AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI"

Transkripsi

1 YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung Fax http//: smaangela@yahoo.co.id 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No /A/0001/UK/En AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Disusun oleh: ELLA EKARISTY, S.Pd 1 M o d u l B a b 2

2 KOMPETENSI DASAR 1.1. Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan 1.1. Bersikap jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli, kreatif,mandiri, kritis dan analitis dalammengatasi permasalahan ekonomi 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjakeras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi 3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. 2. Menjelaskan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan. 3. Menjelaskan kelangkaan sebagai masalah pokok ekonomi. 4. Menentukan pilihan yang tepat dan memanfaatkan biaya peluang. 5. Menetapkan skala prioritas dan mengelola keuangan. 6. Menjelaskan masalah ekonomi mikro dan makro. 7. Menjelaskan cara-cara mengatasi masalah ekonomi makro dan mikro. 8. Menjelaskan sistem-sistem ekonomi sebagai solusi masalah ekonomi. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, peserta didik mampu: 1. Menjelaskan kebutuhan manusia yang tidak terbatas 2. Menjelaskan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan 3. Menjelaskan kelangkaan sebagai masalah pokok ekonomi 4. Menentukan pilihan yang tepat dan memanfaatkan biaya peluang 5. Menetapkan skala prioritas dan mengelola keuangan 6. Menjelaskan masalah ekonomi mikro dan makro 2 M o d u l B a b 2

3 7. Menjelaskan cara-cara mengatasi masalah ekonomi makro dan mikro 8. Menjelaskan sistem-sistem ekonomi sebagai solusi masalah ekonomi PETA KONSEP MATERI POKOK BAB 2 MASALAH EKONOMI A. Kebutuhan yang tidak terbatas 1. Jenis-jenis kebutuhan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan Pembelajaran melalui Video B. Barang dan Jasa 1. Jenis-jenis Barang 2. Kegunaan Suatu Barang 3 M o d u l B a b 2

4 C. Kelangkaan Pengertiaan Kelangkaan Kelangkaan (scarcity) adalah kondisi di mana manusia memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan : Pertama Kedua : sumber daya ekonomi bersifat terbatas : pemenuhan kebutuhan memerlukan sumber daya ekonomi yang tidak terbatas Kelangkaan semakin nyata ketika kita ingin memanfaatkan sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan keterampilan kewirausahaan. Sumber daya alam digunakan dalam proses industri dan jasa. Sumber daya alam misalnya tanah, merupakan sumber daya ekonomi yang langka karena jumlahnya relatif tetap, sedangkan kebutuhan terhadap tanah terus bertambah. Kelangkaan juga bisa terjadi dalam lingkup tenaga kerja dan persediaan modal. Penyebab Kelangkaan : contoh : minyak bumi dan mineral tambang yg memerlukan waktu hingga jutaan tahun untuk terbentuk kembali. Contoh : banyak hutan yang gundul atau rusak akibat pembakaran liar maupun pembukaan lahan untuk perdagangan. 1. keterbatsan benda pemenuhan kebutuhan di alam 2. kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia kondisi ini menyebabkan jenis dan jumlah kebutuhan semakin berkembang dan beragam. 4. peningkatan kebutuhan yang lebih cepat dibandingkan penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan 3. keterbatsan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada Keterbatasan diakibtakan oleh rendahnya penguasaan teknologi dan kekurangan modal 4 M o d u l B a b 2

5 D. Masalah Ekonomi Mikro apa dan berapa yang diproduksi? Masalh ini menyangkut jenis dan kuantitas/ jumlah barang., berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang langka diantara berbagai elternatif penggunaan. bagaimana memproduksinya? Masalah ini terkait dengan teknologi dsn metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang : jumlah tenaga kerja, jenis mesin yang digunakan, bahan mentah yang digunakan, cara memproduksiyg dilakukan agar efektif dan efisien dan terdapat istilah padat karya dan padat modal. untuk siapa diproduksi? Masalah yang dihadapi adalah siapa yang memerlukan barang dan siapa yang menikmati hasilnya/ masalah pendistribusian. E. Masalah Ekonomi Makro Objek pembahasan masalah ekonomi makro : 1. Pertumbuhan ekonomi : adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan kapasitas barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat meningkat. 2. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi : kegiatan ekonomi mengalami pasang surut, kadang maju pesat, dan kadang berjalan lambat, bahkan merosot. Pergerakan naik turunnya kegiatan perusahaan-perusahaan demi mencapai kemajuan ekonomi dalam jangka panjang disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan. 5 M o d u l B a b 2

6 3. Pengangguran adalah suatu kondisi ketika seseorang yang dikategorikan dalam golongan angkatan kerja yang ingin memperoleh pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran dapat terjadi karena faktor-faktor berikut : Kekurangan pengeluaran agregat Ingin meninggalkan pekerjaan lama untuk mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik Perusahaan mengganti tenaga kerja manusia dengan peralatanperalatan canggih, seperti penggunaan mesin-mesin komputer. Ketidaksesuaian antara keterampilan pencari kerja dan keterampilan yang dibutuhkan dalam industri. 4. Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga naik secara umum dan terus-menerus. Keadaan inflasi akan berbeda dari waktu ke waktu dan dari suatu negara ke negara lainnya. Golongan inflasi : Ringan : kenaikan harga masih di bawah angka 10% setahun Sedang : kenaikan harga antara 10-30% Berat : kenaikan harga antara % Inflasi dapat terjadi karena hal-hal berikut : a. Ketidakseimbangan pengeluaran agregat dibandingkan dengan kemampuan perusahaan dalam menyediakan barang-barang. b. Tuntutan kenaikan upah oleh pekerja yang menyebabkan harga pokok barang bertambah. c. Kenaikan harga-harga barang yang diimpor. d. Penawaran uang yang bertambah secara berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang e. Kekacauan politik dan ekonomi 5. Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran Neraca perdagangan adalah ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya kurung waktu 1 waktu) 6 M o d u l B a b 2

7 Neraca perdagangan postif : nilai moneter kegiatan ekspor > kegiatan impor (surplus perdagangan) Neraca perdagangan negatif : nilai moneter kegiatan impor > kegiatan ekspor (defisit perdagangan) Neraca pembayaran menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain kedalam negeri dan dari dalam negeri kenegara lain dalam satu tahun. Aliran tersebut adalah : 1. Aliran pemerintah ekspor serta pembayaran impor dan jasa 2. Aliran penanaman modal asing dan pembayaran modal asing 3. Aliran keluar masuk modal jangka pendek seperti deposito di luar negeri. Aliran tersebut adalah : 1. Penurunan kegiatan ekonomi dalam negeri karena penggunaan barang impor 2. Harga valuta asing meningkat 3. Harga barang impor bertambah mahal 4. Kegairahan pengusaha berkurang dalam penanaman modal dan membangun usaha baru. F. Menentukan Pilihan yang Tepat Untuk mengatasi kelangkaan, setiap orang harus menentukan pilihan yang tepat dan paling menguntungkan. Pilihan ekonomi adalah keputusan sadar untuk menggunakan sumber saya yang langka dengan cara tertentu. Pilihan dapat dibuat dalam lingkup pribadi maupun lingkup masyarakat. Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Diantaranya adalah : 1. Analisis Biaya Peluang : nilai barang ata jasa yang dikorbankan karena alternatif tindakan. Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Misalnya, jika pemerintah 7 M o d u l B a b 2

