MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA"

Transkripsi

1 YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung Fax http//: smaangela@yahoo.co.id 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No /A/0001/UK/En MODUL BAHASA dan SASTRA INDONESIA KELAS X IBA (Peminatan) Bab : Makna dan Relasi Makna Disusun oleh: Elisabeth Prasetiawati, S.Pd. 1

2 I. Tujuan Pembelajaran 1. Memahami jenis makna 2. Memahami perubahan makna 3. Memahami hubungan makna. Peta Konsep Makna dan Relasi Makna Jenis Makna Perubahan Makna Hubungan Makna Makna denotatif dan konotatif, leksikal dan gramatikal, makna kias dan makna lugas, makna referensial dan nonreferensial, makna umum dan khusus. perluasan makna, penyempitan makna, ameliorasi, peyorasi, sinestesia, asosiasi. sinonim, antonim, homonim, homofon, homograf, polisemi, hiponim. III. Materi Apa itu Makna? Makna kata berarti maksud suatu kata atau suatu pikiran. Makna suatu kata diartikan pula sebagai hubungan antara lambanglambang bahasa, baik berupa ujaran maupun tulisan, dengan hal atau barang yang dimaksudkan. 2

3 A. Jenis-jenis Makna 1. Makna Denotasi dan Makna Konotasi Pembagian kedua jenis makna ini didasarkan pada ada tidaknya perubahan makna dasar suatu kata. Makna denotasi adalah makna yang terjadi apabila pada suatu kata tidak ada perubahan makna (makna sebenarnya). Makna konotasi adalah makna yang terjadi apabila suatu kata mengalami perubahan makna (makna tidak sebenarnya) disebut pula makna kias atau makna kontekstual. Ada tidaknya penambahan makna pada suatu kata dapat diketahui dari konteks penggunaannya dalam kalimat. Perhatikan contoh berikut ini! Jenis Contoh Kata Makna Makna Denotasi Ibu guru Perempuan yang pekerjaannya Ibunya Adi mengajar Perempuan yang melahirkan Adi Konotasi Ibu kota Ibu jari Pusat pemerintahan Jari yang paling besar, jempol Perhatikan contoh lainnya! No. Denotasi Konotasi Contoh Kalimat Makna Contoh Kalimat Makna 1. Tangan kiri Arman Posisi, Partai politik yang Ideologi, terkilir sewaktu main lawan beraliran kiri aliran 3

4 bola. dari dilarang di politik. kanan. Indonesia. 2. Malam ini udara suhu Hatiku panas begitu Emosi, terasa sangat panas. melihat Daniel marah. dimarahin Pak Lurah. 3. Kopi ini kurang rasa Gadis manis itu? cantik manis ya. Tolong Siapa lagi kalau tambahkan gula. bukan Nadine. Latihan. Cermati kalimat-kalimat berikut ini. Kategorikanlah mana yang termasuk kata yang bermakna denotasi, mana yang termasuk konotasi. Berilah argumentasi yang kuat untuk mendukung jawaban Anda. No. Kalimat Jenis Makna Denotasi Konotasi Alasan 1. Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap dan tak mampu dikendalikan oleh tanggul yang ada di sekitarnya. 2. Kemarahan Pak Budi makin hari makin meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak menemukan titik penyelesaiannya. 4

5 3. Lokasi yang akan dijadikan sebagai pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk. 4. Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. 5. Pak Halim pergi ke Jakarta naik mobil pribadi. 6. Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen. 7. Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar. 8. Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi. 9. Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada sebab kendali kapal sedang mengalami 5

6 gangguan. 10. Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali. 2. Makna Lesikal dan Makna Gramatikal Pembagian kedua jenis makna tersebut berdasarkan ada atau tidak adanya perubahan bentuk kata. Makna leksikal adalah makna suatu kata sebelum mengalami proses perubahan bentuk ataupun belum digunakan dalam kalimat. Makna leksikal sering pula disebut sebagai makna kamus. Makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata tersebut mengalami proses gramatikal, baik melalui proses pengimbuhan, pengulangan, ataupun pemajemukan. Makna gramatikal suatu kata bisa sama, berubah, atau bahkan berbeda dengan makna leksikalnya. Makna gramatikal sangat bergantung pada struktur kalimatnya. Makna ini sering juga disebut makna struktural. Perhatikan contoh berikut ini! Jenis Contoh Kata Makna Makna Leksikal ibu Orang yang melahirkan Gramatikal Keibuan Bersifat seperti seorang ibu. Ibi-ibu Banyak ibu atau banyak perempuan Ibu guru (dewasa) 6

7 Perempuan yang pekerjaannya mengajar. 3. Makna Kias dan Makna Lugas A. Makna Kias Penggunaan arti kiasan digunakan sebagai oposisi dari arti sebenarnya. Semua bentuk bahasa (baik kata, frasa, atau kalimat) yang tidak merujuk arti sebenarnya (arti leksikal atau denotatif) disebut mempunyai arti kiasan. Sebagai contoh, putri malam yang berarti bulan, raja siang yang berarti matahari, semuanya mempunyai arti kiasan. B. Makna Lugas Makna lugas merupakan makna kata atau kelompok kata yang sebenarnya. Meski demikian, kata-kata lugas bisa menjadi kata-kata kias seperti contoh sebagai berikut. Meja hijau memiliki makna kias yang artinya pengadilan, padahal secara lugas, meja hijau bermakna meja yang berwarna hiijau. 4. Makna Referensial dan Makna Nonreferensial a. Makna Referensial Makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan atau memiliki acuan. Disebut juga makna kognitif karena memiliki acuan. Makna ini memiliki hubungan dengan konsep mengenai sesuatu yang telah disepakati bersama (oleh masyarakat bahasa). Misalnya, seperti meja dan kursi adalah kata yang bermakna referensial karena keduanya mempunyai acuan, yaitu sejenis perabor rumah tangga yang disebut meja dan kursi. 7

8 Perhatikan contoh berikut ini! Orang itu menangkap orang. (1) (2) Jika dilihat dari contoh di atas, terlihat bahwa orang mempunyai makna yang berbeda. Orang (1) mempunyai makna pelaku, sedangkan orang (2) sebagai penderita. Perbedaan makna tersebut menunjukkan makna kategori yang berbeda, tetapi makna referensial mengacu pada konsep yang sama (orang=manusia). b. Makna Nonreferensial Adalah makna sebuah kata yang tidak mempunyai acuan. Misalnya kata preposisi dan konjungsi. Dalam hal ini, kata preposisi dan konjungsi serta kata tugas lainnya hanya memiliki fungsi atau tugas, tetapi tidak memiliki makna. Berkenaan dengan bahasan ini, terdapat kata-kata deiksis, yaitu kata yang acuannya tidak menetap pada suatu maujud, melainkan dapat berpindah dari maujud yang satu kepada maujud yang lain atau hal/fungsi yang menunjuk sesuatu di luar bahasa (kata yang menunjuk persona, waktu, dan tempat suatu tuturan). Yang termasuk kata deiksis adalah, dia, saya, kamu, di sini, di sana, di situ, sekarang, besok, nanti, ini, itu. Perhatikan contoh acuan lain dari kata di sini dalam ketiga kalimat berikut. 1) Tadi dia duduk di sini. 2) Hujan terjadi hampir setiap hari di sini, kata Wali Kota Bogor. 3) Di sini, di Indonesia, hal seperti itu sering terjadi. 8

9 Pada kalimat (1), kata di sini menunjukkan tempat tertentu yang sempit sekali. Mungkin bisa dimaksudkan sebuah bangku atau hanya sepotong tempat dari sebuah bangku. Pada kalimat (2), di sini menunjuk pada sebuah tempat yang lebih luas, yakni kota Bogor. Sementara itu, pada kalimat (3), di sini merujuk pada daerah yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. Dari ketiga kalimat tersebut, dapat diketahui bahwa acuan di sini tidak sama. Hal itulah yang disebut makna nonreferensial. 5. Makna Umum dan Makna Khusus Makna umum adalah makna yang cakupannya lebih luas atau dapat dirinci menjadi hal-hal yang lebih spesifik. Perhatikan contoh berikut ini! Ani memetik bunga yang tumbuh di belakang rumah. Hewan-hewan peliharaannya ada di kandang sebelah. Makna khusus adalah makna yang cakupannya lebih kecil atau lebih spesifik. Perhatikan contoh berikut ini! Ani memetik mawar dan melati yang sedang mekar. Kucing dan ikan adalah hewan kesayanganku. Perubahan dan Pergeseran Makna Kata a) Penyebab Perubahan Makna Kata Makna kata dalam sebuah bahasa sering mengalami perubahan. Perubahan itu dapat terjadi karena berbagai faktor, yaitu: 1) Faktor Linguistik Kata dalam suatu bahasa berubah maknanya karena digunakan dalam struktur bahasa, biasanya akibat pertemuan unsur bahasa yang 9

10 satu dengan unsur bahasa yang lainnya. Perubahan makna karena faktor lingusitik dapat terjadi dalam tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis. Misalnya, kata tani tindakan jika dipertemukan dengan morfem pe- menjadi kata petani yang menyebabkan perubahan makna menjadi tukang/pelaku. 2) Faktor Historis Makna suatu kata atau leksem bisa berubah karena adanya perubahan waktu atau faktor historis, yakni dipakai dalam kurun waktu yang berbeda. Misalnya kata gerembolan pada awalnya bermakna sekumpulan orang-orang, sedangkan sekarang bermakna sekumpulan orang-orang yang membuat kerusuhan atau kekacauan. 3) Faktor Sosiologis Faktor sosiologis berkaitan dengan lingkungan masyarakat pemakai bahasa. Suatu kata akan berubah maknanya jika digunakan dalam lingkungan yang berbeda. Misalnya, kata mancing mengandung makna yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungan masyarakatnya, antara lain: Bermakna mengail dengan membayar, untuk lingkungan pemancing Bermakna kartu kecil untuk mengetahui nasib seseorang, untuk lingkungan ahli nujum atau peramal. Bermakna memasukkan bensin ke dalam karburator, untuk lingkungan sopir atau bengkel kendaraan. Bermakna menyimpan barang untuk mengundang seseorang yang sedang dicari, di lingkungan masyarakat umum atau kepolisian. 4) Faktor Psikologis Makna suatu kata atau leksem akan berubah karena adanya faktor kejiwaan atau subjektivitas pemakainya. Ada tiga faktor kejiwaan yang dapat mengubah makna, yaitu: 10

11 Faktor kesopanan (tata krama) dapat mengubah makna karena adanya nila rasa bahasa yang berbeda. Misalnya, kata dirumahkan lebih sopan dibanding kata ditahan atau dipenjara. Faktor kepercayaan (tabu) dalam masyarakat dapat mengubah makna suatu kata atau leksem. Misalnya, kata harimau dapat diganti dengan kata nenek dengan maksud agar harimau itu menganggap orang yang menyebutnya adalah turunannya sehingga tidak menggangu. Faktor anggapan masyarakat terhadap suatu leksem juga dapat mengubah makna. Mislanya, kata merah-putih dipakai untuk menggantikan kata keberanian dan kesucian. 5) Faktor Bahasa Asing Pemakaian kata-kata asing dalam suatu bahasa selain dapat menambah kosakata baru, juga dapat mengubah makna suatu kata. Misalnya, kata canggih, pada awalnya dalam bahasa Jawa bermakna cerewet, tetapi setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia berubah maknanya untuk menggantikan kata Inggris sophisticated yang bermakna mutakhir. 6) Faktor kebutuhan leksem baru Makna suatu kata akan berubah karena pemakaian kata yang baru. Lazimnya pergantian kata-kata lain dengan kata-kata tersebut karena nilai rasanya yang jelek atau kurang enak didengar. Misalnya, lembaga pemasyarakatan (bui, penjara), tunanetra (orang buta). b) Jenis Perubahan Makna 1) Perluasan makna Perluasan makna (generalisasi) terjadi apabila cakupan makna suatu kata lebih luas dari makna asalnya. Perhatikan contoh berikut ini! Contoh Kata Makna Asal Makna Baru Berlayar mengarungi Mengarungi lautan dengan lautan dengan berbagai jenis kapal. kapal layar 11

12 Ibu Emak Setiap perempuan dewasa, nyonya Putra Anak laki-laki Semua anak laki-laki raja 2) Penyempitan makna Penyempitan makna (spesialisasi) terjadi apabila makna suatu kata lebih sempit cakupannya, daripada makna asalnya. Contoh Kata Makna Asal Makna Baru ulama Orang yang Pemuka Islam berilmu pendeta Orang yang Pemuka Kristen pandai sastra tulisan Karya seni bermediakan bahasa. 3) Ameliorasi Ameliorasi adalah perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih tinggi daripada asalnya. Contoh Kata Makna Asal Makna Baru wanita Lebih rendah Lebih tinggi daripada perempuan dari perempuan 4) Peyorasi Peyorasi adalah perubahan makna kata yang nilainya menjadi lebih rendah daripada sebelumnya. Contoh kata Makna asal Makna baru fundamentalis orang yang berpegang orang yang hidup ekslusif mengutamakan kekerasan teguh pada prinsip kroni sahabat kawan dari seorang penjahat 5) Sinestesia Pertukaran /sinestesia adalah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda. 12

13 Contoh kata Makna asal Makna baru kata-katanya indra indra pendengarpedas pengecap - menyakitkan Suaranya terang sekali rasa pedas indra pendengarmerdu indra penglihataanjelas 6) Asosiasi Persamaan/asosiasi adalah perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat Contoh kata Makna asal Makna baru tikus binatang pengerat sebutan untuk koruptor kepala organ tubuh paling atas atasan Latihan Soal Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini! Lakukanlah analisis terhadap kalimat tersebut! No Kalimat Jenis Perubahan Makna Perluasan penyempitan ameliorasi peyorasi sinestesia asosiasi 1 Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto. 2 Siapa yang Ibu cari di sini? 3 Sekarang ini di kotakota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan pembantu. 4 Anak-anak penyandang 13

14 tunarungu pun berhak mengenyam pendidikan. 5 Saya bercita-cita menjadi sarjana pendidikan. 6 Dalam acara perpisahan siswa kelas XII, kepala sekolah hadir bersama istri. 7 Direktur perusahaan ini ternyata berbini tiga. 8 Empat narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan itu. 9 Suara penyanyi Syahrini sampai saat ini masih empuk. 10 Pidatonya hambar. 11 Orang itu mencatut nama pejabat untuk mencari sumbangan. 12 Janganlah membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu! c) Hubungan Makna Berdasarkan hubungan antara satu makna kata dengan makna kata lainnya,makna kata dapat dibedakan sebagai berikut : 14

15 1. Sinonim Yaitu dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Contoh : matahari = fajar 2. Antonim Yaitu dua kata atau lebih yang memiliki makna saling berlawanan Jenis : a. Antonim kembar/komplementer Contoh : jantan-betina b. Antonim gradual Contoh :panjang-pendek c. Antonim relasional/kebalikan Contoh : penjual-pembeli 3. Homonim Yaitu dua kata atau lebih yang ejaan dan lafalnya sama tapi memiliki makna yang berbeda. Contoh : genting I = gawat genting II = atap 4. Homograf Yaitu kata yang tulisannya sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda. Contoh : teras I = pejabat teras,inti teras II = teras rumah bagian halaman 15

16 5. Homofon Adalah kata yang cara pelafalannya sama,tetapi penulisan dan maknanya berbeda. Contoh : bang I =kakak bank (bang II) =lembaga penyimpanan uang Secara lebih jelas, perbedaan homonim, homograf dan homofon dapat digambarkan dalam tabel berikut : Hubungan kata Pelafalan Penulisan Makna Homonim sama sama berbeda Homograf berbeda sama berbeda Homofon sama berbeda berbeda 6. Polisemi Yaitu suatu kata yang memiliki banyak makna. Contoh : kepala Makna dasar kepala adalah bagian tubuh di atas leher, tempat otak dan pusat jaringan saraf. Selain berarti bagian tubuh yang penting itu, kepala digunakan dalam konteks pemakaian lainnya, seperti kepala pasukan,kepala daerah. 7. Hiponim dan Hipernim/superordinat Hiponim adalah kata-kata yang tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat/hipernim (kelas atas), sedangkan hipernim (kelas bawah)sebaliknya. 16

17 Latihan Soal Berikut ini terdapat sejumlah kata. Carilah sinonim dari kata tersebut dengan kata yang memiliki makna tambahan (konotasi). a) Budak :...,...,... b) Gubuk :...,...,... c) Jongos :...,...,... d) Guru :...,...,... e) Mati :...,...,... f) Membenci :...,...,... g) Mengiris :...,...,... h) Warung :...,...,... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka karena teori secara nyata dapat dipeoleh melalui studi atau kajian kepustakaan.

Lebih terperinci

PERUBAHAN MAKNA KATA UN 06

PERUBAHAN MAKNA KATA UN 06 PERUBAHAN MAKNA KATA 1 Macam macam Perubahan Makna Kata 1. Meluas 2. Menyempit 3. Amelioratif 4. Peyoratif 5. Sinestesia 6. Asosiatif 2 1. Meluas (generalisasi) Cakupan makna sekarang (kini) lebih luas

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BENTUK KATA DAN MAKNA

BENTUK KATA DAN MAKNA BENTUK DAN MAKNA BENTUK KATA DAN MAKNA 1. FONEM bunyi bahasa yang membedakan arti/ makna Contoh : /apēl/ dan /apəl/ /mental/ dan /məntal/ /s/ayur - /m/ayur /s/ : /m/ Fonem ada dua : Konsonan dan Vokal

Lebih terperinci

Faktor penyebab perubahan makna kata : 1. Ilmu dan teknologi 2. Sosial dan budaya 3. Perbedaan bidang pemakaian 4. Adanya asosiasi 5.

Faktor penyebab perubahan makna kata : 1. Ilmu dan teknologi 2. Sosial dan budaya 3. Perbedaan bidang pemakaian 4. Adanya asosiasi 5. Faktor penyebab perubahan makna kata : 1. Ilmu dan teknologi 2. Sosial dan budaya 3. Perbedaan bidang pemakaian 4. Adanya asosiasi 5. Pertukaran tanggapan indera 6. Perbedaan tanggapan 7. Adanya penyingkatan

Lebih terperinci

TATARAN LINGUISTIK (4) : SEMANTIK. meskipun sifat kehadirannya pada tiap tataran itu tidak sama.

TATARAN LINGUISTIK (4) : SEMANTIK. meskipun sifat kehadirannya pada tiap tataran itu tidak sama. Nama : Setyaningyan NIM : 1402408232 BAB 7 TATARAN LINGUISTIK (4) : SEMANTIK Makna bahasa juga merupakan satu tataran linguistik. Semantik, dengan objeknya yakni makna, berada di seluruh atau di semua

Lebih terperinci

BAB VII TATARAN LINGUISTIK(4) SEMANTIK

BAB VII TATARAN LINGUISTIK(4) SEMANTIK Nama : Hasan Triyakfi NIM : 1402408287 BAB VII TATARAN LINGUISTIK(4) SEMANTIK Dalam berbagai kepustakaan linguistik disebutkan bidang studi linguistik yang objek penelitiannya makna bahasa juga merupakan

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa.

Bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa. SEMANTIK Pengantar Linguistik Umum 3 November 2014 APAKAH SEMANTIK ITU? 1 2 Bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa. Menurut Ogden & Richards (1923), makna tanda bahasa dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA D I K S I. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas SISTEM INFORMASI. Program Studi SISTEM INFORMASI.

BAHASA INDONESIA D I K S I. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas SISTEM INFORMASI. Program Studi SISTEM INFORMASI. BAHASA INDONESIA Modul ke: D I K S I Fakultas SISTEM INFORMASI Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Pengertian Diksi Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Pilihan Kata (Diksi) Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Pilihan Kata (Diksi) Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis BAHASA INDONESIA Pilihan Kata (Diksi) Sri Rahayu Handayani, SPd. MM Program Studi Akuntansi Pilihan Kata (Diksi) Pilihan kata atau Diksi adalah pemilihan kata-kata

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini MODUL 5 KATA (PENGAYAAN KATA, PERTAUTAN KATA, & PERUBAHAN/PERGESERAN MAKNA

Lebih terperinci

M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA

M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA Ragam Makna/Jenis Makna Berdasarkan jenis semantiknya Makna leksikal Makna gramatikal Berdasarkan ada tidaknya referen suatu kata Makna referensial Makna nonreferensial

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangelsch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

7. TATARAN LINGUISTIK (4) SEMANTIK

7. TATARAN LINGUISTIK (4) SEMANTIK 7. TATARAN LINGUISTIK (4) SEMANTIK Hocket, seorang tokoh strukturalis menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang kompleks dari kebiasaan-kebiasaan. Sistem bahasa ini terdiri dari lima sub sistem,

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 10 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA DIKSI ATAU PILIHAN KATA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id URS is

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Fitri Dwi Lestari DIKSI. (Pilihan Kata)

Fitri Dwi Lestari DIKSI. (Pilihan Kata) Fitri Dwi Lestari DIKSI (Pilihan Kata) DIKSI/PILIHAN KATA Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting. Dalam memilih kata-kata, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :Kata

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA UMB. Penulisan Kata (Diksi) Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

BAHASA INDONESIA UMB. Penulisan Kata (Diksi) Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi. Modul ke: BAHASA INDONESIA UMB Penulisan Kata (Diksi) Fakultas Psikologi Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Definisi Pilihan Kata (Diksi) Pilihan kata atau diksi adalah

Lebih terperinci

1.makna denotasi ; makna tersurat (cth-tangan,muka,hidung ;semuanya anggota badan) 2.makna konotasi ; makna tersirat (cth; bunga kemboja; kematian)

1.makna denotasi ; makna tersurat (cth-tangan,muka,hidung ;semuanya anggota badan) 2.makna konotasi ; makna tersirat (cth; bunga kemboja; kematian) Tajuk 2- Fitur Makna dalam Bahasa Melayu A.Sifat makna B.Kelas makna C.Lewah dalam makna A.Sifat makna Makna bersifat dinamis dan evolusi. Dinamis-boleh berubah-rubah Evolusi-boleh berkembang Terdapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB II LANDASAN TEORI. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bahasa Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh masyarakat umum dengan tujuan berkomunikasi. Dalam ilmu bahasa dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

DIKSI. (Pilihan Kata) Karina jayanti

DIKSI. (Pilihan Kata) Karina jayanti DIKSI (Pilihan Kata) Karina jayanti DIKSI/PILIHAN KATA Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting. Dalam memilih kata-kata, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: DIKSI/PILIHAN

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU Makalah Bahasa Indonesia KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah di limpahkannya. Sehingga penyusunan

Lebih terperinci

Pengertian, Tujuan, Manfaat, jenis, dan Ciri dari Laporan

Pengertian, Tujuan, Manfaat, jenis, dan Ciri dari Laporan Gagasan pokok adalah pokok masalah yang mendasari cerita yang bersifat abstrak/implisit atau kata-kata kunci yang terdapat dalam kalimat utama. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjiwai paragraf. Gagasan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Semantik NORDIN BIN TAHIR INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS IPOH

Semantik NORDIN BIN TAHIR INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS IPOH Semantik NORDIN BIN TAHIR INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS IPOH Bahasa Fonetik Tatabahasa Semantik Sintaksis Morfologi 2 Pendahuluan: Semantik Bahasa merupakan sistem komunikasi yang amat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

JENIS MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA

JENIS MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA JENIS MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA Oleh: Muzaiyanah *) Abstract: Meaning is an integral part of the semantics and always sticks of what we Tell the. Meaning, a form of language that should be analyzed within

Lebih terperinci

MENYAKSIKAN DAN MENONTON: ANALISIS RELASI MAKNA SIMILARITAS

MENYAKSIKAN DAN MENONTON: ANALISIS RELASI MAKNA SIMILARITAS MENYAKSIKAN DAN MENONTON: ANALISIS RELASI MAKNA SIMILARITAS Endang Sri Maruti marutiendang@gmail.com Universitas PGRI Madiun Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan beberapa bentuk relasi makna

Lebih terperinci

KOSAKATA DALAM TATA BAHASA INDONESIA

KOSAKATA DALAM TATA BAHASA INDONESIA KOSAKATA DALAM TATA BAHASA INDONESIA Tri Widiarto Progdi Sejarah FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ABSTRAK Seseorang yang memiliki penguasaan bahasa yang baik, memiliki penguasaan yang luas

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Th Tahun : : Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Pendahuluan

Th Tahun : : Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Pendahuluan Matakuliah Th Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Pendahuluan Pertemuan 01 D i k s i Pertemuan 2 Sumber utama: Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian untuk Perguruan

Lebih terperinci

Latihan untuk modul 4 dan 5

Latihan untuk modul 4 dan 5 Latihan untuk modul 4 dan 5 LATIHan 1. Jalan raya itu akan segera diperlebarkan. Kalimat di atas tidak efektif karena... (A) kata-kata dalam frase verbal tersusun secara terbalik (B) mengandung penulisan

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang berjudul Sistem Penamaan Tempat Pemakaman Umum di Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian sejenis.

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kebudayaan Widhagdo (1988 : 21) menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupan. Semuanya

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh siswa. Melalui menulis siswa bisa mengekspresikan kekayaan ilmu, pikiran,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Penulisan suatu karya ilmiah merupakan suatu rangkaian yang semuanya selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga penulis

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. suatu bahasa, (3) semua bahasa yang dimiliki oleh seorang penutur, (4) semua kata yang

II. KAJIAN PUSTAKA. suatu bahasa, (3) semua bahasa yang dimiliki oleh seorang penutur, (4) semua kata yang II. KAJIAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Kosakata Kosakata mempunyai pengertian sebagai berikut: (1) komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa, (2) semua kata yang

Lebih terperinci

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema bab 1 tema aku dan keluargaku lingkunganku bilangan namaku bayu rumahku di jalan pemuda nomor 1 aku sangat sayang kepada ayah dan ibu saudaraku 2 orang kakakku bernama salfa adikku bernama gagah aku juga

Lebih terperinci

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

PERUBAHAN MAKNA DAN FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN MAKNA DALAM MEDIA CETAK (Kajian Semantik Jurnalistik)

PERUBAHAN MAKNA DAN FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN MAKNA DALAM MEDIA CETAK (Kajian Semantik Jurnalistik) PERUBAHAN MAKNA DAN FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN MAKNA DALAM MEDIA CETAK (Kajian Semantik Jurnalistik) Oleh: Erwan Kustriyono Vega Prisma Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur

Lebih terperinci

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 1) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 1) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 1) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep I. MENCERMATI KATA Pendahuluan Bahasa sebagai alat komunikasi berfungsi untuk menyampaikan gagasan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna dan dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2004:1), sedangkan

Lebih terperinci

KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257

KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257 KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI - 13010113140096 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257 1. INTISARI Semiotika merupakan teori tentang sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Modul ke: BAHASA INDONESIA Ragam Bahasa Fakultas FEB Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi sehari-hari oleh para penuturnya. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses berpikir maupun dalam kegiatan

Lebih terperinci

Istilah Bangunan Rumah Panggung Sunda Di Pesisir Selatan Tasikmalaya Oleh Fiana Abdurahman. Abstrak

Istilah Bangunan Rumah Panggung Sunda Di Pesisir Selatan Tasikmalaya Oleh Fiana Abdurahman. Abstrak Istilah Bangunan Rumah Panggung Sunda Di Pesisir Selatan Tasikmalaya Oleh Fiana Abdurahman Abstrak Dalam seni bina, pembinaan, kejuruteraan, dan pembangunan harta tanah, bangunan merujuk kepada mana-mana

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI LIFATATI ASRINA A 310 090 168 PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

3. Manusia butuh makan Tak satupun makhluk yang tidak membutuhkan makanan untuk hidup Semua makhluk hidup butuh makan untuk hidup

3. Manusia butuh makan Tak satupun makhluk yang tidak membutuhkan makanan untuk hidup Semua makhluk hidup butuh makan untuk hidup SILOGISME KATEGORIS Penilaian titik di akhir kalimat, huruf kapital di awal kalimat. Kebenaran form. Kebenaran makna. Mata Kuliah: Kapita Selekta Bahasa Indonesia Kelas Dual Modes, Tahun 2011/2012 1. Jika

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BSNIS Drs. SUMARDI, M. Pd. RAGAM BAHASA Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Ragam bahasa diartikan sebagai variasi bahasa menurut pemakaian

Lebih terperinci

Poli=lebih dari satu Dalam bahasa Arab dikenal - tunggal - dual - jamak disebut poli, tetapi konsep di dalam bahasa Indonesia poli berarti lebih dari

Poli=lebih dari satu Dalam bahasa Arab dikenal - tunggal - dual - jamak disebut poli, tetapi konsep di dalam bahasa Indonesia poli berarti lebih dari POLISEMI Poli=lebih dari satu Dalam bahasa Arab dikenal - tunggal - dual - jamak disebut poli, tetapi konsep di dalam bahasa Indonesia poli berarti lebih dari satu, maka dikenal poligami. Akan tetapi,

Lebih terperinci

Diksi : Pilihan kata Kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, baik dalam dunia

Diksi : Pilihan kata Kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, baik dalam dunia Untuk Stikom Bandung Semester Ganjil 2011-2012 Diksi : Pilihan kata Kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang,

Lebih terperinci

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

A. Pengantar. B. Faktor Perubahan Makna

A. Pengantar. B. Faktor Perubahan Makna A. Pengantar Masalah bahasa merupakan masalah yang cukup kompleks, bukan saja karena bahasa adalah unsur dan pendukung kebudayaan, melainkan juga karea masalah bahasa mencakup kepentingan segenap lapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungan masyarakat sekitar. Ada dua cara

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem Bahasa Indonesia UMB Modul ke: Pilihan Kata (Diksi) Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Komunikasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat memahami dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA Roely Ardiansyah Fakultas Bahasa dan Sains, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Deiksis dalam bahasa Indonesia merupakan cermin dari perilaku seseorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian dengan judul Jenis Perubahan Makna dan Faktor Faktor Perubahan Makna Nama Julukan Klub Sepakbola di Liga Super Indonesia dan Divisi Utama

Lebih terperinci

PELANGI NUSANTARA Kajian Berbagai Variasi Bahasa

PELANGI NUSANTARA Kajian Berbagai Variasi Bahasa PELANGI NUSANTARA Kajian Berbagai Variasi Bahasa Editor: : Prof. Dr. Sumarlam, MS Asih Anggarani Tri Wuryan Taruni Priyanto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran:

Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran: Penggunaan bahasa Tujuan pembelajaran: "Penggunaan bahasa" fokus pada bagaimana sebuah pengertian dari fungsi-fungsi bahasa itu penting dalam logika. Bahasa adalah sebuah alat yang kompleks, dan sebagai

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan oleh pihak sekolah untuk menyambut kedatangan siswa baru. Kegiatan ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Prasetya, NIM , tahun 2010 dengan judul Konsep Penamaan Rumah

BAB II LANDASAN TEORI. Prasetya, NIM , tahun 2010 dengan judul Konsep Penamaan Rumah 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sejenis yang Relevan Untuk membedakan penelitian yang berjudul Sistem Penamaan Toko di Purwokerto, Kabupaten Banyumas dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial perlu untuk berinteraksi untuk bisa hidup berdampingan dan saling membantu. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berinteraksi

Lebih terperinci

PEMBELAJARANKOSAKATA Oleh: (Khairil Usman, S.Pd., M.Pd.)

PEMBELAJARANKOSAKATA Oleh: (Khairil Usman, S.Pd., M.Pd.) A. Pengertian Kosakata PEMBELAJARANKOSAKATA Oleh: (Khairil Usman, S.Pd., M.Pd.) Guru Bahasa Indonesia SMAN 3 Parepare Kosakata menurut Kridalaksana (1993: 122) sama dengan leksikon. Leksikon adalah (1)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer, konvensional, dan memiliki makna. Sifat dinamis itu muncul karena manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Kebutuhan akan bahasa sudah jauh sebelum manusia mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk memberikan informasi kepada orang lain. Bahasa pada prinsipnya digunakan untuk menyampaikan pesan

Lebih terperinci

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

AMBIGUITAS DALAM BAHASA INDONESIA

AMBIGUITAS DALAM BAHASA INDONESIA AMBIGUITAS DALAM BAHASA INDONESIA Trismanto 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Jl. Seteran Dalam 9 Semarang, Jawa Tengah 50134 Email : trismanto_tris@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan semantik adalah sebagai berikut:

Bab 2. Landasan Teori. mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan semantik adalah sebagai berikut: Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini saya akan memperkenalkan teori-teori yang akan digunakan untuk menganalisis bab 3. 2.1 Semantik 意味論 Dalam menganalisis lagu, tidak dapat terlepas dari semantik. Keraf

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, digunakan baik sebagai bahasa pengantar sehari-hari ataupun bahasa pengantar di lingkungan formal seperti bahasa pengantar sekolah,

Lebih terperinci

KALIMAT EFEKTIF. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Drs. Sri Satata, MM. Program Studi Akutansi & Manajemen.

KALIMAT EFEKTIF. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Drs. Sri Satata, MM. Program Studi Akutansi & Manajemen. KALIMAT EFEKTIF Modul ke: 1. Menjelaskan pengertian diksi 2. Menjelaskan syarat-syarat diksi 3. Menjelaskan proses pembentukan kata 4. Menjelaskan berbagai macam makna Fakultas Ekonomi Drs. Sri Satata,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan. Penulis perlu melakukan serangkaian kepustakaan, yaitu membaca

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK) ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 \

Lebih terperinci

PERBEDAAN TEORI LINGUISTIK FERDINAND DE SAUSSURE DAN NOAM CHOMSKY. Abdullah Hasibuan 1. Abstrak

PERBEDAAN TEORI LINGUISTIK FERDINAND DE SAUSSURE DAN NOAM CHOMSKY. Abdullah Hasibuan 1. Abstrak PERBEDAAN TEORI LINGUISTIK FERDINAND DE SAUSSURE DAN NOAM CHOMSKY Abdullah Hasibuan 1 Abstrak Linguistik merupakan suatu ilmu yang bahasa secara ilmiah atau ilmu tentang bahasa. Kata Linguistik berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra

Lebih terperinci

KATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

KATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro KATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Abstrak Bahasa adalah sarana paling penting dalam masyarakat, karena bahasa adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa daerah di Indonesia mempunyai pengaruh dalam. Bahasa Karo, merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa daerah di Indonesia mempunyai pengaruh dalam. Bahasa Karo, merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa-bahasa daerah di Indonesia mempunyai pengaruh dalam pembentukan dan pengembangan bahasa Indonesia. Sebelum mengenal bahasa Indonesia sebagian besar bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB 7 TATARAN LINGUISTIK : SEMANTIK

BAB 7 TATARAN LINGUISTIK : SEMANTIK BAB 7 TATARAN LINGUISTIK : SEMANTIK Semantik, dengan objeknya yakni makna, berada di seluruh atau di semua tataran yang bangun-membangun ini, makna berada di dalam tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis.penamaan

Lebih terperinci

Kata dan Gagasan a) Adaptasi dari Gorys Keraff. Pilihan Kata

Kata dan Gagasan a) Adaptasi dari Gorys Keraff. Pilihan Kata Kata dan Gagasan a) Adaptasi dari Gorys Keraff. Kata merupakan suatu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional, yang berarti ia memiliki komposisi tertentu (bisa fonologis

Lebih terperinci

MEMBUAT KARYA ILMIAH YANG BAIK MELALUI DIKSI OLEH MOH. FATAH YASIN

MEMBUAT KARYA ILMIAH YANG BAIK MELALUI DIKSI OLEH MOH. FATAH YASIN MEMBUAT KARYA ILMIAH YANG BAIK MELALUI DIKSI OLEH MOH. FATAH YASIN (Makalah disajikan dalam penyuluhan bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan) Kata merupakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci