BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena
|
|
- Agus Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Data Mentah Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena satuan nilai dua kelompok test berbeda. Hasil tes Vo2 Max dan teknik bermain dalam pertandingan yang berlangsung 2x45 menit terhadap atlet sepakbola Pomnas Jabar Tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku V02 Max, Teknik Bermain Sebelum Distandarisasi Dengan T-Score Bentuk Tes Tes kebugaran Jasmani ( Vo2 Max) Nilai Ratarata Simpangan Baku Varians Jumlah Teknik Bermain Rata-rata kebugaran jasmani atlet sepakbola Pomnas adalah dengan standard deviasi 1.2. Hasil tes teknik bermain rata-rata yang diperoleh adalah 8.08 standard deviasi Secara keseluruhan nilai hasil tes kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut: 60 tester V02max-balke Diagram 4.1 Tes kebugaran Jasmani, Teknik Bermain Sebelum Distandarisasi Dengan T-Score 65
2 66 B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Setelah dilakukan penghitungan dan tes kebugaran Jasmani, stopping passing, heading, dan shooting. Maka langkah selanjutnya adalah hasil tes diolah secara statistik guna menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. Pengolahan dan analisis data dilakukan berdasarkan langkah-langkah penelitian yang telah diuraikan pada Bab III. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung jumlah, rata-rata dan simpangan baku dari tes kebugaran Jasmani, teknik bermain setelah distandarisasi dengan menggunakan tscore. Hasil dari pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut : No 1 2 Tabel 4.2 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Tes dengan T-Score Kebugaran Jasmani, Teknik Bermain Bentuk Tes Nilai Rata-rata Simpangan Baku Varians Tes kebugaran Jasmani VO2 Max Teknik Bermain Berdasakan hasil standarisasi dengan T Score maka diperoleh hasil rata-rata kemampuan kebugaran jasmani setelah distandarisasikan dengan T Score adalah dengan standard deviasi 9.98 dan variansi sebesar Rata-rata nilai kemampuan teknik bermain adalah 50 dengan standard deviasi dengan varians 105.3
3 67 C. Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah salah satu prasyarat uji hipotesis dengan uji parametrik. Apabila data berdistribusi normal dan homogen maka uji hipotesis menggunakan uji parametrik. Apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka uji hipotesis menggunakan uji non-parametrik. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Homogenitas Kesamaan Variansi Tes Kebugaran Jasmani dan Teknik Bermain Kelompok Nilai Varians Tes Kebugaran Jasmani 99.6 (V0 2 Max) Teknik Bermain F max F tabel Kesimpulan 105.3:99.6= Homogen α 2 Kriteria pengujian homogenitas adalah terima Ho jika, F(1-α )(n-1)< F <F 1 (n 1-1, n 2-1) dan tolak Ho jika F >F 1 α (V 1,V 2 ). Atas dasar hasil pengujian kesamaan dua variansi pada Tabel 4.3 diketahui bahwa hasil F max = < 2.84 dari F-tabel = pada dk = (25-1) dengan taraf nyata α =0,05. 2 Ho H1 = Sampel kelompok data homogen = Sampel kelompok data tidak homogen Berdasarkan hasil pengujian kesamaan dua variansi hasil tes kedua kelompok maka disimpulkan bahwa data yang diperoleh homogen karena hasil uji F Max lebih kecil dari F tabel. D. Uji Normalitas Setelah didapatkan nilai rata-rata dan simpangan baku dari kedua kelompok tes tersebut, selanjutnya dilakukan uji normalitas. Pengujian dilakukan
4 68 sebagai tahap awal untuk melakukan analisis statistik guna menentukan pengujian. Hasil penghitungan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Tes Kebugaran Jasmani, dan Teknik Bermain Butir Tes L hitung L Tabel Kesimpulan Tes Kebugaran Jasmani ( Vo 2 Max) Teknik Bermain Normal Hasil penghitungan dengan uji normalitas lilifors yaitu nilai Lo terbesar untuk kebugaran jasmani sebesar 0.108, nilai lo teknik bermain adalah Nilai kritis L pada taraf signifikansi 0.05 (25) adalah Hal ini berarti nilai Lo hasil tes adalah < L tabel artinya terima Ho yang menyatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas yang menyatakan bahwa data berdistribusi normal dan hasil uji homogenitas yang menyatakan bahwa data homogen maka uji statistik yang tepat adalah uji parametrik. E. Uji Koefisien Korelasi Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung korelasi, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Besarnya hubungan antara variabel X dengan variabel Y yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r xy ). Hasil penghitungan korelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 halaman 72 berikut:
5 69 Tabel 4.5 Besarnya Hubungan Antar Variabel Kebugaran Jasmani, dan Teknik Bermain No 1 Variabel Kebugaran Jasmani dengan Teknik Bermain Koefisien Korelasi Interpretasi korelasi 0.81 Sangat Kuat Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh korelasi antara hubungan kebugaran jasmani dengan teknik bermain sebesar 0,81. Berdasarkan interpretasi korelasi maka disimpulkan bahwa korelasi sangat kuat. F. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Setelah diperoleh nilai korelasi hubungan antara variabel, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan pendekatan uji t. Uji signifikansi ini adalah untuk melihat keberartian ketiga hubungan tersebut dan perbedaannya. Hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antar Variabel Kebugaran Jasmani, Stopping Passing, Heading, Dribbling, dan Shooting Korelasi t Hitung t Tabel Signifikansi rx 1 y Signifikan Dari hasil signifikansi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebugaran jasmani dengan Teknik bermain karena t hitung yaitu 6.68 > T tabel (2.069), pada derajat kepercayaan 95% N= 25 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kebugaran jasmani dengan keterampilan bermain pada atlet sepakbola Pomnas Jabar Tahun 2009.
6 70 G. Diskusi Penemuan Berdasarkan pengolahan data Statistika yang telah dilakukan, diskusi penemuan pada penelitian ini adalah tentang hubungan kebugaran jasmani dengan teknik bermain dalam sepakbola Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai dasar bagi latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan teknik dasar dalam sepakbola. Seorang atlet yang memiliki kebugaran yang prima mampu melatih gerakangerakan teknik dalam waktu yang lebih lama dan menerima materi latihan guna meningkatkan keterampilan dasar sampai pada tahap mahir. Bermain dan berlatih adalah dua hal yang berbeda pada saat bermain kemampuan teknik sangat menentukan penguasaan bola. Waktu permainan yang relatif panjang akan menguran tenaga. Seorang dengan tingkat kebugaran jasmani yang baik akan lebih konsistem menerapkan teknik bermain dengan kualitas yang sama seperti pada awal pertandingan atau hanya kurang sedikit. Tugas untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar sampai tingkat tinggi dengan kesempurnaan gerakan dalam permainan sepakbola harus dilatih dengan sistematis dan berulang-ulang. Latihan teknik dilakukan secara bertahap dalam waktu yang cukup. Latihan dengan waktu yang cukup tidak dapat dilakukan oleh atlet dengan kebugaran jasmani yang rendah. Kebugaran jasmani yang baik akan membuat seorang atlet dapat berlatih lebih lama, sehingga gerakan gerakan dapat dilakukan dengan sempurna selain itu tubuh akan bereaksi lebih cepat untuk mengambil keputusan untuk bergerak di lapangan. Di lapangan pemain dituntut bergerak cepat dan berbeda setiap permainan. Tubuh dengan kebugaran yang baik mampu melatih diri dan lebih
7 71 siap menerima kondisi apapun di lapangan. Proses melatih gerakan teknik dalam sepakbola tidak dapat dilatih secara instan, diperlukan aspek fisik sebagai faktor yang utama sepeti kebugaran tubuh. Giriwijoyo dan Zafar (2010:21) menegaskan bahwa: Semua bentuk kegiatan manusia selalu memerlukan dukungan fisik/ kebugaran jasmani sehingga masalah kemampuan fisik / jasmani merupakan faktor dasar bagi setiap aktivitas manusia. Di lapangan, terutama pada saat bertanding, kemampuan teknik dan kebugaran jasmani merupakan modal yang sangat penting untuk meningkatkan kesempatan menguasai pertandingan dan memenangkannya. Teknik yang tidak ditunjang dengan kebugaran jasmani tidak akan berkembang dan tidak dapat digunakan secara maksimal. Meningkatkan kebugaran dapat dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan efisiensi latihan baik dari sisi waktu maupun manfaat, faktor istirahat, dan kelelahan yang dialami serta beban latihan kebugaran. Latihan untuk meningkatkan kebugaran dapat dilakukan sesuai dengan bentuk-bentuk latihan yang tepat yang memenuhi unsur-unsur seperti kekuatan, kelincahan, kecepatan, daya tahan, dan fleksibilitas anggota tubuh dalam melatih gerakan gerakan teknik dalam sepakbola. Menurut Giriwijoyo dan Zafar (2010:21) bahwa: Pembinaan /penigkatan derajat kebugaran jasmani berarti pembinaan peningkatan derajat sehat maupun kerja fisik. Seseorang dengan kemampuann kerja fisik yang tinggi mampu melakukan latihan-latihan teknik dalam sepakbola seperti shooting- passing, heading, shooting, dan dribbling secara berkelanjutan. Semakin diulang dan diperbaiki maka kemampuan teknik yang dimiliki akan semakin baik.
8 72 Kemampuan Stopping-passing sangat penting dalam permainan sepakbola. Semua anggota tim harus memiliki kemampuan passing yang baik terutama pada saat mengoper bola dan memberikan kesempatan kepada teman satu tim untuk membawa bola, menjaga agar bola tidak dikuasai lawan, menghindari tekanan lawan, mengalihkan perhatian lawan dengan mengoper bola atau menyusun serangan yang dapat memberikan hasil maksimal. Seseorang dengan tingkat kebugaran yang baik dapat melakukan stopping- passing lebih cepat dan sering tanpa kelelahan berarti atau lengah akibat lelah. Seseorang dengan kebugaran jasmani yang baik dapat menggerakan bola dengan cepat sehingga menciptakan ruang yang terbuka yang lebih besar dan berpeluang melakukan tendangan dengan keterampilan dan ketepatan. Seseorang dengan kebugaran yang baik dapat melakukan latihan passing lebih lama dan lebih baik. Mielke yang dialihbahasakan Setiawan (2003: 19) menyatakan bahwa: passing membutuhkan banyak teknik yang sangat penting agar dapat menguasai bola. Melakukan stooping pada saat sulit seperti terhadang lawan dan posisi datangnya bola kencang memerlukan latihan tersendiri. Latihan untuk melakukan variasi gerakan sangat dibutuhkan agar tubuh memiliki otomatisasi gerak dan memberi respok lebih cepat terhadap bola-bola yang sulit dihentikan. Latihan hanya dapat dilakukan oleh seseorang dengan kebugaran fisik yang baik. Oleh karena itu pada saat melakukan shooting seorang atlet harus memiliki kebugaranfisik yang baik agar mampu menguasai gerakan menghentikan bola dari tingkat mudah sampai tingkat yang sulit kemudian melakukan tembakan atau operan.
9 73 Heading terutama pada saat berada di daerah lawan sangat penting, terutama pada saat menerima atau memperebutkan bola-bola hasil tendangan sudut. Melakukan heading tidak mudah karena heading dengan teknik yang salah dapat berakibat fatal. Seorang pemain dengan kebugaran yang baik dapat melakukan heading lebih baik yaitu meloncat lebih tinggi, melompat ke depan, dan mengarahkan heading ke gawang lawan atau daerah tidak terjaga kiper, menjatuhkan diri, tetap diam dan mengarahkan bola dengan tepat ke gawang, atau teman satu tim. Seseorang dengan kebugaran prima dapat melakukan heading dengan konsisten baik gerakan maupun teknik heading yang digunakan. Bola yang diheading berasal dari lemparan ke dalam passing atas atau tendangan. Kekuatan datangnya bola berbeda-beda. Bola untuk diheading dari hasil tendangan lebih keras dan cepat. Oleh karena itu kondisi jasmani yang prima dibutuhkan agar tubuh siap menerima bola, kaki yang menopang lebih kuat, otot leher tidak mengalami cedera, dan bola dapat diarahkan pada daerah lemah lawan ( gawang yang tidak terjaga). Perebutan bola sangat sengit terutama di daerah gawang. Pemain lawan akan berusaha merebut bola dan tidak membiarkan bola diarahkan ke gawang melalui heading. Seorang pemain harus memiliki kebugaran yang baik agar dapat bergerak lebih cepat, menghindari tandukan lawan, melompat lebih tinggi, menjemput bola dan berpindah tempat dengan cepat untuk mengantisipasi hadangan lawan pada saat akan melakukan heading. Mielke yang dialihbahasakan Setiawan (2003: 19) menyatakan bahwa: cara yang paling baik untuk melakukan keterampilan dalam heading adalah dengan meningkatkan kemampuan meloncat. Memenangkan heading mungkin mengharuskanmu untuk meloncat melebihi
10 74 pemain lawan. Seseorang dengan fisik yang lemah dikhawatirkan tidak mampu meloncat tinggi, hilang keseimbangan pada saat mendarat, atau cedera pada bagian leher. Shooting tidak hanya diartikan menembak tapi lebih kepada akurasi baik ketepatan untuk teman satu tim atau ketepatan shooting ke daerah gawang lawan yang tidak terjaga. Dalam permainan sebenarnya, shooting yang diarahkan ke gawang lawan mungkin terjaga dan dapat kuasai lawan. Seorang dengan kebugaran jasmani yang baik akan mampu bergerak cepat merebut bola kembali atau mengambil posisi menghadang lawan. Shooting membutuhkan gerakan awalan seperti gerak membalik Cruyff yang cepat dan bisa memanfaatkan ruang yang cukup untuk melakukan shooting. Dribbling yang berhasil sering dilakukan dengan agresif dan lincah. Seorang pemain harus mengembangkan kemampuan dribbling dengan cepat dan mampu berhenti mendadak tanpa kehilangan keseimbangan dan konsentrasi. Berlari, menggiring bola dengan tetap fokus, menjaga keseimbangan pada saat berlari atau mengindar hadangan lawan dilakukan selama hampir selama permainan. Seorang dengan fisik yang lemah tidak mungkin melakukan dribbling dalam waktu yang lama. Kebugaran fisik merupakan fondasi utama dalam melatih atau bermain bola selain waktu permainan yang cukup lama, persaingan bermain yang ketat dalam memperebutkan bola dan memenangkan permainan, kemampuan teknik diuji baik kesempurnaan gerakan maupun efektivitasnya.
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
43 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Untuk memberikan gambaran umum mengenai distribusi data yang diperoleh di lapangan, maka data yang dideskripsikan menggunakan teknik statistik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Menurut
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dan mutlak dilakukan. Data yang diperoleh dari hasil pre-test
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan kekuatan otot perut dengan kemampuan heading dalam permainan sepak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan skor mentah, supaya
50 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan skor mentah, supaya data tersebut memiliki makna, maka harus diolah dan analisis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Data Berdasarkan dari pelaksanaan penelitian maka dalam bab ini diberikan gambaran dan analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk membantu mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti, karena metode penelitian mempunyai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode sangat diperlukan dalam setiap penelitian. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Hal ini mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepakbola adalah permainan yang menekankan kerjasama antar anggota tim yang terdiri dari penjaga gawang, striker, defender, gelandang. Permainan sepakbola
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengolahan data dan Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan data dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran masih merupakan data mentah, supaya data tersebut memiliki makna. Maka
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA SHOOTING 11 METER MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN DENGAN MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI TERHADAP HASIL SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI
Lebih terperincin Rata-rata Simpangan baku Kepercayaan diri ,25 11,89 Penalti 20 13,45 4,25
A. Pemaparan Data BAB IV PEMAPARAN DAN ANALISIS DATA Tujuan dari penetitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan diri terhadap ketepatan tendangan penalti dalam olahraga sepakbola.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN BELAJAR GERAK (MOTOR EDUCABILITY) DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING
HUBUNGAN KEMAMPUAN BELAJAR GERAK (MOTOR EDUCABILITY) DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN FUTSAL PADA TIM UKM FUTSAL UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI Azi Faiz Ridlo 1 Universitas Islam 45 Bekasi aziewae@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana seorang peneliti melakukan sebuah penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata (X) dan simpangan baku (s)
1 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian, diperoleh data mentah yang perlu diolah secara statistik untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian
8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat
Lebih terperinciJurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :
PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SHOOTING AFTER DRIBBLE DENGAN LATIHAN SHOOTING AFTER CENTERING PASS TERHADAP HASIL SHOOTING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SEJATI PRATAMA Mahmuddin 1, Ahmad Tarmizi 2 Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Angket 1. Uji Validitas Tes Angket Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN Kemampuan Menendang (Shooting) Sebelum Latihan Leg. yang diamati adalah sebagai berikut :
BAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian 1.1.1. Kemampuan Menendang (Shooting) Sebelum Latihan Leg Extension Sebelum diberikan latihan leg extension, kelompok siswa yang dijadikan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional
35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitan. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Suatu hasil dari penelitian harus diuji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam kegiatan belajar mengajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
Lebih terperinciANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016
ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 016 Osa Maliki 1), Husnul Hadi ), Ibnu Fatkhu Royana 3) Universitas PGRI Semarang osamaliki04@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh merupakan hasil tes kelincahan dan akurasi shooting di dalam
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Untuk mencapai tujuan penelitian yang berjudul pengaruh latihan kelincahan terhadap akurasi shooting pada siswa kelas x SMA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan disiplin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes kemampuan akhir (X 2 ). Data X 1 diperoleh pada awal pelaksanaan
Lebih terperinciPENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA
ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Novri Gazali Universitas Islam Riau novri.gazali@edu.uir.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Seseorang yang akan melakukan sebuah penelitian tentu memerlukan sebuah langkah-langkah yang dapat menunjang keberhasilan suatu penelitian. Posedurprosedur
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan A. Latar Belakang
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Sepakbola di indonesia sekarang sudah banyak mengalami kemajuan prestasi di bandingkan beberapa tahun lalu, banyak pemain sepakbola Indonesia yang sudah mulai membuat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri dari tujuh orang. Permainan beregu ini dimainkan disebuah lapangan dengan ukran panjang 40
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR GAMBAR.
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. i ii iii iv v vi vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rumusan Masalah..
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cicendo Bandung yang berada di jl. Cicendo Bandung, tempat penelitian tersebut dipilih karena
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data Data yang diperoleh dari hasil tes fleksibilitas pergelangan tangan fleksibilitas sendi bahu dan hasil shooting tembakan bebas free throw dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada saat setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam menggunakan metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.3.1Data Hasil penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok baik pre-test dan post-test,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan sepakbola adalah cabang olahraga yang sangat terkenal dan digemari masyarakat, meskipun persepakbolaan Indonesia belum menunjukkan prestasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..Deskrisi Hasil Penelitian.. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data tembakan bebas berupa angka pre-test dan post-test. Hasilnya sebagai mana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia, tidak ada satu pun cabang olahraga lainnya yang mampu menyamai kepopuleran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dijelaskan oleh Sugiyono (2010 : 2) bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air,
Lebih terperinciOleh YUDHA BAYU ARIANTO
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA SHOOTING 11 METER MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN DENGAN MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI TERHADAP HASIL SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.
Lebih terperinciPERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN
Artikel Skripsi PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Lebih terperinciGAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL
GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL Oleh MAIZUL HENDRI FAUZI 1103183/2011 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitan. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
33 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian melalui suatu cara yang sesuai dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah harapan semua orang tetapi kesehatan tidak akan pernah diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang memadai. Apabila kehidupan kita terus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di
61 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di SMA N 1 LEMBANG KELAS X-9 Observasi awal merupakan komponen pertama yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya sebagai mana pada table
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola, lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2008: 3). Bertitik tolak dari permasalahan, rumusan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DI KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA
PENGARUH PELATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DI KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA (Akbar Paja, Ucok H. Refiater, Marsa Lie Tumbal) Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan olahraga tidak terpisahkan dari motif pelaku olahraga itu sendiri. Karena apabila olahraga dilakukan dengan teratur dan berkesinambungan, olahraga dapat memberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek penelitian Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gor saparua Bandung, penelitian ini dilakukan sebanyak 20 kali pertemuan dan frekuensi latihan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup tumbuh
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Surakhmad (1990, Hlm. 1) menjelaskan bahwa: Metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. basket di SMA Negeri I Banjarnegara sebanyak 20 atlet. Penelitian ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa putra peserta ekstrakurikuler bola basket di SMA Negeri I Banjarnegara sebanyak 20 atlet. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran masih merupakan skor-skor
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran masih merupakan skor-skor mentah. Agar data tersebut memiliki makna maka harus diolah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 6 Watampone yang beralamat di jalan jendral Urip Sumoharjo Kabupaten Bone
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN
Hubungan antara Kecepatan... (Jerry Patraserasah) 1 HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN CORRELATION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya menjadi sekedar hobi telah berkembang menjadi fanatik. Fanatik dari para pecinta sepak bola membuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penalitian Penelitian ini dilakukan di Klub Bahana Bandung yang terletak di Jalan Diponogoro, no. 22, Bandung. 2. Populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain. Sepakbola adalah permainan yang sangat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN LADDER DRILLS DIBANDING LATIHAN SMALL SIDED GAME TERHADAP PRESTASI KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA
PENGARUH LATIHAN LADDER DRILLS DIBANDING LATIHAN SMALL SIDED GAME TERHADAP PRESTASI KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA Yusuf Rismawan Hariyoko Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no. 5 Malang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI Khavisa Pranata 1 Abstrak Penelitian ini tergolong dalam metode survey dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang bertujuan untuk memasukkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Nilai rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal VO2Max Kelompok Eksperimen
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang perlu diolah dan dianalisis secara statistik agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan
Lebih terperinciMOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini olahraga sepakbola telah menjadi salah satu olahraga yang populer dan digemari banyak orang hampir di seluruh belahan dunia. Mulai dari kalangan anak kecil
Lebih terperinci2015 MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH...... iii ABSTRAK...... v ABSTRACT...... vi DAFTAR ISI...... vii DAFTAR TABEL...... ix DAFTAR GAMBAR...... x DAFTAR LAMPIRAN...... xi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian PS PADMA berdiri pada tanggal 20 Juni 1982 yang beralamat di Jl. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Tentang suatu metode dalam penelitian oleh Surakhmad (98: 3), dijelaskan bahwa: Memperoleh data yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan pokok masalah
Lebih terperinciUji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Tes Setiap penyusunan instrumen dalam penelitian selalu memperhitungkan beberapa pertimbangan seperti apa yang hendak diukurnya, apakah data yang terkumpul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang populer di seluruh penjuru dunia. Sebagai salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia saat ini permainan sepakbola telah
Lebih terperinciLEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini alat ukur yang dipakai adalah tes keterampilan bola basket. Tes
38 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pengambilan data penelitian instrument atau alat ukur penelitian. Untuk penelitian ini alat ukur yang dipakai adalah tes keterampilan bola basket. Tes tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu permainan yang sangat digemari oleh hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo, sepakbola dapat dikatakan
Lebih terperinci