IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES DALAM MENENTUKAN VARIETAS TANAMAN KELAPA SAWIT BERDASARKAN KETEBALAN TEMPURUNG DAN DAGING BUAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES DALAM MENENTUKAN VARIETAS TANAMAN KELAPA SAWIT BERDASARKAN KETEBALAN TEMPURUNG DAN DAGING BUAH"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES DALAM MENENTUKAN VARIETAS TANAMAN KELAPA SAWIT BERDASARKAN KETEBALAN TEMPURUNG DAN DAGING BUAH 1) Linda Wahyuni1), Surya Darma2) Dosen Jurusan Sistem Informasi, Universitas Potensi Utama Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Universitas Potensi Utama Jl KL Yos Sudarso Km 6,5 No 3A Tanjung Mulia-Medan linda_irsyad83@yahoocoid1), suryadarma_pu@yahoocom2) 2) Abstrak Sistem Pakar merupakan salah satu perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi, penerapan dasar ilmu juga dapat digunakan untuk menganalisa suatu fakta penelitian (Research Fact) Pemrograman sistem pakar telah banyak dilakukan mulai dari bidang perindustrian, bidang kesehatan, bidang lalu lintas udara, bidang komunikasi, bidang pertanian, dan sebagainya Dalam hal ini penulis meneliti dalam bidang pertanian khususnya dalam hal menentukan varietas tanaman kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, kasus yang sering terjadi dan dialami oleh pemulia tanaman salah satunya adalah kesulitan menentukan varietas kelapa sawit yang akan dikombinasikan dengan varietas lainnya dengan tujuan menghasilkan varietas baru yang lebih unggul Terfokus pada kondisi tersebut penulis membuat aplikasi sistem pakar menentukan varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah dengan metode Teorema Bayes yang diharapkan sebagai solusi alternative bagi pemulia tanaman dalam menentukan varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah Dengan dilakukannya pengujian terhadap sistem yang dibangun menghasilkan tingkat keakuratan mencapai 84333% yang sebelumnya telah dilakukan pengujian sebanyak 10 kali uji coba Kata kunci : Sistem Pakar, Teorema Bayes, Varietas Kelapa Sawit 1 Pendahuluan Kecerdasan buatan adalah salah satu cabang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk menirukan tindakan manusia Aktivitas manusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami, dan sebagainya Sesuai dengan definisi tersebut, maka teknologi kecerdasan buatan dipelajari dalam bidang-bidang seperti, Robotika (Robotics), Penglihatan Komputer (Computer Vision), Pengenalan Pola (Pattern Recognition), Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neaural Network), Pengenalan Suara (Voice Recognition), Pengenalan Iris Mata (Irish Recognition), dan Sistem Pakar (Expert System) Salah satu teknik sistem pakar yang menirukan proses penalaran manusia untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang kompleks adalah sistem pakar [3] Produktifitas dari perkebunan kelapa sawit menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan yang sudah lama terbengkalai dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit [4] Bagi Indonesia, kelapa sawit memiliki arti penting karena mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat dan sebagai sumber perolehan devisa negara [8] Dikenal banyak jenis varietas kelapa sawit di Indonesia Varietas-varietas tersebut dapat dibedakan berdasarkan morfologinya Namun, diantara varietas tersebut terdapat varietas unggul yang mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan dengan varietas lainnya, diantaranya tahan terhadap hama dan penyakit, produksi tinggi, serta kandungan minyak yang dihasilkan tinggi [2] Salah satu fakta yang terjadi dalam pemuliaan tanaman adalah menentukan varietas pada tanaman itu sendiri dalam kasus ini adalah terfokus pada tanaman kelapa sawit tersebut Pemulia tanaman adalah seorang yang ahli dalam memperbaiki genotype tanaman yang satu dengan genotype tanaman yang lain sehingga menghasilkan satu genotype tanaman yang baru Pemulia tanaman sering kesulitan dalam menentukan varietas tanaman kelapa sawit hal ini yang mendasari penulis dalam membuat suatu aplikasi sistem pakar dalam menentukan varietas tanaman kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah dengan metode Teorema Bayes Penulis mengharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan kerja pemulia tanaman dalam menentukan varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah Beberapa peneliti terdahulu telah meneliti masalah kepakaran dengan metode yang sama sebagai penelitiannya, diantaranya : Rahayu Sri (2013) dalam penelitiannya yang mengangkat judul Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Metode Bayes menjelaskan bahwa metode bayes merupakan metode yang baik didalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya [5] Dengan demikian bahwa metode bayes cocok dalam melakukan perhitungan ketidak pastian 36-43

