e-issn: p-issn: Karakteristik Item Tes Potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "e-issn: p-issn: Karakteristik Item Tes Potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram"

Transkripsi

1 e-issn: p-issn: Karakteristik Item Tes Potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram Hj. Jumailiyah Program Studi Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram Abstract: The study aimed to know the characteristics item of Schoolastic Aptitude Test (SAT) on admission of IKIP Mataram in year 204 and 205. Tests consisted of verbal subtest, numerical and spatial, where each subtest consisted of 20 items (in this research special subtest wasn t analyzed). The amount of sample was 000 from 2336 of participants total. The characteristics which was purposed in this research was level of difficulties items, discrimination items, reliability and dimensionality test. Data were analyzed used descriptive, so it was gotten level of difficulties and discrimination items based on output program of SPPS PSW 8.0, which consisted stages of matrix calculations item, total variance explained and scree plot tests. The results of the analysis verbal subtest showed the level of difficulties items consisted of five (5) good items and fifteen (5) bad items, the discrimination items were three (3) good items and seventeen (7) bad items, the reliability test was 0.37 with nine (9) dimensions formed. The subtest numerical obtained the difficulty item was eight (8) good items and twelve (2) bad items, discrimination item was twelve (2) good items and eight (8) bad items, the reliability test was with eight (8) dimensions formed. Based on the result of this research it suggested that test items which was bad should be eliminated so that arrangement and development test items could be appropriated with level of students ability test. Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik item tes potensi akademik (TPA) pada seleksi masuk IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Mataram Tahun 204 dan 205. Tes terdiri dari subtes verbal, numerical dan spatial, dimana masing-masing subtest terdiri dari 20 item (dalam penelitian ini subtes spasial tidak dianalisa). Jumlah sampel adalah 000 dari 2336 total peserta. Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat kesukaran item, daya beda item, reliabilitas dan keunidimensian tes. Data dianalisis secara deskriptif, sehingga diperoleh tingkat kesukaran dan dayabeda item berdasarkan output program ITEMAN vers Analisis faktor diterapkan untuk analisis keunidimensian dengan mengaplikasikan perangkat lunak program SPSS PSW 8.0, yang terdiri dari tahapan perhitungan matriks item, total variance explained dan scree plot tes. Hasil analisis subtes verbal menunjukkan tingkat kesukaran item yang terdiri dari lima (5) item baik, lima belas (5) item tidak baik, dayabeda item tiga (3) item baik, dan tujuh belas (7) item tidak baik reliabilitas tes 0,37 dengan sembilan (9) dimensi terbentuk. Diperoleh pada subtes numerikal tingkat kesukaran item delapan (8) item baik dan dua belas (2) item tidak baik, daya beda item dua belas item (2) item baik dan delapan (8) item tidak baik reliabilitas tes 0,554 dengan delapan (8) dimensi terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar item tes yang tidak baik dapat dieliminasi sehingga penyusunan dan pengembangan item tes dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta tes. Kata Kunci: Tes Potensi Akademik, Subtes Verbal, Subtes Numerical. Pendahuluan Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh sistem yang mencakup input, output dan proses. Proses pembelajaran yang terjaga dan terlaksana dengan baik, peran masing-masing yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti dosen, mahasiswa, kuriku-lum, sistem evaluasi dan sarana-prasana pembelajaran. Output atau hasil dari proses pendidikan itu sendiri dapat terserap dalam dunia kerja, mampu menyesuaikan diri dengan perubahab yang terjadi di dalam masyarakat. Sedangkan input sebagai bahan masukan dalam suatu sistem pendidikan ikut juga menentukan kualitas secara terintegrasi dan berkesinambungan. Input dalam tinjauan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi berkaitan erat dengan sistem penerimaan mahasiswa termasuk seleksi. Ketentuan untuk diterima atau ditolak para melamar akan tergantung 207 LPPM IKIP Mataram

2 Jurnal Kependidikan 6 (): pada fasilitas yang tersedia dan banyaknya peminat atau pelaman. Oleh karena itu untuk seleksi dibutuhkan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan yaitu tes sebagai alat seleksi masuk perguruan tinggi. Tes sebagai instrumen alat ukur dalam bidang pendidikan dan psikologi mampunyai manfaat dan penggunaan yang bermacam-macam, terutama dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan, manfaat tes lebih banyak lagi seperti: klasifikasi, diagnosa dan perencanaan perlakuan, pengetahuan diri, evaluasi program dan penelitian. Tes penempatan adalah pemilahan orang-orang kedalam program-program berbeda yang sesuai dengan kebutuhan atau keterampilan mereka. Sebagai contoh, perguruan tinggi menggunakan ujian penempatan matematika untuk menentukan apakah mahasiswa harus mengikuti kelas kalkulus, aljabar dalam pembelajaran remedial (Robert J. Gregory, 203 : 0). Tes masuk perguruan tinggi terstandar dalam tes psikologi dan pendidikan SAT reasoning test (sebelumnya dikenal dengan Scholastic Aptitude Test), Cooperative School and College Ability Test (SCAT) dan American College Test (ACT) (Robert M. Kaplan, Dennis. P Saccuzzo, 202: 34). Ada keraguan bahwa tes masuk SAT dapat memberikan validitas prediksi keberhasilan seseorang diperguruan tinggi sehingga para pakarpun berpikir dan berusaha mengembangkan tes-tes yang dianggap dapat mengatasi hal itu yaitu tes yang digunakan sebagai alat seleksi masuk pascasarjana dan tes profesi seperti GRE (Graduate Record Examination Aptitude Test), LSAT (Law School Admission Test). Penelitian-penelitian lebih lanjut mengkaji korelasi antara hasil GRE dengan GPA semacam tes prestasi belajar, kajian tahun 998 diperoleh korelasi berkisar 0,22 sampai 0,33 tahun 997 diperoleh koefisien korelasi 0,25 sampai 0,4 (Robert M. Kaplan, Dennis. P Saccuzzo, 202: 38-39). Tes seleksi masuk IKIP Mataram sejak tahun 204 menggunakan tes seleksi Tes Potensi Akademik (TPA) yang secara teoretis sangat mirip dengan soal-soal yang terdapat dalam tes seleksi dalam pembahasan di atas Schoolastic Aptitude Test (SAT) atau Tes Potensi Akademik TPA tersebut terdiri dari tiga subtes yaitu subtes verbal, spatial dan subtes matematika. Penelitian yang pernah dilakukan peneliti dengan data hasl tes TPA tahun 204 dan tahun 205, validitas prediksi dilakukan dengan mengkorelasikan hasil tes TPA numerikal atau matematika dengan hasil belajar Statistika Deskriptif pada mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP) dengan nilai korelasi 0,02 atau dsimpulkan bahwa tes TPA tidak memiliki validitas prediksi (Jumailiyah, 206 :22). Ketiadaan validitas tersebut dimungkinkan oleh tes Statistika Deskriptifkah atau tes TPA, sehingga diperlukan pengkajian yang lebih dalam atau kajian lebih lanjut. Dua dasar literatur yang dikemukakan di atas mengemukakan isi atau materi tes seleksi dan validitas prediksi tes seleksi dalam meramalkan keberhasilan peserta dalam mengikuti pendidikan dan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti juga maka akan dilakukan analisis lebih lanjut dimana kajian ini mengungkapkan lebih luas pada ciri-ciri 38

3 Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram psikometrika yang berpijak pada teori klasik yaitu suatu kajian mendalami pada pengujian psikometrika sehingga hasil tes seleksi masuk IKIP Mataram apakah akan dapat diterapkan pada teori modern IRT (Item Respons Thoery). Metode Penelitian Sumber data TPA sebagai tes masuk IKIP Mataram sejak tahun 204 yang dikenakan pada semua calon mahasiswa termasuk calon mahasiswa bidang IPA ataupun bidang IPS. Hasil ujian masuk calon mahasiswa IKIP Mataram tahun 204 dan 205 pada tes TPA yang terdiri dari subtes verbal dan subtes matematika sedangkan subtes spatial tidak diteliti. Tes seleksi masuk tahun 204 sebanyak 446 orang dan tahun 205 atau populasi Penelitian ini menggunakan sampel responden 000 orang yang diambil secara random sedangkan sampel item menggunakan sampel item total. Walaupun secara teoretis pensamplingan matriks dapat dilakukan Lewis R Aiken, Gary Groth-Marnat, Psychological Testing And Assessment, (Boston, Pearson Education Group, 2006, :76, Dali S Naga, 992 : 398 ). Penelitian ini item soal sama pada tahun 204 dan 205 sehingga random sampel item tidak dapat diterapkan. Instrumen tes TPA sebagai tes seleksi masuk IKIP Mataram tahun 204 dan 205 berbentuk tes pilihan ganda dengan lima option yaitu respon A, B, C, D,dan E. Dilengkapi dengan kunci jawaban. Subtes Verbal terdiri dari persamaan kata, lawan kata dam padanan kata, dan subtes numerikal terdiri dari operasi dasar-dasar operasi matematika. Item TPA pada masingmasing subtes terdiri dari 20 item sehingga berjumlah 40 item, semua item dijadikan sampel. Unit analisis dalam penelitian didahului dengan skoring dikotomi yaitu skor dengan pemberian angka satu () untuk jawaban yang benar dan skor nol (0) untuk jawaban yang salah pada setiap item, sehingga masing-masing responden akan mendapat skor berdasarkan jumlah item yang benar, adapun karakteristik item dimaksuk dalam kajian ini adalah; () Tingkat kesukaran butir, proporsi jawaban benar setiap butir; (2) Daya beda butir ditunjukkan koefisien korelasi biserial; (3) Reliabilitas tes dalam penelitian ini ditunjukkan dalam reliabilitas Alpha Cronbach. Ketiga ciri psikometrika tersebut dianalisis dengan bantuan ITEMAN versi 3.5, dari MICROCAT (tm) System. Sedangkan untuk memperoleh keunidimensian tes dianalisis dengan analisis faktor melalui program SPSS PSW 8 sehingga diperoleh matriks item yang menunjukkan korelasi antar item dalam satu subtes. Tingkat kesukaran item, dilambangkan dengan p berkisar dari 0,0 sampai,0. Tingkat kesukaran item disebut juga tingkat kemudahan item karena jika angka besar atau mendekati,0 menunjukkan item soal mudah sebaliknya angka mendekati nol menunjukkan item soal sulit.. Beberapa kriteria penarikan kesimpulan penelitian tekait tingkat kesukaran butir soal. Butir baik adalah butir yang tidak terlalu sukar dan tidak juga terlalu mudah dalam arti tingkat kesukaran butir soal sesuai dengan tingkat kemampuan, yaitu butir dengan taraf kesukaran 0,5 atau 39

4 Jurnal Kependidikan 6 (): disekitar 0,5 yaitu 0,33 P 0,67 (Ebel dan Frisbie,99:232), antara 0,3 sampai 0,7 (Robert J. Gregory, 202 : 53). Item soal sukar p > 0.25 dan butir mudah dengan nilai p > 80 (Nitko, 200:323). Dayabeda item yaitu koefisien korelasi biserial dilambangkan dengan D. Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil analisis data tampak koefisien yang tinggi kecuali pada ujian panjang dilambangkan dengan huruf D, dengan kriteria koefisien nilai D seperti dikemukakan (Crocker Linda & James Algina, 986 : 35), jika D 0,40 fungsi butir sempurna, 0,30 D 0,39 tidak perlu direvisi, 0,20 D 0, 29 perlu direvisi, D 0, 9 dibuang, tidak digunakan. Reliabilitas tes menunjukkan sejauhmana hasil tes dapat dipercaya, interpretasi hasil reliabilitas tes dihasilkan program Iteman yaitu reliabilitas Alpha Cronbach dengan 0,6 sampai 0,7 dapat diinterpretasikan sebagai reliabilitas tes memuaskan (Aiken, 2006 page 92). Keunidimensian tes, sebagai pengujian unidimensi bertujuan untuk mengetahui apakah setiap butir mengukur satu ciri atau satu karakteristik peserta ujian. Pengujian keunidimensian tes dimulai dengan analisis matriks korelasi antar item tes. Keunidimensian termasuk sebagai salah satu asumsi dalam teori respon butir dilakukan dengan menggunakan statistik teknik anlisis faktor (DeMars, 200: 4), analisis keunidimensian diterapkan melalui analisis matriks item, total variance explained dan scree plot tes. Matriks item menunjukkan pada korelasi antar item tes yang terdapat pada satu subtes, secara teoretis diharapkan item tes tidak berkorelasi dimana masing-masing item tidak menunjukkan tumpang tindih antara satu item yang satu dengan item lainnya tidak berkorelasi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil kajian ini diawali dengan pemaparan disriptif data pada kedua subtes masing-masing subtes Verbal dan subtes numerikal. Masing-masing item subtes dijawab oleh 000 orang, dengan sampel item sebanyak dua puluh (20), dengan demikian maka skor maksimal ideal yang mungkin dapat dicapai oleh responden adalah 20. Pada kedua subtes tidak ada responden yang menjawab res dengan semua benar, demikian pula sebaliknya tidak ada responden yang menjawab salah semua. Output program ITEMAN dari masingmasing subtes dikemukakan dalam tabel berikut: Tabel Statistik Subtes Verbal dan Subtes Numerikal TPA IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 STATISTIK SUBTES VERBAL NUMERIKAL N ITEM N RESPONDEN MEAN VARIAN STANDAR DEVIASI SKEW

5 Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram KURTOSIS MINIMUM MAKSIMUM 2 7 MEDIAN 6 5 ALPHA SEM MAX SCORE LOW 4 3 MIN SCORE HIGH 7 7 Pada tabel di atas tampak bahwa mean pada kedua subtes di bawah 6 dari N item 20 menunjukkan kurang 50% benar, secara teoretis responden 000 sebagai N yang banyak sangat memungkinkan untuk data berdistribusi normal, namun pada data penelitian ini tidak terpenuhi dan hal ini bisa diperkuat dengan kemiringan data (skew dan kurtosis). Angka minimal adalah dengan pensekoran dikotomi untuk setiap item soal jika benar diberikan skor dan salah diberikan sekor nol, dengan demikian sekor untuk setiap responden adalah jumlah item benar. Dari tabel ini tampak bahwa tidak ada responden salah semua karena dalam penelitian ini responden yang salah semua tidak dimasukkan sebagai anggota sampel dengan pertimbangan karena data seperti itu tidak akan dapat dianalisis item respons theory dengan pendekatan maximum likelihood (Toit Du, 2003: 53). Masalah normalitas data seringkali sebagai asumsi penggunaan analisis statistika parametrik (Non Parametrics Sidney Siegel, 956, Edy Sudrajat, 985: 28). Reliabilitas tes pada subtes verbal dan subtes numerikal tampak bahwa reliabilitas rendah atau reliabilitas lebih kecil 0,6 sedangkan Standard error measurement (SEM) pada kedua subtes tinggi. Secara teoretis jika reliabilitas rendah maka SEM tinggi, keduanya berbanding terbalik (Toit Du, 2003 : 527;). TPA sebagai tes seleksi IKIP Mataram diterapkan mulai tahun 204, salah satu kebijakan baru di IKIP Mataram walaun secara teoretis dijumpai tes seleksi yang telah lama dikenal Scholastic Aptitude Trst (SAT). Kebijakan ini membutuhkan suatu kajian apakah item soal TPA telah memenuhi kriteria tes yang baik, adapun data dan hasil analisis dapat dikemukakan dalam tabel berikut: Tabel Tingkat Kesukaran dan Dayabeda Subtes Verbal dan Numerikal ITEM TINGKAT KESUKARAN DAYABEDA VERBAL NUMERIKAL VERBAL NUMERIKAL

6 Jurnal Kependidikan 6 (): RATA- RATA Dari tingkat kesukaran item yang dilambangkan p dengan kriteria item 0,3 p 0,7 pada subtes verbal dari 20 item menghasilkan lima (5) item yang berkualitas baik sedangkan 5 item terlalu sulit dengan nilai p lebih kecil dari 0,3 sementara pada subtes numerikal menghasilkan 8 item tes baik dan 2 item terlalu sulit. Ciri tes yang mengarah pada item tes mampu membedakan peserta tes yang berhasil dan peserta tes kurang mampu. Hasil analisis menunjukkan bahwa item tes tidak mampu membedakan peserta mampu atau berhasil dengan peserta tidak mampu seperti pada subtes verbal 3 item baik dan 7 item tidak mampu membedakan sedangkan subtes numerikal dayabeda baik sebanyak 2 item dan 8 item menunjukkan item tes tidak baik. Analisis keunidimensian melalui pendekatan analisis faktor, dua bentuk analisis faktor yaitu confirmatory dan explanatory. Confirmatory berfungsi untuk mengkonfirmasi atau memastikan bahwa nilai dan variabel tes telah sesuai dengan pola tertentu yang dipresiksi oleh teori. Analisis explanatory adalah mencari hubungan timbal balik antar sejumlah besar variabel dengan cara singkat dan akurat untuk membantu proses konseptualisasi (Robert J. Gregory, 203 : 68). Penerapan analisis faktor dawali dengan perhitungan matriks item, untuk mengetahui korelasi antara masing-masing item, dapat diketahui antar item tidak berkorelasi sesamanya sebagian besar berkorelasi 0,0. Dengan demikian dapat dipahami bahwa antara item tes tidak membentuk variabel variabel dengan korelasi yang lemah dengan variabel lain cenderung tidak akan mengelompok dalam faktor tertentu (Singgih Gunarsa, 2003 : 97). Selanjtnya analisis faktor ini akan lebih dipahami dengan hasil analisis total variance explained yang dimulai dengan subtes verbal pada Tabel 03 menunjukkan bahwa subtes verbal terdapat sembilan (9) dimensi dengan subtes pertama dengan varian dan dimensi kedua 6, 499, dapat dipahami bahwa kedua dimensi dimaksud memiliki perbedaan yang tidak terlalu ekstrim demikian pula dengan subtes berikutnya dengan perbedaan yang kecil. Nilai eigenvalue awal dengan nilai eigenvalue pertama sebesar 2, 052 dengan total variance 0,262 sementara faktor kedua 42

7 Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram 7,056 dan seterusnya faktor ketiga dimana masing-masing perbedaan variance lebih besar dari satu sedangkan perbedaan lebih kecil dari satu tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk (Singgih Gunarsa, 2003 : 8). Tabel Total Variance Explained Subtes Verbal TPA Seleksi IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 Total Variance Explained Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Cumulati Cumulative Total Variance ve % Total Variance Cumulative % Total Variance % dimension Extraction Method: Principal Component Analysis. Dari tabel di atas pembahasan disini tidak sampei pada pembahasan rotasi, berarti kajian memaparkan faktor utama yang terbentuk sebesar nilai eigen 2,052 dengan varian sebesar 0,282 %, dapat diartikan bahwa nilai subtes verbal ditentukan oleh kemampuan persamaan kata, lawan kata dan padanan kata. Dari tabel 03 di atas diperkuat dengan scree plot subtes verbal seperti dikemukakan sebagai berikut: 43

8 dimension0 Jurnal Kependidikan 6 (): Gambar Scree Plot Subtes Verbal TPA Seleksi Masuk IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa subtes numerikal terdapat delapan (8) dimensi dengan subtes pertama dengan varian 9.82 dan dimensi kedua 7,228, dapat dipahami bahwa kedua dimensi dimaksud memiliki perbedaan yang tidak terlalu ekstrim demikian pula dengan subtes berikutnya dengan perbedaan yang kecil. Subtes numerikal dan subtes verbal kedua subtes tersebut memiliki nilai eigenvalue pertama menunjukkan nilai eigen yang lebih besar sedangkan faktor kedua dengan nilai eigen yang lebih kecil, demikian berturut turut tabel variance explanatory menunjukkan perubahan nilai eigen yang lebih kecil akan tetapi masih dalam batas perbedaan lebih besar dari satu. Tabel Total Variance Explained Subtes Numerikal TPA Seleksi IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 Total Variance Explained Com Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared pone Initial Eigenvalues Loadings Loadings nt Varian Cumulativ Cumulativ Cumulati Total ce e % Total Variance e % Total Variance ve %

9 Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram Extraction Method: Principal Component Analysis. Gambar Scree Plot Subtes Numerikal TPA Seleksi Masuk IKIP Mataram Tahun 204 dan

10 Jurnal Kependidikan 6 (): Keunidimensian yang ditunjukkan oleh adanya faktor dominan pada kedua subtes dalam kajian ini mengidentifikasi bahwa data subtes verbal dan subtes numerikal dapat dianalisis lebih lanjut denga teori modern atau Item Response Theory (IRT). Namun uji keunidimensian ini merupakan salah satu dari uji persyaratan dan masih perlu untuk menguji kecocokan model yaitu suatu pengujian apakah data yang dianalisis cocok dengan model yang dipilih. Model yang dipilih dapat dengan pendekatan model logistik satu, dua dan/ atau tiga parameter, dan model normal. Simpulan Berdasarkan análisis data penelitian dapat disimpulkan: () Daya beda butir tes uji parsial lebih tinggi daripada daya beda uji serempak. (2) Konsistensi internal butir uji parsial lebih tinggi daripada konsistensi internal butir uji serempak. (3) Tidak ada perbedaan tingkat kesukaran butir tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika. (4) Tidak ada perbedaan dayabeda butir soal pada keempat kelompok tes atau dayabeda butir soal pada tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika. (5) Ada perbedaan konsistensi internal butir tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika. Adapun saran yang disampaikan berdasarkan hasil penelitin ini antara lain yakni: bagi para pengembang ujian melakukan penelitian yang lebih cermat, simpulan penelitian ini tidak sejalan dengan dasar teoretis mengkaji konsistensi internal butir pada ujian panjang (uji serempak) memiliki konsistensi internal yang lebih randah daripada ujian pendek (uji parsial) sehingga diharapkan untuk meneiliti masalah yang sama dengan menggunakan instrumen dan sampel yang lain, penelitian yang dapat mengungkap validitas konstruk, dan penelitian yang dapat mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi ciri butir yang lain, bentuk distribusi kemampuan peserta ujian. Daftar Pustaka Aiken Lewis R., Gary Groth-Marnat, (2008), Psychological Testing and Assessment, Pearson Education Group, Boston. Anne, Anastasi, Susana Urbina, (998), Psychological Testing, jilid dan 2, alih bahasa Robertus Hariono S.Iman, Jakarta: Prehalindo, Azwar, Saifuddin, (2003.),Dasar-Dasar psikometri, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Crocker, Linda, James Algina, (996), Introduction to Classical and Modern Test Theory, Tokyo: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers. Ebel, Robert L & David A.Fresbie, (99), Essential of Educational Meaurement, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey Embretson, Susan E, Reise,SP, (2000), Item response theory for psychologists, Mahwah Nj: Lawrence Erlbaum Associates. Gregory, Robert J, (200).Psychological Testing, History Pinciples and Applications, Boston: Allyn and Bacon, 46

11 Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram Hayat, Bahrul, Sumarna S Prananto, Suprananto, (997), Manual Item and Test Analysis (ITEMAN), Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Jumailiyah. (205, May 205). Pengembangan Tes Bakat Berpikir Numerikal Model Logistik Dua Parameter. Paper presented at the Seminar dan Workshop Internasional Konseling Malindo ke-4, Denpasar, Bali. Jumailiyah (206 : ), Prosiding Seminar Nasional PKSM IKIP Mataram Assessment of Higher Order Thinking. Kaplan, Robert M, Dennis P.Saccuzzo, (202), Psychological Testing Principles Aplications and Issues, Belmont: Thomson Costom Publishing. Kerlinger, Fred N, (2003), Foundation of Behavioral Research, alih bahasa Asas-Asas Penelitian Behavioral, Landung.R Simatupang, H.J Koesoemanto,, Gajah Mada University Press. Nunnally, Jum C, Ira H.Bernstein, (994), Psychometric Theory. Third Edition, McGrraw-Hill.Inc, New York. Santoso Singgih, (2003), Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat, Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta. Siegel, Sidney, (956), Nonparametric Statistic for Behavioral Sciences, McGraw-Hill, Kogakusha. Suryabrata Sumadi, (2005), Pengembangan Alat Ukur Psikologis, ANDI, Yogyakarta. 47

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN TINGKAT KESUKARAN, DAYABEDA, KONSISTENSI INTERNAL BUTIR DITINJAU PENGUJIAN SEREMPAK-PARSIAL DAN KONTEN UJI PADA TES SELEKSI MASUK IKIP MATARAM TAHUN 2011/2012 Jumailiyah Dosen FIP IKIP Mataram E-mai: -

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS ITEM TERHADAP RELIABILITAS ALPHA CRONBACH PADA TES BAKAT NUMERIKAL DAN TES POTENSI AKADEMIK

PENGARUH KUALITAS ITEM TERHADAP RELIABILITAS ALPHA CRONBACH PADA TES BAKAT NUMERIKAL DAN TES POTENSI AKADEMIK PENGARUH KUALITAS ITEM TERHADAP RELIABILITAS ALPHA CRONBACH PADA TES BAKAT NUMERIKAL DAN TES POTENSI AKADEMIK Jumailiyah Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan /BK FIP IKIP Mataram E-mail: jumailiyah@gmail.com

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika 6 c. Menghitung sebaran pilihan jawaban dan reliabilitas soal. 3. Penerapan teori respon butir dengan menggunakan model IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL. a. Pengujian asumsi model IRT b. Menghitung parameter

Lebih terperinci

BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR. Oleh Dali S. Naga

BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR. Oleh Dali S. Naga BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR Oleh Dali S. Naga Abstract. Aside of the theoretical framework, item analysis has established several empirical criteria for the determination of the quality

Lebih terperinci

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja PSIKOMETRI Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja 1 BAB I PENGUKURAN A. PENGERTIAN 1. PSIKOMETRI a. PSIKOMETRI ADALAH KOMBINASI DARI PENGUKURAN DAN STATISTIKA (KERLINGER b.

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan AnBuso 2015

Panduan Penggunaan AnBuso 2015 COVER DAFTAR ISI COVER...i DAFTAR ISI... ii Pendahuluan...1 Hal yang Baru...1 Kerangka Isi...2 Input Data...3 Menu Identitas... 3 Menu Jawaban... 7 Laporan Peserta...7 Menu Laporan Objektif... 8 Menu Laporan

Lebih terperinci

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT)

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT) SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 EFEK PEMUSATAN

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi Nuraini Soleiman FMIPA-UT,

Lebih terperinci

KONSISTENSI PARAMETER TES. Rustam (Universitas Terbuka) Abstrak

KONSISTENSI PARAMETER TES. Rustam (Universitas Terbuka) Abstrak KONSISTENSI PARAMETER TES Rustam (Universitas Terbuka) Abstrak The study was amied at findding out the consistency of test parameters in which sample size of the same population change. The population

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH Purwo Susongko (Universitas Pancasakti Tegal) Kusumatirto@gmail.com

Lebih terperinci

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Kana Hidayati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa*

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa* ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR Oleh: Djunaidi Lababa* Abstrak Tes merupakan salah satu cara paling mudah dan murah yang bisa dilakukan untuk memotret kemajuan belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research &

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research & BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research & development (R & D) dengan menggunakan model pengembangan instrumen yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES. Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES. Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada 1 EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada Seventy three items of IPA (science) test used in the 2006 University of Gadjah Mada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Secara garis besar variabel penelitian mengenai keterbandingan reliabilitas berdasar metode penskoran number-right score dengan metode penskoran correction

Lebih terperinci

S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501)

S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501) S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501) JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH KD. 501 Evaluasi Pembelajaran

Lebih terperinci

ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT

ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT (DENGAN BANTUAN APLIKASI PROGRAM BILOG-MG) A. PENDAHULUAN Analisis butir soal secara modern menggunakan Item Response Theory (IRT) merupakan suatu teori yang menggunakan

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KOMPUTER (ITEM AND TEST ANALYSIS, ITEMAN) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PENILAIAN BERBASIS KOMPUTER (ITEM AND TEST ANALYSIS, ITEMAN) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN BERBASIS KOMPUTER (ITEM AND TEST ANALYSIS, ITEMAN) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. LEMBAGA PENELITIAN B. PUSAT PENGEMBANGAN DAN SISTEM PENGUJIAN Alamat: Gedung

Lebih terperinci

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas Psikometri Modul ke: Aplikasi uji Reliabilitas dan Fakultas Psikologi Validitas Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Manual Uji Reliabilitas 2 Kruder-Richardson (K-R 20) =

Lebih terperinci

Psikometri. Reliabilitas 1

Psikometri. Reliabilitas 1 Psikometri Modul ke: Reliabilitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Apa itu Reliabilitas? reliability is a synonym for dependability or consistency Tests that

Lebih terperinci

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA VOLUME 17, NO. 1, 2009: 28 32 ISSN: 0854 7108 EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES Saifuddin Azwar Fakultas

Lebih terperinci

WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT

WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT ANALISIS BUTIR SOAL TERHADAP INSTRUMEN EVALUASI KEGIATAN DIKLAT Oleh: Mutaqi, MPd., MT Kerjasama UDIKLAT PT PLN (PERSERO) SEMARANG DAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT UNY YOGYAKARTA

Lebih terperinci

ABSTRAK.

ABSTRAK. 1 PERBEDAAN FUNGSI INFORMASI ITEM PADA TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BENTUK PILIHAN GANDA YANG MENGGUNAKAN PENSKORAN KONVENSIONAL DAN KOREKSI Purwo Susongko Universitas Pancasakti Tegal Kusumatirto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Urbina, 2006). Mulai dari bidang pendidikan, industri dan organisasi sampai

BAB I PENDAHULUAN. Urbina, 2006). Mulai dari bidang pendidikan, industri dan organisasi sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari tingkah laku manusia merupakan salah satu peran ilmu Psikologi. Dalam mempelajari tingkah laku manusia, para psikolog melakukan berbagai jenis pengukuran.

Lebih terperinci

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut: Lampiran 1. Pengolahan data statistik Survei dilakukan kepada para karyawan di kantor pos pasar baru, dengan sampel sebanyak 50 karyawan. Kantor ini dipilih karena tidak hanya merupakan kantor cabang saja,

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran karier peserta didik. Sugiyono menjelaskan

Lebih terperinci

TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER

TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER SKRIPSI Oleh: VITARIA NUGRAHENI J2E 006 038 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi FMIPA-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang

Lebih terperinci

ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN)*)

ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN)*) ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN)*) Oleh : Badrun Kartowagiran**) PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 ============================ *) Makalah disampaikan pada pelatihan Asesmen Pembelajaran bagi

Lebih terperinci

MENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam

MENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam MENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam penafsiran instrumen dapat disimpulkan. Menurut Popham (1995:187)

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Orientasi kuliah : Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan, gambaran umum perkuliahan, dan rencana pembelajaran matakuliah psikologi eksperimen. Media & buku sumber 1 1.1 Mahasiswa memahami tujuan, arah,

Lebih terperinci

Ketidaktepatan Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Ketidaktepatan Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Ketidaktepatan Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Dali S. Naga 1 bstract: Item validity is applied in educational and psychological research

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson A. Pendahuluan Untuk mendapatkan instrumen berkualitas tinggi, selain dilakukan analisis secara teori (telaah butir berdasarkan aspek isi, konstruksi,

Lebih terperinci

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode Penelitian ini merupakan perbandingan reliabilitas tes hasil belajar matematika berdasar metode penskoran number-right score dan metode

Lebih terperinci

Suhariyono, Sriyono, Nur Ngazizah

Suhariyono, Sriyono, Nur Ngazizah Akurasi pendekatan Classical Test Theory dan pendekatan Item Response Theory dalam menganalisis soal UAS Fisika semester genap kelas X SMA Negeri di Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Suhariyono, Sriyono,

Lebih terperinci

PENGARUH TES FORMATIF PILIHAN GANDA DAN GAYA BERPIKIR SISWA TERHADAP HASIL KUIS STATISTIKA

PENGARUH TES FORMATIF PILIHAN GANDA DAN GAYA BERPIKIR SISWA TERHADAP HASIL KUIS STATISTIKA Pengaruh Tes Formatif Pilihan PENGARUH TES FORMATIF PILIHAN GANDA DAN GAYA BERPIKIR SISWA TERHADAP HASIL KUIS STATISTIKA Diana S.Mandar E-mail: suzanad23@yahoo.com Penulis Diana S. Mandar adalah staf pengajar

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5

ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 Lismawati Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : LBU 587

SILABUS. Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : LBU 587 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SILABUS Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : LBU 587 SKS : 4 SKS Dosen : 1. Drs. Budi Susetyo. M.Pd 2. Drs. Iding Tarsidi, M.Pd

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN 1 TEORI ONLINE E-LEARNING Research And Statistics Consulting www.teorionline.net Phone : 021-8341 4694 / 0856-9752-3260 Email : openstatistik@yahoo.co.id / klik.statistik@gmail.com UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Lebih terperinci

SILABUS. Mahasiswa S2 mampu memahami berbagai konsep dasar statistik dan analisisnya serta dapat mengaplikasikannya dalam penelitian

SILABUS. Mahasiswa S2 mampu memahami berbagai konsep dasar statistik dan analisisnya serta dapat mengaplikasikannya dalam penelitian 1 SILABUS I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Statistik Kode Mata Kuliah : PAS 303 SKS : 3 SKS Dosen : Dr. Farida Agus Setiawati,M.Si II. STANDAR KOMPETENSI. Mahasiswa S2 mampu memahami berbagai

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 507 516. PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Juliarti Hardika,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika

Kata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas karakteristik Butir Tes Matematika pada Tes Buatan MGMP Kota Makassar Didasarkan pada Teori Respons Butir. Penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

PEP Educational Assessment Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 p-issn: X e-issn: Homepage:

PEP Educational Assessment Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 p-issn: X e-issn: Homepage: p-issn: 2580-782X e-issn: 2580-7641 Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/uea ANALISIS KUALITAS SOAL MATEMATIKA UJIAN SEKOLAH KELAS XII IPA SMA NEGERI DI WATANSOPPENG BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR

Lebih terperinci

PENGANTAR AUTHENTIC ASSESSMENT (Penilaian Otentik) Oleh Ngadimun Hd

PENGANTAR AUTHENTIC ASSESSMENT (Penilaian Otentik) Oleh Ngadimun Hd PENGANTAR AUTHENTIC ASSESSMENT (Penilaian Otentik) Penerapan Sistem Penilaian Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Oleh Ngadimun Hd Disampaikan dalam Pelatihan Sistem Pengujian bagi Dosen Unila di Bandar

Lebih terperinci

Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon

Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon Statistika, Vol. 15 No. 2, 59-64 November 2015 Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon Ferry Kondo Lembang 1, Yuanita Samangun 2 1,2Jurusan Matematika Fakultas MIPA

Lebih terperinci

CONTENT VALIDITY (Validitas Isi)

CONTENT VALIDITY (Validitas Isi) CONTENT VALIDITY (Validitas Isi) Hendryadi www.teorionline.net Phone : 021 9229 0445 / 0856 9752 3260 Email : hendry.basrah@gmail.com Abstract Validitas isi mencerminkan representasi dan relevansi dari

Lebih terperinci

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK Syamsir Sainuddin 1, Muhammad Ilyas 2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA Negeri di Sumedang. Objek pada penelitian ini adalah soal tes open-ended problem materi minyak bumi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi perbandingan kausal atau penelitian kausal komparatif. Studi perbandingan kausal hakikatnya dilakukan untuk memverifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL Risya Pramana Situmorang 1, Andriyani Dea 2, Susanti Pudjihastuti 3, Lenni Oktarina

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS... 1 ANALISIS BUTIR SOAL BJEKTIF UAS SEMESTER GENAP KELAS VII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SMP NEGERI 3 BALUNG Hani Wijayanti, Bambang Hari, Hety Mustika

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK Panduan Praktis Analisisbutir Soal dengan Teori Tes Klasik Menggunakan Iteman 3 Dipresentasikan pada PPM di SMPN 15 Yogyakarta Nur Hidayanto PSP JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara umum ada dua teori pengukuran yaitu teori tes klasik dan teori tes modern. Teori tes klasik merupakan pendekatan pertama yang dikembangkan dalam pengukuran. Teori pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan pada penggunaan pendekatan Open-ended terhadap kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencoba mengembangkan alat ukur untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencoba mengembangkan alat ukur untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mencoba mengembangkan alat ukur untuk mengetahui apakah peserta didik di sekolah menengah dapat memahami konsep atau arti fisis dari

Lebih terperinci

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 1 (1) 52-56 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Fakultas : FMIPA Program Studi : Pendidikan IPA Mata Kuliah/Kode : Teori Respon Butir / SSC 213 Jumlah SKS : Teori = 1 ; Praktek = 1 Semester : VII Mata Kuliah Prasyarat/kode

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Purpose of Life pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY Nahadi, Wiwi Siswaningsih, dan Ana Rofiati Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya Oleh: Heri Retnawati Pada suatu pengukuran baik di dunia pendidikan maupun sosial, diperlukan instrument yang baik. Untuk memeroleh suatu instrumen yang baik, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metoda, Waktu dan Tempat Penelitian Pada Bab III ini akan dibahas berbagai aspek yang berkaitan dengan metodologi penelitian seperti metoda penelitian, waktu dan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan masuk sebuah sekolah, calon siswa akan diberi tes untuk melihat apakah dia lulus atau tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang di dalamnya menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian Evaluasi Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan Persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 Agustus 2016 di Jakarta, dengan lokasi kantor ABTI asosiasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penilitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang self control

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011

Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Fahmi Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

DOC # RUMUS KOEFISIEN KORELASI MOMENT TIGA VARIABEL OPERATING INSTRUCTIONS DOCUMENT

DOC # RUMUS KOEFISIEN KORELASI MOMENT TIGA VARIABEL OPERATING INSTRUCTIONS DOCUMENT 26 December, 2017 DOC # RUMUS KOEFISIEN KORELASI MOMENT TIGA VARIABEL OPERATING INSTRUCTIONS DOCUMENT Document Filetype: PDF 453.95 KB 0 DOC # RUMUS KOEFISIEN KORELASI MOMENT TIGA VARIABEL OPERATING INSTRUCTIONS

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Perkuliahan

Rencana Pelaksanaan Perkuliahan No. Dokumen Revisi : 00 Tgl. berlaku Hal 1 dari 5 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan Nama Mata Kuliah : Asesmen Pembelajaran Matematika Kode Mata Kuliah : PMA 8207 SKS : 2 Dosen : Dr. Jailani Program Studi

Lebih terperinci

KRITERIA EMPIRIK DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PADA PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIKA DAN ANALISIS BUTIR

KRITERIA EMPIRIK DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PADA PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIKA DAN ANALISIS BUTIR KRITERIA EMPIRIK DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PADA PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIKA DAN ANALISIS BUTIR IDRUS ALWI benmashoor@yahoo.com Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Teknik, Matematika &

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

Psikometri Validitas 1

Psikometri Validitas 1 Modul ke: Psikometri Validitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Pengertian: VALIDITAS Berkaitan dengan apa yang diukur oleh tes dan seberapa tepat tes mengukur

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DWI NINGSIH ARIANI Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata, M. Si 1 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

Psikometri Reliabilitas 2

Psikometri Reliabilitas 2 Modul ke: Psikometri Reliabilitas 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Reliabilitas 2 TIPE-TIPE RELIABILITAS Test-Retest Reliability Alternate-Form Reliability

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, tlp: ,

*Keperluan korespondensi, tlp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN KEINGINTAHUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat

Lebih terperinci

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA By: Adnan and_sbw@yahoo.com Abstract The study was aimed at obtaining the description of the ability of Indonesian language

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK

KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015 179 KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK Eva Dina Chairunisa,

Lebih terperinci

Psikometri. Analisis Item 1

Psikometri. Analisis Item 1 Psikometri Modul ke: Analisis Item 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Test items are the units that make up a test and the means through which

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL TEST. Classical Theory Test. Tingkat Kesukaran(

ANALISIS HASIL TEST. Classical Theory Test. Tingkat Kesukaran( 1 ANALISIS HASIL TEST by Juair mail: juair_jateng@yahoo.co.id Ulangan harian, mid semester, semester atau try out, uji SKL (TEST) adalah merupakan sarana untuk mengetahui kemampuan atau daya serap penguasaan

Lebih terperinci