PROYEK JALAN BOJONEGORO - PADANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROYEK JALAN BOJONEGORO - PADANGAN"

Transkripsi

1 PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI KONSTRUKSI INDONESIA JUDUL KARYA : PROYEK JALAN BOJONEGORO - PADANGAN KATEGORI BANGUNAN PRASARANA TRANSPORTASI DIAJUKAN OLEH : NAMA/INSTITUSI : KSO PP - BRP BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Tel.(021) / Fax.(021) PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo 1 PP-BRP,KSO

2 FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013 I. a. Judul/Nama Proyek b. Lokasi Proyek c. Kategori Penghargaan : DATA PROYEK YANG DIAJUKAN : Proyek Jalan Bojonegoro - Padangan : Ruas Jalan Bojonegoro Padangan, Jawa Timur A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar 1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai 2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai 3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi 4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air 5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp Milyar 5 Pelaksanaan Bangunan Gedung 5 Pelaksanaan Bangunan Sipil 5 Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih dan Air Limbah II. DATA PERUSAHAAN a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk b. Alamat : Plaza PP Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Tel.(021) / Fax.(021) c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953 d. Jenis Usaha : Construction & Investment Jakarta, 10 Oktober 2013 Corporate Secretary PT. PP (Persero) Tbk Ir. Taufik Hidayat, M.Tech 2

3 1. DATA PERUSAHAAN 1. Nama Perusahaan 2. Alamat : PT. PP (Persero) Tbk. : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta Telp : (021) , Fax : (021) Website: pp1@pt-pp.com,pp2@ptpp.com Tanggal didirikan Jenis Usaha Daftar Direksi No : 26 Agustus 1953 : Construction & Investment Direktur Nama Lengkap & Gelar 1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo 2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM 3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA. 4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan 5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka 6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim Project Management. 7. Anggota Asosiasi : No Nama Asosiasi 1 GBCI (Green Building Council Indonesia) 2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia) 3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri) 4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia) 5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional) 6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia) 7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia) 8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi) 9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia) 8. Lampiran data pendukung : a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008 d. Fotokopi Sertifikat OHSAS : 2007 e. Fotokopi ISO :

4 2. DATA UTAMA PROYEK 2.1. DATA UMUM PROYEK LOKASI PAKET PENINGKATAN STRUKTUR JALAN BOJONEGORO - PADANGAN Gambar 1. Layout Lokasi Proyek Nama Paket : Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Bojonegoro Padangan (KBK) PPK : Pelaksanaan Jalan Nasional Babat Bojonegoro BTS. Kota Ngawi Penyedia Jasa : PP-BRP, KSO Kons. Pengawas : PT. Buana Archicon & ASS. Nilai Kontrak : Rp ,00 (INC. PPN) Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran Type Kontrak : Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja Nomor SPMK : KU.08.03/BBPJNV/PJNM.II.S/ 31/2134/2012, Tanggal SPMK : 6 Nopember 2012 Waktu Pelaksanaan & Pemeliharaan - Waktu Pelaksanaan : 840 Hari Kalender - Masa Layanan Pemeliharaan : 1643 Hari Kalender - Masa Pemeliharaan : 180 Hari Sejak PHO 4

5 2.1. DATATEKNIS PROYEK - Lokasi Pekerjaan : Ruas Jalan Bojonegoro Padangan - Panjang Penanganan : 11,50 KM - Lebar Penanganan : 11,00 M - Jenis Konstruksi : Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Perkerasan Kaku dengan Cakar Ayam Modifikasi Pekerjaan Overlay NO. A A.1 URAIAN KELUARAN PEKERJAAN PEK. PERENCANAAN KONSTRUKSI Perenc. Perkerasan Jalan B B.1 B.2 B.3 B.3.1 B.3.2 B.4 B.4.1 B.5 B.5.1 B.5.2 B.5.3 B.6 PEK. KONSTRUKSI JALAN & JEMBATAN Pekerjaan Perkerasan Jalan Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Drainase Pembuatan Saluran Samping Normalisasi Saluran Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan Pembuatan Tembok Penahan Tanah Pekerjaan Perlengkapan Jalan Perambuan & Patok KM Pemotongan Pohon Lampu Penerang Jalan (lengan tunggal) Pekerjaan Pekerjaan Lain - Lain C C.1 C.3 C.3.1 C.3.2 PEKERJAAN LAYANAN PEMELIHARAAN Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan Layanan Pemeliharaan Drainase Saluran Memanjang Saluran Melintang / Box Culvert (2 Lokasi) KUANTITAS KM KM 8.361,80 M 800 M 7.204,80 M LS LS 4 UNIT LS KM 9.153,80 M 8 M C.4 Layanan Pemeliharaan Bangunan Pelengkap Jalan 7.204,80 M C.5 C.6 Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Layanan Pengendalian Tumbuh - tumbuhan 11,50 KM 11,50 KM 5

