Dr. Istianingsih THE MEASUREMENT APPROACH TO DECISION USEFULNESS PASCA SARJANA. Modul ke: Fakultas. Program Studi Magister Akuntansi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dr. Istianingsih THE MEASUREMENT APPROACH TO DECISION USEFULNESS PASCA SARJANA. Modul ke: Fakultas. Program Studi Magister Akuntansi"

Transkripsi

1 Modul ke: 06 Fakultas PASCA SARJANA THE MEASUREMENT APPROACH TO DECISION USEFULNESS Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi

2 THE MEASUREMENT APPROACH TO DECISION USEFULNESS Pendekatan pengukuran untuk kegunaan keputusan adalah suatu pendekatan pelaporan keuangan di mana akuntan melakukan pertanggungjawaban memasukkan nilai-nilai saat ini (Current Values) ke dalam laporan keuangan yang tepat, memastikan dilakukan dengan keandalan yang wajar, sehingga mengakui peningkatan kewajiban untuk membantu investor memprediksi nilai dan kinerja perusahaan..

3 ARE SECURITIES MARKET FULLY EFFICIENT? Karakteristik perilaku yang mempertanyakan efesiensi pasar: Limited Attention Tidak mempunyai kemampuan atau waktu untuk memproses semua informasi. Hanya berkonsentrasi pada informasi yang tersedia saja atau berbagai hal menarik lainnya. Overconfidence Percaya pada temuan informasi yang dicarinya sendiri, sehingga tidak memperdulikan isu-isu yang ada.

4 ARE SECURITIES MARKET FULLY EFFICIENT? Representativeness Memberikan terlalu banyak kepercayaan secara konsisten terhadap kesan individu dari populasi dimana bukti diambil. Self-attribution bias Suatu sikap dimana merasa bahwa hasil keputusan yang baik adalah karena kemampuan mereka, sedangkan hasil yang buruk bukan kesalahan mereka..

5 ARE SECURITIES MARKET FULLY EFFICIENT? Motivated Reasoning Menerima informasi pada nilai nominal yang konsisten dengan preferensi dan keyakinan mereka. Semua perilaku diatas tidak mendukung adanya pasar sekuritas yang efisien dan teori keputusan yang rasional.

6 Prospect Theory Teori perilaku ekonomi yang menggambarkan cara orang memilih alternatif diantara probabilitas yang mengandung resiko, dimana hasil probabilitas tersebut diketahui. Teori ini menyatakan bahwa dalam membuat keputusan berdasarkan potensi nilai kerugian dan keuntungan daripada hasil akhir. (

7 Prospect Theory

8 Market Response to Accruals Teori pasar modal efisien menyatakan bahwa seharusnya pasar bereaksi lebih kuat terhadap berita baik tentang arus kas aktivitas operasi daripada berita baik tentang accrual. Hal ini diyakini karena arus kas dari aktivitas operasi lebih mungkin terulang kembali periode yang akan datang dibandingkan dengan accrual Akan tetapi, Sloan (1996) menemukan bukti bahwa pasar bereaksi lebih kuat terhadap accrual daripada terhadap arus kas dari aktivitas operasi. Temuan ini menambah panjang adanya anomali pasar modal efisien

9 AUDITORS LEGAL LIABILITY Manajemen atau politisi seringkali menciptakan tekanan besar pada auditor untuk meregangkan GAAP untuk memenuhi target kinerja mereka Generally Accepted Accounting Principles Asosiasi simpan pinjam Akibatnya, bentuk konservatif yang kuat diterapkan oleh pembuat standar

10 AUDITORS LEGAL LIABILITY Bagaimana auditor melindungi diri dari tanggung jawab hukum: Untuk aset modal atau goodwill, ada suatu standar yang bernama ceiling test Book Value > Undiscounted Future Cash Flows Aset yang dijabarkan merupakan current value

11 AUDITORS LEGAL LIABILITY Akibatnya, pendapatan perusahaan yang berkinerja baik tidak akan menyertakan unrealized increases in assets. Di sisi lain, pendapatan perusahaan yang berkinerja buruk akan menyertakan decreases in assets.

12 Daftar Pustaka Suwardjono Teori akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE._ SWD 2. Scott, William R Financial Accounting Theory. 4th. Edition. Prentice Hall. _SCOTT Tambahan: 1. Financial Accounting Standards Board (FASB): Satement of Financial Accounting Concept. Meliputi SFAC No. 1, 2, 3, 6,dan 7.

13 Terima Kasih Dr. Istianingsih, SE., Ak., M.Ak., CA

KERANGKA KONSEPTUAL. Dr. Istianingsih

KERANGKA KONSEPTUAL. Dr. Istianingsih Modul ke: 02 Fakultas PASCA SARJANA KERANGKA KONSEPTUAL Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id The Decision Usefulness Approach Dalam membahas pendekatan ini, setidaknya

Lebih terperinci

Pengertian Teori Akuntansi

Pengertian Teori Akuntansi Modul ke: 01 Fakultas PASCA SARJANA Pengertian Teori Akuntansi Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Modul ke: Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.

Lebih terperinci

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MATERI Perumusan Tujuan Akuntansi Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan Konsep Dasar Laporan Keuangan Perbedaan Pelaporan dan Laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan bahasa universal untuk bisnis karena akuntansi digunakan hampir di seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia sehingga akuntansi menjadi

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting Modul ke: Fakultas Pasca Sarjana Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting Dr.Harnovinsah M.Si,Ak,CA Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Formulasi Teori

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL KERANGKA KERJA KONSEPTUAL Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai : a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 53 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa insentif pengungkapan sukarela berpengaruh positif signifikan terhadap keinformatifan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan adalah semua cara yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan bagian

Lebih terperinci

2. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi

2. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi 2. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu

Lebih terperinci

Satuan Acara Perkuliahan

Satuan Acara Perkuliahan Satuan Acara Perkuliahan Kode / Nama Mata Kuliah : EG12153 / Teori Akuntansi Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tanggal revisi : 7 Agustus 2010 Jumlah Jam kuliah dalam seminggu : 150 jam. Tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat,mengharuskan suatu perusahaan untuk mengukur dan menilai kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat,mengharuskan suatu perusahaan untuk mengukur dan menilai kinerja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan bisnis saat ini dengan persaingan yang begitu ketat,mengharuskan suatu perusahaan untuk mengukur dan menilai kinerja perusahaan guna perbaikan penyusunan

Lebih terperinci

INCOME DAN PELAPORANNYA

INCOME DAN PELAPORANNYA INCOME DAN PELAPORANNYA Definisi Menurut FASB dalam SFAC No. 6: Comprehensive income adalah perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan bisnis selama suatu periode yang berasal dari transaksi-transaksi dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori ini menjelaskan mengapa suatu perusahaan memiliki dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan

Lebih terperinci

Teori Akuntansi Bab 2 Teori Akuntansi & Penelitian. Dhyah Setyorini, M.Si., Ak.

Teori Akuntansi Bab 2 Teori Akuntansi & Penelitian. Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. Teori Akuntansi Bab 2 Teori Akuntansi & Penelitian Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. Teori Akuntansi & Penelitian Metode Sains Deduktif Induktif Penelitian Akuntansi Positif Seni atau Sains? Arahan dalam riset

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: TEORI AKUNTANSI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: TEORI AKUNTANSI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: TEORI AKUNTANSI PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI 2016 1 8 Nama Mata Kuliah : Teori Akuntansi Kode Mata Kuliah/sks : EKA 4190 / 3 sks Program Studi : S1 Akuntansi

Lebih terperinci

AUDIT I. The Assurance Service Market. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

AUDIT I. The Assurance Service Market. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI AUDIT I Modul ke: The Assurance Service Market Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI TIMBUL DAN BERKEMBANGNYA PROFESI AKUNTAN PUBLIK Pada masa di mana jumlah

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mendukung dalam pengambilan keputusan untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mendukung dalam pengambilan keputusan untuk memaksimalkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis investasi di pasar modal Indonesia saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Meningkatnya bisnis ini membuat para investor memerlukan lebih banyak

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Laporan Posisi Keuangan Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Content Laporan Posisi Keuangan Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

BANDI. ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) 3/7/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1

BANDI. ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) 3/7/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 BANDI ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) 3/7/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Stock Investments Investor Accounting and Reporting Chapter 2 3/7/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 Stock Investments: Objectives

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam menyusun laporan keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam perlakuan, metode,

Lebih terperinci

Keywords: financial reporting purposes, the measurement of the elements of financial statements.

Keywords: financial reporting purposes, the measurement of the elements of financial statements. PENGARUH TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP METODE PENGUKURAN UNTUK UNSUR-UNSUR DALAM LAPORAN KEUANGAN (SEBUAH STUDI ARTIKEL DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA) Etty Gurendrawati * ABSTRACT

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Leverage pada Earnings Response Coefficient Nama : Desriyana Natalia NIM :

Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Leverage pada Earnings Response Coefficient Nama : Desriyana Natalia NIM : Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Leverage pada Earnings Response Coefficient Nama : Desriyana Natalia NIM : 1115351144 Abstrak Kualitas laba penting bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Laporan Keuangan dan Informasi Laba Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan pasar modal di Indonesia telah dimulai tahun 1952. Membutuhkan sekitar 36 tahun, sejak digalakannya pasar modal oleh pemerintahan Indonesia

Lebih terperinci

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan BAB 1 Apa itu AKUNTANSI? Akuntansi adalah seni yg menurut kepercayaan luas pertama kali ditemukan oleh Fra Luca Bartolomeo de Pacioli, seorang ahli matematika Italia dan friar Franciscan di abad ke 16

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan (PSAK) No.2 tentang laporan arus kas pada tanggal 7 September 1994 dan

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan (PSAK) No.2 tentang laporan arus kas pada tanggal 7 September 1994 dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengesahkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 tentang laporan arus kas pada tanggal 7 September 1994 dan berlaku efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak diluar perusahaan. Segala informasi yang menyangkut keadaan

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak diluar perusahaan. Segala informasi yang menyangkut keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap entitas bisnis harus melaporkan aktivitas yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Laporan tersebut merupakan sebuah laporan pertanggungjawaban

Lebih terperinci

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia) KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI)

C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI) Dosen : Christian Ramos Kurniawan C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI) 1-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield,

Lebih terperinci

CONCEPTUAL FRAMEWORK (ACCOUNTING THEORY)

CONCEPTUAL FRAMEWORK (ACCOUNTING THEORY) CONCEPTUAL FRAMEWORK (ACCOUNTING THEORY) PENGERTIAN (1) Menurut FASB: a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent standards and that prescribes

Lebih terperinci

PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. Konsep Dasar Pengakuan dan Pengukuran Pos Pelaporan Keuangan SFAC No. 5. Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Suatu Entitas Bisnis (Recognation and Measurement

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of Financial 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 dalam Delvira (2013) yang menyatakan bahwa laba memiliki

Lebih terperinci

S t I c e S t I c e S k o u s e n. Financial Reporting. Chapter 1. Intermediate Accounting 16E. Tujuan Pembelajaran

S t I c e S t I c e S k o u s e n. Financial Reporting. Chapter 1. Intermediate Accounting 16E. Tujuan Pembelajaran S t I c e S t I c e S k o u s e n Financial Reporting Chapter 1 Intermediate Accounting 16E Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan tujuan pelaporan keuangan dan mengidentifikasi laporan keuangan primer. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya akan informasi laba secara tegas telah dijelaskan dalam Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan bahwa selain untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan standar yang digunakan perusahaan di Indonesia untuk menyusun

Lebih terperinci

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI. Akuntansi Keuangan 1

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI. Akuntansi Keuangan 1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI Akuntansi Keuangan 1 AGENDA HARI INI! 1. Tujuan Pelaporan Keuangan 2. Laporan Keuangan vs Pelaporan Keuangan 3. Standar Akuntansi Keuangan 4. Kerangka Konseptual 5. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan laba perusahaan serta komponennya dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam menyediakan

Lebih terperinci

Teori Akuntansi dan Perumusannya

Teori Akuntansi dan Perumusannya Teori Akuntansi dan Perumusannya MATERI: Teori Akuntansi Badan Penyusun Standar Akuntansi Sifat Teori Akuntansi Metode Perumusan Teori Akuntansi Pendekatan dalam Perumusan Teori Akuntansi Tingkatan Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) dengan lebih baik jika mereka mendapatkan informasi yang

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Dari segi fungsinya akuntansi merupakan: Suatu aktivitas penyediaan jasa Akuntansi memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan (Stakeholders),

Lebih terperinci

2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan 2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah 2.1.1. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Tanaman Apel yang dimiliki oleh Kusuma Agrowisata telah diakui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna laporan keuangan. Masing-masing pengguna memiliki beragam kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Hanafi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Hanafi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan perlu membuat laporan keuangan untuk mengetahui kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan kata lain, laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PASCASARJANA

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PASCASARJANA Judul Mata Kuliah : Pelaporan Keuangan dan Analisis Semester :3 Sks : 3 Kode : 55014. Dosen/Team Teaching : Dr. Istianingsih, Ak.,M.S.Ak., CSRS. Deskripsi Mata Kuliah :Matakuliah ini memberikan bekal pengetahuan

Lebih terperinci

Pengantar Akuntansi. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Managemen.

Pengantar Akuntansi. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Managemen. Modul ke: Pengantar Akuntansi Nature of a business, The role of accounting in business, Type of business, general purpose financial statement, IASB dan IFRS dan FAI Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menggambarkan kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan ini digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal terhadap perilaku manajemen laba dan persistensi laba yang telah dilakukan

Lebih terperinci

ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN

ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN NAMA ANGGOTA : 1. KOMANG WISNU ARIE GUNA PARTHA 1115351163 2. PUTU TEDDY ARTHAWAN 1215351003 KONSEP FUNDAMENTAL ELEMEN LAPORAN

Lebih terperinci

KAPITA SELEKTA AKUNTANSI. zmmmm. Disusun oleh: IRMA YANDA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

KAPITA SELEKTA AKUNTANSI. zmmmm. Disusun oleh: IRMA YANDA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA KAPITA SELEKTA AKUNTANSI zmmmm Disusun oleh: IRMA YANDA 97 312 125 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005 TEORI AGENSI Teori agensi memprediksi dan menjelaskan pihak-pihak yang terlibat

Lebih terperinci

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB Setelah mengetahui anggota dari panitia pembuat dokumen (FASB) dan berasal dari AICPA, APB dan AAA. Rangkaian dari dokumen sangatlah penting, dimana dua hal yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat- Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

OVERVIEW OF ACCOUNTING Modul ke:

OVERVIEW OF ACCOUNTING Modul ke: OVERVIEW OF ACCOUNTING Modul ke: Fakultas EKONOMI Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Sumber: Suwardjono., 2012. Teori Akuntansi. Penerbut: RESKINO, SE, M.Si, Ak., CA BPFE-UGM, Yogyakarta Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.1, revisi 2009).

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.1, revisi 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan membantu para pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.1, revisi 2009). Salah satu instrumen keuangan

Lebih terperinci

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan 4. KERANGKA KONSEPTUAL INDONESIA Di Indonesia, kerangka konseptual dikenal pada bulan September 1994. dalam hal ini IAI mengambil kebijakan untuk mengadopsi kerangka konseptual yang disusun oleh IASC sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penurunan nilai tukar rupiah yang cukup signifikan serta ancaman ketidakpastian terkait memburuknya perekonomian global akibat krisis utang AS dan Eropa, harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai kepada seluruh pengguna yang berkepentingan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai kepada seluruh pengguna yang berkepentingan. Sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan disusunnya laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang memadai kepada seluruh pengguna yang berkepentingan. Sehingga penyusunan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia penilaian sebagai salah satu disiplin ilmu mulai dikenal pada

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia penilaian sebagai salah satu disiplin ilmu mulai dikenal pada BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penilaian sebagai salah satu disiplin ilmu mulai dikenal pada sekitar tahun 1970. Pada tahun 1976 untuk pertama kalinya berdiri organisasi penilai, yaitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif

I. PENDAHULUAN. pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang masih digunakan sampai sekarang adalah laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang masih digunakan sampai sekarang adalah laba yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun sebagai upaya untuk memberikan informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan guna pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu indikator

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( )

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( ) TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5 Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA (1206305011) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI (1206305151) YULIANA GRECE SETIAWAN (1206305161) METTA YUSTIA WIGUNA (1206305180) FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya laju pertumbuhan bisnis saat ini menuntut Indonesia untuk menyetarakan standar keuangan serta penyusunan laporan keuangan mengikuti standar internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa beban pajak tangguhan dapat memprediksi manajemen laba. Dapat diartikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Penilaian investor akan prospek laba dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Penilaian investor akan prospek laba dimasa yang akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih diyakini sebagai alat yang andal bagi para pemakainya untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya. Pihak-pihak yang berkepentingan itu meliputi manajemen perusahaan, investor

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada sepuluh penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penyajian other comprehensive income pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya penelitian ini berkaitan dengan perkembangan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya penelitian ini berkaitan dengan perkembangan yang terjadi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya penelitian ini berkaitan dengan perkembangan yang terjadi pada ilmu manajemen keuangan, khususnya yang berkaitan dengan teori investasi di pasar modal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan (emiten) dengan biaya yang relatif lebih murah dari pada hutang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan (emiten) dengan biaya yang relatif lebih murah dari pada hutang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bentuk alternatif penghimpunan dana ekternal bagi perusahaan (emiten) dengan biaya yang relatif lebih murah dari pada hutang bank, dan bagi para

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017-2018 Nama Mata Kuliah Kode SKS Program Studi Fakultas Dosen Pembina Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan : EKO475 : 9 SKS : D3 Akuntansi : Ekonomi : 1. Nurzi

Lebih terperinci

01FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

01FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Fakultas 01FEB STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani Program Studi S1 Akuntansi Fitri Indriawati, SE., M.Si Apa

Lebih terperinci

: LOLLI ADRIANI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

: LOLLI ADRIANI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal terhadap Earnings Response Coefficient (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI) Mahasiswa Program Strata Satu (S-1) Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi harus disajikan dengan kualitas yang baik. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi harus disajikan dengan kualitas yang baik. Informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi akuntansi harus disajikan dengan kualitas yang baik. Informasi yang memiliki kualitas yang baik adalah informasi yang bermanfaat bagi pemakainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini dikarenakan fungsi akuntansi yang merupakan media komunikasi diantara para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur, mengolah dan juga untuk mengkomunikasikan informasi keuangan mengenai entitas akuntansi. Akuntansi, yang juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu mengetahui

Lebih terperinci

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD. Accounting Assumptions, Principles, Procedures and Policies

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD. Accounting Assumptions, Principles, Procedures and Policies Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Accounting Assumptions, Principles, Procedures and Policies Pemahaman tentang asumsi, prinsip, prosedur, dan kebijakan terkait penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap orang memiliki tuntutan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap orang memiliki tuntutan hidup yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap orang memiliki tuntutan hidup yang lebih tinggi baik dari segi keuangan maupun kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagian

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter 16 Financial Management Sasaran Pembelajaran Menjelaskan bagaimana perusahaan menggunakan akuntansi. Menjelaskan bagimana untuk menginterpretasikan laporan keuangan. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala kecil atau besar memiliki perhatian besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala kecil atau besar memiliki perhatian besar dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala kecil atau besar memiliki perhatian besar dalam bidang keuangannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan peminjam selaku pihak yang memerlukan atau membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peminjam selaku pihak yang memerlukan atau membutuhkan dana. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal saat ini di Indonesia mendorong analisis yang muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Dalam hal ini dapat terjadi karna pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sebagai agent perusahaan dapat memilih berbagai cara alternatif dalam mencatat transaksi yang ada atau metode lainnya dalam perlakuan akuntansi. Hal ini

Lebih terperinci

ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT

ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT ) UNTUK MENGHINDARI KERUGIAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA: DETEKSI BERDASARKAN BEBAN PAJAK TANGGUHAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : TEORI AKUNTANSI Kode : SKS : 3 SKS Program Studi : Akuntansi Dosen Pengampu : Reskino, SE, M.Si, Ak, CA Semester : 6 (Lima) Mata Kuliah Prasyarat : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal Indonesia, dewasa ini semakin pesat, maka peranan laporan keuangan menjadi semakin penting. Bagi investor, informasi akuntansi merupakan

Lebih terperinci