Dinamika Politik Internal Partai Kebangkitan Bangsa dalam Proses Penentuan Kandidat Calon Wakil Bupati Sidoarjo 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dinamika Politik Internal Partai Kebangkitan Bangsa dalam Proses Penentuan Kandidat Calon Wakil Bupati Sidoarjo 2015"

Transkripsi

1 342 Dinamika Politik Internal Partai Kebangkitan Bangsa dalam Proses Penentuan Kandidat Calon Wakil Bupati Sidoarjo 2015 Tigor Situmorang tigorsitumorangsimon@gmail.com ABSTRAK Pemilihan umum dijadikan partai politik untuk merekrut orang baru. Sebuah hal yang biasa bagi partai melakukan proses seleksi. Adanya rekrutmen politik ada harapan baru bagi demokrasi. Menghadapi Pilkada serentak 2015 DPC PKB Sidoarjo hanya membuka pendaftaran bagi calon wakil Bupati. Menariknya untuk layak diteliti karena sebelumnya sudah ada nominasi calon yang akan maju pada agenda Pilkada Kandidasi merupakan cara bagi partai untuk menentukan calon mana yang sesuai untuk menempati jabatan publik. Berkaitan dengan itu pula bagaimana proses seleksi yang ditentukan terkait dengan kandidasinya dan penentuan siapa calon wakil Bupati yang akan diusung PKB Sidoarjo dalam Pilkada Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan teknik wawancara yang dilakukan secara mendalam untuk proses pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan teori yang dari Reuven Y Hazan & Gideon Rahat tentang seleksi kandidat dengan diperkuat oleh teori Pippa Norris tentang faktor yang dapat mempengaruhi. Snowball sampling adalah teknik menentukan informan dengan bantuan informan kunci. Dengan bantuan informan SM di dapat MR, yang kemudian didapat informan AN dan NAS atas saran dari informan MR. Dari hasil temuan tentang dinamika penentuan kandidat pada agenda pilkada serentak 2015 di Sidoarjo ini ditemukan bahwa PKB mencoba terbuka melakukan penjaringan. Tetapi dari siapa yang akan memilih calon pendaftar akan bersifat eksklusif. karena ada tim desk pilkada yang ditentukan oleh internal DPC PKB dan DPW PKB Jawa Timur sebelum nantinya akan menunggu rekomendasi dari DPP. Penentuan calon bersifat desentralistik. Maka sudah dipastikan proses seleksi yang dilakukan DPC PKB dalam menjaring calon wakil Bupati termasuk tingkatan eksklusif. Kata kunci: Pilkada, Kandidasi, Proses Politik ABSTRACT Political party use general election to recruit new member. It is common to political party to do selection process. Recruitment in politics makes new hope for democracy. To face concurrent District Head General Election (Pilkada) in 2015, DPC PKB Sidoarjo only open registration for vice mayor candidates. The interesting thing is previously there already are some list of candidates who are ready to compete on Pilkada Candidacy is a way for parties to choose the right candidate to carry public chair. Therefore, this study examine how

2 343 the selection of the candidate are going and how they determine the choosen candidate for vice mayor from PKB Sidoarjo in Pilkada This study was using descriptive way of qualitative method research. The author was using interview technique in collecting data process. This study was using Theory by Reuven Y. Hazan and Gideon Rahat, about candidate selection and Theory by Pippa Norris about influence factors. To choose the informant for interview purpose, the author used snowball sampling technique. With the help from informant named SM, the author got a name, MR, and from MR s suggestion there are two name who became this study s informants, AN and NAS. The result from this study found that PKB tried to drag the candidate openly. But they have exclusive voting rights for only some internal member in DPC PKB and DPW PKB Jawa Timur who can choose the candidates before the issuance of recommendation given from DPP. Process of determining the candidate is decentralisation. Therefore, it is certain that selection process to choose the Vice Mayor of Sidoarjo did by DPC PKB were on the exclusive level. Keywords: General Election, Candidacy, Political Process PENDAHULUAN Partai politik bagian penting dalam negara demokrasi. Peran dari partai politik ini sangat dibutuhkan karena dengan adanya partai politik maka masyarakat diharapkan terlibat langsung yang terlebih ingin menyampaikan aspirasinya pada suatu partai. Seiring dengan memang sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, memang dalam fungsinya sendiri bahwa kehadiran partai politik memberikan wadah bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasinya yang sesuai dengan sistem demokrasi yang sedang berjalan. Pentingnya sebuah partai politik memberikan warna tersendiri bagi demokrasi di Indonesia. Dengan adanya partai politik tentu tidak terlepas dengan adanya sebuah kepentingan. Terbentuknya sebuah partai politik merupakan sebuah rencana dari beberapa orang yang terorganisir untuk masuk dalam sebuah pemerintahan serta menginginkan adanya kekuasaan. Seperti halnya menurut Sartori dalam bukunya Miriam Budiardjo bahwa partai politik adalah suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan, melalui pemilihan umum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-jabatan publik. 1 Kandidasi merupakan cara yang dilakukan partai politik untuk menjaring calon-calon yang memiliki kriteria yang dibutuhkan oleh partai politik. Dengan munculnya partai yang beragam ideologi mewarnai kancah perpolitikan, dengan landasan ideologi maka tergambar ke arah mana pemerintahan yang di inginkan sesuai dengan ideologi Partai politik itu sendiri. Dengan kata lain, partai politik merupakan organisasi politik yang berorientasi pada upaya untuk merebut dan mempertahankan serta menjalankan kekuasaan dalam bentuk kebijakan umum. 2 Dinamika partai politik akan selalu ada dalam proses demokrasi yang sedang berlangsung, salah satunya adalah menempatkan wakilnya dalam kursi pemerintahan. 1 Budiardjo,Miriam Dasar-DasarIilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm Mufti, Muslim Teori-Teori Politik. Bandung: CV Pustaka Setia. Hlm 123

3 344 Menempatkan wakilnya di pemerintahan adalah upaya bagi partai politik untuk dapat memasukkan ideologi yang dipahaminya yang juga berdampak pada pemerintahan yang dijalankannya. Partai Kebangkitan Bangsa merupakan partai Islam berbasis massa. Meskipun PKB merupakan partai islam tetapi tidak berlandaskan Islam terlebih mengadopsi nasionalisme, pluralisme, dan kebhinekaan yang kuat. Diketahui sebagai partai yang memiliki basis massa yag kuat, suara PKB pada pemilu 2014 meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya. Hal itu menjadikan salah satu partai memiliki basis massa yang kuat di Sidoarjo ini dalam proses kandidasi pengusungan calon wakil Bupati Sidoarjo tahun 2015 ini nampak berbeda dibandingkan pada Pilkada sebelumnya tahun 2010 di Sidoarjo. Dimana letak perbedaannya tidak diusungnya pasangan yang sama pada Pilkada tahun 2015 ini dikarenakan ada proses dinamika politik dalam tubuh PKB. Hasil dari perhitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Sidoarjo mengukuhkan PKB sebagai pemenang pemilu yang terlihat dari perolehan suara untuk DPRD Sidoarjo sebanyak suara. 3 Basis massa PKB di Sidorjo masih menunjukkan antusiasnya bahkan di lingkup Jawa Timur. Sehingga hal ini dimanfaatkan betul oleh PKB Sidoarjo untuk mengusung kandidat sendiri dalam proses Cabub dan Cawabup di Sidoarjo tahun Pasalnya PKB memperoleh 13 kursi di DPRD Sidoarjo dan satu-satunya yang bisa mengusung cabup-cawabup sendiri. 4 Dipilihnya kembali Saiful Ilah sebagai kandidat calon yang memegang status petahana yang di usung oleh PKB yang dipasangkan dengan Nur Ahmad Syaifuddin setelah mendapat rekomendasi dari DPP PKB. Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah telah diatur UU no 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 1 tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-undang nomor 1 tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-undang. Proses politik kandidasi ini adanya pembuatan keputusan yang dilakukan oleh internal partai PKB dalam menentukan dan melalui tahapan penjaringan calon yang diusung nantinya. Sidoarjo sendiri merupakan pemasok calon terbanyak pada pilkada serentak yang dilakukan pada tahun 2015 dibandingkan dari 19 daerah pemilihan dan merupakan satu-satunya yang ada di Jawa Timur. Artinya partai politik khususnya di Sidoarjo secara aktif dalam menghasilkan calon. Selain itu juga banyaknya kader yang ikut terlibat dalam proses kandidasi yang dilakukan PKB Sidoarjo untuk menghasilkan calon wakil Bupati Sidoarjo Maka dalam fokus utama penelitian ini adalah proses kandidasi yang bagaimana calon hingga akhirnya dapat di nominasikan oleh elite partai untuk maju pada pilkada Sidoarjo METODE Dalam penelitian ini terdapat rumusan masalah yang dikaitkan dengan latar belakang. Rumusan masalah tersebut adalah bagaimana proses politik dalam penentuan kandidat calon wakil Bupati dalam pilkada serentak 2015 yang berlangsung pada PKB Sidoarjo? adapun 3 diakses pada tgl 20/10/2015 pukul diakses pada tgl 20/10/2015 pukul 21.57

4 345 konsep yang digunakan yakni ada empat konseptualisasi. Pertama, kandidasi adalah kandidasi yang cara yang dilakukan partai politik ini merupakan bagian dari peran sebagai pengatur untuk mencalonkan calon pada sebuah pengisian jabatan ditingkatan pemerintahan. Kedua, partai politik adalah kelompok yang terorganisir, beridentitas, memiliki legitimasi, mengembangkan aktivitas dengan menyeleksi kandidat untuk jabatan publik. Ketiga, pemilukada adalah pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yag selanjutnya disebut Pemilukada adalah pemilu untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat berdasarkan Pancasila dan UUD Keempat, pragmatism politik adalah orientasi jangka pendek dari para aktor politik untuk dapat memenangkan persaingan politik. Teori yang digunakan menggunakan teori seleksi kandidat dari Reuven Y Hazan dan Gideon Rahat dengan diperkuat oleh pandangan Pippa Norris. Teori seleksi kandidat merupakan sebuah proses yang dimana prosesnya ini merupakan salah satu hal yang penting dilakukan oleh partai politik sebelum pada kontestasi pemilu nantinya. Dengan demikian, pentingnya metode seleksi calon untuk memahami politik partai dapat dijelaskan oleh kombinasi dari tiga unsur. Pertama, seleksi calon mencerminkan dan mendefinisikan karakter partai dan perebutan kekuasaan internalnya, kedua, relative mudah bagi partai untuk mengubah metode seleksi calon mereka. Ketiga, perubahan metode seleksi calon akan mempengaruhi partai politik. 5 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan menggunakan kualitatif deskriptif ini membantu memahami perilaku atau kulur dari kelompok tertentu, institusi tertentu, atau pun juga komunitas tertentu. 6 Pada fokus penelitian ini adalah proses kandidasi PKB dalam penentuan kandidat calon wakil Bupati Sidoarjo pada Pilkada serentak Lokasi penelitiannya di secretariat DPC PKB Sidoarjo. Subyek penelitian ini berupa informan sebagai sumber pengumpulan data. Prosedur dalam pemilihan informan mengunakan teknik snowball sampling. Cara kerjanya dengan bantuan informan kunci untuk meminta saran atau rujukan kepada siapa saja sumber informan yang akan diwawancarai sesuai dengan judul penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dengan menggunakan data sekunder yang relevan. Teknik analisis data berupa transkrip wawancara terlebih dahulu dan diperkuat oleh literature berupa dokumen-dokumen yang dianggap penting dan perlu seperti referensi, media cetak, dan data dari internet dikumpulkan kemudian diseleksi dan dianalisis secara kualitatif dengan berpedoman pada teori-teori yang saya gunakan, yaitu teori seleksi kandidat guna memberikan gambaran yang jelas dari fenomena yang diteliti. SEJARAH PKB Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terbentuk karena adanya tuntutan dari warga NU. Sebuah catatan sejarah bahwa Nahdlatul Ulama ini turut andil dalam memberikan kontribusi bagi pembelajaran politik bagi Indonesia. Sehubungan dengan pembentukan maka awal mulanya karena tahun 1998 memasuki era reformasi dan tak ada permerjeran partai, sehingga 5 Richard S. Katz dan William Crotty Handbook partai politik. Bandung : Penerbit Nusa Media. Hlm Harrison, Lisa Metodologi Penelitian Politik. Jakarta : Kencana. Hlm 93

5 346 terbentuklah parpol yang di beri nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Yang dimana di awal pemerintahan Soeharto terjadi permerjeran antar partai yang kurang lebih selama tiga dasawarsa. Partai PKB sendiri bentukan PBNU yang semulanya banyaknya usulan yang masuk dari seluruh warga NU yang ada di tanah air, dari banyaknya usulan yang masuk terbentuklah partai politik ini. Terlebih terpilihnya ketua PBNU Abdurahman Wahid sebgai Presiden ke 4 yang dianggap sebagai bentuk kepercayaan masyarakat terhadap warga NU menjadi pemimpin bangsa saat itu. Karena PKB ini terbentuk karena responsi dari warga NU yang menginginkan sebagai wadah penyaluran aspirasi maka NU sebagai organisasi yang bergerak dalam sosial keagamaan memberikan aturan terkait dengan kaumnya yang nantinya ingin berkiprah dalam kancah politik. PKB merupakan partai yang direstui oleh PBNU. Jadi sosok ketokohan Gus Dur memang tidak bisa dipisahkan dari NU. Bahkan ada tagline yang mengatakan NU is Gus Dur, Gus Dur is NU. POLITIK PKB SIDOARJO Perjalanan panjang dilalui partai PKB dalam menjalankan pemerintahan di Sidoarjo. Proses demi proses telah dilewati yang pada akhirnya menempatkan calon yang berpotensi mendulang suara dan memenangkan pilkada. Mulai dari pilkada tahun sosok figur Saiful Ilah sudah menjadi bagian penting dalam pemerintahan Kabupaten Sidoarjo. Meskipun pada saat itu beliau masih menjabat sebagai Wakil Bupati mendapingi Win Hendrarso yang sebagai Bupati. Berbagai dinamika politik sudah dialami beliau hingga akhirnya PKB masih mempercayakan sosok Saiful Ilah adalah figur yang tepat untuk membangun Sidoarjo yang lebih baik. Keduanya dipasangkan sebagai pasangan incumbent pada tahun Agenda pilkada pun dilalui dengan hasil yang positif yang mengantarkan pasangan Win Hendrarso dan Saiful Ilah menjadi pemenang pemilukada Sidoarjo hingga 2 periode yaitu tahun dan Saiful Ilah menjadi sosok yang di unggulkan maju sebagai calon Bupati yang menggantikan Win Hendrarso. Meskipun demikian nama Saiful Ilah bukan satu-satunya untuk memenangkan pilkada Sidoarjo 2010 karena ada tokoh lain yang di unggulkan yaitu MG Hadi Sutjipto. Terkait dengan dorongan masyarakat yang menginginkan agar pak Tjip ini mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Sidoarjo. Namun pak Tjip masih menimbang dan menunggu dinamika yang terjadi alam perpolitikan di Sidoarjo. Pada saat yang bersamaan kejutan yang terjadi dimana secara tiba-tiba pak Tjip didampingi tiga orang terdekatnya mendaftar ke desk pilkada untuk merebut tiket cawabup dari partai PKB. Pada akhirnya turun rekomendasi dari DPP untuk memutuskan pak Tjip yang mendampingi Saiful Ilah pada pilkad Sidoarjo Keputusan yang diambil oleh ketua DPP PKB Muhaimin Iskaandar alasannya sosok pak Tjip ini mampu meraup jumlah suara yang cukup pada kontestasi pilkada Sidoarjo Selain itu juga ada beberapa masukan dari para Dewan Syuro yang merekomendasikan nama pak Tjip ini maju mendampingi Saiful Ilah. Selain itu sosok pak Tjip ini terkenal dekat dengan para Kyai-kyai karena beliau pernah menjadi ketua Takmir masji Agung Sidoarjo. Dari semua itu ada satu alasan yang kuat yang menjadikan pak Tjip maju sebagai wakil Bupati melalui PKB yaitu, karena obsesi pak Tjip hanya satu dipercaya oleh PKB untuk mendampingi Saiful

6 347 Ilah pada pilkada periode Terbukti pada pilkada PKB berhasil memenangkan dengan kemenangan telak yang didapatkan oleh pasangan Saiful Ilah-MG Hadi Sutjipto. PRA-PILKADA SERENTAK 2015 Pilkada Serentak di Sidoarjo periode menjadi ajang kontestasi terakhir bagi Saiful Ilah. Sudah menjadi keputusan partai PKB Sidoarjo yang nantinya akan mengusung kembali Bupati petahana tersebut dalam mengikuti pesta demokrasi pemilukada di Sidoarjo. Pada Pilkada serentak 2015 di Sidoarjo, PKB sudah mempersiapkan secara matang pasca gelaran pemilu Persiapan yang dilakukan untuk mempersiapkan agenda besar Sidoarjo dalam gelaran Pilkada serentak Dengan membahas calon yang akan mendampingi Saiful Ilah maju pada periode Musyarawah elite menjadi bagian penting dalam pengusungan calon. Terlebih dalam agenda yang berdekatan dengan pilkada selanjutnya. Pembahasan yang dilakukan ini terjadi pada tahun 2014 yang dimana pada saat itu PKB berhasil menjadi pemenang pemilu di Sidoarjo. Bermacam komunikasi dilakukan antar faksi-faksi yang pada akhirnya dari 6 calon incumbent dari PKB ini terlebih dulu melakukan musyawarah kecil yang dipimpin oleh ketua fraksi PKB Achmad Amir Aslichin. Musyawarah ini bertujuan akan membahas nama siapa yang akan menjadi ketua dewan DPRD Sidoarjo. terjadi negoisasi antar fraksi PKB dalam siapa yang akan menjadi ketua DPRD Sidoarjo. Selain itu musyawarah tersebut membahas siapa yang nantinya akan mendampingi Saiful Ilah pada Pilkada Dinamika Proses penentuan kandidat calon wakil Bupati Sidoarjo 2015 Kekuasaan menjadi daya tarik bagi semua partai politik untuk berkeinginan menduduki pemerintahan. Adanya sebuah babak baru yaitu pilkada serentak yang dilakukan tanggal 9 Desember 2015 itu menjadi ajang untuk berkompetisi. Menghadapi hal semacam itu sejumlah partai politik pun melakukan persiapan salah satunya adalah pola rekrutmen yang dilakukan oleh PKB Sidoarjo dalam menjaring calon wakil Bupati Sidoarjo. Terjadinya musyawarah dan kesepakatan dalam lingkup fraksi PKB di DPRD Sidoarjo ini melibatkan sejumlah 6 incumbent yang dipimpin ketua fraksi PKB Achmad Amir Aslichin. Berawal dari sana kesepakatan dan negoisasi berawal, dengan komunikasi awal yang pada mulanya membicarakan siapa yang akan menduduki kursi dewan DPRD Sidoarjo. Penawaran tersebut pertama kali ditawarkan kepada peraih suara terbanyak di Sidoarjo yakni Abdul Kholik. Negoisasi ini awal mulanya untuk menetapkan kursi ketua dewan DPRD Sidoarjo, yang kemudian berlanjut pada agenda pilkada serentak 2015 di Sidoarjo. Hasil penawaran berujung penolakan dari Abdul Kholik. Alasan beliau menolak karena beliau yakin akan kemampuan dirinya untuk maju pada pilkada Sidoarjo 2015 sebagai calon Bupati. Ada beberapa faktor formal dan informal yang menjadikan beliau memiliki motivasi lebih terlebih dalam sebuah organisasi kepartaian. Selain itu dengan perolehan suara yang cukup banyak pada kontestasi pemilu legislatif Sidoarjo Terlepas dari itu beliau juga termasuk yang akan direkomendasikan kepada DPP PKB mengenai jabatan kursi dewan DPRD Sidoarjo bersamaan dengan dua nama lainnya yakni Sulamul Hadi Nurmawan dan Nur 7 diakses tanggal 15/6/2016. pukul 21:56

7 348 Achmad Syaifudin. Nama-nama tersebut yang disepakati dalam musyawarah antar fraksi di DPRD kembali dimunculkan pada musyawarah pleno yang dilakukan oleh DPC PKB Sidoarjo dan dikoordinasikan kepada DPW PKB. Pendaftaran bakal calon wakil Bupati Sidoarjo Pendaftaran yang dibuka oleh partai PKB dalam menjaring calon Bupati dan wakil Bupati Sidoarjo 2015 terkumpul 9 orang yang mendaftarkan diri. Dari batas waktu yang sudah ditentukan mereka telah melakukan verifikasi administrasi. Dari 9 nama tersebut adalah Haidar Assegaf, dr.farida Anwari, MG Hadi Sutjipto, Iwan setiawan, Nur Achmad Saifudin, Musawimin, Khalim, Kabil Mubarok, Khulaim Junaidi. Dibukanya pendaftaran ini atas keputusan Dewan Pengurus Pusat PKB, yang dimana keputusan politik yang dibuat adalah penjaringan calon bupati dan wakil bupati. Oleh karena itu tugas dari DPP, Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan Pengurus Cabang hanya sebatas melakukan tahapannya saja namun dalam penetapannya kebijakannya diputuskan tetap oleh DPP. Ketetapan keputusan politik yang dilakukan DPP PKB ini sudah dipersiapkan jauh-jauh sebelumnya. Semua itu diawali dengan hasil dari survey yang dilakukan oleh partai. partai seawal mungkin sudah melakukan survey terlebih dahulu mengenai elektabilitas Bupati Saiful Ilah ini, apa yang menjadi keputusan partai membuat DPW dan DPC senang dengan kebijakan ini. Berkaitan dengan masalah partisipasi dalam perekrutan bakal calon yang mengisyaratkan siapa saja boleh mencalonkan asalkan tidak melanggar Undang-Undang dan aturan yang dibuat partai. Dari sini bersifat umum, yang artinya tidak membatasi seseorang berdasarkan background pelamar. Dalam proses demokrasi pentingnya sebuah dukungan partisipasi warga negara. Untuk menempati calon wakil Bupati Sidoarjo 2015 harus ada persaingan antar kader PKB. Terbukti ada 5 kader PKB yang mendaftar dan 4 pesaing lainnya berasal dari non-kader dan kader partai lain. Persaingan ini adalah cara partai politik untuk menunjukkan kompetisi secara benar terlepas dari keputusan internal siapa yang akan dinominasikan oleh DPC PKB Sidoarjo. Tingkat partisipasi yang tinggi mendaftar melalui PKB ini tentu tidak terlepas dari kemungkinan besar memenangkan pilkada serentak Karena PKB sendiri sudah melakukan beberapa survey terkait dengan pilkada Pada hasil surveinya sebelum dipasangkan dengan wakil bupati, serta tidak melakukan rangkaian kampanye Saiful Ilah berhasil memperoleh kurang lebih 40% perolehan suara. Seleksi bakal calon wakil Bupati Sidoarjo 2015 Tahapan yang dilalui oleh bakal calon wakil bupati diantaranya wawancara dan fit and proper test. Begitupun juga dengan keinginan PKB membuka pendaftaran ini tidak lain juga salah satunya untuk merekrut dan memprioritaskan kader muda untuk mendampingi calon petahana yaitu Saiful Ilah. Maka dari itu dipilih dan dibentuklah selektorat yang akan menguji semua calon Bupati dan bakal calon wakil bupati. Tahapan fit and proper test ini memang menjadi acuan sebagaimana menjadi acuan bagi seluruh calon kepala daerah terpilih dalam penempatan personil untuk menempati jabatan structural yang ada dalam kursi Pemerintahan Daerah. Tahapan fit and proper test dilakukan dua kali yaitu di tingkat DPC dan DPW melalui proses yang sama. Pada proses fit and proper test yang dilakukan di DPC, wawancara itu dihadapan para pengurus, fraksi, NU, dan masyarakat. Jadi masyarakat publik akan melihat bagaimana sikap para calon ini terkait dengan visi misi atas penjabaran dari apa yang sudah di interviewkan. Selanjutnya adalah proses uji publik yaitu nama-nama calon yang sudah lolos di

8 349 internal DPC kemudian dipaparkan kepada masyarakat, dengan bantuan media-media harapannya masyarakat yang memberikan penilaian terhadap jejak politik maupun record calon yang di usung. Begitupun juga yang dilakukan di DPW, dari hasil yang sudah dirangkum oleh tim panelis kemudian akan di rekomendasikan di tingkatan DPP untuk perkara memutuskan pasangan calon. Peran Elit Partai dalam Penentuan Kandidat Kontrol politik menjadi alasan terkuat untuk menetapkan seorang calon kandidat pemimpin. Setiap partai politik pasti membutuhkan strategi untuk dapat menempatkan dan memenangkan calon kandidat yang di usungnya. Seperti di pilkada Sidoarjo 2015 tentang penominasian calon wakil Bupati misalnya memang di buka secara umum tetapi dalam pemilihan atau penempatan calon wakil bupati yang mendamping Saiful Ilah ini sudah ada perencanaan yang di siapkan lebih awal. Desentralisasi bersifat teritorial, yakni ketika selektorat partai lokal mencalonkan calon partai- misalnya seorang pemimpin lokal, komite cabang partai, atau semua anggota partai atau pemilih di suatu daerah pemilihan. 8 Proses pengambilan keputusan DPC PKB dalam mengusung calon ini dilakukan dengan cara musyawarah yang sesuai dengan AD-ARDT 2014 pasal 20 bahwa yang pertama, pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat. Kedua, dalam hal tidak mencapai kata mufakat, keputusan berdasarkan suara terbanyak. Sejalan dengan konsep Lijphart dalam buku Handbook Partai Politik mengatakan bahwa desentralisasi bisa bersifat teritorial, yakni ketika selektorat partai lokal mencalonkan calon partai-misalnya seorang pemimpin lokal, komite cabang partai, atau semua anggota partai atau pemilih di suatu daerah pemilihan. 9 Dengan desentralisasi yang dilakukan atas mekanisme territorial tujuannya tidak lain adalah untuk memastikan adanya keikutsertaan perwakilan lokal, cukup mudah. Pada tahap ini selektorat di tingkatan lokal atau Kabupaten memegang dan memainkan peran penting dalam pemilihan individu ataupun calon. Proses penentuan calon yang direkomendasikan ke DPP melalui cerita yang panjang. Berawal dari raihan suara PKB pada pemilihan legislatif 2014 mendapatkan suara terbanyak di Kabupaten Sidoarjo sehingga sudah ditetapkan sebagai partai pemenang. Dari calon legislatif yang di usung PKB menempatkan calon 6 incumbent dan lainnya adalah non incumbent. Dari suara yang didapat PKB menempatkan nama Abdul Kholik sebagai raihan suara tertinggi di wilayah Sidoarjo. Yang pada akhirnya turunlah rekomendasi nama dari DPP untuk merekomendasikan nama Sulamul Hadi Nurmawan yang lebih akrab dipanggil mas Wawan ini sebagai ketua dewan DPRD Sidoarjo periode Usaha yang dilakukan DPC PKB menginginkan Saiful Ilah memimpin Sidoarjo kembali pada Dengan kemungkinan yang besar, tentu adanya wakil dari kader PKB sendiri merupakan cara regenerasi kepemimpinan. Ini merupakan strategi partai politik, bukan hanya PKB saja untuk mepertahankan dominasinya dalam pemerintahan khususnya di Kabupaten 8 Richard S. Katz dan William Crotty Handbook Partai Politik. Bandung : Penerbit Nusa Media. Hal Richard S. Katz dan William Crotty Handbook Partai Politik. Bandung : Penerbit Nusa Media. Hal 182

9 350 Sidoarjo. Tetapi ada mekanisme yang harus dilakukan untuk menjaminnya representasi fungsional melalui desentralisasi, yakni melalui dua tahap mekanisme yang biasa digunakan Mekanisme pertama merupakan mekanisme jatah tempat yang digunakan untuk menjamin jumlah posisi minimal dalam daftar (atau jumlah minimal kursi yang aman dalam kasus distrik satu-anggota) untuk calon dari suatu kelompok sektor atau sosial. 2. Mekanisme yang kedua yakni memastikan representasi fungsional adalah distrik, kelompok sekretarian atau sosial, dimana calon dan penyeleksi adalah anggota dari kelompok sektor atau sosial yang sama. Sudah banyak pihak yang mengira bahwa pak Tjip ini mempunyai motivasi beserta keyakinan akan maju pada pilkada ini sebagai calon Bupati. Selain tidak adanya kepastian yang menjamin bahwasannya pak Tjip akan kembali maju berdampingan dengan Saiful Ilah. Hingga pada akhirnya pak Tjip resmi mengundurkan diri dari proses pendaftaran wakil Bupati pada tanggal 26 Juni Hingga pada akhirnya berkomunikasi dengan sejumlah petinggi partai politik lainnya untuk membahas persaingan maju pada pilkada serentak 2015 di Sidoarjo. Pada akhirnya secara resmi mendaftarkan diri yang pertama sebagai pasangan calon Bupati dan wakil Bupati berdampingan dengan Abdul Kholik yang merupakan kader PKB ke KPUD Sidoarjo di awal pembukaan pendaftaran pada tanggal 26 Juli Mundurnya pak Tjip dari proses penjaringan wakil Bupati ini tentu membuka harapan baru bagi cak Nur untuk maju berdampingan dengan Bupati incumbent Saiful Ilah. Tentunya sesuai dengan harapan dan kesepakatan awal yang pada akhirnya mengerucut pada satu nama yaitu Nur Achmad Syaifudin. Akhirnya setelah pak Tjip mundur selang satu hari surat rekomendasi dari DPP merekomendasikan Saiful Ilah sebagai calon Bupati dan Nur Achmad Syaifudin sebagai calon wakil bupati yang resmi di usung partai PKB. Proses penentuan calon wakil Bupati resmi PKB Pada tahapan ini menekankan pada bagaimana kandidat akan dinominasikan oleh partai. Sebelumnya diketahui bahwa dalam pola rekrutmen calon kandidat wakil Bupati melalui proses pendaftaran. Para kandidat ini tentunya tidak hanya bersaing dengan calon luar partai tetapi bisa bersaing dengan kader maupun non kader internal partai. Prosesnya dalam menominasikan calon berdasarkan musyawarah dengan melalui voting yang dilakukan Internal DPC maupun dalam fraksi PKB dengan catatan dan berbagai persyaratan akan mendukung sepenuhnya calon yang akan di usung PKB pada periode Terlepas dari keputusan untuk mengusung kembali calon incumbent Saiful Ilah, dalam pengurus PKB sebenarnya juga ada beberapa kelompok yang lebih mengarah kepentingan pribadi menginginkan kembalinya pak Tjip pada SUCI jilid 2. Pada penentuan nama calon Bupati mengerucut pada satu nama yaitu Saiful Ilah. Terpilihnya Saiful Ilah secara langsung tetap melewati musyawarah. Tetapi dalam musyawarah yang dilakukan internal DPC PKB tidak memunculkan nama lagi yang bersaing maju sebagai calon Bupati. Tetapi dalam realitanya Abdul Kholik menginginkan dibukanya pendaftaran bagi calon Bupati oleh DPC PKB pada tahun tetapi keputusan itu mendapat 10 Richard S. Katz dan William Crotty Handbook Partai Politik. Bandung : Penerbit Nusa Media.hal 183

10 351 respons dari pengurus DPC dan fraksi PKB bahwasannya sepakat hanya dibuka pendaftaran bagi bakal calon wakil Bupati. Nur Achmad Syaifuin bukan orang pertama yang di rekomendasikan DPC PKB Sidoarjo. Nama yang lebih diunggulkan adalah Sulamul Hadi Nurmawan. DPC PKB menginginkan kader yang benar-benar muda untuk dinominasikan pada pilkada Ketua DPRD Sidoarjo yang berusia 38 tahun ini mendapat rekomendasi dari DPP PKB untuk menempati kursi dewan pada pemilu legislative Hingga pada akhirnya menyisakan satu kader yakni Nur Achmad Syaifudin yang akan dinominasikan maju sebagai wakil Bupati Sidoarjo 2015 meskipun demikian tetap merekomendasikan nama pak Tjip untuk menghindari konflik di beberapa organisasi pendukung waktu pengusungan SUCI tahun KESIMPULAN Proses politik penentuan kandidat dalam menentukan calon wakil Bupati, PKB Sidoarjo sudah menentukan calon yang yang akan di nominasikan. Terkait dengan keputusan DPP membuka penjaringan, maka mekanismenya berubah. Mekanisme yang dilakukan dengan membuka pendaftaran secara terbuka secara umum dalam artian siapapun baik itu kader, anggota partai, lintas partai, atau dari tokoh masyarakat yang ingin berpartisipasi rekrutmen yang dilakukan partai PKB. Proses yang dilakukan hanya merekrut calon wakil Bupati, karena ada keputusan terkait DPP bahwa Bupati yang incumbent dan juga ketua DPC maka punya keistimewaan untuk tidak melalui selesksi ini. Selanjutnya pada proses seleksi dilakukan tim desk pilkada PKB sidoarjo menempatkan penyeleksi untuk mengukur sejauh mana terkait visi misi, strategi kedepan, jika dicalonkan PKB apa yang dilakukan. Selektorat tersebut dipilih oleh DPC PKB sendiri, terbukti dari tim penguji calon wakil Bupati Sidoarjo ini menempatkan dari kalangan akedemisi, kelompok organisasi yang sama, dan juga ada petugas partai DPC dan DPW. Tahapan yang dilalui ada seleksi berada di internal DPC PKB Sidoarjo dan kemudian namanama yang tersaring kemudian di uji lagi pada tingkat DPW PKB Jawa Timur. Penyeleksi yang ikut andil dalam bagian tak terlepas peranan dari ketua DPC PKB Sidoarjo. Karena merujuk pada mekanisme derajat desentralisasi dalam pengusungan calon potensi lebih besar berada dalam batas territorial ataupun tingkat lokal. Beralihnya oligarki tingkat nasional ke lokal ini memungkinkan terjadi, karena selain permasalahan dan kebutuhan tiap daerah berbeda-beda. Dalam menominasikan calon yang diunggulkan untuk maju sebagai wakil Bupati, DPC PKB Sidoarjo menggunakan musyawarah elite di tingkatan fraksi yang kemudian dilanjutkan pada musyawarah internal DPC PKB Sidoarjo. Melalui musyawarah dalam fraksi terlebih dahulu, kemudian di bahas melalui rapat pleno DPC PKB Sidoarjo, yang pada saat yang bersamaan merekomendasikan penentuan ketua dewan DPRD Sidoarjo yang nantinya akan meminta ketua umum DPP PKB memutuskan calon berdasarkan atas rekomendasi dan masukan pengurus. Bisa dikatakan tingkatan seleksi kandidat yang dilakukan PKB ini berada dalam tingkatan inklusif, tetapi menempatkan seleksi berada dalam tingkatan eksklusif.

11 352 DAFTAR PUSTAKA AD/ART PKB Hasil Muktamar Surabaya 2014 Budiardjo, Miriam. Dasar-DasarIilmu Politik. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Harrison, Lisa. Metodologi Penelitian Politik. Penerbit Kencana. Jakarta Haryanto. Partai politik Suatu Tinjauan Umum. Liberty. Yogyakarta Mufti, Muslim. Teori-Teori Politik. CV Pustaka Setia. Bandung Richard, S Katz, & William Crotty. Handbook Partai Politik. Penerbit Nusa Media. Bandung Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. PT Grasindo. Jakarta diakses pada tgl 20/10/2015 pukul diakses pada tgl 20/10/2015 pukul diakses tanggal 15/6/2016. pukul 21:56

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern.

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada dalam bingkai interaksi politik dalam wujud organisasi negara. Hubungan negara dan rakyat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa PDI Perjuangan di Kabupaten

Lebih terperinci

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini yang fokus terhadap Partai Golkar sebagai objek penelitian, menunjukkan bahwa pola rekrutmen perempuan di internal partai Golkar tidak jauh berbeda dengan partai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek dinamika internal partai politik yang menyebabkan kinerja partai politik sebagai salah satu institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam skripsi yang berjudul Peta

Lebih terperinci

Rekrutmen Calon Legislatif Pada Pemilu 2014 (Studi Kasus Mengenai Rekrutmen Politik PPP di Dapil I dan V di Kabupaten Sampang, Jawa Timur)

Rekrutmen Calon Legislatif Pada Pemilu 2014 (Studi Kasus Mengenai Rekrutmen Politik PPP di Dapil I dan V di Kabupaten Sampang, Jawa Timur) Rekrutmen Calon Legislatif Pada Pemilu 2014 (Studi Kasus Mengenai Rekrutmen Politik PPP di Dapil I dan V di Kabupaten Sampang, Jawa Timur) Abstrak Fitri Rahmadania Penurunan suara yang dialami oleh PPP

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1 PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL Muryanto Amin 1 Pendahuluan Konstitusi Negara Republik Indonesia menuliskan kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME REKRUTMEN BAKAL CALON ANGGOTA LEGISLATIF DI DPD PARTAI HANURA JAWA TIMUR MENURUT UU NO. 2 TAHUN 2011 DAN FIQH

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME REKRUTMEN BAKAL CALON ANGGOTA LEGISLATIF DI DPD PARTAI HANURA JAWA TIMUR MENURUT UU NO. 2 TAHUN 2011 DAN FIQH 77 BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME REKRUTMEN BAKAL CALON ANGGOTA LEGISLATIF DI DPD PARTAI HANURA JAWA TIMUR MENURUT UU NO. 2 TAHUN 2011 DAN FIQH SIYA>SAH A. Analisis Mekanisme Rekrutmen Bakal Calon

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden

Lebih terperinci

PECAH KONGSI BUPATI DAN WAKIL BUPATI INCUMBENT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI SIDOARJO

PECAH KONGSI BUPATI DAN WAKIL BUPATI INCUMBENT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI SIDOARJO PECAH KONGSI BUPATI DAN WAKIL BUPATI INCUMBENT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI SIDOARJO (Studi Rational Choice Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Sidoarjo) Zadit Taqwa.S.IP, M.IP *1 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239 Sistem Rekrutmen Calon Legislatif DPRD Provinsi Jawa Tengah Periode 2014-2019. Studi kasus: DPD PDI-Perjuangan Jawa Tengah ADIYOGA, Dzunuwanus Ghulam Manar, Susilo Utomo Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Provinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarakan Pancasila dan

Lebih terperinci

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP http://sinarharapan.net/2016/05/tjhai-chui-mie-perempuan-tionghoa-calon-walikota-singkawang-pilihan-pdip/ May 9, 2016 SHNet, Pontianak

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. cendrung lebih longgar. Dari hasil analisa yang penulis lakukan mengenai

BAB IV PENUTUP. cendrung lebih longgar. Dari hasil analisa yang penulis lakukan mengenai BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Rekrutmen politik dalam tubuh partai disadari memiliki peranan penting dalam nentukan kualitas organisasi kepartaian, dan pada dasarnya rekrutmen politik yang dijalankan oleh

Lebih terperinci

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu Oleh: Hardinata Abstract In the culture of Elections in Indonesia, one of new challenge for Indonesia is the Regional Election directly initiated

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Huszar dan Stevenson dalam buku Sukarna (1981:89) mengatakan, partai

TINJAUAN PUSTAKA. orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Huszar dan Stevenson dalam buku Sukarna (1981:89) mengatakan, partai II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Partai Politik 1. Pengertian Partai Politik Menurut Sigmund Neumann (1963:352) partai politik adalah organisasi artikulasi dalam masyarakat yaitu mereka yang memusatkan

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

REKRUTMEN POLITIK PARTAI GOLKAR DALAM PENCALONAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN BINTAN TAHUN 2009.

REKRUTMEN POLITIK PARTAI GOLKAR DALAM PENCALONAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN BINTAN TAHUN 2009. REKRUTMEN POLITIK PARTAI GOLKAR DALAM PENCALONAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN BINTAN TAHUN 2009 Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajad Sarjana

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB LAMPIRAN Daftar Informan No. Daftar Informan Tanggal dan Waktu Topik Wawancara 1. Sutanto Nugroho (Pendiri Relawan Jas Merah) 2. Rajut Sukasworo, S.E. (Ketua Suharsono center) 3. Heru Jaka Widada (Ketua

Lebih terperinci

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH Heri Wahyudi UPBJJ-UT Denpasar heriw@ut.ac.id Abstrak Pasca Putusan Makamah Konstitusi (MK) tentang calon perseorangan, telah memberikan kesempatan kepada

Lebih terperinci

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REKRUTMEN PARTAI POLITIK TERHADAP CABUP DAN CAWABUP PILKADA KABUPATEN JEMBER 2015 ABSTRAK

PERBANDINGAN REKRUTMEN PARTAI POLITIK TERHADAP CABUP DAN CAWABUP PILKADA KABUPATEN JEMBER 2015 ABSTRAK PERBANDINGAN REKRUTMEN PARTAI POLITIK TERHADAP CABUP DAN CAWABUP PILKADA KABUPATEN JEMBER 2015 Itok Wicaksono, Sugeng Nur Fitrah Yunifar Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Muhammadiyah Jember

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan sistem pemilihan juga telah membawa perubahan hubungan tata Pemerintahan antar pusat dan daerah. Pendelegasian kekuasaan dari pusat ke daerah tidak

Lebih terperinci

Pembaruan Parpol Lewat UU

Pembaruan Parpol Lewat UU Pembaruan Parpol Lewat UU Persepsi berbagai unsur masyarakat terhadap partai politik adalah lebih banyak tampil sebagai sumber masalah daripada solusi atas permasalahan bangsa. Salah satu permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi dari tingkat pusat sama tingkat daerah. Setiap daerah banyak mencalonkan dirinya dan

Lebih terperinci

POLA PENJARINGAN PARTAI GOLKAR TERHADAP BAKAL CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA UNTUK PEMILUKADA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012

POLA PENJARINGAN PARTAI GOLKAR TERHADAP BAKAL CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA UNTUK PEMILUKADA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 POLA PENJARINGAN PARTAI GOLKAR TERHADAP BAKAL CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA UNTUK PEMILUKADA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 Ryan Rizky Arifin Harahap 070906013 DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi adalah suatu cara atau taktik dalam meraih dan memperoleh sesuatu. Sehingga dalam wahana politik strategi merupakan sesuatu hal yang sangat urgen yang kianhari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. 106 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orde Baru telah mengalami keruntuhan seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden yang telah memimpin Indonesia selama 32 tahun, setelah sebelumnya krisis ekonomi menghancurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi 1998 menghadirkan perubahan proses demokrasi di Indonesia. Pemilihan Presiden/ Wakil Presiden hingga Kepala Daerah dilaksanakan secara langsung,

Lebih terperinci

REKRUTMEN CALON LEGISLATIF (Studi Analisis : DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo)

REKRUTMEN CALON LEGISLATIF (Studi Analisis : DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo) REKRUTMEN CALON LEGISLATIF 2014-2019 (Studi Analisis : DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo) YUDI B B PURBA 080906090 DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang tidak berpenghasilan tetapi justru mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang tidak berpenghasilan tetapi justru mengeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan aktor yang menarik dalam pemerintahan, menarik dalam hal status, fungsi, dan koordinasi partai terhadap aktor-aktor lainnya. Peran partai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Partai politik adalah alat perjuangan masyarakat untuk menduduki pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. Partai politik adalah alat perjuangan masyarakat untuk menduduki pemerintahan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik adalah alat perjuangan masyarakat untuk menduduki pemerintahan, dimana anggota-anggotanya terorganisir dan terbentuk dari pandangan mengenai nilai-nilai

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara demokrasi adalah adanya pemilihan umum. Sebagaimana diungkapkan oleh Rudy (2007 : 87)

Lebih terperinci

Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Muda Studi Kasus: Penetapan Kuota 30% Caleg Muda Partai Golkar Di Kota Surabaya

Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Muda Studi Kasus: Penetapan Kuota 30% Caleg Muda Partai Golkar Di Kota Surabaya Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Muda Studi Kasus: Penetapan Kuota 30% Caleg Muda Partai Golkar Di Kota Surabaya Abstrak Parastri Indah Permatasari Dalam Rapimnas IV, Partai Golkar menetapkan kuota 30%

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan BAB VI PENUTUP Setelah menjelaskan berbagai hal pada bab 3, 4, dan 5, pada bab akhir ini saya akan menutup tulisan ini dengan merangkum jawaban atas beberapa pertanyaan penelitian. Untuk tujuan itu, saya

Lebih terperinci

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat vii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah merupakan sarana pelaksana kedaulatan rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba

2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba No.1892, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Bawaslu Provinsi. Bawaslu Kab/Kota. Panwaslu Kecamatan. Panwaslu Kelurahan/Desa. Panwaslu LN. Pengawas TPS. Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANTAR WAKTU BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251). BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang dianggap paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah kebutuhan manusia dengan berkomunikasi manusia dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga maupun bermasyarakat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PILKADA KOTA PADANG PADA TAHUN Abstrak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PILKADA KOTA PADANG PADA TAHUN Abstrak FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PILKADA KOTA PADANG PADA TAHUN 2013 Andika Dirsa 1, Nurharmi 1, Hendrizal 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi,salah satu ciri negara yang menerapkan sistem demokrasi adalah melaksanakan kegiatan pemilihan umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan yang signifikan. Salah satu kebijakan dari otonomi daerah diantaranya yaitu diadakannya Pemilihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, hal tersebut sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai yang menjadikan. Islam sebagai asas partai. PKS memiliki tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai yang menjadikan. Islam sebagai asas partai. PKS memiliki tujuan untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai yang menjadikan Islam sebagai asas partai. PKS memiliki tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. yang memiliki basis masa tidak sebanyak partai pesaingnya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. yang memiliki basis masa tidak sebanyak partai pesaingnya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bantul, peneliti menentukan Kabupaten Bantul sebagai lokasi penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

BAB VI. Penutup. pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah

BAB VI. Penutup. pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah 123 BAB VI Penutup Kesimpulan Dalam penelitian ini terungkap bahwa PDI Perjuangan telah melakukan rekrutmen sebagaimana didefinisikan oleh Ramlan Surbakti, yakni pemilihan atau pengangkatan seseorang atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 April oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berakhir Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kyai dan Jawara ditengah tengah masyarakat Banten sejak dahulu menempati peran kepemimpinan yang sangat strategis. Sebagai seorang pemimpin, Kyai dan Jawara kerap dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ).

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pilkada merupakan pesta demokrasi rakyat dalam memilih kepala daerah beserta wakilnya yang berasal dari usulan partai politik tertentu, gabungan partai politik

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERTIMBANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap momen pemilihan umum baik nasional maupun di daerah. Jumlah mereka yang sangat besar bagaikan

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA CALON INDEPENDEN DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH Oleh : Ni Putu Eka Martini AR Ibrahim R. Program Kekhususan : Hukum Pemerintahan,

PROBLEMATIKA CALON INDEPENDEN DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH Oleh : Ni Putu Eka Martini AR Ibrahim R. Program Kekhususan : Hukum Pemerintahan, 1 PROBLEMATIKA CALON INDEPENDEN DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH Oleh : Ni Putu Eka Martini AR Ibrahim R. Program Kekhususan : Hukum Pemerintahan, Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak : Dalam makalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi partai politik. Fungsi rekruitmen politik ini menjadi fungsi eksklusif partai politik dan tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi

Lebih terperinci

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN UMUM: MEMPERKUAT SISTEM PRESIDENSIAL 1. Pilihan politik untuk kembali pada sistem pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung

Lebih terperinci

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia Oleh Syamsuddin Haris Apa Masalah Pemilu-pemilu Kita? (1) Pemilu-pemilu (dan Pilkada) semakin bebas, demokratis, dan bahkan langsung,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. Pemilu sering diartikan

Lebih terperinci

PROSES REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PARTAI DEMOKRAT DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014

PROSES REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PARTAI DEMOKRAT DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014 PROSES REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PARTAI DEMOKRAT DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014 Oleh: ROSNEFI NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

Penguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik

Penguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik Penguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik Pendahuluan Pokok Pokok Temuan Survei Nasional Demos (2007 2008) : Demokrasi masih goyah: kemerosotan

Lebih terperinci

PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang

PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang Oleh : Radityo Pambayun Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH WILAYAH, MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA, MUSYAWARAH CABANG, MUSYAWARAH CABANG LUAR BIASA, MUSYAWARAH ANAK CABANG, MUSYAWARAH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga pengisian lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga pengisian lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga pengisian lembaga perwakilan dalam praktek ketatanegaraan lazimnya dilaksanakan melalui Pemilihan Umum. Pasca perubahan

Lebih terperinci

IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF Oleh I Gede D.E. Adi Atma Dewantara I Dewa Gde Rudy Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract In the

Lebih terperinci

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman *

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 10 September 2015; disetujui: 16 September 2015 Pasangan Calon Tunggal Dalam Pilkada Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan. BAB I PENDAHULUAN I. 1.Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan tulang punggung dalam demokrasi karena hanya melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan. Kenyataan ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Partai Politik 1. Definisi Partai Politik Kedudukan partai politik dalam negara yang memiliki tata kelola pemerintahan demokratis sangatlah penting. Partai politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad 21, hampir seluruh negara diberbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan sistem demokrasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum presiden 2014 semakin ketat dan sangat bersaing tidak hanya dibutuhkan kemampuan dari kandidat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan salah satu partai politik dengan basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004 mengalami

Lebih terperinci

H. TOTOK DARYANTO, SE A-489 / FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

H. TOTOK DARYANTO, SE A-489 / FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2015-2016 DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR V ----------- H. TOTOK DARYANTO, SE A-489

Lebih terperinci

DAYA DUKUNG KOMUNIKASI POLITIK ANTAR FRAKSI DALAM PENCAPAIAN EFEKTIVITAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DAYA DUKUNG KOMUNIKASI POLITIK ANTAR FRAKSI DALAM PENCAPAIAN EFEKTIVITAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAYA DUKUNG KOMUNIKASI POLITIK ANTAR FRAKSI DALAM PENCAPAIAN EFEKTIVITAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Oleh : Novy Purnama N*) Abstraksi Komunikasi politik merupakan proses penyampaian informasi mengenai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu

Lebih terperinci