2 Wahyudi Muhammad Johan, dan Abdul Fadlil (2013) dalam penelitiannya mengenai pendiagnosaan penyakit udang galah, sebagai penarikan kesimpulan menggunakan mesin inferensi dengan metode penelusuran fakta forward chaining yang menggunakan kaidah (If-Then), dan metode kepastian Theorema Bayes Pengujian yang dilakukan menghasilkan Software yang dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar udang galah dengan tujuan memudahkan pembudidaya udang galah dalam mengenali gejala-gejala yang dtimbulkan oleh penyakit pada udang galah [9] Winiarti Sri (2008) dalam penelitiannya yang menjelaskan metode Teorema Bayes mengandung ketidak pastian pada proses pelacakan dapat terjadi karena adanya perubahan pengetahuan yang ada didalam sistem Dalam penelitian ini penulis telah menghasilkan perangkat lunak baru untuk mendiagnosa penyakit telinga, hidung dan tenggorokan yang dapat memberikan kepastian kepada user akan peluang solusi yang diberikan oleh sistem [10] Dari penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Sri (2013), Wahyudi Muhammad Johan, dan Abdul Fadlil (2013) serta penelitian yang dilakukan Winiarti Sri (2008) menyimpulkan bahwa metode Teorema Bayes cocok digunakan dalam mengatasi ketidakpastian data Hal inilah yang mendasari penulis dalam menganalisis lebih lanjut penerapan metode Teorema Bayes Dalam penelitian ini penulis menggunakan data subjek yang digunakan dalam merepresentasi pengatahuan yang telah penulis rancang kedalam sistem Adapun data subjek tersebut yaitu data ciri-ciri varietas kelapa sawit, data varietas kelapa sawit, dan data deskripsi dari varietas tersebut 2 Tinjauan Pustaka 21 Sistem Pakar Beberapa penjelasan tentang sistem pakar itu sendiri sangat banyak, antara lain Profesor Edward Feigenbaum dari Stanford University yang merupakan pionir dalam teknologi sistem pakar mendefinisikan sistem pakar sebagai sebuah program kamputer pintar (intelligent computer program) yang memanfaatkan pengetahuan (knowledge) dan prosedur inferensi (inference procedure) untuk memecahkan masalah yang cukup sulit sehingga membutuhkan keahlian khusus dari manusia Rosnelly Rika mendefinisikan sistem pakar adalah sistem komputer yang ditujukan untuk meniru semua aspek (emulates) kemampuan pengambilan keputusan (decision making) seorang pakar Arhami Muhammad mendefinisikan Sistem Pakar (Expert System) adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga membutuhkan seorang yang ahli untuk menyelesaikannya T Sutojo, Mulyanto Edy, dan Suhartono Vincent mendefinisikan Sistem Pakar ( Expert System ) adalah sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pernyataan dan memecahkan suatu masalah Dari pendefinisian diatas ditarik kesimpulan sistem pakar (Expert System) adalah suatu aplikasi yang dirancang untuk menirukan keahlian seorang pakar yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi dalam memecahkan suatu masalah [7] 22 Metode Bayes Metode Bayes merupakan metode yang baik didalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya Metode Bayes juga merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan menggabungkan informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya Keunggulan utama dalam penggunaan Metode Bayes adalah penyederhanaan dari cara klasik yang penuh dengan integral untuk memperoleh model marginal [5] 23 Teori Probabilitas dan Metode Bayes 231 Probabilitas Misalnya sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali di antara N peristiwa yang saling eksklusif (saling asing/terjadinya peristiwa yang satu mencegah terjadinya peristiwa yang lain) dan masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama Maka probabilitas terjadinya peristiwa E adalah : [6] ( ), dengan batas-batas : 0 ( ) 1 Jika P(E) 0, maka diartikan peristiwa E pasti tidak terjadi, sedangkan jika P(E) 1, maka diartikan peristiwa E pasti terjadi Apabila menyatakan bukan persitiwa E, maka diperoleh : (1) ( ) 1 ( ) Atau berlaku hubungan : (2) ( )+ ( )1 232 Teorema Bayes Probabilitas Bayes merupakan salah satu cara yang baik untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menggunakan formula bayes yang dinyatakan : ( ) (3) ( ) Dimana : P(H E) Probabilitas hipotesis H jika diberikan evidence E P(E H) : Probabilitas munculnya evidence E jika diketahui hipotesis H P(H) : Probabilitas hipotesis H tanpa memandang evidence apapun P(E) : Probabilitas evidence E Dalam bidang kedokteran Teorema Bayes sudah dikenal tetapi teorema ini lebih banyak diterapkan dalam logika kedokteran modern (Cutler: 1991) Teorema ini : ( )

3 lebih banyak diterapkan pada hal-hal yang berkenaan dengan diagnosis secara statistik yang berhubungan dengan probabilitas serta kemungkinan dari penyakit dan gejala-gejala yang berkaitan [1] C008 3 Metode Penelitian C012 Penelitian ini bertujuan untuk membangun perangkat lunak sistem pakar dalam menentukan varietas tanaman kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah dengan menggunakan metode Teorema Bayes diharapkan dengan sistem yang akan dibangun dapat memudahkan pemulia tanaman dalam menentukan varietas tanaman kelapa sawit yang akan disilangkan dengan varietas lainnya agar mendapatkan varietas yang lebih unggul Adapun metode penelitian dalam penelitian ini antara lain, adalah : a Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan tentang pendalam materi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dibahas yang bersumber dari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, dan sebagainya b Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari seorang pakar tanaman kelapa sawit Data-data yang berkaitan meliputi data ciri-ciri varietas kelapa sawit, data jenis varietas kelapa sawit, dan data dari pengertian varietas kelapa sawit yang terkait tersebut 3 Analisa dan Pembahasan 31 Analisa Kebutuhan Data Sistem Pakar Data-data yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar dalam menentukan varietas tanaman kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah adalah sebagai berikut : 1 Data Ciri-ciri varietas kelapa sawit Data ini digunakan untuk mengetahui ciri-ciri varietas tanaman kelapa sawit sehingga dalam hal pendiagnosaan memudahkan kerja user Tabel 1 berikut merupakan tabel ciri-ciri varietas kelapa sawit yang sebelumnya telah ditambahkan nilai probabilitas Tabel 1 Tabel Ciri-ciri Varietas Kelapa Sawit Kode Ciriciri C001 C002 Ciri-ciri Tempurung tebal (2-8 mm) Tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar tempurung C003 Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada C004 - Daging buah tebal, lebih tebal dari daging buah Dura C005 - Daging buah relative tipis, yaitu 35-50% terhadap buah C006 Hasil dari persilangan Dura dengan Pisifera C007 Tandan buah lebih banyak, tetapi ukurannya relative lebih kecil C009 C010 C011 C013 C014 C015 C016 Kernel (daging biji) besar dengan kandungan minyak rendah Tempurung tipis (0,5-4 mm) Daging biji sangat tipis Dalam persilangan, dipakai sebagai pohon induk betina Tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis lain dan dipakai sebagai pohon induk jantan Terdapat lingkaran serabut di sekeliling tempurung Tempurung tebal sekitar (5 mm) Daging buah sangat tipis Daging buah sangat tebal (60-96% dari buah) Data varietas kelapa sawit Data tersebut berisikan bermacam-macam jenis varietas kelapa sawit diantaranya varietas dura, pisifera, tenera, dan macro carya Tabel 2 berikut merupakan tabel varietas kelapa sawit yang sebelumnya telah ditambahkan nilai probabilitas Tabel 2 Tabel Varietas Kelapa Sawit Kode Varietas V001 V002 V003 V004 Varietas Dura Pisifera Tenera Macro Carya Nilai Probabilitas Data Deskripsi Lengkap Varietas Kelapa Sawit Data deskripsi lengkap varietas kelapa sawit merupakan data yang digunakan dalam menampilkan penjelasan ringkas tentang varietas kelapa sawit tersebut Tabel 3 Tabel Deskripsi Lengkap Kelapa Sawit Nilai Proba bilitas Kode Des D001 D002 D Deskripsi Lengkap Varietas Dura merupakan kelapa sawit yang mempunyai cangkang tebal Ketebalan cangkang tidak diinginkan oleh perusahaan pengolahan kelapa sawit karena dianggap memperpendek umur mesin pengolah Keunggulan dari jenis dura adalah tandan buahnya besar-besar dankandungan minyak per tandannya berkisar 18% Kelapa sawit jenis dura mempunyai alela homozigot dominan yang membuatnya menghasilkan cangkang yang tebal Varietas Pisifera biasanya buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah Tanaman jenis ini mempunyai alela homozigott resesif sehingga tidak membentuk cangkang Beberapa jenis pisifera mempunyai kemampuan fertile dan mampu berkembang baik Varietas Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masingmasing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28% Dan jenis inilah yang dijual sebagai bibit unggul jadi sebaiknya anda memperhatikan gambar di bawah ini untuk membedakan jenis kelapa sawit tersebut

4 D004 penalarannya Representasi pengetahuan dibutuhkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan mempermudah prosedur pemecahan masalah dalam mengakses informasi [6] Basis pengetahuan yang di gunakan didalam sistem pakar ini terdiri dari : ciri-ciri varietas kelapa sawit dan hasil diagnosa yang diberikan oleh pakar Adapun tabel keputusan untuk varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini: Varietas Macro carya dengan tebal cangkang 4 ± 85 mm dan daging buah hanya mm saja Penggunaan sangat jarang baik untuk tujuan komersil ataupun penelitian 32 Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah cara untuk menyajikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan yang lain dan dapat dipakai untuk menguji kebenaran Tabel 4 Tabel KeputusanCiri-ciri Varietas Kelapa Sawit Berdasarkan Ketebalan Tempurung dan Daging Buah Kode Ciri C001 C002 C003 C004 C005 C006 C007 C008 C009 C010 C011 C012 C013 C014 C015 C016 Jenis Varietas Kelapa Sawit Ciri-ciri Varietas Kelapa Sawit Tempurung tebal (2-8 mm) Tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar tempurung Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada - Daging buah tebal, lebih tebal dari daging buah Dura - Daging buah relative tipis, yaitu 35-50% terhadap buah Hasil dari persilangan Dura dengan Pisifera Tandan buah lebih banyak, tetapi ukurannya relative lebih kecil Kernel (daging biji) besar dengan kandungan minyak rendah Tempurung tipis (0,5-4 mm) Daging biji sangat tipis Dalam persilangan, dipakai sebagai pohon induk betina Tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis lain dan dipakai sebagai pohon induk jantan Terdapat lingkaran serabut di sekeliling tempurung Tempurung tebal sekitar (5 mm) Daging buah sangat tipis Daging buah sangat tebal (60-96% dari buah) Setelah membuat decision table selanjutnya dikonversikan menjadi klausa produksi Klausa produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan JIKA [premis] MAKA [konklusi] Pada perancangan basis pengetahuan sistem pakar ini premis adalah ciri-ciri varietas kelapa sawit dan konklusi adalah jenis varietas kelapa sawit, sehingga bentuk pernyataannya adalah JIKA [ciri-ciri] MAKA [jenis varietas] Berikut hasil konversi dari decision tabel tereduksi pada Tabel 2 menjadi bentuk If-Then rule 1 Kaidah untuk Varietas Dura Tempurung tebal (2-8 mm) Tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar tempurung Daging buah relative tipis, yaitu 35-50% terhadap buah Kernel (daging biji) besar dengan kandungan minyak rendah THEN Dalam persilangan, dipakai sebagai pohon induk betina THEN Varietas Dura 2 Kaidah untuk Varietas Pisifera Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada Daging buah tebal, lebih tebal dari daging THEN V001 V002 V004 V003 buah Dura Daging biji sangat tipis Tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis lain dan dipakai sebagai pohon induk jantan Varietas Pisifera 3 Kaidah untuk Varietas Tenera Hasil dari persilangan Dura dengan Pisifera Tempurung tipis (0,5-4 mm) Terdapat lingkaran serabut di sekeliling tempurung Daging buah sangat tebal (60-96% dari buah) Tandan buah lebih banyak, tetapi ukurannya relative lebih kecil THEN Varietas Tenera 4 Kaidah untuk Varietas Macro Caryo Tempurung tebal sekitar (5 mm) Daging buah sangat tipis THEN Varietas Macro Caryo 4 Simulasi Proses Konsultasi User Penulis mencoba untuk memberikan simulasi proses konsultasi antara User dengan Sistem yang 36-46

5 dibangun Tujuan proses simulasi tersebut difokuskan agar pembaca lebih mudah dalam memahami alur kerja sistem yang dirancang Adapun alur kerja sistem yang dirancang dalam proses konsultasi adalah sebagai berikut: 1 Proses awal yaitu user di wajibkan login terlebih dahulu untuk melakukan konsultasi Login tersebut berfungsi membatasi area kerja user dengan pakar yang bertujuan agar tidak sembarangan orang dapat mengaksesnya Tampilan login tersebut dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini : 4 Selanjutnya, sistem mengumpulkan beberapa pertanyaan yang ditelah dijawab oleh user Kemudian jawaban ya tersebut yang dipilih oleh user dilakukan proses perhitungan didalam sistem yang dirancang Misal : Surya Darma melakukan diagnosa dengan menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh sistem, dengan ciri-ciri yang dipilih sebagai berikut : C C C C C Kemudian sistem memproses nilai probabilitas dengan langkah sebagai berikut : Jumlahkan nilai probabilitas yang telah dipilih oleh user terlebih dahulu untuk mencari nilai semestanya : Gambar : 1 Form Login 2 Setelah melakukan login user terlebih dahulu, langkah selanjutnya yaitu user mengisi form buku tamu terlebih dahulu dengan tujuan agar pakar dapat mengetahui siapa saja yang menggunakan sistem tersebut Tampilan buku tamu tersebut dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini : Setelah didapatkan nilai semesta, maka didapatlah rumus untuk menghitung nilai semesta adalah sebagai berikut : ( 1) ( 5) ( 2) ( 8) ( 11) Gambar : 2 Form Buku Tamu 3 Setelah mengisi form buku tamu, maka user dapat melakukan konsultasi dengan menjawab iya atau tidak yang telah diajukan oleh sistem yang dibangun Form pertanyaan tersebut dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini : Setelah hasil P(Hi) diketahui, probabilitas hipotesis H tanpa memandang evidence apapun Maka langkah selanjutnya adalah menghitung rumus sebagai berikut : ( ) ( ) (4) P(H1) P(E H1) + P(H2) P(E H2) + P(H5) P(E H5) + P(H8) P(E H8) + P(H11) P(E H11) ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) Langkah selanjutnya yaitu mencari nilai P(Hi E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan evidence E ( 1 ) Gambar : 3 Form Proses Konsultasi

6 5 ) 8 ) 11 ) ( 2 ) ( ( ( Setelah seluruh nilai dari P(Hi E) didapat, selanjutnya jumlahkan seluruh nilai bayesnya dengan rumus sebagai berikut : (5) ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) % % Dengan demikian, disimpulkan bahwa hasil diagnosa Surya Darma adalah Varietas Dura dengan nilai kemungkinan % Untuk lebih jelasnya penulis akan menambahkan hasil form perhitungan konsultasi dengan sistem Adapun tampilan tersebut dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini daging buah mencapai tingkat keakuratan 84,333% dengan 10 kali pengujian yang telah dilakukan Hasil perhitungan dengan metode Teorema Bayes yang telah diimplementasikan dalam aplikasi ini telah sesuai dengan perhitungan yang dilakukan secara manual Software yang dibangun ini dapat membantu pemulia tanaman dalam menentukan varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah karena penyajian informasi dalam aplikasi ini sangat mudah dipahami Daftar Pustaka [1] Arhami Muhammad, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset,, Yogyakarta 2005 [2] Fauzi Yan, dkk, Kelapa Sawit, Penebar Swadaya, Jakarta, 2002 [3] Khair Ummul, Aditya Perdana, Aplikasi Sistem Pakar Pada Penggalian Potensi Tanaman Kelapa Sawit Berbasis Mobile Android, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) [4] Lubis Rustam Effendi, Agus Widanarko, SP Buku Pintar Kelapa Sawit, PT Agro Media Pustaka, 2011 [5] Rahayu Sri, Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal Dengan Menggunakan Metode Bayes, Pelita Informatika Budi Darma, Vol VI, No 3, Agustus 2013 [6] Sutojo, T, dkk, Kecerdasan Buatan, Andi Offset, Yogyakarta, 2011 [7] Wahyuni Linda, Surya Darma, Penerapan Metode Certainty Factor Pada Sistem Pakar Menentukan Jenis Tanaman Pangan Sesuai Corak Kondisi Tanah, Prosiding KNS&I 2014 STMIK STIKOM Bali [8] Wahyuni Linda, Surya Darma, Sistem Pakar Mengidentifikasi Gejala Defisiensi Unsur Hara Pada Tanaman Kelapa Sawit, Prosiding SNIf 2014, Universitas Potensi Utama, Medan-Sumatera Utara [9] Wahyudi Muhammad Johan, Abdul Fadlil, Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes, Jurnal Sarjana Teknik Informatika Vol 1 No 1, Juni 2013 [10]Winarti Sri, Pemanfaat Teorema Bayes Dalam Penentuan Penyakit THT, Jurnal Informatika Vol 2, No 2 Juli 2008 Biodata Penulis Gambar 4 Form Hasil Konsultasi Setelah dilakukan pengujian sebanyak 10 kali uji coba pada sistem pakar ini terdapat perbedaan nilai antara pakar dengan sistem mencapai kemudian nilai tersebut dibagi 10 kali uji coba menjadi 15667% Untuk mencari nilai total keakuratan dihitung terlebih dahulu 100% % 84333% Dengan demikian total tingkat keakuratan mencapai 84333% 4 Kesimpulan Linda Wahyuni, memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKom), Program Studi Sistem Informasi Universitas Potensi Utama, lulus tahun 2007 Memperoleh gelar Magister Komputer (MKom) Program Pasca Sarjana Magister Sistem Informasi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, lulus tahun 2009 Saat ini menjadi Dosen di Universitas Potensi Utama Surya Darma, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi, Angkatan 2011 Saat ini menjadi mahasiswa Semester VII di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi Universitas Potensi Utama Dari uraian di atas dan hasil uji coba pada sistem yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut : 1 Software yang telah dibangun mampu menganalisa dan mendiagnosa varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan 36-48

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut ini beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar (expert system) adalah salah satu teknik kecerdasan buatan yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) Charles Jhony Mantho Sianturi STMIK Potensi Utama Jl. K.L. Yos Sudarso

Lebih terperinci

PENERAPAN CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PAPAYA

PENERAPAN CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PAPAYA PENERAPAN CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PAPAYA Khairul Ummi, Edi Kurniawan STMIK Potensi Utama, Jl. K.L Yos Sudarso Km.6,5 No.3A Tanjung Mulia ummi12gibmie@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam tugas akhir.

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan user

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011 ANALISIS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN KELAPA SAWIT Emi Kantari 2006250029 Cicilya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rolettha (2002, hal: 1) menyatakan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu tanaman komoditas andalan sumber devisa non-migas bagi Indonesia. Perkembangan perkelapa

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Linda Wahyuni 1, Surya Darma 2 1 Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015 APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS GANGGUAN PERKEMBANGAN MENTAL PADA ANAK DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT BATARA GURU BELOPA) Cucut Susanto Teknik Informatika STMIK Dipanegara

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Linda Wahyuni 1, Surya Darma 2 1 Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID

DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID [1] Dini Anggraini, [2] Beni Irawan, dan [3] Tedy Rismawan [1] [2] [3] JurusanSistem

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL Riki Andri Yusda *1, William Ramdhan 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, Jln Imam Bonjol No

Lebih terperinci

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING Ahmad Abdullah Zain 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anna Monita Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Persepsi dan perilaku masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar

Lebih terperinci

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Sistem Berbasis Pengetahuan Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Rule sebagai Teknik Representasi Pengetahuan Syntax Rule : IF E THEN H E : Evidence

Lebih terperinci

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE Evi Dewi Sri Mulyani 1), N. Nelis

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Feresi Daeli ( )

Feresi Daeli ( ) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN TINGKAT IQ ANAK YANG MENGALAMI RETERDASI MENTAL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS: PENDIDIKAN SLB/B KARYA MURNI) Feresi Daeli (0911526) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dan smartphones semakin hari pesat baik hardware maupun software, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut ini ada beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Buah naga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung vitamin C, Beta Karoten,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer(S.Kom)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (2010), kakao (Theobroma

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (2010), kakao (Theobroma BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pakar merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditunjuk sebagai penyedia nasehat dan sarana bantuan dalam memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic Arnon Makarios, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan ternak ayam memiliki banyak manfaatnya seperti telur dan dagingnya tidak terlepas dari kebutuhan konsumsi sehari-hari. Namun, ada permasalahan utama yang hampir

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan user

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

APLIKASI ANDROID UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT

APLIKASI ANDROID UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT APLIKASI ANDROID UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT Silvester Tena, Beby H. A. Manafe, Welmy M. Ndoloe Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana AdiSucipto Penfui, Kupang, Indonesia,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT Wahyu Prabowo 1), Muhammad Arief Widyananda 2), Bagus Santoso 3) Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknologi Informatika Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),

Lebih terperinci

Visualisasi Konsep Umum Sistem Pakar Berbasis Multimedia

Visualisasi Konsep Umum Sistem Pakar Berbasis Multimedia Riau Journal Of Computer Science Vol.3 No.1 Januari 2016 : 17-22 17 Visualisasi Konsep Umum Sistem Pakar Berbasis Multimedia B. HERAWAN HAYADI 1 1 Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pasir Pengaraian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertanian merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena sumber makanan manusia berasal dari pertanian. Setiap tahunnya, kebutuhan manusia

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jamur dalam bahasa Indonesia disebut Cendawan dan dalam istilah botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil. Tubuh

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

INFERENSI DAN PENALARAN. PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

INFERENSI DAN PENALARAN. PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom INFERENSI DAN PENALARAN PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom Strategi Penalaran Runut Maju / Forward Chaining Runut Balik / Backward Chaining Forward Chaining Penalaran dimulai dari keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu dalam memecahkan suatu masalah adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan jawaban, saran, solusi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun Oleh : Nama : Moch. Refan Syafi i NIM : A11.2008.03990 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI Muhammad Dahria Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma m.dahria@gmail.com ABSTRACT: Expert system is one branch of AI (Artificial

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE 1 Endriyono, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

Diagnosis Desease of Down Syndrome In Children with Forward Chaining Methods

Diagnosis Desease of Down Syndrome In Children with Forward Chaining Methods Seminar Nasional Peranan Ipteks Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD-4) Institut Teknologi Padang (ITP), Padang, 27 Juli 2017 ISBN: 978-602-70570-5-0 http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/pimimd2017 Diagnosis

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) 1 Dwi Oktavia Andriyanti, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HYPEROPIA DAN MYOPIA PADA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HYPEROPIA DAN MYOPIA PADA ISSN : 232-385 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 26 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 26 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HYPEROPIA DAN MYOPIA PADA MANUSIA BERBASIS ANDROID MENGGUANAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah ketidaktahuan terhadap jenis penyakit dan cara. perawat) untuk mengetahui penyakit yang menyerang tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah ketidaktahuan terhadap jenis penyakit dan cara. perawat) untuk mengetahui penyakit yang menyerang tubuh manusia. 12 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia karena tanpa kesehatan aktivitas manusia tidak bisa berjalan secara normal.ironisnya banyak sekali manusia yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Lebih terperinci

By: Sulindawaty, M.Kom

By: Sulindawaty, M.Kom By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Tanaman cabai merah besar yang termasuk dalam jenis buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum ini merupakan komoditas sayuran yang banyak diminati dikalangan

Lebih terperinci

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak 1 1.1 penyakit. Selain itu, ikan nila memiliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan serta memiliki kemampuan yang efesien dalam membentuk protein dari bahan organik, limbah domestik, dan pertanian.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center) Armadyah Amborowati1), Nurul Hidayah2) 1,2) Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer yang begitu cepat dan dinamis dibidang perangkat keras maupun perangkat lunak, ternyata diikuti dengan semakin kompleksnya permasalahan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Ayu Permata Lestari (0911267) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl.

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kemajuan teknologi komputer yang sangat pesat dapat membantu kehidupan manusia dalam bidang apa saja. Komputer telah berkembang sebagai alat pengolah data dan penghasil informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN HETEROASSOCOATIVE MEMORY UNTUK MENDETEKSI TINGKAT DEPRESI SESEORANG

RANCANGAN SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN HETEROASSOCOATIVE MEMORY UNTUK MENDETEKSI TINGKAT DEPRESI SESEORANG RANCANGAN SISTEM PAKAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN HETEROASSOCOATIVE MEMORY UNTUK MENDETEKSI TINGKAT DEPRESI SESEORANG Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Depresi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, metode kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti: bisnis, militer, pendidikan, psikologi, permainan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING =================== Desy Ferninda Putri Aria, Nana Suarna ==================== ABSTRAK Sistem Pakar adalah suatu sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam Tugas Akhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human expert/pakar. Sistem pakar sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Buah tomat (Lycopersicum esculentum. Mill. L.) merupakan tanaman sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Tomat (Lycopersicon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam tugas akhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya pengetahuan, teknologi komputer juga mengalami kemajuan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi petani, tetapi masalahnya adalah apakah penyakit tersebut

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi petani, tetapi masalahnya adalah apakah penyakit tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit pada tanaman senantiasa dijumpai pada setiap tanaman tidaklah asing lagi bagi petani, tetapi masalahnya adalah apakah penyakit tersebut menimbulkan kerugian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di bidang kedokteran, saat ini sudah memanfaatkan teknologi komputer yaitu sistem pakar untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ikan lele merupakan ikan air tawar yang teknologi budidayanya relatif mudah dikuasai masyarakat dengan modal usaha yang cukup rendah. Konsumsi ikan lele pada beberapa

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DI DUSUN KETHITANG-RAWALO Oleh: Afit Nadhar Pratitis Mahasiswa Teknik Iformatika, STMIK Amikom Purwokerto Abstrak Terbatasnya jumlah

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan substansi yang dapat mengurangi gejala hingga menyembuhkan penyakit. Obat-obatan banyak yang beredar dan dijual bebas di pasaran. Ada yang bebas dibeli,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING F.1 SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Andi Nurkholis *, Dina Sri Lestari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan,

Lebih terperinci