 0840001196 BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BUSINESS MANAGEMENT

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Sesuai dengan judul penelitian skripsi ini, maka data yang dipergunakan adalah laporan keuangan yang dapat menggambarkan kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan (scheduling) dan sequencing merupakan suatu bentuk dari penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri manufaktur dan jasa. Penjadwalan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara-cara agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, dikarenakan tahun ini

BAB I PENDAHULUAN. cara-cara agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, dikarenakan tahun ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun ini perusahaan lebih dituntut untuk mencari dan memanfaatkan cara-cara agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, dikarenakan tahun ini pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi adalah sebuah hal yang tidak dapat dihindarkan oleh pihak manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat, akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, persediaan di perusahaan jasa pun merupakan asset

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, persediaan di perusahaan jasa pun merupakan asset BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan hal yang tidak asing di dalam perusahaan, baik perusahaan industri, perdagangan, maupun jasa. Keberadaan persediaan di suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu organisasi dimana orang-orang yang ada di dalamnya mencurahkan tenaga, bakat, kreativitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik dewasa ini telah menjadi isu yang semakin strategis karena kualitas kinerja birokrasi pelayanan publik memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir

1. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir dimana dunia bisnis ditandai dengan ketatnya persaingan. Kualitas dan kuantitias barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Semua orang menginginkan kesehatan karena kesehatan dinilai sangat berharga dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI LabSosio adalah salah satu pusat kajian sosiologi di Universitas Indonesia yang memfokuskan pada analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa ini. Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis di industri farmasi masih terus berkembang dan menggiurkan bagi para pelaku bisnis farmasi. Hal ini dipicu oleh peningkatan pertumbuhan pengeluaran pada obat-obatan

Lebih terperinci

9 ASPEK PENTING UNTUK MEMULAI BISNIS

9 ASPEK PENTING UNTUK MEMULAI BISNIS Nama : I Made Adi Tiarmarta Nim : 08.11.2173 Kelas : S1 TI 6E 9 ASPEK PENTING UNTUK MEMULAI BISNIS LATAR BELAKANG Banyak sekali orang yang menginginkan untuk memulai usahanya sendiri karena beragam alasan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis sekarang ini semakin ketat diantara perusahaan yang ada, khususnya perusahaan sejenis, maka dari pihak perusahaan dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan pelanggan yang saat ini semakin beragam akan berpengaruh terhadap dunia usaha dan perlu ditanggapi oleh perusahaan secara baik. Oleh karena itu organisasi-organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha-usaha peningkatan manajemen mengalami perkembangan ke arah penyempurnaan. Pada awalnya hanya terbatas dalam lingkup perusahaan kemudian berkembang ke luar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara observasi langsung dilantai produksi, wawancara dengan beberapa staff karyawan terkait, seperti bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di dalam pasar bebas ini sudah tidak ada lagi batas-batas atau juga ketentuanketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahan baku atau raw material. Karena bisnis manufaktur menekankan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahan baku atau raw material. Karena bisnis manufaktur menekankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Obyek Dalam setiap perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pasti memiliki bahan baku atau raw material. Karena bisnis manufaktur menekankan pada pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha akhir-akhir ini mengalami persaingan global yang sangat ketat, dimana perusahaan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional.

Lebih terperinci

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap 1.1 Latar Belakang Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen

Lebih terperinci

Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha

Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha Presented by : M Anang Firmansyah Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk Yhana Kusuma Respati 3EB01 26209122 LATAR BELAKANG Penilaian atau

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Apalagi didalam era revolusi informasi yang sedang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Novell Pharmaceutical Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang memiliki lebih dari tiga ribu karyawan tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk mencapai hal-hal yang tidak dapat dicapai individu secara sendiri-sendiri. Dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun tak sedikit keluhan selama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi bergerak sangat pesat ditandai dengan munculnya begitu banyak perusahaan lokal, nasional maupun multinasional. Hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Akibatnya banyak usaha-usaha baru yang muncul dan menjadi kompetitorkompetitor

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Akibatnya banyak usaha-usaha baru yang muncul dan menjadi kompetitorkompetitor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia sedang dalam tahap perkembangan usaha yang begitu pesat. Akibatnya banyak usaha-usaha baru yang muncul dan menjadi kompetitorkompetitor bagi

Lebih terperinci

Materi 03. Sistem Kantor

Materi 03. Sistem Kantor Materi 03 Sistem Kantor Materi 03 Sistem Kantor 1. Urgensi Sistem Kantor 2. Pengertian Sistem Kantor 3. Karakteristik Sistem Kantor 4. Tujuan Sistem Kantor 5. Kelebihan Sistem Kantor 6. Keterbatasan Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi selalu saja disertai oleh investasi,

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi selalu saja disertai oleh investasi, I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan ekonomi selalu saja disertai oleh investasi, dimana investasi tersebut juga diiringi adanya pembangunan infrastruktur termasuk pembangunan pabrik-pabrik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan perusahaan seperti, pemegang saham, kreditur, karyawan, pemerintah dan

I. PENDAHULUAN. dengan perusahaan seperti, pemegang saham, kreditur, karyawan, pemerintah dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya bercita-cita untuk tumbuh dan berkembang demi memuaskan pihak- pihak yang berkepentingan dengan perusahaan seperti, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah mengantarkan suatu perusahaan masuk ke satu pilihan tunggal yaitu berubah. Proses perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang meliputi daratan dan lautan. Keberadaannya itu menyebabkan diperlukannya sarana transportasi agar aktivitas perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan kemajuan teknologi yang sudah berkembang pesat, semakin mendorong seleksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat menuntut. pelayanan yang lebih optimal dalam segala aspek termasuk dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat menuntut. pelayanan yang lebih optimal dalam segala aspek termasuk dalam dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih optimal dalam segala aspek termasuk dalam dunia kesehatan. Pemenuhan terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini telah terjadi disetiap negara melakukan perdagangan secara bebas, sehingga tingkat persaingan di berbagai sektor perdagangan semakin tinggi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Era perdagangan bebas di Indonesia yang ditandai dengan berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Agreement / AFTA) pada tahun 2003 dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia Tenggara atau yang sering disebut dengan AFTA (Asean Free Trade Area) mulai dikhawatirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dunia bisnis semakin berkembang pesat dan kompetitif khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Masyarakat Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang baik. Hal ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang baik. Hal ini dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan bersama. Begitu juga dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak berupa tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di setiap negara, termasuk Indonesia.

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) II YULIATI, SE, MM PRINSIP DASAR JUST IN TIME ( JIT ) 3. Mengurangi pemborosan (Eliminate Waste) Pemborosan (waste) harus dieliminasi dalam setiap

Lebih terperinci

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, memacu industri farmasi untuk meningkatkan kualitas produksi obatnya. Tuntutan akan adanya obat-obatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus menerus yang didirikan serta

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi persaingan baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan luar negeri. Ditambah lagi dengan adanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dengan semakin tingginya persaingan di sektor perdagangan dan jasa, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara menjaga efektivitas dan efisiensi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu sistem informasi perusahaan. Sebagaimana yang tertera dalam Peraturan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan beberapa alasan utama mengenai pentingnya suatu perusahaan menerapkan manajemen operasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam pembangunan perekonomian Indonesia di mana sektor industri ini merupakan prioritas untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial). 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA Kinerja merupakan kontribusi yang dapat diberikan oleh seseorang atau devisi untuk pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Kinerja dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai macam tantangan baik dari luar maupun dari dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai macam tantangan baik dari luar maupun dari dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan dalam dunia industri dihadapkan dengan berbagai macam tantangan baik dari luar maupun dari dalam kemampuannya untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output).

BAB I PENDAHULUAN. bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output). BAB I 1.1 Latar belakang PENDAHULUAN Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output). Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Persaingan antar perusahaan di Indonesia semakin terasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Persaingan antar perusahaan di Indonesia semakin terasa dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan yang menghasilkan atau mendistribusikan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Banyaknya jumlah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berbagai macam perubahan yang tidak terduga. Hal ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dan berbagai macam perubahan yang tidak terduga. Hal ini menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara internal, organisasi menghadapi masalah produktivitas, mutu, biaya, waktu, pelayanan, keselamatan, lingkungan dan perilaku pekerja yang semakin hari semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang , 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan pengetahuan konsumen, dan karyawan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Start Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi Masalah Pengambilan Data Peramalan SMED system Tahap Persiapan (Mengukur waktu proses dan merekamnya) Tahap Pertama (Memisahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaan perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dunia kesehatan semakin meningkat. Hal ini dapat terjadi mengingat tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan. Perkembangan penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Bank Perkreditan Rakyat Danatama Indonesia yang tumbuh dan berkembang di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR Pundi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Ching Luh Group adalah usaha yang bergerak dibidang sepatu khusunya sepatu olah raga. Yang membuat sepatu-sepatu merk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah sangat memperhatikan pertumbuhan ekonomi negara untuk melihat perkembangan suatu negara. Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan

Lebih terperinci

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN Karena memulai wirausahaan diawali dengan ide ide.marilah kita mempertimbangkan beberapa sumber inspirasi ide-ide baru. Beberapa penelitian telah

Lebih terperinci

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC Penerapan Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi Pada Catering ABC Mustika Rahmi Eka Rosalina Irda Rosita Politeknik Negeri Padang Abstrak Persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja

Lebih terperinci