Makalah Seminar Kerja Praktek
|
|
- Hendri Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Makalah Seminar Kerja Praktek OPERASI HMXT-200 GENERATOR SEBAGAI PENGHASIL HIDROGEN PADA H 2 PLANT PLTGU PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG Adista Ayu Widiasanti (L2F009074), Dr. Ir. Hermawan, DEA. ( ) Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos Telp (024) , Fax. (024) adis.santi@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan manusia akan listrik sudah tidak dapat kita ragukan lagi. Pertumbuhan manusia beserta perkembangan teknologi merupakan penyebab utama dibangunnya berbagai pembangkit listrik di dunia. Salah satu perusahaan penyedia energi listrik di Indonesia adalah PT. INDONESIA POWER UBP Semarang, yang menggunakan 3 jenis pembangkit, yaitu PLTU, PLTG dan PLTGU. Agar didapatkan energi listrik yang optimal pada saat pembangkitan, diperlukan ada suatu sistem pemeliharaan peralatan. Hal tersebut salah satunya adalah sistem pendinginan. Sistem pendinginan diperlukan agar peralatan, seperti generator tetap dalam kondisi prima saat melakukan fungsinya. Sistem pendinginan juga digunakan untuk mengurangi penurunan kualitas isolator, kerugian tembaga listrik, kerugian gesekan, dan penurunan life expentancy pada peralatan elektrik. Hidrogen merupakan media pendingin yang terbaik di antara air, udara, nitrogen bahkan helium. Untuk itu di PT. INDONESIA POWER UBP Semarang dibangun H2 Plant sebagai sistem penghasil gas hidrogen. Pada H2 plant, digunakan suatu generator yang berfungsi sebagai pemisah hidrogen dan oksigen lewat proses elektrolisis. Generator ini adalah HMXT-200 generator. Inti pada HMXT-200 generator ini adalah electrolysis module yang merupakan tempat terjadinya pemisahan elemen-elemen air. Kata kunci : Pendinginan Generator, Media Pendingin, H2 Plant 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan primer bagi manusia pada masa kini. Secara tidak langsung, manusia bergantung pada keberadaan listrik untuk melakukan aktivitasnya. Hal inilah yang menyebabkan pertambahan kebutuhan listrik berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk. Awalnya, industri penyedia energi listrik hanya menggunakan konversi energi dari air terjun untuk memenuhi kebutuhan listrik. Namun, peningkatan kebutuhan manusia akan energi listrik secara tidak langsung memaksa berbagai pengembangan pada unit pembangkitan listrik. Saat ini, telah dibangun unit pembangkitan listrik dengan berbagai macam jenis sumber energi selain air. Antara lain PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, dan PLTP. PT. INDONESIA POWER UBP Semarang merupakan salah satu perusahaan penyedia energi listrik yang berupa PLTU, PLTG dan PLTGU. Pada PLTU, energi listrik didapatkan dari generator setelah turbin uap diputar oleh uap panas hasil pemanasan air yang telah dimurnikan. PLTGU mengalami dua proses, yaitu proses PLTG dan PLTU. Proses yang terdapat pada PLTGU ini biasa disebut dengan proses combined cycle. Kendala yang umumnya tejadi pada PLTU adalah waktu starting yang cukup lama. Sedangkan pada PLTG, kendala ada pada biaya karena bahan bakar yang digunakan cukup mahal, sehingga sebisa mungkin digunakan hanya sebagai cadangan. Selain itu, frekuensi start-stop harus diperhitungkan karena akan memperpendek usia karena aus. Mengingat suhu pada saat operasi sangat tinggi, oleh karena itu diperlukannya sistem pendinginan. Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan operasi dan mengurangi rugi-rugi karena pemanasan. 1.2 Maksud dan Tujuan Hal-hal yang menjadi tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah :
2 1. Memahami pentingnya sistem pendinginan pada generator. 2. Mengetahui kerugian-kerugian yang dapat terjadi apabila tidak adanya sistem pendingin. 3. Memahami prinsip dasar sistem pendinginan generator menggunakan gas hidrogen. 4. Memahami prinsip dasar proses produksi gas hidrogen oleh HMXT-200 Generator. 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penyusunan dan penulisan laporan Kerja Praktek (KP) ini, maka penulis hanya dapat membahas masalah mengenai proses pendinginan generator pada GTG Blok I PLTGU PT. INDONESIA POWER UBP Semarang dan proses produksi gas hidrogen di H 2 Plant. 2. KAJIAN PUSTAKA Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan gabungan dari pembangkit listrik tenaga gas dan tenaga uap. Pembangkit jenis ini menggunakan gas panas pembuangan dari proses operasi pembangkit listrik tenaga gas untuk memanasi air dalam pipa-pipa Heat Recovery Steam Generator (HRSG). Air tersebut kemudian menjadi uap untuk menggerakan turbin uap. Penggunaaan teknologi combined cycle ini membuat operasi pembangkit lebih efisien sebab gas panas pembuangan pembangkit listrik primer dimanfaatkan menjadi tenaga listrik pada tahap sekunder. Hal ini dapat dipahami karena dapat meningkatkan kapasitas daya listrik yang dihasilkan tanpa menambah bahan bakar serta meningkatkan efisiensi panas dari 33% untuk pembangkit listrik tenaga gas menjadi sekitar 50% untuk PLTGU. Sistem PLTGU dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: sistem GTG, STG dan HRSG. 2.1 Sistem Gas Turbin Generator (GTG) Turbin adalan suatu alat yang merubah daya dari suatu media yang bergerak misalnya air, udara, gas dan uap, untuk memutar generator sehingga menghasilkan tenaga listrik. Pada pusat tenaga listrik tenaga gas atau uap (PLTGU), media yang digunakan untuk memutar turbin adalah gas panas yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar yang sudah dicampur udara dalam ruang bakar. Udara pembakaran didapat dari kompresor yang terpasang satu poros dengan turbin. Karena konstruksinya yang demikian, untuk memutar maka daya yang dihasilkan tidak sepenuhnya untuk memutar generator, tetapi sebagian besar untuk memutarkan kompresor sehingga menyebabkan efisiensi PLTGU rendah. Gambar 1 Skema dasar GTG Komponen-komponen utama sistem GTG adalah sebagai berikut: a) Motor cranking b) Inlet Air Filter c) Kompresor d) Ruang bakar e) Turbin f) Generator 2.2 Sistem STG (Steam Turbin Generator) Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi uap menjadi kinetik, energi kinetik ini selanjutnya dirubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Gambar 2 Skema aliran uap pada sistem STG
3 Dari gambar 2 di atas terlihat bahwa terdapat 2 sistem turbin yang terdapat dalam satu poros turbin, yaitu turbin tekanan tinggi dan turbin tekanan rendah. Keduanya digerakan oleh uap dengan tekanannya masing-masing. Turbin tekanan tinggi digerakan oleh uap tekanan tinggi dari sistem HRSG. Begitu pula dengan turbin tekanan rendah yang merupakan kumpulan dari sistem uap tekanan tinggi yang melewati turbin tekanan tinggi, akan dialirkan ke turbin tekanan rendah. Komponen utama sistem STG adalah: a) Turbin Uap (Steam Turbine) b) Generator c) Condensor d) Tangki air pengisi (Feed Water Tank) e) Pompa air pengisi 2.3 Sistem Heat Recovery Steam Generator (HRSG) Energi panas yang tergantung dalam gas buang / exhaust turbin gas yang temperaturnya masih cukup tinggi (sekitar 563oC) dialirkan masuk kedalam HRSG untuk memanaskan air didalam pipa-pipa pemanas yang berasal dari drum mendapat pemanasan dari gas panas tersebut, sebagian bersar akan menjadi uap dan yang lain berbentuk air. Campuran air dan uap selanjutnya masuk kembali kedalam drum. Didalam drum, uap dipisahkan dari air dengan menggunakan pemisah uap yang disebut Seperator. Uap yang sudag terpisah dari air selanjutnya dipanaskan lebih lanjut, sehingga kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan turbin uap, sedangkan air yang tidak menjadi uap disirkulasikan kembali ke pipa-pipa pemanas bersama-sama dengan air pengisi. Demikian yang baru. Demikian proses ini berlangsung terus menerus selama unit beroperasi. 3. Sistem Pendinginan Generator Operasi generator selama proses pembangkitan tidak hanya menghasilkan energi listrik, hal ini juga menghasilkan panas di dalam generator. Kenaikan temperatur tidak dapat dihindari karena adanya arus pusar (eddy current) merupakan efek dari proses konversi energi. Sistem pendinginan generator dibutuhkan untuk hal-hal sebagai berikut: 1. Menyerap panas yang timbul di dalam generator. 2. Melindungi isolasi. Hal ini karena panas yang lebih dapat merusak isolasi, tetapi dengan adanya sistem pendingin, panas di dalam generator dapat diserap. 3. Menaikkan efisiensi generator karena output generator akan lebih besar saat sistem pendingin digunakan. 3.1 Kerugian Bila Tidak Ada Sistem Pendingin Peralatan-peralatan yang terdapat pada PLTGU membutuhkan perawatan yang ekstra. Hal ini dikarenakan pada PLTGU hampir semua peralatan berhubungan dengan suhu tinggi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, diperlukan suatu sistem pendingin agar suhu peralatan dapat tejaga dari kondisi overheating. Dalam menjaga peralatan dari kondisi overheating, sistem pendingin peralatan juga harus memiliki kemampuan yang tinggi dalam mempertahankan keadaan konstan baik untuk tekanan maupun suhu. Dikarenakan, keadaan yang tidak stabil dapat mengakibatkan peralatan otomatis shut down. Apabila sistem pendingin tidak bekerja dengan baik, maka rugi-rugi yang timbul akan semakin besar. Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh panas di dalam generator meliputi: 1. Penurunan kualitas isolator. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penurunan isolasi antara lain kelembaban, vibrasi, keasaman, oksidasi, temperatur, dan waktu. Faktorfaktor tersebut dapt mengakibatkan suatu isolasi menjadi keras dan rapuh. Kondisi tersebut menyebabkan retaknya isolator, dimana cracking tersebut dapat mengurangi kualitas isolator dan bahkan menyebabkan gangguan hubung singkat. 2. Kerugian tembaga listrik. Nilai tahanan suatu bahan bergantung pada hambatan jenisnya, dapat dirumuskan : R= ρ l/a dimana: R = hambatan (Ω) ρ = hambatan jenis (Ω.m) l = panjang (m) A = luas penampang (m2) Hambatan jenis suatu penghantar dipengaruhi oleh temperatur / suhu pada bahan tersebut. Semakin tinggi temperatur, maka nilai hambatan akan semakin besar. Hal ini dapat dirumuskan, sebagai berikut: ρ= ρ 0 (1+αt) dimana: ρ = hambatan jenis pada suhu t ρ 0 = hambatan jenis pada 0oC α = koefisien resistansi temperatur pada 0 C t = temperatur
4 Dengan adanya peningkatan nilai tahanan, maka nilai rugi-rugi (I 2 R) akan semakin besar. 3. Kerugian gesekan (friction loss). Operasi dalam generator dalam waktu yang lama dan kontinyu pada ruang tertutup dapat menimbulkan kerugian gesekan. Biasanya, rugi-rugi gesekan terjadi pada bantalan-bantalan (bearing) sehingga kondisi bearing tidak dalam kondisi yang optimal, seperti pada awal operasi. Pemanasan atau peningkatan suhu akan mempermudah bantalan tersebut aus. 4. Penurunan life expentancy pada peralatan elektrik. Di luar kesalahan elektrik maupun mekanik, waktu hidup dari suatu peralatan listrik dibatasi oleh temperatur dari isolasinya. Semakin tinggi temperatur, maka life time peralatan listrik semakin pendek. Dalam pengujian pada beberapa material, diketahui bahwa waktu / masa hidup suatu peralatan listrik berkurang sekitar 50% setiap kenaikan 10 o suhu operasinya. Jumlah kerugian yang telah disebutkan di atas tidak boleh besar, dimana nilainya tidak boleh melebihi 2% dari output generator. Oleh karena itu, sistem pendingin harus dapat mencegah kenaikan temperature melebihi batas operasinya. Selain beberapa kerugian yang dijelaskan di atas, alasan dibutuhkannya sistem pendinginan agar suhu ambient/sekitar tidak melebihi nilai kelas isolasinya. Dalam standar IEEE, ditetapkan beberapa kelas yang memiliki batas maksimum nilai suhu ambient. Setiap jenis bahan digolongkan pada kelas yang berbeda sesuai dengan batas maksimum suhu ambient yang dapat diterima oleh bahan tersebut. Tabel 1 Perbandingan media pendingin 3.2 Hidrogen Sebagai Media Pendingin Hidrogen memiliki keunggulan sebagai media pendingin dibandingkan dengan udara dan air. Keunggulan utama dari hidrogen adalah karena gas ini memiliki daya hantar panas yang lebih tinggi sehingga dapat menyerap panas lebih banyak, selain itu gas ini mempunyai kerapatan (berat jenis) yang jauh lebih kecil daripada udara dengan demikian akan mengurangi kerugian gesekan. Perbandingan beberapa media pendingin seperti air, udara, nitrogen, dapat dilihat pada tabel Proses Pendinginan Generator oleh Gas Hidrogen Pada pembahasan laporan kerja praktek ini, dibatasi hanya pada pendinginan generator pada sisi Gas Turbine Generator (GTG) di blok 1 PLTGU Tambak Lorok, Semarang. Proses pendinginan generator dengan menggunakan gas hidrogen sebagai media pendingin, langsung mengenai bagian dalam generator / kontak langsung dengan generator. Gas hidrogen masuk melewati sebuah valve ke body generator yang kemudian disirkulasikan oleh fan yang ada di dalam generator. Selama generator bekerja, dalam melakukan pendinginan, suhu gas hidrogen akan meningkat. Gambar 3 Sistem Ventilasi untuk Typical Hidrogen-Cooled Generator Di dalam generator tersebut, terdapat pula hydrogen cooling yang berfungsi untuk menjaga suhu gas hidrogen agar tetap dingin sehingga dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Apabila tidak beroperasi, gas hidrogen akan terus terjaga di dalam generator, tetapi tidak memerlukan pendinginan oleh hydrogen cooling. Sistem ventilasi pada gerator pada GTG akan diperlihatkan pada gambar 3. Untuk proses pendinginan, gas hidrogen tetap berada di dalam generator dengan tekanan 30 psi. Apabila dibawah settingan tersebut, maka gas hidrogen akan dialirkan dari tangki untuk mempertahankan tekanan 30 psi dalam generator. Toleransi yang diberikan adalah 28 psi pada awal pengoperasian, dahulu. Namun, karena ada masalah pada H 2 Plant, saat ini nilai settingan alarm pressure adalah 25 psi. Apabila dibawah 25 psi, sistem akan shut down.
5 Gambar 4 Tampak samping ruang H2 Plant 4. H 2 Plant Pada PLTGU Blok 1 PT. Indonesia Power Tambak Lorok Semarang, terdapat HMXT-200 Generator pada H 2 Plant. Pada generator ini, terdapat dua bagian utama, yaitu hydrogen generator dan power supply. Kedua alat tersebut (hydrogen generator dan power supply) bekerja dengan masukan air murni dan tenaga listrik yang kemudian digunakan untuk proses electrolysis. Selain kedua komponen utama itu, H 2 Plant juga dilengkapi alat-alat pendukung seperti feedwater, air pendingin, nitrogen, dan pipa-pipa yang digunakan untuk mengalirkan gas hasil produksi dan sebagai pemisah antara gas hidrogen dan air. Dua bagian utama dari H 2 Plant, hydrogen generator dan power supply, memiliki dua fungsi yang berbeda. Hydrogen generator merupakan generator penghasil gas hidrogen, dimana di dalam alat ini terdapat komponen-komponen mekanik, pipa-pipa, sistem kontrol dan instrumen yang dibutuhkan dalam proses elektrolisis. Generator ini juga dilengkapi kontrol panel yang dapat memperlihatkan kondisi proses dalam generator dan data-data yang dibutuhkan oleh sistem. Sedangkan power supply merupakan peralatan yang berfungsi sebagai penginput energi listrik ke generator. Power supply mengubah inputan arus AC menjadi arus DC, yang dibutuhkan dalam proses elektrolisis. Pada sistem H2 Plant di PLTGU ini, hidrogen disuplai pada tekanan 147 PSIG (10.2 kg/cm2). Hal serupa berlaku juga dengan oksigen, yaitu 147 PSIG (10.2 kg/cm2). Sistem yang terdapat di PLTGU Blok 1 PT. Indonesia Power Tambak Lorok Semarang ini merupakan operasi otomatis. Proses starting-up dilakukan mesin sesuai parameter yang diberikan. Kemudian, produksi gas menyesuaikan pada permintaan yang dibutuhkan sampai pada titik batas atau kapasitas maksimum generator. Sistem akan kembali pada standby mode apabila tidak ada pengiriman gas. Keadaan ini akan selalu siap berubah setiap saat apabila proses pengiriman gas dibutuhkan. Semua parameter operasi harus selalu di monitor. Apabila terdapat kondisi yang menyimpang di luar batas yang diijinkan, maka sistem akan shutdown. Hal ini terlihat saat level KOH di bawah parameter atau disebut dengan istilah Low KOH level, sistem shutdown dikarenakan level KOH lebih rendah dari parameter yang ditentukan. Kondisi shutdown itu dilakukan untuk menghindari kerusakan yang lebih besar pada sistem. Gambar 5 Generation Screen HMXT-200 Generator pada H 2 Plant Seperti sistem lainnya, peralatan pada H 2 Plant ini juga membutuhkan pemeliharaan rutin. Hal tersebut meliputi: 1. Pemeriksaan atau penyesuaian 2. Pengecekkan atau bila diperlukan penggantian elektrolit 3. Kalibrasi controller/instrument 4.1 Prinsip Kerja H 2 Plant Proses produksi hidrogen tersebut membutuhkan dua peralatan atau bagian utama, yaitu hydrogen generator dan power supply. Keduanya digunakan untuk dapat melakukan proses elektrolisis. Proses elektrolisis merupakan inti dari sistem produksi gas hidrogen pada H 2 Plant di PLTGU Blok 1 PT. Indonesia Power Tambak Lorok Semarang. Proses ini membutuhkan inputan berupa air murni dan listrik. Elektrolisis yang dilakukan pada H 2 Plant ini adalah peristiwa penguraian senyawa air (H 2 O) menjadi oksigen (O 2 ) dan gas hidrogen (H 2 ) dengan menggunakan arus listrik. Arus listrik yang diinputkan dilalui ke dalam air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua
6 elektron, kemudian tereduksi menjadi gas H 2 dan ion hidroksida (OH - ). Pada annoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O 2 ), melepaskan 4 ion H + dan mengalirkan elektron ke katoda. Ion H + dan OH - mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Dalam reaksi kimia, produksi gas hidrogen di H 2 Plant ini dapat digambarkan sebagai berikut: Dalam reaksi di atas, digunakan KOH sebagai katalis. KOH yang memiliki nama lain Kalium Hidroksida (IUPAC name: Potassium Hidroxide) dapat mempercepat proses atau reaksi kimia dalam memproduksi gas hidrogen. 3. Generator HMXT-200 menghasilkan gas hidrogen melalui proses elektrolisis. Proses ini memisahkan air menjadi oksigen dan hidrogen yang kemudian digunakan sebagai media pendingin. 4. Inti dari generator HMXT-200 adalah electrolysis module yang merupakan tempat pemisahan oksigen dan hidrogen. 5.2 Saran 1. Meskipun generator HMXT-200 bekerja dengan sistem otomatis, dimana sistem akan shutdown bila kondisi tidak normal, perawatan secara berkala perlu dilakukan. Hali ini dilakukan untuk menjaga generator bekerja secara optimal. 2. Dari hasil pengamatan selama melakukan kerja praktek, penulis melihat bahwa oksigen yang merupakan hasil dari proses elektrolisis air tidak dimanfaatkan secara maksimal. Oksigen ini hanya dibuang melalui vent ke udara sekitar. Mengingat kegunaan oksigen yang sangat besar, penulis menyarankan agar ada proses untuk pemanfaatan oksigen dari hasil elektrolisis air pada generator HMXT Gambar 6 Gambaran proses elektrolisis Oksigen yang dihasilkan dari proses elektrolisis ini dibuang ke udara. Hal tersebut tidak terjadi pada gas hidrogen, karena gas ini ditampung yang kemudian dialirkan ke dalam generator sebagai media pendingin. 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Selama melaksanakan kerja praktek, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan sistem pendingin pada peralatan PLTGU, seperti generator dimaksudkan untuk pemeliharaan dari panas yang berlebih dan juga untuk mereduksi rugi-rugi. 2. Gas hidrogen merupakan media pendingin yang terbaik dibandingkan air, nitrogen ataupun udara. Oleh karena itu gas hidrogen digunakan sebagai media pendingin generator di PLTGU PT INDONESIA POWER UBP Semarang.
7 DAFTAR PUSTAKA [1] INSTRUCTION MANUAL FOR BRACKET-TYPE DC MOTOR_R00.pdf [2]. BEF51d01_GAS TURBINE SYSTEM.pdf [3]. Wildi, Theodore Electrical Machines, Drives, and Power Systems. New Jersey: Prentice Hall HMXT SCREENS.pdf [4]. [5]. [6]. BIODATA PENULIS Adista Ayu Widiasanti (L2F009074) Penulis lahir di Semarang, 26 Juli Menempuh jalur pendidikan dasar di TK Tadika Puri Solo, SDN Sendang Mulyo 03 Semarang, SMP N 2 Semarang, dan SMA N 3 Semarang dan saat ini sedang menjalani pendidikan S1 di Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang Konsentrasi Teknik Energi Listrik. Semarang, 26 November 2012 Mengetahui, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Hermawan, DEA. NIP
MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan
Lebih terperinciPrinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG
1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi
Lebih terperinciPEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG
PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG Dwi Harjanto. 1, Dr. Ir. Joko Windarto, MT 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciSTEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai
STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI
PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI INTISARI Oleh: Ir. Agus Sugiyono *) PLN sebagai penyedia tenaga listrik yang terbesar mempunyai kapasitas terpasang sebesar
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts
ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and
Lebih terperinciBAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK
BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header
Lebih terperinciMODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52 KINERJA MULTISTAGE HP/IP FEED WATER PUMP PADA HRSG DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F Gatot Sumarno, Suwarti Program Studi Teknik Konversi
Lebih terperinciKata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik
Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU
Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PLTU adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan
Lebih terperinciMemahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia
Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st
Lebih terperinciSession 11 Steam Turbine Protection
Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk
Lebih terperinciSESSION 12 POWER PLANT OPERATION
SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK Ash Handling Adalah penanganan bahan sisa pembakaran dan terutama abu dasar yang
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU
BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan
Lebih terperinciBACK UP SISTEM KELISTRIKAN PLTGU PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG DENGAN START UP DIESEL GENERATOR 6,3KV DAN 400V
BACK UP SISTEM KELISTRIKAN PLTGU PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG DENGAN START UP DIESEL GENERATOR 6,3KV DAN 400V Alga Bagas Setiawan 1, Ir. Agung Nugroho, Mkom 2. 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciMAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.
MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja
Lebih terperinciMODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)
MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS SISTEM OPERASI DAN PRODUKSI PADA PT. INDONESIA POWER UBP MRICA SUB UNIT PLTA JELOK - SALATIGA
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS SISTEM OPERASI DAN PRODUKSI PADA PT. INDONESIA POWER UBP MRICA SUB UNIT PLTA JELOK - SALATIGA Agung Suharwanto (L2F008102) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa
Lebih terperinciMAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) Oleh IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030 YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078 HARDIANA 321 11 046 MUH SYIFAI PIRMAN 321 11
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT
ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT Anwar Ilmar Ramadhan 1,*, Ery Diniardi 1, Hasan Basri 2, Dhian Trisnadi Setyawan 1 1 Jurusan
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT
KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :
STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN
Lebih terperinciGbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan
Lebih terperinciAnalisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Analisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap *Eflita Yohana
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK
ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 Anwar Ilmar,ST,MT 1,.Ali Sandra 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinciPENGENDALIAN SUPPLY BAHAN BAKAR DENGAN PARAMETER EXHAUST TEMPERATURE
PENGENDALIAN SUPPLY BAHAN BAKAR DENGAN PARAMETER EXHAUST TEMPERATURE MENGGUNAKAN SPEEDTRONIC TM MARK V PADA GAS TURBIN GENERATOR (GTG) Oleh : ANGGITA P SEPTIANI (L2F 006 009) -Abstrak- PT. INDONESIA POWER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik yang dioperasikan Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang pada umumnya belum dikombinasikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciPengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,
Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).
Lebih terperinciBAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur
BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat
Lebih terperinciPratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sektor rumah tangga, bangunan komersial, dan industri membutuhkan listrik
Lebih terperinciAku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger
Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK
LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK Nama : ARDIYANI NUR FADILA NRP : 7811040029 PROGRAM STUDI SISTEM PEMBANGKITAN
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol No. 2 Mei 214; 65-71 ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Anggun Sukarno 1) Bono 2), Budhi Prasetyo 2) 1)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang
Lebih terperinciANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2014; 78-83 ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F. Gatot Sumarno, Slamet
Lebih terperinciApa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator
Lebih terperinciBAB III APLIKASI TERMODINAMIKA PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
BAB III APLIKASI TERMODINAMIKA PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap
Lebih terperinciTURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.
5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR
BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR 2.1. Pendahuluan Sel Bahan Bakar adalah alat konversi elektrokimia yang secara kontinyu mengubah energi kimia dari bahan bakar dan oksidan menjadi energi
Lebih terperinciPRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI
PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI Nama : Afrian Syaiibrahim Kholilulloh NRP : 42 09 100
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan
Lebih terperinciANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN
ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN Ilham Bayu Tiasmoro. 1), Dedy Zulhidayat Noor 2) Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain
BAB II TEORI DASAR 2.1 PLTG (Open Cycle) Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dengan udara tekan. Udara tekan dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi listrik daerah Sumatera bagian Utara setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, perkiraan
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciTURBIN UAP. Penggunaan:
Turbin Uap TURBIN UAP Siklus pembangkitan tenaga terdiri dari pompa, generator uap (boiler), turbin, dan kondenser di mana fluida kerjanya (umumnya adala air) mengalami perubaan fasa dari cair ke uap
Lebih terperinciEfisiensi PLTU batubara
Efisiensi PLTU batubara Ariesma Julianto 105100200111051 Vagga Satria Rizky 105100207111003 Sumber energi di Indonesia ditandai dengan keterbatasan cadangan minyak bumi, cadangan gas alam yang mencukupi
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2; 94-98 PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 Jev N. Hilga, Sunarwo, M. Denny S, Rudy Haryanto
Lebih terperinciCOOLING WATER SYSTEM
2.8. Pengertian Cooling Water System pada Gas Turbine merupakan suatu sistem pendinginan tertutup yang digunakan untuk pendinginan lube oil dan udara pendingin generator. Cooling Water System menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari uap kering (steam) untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan utama dalam setiap aspek kehidupan. Energi listrik merupakan alat utama untuk menggerakkan aktivitas produksi suatu pabrik. Demikian
Lebih terperinciGeneration Of Electricity
Generation Of Electricity Kelompok 10 : Arif Budiman (0906 602 433) Junedi Ramdoner (0806 365 980) Muh. Luqman Adha (0806 366 144) Saut Parulian (0806 366 352) UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Menghitung jumlah KOH yang dibutuhkan Konsentrasi KOH Volume Elektrolit Berat Molekul KOH Maka, gram KOH gram KOH : 1.25 M : 12 Liter : 56. 11 gram = M x V x BM (Sumber : Kimia
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER *Bambang Yunianto, Dwi Septiani Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, untuk menghasilkan uap dibutuhkan air yang dipanaskan secara bertahap melalui beberapa heater sebelum masuk ke boiler untuk dipanaskan
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Menghitung jumlah KOH yang dibutuhkan Konsentrasi KOH Volume Elektrolit Berat Molekul KOH Maka, gram KOH gram KOH : 1.25 M : 12 Liter : 56. 11 gram = M V BM (Sumber : Kimia Analisis
Lebih terperinciPRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI Kode Unit : JPI.KE01.001.01 STANDAR KOMPETENSI Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan komponen yang selalu dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena hampir semua kegiatan manusia bergantung pada ketersediaan energi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1
ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1 Ir Naryono 1, Lukman budiono 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University Muhammadiyah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI
ANALISA KINERJA PENUKAR PANAS AKIBAT PERUBAHAN DIAMETER TABUNG DARI 9 mm MENJADI 13 mm PADA BANTALAN OLI PENDUKUNG UNIT 1 PT. PJB UP PLTA CIRATA PURWAKARTA Bono Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber energi yang beraneka ragam. Sumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber energi yang beraneka ragam. Sumber energi itu antara lain ; minyak bumi, tenaga air, gas alam, batu bara, panas bumi
Lebih terperinciAC (AIR CONDITIONER)
AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar
Lebih terperinciVIBRATION MEASUREMENT AND PROTECTION GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : EZUFATRIN (L2F )
VIBRATION MEASUREMENT AND PROTECTION GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONIC TM MARK V Oleh : EZUFATRIN (L2F 008 032) Abstrak PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG dalam proses produksinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik, untuk mengatasi hal ini maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 TEORI DASAR GENSET Genset adalah singkatan dari Generating Set. Secara garis besar Genset adalah sebuah alat /mesin yang di rangkai /di design /digabungkan menjadi satu kesatuan.yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini, hampir semua aktifitas manusia berhubungan dengan energi listrik.
Lebih terperinciANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 1 Januari 2014; 23-28 ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) Agus Hendroyono Sahid, Dwiana Hendrawati Program Studi Teknik Konversi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG
ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN-300-2-20B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG Dwi Cahyadi 1, Hermawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciSESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT
SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas
BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)
Lebih terperinciGambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Hal ini karena hampir semua peralatan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG Reza Pahlefi¹, Dr.Ir. Joko Windarto, MT.² ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Oxyhydrogen (HHO) HHO atau yang juga dikenal dengan nama oxyhydrogen adalah teknologi yang sengaja dibuat open source tanpa paten. Strategi ini dibuat oleh sang penemu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan
Lebih terperinciPENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK
PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK Ontoseno Penangsang Text Book : Power Generation Operation and Control Allen J. Wood & Bruce F. Wollenberg Power System Analysis Hadi Saadat INTRODUCTION Acquaint
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PLTGU Grati merupakan pembangkitan tenaga listrik yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power yang beroperasi dengan combined cycle pada blok satu (GT 3x100.75 MW dan ST
Lebih terperinciKALKULASI EFISIENSI DAYA MESIN PLTGU DENGAN POLA OPERASI DAN PT. INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
KALKULASI EFISIENSI DAYA MESIN PLTGU DENGAN POLA OPERASI 2-2-1 DAN 3-3-1 PT. INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Mesin diajukan
Lebih terperinciPERPINDAHAN PANASPADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGERDI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 85-90 PERPINDAHAN PANASPADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGERDI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F. Gatot Sumarno, Slamet Priyoatmojo
Lebih terperinci