ANALISIS PROSES PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK MANDIRI CABANG JALAN SUNDA JAKARTA PUSAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PROSES PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK MANDIRI CABANG JALAN SUNDA JAKARTA PUSAT"

Transkripsi

1 ANALISIS PROSES PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK MANDIRI CABANG JALAN SUNDA JAKARTA PUSAT Putri Marisa Tintia Ismail PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk KCP Jakarta Jalan Sunda, Jalan Sunda No.1 Jakarta Pusat 10350, (021) , , , Iswandi, SE.,Ak., MM., CA. ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengetahui pentingnya posisi keuangan perusahaan dalam mengajukan permohonan kredit, menganalisis penilaian prosedur perkreditan dan pelaksanaan pengawasan kredit serta keefektifan analisis kredit yang dilakukan oleh Bank Mandiri. METODA DAN OBJEK PENELITIAN, metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu mendeskriptifkan data yang dikumpulkan dan mengevaluasinya untuk memecahkan permasalahan. Dan objek penelitian adalah PT. Mandiri Tbk Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat. ANALISIS pengumpulan data dan informasi dilakukan penulis dengan metode pengamatan (observation), metode wawancara (interview), dan metode evaluasi yaitu penulis melakukan evaluasi data-data yang diperoleh dari Bank Mandiri. HASIL YANG DICAPAI penulis mengetahui proses analisis laporan keuangan calon debitur, prosedur umum perkreditan dan pelaksanaan pengawasan yang ada di Bank Mandiri. SIMPULAN penulis mendapatkan bahwa penerapan proses pemberian kredit yang dilakukan Bank Mandiri telah efektif. (PMTI) Kata Kunci: Analisis Kredit, Laporan Keuangan, Pengawasan Kredit ABSTRACT RESEARCH GOAL, is to know the importance of the financial position of the company in applying for credit, analyze credit assessment procedures and implementation of credit control as well as the effectiveness of the internal audit conducted by Bank Mandiri. RESEARCH METHODS AND OBJECT, methods of data collection in this research is using a qualitative method of analysis, with descriptive analysis approach which is to descriptive the data that is collected amd evaluate to solve the problem. And the object of research is PT. MandiriTbk Branch Sunda Road Central Jakarta. ANALYSIS collecting data and information on the author by the method of observation, interview, and the method of evaluation which is the author evaluatesthedata obtained from Bank Mandiri. RESULTS ACHIEVED writer knows the debtor's financial statement analysis, general procedures and supervision of credit at Bank Mandiri. CONCLUSION authors found that the application of the credit granting process is done effectively.(pmti) Keywords: Credit Analysis, Financial Statements, Credit Monitoring

2 PENDAHULUAN Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha bank. Namun mengingat sebagai lembaga intermediasi, sebagian besar dana bank berasal dari dana masyarakat, maka pemberian kredit perbankan banyak dibatasi oleh ketentuan Undang-undang dan ketentuan Bank Indonesia. Kredit dapat diperoleh baik dari bank umum atau bank konvensional maupun bank perkreditan rakyat. Kredit merupakan salah satu cara bagi bank untuk media penyaluran dana kepada masyarakat. Namun, bank harus memberikan perhatian khusus dalam pemberian kredit terhadap calon debitur. Karena bank memiliki tanggung jawab atas dana nasabah yang diberikan kepadanya. Seperti diketahui, bahwa sumber dana bank yang digunakan untuk disalurkan sebagai kredit sebagian besar diperoleh dari masyarakat yang diantaranya berasal dari tabungan, deposito, dan giro. Keputusan pemberian kredit memiliki risiko tinggi atas ketidakmampuan debitur dalam membayar kewajiban kreditnya pada saat jatuh tempo. Jadi untuk menjaga dan meminimalisir risiko tersebut dan demi keamanan, bank harus mampu melakukan penilaian dan pertimbangan yang sangat teliti. Ada beberapa hal yang akan dinilai dan diperhatikan oleh bank terhadap suatu perusahaan yang akan menjadi debiturnya sebelum memberikan persetujuan suatu permintaan kredit. Salah satunya adalah analisis laporan keuangan perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan yang akan menjadi debitur, bank dapat melakukan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan, apakah dalam keadaan baik atau buruk, dan apakah layak untuk mendapatkan kredit atau tidak.dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan, analisis rasio merupakan salah satu analisis yang dapat digunakan. Rasio keuangan dapat menggambarkan pertumbuhan keuangan perusahaan dari tahun ke tahun, kemudian dapat melakukan perbandingan mengenai kondisi keuangan setiap tahunnya yang akan berhubungan dengan pengambilan keputusan pemberian kreditnya. Namun rasio keuangan bukanlah hal mutlak untuk pengambilan keputusan akhir. Rasio keuangan hanya akan bermanfaat apabila dapat menunjukkan perubahan arah dan pola keuangan suatu perusahaan. Selain memperhatikan dan melakukan penilaian terhadap laporan keuangan calon debitur, pihak bank juga harus memperhatikan prinsip 5C dari calon debitur tersebut. Prinsip 5C tersebut adalah Character, Capital, Collateral, Capacity, dan Condition of Economy. Kelima prinsip tersebut sangat penting untuk menjadi penilaian sebelum bank memberikan persetujuan pemberian kredit. Bagi bank, debitur yang memenuhi semua prinsip 5C adalah nasabah yang layak untuk mendapatkan kredit. Dimana ketika bank melihat adanya calon debitur yang memiliki karakter yang kuat, memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman, memiliki jaminan, modal yang kuat, dan kondisi perekonomian yang aman bagaikan mutiara bagi bank. Prinsip 5C ini juga digunakan untuk melihat bagaimana kredibilitas calon debitur ke depannya. Namun yang paling penting disini perlu adanya peranan analisis kredit untuk membantu meminimalisir risiko dan mencegah terjadinya kredit macet. Bagi bank, analisis kredit ini merupakan proses yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dengan pengelolaan kredit. Hal ini dapat disebabkan karena analisis kredit mempunyai tujuan agar risiko dalam pengelolaan kredit dapat diminimalisir, sehingga tujuan kredit dapat tercapai baik dari segi keamanan (safety) maupun dari segi keuntungan (profitability) yang didapat dengan adanya pemberian kredit tersebut. Dari uraian diatas, maka peneliti mengambil penelitian yang berjudul: "ANALISIS PROSES PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK MANDIRI CABANG JALAN SUNDA JAKARTA PUSAT". Mengingat luasnya aspek yang mungkin dibahas dan dihubungkan dengan judul diatas. Dalam skripsi ini pembahasan dibatasi pada audit internal terhadap proses permohonan kredit sampai dengan penyelesaian kredit. Masalah yang akan dibahas secara garis besar dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis laporan keuangan calon debitur dapat dijadikan dasar persetujuan pemberian kredit? 2. Bagaimana prosedur penilaian prinsip 5C calon debitur sebelum disetujui permohonan kreditnya? 3. Bagaimana pelaksanaan pengawasan kredit oleh Bank Mandiri cabang jalan sunda jakarta pusat? 4. Bagaimana peranan analisis kredit untuk menghindari kemungkinan terjadinya kredit bermasalah? Adapun tujuan penelitian yang dilaksanakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pentingnya posisi keuangan bagi perbankan dalam menyetujui permohonan kredit. 2. Untuk menganalisa prosedur penilaian prinsip 5C calon debitur yang dilakukan oleh bank. 3. Untuk mengetahu ibagaimana bank melakukan pengawasan kredit.

3 4. Untuk mengetahui peranan analisis kredit untuk menghindari kemungkinan terjadinya kredit macet. Manfaat yang ingin diperoleh dar ipenelitian bagi banyak pihak yang meliputi: 1. Bagi Pihak Perusahaan(Bank), yaitu: a. Mencegah atau meminimalisir terjadinya kredit macet oleh debitur yang dapat merugikan pihak bank sebagai kreditur. b. Menjadi referensi bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan ketepatan pengembalian kredit dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan pembayaran. 2. Bagi Penulis, menerapkan ilmu-ilmu yang dipelajari serta menguji pengetahuan dan mengolah sebuah opini ataupun teori sehingga bisa bermanfaat bagi penulis. 3. Bagi Pembaca, sebagai bahan referensi dalam memahami agar pembaca mendapatkan pengetahuan dan manfaat dari karya yang dibuat oleh penulis. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode penelitan kualitatif. Untuk dapat menganalisis masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini penulis mendapatkan data dan informasi yang diperlukan melalui: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian langsung ke perusahaan yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan, adapun teknik pengumpulan datanya yaitu: Penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung masalah yang diteliti. b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pejabat berwenang yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. c. Evaluasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan mengevaluasi data-data yang diperoleh dari perusahaan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literaturliteratur yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk memperoleh data teoritis yang akan digunakan dalam pembahasan. HASIL DAN BAHASAN Prosedur Umum Perkreditan Bank Mandiri Prosedur umum perkreditan merupakan ketentuan, syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan sejak diajukannya permohonan kredit oleh nasabah sampai dengan lunasnya suatu kredit yang diberikan oleh bank. Pada Bank Mandiri suatu prosedur umum perkreditan ini sangat dibutuhkan karena dengan adanya suatu prosedur umum perkreditan, diharapkan kegiatan perkreditan pada Bank Mandiri dapat berjalan lancar sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai dengan risiko yang sangat kecil. Organisasi Perkreditan pada Bank Mandiri terdiri dari dua unit yang bertanggung jawab, yaitu Business Unit (BU) dan Credit Operation Unit (CO), dimana BU berperan sebagai front office yang berhubungan langsung dengan konsumen dan CO berperan sebagai back office yang tidak berhadapan langsung dengan konsumen. Prosedur umum perkreditan pada Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 1. Tahap permohonan kredit, pada tahap ini BU yang menjadi penanggung jawab. Jadi pertama kali nasabah mengajukan permohonan kredit akan ditangani oleh BU ini. 2. Tahap analisis kredit, kemudian selanjutnya BU akan melakukan analisis terhadap permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah. Pada tahap ini BU akan memeriksa pemohon kredit dari segala aspek, baik aspek keuangan, maupun aspek non keuangan untuk mengetahui suatu pertimbangan mengenai diterima atau ditolakkah permohonan kredit yang diajukan. 3. Tahap keputusan kredit, setiap keputusan permohonan kredit harus memperlihatkan penilaian syarat-syarat umum yang telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap putusan yang mengambil keputusan adalah BU, kemudian apabila permohonan kredit tersebut diterima maka selanjutnya

4 yang akan mejadi penanggung jawab tahap ini adalah CO untuk selanjutnya menyusun suatu perjanjian kredit. 4. Tahap perjanjian kredit, setelah permohonan kredit disetujui oleh pejabat yang berwenang maka selanjutnya CO akan bertanggung jawab dalam melakukan perjanjian kredit. 5. Tahap pengikatan Notaris dan penulisan asuransi, setelah perjanjian kredit selesai disepakati selanjutnya adalah pengikatan notaris dan penulisan asuransi, pada tahap ini yang menjadi penanggung jawab adalah CO. 6. Tahap pencairan kredit, Bank Mandiri hanya akan menyetujui pencairan kredit apabila syaratsyarat yang harus dipenuhi oleh nasabah telah dilaksanakan. Pengikatan secara sempurna dan penandatanganan serta perjanjian kredit mutlak harus telah selesai sebelum pencairan kredit ini dilakukan. Dan yang bertanggung jawab pada tahap pencairan ini adalah CO. 7. Tahap monitoring dan pembinaan kredit, setelah kredit yang diajukan dicairkan maka pihak Bank Mandiri akan selalu melakukan pengawasan dan pembinaan kepada debitur hingga masa perkreditannya selesai atau juga hampir semua kewajiban debitur kepada bank dapat dipenuhi, adapun yang melakukan proses monitoring selama masa kredit dilakukan oleh BU. 8. Tahap penyelesaian kredit, dengan dipenuhinya semua kewajiban nasabah kepada Bank Mandiri maka ikatan perjanjian kredit telah berakhir. BU dan CO sama-sama bertanggung jawab dalam proses penyelesaian ini. Analisis Laporan Keuangan Calon Debitur Sebagai Dasar Persetujuan Pemberian Kredit Menganalisis laporan keuangan berarti kita menilai kinerja perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan kita akan mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan dan menutupi pengeluaran sedemikian rupa hingga dapat mengahasilkan laba operasi yang maksimal. Analisis laporan keuangan sangat perlu untukmengetahui kondisi keuangan perusahaan yang akan mengajukan permohonan kredit. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangantidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan bisa mengambil suatu keputusan. Jadiuntuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telahdicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yangbersangkutan.laporan keuangan pada dasarnya adalahhasil dari proses akuntansi yangdapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatuperusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitasperusahaan tersebut. Penulis menganalisis laporan keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan-perusahaan (calon debitur)untuk dapat dijadikan dasar persetujuan pemberian kredit. Laporan keuangan yang penulis teliti adalah laporan keuangan yang disusun pada periode 2008 sampai dengan tahun Laporan keuangan tersebut terdiri dari Neraca dan Laporan laba rugi selama 3 periode terakhir serta hasil analisis rasio keuangan perusahaan. Berikut ini penulis akan menyajikan Laporan Keuangan 2 Perusahaan, yaitu: 1. Tabel Perusahaan X 2. Tabel Perusahaan Y Tabel 1Perusahaan XNeracaPer 31 Desember 2008, 2009, 2010 (Dalam Rupiah) Uraian

5 Aktiva Aktiva Lancar Kas Piutang usaha/dagang Persediaan barang Piutang lain-lain Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Tanah dan bangunan Mesin-mesin Kendaraan Penyusutan Jumlah AktivaTetap Total Aktiva ( ) ( ) ( ) Passiva Hutang Jk Pendek Hutang dagang Hutang bank Jumlah Hutang Jk Pendek Jumlah Hutang Jk Panjang Jumlah Hutang Modal Sendiri Modal disetor Laba ditahan Laba tahun berjalan Jumlah Modal Sendiri Total Passiva Tabel 2Laporan Laba RugiPerusahaan XPer 31 Desember 2008, 2009, 2010(Dalam Rupiah) Uraian Penjualan bersih HPP Laba (Rugi) Kotor Usaha Biaya Operasional: Biaya penjualan Biaya umum & Adm Laba (Rugi) Operasional Pendapatan lain-lain Laba Sebelum Bunga Biaya bunga Laba Sebelum Pajak (EBT) PPH badan Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) Hasil perhitungan rasio dari Laporan keuangan Perusahaan X sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis likuiditas antara lain:

6 a. Current ratio = Aktiva lancar/hutang lancar x 100% Tahun 2008 = 320% Tahun 2009 = 590% Tahun 2010 = 613% Dari perhitungan di atas dapat dilihat dari tahun 2008 sampai tahun 2009 Current ratiomengalami kenaikan sebesar 270%, begitu pula dari tahun 2009 sampai tahun 2010 terjadi kenaikan sebesar 23%, memang kenaikan pada tahun kedua tidak terlalu besar namun Current ratio Perusahaan X masih berada jauh diatas standar yang ditetapkan oleh PT. Mandiri Tbk yaitu sebesar 200%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan jaminan aktiva lancar yang dimilikinya, sehingga dapat dikatakan bahwa likuiditas Perusahaan X baik. b. Quick ratio = Aktiva lancar-persediaan/hutang lancar x 100% Tahun 2008 = 227% Tahun 2009 = 373% Tahun 2010 = 330% Dari hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa dari tahun 2008 sampai tahun 2009 Quick ratio selalu berada diatas standar yang ditetapkan dan mengalami kenaikan sebesar 146% tetapi dari tahun 2009 sampai tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 43%. Namun penurunan tersebut tidak terlalu signifikan dan masih tetap berada di atas standar yang ditetapkan yaitu sebesar 100%. Jadi dapat dikatakan bahwa Perusahaan X mampu membayar hutang jangka panjangnya dengan jaminan aktiva lancar yang benar-benar likuid. 2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial seandainya perusahaan tersebut pada saat itu di likuidasi. Analisis solvabilitas antara lain: a. Total Debt to Equity ratio = Total hutang/modal sendiri x 100% Tahun 2008 = 25,27% Tahun 2009 = 6,6% Tahun 2010 = 9,6% Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2008 sampai tahun 2009 terjadi penurunan Total Debt to Equity ratio sebesar 18,67% dan pada tahun 2009 sampai tahun 2010 mengalami kenaikan 3%. Penurunan yang cukup besar pada tahun 2008 dapat diartikan bahwa hutang perusahaan dapat dibiayai oleh modal yang dimiliki perusahaan, jadi dapat diartikan bahwa solvabilitas perusahaan mengalami peningkatan dan rasionya selalu berada di bawah standar rata-rata yang ditetapkan yaitu <50%. Jadi dapat dikatakan bahwa solvabilitas Perusahaan X baik. b. Total Debt to Total Asset ratio = Total hutang/total aktiva x 100% Tahun 2008 = 20,17% Tahun 2009 = 6,20% Tahun 2010 = 8,72% Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas dapat dilihat terjadinya penurunan Total Debt to Total Asset ratio dari tahun 2008 sampai tahun 2009 sebesar 13,97% dan kembali naik sebesar 2,52% dari tahun 2009 sampai tahun 2010, tetapi rasio tersebut selalu berada dibawah standar rasio yang ditetapkan yaitu <24%. Jadi dapat dikatakan bahwa solvabilitasperusahaan X baik. 3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan. a. Profit Margin = Laba setelah pajak/penjualan x 100%

7 Tahun 2008 = 16,11% Tahun 2009 = 21,25% Tahun 2010 = 10,69% Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat Profit Margin dari tahun 2008 sampai tahun 2009 terjadi peningkatan sebesar 5,14% namun pada tahun 2009 sampai tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 10,56%. Hal ini berarti bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba mengalami penurunan yang cukup besar dan perlu diwaspadai karena pada tahun 2010 rasionya mendekati standar rasio yang ditetapkan oleh PT. Mandiri Tbk yaitu 10%. Jadi dapat dikatakan bahwa profitabilitas Perusahaan X cukup baik. b. Return on Investment = Laba setelah pajak/total aktiva x 100% Tahun 2008 = 12,19% Tahun 2009 = 6,19% Tahun 2010 = 4,66% Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan Return on Investment berturut-turut dari tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 6% dan kembali menurun dari tahun 2009 sampai tahun 2010 sebesar 1,53%. Dari penurunan rasio tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan seluruh dana perusahaan yang ditanamkan dalam aktiva untuk menghasilkan laba bagi perusahaan mengalami penurunan dan harus diwaspadai karena rasionya berada di bawah standar rasio yang ditetapkan oleh bank sebesar 5%. Jadi dapat dikatakan bahwa profitabilitasperusahaan X baik. c. Return on Equity = Laba setelah pajak/modal sendiri x 100% Tahun 2008 = 15,27% Tahun 2009 = 6,60% Tahun 2010 = 5,11% Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat Return on Equity mengalami penurunan terus-menerus dari tahun 2008 sampai tahun 2010 sebesar 8,67% pada tahun pertama dan 1,49% pada tahun kedua. Hal ini berarti terjadi penurunan efektifitas penggunaanmodal perusahaan dalam menghasilkan laba. Namun angka tersebut masih berada di atas standar rasio yang ditetapkan PT. Mandiri Tbk yaitu 5%, jadi bisa dikatakan bahwa profitabilitas Perusahaan X masih cukup baik. Melalui analisis kredit yang dilakukan oleh Account Ofiicer, Perusahaan X telah memenuhi ketiga analisis yaitu analisis prosedur pemberian kredit, analisis 5C, dan analisis rasio keuangan Perusahaan X. Untuk aspek keuangan, dibawah ini adalah tabel hasil analisis rasio Laporan Keuangan Perusahaan X. Tabel 3 Hasil Analisis Rasio Perusahaan X Analisis Rasio Hasil Analisis Rasio Standar Keterangan Rasio Likuiditas Ratio a. Current ratio 320% 590% 613% 200% Baik

8 b. Quick ratio 227% 373% 330% 100% Baik Solvabilitas Ratio a. Total Debt to Equity 25,27% 6,6% 9,6% <50% Baik ratio b. Total Debt to Asset 20,17% 6,20% 8,72% <24% Baik ratio Profitabilitas Ratio a. Profit Margin 16,11% 21,25% 10,69% 10% Cukup baik b. Return on Investment 12,19% 6,19% 4,66% 5% Kurang baik c. Return on Equity 15,27% 6,60% 5,11% 5% Cukup baik Prosedur pemberian kredit sudah dilakukan dengan baik oleh Perusahaan X. Langkah-langkah yang dimaksud adalah tahapan yang harus dilalui oleh Perusahaan X mulai dengan diajukannnya permohonan kredit sampai dengan disetujui permohonan kredit tersebut. Semua persyaratan kredit sudah dipenuhi Perusahaan X diantaranya:kelengkapan data perusahaan, perjanjian hak dan kewajiban Perusahaan X, tingkat suku bunga serta ketentuan umum pengembalian kredit antara Bank Mandiri dan Perusahaan X. Perusahaan X mengajukan kredit sebesar Rp ,-. Pihak bank memberikannya sebesar Rp ,-. Kredit diterima karena secara keseluruhan hasil analisis menunjukan hasil yang baik, walaupun Profit Margin perusahaan mendekati ketentuan standar rasio yang ditetapkan bank. Tetapi Perusahan X masih tetap dapat menghasilkan laba yang cukup optimal. Keadaan ini terlihat dari Current Ratio dan Quick Ratio perusahaan jauh di atas standar. Didukung oleh prosedur pemberian kredit yang dilakukan Perusahaan X adalah baik serta penilaian analisis 5C hasilnya positif. Jadi pihak bank pun yakin kalau perusahaan tersebut mampu untuk membayar semua kewajiban lancarnya. Penerapan Prinsip 5C Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Dalam pengambilan keputusan kredit, bank akan terlebih dahulu menganalisis calon nasabahnya. Untuk menganalisa calon nasabah layak atau tidak untuk diberikan kredit oleh pihak bank, Bank Mandiri menggunakan prinsip 5C yaitu: Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economy 1. Character Dasar dari pemberian kredit adalah kepercayaan. Jadi yang mendasari suatu kepercayaan yaitu adanya keyakinan dari pihak bank bahwa si peminjam memiliki watak, moral ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab, baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, masyarakat, atau dalam menjalankan kegiatan usahanya. Manfaat dari penilaian character ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari calon debitur. Character ini sangat penting sebab walaupun debitur tersebut mampu membayar hutang-hutangnya namun tidak ada niat baik tentu akan membawa berbagai masalah bagi bank di kemudian hari. 2. Capacity Yang dimaksud capacity disini adalah kemampuan debitur dalam melunasi kewajibankewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukan atau yang akan dilakukan yang dibiayai oleh bank. Contoh dari capacitydapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usahanya(business record), sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan).jadi sampai sejauh mana usaha yang akan diperolehnya akan mampu melunasi tepat waktu sesuai perjanjian yang telah disepakati. 3. Capital Pihak bank menilai dari jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Sebagai contoh hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur permodalan, rasiorasio keuntungan yang diperoleh seperti return on equitydan return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan.

9 4. Collateral Collateral adalah barang-barang jaminan yang diberikan oleh peminjam sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat collateralsebagai alat pengamanan apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi hutangnya. Jaminan juga sebagai alat pengaman dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakpastian pada kurun waktu yang akan datang pada saatnya kredit tersebut harus dilunasi. Jaminan ini sifatnya sebagai pelengkap dari kelayakan keterlaksanaan dari proyek nasabah. 5. Condition of economy Condition of economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lainlain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari debitur yang memperoleh kredit. Kondisi ini sangat penting untuk diketahui apabila kredit tersebut diberikan untuk perubahan-perubahan yang bergerak diluar negeri sendiri. Faktor-faktor makro ekonomis ini termasuk pula peraturan-peraturan pemerintah setempat akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya suatu perusahaan. Pengawasan dan Pembinaan Kredit Bank Mandiri Pengawasan dan pembinaan kredit diperlukan sebagai sebagai upaya peringatan dini (Early Warning) yang mampu mengantisipasi tanda-tanda penyimpangan dari syarat-syarat yang telah disepakati antara debitur dengan bank sebagai kreditur yang dapat mengakibatkan menurunya kualitas kredit serta untuk menentukan tingkat kolektibilitas kredit yang bersangkutan.pada Bank Mandiri sistem pengawasan dan pembinaan kredit dilakukan oleh Business Unit sebagai penganggung jawab. Setiap bulannya Bussiness Unit melakukan monitoring ke lapangan secara langsung. menyusun Call Report serta melakukan pembinaan ke nasabah setiap bulannya. Peranan Audit Internal Untuk Menghindari Terjadinya Kredit Macet di Bank Mandiri Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat Non Performing Loan atau kredit bermasalah (kredit macet) merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) adalah sebesar 5%. Rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut: Rasio NPL = (Total NPL / Total kredit )x 100%. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat melalui wawancara yang berwenang, diketahui bahwa berdasarkan pada data perusahaan 3 tahun berturut-turut. Penulis melakukan penelitian dari 100% kredit yang diberikan terdapat kredit yang macet yaitu pada Tahun 2007 adalah sebesar 0,7%, Tahun 2008 sebesar 0,66% dan pada Tahun 2009 sebesar 0,6%. Dengan artian tingkat kredit macet pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat semakin tahun semakin kecil. Hal ini menunjukan bahwa faktor penyebab kredit macet dapat diatasi oleh perusahaan dengan baik karena Bank Mandiri memiliki sistem perkreditan yang mendukung dan yang dimiliki telah baik serta memadai. Data Bank Mandiri Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat 3 tahun berturut-turut, antara lain: Total kredit yang diberikan: Tahun 2007 = Rp Tahun 2008 = Rp Tahun 2009 = Rp Total NPL: Tahun 2007 = Rp Tahun 2008 = Rp Tahun 2009 = Rp

10 Rasio NPL Tahun 2007 = (Total NPL / Total kredit )x 100% = (Rp / Rp ) x 100% = 0,7% Rasio NPL Tahun 2008 = (Total NPL / Total kredit )x 100% = Rp / Rp x 100% = 0,66% Rasio NPL Tahun 2009 = (Total NPL / Total kredit )x 100% = Rp / Rp x 100% = 0,6% SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Proses analisis laporan keuangan pada PT. Mandiri Tbk Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat telah dilaksanakan secara memadai, hal ini didukung oleh : a. Menggunakan hasil analisis laporan keuangan sebagai dasar penilaian dalam memutuskan pemberian kredit dan untuk memberikan keyakinan pada pihak bank tentang kemampuan calon debiturdalam mengembalikan pinjaman berserta bunga yang telah ditetapkan sebelumnya. b. Terdapatnya analisis rasio keuangan untuk mengetahui Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitasperusahaan calon debitur, rasio keuangan yang dihitung dari: Current Ratio, Quick Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Asset Ratio, Profit Margin, Return On Instrument (ROI), dan Return to Equity (ROE). c. Tersedianya data laporan keuangan calon debitur yang lengkap, relevan, dan benar sebelum analisis kredit dimulai. Untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya dari data laporan keuangan tersebut, bank melakukan inspeksi langsung ke lapangan usaha calon debitur (On the spot), meminta informasi dari bank lain (Bank to Bank Confirmation), serta meminta informasi dari pihak lain yang memiliki hubungan bisnis dengan calon debitur (Trade checking). 2. Pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Mandiri Tbk Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat telah dilaksanakan secara efektif, hal ini didukung oleh: a. Adanya prosedur umum yang mengatur tentang perkreditan pada Bank Mandiri, mulai dari tahap permohonan kredit sampai tahap penyelesaian kredit. b. Analisis kredit yang dilakukan oleh Bank Mandiri berdasarkan prinsip-prinsip perkreditan yaitu Prinsip 5C: Character, Capital, Capacity, Collateral dan Condition of economy. c. Tingkat pengembalian kredit pada PT. Mandiri (Persero) Tbk telah dilakukan dengan baik karena adanya pengawasan dan pembinaan kredit sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kredit macet. 3. Penerapan audit internal terhadap proses pemberian kredit pada PT. Mandiri (Persero) Tbk Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat telahdilaksanakan secara efektif, kesimpulan ini diambil berdasarkan hal sebagai berikut: a. Kedudukan audit internal terhadap fungsi lain dalam perusahaan sudah bersifat independen. Ini terlihat dari kedudukannya yang terpisah dari bagian lain di perusahaan, pertanggungjawaban yang langsung kepada kepala cabang mampu memberikan laporan apa adanya tanpa ada tekanan dari pihak manapun, mendapatkan akses dengan mudah pada setiap objek yang diperiksanya sehingga membuat auditor internal mampu memberikan rekomendasi yang diperlukan. b. Auditor internal yang kompeten, berlatar belakang pendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman bekerja sebagai auditor internal. Saran Setelah mengadakan penelitian dan pembahasan, maka penulis akan mencoba memberikan saran yang mungkin digunakan sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi perusahaan:

11 1. Sebaiknya jumlah karyawanl untuk analisis kredit pada Bank Mandiri Cabang Jalan Sunda Jakarta Pusat ditambah, karena penulis melihat pada saat ini aktivitas dan kegiatan perkreditan yang semakin tinggi. REFERENSI Books: Boyton. W. C, Jhonson. R. N, Kell. W. G. Alih bahasa oleh Rajoe. P. A. (2007).Modern Auditing. Jakarta : Erlangga. Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta. Djohan, Warman. (2007). Kredit Bank. Cetakan Pertama. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya. Hiro Tugiman. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Edisi Kelima, Kanisius : Bandung. Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Profesional Akuntansi Publik. Jakarta : Salemba Empat. Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Kasmir. (2011). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Rajawali Pers, PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. (2012). Manajemen Perbankan. Edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kieso, D. E., Weygandt J.J., & Warfield T.D. (2008). Akuntansi Intermediate Jilid I Edisi Kedua Belas. Jakarta : Erlangga. Mulyadi. (2009). Auditing. Cetakan Keenam. Salemba Empat : Jakarta. Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Pemerintah Republik Indonesia. (1998). Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun Cetakan Pertama. Sinar Grafika. Jakarta. Sukrisno Agoes. (2012). Auditing : Pemeriksaan Akuntan. Jakarta : LPFE UI. Susanti Irawati. (2008). Auditing, Gramedia Pustaka : Bandung. Suyatno, T., Chalik H. A., Sukanda M., Ananda T. Y., Marala D. T. (2008). Dasar-dasar Perkreditan. Edisi Keempat. Cetakan Kesebelas. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Triandaru, SigitdanBudisantoso, Totok. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. EdisiKedua. Jakarta: SalembaEmpat. Wenny Djuarni. (2007).Pengantar Operasional Lembaga Keuangan Bank. Bandung. Wuryan Andayani. (2008). Audit Internal. BPFE : Yogyakarta. VeithzalRivai. (2006). Credit Manajemen Handbook. Jakarta : PT.Raja GrafindoPersada. RIWAYAT PENULIS Putri Marisa Tintia Ismail lahir di kota Jakarta 23 Maret Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi peminatan Perpajakan pada tahun 2014.

ANALISIS PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sulaiman Hafid STIM Yapim Maros email: sulaiman.hafid@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulai investasi atau memperbesar usahanya. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1

KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1 KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1 1 Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.Kalimantan Timur aji@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada Bank Artha Graha Cabang Kopo Bandung mengenai analisis kinerja perusahaan dalam menunjang efektivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kondisi persaingan bisnis dalam keadaan yang tidak menentu ditambah dengan krisis perekonomian, membuat setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan lembaga keuangan ditengah-tengah masyarakat dalam memajukan perekonomian sangat penting. Tidak dapat dipungkiri peranannya sebagai lembaga perantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIFITAS PENILAIAN PERMOHONAN KREDIT PERBANKAN. Eka Dyah Setyaningsih

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIFITAS PENILAIAN PERMOHONAN KREDIT PERBANKAN. Eka Dyah Setyaningsih ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIFITAS PENILAIAN PERMOHONAN KREDIT PERBANKAN Eka Dyah Setyaningsih Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika Jln. Kramat 168, Salemba, Jakarta Pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK Meryna Dwi Cahyaningtyas, Kusni Hidayati, Nova Retnowati Program

Lebih terperinci

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Perkembangan dunia usaha di Indonesia, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk dapat mengembangkan diri seluas-luasnya sejauh tidak menyimpang dari sasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Perbankan Indonesia Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR ( Studi Kasus Calon Debitur Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Hayam Wuruk Jakarta) Agriando 22209826 LATAR BELAKANG Kepercayaan

Lebih terperinci

Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012 PERANAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN, PENILAIAN PRINSIP 5C CALON DEBITUR DAN PENGAWASAN KREDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT PADA PD BPR BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG Rosita Ayu Saraswati Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan suatu pembangunan yang berhasil maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu negara bisa dilihat dari minimalnya dua sisi, yaitu ciri perekonomian negara tersebut, seperti pertanian atau industri dengan sektor perbankan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE 2010-2012 DOSEN PEMBIMBING : Rini Tesniwati, SE., MMSi Galih Pangestu 22210924 3EB06 Latar Belakang Menurut UU RI No 10 1998 tanggal

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank dan Produk Bank 2.1.1 Pengertian Bank Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan disalurkan dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)

Lebih terperinci

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). 2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin tingginya tingkat persaingan antar bank dan resiko perkreditan, menyebabkan pihak manajemen Bank perlu menerapkan suatu pengendalian yang memadai. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian sekarang ini, dimana setiap perusahaan baik itu yang bergerak dibidang industri perdagangan maupun jasa dituntut tidak hanya bertahan tetapi juga

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Andrian Fauline Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk Disusun oleh : Nama : Rafly Liberto NPM : 17213139 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani "Credere" yang berarti kepercayaan, (Truth atau Faith). Oleh karena itu dasar dari kredit adalah adanya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KREDIT YANG EFEKTIF UNTUK MENURUNKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) DAN MENINGKATKAN PROFITABILITAS (Studi Pada BPR Agro Cipta Adiguna Pare)

KEBIJAKAN KREDIT YANG EFEKTIF UNTUK MENURUNKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) DAN MENINGKATKAN PROFITABILITAS (Studi Pada BPR Agro Cipta Adiguna Pare) KEBIJAKAN KREDIT YANG EFEKTIF UNTUK MENURUNKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) DAN MENINGKATKAN PROFITABILITAS (Studi Pada BPR Agro Cipta Adiguna Pare) Adelia Yuhana Puspasari Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Andalan Finance Indonesia Tahun 2011-2013) Oleh : Putu Sulastri & Nurul Marta Hapsari ABSTRAKSI Tujuan penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Judul Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT. Bank SUMUT B. Latar Belakang Penelitian

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN III.

KERANGKA PEMIKIRAN III. III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengendalian Kredit Bank Pada penyaluran kredit bank, perlu diperhatikan beberapa aspek yang terkait dengan nasabah penerima kredit untuk

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk. ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk. (LIQUIDITION RATIO ANALYSIS OF DAD SOLVABILITY IN PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.) Yunita Aswan 1)*, Lihan Rini Puspo Wijaya 2),

Lebih terperinci

Volume 1 No 1 Juli 2017

Volume 1 No 1 Juli 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode 2011-2015) Safriadi Pohan Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO PADA PD BPR BANK TEGAL GOTONG ROYONG (TGR)

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO PADA PD BPR BANK TEGAL GOTONG ROYONG (TGR) ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO PADA PD BPR BANK TEGAL GOTONG ROYONG (TGR) Nur Anissa Kharismawati 1, Yeni Priatna Sari 2, Mulyadi 3 1,2,3 Program Studi DIII

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA

KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA PRAMITHA DIKA SAPUTRI, 27210039 FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS GUNADARMA KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam usaha mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang merata dan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat maka pemerintah mengarahkan khusunya pada bidang ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Berbagai teori yang berhubungan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam penjelasan di bawah ini. 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah menetapkan beberapa prioritas, antara lain adalah dengan memberikan akses yang luas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang dengan cepat, sumber-sumber dana diperlukan untuk membiayai usaha tersebut. Salah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian maka diperlukan sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut.

Lebih terperinci

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG Ismiyati miec4n@gmail.com Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo Intan Puspitasari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT. SUPARMA, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Eka Puji Purnama Sari,

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 2, No. 1, July 2014, 45-54 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2014 Accepted June, 2014 Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2007 hingga 2010 proporsi jumlah bank gagal dari jumlah bank yang ditetapkan dalam pengawasan khusus cenderung meningkat sesuai dengan Laporan Tahunan Lembaga

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini berada dalam masa transisi menuju perdagangan bebas yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN dan Asia

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah di Indonesia memiliki peluang besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas penduduk di Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN MODAL KERJA

PENGOLAHAN MODAL KERJA PENGOLAHAN MODAL KERJA MODAL KERJA Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasianal perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah guru, membayar hutang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini Indonesia mengalami krisis ekonomi, untuk keluar dari krisis ini maka Indonesia meningkatkan pembangunan di segala sektor, baik sektor ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan perbankan memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana merupakan elemen utama yang

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan kata lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling berkaitan dan secara

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA PENGARUH NON PERFORMING LOAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK. Oleh Andri Priyo Utomo, ST. PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perekonomian dari kegiatan suatu usaha maka diperlukan sumber sumber dana yang dapat mendukung suatu kegiatan usaha yang lebih besar salah

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan politik pada tahun 1998 sampai sekarang membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bank memiliki peranan yang strategis dalam menunjang roda perekonomian. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Desiana, Mohamad Heykal Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas.

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas. BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari BAB III mengenai perhitungan dan analisis rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas PT XL AXIATA Tbk 2013 dan 2014, maka dibuatlah kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT TINGKAT LIKUIDITAS PT BANK DANAMON TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT TINGKAT LIKUIDITAS PT BANK DANAMON TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT TINGKAT LIKUIDITAS PT BANK DANAMON TBK ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENTS BASED ON THE LIQUIDITY LEVEL OF PT BANK DANAMON TBK Wulan D. Kindangen Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK Ayu Nur Rakhmawati, Tri Lestari, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya (Firdaus dan Ariyanti, 2009).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BANK

ANALISIS KINERJA BANK ANALISIS LAPORAN KEU. PERBANKAN KARTIKA SARI. UniversitasGunadarma. ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI : 1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 2. Menyebutkan

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal ataupun dari sumber dana eksternal perusahaan. Sumber dana internal perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH A. Strategi Pencegahan Pembiayaan Mura>bah}ah Multiguna Bermasalah Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Resiko

Lebih terperinci