BAB 5 PEMANFAATAN HASIL ANALISIS CERITA RAKYAT SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DAN PROSES PEMBELAJARANNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 PEMANFAATAN HASIL ANALISIS CERITA RAKYAT SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DAN PROSES PEMBELAJARANNYA"

Transkripsi

1 BAB 5 PEMANFAATAN HASIL ANALISIS CERITA RAKYAT SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DAN PROSES PEMBELAJARANNYA 5.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas tentang pemanfaatan hasil kajian cerita rakyat dalam proses pembelajaran. Cerita rakyat yang telah dikaji, dimanfaatkan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Proses pembelajaran ini dilakukan di kelas X-3 Madrasah Aliyah Negeri Cipasung. Sebelum melakukan proses pembelajaran, peneliti menyusun silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) terlebih dahulu. Dalam penyusunannya, memperhatikan standar isi, standar proses, dan standar kompetensi lulusan. Standar isi struktur kurikulum SMA/MA mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib bagi seluruh peserta didik. Kaitan dengan penelitian ini adalah pada aspek keterampilan mendengarkan, yaitu SK (Standar Kompetensi) memahami cerita rakyat yang dituturkan dan KD (Kompetensi Dasar) menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman. Hal tersebut menunjukkan adanya kegiatan apresiasi sastra dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan demikian, SK dan KD tersebut dipandang cocok untuk dijadikan sarana pemanfaatan hasil analisis data dalam pembelajaran apresiasi sastra di kelas X. Yang Yang Merdiyatna, 2012 Penggalian Nilai-nilai Budaya Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 250 Sementara standar proses merupakan acuan dalam teknis penyusunan silabus dan rpp dalam pembelajaran mendengarkan cerita rakyat. Pada tahap penilaian, peneliti memperhatikan standar kompetensi lulusan SMA/MA, yaitu peserta didik memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel. Dengan demikian, penelitian ini pun relevan dengan kurikulum karena pemanfaatan hasil analisis data cerita rakyat dalam proses pembelajaran apresiasi sastra itu didukung oleh perangkat kurikulum yang sesuai. Namun, tetap ada pengembanganpengembangan dalam penyusunan silabus dan rpp. 5.2 Penyusunan Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (BSNP, 2006). Oleh karena itu, silabus yang dibuat pun mengacu pada sumber BSNP tersebut. Namun, pengembangannya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dengan tidak keluar dari SK (memahami cerita rakyat yang dituturkan) dan KD (menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman) yang telah ditetapkan. Berikut ini

3 251 silabus yang disajikan dalam proses pembelajaran.

4 252

5 253 SILABUS Standar Kompetensi Sekolah : MAN Cipasung Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua) Mendengarkan: 13. Memahami cerita rakyat yang dituturkan Kompetensi Dasar 13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman Materi Pembelajaran Perihal cerita rakyat Unsurunsur cerita rakyat nilai-nilai budaya Kegiatan Pembelajaran mempelajari perihal cerita rakyat Mendengarkan penuturan cerita rakyat Mengidentifikasi karakteristik tokoh cerita rakyat yang didengarkan Mengungkapkan nilai-nilai budaya dalam cerita rakyat Membandingkan nilai-nilai budaya dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai budaya masa kini Indikator Pencapaian Kompetensi Menemukan karakteristik tokoh cerita rakyat Menemukan nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat Menulis kembali isi cerita rakyat Karakter siswa yang diharapkan : semangat pantang penyerah, rasa syukur, saling berbagi, peduli sesama, jujur, tanggung jawab Penilaian Teknik Bentuk Contoh Penilaian Instrumen Instrumen Tes Tulis Uraian Tulislah nilai budaya yang terkandung dalam cerita! Tuliskan kembali isi cerita rakyat! Alokasi Waktu 2 x 45 menit Sumber Belajar Rekaman cerita rakyat/tuturan cerita rakyat, hasil kajian struktur dan nilai budaya cerita rakyat, Lembar Kerja Siswa, dan sumber tentang cerita rakyat lainnya.

6 Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Silabus yang telah dibuat di atas, akan dijabarkan kembali dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP yang dibuat mengacu pada SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) mendengarkan, yaitu SK memahami cerita rakyat yang dituturkan dan KD menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman. Berikut ini rancangan RPP yang dibuat untuk proses pembelajaran apresiasi sastra mendengarkan cerita rakyat. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran : MAN Cipasung : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : Mendengarkan 13. Memahami cerita rakyat yang dituturkan Kompetensi Dasar : 13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman Indikator : Menemukan karakteristik tokoh cerita rakyat Menemukan nilai budaya yang tercermin dari dalam cerita rakyat

7 255 Menuliskan kembali isi cerita rakyat 1. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat menjelaskan tokoh cerita rakyat dan karakteristiknya b. Siswa dapat menjelaskan nilai budaya yang tercermin dari dalam cerita rakyat d. Siswa dapat menuliskan kembali isi cerita rakyat Karakter siswa yang diharapkan: semangat pantang penyerah, rasa syukur, saling berbagi, peduli sesama, jujur, tanggung jawab 2. Materi Pembelajaran a. Perihal Cerita Rakyat Cerita Rakyat Cerita rakyat termasuk pada bentuk sastra lisan murni yaitu yang pada awalnya disajikan atau diceritakan secara lisan dan biasanya penyebarannya melalui mulut (lisan) serta susah diterima oleh masyarakat modern. Selain itu, bahasanya menggunakan bahasa lisan sehari-hari. Bentuk cerita rakyat di antaranya adalah mite, legenda, dongeng, dan cerita-cerita lainnya. Dalam pembelajaran ini akan dibahas mengenai cerita rakyat yang berbentuk legenda. Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar pernah terjadi. Legenda ditokohi manusia yang mempunyai sifat luar biasa. Tempat terjadinya di dunia ini dan terjadinya belum terlampau lama. Legenda juga dapat diperinci menjadi sub-sub bentuk yang lebih khas, seperti legenda keagamaan (legenda orang suci), legenda alam gaib, legenda perseorangan, dan legenda setempat. Pertama legenda keagamaan (legenda orang suci) yang biasanya menceritakan sosok yang suci sebagai penyebar agama. Kedua legenda alam yang gaib biasanya diisi dengan tokoh gaib atau yang sudah meninggal. Ketiga legenda perseorangan yang biasanya diisi oleh kisah seseorang di suatu tempat. Keempat legenda setempat yang biasanya menceritakan asal usul suatu tempat.

8 256 Dalam cerita rakyat, tidak terlepas dari fakta cerita di dalamnya. Di antaranya adalah adanya unsur tokoh yang mengisinya. Tokoh itu memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga menjadi tokoh yang menarik bagi pendengar. Selain itu, terdapat nilai budaya dalam cerita rakyat. Nilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai sesuatu yang ada dalam pikiran sebagian besar masyarakat, yang dianggapnya bernilai, berharga, dan penting dalam hidup sehingga menjadi pedoman pada kehidupannya. Nilai budaya itu dapat dilhat dari tindakan-tindakan tokoh dalam cerita rakyat. Misalnya, kejujuran yang sangat terlihat dari karakteristik tokoh. Kejujuran itu menjadi nilai budaya yang tercermin dari tokoh dalam cerita sehingga bisa diambil pelajaran tentang pentingnya kejujuran. Nilai budaya pun biasanya mendorong suatu pembangunan spiritual, seperti tahan menderita; berusaha dan bekerja keras; toleransi terhadap pendirian atau kepercayaan oranglain; dan gotong-royong. b. Teks Cerita Borosngora Cerita Prabu Sanghyang Borosngora Pada dahulu kala, kerajaan Galuh akhir dibagi tiga. Dari Panjalu sampai ke Ciamis disebutnya Soko Galuh, dari Ciamis sampai ke Banjarsari disebutnya Galuh Tengah, dari Banjarsari sampai ke Kalipucang Sirah Galuh. Di sini masih hutan belantara. Soko Galuh itu suka disebut Dayeuh Luhur. Ada seseorang di sana perempuan dari Gunung Bitung namanya Ratu Galuring Sajagat, dinikahi oleh seorang laki-laki dari Gunung Sawal namanya Prabu Trisnajati. Mereka mempunyai tiga putra kembar. Yang pertama perempuan, diberi nama Ratu Sanghyang Permana Dewi, dia memiliki ilmu karahayuan. Yang dilahirkan kedua adalah laki-laki diberi nama Sanghyang Pongkang Sang Rumang Hyang, dia memiliki ilmu tahan pukul, dan menyebarkan ilmu dan keturunan di Talaga Manggung Majalengka. Yang terakhir laki-laki, diberi nama Sanghyang Bleg Tambleg Raja Gulingan, bernama Bleg Tambleg Raja Gulingan, seorang ahli pertanian. Dipraktekannya pertanian dan menyebarkan keturunan di Kuningan makamnya di Madirantang Kuningan. Ratu Permana Dewi dinikahi seorang laki-laki bernama Sanghyang Rangga Gumilang dari Kerajaan Batu Datar Gunung Sawal dan mempunyai putra satu laki-laki, diberi nama Sanghyang Prabu Lembu Sampulur Panjalu Luhur 1. Dia ketika menjabat raja sangat mengasihi dan menyayangi masyarakat, masyarakat pun diharuskan banyak bersosial, masyarakat itu harus silih asah silih asuh silih pikadeudeuh silih pikanyaah, akhirnya itu Prabu Lembu Sampulur Panjalu 1 oleh rakyat Soko Galuh itu diberi gelar atau titel, gelarnya Siliwangi, dari asal silih asah silih asuh silih pikadeudeuh silih pikanyaah. Prabu Lembu Sampulur 1 atau Siliwangi ke 1 mempunyai putra satu namanya Prabu Sanghyang Cakradewa. Cakradewa seorang raja Panjalu yang weruh sadurung winarah waspada permana tingal, bahwa di jagat raya nanti selain ilmu yang dipegang olehnya ilmu yang berkaitan dengan masyarakat, ada lagi ilmu yang lebih tinggi mu jizatnya daripada yang dipegang olehnya, dia mengatakan ilmu sajati yang maksudnya agama Islam.

9 257 Sanghyang Prabu Cakradewa putranya banyak enam. Yang pertama Prabu Lembu Sampulur 2, yang menyebarkan keturunan di Gunung Tampomas Sumedang. Yang kedua Borosngora yang nanti mencari agama Islam. Yang ketiga Panji Barani semenjak masuk Islam Panji Barani diberi gelar Kiyai Santang. Yang keempat Mamprang Tabayang. Yang kelima perempuan Ratu Pundut Agung. Yang keenam perempuan Anggarunting, Anggarunting seorang putri Panjalu yang gagah perkasa, kalau siraman suka turun ke laut. Bukan berenang di laut itu tapi jalan-jalan di dasarnya. Jadi dalam dan dangkalnya laut itu tahu. Tersebutnya memang di laut kidul, tapi bukan berarti Rorokidul. Rorokidul itu di Karang Bolong. Tempat turun akan siram terkenal sampai sekarang Palabuan Ratu yang ada di Sukabumi. Anggarunting itu tidak pulang lagi ke Panjalu, tetapi menyebarkan keturunan di kota Bogor, jadi orang Bogor berasal dari sini juga. Yang kedua Borosngora yang mencari agama Islam. Eyang Borosngora mempunyai kebiasaan, yaitu kalau mau berguru itu dijajaki dulu, untuk apa dijadikan guru kalau ilmunya lebih masih rendah. Nah, suatu ketika kalah oleh orang ujung kulon, berguru lah di Ujung Kulon. Sesudah berguru di ujung kulon itu, tidak langsung pulang ke Panjalu, tetapi berkelana dulu setiap pandeta yang gagah perkasa resi yang gagah sakti didatangi oleh Borosngora tidak ada yang mengalahkan. Setelah datang kembali ke Panjalu Ayahnya termenung, karena diminta mencari ilmu sejati, malah memiliki ilmu yang seperti itu dan akhirnya Ayahnya tidak setuju. Karena belum terlihat tanda-tandanya, Ayahnya mengadakan syukuran, selain dari memuja, memuji, makanan, dan minuman kesenian tidak lupa diadakan, ketika Eyang Borosngora menari, kaki yang kanan ke atas, samping kaki yang kiri tertarik ke pinggir di kakinya ada cap Ujung Kulon, yaitu menganut ilmu kadugalan. Ayahnya tidak setuju, namun tetap diberi pengarahan, syukur ananda sudah punya ilmu seperti itu, untuk bela diri, tapi sekarang ananda tingkatkan lagi mencari ilmunya. Kemudian tersinggung Eyang Borosngora itu karena harus ditingkatkan lagi ilmunya. Sudah merasa gagah kenapa harus ditingkatkan lagi ilmunya, kemudian dia demontrasi meminta untuk dikaradekan tidak mempan minta dibakar tidak mempan. Ayahanda kurang apa lagi ilmu saya sudah tidak mempan dikadek tidak mempan dibakar, mengapa harus meningkatkan lagi ilmu? Ayahnya berkata, sudahlah ananda jangan banyak bicara, segera cari ilmu sajati atau agama Islam, dan jangan dulu pulang kalau belum bisa membawa air dalam gayung yang berlubang. Jadi gayung itu berlubang tapi air jangan bocor. Oleh Borosngora dilihat-lihat apakah ini itu bisa membawa air dalam tempat yang berlubang seperti ini atau tidak. Setelah dipikir masak-masak, baik-baik, mana mungkin Ayahanda menyuruh kalau itu ilmu tidak ada. Dia dengan disertai memohon dari Ayahnya berangkatlah dirinya dan sampai di satu tempat disebut lembah jin, dan bertemu dengan seorang tua yaitu Saidina Ali, kemudian dia berguru kepada Saidina Ali, tapi sebelum berguru itu beradu dulu dengan Saidina Ali.

10 258 Kemudian setelah kalah dia menyerah meminta berguru kepadanya oleh Saidina Ali pun diislamkan, dikhitan kemudian diberi petuah dan dibaiat, pertama harus membaca bismillahirohmanirohim, kedua mengucapkan dua kalimat sahadat, ketiga tiga kali mengucapkan kalimah toyibah atau kalimat takwa atau dikir, masuk agama Islam tahun 675 masehi. Saidina Ali memberi amanat, ananda sudah masuk agama Islam, barang siapa yang sudah masuk agama Islam wajib kudu harus melaksanakan fardu yang lima waktu usahakan tepat waktu. Dalam waktu setelah solat itu dikir harus diamalkan paling sedikit 33 lebih banyak lebih bagus. Selanjutnya setelah dia memahami rukun Islam rukun iman dengan artinya, berpamitan saya mau pulang tetapi oleh Ayahanda harus membawa air dalam gayung yang berlubang seperti ini. silahkan ambil air zam-zam, kata Saidina Ali. Berangkat ke sumur zam-zam membacakan bismillahirohmanirohim mengucapkan dua kalimat sahadat mengucapkan dikir tiga kali, kemudian air dikeataskan Alhamdulilahirobilalamin oleh kehendak zat yang maha kuasa walaupun gayung itu berlubang airnya tidak keluar. Sujud sukur kepada yang agung menjerit kepada yang maha suci, kepada yang maha kuasa, karena bertahun-tahun baru berhasil. Setelah berhasil itu, Eyang Borosngora tambah gembira lagi karena mendapatkan milik yang tidak disangka-sangka, bahwasanya diberi tanda mata atau diberi kenang-kenangan atau diberi oleh-oleh, yaitu pedang julpikar, kis, uluh, sorban, jubah, diberi nama Haji Syeh Abdul Iman. Selanjutnya pulang dari sana ke sini itu membaca bismillahirohmanirohim dua kalimah sahadat kalimah toyibah. Datangnya itu di gunung sebelah utara terhampar terlihat Legok Jambu. Legok Jambu itu pesawahan orang Banten yang luasnya 700 hektar lebih, ada yang bergunungnya Pasir Jambu luasnya 7 hektar lebih, sebelahnya lagi yang menanjak pertama namnya Cibutut ditutup sehingga tidak da jalan, sebelah timur ada mengalir ke sana ke Ranjeng tidak ada jalan. Air semakin besar, sudah besar ditambah dengan air zam-zam segayung sambil menuangkannya bismilahirohmanirohim mengucapkan dua kalimah sahadat mengucapkan dikir tiga kali Situ Lengkong jadinya. Jadi Situ Lengkong itu bukan situ alam, situ buatan yang dibuat oleh Borosngora. Peralatannya dahulunya disimpan di kerajaan, lama kelamaandari kerajaan itu membuat saja bangunan, disebutnya Bumi Alit. Setiap senin akhir maulud/robiul awal suka dibersihkan, namanya yanko bahasa arab artinya bersuci/bersih-bersih dari kata yanko berubah jadi nyangku. Nyangku bukan agama tapi budaya. Eyang Borosngora memberi amanat, kalau saya meninggal rahasiakan makam saya. Jadi makam Borosngora dirahasiakan entah dimana entah dimana. Sampai pada akhirnya berebut, kata orang Kutay di Kalimantan di di sini Borosngora dimakamkannya di Kutay, tapi di sini namanya diganti jadi Eyang Syeh Adi Cakraningrat. Kata orang Banten di sini di Banten Borosngora dimakamkannya karena menyebarkan agama di sini, di sini namanya diganti Eyang Syeh Haji Gebangsamaraja. Kata orang Ciasem di sini di Ciasem dimakamkannya, tapi di sini diganti namanya Eyang Syeh Saefuloh. Kata orang Sukabumi di sini di Sukabumi dimakamkannya, saya keturunannya di sini

11 259 namanya Eyang Syeh Haria Jampang Manggung. Kata orang Pandeglang di sini di Pandeglang dimakamkannya, di sini namanya Eyang Syeh Haji Sampulur. Kata orang Cirebon di sini di Cirebon di sini namanya Syeh Haji Abdul Iman. Kata orang Cirebon lagi itu di sini Cirebon di sini itu Embah Pusaka, begitu lah kisahnya. 3. Metode Pembelajaran a. Diskusi b. Tanya Jawab c. Inkuiri 4. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal (10 menit) 1) Guru mengucapkan salam 2) Guru memulai pembelajaran dengan berdo a bersama-sama 3) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran mendengarkan cerita rakyat 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti (70 menit) > Eksplorasi 1) Siswa bertanya jawab dengan Guru tentang cerita rakyat 2) Siswa menyimak penjelasan perihal cerita rakyat 3) Siswa menyimak penjelasan unsur tokoh dalam cerita rakyat 4) Siswa bertanya jawab dengan Guru tentang nilai budaya dalam cerita rakyat

12 260 5) Siswa menyimak penjelasan tentang nilai budaya dalam cerita rakyat 6) Siswa membagi diri dalam beberapa kelompok 7) Siswa mendengarkan cerita rakyat > Elaborasi: 1) siswa menemukan tokoh-tokoh dalam cerita rakyat 2) siswa menemukan watak/sifat tokoh dalam cerita rakyat 3) siswa mendiskusikan watak tokoh dalam cerita rakyat 4) siswa menemukan nilai budaya dalam cerita rakyat 5) siswa mendiskusikan nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat 6) siswa berdiskusi dengan kelompoknya 7) siswa mencatat hasil temuan dalam diskusi kelompoknya 8) siswa/perwakilan siswa melaporkan hasil diskusinya dalam diskusi kelas 9) siswa untuk memberi komentar pemaparan hasil temuan siswa lainnya 10) siswa mengambil hikmah dari isi cerita rakyat > Konfirmasi 1) Siswa diberikan umpan balik berupa pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa 2) Siswa diberikan penguatan bahwa nilai budaya yang positif dapat kita contoh dalam kehidupan sekarang 3) Siswa diberikan tambahan atas kekurangan pemahaman nilai budaya yang terkandung dari tokoh dalam cerita

13 261 4) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang yang belum dimengerti, terutama yang kurang atau belum berpartisifasi aktif 5) Siswa diberikan penguatan dan penyimpulan atas pembelajaran yang telah dilakukan c. Kegiatan Akhir ( 10 menit) 1) Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan 2) Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk memberikan evaluasi kepada siswa dalam apresiasi sastra mendengarkan cerita rakyat 3) Guru mengajak siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa a 5. Sumber Belajar a. Hasil kajian cerita rakyat b. Buku pelajaran bahasa dan sastra Indonesia c. Lembar Kerja Siswa d. Sumber tentang cerita rakyat lainnya 6. Penilaian (Evaluasi) a. Jenis tagihan : Tugas individu b. Teknik : Tes tulis c. Bentuk instrumen : uraian d. Soal / instrumen :

14 262 A. Petunjuk 1. Dengarkanlah dan simaklah dengan seksama cerita rakyat Maung Panjalu yang dituturkan! 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat, singkat, dan jelas berdasarkan cerita yang telah didengarkan! 3. Kerjakan dengan jujur! B. Pertanyaan 1. Tuliskan lima tokoh dari dalam cerita beserta karakteristiknya! 2. Tuliskan lima nilai budaya yang tercermin dari tokoh cerita! 3. Tuliskan kembali isi cerita secara singkat dan tuntas! Pedoman Penilaian No. Kriteria Penilaian Skor 1. Siswa mampu menuliskan 5 s.d. 3 tokoh dengan 3 karakteristiknya Siswa mampu menuliskan 2 s.d. 1 tokoh dengan 2 karakteristiknya Siswa mampu menuliskan 5 s.d. 3 tokoh saja 2 Siswa mampu menuliskan 2 s.d. 1 tokoh saja 1 2. Siswa mampu menuliskan 5-3 nilai budaya 3 Siswa mampu menuliskan 2-1 nilai budaya 2 3. Siswa mampu menuliskan kembali isi cerita dengan tuntas 4 Siswa mampu menuliskan kembali isi cerita kurang tuntas 3 Skor maksimal No 1 : 3 No 2 : 3 No 3 : 4 + Jumlah : 10 Skor Maksimal 10

15 263 Perhitungan nilai akhir dalam skala Perolehan Skor Nilai akhir = X Skor Ideal (100) Skor Maksimal (10) Mengetahui, Tasikmalaya, Mei 2012 Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran Drs. H. A. Badruzzaman, M.Pd. Yang Yang M. NIP

16 264 LEMBAR KERJA SISWA Pelajaran Kelas Semester Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator : Bahasa dan Sastra Indonesia : X (sepuluh) : 2 (dua) : Mendengarkan Cerita Rakyat Berbentuk Legenda : 13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman : - Menemukan karakteristik tokoh cerita rakyat - Menemukan nilai budaya yang tercermin dari dalam cerita rakyat - Menuliskan kembali isi cerita rakyat Ringkasan Materi : Cerita Rakyat Cerita rakyat termasuk pada bentuk sastra lisan murni yaitu yang pada awalnya disajikan atau diceritakan secara lisan dan biasanya penyebarannya melalui mulut (lisan) serta susah diterima oleh masyarakat modern. Selain itu, bahasanya menggunakan bahasa lisan sehari-hari. Bentuk cerita rakyat di antaranya adalah mite, legenda, dongeng, dan cerita-cerita lainnya. Dalam pembelajaran ini akan dibahas mengenai cerita rakyat yang berbentuk legenda. Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar pernah terjadi. Legenda ditokohi manusia yang mempunyai sifat luar biasa. Tempat terjadinya di dunia ini dan terjadinya belum terlampau lama. Legenda juga dapat diperinci menjadi sub-sub bentuk yang lebih khas, seperti legenda keagamaan (legenda orang suci), legenda alam gaib, legenda perseorangan, dan legenda setempat. Pertama legenda keagamaan (legenda orang suci) yang biasanya menceritakan sosok yang suci sebagai penyebar agama. Kedua legenda alam yang gaib biasanya diisi dengan tokoh gaib atau yang sudah meninggal. Ketiga legenda perseorangan yang biasanya diisi oleh kisah seseorang di suatu tempat. Keempat legenda setempat yang biasanya menceritakan asal usul suatu tempat. Dalam cerita rakyat, tidak terlepas dari fakta cerita di dalamnya. Di antaranya adalah adanya unsur tokoh yang mengisinya. Tokoh itu memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga menjadi tokoh yang menarik bagi pendengar. Selain itu, terdapat nilai budaya dalam cerita rakyat. Nilai budaya merupakan konsepkonsep mengenai sesuatu yang ada dalam pikiran sebagian besar masyarakat, yang dianggapnya bernilai, berharga, dan penting dalam hidup sehingga menjadi pedoman pada kehidupannya. Nilai budaya itu dapat dilhat dari tindakan-tindakan tokoh dalam cerita rakyat. Misalnya, kejujuran yang sangat terlihat dari karakteristik tokoh. Kejujuran itu menjadi nilai budaya yang tercermin dari tokoh dalam cerita sehingga bisa diambil pelajaran tentang pentingnya kejujuran. Nilai budaya pun biasanya mendorong suatu pembangunan spiritual, seperti tahan

17 265 menderita; berusaha dan bekerja keras; toleransi terhadap pendirian atau kepercayaan oranglain; dan gotong-royong. Latihan : A. Petunjuk 1. Dengarkanlah dan simaklah dengan seksama cerita rakyat Borosngora yang dituturkan! 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat, singkat, dan jelas berdasarkan cerita yang telah didengarkan! 3. Diskusikanlah jawaban Anda dengan teman satu kelompok dan laporkan dalam bentuk tertulis dan lisan! B. Pertanyaan 1. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut? 2. Bagaimanakah sifat tokoh utama tersebut? 3. Siapakah tokoh lain selain tokoh utama? 4. Dilihat dari sifatnya, tokoh mana saja yang dapat dicontoh? 5. Nilai budaya apa saja yang tercermin dari tindakan tokoh dalam cerita tersebut? 6. Siapakah yang telah mengalahkan Borosngora dan mengajarinya ilmu agama Islam? 7. Siapakah yang menyuruh Borosngora mencari ilmu sejati atau agama Islam? 8. Siapakah Sanghyang Prabu Cakradewa? 9. Merupakan cerminan apakah tindakan Sanghyang Prabu Cakradewa melakukan syukuran dengan memberi makan dan minum? 10. Cerminan seperti apakah nilai budaya yang dimiliki oleh Prabu Lembu Sampulur 1?

18 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Proses pembelajaran ini diawali dengan kegiatan awal, yaitu Guru memulai dengan ucapan salam dan berdo a bersama-sama dengan siswa untuk kelancaran kegiatan pembelajaran. Setelah itu, Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan tujuan pembelajarannya. Pada kegiatan inti dimulai dengan melakukan eksplorasi materi tentang cerita rakyat. Guru mengajukan pertanyaan tentang apa yang dimaksud cerita rakyat. Siswa pun antusias menjawab perihal cerita rakyat. Masing-masing siswa memberikan pemahamannya tentang cerita rakyat. Rangkaian jawaban siswa pun disimpulkan bersama-sama menjadi sebuah definisi yang menunjukan pengertian cerita rakyat. Setelah itu, Guru bertanya tentang unsur-unsur intrinsik dalam cerita rakyat. Siswa pun menjawab dengan beragam macam jawaban. Jawaban-jawaban tersebut disusun bersama-sama dengan siswa sehingga menjadi jawaban yang diharapkan. Selanjutnya Guru membagi siswa menjadi delapan kelompok dan mengajak untuk siswa mendengarkan cerita rakyat yang dituturkan. Setelah selesai mendengarkan cerita rakyat yang dituturkan, dilanjutkan dengan melakukan elaborasi. Di antaranya adalah siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing menjawab soal-soal yang telah tersedia pada lembar kegiatan siswa yang telah dibuat oleh Guru. Selama diskusi kelompok berlangsung, siswa berdiskusi menemukan tokoh-tokoh dan watak/sifat tokoh dalam cerita rakyat serta menuliskan jawabannya. Siswa pun berdiskusi

19 267 menemukan nilai budaya dalam cerita rakyat dan memenuliskan nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat. Sementara itu, Guru secara bertahap memberikan pengarahan dan memfasilitasi siswa aktif dalam diskusi kelompoknya. Setelah diskusi kelompok selesai, masing-masing siswa mencatat hasil temuan dalam diskusi kelompoknya. Setelah itu, perwakilan kelompok (satu dari kelompok laki-laki dan satu dari kelompok perempuan) melaporkan hasil diskusinya dalam diskusi kelas dan siswa lainnya memberi komentar serta mengambil hikmah dari isi cerita rakyat. Kelompok yang maju pertama adalah perwakilan kelompok lima yaitu Yoga. Dalam pemaparan hasil temuannya, kelompok ini cukup memahami unsur tokoh dengan karakteristiknya. Seperti saat menjelaskan tokoh Borosngora yang pada awalnya memang seorang yang merasa bangga dengan ilmunya, tetapi pada akhirnya rendah hati dan mau menerima kekurangan ilmunya. Selain itu, kelompok ini pun mampu menjelaskan nilai budaya yang tercermin. Salah satunya adalah adanya konsep bersosial yaitu silih asah silih asuh silih pikadeudeuh silih pikanyaah yang tercermin dari tokoh Prabu Lembu Sampulur Panjalu Luhur 1. Kelompok yang maju yang kedua adalah dari kelompok satu yaitu Annisya. Dalam pemaparan hasil temuannya, kelompok ini cukup memahami unsur tokoh dengan karakteristiknya. Seperti saat menjelaskan tokoh Borosngora yang dikatakan memiliki kekuatan yang lebih dan penuh semangat mencari ilmu serta akhirnya berhasil. Selain itu, mampu juga menggali nilai budaya yang tercermin dari tokoh cerita, yaitu rasa syukur dan saling mengasihi dengan sesama manusia. Setelah itu, ada siswa yang bertanya yaitu Yoga dan Rizal yang menanyakan

20 268 tentang alasan Borosngora dijadikan tokoh utama karena keahlian yang dimiliki oleh Borosngora, padahal Anggrunting juga memiliki kekuatan. Anggota dari kelompok satu pun menjawab secara bergiliran tentang pertanyaan yang muncul terhadap pemaparan hasil diskusi mereka. Di antaranya adalah bahwa memang Anggarunting juga memiliki keahlian khusus. Akan tetapi, Borosngora lebih banyak intensitasnya dan merupakan sosok yang mencari ilmu sejati atau agama Islam sehingga dimasukan sebagai tokoh utama. Penanya pun merasa puas dengan dengan jawaban kelompk satu. Setelah selesai diskusi kelas, dilanjutkan dengan melakukan konfirmasi. Guru memberikan umpan balik berupa pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa. Siswa pun memberikan pemahamannya tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Beberapa siswa ada yang sudah cukup memahami dan ada yang masih kurang dan perlu diberi penguatan kembali. Guru pun memberikan penguatan dan tambahan kembali terhadap pemahaman yang kurang, yaitu menjelaskan kembali tentang nilai budaya yang tercermin dari tindakan tokoh dalam cerita. Setelah itu, Guru kembali memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang yang belum dimengerti, terutama yang kurang atau belum berpartisifasi aktif. Siswa pun ada yang mengajukan pertanyaan tentang rangkaian tokoh dalam cerita apakah membentuk suatu rangkaian keturunan. Guru pun memberikan penjelasan bahwa rangkaian tokoh itu bisa menjadi suatu urutan keturunan dalam menganalisis tokoh yang saling berkaitan dari fakta cerita yang ditemukan. Seperti tindakan tokoh Sanghyang Rangga Gumilang menikahi Ratu Permana Dewi dan menghasilkan keturunan satu yaitu Sanghyang Prabu Lembu Sampulur Panjalu

21 269 Luhur 1, maka dapat menjadi urutan keturunan dari Sanghyang Rangga Gumilang ke Sanghyang Prabu Lembu Sampulur Panjalu Luhur 1 dan sampai ke bawahnya. Selain itu, beberapa siswa bertanya tentang nilai budaya yang terkandung dalam cerita itu bagaimana. Guru pun memberikan penjelasan bahwa nilai budaya yang terkandung dalam cerita dapat juga dilihat dari tindakan tokoh dalam cerita. Misalnya, tindakan Cakradewa yang menjamu dengan memberi makan dan minum, menunjukan adanya nilai budaya saling berbagi dan bersyukur. Setelah tidak ada lagi yang bertanya, Guru pun memberi kesimpulan atas pembelajaran yang telah dilakukan. Pada kegiatan akhir, Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan meminta siswa mengemukakan tanggapan tentang pengalaman belajar yang baru saja ditempuh. Siswa pun mengemukakan hal-hal yang menarik seperti pada saat mendengarkan cerita rakyat yang dituturkan, menemukan pembelajaran hidup yang harus semakin baik, dan mengemukakan kendala mendengarkan yang perlu terus dilatih. Setelah itu, Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan evaluasi kepada siswa atas pembelajaran yang telah dilakukan, yaitu mendengarkan cerita rakyat dan menjawab soal yang telah disediakan. Setelah selesai, Guru mengajak siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa a semoga pembelajaran yang telah dilakukan bermanfaat bagi semuanya.

22 Analisis Keterpahaman Siswa Terhadap Cerita Rakyat yang Dituturkan Secara Langsung (Pembahasan Hasil Pembelajaran) Untuk mengetahui pemahaman siswa atas proses pembelajaran yang telah dilakukan, perlu adanya evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran ini memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah dirancang dalam RPP, yaitu berkaitan dengan aspek tokoh cerita rakyat, nilai budaya yang tercermin dari tokoh dalam cerita rakyat, dan menceritakan kembali isi cerita rakyat dalam bentuk tulisan. Hasil evaluasi dilihat dengan KKM pelajaran Bahasa Indonesia yang telah ditetapkan oleh pihak Madrasah. Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan, diperoleh nilai akhir setiap siswa. Melihat dari jawaban siswa, sebagian besar siswa sudah memahami dan mengerti dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Namun, ada satu aspek yang masih perlu diperkuat kembali. Hal itu adalah seperti yang terjadi pada proses pembelajaran, yaitu siswa masih kurang memahami menggali nilai budaya yang terkandung dalam cerita. Dalam artian siswa kurang mampu mengelompokannya. Akan tetapi, mendeskripsikan nilai budayanya mampu, hanya saja masih kesulitan menentukan nilai budaya apa dari deskripsi yang mereka temukan. Berikut ini sebaran nilai hasil evaluasi (tes tulis) siswa mendengarkan cerita rakyat berbentuk legenda. Tabel 5.1 Nilai Hasil Evaluasi Siswa Nomor Soal No. Nama Skor Total Nilai Yoga Trianzar Malik Amaliya Sholihah

23 Rian F Arif Syahrul M Gina Nurfatimah Rani Sucita Annisyah Siti Rohmah Dian Kurniawati M. Rizal F Indri Syafira Subhan Abdul Muttaqien Moch. Reva Fauzi Ariningsih Hetin Martinah Erpini Sakinah Ai Herlina Efrina Nursabila M. Ibnu Hamdun Snae Lely Amalia Andri Arif Permadi Rizqi Khoerulloh Ai Eva Anisa Riyanie Burhan A. Sahdul Gunawan Shopya Khoerun N Wiwit Siti Nur Azizah Tia Sri Rahayu M. Ilham Fachrudin Sintiya Dewi Permana Dani Iskandar

24 272 Dari 31 orang siswa yang diberi evaluasi mendengarkan cerita rakyat yang dituturkan secara langsung, sebanyak 26 siswa memenuhi nilai KKM 75 yang telah ditetapkan pihak Madarasah yaitu dengan nilai lebih dari 75. Sementara sebanyak 5 siswa belum memenuhi KKM, karena mendapat nilai 70. Siswa yang belum memenuhi KKM ini rata-rata kurang mampu menemukan nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat. Berikut ini daftar nilai hasil evaluasi siswa berdasarkan KKM yang telah ditetapkan. Tabel 5.2 Rekap Nilai Hasil Evaluasi Siswa dengan KKM No. Nama Nilai KKM 1. Yoga Trianzar Malik 100 L 2. Amaliya Sholihah 100 L 3. Rian F. 70 BL 4. Arif Syahrul M. 90 L 5. Gina Nurfatimah 100 L 6. Rani Sucita 90 L 7. Annisyah Siti Rohmah 90 L 8. Dian Kurniawati 100 L 9. M. Rizal F. 80 L 10. Indri Syafira 80 L 11. Subhan Abdul Muttaqien 100 L 12. Moch. Reva Fauzi 100 L 13. Ariningsih 100 L 14. Hetin Martinah 100 L 15. Erpini Sakinah 100 L 16. Ai Herlina 100 L 17. Efrina Nursabila 90 L 18 M. Ibnu Hamdun Snae 70 BL 19 Lely Amalia 100 L

25 Andri Arif Permadi 100 L 21. Rizqi Khoerulloh 90 L 22. Ai Eva 70 BL 23. Anisa Riyanie 90 L 24. Burhan 90 L 25. A. Sahdul Gunawan 70 BL 26. Shopya Khoerun N. 90 L 27. Wiwit Siti Nur Azizah 100 L 28. Tia Sri Rahayu 90 L 29. M. Ilham Fachrudin 90 L 30. Sintiya Dewi Permana 80 L 31. Dani Iskandar 70 BL Keterangan: L = Lulus KKM BL = Belum Lulus KKM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 169 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah diuraikan hasil penelitian pada bagian terdahulu tesis ini, dirumuskan simpulan sebagai berikut. 1) Struktur yang terkandung dalam cerita rakyat masyarakat

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia. Kelas VII Kurikulum 2013

: Bahasa Indonesia. Kelas VII Kurikulum 2013 RPP Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum 2013 Contoh RPP Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran :

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi

Lebih terperinci

Lampiran 1 BIODATA PENULIS

Lampiran 1 BIODATA PENULIS Lampiran 1 BIODATA PENULIS 1. Nama lengkap Drs. Sawali, M.Pd. 2. Tempat, tanggal lahir Grobogan, 19 Juni 1964 3. Alamat Perum BTN Blok C-21 RT 03/RW X Kelurahan Langenharjo, Kec. Kendal, Kabupaten Kendal,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIT 5 9.1 Menyimpulkan pesan pidato/ ceramah/ khotbah yang didengar 10.1 Berpidato/ berceramah/ berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas 15.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS 1 SD

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS 1 SD CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS 1 SD Identitas Sekolah : (tuliskan nama satuan pendidikan) Kelas/Semester : I/1 Tema/Sub Tema : Diriku / Aku dan teman baru Pertemuan Ke : 2

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIT 6 9.2 Memberi komentar tentang isi pidato/ ceramah/ khotbah 10.2 Menerapkan prinsip-prinsip diskusi 15.2 Membandingkan karakteristik novel angkatan 20-30 an 16.2 Menulis naskah drama berdasarkan peristiwa

Lebih terperinci

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu. Silabus Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX/2 Tema : Kepedulian Sosial Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan Mamahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan) Satuan Pendidikan : SMP Negeri Banjar Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : VIII / Materi pokok : Teks Fabel Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 1. : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 1. : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : SMA NEGERI 2 SLEMAN : Ekonomi : XI/Gasal : 2 x 30 menit : 5. Memahami

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI 13108241151 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Hari / Tanggal : Jum at / 26 Agustus 2016

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Hari / Tanggal : Jum at / 26 Agustus 2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan : SD N Percobaan 2 Kelas : I A Semester : 1 Hari / Tanggal : Jum at / 26 Agustus 2016 Tema Subtema : Diriku : Aku Istimewa Pembelajaran : 6 Alokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan formal yang berada di Desa Durungbanjar Kecamatan Candi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan formal yang berada di Desa Durungbanjar Kecamatan Candi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. pendidikan formal yang berada di Desa Durungbanjar Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, Madrasah ini berdiri pada tahun 1969. Madrasah bertingkat, dan juga memiliki

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP Negeri 1 Telagasari : Prakarya (Pengolahan) : VII/1 : Pengolahan Minuman Segar : 1 Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIT 8 13.2 Menjelaskan alur peristiwa dari suatu sinopsis novel yang dibacakan 14.2 Menilai mementasan drama yang dilakukan oleh siswa 11.3 Menyimpulkan gagasan utama suatu teks dengan membaca cepat ±200

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA

Lebih terperinci

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum BAB V BAHAN AJAR TEKS SASTRA DI SMP A. Dasar Pemikiran Hasil kajian struktur dan nilai-nilai moralpada cerpen-cerpensurat kabar Suara Merdeka yang telah dilakukan perlu ditindaklanjuti dengan menawarkan

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran. SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks Aspek Standar : Mendengarkan : 1. Memahami informasi melalui tuturan Dasar 1.1. Menyimpulkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIT 7 13.1 Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan 14.1 Membahas pementasan drama yang ditulis siswa 11.1 Menemukan gagasan dari beberapa artikel dan buku melalui kegiatan membaca

Lebih terperinci

2012

2012 RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah : Tema : Lingkungan Kelas/Semester : III / 1 Alokasi Waktu : 3 minggu I STANDAR KOMPETENSI I PKn 1 Mengamalkan makna Sumpah Pemuda II IPS 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sumanggi Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan situs sejarah adalah Situ Lengkong yang berada di desa Panjalu, Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. dan situs sejarah adalah Situ Lengkong yang berada di desa Panjalu, Kecamatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai objek wisata dan situs sejarah adalah Situ Lengkong yang berada di desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA. 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

BAB V MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA. 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP 207 BAB V MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP Dalam pelaksanaan pembelajaran novel yang digunakan sebagai materi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua) Tema ke : 6 Indahnya Negeriku Sub Tema ke : 1 Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan Pembelajaran ke : 1 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 3 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 35 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Lingkungan Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit ( 3 x pertemuan) Pelaksanaan : 27

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Madrasah Mata pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : MTs Negeri 6 Sleman : SKI : VII/Ganjil : Misi Dakwah Nabi Muhammad SAW. : 2 X 40 Menit A. KOMPETENSI INTI 1.

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada Bab V dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 6.1 Simpulan Memperhatikan rumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Perencanaan Pembelajaran PKn dengan Model Cooperative Learning tipe Numbered Head Together pada peserta didik di kelas V SDN 22 Alai Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Percobaan 2 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IIA/I Alokasi waktu : 2x35 menit A. Standar Kompetensi 3. Memahami teks pendek

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IX/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami dialog interaktif pada tayangan televise / siaran radio

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24) Sekolah : SMP N 2 Palembang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/I Materi : Operasi pada himpunan (Irisan) KD.3 dan KD.4 Alokasi Waktu : 2x40 (Pertemuan

Lebih terperinci

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

IKLAN. File bisa dikirim Via  ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda. IKLAN Kami menyediakan Paket Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 lengkap untuk semua mata pelajaran tingkat SMA/Ma/SMK, SMP/MTs, dan SD/Mi lengkap Semester 1 dan 2. File bisa dikirim Via email ataupun

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Daarut Tauhiid boarding school Bandung Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Semester : VII/1 Tema : Cinta Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK Dewi Alpiani; Hodidjah; Nana Ganda. ABSTRAK Salah satu pembelajaran bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. strategi Index Card Match pada siswa kelas IV MI Mambaul Ulum Karangnongko

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. strategi Index Card Match pada siswa kelas IV MI Mambaul Ulum Karangnongko 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan data-data hasil penelitian terhadap peningkatan prestasi belajar SKI materi peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thaif melalui strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang peningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA kelas V MI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu pula dengan agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang memberi pesan untuk menjadikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SDLB Fatmawati Kelas/ Semester : I/I Tema/ Subtema/ PB : Diriku (1)/ Aku dan Teman Baruku (1)/ 1 Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (9 x 30 Menit) A. Kompetensi

Lebih terperinci

Nama Sekolah :... I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

Nama Sekolah :... I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : TEMPAT UMUM Kelas/Semester : III / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda II.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

Kewirausahaan/ Indikator Pencapaian Kompetensi. Dan Karakter

Kewirausahaan/ Indikator Pencapaian Kompetensi. Dan Karakter RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I SEKOLAH : SMA Kartika Siliwangi XIX-1 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS : X-IIS 2 SEMESTER : 1 A. Standar Kompetensi Membaca : 7. Memahami wacana sastra

Lebih terperinci

B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan seharihari.

B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan seharihari. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : SMA Negeri 1 Mertoyudan : Geografi : X IPS / I : Pengetahuan Dasar Geografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I 1 108 109 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Satuan Pendidikan : SD Lentera Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV (Lima) / II (Dua) Materi Pokok : Bangun Ruang Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 1 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SASTRA YANG KONTEKSTUAL DENGAN MENGADOPSI CERITA RAKYAT AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK

PEMBELAJARAN SASTRA YANG KONTEKSTUAL DENGAN MENGADOPSI CERITA RAKYAT AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK PEMBELAJARAN SASTRA YANG KONTEKSTUAL DENGAN MENGADOPSI CERITA RAKYAT AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK Ermi Adriani Meikayanti 1) 1) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Madiun Email: 1)

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA SMA Negeri 1 Wonogiri Mata Pelajaran/Tema : Bahasa Indonesia/ Kelas/Semester Waktu : XI / Ganjil : 1 x Pertemuan (2 x 45 menit) Hari : Kamis, 23 Desember

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : Tri Parartha Pertemuan ke- : 1, 2, 3, 4 dan 5 Alokasi Waktu :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : Tri Parartha Pertemuan ke- : 1, 2, 3, 4 dan 5 Alokasi Waktu : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Kelas/Semester : III / 1 (Ganjil) Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Topik : Tri Parartha Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (16)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (16) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (16) Sekolah : SMP N 2 Palembang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/I Materi : Himpunan dan anggota himpunan KD.3 Alokasi Waktu : 2x40 menit (Pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMP Negeri 3 Magelang : Matematika : VIII (Delapan) : (Satu) Standar Kompetensi :.Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KD Bagian D 4.12 Memerankan isi fabel/ legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KD Bagian D 4.12 Memerankan isi fabel/ legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar Indikator Nama : Moch. Hasan Bhasri Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia NIM : 170141004 Nama Sekolah : SMK Bhasri Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 8 JP RENCANA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, siklus I, siklus II, hasil tindakan dan analisis

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Keling Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : 9 A B C D Semester : I Alokasi Waktu : 4 X 40 menit A. Standar Kompetensi SK nomor 1:

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) : VII/I : Berkomitmen terhadap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : Operasi pecahan pada bentuk aljabar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : Operasi pecahan pada bentuk aljabar RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMP Negeri 3 Magelang : Matematika : VIII (Delapan) : 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi,

Lebih terperinci

BAB V PENGEMASAN PUISI SEBAGAI BAHAN AJAR. Hasil analisis struktur dan nilai karakter pada buku Antologi Puisi

BAB V PENGEMASAN PUISI SEBAGAI BAHAN AJAR. Hasil analisis struktur dan nilai karakter pada buku Antologi Puisi 5 BAB V PENGEMASAN PUISI SEBAGAI BAHAN AJAR Pada bab ini akan dijelaskan tentang pemilihan bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran, serta pendeskripsian penilaian bahan ajar yakni LKS yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

PERANGKAT RPP SMK KEARSIPAN KELAS X / SEMESTER 1. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Pengertian Ruang dan Tujuan Pengelolaan Arsip.

PERANGKAT RPP SMK KEARSIPAN KELAS X / SEMESTER 1. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Pengertian Ruang dan Tujuan Pengelolaan Arsip. PERANGKAT RPP SMK KEARSIPAN KELAS X / SEMESTER 1 Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Pengertian Ruang dan Tujuan Pengelolaan Arsip Penyusun : Gouvinda Fachril Rizmananta (140412603406) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 3 : TUGASKU SEHARI-HARI Nama Sekolah : Kelas / Semester : II / 1 Nama Guru NIP / NIK : : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia 1 Beban : 2 sks Alokasi waktu : 4 X 45 menit Aspek : Mendengarkan STANDAR KOMPETENSI : Memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Inquiry 1. Pra PTK Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara yang telah dilakukan

Lebih terperinci

TUGAS MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata pelajaran pendidikan IPS

TUGAS MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata pelajaran pendidikan IPS TUGAS MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata pelajaran pendidikan IPS Dosen : Rasidi, M.Pd & Tabah Subekti, M.Pd. Nama : Dodo Prastyoko NIM : 12.0305.0170 Kelas : PGSD D PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu seberapa baik

Lebih terperinci

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau media

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : soedarmono.s@gmail.com Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA PERANGKAT PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah cerita fiksi atau rekaan yang dihasilkan lewat proses kreatif dan imajinasi pengarang. Tetapi, dalam proses kreatif penciptaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Pada bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bersama guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Menyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul WIB ( Jum at 26 Agustus 2016)

Menyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul WIB ( Jum at 26 Agustus 2016) Menyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul 07.15 WIB ( Jum at 26 Agustus 2016) Proses pembelajaran dikelas Observasi pertama (Jum at 26 Agustus 2016) Siswa menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MA NEGERI OLAK KEMANG KOTA JAMBI : Matematika : XI / II (Genap) : Transformasi Geometri : 9 x 45

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian

Lebih terperinci

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH 1. KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

Lampiran Siklus I Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Lampiran 2 : LKS siklus I Lampiran 3 : Hasil siklus I. Lampiran 4 : Daftar

Lampiran Siklus I Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Lampiran 2 : LKS siklus I Lampiran 3 : Hasil siklus I. Lampiran 4 : Daftar Lampiran Siklus I Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Lampiran 2 : LKS siklus I Lampiran 3 : Hasil siklus I. Lampiran 4 : Daftar nilai siswa Lampiran 4 : Daftar nilai kelompok Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci