PROFIL KANTOR IMIGRASI KELAS II BAGANSIAPIAPI
|
|
- Dewi Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROFIL KNTOR IMIGRSI KELS II BGNSIPIPI I. Sejarah. Pendirian Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi Kota Bagansiapiapi terkenal sebagai penghasil ikan terpenting, sehingga dijuluki sebagai kota ikan. Menurut beberapa sumber, di antaranya surat kabar De Indische Mercuur menulis bahwa pada tahun 1928, Bagansiapiapi adalah kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah kota Bergen di Norwegia. Dalam perkembangannya, industri perikanan telah menjadikan Bagansiapiapi sebuah kota modern. Pada tahun 1934, Bagansiapiapi sudah memiliki fasilitas pengolahan air minum, pembangkit tenaga listrik dan unit pemadam kebakaran. Karena kemajuan yang dicapai kota ini dibandingkan daerah-daerah lain di afdeeling Bengkalis, Bagansiapiapi disebut Ville Lumiere (Kota Cahaya). Berton-ton ikan, mulai dari ikan basah segar, ikan atau udang kering, ikan asin atau terasi, diekspor dari kota ini ke berbagai tempat. Dalam satu tahun, hasil tangkapan ikannya bisa mencapai ton. Ekspor hasil laut berkembang menjadi salah satu pilar ekonomi rakyat. Bagansiapiapi menduduki papan atas daerah-daerah penghasil ikan terbesar di dunia.
2 Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda membangun pelabuhan modern dan terlengkap di kota Bagansiapiapi guna mengimbangi pelabuhan lainnya di Selat Malaka hingga Perang Dunia Pertama usai. Bagansiapiapi juga terkenal sebagai galangan kapal tradisional terbesar di Indonesia sebelum kemerdekaan. Perahu buatan Bagansiapiapi mampu menembus berbagai jenis karakteristik lautan sehingga digunakan juga di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di luar negeri, karyanya diminati nelayannelayan Srilanka, India, bahkan merika. Perahu produk Bagansiapiapi memenuhi permintaan dari yang terkecil sekitar tiga-empat ton sampai 300 ton. Galangan kapal menjamur di era tahun 1940-an hingga pertengahan tahun 1980-an. Di masa jayanya, nama kota Bagansiapiapi lebih terkenal daripada Pekanbaru maupun Provinsi Riau. Ramainya aktifitas perdagangan dan ekspor ikan di Kota Bagansiapiapi menciptakan tingginya mobilitas orang yang masuk dan keluar wilayah Indonesia melalui Kota Bagansiapiapi. Sehubungan dengan hal tersebut pada tanggal 26 Januari 1950 didirikanlah Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi, dimana pada awal berdirinya bernama Djawatan Imigrasi Bagansiapiapi. Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi tidak dapat dilepaskan dari sejarah lahir dan tumbuh kembangnya Imigrasi di Indonesia karena Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi merupakan salah satu dari dua kantor imigrasi yang berada di wilayah Propinsi Sumatera Timur pada era tahun 1950-an, dimana pada era tersebut merupakan awal terbentuknya Imigrasi di Indonesia.
3 Pada awal berdirinya, Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi menempati sebuah gedung kantor yang beralamat di Jl. Kelenteng Bagansiapiapi. Kemudian pada tahun 1963 gedung Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi pindah alamat ke Jl. Merdeka Bagansiapiapi. Guna memudahkan pengawasan terhadap aktifitas orang yang masuk dan keluar wilayah Indonesia melalui pelabuhan Bagansiapiapi, pada tahun 1965 gedung Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi pindah ke alamat Jl. Gedung Nasional Nomor 78 Kel. Bagan Barat Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Riau, dimana lokasi gedung yang baru lebih dekat dengan pelabuhan laut Bagansiapiapi. Keberadaan Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi di Kota Bagansiapiapi sangat membantu dalam aktifitas perdagangan dan ekspor ikan di Kota Bagansiapiapi seiring dengan tingginya mobilitas orang yang masuk dan keluar wilayah Indonesia melalui Kota Bagansiapiapi. Keberadaan Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi pada awal berdirinya merupakan salah satu instansi pemerintahan yang cukup diperhitungkan di wilayah Riau karena memiliki wilayah kerja yang berbatasan langsung dengan selat Malaka, sehingga keberadaan Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi sebagai penjaga pintu gerbang wilayah kedaulatan Indonesia sangat diperlukan.
4 Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi pada awalnya berada dalam wilayah Kabupaten Bengkalis dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Bangko, Kecamatan Kubu, Kecamatan Tanah Putih, Kecamatan Rimba Melintang dan Kecamatan Bagan Sinembah. Saat ini Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi wilayah kerjanya berada dalam Kabupaten Rokan Hilir yang meliputi 15 (lima belas) kecamatan dengan luas wilayah sebesar hektar. Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi saat ini dipimpin oleh Bapak Sobari memiliki 19 (sembilan belas) orang pegawai yang terdiri atas 04 (empat) orang pejabat teknis dan 15 (lima belas) orang pegawai tata usaha. Sejak bulan November 2014 telah melayani penerbitan paspor RI dengan Sistem Penerbitan Paspor Terpadu (SPPT)/ One Stop Service. Dengan jumlah pegawai yang terbatas, Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi selalu berusaha semaksimal mungkin memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dalam penerbitan paspor bagi WNI dan dokumen keimigrasian bagi WN, serta melakukan pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi. B. Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi Dari Masa Ke Masa Sejak awal berdirinya pada 26 Januari 1950 sampai dengan saat ini, Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi telah dipimpin oleh putra-putra terbaik imigrasi yang membangun dan mengembangkan kantor ini guna dapat memberikan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat, menjaga pintu gerbang kedaulatan negara menegakkan hukum keimigrasian serta melakukan pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan warga negara asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi.
5 II. dapun putra-putra terbaik imigrasi yang pernah memimpin Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut : 1. Bapak SOETJIPTO 2. Bapak SOEGINO SOEMOPRWIRO 2. Bapak ZIZ 3. Bapak HENDRO 4.` Bapak LDIN RIFIN DLIMUNTE (1978 s.d 1981) 5. Bapak DJENDKMI TRIGN (1981 s.d 1985) 6. Bapak NRWSTU KBRUDDIN (1985 s.d 1990) 7. Bapak I NYOMN OK (1991 s.d 1997) 8. Bapak SYFLI (1997 s.d 1999) 9. Bapak JUMNTER LUBIS (2000 s.d 2002) 10. Bapak SYIFUL NWR (2003 s.d 2005) 11. Bapak ROSTNOF (2006 s.d 2008) 12. Bapak S RI (2008 s.d 2011) 13. Bapak TEODORUS SIMRMT (2011 s.d 2013) 14. Bapak SOBRI (2013 s.d sekarang) Pada kenyataannya sebelum dipimpin oleh Bapak Soetjipto masih ada beberapa orang putra terbaik yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi namun data namanya tidak diketahui karena tidak ditemukan data yang menyebutkan nama-nama mereka. Profil Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapi. Sumber Daya Manusia Pada Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapi Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi saat ini memiliki 19 (sembilan belas) pegawai yang meliputi pejabat struktural dan pegawai tata usaha. 1. Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapi a. Kepala Kantor : SOBRI b. Kepala Sub Bag Tata Usaha : LI UMR 1) Karus Kepegawaian : LINCE LESTRI, S. Hum 2) Karus Keuangan : NURIS FIRDYENI 3) Karus Umum : WILLY HPRIYNTO, ST c. Kepala Seksi Lalintuskim : YUSRINSYH FZRIN, md. Im., SH 1) Kasubsi Lantaskim : (kosong) 2) Kasubsi Statuskim : (kosong)
6 d. Kepala Seksi Wasdakim : ZENL WHYUDIN, SH., MH 1) Kasubsi Pengawasan : (kosong) 2) Kasubsi Penindakan : (kosong) e. Kepala Seksi Insarkom : SIFUL BHTIR, SH 1) Kasubsi Informasi : (kosong) 2) Kasubsi Sarkom : (kosong)
7 BGN STRUKTURL KNTOR IMIGRSI KELS II BGNSIPIPI KEPL KNTOR SOBRI KSUBG TT USH LI UMR KRUS UMUM KRUS KEUNGN KRUS KEPEGWIN WILLY HPRIYNTO, ST NURIS FIRDYENI LINCE LESTRI, S.Hum KSI INSRKOM KSI LLINTUSKIM KSI WSDKIM SIFUL BHTIR, SH YUSRINSYH F. md.im., SH ZENL WHYUDIN, SH., MH KSUBSI INFORMSI KSUBSI LNTSKIM KSUBSI PENGWSN (KOSONG) (KOSONG) (KOSONG) KSUBG SRN KOMUNIKSI KSUBSI STTUSKIM KSUBSI PENINDKN (KOSONG) (KOSONG) (KOSONG)
8 3. Profil Pejabat Struktural dan Pegawai Tata Usaha Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi (berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan) No. Nama Pangkat Jabatan 1. SOBRI IV/a Kakanim NIP LI UMR III/c Kasubag TU NIP ZENL WHYUDIN, SH., MH III/c Kasi Wasdakim NIP HRIYDI III/b NIP NURIS FIRDYENI III/b Karus Keuangan NIP SIFUL BHTIR III/b Kasi Insarkom NIP WILLY HPRIYNTO, ST III/b Karus Umum NIP LINCE LESTRI, S. Hum III/b Karus Kepegawaian NIP YUSRINSYH FZRIN, md.im., SH III/a Kasi Lalintuskim NIP TRIN DEWI OCTSRI, SH III/a NIP ROTU HOTMSRI, HSIBUN, SH III/a NIP ISNIZ D III/a NIP ENI YULIN III/a NIP MURIN Noor,.md II/d NIP RITI NEGRUM II/d NIP CHRYSTOFEL MNEK NDEK, md II/c NIP BUDIRINTO II/c NIP SITI RYTI HRHP II/a NIP MUHMMD TUFIK NIP II/a Dalam rangka pembinaan kedisiplinan terhadap seluruh pegawai di Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi, tiap hari dilaksanakan apel pagi maupun apel sore yang dipimpin oleh Kepala Kantor dan seluruh pejabat struktural eselon IV secara bergantian. Dan guna menciptakan kesehatan jasmani dan rohani rutin dilaksanakan kegiatan olahraga bola voly dan badminton setiap minggunya.
9 B. Gedung Kantor dan Fasilitas Pendukung Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi beralamat di Jl. Gedung Nasional Nomor 78 Kelurahan Bagan Timur Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau. Menempati gedung permanen seluas 550 M 2 diatas tanah dengan luas M 2. Gedung tersebut diperoleh pada tahun 1996 dengan status saat ini adalah memiliki Sertifikat Hak Pakai nomor 12 tanggal 20 Juni Guna mendukung pelaksanaan pemberian pelayanan keimigrasian kepada masyarakat, Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi telah melengkapi berbagai fasilitas pendukung kegiatan tersebut yaitu :
10 1. Ruang Kepala Kantor; 2. Ruang Kepala Seksi Lalintuskim; 3. Ruang Kepala Seksi Wasdakim; 4. Ruang Kepala Seksi Insarkom; 5. Ruang Kasubag Tata Usaha; 6. Ruang Karus Kepegawaian+Staf; 7. Ruang Karus Keuangan+Staf; 8. Ruang Karus Umum+Staf; 9. Loket penerimaan berkas permohonan pelayanan keimigrasian bagi WNI dan WN; 10. Ruang entry data paspor + wawancara, photo dan sidik jari paspor; 11. Ruang entry data paspor + wawancara, photo dan sidik jari pelayanan keimigrasian bagi WN; 12. Ruang adjudikator, cetak paspor dan uji kualitas paspor; 13. Ruang BP; 14. Loket pembayaran biaya pelayanan keimigrasian; 15. Ruang ibu menyusui; 16. Ruang Deteni; 17. Ruang Server; 18. Ruang rsip; 19. Ruang Lansia 20. Ruang Koperasi
11 Selain itu guna memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat terkait pelayanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi, juga telah dilengkapi banner tarif PNBP, bagan alur kerja proses pelayanan keimigrasian bagi WNI dan WN, brosur pelayanan keimigrasian bagi WNI dan WN, serta meja costumer care. Guna mendukung kegiatan pembinaan kedisiplinan pegawai, serta kesehatan jasmani dan rohani pegawai juga telah disediakan fasilitas lapangan upacara, lapangan voly dan lapangan badminton.
12 C. Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) dan Pos Lintas Batas (PLB) Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak sasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-01.GR Tahun 2014 tentang Tempat Pemeriksaan Imigrasi, Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi membawahi 01 (satu) Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), yaitu TPI Bagansiapiapi dan 02 (dua) Pos Lintas Batas (PLB) yaitu PLB Sinaboi dan PLB Panipahan. dapun gambaran umum dari TPI Bagansiapiapi serta PLB Sinaboi dan PLB Panipahan adalah sebagai berikut :
13 1. TPI Bagansiapiapi a. TPI Bagansiapiapi pada dasarnya melayani lalu lintas masuk dan keluarnya orang dari dan ke Indonesia, di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi b. Lalu lintas masuk dan keluarnya orang dari dan ke Indonesia yang melalui TPI Bagansiapiapi pada umumnya hanyalah penyelesaian keberangkatan maupun kedatangan (clearance) kapal ikan Indonesia beserta awak kapalnya yang akan mengekspor komoditi ikan, udang dan kepiting dengan tujuan Port Klang Malaysia; c. Rata-rata dalam sebulan kapal ikan Indonesia yang masuk dan keluar wilayah Indonesia melalui TPI Bagansiapiapi sebanyak kapal; 2. PLB Sinaboi a. PLB Sinaboi berada di Kecamatan Sinaboi yang berjarak sekitar 3 (tiga) jam perjalanan darat dari Kota Bagansiapiapi dengan kondisi jalan yang kurang bagus; b. Kecamatan Sinaboi memiliki pelabuhan rakyat dimana perairannya berbatasan langsung dengan selat Malaka, berjarak 45 mill laut atau 3 (tiga) jam perjalanan laut dengan kapal cepat ke Port Klang Malaysia; c. Dahulunya Pelabuhan Sinaboi adalah pelabuhan rakyat yang cukup ramai dengan aktifitas bongkar muat perikanan yang akan di kirim ke Port Klang Malaysia, namun kondisinya pada saat ini adalah sudah tidak ada lagi aktifitas tersebut dikarenakan pendangkalan di perairan Sinaboi sehingga tidak bisa dilewati oleh kapal-kapal pengangkut ikan;
14 d. Pada Kecamatan Sinaboi selain PLB Sinaboi juga terdapat Pos TNI L, Pos Polisi ir dan Udara (Polairud) dan Pos Dinas Kelautan dan Perikanan; e. PLB Sinaboi memiliki bangunan dengan luas 100 meter persegi diatas tanah seluas 1600 meter persegi yang didirikan sejak tahun Kantor PLB Sinaboi berjarak sekitar 1 (satu) kilometer dari pelabuhan/ perairan laut Sinaboi f. Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi menempatkan 01 (satu) orang tenaga honor guna menjaga dan merawat gedung kantor PLB Sinaboi serta memantau dan mengawasi apabila ada kapal yang masuk atau keluar wilayah perairan Sinaboi, namun pada umumnya pada saat ini PLB Sinaboi tidak memiliki kegiatan sesuai dengan fusngsinya sebagai Pos Lintas Batas dikarenakan tidak adanya aktifitas di pelabuhan Sinaboi. Sehingga petugas yang ada di PLB Sinaboi bertugas menjaga bangunan PLB Sinaboi yang statusnya merupakan Barang Milik Negara (BMN); g. Petugas dari Seksi Lalintuskim dan Seksi Wasdakim secara rutin meninjau dan mendatangi PLB Sinaboi guna memantau aktifitas di PLB Sinaboi sekaligus melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti TNI L, Polsek Sinaboi, Polairud, Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan dan Syahbandar Sinaboi. 3. PLB Panipahan a. PLB Panipahan berada di Kecamatan Pasir Limau yang berjarak sekitar 90 (sembilan puluh) menit perjalanan laut dari Kota Bagansiapiapi dengan menggunakan kapal cepat atau 8-10 jam perjalanan darat dengan kondisi jalan yang rusak parah; b. Panipahan merupakan desa nelayan yang cukup ramai dengan aktifitas perikanannya dimana di desa Panipahan terdapat beberapa perusahaan yang mengekspor komoditi perikanan ke Malaysia berupa Ikan, Udang Cumi-Cumi dan Kepiting. Frekuensi ekspor komoditi perikanan ke Malaysia sebanyak 3-4 kali pengiriman dalam seminggunya dengan tujuan Port Klang yang berjarak 70 mill laut atau 7 (tujuh) jam perjalanan dengan kapal laut dimana perairan Panipahan berbatasan langsung dengan perairan Selat Malaka; c. Pada saat ini kegiatan di pelabuhan rakyat Panipahan berupa bongkar muat komoditi perikanan dengan tujuan ekspor ke Port Klang Malaysia, serta aktifitas kapal penumpang domestik dari Bagansiapiapi dan Tanjung Balai sahan; d. Di Panipahan selain PLB imigrasi juga terdapat Pos TNI L, Pos Polisi ir dan Udara (Polairud) dan Pos Dinas Kelautan dan Perikanan; e. PLB Panipahan memiliki bangunan dengan luas 100 meter persegi diatas tanah seluas 1440 meter persegi yang didirikan sejak tahun Kantor PLB Panipahan berjarak sekitar 2 (dua) kilometer dari pelabuhan/ perairan laut Panipahan;
15 f. Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi menempatkan 01 (satu) orang tenaga honor guna menjaga dan merawat gedung kantor PLB Panipahan serta memantau dan mengawasi apabila ada kapal yang masuk atau keluar wilayah perairan Panipahan. Selain itu petugas yang ada di PLB Panipahan juga bertugas menjaga bangunan PLB Panipahan yang statusnya merupakan Barang Milik Negara (BMN); g. Petugas dari Seksi Lalintuskim dan Seksi Wasdakim secara rutin meninjau dan mendatangi PLB Panipahan guna memantau aktifitas di PLB Panipahan sekaligus melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti TNI L, Polsek Panipahan, Polairud, Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan dan Syahbandar Panipahan. D. Wilayah Kerja Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.03-PR tahun 1991 tanggal 15 pril 1991 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi menetapkan wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi meliputi 03 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Bangko, Kecamatan Kubu dan Kecamatan Tanah Putih, yang mana ke-3 (tiga) kecamatan tersebut masuk ke wilayah Kabupaten Bengkalis. Kemudian pada tahun 1999 ke-3 (tiga) kecamatan tersebut ditetapkan menjadi kabupaten baru yaitu Kabupaten Rokan Hilir yang sampai dengan saat ini wilayahnya meliputi 13 (tiga belas) kecamatan. Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881, 59 km2 atau hektar, terletak pada koordinat 1014 sampai 2045 lintang utara & hingga Bujur Timur dengan batas wilayah Kabupaten Rokan Hilir meliputi: Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Melaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Bengkalis
16 Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Dumai Kabupaten Rokan Hilir dengan Ibu Kota Bagansiapiapi terletak disebelah timur Sungai Rokan. Tempat ini merupakan sebuah perkampungan ikan yang berada pada pantai timur pulau Sumatera. Hasil produksinya seperti Ikan sin dan Udang diekspor keseluruh wilayah yang ada di Indonesia. Kota lain yang berperan penting di kabupaten ini adalah bagan Batu yaitu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara. Beberapa sungai yang mengalir di kabupaten ini berperan penting sebagai sarana transportasi untuk perekonomian rakyat. Sungai Rokan merupakan sungai terpanjang dengan panjang 350 km. Menurut hasil sensus 2006, jumlah populasi Kabupaten Rokan Hilir adalah jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata adalah 48,33 jiwa/km². Seiring dengan perkembangan tersebut, wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi yang pada awalnya hanya meliputi 3 (tiga) kecamatan saja, berkembang menjadi 15 (lima belas) kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Rokan Hilir. Dimana ke-15 (lima belas) kecamatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kecamatan Kubu 2. Kecamatan Bagan Sinembah 3. Kecamatan Bangko 4. Kecamatan Bangko Pusako 5. Kecamatan Batu Hampar 6. Kecamatan Kubu Babusalam 7. Kecamatan Pasir Limau Kapas 8. Kecamatan Pekaitan 9. Kecamatan Pujud 10. Kecamatan Rantau Kopar 11. Kecamatan Rimba Melintang 12. Kecamatan Simpang Kanan 13. Kecamatan Sinaboi 14. Kecamatan Tanah Putih 15. Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan
17 PET WILYH KERJ KBUPTEN ROKN HILIR YNG MERUPKN WILYH KERJ KNTOR IMIGRSI KELS II BGNSIPIPI
18 E. Rumah Dinas dan Kendaraan Dinas Inventaris Barang Milik Negara rumah dinas dan kendaraan dinas di Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi meliputi : 1. Rumah Dinas sebanyak 05 (lima) unit dengan luas tanah 100 M 2 dan luas bangunan 70 M (empat) unit rumah dinas tersebut telah di renovasi pada tahun 2014 dan sisa 01 (satu) unit rumah dinas yang belum di renovasi rencananya akan di renovasi pada tahun 2015 dengan menggunakan DIP Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi Tahun nggaran 2015l; 2. Kendaraan Dinas yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi berjumlah total sebanyak 08 (delapan) unit kendaraan yang terdiri atas 03 (tiga) unit kendaraan roda empat dan 05 (lima) unit kendaraan roda dua.
19 F. Pelayanan Keimigrasian Statistik pelayanan keimigrasian bagi WNI dan WN di Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi bulan Januari s.d Nopember 2014 adalah sebagai berikut : 1. Statistik pelayanan keimigrasian bagi WNI (penerbitan paspor baru, pergantian habis masa berlaku, pergantian halaman penuh, pergantian hilang dan pergantian rusak) Bulan No. Jenis Pelayanan J F E M P M E J U J U G S E O K N O N B R R I N L U P T P 1. DPRI Baru Pergantian DPRI Habis Berlaku Pergantian DPRI Hal Penuh Pergantian DPRI Krn Rusak Pergantian DPRI Krn Hilang TOTL JNURI MEI SEPTEMBER DPRI BRU PERGNTIN DPRI HBIS BERLKU PERGNTIN DPRI HLMN PENUH PERGNTIN DPRI KREN HILNG PERGNTIN DPRI KREN RUSK
20 2. Statistik pelayanan keimigrasian bagi WN (perpanjangan ijin tinggal, kitas baru, perpanjangan kitas, kitap baru, perpanjangan kitap, alih status dari ijin tinggal kunjungan menjadi ijin tinggal terbatas, alih status dari ijin tinggal terbatas menjadi ijin tinggal tetap, avidafit dan pewarganegaraan) Bulan No. Jenis Pelayanan J F E M P M E J U J U G S E O K N O N B R R I N L U P T P 1. Itas Baru 1 Tahun Itas Perpanjangan 1 Tahun TOTL ITS Baru 1 Tahun ITS Perpanjangan 1 Tahun 1 0 Jan Feb Mar pr Mei Jun Jul gus Sept Okt Nop
21 3. Statistik lalu lintas orang dan kapal yang masuk maupun keluar wilayah Indonesia melalui TPI Bagansiapiapi Bulan No. Jenis Pelayanan J F E M P M E J U J U G S E O K N O N B R R I N L U P T P 1. Penyelesaian Keberangkatan Crew WNI 2. Penyelesaian Keberangkatan Crew WN 3. Penyelesaian Kedatangan Crew WNI 4. Penyelesaian Kedatangan Crew WN TOTL Jan Mar Mei Jul Sep Nop Penyelesaian Keberangkatan Crew WNI Penyelesaian Keberangkatan Crew WN Penyelesaian Kedatangan Crew WNI Penyelesaian Kedatangan Crew WN
22 III. Hambatan Dalam Pelaksanaan Tugas Hambatan yang dihadapi oleh Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari adalah sebagai berikut : 1. Masih banyaknya jabatan struktural di Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi yang tidak terisi (kosong), dimana jabatan struktural yang kosong tersebut adalah sebagai berikut : a. Kepala Sub Seksi Lalu Lintas Keimigrasian; b. Kepala Sub Seksi Status Keimigrasian; c. Kepala Sub Seksi Pengawasan Keimigrasian; d. Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian; e. Kepala Sub Seksi Informasi Keimigrasian; dan f. Kepala Sub Seksi Sarana Komunikasi Keimigrasian. 2. Dengan jumlah pegawai sebanyak 19 (sembilan belas) orang, mengakibatkan banyaknya pegawai yang rangkap tugas karena kurangnya jumlah SDM di Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi; 3. Kurangnya ketersediaan kendaraan dinas yang dapat mendukung tugas dan fungsi Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi, khususnya yang mendukung kegiatan pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi. Kabupaten Rokan Hilir yang merupakan wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi sebagian besar terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa, terutama di sepanjang Sungai Rokan hingga ke muaranya. Insfratruktur jalan yang menghubungi tiap kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir masih banyak yang tidak bagus, karena kontur tanah yang tidak stabil. Oleh karena itu perlunya kendaraan yang kokoh, kuat dan mampu menghadapi segala medan jalan guna menunjang tugas dan fungsi Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi, khususnya yang mendukung kegiatan pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapiapi.
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ha, terletak pada kordinat 101'21 BT. Batas Kabupaten Rokanbb
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881,59 km2 atau 888.159 ha, terletak pada kordinat 101'21 BT. Batas Kabupaten Rokanbb Hilir: - Sebelah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Sejarah Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau Indonesia. Ibukotanya terletak di Bagansiapiapi, kota terbesar,
Lebih terperinciPROFIL KANTOR IMIGRASI KELAS II DUMAI
PROFIL Visi Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum Misi Melindungi Hak Asasi Manusia Janji Layanan > Kepastian Persyaratan > Kepastian Waktu > Kepastian Biaya SEJARAH SINGKAT Kantor Imigrasi Dumai dulunya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau
34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan sebuah Kabupaten baru yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Dibentuk pada tanggal 4 Oktober
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. lintang utara dan hingga Bujur Timur. Dengan luas. wilayah 8.881, 59 km2 atau hektar.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Rokan Hilir 1. Letak dan Luas Kabupaten Rokan Hilir terletak pada koordinat 1014 sampai 2045 lintang utara dan 100017 hingga 101021 Bujur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah. Era Otonomi Daerah ditafsirkan sebagai penambahan. pelayanan prima kepada masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan tuntutan reformasi telah terjadi perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan Pemerintah di Daerah, perubahan tersebut di antaranya dengan lahirnya
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PEKAITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PEKAITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU BAIS KABUPATEN ROKAN HILIR
BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU BAIS KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a.
Lebih terperinciSex Ratio Kabupaten Rokan Hilir. Sex Ratio = 106. = 283,7 ribu orang. = 268,7 ribu orang
Sex Ratio Kabupaten Rokan Hilir Sex ratio penduduk Kabupaten Rokan Hilir adalah sebesar 106, yang berarti setiap 100 penduduk lakik-laki terdapat 100 penduduk perempuan atau terdapat 6 orang laki-laki
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA. 1. Sejarah singkat Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA 1. Sejarah singkat Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta Kantor Imigrasi Yogyakarta berdiri pada tanggal 01 April 1974. Semula Kantor Imigrasi Yogyakarta
Lebih terperinciIV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR
IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis dengan Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BAGANSINEMBAH RAYA DAN KECAMATAN BALAI JAYA KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA. A. Sejarah singkat Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta
digilib.uns.ac.id 10 BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA A. Sejarah singkat Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta Kantor Imigrasi Yogyakarta berdiri pada tanggal 01 April 1974. Semula
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PASAR TAHUN ANGGARAN 2012
PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PASAR TAHUN ANGGARAN 2012 Berdasarkan Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintahan,
Lebih terperinciPROFIL KANTOR IMIGRASI KELAS II SIAK SRI INDRAPURA KANTOR IMIGRASI KELAS II SIAK
PROFIL KANTOR IMIGRASI KELAS II SIAK SRI INDRAPURA SEJARAH SINGKAT Diawal Pemerintahan Republik Indonesia, Kabupaten Siak ini merupakan Wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung adalah salah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU. A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung.
BAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung. Letak astronomis Pengadilan Agama Ujung Tanjung Kabupaten
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-316.PR Tahun 1995 TENTANG SUMBER DATA, PENGOLAHAN DATA DAN PENYAMPAIAN LAPORAN
PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-316.PR.01.04 Tahun 1995 TENTANG SUMBER DATA, PENGOLAHAN DATA DAN PENYAMPAIAN LAPORAN I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan 1. Bahwa dengan ditetapkannya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.61/11/16/Th.XVIII, 01 November PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 52/09/16/Th.XVIII, 01 September PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA
Lebih terperinciBUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KARJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PROBOLINGGO
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., 2007 No. 42/08/16/Th.XVIII, 01 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2009 TENTANG WILAYAH KERJA DAN WILAYAH PENGOPERASIAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PRIGI MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.1834, 2015 KEMENKUMHAM. TPI. Masuk dan Keluar. Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1834, 2015 KEMENKUMHAM. TPI. Masuk dan Keluar. Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017
Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan, us No. 54/10/16/Th.XIX, 02 Oktober BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan us
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN
Lebih terperinciPROVINSI SUMATERA BARAT PROVINSI RIAU PROVINSI JAMBI RUDENIM PEKANBARU
RUMAH DETENSI IMIGRASI PEKANBARU JL. O K M JAMIL NO. 2A PEKANBARU TELP / FAX No. (0761)35604 e-mail : rudenimpku@yahoo.com SEJARAH SINGKAT Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1992 tentang Keimigrasian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA DESEMBER 2011
P BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 10/02/12 Th. XV, 01 Februari 2012 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA DESEMBER 2011 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas daripada luas daratannya. Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah lima
Lebih terperinciREVISI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG /JASA DI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2011
REVISI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG /JASA DI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2011 NO KEGIATAN LOKASI PEKERJAAN PERKIRAAN NILAI PEKERJAAN 1 2 1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah ± KM2. Terbentuknya Kecamatan Tampan ini terdiri dari beberapa
17 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Kecamatan Tampan Pekanbaru A. Letak dan Geografis Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kecamatan yang terbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987,
Lebih terperinciBAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA
BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 23/05/16/Th.XIX, 02 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinci- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG
- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya 60 km. Kota ini berada ditepi Sungai Asahan, sebagai salah satu sungai terpanjang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.627, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Kantor Kesyahbandaran. Utama. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 34 TAHUN 2012 TENTANG
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 24/05/16/Th.XVIII, 02 Mei PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET Jumlah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 56/10/16/Th.XVIII, 01 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota
BAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Geografis Kota Bandar Lampung 1. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Lampung,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Rokan Hilir menjelaskan kondisi umum Kabupaten Rokan Hilir yang mencakup: kondisi geografis dan administratif, demografi, keuangan dan perekonomian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.69/12/16/Th.XVIII, 01 Desember PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR DINAS PENDAPATAN JL. KECAMATAN BATU VI BAGAN PUNAK BAGANSIAPIAPI
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR DINAS PENDAPATAN JL. KECAMATAN BATU VI BAGAN PUNAK BAGANSIAPIAPI NO RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN
Lebih terperinciBAB III OBYEK LAPORAN KKL. diberdayakan, antara lain menyangkut Sumber Daya Air, Sumber Daya Alam dan
BAB III OBYEK LAPORAN KKL 3.1 Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat Letak Geografis Provinsi Jawa Barat salah satu provinsi si Indonesia yang memiliki alan dan pemandangan yang indah serta memiliki berbagai
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PADANG
427 PADANG KOTA TERCINTA PEMERINTAH KOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA PADANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041),
BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT/PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.12/MEN/2009 TENTANG WILAYAH KERJA DAN WILAYAH PENGOPERASIAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI SUNGAILIAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinciGUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA
1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.14/MEN/2009 TENTANG WILAYAH KERJA DAN WILAYAH PENGOPERASIAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TELUK BATANG MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.
51 IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat daya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nangka, semangka, melon, cabai dan sebagainya. Akibat serangan hama ini
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalat buah (Diptera: Tephritidae) merupakan hama yang banyak menimbulkan kerugian pada tanaman hortikultura, baik yang dibudidayakan secara luas maupun tanaman pekarangan
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinciLAPORAN PENDAMPINGAN RZWP3K PROVINSI RIAU 2018
LAPORAN PENDAMPINGAN RZWP3K PROVINSI RIAU 2018 Rapat Penyelerasan, Penyerasian dan Penyeimbangan antara RZWP3K Provinsi Riau dengan RTRW Provinsi Riau dan Penyepakatan Peta Rencana Alokasi Ruang RZWP3K
Lebih terperinciKEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN NOMOR:
Lebih terperinciRevolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurun waktu 1945-1949, merupakan kurun waktu yang penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Karena Indonesia memasuki babakan baru dalam sejarah yaitu masa Perjuangan
Lebih terperinci2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1867, 2016 KEMENHUB. Pelabuhan Laut. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 146 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE
- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, LEMBAGA
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan pelabuhan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN, SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 65/11/12/Thn. XVIII, 2 November 215 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA SEPTEMBER 215 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH TAHUN 2014 YANG TELAH DITETAPKAN DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI RIAU
PERATURAN DAERAH TAHUN 2014 YANG TELAH DITETAPKAN DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI RIAU No Provinsi/Kabupaten/Kota No Judul Peraturan Daerah Ditetapkan 1. Provinsi Riau 1. Peraturan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/01/62/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama November, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 15.421 Orang dan 134.810 Orang.
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan September 2017
Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan, ember No. 58/11/16/Th.XIX, 01 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2016
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 23/5/12/Thn. XIX, 2 Mei 216 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 216 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/12/62/Th.X, 1 Desember PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Oktober, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing Masing 19.470 Orang dan 136.444 Orang.
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
48 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA IV.1 Kondisi Wilayah Studi Trase jalur Kereta Api yang akan direncanakan sebagian berada dalam Propinsi Sumatera Utara, tepatnya di wilayah Kabupaten Labuhan Batu,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.08/MEN/2009 TENTANG WILAYAH KERJA DAN WILAYAH PENGOPERASIAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Bengkalis Kabupaten Bengkalis adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau dengan ibukota Bengkalis yang berada di Pulau Bengkalis, terpisah
Lebih terperinciBUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMBAWA DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang tetap terpeliharanya
Lebih terperinciGLOSARIUM. : Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian : Kartu Izin Tinggal Terbatas
GLOSARIUM FIFO Kanim Polonia Kanwil Kemenkumham Kasi. Insarkom Kasi. Lantuskim Kasi. Statuskim Kasi. Wasdakim KITAP KITAS Pusdakim Rudenim SIMKIM SOP SPRI TPI UPT : First In First Out : Kantor Imigrasi
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
44 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Selat Malaka Perairan Selat Malaka merupakan bagian dari Paparan Sunda yang relatif dangkal dan merupakan satu bagian dengan dataran utama Asia serta
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2014
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/5/12 Th. XVII, 1 Mei 214 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 214 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dumai merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur propinsi Riau. Dumai merupakan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pemekaran Kota Dumai Dumai merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur propinsi Riau. Dumai merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Diresmikan sebagai
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.11/MEN/2009 TENTANG WILAYAH KERJA DAN WILAYAH PENGOPERASIAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN BANDAR UDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN BUPATI NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PADA
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang
Lebih terperinciSTRUKTUR JABATAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIREBON
STRUKTUR JABATAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIREBON KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM SEKRETARIAT DAERAH KOTA CIREBON IV/a S1 KASUBAG PERTANIAN, PERIKANAN DAN
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BULUNGAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 36/7/12/Thn. XIX, 1 Juli 216 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 216 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 2/4/12/Thn.XX, 3 April 217 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 217 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, NOVEMBER 2016
No. 04/01/17/Th.IV, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, NOVEMBER 2016 A. TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR DAN RATA-RATA LAMA MENGINAP
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19
BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Tinjauan Kota Pekanbaru 1. Letak dan Luas Kota Pekanbaru terletak antara 101 14-101 34 Bujur Timur dan 0 25-0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Imigrasi. Rumah Detensi.
No.284, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Imigrasi. Rumah Detensi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-11.OT.01.01TAHUN 2009 TENTANG
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp)
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp) Daerah Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Duri adalah Ibu Kota Kecamatan Mandau, Kabupaten
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016
No. 66/12/Th. VII, 1 Desember 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Oktober 2016 tercatat US$ 32,92 juta atau mengalami peningkatan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa angkutan di perairan selain mempunyai peranan yang strategis dalam
Lebih terperinciIndonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL, CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PERSONIL NON PNSD DI
Lebih terperinci