8 memutuskan untuk membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggran atau biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan di atas taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk menikmati indahnya taman atau melepas lelah di taman tersebut. 2. Analisis Biaya Manfaat : suatu teknik yang digunakan untuk membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan. 3. Mengidentifikasi Faktor Pendorong Kegiatan Ekonomi : suatu kegiatan ekonomi pasti didasari oleh motif-motif tertentu, ada motif yang berasal dari dalam diri manusia, seperti untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada juga motif yang berasal dari luar diri manusia, seperti pengaruh lingkungan dan iklan. 4. Menyadari trade off : adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis. 5. Berpegang pada prinsip ekonomi : prinsip tindakan dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya. Beberapa prinsip yang mendasari pilihan konsumen, antara lain : 1. Pendapatan yang terbatas mengharuskan pemilihan. 2. Konsumen membuat keputusan dengan mempertimbangkan alternatif. 3. Sebuah barang dapat digantikan yang lain 4. Konsumen harus membuat keputusan tanpa informasi sempurna, tapi pengetahuan dan pengalaman akan membantu. 5. Terjadinya hukum nilai guna marjinal. G. Biaya Peluang Pengertian Biaya Peluang Menurut N.Gregory Mankiw : biaya peluang adalah segala sesuatu yang harus anda korbankan untuk memperoleh sesuatu. Menurut Robert B. Ekelund dan Robert D. Tollison : biaya peluang adalah biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk tujuan tertentu, yang diukur dalam ukuran keuntungan yang tidak jadi didapat 8 M o d u l B a b 2

9 karena tidak memilih alternatif itu dibandingkan dengan komoditi yang didapat sebagai gantinya karena memilih suatu alternatif. Jadi kesimpulannya : Biaya peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat sesuatu. Contoh Biaya Peluang : Sepasang suami istri ingin pergi bertamasya kesuatu tempat hiburan untuk mengusir resa kejenuhannya. Untuk keperluan itu, mereka harus membayar biaya transportasi sebesar Rp dan membeli tiket masuk Rp jika tidak pergi bertamasya, pasangan suami istri itu dapat bekerja dan menghasilkan upah masing-masing sebesar Rp sehari. Pertanyaanyya, berapa biaya peluang dari suami istri yang bertamasya itu? Jawab : Biaya Transportasi Rp Tiket Masuk Rp Biaya eksplisit Rp Penghasilan jika tidak bertamasya (biaya implisit) Rp Biaya Peluang darmawisata Rp Jadi, biaya peluang bukan hanya biaya yang nyata-nyata dibayar, tetapi endapatkan pendapatan yang tidak jadi diperoleh kerena memilih untuk pergi bertamasya. Contoh lain : Seorang siswa yang baru lulus SMA ingin melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar S1. Biaya yang harus dibayar untuk kuliah perguruan tinggi Rp Jika tidak kuliah siswa tersebut dapat bekerja dengan gaji sebesar Rp sebulan, jika dia bekerja selama empat tahun, ia akan memperoleh gaji sebesar Rp (biaya implisit). Hal ini tidak diperolehnya karena ia kuliah. Pertanyaannya, berapa biaya peluang siswa tersebut untuk kuliah S1? Jawab : Biaya Kuliah (Eksplisit) Rp Gaji yang diterima jika tidak kuliah (Implisit) Rp Biaya Peluang Rp M o d u l B a b 2

10 H. Skala Prioritas Kebutuhan yang lebih penting harus didahulukan pemenuhannya daripada kebutuhan lainnya. Prioritas I Prioritas II Prioritas III Kebutuhan Primer Kebutuhan sekarang Kebutuhan sekunder Kebutuhan masa depan Kebutuhan tersier Contoh : Alex mendapat uang saku sebesar Rp uang saku itu harus dapat memenuhi kebutuhnnya selama satu minggu, antara lain untuk transportasi, keperluan sekolah, jajan dan menabung. Pada suatu pekan, Alex mempunyai berbagai macam kebutuhan. Selain pengeluaran rutin, Alex harus membeli buku baru. Alex juga harus membeli kado ulang tahun untuk sahabatnya Max. Berdasarkan skala prioritas itu, alex membuat daftar kebutuhan sebagai berikut : No. Kebutuhan Biaya (Rp) 1 Transportasi Buku Kado ulang tahun Jajan Tabungan Total I. Cara Mengatasi Masalah Ekonomi 1. Mengatasi masalah ekonomi Mikro Ekonomi mikro mempelajari perilaku individu dan rumah tangga perusahaan dalam membuat keputusan tentang alokasi sumber daya yang terbatas. vekonomi mikro mengarahkan analisisnya pada satuansatuan ekonomi yang mencakup konsumen, produsen, para investor, 10 M o d u l B a b 2

11 pekerja, pemilik faktor produksi, dan setiap orang yang turut berperan dalam kegiatan roda perekonomian. Kebijakan Ekonomi Mikro : Ditujukan untuk kegiatan individu dan rumah tangga. Beberapa kebijakan yang dibahas dalam ekonomi mikro : 1. Menentukan pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah kelangkaan 2. Bersinergi antarpelaku pasar dan industri untuk membentuk satuan yang lebih besar 3. Membentuk kesepakatan di antara produsen dan konsumen 4. Menggunakan teknik analisis ekonomi mikro 5. Pemanfaatan analisis biaya peluang dalam rangka menentukan pilihan. Asumsi ekonomi mikro : Asumsi yang digunakan sebagai dasar pembuatan kebijakan : 1. Berusaha memaksimalkan hasil yang dicapai 2. Melakukan kegiatan atas dasar kelangkaan 3. Konsumen dan produsen melakukan kegiatan ekonomi secara rasioanl. 2. Mengatasi masalah ekonomi Makro Variabel dalam ekonomi makro adalah variabel agregatif seperti tingkat tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, tabungan, investasi nasioanl, suku bunga, jumlah uang yang beredar, neraca pembayaran, perdagangan internasional, dan keuangan internasional. Indikator prestasi kegiatan ekonomi makro Beberapa data ekonomi makro yang dapat digunakan sebagai acuan penilaian kemajuan kegiatan ekonomi antara lain : 1. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran Neraca perdagangan surplus dapat menjadi indikator jumlah ekspor yang lebih besar dari impor. 2. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan perkapita 11 M o d u l B a b 2

12 Pendapatan nasional adalah indikator yang menunjukkan kemajuan ekonomi suatu negara. Pendapatan nasional meningkat mendorong pertumbuhan ekonomi Persentase pertumbuhan ekonomi persentase pertumbuhan penduduk mendorong pertumbuhan pendapatan per kapita. 3. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran Pengangguran = angkatan kerja pengguna tenaga kerja sesungguhnya. Angkatan kerja : jumlah tenaga kerja dalam suatu kurun waktu tertentu. Kriteria ideal : jumlah penggangguran < 4 % 4. Keadaan perusabahan harga-harga atau inflasi Secara umum, dampak inflasi adalah a. Berkurangnya investasi di suatu negara b. Kenaikan suku bunga c. Penanaman modal yang bersifat spekulatif d. Pelaksanaan pembangunan yang gagal e. Ketidakstabilan ekonomi f. Neraca pembayaran defisit g. Kesejahteraan masyarakat merosot 5. Kestabilan kurs mata uang dalam negeri Ketika kurs tidak menentu, maka itu merupakan pertanda kinerja ekonomi yang tidak baik. Kebijakan ekonomi makro Sebelum membahas kebijakan ekonomi makro, yang perlu diketahui adalah tujuan dari pembuatan kebijakan tersebut, yaitu : 1. Menstabilkan neraca pembayaran dan kurs valuta asing 2. Mengusahakab pertumbuhan ekonomi 3. Mencapai penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi 4. Menghindari inflasi 5. Menstabilkan kegiatan ekonomi Kristalisasi kebijakan ekonomi adalah bertumpu pada tiga kebijakan yang diharapkan mampu mengatasi ketimpangan yang ada. 12 M o d u l B a b 2

13 Kebijakan tersebut adalah : 1. Kebijakan Moneter (dari sudut permintaan) Kebijakan yang dirancang pemerintah dalam rangka memengaruhi jumlah uang yang beredar untuk memperbaiki kinerja perekonomian. 2. Kebijakan Fiskal (dari sudut permintaan) Kebijakan yang bertujuan memengaruhi jumlah pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Salah satu tindakan yang dapat secara langsung mempengaruhi adalah sektor perpajakan. 3. Kebijakan dengan arah harga barang murah dan bermutu (dari sudut penawaran) Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut : a. Pengendalian keadaan sedemikian rupa sehingga pekerja tidak meminta kenaikan upah berlebih yang melebihi kenaikan produktivitas. Arah kebijakan ini adalah menekan kebijakan produksi. b. Mendorong pengusaha untuk menciptakan efisiensi dalam pengguna biaya. J. Sistem Ekonomi Sebagai Solusi Masalah Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional. Ciri-ciri: Teknik produksi dipelajari secara turun-temurun. Modal sedikit. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter Belum mengenal pembagian kerja. Terikat tradisi. Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran. 2. Sistem Ekonomi Komando Peran pemerintah sangat dominan, sedangkan peran masyarakat atau pihak swasta sangat kecil. Ciri-ciri: Alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai negara. Rakyat tidak bebas memilih pekerjaan. 13 M o d u l B a b 2

14 Kebijakan perekonomian diatur pemerintah. 3. Sistem Ekonomi Pasar Sistem ekonomi di mana kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi) dilakukan oleh swasta. Ciri-ciri: Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi. Masyarakat terbagi atas dua golongan, yaitu pemberi kerja penerima kerja. Timbul persaingan dalam masyarakat. Setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan. Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar. 4. Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Latihan Soal I. Secara individu, buatlah analisis tentang biaya peluang dan skala prioritas yang pernah Anda temui dalam kehidupan sehari-hari! II. Tontonlah kasus permasalahan ekonomi berikut dan jawablah pertanyaan ini di dalam kelompok! a. Permasalahn apa yang kalian temukan dalam kasus tersebut dan tergolong dalam masalah ekonomi makro atau mikro? b. Bagaimana saran dari kalian untuk menyelesaikan masalah tersebut? DAFTAR PUSTAKA Alam S Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X kurikulum Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama M o d u l B a b 2

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id URS is

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI Teori Ekonomi Isu isu utama 1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya Mikro Ekonomi 2. Mencapai kepuasan yang maksimum

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu daerah antara lain adalah Pendapatan daerah, tingkat kesempatan kerja dan tingkat

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI/AKUNTANSI KELAS X MIA TAHUN AJARAN 2015/2016 KONSEP DASAR ILMU EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

MODUL EKONOMI/AKUNTANSI KELAS X MIA TAHUN AJARAN 2015/2016 KONSEP DASAR ILMU EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO

Pokok Bahasan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Pokok Bahasan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Dosen Pengasuh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar FKIP Universitas Riau RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Teori Ekonomi Makro adalah salah satu cabang

Lebih terperinci

CBT SBMPTN TPA SBMPTN

CBT SBMPTN TPA SBMPTN CBT SBMPTN Buku ini dilengkapi aplikasi CBT SBMPTN android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: kxx TPA SBMPTN Buku

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Penger:an Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara- cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang mengacu kepada trilogi pembangunan. Demi mewujudkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi Disusun oleh: Nama : Nida Usanah Prodi : Pendidikan Akuntansi B NIM : 7101413170 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Kebijakan Makro Ekonomi

Kebijakan Makro Ekonomi EKONOMI MAKRO PENJELASAN Memberikan gambaran bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya Menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki faktor produksiyang terbatas, tetapi

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,

Lebih terperinci

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter

Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantarn Teori Ekonomi Kebutuhan manusia tidak terbatas Sumber daya terbatas Teori Ekonomi Alokasi sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas

Lebih terperinci

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS

15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS 15. Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan perubahan pada aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi,

Lebih terperinci

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan; INFLASI Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Inflasi secara umum terjadi

Lebih terperinci

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources EKONOMI EKONOMI 1 2 3 unlimited human s wants and needs scarcity resources CHOICES Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat

Lebih terperinci

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1) Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. Pelaku Kegiatan Ekonomi (Konsumen dan Produsen)

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. Pelaku Kegiatan Ekonomi (Konsumen dan Produsen) Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : : 35 Essay : 5 KISI-KISI PENULISAN USBN 1. Memahami dan menguasai biaya peluang Biaya Peluang Disajikan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selama hidupnya selalu melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhannya, baik berupa kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat perlindungan, hiburan dan kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan kesempatan kerja. Pendekatan pertumbuhan ekonomi banyak

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara, baik itu negara maju maupun negara berkembang menginginkan adanya perkembangan dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan yang berkelanjutan. Salah satu

Lebih terperinci

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah 1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah.. A. Hasil pertanian dari desa banyak dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan B. Penggunaan bahan baku

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL ASOSIASI GURU EKONOMI INDONESIA

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL ASOSIASI GURU EKONOMI INDONESIA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : EKONOMI Kurikulum : Irisan/KTSP Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah soal : 40 soal Bentuk Soal : Pilihan Ganda Tahun Ajaran : 2010

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT L Suparto LM,. M.Si Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu Silabus Kelas X Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi 4.1 Mengidentifikasi kelangkaan dan biaya peluang

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,

Lebih terperinci

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi Pengantar Makro Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Makroekonomi Mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Bertujuan memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada indeks harga saham di Indonesia. Pasar modal disuatu negara digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pada indeks harga saham di Indonesia. Pasar modal disuatu negara digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan pasar modal yang terlihat pada indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh yang cukup besar. Di dalam aspek ekonomi, ada banyak

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh yang cukup besar. Di dalam aspek ekonomi, ada banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam proses pembangunan suatu negara, terdapat banyak aspek penting yang harus diperhatikan dan dimengerti. Dari segala aspek yang ada, aspek ekonomi mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, perekonomian Indonesia sudah mengalami perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan melakukan kebijakan deregulasi.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA Kuliah SEI pertemuan 11 NANANG HARYONO, S.IP., M.Si DEPARTEMEN ADMINISTRASI FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 Perencanaan Pembangunan Ekonomi ARTHUR LEWIS dalam buku DEVELOPMENT

Lebih terperinci

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen. Modul ke: Pendahuluan Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi 1 Kontrak Perkuliahan Tujuan Ruang Lingkup Mengapa orang perlu mempelajari Ilmu Ekonomi?

Lebih terperinci

BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro

BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro Satuan Acara Perkuliahan 2 Tujuan kegiatan belajar ini adalah untuk membahas : Akar Ilmu Ekonomi Makro Definisi Ekonomi Makro Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian di sebuah negara. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh: Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Dibuat oleh: Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu

Lebih terperinci

VII. SIMPULAN DAN SARAN

VII. SIMPULAN DAN SARAN VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum dalam perekonomian Indonesia terdapat ketidakseimbangan internal berupa gap yang negatif (defisit) di sektor swasta dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.. Hubungan yang dipelajari

Lebih terperinci

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, Manajemen Proyek PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA Aspek Politik UMUMNYA ASPEK POLITIK YANG BERKAIT DENGAN MANAJEMEN PROYEK ADALAH : A. STABILITAS POLITIK B. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional SILABUS OLIMPIADE EKONOMI Bidang studi Jenjang Alokasi waktu : Ekonomi : SMA/MA : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi 150 menit tingkat nasional Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran 1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam bab landasan teori ini di bahas tentang teori Produk Domestik Regional Bruto, PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah dan inflasi. Penyajian materi tersebut

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ekonomi

Mata Pelajaran : Ekonomi SILABUS Untuk SMA/MA Kelas X Mata Pelajaran : Ekonomi Jl. Permai 28 No. 100 Margahayu Permai, Bandung (40218) email:yrama.redaksi@gmail.com (Redaksi) yramawidya@indo.net.id (Penjualan) http://www.yrama

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS MODUL EKONOMI Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS X KATA PENGANTAR Pada hakikatnya, ilmu ekonomi mempelajari perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, dan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat di era global serta

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KD-KD KURIKULUM 2006 DENGAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI

ANALISIS PERBANDINGAN KD-KD KURIKULUM 2006 DENGAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI AALISIS PERBADIGA KD-KD KURIKULUM 2006 DEGA KURIKULUM MATA PELAJARA EKOOMI O PERMEDIKAS 2006 PERMEDIKBUD PEJELASA KD KETERAGA KD (KI-3) KD (KI-4) KETERAGA 1 4.1 Mendeskripsikan 3.1 Mendeskripsikan konsep

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh)

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) 1. Pengelompokan kebutuhan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier adalah pembagian kebutuhan atas dasar a. subjek yang membutuhkan

Lebih terperinci

Jenis Sistem Ekonomi

Jenis Sistem Ekonomi Jenis Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Pasar Perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi anatar pembeli dan penjual di pasar 2. Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi pasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori permintaan uang merupakan bagian dari pilihan alokasi sumber daya yang langka. Seluruh anggota masyarakat hanya memiliki sumber daya terbatas yang tersedia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indikator indikator ekonomi makro sangat berperan dalam menstabilkan perekonomian. Menurut Lufti dan Hidayat ( 2007 ), salah satu indikator ekonomi makro yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk

Lebih terperinci

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan PENDAHULUAN Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN - Konsep Ekonomi - Konsep Sumber Daya B. EKONOMI MANAJERIAL - Hubungan ekonomi manajerial dengan ilmu ekonomi lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan

BAB I PENDAHULUAN. saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN 1 Pola Kegiatan Perekonomian Definisi : Model/corak kegiatan suatu perekonomian suatu masyarakat/negara Pembahasannya meliputi : a. Uang, Perdagangan Dan Spesialisasi b. Pelaku

Lebih terperinci

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran 7 SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, sistem ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara membutuhkan modal dalam mengembangkan perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Akumulasi modal sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PEKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA SATUAN ACARA PEKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : TEORI EKOMI 2 FAKULTAS : EKOMI JURUSAN/JENJANG : MANAJEMEN DAN AKUNTANSI / S-1 KODE : KD-021204 MINGGU POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN T I K

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO FEBRUARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu negara, dengan adanya pembangunan dapat diketahui suatu negara mengalami kemajuan atau kemunduran. Pembangunan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan adanya faktor keanekaragaman masyarakat. Target utama dari kegiatan perbankan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kunci dalam setiap pembicaraan tentang pertumbuhan ekonomi. Menurut penggunaannya investasi diartikan sebagai pembentukan modal

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA : PENGANTAR EKONOMI MAKRO JURUSAN / JENJANG : MANAJEMEN & AKUNTANSI / S - 1 : KD

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA : PENGANTAR EKONOMI MAKRO JURUSAN / JENJANG : MANAJEMEN & AKUNTANSI / S - 1 : KD SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MAKRO FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN / JENJANG : MANAJEMEN & AKUNTANSI / S - 1 KODE : KD-021302 Minggu Pokok Bahasan Dan TIU Sub

Lebih terperinci

Tugas Ekonomi Pengantar 2 (Drs. Ari Sudarman, M.Ec.) Makroekonomi (N. Gregory Mankiw) Priciples of Economics (Asian Edition) (N.

Tugas Ekonomi Pengantar 2 (Drs. Ari Sudarman, M.Ec.) Makroekonomi (N. Gregory Mankiw) Priciples of Economics (Asian Edition) (N. Tugas Ekonomi Pengantar 2 (Drs. Ari Sudarman, M.Ec.) Makroekonomi (N. Gregory Mankiw) Priciples of Economics (Asian Edition) (N. Gregory Mankiw) Bab 1 1. Jelaskan perbedaan antara makroekonomi dan mikro

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA

SISTEM EKONOMI INDONESIA SISTEM EKONOMI INDONESIA Suatu sistem ekonomi mencakup nilai nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma norma, peraturanperaturan yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan.

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH BAB 10 PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH KELOMPOK 9 DICKY 21216349 EZHA 21216363 NAUFAL 21216351 PENGANGGURAN PENGERTIAN PENGANGGURAN Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi

Lebih terperinci

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;. Bab V INFLASI Jika kita perhatikan dan rasakan dari masa lampau sampai sekarang, harga barang barang dan jasa kebutuhan kita harganya terus menaik, dan nilai tukar uang selalu turun dibandingkan nilai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang hebat, yang berdampak pada semua aktivitas bisnis di sektor riil. Selama dua tiga tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PERNYATAAN ORISINALITAS... Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN 2000-2015 Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM

Lebih terperinci