6 3 DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI 3.1 Abstraksi Jalan raya Bojonegoro Padangan merupakan infrastruktur vital bagi penyebaran perekonomian di sekitar Bojonegoro, konstruksi ini di bangun di atas kondisi tanah yang cenderung ekspansif/ labil/ gerak dengan lebar efektif 11 M, dan panjang penanganan 11,5 KM dari segmen KM.SBY (batas kota Bojonegoro) s/d KM.SBY (Desa Kalitidu) yang dibagi dalam 3 tipe penanganan konstruksi, yaitu Rigid Pavement, Flexible Pavement dan Cakar Ayam Modifikasi. Sistem drainase yang memadai sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan konstruksi, dimana fungsi drainase tersebut adalah untuk menampung aliran air di permukaan perkerasan. Ruas jalan batas kota Bojonegoro - Padangan merupakan jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro serta kabupaten lain disekitarnya dengan Kabupaten Ngawi. Sebagai Jalur lalu lintas utama, maka pembangunan infrastruktur yang memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang perkembangan ekonomi maupun transportasi masyarakat di kawasan tersebut. Paket Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Bojonegoro - Padangan merupakan salah satu proyek dibawah otoritas Departemen Pekerjaan Umum, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya dengan target penanganan sepanjang ruas Bojonegoro Padangan KM s/d KM , dan lebar efektif 11 M. Sedangkan Kontraktor yang di percaya untuk melaksanakan paket ini adalah PT. PP (Persero) Tbk Kerja Sama Operasi dengan PT. Basuki Rahmanta Putera (PP-BRP,KSO) berdasarkan mekanisme pemilihan pelelangan terbuka dengan tipe kontrak lumpsum berbasis kinerja (KBK)/ Performance Base Contract (PBC), dimana desain dan pelaksanaan terintegrasi dalam satu kontrak. 3.2 Hal Spesifik yang Terjadi dan Spesifikasi a. Aspek Teknis 1. Pekerjaan Perencanaan Teknis/Desain Jalan Pekerjaan perencanaan teknis/ desain meliputi semua pekerjaan konstruksi dengan mengacu kepada Bab X Kriteria Desain pada Dokumen Pemilihan, yang diusulkan oleh Penyedia guna menjamin tingkat layanan jalan sebagaimana ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dan spesifikasi kinerja dan keluaran. 6

7 2. Pekerjaan Konstruksi Jalan Pekerjaan konstruksi penanganan jalan pada ruas jalan Bojonegoro - Padangan Km. Sby s/d Km. Sby yang meliputi : 1. Penanganan Perkerasan Jalan dengan memperhitungkan kondisi struktur perkerasan lama dan kondisi tanah dasar berdasarkan kriteria desain yang ditetapkan. 2. Pekerjaan Bahu Jalan dengan lebar minimal 2x2 meter (kecuali pada lokasi yang tidak memungkinkan karena lahan yang tersedia) harus memenuhi standar kinerja bahu jalan sebagaimana yang ditetapkan dalam spesifikasi kinerja dan keluaran. 3. Penanganan Drainase/Saluran Air berdasarkan kriteria desain 4. Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan sesuai kriteria desain 5. Pekerjaan Perlengkapan jalan sesuai kriteria desain 6. Penyediaan, pemasangan dan pembangunanprasarana peralatan Sistem Pengukuran Berat Kendaran Berjalan tipe Weight In Motion (WIM) dengan spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran Spesifikasi Kinerja dan Keluaran. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Sistem Pengukuran Berat Kendaran Berjalan harus dilaksanakan setelah berakhirnya pekerjaan konstruksi hingga serah terima akhir pekerjaan. Pengukuran dilakukan pada kedua arah jalur lalu lintas. 7. Daftar keluaran dengan harga pekerjaan konstruksi sub pekerjaan lain-lain. 3. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan 1. Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan; 2. Layanan Pemeliharaan Bahu Jalan; 3. Layanan Pemeliharaan Drainase; 4. Layanan Pemeliharaan Bangunan Pelengkap Jalan; 5. Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan; 6. Layanan Pengendalian Tumbuh-Tumbuhan. Pemenuhan tingkat layanan jalan diberlakukan sebagaimana ditentukan dalam syarat syarat khusus dan spesifikasi kinerja dan keluaran (SSKK, pasal E. Tingkat Layanan). 7

8 Gambar 2. Skema Lingkup Kontrak PBC Gambar 3. Stripmap Penanganan Pekerjaan Metode pekerjaan yang dilakukan pada proyek jalan Bojonegoro Padangan disini dilakukan beberapa perubahan metode pekerjaan, hal ini untuk mengantisipasi dan mengamankan struktur konstruksi pekerjaan, karena desain perencanaan berbeda dengan apa yang terjadi dilapangan. b. Aspek Administrasi Kontrak Sifat Kontrak pada proyek jalan Bojonegoro Padangan adalah Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja, yang mana pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya untuk mencapai atau 8

9 mempertahankan suatu kinerja tertentu yang ditetapkan dalam periode waktu tertentu, meliputi pekerjaan desain, konstruksi, dan layanan pemeliharaan yang dilaksanakan secara terintegrasi untuk menjamin pencapaian kinerja sebagaimana yang ditetapkan di dalam spesifikasi kinerja dan keluaran. Kesulitan dalam Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja adalah pada saat terjadi perubahan desain yang berkaitan dengan biaya, tidak akan ada perubahan nilai Rupiah. c. Aspek K3 & Lingkungan Dalam penerapan K3 dan lingkungan pada proyek Jalan Bojonegoro Padangan sudah dibuat target safety untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan, dan untuk menjadikan proyek yang menuju Green Contractor. Gambar 4. Program Kerja SHE 9

10 3.2 Keunikan Bangunan a. Teknologi Konstruksi Proyek ini berada pada ruas jalan aktif dengan variasi kendaraan yang bisa di katakan sangat padat dengan kompleksitas kepentingan yang berbeda, dimana salah satunya adalah sebagai penunjang utama perekonomian kota Bojonegoro, pada khususnya dengan adanya proyek EXXON (Banyu Urip Project). Oleh karena itu dalam hal pelaksanaan, kontraktor dihadapkan pada tantangan untuk dapat melaksanakan kontrak ini tepat waktu tanpa mengesampingkan kepentingan pengguna jalan dengan tetap mengutamakan aspek kualitas (quality) dan keselamatan (safety). Kondisi jalan eksisting yang bergelombang dengan bangunan penunjang jalan yang kurang memadai yang ber-impact pada tingginya tingkat kecelakaan, kemacetan dan polusi menjadi dasar dilaksanakannya perbaikan jalan Bojonegoro - Padangan. Dari hasil survey dan investigasi dilapangan bahwa karakteristik tanah dasar disepanjang ruas jalan Bojonegoro Padangan secara umum dapat di kategorikan dalam type tanah ekspansif, dimana pada segmen segmen tertentu di dapatkan data tanah pada posisi kembang susut yang tinggi dan sangat tinggi sehingga di butuhkan struktur jalan teknologi tinggi sebagai solusi penanganan nya. Karena sifat dari kontrak yang memungkinkan kontraktor untuk memilah milah struktur yang tepat guna dan efisien maka dipilihlah kombinasi struktur antara Rigid Pavement, Cakar Ayam Modifikasi dan Flexible Pavement (pada ruas jalan yang secara desain memungkinkan untuk overlay) yang tersebar disepanjang area penanganan ruas jalan Bojonegoro Padangan. Struktur Rigid Pavement dan Flexible Pavement pastinya sudah biasa kita dengar, oleh karenanya yang ingin di ulas disini adalah mengenai struktur Cakar Ayam Modifikasi (CAM) sebagai salah satu solusi penanganan tanah ekspansif. 10

11 Sistem CAM ini telah dikembangkan sejak tahun 1990 oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc., utamanya dari aspek pemodelan numeris yang memperhitungkan soil-structure interaction (interaksi antara struktur slab, pipa, dan tanah dasar) dalam mendukung beban, menggunakan Nonlinear 3-D Finite Element Method, yang sangat bermanfaat untuk dapat memahami parameter-parameter yang mempengaruhi kinerja sistem, menjelaskan secara ilmiah mekanisme kerja sistem perkerasan CA dalam mendukung beban, sehingga bearing capacity dan stiffness sistem menjadi sangat besar meskipun berada di atas tanah lunak yang relatif tebal. Pemodelan numeris ini telah divalidasikan dengan hasil-hasil percobaan lapangan (full scale experimental test) di apron bandara Juanda - Surabaya, runway bandara Polinia - Medan, dan runway bandara Soekarno-Hatta Jakarta.Pemodelan numeris ini terus disempurnakan dengan data pengalaman terbaru yang terus berkembang. Pengembangan utamanya melalui percobaan-percobaan eksperimental di Laboratorium dengan skala tertentu telah dilakukan pula oleh Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA, sejak tahun Pada perkembangan tahap berikutnya pemahaman melalui pemodelan numeris yang telah divalidasikan dengan berbagai percobaan lapangan, maupun pemodelan fisik di laboratorium tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan rancangan sistem perkerasan sesuai karakteristik beban yang akan bekerja, dan sekaligus megembangkan rumus-rumus praktis (simplified design formula) untuk memyususn Pedoman Perancangan dan membantu para praktisi melakukan perancangan awal sistem perkerasan ini. Tahun 2003, setelah memahami mekanisme transfer beban sistem CA secara seksama, dilakukanlah pengembangan inovatif tahap berikutnya, 11

12 yaitu dengan mengganti pipa-pipa beton Cakar Ayam dengan pipa-pipa baja galvanis tahan karat (terlapisi pula dengan coaltar tahan gores), oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc., Ir. Maryadi Darmokumoro, dan Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA yang akhimya menjadi sistem Cakar Ayam Modifikasi (CAM). 4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK 4.1 Struktur Organisasi Proyek Gambar 5. Struktur Organisasi Proyek Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi proyek.struktur organisasi proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek beserta penjelasan siapa saja yang bertanggung jawab didalamnya. Selain itu agar proyek terselesaikan dengan tepat waktu maka diperlukan suatu manajemen proyek yang mengatur tentang scedulling kegiatan yang ada didalamnya.schedulling ini meliputi rencana jangka waktu dari masing-masing pekerjaaan yang terdapat dalam proyek tersebut. Penjelasan tugas dari masing-masing posisi, adalah sebagai berikut : 12

13 Kepala Pelaksana : Tugas Umum : - Memimpin dan koordinasi semua pelaksana pekerjaan agar berjalan sesuai dengan kontrak. Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan layanan pemeliharaan jalan termasuk kegiatan mobilisasi dandemobilisasi. - Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanganan pekerjaan. - Pembinaan terhadap personel di lapangan pekerjaan untuk meningkatkan Produktivitas. Uraian Tugas : - Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan perencanaan teknis. - Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan pelaksanaan konstruksi agar sesuai jadwal pelaksanaan yang sudah disetujui Direksi. - Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan evaluasi atas pekerjaan layanan pemeliharaan jalan. - Melakukan koordinasi rutin dengan pihak Direksi/Pemilik Proyek agar proyek berjalan sesuai rencana. Manajer Perencanaan Teknis Tugas Umum : - Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengkoordinasikan perencanaan teknis. Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan perencanaan teknis agar sesuai jadwal dan dokumen kontrak. Uraian Tugas : - Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan perencanaan teknis - Melakukan koordinasi tentang perencanaan teknis dengan Direksi - Merencanakan pemakaian jenis bahan untuk setiap jenis pekerjaan 13

14 - Melaporkan semua hasil perencanaan yang telah disetujui Direksi kepada Kepala Pelaksana dan mengkoordinasikan dengan unit manajer yang lain. Manajer Pelaksana Konstruksi Tugas Umum : - Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan pelaksanaan konstruksi agar sesuai jadwal dan mutu yang sesuai gambar dan spesifikasi teknis. Uraian Tugas : - Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan konstruksi - Mengadakan kontrak dengan sub kontraktor ataupun mandor - Mengkoordinasi para pelaksana dan sub kontraktor - Mengendalikan pemakaian bahan, alat dan tenaga kerja - Pengendalian Biaya Proyek - Mencatat, mengevaluasi kemajuan prestasi pekerjaan - Melaporkan semua hasil pekerjaan yang telah dikerjakan ke Direksi. Manajer Pengendali Mutu Tugas Umum : - Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengkoordinasikan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan Uraian Tugas : - Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pengendalian mutu pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan - Mengkoordinasikan pengendalian mutu pekerjaan kepada para pelaksana dan sub kontraktor - Mengendalikan mutu bahan untuk setiap jenis pekerjaan, baik saat prechecking sebelum melakukan order, saat kedatangan di lokasi pekerjaan, 14

15 maupun saat penggunaan di lapangan. - Membuat mutual check bersama Direksi Pekerjaan Manajer Pelaksana Layanan Pemeliharaan Tugas Umum : - Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengarahkan pelaksanaan pada masa layanan pemeliharaan Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan layanan pemeliharaan jalan. Uraian Tugas : - Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan perbaikan pada masa layanan pemeliharaan - Membuat rencana inspeksi terhadap kondisi terkini secara berkala - Melaporkan semua hasil inspeksi yang telah dilaksanakan ke Direksi. - Melakukan pelaksanaan pekerjaan perbaikan sesuai kriteria tingkat layanan jalan. - Mengkoordinasi para pelaksana dan sub kontraktor - Mengendalikan pemakaian bahan, alat dan tenaga kerja - Pengendalian biaya pemeliharaan konstruksi - Melaporkan semua hasil pekerjaan perbaikan yang telah dikerjakan ke Direksi Site Administration Manager Tugas Umum : - Membuat laporan administrasi dan keuangan secara periodik Uraian Tugas : - Membuat laporan administrasi dan pembukuan biaya pekerjaan Tanggung Jawab : - Mengarsipkan administrasi pekerjaan dengan benar - Membukukan pengeluaran biaya pekerjaan secara tepat - Membuat laporan posisi kas pelaksanaan pekerjaan secara periodic 15

16 4.2 Metode Pelaksanaan Konstruksi 16

17 Gambar 6.Flowchart Pekerjaan a. Site Plan Gambar 7.Site Plan 17

18 b. Pekerjaan Persiapan Gambar 8. Fasilitas Sementara Untuk kantor disini PP BRP, KSO menyewa sebuah rumah untuk dijadikan kantor dan gudang material. c. Pekerjaan Rigid Pavement Gambar 9.Flowchart Pekerjaan Rigid Pavement 18

19 Gambar 10.Flowchart Pekerjaan Timbunan Pilihan 19

20 Gambar 11. Pekerjaan Timbunan Gambar 12.Flowchart Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A 20

21 Gambar 13.Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A 21

22 22

23 23

24 24

25 Gambar 14.Urutan Pekerjaan Rigid Pavement 25

26 d. Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi Gambar 15. Flowchart Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi Pekerjaan Urugsn Pasir (Sand Bedding) Fungsi sand bedding adalah sebagai perata elevasi dibawah lean concrete.sebelum pelaksanaan pengecoran LC dipastikan bahwa pasir telah jenuh air, untuk menghindari settlement yang tidak mengembangnya pasir pada kondisi kering. Gambar 16. Penghamparan Sand Bedding 26 merata akibat

27 Gambar 17. Penyiraman pasir hingga kondisi jenuh Pekerjaan Lean Concrete (K-125) Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapisan permukaan dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi hanya sebagai perletakan (platform) bukan sebagai penyebar tegangan (tidak berfungsi terlalu struktural atau dalam arti tidak menyumbang nilai struktural terhadap tebal pelat beton). Fungsi lapis pondasi : Sebagai lantai kerja yang rata dan uniform Mengendalikan kembang susut tanah dasar Memberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat dll. Gambar 18. Pengecoran LC 27

28 Gambar 19. Hasil pengecoran LC Pekerjaan Galian Pipa Cakar Ayam Kondisi paling ideal untuk pelaksanaan struktur jalan terutama Cakar Ayam Modifikasi ini adalah pada ruas jalan yang baru atau jalan yang belum digunakan, dimana salah satu keuntungannya adalah dalam hal pelaksanaan galian pipa beton yang dapat dilakukan dengan bantuan alat berat (bor machine, dll).sedangkan pada kondisi yang dihadapi pada ruas jalan Bojonegoro Padangan ini adalah jalan aktif dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi. Untuk memenuhi tuntutan kontrak dimana mengharuskan kontraktor untuk juga memperhitungkan mengenai lalu lintas (traffic jam) dan factor keselamatan, metode yang dirasa paling tepat digunakan untuk pekerjaan galian ini adalah dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia). Dimana tidak membutuhkan ruang/space yang luas karena tidak melibatkan alat berat pada proses pengerjaannya. Gambar 20. Galian Pipa Cakar Ayam dengan cara manual 28

29 Pekerjaan Pipa Beton Fungsi dari pipa beton pada konstruksi Cakar Ayam Modifikasi disini untuk menahan kembang susut tanah yang ekspansif. Pipa beton Cakar Ayam cukup kuat sebagai stabilisator konstruksi, bersama dengan pelat beton, koperan dan tanah/lapisan perkerasan ekisting disekeliling pipa akan mampu menahan tekanan dari atas, bawah dan samping, karena akan terbentuk nilai kekuatan yang setara dengan beton rigid setebal 45 cm. Gaya lateral tanah disekeliling pipa akan berfungsi sebagai pengaku pelat melawan rotasi cakar. Untuk dimensi pipa beton sendiri ø100 cm, tinggi 120 cm, dan tebal 8 cm. Metode pengerjaan pipa beton disini menggunakan 2 cara yaitu Precast dan In-Site Concrete (mutu K 200) Gambar 21. Pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode Precast Gambar 22. Hasil pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode Precast 29

30 Gambar 23. Pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode In-Site Concrete Gambar 24. Hasil pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode In-Site Concrete Pekerjaan Urugan Kembali Pipa Beton Pekerjaan urugan kembali dilakukukan layer per layer tiap 20 cm dipadatkan menggunakan alat bantu timbris. Material timbunan menggunakan tanah bekas galian untuk pipa beton Cakar Ayam itu sendiri. 30

31 Gambar 25. Urugan kembali pipa Cakar Ayam Pekerjaan Pembesian Koperan dan Slab Beton Pembesian koperan Cakar Ayam ini menggunakan besi ø6 dan ø8, sedangkan untuk plat menggunakan wiremesh M10. Koperan dalam konstruksi Cakar Ayam ini berfungsi sebagai penghalang kelembaban vertical (vertical moisture barrier), yaitu menjaga kadar air dalam zona di bawah sisyem Cakar Ayam konstan. Gambar 26. Pembesian Koperan dan Slab Beton 31

32 Pengecoran Slab Beton dan Koperan (K-350) Pengecoran slab beton cakar ayam modifikasi tidak jauh beda dengan pengecoran slab beton pada umumnya dimana pada pengecoran ini dilaksanakan secara manual/tanpa mesin penghampar. Pengecoran dilakukan pada kondisi ideal (malam hari), hal ini dimaksudkan untuk menghindari penguapan beton secara ekstrim yang sangat menentukan terhadap kualitas beton. Hal lain yang perlu di perhatikan adalah curing/perawatan beton yang dapat dilakukan dengan material curing compound, penggunaan kain basah yang menutupi permukaan beton ataupun dengan metode penggenangan permukaan beton selama minimum 28 hari, yang mempunyai pengaruh besar terhadap kuat tekan beton. Gambar 27. Pelaksanaan Pengecoran Slab Beton CAM Pekerjaan Lapis Penutup (Aspal Modifikasi) Aspal modifikasi sebagai lapis penutup permukaan perkerasan ini di tujukan untuk melindungi struktur dari infiltrasi/masuk nya air kedalam lapis pondasi perkerasan, yang akan mempengaruhi kestabilan struktur di atasnya. Uraian mengenai pelaksanaan CAM pada kondisi jalan aktif diatas dapat memberi gambaran tentang cukup rumitnya proses pengerjaan struktur ini, baik secara teknis maupun non teknis. Pertimbangan dari segi manajemen traffic, cukup memberi andil 32

33 dalam lancar atau tidaknya proses pelaksanaan. Kesadaran pemakai jalan yang masih rendah tentang keselamatan dan kualitas, dimana terdapat banyak pelanggaran pelanggaran rambu & peringatan turut menentukan dalam keberhasilan proyek ini.baik secara langsung amupun tidak, hal tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan yang memakan waktu cukup lama. e. Kelebihan Dan Kekurangan Penggunaan Struktur Cam KelebihanPenggunaan Struktur Cakar Ayam Modifikasi Struktur Cakar Ayam Modifikasi merupakan salah satu solusi konstruksi yang berdiri diatas tanah dengan type expansive. Beberapa struktur alternatif sebagai solusi lain dari permasalahan tanah expansive adalah dengan Konstruksi Sarang Laba laba dan Pile Slab. Adapun kelebihan dari struktur Cakar Ayam Modifikasi dibanding struktur sarang laba-laba maupun pile slab adalah dari segi biaya, dimana biaya untuk pelaksanaan struktur ini relatif lebih kecil dibandingkan 2 struktur yang lain, sehingga biaya operasional menjadi lebih efisien (dalam pelaksanaan kontrak bertype KBK) sebagai langkah pemenuhan kinerja jalan. Kekurangan Penggunaan Struktur Cakar Ayam Modifikasi Selain kelebihan seperti disampaikan diatas tentunya struktur ini memiliki kekurangan kekurangan seperti konstruksi perkerasan pada umumnya.banyak nya item pekerjaan menjadi alasan utama mengapa struktur ini di nomor-duakan pada proyek dimana jalan masih aktif digunakan. Item-item pekerjaan yang detail tersebut (pekerjaan timbunan pasir urug, pengecoran lantai kerja, galian pipa beton, pengecoran pipa beton (termasuk pekerjaan pembesian dan bekisting), pekerjaan pembesian pelat dengan wire mesh dan pembesian koperan, pengecoran pelat, serta pekerjaan aspal pelapis) dilakukan dengan secara manual, karena dilakukan sisi demi sisi untuk menghindari kemacetan, sehingga tidak memungkinkannya penggunaan alat berat (mesin bor, dll) untuk membantu mempercepat proses pelaksanaan. Sebagai konsekuensi dari item item pekerjaan yang di lakukan secara manual tersebut maka waktu pelaksanaan secara otomatis menjadi lebih lama di bandingkan struktur sarang laba-laba maupun pile slab seperti tersebut diatas. 33

34 4.3. Rencana JadwalPelaksanaan Proyek (Master Schedulle) Master schedul terlampir 4.4. Project Quality Plan a. Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan merupakan salah satu upaya PT. PP untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan tetap mengedepankan mutu hasil pekerjaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Gambar 28.Company Policy b.organisasi pengendalian Quality proyek Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target mutu suatu perusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk 34

35 memberikan kepuasan bagi pelanggan yang nantinya akan berdampak positif bagi citra perusahaan. Data organisasi pengendalian quality proyek terlampir. c. Project Quality Plan Demi terwujudnya realisasi target mutu yang baik maka dibuat suatu rencana target sebagai acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu produk yang dihasilkan. 35

36 Gambar 29. Quality Target Jalan Beton d. Quality Procedure Utama Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data mengenai project quality prosedur terlampir. 36

37 4.5 Analisa Risiko Proyek 4.6 Project Safety Plan/HSE pada Proyek a. Kebijakan K3 dan Lingkungan 37

38 b. Organisasi Safety Gambar 30.Struktur Organisasi P2K3 Gambar 31.Struktur Organisasi Tanggap Darurat 38

39 c. Deklarasi Kesadaran K3 di Proyek Target Zero accident Wajib helm & Alat safety Lainnya Material tertata rapi Proyek bersih,rapidan sehat d. Agenda Kegiatan K3 39

40 e. Program Kerja K3 SAFETY TALK MINGGUAN, dilakukan setiap hari Jum at pagi. Membahas dan mendiskusikan seluruh masalah yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditemukan selama masa pelaksanaan kostruksi. Gambar 32.Safety Talk Mingguan SITE SAFETY MEETING dan MANAGEMENT REVIEW, mendiskusikan tentang : Bagaimana memperbaiki cara kerja yang tidak sesuai dengan keselamatan kerja Bagaimana memperbaiki cara kerja agar penyimpangan tidak terjadi lagi Serta mereview pekerjaan selama satu minggu, dan merencanakan pekerjaan untuk satu minggu kedepan. Gambar 33. Pelakasanaan Safety Meeting dan Management Review 40

41 SAFETY INDUCTION, diberikan kepada seluruh tenaga kerja yang baru agar mereka mengerti tentang peraturan-peraturan yang berlaku dan tahu akan kewajiban yang harus mereka penuhi selama bekerja di Proyek Jalan Bojonegoro Padangan. Gambar 34.Pelakasanaan Safety Induction f. Agenda Rutin Safety 41

42 5. REALISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Metode Pelaksanaan Pada desain awal pekerjaan galian, galian hanya sebatas galian untuk pelebaran sisi kiri saja, tapi dalam keadaan dilapangan tanah galian untuk pelebaran merupakan tanah yang jelek (lempung) sehingga untuk galian tanah dilakukan sampai tanah yang jelek terbuang semua. 7. Gambar 4. Gambar Pekerjaan Awal EXISTING WIDENING VARIES (5 6 m) VARIES (5-6 m) EXISTING VARIES (5-6 m) WIDENING VARIES (5-6 m) Gambar 35. Gambar Review Desain Selain itu untuk material tanah timbunan yang awalnya menggunakan materilal pilihan diganti dengan limestone.limestone (Batu kapur) merupakan material kedap air yang umumnya digunakan sebagai lapisan penahan agar air tidak masuk ke lapisan tanah eksisting. Selain itu, untuk memenuhi persyaratan yang tertulis di kontrak yang berisi Peningkatan Kriteria Kinerja Jalan permintaan dari owner harus dipasang patok penuntun (guide post) untuk daerah yang tebingnya curam. 42

43 5.2 Jadwal Pelaksaan Proyek Pada proyek ini jadwal pelaksanaan berjalan lebih cepat dari perencanaan awal. Gambar 35.Schedule Pekerjaan 5.3 Project Quality Plan Pada proyek ini aspek Quality Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Semua target quality berjalan dengan baik. 5.4 Project Safety Plan Pada proyek ini aspek Safety Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Personel proyek, subkon, dan pekerja proyek memiliki kesadaran akan pentingnya keselamatan. Agenda kegiatan untuk meningkatkan kesadaran berupa SHETalk, SHEPatrol, SHEMeeting berjalan dengan baik. 5.5 Penghargaan Dalam rangka ulang tahun PP yang ke-60, Proyek Jalan Bojonegoro Padangan meraih juara pertama kategori Best Performance Project. Selain itu Proyek Jalan Bojonegoro Padangan mendapatkan testimony yang baik dari pihak pihak terkait. 43

44 Gambar 36. Testimoni dari PPK 44

45 Gambar 37.Kepala Dinas PU Kabupaten Bojonegoro 45

46 6. DOKUMENTASI FOTO 1. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5R 2. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R (Terlampir) Jakarta, 10 Oktober 2013 Corporate Secretary PT. PP (Persero) Tbk Ir. Taufik Hidayat, M.Tech 46

PRECAST TALI AIR TROTOAR

PRECAST TALI AIR TROTOAR FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : PRECAST TALI AIR TROTOAR PROYEK PENINGKATAN JALAN SOEKARNO HATTA BANDUNG KATEGORI KARYA : METODE KONSTRUKSI DIAJUKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Cakar Ayam adalah pelat beton dengan perkuatan cakar, yang berupa pipa beton. Sistem tersebut ditemukan oleh Sedyatmo pada 1961, sebagai fondasi tower transmisi

Lebih terperinci

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

ARDYCHA PRAYUDHA NRP TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT. Implementation study TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN BADAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PEMBANGUNAN JALAN CILEUNYI - JATINANGOR Asep Sundara. BSCE, MT. Penjelasan

Lebih terperinci

RINTA ANGGRAINI

RINTA ANGGRAINI TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA 3+500 6+450 Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Oleh : SHEILA MARTIKA N. (NRP 3109030070) VERONIKA NURKAHFY (NRP 3109030094) Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi berbagai macam aspek kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah ilmu pengetahuan mengenai penerapan

Lebih terperinci

ZULFIKAR JAUHARI NRP

ZULFIKAR JAUHARI NRP TUGAS AKHIR MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO KERTOSONO STA. 5+350 STA. 10+350 DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU DI KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR ZULFIKAR JAUHARI NRP. 3110040601

Lebih terperinci

KINERJA PROYEK GEDUNG DPRD KOTA MEDAN

KINERJA PROYEK GEDUNG DPRD KOTA MEDAN PENGHARGAAN - KONSTRUKSI INDONESIA 2013 - JUDUL KARYA : KINERJA PROYEK GEDUNG DPRD KOTA MEDAN KATEGORI BANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI DIAJUKAN OLEH : NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk. BIDANG KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. MAK (Metode Analisa Komponen) pada SKBI dan perencanaan tebal

BAB I PENDAHULUAN. MAK (Metode Analisa Komponen) pada SKBI dan perencanaan tebal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya jalan merupakan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF

PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai pelabuhan terbesar, diperlukan sarana dan fasilitas pelabuhan untuk menunjang bongkar

Lebih terperinci

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih,

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih, Malili, 15 Agustus 2013 No : 021 / ART-Justek/ LT / VIII/ 2013 Lampiran : 1 (Satu) Berkas Kepada Yth. Pejabat Pembuat Komitmen Lanjutan Pembangunan Jalan Beton Pongkeru - Malili Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

RUBBER BEARING ISOLATOR SEBAGAI SISTEM PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN HOTEL IBIS PADANG

RUBBER BEARING ISOLATOR SEBAGAI SISTEM PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN HOTEL IBIS PADANG FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA RUBBER BEARING ISOLATOR SEBAGAI SISTEM PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN HOTEL IBIS PADANG KATEGORI KARYA TEKNOLOGI KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Jalan 2.1.1 Istilah Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut : 1. Jalan adalah prasarana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Perencanaan dan perancangan secara umum adalah kegiatan awal dari rangkaian fungsi manajemen. Inti dari sebuah perencanaan dan perancangan adalah penyatuan pandangan

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA 32+375 STA 35+400 Oleh : 1. PRAHARINTA CHOIRONY ZULVAN W 3111030030 2. AGUS RENANTO ROSIDY 3111030006 Dosen Pembimbing : Ir. SULCHAN

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M Purwodadi, 15 Juli 2014 Purwodadi, Juli 2014 APBD PENETAPAN : Rp. 55.831.155.000,00 VISI DINAS BINA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Jalan adalah seluruh bagian Jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas umum,yang berada pada permukaan tanah, diatas

Lebih terperinci

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant)

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant) Contract Title : Belstar Hotel Contract No. : Contractor : PT. Mutiara EPC Management Consultant : PT Cremona Para Mitra Owner : PT Trihasa METHOD STATEMENT Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant) BELSTAR

Lebih terperinci

RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK)

RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK) RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK) 1 Rencana K3 Kontrak (RK3K) RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton 4.1. PENGERTIAN UMUM 4.1.1. Pendahuluan Empat elemen kompetensi

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1 I. INFORMASI / PENDAHULUAN 1. Peta lokasi pekerjaan : (lihat lampiran) a Lokasi pelaksanaan pekerjaan 2. Informasi Pekerjaan & Lapangan a Site : - Luas tempat kerja : memanjang - Topografi : daerah aliran

Lebih terperinci

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN 1. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN a) Perkerasan lentur (flexible pavement), umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Gambar 6 Jenis Perkerasan Lentur Tanah

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebut jalan atau street mereka sebagai viastraeta yang berarti rute atau jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebut jalan atau street mereka sebagai viastraeta yang berarti rute atau jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam Sunarto (2008) terdapat pengertian bahwa Bangsa Romawi menyebut jalan atau street mereka sebagai viastraeta yang berarti rute atau jalan yang terbuat dari berbagai

Lebih terperinci

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN 4.1.1 UMUM DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN 1) Uraian a) Yang dimaksud dengan Pelebaran Perkerasan adalah pekerjaan menambah lebar perkerasan pada jalan lama

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal

Lebih terperinci

Presentasi Proyek Akhir

Presentasi Proyek Akhir Presentasi Proyek Akhir PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) BETON SEMEN DIATAS PERKERASAN LENTUR SADANG LOHGUNG KM.SBY 71+350 KM.SBY 74+850, KAB.LAMONGAN Disusun Oleh : Feni Widiyawati 3108.030.137 Aditya

Lebih terperinci

Mahasiswa : Rahmat Jatmikanto Dosen Pembimbing : 1. Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT 2. Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, MSc.

Mahasiswa : Rahmat Jatmikanto Dosen Pembimbing : 1. Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT 2. Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, MSc. STUDI PERBANDINGAN RIGID PAVEMENT METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE PPCP (Precast Prestress Concrete Pavement) DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU (Lokasi Studi : Jalan Tol Surabaya-Mojokerto) Mahasiswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkerasan jalan adalah suatu bagian dari jalan yang diperkeras dengan lapisan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkerasan jalan adalah suatu bagian dari jalan yang diperkeras dengan lapisan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkerasan jalan adalah suatu bagian dari jalan yang diperkeras dengan lapisan konstruksi tertentu yang memiliki ketebalan, kekakuan, kekuatan dan kestabilan tertentu

Lebih terperinci

jalan Jendral Urip Sumoharjo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 jalan Walisongo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 Khusus untuk jalan Siliwangi karena mempunyai DS = 0,85

jalan Jendral Urip Sumoharjo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 jalan Walisongo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 Khusus untuk jalan Siliwangi karena mempunyai DS = 0,85 BAB VI PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari bab-bab sebelumnya pada tugas akhir ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan jalur busway untuk koridor Mangkang-Penggaron

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa adalah sebagai berikut : 1. Kesimpulan tentang perbandingan biaya yaitu : a. Pada Jalan Raya Pantura Pemanukan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN PENDAHULUAN Angkutan jalan merupakan salah satu jenis angkutan, sehingga jaringan jalan semestinya ditinjau sebagai bagian dari sistem angkutan/transportasi secara keseluruhan. Moda jalan merupakan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol mutu atau quality control (QC) adalah suatu kegiatan untuk mengukur kualitas suatu barang dengan membandingkannya sesuai dengan spesifikasi dan syarat yang

Lebih terperinci

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Proyek Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Drainase Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan kota

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan : Pengawasan Jembatan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridges) Kode SKKNI : INA.5212. 322.04 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatakan pelayanan terhadap penggunaan jalan raya terutama yang berkaitan dengan kualitas permukaan jalan sesuai dengan standar operasi pelayanan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK 3.1 LATAR BELAKANG Sarana transportasi merupakan infrastruktur vital yang berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan demikian pembangunan dan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada sarana

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Pendekatan Tahapan metoda penelitian yang penulis lakukan dalam tugas akhir Desain Konstruksi Perkerasan Jalan Beton Di PT. Krakatau Bandar Samudera ini adalah dengan cara

Lebih terperinci

1a. LOKASI JALAN TOL CENGKARENG, JORR dan JORR 2

1a. LOKASI JALAN TOL CENGKARENG, JORR dan JORR 2 MATERI DISKUSI dengan g Departemen Pekerjaan Umum, Gubernur DKI Jakarta dan Pemimpin Redaksi Media Massa tentang Antisipasi Dan UpayaUpaya-upaya Penanganan Genangan Air Pada Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Atlet) Kemayoran Blok D10-3 yang dijalankan oleh Kontraktor WIKA-CAKRA KSO sangatlah

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Atlet) Kemayoran Blok D10-3 yang dijalankan oleh Kontraktor WIKA-CAKRA KSO sangatlah BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Tinjauan Umum Setelah melaksanakan kegiatan Kerja Praktik selama dua bulan yaitu mulai dari 15 Agustus sampai dengan 15 Oktober 2016 di Proyek Pembangunan Rumah Susun

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K) STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan Kode SKKNI : Pengawasan Jalan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jalan (Site Inspector of Roads) : INA.5211.322.05 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

DR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA

DR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA PERKERASAN JALAN BY DR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA Perkerasan Jalan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :

Lebih terperinci

1) Kegiatan Angkatan Track Dengan Metode Konvensional Pada bagian ini metode angkatan yang dilakukan adalah menentukan titik titik perdoman angkatan. Tiap titik tinggi bukanlah sebagai titik pedoman, tetapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pekerasan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pekerasan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pekerasan Jalan Perkerasan jalan merupakan konstruksi yang berfungsi untuk melindungi tanah dasar (subgrade) dan lapisan-lapisan pembentuk perkerasan lainnya supaya tidak mengalami

Lebih terperinci

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AKSES KUALA NAMU DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN SNI 1732 1989 F LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Berdasarkan kebutuhan manusia akan pentingnya berkomunikasi maka jalan merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja Simpang Empat Jalan Slamet Riyadi Jalan Wimboharsono Kartasura Kabupaten Sukoharjo, maka

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Manajemen Konstruksi Dalam sebuah proyek konstruksi, terdapat sangat banyak perilaku dan fenomena kegiatan proyek yang mungkin dapat terjadi. Untuk mengantisipasi perilaku

Lebih terperinci

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

PEDOMAN. Perencanaan Separator Jalan. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Pd. T B

PEDOMAN. Perencanaan Separator Jalan. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Pd. T B PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan Pd. T-15-2004-B Perencanaan Separator Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar isi Daftar isi Daftar tabel. Daftar gambar Prakata. Pendahuluan. i ii ii iii

Lebih terperinci

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB III METODE & DATA PENELITIAN BAB III METODE & DATA PENELITIAN 3.1 Distribusi Jaringan Tegangan Rendah Pada dasarnya memilih kontruksi jaringan diharapkan memiliki harga yang efisien dan handal. Distribusi jaringan tegangan rendah

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM

METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BIAYA PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTUR METODE ANNUAL WORTH. Retna Hapsari Kartadipura 1)

STUDI PERBANDINGAN BIAYA PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTUR METODE ANNUAL WORTH. Retna Hapsari Kartadipura 1) 54 INFO TEKNIK, Volume 12 No. 2, Desember 2011 STUDI PERBANDINGAN BIAYA PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTUR METODE ANNUAL WORTH Retna Hapsari Kartadipura 1) Abstrak Kerusakan jalan sering terjadi karena

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA 0+900 2+375) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. golongan, yaitu : struktur perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan struktur

BAB I PENDAHULUAN. golongan, yaitu : struktur perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan struktur BAB I PENDAHULUAN I.1. UMUM Secara umum struktur perkerasan dapat dikelompokkan ke dalam 2 golongan, yaitu : struktur perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan struktur perkerasan kaku (Rigid Pavement).

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DETAIL STRUKTUR DAN REKLAMASI PELABUHAN PARIWISATA DI DESA MERTASARI - BALI OLEH : SIMON ROYS TAMBUNAN 3101.100.105 PROGRAM SARJANA (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai. Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari Surabaya Rininta Fastaria dan Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

DINAS PERHUBUNGAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PERHUBUNGAN Jalan Soekarno Hatta No. 205 Bandung, telp. (022) 5220768 ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Kegiatan: Pembangunan BalaiPengujianKendaraanBermotor Pekerjaan :Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja simpang empat Jalan Brigjend Sudiarto Jalan KH. Wahid Hasyim Jalan Kahayan I Serengan Kota

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Jalan Raya MERR II merupakan alternatif pilihan yang menghubungkan akses Ruas Tol Waru Bandara Juanda menuju ke utara melalui jalan MERR II ke Kenjeran menuju akses Suramadu. Untuk menunjang hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Besi Dan Baja. A. Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Besi Dan Baja. A. Sejarah BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah B. Latar Belakang Pada pembangunan sebuah gedung, elemen pelat merupakan bagian dari struktur atas. Gedung adalah wujud fisik dari hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengantempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah dipengaruhi oleh sistem transportasi yang ada di wilayah tersebut. Sistem transportasi nasional apabila dikelola dengan baik akan menunjang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) K/L/D/I Barat SKPD Nama PA : Pemerintah Kabupaten Kotawaringin : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat : Ir. Agus Yuwono, M.Si Nama KPA/PPK Kegiatan : Juni Gultom,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan tol merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi kemacetan yang semakin meningkat di Indonesia. Proyek pembangunan jalan tol semakin ditingkatkan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: CHANDRA P I SIBURIAN NIM: 1105022072

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-41 Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bagian pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN

ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur jalan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatkan aktivitas masyarakat suatu daerah dalam memenuhi

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar Samarinda

Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar Samarinda FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA : Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar Samarinda Kategori : Bangunan Prasarana Transportasi (Jembatan)

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 URAIAN Pada perencanaan pembangunan gedung bertingkat tinggi harus diperhatikan beberapa aspek penting, seperti lingkungan, sosial, ekonomi, serta aspek keamanan. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA

PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA Patrisius Tinton Kefie 1, Arthur Suryadharma 2, Indriani Santoso 3 dan Budiman Proboyo 4 ABSTRAK : Concrete Block merupakan salah satu alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lain yang sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat (Wirahadikusumah, 2007). Lapisan

Lebih terperinci

TINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH SOKAN KABUPATEN MELAWI

TINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH SOKAN KABUPATEN MELAWI TINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH SOKAN KABUPATEN MELAWI Abstrak Elsa Tri Mukti 1) Jaringan jalan dapat meningkatkan tingkat efektifitas dan efisiensi produksi serta kualitas interaksi

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci