BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Sistem Informasi Pengertian Sistem Pengertian Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Sistem Informasi Pengertian Sistem Pengertian Informasi"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Sistem Informasi Pengertian Sistem O Brien, J.A. & Marakas, G.M. (2013:26) mengatakan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas dan bekerjasama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses yang teratur. Sistem mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu: 1. Input: Melibatkan pengambilan dan perakitan berbagai elemen yang masuk ke sistem untuk di proses. 2. Process: Melibatkan proses transformasi yang mengubah input ke output. 3. Output: Melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya. (2010:6), sistem adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang berfungsi atau berjalan bersama untuk mendapatkan hasil yang diinginkan Pengertian Informasi Menurut O Brien, J.A. & Marakas, G.M. (2013:38), informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. Menurut Rainer, R.K. & Cegielski, C.G (2011:10), informasi mengacu pada data yang telah disusun sehingga data tersebut memiliki makna dan nilai bagi penerimanya. 7

2 Pengertian Sistem Informasi Menurut O'Brien, J.A. and Marakas, G.M. (2013:5), sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orangorang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Rainer, R.K. & Cegielski, C.G. (2011:38), sistem informasi merupakan kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengertian Analisis Sistem Menurut Whitten, J.L. & Bentley, L.D. (2007:160), analisis sistem adalah teknik untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada pada suatu sistem dengan cara membagi masalah tersebut ke beberapa bagian dengan maksud agar mudah dicara penyelesaiannya Pengertian Perancangan Sistem Menurut Whitten, J.L. & Bentley, L.D. (2007:160), perancangan sistem adalah teknik menggabungkan kembali bagian-bagian informasi yang telah dipisahkan oleh analisis sistem Object Oriented Analysis and Design (OOA&D) (2010:60), Object Oriented Analysis (OOA) adalah menentukan semua jenis objek yang terintegrasi dalam sistem dan melakukan interaksi dengan objek lain dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:390), Object Oriented Analysis (OOD) adalah menentukan semua objek yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat dalam sistem, sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa tertentu.

3 Systems Development Life Cycle (SDLC) (2010:38), SDLC adalah seluruh proses dalam pengembangan sebuah sistem informasi yang dimulai dari membangun, menyebarkan, menggunakan, dan memperbarui sistem informasi. Gambar 2.1 Information Systems Development Phases Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:40) Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:45-48) menjabarkan lebih detail mengenai kelima tahapan tersebut: 1. Project Planning Mengidentifikasi cakupan dari sistem baru dan meyakinkan bahwa proyek ini layak, membuat jadwal, merencanakan sumber data, dan penganggaran sebagai pengingat akan proyek. Project planning diidentifikasikan menjadi lima aktivitas: 1) Mendefinisikan masalah. 2) Membuat jadwal proyek. 3) Mengkonfirmasi kelayakan proyek. 4) Menentukan staf yang akan berkontribusi dalam proyek. 5) Meluncurkan proyek. 2. Analysis Memahami dan medokumentasi kebutuhan bisnis dan memproses kebutuhan dari sistem yang baru. Berikut aktivitas yang menjadi bagian dalam analysis: 1) Mengumpulkan informasi. 2) Mendefinisikan kebutuhan sistem.

4 10 3) Membuat prototypes untuk kebutuhan yang telah ditetapkan. 4) Menentukan prioritas kebutuhan. 5) Menghasilkan dan mengevaluasi alternatif-alternatif. 6) Meninjau rekomendasi dengan pihak manajemen. 3. Design Mendesain sistem yang menjadi solusi dari kebutuhan yang sudah didefinisikan dan keputusan yang dibuat. Berikut aktivitas yang harus diselesaikan selama tahap desain: 1) Mendesain dan mengintegrasikan jaringan. 2) Mendesain arsitektur aplikasi. 3) Mendesain user interfaces. 4) Mendesain system interfaces. 5) Mendesain dan mengintegrasikan database. 6) Membuat desain prototypes secara detail. 7) Mendesain dan mengintegrasikan kontrol sistem. 4. Implementation Aktivitas implementasi menghasilkan sistem yang sedang dibuat, dites, dan diinstal. Berikut aktivitas ini dalam tahap implementasi: 1) Menyusun komponen software. 2) Memverifikasi dan melakukan tes. 3) Melakukan konversi data. 4) Melakukan pelatihan kepada users dan mendokumentasi sistem. 5) Melakukan instalasi sistem. 5. Support Aktivitas support berjalan hanya ketika sistem yang baru telah selesai diinstal dan diletakkan ke dalam proses produksi, dan beroperasi sesuai sistem alur produksi. Aktivitas yang seringkali muncul selama tahap support, yaitu: 1) Pemeliharaan sistem. 2) Peningkatan sistem. 3) Memberikan dukungan terhadap sistem.

5 Internet Bonny, A.S. (2010:765) menyebutkan bahwa secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) adalah rangkaian yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf I besar) ialah sistem komputer umum yang terhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protocol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang tersebar dinamakan Internet. Veronika, H.K. (2012) menyimpulkan bahwa internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan di seluruh dunia dalam menyampaikan informasi dan berkomunikasi HyperText Markup Language (HTML) Menurut Rainer, R.K. & Cegielski, C.G. (2011:464), HTML adalah bahasa pemrograman standar yang digunakan di web untuk membuat dan mengenali dokumen hypertext Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut Arief, M.R. (2011:43), PHP adalah bahasa serverside-scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting, maka sintaks perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server, kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu: Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya: Apache. Kode PHP dapat diletakkan dan dijalankan di web server. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain. Merupakan software yang bersifat open source. Gratis untuk di download dan digunakan.

6 12 Memiliki sistem multi platform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain Database (2010:11), database adalah sekumpulan data terpusat yang dikelola dan dapat diakses oleh banyak user dan sistem pada saat yang sama. Menurut Williams, B.K. & Sawyer, S.C. (2007:162), database adalah sekumpulan file pada sistem komputer yang saling terhubung. File-file ini diatur sesuai kesamaan elemennya, sehingga data yang diinginkan dapat dicari dengan mudah. Proses dasar yang dimiliki oleh database ada empat, yaitu: 1. Pembuatan data-data baru (CREATE). 2. Penambahan data (INSERT). 3. Mengubah data (UPDATE). 4. Menghapus data (DELETE) Structural Query Language (SQL) Menurut Rainer, R.K. & Cegielski, C.G. (2011:133), SQL adalah bahasa query yang paling popular yang digunakan untuk meminta informasi. SQL memungkinkan orang untuk melakukan pencarian yang rumit dengan menggunakan pernyataan yang relatif sederhana atau dengan menggunakan kata kunci. Kata kunci khas adalah SELECT (untuk menentukan atribut yang diinginkan), FROM (untuk menentukan tabel yang akan digunakan), dan WHERE (untuk menetapkan kondisi untuk menerapkan dalam query).

7 MySQL Menurut Arief, M.R. (2011:152), MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya Electronic Business (E-Business) Menurut Chaffey, D. (2011:12), e-business diartikan sebagai semua pertukaran informasi melalui media elektronik baik di dalam suatu organisasi maupun dengan pemegang saham eksternal yang mendukung cakupan dari proses bisnis. Menurut Rainer, R.K. & Cegielski, C.G. (2011:201), e- business adalah konsep yang agak lebih luas dari e-commerce. Di samping pembelian dan penjualan barang dan jasa, e-business juga mengacu melayani pelanggan, berkolaborasi dengan mitra bisnis dan melakukan transaksi elektronik dalam sebuah organisasi Electronic Commerce (E-Commerce) Pengertian E-Commerce Menurut Rainer, R.K. & Cegielski, C.G. (2011:201), e- commerce adalah proses pembelian, penjualan, menstransfer atau penukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Menurut O'Brien, J.A. and Marakas, G.M. (2013:47), e-commerce adalah pembelian, penjualan, pemasaran produk, jasa, dan informasi melalui berbagai jaringan komputer. O. Agbakwuru Alphonsus, A. Ukwandu Elochukwu & Iro Sylvanus (2011) menyatakan bahwa e-commerce menyediakan kesempatan bagi orang-orang untuk melakukan perdagangan dan melakukan bisnis dengan setiap bagian di dunia melalui internet.

8 Jenis-Jenis E-Commerce Rainer, R.K. & Cegielski, C.G. (2011: ) mengidentifikasi enam jenis dari e-commerce, berikut penjelasannya: 1. Business-to-Consumer (B2C) Perdagangan elektronik (e-commerce) dimana penjual adalah organisasi, dan pembeli adalah individu. 2. Business-to-Business (B2B) Perdagangan elektronik dimana kedua penjual dan pembeli adalah organisasi bisnis. 3. Consumer-to-Consumer (C2C) Perdagangan elektronik dimana kedua penjual dan pembeli adalah individu (bukan bisnis). Seorang individu menjual produk atau jasa kepada individu lainnya. 4. Business-to-Employee (B2E) Sebuah organisasi menggunakan perdangangan elektronik internal untuk memberikan informasi dan layanan kepada karyawan. 5. E-Government Penggunaan e-commerce untuk memberikan informasi dan pelayanan publik kepada warga, mitra bisnis, dan supplier entitas pemerintah, dan mereka yang bekerja di sektor publik. 6. Mobile Commerce E-commerce yang dilakukan dalam lingkungan nirkabel. 2.2 Teori Khusus Unified Modeling Language (UML) Pengertian UML (2010:48), UML adalah suatu standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk pengembangan object-oriented.

9 15 Ibrahim, N. et al. (2011) mengatakan bahwa UML digunakan dalam sistem berorientasi objek untuk menggambarkan cara kerja sistem. Ada 13 diagram yang digunakan untuk menggambarkan pandangan yang berbeda dari suatu sistem. Setiap diagram UML mempunyai notasi yang berbeda. Jianhu, Z., Yunqing, F., Yun, Z. (2014) menyatakan bahwa UML adalah sebuah standar berorientasi objek, alat pemodelan sistem software berbasis komponen. UML digunakan untuk menggambar gambaran visual untuk model sistem software Activity Diagram (2010:141), activity diagram adalah diagram alur kerja yang mendeskripsikan berbagai aktivitas user atau sistem dan alur aktivitasnya. Notasi yang digunakan dalam activity diagram, yaitu: Starting activity: Menggambarkan dimulainya suatu aktivitas. Transition arrow: Menggambarkan alur dari setiap aktivitas. Activity: Menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh user. Ending activity: Menggambarkan telah selesainya suatu alur kegiatan. Decision acivity: Menggambarkan kondisi dimana ada perbedaan aktivitas yang dipilih oleh user. Synchronization bar (split/join): Menggambarkan kegiatan yang berlangsung bersama. Swimlane: Menggambarkan kolom objek mana yang melakukan suatu aktivitas.

10 16 Gambar 2.2 Simbol Activity Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:142) Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:143)

11 Use Case Diagram (2010:242), use case diagram adalah diagram untuk menunjukkan berbagai peran user dan bagaimana peran mereka dalam menggunakan sistem. Ada beberapa notasi yang digunakan dalam use case diagram, antara lain: Actor: Menggambarkan user dalam menjalankan suatu sistem. Actor merupakan elemen eksternal dari suatu sistem. Actor dapat menerima dan memberikan informasi ke sistem. Usecase: Menggambarkan unit fungsionalitas yang diberikan oleh sebuah sistem dan dinotasikan dengan bentuk oval. Gambar 2.4 Use Case Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:244)

12 Use Case Description (2010:171), use case description adalah gambaran yang menjelaskan secara detail proses dari setiap use case. Gambar 2.5 Use Case Description Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:174)

13 Domain Model Class Diagram (2010:187) salah satu jenis UML class diagram ini menunjukkan user s work domain atau disebut sebagai domain model class diagram. Diagram ini digunakan untuk membuat desain class diagram ketika merancang software. Gambar 2.6 Domain Model Class Diagram dengan nama class dan attribute Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B, & Burd, S.D. (2010:187) Gambar 2.7 Contoh Domain Model Class Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:188)

14 20 Multiplicity adalah hubungan antar objek pada class diagram. Multiplicity notation yaitu one to many dalam satu arah, dan one to one pada arah lainnya (Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D., 2010:188). Gambar 2.8 Multiplicity of Associations Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:188) Generalization adalah pengelompokkan beberapa jenis class secara umum (Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D., 2010:189). Gambar 2.9 Generalization Sumber: (Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D., 2010:190)

15 First Cut Class Diagram (2010:413), first cut class diagram dikembangkan dengan memperpanjang model domain class diagram. Hal ini membutuhkan dua langkah, yaitu menguraikan tentang atribut dengan jenis dan informasi nilai awalnya, dan menambahkan panah navigation visibility. Gambar 2.10 First Cut Class Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:416)

16 Updated Design Class Diagram (2010:457), terdapat penambahan class baru untuk View Layer dan Data Access Layer di dalam updated design class diagram. Gambar 2.11 Updated Design Class Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:458)

17 System Sequence Diagram (SSD) (2010:242), SSD adalah diagram yang menunjukkan urutan atau tahapan pesan antara aktor eksternal dan sistem. Notasi yang digunakan dalam SSD, antara lain: Actor: Memiliki fungsi untuk berinteraksi dengan sistem. Object: Mempresentasikan sistem otomatisasi. Activation: Menampilkan urutan pesan dari awal hingga akhir, dan sebuah objek menjalankan method. Message: Menunjukkan input dan output pesan. Terdapat tiga jenis fragmen dalam pembuatan SSD, antara lain: Loop: Proses yang berulang. Opt: Proses yang memiliki dua kemungkinan. Alt: Proses yang memiliki beberapa pilihan alternatif. Gambar 2.12 System Sequence Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:242)

18 Three Layer Sequence Diagram (2010:435), three-layer sequence diagram merupakan gambaran lengkap dari sequence diagram, dan juga pengembangan dari first cut sequence diagram yang terdiri dari tambahan layer seperti View Layer dan Data Access Layer. Gambar 2.13 Three Layer Sequence Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:435)

19 Package Diagram (2010:459), package diagram merupakan diagram level tinggi yang digunakan oleh perancang untuk mengelompokkan kelas-kelas pada grup yang terkait. Dengan kata lain, package diagram berguna untuk mendokumentasikan persamaan atau perbedaan hubungan objek pada View Layer, Domain Layer, dan Data Access Layer. Gambar 2.14 Package Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:459)

20 State Machine Diagram (2010:260), state machine diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan siklus hidup sebuah objek dalam berbagai kondisi dan transisi. Gambar 2.15 State Machine Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:261) Entity Relationship Diagram (ERD) (2010:57), ERD adalah analisis terstruktur dan informasi rekayasa model data yang diperlukan oleh sistem Gambar 2.16 Entity Relationship Diagram Sumber: Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:57)

21 User Interface (UI) Menurut O'Brien, J.A. and Marakas, G.M. (2011:181), UI adalah sebuah bagian dari sistem operasi yang memungkinkan user untuk berkomunikasi, dengan begitu user dapat memuat program, mengakses file, dan menyelesaikan tugas-tugas lainnya Procurement Pengertian Procurement Menurut Chaffey, D. (2011:355), procurement adalah proses pengadaan yang mengacu pada semua kegiatan yang terlibat dalam mendapatkan barang dari supplier; ini termasuk pembelian, tetapi juga logistik masuk seperti transportasi, barang dalam gudang, dan pergudangan sebelum barang tersebut digunakan. Gambar 2.17 Aktivitas Procurement pada Perusahaan Sumber: Caffey, D. (2011:356)

22 Proses Procurement Chaffey, D. (2011:357) berbicara mengenai proses pengadaan barang yang dilakukan secara manual yang dinilai sangat memakan waktu. Berikut penjelasannya: Gambar 2.18 Analisa Proses Procurement Secara Manual Sumber: Caffey, D. (2011:358) Tabel diatas menyoroti proses pengadaan barang berbasis kertas. Hal ini dapat dilihat bahwa itu melibatkan: Pengguna akhir memilih item dengan melakukan pencarian dan kemudian mengisi kertas formulir permintaan yang dikirimkan ke pembeli di departemen pembelian. Pembeli kemudian mengisi formulir pemesanan yang dikirim ke supplier. Setelah item tersebut disampaikan, item dan catatan pengiriman biasanya disesuaikan dengan formulir pemesanan dan faktur, dan kemudian pembayaran terjadi.

23 29 Pembelian juga mencakup transportasi, penyimpanan dan distribusi barang yang diterima dalam bisnis ini disebut sebagai logistik masuk. Dari kegiatan pengadaan barang diatas, untuk kemudian proses pengadaan barang disederhanakan melalui e-procurement. Gambar 2.19 Analisa Proses Procurement Baru Sumber: Chaffey, D. (2011:359) Metode Procurement Menurut Turban, et al. (2010:251), setiap perusahaan menggunakan metode yang berbeda dalam memperoleh produk dan jasa, tergantung apa dan dimana mereka membeli, jumlah yang diperlukan, atau berapa banyak uang yang terpakai, dan sebagainya. Metode-metode utama procurement ini antara lain: Mengadakan penawaran tender dari sistem, dimana supplier yang satu akan bersaing dengan yang lainnya. Metode ini digunakan untuk pembelian dalam jumlah besar. Membeli dari katalog yang terhubung dengan para penjual.

24 30 Membeli dari katalog internal dimana perusahaan menyetujui katalog-katalog vendor, mecakup kesepakatan harga. Pendekatan ini menggunakan pengimplementasian desktop purchasing, dimana mengizinkan requisition untuk memesan secara langsung dari vendor dengan melewati departemen procurement. Bergabung dengan suatu grup sistem pembelian dimana permintaan partisipan dikumpulkan sampai dalam jumlah yang besar, kemudian grup menegosiasikan harga atau menginisiasikan sebuah proses tender. Berkolaborasi dengan para supplier untuk berbagi informasi tentang penjualan dan persediaan untuk mengurangi persediaan dan stock-out serta mempertinggi ketepatan waktu pengiriman Electronic Procurement (E-Procurement) Pengertian E-Procurement Menurut Chaffey, D. (2011:355), e-procurement adalah sebuah integrasi elektronik dan pengendalian semua aktifitas procurement termasuk permintaan pembelian, pemberian akses, pemesanan, pengiriman, dan pembayaran antara pembeli dan supplier. Berdasarkan Baily et al. (1994) dikutip oleh Chaffey, D. (2011:355), e-procurement harus dapat menaikkan performa untuk tiap five rights of purchasing, yaitu: 1. At the right price. 2. Delivered at the right time. 3. Of the right quality. 4. Of the right quantity. 5. From the right source.

25 Proses E-Procurement Turban et al. (2010:354) menyebutkan proses e- procurement terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Melakukan pencarian vendor dan produk dengan menggunakan katalog, brosur, telepon, dan lainnya. 2. Melakukan kualifikasi vendor sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Dari list vendor yang ada, ditentukan mana yang sekiranya dapat diajak bekerjasama. 3. Memilih mekanisme pasar, seperti private, umum, lelang, barter, dll. 4. Melakukan perbandingan serta negosiasi, baik mengenai kualitas barang, harga barang, metode pengiriman, dll. 5. Membuat kesepakatan pembelian setelah negosiasi berhasil. 6. Membuat Purchase Order (PO). 7. Mengatur jadwal pengambilan atau pengiriman barang, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibentuk sebelumnya. 8. Melakukan pembayaran terhadap vendor. Gambar 2.20 Proses E-Procurement Sumber: Turban et al. (2010:354)

26 Manfaat E-Procurement Smart (2010) mengidentifikasi lima manfaat utama atau kriteria pemilihan pemasok untuk mengadopsi e- procurement yang berhubungan dengan peningkatan: 1. Control Meningkatkan kepatuhan, mencapai sentralisasi, meningkatkan standar, mengoptimalkan strategi sourcing dan meningkatkan audit data. 2. Cost Meningkatkan pembelian maksimal melalui peningkatan persaingan pemasok, pemantauan target penghematan dan pengurangan biaya transaksi. 3. Process Visibilitas rasionalisasi dan standarisasi proses e- procurement memberikan pengurangan waktu siklus, meningkatkan proses pengelolaan dan penyelesaian faktur dengan efisien. 4. Individual Performance Berbagi pengetahuan, menambah nilai dan menigkatkan produktivitas. 5. Supplier Management Mengurangi jumlah pemasok, manajemen pemasok dan seleksi dan integrasi Persediaan Barang Pengertian Persediaan Barang Menurut Sofyan, D.K. (2013:49), persediaan barang adalah stok yang dibutuhkan perusahaan untuk mengatasi adanya fluktuasi permintaan. Persediaan dalam proses produksi dapat diartikan sebagai sumber daya menganggur, hal ini dikarenakan sumber daya tersebut masih menunggu dan belum digunakan pada proses berikutnya.

27 Tujuan Persediaan Menurut Sofyan, D.K. (2013:49), tujuan adanya persediaan ada tujuh, antara lain: 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan. 2. Menghilangkan resiko kegagalan atau kerusakan material yang dipesan sehingga dikembalikan. 3. Untuk menyimpan bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan tersebut tidak ada di pasar. 4. Menjamin kelancaran proses produksi perusahaan. 5. Menjamin penggunaan mesin secara optimal. 6. Memberikan jaminan akan ketersediaan produk jadi kepada konsumen. 7. Dapat melaksanankan produksi sesuai keinginan tanpa menunggu adanya dampak atau resiko penjualan Jenis Persediaan Menurut Sofyan, D.K. (2013:50), berdasarkan jenisnya, secara umum persediaan dibagi atas lima jenis, yaitu: 1. Persediaan bahan mentah (raw material stock) Barang yang dibeli dari pemasok (supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan diolah oleh perusahaan. 2. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work inprocess or progress stock) Bahan baku yang sudah diolah menjadi komponen namun barang tersebut masih membutuhkan langkah-langkah selanjutnya agar produk dapat selesai dan menjadi produk akhir. 3. Persediaan bagian produk yang dibeli (component stock) Persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen yang diterima dari perusahaan lain, yang

28 34 dapat secara langsung diolah dengan komponen lain tanpa proses produksi lainnya. 4. Persediaan barang jadi (finished goods) Barang yang telah selesai di proses dan siap untuk disimpan di gudang, kemudian dijual atau di distribusikan ke lokasi pemasaran. 5. Persediaan bahan pembantu atau barang-barang pelengkap (supplies stock) Barang-barang yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan produksi, hanya saja tidak menjadi bagian produk akhir yang dihasilkan perusahaan, tetapi menjadi bahan penopang kegiatan produksi Metode Persediaan Terdapat beberapa metode dalam pengelolaan persediaan bagi perusahaan. Khusus dalam penelitian ini akan digunakan metode Reorder Point (ROP). Menurut Heizer, J., & Render, B. (2010:99), ROP adalah tingkat (titik) persediaan dimana tindakan harus diambil untuk mengisi kembali persediaan barang. Dalam menentukan persediaan pengaman (safety stock) dipengaruhi oleh tingkat pelayanan (service level). Menurut Heizer, J., & Render, B. (2010:109) tingkat pelayanan (service level) adalah komplemen dari probabilitas persediaan habis. Dengan demikian, ROP dapat dihitung dengan rumus: ROP = d x L + safety stock Dan safety stock dapat dihitung dengan rumus: Safety stock = Z x σ x Dimana: ROP d L Safety stock Z = Titik ulang pemesanan = Permintaan = Waktu tunggu = Persediaan pengaman = Service level

29 Kerangka Berfikir σ = Standar deviasi Wawancara dan Survey Proses pengadaan barang Permasalahan Studi Literatur Buku E-journal Situs web Menganalisis sitem pengadaan barang yang berjalan Alternatif pemecahan masalah Menganalisis kebutuhan sistem Merancang sistem e-procurement berbasis website Kesimpulan dan Saran 2.21 Kerangka Berfikir Proses pelaksanaan skripsi ini dimulai dari melakukan survey kepada Mandor dan wawancara dengan Direktur, dari hasil survey dan wawancara tersebut dapat diketahui proses pengadaan barang dan masalah yang terjadi di PT. Tetap Lancar Mandiri. Setelah itu melakukan studi literatur dengan mencari referensi teori-teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan, serta melakukan analisa terhadap proses pengadaan barang PT. Tetap Lancar Mandiri untuk mendapat alternatif pemecahan masalah. Berikutnya menganlisis kebutuhan sistem sesuai dengan permasalahan yang ada dengan menjadikan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools, untuk selanjutnya beralih kepada tahap merancang sistem e-procurement berbasis website. Dari semua yang telah dilakukan maka akan didapati kesimpulan dan saran dari proses analisis dan perancangan terhadap PT. Tetap Lancar Mandiri.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat elemen yang saling terhubung atau komponen yang mengumpulkan (input), memanipulasi (proses), menyimpan dan menyebarkan (output)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat diikuti dengan tingkat persaingan yang begitu ketat dan tuntutan globalisasi yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Ristono (2009:2), Persediaan adalah barang-barang yang disimpan untuk

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Ristono (2009:2), Persediaan adalah barang-barang yang disimpan untuk BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Inventory Control Menurut Ristono (2009:2), Persediaan adalah barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa yang akan datang. Sartono (2010:443), Persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Pengintegrasian Data 2.1.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu rancangan pengolah data dari banyak data yang sudah terintegrasi secara menyeluruh yang akan dijadikan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Fajar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis kontraktor dan pengadaan barang, yang berdiri pada tahun 2012 terletak di Jalan Pangkal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan fungsi teknologi sangatlah berkembang pesat. Teknologi bukan hanya digunakan untuk bertukar informasi saja, melainkan juga digunakan dalam hal

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi 1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, et al (2012), sistem adalah kumpulan beberapa komponen yang saling terkait yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Penelitian yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah Sistem Lelang On-Line Perum Pegadaian Jatisrono.(Hidayah, 2013). Pada topik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inspeksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan hasil studi lapangan (wawancara) Inspeksi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap suatu produk, apakah produk itu baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun sistem informasi. 3.1 Sistem Informasi 3.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

BAB III. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam

BAB III. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian kerja praktek. Teori-teori ini akan dijadikan acuan dalam menyelesaikan permasalahn yang ada pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN

3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi sistem. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini peran teknologi informasi sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Adanya teknologi informasi pada perusahaan dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat terjadi di berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ekonomi dalam hal ini ada kaitannya dengan proses penjualan dan pembelian. Semakin tingginya

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL) PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL) ROBI DIRGANTARA NIM 206700183 Jurusan Teknik Informatika ABSTRAK Dalam kehidupan modern saat ini yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini seiring kemajuan perkembangan ilmu teknologi dan informasi (IT) yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi. Informasi saat ini

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis, bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan yang ada dan landasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, rumah sakit perlu meningkatkan kemampuan manajemennya dengan meningkatkan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analis Sistem Yang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagianbagian

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dalam dunia bisnis berjalan dengan sangat pesat diikutinya dengan penggunaan website sebagai sarana untuk melakukan bisnis secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem II.1.1 Sistem Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari suatu interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang semua beroperasi yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Hasibuan (2013:35) manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya alam dan sumber-sumber lainnya secara efisien dan efektif untuk

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Lengkong Putra 2 adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi kusen dan mebeul. Perusahaan ini memiliki banyak cabang di wilayah Jawa Barat. Salah satu cabangnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian Menurut Hatta (2008), pembelian merupakan kegiatan untuk memperoleh barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG)

E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 212~218 E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG) 212 Risa Wati 1, Siti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB KONEKSI DATABASE Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk menghubungkan aplikasi dengan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sistem informasi sekarang ini sangat pesat, hampir semua kegiatan menggunakan sistem informasi sebagai penunjang kegiatannya, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Teori-teori dasar yang digunakan dalam Perancangan sistem payment gateaway untuk mendukung kinerja website e-commerce pada PT. Pegasus Mitra Abadi. 2.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, baik dalam pasar lokal maupun pasar global. Setiap perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk, kecepatan respon

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET Kartika Megasari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma kartika87ms@gmail.com 29 September 2009 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1 APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE Rizal Ari Ardianto Program studi Teknik Informatika S-1 Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Universitas Dian Nuswantoro Seiring perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum Pembahasan tentang teori-teori umum yang berkaitan dengan topik skripsi.teori-teori yang dijabarkan berasal dari berbagai sumber yang merupakan dari hasil tinjauan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis, itulah yang diinginkan oleh orang-orang saat ini. Penggunaan telepon

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis, itulah yang diinginkan oleh orang-orang saat ini. Penggunaan telepon 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Mudah dan praktis, itulah yang diinginkan oleh orang-orang saat ini. Penggunaan telepon genggam sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Souther Industries merupakan perusahaan dibidang konveksi yang menghasilkan pakaian jadi berupa pakaian wanita, pria, anak, olahraga, maupun partai politik. Souther

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Sinergy Informasi Pratama merupakan salah satu perusahaan penyedia barang dan jasa di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfokus pada penyediaan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab jumlahnya paling besar. Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi dan penjualan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lainnya yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi serta permasalahan yang ada dalam suatu organisasi. Berikut ini adalah

BAB II LANDASAN TEORI. informasi serta permasalahan yang ada dalam suatu organisasi. Berikut ini adalah BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan dan perancangan sistem inforamasi, kita harus menggunakan konsep dasar sebagai acuan dan juga sebagai landasan, dimana konsep-konsep tersebut berhubungan langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era milenium, perkembangan teknologi telah berkembang pesat dimana hal tersebut memberi dampak besar bagi berbagai aspek termasuk salah satunya dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi salah satu teknologi yang berkembang cepat pada saat ini Penggunaaan alat bantu komputer sebagai salah satu sarana penunjang dalam sistem informasi

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Manunggaling Rizki Karyatama Telnics (Marktel) merupakan perusahaan berbasis teknologi elektronika yang bergerak di bidang perangkat kontrol, telekomunikasi dan

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era masa ini, seluruh kegiatan perusahaan ingin dilakukan dengan serba cepat, hal tersebut menuntut perusahaan untuk mengimbangi dengan teknologi dan informasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur yang melakukan suatu kegiatan atau menyusun skema (alur) yang melakukan suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci