Potret Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran IPA dan IPS (Studi Kasus : SMP N 1 Salatiga) Artikel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Potret Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran IPA dan IPS (Studi Kasus : SMP N 1 Salatiga) Artikel"

Transkripsi

1 Potret Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran IPA dan IPS (Studi Kasus : SMP N 1 Salatiga) Artikel Diajukan KepadaFakultas Teknologi Informasi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer Disusun oleh: NATASYA YOMIMA SIPAHELUT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 1. Pendahuluan Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga pendidik yang profesional. Pada dasarnya seperangkat tugas yang harus dilakukan oleh seorang guru berhubungan dengan profesinya sebagi pelajar. Pada perkembangannya, guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk menguasai bidang ilmu, bahan ajar, metode pembelajaran, memotifasi peserta didik, memiliki ketrampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan, tetapi juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia dan masyarakat. Keberhasilan seorang guru dalam menjalankan tugas-tugasnya tersebut dangat bergantung kepada kompemtensi yang dimiliki. Kompetensi dalam pasal 10 Undang Undang Guru dan Dosen, mengemukakan bahwa Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi [1]. Dalam hal ini kompetensi yang digunakan hanya kompetensi profesional dan pedagogik. Menurut Prof. Dr. Sudarwan Danim, guru yang benar-benar profesional mampu membangkitkan citra diri pada anak didiknya, lebih dari sekadar mendesiminasikan bahan ajar [2]. Guru harus terbuka terhadap hal-hal baru demi pengembangan karier dan akademik. Guru yang memang memiliki keterbukaan baik dalam hal pemikiran maupun sikap terhadap setiap gagasan baru akan lebih mudah termotivasi untuk mempelajari dan memahami suatu gagasan baru, misalnya pemanfaatan TIK dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik. Guru harus memiliki gagasan yang luas dan pemahanan tentang perkembangan teknologi agar dapat menyajikan metode pembelajaran yang bervariasi untuk terlihat menarik kepada peserta didik. Dari hasil observasi yang dilakukan di SMP N 1 Salatiga terlihat bahwa kemampuan guru untuk mengembangkan metode atau media pembelajaran relative terbatas atau cenderung konfensial. Kemampuan tersebut merupakan bagian dari kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru. Oleh karena itu perlu diperoleh gamabaran seperti apa kemampuan pedagogik dan professional tersebut. Informasi selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan kemampuan guru. 2. Tinjauan Pustaka Dalam suatu penelitian lain yang dilakukan oleh Niarsa pada tahun 2013 yang berjudul Studi Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, disebutkan bahwa kompetensi guru dalam merancang media pembelajaran mendapat kategori cukup, kompetensi guru dalam memproduksi media pembelajaran mendapakan kategori cukup dan kompetensi guru dalam memanfaatkan media pembelajaran mendapat kategori baik [3]. Dalam hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa guru dapat lebih meningkatkan kompetensinya dalam merancang, memproduksi dan memanfaatkan media pemebalajaran untuk mendukung proses pembelajaran agar lebih baik. Sedangkan penelitian selanjutnya disebutkan bahwa guru sangat terbantu dengan pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Walaupun para guru memperoleh kategori cukup pada point merancang dan memproduksi media pembelajaran itu sendiri, namun para guru mendapat kategori baik pada point pemanfaatan media pembelajaran. Berdasarakan penelitian yang pernah dilakukan sehubungan dengan kemampuan guru dalam mengajar dengan menggunakan media 7

8 pembelajaran, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang bagaimana gambaran kompetensi pedagogik dan kompetensi professional guru d Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksankan tugas keprofesionalan [4]. Dari uraian tersebut, nampak bahwa Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standart kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.Kompetensi profesional ini merupakan suatu kemampuan yang membedakan profesi guru dengan profesi yang lain [4]. Ruang lingkup kompetensi profesional guru adalah mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi; mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan serta mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran dengan baik [5]. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya [4]. Kompetensi pedagogik setidaknya meliputi hal-hal berikut: (a) pemahaman terhadap peserta didik, (b) pengembangan kurikulum, (c) perancangan pembelajaran, (d) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (e) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (f) evaluasi hasil belajar, (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya [4]. 3. Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan metode penelitian kombinasi (mixed method). Penelitian kombinasi menurut Dr. Sugiyono adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegitan penelitian [6]. Data kuantitatif yang diperoleh dari penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang disebarkan kepada peserta didik untuk menilai kompetensi pedagogik guru dalam mengajar di kelas, dan kuesioner pada guru IPA dan IPS untuk menilai kompetensi professional guru dalam mengajar. Untuk data kuantitatif, diperoleh dari data observasi yang dilakukan oleh penulis ketika proses pembelajaran sedang berlangsung di kelas, dan dari data wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada guru IPA dan IPS mengenai penggunaan media pembelajaran dikelas. Penelitian tentang penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) oleh guru di SMP Negeri 1 Salatiga dilaksanakan pada kelas VIII A, VIII B, VIII E, VIII G, VIII H dan guru yang mengampuh mata pelajran IPA dan IPS pada kelas-kelas tersebut. Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Salatiga guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 1 Salatiga. Dengan sampel adalah 5 orang guru gabungan mata pelajaran IPA dan IPS, IPA 2 orang guru, dan IPS 3 orang guru serta peserta didik kelas VIII A, VIII B, VIII E, VIII G, dan VIII H. Metode observasi (mengamati) adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru pada saat mengajar sehingga dapat diketahui proses pemberian 8

9 materi kepada peserta didik berlangsung secara efektif. Observasi adalah suatu proses yang kompleks, dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan [6]. Metode kuisioner/angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya dan digunakan untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang proses pembelajaran IPA dan IPS dan bagaimana cara mengajar guru dengan menggunakan media power point [7] : I. Kompetensi Profesional 1. Aspek penguasaan materiipa dan IPS Tabel1.Aspek Kompetensi Guru Indikator 1.a. Mengkaitkan materi dengan permasalahan yang relevan 1.b. Mampu menjelaskan materi dengan baik 1.c. Menggunakan berbagai teknik pembelajaran atau sumber belajar dengan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik Instrument 2. Aspek pemahaman karakteristik peserta didik 3. Aspek kemampuan mengelola pembelajaran II. Kompetensi Pedagogik 1. Aspek penguasaan strategi pembelajaran 2. Aspek kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar IPA dan IPS 2.a. Memahami perbedaan kemampuan peserta didik 2.b.Memahami perbedaan SARG (suku, agama, ras, dan golongan) peserta didik dan memperlakukan peserta didik secara adil 2.c. Menjalin hubungan yang akrab dengan peserta didik 3.a. Merencanakan pembelajaran 3.b.Mengimplementasikan teknik dan strategi pengelolaan kelas Indikator 1.a. Menerapkan berbagi strategi pembelajaran 1.b. Menggunakan alat dan media pembelajaran 2.a. Menerapkan berbagai teknik penilaian 2.b. Menilai hasil belajar peserta didik dengan objektif dan adil 2.c. Memberikan umpan balik (feedback) terhadap tugas-tugas yang di kerjakan peserta didik dan Angket dan Angket dan Angket Instrument Dan Angket Dan Angket Adapun perhitungan kegiatan pembelajaran guru dalam memberikan pembelajan. persentase guru adalah sebagai berikut [8]: 9

10 Keterangan : Tabel 2. Persentase Guru Rumus Rerata Skor Klasifikasi > 4,20 Sangat Tinggi > 3,40-4,20 Tinggi > 2,60-3,40 Sedang > 1,80 2,60 Rendah 1,8 Sangat Rendah ). X = Skor empiri 4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil observasi guru IPA pada kompetensi pedagogik yang terdiri dari 2 aspek yaitu aspek pemahaman karakteristik peserta didik dan aspek kemampuan mengelola pembelajaran serta 5 indikator yaitu memahami perbedaan kemampuan peserta didik, memahami perbedaan SARG (suku, agama, ras, dan golongan) peserta didik dan memperlakukan peserta didik secara adil, menjalin hubungan yang akrab dengan peserta didik, dan merencanakan pembelajaran, mengimplementasikan teknik dan strategi pengelolaan kelas, maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini : No Tabel 1. Observasi Kompetesi Pedagogik Guru IPA Kompetensi Pedagogik 1. Aspek pemahaman karakteristik peserta didik. Indikator memahami perbedaan kemampuan peserta didik, memahami perbedaan SARG (suku, agama, ras, dan golongan) peserta didik dan memperlakukan peserta didik secara adil, menjalin hubungan yang akrab dengan peserta didik, 4,00 Tinggi 2. Aspek kemampuan mengelola pembelajaran Indikator merencanakan pembelajaran, dan mengimplementasikan teknik dan strategi pengelolaan kelas 3,75 Tinggi Rata-Rata Semua Indikator 3,87 Tinggi Berdasarkan hasil observasi guru IPS pada kompetensi pedagogik yang terdiri dari 2 aspek yaitu aspek pemahaman karakteristik peserta didik dan aspek kemampuan mengelola pembelajaran serta 5 indikator yaitu memahami perbedaan kemampuan peserta didik, memahami perbedaan SARG (suku, agama, ras, dan golongan) peserta didik dan memperlakukan peserta didik secara adil, menjalin hubungan yang akrab dengan peserta didik, dan merencanakan pembelajaran, mengimplementasikan teknik dan strategi pengelolaan kelas, maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini : 10

11 No Tabel 2. Observasi Kompetesi Pedagogik Guru IPS Kompetensi Pedagogik 1. Aspek pemahaman karakteristik peserta didik. Indikator memahami perbedaan kemampuan peserta didik, memahami perbedaan SARG (suku, agama, ras, dan golongan) peserta didik dan memperlakukan peserta didik secara adil, menjalin hubungan yang akrab dengan peserta didik, 4,00 Tinggi 2. Aspek kemampuan mengelola pembelajaran Indikator merencanakan pembelajaran, dan mengimplementasikan teknik dan strategi pengelolaan kelas 3,83 Tinggi Rata-Rata Semua Indikator 3,91 Tinggi Berdasarkan hasil observasi guru IPA dan IPS pada kompetensi pedagogik menunjukan bahwa rata-rata total indikator sebesar 3,87 dan 3,91 yang masuk dalam kriteria tinggi atau baik. Rata-rata indikator observasi guru IPA dan IPS pada kompetensi pedagogik adalah 3,89 dengan kriteria tinggi atau baik. Hal ini karena guru mampu dalam pemahamannya terhadap peserta didik dan kemampuan dalam mengelola pembelajaran di kelas yang maksimal. Berdasarkan hasil angket kompetensi pedagogik Guru IPA terdiri dari 3 indikator yaitu indikator menguasai karakteristik peserta didik yang jumlah itemnya sebanyak 2, dan indikator kegiatan pembelajaran yang mendidik sebanyak 3 item, maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini : Tabel 3. Kompetensi Pedagogik Guru IPA No Kompetensi Pedagogik 1. Aspek menguasai karakteristik peserta didik 1.a Indikator guru mampu memahami peserta didik dengan tingkat kecerdasan, kreatifitas dan perkembangan kognitif dari peserta didik 2. Aspek kegiatan pembelajaran yang mendidik 2.a Indikator guru mampu menggunakan media pembelajaran dalam mengajar serta berbagai strategi dan tata cara pengelolaan kelas dan mengkaitkan materi pembelajaran IPA dan IPS dengan situasi kehidupan peserta didik sehari-hari. 4 Tinggi 4,7 Sangat Tinggi Rata-Rata Semua Indikator 4,35 Sangat Tinggi Berdasarkan hasil angket kompetensi Pedagogik Guru IPS terdiri dari 3 indikator yaitu indikator menguasai karakteristik peserta didik yang jumlah itemnya sebanyak 2, dan indikator kegiatan pembelajaran yang mendidik sebanyak 3 item, maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini : 11

12 Tabel 4. Kompetensi Pedagogik Guru IPS No Kompetensi Pedagogik 1. Aspek menguasai karakteristik peserta didik 1.a Indikator guru mampu memahami peserta didik dengan tingkat kecerdasan, kreatifitas dan perkembangan kognitif dari peserta didik 2. Aspek kegiatan pembelajaran yang mendidik 2.a Indikator guru mampu menggunakan media pembelajaran dalam mengajar serta berbagai strategi dan tata cara pengelolaan kelas dan mengkaitkan materi pembelajaran IPA dan IPS dengan situasi kehidupan peserta didik sehari-hari. 4,30 Sangat Tinggi 4,63 Sangat Tinggi Rata-Rata Semua Indikator 4,46 Sangat Tinggi Berdasarkan hasil angket guru IPA dan IPS pada kompetensi pedagogik menunjukan bahwa rata-rata total indikator sebesar 4,35 dan 4,46 yang masuk dalam kriteria sanagat tinggi atau sangat baik. Rata-rata indikator angket guru IPA dan IPS pada kompetensi pedagogik adalah 4,40 dengan kriteria sangat tinggi atau sangat baik. Hal ini karena guru telah menyadari akan kemampuan yang telah dimilikinya sehingga terus berusaha untuk belajar memahami peserta didik dan mampu menggunakan media pembelajaran dalam mengajar dalam berbagai strategi dan tata cara pengelolaan kelas. Dibawah ini akan menjelaskan tentang hasil angket peserta didik terhadap kompetensi pedagogik guru IPA dan IPS yang dijelaskan pada tabel dibawah ini: Tabel 5. Kompetensi Pedagogik Guru berdasarkan Penilaian Peserta Didik No Kompetensi Pedagogik 1. Aspek menguasai karakteristik peserta didik 1.a Indikator guru mampu memahami peserta didik dengan tingkat kecerdasan, kreatifitas dan perkembangan kognitif dari peserta didik 2. Aspek kegiatan pembelajaran yang mendidik 2.a Indikator guru mampu menggunakan media pembelajaran dalam mengajar serta berbagai strategi dan tata cara pengelolaan kelas dan mengkaitkan materi pembelajaran IPA dan IPS dengan situasi kehidupan peserta didik sehari-hari. 4,44 Sangat Tinggi 4,22 Sangat Tinggi Rata-Rata Semua Indikator 4,33 Sangat Tinggi Data pada tabel 5 menunjukkan rerata sub total kompetensi guru berdasarkan penilaian siswa tergolong sangat tinggi, dengan rata-rata semua indikator sebesar 4,33. Dengan demikian, kompetensi pedagogik guru IPA dan IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 harus tetap dipertahankan, sehingga menunjang keberhasilan belajar para peserta didik Berdasarkan hasil observasi guru IPA pada kompetensi profesional yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek penguasaan materi, aspek penguasaan strategi pembelajaran, dan spek kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar serta 7 indikator yaitu mengkaitkan 12

13 materi dengan permasalahan yang relevan, mampu menjelaskan materi dengan baik, menggunakan berbagai teknik pembelajaran atau sumber belajar dengan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik, menerapkan berbagi strategi pembelajaran, menerapkan berbagai teknik penilaian, menilai hasil belajar peserta didik dengan objektif dan adil, Memberikan umpan balik (feedback) terhadap tugas-tugas yang di kerjakan peserta didik, maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini : Tabel 6. Observasi Kompetensi Profesional Guru IPA No Kompetensi Profesional 1. Aspek penguasaan materi Indikator mengkaitkan materi dengan permasalahan yang relevan, mampu menjelaskan materi dengan baik, menggunakan berbagai teknik pembelajaran atau sumber belajar dengan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik 2. Aspek penguasaan strategi pembelajaran Indikator menerapkan berbagi strategi pembelajaran. 4,00 Tinggi 3,75 Tinggi 3. Aspek menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Indikator guru mampu menggunakan sumber lain dan sumber 3,67 Tinggi buku mata pelajaran, membuat ringkasan materi pelajaran IPA dan IPS dari berbagai sumber. Rata-Rata Semua Indikator 3,80 Tinggi Berdasarkan hasil observasi guru IPS pada kompetensi profesional yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek penguasaan materi, aspek penguasaan strategi pembelajaran, dan spek kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar serta 7 indikator yaitu mengkaitkan materi dengan permasalahan yang relevan, mampu menjelaskan materi dengan baik, menggunakan berbagai teknik pembelajaran atau sumber belajar dengan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik, menerapkan berbagi strategi pembelajaran, menerapkan berbagai teknik penilaian, menilai hasil belajar peserta didik dengan objektif dan adil, Memberikan umpan balik (feedback) terhadap tugas-tugas yang di kerjakan peserta didik, maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini : 13

14 Tabel 7. Obsevasi Kompetensi Profesional Guru IPS No Kompetensi Profesional 1. Aspek penguasaan materi Indikator mengkaitkan materi dengan permasalahan yang relevan, mampu menjelaskan materi dengan baik, menggunakan berbagai teknik pembelajaran atau sumber belajar dengan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik 2. Aspek penguasaan strategi pembelajaran Indikator menerapkan berbagi strategi pembelajaran. 4,00 Tinggi 3,66 Tinggi 3. Aspek menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Indikator guru mampu menggunakan sumber lain dan sumber 4,00 Tinggi buku mata pelajaran, membuat ringkasan materi pelajaran IPA dan IPS dari berbagai sumber. Rata-Rata Semua Indikator 3,88 Tinggi Berdasarkan hasil observasi guru IPA dan IPS pada kompetensi profesional menunjukan bahwa rata-rata total indikator sebesar 3,80 dan 3,88 yang masuk dalam kriteria tinggi atau baik. Rata-rata indikator observasi guru IPA dan IPS pada kompetensi pedagogik adalah 3,84 dengan kriteria tinggi atau baik. Dalam hal ini guru mampu untuk menguasai materi yang diajarkan kepada peserta didik, kemampuan dalam mengelola pembelajaran, serta mampu menggunakan sumber lain dan sumber buku mata pelajaran untuk membuat ringkasan materi IPA dan IPS. Berdasarkan hasil angket kompetensi Profesional Guru yang terdiri dari 3 indikator yaitu penilaian dan evaluasi yang jumlah itemnya sebanyak 3, penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampuh sebanyak 2 item indikator menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik yang jumlah itemnya sebanyak 7. Didapatkan bahwa semua item tersebut yang totalnya sebesar 5 item adalah valid, maka didapatkan hasil pada tabel sebagai berikut : Tabel 8. Kompetensi Profesional Guru IPA No Kompetensi Profesional 1. Aspek penilaian dan evaluasi 1.a. Indikator guru mampu melakukan penilaian terhadap proses belajar peserta didik dan mengembalikan serta membahas pekerjaan atau tugas yang telah dikoreksi 2. Aspek penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampuh 2.a. Indikator guru mampu menyusun dan membuat materi serta melakukan proses pembelajaran yang sesuai denga rencana pelaksanaan pembelajaran 4,33 Sangat Tinggi 4 Tinggi 14

15 3. Aspek menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 3.a. Indikator guru mampu menggunakan sumber lain dan sumber 4,43 Sangat Tinggi buku mata pelajaran, membuat ringkasan materi pelajaran IPA dan IPS dari berbagai sumber. Rata-Rata Semua Indikator 4,25 Sangat Tinggi Berdasarkan skala tingkat kompetensi Profesional Guru yang terdiri dari 3 indikator yaitu penilaian dan evaluasi yang jumlah itemnya sebanyak 3, penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampuh sebanyak 2 item indikator menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik yang jumlah itemnya sebanyak 7. Didapatkan bahwa semua item tersebut yang totalnya sebesar 5 item adalah valid, maka didapatkan hasil pada tabel sebagai berikut : Tabel 9. Kompetensi Profesional Guru IPS No Kompetensi Profesional 1. Aspek penilaian dan evaluasi 1.a. Indikator guru mampu melakukan penilaian terhadap proses belajar peserta didik dan mengembalikan serta membahas pekerjaan atau tugas yang telah dikoreksi 2. Aspek penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampuh 2.a. Indikator guru mampu menyusun dan membuat materi serta melakukan proses pembelajaran yang sesuai denga rencana pelaksanaan pembelajaran 4,5 Sangat Tinggi 4,5 Sangat Tinggi 3. Aspek menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 3.a. Indikator guru mampu menggunakan sumber lain dan sumber 4,68 Sangat Tinggi buku mata pelajaran, membuat ringkasan materi pelajaran IPA dan IPS dari berbagai sumber. Rata-Rata Semua Indikator 4,56 Sangat Tinggi Berdasarkan hasil angket guru IPA dan IPS pada kompetensi pedagogik menunjukan bahwa rata-rata total indikator sebesar 4,25 dan 4,56 yang masuk dalam kriteria sanagat tinggi atau sangat baik. Rata-rata indikator angket guru IPA dan IPS pada kompetensi pedagogik adalah 4,40 dengan kriteria sangat tinggi atau sangat baik. Dalam hal ini guru mampu menyusun, membuat materi, melakasanakan pembelajaran serta mampu menggunakan sumber lain sebagai panduan belajar dan melakaukan penilaian terhadap proses belajar peserta didik. Pembahasan Hasil observasi dan angket pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru IPA dan IPS. Kompetensi pedagogik yang terdiri dari 2 aspek yaitu aspek pemahaman karakteristik peserta didik dan aspek kemampuan mengelola pembelajaran serta 5 indikator yaitu memahami perbedaan kemampuan peserta didik, memahami perbedaan SARG (suku, agama, ras, dan golongan) peserta didik dan memperlakukan 15

16 peserta didik secara adil, menjalin hubungan yang akrab dengan peserta didik, dan merencanakan pembelajaran, mengimplementasikan teknik dan strategi pengelolaan kelas, maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini: Tabel 10. Hasil Kompetensi Padagogik Guru No Metode Kompetensi 1. Observasi Pedagogik 3,87 Tinggi 2. Observasi Pedagogik 3,91 Tinggi 3. Angket Pedagogik 4,35 Sangat Tinggi 4. Angket Pedagogik 4,46 Sangat Tinggi 5. Angket yang diisi oleh peserta didik Pedagogik 4,33 Sangat Tinggi Rata-Rata Semua Indikator 4,18 Tinggi Sedangkan kompetensi profesional yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek penguasaan materi, aspek penguasaan strategi pembelajaran, dan spek kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar serta 7 indikator yaitu mengkaitkan materi dengan permasalahan yang relevan, mampu menjelaskan materi dengan baik, menggunakan berbagai teknik pembelajaran atau sumber belajar dengan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik, menerapkan berbagi strategi pembelajaran, menerapkan berbagai teknik penilaian, menilai hasil belajar peserta didik dengan objektif dan adil, Memberikan umpan balik (feedback) terhadap tugas-tugas yang di kerjakan peserta didik, maka didapatkan hasil pada tabel dibawah ini : Tabel 11. Hasil Kompetensi Profesional Guru No Metode Kompetensi 1. Observasi Profesional 3,80 Tinggi 2. Observasi Profesional 3,88 Tinggi 3. Angket Profesional 4,25 Sangat Tinggi 4. Angket Profesional 4,56 Sangat Tinggi Rata-Rata Semua Indikator 4,12 Tinggi Berdasarkan hasil observasi dan angket kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional diatas, dapat dilihat bahwa kompetensi yang dimiliki guru IPA dan IPS di SMP N 1 Salatiga adalah sangat baik yang berada pada kriteria sangat baik. Hal ini 16

17 menunjukan bahwa guru IPA dan IPS di SMP N 1 Salatiga mampu melakaukan kompetensi yang mereka miliki dengan sangat baik. 5. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian gambaran kompetensi pedagogi dan kompetensi profesional guru IPA dan IPS adalah sangat baik dalam observasi dan angket guru yang berada pada kriteria yang sangat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh guru IPA dan IPS di SMP N 1 Salatiga memenuhi Standar kompetensi pedagogic dan professional yang sangat baik. Di sekolah, guru yang memegang peranan penting dalam mendidik peserta didik. Maka kepada pihak sekolah khususnya guru sebagai pengajar di sekolah, disarankan lebih meningkatkan metode dan media pembelajaran yang lebih bervariatif, sehingga peserta didik mampu meningkatkan kemampuan mereka untukikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, secara kompetensi pedagogik dan profesional, diharapkan guru mampu lebih banyak melatih diri untuk mengembangkan kemampuan dalam mengajar di kelas. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat kelemahan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penulis hanya melibatkan kelas VIII saja, sehingga tidak nampak keterlibatan peserta didik kelas VII dan kelas IX dalam penelitian ini. Selain itu, penulis tidak melibatkan semua guru yang ada, tetapi hanya melibatkan guru IPA dan guru IPS. 6. Daftar Pustaka [1] Suyanto,Asep Jihad Menjadi Guru Profesional.Jakarta, 2013 [2] Sudarwan Danim, Visi BaruManajemen Sekolah; dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),hlm. 12. [3] Niarsa, Aditiya, Studi Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, [4] Mulyasa. E, 2009.Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [5] Nasution.,Teknologi Pendidikan, Jakarta, PT. Bumi Aksara, [6] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung, Alfabeta. [7] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D). Bandung, Alfabeta. [8] Widoyoko Evaluasi Program Pembelajaran,Yogyakarta, Pustaka Pelajar

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG Abu To at 1), Fitria Fatichatul Hidayah 2) 1 E-mail: abu.toat@gmail.com 2 E-mail: fitriafatichatul@gmail.com

Lebih terperinci

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M. KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN Sofyan Kasiaradja,Ansar,Asrin ¹ Jurusan Manajemen Pendidikan, Program Studi S1, Manajemen Pendidikan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Ronny Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis

Lebih terperinci

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGEMASAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SMP DAN SMA/SMK SE-KABUPATEN OGAN

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi Disusun

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SMK N 1 PRINGAPUS

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SMK N 1 PRINGAPUS EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SMK N 1 PRINGAPUS ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI Hendripides dan Rina Selva Johan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA Hari Amanto, Amat Mukhadis & Mardji, Pemetaan Kompetensi... 49 PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dalam Perancangan Pembelajaran terhadap Pemahaman Materi Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 2 Ngantru-Tulungagung

Lebih terperinci

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Puji Setiyowati 1), Winaryati, Eny 2), K, Wiwik Indah 3) 1 Email:pujisetiyowati18@gmail.com 2 Email:

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG 1 Budi Utomo, 2 Iswahyudi Joko Suprayitno Email: budi_utomo@gmail.com Email: Matematikawan.Mr.Joe.@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru Sekolah Dasar merupakan ujung tombak keberhasilan dalam. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, nampaknya harus

BAB I PENDAHULUAN. Guru Sekolah Dasar merupakan ujung tombak keberhasilan dalam. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, nampaknya harus A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Guru Sekolah Dasar merupakan ujung tombak keberhasilan dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, nampaknya harus benar-benar memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT Anifa Alfia Nur Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapat gambaran tentang tingkat kompetensi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG 1 Ria Hadri Anti, 2 Andari Puji Astuti, 3 Bambang Hermanto 1 Pendidikan Kimia,, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

KATA KUNCI: GURU PROFESIONAL, KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KINERJA

KATA KUNCI: GURU PROFESIONAL, KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KINERJA KATA KUNCI: GURU PROFESIONAL, KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KINERJA Perbandingan Kinerja Guru Bahasa Inggris SMA Kota Padang Panjang yang Belum dan Telah Sertifikasi Dilihat dari Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I)

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I) ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I) Sarah Inayah Dosen Universitas Suryakancana Surel : inayahsarah@unsur.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SDIT NURUL FALAH KEC. TAMBUN UTARA KAB. BEKASI

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SDIT NURUL FALAH KEC. TAMBUN UTARA KAB. BEKASI HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SDIT NURUL FALAH KEC. TAMBUN UTARA KAB. BEKASI Zakiyah Indah Sari* Wahyudin Noe Email :zakiyah_kaeza12@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 3 (3) (2014) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej STUDI TENTANG KESIAPAN GURU FISIKA SMA DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan

Lebih terperinci

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar 2 3 Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar Ayu Prastika Dewi 1, Elida 2, Wiwik Gusnita 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, guru merupakan sentral pelaksanaan kurikulum. Guru yang harus lebih mengenal, memahami,

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015 PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Karakteristik guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan ini terdapat 8 guru yang sudah sertifikasi dari

Lebih terperinci

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan Volume 3, Nomor, Januari 25; -92 Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri Tarakan Mustari Pengawas SMK pada Dinas Pendidikan Kota Tarakan Email: mus_ari@ymail.com Abstract: This research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Sri Giarti sgiarty@gmail.com Magister Manajemen Pendidikan FKIP UKSW Salatiga ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu, menuntut semua pihak dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan untuk senantiasa meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta Dokumen Negara. 2007. Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR JURNAL HASIL PENELITIAN SITI MURNI NUR G2G1 015 116 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PERAN KELOMPOK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapai. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tercapai. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki fungsi yang strategis untuk mencapai tujuan nasional. Peningkatan mutu pendidikan harus terus dilakukan agar tujuan nasional dapat tercapai. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1997, hlm Engkoswara & Aan komariah, Administrasi Pendidikan, Alfabeta: Bandung, 2012, hlm. 92.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1997, hlm Engkoswara & Aan komariah, Administrasi Pendidikan, Alfabeta: Bandung, 2012, hlm. 92. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuannya, nilai serta sikapnya, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan,

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS Ira Nofita Sari 1, Dwi Fajar Saputri 2, Sasmita 3 1,2,3 Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat, bukan hanya memajukan kebudayaan dan meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG Atika Sis Rahmawati 1), Andari Puji Astuti 2), 1,2 Pendidikan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Pendahuluan Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Adapun tujuan utama yang ingin dicapai oleh

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM TRAINING CONSULTANT TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI EDUCATION LABORATORY BANDUNG

EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM TRAINING CONSULTANT TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI EDUCATION LABORATORY BANDUNG EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM TRAINING CONSULTANT TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI EDUCATION LABORATORY BANDUNG Elsa Hayanin Lubis, Rudi Susilana, Muthia Alinawati Departemen Kurikulum

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR

IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR Debi Rahmawati Universitas Negeri Malang Email: debi.kejora@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap Prestasi Siswa di SMPN se Kabupaten Tulungagung. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : WANITHRIS FIRDAUS ERA1D0800 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH Nama : Hajril Aswad Mursali Jurusan/program studi : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian: 165 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian: 1. Persentase capaian kegiatan MGMP IPA SMP di Kota Bandung termasuk dalam kategori tinggi.

Lebih terperinci

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD NEGERI 40 BANDA ACEH. Zulhandayani, Mahmud HR, Bukhari. ABSTRAK

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD NEGERI 40 BANDA ACEH. Zulhandayani, Mahmud HR, Bukhari. ABSTRAK DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD NEGERI 40 BANDA ACEH Zulhandayani, Mahmud HR, Bukhari Universitas Syiah Kuala Zulhandayani2@gmail.com ABSTRAK Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan

Lebih terperinci

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMP NEGERI 1 DAN 2 KECAMATAN NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Study Komparatif Senior dan Guru Junior)

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMP NEGERI 1 DAN 2 KECAMATAN NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Study Komparatif Senior dan Guru Junior) KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMP NEGERI 1 DAN 2 KECAMATAN NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Study Komparatif Senior dan Guru Junior) Agusnita Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstrak The goal

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL Oleh: Faeza Rezi S 17232/ 2010 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini riset lapangan (field Research) dengan menggunakan correlation research, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada

Lebih terperinci

Eko Margono F

Eko Margono F PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM RSBI DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU NASKAH PUBLIKASI Oleh: Eko Margono F 100 050 260 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PENGALAMAN MENGAJAR DI SMK MUHAMMADIYAH 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggis Nusantri, 2014 Kompetensi Guru Seni Budaya Dalam Meingplementasikan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggis Nusantri, 2014 Kompetensi Guru Seni Budaya Dalam Meingplementasikan Kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan tugasnya guru memiliki beberapa acuan kompetensi yang harus dipenuhi, salah satunya adalah kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Guru Profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kinerja

Kata Kunci: Guru Profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kinerja Perbandingan Kinerja Guru Bahasa Inggris SMA Kota Padang Panjang yang Belum dan Dilihat dari Kompetensi Pedagogik dan Profesional M. Zaim FBS Universitas Negeri Padang ABSTRAK guru telah mengangkat harkat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:72) penelitian eksploratif bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:72) penelitian eksploratif bertujuan untuk 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian eksploratif. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:72) penelitian eksploratif bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL 1 Persepsi Kepala Sekolah... (Anggita Nilam Sari) PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL Disusun Oleh: Anggita Nilam Sari 12416241049 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru. Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah setelah judul ini diterima

Lebih terperinci

VOL. 5 NO. 1 MARET 2016 ISSN:

VOL. 5 NO. 1 MARET 2016 ISSN: 42 PERSEPSI PROGRAM STUDI (PRODI) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) STKIP ISLAM BUMIAYU TERHADAP IMPLEMENTASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BUMIAYU DAN PAGUYANGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. persolan persoalan dalam penelitian ini. Hal hal yang dilakukan dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. persolan persoalan dalam penelitian ini. Hal hal yang dilakukan dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan untuk menjawab persolan persoalan dalam penelitian ini. Hal hal yang dilakukan dalam penelitian ini pertama tama melakukan

Lebih terperinci

PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA.

PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA. PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA. Oleh: Sogi Hermanto Dosen Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Palangka

Lebih terperinci

MARINI FITRI RAHMAWATI A

MARINI FITRI RAHMAWATI A KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN PEMAHAMAN KTSP TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SDN CIAWIGEBANG KUNINGAN

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SDN CIAWIGEBANG KUNINGAN PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SDN CIAWIGEBANG KUNINGAN Asep Saipul Hamami, Euis Ike Novitasari, Herawati Linda Yulistiani, Irma Hawari, Mohamad Apip, Vinny Nahdiatul Idza Mohamad Apip (PGSD,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan aspek yang strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dalam prosesnya perlu dilakukan secara profesional. Guru sebagai tenaga profesional

Lebih terperinci

JURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE

JURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE JURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE EFFECT OF APPLICATION OF EXPERIMENTAL METHODS IN COST STRUCTURE

Lebih terperinci

Sri Wahyuningsih dan Satrijo Budiwibowo Pendidikan Akuntansi IKIP PGRI MADIUN

Sri Wahyuningsih dan Satrijo Budiwibowo Pendidikan Akuntansi IKIP PGRI MADIUN PERBEDAAN PERSEPSI SISWA DAN GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) IKIP PGRI MADIUN PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN 2013 ADA SMK DI KABUPATEN MADIUN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MELALUI DISIPLIN BELAJAR

Lebih terperinci

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN 38 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN COMPETENCY PROFESSIONAL TEACHER GUIDANCE BY

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG 1 Syaifullah Syam, 2 Yadi Ruyadi, 3 Lisda Apriyani 1 Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia 2 Dosen Prodi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4 Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian ini karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskritif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendiskripsikan fenomenafenomena yang alamiah ataupun rekayasa

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Terdapat tujuh kategori ranah pengetahuan yang penting dikuasai oleh guru agar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penguasaan kemampuan pedagogik pada Mahasiswa Pendidikan Geografi

Lebih terperinci

Sri Wahyuningsih Prodi. Pend. Akuntansi IKIP PGRI Madiun

Sri Wahyuningsih Prodi. Pend. Akuntansi IKIP PGRI Madiun PERBEDAAN PERSEPSI SISWA DAN GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) IKIP PGRI MADIUN PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN 2013 PADA SMK DI KABUPATEN MADIUN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal PENGARUH PENERAPAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KURIKULUM 2013 TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Hawin Falachi 1, Tri Jaka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN Penelitian KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN Edi Waluyo, Lita Latiana, & Decik Dian Pratiwi e-mail: waluyowulan@gmail.com PG PAUD FIP Universitas Negeri Semarang Abstrak: Pendidikan

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014 PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMKN 1 SEYEGAN PASCA SERTIFIKASI GURU JURNAL SKRIPSI

KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMKN 1 SEYEGAN PASCA SERTIFIKASI GURU JURNAL SKRIPSI KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMKN 1 SEYEGAN PASCA SERTIFIKASI GURU JURNAL SKRIPSI Oleh : Arsyad Aziz NIM. 10505242001 Drs. V Lilik Haryanto, M.Pd NIP. 19611217 198601

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M. 1 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

A. Jenis Penelitian. B. Subyek dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian. B. Subyek dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan kompetensi pedagogik dan kompetensi professional

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN 60 PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN (Ira Safitri *, Ungsi AOM **, Maryati Jabar *** Email: tekniksipilirasafitri@yahoo.co.id

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN Aprilia Nia Permatasari Burhanuddin Ahmad Yusuf Sobri E-mail: aprilianiania@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif memiliki karakteristik natural dan merupakan kerja lapangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa, Inventarisasi Guru Biologi di MTs Swasta Se-Kecamatan Jenggawah Jember dan Hubungannya terhadap Hasil Belajar Siswa 1 (The Inventory of Biology Teacher's Competency in Private Madrasah Tsanawiyah Jenggawah

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

JURNAL. Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri

JURNAL. Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri JURNAL Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri The Profil of pedagogic s competence for students prospective s math teacher UN PGRI Kediri Oleh: ILFA AFIDATUL CHOIR 12.1.01.05.0067

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup seseorang. Pendidikan bermaksud membantu peserta

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK NEGERI 2 KOTA

HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK NEGERI 2 KOTA Pendidikan HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK NEGERI 2 KOTA PADANG Oleh: Nellitawati, Yusof Bin Boon Universitas Negeri Padang, Fakulti Pendidikan Universiti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA Nila Purnama Sari 1 1, Email : nilapurnama90@gmail.com Abstrak MAN 01 Semarang is a high school with

Lebih terperinci