EFEKTIVITAS TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI DAN UJUNG KAKI PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMAN 2 TAMBUN SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI DAN UJUNG KAKI PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMAN 2 TAMBUN SELATAN"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI DAN UJUNG KAKI PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMAN 2 TAMBUN SELATAN Hasan Basri 1 Universitas Islam 45 Bekasi hasanbasri_1984@yahoo.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan informasi pengaruh tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki pada peserta ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan dengan tim utama sebanyak 16 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes menendang penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki dengan gawang yang telah dimodifikasi menggunakan rentang skor yang telah di tentukan untuk keperluan pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki efektif terhadap hasil tendangan penalti tim ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan yang dibuktikan melalui perolehan nilai probabilitas hitung (Sig.) sebesar Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tendangan penalti menggunakan punggung kaki dan ujung kaki efektif terhadap hasil tendangan penalti tim ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan. Kata kunci : efektivitas, futsal, tendangan pinalti dengan punggung kaki dan ujung kaki. Menurut Justinus Lhaksana (2011:5) futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepakbola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, futsal sangat marak di Indonesia, baik di Jakarta maupun di daerah. Permainan ini sendiri dilakukan oleh lima pemain setiap tim berbeda dengan sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang setiap tim. Salah satu teknik dasar dalam permainan futsal yaitu menembak. Menembak atau Shooting merupakan cara untuk menciptakan gol, karena seluruh pemain memiliki kesempatan untuk menciptakan gol dan memenangkan permainan (Justinus Lhaksana, 2011:34). Kesempatan untuk menciptakan gol bukan hanya melalui strategi-strategi permainan, namun seringkali gol tercipta melalui titik penalti apabila terjadi pelanggaran atau pertandingan berjalan imbang dan harus dilakukan adu penalti untuk menentukan pemenang. 1 Hasan Basri; Dosen PJKR FKIP Universitas Islam 45 Bekasi 148

2 Teknik dasar menembak terbagi menjadi dua teknik, yaitu dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki. Kedua teknik tersebut seringkali diterapkan dalam permaian futsal. Hal ini dikarenakan dengan menembak menggunakan punggung kaki dan ujung kaki kekuatan tendangan yang dihasilkan bisa lebih besar dari pada melalukan tendangan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar maupun punggung kaki (Asriady Mulyono, 2014:2). Tirtarahadja (2000 : 34) mengatakan, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian. Kegiatan yang dimaksud termasuk dalam program pendidikan yang meliputi program Intrakurikuler/kurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler. Kegiatan Intrakurikuler/kurikuler bersifat mengikat serta wajib diikuti oleh para siswa karena kegiatan Intrakurikuler/kurikuler berisi berbagai kemampuan dasar dan kemampuan minimal harus dimiliki siswa di suatu tingkat sekolah (lembaga pendidikan). Kegiatan ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan olahraga ini terlihat sangat digemari oleh para siswanya. Bahkan terdapat tim-tim dari kelas 1 sampai kelas 3 yang sering berlatih di luar waktu kegiatan ekstrakurikuler. Tim ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan sering mengikuti pertandingan-pertandingan/turnamen yang bertaraf sekolah maupun turnamen umum. Meskipun tim ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan termasuk tim tangguh namun tidak semua pertandingan tim ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun selatan ini meraih kemenangan, bila bertemu lawan yang tangguh dan pertandingan berjalan dengan sengit, tak jarang pertandingan ditentukan dengan adu penalti utnuk mencari juara/pemenang dalam pertandingan. Tim futsal SMAN 2 Tambun Selatan dalam adu penalti sering gagal melesatkan bola kegawang untuk meraih angka. Pada umumnya tendangan penalti dapat dipengaruhi banyak faktor. Faktor mental, fisik dan juga faktor penonton dalam lapangan. Selain dipengaruhi faktor mental, juga dipengaruhi oleh tingkat keakuratan/ketepatan, tendangan menggunakan teknik menendang yang dilakukan penendang baik menggunakan punggung kaki ataupun ujung kaki yang sering dilakukan oleh para pemain futsal, biasanya seorang pemain yang akan melakukan tendangan penalti akan mengeksekusi bola dengan keras yang mengakibatkan keakuratan lesatan bola menjadi kurang terkendali dan hanya mengandalkan kekuatan untuk mengeksekusi tendangan dalam pertandingan yang 149

3 dilanjutkan dengan adu penalti. Seringnya para pemain melakukan kegagalan tendangan penalti dalam setiap pertandingan, membuat tim ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan gagal dalam meraih kemenangan dalam pertandingan yang ada. Berdasarkan pemaparan diatas, maka tujuan penelitian ini antara lain : (1) untuk mengetahui efektivitas tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki pada peserta ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan. (2) untuk memperoleh informasi pengaruh tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki pada peserta ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan. Shooting Dengan Punggung Kaki Menurut Justinus Lhaksana (2011:34) shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setia pemain. Teknik ini merupakan cara untuk menciptakan gol. Ini disebabkan seluruh pemain memiliki kesempatan untuk menciptakan gol dan memenangkan pertandingan atau pemrmainan. Shooting dapat dibagi menjadi dua teknik, yaitu shooting menggunakan punggung kaki dan ujung kaki atau ujung sepatu. Teknik menendang menggunakan punggung kaki adalah tempatkan kaki tumpu di samping bola dengan jari-jari kaki lurus menghadap arah gawang, bukan kaki yang untuk menendang. Gunakan bagian punggung kaki untuk melakukan shooting, konsentrasikan pandangan ke arah bola tepat di tengah-tengah bola pada saat punggung kaki menyentuh bola dan kunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat. Menurut Joseph A Luxbacher (1998:112) Batasan keberhasilan, keterampilan menembak. Tiga sasaran utama saat melakukan berbagai teknik menembak adalah ketepatan, kekuatan, dan lintasan tembakan yang rendah. Jika secara konsisten gagal mencapai salah satu sasaran tersebut atau lebih, mungkin tidak dapat mencetak gol yang banyak. Sedangkan langkah-langkah Shooting dengan punggung kaki Menurut Joseph A Luxbacher (1998:106): (1) Persiapan: dekati bola dari belakang pada sudut yang tipis, letakan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola, tekukkan lutut kaki tersebut, rentangkan tangan ke samping untuk menjaga keseimbangan, tarik kaki yang akan menendang kebelakang, luruskan kaki tersebut, kepala tidak bergerak, dan fokuskan perhatian pada bola, (2) Pelaksanaan: Luruskan bahu dan pinggul dengan target, Tubuh di atas bola, Sentakkan kaki yang akan menendang sehingga lurus, Jaga agar kaki tetap 150

4 kuat, dan Tending bagian tengah bola dengan instep, dan (3) Follow-Through: Daya gerak ke depan melalui poin kotak, Sempurnakan gerakan akhir dari kaki yang menendang, dan Kaki yang menahan keseimbangan terangkat dari permukaan lapangan Gambar 1. Shooting Punggung Kaki Shooting Dengan Ujung Kaki Menurut Justinus Lhaksana (2011:34) shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Teknik ini merupakan cara untuk menciptakan gol. Ini disebabkan seluruh pemain memiliki kesempatan untuk menciptakan gol dan memenangkan pertandingan atau pemrmainan. Shooting dengan menggunakan ujung kaki atau sole posisi badan agak dicondongkan ke depan. Apabila badan tidak dicondongkan, kemungkinan besar perkenaan bola bagian bawah dan bola akan melambung tinggi. Teknik shooting dengan menggunakan ujung kaki atau ujung sepatu sama halnya dengan shooting menggunakan punggung kaki, hanya badannya pada saat melakukan shooting perkenaan kaki tepat di ujung sepatu atau ujung kaki. Terusakan dengan gerakan lanjutkan, setelah sentuhan dengan bola dalam melakukan shooting, ayunan kaki jangan dihentikan. Keuntungan dalam menendang denga tgeknik menendang menggunakan ujung kaki dalam tendangan penalti futsal dapat dilihat dari aspek waktu dan kecepatan. Tes tendangan penalti dalam futsal menggunakan ujung kaki dilihat dari aspek ketepatan terhadap sasaran maka teknik menggunakan ujung kaki adalah teknik yang paling efektif dibandingkan dengan teknik menggunakan punggung kaki. Langkah-langkah Shooting dengan ujung kaki menurut Justinus Lhaksana (2011:35): (1) Posisi badan agak dicondongkan ke depan. Apabila badan tidak dicodongkan, kemungkinan besar perkenaan bola bagian bawah dan bola akan melambung tinggi, (2) Teknik shooting dengan menggunakan ujung kaki atau ujung sepatu sama halnya dengan shooting menggunakan punggung kaki, hanya bedanya pada 151

5 saat melakukan shooting perkenaan kaki tepat di ujung sepatu atau ujung kaki, dan (3) Teruskan dengan gerakan lanjutan, setalah sentuhan dengan bola dalam melakukan shooting, ayunan kaki jangan dihentikan Gambar 2. Shooting Ujung Kaki Efektivitas Menurut Qanita Alya (2009: 182) efektivitas adalah ada pengaruhnya, akibatnya, kesannya, dapat membawa hasil. Pengertian efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu sebelum pelaksanaan. Bila gerakan itu efektif, maka dapat mengontrol dan menguasai sikap, baik dalam keaaan diam, maupun dalam keadaan bergerak. Gerakan dapat dikatakan efektif bila: (1) Kelompok otot yang besar bekerja terlebih dahulu, (2) Melakukan kegiatan dengan penuh gairah, (3) Mengeluarkan tenaga secara inteligen, artinya ada koordinasi yang baik dan saat yang tepat, dan (4) Bergerak secara proporsional, artinya dilakukan dengan ekonomis dan adanya otomasi. Efisiensi gerakan dalam mencapai keterampilan gerak untuk memperoleh hasil yang optimal. Efektivitas dalam tendangan penalti menggunakan punggung kaki dan ujung kaki lebih merujuk pada menghindari kesalahan-kesalahan yang seminimal mungkin saat menendang. Semakin banyak kesalahan dalam menendang bola akan mengakibatkan gagal mendapatkan point. Kesalahan-kesalahan yang sedikit saat menendang bola, dapat meminimalisir terjadinya gagal meraih point yang diakibatkan dari kesalahan seorang penendang. Akurasi Akurasi adalah ketepatan, kecermatan, ketelitian. Akurasi menujukan kedekatan antara lain prediksi/model dengan nilai aktual. Akurasi juga tak lepas dari istilah kata 152

6 akurat, akurat sendiri bermakna tak jauh berbeda dengan garis besar akurasi, Annarino (1983:14). Untuk menentukan tingkat akurasi perlu diketahui nilai sebenernya dari parameter yang diukur dan kemudian dapat diketahui seberapa besar tingkat akurasinya. Akurat atau akurasi dapat mempengaruhi permainan dan jalannya pertandingan atau olahraga. Di setiap olahraga pasti membutuhkan faktor-faktor pendukung atau skill dari pada seorang atlet atau olahragawan yang bersangkutan. Apalagi olahraga tersebut adalah olahraga target yang sangat erat kaitannya dengan akurasi terhadap sasaran seperti contoh menembak, panahan, dan contoh lain seperti tinju dan banyak lagi permainan olahraga yang tak lepas dari segi akurasi maupun akurat dalam permainannya. Tendangan Penalti Menurut Asriady Mulyono (2014:11) Sama seperti sepakbola, futsal juga mengenal adanya penalti. Tendangan penalti merupakan sebuah tendangan yang diberikan kepada tim yang sebelumnya pemain dari tim bersangkutan dilanggar oleh pemain tim lawan yang sedang bertanding. Pelanggaran yang berbuah penalti bagi sebuah tim akan dibahas pada bahsan selanjutnya. Jika pada permainan sepakbola hanya dikenal satu titik penalti, dalam permainan futsal terdapat dua titik penalti. Dalam permainan sepakbola, titik penalti juga disebut titik putih. Wasit akan menunjukan titik putih (titik diman bola diletakan sebelum dilakukan tendangan penalti) yang mendandakan bahwa tim lawan akan mendapatkan hadiah tendangan penalti. Tata cara melakukan tendangan penalti adalah dengan menendang langsung kearah gawang lawan yang hanya dijaga oleh seorang kipper tanpa adanya pagar betis (penahan). Secara rinci proses terjadinya tendangan penalti dapat dijelaskan sebagai berikut:: (1) Dalam permainan futsal, sesuai aturan yang berlaku, posisi pemain (penendang penalti) serta bola berada tepat di titik penati, (2) Penjaga gawang lawan yang terkena hukuman penalti mengambil posisi sejajar dengan garis pada tiang horizontal di antara kedua tiang vertical. Posisi ini harus tetap dipertahankan hingga sesaat sebelum penendang penalti melakukan tendangannya, (3) Proses tendangan penalti hanya melibatkan seorang pemain dari tim yang mendapatkan hadiah penalti, serta seorang kiper dari tim yang mendapatkan hukuman penalti tersebut, (4) Sedangkan pemain lain yang berasal dari kedua tim harus mengambil posisi di luar area penalti 153

7 dalam lapangan. Jarak pemain-pemain tersebut dengan wilayah penalti adalah 5 meter baik di posisi membelakangi wilayah penalti maupun di posisi menyamping dari area penalti, (5) Tendangan penalti hanya dilakukan dengan satu kali tendangan ke depan, ke arah kiper. Pemain yang menendang bola tidak diperbolehkan mengontrol bola terlebih dahulu sebelum menendang. Ia pun hanya diperbolehkan menguasi bola kembali apabila bola tersebut sebelumnya telah dikuasai oleh pemain lain, (6) Tendangan tetap akan diberikan manakala secara bersamaan dengan terjadinya pelanggaran di wilayah penalti, waktu permainan telah habis. Tim yang, mendapatkan hadiah penalti tetap akan diberikan waktu untuk menyelesaikan walaupun waktu normal telah usai, (7) Tendangan penalti akan diulang kembali jika terdapat kesalahan (melanggar ketentuan posisi) yang dilakukan oleh pemain-pemain dari tim yang terkena hukuman penalti. Akan tetapi, jika si penendang penalti berhasil menciptakan gol maka gol tersebut dianggap sah dan tendangan penalti tidak diulang kembali, (8) Begitupun sebaliknya, jika pelanggaran ketentuan penalti dilakukan oleh pemain-pemain yang berasal dari tim yang dihadiahi penalti, dan pada saat itu tercipta gol maka tendangan tersebut harus diulang. Namun jika tidak terjadi gol maka tidak ada kesempatan ulang bagi si penendang untuk melakukan tendangan penalti. Dan proses tendangan penalti dinyatakan selesai, (9) Si penendang penalti manakala melakukan pelanggaran ketentuan penguasaan bola sesaat setelah dilakukan tendangan penalti dan bola belum menyentuh pemain lainnya, maka kepada tim yang sebelumnya mendapat hukuman penalti diberikan hadiah tendangan bebas tidak langsung, dan (10) Posisi bola tendangan bebas tidak lansgung yang dimaksud disini berada di titik di mana si penendang penalti melakukan pelanggaran. Dan jika pelanggaran tersebut dilakukannya di wilayah penalti maka proses tendangan bebas tidak langsung akan dilaksanakan di luar wilayah penalti yang saling berdekatan dengan titik terjadinya pelanggaran. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Makna dari kata tersebut menunjukan bahwa dalam penelitian bermaksud untuk memperoleh informasi suatu objek dengan menggunakan metode deskriptif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran. Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang 154

8 digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, itelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Suharsimi Arikunto (2006:150). Penelitian ini memfokuskan pada kefektivitasan tingkat keakuratan tendangan penalti menggunakan punggung kaki dan ujung kaki siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta siswa ektrakulikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan berjumlah 25 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah keterampilan dengan purposive sampling yaitu dengan kriteria : Tendangan penalti menggunakan punggung kaki dan kaki bagian dalam yang dilakukan oleh beberapa siswa peserta ekstrakulikuler SMAN 2 Tambun Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa peserta ekstrakulikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan, yang berjumlah 16 orang. Adapun langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut: Gambar 4 Langkah-langkah Penelitian Adapun tes yang akan digunakan untuk mengukur keakuratan tendangan penalti futsal menggunakan punggung kaki dan ujung kaki. Adapun prosedur tes menendang bola menggunakan teknik menendang dengan punggung kaki dan ujung kaki antara lain sebagai berikut: (1) Tujuan: mengukur keakuratan hasil tendangan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki, (2) Alat yang digunakan: Lapangan Futsal, Gawang 155

9 Futsal, Bola Futsal, Tali, Nomor Skor, (3) Petunjuk pelaksanaan: Siswa berdiri 3 meter dibelakang titik penalti yang berjarak 6 meter dari sasaran atau gawang dengan posisi kaki kanan atau kaki kiri siap menendang sesuai dengan kebiasaan pemain, Tidak ada aba-aba dari tester, tester hanya menjadi pengamat sah atau tidaknya teknik tendangan, siswa menedang bola menggunakan punggung kaki dan ujung kaki, selain menggunakan teknik tersebut dianggap tidak sah, Pelaksanaan diawalai dengan menendang menggunakan punggung kaki dan dilanjutkan menggunakan ujung kaki, Siswa diberi 3 kali kesempatan. Pelaksanaan dinyatakan tidak sah apabila Bola keluar dari area sasaran, Jarak tendang kurang dari 6 meter, Melakukan tendangan bukan dengan punggung kaki dan ujung kaki, Tidak melakukan sesuai petunjuk pelaksana, (4) Penilaian: Jumlah skor pada sasaran 3 kali kesempatan, Bila bola tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran maka diambil skor yang terbesar. Berikut gambar Gawang/lapangan untuk tes. 300cm cm 32cm 37cm 76cm 43cm 600cm Gambar 3.3 Gambar 5 Lapangan/gawang untuk tes Setelah data diperoleh dari hasil tes dan pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah menganalisisnya sehingga dari data tersebut dapat diambil suatu kesimpulan. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki terhadap hasil tendangan penalti tim futsal SMAN 2 Tambun Selatan maka analisis yang dilakukan sebagai berikut: (1) Menghitung nilai rerata data punggung kaki dan ujung kaki, (2) Menghitung simpangan baku data punggung kaki dan ujung kaki, (3) Menguji normalitas distribusi dari data punggung kaki dan ujung kaki, dan (4) Selanjutnya karena diketahui kedua 156

10 data tersebut berdistribusi normal dan bersifat homogen, maka analisis dilanjutkan dengan menggunakan statistik parametrik. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki akan dianalisis untuk mengetahui kemampuan para pemain dari tim futsal dalam menendang penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki. Tabel 1 Analisis Skor Tendangan Penalti Dengan Menggunakan Punggung Kaki Descriptives Kelompok Statistic Std. Error Mean Lower 95% Confidence Bound Interval for Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median P.Kaki Eksperimen Variance Std. Deviation Minimum 7 Maximum 17 Range 10 Interquartile Range 6 Skewness Kurtosis Dari table diatas diperoleh rata-rata skor sebesar dengan standar deviasi sebesar Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menguji normalitasnya untuk mengetahui data yang diperoleh berasal dari kelas yang normal. Uji normalitas data hasil postest dilkakukan dengan tujuan untuk mengetahui data yang diperoleh berasal dari kelas yang berdistribusi yang normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas dengan membandingkan nilai sig. yang diperoleh dengan taraf signifikasi α = 0,05. Adapun hasil perhitungan uji normalitas disajikan dalam tabel berikut ini : 157

11 Tabel 2 Uji Normalitas Skor Tendangan Penalti (Punggung Kaki) Kelompok Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. P.Kaki Eksperimen Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig. sebesar Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian, data skor tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki berasal dari populasi yang berdistribusi normal pada taraf signifikansi α = 0,05. Selanjutnya karena diketahui data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas varians, untuk mengetahui apakah varians data yang diperoleh homogen atau tidak. Data skor tendangan penalti dengan menggunakan ujung kaki dianalisis untuk mengetahui kemampuan tendangan penalti dari para pemain tim futsal dalam melakukan tendangan penalti dengan menggunakan ujung kaki. Tabel 3. Analisis deskriptif Skor Tendangan Penalti Dengan Menggunakan Ujung Kaki Kelompok U.Kaki Eksperimen Statistic Std. Error Mean Lower 95% Confidence Bound Interval for Mean Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum 10 Maximum 21 Range 11 Interquartile Range 6 Skewness Kurtosis Dari diatas diperoleh skor rata-rata tendangan penalti dengan ujung kaki adalah dan simpangan baku nya sebesar Setelah diperoleh simpangan baku dari skor tendangan penalti dengan menggunakan ujung kaki maka selanjutnya dilakukan 158

12 perhitungan uji normalitas dengan tujuan untuk mengetahui distribusi data yang diperoleh dalam penelitian. Adapun hasil perhitungan uji normalitas data skor tendangan dengan menggunakan ujung kaki disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4 Uji Normalitas Skor Tendangan Penalti (Ujung Kaki) Kelompok Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. U.Kaki Eksperimen Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig. sebesar Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf sinifikansi α = 0,05. Dengan demikian, data skor tendangan penalti dengan menggunakan ujung kaki berasal dari populasi yang berdistribusi normal pada taraf signifikansi α = 0,05. Selanjutnya karena diketahui kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas varians, untuk mengetahui apakah varians data yang diperoleh homogen atau tidak. Uji homogenitas varians menggunakan Levene s Test dengan taraf signifikasi α = 0.05, disajikan hasil perhitungan uji homogenitas pada Tabel berikut ini : Tabel 5 Uji Homogenitas Skor Tendangan Penalti (Punggung Kaki dan Ujung Kaki) Levene Statistic df1 df2 Sig Dari tabel diatas diperoleh nilai sig. hitung sebesar Apabila nilai sig tersebut dibandingkan dengan taraf signifikasi α = 0.05 sesuai dengan kriteria maka nilai sig tersebut lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikasi. Maka dapat disimpulkan bahwa data bersifat homogen. Setelah diketahui bahwa data bersifat homogen, maka analisis dapat dilanjutkan dengan menggunakan statistik parametrik. Analisis yang dilakukan selanjutnya yaitu dengan menggunakan uji satu sampel berpasangan. Sebagaimana yang telah dipaparkan, apabila data yang diperoleh dalam penelitian ini homogen, maka dilakukan analisis menggunakan statistik parametrik. 159

13 Analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji t. uji t yang dimaksud yaitu dengan Paired Sample t-test. Tujuan dilakukannya analisis ini, yaitu untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini. Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut. Ho: Rata-rata hasil tendangan penalti menggunakan punggung kaki dan ujung kaki kurang dari dan sehingga dinyatakan tidak efektif terhadap hasil tendangan penalti tim ekstrakulikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan Ha: Rata-rata hasil tendangan penalti menggunakan punggung kaki dan ujung kaki Pair 1 lebih dari atau sama dengan dan sehingga dinyatakan efektif terhadap hasil tendangan penalti tim ekstrakulikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan Tabel 6 Paired Sampel t-test Tendangan Penalti (Punggug Kaki & Ujung Kaki) P.Kaki - U.Kaki Mean Paired Differences Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t Df Sig. (2- tailed) Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai t hitung sebesar dengan nilai probabilitasnya (Sig. 2-Tailed) sebesar Kriteria perhitungan pada Paired Sample t-test ini yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh dengan nilai probabilitas taraf signifikasi 5% yaitu α = Kriteria pengujiannya sebagai berikut: (1) Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima, dan (2) Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak. Berdasarkan kriteria penguji an diatas, maka nilai probabilitas yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan 0.05 atau dapat ditulis < Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti tendangan penalti menggunakan punggung kaki dan ujung kaki efektif terhadap hasil tendangan penalti tim ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan. 160

14 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki didapatkan angka rata-rata untuk punggung kaki sebesar dengan skor tertinggi sebesar 17. Sementara untuk ujung kaki memperoleh angka rata-rata sebesar dengan skor tertinggi sebesar 21. Hal ini menunjukkan bahwa tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki berpengaruh terhadap hasil tendangan penalti. Hal tersebut juga diperkuat dengan perolehan skor tertinggi pada punggung kaki yang didapatkan oleh 4 pemain dari 16 pemain sebagai objek penelitian, sementara untuk ujung kaki skor tertinggi didapatkan oleh 2 pemain dari 16 pemain. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata satu sampel berpasangan menunjukkan bahwa kedua tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki efektif terhadap hasil tendangan penalti. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai probabilitas yang diperoleh dari perhitungan lebih kecil dibandingkan dengan 0.05 atau dapat ditulis < Tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki umumnya dilakukan oleh pemain futsal profesional. Hal ini dimungkinkan karena tendangan dengan menggunakan punggung kaki dapat meningkatkan keakuratan bola sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal, namun dalam hal laju kecepatan bola, tendangan menggunakan punggung kaki tidak dianjurkan. Karena tendangan dengan menggunakan punggung kaki relatif lebih lambat dalam hal laju bola. Hasil tendangan penalti seringkali dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor tersebut dimungkinkan karena mental pemain yang mengeksekusi tendangan penalti tersebut. Pada saat mengeksekusi tendangan biasanya mental pemain relatif tertekan oleh berbagai pihak, diantaranya tekanan dari posisi tim dalam pertandingan. Selain itu, seringkali supporter menjadi pihak yang menekan terhadap mental pemain sehingga akan mempengaruhi hasil tendangan penalti tersebut. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data diatas tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki efektif terhadap hasil tendangan penalti tim ekstrakulikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan yang dibuktikan melalui perolehan nilai probabilitas hitung (Sig.) sebesar Tendangan penalti tim 161

15 ekstakulikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan cukup baik dengan perolehan skor tertinggi untuk tendangan punggung kaki sebanyak 4 pemain dan tendangan ujung kaki sebanyak 2 pemain yang mendapatkan skor maksimal sebesar 21 sehingga tendangan penalti dengan menggunakan punggung kaki dan ujung kaki berpengaruh terhadap hasil tendangan penalti tim ekstrakulikuler futsal SMAN 2 Tambun Selatan. DAFTAR PUSTAKA Alya, Qonita Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Bandung: Indahjaya Adipratama. Annarino, A.A The Teaching-Learning Prosses : A Systematic Instrucsional Strategis, Journal Physical Education, Recreation and Dance. 53 (3): Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: RinekaCipta. Joseph A Luxbacher Sepak Bola. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Laksana, Justinus Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion. Mulyono, Asriady. Muhammad Buku Pintar Panduan Futsal. Jakarta Timur : LaskarAksara. Tirtarahadja, Umar & La Sula. (2000). PengantarPendidikan. Jakarta: RinekaCipta. 162

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA Febi Kurniawan 1 Universitas Singaperbangsa Karawang febi.kurniawan18.fk@gmail.com

Lebih terperinci

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto FUTSAL - 2 Perlu anda ketahui sebelum kita menerapkan Penerapan Program Latihan Fisik Futsal ada baiknya para pemain kita diberikan dulu pemahaman tentang 5 Prisnsip dalam Bermain Futsal. Kita yakin setelah

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL Oleh MAIZUL HENDRI FAUZI 1103183/2011 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas VIIA dan VIIB yang masing-masing kelas terdiri dari 23 siswa. Kelas VIIB ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes dan pengukuran.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA SHOOTING 11 METER MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN DENGAN MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI TERHADAP HASIL SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta

METODE PENELITIAN. merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY DIFFERENCE ON SHOT ACCURACY USING INSIDE FOOT AND INSTEP FULL OF FOOTBALL UKM (STUDENT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Data Berdasarkan dari pelaksanaan penelitian maka dalam bab ini diberikan gambaran dan analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan hasil tendangan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

PENGARUH LATIHAN SHOOTING 2 Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga 2 PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN LATIHAN IMAGERY MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL (VIDEO) TERHADAP AKURASI SHOOTING /PLEASSING ATLET SEPAKBOLA FOOTBALL CLUB UNY ACADEMY

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

Oleh YUDHA BAYU ARIANTO

Oleh YUDHA BAYU ARIANTO PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA SHOOTING 11 METER MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN DENGAN MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI TERHADAP HASIL SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Seseorang yang akan melakukan sebuah penelitian tentu memerlukan sebuah langkah-langkah yang dapat menunjang keberhasilan suatu penelitian. Posedurprosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian sangat diperlukan yang namanya suatu metode untuk mempermudah pengerjaan suatu penelitian dalam pengumpulan data. Pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas 36 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari DIY 37 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah Kabupaten Magelang 38 Lampiran 4. Surat Keterangan Melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI Artikel Skripsi PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Ketika seseorang bermaksud melakukan sebuah penelitian tentu diperlukan sebuah langkah-langkah yang dapat menunjang keberhasilan suatu penelitian, seperti

Lebih terperinci

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN 2015/2016 Bayu Puspayuda*,Made

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian PS PADMA berdiri pada tanggal 20 Juni 1982 yang beralamat di Jl. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana seorang peneliti melakukan sebuah penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 3 (4) (2014) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH LATIHAN TENDANGAN DENGAN PERUBAHAN JARAK DAN LATIHAN TENDANGAN DENGAN MENGUBAH UKURAN TARGET

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG Saya yang bernama di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran. Surat Izin Penelitian Lampiran. Surat selesai Penelitian Lampiran 3. Surat Persetujuan Sampel PERSETUJUAN TINDAKAN FISIOTERAPI DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN DAN KUESIONER (INFORMED CONSENT)

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN Artikel Skripsi PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

Keywords: learning approach tactical, technical learning approach, results learning skills football.

Keywords: learning approach tactical, technical learning approach, results learning skills football. 165 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (Studi Eksperimen pada Siswa SMA Labschool Kota Bandung) fernandoricky@edu.uir.ac.id Program Studi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SHOOTING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM KETEPATAN SHOOTING PERMAINAN SEPAK BOLA

PERBANDINGAN SHOOTING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM KETEPATAN SHOOTING PERMAINAN SEPAK BOLA PERBANDINGAN SHOOTING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM KETEPATAN SHOOTING PERMAINAN SEPAK BOLA SHOOTING COMPARISON USE THE INSIDE FOOT AND INSTEP THE SHOOTING ACCURATE FOOTBALL MATCH

Lebih terperinci

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 129 FOAM PEMERIKSAAN PENGARUH PEMBERIAN SENAM BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU PERUMAHAN KEMANG TIMUR JAKARTA SELATAN IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga pada sekarang ini berkembang sangat cepat sesuai dengan perkembangan jaman. Perkembangan jaman berpengaruh terhadap munculnya cabang olahraga baru,

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KETEPATAN TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KEPEK SKRIPSI

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KETEPATAN TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KEPEK SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS KETEPATAN TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KEPEK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Kolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada SD yang ada di Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Gugus Mlowokarangtalun terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian mengenai hubungan antara power tungkai,keseimbangan badan dan koordinasi dengan hasil tendangan full-volley dalam olahraga sepak bola. Desain penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017 PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI 2015/2016 Bayu Puspayuda*, Made

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian akan memberikan beberapa data setelah dilakukan penelitian. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 29 siswa kelas VII-B

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas (11) orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap

Lebih terperinci

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi PERBEDAAN KETEPATAN PASSING SHORT PASS DAN PASSING LONG PASS MENGGUNAKAN KAKI KANAN DAN KAKI KIRI PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SISWA SMP NEGERI 2 WATES Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Novri Gazali Universitas Islam Riau novri.gazali@edu.uir.ac.id

Lebih terperinci

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra SEPAK BOLA III Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman L A M P I R A N Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman No Sampel Aquades Susu bubuk Susu cair Susu kental manis d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 d VHN d 1 d 2 d VHN 1 27 31.75 29.375

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 3 semester II SD Negeri Tlogo yang berjumlah 42 siswa yang dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan merupakan Sekolah Dasar

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Analisis Kadar Timbal (Pb) dan Perilaku Pedagang Terhadap Pengolahan Siput

KUESIONER PENELITIAN Analisis Kadar Timbal (Pb) dan Perilaku Pedagang Terhadap Pengolahan Siput Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Analisis Kadar Timbal (Pb) dan Perilaku Pedagang Terhadap Pengolahan Siput Langkitang (Faunus ater) yang Dijual Di Kelurahan Rimbo Kaluang Kecamatan Padang Barat Kota Padang

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Data Mentah Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena satuan nilai dua kelompok test berbeda. Hasil tes Vo2 Max dan teknik bermain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang memasyarakat. Masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga sepak bola mempunyai berbagai tujuan diantaranya untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi)

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi) Deskripsi data variabel X diperoleh rentang nilai terendah 51 dan nilai tertinggi 115 dengan mean

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 43 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Untuk memberikan gambaran umum mengenai distribusi data yang diperoleh di lapangan, maka data yang dideskripsikan menggunakan teknik statistik

Lebih terperinci

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LADDER DRILL JARAK 6 M DAN 8 M BERBEBAN 1 KG TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Tisna Prasetya*, Made Darmada**,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Definisi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 100 responden, terdiri dari 50 responden dengan tipe pacaran LDR atau jarak jauh dan 50 responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Kanisius Cungkup yang terletak di Jalan R. Patah Nomor 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI. Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI BAWAH DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI BAWAH DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebagai penunjang untuk mempermudah penulis dalam mengambil langkahlangkah dalam penelitian, penulis menggunakan suatu metode. Metode adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Suatu hasil dari penelitian harus diuji

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA 50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur 37 III. METODE PENELITIAN A. Hakikat Metode Penelitian Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur ilmiah, apabila penelitian tersebut dapat menggunakan metode atau alat yang

Lebih terperinci

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan Lampiran 1 PROSEDUR PELAKSANAAN DENGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM 1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan 2. Mengkaji intensitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Deskripsi data ini akan membahas gambaran data hasil belajar siswa sebelum perlakuan dan setelah perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL Oleh GATOT WIDYA ANGGARA PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA SPSS menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis deskriptif data seperti uji deskriptif, validitas dan normalitas data. Uji deskriptif yang dilakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN TEKNIK SHOOTING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN TEKNIK SHOOTING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Jurnal Pembelajaran Olahraga http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/index Volume 3 Nomor 2 Tahun 2017 PENINGKATAN TEKNIK SHOOTING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Muchamad

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian 30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara, agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak

LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak flow meter. 2. Mouth Piece dimasukan kedalam mulut.

Lebih terperinci

Oleh: ARIO BIMO PRATISTO Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Ardhi Mardiyanto Indra P, M.Or

Oleh: ARIO BIMO PRATISTO Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Ardhi Mardiyanto Indra P, M.Or JURNAL PENGARUH LATIHAN SASARAN TETAP DAN LATIHAN SASARAN BERUBAH ARAH TERHADAP AKURASI TENDANGAN PENALTI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA EKTRAKULIKULER SMPN 4 KEDIRI INFLUENCE TARGET PRACTICE FIXED

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..Deskrisi Hasil Penelitian.. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data tembakan bebas berupa angka pre-test dan post-test. Hasilnya sebagai mana

Lebih terperinci