ANALISIS PENGGUNAAN FUNGSI SETSUZOKUJOSHI KEDO DALAM NOVEL REAL WORLD KARYA NATSUO KIRINO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGGUNAAN FUNGSI SETSUZOKUJOSHI KEDO DALAM NOVEL REAL WORLD KARYA NATSUO KIRINO"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGGUNAAN FUNGSI SETSUZOKUJOSHI KEDO DALAM NOVEL REAL WORLD KARYA NATSUO KIRINO SUSAN JAYANTI Binus University, Jl. Kb. Jeruk Raya No. 27, Kb. Jeruk, Jakarta Barat , (Susan Jayanti, Dra. Nalti Novianti, S.S, M.Si) Abstrak Penelitian ini menjelaskan fungsi partikel kedo dalam novel Jepang berjudul Real World karya Natsuo Kirino. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif. Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data partikel kedo yang ada di dalam novel Real World dan diterapkan dengan teori ~kedo dari Otani Masanori. Fungsi fungsi kedo berdasarkan teori adalah sebagai kata sambung, sebagai subjek pembicaraan, dan sebagai partikel akhiran yang terbagi menjadi dua, yaitu sebagai modalitas dan sebagai bentuk penyingkatan kata yang tidak diungkapkan. Disimpulkan, seluruh fungsi kedo dalam teori Kedo berdasarkan Otani Masanori dalam korpus data novel Real World ditemukan. Kata Kunci : partikel, Kedo, kata sambung, subjek pembicaraan, partikel akhiran, modalitas, penyingkatan kata, Natsuo Kirino. Abstract This research deploys the function of particle ~kedo in Japanese Novel Real World by Natsuo Kirino. Research methods applied were qualitative methods. Analysis was done by collecting particle kedo s data in Real World Novel and applied to kedo s theory from Otani Masanori. Based from the theory, functions of kedo are as a conjunctive, as the subject, and particle suffix, which is divided into two, as modality and as a condensation form. It is concluded that all the kedo function in Masanori Otani s theory was found in Real World Novel as corpus data. Keyword : particle, Kedo, subject, particle suffix, modality, condensation form, Natsuo Kirino. PENDAHULUAN Linguistik merupakan dasar ilmu bahasa yang diperlukan untuk meneliti suatu bahasa. Kata Linguistik berasal dari bahasa Latin yang berarti bahasa. Secara umum, linguistik diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Manusia tidak pernah lepas dari yang namanya berkomunikasi. Sebagai makhluk sosial, dengan cara berkomunikasilah, seseorang dapat menyampaikan sesuatu kepada yang lain. Menurut Effendy (2006:5) secara paradigmatik, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain, untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.

2 Dalam kehidupan dapat dirasakan betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berinteraksi dengan yang lain dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh. Pengertian bahasa menurut Keraf (2001:1) adalah bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat (Irianti,2004:1). Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai karakteristik khusus. Ciri-ciri umum bahasa Jepang menurut Iwao (2000:2) adalah jenis kata, urutan kata, predikat, partikel (joshi) dan penghilangan. Bahasa Jepang memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Struktur kalimat bahasa Indonesia mempunyai pola S-P-O, sedangkan struktur kalimat bahasa Jepang berpola S-O-P. Tak hanya pola struktur kalimat saja, kelas kata dalam bahasa Jepang juga memiliki perbedaan. Salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang adalah Joshi atau partikel, yang berperan sebagai kerangka dalam membentuk suatu kalimat. Joshi tidak dapat berdiri sendiri sebagai suatu kata, apalagi sebagai satu kalimat. Joshi akan menunjukkan maknanya apabila sudah dipakai setelah kelas kata lain yang dapat berdiri sendiri sehingga membentuk sebuah kalimat. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis tentang fungsi kedo. Dalam bahasa Indonesia, kedo memiliki makna yang sama seperti keredomo yaitu tetapi. Penulis menggunakan novel Real World karya Natsuo Kirino. Penulis tertarik menggunakan novel ini karena terdapat banyak setsuzokujoshi kedo yang dapat mendukung penelitian ini. Penulis juga menggunakan teori Hinshi, teori Joshi, teori setsuzokujoshi, dan teori kedo sebagai acuan utama dalam penelitian ini. Dengan menggunakan teori-teori yang ada, penulis akan menghubungkannya dengan analisis data yang ada pada bab 3. Penulis akan memasukkan dan mengklasifikasikan kalimat yang menggunakan setsuzokujoshi kedo yang ada dalam novel Real World menurut fungsinya. Kemudian penulis akan menganalisis kalimat per kalimat menurut situasi dan kondisi yang ada di dalam novel tersebut. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah meneliti fungsi setsuzokujoshi kedo dalam novel Jepang berjudul Real World karya Natsuo Kirino. Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada bahasan yang berhubungan dengan fungsi dari partikel kedo dengan menggunakan teori hinshi menurut Iori, teori Joshi menurut Masuoka dan Takubo, teori setsuzokujoshi menurut Masuoka dan Takubo, dan teori kedo menurut Otani Masanori yang ada pada kalimat bahasa Jepang dalam novel Real World karya Natsuo Kirino. Penelitian ini bertujuan untuk lebih memahami fungsi-fungsi dari setsuzokujoshi kedo dalam kalimat bahasa Jepang. Diharapkan juga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat menambah dan memperdalam pemahaman fungsi setsuzokujoshi kedo dalam kalimat bahasa Jepang. 1. Setsuzokujoshi Setsuzokujoshi merupakan salah satu jenis joshi yang berfungsi menghubungkan antar kata maupun kalimat. Masuoka dan Takubo (2000:51) mengemukakan 語と語 節と節を接続する助詞を 接続助詞 と呼ぶ Partikel yang menghubungkan kalimat dengan kalimat, kata dengan kata, disebut sebagai setsuzokujoshi. 2. Teori Fungsi Setsuzokujoshi Menurut Otani, fungsi ~kedo terbagi menjadi 3, yaitu : a. Sebagai kata sambung

3 Yang menyambungkan klausa bagian depan dan klausa bagian belakang yang mempunyai hubungan sebab akibat. Contoh : お腹が痛い 頑張ります Walaupun perut sakit, bersemangatlah. b. Sebagai subjek Menunjuk pada subjek pembicaraan. Contoh : 日本で太陽といえば赤色だ アメリカでは赤色じゃない Di Jepang matahari dilukiskan dengan warna merah, tetapi di Amerika bukan dengan warna merah. c. Sebagai partikel akhiran Fungsi ini terbagi menjadi 2, yaitu sebagai modalitas dan sebagai bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung. Sebagai modalitas, berkedudukan di akhir kalimat dan tidak mempengaruhi arti pada kalimat tersebut. Contoh : あーあ 合格するといいんだ Aah, dan aku berharap dapat lulus. Sebagai bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung. Contoh: あのう これ貸して欲しいんだ 1. おそらく駄目だろうから無理にはお願いしないよ 2. もし駄目ならば その時は諦めるよ 3. 駄目かな? Terjemahan: Hmm.. dan aku ingin meminjam itu sih, 1. Walaupun sepertinya tidak boleh, aku ingin tetap meminjamnya. 2. Jika tidak boleh, aku tidak akan meminjamnya. 3. Tetap tidak boleh ya? METODE PENELITIAN Penulis menggunakan metode kepustakaan sebagai metode pengumpulan data, lalu menerapkan pendekatan kualitatif untuk menentukan sumber data yang diperoleh. Sumber data tersebut berasal dari novel Real World karya Natsuo Kirino, seorang novelis Jepang terkenal yang terbit pada tahun Penulis menggunakan metode deskriptif analitis untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul. Dari data-data yang telah terkumpul, penulis akan melakukan klasifikasi, kemudian data tersebut akan dikaji dan dicocokan dengan teori. Setelah menganalisis, penulis menarik kesimpulan yang akan digunakan sebagai kesimpulan akhir dari penelitian ini. Penulis menggunakan buku-buku teori bahasa Jepang dan menggunakan internet untuk mendukung penelitian ini.

4 HASIL DAN BAHASAN Data 1 Fungsi 1 Situasi: Ketika Toshi sedang berada dalam perjalanan ke sekolah musim panasnya yang berada di dekat pintu keluar sebuah stasiun besar yang terhubung dengan jalur Chuo. Toshi sedang memikirkan tentang Worm, tepatnya mengenai suara yang ia dengar di sebelah rumahnya, dan ia menyadari bahwa ia telah didekati oleh seseorang dengan papan clip di tangannya yang akan meminta untuk mengisi sebuah kuisioner. Karena didesak untuk mengisi, karena itu Toshi menggunakan nama palsu yang rupanya mulai dianggap sebagai nama kedua baginya. Kutipan: あまり嘘を吐き慣れないので最初はうわずったもんだ ホリニンナ という名前でずっと通しているうちに あたしの第二の名前みたいに心も体もなじんでしまった ( 19ページ ) Analisis: Amari uso wo tsukinarenai node saisho ha uwazutta mondakedo, [Hori Ninna] toiu namae de zutto tooshite iru uchini, atashi no dai ni no namae mitai ni kokoro mo karada mo najin de shimatta. (Kirino, 2006:19) Pertama kali aku melakukannya, aku merasa gugup tentang berbohong, tetapi setelah menggunakan nama Ninna Hori, nama itu mulai terasa seperti nama kedua. Setsuzokujoshi menurut Masuoka dan Takubo (2000, hal.51) adalah 語と語 節と節を接続する助詞を 接続助詞 と呼ぶ yang diartikan bahwa setsuzokujoshi adalah partikel yang menghubungkan kalimat dengan kalimat, kata dengan kata. Kalimat 1 Kalimat 2 あまり嘘を吐き慣れないので最初はうわずったもんだ ホリニンナ という名前でずっと通しているうちに あたしの第二の名前みたいに心も体もなじんでしまった Induk Kalimat Anak Kalimat あまり嘘を吐き慣れないので最初はうわずったもんだ ホリニンナ という名前でずっと通しているうちに あたしの第二の名前みたいに心も体もなじんでしま

5 Pertama kali aku melakukannya, aku merasa gugup tentang berbohong tetapi った Setelah menggunakan nama Ninna Hori, nama itu mulai terasa seperti nama kedua. Tabel Tabel Pembentukan Setsuzokujoshi ~kedo pada Data Satu Fungsi Satu Sebagai Kata Sambung Dalam kalimat ini, cara pembentukan setsuzokujoshi ~kedo adalah dengan menggunakan bentuk ta pada kata uwazu, kemudian diikuti dengan setsuzokujoshi ~kedo. Seperti yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (2000:51-52), setsuzokujoshi ~kedo termasuk ke dalam juzokusetsuzokujoshi yang menghubungkan bentuk ta dan bentuk dasar dari predikat. Bentuk ta dari kalimat pertama, あまり嘘を吐き慣れないので最初はうわずったもんだ adalah uwazutta dan diikuti oleh kalimat kedua adalah ホリニンナ という名前でずっと通しているうちに あたしの第二の名前みたいに心も体もなじんでしまった yang disambungkan dengan setsuzokujoshi ~kedo. Otani (2003:88) menyatakan bahwa setsuzokujoshi ~kedo digunakan sebagai kata sambung yang menyambungkan klausa bagian depan dengan klausa bagian belakang yang mempunyai hubungan sebab akibat. Bentukan sebab akibat yang ada pada kalimat diatas, dijelaskan pada kalimat berikutnya. Bahwa setelah penutur menggunakan nama Ninna Hori, dia menjadi seorang yang percaya diri dan tidak merasa kalau nama itu adalah nama orang lain, melainkan namanya sendiri. Seperti pada situasi diatas, penutur memilih menggunakan Ninna Hori dibandingkan nama sebenarnya saat diminta untuk mengisi kuisioner. Bagi Toshi, dunianya terlalu simple, terlalu biasa-biasa saja, terlalu membosankan dan tidak berguna. Yang dapat ia lakukan adalah dengan mempunyai nama lain, Ninna Hori agar ia tidak merasa dunianya seperti itu. Subjek yang sama di dalam kalimat ini adalah Toshi. Pada kalimat pertama menjelaskan bahwa Toshi saat pertama kali melakukan kebohongan, ia merasa gugup. Sedangkan kalimat kedua menjelaskan bahwa setelah berulang kali menggunakan nama Ninna Hori sebagai nama palsu, ia merasa nama itu seperti nama asli yang dipakainya. Oleh karena itu, penggunaan setsuzokujoshi ~kedo pada kalimat ini bermakna sebagai tetapi, yang menyambungkan kedua klausa yang memiliki hubungan sebab akibat. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tabel untuk membuktikan bahwa setsuzokujoshi ~kedo dalam kalimat ini berfungsi sebagai kata sambung. Situasi awal pada induk kalimat 1. Gugup karena tidak pernah berbohong 2. Takut ketahuan 3. Tidak merasa percaya diri

6 (Sumber : Kirino, 2006:55) Tabel Tabel Pembuktian Penggunaan Setsuzokujoshi ~kedo pada Data Satu Fungsi Satu Sebagai Kata Sambung Untuk menghubungkan kedua kalimat yang maknanya saling bertolak belakang, maka diperlukan partikel penghubung atau setsuzokujoshi ~kedo pada kedua kalimat di atas. Setsuzokujoshi ~kedo pada kalimat ini berfungsi sebagai kata sambung yang menyambungkan klausa depan dengan klausa belakang, dimana kedua kalimat bila disambungkan akan mempunyai hubungan sebab akibat. Induk kalimat pada kalimat ini adalah あまり嘘を吐き慣, dimana kalimat ini menjelaskan bahwa Toshi tidak pernah berbohong れないので最初はうわずったもんだ mengakibatkan merasa gugup, takut akan ketahuan, dan khawatir ketika akan berbohong, disambungkan setsuzokujoshi ~kedo yang memiliki makna tetapi dengan kalimat kedua yang berbunyi ホリニンナ という名前でずっと通しているうちに あたしの第二の名前みたいに心も体もなじんでしまった menjelaskan akibat bahwa setelah sering berbohong menggunakan nama Ninna Hori, Toshi merasa nama tersebut menjadi seperti nama kedua baginya. Data 1 Fungsi 2 Situasi: Ketika Yuuzan masih duduk di bangku SMP, ibunya meninggal setelah sekian lama dirawat di rumah sakit. Kemudian Yuuzan tinggal bersama dengan ayah dan kakek neneknya. Semenjak ibunya meninggal, Yuuzan berubah mulai berkelakuan eksentrik, lebih bersikap seperti laki-laki. Kepribadian dan cara bicaranya pun tampak seperti laki-laki. Karena itu, Terauchi menganggap Yuuzan pasti seorang lesbian yang menurut Toshi tidak kelihatan seperti itu. Kutipan: Analisis: Situasi akhir pada induk kalimat setelah memakai nama Ninna Hori 1. Percaya diri 2. Sudah merasa seperti nama sendiri 3. Tidak merasa gugup dan takut lagi テラウチが ユウザンてレズじゃねか と言ったことがある あたしにはぴんと来なかった Terauchi ga [yuuzan te rezu jyaneka] to itta koto ga aru kedo, atashi ni ha pin to konakatta. (Kirino, 2006:16) Terauchi mengatakan bahwa Yuuzan pasti seorang lesbian, tetapi aku tak benar-benar melihatnya. Pada situasi di atas, dapat dilihat bahwa Yuuzan adalah subjek pembicaraan dari dua orang berbeda. Terauchi mengatakan bahwa Yuuzan merupakan seorang lesbian, sedangkan Toshi tidak melihat bahwa Yuuzan seperti itu, sehingga dibutuhkan kata penyambung atau setsuzokujoshi ~kedo untuk menggabungkan kedua kalimat.

7 Setsuzokujoshi adalah salah satu jenis joshi yang dipakai setelah yoogen (dooshi, i-keiyoshi, nakeiyooshi) atau setelah jodoshi yang berfungsi untuk melanjutkan kata-kata yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. テラウチが ユウザンてレズじゃねか と言ったことがある あたしにはぴんと来なかった Kalimat 1 Kalimat 2 テラウチが ユウザンてレズじゃねか と言ったことがある あたしにはぴんと来なかった Terauchi mengatakan Yuuzan pasti seorang lesbian Tetapi Aku tidak membayangkannya seperti itu Tabel Tabel Pembentukan Setsuzokujoshi ~Kedo pada Data Dua Fungsi Dua Sebagai Subjek Pembicaraan Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tabel pembuktian bahwa setsuzokujoshi ~kedo yang menunjuk pada subjek dengan makna tetapi. Situasi pada kalimat 1 Menurut Terauchi : Yuuzan pasti seorang lesbian Situasi pada kalimat 2 Menurut Toshi : Yuuzan tidak kelihatan seperti lesbian Tabel Tabel Pembuktian Penggunaan Setsuzokujoshi ~Kedo pada Data Dua Fungsi Dua sebagai Subjek Pembicaraan

8 Otani (2003:89) mengategorikan salah satu fungsi setsuzokujoshi ~kedo sebagai subjek yang menunjuk pada subjek pembicaraan. Hal ini didukung oleh Tagashira (2003:301) yang mengatakan bahwa 談話主題の導入 : 話題の移行 主題の提示する yang artinya pengenalan subjek wacana : perubahan topik atau subjek yang disajikan. Pada kalimat di atas, dapat kita lihat bahwa subjek yang sedang dibicarakan adalah Yuuzan. Pada kalimat pertama yang berbunyi テラウチが ユウザンてレズじゃねか と言ったことがある, yang berarti Terauchi mengatakan bahwa Yuuzan adalah seorang lesbian. Sedangkan kalimat kedua, あたしにはぴんと来なかった menyatakan bahwa Toshi tidak melihat Yuuzan seperti itu. Untuk menggabungkan kedua kalimat dengan satu subjek yang sama diatas maka dibutuhkan setsuzokujoshi ~kedo yang bermakna tetapi. Pada situasi di atas, subjek pembicaraan menunjuk pada Yuuzan yang diduga merupakan lesbian oleh Terauchi. Terauchi dapat mengatakan bahwa Yuuzan adalah seorang lesbian karena melihat kepribadian dan cara bicara Yuuzan yang seperti laki-laki, sehingga Terauchi menyimpulkan bahwa Yuuzan adalah seorang lesbian. Tak hanya Terauchi, Worm pun merasa Yuuzan seperti seorang laki-laki karena ketika berbicara di telepon, Yuuzan berbicara seperti laki-laki dan ketika bertemu Yuuzan berpakaian seperti laki-laki. Sedangkan Toshi yang mengetahui Yuuzan berubah semenjak kematian ibunya, tidak berpikir demikian. Data 1 Fungsi 3 Situasi: Ketika akan berangkat ke sekolah musim panas, Toshi mendengar suara bantingan pintu dari rumah tetangga sebelah dan melihat pintu pagar terbuka. Seseorang yang keluar ternyata adalah Worm. Worm terlihat senang dan bersemangat, tetapi Toshi merasa aneh, seperti ia melihat sesuatu yang tidak boleh ia lihat. Ketika Worm menyapanya, Toshi merasa harus menanyakan tentang apa yang ia dengar tadi. Kutipan : さっき お宅から大きな音が聞こえてびっくりしたんだ [sakki, otaku kara ookina oto ga kikoete bikkuri shitandakedo.] (Kirino, 2006:17) Aku mendengar suara keras dari rumahmu tadi dan itu membuatku terkejut. Analisis : Menurut Shirakawa (1996:16) setsuzokujoshi ~kedo sebagai partikel akhir berfungsi untuk memperlihatkan bagaimana kondisi atau informasi kepada petutur atau pendengar. Setsuzokujoshi ~kedo pada data di atas berfungsi untuk memperlihatkan kondisi atau ekspresi kaget yang dirasakan oleh penutur kepada pendengar. Berikut ini adalah tabel pembentukan setsuzokujoshi ~kedo pada kalimat diatas yang berfungsi sebagai modalitas. さっき お宅から大きな音が聞こえてびっくりしたんだですです さっき お宅から大きな音が聞こえてびっくりしたんだ Tabel Tabel Pembentukan Setsuzokujoshi ~Kedo pada Data Satu Fungsi Tiga Sebagai Modalitas Menurut Otani (2003:91) ~kedo sebagai modalitas tidak mempengaruhi arti pada kalimat tersebut. Hal ini dapat dilihat pada kalimat diatas, bahwa ~kedo sebagai kata pengganti tanpa menggeser arti kalimat.

9 Berikut tabel pembuktian yang menjelaskan bahwa setsuzokujoshi ~kedo berfungsi sebagai modalitas. さっき お宅から大きな音が聞こえてびっくりしたんだですです Aku mendengar suara keras dari rumahmu tadi dan itu membuatku terkejut. さっき お宅から大きな音が聞こえてびっくりしたんだ Aku mendengar suara keras dari rumahmu tadi dan itu membuatku terkejut. Tabel Tabel Pembuktian Penggunaan Setsuzokujoshi ~Kedo pada Data Satu Fungsi Tiga sebagai Modalitas Dapat dilihat dari tabel pembuktian diatas, bahwa ~kedo sebagai modalitas atau kata pengganti berkedudukan di akhir kalimat dan tidak mempengaruhi arti pada kalimat tersebut. Setsuzokujoshi ~kedo berfungsi sebagai pengganti kata です atau yang disebut dengan kopula dalam sebuah kalimat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kopula (1991:525) adalah verba yang menghubungkan subjek dengan komplemen. Sehubungan dengan fungsi ~kedo sebagai modalitas pada kalimat diatas menggambarkan sikap atau ekspresi pembicara yang terkejut kepada pendengar karena kejadian yang terjadi sebelumnya (Isao,2001:166). Pada kalimat diatas, さっき お宅から大きな音が聞こえてびっくりしたんだ berarti aku mendengar suara keras dari rumahmu tadi dan itu membuatku terkejut. Dengan adanya ~kedo atau tidak ada ~kedo pada akhir kalimat tidak mempengaruhi kalimat tersebut. Data 1 Fungsi 4 Situasi : Ketika dalam perjalanan ke sekolah musim panas, Toshi memikirkan tentang Worm dan kejadian tadi yang sempat ia dengar ketika ia baru keluar dari rumah. Ia tidak menyadari bahwa seorang petugas kuisioner dengan papan klip menghampiri untuk memintanya mengisi kuisioner. Karena sedang terburu-buru, Toshi berusaha untuk menolaknya. Kutipan : 急いでいるんです Menyatakan sikap atau ekspresi keterkejutan [Isoide irundesu kedo ] (Kirino, 2006:18) Tetapi aku sedang terburu-buru Analisis : Menurut Otani (2003:91) setsuzokujoshi ~kedo sebagai partikel akhiran yang berkedudukan di akhir kalimat, memiliki fungsi sebagai bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung. Pada situasi diatas, digambarkan bahwa Toshi sedang terburu-buru dalam perjalanan ke sekolah musim panasnya dihampiri oleh seseorang yang meminta untuk mengisi sebuah kuisioner. Toshi pun memberi jawaban

10 dengan maksud menolak yang masih bernada menggantung tanpa mengungkapkan kalimat yang ada dalam pikirannya. Berikut adalah tabel pembentukan setsuzokujoshi ~kedo dimana berfungsi sebagai bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung. 急いでいるんです 急いでいるんです Tabel Tabel Pembentukan Setsuzokujoshi ~kedo pada Data Satu Fungsi Tiga Sebagai Bentuk Penyingkatan Pembentukan setsuzokujoshi ~kedo pada kalimat diatas adalah dengan menghilangkan bentuk ~masu dan menggantinya dengan partikel ~kedo yang diikuti dengan titik-titik sebagai tanda bahwa yang masih ada kata-kata yang tidak ingin diungkapkan secara langsung. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tabel pembuktian bahwa setsuzokujoshi ~kedo yang berfungsi sebagai bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung. Sedang terburu-buru Tetapi aku sedang terburu-buru Ingin mengungkapkan penolakan untuk mengisi kuisioner Tabel Tabel Pembuktian Penggunaan Setsuzokujoshi ~kedo pada Data Satu Fungsi Tiga sebagai Bentuk Penyingkatan Otani (2003:91) mengklasifikasikan setsuzokujoshi ~kedo sebagai partikel akhir memiliki dua fungsi, yang salah satunya merupakan sebagai bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung. Hal ini didukung oleh Park (2008:261) yang mengatakan salah satu fungsi ~kedo adalah 自分の意見をぼかすための曖昧的な用法 yang berarti digunakan untuk menandakan kalimat atau pendapat yang samar-samar.

11 Pada tabel diatas terdapat kalimat dengan nada yang menggantung menandakan bahwa ada kata-kata lanjutan yang tidak diungkapkan oleh si penutur. Kalimat diatas yang berbunyi 急いでいるんです menjelaskan bahwa penutur menolak untuk mengisi kuisioner dan setsuzokujoshi ~kedo menekankan pengungkapan bahwa ia sedang dalam situasi terburu-buru tanpa melanjutkan kalimat selanjutnya. Penulis menemukan ketiga fungsi setsuzokujoshi kedo yang dimukakan oleh Otani Masanori (2003, hal 89-91) dalam novel Real World karya Natsuo Kirino. Berikut tabel kesimpulan dari fungsi setsuzokujoshi kedo yang sudah dianalisis oleh penulis dalam bab 4. Data Jumlah Fungsi 1 Sebagai kata sambung 7 data Hal. 19, 19, 20, 56, 84, 168, dan 171 Fungsi 2 Sebagai subjek pembicaraan 11 data Hal. 9, 16, 21, 22, 56, 80, 85, 94, 100, 162, dan 162 Fungsi 3 Sebagai partikel akhiran 12 data Modalitas (9) Hal. 17, 45, 74, 94, 144, 162, 166, 166, dan 171 Bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung (3) Hal. 18, 45, dan 232 Total 30 data Tabel 4.4 Tabel Kesimpulan

12 SIMPULAN DAN SARAN Setelah menganalisis fungsi setsuzokujoshi ~kedo dalam novel Real World karya Natsuo Kirino, penulis menemukan ketiga fungsi setsuzokujoshi ~kedo dalam penelitian ini, yaitu: 1. Sebagai subjek Menunjuk kepada subjek pembicaraan. Jumlah data yang sesuai dengan fungsi ini dan yang paling banyak ditemukan oleh penulis adalah 11 data. 2. Sebagai partikel akhiran ~kedo sebagai partikel akhiran terbagi lagi menjadi menjadi 2, yaitu sebagai modalitas yang berkedudukan di akhir kalimat serta tidak mempengaruhi arti pada kalimat tersebut, dan sebagai bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung. Penulis menemukan 9 data yang sesuai dengan fungsi sebagai modalitas dan 3 data yang sesuai dengan fungsi sebagai bentuk penyingkatan dari kalimat yang tidak diungkapkan secara langsung. 3. Sebagai kata sambung Yang menyambungkan satu kalimat dengan kalimat lain yang mempunyai hubungan sebab akibat. Pada novel Real World sebagai korpus data, penulis menemukan 7 data yang termasuk dalam fungsi ini. Pada penelitian ini, penulis hanya menganalisis fungsi partikel kedo yang sebagai setsuzokujoshi mempunyai makna tetapi. Dalam novel Jepang yang berjudul Real World ini, penulis juga banyak menemukan partikel yang termasuk dalam setsuzokujoshi selain kedo yang bermakna sama dengan setsuzokujoshi ~kedo. Partikel ~kedo juga memiliki kesamaan makna dengan ~shikashi, ~keredomo dan ~demo sehingga untuk penelitian selanjutnya, dapat diteliti fungsi fungsi dari setsuzokujoshi lainnya. REFERENSI Chandra,T.(2009). Nihongo no joshi.jakarta: Evergreen Chino,Naoko.(2002). Partikel Penting Bahasa Jepang.Japan: Power of Japanese series. Debby Analisis Fungsi Setsuzokujoshi Tsutsu dalam Novel Omoidasu Koto Nado karya Natsume Soseki. Jakarta : Binus University Gorys, Keraf Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah. Harimurti,Kridalaksana.(1994).Fungsi Bahasa dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka. Kirino, Natsuo. (2006).Real World. Tokyo: Ltd.Shueisha. Kirino, Natsuo. (2008). Real World. New York : Random House, Inc. Okutsu, Keiichiro, et al. Iwayuru Nihongo Joshi no Kenkyuu. Tokyo: Bonjinsha, Otani, Masanori. (2003). Syutaika ni sekisuru ikousatsu: Setsuzokujoshi kedo no baai.

13 diakses 16 Maret 2015 dari Saegusa, Reiko. (2007). Hanashi Kotoba ni Okeru [Ga][Kedo]Rui no Youhou. Diakses 16 Maret 2015 dari u.ac.jp/rs/bitstream/10086/14360/1/ryugaku pdf Tagashira, Miki. (2003). Setsuzokujoshi Kedo no Onchou to Imi Youhou ni Kansuru Yobiteki Kousatsu. Diakses pada 13 Maret 2015 dari RIWAYAT PENULIS Susan Jayanti lahir di kota Jakarta pada tanggal 12 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Sastra Jepang tahun 2015.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Hinshi Secara umum, pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan Hinshi. Menurut Iori, et al. (2000:340) menyatakan bahwa: 品詞とは文の中での働きと活用のしかたで分類した語のグループです yang

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Untuk berkomunikasi antar sesama, manusia menggunakan bahasa. Menurut Sutedi, bahasa digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial memegang peranan yang sangat penting. Komunikasi yang baik perlu mempertimbangkan sikap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO 2.1 Pengertian Partikel Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berdiri sendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. Begitu pula dalam bahasa Jepang yang memiliki ciri khusus. Salah satu ciri khusus tersebut

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori

Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori Bab 2 Landasan Teori Dalam penulisan skripsi pada bab ini, penulis akan menguraikan teori yang akan digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori yang digunakan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat pengantar untuk berhubungan ataupun berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa adalah sistem

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu BAB 3 Analisis Data Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu のだ dalam novel Yaneura no Shoujo dan membaginya menjadi empat sub bab. 3.1 Analisis Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan memahami pikiran, perasaan, dan maksud orang baik dengan lisan maupun tulisan. Manusia dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Frasa dan kata majemuk memiliki unsur yang sama yaitu penggabungan kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak memiliki makna

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu media dalam interaksi antar sesama. Dengan adanya bahasa, orang-orang di setiap negara dapat saling berkomunikasi dan bersosialisasi satu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Joshi adalah penghubung atau kata bantu didalam kalimat dari satu kata ke kata lain atau dari satu klausa ke klausa lain (Masuoka, 1993, hal:49). Joshi sendiri memiliki beberapa jenis

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Hinshi Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan hinshi. Menurut Masuoka dan Takubo (1993:4) yang dimaksud dengan hinshi adalah: 語は文の材料であり ぶんの組み立てる上で一定の働きをする

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI SETSUZOKUJOSHI NONI DALAM NOVEL IRUKA KARYA YOSHIMOTO BANANA

ANALISIS FUNGSI SETSUZOKUJOSHI NONI DALAM NOVEL IRUKA KARYA YOSHIMOTO BANANA ANALISIS FUNGSI SETSUZOKUJOSHI NONI DALAM NOVEL IRUKA KARYA YOSHIMOTO BANANA Rendy Wijaya Jl. Siantan 7 no 8, +628118779777 rendywijaya7@gmail.com Dra. Nalti Novianti, M.Si ABSTRAK Dalam skripsi ini, penulis

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belakangan ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa selain ahli-ahli bahasa, semua

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Kelas Kata Seperti halnya bahasa lain, dalam bahasa Jepang juga terdapat kelas kata. Setiap kelas kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI OLEH DWI YULI HERAWATI NIM 115110600111002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang definisi atau pengertian tentang Hinshi, Joshi, Kakujoshi serta penjelasan fungsi partikel ga dalam bahasa Jepang berdasarkan dengan data

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada lagu Rising Sun karya Atsushi Sato sebagai korpus data, dihubungkan dengan teori teori sintaksis dan semantik.

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat yang tidak sesuai dengan maksud si pembicara, sehingga maksud dan keinginan yang dikehendaki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia membutuhkan bahasa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah satu dari 10 jenis kelas kata tersebut. Partikel dalam bahasa Jepang disebut juga joshi. Jumlah

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata Bab 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Joshi( 助詞 ) Dalam kalimat bahasa Jepang, joshi( 助詞 )memiliki peranan yang sangat vital, baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

Lebih terperinci