KINERJA PROYEK GEDUNG DPRD KOTA MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KINERJA PROYEK GEDUNG DPRD KOTA MEDAN"

Transkripsi

1 PENGHARGAAN - KONSTRUKSI INDONESIA JUDUL KARYA : KINERJA PROYEK GEDUNG DPRD KOTA MEDAN KATEGORI BANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI DIAJUKAN OLEH : NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk. BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Tel.(021) / Fax.(021) PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo 1

2 FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN IVDATA PROYEK YANG DIAJUKAN a. Judul/Nama Proyek : Gedung DPRD Kota Medan b. Lokasi Proyek : Jl. Abdullah Lubis Medan Sumatera Utara c. Kategori Penghargaan : A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar 1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai 2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai 3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi 4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air 5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp Milyar 5 Pelaksanaan Bangunan Gedung 5 Pelaksanaan Bangunan Sipil 5 Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih dan Air Limbah IV DATA PERUSAHAAN a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk b. Alamat : Plaza PP Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Tel.(021) / Fax.(021) c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953 d. Jenis Usaha : Construction & Investment Jakarta, 10 Oktober 2013 Corporate Secretary PT. PP (Persero) Tbk Ir. Taufik Hidayat, M.Tech 2

3 I. DATA PERUSAHAAN 1. Nama Perusahaan 2. Alamat : PT. PP (Persero) Tbk. : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta Telp : (021) , Fax : (021) Website: pp1@pt-pp.com,pp2@ptpp.com Tanggal didirikan Jenis Usaha Daftar Direksi No : 26 Agustus 1953 : Construction & Investment Direktur Nama Lengkap & Gelar 1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo 2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM 3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA. 4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan 5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka 6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim Project Management. 7. Anggota Asosiasi : No Nama Asosiasi 1 GBCI (Green Building Council Indonesia) 2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia) 3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri) 4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia) 5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional) 6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia) 7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia) 8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi) 9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia) 8. Lampiran data pendukung : a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008 d. Fotokopi Sertifikat OHSAS : 2007 e. Fotokopi ISO :

4 I. DATA UTAMA PROYEK I.1 DATA UMUM PROYEK Lokasi proyek DPRD Kota Medan berada tepat di pusat kota Medan dengan batasan lahan diapit oleh Gedung DPRD Tingkat I Sumatera Utara dan Kantor Walikota Medan. Dan di sisi barat berbatasan dengan Lapangan Benteng. Skematis lokasi proyek dapat dilihat dibawah ini : Kantor Walikota U ARYA DUTA T B S Maulana Lubis JL Imam Bonjol Jalan Kapten Gambar 1 : Lokasi Proyek Tabel 1 : Data Umum Proyek 4

5 I.2. DATA TEKNIS PROYEK Jenis Bangunan : Gedung Perkantoran DPRD Kota Medan Fungsi Bangunan : Perkantoran Kondisi Lahan : Bekas gedung DPRD lama dan berada di pusat Kota Medan Muka Air Tanah : dari elevasi tanah eksisting Material Struktur : Beton : K-350 Besi Tulangan : D < 10 mm memakai BJTP 24, D 10 mm memakai BJTD 40 Baja Atap : ASTM A-36 Tiang Pancang : Spun Pile Dia. 50 Waterproofing : Integral (DPT, Pit lift) dan Coating (toilet) Material Arsitektur : Facade : Aluminium Composite Panel (ACP) dan jendela Kaca Dinding : Bata Ringan dan Sekat Partisi Gypsum Plafond : Awal plafond gypsum, di optimasi menjadi plafon PVC Lantai : Homogenous Tile dan Keramik Tabel 2 : Luasan Lantai Gedung DPRD Kota Medan 5

6 II. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI Proyek Pembangunan Gedung Kantor DPRD kota Medan merupakan Gedung Perkantoran sarana Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Kota Medan, yang dibangun pada lahan seluas m2, dengan 3 jenis fungsi : Ruang Kerja, Ruang Paripurna dan Ruang Parkir. Secara umum gambaran gedung ini adalah dengan jumlah Struktur atas : 7 lantai dan struktur basement 2 lantai. Dengan adanya challenge untuk menjadikan gedung DPRD ini menjadi ikon baru bagi Kota Medan, maka sangat diperlukan management project yang tepat agar sesuai dengan harapan yaitu tepat biaya, mutu dan waktu. Ada beberapa identifikasi yang dilaksanakan mengingat penganggaran adalah kontrak anak I (2012) senilai 23 M harus bisa terserap dalam waktu 2 bulan serta bentuk gedung yang banyak terdapat lengkungan/curve. Pemilik proyek dalam hal ini adalah Pemerintah Kota (PEMKOT) Medan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Dinas PERKIM). Gambar 2 : Perspektif Bangunan Sisi Barat (kanan) dan Sisi Utara (kiri) Pada awalnya, perencanaan pekerjaan pondasi dilaksanakan sebelum adanya pekerjaan galian dan baru dilaksanakan pekerjaan pemancangan. Tetapi dengan dilaksananakannya manajemen resiko terkait supply alat dan tiang pancang yang memerlukan waktu delivery 2 minggu sehingga berpotensi pada keterlambatan proyek, maka dilakukan perubahan metode yang dipilih yaitu digali dahulu dan kemudian dilakukan pemancangan. Hal ini didasari oleh pencarian metode tepat yang paling efisien dan berupaya kerja diluar pakem yang ada (think out of the box). 6

7 Dengan adanya perubahan metode ini didapatkan efisiensi antara lain pencapaian waktu dan kemudahan pekerjaan galian. Gambar 3 : Pemancangan dengan sistem Jacking Pile Pada perencaaan Arsitektur Gedung DPRD Kota Medan ada beberapa desain yang unik yang merupakan tantangan tim proyek untuk mewujudkan dengan mutu yang tinggi antara lain finishing dinding lengkung dan facade bangunan lengkung menyerupai huruf S. Untuk mengantisipasi bentuk-bentuk curve pada dinding, dengan melaksanakan inovasi, maka dilakukan suatu perencanaan teknis dan metode pelaksanaan dengan mempertimbangkan mutu, waktu maupun biaya, sehingga didapatkan inovasi balok praktis lengkung sebagai acuan pemasangan dinding lengkung. Hal ini juga mendukung semangat perusahaan Green Contractor, karena dengan membuat satu cetakan, tetapi bisa diaplikasikan sampai akhir proyek. Gambar 4 : Bentuk bangunan yang dominan dengan bentuk curve 7

8 Dalam pekerjaan mechanical electrical juga banyak terobosan dilapangan guna mendapatkan hasil yang optimal dengan efisien, inovasi dalam pekerjaan ME antara lain adalah penggunanaan warna clamp sebagai pembeda jenis pipa. Gambar 5 : Perbedaan warna pipe clamp II. 1 Hal Spesifik Yang Terjadi dan Respon Kontraktor a. Aspek Teknis Dengan bentuk gedung yang tidak simetris dan dengan lengkungan yang menyerupai huruf S, diperlukan terobosan dan inovasi guna mewujudkan bentuk tersebut dilapangan dengan mutu yang prima, waktu yang tepat dan biaya yang optimal. Maka didapatkan pilihan inovasi dari beberapa usulan yaitu menggunakan balok praktis precast sebagai mal untuk dinding lengkung. Perihal detail terobosan/ inovasi dibahas lebih detail pada bab Inovasi. b. Aspek Administrasi Kontrak Proyek DPRD Kota Medan ini didapatkan dengan nilai Rp ,00 dengan tipe kontrak multiyears, yaitu tahun 2012 senilai Rp ,00 dan tahun 2013 senilai Rp Pada tahun 2012, kontrak dimulai pada bulan Nopember 2012, sehingga dengan dana yang telah ada maka diperlukan gerakan yang cepat terkait perencanaan teknis dan metode pelaksanaan guna menunjang tercapainya penyerapan anggaran Dengan dibutuhkan kecepatan dalam hal perencanaan dan pelaksanaan, maka dipilih alternatif perubahan urutan metode kerja pada pekerjaan galian dan pemancangan. 8

9 c. Aspek K3 dan Lingkungan Sebagai Green Contractor dan sebagai pelopor green contractor di Indonesia, PT.PP (Persero) Tbk telah menerima sertifikasi OHSAS 18001:2007 sebagai perusahan yang memenuhi standar K3 dan ISO 14001:2004 dibidang lingkungan. Proyek yang merupakan ujung tombak perusahaan wajib dan selalu mengikuti peraturan pemerintah yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan. Implementasi hal ini dilapangan adalah dilakukannya SHE Talk, SHE Patrol, SHE Meeting dan pelatihan - pelatihan penunjang. Hal yang telah menjadi budaya pada proyek-proyek PT. PP (Persero) Tbk antara lain pembuatan lubang biopori dilingkungan kantor proyek, pengontrolan limbah dan endapan bekas pengecoran. Gambar 6 : Penghijauan sekitar kantor proyek dan pembuatan lubang biopori 9

10 III. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK III. 1. Struktur Organisasi Proyek Salah satu penentu keberhasilan pelaksanaan proyek adalah pembentukan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan proyek yang didalamnya terbagi dengan jelas tugas dan wewenangnya serta tanggung jawabnya dalam pekerjaannya. Gambar 7 : Diagram Struktur Organisasi Penjelasan tugas dari masing-masing posisi, adalah sebagai berikut : A. Project Manager 1. Bertanggung jawab terhadap sistem QC, K3L yang diterapkan serta pengawasannya. 2. Bertanggung jawab terhadap masalah di lapangan, tugas dan wewenang yang diterapkannya. 3. Memimpin pelaksanaan Management Review Mingguan di Proyek 4. Memeriksa, merevisi dan memutakhirkan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) 5. Mengajukan penggunaan supplier, subkontraktor, badan penguji terutama yang berpengaruh terhadap mutu yang diambil dari Daftar Induk Suplier/ Subkont yang sudah terseleksi di Divisi Operasi. 10

11 6. Bertanggung jawab terhadap Kontrak Pekerjaan termasuk perubahannya. 7. Mengkoordinir dan memutuskan sesuai tingkatannya terhadap pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan. 8. Mengkoordinir penyelesaian produk yang tidak sesuai (NCP) 9. Melaporkan secara rutin mingguan maupun bulanan ke kantor Cabang/Divisi perihal kinerja proyek, progress maupun keuangan 10. Mewakili perusahaan sesuai kewenangannya untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pihak extern (Direksi Proyek, Konsultan dan Pemilik) 11. Meneruskan dan melaksanakan instruksi yang terkait dengan kebijakan perusahaan 12. Mengadakan pembinaan dan peningkatan kemampuan secara optimal pada karyawan sesuai tugasnya masing-masing. B. Construction Manager 1. Melakukan pelaporan rutin kepada Project manager dan melakukan early warning system 2. Membuat dan mendistribusikan gambar kerja pelaksanaan (shop drawing) dan as built drawing termasuk membuat catatan hasil konsultasi dengan pemberi tugas atau wakilnya 3. Melakukan perencanaan teknis sesuai dengan spesifikasi dan jika memungkinkan mengimprove selama tidak menyimpang dari ketentuan 4. Mengelola dokumen kontrak (SPK, Kontrak, gambar, BA serah terima lahan, dll) 5. Menyerahkan job list dan scope pekerjaan kepada Pelaksana untuk dilaksanakan dalam bentuk metode kerja/ scope pekerjaan 6. Memberikan masukan dan usulan kepada Project Manager tentang hal-hal yang dapat menguntungkan proyek (Perusahaan) sehubungan dengan pekerjaan 7. Melakukan dan membuat dokumen progress dan backup untuk laporan maupun penagihan 11

12 C. Administration Manager 1. Pembuatan laporan keuangan/ akuntansi proyek kepada Project Manager 2. Melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti yang akan dibayar 3. Mengelola SDM proyek dan operasional umum 4. Pembuatan laporan akuntansi proyek setiap akhir bulan 5. Menyiapkan dan menyelesaikan perpajakan/ retribusi 6. Mengurus tagihan/termin ke owner dengan koordinasi dengan Construction Manager. 12

13 III. 2. Metode Pelaksanaan Konstruksi Secara garis besar urutan pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut : Gambar 8 : Flow chart pekerjaan secara umum 2. a. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan mutlak diperlukan diawal proyek seperti pengukuran ulang property line bangunan, cek elevasi eksisting dan beberapa pekerjaan pendahuluan yang lain. Yang terpenting pertama kali diperlukan adalah perencanaan pembuatan Site Intallation yang berisi Site Plan dan Traffic Management. 2. a. 1. Site Plan & Traffic Management Dalam setiap proyek konstruksi terutama bangunan gedung, site plan, pengaturan tata letak material dan alat sangat mutlak diperlukan, karena areal proyek sifatnya terbatas sehingga tidak boleh dikerjakan tanpa ada perencanaan yang matang. Karena jika melakukan kesalahan dalam perencanaan site plan, maka kondisi proyek nantinya akan crowded/semrawut. 13

14 Gambar 9 : Site Installation Proyek DPRD Kota Medan Site Plan dirancang agar semua lokasi mampu terjangkau oleh Tower Crane, penempatan material dan gudang direncanakan dengan cermat dengan memperhitungkan manajemen lalu lintas didalam proyek maupun lalu lintas diluar pagar proyek. Hal pengelolaan traffic management tidak kalah penting mengingat hal ini menjadi perhatian penting karena lokasi proyek tepat di tengah kota (posisi diseberang kantor walikota Medan) dan lahan yang tersedia di areal proyek cukup sempit/ terbatas. 14

15 Gambar 10 : Traffic management menuju dan keluar proyek 2. a. 2. Pekerjaan Persiapan Lapangan 1. Pagar Proyek Pagar proyek adalah komponen penting agar lahan proyek dapat terlokalisir, mengamankan terhadap hal yang tidak diinginkan, dan yang terpenting adalah area proyek merupakan area wajib pelindung diri sehingga masyarakat sekitar akan aman dengan ada pembatas pagar. Gambar 11 : Pagar proyek dan pos jaga di dalam area proyek 15

16 2. Pembuatan Gudang Material dan Alat kerja Gudang dibuat dengan luas berbahan Calsiboard untuk dinding dan seng gelombang untuk atapnya. Fungsi gudang tertutup adalah tempat penyimpanan material yang tidak tahan terhadap cuaca misalnya semen, triplek dan peralatan kerja. Gambar 12 : Gudang tertutup 3. Pembuatan Kantor Kontraktor Kantor Kontraktor dibuat dengan berbahan partisi gypsum menggunakan rangka baja ringan untuk dinding dan rangka utama sistem knockdown, sedangkan untuk penutup atap menggunakan bahan galvalum. Dengan konsep bisa dipakai berulang dan meminimalisir penggunaan material alam langsung, diharapkan dapat menunjang green concept yang ada. Gambar 13 : Kontraktor keet dan R. Rapat Proyek 16

17 Pembuatan kontraktor keet dibuat luasan dan ruangan sesuai dengan kebutuhan kerja dilapangan antara lain Ruang Kerja, Ruang Rapat, Ruang Ibadah, dan Toilet. 4. Los Besi & Los Kayu Los Besi dibuat untuk tempat memotong, membengkokkan, dan merakit besi. Los Kayu dibuat untuk tempat memotong, dan merakit kayu. Dalam pembuatan los kerja ini digunakan bahan knockdown. Dan lokasi berdekatan dengan lokasi stok besi. Gambar 14 : Los kerja besi dilapangan 5. Neon Sign di pintu masuk proyek dan Papan Nama Proyek Rambu-rambu peringatan di pintu masuk proyek dimaksudkan agar memberikan tanda bagi masyarakat untuk berhati-hati karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk proyek. Sedangkan papan nama proyek berfungsi sebagai sarana informasi kepada masyarakat tentang keberadaan proyek. Gambar 14 A : Neon Sign di pintu masuk proyek dan Papan Nama Proyek 17

18 6. Rambu dan Slogan K3L Keberadaan slogan, rambu-rambu dan papan wajib baca K3L di proyek berfungsi sebagai pengingat untuk waspada terhadap potensi bahaya yang ada dilingkungan kerja di areal proyek. Gambar 14 B : Rambu K3L, Neon sign Pengingat 2. b. Pekerjaan Galian dan Pemancangan Pada Proyek ini metodenya adalah dialakukan penggalian dahulu, setelah itu baru dilakukan pekerjaan pemancangan. Detail metode tersebut dibahas dalam bab Inovasi. Alat yang dipakai adalah alat pancang sistem jacking pile (HSPD) kapasitas 450 ton, dengan keunggulan tidak menimbulkan getaran, polusi udara dan kebisingan yang mengganggu lingkungan. Tiang Pancang Spun Pile diameter 50 dengan kedalaman pemancangan rata-rata 19 meter. 18

19 Berikut urutan pekerjaan galian dan pemancangan : 19

20 Gambar 15 : Urutan pekerjaan galian dan pemancangan Keterangan : 1. Jumlah total tiang pancang 465 titik dengan kedalaman rata-rata 19 meter. 2. Tipe tiang pancang Spun Pile Diameter Alat yang dipergunakan sistem Jacking Pile dengan alat 1 unit Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) 450 ton. 4. Waktu pemancangan 26 hari. 20

21 2. c. Pekerjaan Struktur Dalam pelaksanaan, tim proyek sangat fokus pada percepatan proyek dengan tujuan akhir adalah efisiensi dan optimalisasi Biaya, Mutu dan Waktu dengan tetap menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk pekerjaan struktur upaya percepatan dilakukan dengan mengusulkan penggunaan material-material prefabricated yaitu : 1. Penggunaan metode precast pile cap dan sloof, 2. Penggunaan material metaldeck dengan penulangan wiremesh. Pertimbangan dalam pemilihan metode dan material tersebut adalah dengan menggunakan material prefabricated, maka akan didapatkan efisiensi waktu pemasangan/ install dilapangan. Gambar 16 : Ilustrasi metode sistem prefabricated steeldeck Pada perencanaan awal, dengan sistem konvensional pelaksanaan pekerjaan struktur lantai per lantai dicapai dalam waktu 7 hari. Dengan adanya perubahan dengan pemilihan material yang prefabricated, maka lantai per lantai dapat dicapai dalam waktu 5 hari, selain itu dengan jumlah pekerja yang lebih sedikit dan penggunaan 21

22 bahan/material alam dapat ditekan sehingga juga menunjang program perusahaan sebagai Green Contractor. Gambar 17 : Perbandingan waktu pelaksanaan konvensional dibanding dengan steeldeck Gambar 18 : Pelaksanaan pekerjaan struktur 22

23 Gambar 19 : Kalkulasi efisiensi sistem prefabricated Secara keseluruhan pekerjaan struktur didapatkan efisiensi waktu kurang lebih 16 hari. 23

24 2. d. Pekerjaan Arsitektur 2. d. 1 Pekerjaan Facade Bangunan Pekerjaan arsitektur pada proyek ini perlu perhatian khusus mengingat bentuk bangunan yang terdapat lengkung/ curve yang menyerupai huruf S. Tantangan yang dihadapai adalah bagaimana membuat lengkungan pada dinding bisa dicapai dengan smooth dan mutu yang terkontrol. Untuk menjawab tantangan tersebut, salah satu cara adalah dengan semangat inovasi yang tinggi, maka didapat jalan keluar untuk menjawab tantangan tersebut. Inovasi yang dipilih adalah inovasi pembuatan balok praktis lengkung sebagai acuan dinding lengkung. (detail pada bab inovasi) Gambar 20 : Pekerjaan facade bangunan 2. d. 2 Pekerjaan Plafond PVC Selain terkait dengan bentuk lengkung bangunan, tim proyek juga melakukan terobosan dengan memanfaatkan teknologi bahan yang sudah berkembang. Untuk hal ini tim proyek mengusulkan penggunaan material plafond PVC menggantikan material plafond gypsum. Salah satu pertimbangan adalah semangat perusahaan yang sudah green contractor, sehingga plafond PVC yang merupakan material daur 24

25 ulang sangat sesuai dengan semangat PT. PP (Persero), Tbk (green concept) serta beberapa keunggulannya adalah fire rate tinggi sampai dengan 4 jam dan tidak menimbulkan sampah. Tabel 1. Komparasi Palfond Gypsum dengan Plafond PVC PERBANDINGAN*PEMAKAIAN*PLAFOND*GYPSUM*DALAM*BERBAGAI*PERSPEKTIF NO ASPEK'TINJAUAN PLAFOND'GYPSUM PLAFOND'PVC 1 Metode'/'urutan'kerja Survey Penggantung'dan'rangka Penutup'gypsum Compound Amplas Cat Survey Penggantung'dan'rangka Penutup'PVC 2 Waktu lebih'lama lebih'cepat'(tdk'ada'proses'compound,amplas,cat) prefabricated/cutting'size 3 Mutu tergantung'dari'skill'pekerja sdh'pasti'karena'sistem'prefabricated/cutting'size tidak'ada'proses'finishing'lagi 4 Biaya lebih'mahal lebih'ekonomis,'less'man'power,'tdk'ada'finishing'lagi 5 House'keeping menghasilkan'sampah'gypsum sedikit'sampah'krn'barang'fabrikasi/cutting'sized 6 Health menghadilkan'debu'akibat'potongan'dan'amplas tanpa'polusi'udara 7 Safety fire'rate'rendah mudah'terbakar fire'rate'tinggi'>'4'jam tdk'mudah'terbakar 8 Enviromental' Q mendukung'program'green material'pvc'berbahan'dasar'daur'ulang Gambar 21 : Perbandingan Flocw Chart pekerjaan plafond gypsum dan PVC 25

26 Gambar 22 Metode kerja pekerjaan plafond PVC Gambar 23 : Contoh hasil plafond PVC 26

27 2. d. 3. Pekerjaan ME Pada desain awal, gedung ini sudah didesain dengan sistem tata udara VRF yang merupakan inovasi global didunia tata udara, dimana bisa menghemat pemakaian energi sampai 30 % dibandingkan dengan tata udara sistem chiller. Perencanaan awal untuk ducting menggunakan material BJLS dibungkus glasswool, pada perencanaan awal dipertimbangankan akan banyak menimbulkan sampah, lokasi kerja tidak cukup untuk fabrikasi, akan menimbulkan polusi suara, mutu dan hasil kerja tidak bisa terkontrol, maka dipilih alternatif material dengan menggunakan ducting Poly Uretane (PU). Pertimbangan pemilihan bahan ini adalah pada workability, less waste, tidak menimbulkan kebisingan serta mutu bahan sangat terjamin dan terukur. Gambar : Duckting AC menggunakan bahan PU 27

28 IV. QUALITY PLAN 1. Company Policy Dalam perusahaan tertuang dalam Company Policy yang secara jelas dan tegas berisi tentang : Peduli Keinginan dan Kepuasan Pelanggan Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan Pendekatan Rekayasa Teknik maupun Bisnis Pemanfaatan Teknologi Mutakhir Profesionalisme SDM yang Berwawasan Global Gambar 24 : Company Policy PT. PP (Persero) Tbk. 28

29 2. Quality Target Dalam upaya menjamin implementasi dan tercapainya Company Policy terutama dalam hal Quality Policy, perusahaan membuat guidance yang dipakai oleh seluruh proyek dengan harapan ada improvement terhadap target yang ditetapkan. Berikut contoh quality target perusahaan : Gambar 25 : Quality Target 3. Implementasi Quality Plan / Project Quality Plan Dalam proyek, kebijakan mutu (quality) dapat diwujudkan dengan suatu manajemen pengendalian kualitas pekerjaan di proyek sehingga pencapaian kepuasan pelanggan dapat terlaksana dengan baik. Salah satu bentuknya adalah dengan tidak ada rework, maka dapat dipastikan bahwa mutu pekerjaan terjamin, waktu pelaksanaan terkontrol dan tidak ada additional cost/unefficience cost. Dalam proyek juga dibentuk organisasi quality yang mengendalikan sistem manajemen kualitas pekerjaan di proyek (terlampir). 29

30 4. Quality Procedure / SOP SOP diperlukan agar setiap aktifitas dapat dapat terukur hasil yang ingin dicapai, sehingga dengan procedure yang sudah baku, maka hasil/ mutu yang diinginkan dapat tercapai dan seragam. Beberapa contoh SOP di proyek terlampir. Gambar 26 : Diagram Quality Procedure 5. Pengujian Material dan Check List Pengujian material tidak hanya dilakukan pada saat material datang dilokasi proyek, tetapi juga sebelum datang sudah direncanakan perihal pengujian. Maksud dan tujuan pengujian material adalah agar tidak ada kegagalan proses maupun produk akhir yang diakibatkan kegagalan mutu bahan. Misalnya besi beton, beton readymix, waterproofing dan lainnya. 30

31 V. SAFETY, HEALTH AND ENVIROMENTAL PLAN (SHE PLAN) 1. Company Policy Dalam perusahaan tertuang dalam company policy yang secara jelas dan tegas perihal Safety Health and Enviromental Policy Perusahaan yaitu : 1. Mencegah terjadinya cedera dan sakit akibat kerja 2. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan terhadap Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan dengan melibatkan pihak terkait 3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dan mempertimbangkan Dampak Lingkungan dalam setiap kegiatan kerja 4. Penerapan Sistem Manajemen SHE selalu mengikuti peraturan-peraturan dan persyaratan lain yang berlaku Gambar 24 : Company Policy PT. PP (Persero), Tbk. 31

32 2. Safety Health and Enviromental Target 3. Organisasi Safety Health and Enviromental 32

33 3. a. Struktur SHE, Tanggap Darurat dan P2K3L Struktur organisasi ini dibuat dengan maksud agar tiap personel dapat mengetahui peran dan tugasnya jika terjadi keadaan darurat. Berikut struktur organisasi tanggap darurat proyek DPRD Kota Medan. STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT P Gambar 28 : Struktur Organisasi Tanggap Darurat STRUKTUR ORGANISASI P2K3L P Gambar 29 : Struktur Organisasi P2K3L 33

34 4. Program Kerja SHE Program kerja dibuat dengan tujuan untuk memastikan sistem K3L, rencana dan implementasinya di masing-masing unit proyek berjalan sesuai dengan standar perusahaan dan peraturan yang ada. Gambar 30 : Program Kerja dan Schedule SHE 34

35 5. Pelatihan dan Pengujian Pelatihan dasar yang dilakukan adalah perihal P3K dan penggunaan APAR, hal ini dilakukan secara berkala di proyek agar tiap pekerja, personel proyek, dan owner dapat cepat menguasai keadaan dan cepat bertindak jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan di sekitar. Untuk penggunaan APAR dan pemadaman kebakaran, tim proyek melakukan kerja sama dengan dinas kebakaran dengan mengadakan simulasi di proyek. Gambar 31 : simulasi tanggap darurat di proyek Gambar 32 : SHE Talk dan SHE Meeting 35

36 Gambar 33 : Pelatihan Pemadam Api Ringan (APAR) da pemakaian Body Harness Gambar 34 : Penanganan limbah B3 (ceceran solar) 36

37 VI. INOVASI Dengan semangat tinggi untuk melakukan efisiensi dalam biaya, mutu dan waktu, maka sangat mutlak diperlukan terobosan dan inovasi dalam pelaksanaan dilapangan. Dengan adanya potensi-potensi yang ada dilapangan mulai dari waktu pelaksanaan, bentuk gedung yang lengkung sampai dengan isu global perihal lingkungan, maka ada beberapa terobosan dan inovasi yang dilaksanakan pada proyek ini, yaitu : VI. 1. Terobosan Metode Pekerjaan Galian dan Pekerjaan Pemancangan a. Latar belakang Proyek gedung DPRD Kota Medan ini memiliki basement dengan elevasi atau jika diukur dari level tanah eksisting maka masih ada pekerjaan galian sedalam 4 meter. Dengan struktur pondasi menggunakan Spun pile dia. 50, terdapat kendala pada ketersediaan stock pancang, sehingga memerlukan waktu untuk delivery tiang pancang maupun alat pancangnya. Dengan dasar tersebut, maka diperlukan terobosan agar kondisi waktu pelaksanaan tidak terganggu. Pekerjaan yang lazim dilaksanakan dilapangan jika menemui pekerjaan pancang dan galian, maka yang dikerjakan adalah pertama melakukan pemancangan baru kemudian dilaksanakan pekerjaan galian. Tetapi untuk proyek ini dipilih merubah metode dengan pekerjaan galian setelah itu dilaksanakan pekerjaan pemancangan. b. Analisa waktu Tabel : Komparasi waktu pelaksanaan pekerjaan gaian dan pemancangan ANALISA&WAKTU&PEKERJAAN&GALIAN& DURASI NO A. PEKERJAAN NOP& DES& JAN& METODE&AWAL 1.#PEMANCANGAN 2.#GALIAN B. PERUBAHAN&METODE 1.#PEMANCANGAN 2.#GALIAN EFISIENSI#WAKTU#;#3#MINGGU# 37 4

38 Dengan terobosan merubah squence pekerjaan didapatkan keuntungan : - Pekerjaan galian basement dilaksanakan dengan lebih cepat karena tidak terhalang oleh tiang pancang, mengingat lahan masih kosong belum ada tiang pancang yang menancap. - Pekerjaan dapat dimulai sambil menunggu proses delivery alat pancang dan tiang pancang. - Adanya efisiensi panjang tiang pancang yang tertanam. - Secara umum didapatkan efisiensi pada waktu pelaksanaan, dari potensi telat menjadi kembali sesuai schedule. c. Dokumentasi pelaksanaan : Gambar 35: Pelaksanaan pekerjaan galian sebelum pemancangan Gambar 36 : Pelaksanaan Pemancangan setelah selesai pekerjaan galian. 38

39 VI. 2. Inovasi Balok Praktis Lengkung a. Latar Belakang Dengan kondisi bentuk banguanan yang lengkung menyerupai hurus S, ada potensi dimana pelaksanaan harus teliti dan cermat serta diharuskan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Terutama pada dinding lengkung. Dasar pemikiran awal adalah bagaimana kelengkungan dinding tersebut dapat terukur dan tingkat kepastian/presisi nya harus dapat dipastikan. Akhirnya disimpulkan adalah pembuatan harus dibawah dengan alasan workability, terkontrol kualitas dan presisinya dan hemat pemakaian kayu/ triplek sebagai bekisting. b. Analisa keuntungan menggunakan metode precast balok praktis lengkung. - Workability : kemudahan pelaksanaan. - Kualitas terjamin dan tingkat presisi yang diharapkan sangat terukur dengan pasti - Green Concept : mendukung misi perusahaan sebagai Green Contractor dengan mengurangi penggunaan material alam dan menggunakan material bekas pakai (re-use), karena menggunakan material bekas pakai dari bekisting yang ada. - Kecepatan pelaksanaan, karena kerja dilapangan tinggal install tanpa berfikir membentuk lengkungan. c. Dokumentasi Pelaksanaan 39

40 Gambar : Proses pembuatan precast balok praktis lengkung Gambar : Instalasi balok praktis lengkung 40

41 VII. SCHEDULE PELAKSANAAN Proyek Gedung DPRD Kota Medan ini dilaksanakan dengan multi years dengan durasi selama 386 hari, dimulai tanggal 26 Nopember 2012 dan berakhir pada 15 Desember Dalam rentang waktu tersebut, scope pekerjaan yang harus diselesaikan meliputi pekerjaan persiapan, pondasi, struktur, arsitektur, M/E, dan landscape. Rincian schedule terlampir. VIII. DOKUMENTASI FOTO 1. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5R 2. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R (Terlampir) Jakarta, 10 Oktober 2013 Corporate Secretary PT. PP (Persero) Tbk Ir. Taufik Hidayat, M.Tech 41

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan

Lebih terperinci

PRECAST TALI AIR TROTOAR

PRECAST TALI AIR TROTOAR FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : PRECAST TALI AIR TROTOAR PROYEK PENINGKATAN JALAN SOEKARNO HATTA BANDUNG KATEGORI KARYA : METODE KONSTRUKSI DIAJUKAN

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN GEDUNG KANWIL DJP SUMUT I DAN KPP DI MEDAN DENGAN SISTEM PRECAST

PEMBANGUNAN GEDUNG KANWIL DJP SUMUT I DAN KPP DI MEDAN DENGAN SISTEM PRECAST FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA: PEMBANGUNAN GEDUNG KANWIL DJP SUMUT I DAN KPP DI MEDAN DENGAN SISTEM PRECAST KATEGORI KARYA : METODE KONSTRUKSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, maka dibutuhkan tempat tinggal yang nyaman

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG KONTRAK Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Proyek Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar Samarinda

Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar Samarinda FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA : Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar Samarinda Kategori : Bangunan Prasarana Transportasi (Jembatan)

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1 DATA UMUM PROYEK Pembangunan Pumping Station Island 2A Pantai Indah Kapuk di Kapuk Muara Jakarta Utara adalah merupakan rancangan penanggulangan banjir yang berfungsi memindahkan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 161 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Penerapan Quality Assurance dari segi teknik dan ketepatan waktu oleh PT. Citra Dinamika Interindo pada pekerjaan desain interior di Hotel Sahid belum sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah

Lebih terperinci

4- PEKERJAAN PERSIAPAN

4- PEKERJAAN PERSIAPAN 4- PEKERJAAN PERSIAPAN Ketika sebuah proyek sudah memasuki tahap pelaksanaan, maka pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan adalah persiapan yang terdiri dari : 4.1 Main Schedule atau Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan studi lapangan, yaitu mencari solusi untuk permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII Laporan Kerja Praktek MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 PENGERTIAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Konsultan manajemen konstruksi merupakan lembaga atau perusahaan yang membantu owner/pemberi tugas, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi berbagai macam aspek kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah ilmu pengetahuan mengenai penerapan

Lebih terperinci

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. TRAKINDO UTAMA Tycho Priestley Giovanni Wuwungan J.E.Ch. Langi, J.P. Rantung,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,

BAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, BAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH Yusti prabowo 27311695 LATAR BELAKANG. Pada laporan ini masalah yang akan dibahas disesuaikan

Lebih terperinci

THE INNOVATION of ENGINEERING to KATEGORI KARYA : TEKNOLOGI TEPAT GUNA

THE INNOVATION of ENGINEERING to KATEGORI KARYA : TEKNOLOGI TEPAT GUNA FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA : THE INNOVATION of ENGINEERING to DETERMINE BUILDING s COORDINATE KATEGORI KARYA : TEKNOLOGI TEPAT GUNA Diajukan Oleh

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK 3.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan dalam pelaksaan pekerjaan inti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Limbah Proyek Konstruksi Dalam jurnal Manajemen Limbah dalam Proyek Konstruksi (Ervianto, 2013), disebutkan bahwa limbah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media

BAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media BAB II DATA PROYEK 2.1 Jenis dan Nama Proyek Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media Investment (CSMI) sebuah perusahaan kerjasama antara PT. China Sonangol Land dan Media

Lebih terperinci

FLOOR PLAN TOWER EFH LANTAI 6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18, 19,20,21,22. TOWER G LANTAI 6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18, 19,20,21,22.

FLOOR PLAN TOWER EFH LANTAI 6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18, 19,20,21,22. TOWER G LANTAI 6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18, 19,20,21,22. FLOOR PLAN Perencanaan desain lantai yang efisien berdasar pada kenyamanan, keamanan dan kemudahan diciptakan eksklusif dengan memperhatikan kebutuhan fungsional sebuah hunian modern. TOWER EFH LANTAI

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK DAN SISTEM MANAJEMEN ORGANISASI PROYEK

BAB II DATA PROYEK DAN SISTEM MANAJEMEN ORGANISASI PROYEK BAB II DATA PROYEK DAN SISTEM MANAJEMEN ORGANISASI PROYEK Pada pembahasan kali ini, penulis akan menguraikan data-data awal berkaitan dengan proyek yang akan ditangani dalam kerja praktek lapangan. Data

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut. BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek konstruksi dimulai dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan)

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Adapun alur proses pelaksanaan kerja praktik Pembuatan Gambar Kerja Instalasi Plambing ini adalah seperti diagram alur proses

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Data proyek 2.1.1 Data Umum Proyek Nama Proyek : Proyek Ruko Blok G dan Hotel Amaris - Tangerang Alamat Proyek : Jl. BY Pass Jend. Sudirman No. 1 Tangerang Jenis Proyek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengendalian Proyek Suatu kegiatan pengawasan/monitoring suatu Proyek supaya proyek bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik, penggunaan biaya dan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT DISUSUN OLEH : LYSA RISTIYAWATI 41112110060 NURFITA ANJARSARI 41112120091 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keberhasilan suatu pelaksanaan proyek pembangunan dan hasil-hasil yang dicapai dipegaruhi oleh pemilihan metode pelaksanaan penjadwalan yang tepat serta diimbangi

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

MENUJU KONSEP METODE KERJA GREEN DAN KUALITAS TINGGI DENGAN APLIKASI BETON PRECAST PADA KONSTRUKSI DERMAGA DAN TRESTLE

MENUJU KONSEP METODE KERJA GREEN DAN KUALITAS TINGGI DENGAN APLIKASI BETON PRECAST PADA KONSTRUKSI DERMAGA DAN TRESTLE FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : MENUJU KONSEP METODE KERJA GREEN DAN KUALITAS TINGGI DENGAN APLIKASI BETON PRECAST PADA KONSTRUKSI DERMAGA DAN TRESTLE

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG

PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG INFORMASI PROYEK LOKASI PROYEK DATA PROYEK DATA TEKNIS PERMODELAN BANGUNAN LOKASI PROYEK LOKASI PROYEK: TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK SEKUPANG DATA PROYEK NAMA PROYEK :

Lebih terperinci

BDE QSHE PADA METODE OPEN CUT BOTTOM UP NO : BDEQSHE/GEDUNG/2015/076

BDE QSHE PADA METODE OPEN CUT BOTTOM UP NO : BDEQSHE/GEDUNG/2015/076 BDE QSHE PADA METODE OPEN CUT BOTTOM UP NO : BDEQSHE/GEDUNG/2015/076 Pekerjaan Tanah (Galian dan Urugan Tanah Kembali) Start - Survey - Shop drawing Check Engineer Yes Pembuatan bowplank Inspection 1 Rearrange

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING : PERENCANAAN PROGRAM PENGENDALIAN WAKTU, BIAYA, MUTU DAN CONSTRUCTION SAFETY PADA PEMBANGUNAN PROYEK THE MILLENIUM BUILDING SD MUHAMMADIYAH 4 PUCANG SURABAYA DISUSUN OLEH : STEFANUS HENDY L. 3108.030.031

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Prosedur Pelaksanaan Seperti kita ketahui bahwa sistem manajemen proyek menggunakan arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari keterlambatan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda yang tidak berbahaya berwujud yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran dan

Lebih terperinci

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR Wiliem Koe 1, Regina Cynthia Rose 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK : Kegiatan konstruksi berdampak negatif terhadap lingkungan dengan

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. masyarakat megapolitan untuk memiliki hunian yang modern dan ekonomis. Maka

BAB II DATA PROYEK. masyarakat megapolitan untuk memiliki hunian yang modern dan ekonomis. Maka BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Proyek Tower Ambassador 2 St.Moritz ini dibangun atas dasar kebutuhan masyarakat megapolitan untuk memiliki hunian yang modern dan ekonomis. Maka pihak PT.Mandiri

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. yang kita semua ketahui ada titik titik letak dimana mereka bias lebih

BAB II DATA PROYEK. yang kita semua ketahui ada titik titik letak dimana mereka bias lebih BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Kota Tangerang adalah kota yang memiliki letak strategis yang dapat mendukung berbagai jenis kegiatan bisnis dan perdagangan. Apalagi seperti yang kita semua

Lebih terperinci

INOVASI PROYEK PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI CEGER PEMBANGUNAN KAWASAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TERPADU SDM KEJAKSAAN RI

INOVASI PROYEK PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI CEGER PEMBANGUNAN KAWASAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TERPADU SDM KEJAKSAAN RI INOVASI PROYEK PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI CEGER DEFINISI Kubah beton dengan Konvensional: Pembuatan struktur kubah yang dilaksanakan langsung dilokasi setempat sesuai dengan gambar. Kubah beton dengan M-System:

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan Umum Metode pelaksanaan yang dilakukan pada setiap proyek konstruksi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL Allan Subrata Ottong 1, Felix Yuwono 2, Ratna S. Alifen 3, Paulus Nugraha 4 ABSTRAK : Pembangunan rumah tinggal di Indonesia adalah salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV Analisis dan Pembahasan 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan memaparkan tahapan pelaksanaan pekerjaan kolom precast dan konvensional, dan membandingkan biaya dan waktu

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS PROYEK APARTEMENT VITTORIA RESIDENCES JAKARTA BARAT Disusun oleh : ANDREA DEVKY R. K (41112120089) NURJAYADI (41112120059) UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Manajemen Konstruksi Dalam sebuah proyek konstruksi, terdapat sangat banyak perilaku dan fenomena kegiatan proyek yang mungkin dapat terjadi. Untuk mengantisipasi perilaku

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Untuk mendapat data di dalam penelitian ini digunakan teknik pengamatan langsung, wawancara dan meminta data data dari proyek. Tolok ukur dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) O le h : Arfat Abdul Kharis 3106.100.636 D osen Pem bim bing : YusroniaEka

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alatalat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek Apartemen Tower Ambassador 2 St.Moritz Kembangan didapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Schedule Proyek Proses pembuatan schedule proyek adalah untuk mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Limbah Ervianto (2012) menjelaskan bahwa limbah dihasilkan dari berbagai aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan salah satunya dihasilkan pada

Lebih terperinci

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR LATAR BELAKANG Didalam membangun sebuah bangunan, perlu adanya penjadwalan yang sestematis, sehingga bangunan yang akan dibangun tepat pada waktunya.

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENGELOLAAN K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen Melibatkan seluruh aspek sumberdaya yang mempengaruhi K3 ditempat kerja.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek

Lebih terperinci