BAB 2 TINJAUAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data Hamster Hamster merupakan binatang pengerat (rodent) yang masih satu famili dengan tikus, marmut, tupai dan binatang pengerat lainnya. Hamster seringkali salah dikenali sebagai tikus. Padahal, hamster memiliki perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan tikus, yaitu kantung pipi. Hamster suka mengumpulkan berbagai macam makanan di dalam kantung pipinya untuk dimakan di kemudian waktu. Secara etimologi, kata hamster berasal dari bahasa Jerman kuno "hamstara" yang berarti "untuk menyimpan". Referensi tercatat hamster, lebih tepatnya hamster Syria, yang pertama adalah pada tahun 1797 dalam sebuah buku berjudul "The Natural History of Aleppo" (kota kuno di Syria), yang direvisi oleh seorang ahli alam Patrick Russell setelah kematian penulis sebenarnya, yaitu adiknya Alexander (Montague, 2011). Hamster adalah makhluk omnivora, dan tempatnya dalam rantai makanan adalah sebagai mangsa predator. Hamster adalah penggali yang ulung, mereka menggali tanah dan tinggal di dalam lubang-lubang di dalam tanah. Hamster adalah makhluk nocturnal, tidur pada siang hari dan aktif pada malam hari. Rata-rata harapan hidup hamster adalah 2 hingga 3 tahun. Klasifikasi hamster adalah sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Sub-filum : Vertebrata Kelas Ordo : Mammalia : Rodentia Sub-ordo : Myomorpha

2 Superfamili : Muroidea Famili : Cricetidae Sub-famili : Cricetinae Genus Species Genus : Mesocricetus (Hamster Syria) : Mesocricetus auratus (Hamster Syria) : Phodopus (Dwarf Hamster) Species : Phodopus sungorus (Hamster Winter White), Phodopus campebelli (Hamster Campbell), Phodopus roborovskii (Hamster Roborovski) Genus Species : Cricetulus : Cricetulus griseus (Hamster Cina) Jenis-jenis Hamster Hamster memiliki banyak, baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Namun, ada beberapa jenis hamster yang populer di kalangan masyarakat Indonesia dan juga dunia, yaitu: 1. Hamster Syria Hamster Syria dikenal juga sebagai "Golden Hamster" atau "Teddy Bear Hamster". Merupakan jenis hamster yang paling populer sebagai binatang peliharaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hamster ini juga adalah jenis hamster pertama yang ditemukan dan dikembangbiakkan. Hamster Syria memiliki harapan hidup paling panjang. Rata-rata hamster Syria dapat hidup hingga 2-3 tahun, memiliki panjang 10cm-18cm. Hamster ini sering berkelahi jiga dipelihara dalam satu kandang dengan hamster Syria lainnya, karena mereka secara alami lebih senang hidup secara individu daripada berkelompok. Variasi bulu biasanya berwarna keemasan, coklat, atau abu-abu, tapi saat ini berkat campur tangan breeder, hamster Syria mempunyai sekitar 20 varian warna bulu.

3 Gambar 2.1 Hamster Syria (Sumber: Hamster Syria terbagi lagi enjadi dua tipe, yaitu short haired (seperti gambar diatas) dan long haired. Perbedaan perawatan terhadap kedua jenis ini hampir tidak ada, hanya diperlukan penyisiran bulu jika memelihara hamster Syria long haired. Gambar 2.2 Hamster syria long hair (Sumber:

4 2. Hamster Winter White Hamster Winter White termasuk dalam jenis hamster kerdil (Dwarf Hamster). Hamster ini dikenal juga sebagai Russian Dwarf Hamster, Siberian Hamster dan Djungarian Hamster. Winter White memiliki bulu yang dapat berubah warna menjadi putih pada musim dingin. Rata-rata panjang tubuh dari hamster ini adalah 5cm-10cm dengan varian warna bulu abu-abu dengan garis hitam di punggungnya. Berbeda dengan hamster Syria, hamster Winter White dapat hidup berkelompok dalam satu kandang. Harapan hidup pada hamster ini rata-rata 2-4 tahun. Gambar 2.3 Hamster Winter White (Sumber: 3. Hamster Campbell Hamster Campbell serupa dengan hamster Winter White, tetapi memiliki bentuk kepala yang terlihat lebih pipih dari hamster Winter White. Hamster Campbell pertama kali ditemukan oleh W.C. Campbell pada tahun Hamster ini biasanya memiliki wanra bulu keabuan, dengan panjang tubuh sekitar 7cm-10cm. Hamster Campbell termasuk jenis hamster kerdil. Sama seperti hamster kerdil lainnya, merupakan hamster yang senang hidup berkelompok, bahkan hamster Campbell jantan juga membantu proses membesarkan anak. Hamster Campbell rata-rata hidup hingga 2-4 tahun.

5 Gambar 2.4 Hamster Campbell (Sumber: 4. Hamster Roborovski Hamster Roborovski adalah jenis hamster yang paling mungil. Hamster ini sangat lincah sehingga sulit bagi orang yang memilharanya untuk mengangkatnya dan bermain dengannya. Hamster roborovski rata-rata memiliki panjang 4cm-5cm. Harapan hidup hamster Roborovski adalah 3 tahun. Hamster Roborovski sangat menyukai tinggal secara berkelompok. Gambar 2.5 Hamster Roborovski (Sumber: 5. Hamster Cina Hamster Cina adalah hamster yang rupanya agak mirip dengan tikus dan merupakan hamster native Cina dan Mongolia. Hamster ini memiliki ekor yang panjang jika dibandingkan dengan hamster lain, tetapi tidak

6 sepanjang tikus. Panjang hamster ini rata-rata 10cm-12cm, memiliki harapan hidup 2,5 tahun hingga 3 tahun. Mereka sangat jinak terhadap manusia. Hamster Cina juga disebut sebagai Gray Hamster. Hamster Cina disarankan dipelihara terpisah karena mereka adalah hamster yang soliter. Gambar 2.6 Hamster Cina (Sumber: Anatomi Hamster 1. Bentuk Tubuh Hamster rmemiliki bentuk tubuh yang bulat, namun lentur. Ukuran tubuh hamster pada umumnya kecil dan memiliki bulu-bulu yang halus dan bersinar di sekujur tubuhnya. 2. Mata Hamster memiliki sepasang mata yang rabun jauh dan buta warna. Akan tetapi, mata hamster yang terletak di samping kepalanya ini dapat melihat ke segala arah. 3. Hidung Hidung hamster sangat tajam. Hamster mengandalkan penciuman dan pendengarannya untuk mengenali dunia sekitarnya daripada penglihatannya karena penglihatan hamster kurang sempurna.

7 4. Telinga Telinga hamster secara konstan bergerak untuk membantu hamster mengetahui apa yang terjadi disekitarnya. Telinga hamster dapat mengetahui getaran di udara dan dapat menangkap frekuensi suara yang sangat tinggi. 5. Pipi Pipi adalah ciri khas hamster. Hamster memiliki kantung pipi yang elastis yang dapat menyimpan beban seperti makanan dan alas tidur untuk dipindahkan ke sarangnya. Kantung pipi juga berfungsi untuk menakuti musuh. 6. Gigi Hamster memiliki dua pasang gigi seri khas binatang pengerat. Gigi seri hamster sangat kuat, tetapi dapat tumbuh terus menerus seumur hidupnya. Total gigi hamster ada 16 buah. 7. Kumis Kumis hamster berfungsi sebagai alat untuk membantunya mengenali sekitar dan melakukan navigasi di saat gelap. 8. Pinggul Hamster memiliki kelenjar bau di sekitar pinggulnya. Kelenjar ini dapat mengeluarkan bau khas yang digunakan hamster untuk menandai wilayahnya dan mengenali hamster lain. 9. Perut Perut hamster memiliki anatomi yang mirip dengan sapi. Yaitu memiliki dua perut. Perut yang pertama digunakan untuk mencerna makanan sedangkan perut yang kedua digunakan untuk menyerap vitamin dan protein dari makanan yang telah dicerna.

8 10. Kaki Hamster memiliki dua pasang kaki yang pendek tetapi dilengkapi dengan cakar yang kuat yang memungkinkan hamster untuk mencengkram dan menggali. 11. Ekor Ekor hamster jauh lebih pendek dari tikus. Bahkan seringkali hamster terlihat tidak berekor Cara Merawat Hamster Persiapan Kedatangan Hamster Sebelum membawa pulang hamster kerumah, sebaiknya melakukan langkahlangkah dibawah ini, agar hamster dapat merasa nyaman di lingkungan barunya: 1. Pemilihan Kandang Pemilik hamster harus memilih kandang yang sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan hamster. Kandang hamster harus berukuran minimal 61cm. Hamster adalah hewan penggali yang suka menimbun makanan, oleh karena itu dibutuhkan kandang yang cukup luas untuk hamster bermain dan tidur. Semakin luas kandang maka semakin bagus. Tetapi perlu diketahui juga bahwa kandang hamster juga harus cocok dengan pemiliknya. Kandang yang rumit dapat menyulitkan pemilik untuk membersihkan kandang hamster. Kandang hamster ada tigas tipe, yaitu: akuarium, kandang jeruji, dan kandang berpipa. Masing-masing tipe kandang memiliki kekurangan dan kelebihan: 1. Akuarium: Jika memilih akuarium, ukuran minimumnya adalah 61cm x 30cm x 33cm. Pastikan menutup bagian atas dengan plastik keras yang sama ukuran dengan akuariumnya. Pastikan pula penutup akuarium pas dan tidak longgar untuk mencegah hamster kabur. Kelebihan dari akuarium adalah mudah dibersihkan, pemilik dapat mengamati hamster dengan mudah, dan harganya lebih murah. Namun memiliki kekurangan, yaitu: panas (saat temperatur udara naik, bagian dalam akuarium akan

9 menjadi sangat panas) dan ada beberapa mainan yang tidak kompatibel dengan kandang akuarium. Gambar 2.7 Akuarium hamster (Sumber: 2. Kandang Jeruji: Kandang jeruji adalah kandang yang terbuat dari jeruji besi dengan alas kandang terbuat dari plastik. Kandang ini adalah jenis kandang yang biasa dipakai di Indonesia. Kandang jeruji memiliki kelebihan sebagai berikut: murah, praktis, dapat dengan mudah memasang botol minum dan roda untuk hamster, sirkulasi udara lebih baik, hamster dapat menggunakan jeruji untuk memanjat. Tetapi memiliki kekurangan, yaitu: bau alas tidur hamster dapat menyebar ke ruangan sekitar, pintu dari kandang jenis dapat dengan mudah dilewati oleh hamster jika tidak ditutup erat atau jika jarak jeruji terlalu jauh. Gambar 2.8 Kandang jeruji (Sumber:

10 3. Kandang Pipa: Kandang pipa adalah kandang yang paling mahal yang terbuat dari plastik, tetapi bentuknya mirip dengan liang bawah tanah tempat hamster tinggal di alam liar. Kandang pipa, sesuai namanya, memiliki banyak pipa di bagian samping dan atas kandang. Kekurangan kandang jenis ini adalah harganya yang sangat mahal, sulitnya membersihkan kandang pipa karena harus bongkar pasang, plastik bisa digigiti oleh hamster dan berpotensi membahayakan. Walaupun begitu, kandang ini memiliki kelebihan yaitu, serupa dengan habitat asli hamster sehingga hamster dapat bermain dengan lebih bebas, banyak mainan dan aksesoris yang sudah terpasang di kandang sehingga tidak perlu membeli mainan tambahan. Gambar 2.9 Kandang pipa (Sumber: 2. Keperluan Hamster Berikut adalah keperluan hamster yang perlu disiapkan sebelum kedatangan: 1. Alas tidur: Sangat penting bagi hamster untuk mendapatkan alas tidur yang bersih dan tidak menyebabkan iritasi. Alas tidur hamster ada berbagai macam, namun yang umum digunakan adalah serutan kayu pohon pinus, serutan kayu pohon aspen, pasir dan kertas seperti koran. Tidak

11 disarankan menggunakan serutan kayu pohon ceddar. Pohon ceddar mengeluarkan minyak beraroma yang disebut phenol yang berbahaya bagi hamster. 2. Makanan: Siapkan makanan kering, biji-bijian dan sayur-sayuran untuk makanan hamster. 3. Botol air: Botol air yang pas adalah botol air yang terbuat dari plastik dan dikaitkan kesamping kandnag atau digantung diatas kandang. 4. Tempat makanan: Kebanyakan kandang yang dijual di Indonesia sudah dilengkapi dengan tempat makan dengan setiap pembelian. Tapi jika memilih menggunakan akuarium sebagai kandang, maka tempat makan harus dibeli terpisah. Tempat makan hamster yang baik adalah yang terbuat dari keramik atau logam. Jenis yang biasa dijual di Indonesia adalah tempat makan plastik, tapi tidak disarankan sebab hamster akan menggigitinya yang dapat membahayakan hamster. 5. Mainan: Ada bermacam-macam mainan untuk hamster, seperti roda hamster, rumah-rumahan, pipa, tangga, dll. Pililah beberapa mainan untuk hamster agar hamster tidak bosan. Khusus untuk roda hamster, pilihlah roda yang tidak berjeruji agar kaki hamster tidak terjepit saat bermain. Mainan yang baik juga sebaiknya tidak memiliki ujung yang tajam. Pemilik juga bisa membuat mainan sederhana dari tube kertas toilet menjadi pipa mainan. 6. Mangkuk: Mangkuk untuk mandi hamster yang diisi pasir mandi. Gambar 2.10 Mangkuk pasir (Sumber:

12 Membersihkan Kandang Hamster Kandang hamster harus dibersihkan minimal seminggu sekali, akan lebih baik jika dapat dibersihkan seminggu tiga kali. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Bersihkan area toilet: Hamster menjadikan salah satu area di kandangnya (biasanya sebuah sudut) sebagai area toiletnya. Bersihkan area toilet ini setiap hari. 2. Ganti alas tidur: Seperti yang sudah dijelaskan di awal, ganti alas tidur hamster minimal seminggu sekali. Cuci bersih kandang hamster dan mainan-mainannya. Kemudian ganti alasa tidur hamster dengan yang baru Merawat Hamster Sehari-hari Walaupun hamster tidak memerlukan perawatan spesial seperti vaksin dan perawatan bulu rutin di salon hewan, berikut adalah cara-cara yang baik untuk merawat hamster: 1. Memberi makan hamster: Hamster membutuhkan makanan kering hamster yang biasa tersedia di toko hewan sebanyak 1 sendok makan setiap hari. Kebanyakan hamster membutuhkan 12 sampai 15 persen protein dan 2 sampai 6 persen lemak, namun betina yang menyusui membutuhkan lebih banyak protein. Vitamin A dan E sangat penting bagi hamster (Montague, 2011). Hamster membutuhkan biji-bijian seperti milet merah, milet putih, jewawut, beras merah, kacang hijau, canary seed, jagung, kismis, dll. Selain itu, pemiliki hamster juga dapat memberikan suplemen untuk hamster yaitu vitamin mineral berbentuk cairan atau padat. Pemilik hamster juga dapat memberikan cemilan seminggu sekali, bisa berupa makanan segar seperti apel, pisang, brokoli, wortel, kembang kol, stroberi, pisang, biji bunga matahari, putih telur rebus, dan serangga seperti cacing. Makanan-makanan tersebut hanya boleh diberikan dalam jumlah sedikit saja setiap minggunya. Makanan yang baik adalah gabungan dari makanan kering, suplemen, dan makanan segar (Montague, 2011). Yang perlu diingat adalah hindari

13 memberikan sayuran hijau dalam jumlah berlebih karena dapat menyebabkan diare. 2. Bermain Dengan Hamster Diluar Kandang: Pemilik hamster dapat bermain dengan hamster diluar kandang dengan cara melepaskannya di kamar atau ruangan lain dalam rumah. Akan tetapi, pastikan tidak ada celah di kamar, tutup semua celah seperti kolong tempat tidur, sela-sela lemari, dll. Tutup pintu, laci dan lemari, pindahkan semua kabel-kabel listrik di dalam kamar, pindahkan barang-barang yang mengandung kimia, matikan semua mesin yang berbahaya seperti kompor gas. 3. Memegang Hamster: Agar hamster dapat jinak terhadap pemiliknya dan terbiasa dengan manusia, hamster harus sering diajak bermain dengan cara dipegang. Cara memegang hamster yang benar adalah dengan membiarkan hamster mengendus tangan kita dan membiarkan hamster naik keatas tangan dengan sendirinya. Kemudian gunakan tangan yang lain untuk membentuk mangkuk agar dia merasa nyaman. Hindari mengangkat hamster dengan tiba-tiba ketika dia sedang tidur. Jika ingin bermain dengan hamster saat dia tidur, sebaiknya tunggu hamster terbangun atau jika memang urgent (contoh: ingin membersihkan kandang) bangunkan hamster terlebih dahulu dengan mengetuk kandangnya. Jangan terlalu sering mengetuk kandang untuk membangunkan hamster karena bisa mengakibatkan hamster stres. 4. Menyisir Bulu Hamster: Bulu hamster umunya rapi karena hamster suka kebersihan. Khusus untuk hamster Syria long haired, pemilik hamster boleh menyisir bulunya dengan lembut setiap hari agar tetap rapi dengan menggunakan jari atau sikat gigi Ciri-ciri Hamster Sehat Berikut adalah ciri-ciri hamster sehat menurut Sarah Montague dalam Hamster for Dummies (2011). 1. Memiliki mata yang bersinar 2. Awas terhadap sekitarnya

14 3. Memiliki bulu yang rapi dan lembut 4. Gigi depan tidak rusak 5. Bentuk badan bulat, tidak terlalu kurus, tidak juga gemuk 6. Tidur pada siang hari dan aktif pada malam hari 7. Dapat bergerak dengan bebas, tapi tidak secara kompulsif Penyakit Yang Dapat Menyerang Hamster Hamster, seperti hewan lainnya juga dapat terserang penyakit, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Diabetes: Sangat jarang hamster terkena diabetes. Jika hamster terkena diabetes, gejalanya adalah: banyak minum, sering buang air kecil, gemetar, dan pada beberapa kasus, koma. Penanganan untuk hamster yang terkena diabetes adalah dengan memberinya hanya makanan segar dan periksakan ke dokter. Walaupun sudah mendapat perawatan, penyakit ini tidak bis adisembuhkan. 2. Infeksi mata: Hamster yang terkena infeksi mata, matanya akan berair dan mengeluarkan kotoran mata. Ambil cotton bud untuk membersihkan mata hamster dan hubungin dokter hewan untuk mendapatkan tetes mata khusus hewan. 3. Diare: Jika hamster terlalu banyak makan sayur, terutama sayuran hijau, atau perubahan mendadak pada menu makan, hamster akan terserang diare. Gejalanya adalah frekuensi buang air besar yang meningkat dan terlihat tidak bersih. Cara menanganinya adalah mengurangi sayur hijau. Jika diare tidak berhenti dalam 1 hari, segera bawa ke dokter hewan karena bis ajadi merupakan tanda dari penyakit yang lebih serius. 4. Flu: Hamster dapat teserang flu karena cuaca yang dingin. Gejalanya adalah hidung beringus, lemah, dan kehilangan nafsu makan. Pindahkan hamster ke tempat yang lebih hangat. Jangan gunakan antibiotik manusia untuk menyembuhkan hamster yang terkena flu.

15 2.1.5 Tips Memelihara Hamster 1. Jika hamster berkelahi, cipratkan air kearah hamster yang berkelahi lalu kenakan sarung tangan dan angkat salah satu hamster. 2. Saat yang tepat bermain dengan hamster adalah malam hari, ketika hamster benar-benar terbangun dan aktif. 3. Kenalin kebiasaan hamster. Ada hamster yang enerjik, pemalas, rakus, dll. Jika ada perubahan perilaku, segera cari tahu penyebabnya. 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang hamster. 5. Jauhkan hamster dari tempat panas. Hamster hidup di temperatur kamar Hamster di Indonesia Di Indonesia, pada awalnya hamster mulai menjadi hewan peliharaan favorit di kota Jakarta dan Bandung. Kemudian pada tahun 2007, hamster mulai terkenal dan tersebar ke kota-kota lain seperti Semarang, Surabaya, dan Balikpapan. Tahun 2008 merupakan masa puncak tren memelihara hamster. Hamster yang populer di berbagai daerah berbeda. Contohnya di Riau, hamster yang populer adalah Syria. Sedangkan di Semarang, Winter White lebih diminati (Sadgala, 2010) Hasil Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan empat orang penghobi hamster (hobiis) dan breeder dari komunitas hamster di Indonesia. Keempat narasumber tersebut adalah Nova Ikenas Meilano (penghobi hamster sekaligus breeder), Chantika Marfalia (penghobi), Gunawan Wibisono (penghobi) dan Adrian (penghobi), rata-rata memiliki pengalaman lebih 3-6 tahun di bidang pemeliharaan hamster. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa hamster utamanya memakan bijibijian seperti kuaci, kacang tanah, kacang tunggak, millet, canary seed, jewawut, beras merah, gabah, jagung giling, kacang hijau, dll. Selain itu, dapat diberikan camilan smeinggu sekali dalam jumlah sedikit berupa apel, putih telur rebus, cacing, tauge, dan sayuran lainnya tetapi sangat tidak disarankan memberi sayuran hijau kepada hamster. Sedangkan untuk minum, berikan hamster air matang atau air mineral. Hamster dapat ditempatkan di kandang apapun sesuai dengan keinginan

16 pemilik. Biasanya pemilik hamster memakai kandang jeruji, kandang pipa, dan kandang akuarium. Biasanya breeder hamster juga menggunakan boks es krim yang telah di modifikasi sebagai kandang. Semaakin luas kandang maka semakin bagus. Untuk alas tidur, dapat menggunakan serutan kayu yang halus seperti serutan kayu jati belanda yang belum terkena paparan bahan kimia dan pasir zeolit. Cara memegang/mengangkat hamster yang benar adalah dengan membiarkan hamster naik sendiri. Jangan memegang hamster dari tempat ketinggian, karena jika hamster jatuh akan berpotensi menimbulkan cedera dan trauma pada hamster Hasil Survey Penulis melakukan survey secara online terhadap 51 responden. Dari hasil survey dapat diketahui bahwa sebanyak 11,76% responden berumur tahun, 84,31% responden berumur tahun dan sebanyak 3,92% responden berumur lebih dari 25 tahun.selain itu, sebanyak 76,47% responden adalah perempuan dan sebanyak 23,53% responden adalah laki-laki. 9,80% responden sedang memelihara hamster sedangkan 90,20% responden sedang tidak memelihara hamster. Dari responden yang sedak tidak memelihara hamster, didapatkan data bahwa sebanyak 33,33% responden berminat memelihara hamster dan sebanyak 66,67% responden tidak berminat memelihara hamster. Dari sejumlah responden yang sedang/pernah/tertarik memelihara hamster, sebanyak 31,37% sudah mengetahui cara merawat hamster yang baik dan benar sementara sebanyak 68,63% responden belum mengetahui cara merawat hamster yang baik dan benar. Selain itu, 98,04% responden menyukai film animasi sementara 1,96% responden tidak menyukai film animasi. 86,27% responden belum pernah menonton animasi tentang cara merawat hamster, sedangkan 13,73% responden pernah melihat animasi tentang cara merawat hamster. Sebanyak 84,31% responden tertarik menonton animasi tentang cara merawat hamster, sementara 15,69% responden tidak tertarik. Secara visual, sebanyak 41,18% responden menyukai visual berikut:

17 Gambar 2.11 Visual yang paling disukai responden (Sumber: Tinjauan Teori Animasi Edukasi Menurut Maura Jessiquin N.P. (2014), dalam Skripsi Tugas Akhir S1-nya yang berjudul Perancangan Komuinikasi Visual Animasi Edukasi "Awas Kanker Serviks", animasi adalah teknik pengolahan gambar secara manual ataupun digital yang memberikan ilusi gerak dan kehidupan. Sedangkan edukasi adalah proses pembelajaran, yaitu sebuah proses dimana seseorang menambah ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karena itu secara harafiah, animasi edukasi dapat berarti animasi yang ditujukan untuk menambah ilmu pengetahuan seseorang Prinsip Animasi Animasi memiliki 12 prinsip yang telah dipakai sejak tahun 1930-an sebagai guide dalam proses pembuatan animasi. Ke-12 tersebut dicetuskan oleh animator Disney. Prinsip-prinsip animasi sebagaimana dikemukakan oleh Frank Thomas dan Ollie Johnston melalui buku The Illusion of Life: Disney Animation, adalah sebagai berikut: 1. Timing and Spacing: Timing berarti jumlah frame yang dibutuhkan untuk menganimasi dari satu gerakan ke gerakan berikutnya untuk membuat ilusi gerakan. Spacing adalah penempatan gambar per frame.

18 2. Squash and Stretch: Digunakan untuk memberikan kesan berlebihan pada gerakan animasi. 3. Ease In Ease Out: Adalah akselerasi dan deakselerasi percepatan gerakan agar terlihat lebih alami dan tidak kaku. 4. Follow Through and Overlapping Action: Follow through adalah bagian tubuh yang tetap bergerak meskipun objek sudah berhenti bergerak. Sementara overlapping action adalah gerakan yang berlawanan arah ketika objek mulai bergerak. 5. Anticipation: Anticipation adalah gerakan yang digunakan sebelum memulai gerakan lain. Contohnya, mengangkat kaki ke belakang sebelum menendang bola. 6. Arcs: Arcs adalah suatu pola yang melengkung. Arcs sangat penting karena setiap gerakan umumnya bergerak secara melengkung. Contohnya pergerakan tangan saat berjalan. 7. Exaggeration: Exaggeration adalah melebih-lebihkan suatu gerakan agar terlihat lebih menarik. 8. Solid Drawing: Prinsip ini sangat penting untuk membuat animasi 2D, karena tanpa kemampuan menggambar baik, kemampuan untuk dapat menggambarkan berat, kedalaman, dan keseimbangan, maka animasi yang bagus tidak akan mampu dibuat. 9. Straight Ahead and Pose to Pose: Straight Ahead adalah proses menggambar animasi secara spontan, frame per frame. Sementara Pose to Pose adalah proses menggambar animasi yang lebih terencana, dengan menggambar key pose terlebih dahulu baru menggambar in-between kemudian. 10. Secondary Action: Adalah gerakan minor untuk menambahkan unsur alami kedalam animasi. Contohnya, seorang yang berdiri kemudian merapikan rambutnya. 11. Staging: Staging adalah pengaturan sebuah adegan secara keseluruhan.

19 12. Appeal: Appeal berkaitan dengan unsur menarik dari setiap elemen animasi, mulai dari gerakan yang menarik sampai karakter desain yang menarik E-Learning E-learning adalah alat atau sistem edukasi yang berbasis komputer, yang memungkinkan orang-orang untuk belajar dimana saja dan kapan saja. Saat ini e- learning disajikan melalui internet, walaupun begitu, dahulu e-learning disajikan melalui berbagai media yang berhubungan dengan komputer seperti CD-ROM (Epignosis LLC, 2014). Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai penggunaan secara sengaja terhadap jaringan informasi dan teknologi komunikasi dalam proses belajar mengajar. E-learning terbagi menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Romiszowski, 2004 dalam Naidu, 2006): 1. Individualized self-paced e-learning online Tipe ini adalah tipe dimana seseorang mengakses sumber pembelajaran baik melalui intranet maupun internet. Contohnya, seorang siswa secara mandiri mengakses internet untuk mengumpulkan data penelitian. 2. Individualized self-paced e-learning offline Situasi dimana seseorang mengakses offline database ataupun material berbasis komputer secara offline. Contohnya, seorang siswa belajar sendiri melalui data yang diperoleh dari CD-ROM, DVD-ROM, maupun perangkat hard drive seperti USB. 3. Group-based e-learning synchronously Merupakan situasi dimana sekelompok orang bekerja sama untuk bertukar informasi secara real-time melalui jaringan intranet ataupun internet, baik melalui chatting, telepon, maupun video conference. Contohnya,

20 sekelompok siswa melakukan diskusi melalui group chat di media sosial Facebook. 4. Group-based e-learning arynchronously Situasi dimana sekelompok orang bekerja sama tetapi tidak secara real-time, dimana informasi yang sampai dari satuh individu ke individu lainnya mengalami time delay(keterlambatan waktu). Contohnya, belajar bersama dengan menggunakan mailing-list. Di zaman serba teknologi ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk menggunakan e-learning sebagai sarana belajar mengajar. Apalagi dengan adanya media animasi dan bantuan internet, e-learning menajdi semakin menarik dan dapat lebih menjangkau pelajar di berbagai lokasi Infographic Infographic adalah kependekan dari Information Graphic. Infographic adalah tipe gambar yang menggambungkan data dan desain, yang dapat membantu individual maupun organsisai untuk mengkomunikasikan pesan ke penerima dengan lebih baik (Smiciklas, 2012). Gambar 2.12 Bagan Infographic (Sumber: pdf)

21 Secara formal, sebuah infographic dapat didefinisikan sebagai visualisasi dari data ataupun ide yang mencoba untuk mengutarakan informasi yang kompleks kepada penerima dengan cepat dan mudah dimengerti (Smiciklas, 2012). Gambar 2.13 Contoh infographic tentang laut (Sumber: Motion Graphic Motion Graphic adalah teknik pengolahan data yang serupa dengan infographic, tetapi merupakan gabungan dari musik, kata-kata dan gambar dalam format video. Motion graphic menggabungkan unsur ilustrasi, desain grafis, tipografi dan animasi menjadi satu karya yang sinkron dan memiliki cerita maupun informasi untuk disampaikan. Ilmu ini muncul pada tahun 1909, ditandai dengan film abstrak yang dibuat oleh pelukis futuristik, akan tetapi seluruh eksperimen tersebut hilang, dan tidak langsung membuahkan hasil. Motion graphic muncul melalui konteks lain yang lebih besar, tetapi tetap abstrak, yaitu pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan motion graphic, seperti mengatur cahaya untuk Olympic atau pertunjukkan kembang api untuk taman bermain Walt Disney. Hal utama dari perkembangan ini ialah penggunaan "visual music" menjadi sering ditemukan dalam iklan di TV dan logo untuk film. Prinsip visual music tidak lepas dari film-film abstrak di masa lampau, yang sebelumnya bermula dari "color music" (Betancourt, 2012).

22 Gambar 2.14 Motion graphic "Creativity", mengisahkan tentang kreatifitas oleh Rachel Wan (2010) (Sumber: Berawal dari color music, kemudian film abstrak, motion graphic tetap menyimpan unsur yang sama seperti pendahulunya, yaitu keterkaitan antara unsur visual dengan suara. Gambar 2.15 Motion Graphic "Go Beyond Oil (Greenpeace UK Campaign)"oleh Thought Café (2010) (Sumber:

23 2.2.6 Elemen Desain Menurut Yangjoo Park (2015),dalam papernya yang berjudul Design Elements and Principle, desain memiliki beberapa elemen yang jika dipadukan maka akan menghasilkan karya desain yang baik dan ideal. Elemen-elemen tersebut adalah: 1. Titik: Titik adalah elemen desain yang paling mendasar. Titik dapat digunakan untuk membentuk garis. Titik dapat digunakan dengan berbagai variasi ukuran. 2. Garis: Sebuah garis adalah gabungan dari dua titik. Garis memiliki panjang dan lebar tapi tidak memiliki kedalaman. 3. Shape: Shape adalah bentuk yang tercipta dari kumpulan garis. Shape memiliki panjang dan lebar, tapi tidak memiliki kedalaman. Shape terbagi menjadi dua, yaitu geometris dan organik. 4. Form: Form adalah bentuk yang memiliki panjang, lebar, volume dan massa. Form dapat dilihat dari berbagai sudut pandang karena merupakan bentuk tiga dimensi. 5. Space: Space adalah bidang kosong dalam sebuah karya desain. Space dapat sengaja digunakan untuk menciptakan desain yang lebih seimbang, atau untuk mendapatkan kesan kedalaman. 6. Tekstur: Tekstur adalah permukaan yang tampak dalam sebuah desain, baik dalam lukisan ataupun desain grafis. 7. Warna: Warna mempengaruhi impact dalam desain. Warna bergantung pada cahaya, karena warna adalah spektrum cahaya yang dipantulkan oleh objek sehingga dapat terlihat Prinsip Desain Yangjoo Park (2015) berpendapat bahwa dalam graphic design, ada beberapa prinsip desain yang harus diperhatikan dalam membuat karya, yaitu: 1. Balance: Balance adalah keseimbangan bobot visual dalam suatu desain.

24 2. Ritme: Ritme adalah pengulangan dari elemen-elemen desain seperti bentuk dan warna untuk menciptakan kesan pergerakan pada desain. Agar desain tidak menjadi monoton, maka harus ada variasi dalam ritme. 3. Emphasis: Emphasis berarti menonjolkan suatu bagian dari desain dengan menggunakan warna, bentuk, dll agar dapat menciptakan fokus pada center of interest dari karya tersebut. 4. Kontras: Kontras adalah perbedaan drastis dalam warna, bentuk, dan elemen-elemen desain lainnya. 5. Corak: Corak menggunakan elemen desain yang sama dengan repetisi secara acak maupun terencana untuk menciptakan suatau motif. 6. Movement: Merupakan cara untuk menuntun pandangan mata audience kepada area yang dianggap penting. Movement memberikan kesan adanya pergerakan dari sebuah desain. 7. Harmony: Harmoni adalah keselarasan desain secara visual, bagian-bagian visual yang ada saling melengkapi satu sama lain. 8. Unity: Unity berarti kesatuan dari seluruh elemen-elemen desain yang ada, dalam sebuah karya yang memberikan kesan kohesif Teori Warna Secara fisika, warna itu tidak ada, yang ada hanyalah gelombang cahaya dari gelombang yang berbeda-beda. Warna berasal dari cahaya, baik cahaya alami ataupun buatan. (Morioka, 2006).Warna adalah salah satu elemen desain yang paling penting. Pemakaian warna dapat mempengaruhi mood karya secara keseluruhan. Warna dapat mewakilkan dan mempengaruhi emosi dan psikologi seseorang. Dengan penggunaaan warna yang tepat dalam pembuatan animasi, emosi penonton dapat diarahkan agar cerita atau informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan lebih baik dan maksimal. Untuk memahami persepsi warna, kita perlu memahami kinerja warna terlebih dahulu (Morioka, 2006):

25 1. Primary Colors Mata manusia memiliki reseptor warna merah (red), hijau (green), dan biru (blue). Warna primer terbagi menjadi dua jenis, yaitu Additive Colors dan Substractive Colors. 1. Additive Colors (RGB): RGB (Red, Green, Blue) adalah warna murni. Merepresentasikan intenstitas dan brightness dengan kemungkinan tertinggi. RGB adalah warna yang digunakan dalam televisi, monitor dan perangkat digital lainnya. RGB serupa dengan reflektor warna pada mata manusia. Warna-warna ini disebut additive karena jika semua warna digabungkan akan menghasilkan warna putih. Gambar 2.16 Additive Colors (RGB),Color Design Workbook (Adams Morioka dan Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook olehadams Morioka dan Terry Stone) 2. Substractive Colors (CMYK& RYB) Semua objek dapat menyerap gelombang warna dan memantulkannya. Ketika diaplikasikan keatas permukaan kertas atau kanvas, hal itu terjadi. Suatu warna yang dilihat melalui refleksi (pantulan) diatas suatu permukaan objek disebut sebagai Substractive Colors. Warna substraktif terbagi menjadi CMYK dan RYB. CMYK adalah Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Sementara RYB adalah Red, Yellow and Blue. CMYK adalah warna yang dihasilkan oleh printer sementara RYB adalah warna dari

26 medium seperti cat. Baik CMYK maupun RYB, jika semua warna digabungkan, akan menghasilkan warna hitam. Gambar 2.17 Substractive Colors (CMYK), Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone) Gambar 2.18 Substractive Colors (RYB), Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone) 2. Properti Warna Warna, baik additive maupun substractive, harus diukur menggunakan properti warna. Properti warna dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Hue: Hue adalah warna murni. Hue ditentukan oleh gelombang warna dari spektrum cahaya.

27 Gambar 2.19 Hue, Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone) 2. Saturation: Saturasi adalah intensitas rasio sebuah warna terhadap ada atau tidaknya warna abu-abu. Warna yang cerah memiliki tingkat saturasi yang rendah, sementara warna-warna dullintensitas saturasinya tinggi. Gambar 2.20 Saturation, Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone)

28 3. Brightness: Brightness adalah intensitas campuran warna terhadap warna putih, untuk menentukan muda atau gelapnya sebuah warna. Gambar 2.21 Brightness, Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone) Teori warna adalah prinsip yang digunakan sebagai panutan untuk membuat kombinais warna yang harmonis. Pada dasarnya, teori warna adalah tentang mengembangkan relasi antar warna yang indah secara estetika (Morioka, 2006). Warna juga memiliki arti. Berikut arti dari warna: 1. Merah: Secara positif berarti gairah, cinta, energi, antusiasme, panas, kekuatan dan kegembiraan. Secara negatif berarti agresi, amarah, pertempuran dan kekejaman. 2. Kuning: Secara positif berarti: intelek, kebijaksanaan, optimisme, bersinar dan kebahagiaan. Secara negatif berarti: kecemburuan, penakut dan hati-hati. 3. Biru: Secara positif berarti: pengetahuan, maskulinitas, keadilan dan kepintaran. Secara negatif berarti: depresi, apati.

29 4. Hijau: Secara positif berarti: kesuburan, pertumbuhan, kesembuhan, sukses, alam, harmoni, kejujuran, masa muda. Secara negatif berarti: rakus, racun, tidak ada pengalaman dan rasa iri. 5. Ungu: Secara positif berarti kemewahan, kebijaksanaan, kekayaan, nobility, imajinasi, mistis. Secara negatif berarti melebih-lebihkan, kegilaan, kekejaman. 6. Oranye: Secara positif berarti kreatifitas, unik, energi, stimulasi dan aktif. Secara negatif berarti kasar dan berisik. 7. Hitam: Secara positif berarti kekuatan, otoritas, formalitas, keseriusan, misteri dan stylish. Secara negatif berarti ketakutan, kenegatifan, berduka dan kehampaan. 8. Putih: Secara positif berarti kesempurnaan, kebersihan, kelembutan dan kesucian. Secara negatif berarti isolasi dan kerapuhan. 9. Abu-abu: Secara positif berarti keseimbangan, keamanan dan kedewasaan. Secara negatif berarti ketidakpastian, kebosanan dan kesedihan Teori Tipografi Huruf adalah bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Sebuah rangkaian kata bukan saja dapat memberikan sebuah makna kedalam suatu kalimat yang mengacu kepada sebuah objek ataug agasan, tapi juga dapat menyurarakan suatu citra atau kesan secara visual (Sihombing, 2001). Tipografi adalah seni mengolah huruf, tulisan dan kata agar terlihat menarik dan indah untuk dilihat. Pengolahan huruf yang tepat, serta pemilihan huruf yang sesuai dapat membuat animasi, khususnya animasi motion graphic lebih nyaman dilihat oleh audiens.

30 Gambar 2.22 Tipografi oleh Mirko Camia (Sumber: Sebuah font (huruf) mengandung informasi, posisi dan imej karakter huruf yang dipresentasikan. Sebuah font terdiri dari format karakter, seperti jarak horizontal antar karakter (Felici, 2012) TeoriTaksonomi Bloom MenurutRetnoUtari (2015), TeoriTaksonomi Bloom adalah taksonomi yang membagi kemampuan belajar seseorang kedalam tiga tingkatan. Menurut Bloom, ranah kemampuan belajar terbagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penjabaran tentang ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Ranah Kognitif Ranah ini berisi aspek-aspek yang mengedepankan intelektual dan pengetahuan. Ranah Kognitif dibagi menjadi tujuh tingkat, yaitu: 1. Pengetahuan (Knowledge): Kemampuan untuk menghapal, mengidentifikasikan dan menjelaskan kembali.

31 2. Pemahaman (Comprehension): Kemampuan untuk membandingkan, mengorganisir, memberi penjelasan. 3. Penerapan (Application): Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah di dapat kedalah suatu kondisi. 4. Analisa (Analysis): Kemampuan untuk menganalisa suatu permasalahan dan membedakan faktor sebab/akibat dari suatu permasalahan. 5. Sintesis (Synthesis): Kemampuan untuk menghasilkan solusi dari suatu permasalahan, merangkai komponen menjadi komponen baru. 6. Evaluasi (Evaluation): Kemampuan untuk mengkaji ulang, mengkritik serta memberikan nilai berdasarkan manfaat dan efisiensi. 2) Ranah Afektif Ranah afektif berisi hal-hal yang terkasit dengan emosi, minat, sikap dan perasaan. Ranah ini terbagi menjadi lima tingkat: 1. Penerimaan (Receiving) Kemampuan memberikan penghargaan dan perhatian pada orang lain atau suatu kejadian. 2. Tanggapan (Responding) Kemampuan untuk menyadari dan berpartisipasi aktif terhadap kejadian yang ada di sekitarnya. 3. Penghargaan (Valuing) Kemampuan untuk menunjukkan nilai-nilai yang dianut melalui perilaku. 4. Organsisasi (Organization) Dapat memadukan nilai-nilai yang berbeda dari nilai-nilai yang dianut. 5. Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai yang dianut (Value complex)

32 dianut. Kemampuan untuk mengontrol perilaku berdasarkan nilai-nilai yang 3) Ranah Psikomotorik Ranah ini mencakup kemampuan yang berhubungan dengan jasmani dan motorik. Ranah psikomotorik terbagi menjadi tujuh tingkatan, sebagai berikut: 1. Persepsi (Perception) Kemampuan dalam menggunakan panca indera untuk menentukan sesuatu. 2. Kesiapan (Set) Kesiapan secara fisik dan mental untuk menghadapi suatu fenomena. 3. Respon terarah (Guided Response) Kemampuan untuk mempelajari keterampilan yang kompleks sesuai arahan dari guru/instruktur. 4. Respon Natural (Mechanism) Mempraktekkan keterampilan yang telah dipelajari sehingga terbiasa dan menjadi sebuah rutinitas. 5. Respon yang kompleks (Complex Overt Response) Keahlian/kemahiran melakukan suatu keterampilan secara kompleks, cepat, tepat, dan efisien. 6. Adaptasi (Adaptation) Kemampuan untuk mengembangkan keahlian sehingga dapat menyesuaikan keahlian dengan berbagai situasi.

33 7. Kreatifitas (Creativity) Kemampuan untuk membuat suatu inovasi atau penemuan baru dalam bidang keahlian yang dimiliki Teori Gestalt Teori Gestalt adalah teori yang berhubungan dengan psikologi persepsi. Ketika seorang manusia melihat dunia, orang tersebut cenderung melihat secara kompleks, yang terdiri dari banyak background, objek-objek yang terdiri dari banyak bagian, dll. Teori ini pertama dikembangkan oleh Wertheimer ( ). Teori Gestalt berupaya untuk membentuk regularitasberdasarkan input perseptual menjadi seragam atau grup (Todorovic, 2008). 2.3 Analisis Data SWOT Strength 1. Animasi ini berisi informasi yang dibutuhkan pemilik hamster dengan visual yang menarik. 2. Animasi ini dibuat dengan teknik motion graphic agar mudah dicerna. 3. Sulit ditemukan animasi tentang merawat hamster, apalagi dalam bahasa Indonesia Weakness 1. Durasi animasi yang pendek tidak dapat memberikan informasi secara mendalam. 2. Audiens berpotensi tidak tertarik pada informasi tentang hamster. 3. Bagi para pemilik hamster yang sudah tahu banyak tentang hamster atau breeder hamster, animasi ini kurang efektif untuk menambah pengetahuan mereka Opportunity Animasi ini selain mengedukasi pemilik hamster, juga menarik minat orangorang terhadap hamster.

34 2.3.4 Threat Banyaknya buku dan artikel tentang merawat hamster baik secara cetak maupun via internet.

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

HAMSTER LUCU BISA DIJADIKAN BISNIS

HAMSTER LUCU BISA DIJADIKAN BISNIS Nama : Anggit Pintoko NIM : 10.11.3639 Kelas : S1TI-2B HAMSTER LUCU BISA DIJADIKAN BISNIS ABSTRAK Karya tulis ini menjelaskan tentang peluang kita dalam memulai bisnis hamster. Dimana hamster ini binatang

Lebih terperinci

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas) Cara Memandikan Kelinci Putih Agar Bersih Via : Tuliat.com Kelinci Putih adalah salah satu warna bulu kelinci yang paling disukai banyak orang atau para pencinta binatang piaraan karena warnanya yang terlihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti

Lebih terperinci

MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS HEWAN PELIHARAAN (HAMSTER) OLEH: Nama : Arbie Sholihien NIM: 10.02.7837 Jurusan/Kelas: Manajemen Informatika/C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

Pengolahan citra. Materi 3

Pengolahan citra. Materi 3 Pengolahan citra Materi 3 Citra biner, citra grayscale dan citra warna Citra warna berindeks Subject Elemen-elemen Citra Digital reflectance MODEL WARNA Citra Biner Citra Biner Banyaknya warna hanya 2

Lebih terperinci

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer DESAIN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Design Grafis Filosofi Desain Prinsip-prinsip Desain Grafis Unsur-unsur visual ekonomi Teknik-teknik kode Tifografi Fonts Warna Desain icon Desain Grafis

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

By: Ahmad SYAUQI Ahsan

By: Ahmad SYAUQI Ahsan By: Ahmad SYAUQI Ahsan Warna Primer Kadang kita diajarkan bahwa warna primer adalah Merah, Kuning, dan Biru: Cukup bagus untuk mencampur cat. Namun tidak bagus untuk digunakan dalam mencampur cahaya Retina

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Pada bab ini memuat hasil dan pembahasan yang meliputi hasil perancangan logo dan pembahasan, pengaplikasian logo hasil rancangan ke dalam corporate identity Percetakan Gradea

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ]

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ] Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ] Adalah sebuah karya desain komposisi gambar dan huruf yang dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian sehingga dapat menyampaikan suatu informasi secara

Lebih terperinci

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8 5 Hidup Sehat Pola hidup akan menentukan kualitas kesehatan seseorang. Pola hidup yang baik akan membawa seseorang pada kesehatan jasmani. Sebaliknya, pola hidup yang buruk dapat menimbulkan berbagai masalah.

Lebih terperinci

Sabtu, 1 Desember 2012

Sabtu, 1 Desember 2012 BlanKonf #4 Desain Grafis Sabtu, 1 Desember 2012 princeofgiri@di.blankon.in @princeofgiri Komponen Desain Grafis Garis Bentuk (Shape) Warna Ilustrasi / Gambar Huruf (Teks) / Tipografi Ruang (Space) Garis

Lebih terperinci

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik.

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik. 1 DESAIN GRAFIS Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik. Perancang tampilan selain harus mempunyai jiwa seni yang memadai, juga harus mengerti selera pengguna secara

Lebih terperinci

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif Selain bentuk, kesan yang ada pada sebuah huruf dapat pula timbul dengan penambahan warna karena warna membantu huruf untuk membangun

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi

1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi 1.Definis Warna Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya, sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

B. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan.

B. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan. II B. METODOLOGI 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan a. Tujuan Perancangan. Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat salah satu permasalahan

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 52 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Trajan" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang digunakan adalah hitam atau putih tergantung

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY Fotografi 2 Lighting Pendidikan Seni Rupa UNY Lighting Pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi. Tanpa cahaya maka fotografi tidak akan pernah ada. Cahaya dapat membentuk karakter pada sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Photoshop Photoshop merupakan salah satu software yang paling banyak dipakai dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual lainnya,

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA Anita Iskhayati, S.Kom Apa Itu Three-Point Lighting? Three-point lighting (pencahayaan tiga titik) adalah metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi,

Lebih terperinci

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran

Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran Pert 3 Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran 2. Informasi disimpan dalam ingatan (memory) 3. Informasi diproses, diinterpretasi, dan diaplikasikan

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tikus Rumah, Tikus Pohon, dan Tikus Sawah Klasifikasi dan Morfologi Bioekologi

TINJAUAN PUSTAKA Tikus Rumah, Tikus Pohon, dan Tikus Sawah Klasifikasi dan Morfologi Bioekologi 3 TINJAUAN PUSTAKA Tikus Rumah, Tikus Pohon, dan Tikus Sawah Klasifikasi dan Morfologi Berdasarkan karakter dan ciri morfologi yang dimiliki, tikus rumah (Rattus rattus diardii) digolongkan ke dalam kelas

Lebih terperinci

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa Panduan Ikan Louhan A. Jenis-jenis ikan louhan yang pernah populer di Indonesia. Mungkin, dari beberapa jenis ikan ini, ada jenis ikan louhan yang pernah kamu pelihara : 1. Ikan Louhan Cencu Ikan louhan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Ilustrasi Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang bersifat mitologi dan fantasi tidak memiliki model yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Dan Perancangan Logo

Bab 3 Metode Dan Perancangan Logo Bab 3 Metode Dan Perancangan Logo 3.1 Metode/Konsep Perancangan Logo Pada bagian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam perancangan logo. Metode/konsep yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd DIMENSI WARNA DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd Warna panas: adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning Warna dingin, adalah kelompok

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul The Grammar Gear, penulis menggunakan jenis huruf Optimus Princeps karena font tersebut mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.. KONSEP PERANCANGAN 1. Latar Belakang Perencanaan Konsep perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi dalam perancangan karya, yaitu pembuatan identitas visual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula jenis kemasan yang mereka buat. Bentuk dan warnanya bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. pula jenis kemasan yang mereka buat. Bentuk dan warnanya bermacam-macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Semakin banyaknya produk yang di buat oleh para produsen, semakin banyak pula jenis kemasan yang mereka buat. Bentuk dan warnanya bermacam-macam tergantung

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Kondisi Lingkungan Kelinci dipelihara dalam kandang individu ini ditempatkan dalam kandang besar dengan model atap kandang monitor yang atapnya terbuat dari

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide Perancangan Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan dalam pemilihan studi, ditemukan beberapa hal yang menarik, bahwa dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku Tipografi dalam Desain Grafis, Danton BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori 1. Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton Sihombing. MFA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual,

Lebih terperinci

Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna

Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna 1 Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna Kita semua pasti tahu kalau di gurun sangatlah panas. Fakta lainnya kurang dikenal, tetapi akan jadi penting jika menyangkut tentang hewan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam memasarkan bermacam-macam produk dan merupakan kunci penting dalam mengkomunikasikan keunggulan produk

Lebih terperinci

Memilih dan mempersiapkan reptil sebagai binatang peliharaan

Memilih dan mempersiapkan reptil sebagai binatang peliharaan 1 Memilih dan mempersiapkan reptil sebagai binatang peliharaan Reptil sudah menjadi hewan peliharaan yang populer, tapi sayangnya ini berarti orang membeli reptil hanya berdasarkan keinginan dan tidak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tikus

TINJAUAN PUSTAKA Tikus 5 TINJAUAN PUSTAKA Tikus Tikus merupakan salah satu satwa liar yang menjadi hama penting bagi kehidupan manusia baik dalam bidang pertanian, perkebunan, maupun permukiman. Lebih dari 150 spesies tikus

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis memilih font Cheeseburger yang berkarakter tebal dan besar untuk melambangkan besarnya kekuatan karakter monster. Bertekstur dan menggunakan outline

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Visual IV.1.1 Tone and Maner Menarik, Lucu dan Edukatif IV.1.2 Strategi Visual Strategi visual dalam perancangan ingin menampilkan kesan yang menarik, dan kreatif sehingga

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang dianggap mencerminkan sebuah gambaran cerita fabel untuk anak-anak. Warna yang

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1.Nozzle Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam pemadaman, fungsi nozzle ini adalah mempermudah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan berbagai informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis ( unsur grafis, ilustrasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Animasi Edukasi Animasi Edukasi adalah animasi yang berisikan jalan cerita berupa pengetahuan informasi yang dbaut bertujuan untuk menambah pengetahuan pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran IPA a. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan haanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org) BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

Lebih terperinci

BAB 2 FAKTOR MANUSIA - PENGELIHATAN - PENDENGARAN - SENTUHAN. Interaksi Manusia dan Komputer Faktor Manusia 8

BAB 2 FAKTOR MANUSIA - PENGELIHATAN - PENDENGARAN - SENTUHAN. Interaksi Manusia dan Komputer Faktor Manusia 8 BAB 2 FAKTOR MANUSIA - PENGELIHATAN - PENDENGARAN - SENTUHAN Interaksi Manusia dan Komputer Faktor Manusia 8 BAB 2 FAKTOR MANUSIA PENDAHULUAN Sistem komputer terdiri atas 3 aspek, yaitu perangkat keras

Lebih terperinci

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak

Lebih terperinci

BIOLOGI TIKUS BIOLOGI TIKUS. Kemampuan Fisik. 1. Menggali (digging)

BIOLOGI TIKUS BIOLOGI TIKUS. Kemampuan Fisik. 1. Menggali (digging) BIOLOGI TIKUS BIOLOGI TIKUS Kemampuan Fisik 1. Menggali (digging) Tikus terestrial akan segera menggali tanah jika mendapat kesempatan, yang bertujuan untuk membuat sarang, yang biasanya tidak melebihi

Lebih terperinci

BAB 5 METODE PERANCANGAN

BAB 5 METODE PERANCANGAN BAB 5 METODE PERANCANGAN 5.1 Logo Kampanye Gambar 5.1 : Logo Kampanye tanimini Logo utama kampanye tanimini terdiri dari logogram dan logotype. Logogram tanimini berupa pot dan bentuk bangunan rumah dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Foto Still Life dengan cahaya matahari. menginginkan efek pencahayaan. matahari (Natural Light). Namun. pada pemotretan Still Life yang

LAMPIRAN. Foto Still Life dengan cahaya matahari. menginginkan efek pencahayaan. matahari (Natural Light). Namun. pada pemotretan Still Life yang DUA Persiapan Pemotretan Still Life pada pemotretan Still Life yang menginginkan efek pencahayaan yang berbeda beda, kita bisa menggunakan cahaya buatan (Artificial Light). Keuntungan dari cahaya buatan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah

Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah Elemen Desain Elemen elemen tata rupa dapat dikelompokan menjadi 5 bagian Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

10/1/2009 KOMPONEN/ELEMEN DESAIN GRAFIS KOMPONEN / ELEMEN GARIS JENIS GARIS. Garis. Ruang/space. Huruf /typografi. Shape. Warna, tekstur, cahaya

10/1/2009 KOMPONEN/ELEMEN DESAIN GRAFIS KOMPONEN / ELEMEN GARIS JENIS GARIS. Garis. Ruang/space. Huruf /typografi. Shape. Warna, tekstur, cahaya KOMPONEN / ELEMEN DESAIN GRAFIS KOMPONEN/ELEMEN DESAIN GRAFIS Ruang/space Garis Huruf /typografi Shape Ilustrasi / gambar Warna, tekstur, cahaya GARIS JENIS GARIS Horisontal Vertikal Diagonal Kurva 1 BENTUK

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN 3.1. Identifikasi data Identifikasi merupakan proses yang bertujuan untuk mengidentifikasikan semua data (Sanyoto, 2006: 42). Identifikasi pada latar belakang dan tujuan

Lebih terperinci

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer HUMAN Manusia merasakan dunia nyata dengan menggunakan piranti yang lazim dikenal dengan panca indera -mata, telinga, hidung, lidah dan kulit- sehingga lewat komponen inilah kita dapat membuat model manusia

Lebih terperinci

TEORI WARNA. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

TEORI WARNA. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D TEORI WARNA Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://wcw.cs.ui.ac.id Warna Monitor komputer menampilkan warna dengan mengkombinasikan warna Merah, Hijau, dan Biru (Red, Green, Blue -

Lebih terperinci