KATA PENGANTAR. Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umat dimanapun berada.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umat dimanapun berada."

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil Alamin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah begitu banyak memberi nikmat kepada penulis baik nikmat waktu, kesempatan, kesehatan dan masih banyak lagi yang sering penulis lupakan. Berkat rahmat Allah SWT juga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis sampaikan semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umat dimanapun berada. Adapun skripsi ini berjudul: Fenomena Kodokushi di Jepang Dewasa Ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Budaya,. Skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dari banyak pihak, maka dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M. A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya,. 2. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum, selaku Ketua Departemen Sastra Jepang,. 3. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M. S., Ph. D., selaku Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar meluangkan waktunya untuk membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Ibu Adriana Hasibuan, S. S, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi. i iv

2 5. Seluruh staf pengajar dan staf pegawai Fakultas Ilmu Budaya USU, khususnya pada Departemen Sastra Jepang yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis. 6. Ayah dan Mamak tercinta (Ahdan dan Nurmismah) yang tanpa lelah mengorbankan segalanya sehingga penulis dapat mengenyam pendidikan sampai saat ini, kalian menjadi inspirasi dan penyemangat yang luar biasa. 7. Adik-adikku tersayang (Rizal, Taufik, Arini) yang telah menjadi penyemangat dan penghibur bagi penulis sampai saat ini, penulis akan berusaha lebih baik lagi ke depannya untuk membantu kalian mewujudkan impian dan menjadi contoh yang bisa di teladani. 8. Orang-orang yang akan paling di rindukan setelah tamat, Elvi, Liska, Echa, Vitri, Martha, yang dengan senang hati mau mendengar keluh-kesah penulis, sabar menghadapi sikap penulis yang menyebalkan, dan menghibur penulis dengan semua candaan dan gurauannya. Setelah ini kita masih punya mimpi yang harus kita kejar dan meski nanti kita terpisah, semoga gak ada yang berubah ^_^. 9. Teman-teman penulis, Puti, Chusyam, Dian, Lina, Linda, Restu, Bari, Baim, Rauf, pendopo genk, dan berbagai pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, biarpun nanti kita berjauhan jangan lupa sama ku ya. 10. Untuk BM (Ayu, Tika, Ifa, Winda) dan Retno yang biarpun kita jarang ketemu karena kesibukan masing-masing, tapi kalian tetap nggak bosanbosan ngingatkan aku tentang skripsi, menjadi sahabat terhebat sampai hari ini dan semoga selama-lamanya. ii v

3 11. Rekan-rekan Sastra Jepang Stambuk 2010 yang telah memberi banyak bantuan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan yang telah menemani penulis dalam menghadapi dunia perkuliahan sampai saat ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang yang membacanya dan ingin mengetahui lebih banyak mengenai kodokushi. Medan, Oktober 2014 Penulis, Dila Fitria iii vi

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI..... iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori Tujuan dan Manfaat Penelitian Metode Penelitian.12 BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KODOKUSHI 2.1. Definisi kodokushi Pertumbuhan Penduduk Jepang Pelaku Kodokushi Penyebab Terjadinya Kodokushi Perubahan Perilaku Sosial Masyarakat Jepang terhadap Lansia Contoh-contoh Kejadian Kodokushi.34 BAB III DAMPAK KODOKUSHI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG 3.1. Diri Sendiri (Kaum Lansia) Masyarakat Negara 46 iv vii

5 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Saran 56 DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK. v viii

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Selain memiliki kebudayaan yang begitu beragam, Jepang juga memiliki perindustrian yang maju dan ekonomi yang kuat. Tidak banyak negara maju yang mampu mempertahankan kebudayaannya hingga dikenal diseluruh dunia namun diimbangi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jepang merupakan salah satu dari negara-negara Asia yang mampu bersaing dengan negara-negara barat saat ini, Jepang yang awalnya mencontoh dari negara-negara barat terutama Amerika dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini mampu mengimbangi negara-negara tersebut bahkan mengunggulinya. Kemajuan Jepang dalam berbagai bidang telah dimulai sejak pemerintahan Meiji yang menganjurkan industrialisasi dan peningkatan produksi, kemakmuran nasional, dan kekuatan militer, akibatnya ekonomi kapitalis Jepang mulai tumbuh pesat. Setelah Perang Dunia II kemakmuran Jepang juga dikarenakan adanya perjanjian keamanan dengan Amerika Serikat yang menekankan kemajuan ekonomi dan politik yang berorientasi pada perdagangan dan pendidikan, hal itu membantu memulihkan kondisi rakyat yang menderita trauma dan peperangan. Pencapaian Jepang hingga sekarang tidak terlepas dari semangat kerja orang Jepang yang sangat tinggi serta budaya kelompok yang kuat. Setiap pekerjaan yang mereka lakukan merupakan pekerjaan untuk kepentingan bersama. Mereka bekerja keras untuk menunjukkan keberhasilan pekerjaan yang dilakukannya juga 1

7 rela dan loyal melakukan pekerjaan yang menjadi kewajibannya demi kepentingan keluarga dan negara walaupun pekerjaan itu berat. Sikap loyal diperlukan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup didalam masyarakat. Semangat kerja mayarakat Jepang ini dapat dilihat disiaran televisi, koran, ataupun majalah Jepang yang sering memberitakan tentang orang meninggal karena kelelahan dalam bekerja, fenomena ini disebut dengan istilah karoshi (Skripsi Lastri Pebriyanti Situmorang: 2008). Ini merupakan hal yang biasa bagi masyarakat Jepang, bahkan mereka lebih mementingkan pekerjaannya daripada kehidupan sosialnya. Statistik tahun 2013 menunjukkan rata-rata setiap tahunnya pekerja Jepang bekerja sekitar jam yang merupakan salah satu jam kerja tertinggi di dunia dan para pekerja Jepang lebih sering merelakan hari liburnya untuk bekerja. Para pekerja di Jepang secara tradisional maupun struktural didorong untuk meningkatkan pendapatan dengan bekerja lembur. Perusahaan tidak memaksa pegawai bekerja lebih panjang, akan tetapi pegawai secara sukarela melakukannya demi prestasi. Mereka secara sukarela harus bekerja lebih lama, baik untuk prestasi atau meraih pendapatan lebih tinggi karena dalam budaya kerja masyarakat Jepang kenaikan pangkat dinilai berdasarkan prestasi kerja. Orang-orang yang hidupnya tergantung gaji ini dikenal dengan istilah Salaryman. Mereka adalah kaum pekerja kelas menengah kebawah yang hidupnya serba pas-pasan. Para salaryman ini seluruh hidupnya berkutat disekitar pekerjaan dikantor dan bekerja lembur setiap hari. Jenis pekerjaan yang termasuk kedalam Salaryman adalah pegawai Bank, asuransi, perusahaan pelayanan, pegawai perusahaan listrik dan gas, pegawai perkapalan, pegawai kontruksi, dan lain sebagainya. Sikap masyarakat Jepang yang seperti ini tidak terlepas dari tingginya 2

8 biaya hidup yang harus dipenuhi. Hal ini menyebabkan para pekerja tidak memiliki kehidupan sosial diluar kehidupan kantornya karena mereka hanya berteman dan bergaul dengan orang-orang ditempat kerjanya. Mereka tidak mengenal orang-orang dilingkungan sekitarnya sehingga ketika mereka telah pensiun dan berpisah dari teman-teman kantornya mereka tidak memiliki teman untuk berbagi bahkan dengan keluarga sendiripun tidak memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat, yang lebih mengkhawatirkan adalah mereka bahkan tidak memiliki keluarga karena tidak pernah menikah. Kondisi seperti ini disebut dengan istilah Muen shakai yaitu seseorang yang tidak memiliki hubungan kekerabatan. Kondisi masyarakat yang seperti ini pada akhirnya menimbulkan berbagai masalah sosial dalam masyarakatnya. Salah satu masalah sosial yang sedang dihadapi Jepang saat ini adalah kodokushi. Jika dilihat dari kanjinya yaitu kodoku( 孤独 ) yang berarti kesepian dan shi( 死 ) yang berarti kematian, maka kodokushi dapat diartikan mati kesepian atau mati dalam kesendirian. Kodokushi merupakan masalah sosial yang saat ini sedang dihadapi kaum lansia Jepang, suatu kondisi dimana orang tua yang hidup sendiri, di apartemen ataupun di rumah mereka, meninggal tanpa ada keluarga yang merawatnya. Hal ini dikarenakan adalah berubahnya sistem masyarakat di Jepang yang disebabkan beralihnya masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Pola keluarga Jepang yang awalnya berbentuk Ie dimana dalam satu rumah tangga dapat hidup dua sampai tiga generasi berubah menjadi kaku kazoku atau keluarga inti yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah. Hal ini dimaklumi mengingat biaya hidup yang semakin lama semakin mahal membuat tradisi keluarga besar yang hidup bersama semakin pudar. 3

9 Akibatnya banyak orangtua yang tidak lagi tinggal bersama anak atau cucunya kemudian menyebabkan banyak orang tua tinggal sendiri atau di panti jompo dan kemudian meninggal. Fenomena kodokushi ini merupakan dampak dari peningkatan jumlah lansia di Jepang dimana saat ini pertumbuhan kaum lansia meningkat sedangkan penduduk usia muda semakin menurun atau biasa disebut shoushi koreika. Penyebab menurunnya jumlah penduduk usia muda dikarenakan kaum wanita Jepang saat ini merasa kesulitan untuk memilih antara kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang harus mendidik anak atau berkarir. Banyak dari mereka lebih memilih bekerja sehingga mereka tidak mau melahirkan anak bahkan semakin banyak kaum wanita yang tidak mau menikah. Ini menyebabkan angka kelahiran di Jepang saat ini adalah yang terendah di dunia yaitu sekitar 1,3 per pasangan sedangkan angka lansia mencapai 23,3% pada 2011 dan diprediksi akan mencapai 38,5% pada Kondisi tersebut mempengaruhi kehidupan kaum lansia yang hidup tanpa keluarga dan hubungan sosial yang baik dengan sekitarnya. Pada dasarnya peningkatan usia hidup disatu sisi menunjukkan hal yang positif karena hal ini berarti meningkatnya sistem kesehatan dan pola hidup yang baik, akan tetapi dalam perkembangannya hal ini menimbulkan masalah yaitu tentang penanganan lansia. Para lansia tidak mendapatkan kualitas pemeliharaan yang memadai akibat keterbatasan tenaga muda yang produktif. Fenomena kodokushi adalah fenomena sosial yang muncul ke permukaan di Jepang pasca gempa bumi Kobe tahun Kasus ini mencuat pasca ditemukannya 207 lansia yang meninggal di rumah penampungan sementara (Themporary Shelter Housing). Mereka adalah para lansia yang menjadi korban gempa dan tidak memiliki sanak keluarga. Kondisi ini menyebabkan mayoritas 4

10 dari mereka mengalami deperesi akibat kesepian, banyak diantaranya yang akhirnya mengalami ketergantungan alkohol. Sebagian lagi ditemukan karena kelaparan, kekurangan gizi, atau sakit lever. Mayoritas adalah pria berusia 55 tahun-an. Jumlahnya hampir dua kali lipat wanita yang rata-rata berusia 70 tahunan. Kasus-kasus kodokushi lainnya banyak dialami oleh para pekerja yang memasuki usia pensiun dimana sebagian besar masyarakatnya, terutama kaum pria, memiliki fokus yang lebih besar terhadap pekerjaannya sehingga mereka akan merasa diasingkan apabila mereka telah pensiun atau kehilangan pekerjaan. Pada lansia berumur tahunan sering muncul perasaan tidak puas terhadap kaum muda yang dianggap tidak mampu merawat mereka dan mereka beranggapan bahwa keberhasilan Jepang menjadi negara maju yang membuat para generasi muda hidup nyaman adalah berkat jasa mereka. Hal ini diperparah karena adanya budaya malu dalam masyarakat Jepang dan kebiasaan tidak ingin mencampuri masalah orang lain sehingga ketika seseorang dalam kesulitan mereka tidak mau meminta bantuan orang lain meski itu keluarganya sendiri, bagi mereka lebih baik bertahan dalam penderitaan daripada harus meminta bantuan orang lain. Karenanya masyarakat Jepang cenderung individualis dan merasa hidup nyaman tanpa harus berinteraksi dengan banyak orang. Gaya hidup masyarakat Jepang yang cenderung individualis ini pada akhirnya membawa dampak negatif karena ketika mereka meninggal tidak ada yang mengurus jasad mereka. Namun disisi lain hal ini melahirkan perusahaan-perusahaan yang menangani urusan kematian, mulai dari pemindahan barang-barang orang yang sudah meninggal, upacara kematian, hingga pemakaman. 5

11 Menurut Soekanto dalam sosiologi suatu pengantar, sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya serta menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya (1990: 124). Proses ini bisa disebut sosialisasi sehingga ketika kehilangan agen sosialisasi untuk sebagian besar manusia ini membuat mereka merasa terisolasi dari lingkungannya dan kehilangan masa depannya. Hal inilah yang dirasakan oleh sebagian besar kaum lansia Jepang sekarang ini, ditambah tidak adanya lagi sistem keluarga besar dimana dalam satu keluarga dapat hidup dua sampai tiga generasi yang memungkinkan kaum lansia dapat terus bersosialisasi. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis merasa penting untuk membahas dan menganalisis tentang sejarah dan pekembangan kodokushi yang berdampak pada kehidupan sosial masyarakat Jepang. Hal ini akan penulis bahas melalui skripsi yang berjudul Fenomena Kodokushi di Jepang Dewasa Ini PERUMUSAN MASALAH Guba dalam Moleong (2007: 93) mendefinisikan masalah sebagai suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara 2 faktor atau lebih yang menghasilkan situasi lain yang menyeret mereka dalam hubungan yang rumit yang mereka sendiri sulit memahaminya. Fenomena kodokushi sendiri telah menjadi masalah serius bagi pemerintahan Jepang. Fenomena tersebut menunjukkkan lemahnya ikatan sosial masyarakat Jepang saat ini padahal Jepang adalah negara yang bangga akan 6

12 komitmen mereka untuk menghormati orang tua. Kebanggaan ini ditunjukkan dari adanya sistem Ie dimana dalam satu keluarga dapat terdiri dari dua hingga tiga generasi, menurut Ariga Kizaemon dalam Situmorang (2011: 25) Ie adalah kelompok kerjasama dalam mengelola kehidupan. Maka jika ditinjau lebih jauh pada dasarnya masyarakat Jepang didasarkan pada dua pilar yaitu pekerjaan dan keluarga yang stabil, namun sekarang hal tersebut tidak sekuat dulu lagi. Berdasarkan hal diatas maka permasalahan penelitian ini akan menjawab masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah realitas kodokushi? 2. Bagaimanakah usaha mengatasi kodokushi dan apa dampak yang ditimbulkan oleh kodokushi terhadap kehidupan sosial masyarakat Jepang? 1.3. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis menganggap perlu adanya pembatasan masalah karena dalam setiap penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar pembahasan tidak terlalu melebar sehingga penulis dapat lebih fokus terhadap pembahasan dalam masalah tersebut dan agar tidak menyulitkan pembaca untuk memahami pokok permasalahan yang dibahas. Seperti diketahui bahwa setiap manusia memiliki masalah tidak peduli apakah seseorang tersebut muda ataupun tua. Di Jepang sendiri yang merupakan negara maju masyarakatnya tidak terlepas dari masalah-masalah sosial tidak 7

13 hanya kaum muda saja, tetapi kaum lansia juga. Salah satu masalah sosial yang sedang dihadapi kaum lansia Jepang saat ini adalah kodokushi. Untuk membatasi ruang lingkup pembahasan, dalam penulisan ini hanya akan membahas masalah Kodokuhi dalam kehidupan kaum lansia Jepang dan dampak yang ditimbulkannya terhadap kehidupan sosial masyarakat Jepang. Untuk mendukung pembahasan ini penulis juga akan membahas tentang kehidupan sosial masyarakat Jepang dewasa ini, latar belakang terjadinya kodokushi, serta faktor-faktor penyebab terjadinya kodokushi di Jepang TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI a. Tinjauan Pustaka Setiap manusia dimanapun mereka berada tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sehingga perlu adanya jalinan kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lain. Tidak dapat dibayangkan bagaimana kehidupan manusia jika tidak berada dalam masyarakat (sosial) sebab setiap individu tidak dapat hidup dalam keterpencilan selama-lamanya. Manusia membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup dan untuk hidup sebagai manusia. Saling ketergantungan ini menghasilkan bentuk kerjasama tertentu dan menghasilkan bentuk masyarakat tertentu. Mac Iver dan page dalam Hasan (2009: 28) menyatakan bahwa masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta 8

14 kebebasan- kebebasan manusia. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. Dan masyarakat selalu berubah. Kenudian Ralph Linton dalam Hasan (2009: 28) dalam bukunya yang berjudul The Study of Man, mengemukakan masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Dari penjelasan diatas maka jelaslah bahwa manusia adalah makhluk sosial sedangkan yang merupakan bentuk umum dalam proses-proses sosial adalah interaksi sosial, bahkan beberapa ahli sosiologi berpendapat bahwa interaksi sosial tersebut merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari proses-proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan secara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto, 1990: 51). Namun dalam masyarakat Jepang sekarang ini interaksi sosial yang terjadi sangat jarang karena adanya tuntutan pekerjaan sehingga interaksi sosial dianggap tidak terlalu penting. Hal ini akhirnya menjadi masalah bagi masyarakat Jepang yang salah satunya adalah kodokushi. b. Kerangka Teori Dalam setiap penelitian perlu adanya kerangka teori untuk mendukung penelitian tersebut, menurut Koentjaraningrat (1976: 1) kerangka teori berfungsi sebagai pendorong proses berfikir deduktif yang bergerak dari bentuk abstrak 9

15 kedalam bentuk yang nyata. Dalam penelitian kebudayaan masyarakat diperlukan satu atau lebih teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan dari penelitian ini. Dalam hal ini, penulis menggunakan teori pendekatan psikologi sosial, teori sosiologi, juga pendekatan fenomenologis untuk meneliti masalah yang berkaitan dengan kodokushi. Michener dan Delameter, dalam Tridayaksini dan Hudaniah (2003: 5) mendefinisikan psikologi sosial sebagai studi yang sistematik tentang sifat alami dan sebab-sebab dari perilaku sosial manusia. Sementara menurut Shaw Costanzo dalam Sarwono (1987: 3), psikologi sosial didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsanganrangsangan sosial. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan rangsangan-rangsangan sosial adalah manusia dan seluruh hasil karya manusia yang ada disekitar individu. Teori ini berhubungan dengan bagaimana cara berfikir kaum lansia di Jepang dalam menghadapi masalah yang ada dalam kehidupannya. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto dalam Upe (2010: 39) menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial dan masalah sosial. Menurut Moleong (1994: 8), pendekatan fenomenologis menekankan rasionalitas dan realitas budaya yang ada serta berusaha memahami budaya dari sudut pandang pelaku budaya tersebut. Dalam pendekatan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang dalam situasi tertentu. 10

16 Penulis menggunakan teori psikologi sosial, teori sosiologi, dan pendekatan fenomenologis untuk menjawab hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya kodokushi dan dampak yang ditimbulkan oleh kodokushi terhadap kehidupan sosial masyarakat Jepang karena perilaku individu pelaku kodokushi merupakan gejala psikologi sosial yang terjadi di masyarakat TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN a. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui latar belakang terjadinya kodokushi. 2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kodokushi terhadap kehidupan sosial masyarakat Jepang. b. Manfaat Penelitian 1. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai kodokushi. 2. Diharapkan mampu menambah informasi bagi para pembaca khususnya pelajar Bahasa Jepang mengenai masalah sosial yang sedang dihadapi kaum lansia di Jepang yaitu kodokushi. 3. Menjadi bahan referensi bagi pembaca yang ingin meneliti masalah kodokushi lebih jauh. 11

17 1.6. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian sangat diperlukan metode-metode yang mendukung penelitian untuk menunjang keberhasilan tulisan yang akan disampaikan penulis kepada para pembaca. Maka dalam mengerjakan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan peristiwa atau gejala apa adanya. Menurut Koentjaraningrat (1976: 30) penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, data-data yang diperoleh, dikumpulkan, disusun, diklasifikasikan, sekaligus dikaji dan kemudian diinterpretasikan dengan tetap mengacu pada sumber data dan informasi yang ada. Selain itu untuk pengumpulan data penulisan menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research). Menurut Nasution (1996 : 14), metode kepustakaan atau Library Research adalah mengumpulkan data dan membaca referensi yang berkaitan dengan topik permasalahan yang dipilih penulis. Kemudian merangkainya menjadi suatu informasi yang mendukung penulisan skripsi ini. Studi kepustakaan merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan penelitian yang dilakukan. Beberapa aspek yang perlu dicari dan diteliti meliputi : masalah, teori, konsep, kesimpulan serta saran. Data dihimpun dari berbagai literatur buku yang berhubungan dengan masalah penelitian. Survey book dilakukan di perpustakaan. Data juga didapat melalui Internet yang berhubungan mengenai masalah kodokushi dan hal-hal yang berhubungan dengan masalah sosial ini. 12

BAB I PENDAHULUAN. menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan untuk menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia sangat banyak terbantu.

Lebih terperinci

FENOMENA GYARU DALAM KEHIDUPAN REMAJA DI JEPANG NIHON WAKAMONO NO SEIKATSU NI ARU GYARU NO GENSHO. Oleh: RAUF MAZARI

FENOMENA GYARU DALAM KEHIDUPAN REMAJA DI JEPANG NIHON WAKAMONO NO SEIKATSU NI ARU GYARU NO GENSHO. Oleh: RAUF MAZARI FENOMENA GYARU DALAM KEHIDUPAN REMAJA DI JEPANG NIHON WAKAMONO NO SEIKATSU NI ARU GYARU NO GENSHO SKRIPSI Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI PRAGMATIK DALAM NOVEL YAKUZA MOON KARYA SHOKO TENDO SHOKO TENDO NO YAKUZA MOON TO IU SHOUSETSU NI OKERU PURAGUMATIKKU KACHI NO BUNSEKI

ANALISIS NILAI PRAGMATIK DALAM NOVEL YAKUZA MOON KARYA SHOKO TENDO SHOKO TENDO NO YAKUZA MOON TO IU SHOUSETSU NI OKERU PURAGUMATIKKU KACHI NO BUNSEKI 1 ANALISIS NILAI PRAGMATIK DALAM NOVEL YAKUZA MOON KARYA SHOKO TENDO SHOKO TENDO NO YAKUZA MOON TO IU SHOUSETSU NI OKERU PURAGUMATIKKU KACHI NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sibuk yang kedudukannya sejajar dengan negara-negara besar di Barat.Meski

BAB I PENDAHULUAN. dan sibuk yang kedudukannya sejajar dengan negara-negara besar di Barat.Meski BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia mengakui Jepang telah menjelma menjadi negara yang modern dan sibuk yang kedudukannya sejajar dengan negara-negara besar di Barat.Meski begitu, Jepang

Lebih terperinci

KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DAN PUTUS SEKOLAH DI KALANGAN REMAJA PUTRI DI DESA PATUMBAK I

KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DAN PUTUS SEKOLAH DI KALANGAN REMAJA PUTRI DI DESA PATUMBAK I KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DAN PUTUS SEKOLAH DI KALANGAN REMAJA PUTRI DI DESA PATUMBAK I (Studi Kasus Pada Remaja Putri Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI NOVIA KUMALA DEWI

Lebih terperinci

FENOMENA KOMUNITAS GUNDAM DAN TOKUSATSU DI MEDAN MEDAN DE NO GANDAMU TO TOKUSATSU NO KOMYUNICHI NO GENSHOU

FENOMENA KOMUNITAS GUNDAM DAN TOKUSATSU DI MEDAN MEDAN DE NO GANDAMU TO TOKUSATSU NO KOMYUNICHI NO GENSHOU FENOMENA KOMUNITAS GUNDAM DAN TOKUSATSU DI MEDAN MEDAN DE NO GANDAMU TO TOKUSATSU NO KOMYUNICHI NO GENSHOU SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir,

Bab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir, Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir, menikah dan meninggal dunia. Pada umumnya wanita menikah di usia yang lebih muda

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEREMPUAN DALAM MEMILIH PENGOBATAN MEDIS ATAU ALTERNATIF (Studi Kasus pada Perempuan Penderita Kista di Kota Medan) SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS ADAPTASI UPACARA MINUM TEH ( CHANOYU ) DI INDONESIA INDONESIA NO CHANOYU NO TEKIOU NO BUNSEKI. Skripsi

ANALISIS ADAPTASI UPACARA MINUM TEH ( CHANOYU ) DI INDONESIA INDONESIA NO CHANOYU NO TEKIOU NO BUNSEKI. Skripsi ANALISIS ADAPTASI UPACARA MINUM TEH ( CHANOYU ) DI INDONESIA INDONESIA NO CHANOYU NO TEKIOU NO BUNSEKI Skripsi Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Medan Untuk Melengkapi Salah Satu

Lebih terperinci

PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE

PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE INTERMEDIATE JAPANESE HON NO TEKISUTO NI OKERU GAIRAIGO NO SHIYOU SKRIPSI Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas

Lebih terperinci

2.9 Glosarium (daftar istilah) dibuat dan diletakkan di bagian tugas akhir, yaitu setelah daftar pustaka.

2.9 Glosarium (daftar istilah) dibuat dan diletakkan di bagian tugas akhir, yaitu setelah daftar pustaka. 2.9 Glosarium (daftar istilah) dibuat dan diletakkan di bagian tugas akhir, yaitu setelah daftar pustaka. xx BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan klasifikasi populasi penduduk Jepang menurut

Lebih terperinci

BAB II FENOMENA KOREIKA SHAKAI. Menjadi tua bagi setiap manusia adalah suatu fase kehidupan yang tidak

BAB II FENOMENA KOREIKA SHAKAI. Menjadi tua bagi setiap manusia adalah suatu fase kehidupan yang tidak BAB II FENOMENA KOREIKA SHAKAI 2.1 Pengertian Koreika Shakai Menjadi tua bagi setiap manusia adalah suatu fase kehidupan yang tidak bisa dihindari dan tidak terjadi secara drastis. Menua merupakan gejala

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PERSEPSI PEGAWAI BANK PEREMPUAN TERHADAP PROMOSI JABATAN BERKRITERIA PENAMPILAN MODIS (Studi Deskriptif Terhadap Pegawai Bank Perempuan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN NOMINA DAN VERBA YANG BERASAL DARI ADJEKTIVA-I BAHASA JEPANG KEIYOUSHI KARA NO MEISHI TO DOUSHI WO GOKEISEI SURU BUNSEKI SKRIPSI

ANALISIS PEMBENTUKAN NOMINA DAN VERBA YANG BERASAL DARI ADJEKTIVA-I BAHASA JEPANG KEIYOUSHI KARA NO MEISHI TO DOUSHI WO GOKEISEI SURU BUNSEKI SKRIPSI ANALISIS PEMBENTUKAN NOMINA DAN VERBA YANG BERASAL DARI ADJEKTIVA-I BAHASA JEPANG KEIYOUSHI KARA NO MEISHI TO DOUSHI WO GOKEISEI SURU BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KITCHEN KARYA BANANA YOSHIMOTO BANANA YOSHIMOTO NO SAKUHIN NO KITCHEN NO

ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KITCHEN KARYA BANANA YOSHIMOTO BANANA YOSHIMOTO NO SAKUHIN NO KITCHEN NO ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KITCHEN KARYA BANANA YOSHIMOTO BANANA YOSHIMOTO NO SAKUHIN NO KITCHEN NO SHOUSETSU NI OKERU SHUJINKOU NO SHINRITEKI NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini Diajukan Kepada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana DIAJUKAN OLEH AGUSTINA

SKRIPSI. Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana DIAJUKAN OLEH AGUSTINA PERSEPSI LANSIA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU USILA PASCA PEMEKARAN KECAMATAN (Studi Deskriptif di Posyandu Usila Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan) SKRIPSI Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

KEBERADAAN TERMINAL TERPADU PINANG BARIS DI KOTA MEDAN ( )

KEBERADAAN TERMINAL TERPADU PINANG BARIS DI KOTA MEDAN ( ) KEBERADAAN TERMINAL TERPADU PINANG BARIS DI KOTA MEDAN (1990 2000) SKRIPSI SARJANA D I S U S U N O L E H : NAMA : BONA P. HUTABARAT N I M : 070706021 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MITOLOGI DEWA-DEWI JEPANG DALAM KOMIK NARUTO KARYA MASASHI KISHIMOTO

MITOLOGI DEWA-DEWI JEPANG DALAM KOMIK NARUTO KARYA MASASHI KISHIMOTO MITOLOGI DEWA-DEWI JEPANG DALAM KOMIK NARUTO KARYA MASASHI KISHIMOTO MASASHI KISHIMOTO NO SAKUHIN NO NARUTO TOIU MANGA DE NIHON NO KAMIGAMI NO SHINWA SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas

Lebih terperinci

para1). BAB I PENDAHULUAN

para1). BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi tua merupakan suatu proses perubahan alami yang terjadi pada setiap individu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 60 tahun sampai 74 tahun sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan interaksi tersebut dalam berbagai bentuk. Manusia. malam harinya. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan interaksi tersebut dalam berbagai bentuk. Manusia. malam harinya. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan hubungan interpersonal dan manusia memerlukan interaksi tersebut dalam berbagai bentuk. Manusia merupakan makhluk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI JEPANG PASCA PERANG DUNIA II KERTAS KARYA. Dikerjakan ROY PUTRA F.L. TOBING NIM : PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG

PERKEMBANGAN EKONOMI JEPANG PASCA PERANG DUNIA II KERTAS KARYA. Dikerjakan ROY PUTRA F.L. TOBING NIM : PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG PERKEMBANGAN EKONOMI JEPANG PASCA PERANG DUNIA II KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H ROY PUTRA F.L. TOBING NIM : 082203024 PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Faktor-Faktor yang Mendukung Kohesi Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Bertempat Tinggal Terpisah (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Domas Agrointi Prima di Desa

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama (Sugono, 2008). Menurut pendapat Anastasia (2007:

Lebih terperinci

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG Seperti halnya masalah sosial lainnya, fenomena Sekkusu shinai shokogun ini turut memberi dampak

Lebih terperinci

FUNGSI DAN NILAI MORAL PERAYAAN HINAMATSURI BAGI MASYARAKAT JEPANG MODERN

FUNGSI DAN NILAI MORAL PERAYAAN HINAMATSURI BAGI MASYARAKAT JEPANG MODERN FUNGSI DAN NILAI MORAL PERAYAAN HINAMATSURI BAGI MASYARAKAT JEPANG MODERN GENZAI NIHON SHAKAI NO TAME NO HINAMATSURI NO OIWAI NO KINOU TO DOUTOKU KACHI SKRIPSI Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini perilaku plagiat sering kita jumpain pada setiap aktivitas belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group pada tahun 2012 mayoritas

Lebih terperinci

FENOMENA JISATSU PADA MASYARAKAT JEPANG

FENOMENA JISATSU PADA MASYARAKAT JEPANG FENOMENA JISATSU PADA MASYARAKAT JEPANG 日本社会の生活での自殺現像 SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh: INDAH DEWI ELVIKA NIM:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh: INDAH DEWI ELVIKA NIM: PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PRODUK IMPOR MAINAN ANAK MELALUI KEBIJAKAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) SECARA WAJIB DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SUSI RACHMAWATI F

SUSI RACHMAWATI F HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA AWAL PERKAWINAN PASANGAN BERSTATUS MAHASISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK-ANAK KORBAN BENCANA DITINJAU DARI KONVENSI HAK-HAK ANAK DAN HUKUM NASIONAL S K R I P S I

PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK-ANAK KORBAN BENCANA DITINJAU DARI KONVENSI HAK-HAK ANAK DAN HUKUM NASIONAL S K R I P S I PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK-ANAK KORBAN BENCANA DITINJAU DARI KONVENSI HAK-HAK ANAK DAN HUKUM NASIONAL S K R I P S I Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Citra merupakan image yang diberikan seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap

Lebih terperinci

KONFLIK BATIN TOKOH AISYA DALAM NOVEL ADA TASBIH DI HATI AISYA KARYA WIEN OKTADATU SETYAWATI: PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA

KONFLIK BATIN TOKOH AISYA DALAM NOVEL ADA TASBIH DI HATI AISYA KARYA WIEN OKTADATU SETYAWATI: PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA KONFLIK BATIN TOKOH AISYA DALAM NOVEL ADA TASBIH DI HATI AISYA KARYA WIEN OKTADATU SETYAWATI: PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI Oleh: SITI AISYAH 100701062 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR TENTANG ANALISIS DATA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN DI KANTOR

LAPORAN TUGAS AKHIR TENTANG ANALISIS DATA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN DI KANTOR LAPORAN TUGAS AKHIR TENTANG ANALISIS DATA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN POLONIA O L E H NAMA : PUSPAWATI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SIKAP DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG TINDAKAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA (Studi Deskriptif Pada Siswa/Siswi SMP SWASTA Jambi Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung)

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Diajukan oleh: RIANO NIM.

SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Diajukan oleh: RIANO NIM. IKLAN POLITIK DAN MINAT MEMILIH (Studi Korelasional tentang Iklan Politik di Televisi terhadap Minat Memilih Pemilih Pemula di Kelurahan Mangga Medan Tuntungan) SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGAYANG BERPOLIGAMI (Studi kasus : Pada Sepuluh Keluarga Poligami di Kota Medan) Oleh: RIZKI ZULAIKHA PARLINA

INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGAYANG BERPOLIGAMI (Studi kasus : Pada Sepuluh Keluarga Poligami di Kota Medan) Oleh: RIZKI ZULAIKHA PARLINA INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGAYANG BERPOLIGAMI (Studi kasus : Pada Sepuluh Keluarga Poligami di Kota Medan) Oleh: RIZKI ZULAIKHA PARLINA 030901030 Dosen Pembimbing Dosen Pembaca : Drs. P. Anthonius Sitepu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas perkembangannya (Havighurst dalam Hurlock, 1996). dalam Hurlock, 1996). Di masa senjanya, lansia akan mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN. tugas perkembangannya (Havighurst dalam Hurlock, 1996). dalam Hurlock, 1996). Di masa senjanya, lansia akan mengalami penurunan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semasa hidup, manusia akan melewati tahap-tahap perkembangan tertentu. Perkembangan manusia diawali dari pertumbuhan janin di dalam rahim hingga masa lansia. Setiap

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KALIMAT PENGANDAIAN BAHASA JEPANG DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI ( DITINJAU DARI SEGI SEMANTIK)

ANALISIS MAKNA KALIMAT PENGANDAIAN BAHASA JEPANG DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI ( DITINJAU DARI SEGI SEMANTIK) ANALISIS MAKNA KALIMAT PENGANDAIAN BAHASA JEPANG DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI ( DITINJAU DARI SEGI SEMANTIK) IMIRON KARA MIRU NORUWEI NO MORI NO SHOUSETSU NI OKERU JOUKENBUN NO IMI NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi

Lebih terperinci

ASPEK HUKUM PERTANGGUNGAN JAMINAN HARI TUA BAGI KARYAWAN PT. BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG BUKIT BARISAN MEDAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI AIA FINANCIAL

ASPEK HUKUM PERTANGGUNGAN JAMINAN HARI TUA BAGI KARYAWAN PT. BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG BUKIT BARISAN MEDAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI AIA FINANCIAL ASPEK HUKUM PERTANGGUNGAN JAMINAN HARI TUA BAGI KARYAWAN PT. BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG BUKIT BARISAN MEDAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI AIA FINANCIAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membangun sebuah hubungan senantiasa menjadi kebutuhan bagi individu untuk mencapai kebahagiaan. Meskipun terkadang hubungan menjadi semakin kompleks saat

Lebih terperinci

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2010

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2010 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK FENOMENA PLAGIAT DENGAN MEMANFAATKAN SITUS GOOGLE PADA MAHASISWA FISIP USU ( Studi Kasus Pada Skripsi Mahasiswa Departemen Sosiologi) S

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI DALAM KOPERASI

POLA KOMUNIKASI DALAM KOPERASI POLA KOMUNIKASI DALAM KOPERASI (Studi Deskriptif tentang Pola Komunikasi Organisasi dalam Koperasi Syariah Berkah Mandiri Jln Setia Budi No. 175 C Lantai 2 Tanjung Sari, Medan) SKRIPSI DIAJUKAN OLEH: Putri

Lebih terperinci

PENERIMAAN DIRI REMAJA YANG MEMILIKI IBU TIRI SKRIPSI. Diajukan guna memenuhi persyaratan Untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi

PENERIMAAN DIRI REMAJA YANG MEMILIKI IBU TIRI SKRIPSI. Diajukan guna memenuhi persyaratan Untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi PENERIMAAN DIRI REMAJA YANG MEMILIKI IBU TIRI SKRIPSI Diajukan guna memenuhi persyaratan Untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi OLEH: LIZAFARHANI 11061200368 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu pada hakikatnya selalu mengalami proses pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu pada hakikatnya selalu mengalami proses pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Individu pada hakikatnya selalu mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan sepanjang hidup, artinya secara fisik individu akan terus tumbuh namun akan berhenti

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF KATA KETERANGAN BAHASA INDONESIA DAN FUKUSHI BAHASA JEPANG DITINJAU DARI SINTAKSIS

ANALISIS KONTRASTIF KATA KETERANGAN BAHASA INDONESIA DAN FUKUSHI BAHASA JEPANG DITINJAU DARI SINTAKSIS ANALISIS KONTRASTIF KATA KETERANGAN BAHASA INDONESIA DAN FUKUSHI BAHASA JEPANG DITINJAU DARI SINTAKSIS TOUGORON KARA MIRU NIHON GO NO FUKUSHI TO INDONESIA GO NO KATA KETERANGAN TO NO HIKAKU SKRIPSI Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang dialami Indonesia pada saat ini menyebabkan keterpurukan dunia usaha di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswi adalah sebutan bagi wanita yang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi sebagai dasar pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat menopang kehidupan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS MAKNA GITAIGO DALAM CERITA BOKU NO OJISAN BOKU NO OJISAN NO HANASU NO NAKA NI GITAIGO NO IMI NO BUNSEKI

SKRIPSI ANALISIS MAKNA GITAIGO DALAM CERITA BOKU NO OJISAN BOKU NO OJISAN NO HANASU NO NAKA NI GITAIGO NO IMI NO BUNSEKI SKRIPSI ANALISIS MAKNA GITAIGO DALAM CERITA BOKU NO OJISAN BOKU NO OJISAN NO HANASU NO NAKA NI GITAIGO NO IMI NO BUNSEKI OLEH: MINHATUL MAULA NIM : 080722010 Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN HAIKU MENUJU GO INTERNATIONAL GO INTERNATIONAL NI YUKU HAIKU NO HATTEN NO REKISHI SKRIPSI. Oleh : RIFKI SETIAWAN LUBIS

SEJARAH PERKEMBANGAN HAIKU MENUJU GO INTERNATIONAL GO INTERNATIONAL NI YUKU HAIKU NO HATTEN NO REKISHI SKRIPSI. Oleh : RIFKI SETIAWAN LUBIS SEJARAH PERKEMBANGAN HAIKU MENUJU GO INTERNATIONAL GO INTERNATIONAL NI YUKU HAIKU NO HATTEN NO REKISHI SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II KAMIKAZE BUTAI DE DAINI SEKAI TAISEN NI NIHON GUN NO REKISHI DE ARU SKRIPSI

PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II KAMIKAZE BUTAI DE DAINI SEKAI TAISEN NI NIHON GUN NO REKISHI DE ARU SKRIPSI PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II KAMIKAZE BUTAI DE DAINI SEKAI TAISEN NI NIHON GUN NO REKISHI DE ARU SKRIPSI Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya

Lebih terperinci

BAB 5 RINGKASAN. Peranan wanita bagi masyarakat Jepang pada era Meiji adalah sebagai seorang istri

BAB 5 RINGKASAN. Peranan wanita bagi masyarakat Jepang pada era Meiji adalah sebagai seorang istri BAB 5 RINGKASAN Peranan wanita bagi masyarakat Jepang pada era Meiji adalah sebagai seorang istri yang baik dan seorang ibu yang bijaksana ( ryousaikenbo ). Namun semenjak tahun 1986, setelah dideklarasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KODOKUSHI. Kata kodokushi Jika dilihat dari makna kanjinya maka 孤独 (kodoku)

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KODOKUSHI. Kata kodokushi Jika dilihat dari makna kanjinya maka 孤独 (kodoku) BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KODOKUSHI 2.1. Definisi Kodokushi Kata kodokushi Jika dilihat dari makna kanjinya maka 孤独 (kodoku) berarti kesepian atau kesunyian, sedangkan 死 (shi) yang memiliki arti kematian.

Lebih terperinci

RAJA TEBALEK KARYA YUSRIANTO NASUTION: KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK

RAJA TEBALEK KARYA YUSRIANTO NASUTION: KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK RAJA TEBALEK KARYA YUSRIANTO NASUTION: KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK Skripsi M.LUTHFIANSYAH NIM : 070701015 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan. Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Sarjana Hukum. Oleh: EVELYN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan. Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh. Gelar Sarjana Hukum. Oleh: EVELYN HUBUNGAN INDUK PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN DALAM KAITANNYA DENGAN LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA MENURUT UU NO. 5 TAHUN 1999 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri untuk membentuk keluarga. Dahulu pembagian peran pasangan suami

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA BENDA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA BENDA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA BENDA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA DISUSUN. Oleh : A. KARTIKA R.E

INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA DISUSUN. Oleh : A. KARTIKA R.E INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA (Studi Deskriptif : Yayasan Perguruan SMA Sutomo 2, Medan) DISUSUN Oleh : A. KARTIKA R.E 100901045 DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA KATA PENGANTAR Bismillahi Rrahmani Rrahim Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat serta karunia-nya berupa kelancaran, ilmu, sumber daya dan kekuatan sehingga peneliti

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan) PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan) NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh

Lebih terperinci

PERAN ORGANISASI KOMPAS USU DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI ANGGOTA UNTUK MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP

PERAN ORGANISASI KOMPAS USU DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI ANGGOTA UNTUK MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PERAN ORGANISASI KOMPAS USU DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI ANGGOTA UNTUK MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP ( Studi Deskriptif Pada Korps Mahasiswa Pecinta Alam Dan Studi Lingkungan

Lebih terperinci

PEMEROLEHAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 2 3 TAHUN MELALUI PERMAINAN DAN NYANYIAN

PEMEROLEHAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 2 3 TAHUN MELALUI PERMAINAN DAN NYANYIAN PEMEROLEHAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 2 3 TAHUN MELALUI PERMAINAN DAN NYANYIAN SKRIPSI OLEH DITA WULANDARI PANGESTI LESTARI 090701003 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR BAGI MAHASISWA DALAM MERAIH PRESTASI (Studi Empiris pada Mahasiswa Progdi Akuntansi UPN Veteran Jawa Timur)

PERANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR BAGI MAHASISWA DALAM MERAIH PRESTASI (Studi Empiris pada Mahasiswa Progdi Akuntansi UPN Veteran Jawa Timur) PERANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR BAGI MAHASISWA DALAM MERAIH PRESTASI (Studi Empiris pada Mahasiswa Progdi Akuntansi UPN Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN DINAS SOSIAL DALAM PEMBINAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU OLEH : IRVAN ADE PUTRA

ABSTRAK PERANAN DINAS SOSIAL DALAM PEMBINAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU OLEH : IRVAN ADE PUTRA ABSTRAK PERANAN DINAS SOSIAL DALAM PEMBINAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU OLEH : IRVAN ADE PUTRA Dinas Sosial Kota Pekanbaru adalah merupakan tempat pelayanan sosial kepada gelandangan dan

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEMASANGAN INSTALASI PIPA AIR MINUM ANTARA PDAM TIRTANADI DENGAN PIHAK KONTRAKTOR (CV. INDRA UTAMA)

PERJANJIAN PEMASANGAN INSTALASI PIPA AIR MINUM ANTARA PDAM TIRTANADI DENGAN PIHAK KONTRAKTOR (CV. INDRA UTAMA) PERJANJIAN PEMASANGAN INSTALASI PIPA AIR MINUM ANTARA PDAM TIRTANADI DENGAN PIHAK KONTRAKTOR (CV. INDRA UTAMA) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat banyak harga-harga kebutuhan rumah tangga, angkutan umum dan biaya rumah sakit semakin mahal,

Lebih terperinci

MINAMI KALIMANTAN NO BUKIT HULU BANYU ZOKU NO DENTOUTEKI NA FUKU

MINAMI KALIMANTAN NO BUKIT HULU BANYU ZOKU NO DENTOUTEKI NA FUKU MINAMI KALIMANTAN NO BUKIT HULU BANYU ZOKU NO DENTOUTEKI NA FUKU KERTAS KARYA DIKERJAKAN O L E H RAWINDA AFRISNA NIM. 072203006 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Henni Triana. Manik NIM :

SKRIPSI. Henni Triana. Manik NIM : ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH SHOKO TENDO DALAM NOVEL YAKUZA MOON KARYA SHOKO TENDO YAKUZA MOON NO SHOSETSU NI OKERU SHUJINKO SHINRITEKI NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas

Lebih terperinci

KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN DI BAWAH UMUR ( Studi Putusan PN No. 609/Pid.B/2011/PN Mdn ) SKRIPSI

KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN DI BAWAH UMUR ( Studi Putusan PN No. 609/Pid.B/2011/PN Mdn ) SKRIPSI KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN DI BAWAH UMUR ( Studi Putusan PN No. 609/Pid.B/2011/PN Mdn ) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Lebih terperinci

RELASI LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN MENURUT PANDANGAN ISLAM DALAM NOVEL MAHA CINTA ADAM-HAWA KARYA MUHAMMAD EL-NATSIR: SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI OLEH:

RELASI LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN MENURUT PANDANGAN ISLAM DALAM NOVEL MAHA CINTA ADAM-HAWA KARYA MUHAMMAD EL-NATSIR: SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI OLEH: RELASI LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN MENURUT PANDANGAN ISLAM DALAM NOVEL MAHA CINTA ADAM-HAWA KARYA MUHAMMAD EL-NATSIR: SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI OLEH: SRI MULYATI 110701020 SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Setelah perang dunia II, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang

Bab 1. Pendahuluan. Setelah perang dunia II, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Setelah perang dunia II, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang industri. Dengan berkembangnya industri, maka muncullah kota-kota baru sebagai tempat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK FENOMENA PILIHAN HIDUP TIDAK MENIKAH (STUDI DESKRIPTIF PADA WANITA KARIR ETNIS BATAK TOBA DI KOTA MEDAN) SKRIPSI Diajukan Oleh PRIMA DAFRINA

Lebih terperinci

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN PERANAN LABORATORIUM FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas- Tugas Dan Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA HUKUM OLEH : THEOPILUS SEMBIRING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGAWASAN KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGAWASAN KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK LAPORAN TUGAS AKHIR PENGAWASAN KEPATUHAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA LUBUK PAKAM Disusun Oleh: NAMA : RIZKI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi, dan keluarga juga merupakan sistem sosial

Lebih terperinci

URUTAN PEMEROLEHAN KOSA KATA DASAR BAHASAINDONESIA DALAM BAHASA LISAN ANAK USIA 3 4 TAHUN : KAJIAN PSIKOLINGUISTIK SKRIPSI

URUTAN PEMEROLEHAN KOSA KATA DASAR BAHASAINDONESIA DALAM BAHASA LISAN ANAK USIA 3 4 TAHUN : KAJIAN PSIKOLINGUISTIK SKRIPSI URUTAN PEMEROLEHAN KOSA KATA DASAR BAHASAINDONESIA DALAM BAHASA LISAN ANAK USIA 3 4 TAHUN : KAJIAN PSIKOLINGUISTIK SKRIPSI DISUSUN OLEH: SITI FATIMA BATUBARA 100701048 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

GAMBARAN COPING STRES PADA LANSIA PENDERITA KELUMPUHAN PASCASTROKE. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persayaratan Ujian Sarjana Psikkologi

GAMBARAN COPING STRES PADA LANSIA PENDERITA KELUMPUHAN PASCASTROKE. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persayaratan Ujian Sarjana Psikkologi GAMBARAN COPING STRES PADA LANSIA PENDERITA KELUMPUHAN PASCASTROKE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persayaratan Ujian Sarjana Psikkologi Oleh SOFYAWATI. N 041301112 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITA SUMATERA

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA STIKER ANGKUTAN UMUM ANGKOT DI WILAYAH KUDUS SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA STIKER ANGKUTAN UMUM ANGKOT DI WILAYAH KUDUS SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM WACANA STIKER ANGKUTAN UMUM ANGKOT DI WILAYAH KUDUS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: NOVIANA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KATA SALAM DITINJAU DARI SOSIOLINGUISTIK BAHASA JEPANG SHAKAI GENGOGAKU KARA MITA AISATSU KOTOBA NO SHIYŌ NO BUNSEKI

ANALISIS PENGGUNAAN KATA SALAM DITINJAU DARI SOSIOLINGUISTIK BAHASA JEPANG SHAKAI GENGOGAKU KARA MITA AISATSU KOTOBA NO SHIYŌ NO BUNSEKI ANALISIS PENGGUNAAN KATA SALAM DITINJAU DARI SOSIOLINGUISTIK BAHASA JEPANG SHAKAI GENGOGAKU KARA MITA AISATSU KOTOBA NO SHIYŌ NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DALAM PENERBANGAN DOMESTIK (Studi Pada PT. Garuda Indonesia Airlines Tbk) SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DALAM PENERBANGAN DOMESTIK (Studi Pada PT. Garuda Indonesia Airlines Tbk) SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DALAM PENERBANGAN DOMESTIK (Studi Pada PT. Garuda Indonesia Airlines Tbk) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KUMPULAN CERPEN BOBO EDISI 39 TEMAN DALAM KEGELAPAN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KUMPULAN CERPEN BOBO EDISI 39 TEMAN DALAM KEGELAPAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KUMPULAN CERPEN BOBO EDISI 39 TEMAN DALAM KEGELAPAN SKRIPSI OLEH : YAYUK SUSANTI 110701055 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas maka BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa lansia memiliki alasan yang berbeda-beda ketika memillih untuk tinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM ATAS PENGUBAHAN SISTEM TRANSFER DANA YANG DILAKUKAN OLEH PENYELENGGARA BANK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2011 SKRIPSI

PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM ATAS PENGUBAHAN SISTEM TRANSFER DANA YANG DILAKUKAN OLEH PENYELENGGARA BANK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2011 SKRIPSI PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM ATAS PENGUBAHAN SISTEM TRANSFER DANA YANG DILAKUKAN OLEH PENYELENGGARA BANK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2011 SKRIPSI DiajukanuntukMelengkapiTugasAkhirdanMemenuhiSyarat-

Lebih terperinci

STRATEGI BERTAHAN HIDUP PETERNAK BABI DALAM PERKEMBANGAN KOTA MEDAN

STRATEGI BERTAHAN HIDUP PETERNAK BABI DALAM PERKEMBANGAN KOTA MEDAN STRATEGI BERTAHAN HIDUP PETERNAK BABI DALAM PERKEMBANGAN KOTA MEDAN (Studi Deskriptif Perumnas Mandala Kelurahan Tegalsari Mandala II, Kecamatan Medan Denai) SKRIPSI PURNAWAN ZARON HAREFA 050901023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang senantiasa mendambakan suasana lingkungan yang kondusif, penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan dimana mereka

Lebih terperinci

MOTTO. Al-qur an adalah sumber ilmu pengetahuan. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orangorang

MOTTO. Al-qur an adalah sumber ilmu pengetahuan. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orangorang iv MOTTO Al-qur an adalah sumber ilmu pengetahuan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orangorang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan allah maha mengetahui apa yang

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN KABINET DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 SKRIPSI

PEMBENTUKAN KABINET DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 SKRIPSI PEMBENTUKAN KABINET DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Lebih terperinci

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU) Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DAN MEMERINTAH DALAM ANIME ORE MONOGATARI EPISODE 1 KARYA KAZUNE KAWAHARA DAN ARUKO SKRIPSI.

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DAN MEMERINTAH DALAM ANIME ORE MONOGATARI EPISODE 1 KARYA KAZUNE KAWAHARA DAN ARUKO SKRIPSI. ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DAN MEMERINTAH DALAM ANIME ORE MONOGATARI EPISODE 1 KARYA KAZUNE KAWAHARA DAN ARUKO SKRIPSI Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Medan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada umumnya memiliki perilaku yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada umumnya memiliki perilaku yang berbeda-beda sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya memiliki perilaku yang berbeda-beda sesuai dengan kepribadian masing-masing. Perilaku adalah merupakan perbuatan atau tindakan dan perkataan seseorang

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.. tulis yang berjudul Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Adversity Quotient Pada

UCAPAN TERIMA KASIH. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.. tulis yang berjudul Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Adversity Quotient Pada UCAPAN TERIMA KASIH Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.. Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan kesempatan yang telah dilimpahkan-nya, sehingga penulis dapat

Lebih terperinci

PERANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI KOTA MEDAN SKRIPSI

PERANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI KOTA MEDAN SKRIPSI PERANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI KOTA MEDAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA (Studi pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata,Pemuda dan Olahraga Kota Dumai) Disusun Oleh : WIDYA RAHMAWATY NIM 050903076 DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERDA KABUPATEN INHIL NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET (STUDI KASUS DI KECAMATAN KERITANG)

IMPLEMENTASI PERDA KABUPATEN INHIL NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET (STUDI KASUS DI KECAMATAN KERITANG) IMPLEMENTASI PERDA KABUPATEN INHIL NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET (STUDI KASUS DI KECAMATAN KERITANG) SKRIPSI OLEH : REZA GUSTINA NIM. 11075200050 PROGRAM S1 JURUSAN ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PESAN MORAL DALAM NOVEL LELAKI YANG SETIA MENCUMBUI SENJA KARYA ANDI ZULFIKAR: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA

PESAN MORAL DALAM NOVEL LELAKI YANG SETIA MENCUMBUI SENJA KARYA ANDI ZULFIKAR: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA PESAN MORAL DALAM NOVEL LELAKI YANG SETIA MENCUMBUI SENJA KARYA ANDI ZULFIKAR: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI OLEH ANDI NIM 090701042 DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci