VIBRATION MEASUREMENT AND PROTECTION GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : EZUFATRIN (L2F )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VIBRATION MEASUREMENT AND PROTECTION GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : EZUFATRIN (L2F )"

Transkripsi

1 VIBRATION MEASUREMENT AND PROTECTION GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : EZUFATRIN (L2F ) Abstrak PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG dalam proses produksinya di Pembangkit/Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) menggunakan pengontrol Programmable Logic Controller (PLC), SPEEDTRONIC TM MARK V, dan Distributed Control System (DCS). Sistem Kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V yang dikembangkan oleh General Electric (GE) Industrial System adalah sistem kontrol yang dapat diprogram dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri listrik dalam kendali turbin gas dan uap yang semakin komplek. SPEEDTRONIC TM MARK V dapat melakukan kontrol, proteksi dan monitoring sekaligus terhadap kerja turbin. Sistem kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V pada PLTGU dapat melakukan proteksi terhadap vibrasi, sehingga dapat menyelamatkan Gas Turbin Generator (GTG) dari kerusakan fatal. Sensor velocity yang digunakan untuk membaca vibrasi pada GTG dan dikomunikasikan dengan SPEEDTRONIC TM MARK V sehingga jika vibrasi yang dibaca oleh sensor melebihi setpoint yang telah ditentukan, maka SPEEDTRONIC TM MARK V akan melakukan tindakan secara otomatis sehingga GTG terhindar dari kerusakan. Kata Kunci : SPEEDTRONIC TM Mark V, GTG, vibrasi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, semakin cepatnya perkembangan teknologi peralatan yang di gunakan pada proses produksi juga semakin berkembang. Sistem kontrol untuk turbin yang tadinya hanya menggunakan governor dikembangkan oleh General Electric (GE) menjadi sistem kontrol yang lebih modern yang dinamakan SPEEDTRONIC TM. Dengan semakin kompleksnya pengontrolan untuk turbin, SPEEDTRONIC TM pun terus berkembang mulai dari SPEEDTRONIC TM Mark I hingga yang terakhir SPEEDTRONIC TM Mark VI. PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG dalam proses produksinya di Pembangkit/Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) menggunakan SPEEDTRONIC TM Mark V sebagai kontroler pada Gas Turbin Generator (GTG). Salah satu kontrol yang dilakukan oleh SPEEDTRONIC adalah proteksi terhadap vibrasi yang terjadi pada sepanjang Generator Gas Turbin (GTG). Sehingga dapat mengoptimalkan kerja pembangkit dan dapat menjaga umur pembangkit agar tidak cepat rusak. Tiga tipe yang berbeda dari sensor vibrasi dapat secara langsung dihubungkan ke Mark V, adapun ketiga sensor vibrasi tersebut adalah input seismik (kecepatan), accelerometer inputs (percepatan), dan proximity transducer inputs (jarak). Pada sistem TMR, di antara ketiga input processor kontrol di alarm sebagai pesan error internal sementara sistem proteksi vibrasi meneruskan kalkulasi normal yang berdasar sinyal vibrasi rata- rata. 1.2 Maksud dan Tujuan Hal-hal yang menjadi tujuan penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah: 1. Mengetahui sistem dan lingkungan kerja di PT. Indonesia Power UBP Semarang. 2. Mengetahui sistem kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). 3. Memberikan gambaran mengenai sistem kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V secara umum. 4. Menjelaskan sistem kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V untuk mengendalikan dan proteksi temperatur exhaust pada Gas Turbin Generator (GTG) di PLTGU. 1.3 Pembatasan Masalah Laporan Kerja Praktek ini difokuskan pada permasalahan pengendalian dan proteksi temperatur exhaust Gas Turbine Generator (GTG) pada SPEEDTRONIC TM MARK V dengan materi lain yang berkaitan sebagai pelengkap. II. PROSES PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) PLTGU yaitu pembangkit listrik yang menggunakan tenaga gas uap dalam menghasilkan energi listrik.

2 Pembakaran bahan bakar pada PLTG akan menghasilkan gas untuk memutar turbin gas. Gas buang dari turbin gas ini akan dialirkan ke HRSG untuk memanaskan air pada HRSG sehingga menghasilkan uap yang akan digunakan untuk memutar turbin uap. Secara umum sistem produksi tenaga listrik pada PLTGU dibagi menjadi dua siklus, yaitu : 1. Open Cycle Biasanya disebut proses turbin gas (PLTG), yaitu gas buang atau uap dari GTG (Gas Turbin Generator) langsung dibuang ke udara melalui stack. 2. Close Cycle Biasanya disebut proses turbin uap (PLTU), yaitu gas buang dari GTG (Gas Turbin Generator) tidak langsung dibuang ke udara tetapi digunakan untuk memanaskan air yang ada di HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Uap yang dihasilkan dari HRSG digunakan untuk memutar turbin uap. Proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dapat dibagi menjadi dua proses, yaitu : 1. Proses Turbin Gas Bahan bakar minyak yang dipasok dari kapal atau tongkang ditampung di dalam tangki. Penyaluran bahan bakar dilakukan dengan transportasi laut dengan tujuan memungkinkan bahan bakar yang diangkut lebih banyak daripada melalui transportasi darat. Selain itu lokasi pembangkit yang dekat dengan pelabuhan semakin memperkecil biaya transportasi. Bahan bakar dipompa dari tangki ke combustion chamber (ruang pembakaran) bersama-sama udara dari compressor setelah terlebih dahulu melalui air filter. Campuran ini dibakar dan menghasilkan gas panas yang selanjutnya digunakan untuk memutar turbin gas. Gas buang dari turbin gas akan langsung dibuang melalui cerobong apabila dioperasikan open cycle dan akan dilewatkan HRSG apabila dioperasikan close cycle. 2. Proses Turbin Uap Air pengisi dari deaerator dipompa melalui Low Pressure and High Pressure Water dimasukkan ke HRSG untuk diubah menjadi uap. Hasil uap dari HRSG dimasukkan ke High Pressure Turbine kemudian masuk ke Low Pressure Turbine untuk mengubah energi panas uap menjadi energi putar rotor. Uap bekas setelah dipakai di Low Pressure Turbine dialirkan ke condenser untuk dikondensasikan oleh air pendingin atau air laut yang dipompa melalui Circulating Water Pump (CWP). Air condensate dipompakan oleh condensate pump untuk selanjutnya dimasukkan ke deaerator. III. DASAR TEORI 3.1 Gambaran umum SPEEDTRONIC Mark V SPEEDTRONIC Mark V adalah suatu sistem kontrol, proteksi dan monitoring pada turbin yang telah dikembangkan oleh GE dan mewakili kesuksesan dari seri-seri SPEEDTRONIC dalam sistem pengaturan. Tujuan sistem kontrol dan proteksi ini adalah menghasilkan output yang maksimal untuk melindungi turbin gas dari kerusakan saat turbin dalam kondisi operasi sehingga lifetimenya dapat lebih lama. 3.2 Konfigurasi kendali SPEEDTRONIC Mark V SPEEDTRONIC TM Mark V adalah sistem kendali turbin yang bersifat programmable yang didesain sesuai dengan kebutuhan industri tenaga modern untuk sistem turbin yang bersifat kompleks dan dinamis. Keunggulan sistem ini pada fitur-fiturnya antara lain: 1. Implementasi software dengan teknologi fault tolerance (SIFT), yang memungkinkan turbin tetap beroperasi meskipun terjadi kesalahan tunggal dengan mempertahankan status on-line, dan memungkinkan operasi saat prosesor kontrol shut down untuk perbaikan atau sebab lain. 2. Operator interface yang user-friendly 3. Interface dengan sensor direct yang memungkinkan kendali dan monitoring secara real time 4. Kemampuan diagnosa yang built-in menyatu dengan sistem 5. Arsitektur berbasis TMR (Triple Modular Redundant) SPEEDTRONIC TM Mark V menggunakan tiga buah modul kontrol, masing-masing <R>, <S>, dan <T> yang identik untuk menjalankan keseluruhan algoritma kendali yang vital, proses sinyal proteksi, dan proses sekuensial. Konfigurasi inilah yang disebut TMR (Triple Modular Redundant). Untuk fungsi proteksi

3 dijalankan oleh tiga prosessor proteksi <X>,<Y> dan <Z> pada core <P>. Untuk konfigurasi secara umum dapat dilihat pada gambar berikut ini. R <C> <I> <R> Protection <P> Gambar 1 Dasar sistem TMR pada SPEEDTRONIC TM MARK V Seperti terlihat pada gambar di atas, untuk bisa bekerja dengan baik, informasi dikomunikasikan, dibagi dan diputuskan pada sistem proteksi tersebut melalui tiga jaringan yang berbeda. Yang pertama adalah jaringan eksternal (Stage Link) yaitu alat utama komunikasi antara Operator Interface (<I>) dan Common Data Processor (<C>) dari panel kontrol. Link ini adalah bagian konfigurasi ARCNET. Kedua adalah Data Exchange Network (DENET) yang merupakan jenis ARCNET yang termasuk bagian dalam jaringan komunikasi SPEEDTRONIC Mark V kontrol panel. Adapun fungsi dari DENET itu sendiri adalah untuk menyediakan link atau hubungan komunikasi antara prossesor internal dari kontrol panel. Panel TMR merupakan bagian dasar untuk mem-voting proses yang terjadi pada sinyal kontrol. Untuk jaringan internal yang ketiga yaitu jaringan I/O (IONET). Fungsinya adalah untuk mengkomunikasikan sinyal I/O antara prosesor kontrol (DCCA), Protection Core (<P>) atau TCEA dan core (). Seluruh IONET identik di dalam semua prosesor dengan pengecualian untuk core (<C>). Core ini tidak mempuyai link secara langsung ke core (<P>). Oleh karena itu, maka IONET hanya mengkomunikasikan <S> Protection <P> <T> Protection <P> data hanya antara core (<C>) dan card Digital I/O Kontrol. Pada konfigurasi TMR sendiri terdapat tiga buah modul kontrol <R>, <S>, dan <T> yang berfungsi sebagai redundant. Sinyal kontrol yang diberikan merupakan hasil voting dari ketiga modul tersebut. 3.3 Operator Interface Mark V Interface Mark V berfungsi sebagai upload, download, monitoring maupun pengontrolan sehingga dengan interface ini seluruh aktifitas dari Mark V kontrol panel bisa terwakili. Work Station Interface < I >, terdiri dari serangkaian alat alat, antara lain: sebuah PC (Personal Computer) layar monitor berwarna, Cursor Positioning Device (Mouse, atau Trackball), Keyboard (QWERTY Keyboard) dan Printer. Peralatan-peralatan tersebut dapat menghubungkan antara operator dengan keadaan mesin atau sebagai work station pemeliharaan lokal, baik itu pengamatan peralatan turbin, pengontrolan turbin, pengamanan turbin maupun pemasukan data baru ke kontrol panel. 3.4 Hardware Input-Output Mark V di desain untuk berhubungan langsung dengan peralatan turbin dan generator seperti : magnetic speed pickups servos dan LVDT/Rs sensor vibrasi thermocouples Resistive Temperature Devices (RTDs) IV. VIBRATION MEASUREMENT DAN PROTEKSI GETARAN PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) 4.1 Sistem Kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V Pengendalian turbin gas dilakukan pada saat start up, akselerasi, kecepatan, temperatur, shutdown, dan fungsi control manual. turbin dikendalikan oleh Minimum Value Gate, yaitu nilai yang paling minimal dari input-input tersebut. Nilai input yang paling minimal merupakan kondisi operasi unit yang diutamakan untuk dikendalikan. Misalkan ketika tombol start-up diaktifkan maka kondisi paling minimal adalah start-up. Kondisi start-up akan memerintahkan sistem bekerja sesuai dengan diagram pengontrolan start-up. Contoh lain adalah ketika nilai paling

4 minimal unit adalah speed. Kondisi speed ini mengendalikan bahan bakar untuk menjaga kecepatan pada referensinya yaitu sekitar 3000 rpm. Kondisi ini akan mengurangi bahan bakar jika kecepatan lebih dari referensi dan begitu pula sebaliknya. eksitasi getaran yang berasal dari mesin tersebut. Gambar 3 Letak pemasangan vibrasi sensor Gambar 2 Skema pengendalian pada turbin gas Kendali Minimum Value Gate juga memungkinkan proteksi pada kondisi yang dapat membahayakan turbin. Misalkan saat kondisi start-up dijalankan dan terjadi temperatur yang naik melebihi temperatur tertentu, maka nilai pengendali temperatur akan memiliki nilai paling kecil. Kondisi tersebut menyebabkan pengendali temperatur mengambil alih kendali sistem hingga temperatur kembali pada kondisi normal. Fuel Stroke Reference (FSR) adalah sinyal perintah untuk aliran bahan bakar. Minimum value gate menghubungkan sinyal output dari enam mode kontrol ke pengontrol FSR, output FSR yang terendah dari enam loop kontrol dibolehkan melewati gas ke sistem kontrol bahan bakar sebgai kontrol FSR. Pengontrolan FSR akan memberikan input bahan bakar ke turbin pada jumlah yang yang dibutuhklan sistem kontrol. Hanya satu loop kontrol yang akan dikontrol pada setiap waktu tertentu dan loop kontrol yang sedang mengontrol FSR akan ditampilkan pada layar komputer (CRT). 4.2 Vibration Measurment Getaran mesin (Mechanical Vibration) diartikan sebagai gerakan bolak-balik dari komponen mekanik dari suatu mesin sebagai reaksi dari adanya gaya dalam (gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut) maupun gaya luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar mesin). Kasus yang dominan dalam getaran permesinan adalah yang disebabkan oleh gaya Sensor vibrasi yang digunakan adalah Velocity Sensor 5485C, dengan menggunakan kumparan suspensi tanpa gesekan, sensor ini memberikan hasil pengukuran vibrasi yang akurat dan dapat diulang-ulang hingga rentang amplitudo dan frekuensi yang luas. Sensorsensor itu dibuat untuk bekerja terus menerus pada suhu yang tinggi. Gambar 4 Sensor velocity 5485C (375 C) high temperature Gambar 5 Spesifikasi sensor velocity 5485C (375 C) high temperature 4.3 Vibration Protection Proteksi sistem vibrasi adalah suatu system yang berfungsi untuk melindungi

5 engine dari kerusakan fatal dikarenakan terindikasi kerusakan pada komponen yang mengakibatkan terjadinya vibrasi yang tinggi. Gambar 6 Standar desain redundant sensor Berikut beberapa tanda bahaya yang dapat ditampilkan pada interface SPEEDTRONICTM Mark-V: Vibration Sensor Disabled akan ditampilkan ketika setiap kanal masukan dinonaktifkan. High Vibration Alarm akan ditampilkan ketika setiap sinyal getaran melebihi alarm setpoint untuk waktu yang ditentukan pada spesifikasi kontrol. Vibration Tranducer Fault akan ditampilkan ketika kesalahan transducer terbuka dideteksi dan ada pada waktu tertentu. Pergerakan turbin tidak akan dihentikan tetapi alarm menunjukan bahwa pemeliharaan atau penggantian dibutuhkan. High Vibration Trip or Shutdown akan ditampilkan ketika kumpulan dari sinyal getaran dinonaktifkan untuk waktu tertentu, seperti berikut: Jika semua sensor turbin gas dinonaktifkan atau mengandung kesalahan atau jika semua sensor generator dinonaktifkan atau mengandung kesalahan alarm ini akan berujung pada penonaktivan turbin. Vibration Start Inhibit akan ditampilakan dan turbin gas akan dicegah ketika kondisi dibawah ini terjadi pada waktu tertentu: Jika tiga atau lebih sensor turbin gas dinonaktifkan atau mengandung kesalahan atau jika dua atau lebih sensor generator dinonaktifkan atau mengandung kesalahan. Vibration Differential Trouble akan ditampilkan ketika perbedaan level sinyal antara sensor redundant melebihi nilai yang telah ditentukan untuk waktu tertentu. Pergerakan turbin tidak akan dihentikan namun alarm menunjukan kebutuhan akan pemeliharaan dan penggantian sensor. Adalah mungkin untuk melihat level getaran dari setiap kanal saat turbin bekerja tanpa perlu menghentikan gerakannya, dengan menggunakan monitor operator interface. 4.4 Pendeteksian kerusakan sensor vibrasi Untuk mendeteksi kerusakan ataupun kesalahan pembacaan sensor vibrasi dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan ohmeter, kabel transducer dicek untuk mengetahui bahwa transducer terhubung dengan panel SPEEDTRONIC TM Mark V dan hanya terhubung ke panel yang bersesuaian dan tidak terhubung dengan yang lain 2. Menghubung singkatkan dua input terminal dari sebuah saismic vibration transducer di terminal card, TBQB. kemudian dicek bahwa pada layar tampil pesan peringatan berupa "Vibration Transducer Fault" 3. Jumper dilepas, reset dan cek bahwa peringatannya sudah tidak tampil kembali. 4. Salah satu dari ujung vibration transducer tersebut diputuskan (hubung terbuka) dan dicek bahwa pada layar tampil pesan peringatan berupa "Vibration Transducer Fault" 5. Pasang kembali konektor kemudian reset alarm 6. Ulangi langkah 1 hingga 5 untuk sensor vibrasi yang lain. V. Kesimpulan 1. Komponen utama sistem PLTGU terbagi menjadi tiga, yaitu Gas Turbine Generator (GTG), Heat Recovery Steam Generator (HRSG), dan Steam Turbin Gas(STG). 2. Sebuah blok PLTGU dapat dioperasikan dalam mode Open Cycle (Gas Turbine saja) atau Combined Cycle (Turbin gas dikombinasikan dengan Turbin Uap) 3. SPEEDTRONIC TM Mark V adalah suatu sistem yang dapat digunakan mengontrol

6 dan proteksi Gas Turbin Generator dan telah dikembangkan oleh General Electric (GE) dengan menggunakan software dan hardware yang modern. 4. SPEEDTRONIC TM Mark V menggunakan sistem TMR yang terdiri dari tiga buah processor control <R>, <S>, dan <T> pada core <R>, <S>, dan <T> dan processor dan tiga prosessor proteksi <X>,<Y> dan <Z> pada core proteksi <P>. 5. Sensor vibrasi yang digunakan sebanyak 8 buah yang dipasang di bearing sepanjang GTG. 6. SPEEDTRONIC TM Mark V akan melakukan tidakan secara otomatis jika pembacaan sensor vibrasi melebihi setpoint yang telah ditentukan. BIODATA Ezufatrin (L2F008032) lahir di Palembang, 17 Maret Saat ini sedang kuliah di Teknik Elektro Universitas Diponegoro angkatan 2008 dengan konsentrasi Kontrol Semarang, 05 November 2012 Mengetahui, Dosen Pembimbing VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Kirom, Huda IlaL, Sistem Kontrol Speedtronic tm Mark V Pada Pengendalian Kecepatan Turbin Gas Fase Start Up, Laporan Kerja Praktek Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang, [2] Subroto, Samsu Haryo, SpeedtronicTM Mark V, 2007 [3] Nurfansyah, Rahadian., Pengengendalian Dan Roteksi Temperatur Exhaust Gas Turbin Generator (GTG) Pada Speedtronic tm Mark V, Laporan Kerja Praktek Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang, [4]...MS-9000 Service Manual:Turbine, Accessories and Generator Volume I, PT.PLN (Persero) Tambak Lorok. [5]... MS-9000 Service Manual:Turbine, Accessories and Generator Volume IA, PT.PLN (Persero) Tambak Lorok. [6]...SPEEDTRONIC TM Mark V Control Description and Application.Volume I, [7]...SPEEDTRONIC TM Mark V Control Gas Turbine - Spesification Document Volume II, Sumardi, ST., MT. NIP

PENGENDALIAN SUPPLY BAHAN BAKAR DENGAN PARAMETER EXHAUST TEMPERATURE

PENGENDALIAN SUPPLY BAHAN BAKAR DENGAN PARAMETER EXHAUST TEMPERATURE PENGENDALIAN SUPPLY BAHAN BAKAR DENGAN PARAMETER EXHAUST TEMPERATURE MENGGUNAKAN SPEEDTRONIC TM MARK V PADA GAS TURBIN GENERATOR (GTG) Oleh : ANGGITA P SEPTIANI (L2F 006 009) -Abstrak- PT. INDONESIA POWER

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL SPEEDTRONIC TM MARK V SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) Oleh : HARYO PAMUNGKAS S.

SISTEM KONTROL SPEEDTRONIC TM MARK V SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) Oleh : HARYO PAMUNGKAS S. SISTEM KONTROL SPEEDTRONIC TM MARK V SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) Oleh : HARYO PAMUNGKAS S. (L2F 006 047) -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG

Lebih terperinci

PENGENGENDALIAN DAN PROTEKSI TEMPERATUR EXHAUST GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : RAHADIAN NURFANSYAH (L2F )

PENGENGENDALIAN DAN PROTEKSI TEMPERATUR EXHAUST GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : RAHADIAN NURFANSYAH (L2F ) PENGENGENDALIAN DAN PROTEKSI TEMPERATUR EXHAUST GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : RAHADIAN NURFANSYAH (L2F 006 073) Abstrak PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG

Lebih terperinci

PENGATURAN INLET GUIDE VANES

PENGATURAN INLET GUIDE VANES PENGATURAN INLET GUIDE VANES (IGV) PADA PLTGU MENGGUNAKAN SPEEDTRONIC TM MARK V UNTUK PROSES SIMPLE CYCLE DAN COMBINED CYCLE Oleh : SURYA WISNURAHUTAMA (L2F 006 086) Abstrak PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL SPEEDTRONIC TM MARK V PADA PENGENDALIAN KECEPATAN TURBIN GAS FASE START UP

SISTEM KONTROL SPEEDTRONIC TM MARK V PADA PENGENDALIAN KECEPATAN TURBIN GAS FASE START UP SISTEM KONTROL SPEEDTRONIC TM MARK V PADA PENGENDALIAN KECEPATAN TURBIN GAS FASE START UP Oleh : Huda Ilal Kirom (L2F 008 045) -Abstrak- PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Semarang memiliki tiga

Lebih terperinci

terdapat sistem kontrol SPEEDTRONIC TM Mark V dengan fungsi dan tugas masingmasing.

terdapat sistem kontrol SPEEDTRONIC TM Mark V dengan fungsi dan tugas masingmasing. SISTEM KONTROL SPEEDTRONIC TM MARK V SEBAGAI PENGENDALI STEAM PADA INLET PRESSURE CONTROL (IPC) STEAM TURBINE GENERATOR (STG) Oleh : FX RYAN KURNIAWAN (L2F 006 041) -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ELECTROHYDRAULIC SERVO VALVE DENGAN SPEEDTRONIC TM MARK V PADA GAS TURBIN GENERATOR (GTG)

PENGENDALIAN ELECTROHYDRAULIC SERVO VALVE DENGAN SPEEDTRONIC TM MARK V PADA GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PENGENDALIAN ELECTROHYDRAULIC SERVO VALVE DENGAN SPEEDTRONIC TM MARK V PADA GAS TURBIN GENERATOR (GTG) Oleh : Aldea Steffi Maharani (L2F607007) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Sistem Kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V Pada Proses Penentuan FUEL STROKE REFERENCE Pada GAS TURBINE GENERATOR

Sistem Kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V Pada Proses Penentuan FUEL STROKE REFERENCE Pada GAS TURBINE GENERATOR Sistem Kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V Pada Proses Penentuan FUEL STROKE REFERENCE Pada GAS TURBINE GENERATOR Muhammad Fadli Nasution (L2F 008 065) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Nasution.fadli@gmail.com

Lebih terperinci

KONTROL PEMAKAIAN BAHAN BAKAR CAIR (HSD) PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) Oleh : ZABIB BASHORI (L2F )

KONTROL PEMAKAIAN BAHAN BAKAR CAIR (HSD) PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) Oleh : ZABIB BASHORI (L2F ) KONTROL PEMAKAIAN BAHAN BAKAR CAIR (HSD) PADA GAS TURBINE GENERATOR (GTG) Oleh : ZABIB BASHORI (L2F 006096) -Abstrak- SPEEDTRONIC TM MARK V merupakan sistem pengontrolan yang digunakan pada Gas Turbine

Lebih terperinci

PENGENDALIAN START UP GAS TURBINE GENERATOR Di PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG

PENGENDALIAN START UP GAS TURBINE GENERATOR Di PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG PENGENDALIAN START UP GAS TURBINE GENERATOR Di PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG Oleh : Ganis Rama Pradika (L2F 006 043) -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG dalam proses produksinya

Lebih terperinci

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PENGONTROLAN START UP GAS TURBINE GENERATOR DENGAN SPEEDTRONIC TM MARK V

PENGONTROLAN START UP GAS TURBINE GENERATOR DENGAN SPEEDTRONIC TM MARK V PENGONTROLAN START UP GAS TURBINE GENERATOR DENGAN SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : Rizal Bayu Kurniawan (L2F 007 071) -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG dalam pengontrolan Gas

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE. Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE. Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek

Makalah Seminar Kerja Praktek Makalah Seminar Kerja Praktek OPERASI HMXT-200 GENERATOR SEBAGAI PENGHASIL HIDROGEN PADA H 2 PLANT PLTGU PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG Adista Ayu Widiasanti (L2F009074), Dr. Ir. Hermawan, DEA. (196002231986021001)

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendali suhu Pembatasan suhu sebenarnya adalah pada turbin inlet yang terdapat pada first stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu pengapian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk

Lebih terperinci

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, untuk menghasilkan uap dibutuhkan air yang dipanaskan secara bertahap melalui beberapa heater sebelum masuk ke boiler untuk dipanaskan

Lebih terperinci

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Tujuan Instruksional Khusus (TIK): Mengerti filosopi sistem control dan aplikasinya serta memahami istilahistilah/terminology yang digunakan dalam system control

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah

Lebih terperinci

SEJARAH DAN STRUKTUR ORGANISASI PT INDONESIA POWER

SEJARAH DAN STRUKTUR ORGANISASI PT INDONESIA POWER LAMPIRAN SEJARAH DAN STRUKTUR ORGANISASI PT INDONESIA POWER Data Umum Perusahaan PT. INDONESIA POWER merupakan salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sektor rumah tangga, bangunan komersial, dan industri membutuhkan listrik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gesekan pada saat rotor turbin berputar, maka bantalan-bantalan. penyangga tersebut harus dilumasi dengan minyak pelumas.

BAB I PENDAHULUAN. gesekan pada saat rotor turbin berputar, maka bantalan-bantalan. penyangga tersebut harus dilumasi dengan minyak pelumas. 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pelumas sistem yang cukup vital untuk turbin. Fungsinya bukan hanya terbatas untuk pelumasan kerja saja, tetapi juga untuk memindahkan panas, memindahkan

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KENDALI KOMPUTER TERHADAP PROSES (COMPUTER PROCESS CONTROL)

KENDALI KOMPUTER TERHADAP PROSES (COMPUTER PROCESS CONTROL) TI091209 [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-10 KENDALI KOMPUTER TERHADAP PROSES (COMPUTER PROCESS CONTROL) disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri 1 OUTLINE

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP : STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 TEORI DASAR GENSET Genset adalah singkatan dari Generating Set. Secara garis besar Genset adalah sebuah alat /mesin yang di rangkai /di design /digabungkan menjadi satu kesatuan.yaitu

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain

BAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain BAB II TEORI DASAR 2.1 PLTG (Open Cycle) Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dengan udara tekan. Udara tekan dihasilkan

Lebih terperinci

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI FUNGSI DAN CARA KERJA DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB III FUNGSI DAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan menggunakan PLC FX series, 3 buah memori switch on/of sebagai input, 7 buah pilot lamp sebagai output

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Di Susun Oleh: 1. VENDRO HARI SANDI 2013110057 2. YOFANDI AGUNG YULIO 2013110052 3. RANDA MARDEL YUSRA 2013110061 4. RAHMAT SURYADI 2013110063 5. SYAFLIWANUR

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang

Lebih terperinci

: Sistem Kontrol, Instrumentasi, PLC, Pengontrolan

: Sistem Kontrol, Instrumentasi, PLC, Pengontrolan Makalah Kerja Praktek PERANCANGAN SHUT DOWN SYSTEM PADA UNIT BOILER PLANT SIMULATOR MENGGUNAKAN PLC ALLEN BRADLEY SECARA SIMULASI DI LABORATORIUM INSTRUMENTASI PUSDIKLAT MIGAS CEPU Achmad Hermansyah (21060110120008)

Lebih terperinci

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION Session 13 STEAM TURBINE OPERATION SISTEM OPERASI Operasi plant yang baik harus didukung oleh hal-hal berikut: Kelengkapan buku manual dari pabrikan Prosedur operasi standar yang meliputi instruksi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal ini, maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II 1 Mahasiswa dan 2 M. Hasbi Hazmi B. 1, Karnoto, ST, MT. 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK Oleh : Patriandari 2206 100 026 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD.

Lebih terperinci

Session 10 Steam Turbine Instrumentation

Session 10 Steam Turbine Instrumentation Session 10 Steam Turbine Instrumentation Pendahuluan Pengoperasian turbin yang terus menerus dan kondisi yang abnormal mempengaruhi kondisi turbin. Instrumen dibutuhkan untuk memantau kondisi turbin dan

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI DIGITAL

SISTEM KENDALI DIGITAL SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik

BAB I PENDAHULUAN. Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik yang dioperasikan Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang pada umumnya belum dikombinasikan

Lebih terperinci

Pertemuan ke-2. Pengantar PLC

Pertemuan ke-2. Pengantar PLC Pertemuan ke-2 Pengantar PLC Mengetahui sejarah perkembangan PLC Mengetahui pengontrolan dengan Relay Prinsip dasar operasi PLC Mengetahui informasi umum mengenai PLC Sasaran Pelatihan Sejarah Singkat

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG

Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Lilik Kurniawan (L2F008053) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

APLIKASI REDUNDANT SYSTEM

APLIKASI REDUNDANT SYSTEM Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI REDUNDANT SYSTEM PADA PROTOTYPE SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK DENGAN GANGGUAN PADA GARDU INDUK PENURUN TEGANGAN MENGGUNAKAN PLC OMRON SERI CPM1A-40 CDT-DV1 Rizky

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak

Lebih terperinci

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas

Lebih terperinci

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong,  ABSTRAK ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KENDALI JARAK JAUH BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) PADA SISTEM KESELAMATAN DI PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA (PRR) I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana PRR-Batan,

Lebih terperinci

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KONSEP DASAR SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis

Lebih terperinci

SISTEM PROTEKSI PUTARAN LEBIH (OVER SPEED) PADA TURBIN UAP PLTGU DI PT.PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN

SISTEM PROTEKSI PUTARAN LEBIH (OVER SPEED) PADA TURBIN UAP PLTGU DI PT.PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN SISTEM PROTEKSI PUTARAN LEBIH (OVER SPEED) PADA TURBIN UAP PLTGU DI PT.PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) Oleh IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030 YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078 HARDIANA 321 11 046 MUH SYIFAI PIRMAN 321 11

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,

Lebih terperinci

Analisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap

Analisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Analisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap *Eflita Yohana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal ini, maka pemerintah melaksanakan kegiatan percepatan pembangunan

Lebih terperinci

APLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

APLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Apliksi Kontrol Permukaan Berbasis Programmable. Muhaimin APLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Muhaimin 1 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Teknologi selalu berkembang mengikuti perubahan zaman. Saat ini teknologi sudah ada di setiap lini kehidupan. Teknologi mempermudah manusia mengatasi suatu permasalahan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GETARAN DAN TEKANAN RUANG SILINDER AKIBAT VARIASI PUTARAN KOMPRESOR PADA LIMA MODEL PROFIL DUDUKAN KATUP TEKAN SEBUAH KOMPRESOR TORAK

KARAKTERISTIK GETARAN DAN TEKANAN RUANG SILINDER AKIBAT VARIASI PUTARAN KOMPRESOR PADA LIMA MODEL PROFIL DUDUKAN KATUP TEKAN SEBUAH KOMPRESOR TORAK KARAKTERISTIK GETARAN DAN TEKANAN RUANG SILINDER AKIBAT VARIASI PUTARAN KOMPRESOR PADA LIMA MODEL PROFIL DUDUKAN KATUP TEKAN SEBUAH KOMPRESOR TORAK Muhamad Abdurrochman 2108 100 147 Pembimbing : Ir. Bambang

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 Anwar Ilmar,ST,MT 1,.Ali Sandra 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi listrik daerah Sumatera bagian Utara setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, perkiraan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung 2 x 100 MW unit 5 dan 6 Sebalang, Lampung Selatan. Pengerjaan tugas akhir ini

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR TENAGA GAS TURBINE GENERATOR 1.1 PLTGU TAMBAK LOROK

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR TENAGA GAS TURBINE GENERATOR 1.1 PLTGU TAMBAK LOROK Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR TENAGA GAS TURBINE GENERATOR 1.1 PLTGU TAMBAK LOROK Mahasiswa dan Dionisius Vidi N., Karnoto, ST, MT. Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan OTOMASI WORK STATI (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CTROLLER Purnawan A. PENGANTAR Sebagian besar proses di industri menghendaki strategi pengontrolan atau pengendalian sekuensial. Pengendalian sekuensial

Lebih terperinci

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. BAB IV SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 4.1 Sensor Proximiti Sensor Proximiti adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG

PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG Dwi Harjanto. 1, Dr. Ir. Joko Windarto, MT 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT Anwar Ilmar Ramadhan 1,*, Ery Diniardi 1, Hasan Basri 2, Dhian Trisnadi Setyawan 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Materi penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah analisis proses konversi energi pada PLTU Suralaya Unit 5 mulai dari energi pada batubara hingga menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI

PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI Nama : Afrian Syaiibrahim Kholilulloh NRP : 42 09 100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik, untuk mengatasi hal ini maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK

LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK Nama : ARDIYANI NUR FADILA NRP : 7811040029 PROGRAM STUDI SISTEM PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

PENGATURAN BAHAN BAKAR GAS PADA GAS TURBIN DI UP MUARA TAWAR

PENGATURAN BAHAN BAKAR GAS PADA GAS TURBIN DI UP MUARA TAWAR Makalah Kerja Praktek PENGATURAN BAHAN BAKAR GAS PADA GAS TURBIN DI UP MUARA TAWAR Yuandhica Adi Pradana (21060110120032), Budi Setiyono, ST, MT (195209261983032001) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci