Bab 2. Landasan Teori

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Landasan Teori"

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Preposisi Dalam Tata Bahasa Indonesia Dalam tata bahasa Indonesia fungsi ni tsurete ( につれて ) dan ni shitagatte ( にしたがって ) bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia masuk ke dalam preposisi. Karena itu, sebelum menjelaskan fungsi ni tsurete ( につれて ) dan ni shitagatte ( にしたがって ) dalam tata bahasa Jepang, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan fungsi ni tsurete ( につれて ) dan ni shitagatte ( にしたがって ) dalam tata bahasa Indonesia. Kridalaksana (2005:20), menjelaskan pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia antara lain verba, adjektiva, nomina, pronominal, numeralia, adverbia, interogativa, demonstrativa, artikula, preposisi, konjungsi, kategori fatis, interjeksi, dan pertindihan kelas. Kridalaksana (1994:95-97), menjelaskan bahwa preposisi adalah kategori yang terletak di depan kategori lain (terutama nomina) sehingga terbentuk frase eksosentris direktif. Ada tiga jenis preposisi: 1. Preposisi dasar, yang sebagai preposisi dasar tidak dapat mengalami proses morfologis. 2. Preposisi turunan, yang terbagi lagi atas: 8

2 (1) Gabungan preposisi dan preposisi (2) Gabungan preposisi dengan non-preposisi. Di samping bentuk-bentuk preposisi di atas, juga dijumpai beberapa bentuk yang hampir serupa dengan gabungan preposisi + preposisi. Bentuk-bentuk itu pada umumnya berpola: Preposisi + nomina lokasi + N di antara ke + atas + nomina atau frase dari balik nominal lain. bawah belakang muka dalam dekat hadapan luar samping sebelah sekeliling sekitar sepanjang seputar setengah tengah-tengah (*ke antara tidak pernah dipakai orang) Contoh: di atas rumah di muka bumi dari tengah-tengah kerumunan manusia. FN 9

3 Ada gabungan preposisi + preposisi yang membentuk pola frase: Preposisi 1 + N1 + preposisi 2 + N1/2 P1 Pr1/2 Contoh: Ia berjalan dari rumah ke rumah. Sejak pagi hingga petang ia belum makan. Dari Bogor sampai Jakarta ia tidur nyenyak. Antara saya dengan dia tidak ada apa-apa. Dalam bahasa Indonesia kini terdapat pergeseran kelas kata dalam. Silahkan perhatikan kalimat berikut: Ia tinggal di dalam (berkelas nomina). Ia tinggal di dalam rumah (masih berkelas nomina dalam frase dalam rumah). Ia tinggal dalam rumah (menjadi preposisi). 3. Preposisi berasal dari kategori lain, misalnya: pada, tanpa, dan sebagainya. Termasuk beberapa preposisi yang berasal dari kelas lain yang berspesifik se-, misalnya selain, semenjak, sepanjang, sesuai, dan sebagainya. Berikut contoh-contoh preposisi: akan, akibat, antar, antara dengan, bagai, bagaikan, bagi, bak, berbeda dengan, berhadapan, berhadapan dengan, berhubung, berhubung dengan, berkat, berkenaan dengan, berlainan dengan, berlawanan dengan, bersamaan dengan, bersangkutan dengan, bertentangan dengan, bertolak dari, dalam, dari, dari antara, daripada, dari ke, dari sampai, demi, dengan, di, mengenai, mengingat akan, oleh, oleh karena, oleh sebab, 10

4 secara, sedari, seiring, sejajar, sejalan, selama, selaras, sepanjang, sesuai dengan, tanpa, tentang, terhadap dan lain-lain. Contoh preposisi dalam pemakaian: (1) Diminumnya obat itu menurut resep dokter. (2) Seiring keberangkatannya kami meninggalkan stasiun. (3) Seiring dengan kenaikan kelas diadakan juga pasar murah. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa preposisi yang berasal dari kategori lain merupakan preposisi yang berhubungan dengan ni tsurete ( につれて ) dan ni shitagatte ( にしたがって ) 2.2 Fukugoukakujoshi Dalam Tata Bahasa Jepang Sebelum menjelaskan lebih dalam mengenai fukugoukakujoshi yang merupakan bagian dari kakujoshi. Penulis akan menjelaskan mengenai jenis-jenis Hinshi (kelas kata) dalam tata bahasa Jepang dan mengenai joshi beserta jenis-jenis joshi Definisi Joshi ( 助詞 ) Sudjianto (2000:1) menjelaskan bahwa istilah Joshi ( 助詞 ) terdiri dari dua buah kanji yaitu: Jo ( 助 ) yang juga dapat dibaca tasukeru yang berarti membantu atau menolong, dan kanji shi ( 詞 ) yang berarti kata. Di samping itu istilah joshi ( 助詞 ) juga sering diterjemahkan sebagai partikel. Dalam kamus Jepang-Inggris, istilah ( 助詞 ) sering diterjemahkan menjadi particle, dan kemudian particle ini diterjemahkan lagi menjadi partikel ke dalam bahasa Indonesia. 11

5 2.2.2 Jenis-jenis Joshi ( 助詞 ) Menurut Sudjianto (2004:4) masih ada perbedaan mendasar dalam pengelompokkan jenis-jenis Joshi ( 助詞 ), ada yang mengelompokkan Joshi ( 助詞 ) menjadi empat jenis, dan ada juga yang mengelompokkan Joshi ( 助詞 ) menjadi enam jenis. Namun, para ahli mengelompokkan Joshi ( 助詞 ) menjadi empat jenis: kakujoshi ( 格助詞 ), setsuzokujoshi ( 接続助詞 ), fukujoshi ( 副助詞 ), shuujoshi ( 終助詞 ). Selanjutnya penulis akan menjelaskan lebih dalam mengenai kakujoshi ( 格助詞 ), karena pola ni tsurete ( につれて ) dan ni shitagatte ( にしたがって ) termasuk ke dalam kelas fukugoukakujoshi yang merupakan bagian dari kakujoshi ( 格助詞 ) Definisi Kakujoshi ( 格助詞 ) Okutsu, et al (2000:10) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Kakujoshi ( 格助 詞 ) adalah sebagai berikut: 格助詞は名詞に後接して連用成分をつくり 用言にかかる 自立語と言われる名詞も 実は文の中で単独では機能し得ない 辞書の中とちがって 文の中での名詞は 主語格 目的語格 時格 所格など 種々な格として用言とかかわるのだが 名詞がそれ自体で本来 主語 目的語などとしての性質を持っているわけではない そして格としての働きは むしろ格助詞によって明示されるのであって 名詞単独では文の中では働き得ないのである Kakujoshi adalah partikel yang berada di belakang nomina, dalam membuat kalimat bentuk sambung, dan menempel pada predikat. Meskipun dapat dikatakan sebagai nomina yang dapat berdiri sendiri, sebenarnya nomina tersebut tidak dapat berdiri sendiri di dalam kalimat. Berbeda dengan yang ada di kamus, nomina di dalam kalimat memiliki hubungan dengan predikat yang terdiri dari bermacam-macam kasus yaitu subjek, objek, keterangan waktu, dan keterangan tempat, tetapi tidak ada alasan bahwa nomina sendiri memiliki sifat sebagai 12

6 subjek, objek, keterangan waktu, dan keterangan tempat. Fungsi nomina sebagai kasus dinyatakan dengan jelas dari kakujoshi dan nomina yang berdiri sendiri tidak dapat berfungsi apabila berada dalam kalimat Jenis-jenis Kakujoshi ( 格助詞 ) Menurut Masuoka (2000:1) ada sembilan partikel yang termasuk dalam kakujoshi, yaitu が を に と から で まで へ dan より. Contoh penggunaan kakujoshi tersebut dalam kalimat: 1. が : 雨が降る (Hujan turun). 2. を : 財布を落とす (Menjatuhkan dompet). 3. と : 友達と会う (Bertemu dengan teman). 4. に : 駅の前に大学がある (Di depan stasiun ada sebuah universitas). 5. から : 子供の時から彼を知っている (Saya sudah mengenal dia sejak kecil). 6. で : せっけんで洗う (Mencuci dengan sabun). 7. まで : 大阪まで飛行機で行った (pergi sampai Osaka dengan pesawat). 8. へ : 市場へ行きます (Pergi ke pasar). 9. より : 彼は私より大金持ちだ (Dia lebih kaya dari saya). 13

7 2.2.5 Teori Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) Iori, et.al. (2001:15) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan fukugoukakujoshi ( 複 合格助詞 ) adalah sebagai berikut: 名詞句と述語の関係を表す格助詞には が を に へ と から より まで で がありますが について や によって などの形式がこれらの格助詞の代わりに名詞句と述語との関係を表すことができます このような格助詞の形式を複合格助詞といいます Kakujoshi yang menunjukkan hubungan antara frase nomina dengan predikat adalah が を に へ と から より まで で tetapi bentuk seperti について dan によって dan lain-lain menunjukkan hubungan antara frase nomina dan predikat yang menggantikan kakujoshi. Bentuk hubungan seperti ini disebut fukugoukakujoshi Bentuk dan Jenis-jenis Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) Ada beberapa pola Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ), diantaranya: 1. Kakujoshi + konjugasi kata kerja 2. の + nomina + kakujoshi yang lain 3. Kakujoshi + nomina + kakujoshi 4. Nomina + kakujoshi Jenis-jenis Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) : 1. Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) dengan pola に + kata kerja bentuk て : a) に対して b) について c) に関して 14

8 d) によって e) にそって f) にして g) に応じて 2. Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) dengan pola を + kata kerja bentuk て : a) をめぐって b) を通じて c) をもって 3. Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) dengan pola の + nomina + kakujoshi: a) によると b) とともに 4. Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) dengan pola nomina + kakujoshi: a) ゆえに b) 次第に Penulis tidak menjabarkan jenis-jenis Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) di atas secara lengkap. Karena yang akan diteliti oleh penulis hanya ni tsurete ( につれて ) dan ni shitagatte ( にしたがって ) yang termasuk dalam Fukugoukakujoshi ( 複合格助詞 ) yang merupakan bagian dari Kakujoshi ( 格助詞 ). 15

9 2.2.7 Jenis Kalimat dalam Bahasa Jepang Menurut Nitta (1997:18) menggolongkan jenis kalimat dalam bahasa Jepang dua macam, yaitu berdasarkan pada struktur ( 構造上 kouzou- jou ) dan berdasarkan pada makna ( 意味上 imi-jou ) Jenis Kalimat Berdasarkan Makna ( 意味上 imi-jou ). Menurut Sutedi (2003:65) berdasarkan pada maknanya, kalimat dapat dibagi dua bagian, yaitu: 1) Dari segi isi 意味的内容 imiteki-naiyou, terdiri dari : a. Kalimat yang menyatakan keadaan 状態文 joutaibun, Contoh: 部屋にテレビがある Heya ni terebi ga aru. <Di kamar ada TV>. b. Kalimat yang menyatakan aktivitas/ kejadian 動きの文 ugoki no bun, Contoh : 父は新聞を読んでいる Chichi ha shinbun wo yonde iru. <Ayah sedang membaca koran>. 2) Dari segi fungsi 伝達的機能 dentatsuteki-kinou, terdiri dari : a. Kalimat perintah 働きかけの文 hatarakikake no bun 16

10 b. Kalimat yang menyatakan maksud atau keinginan 意思. 願望の表出文 ishi/ganbou no hyoushutsubun c. Kalimat berita 述べ立ての文 nobetate no bun d. Kalimat tanya 問いかけの文 toikake no bun a) Hatarakikake no bun yaitu kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan keinginan kepada lawan bicara agar melakukan sesuatu. Dalam Hatarakikake no bun (kalimat perintah) terkandung kalimat : 1) Meirei (perintah), contoh : Shizuka ni shiro! = Tenang/ diam! 2) Kinshi (larangan), contoh : Ugokuna! = Jangan bergerak! 3) Irai (permohonan), contoh : Douzo oagari kudasai = Silahkan masuk! 4) Kanyuu (ajakan), contoh : isshoni kaerou! = Pulang bareng yuk! b) Ishi/ganbou no bun, yaitu kalimat yang menyatakan keinginan atau harapan pembicara, tetapi diutarakan bukan untuk ditujukan kepada orang lain melainkan hanya kepada diri sendiri. Dalam ishi/ganbou no bun (kalimat maksud atau keinginan) terkandung kalimat : 1) Ishi (maksud atau hasrat), contoh : Kotoshi mo ganbarou! = Tahun ini juga saya harus bekerja keras! 2) Kibou (keinginan), contoh : koohii ga nomitai = Saya ingin minum kopi. 3) Ganbou (harapan), contoh : ashita tenki ni naare! = mudah-mudahan besok cuacanya bagus! 17

11 c) Nobetate no bun yaitu kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dari pembicara kepada lawan bicara. Dalam Nobetate no bun terkandung kalimat : 1) Genshou-byoushabun (kalimat untuk menyampaikan informasi baru), contoh: A, ame ga futte iru! = Wah, hujan turun! 2) Handan bun (kalimat yang berisi suatu keputusan atau kepastian), contoh : Kanojo ha Indonesia kyouiku daigaku no gakusei da = dia adalah mahasiswa UPI. d) Toikake no bun yaitu kalimat yang digunakan untuk meminta informasi dari lawan bicara tentang hal yang tidak atau belum diketahui, untuk menghilangkan kergauan pembicara terhadap suatu hal. Dalam Toikake no bun terkandung kalimat : 1) Toikake no bun (kalimat Tanya), contoh : Anata wa gakusei desu ka. = apakah anda mahasiswa? 2) Utagai no bun (keragu-raguan), contoh : Kare wa, kuru kashira? = apakah dia akan datang, yah! 3) Kantan o arawasu bun (rasa kagum), contoh : nanto utsukushii hana nan darou. = betapa indahnya bunga ini! 2.3 Kajian Makna ni tsurete ( につれて ) Menurut Suganaga (2006:1) mendefinisikan ~ につれて dan ~ にしたがっ て sebagai berikut 両形式はともに 前件と後件が連動する という意味を持っており 例 (1) のように置き換えられる場合が多い 18

12 (1) 季節が変化する { につれて にしたがって } 着るものが変わる Kedua bentuk ini memiliki arti [kejadian awal dengan kejadian berikutnya saling menghubungkan satu sama lain], seperti keadaan pada contoh nomor 1 ini, keduanya dapat saling menggantikan (bersubsitusi). (1) kisetsu ga henkasuru {ni tsurete/ ni shitagatte}, kiru mono ga kawaru. Bersamaan dengan berubahnya musim, model pakaian pun berubah. Menurut Tomita (1997:161) mendefinisikan ~ につれて sebagai berikut ~ とともに は 副詞 共に から生じた言い方 ~ につれて は 動詞 連れる から生じた言い方 ~ に伴って は動詞 伴う から生じた言い方で これらのもとになっている言葉は いずれも 二人の人 二つのものが一緒に という意味を表しています [Totomoni] adalah sebuah pengucapan yang berasal dari [fukushi] (adverbia), [ni tsurete] adalah sebuah pengucapan yang berasal dari [doushi] (verba) [tsureru], [ni tomonatte] adalah sebuah pengucapan yang berasal dari [doushi] (verba) [tomonau], Oleh karena itu vocabulary (kosakata) yang terbentuk seperti ini, yang manapun juga menunjukkan makna, baik dua orang ataupun dua benda yang bersama-sama. ~ につれて = 一方の状況が進む 変化すると 他の状況も進む 変化することを表す [~ni tsurete] = menunjukkan makna, jika ada suatu keadaan sedang mengalami mengalami perkembangan atau perubahan, maka keadaan yang lainpun akan ikut mengalami mengalami perkembangan atau perubahan. Jadi, dapat disimpulkan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ~ni tsurete mempunyai dua arti yaitu bersamaan dengan atau seiring dengan, dan semakin. 19

13 2.3.1 Klasifikasi ni tsurete ( につれて ) Berdasarkan Makna Bersamaan dengan/ Seiring dengan Contoh: (1) 日が経つにつれて この胸の痛みも薄らいでいくだろう (Suganaga 2006:4) Hi ga tatsu ni tsurete, kono mune no itami mo usurai de iku darou. Seiring/ bersamaan dengan berjalannya hari, rasa sakit di dadapun perlahan-lahan akan hilang. (2) 季節の変化につれて 風景も変わる (Makino 1995:287) Kisetsu no henka ni tsurete, fuukei mo kawaru. Seiring/ bersamaan dengan perubahaan musim, iklimpun berubah. (3) 産業の発展につれて 公害も増えていく (Makino 1995:287) Sangyou no hatten ni tsurete, kougai mo fuete iku. Seiring/ bersamaan dengan berkembangnya industri, polusipun semakin bertambah Klasifikasi ni tsurete ( につれて ) Berdasarkan Makna Semakin Contoh: (4) 山道を登るにつれて 少しずつ眺望が開けてきた (Suganaga 2006:4) Yama michi wo noboru ni tsurete, sukoshi zutsu choubou ga akete kita. Semakin gunung didaki, sedikit demi sedikit pemandangan akan terlihat. 20

14 (5) やがて 葉が大きくなるにつれて その色は緑色に変わっていきます (Suganaga 2006:4) Yagate, ha ga ookikunaru ni tsurete, sono iro ha midori iro ni kawatte ikimasu. Sebentar lagi, semakin bertambah besarnya daun, maka warnanya akan berubah semakin hijau. (6) 品質がよくなるにつれて 値段が高くなる (Matsura 1994: 4) Hinshitsu ga yokunaru ni tsurete, nedan ga takakunaru. Semakin bagus kualitasnya, harganya akan semakin mahal Pemakaian ni tsurete ( につれて ) dalam Kalimat Bahasa Jepang Menurut Tomomatsu (1996 : 45) menyatakan bahwa ~ につれて の後には話す人の意向を表す文 ( ~ するつもり など ) や働きかけの文 ( ~ ましょう など ) は来ない Di belakang kata [~ni tsurete] tidak dapat diikuti dengan kalimat yang mengandung tujuan seperti ([~suru tsumori] dan lain-lain) dan kalimat perintah seperti ([~mashou] dan lain-lain). Menurut Suganaga (2006:2) menyatakan bahwa ~ につれて は 後件は自己の意思に従うのではなく 前件に引っ張られて変化する という本動詞の意味特徴を持っているため 後件に意志性のある事能がくる場合は ~ につれて がより使いにくい Karena kata kerja dasar [~ni tsurete] mempunyai makna khusus [kejadian berikutnya tidak mengikuti keinginan sendiri, tapi mengikuti perubahan sesuai dengan kejadian sebelumnya], jika ada kemungkinan menggunakan bentuk 21

15 maksud pada kejadian berikutnya, maka sulit untuk menggunakan bentuk [ni tsurete]. Menurut Tomomatsu (1996:52) pemakaian ni tsurete di dalam kalimat bahasa Jepang yaitu : 動詞の辞書形 / する動詞の名詞 + につれて ~ につれて 前の文にも後の文にも変化を表す言葉がくる Bentuk ~ni tsurete pada kalimat pertama dan kalimat kedua diikuti oleh kosakata yang menunjukkan suatu perubahan. 例 :X 二十歳になるにつれて 将来の志望を決めた 一回だけの変化には使えない これは II の項目に共通の注意 O 二十歳に近づくにつれて 将来の志望がはっきりしてきた Kata kerja bentuk kamus/ kata benda yang berasal dari kata kerja bentuk kamus + ni tsurete. Contoh: X Hatachi ni naru ni tsurete, shourai no shibou wo kimeta. Ni tsurete tidak dapat digunakan pada satu kali perubahan. Ini merupakan syarat yang sama untuk kalimat ke 2. O Hatachi ni chikatzuku ni tsurete, shourai no shibou ga hakkiri shite kita. Morita et al dalam Suganaga (2006:2) menyatakan bahwa 森田 松本 (1985) は両形式について 動詞の連体形を受けて前件が原因 理由となって後件が生じることを示す と述べている 確かに 両形式ともに因果関係があるという点は共通するが ~ につれて は原因重視 ( 前件 ) で 一方 ~ にしたがって は結果重視 ( 後件 ) であるという傾向がある menjelaskan mengenai bentuk keduanya bahwa [keduanya menunjukkan peristiwa/hal berikutnya yang terjadi merupakan hasil dari peristiwa/ hal yang terjadi terlebih dahulu yang berfungsi sebagai penyebab atau alasan setelah bentuk dari keduanya mengalami bentuk perubahan kata kerja. Dan tentu saja, yang menyamakan kedua bentuk ini adalah karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik, namun ada juga yang mengatakan bahwa [~ni tsurete] lebih 22

16 cenderung menekankan pada penyebab (kejadian/hal sebelumnya) sedangkan [~ni shitagatte] lebih menekankan pada hasil (kejadian/hal yang terjadi kemudian). 2.4 Kajian Makna ni shitagatte ( にしたがって ) Tomomatsu (1996:52) yang menyatakan bahwa bentuk ni shitagatte ( にしたがって ) dan ni tsurete ( につれて ), termasuk ke dalam jenis soukan kankei ( 相関関係 ) yang secara umum artinya dapat berarti yang terlihat saling bersangkutan, berkaitan atau hubungan timbal balik satu sama lain. 相関関係一方が変化すると それに応じて他方も変化すると言いたい時 Pola yang dipakai pada waktu ingin mengatakan kalau ada satu hal yang mengalami perubahan, maka hal yang lainpun akan ikut mengalami perubahan. Menurut Suganaga (2006:1) mendefinisikan ~ につれて dan ~ にしたがっ て sebagai berikut 両形式はともに 前件と後件が連動する という意味を持っており 例 (1) のように置き換えられる場合が多い (1) 季節が変化する { につれて にしたがって } 着るものが変わる Kedua bentuk ini memiliki arti [kejadian awal dengan kejadian berikutnya saling menghubungkan satu sama lain], seperti keadaan pada contoh nomor 1 ini, keduanya dapat saling menggantikan (bersubsitusi). (1) kisetsu ga henkasuru {ni tsurete/ ni shitagatte}, kiru mono ga kawaru. Bersamaan dengan berubahnya musim, model pakaian pun berubah. Selain itu, Menurut Makino (1995:268) bentuk ungkapan Ni shitagatte ( にしたがっ て ) juga dikatakan memiliki makna menurut, sesuai dengan, seiring dengan... 23

17 2.4.1 Klasifikasi ni shitagatte ( にしたがって ) Berdasarkan Makna Bersamaan dengan/ Seiring dengan Contoh: (1) 通勤客が増えるにしたがって バスの本数が増えていく (Suganaga 2006:4) Tsuukinkyaku ga fueru ni shitagatte, basu no honsuu ga fuete iku. Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang pekerja, jumlah bus pun semakin meningkat. (2) 今後 通勤客が増えるにしたがって バスの本数を増やしていこうと思っている (Tomomatsu 1996:52) Kongo, tsuukinkyaku ga fueru ni shitagatte, basu no honsuu wo fuyashite ikou to omotte iru. Masa yang akan datang, seiring dengan jumlah penumpang pekerja, (saya) bermaksud menambah jumlah bus Klasifikasi ni shitagatte ( にしたがって ) Berdasarkan Makna Semakin Contoh: (3) 収入が増えるにしたがって 支出も増える (Makino 1995:269) Shuunyuu ga fueru ni shitagatte, shishutsu mo fueru. Semakin bertambah pendapatan, maka pengeluaran pun semakin bertambah. (4) 文明が進むにしたがい 人間のストレスが多くなる (Makino 1995:269) Bunmei ga susumu ni shitagai, ningen no sutoresu ga ooku naru. 24

18 Semakin berkembangnya peradaban, orang stress menjadi semakin banyak Klasifikasi ni shitagatte ( にしたがって ) Berdasarkan Makna Sesuai dengan, Menurut, atau Mengikuti Contoh: (5) 約束に従い 借金を一ヶ月後に返した (Makino 1995:270) Yakusoku ni shitagai, shakkin wo ikkagetsu ni kaeshita. Sesuai dengan perjanjian, (saya) telah mengembalikan uang pinjaman setelah satu bulan. (6) 社長の命令にしたがって 彼はただちにマニラに飛んだ (Makino 1995:270) Shachou no meirei ni shitagatte, kare ha tadachi ni manira ni tonda. Menuruti perintah direktur perusahaan, dia langsung terbang ke manila Pemakaian ni shitagatte ( にしたがって ) dalam Kalimat Bahasa Jepang Menurut Suganaga (2006:2) menyatakan bahwa ~ にしたがって は本動詞 従う の意味が残される 後件は主動に前件を追いかけたり 合わせたりする という特徴があり 後件は意志性のある事態がくる可能である [ni shitagatte] yang masih mengandung arti dari asal kata kerja aslinya [shitagau] memiliki sebuah ciri khas yaitu [kejadian/hal berikutnya menurut dan menyesuaikan diri dengan kejadian/hal sebelumnya], kejadian/hal berikutnya itu mungkin saja diikuti oleh keadaan yang mengandung maksud atau harapan. 25

19 Menurut Tomomatsu (1996:52) pemakaian ni shitagatte di dalam kalimat bahasa Jepang yaitu : 動詞の辞書形 / する動詞の名詞 名詞 + にしたがって ~ にしたがって は前の文にも後の文にも変化を表す言葉がくる Bentuk ~ni shitagatte pada kalimat pertama dan kalimat kedua diikuti oleh kosakata yang menunjukkan suatu perubahan. ~ にしたがって は後の文に話す人の意向を表す表現がくることもある Bentuk ~ni shitagatte pada kalimat kedua ada juga yang diikuti oleh kalimat yang mengandung maksud atau keinginan dari si penutur. Morita et.al dalam Suganaga (2006:2) menyatakan bahwa 森田 松本 (1985) は両形式について 動詞の連体形を受けて前件が原因 理由となって後件が生じることを示す と述べている 確かに 両形式ともに因果関係があるという点は共通するが ~ につれて は原因重視 ( 前件 ) で 一方 ~ にしたがって は結果重視 ( 後件 ) であるという傾向がある Morita Matsumoto (1985) menjelaskan mengenai bentuk keduanya bahwa [keduanya menunjukkan peristiwa/hal berikutnya yang terjadi merupakan hasil dari peristiwa/ hal yang terjadi terlebih dahulu yang berfungsi sebagai penyebab atau alasan setelah bentuk dari keduanya mengalami bentuk perubahan kata kerja. Dan tentu saja, yang menyamakan kedua bentuk ini adalah karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik, namun ada juga yang mengatakan bahwa [~ni tsurete] lebih cenderung menekankan pada penyebab (kejadian/hal sebelumnya) sedangkan [~ni shitagatte] lebih menekankan pada hasil (kejadian/hal yang terjadi kemudian). 26

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Okutsu,et.al. (1986:10),mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kakujoshi

BAB II LANDASAN TEORI. Okutsu,et.al. (1986:10),mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kakujoshi 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kakujoshi. 2.1.1 Definisi kakujoshi Okutsu,et.al. (1986:10),mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kakujoshi adalah sebagai berikut : 格助詞は名詞に後接して連用成分をつくり 用言にかかる 自立語と言われる名詞も 実は文の中で単独では機能し得ない

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. Begitu pula dalam bahasa Jepang yang memiliki ciri khusus. Salah satu ciri khusus tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Untuk berkomunikasi antar sesama, manusia menggunakan bahasa. Menurut Sutedi, bahasa digunakan

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 品詞 ) 2.1 Teori Kelas Kata ( 品詞 Sama halnya dengan bahasa-bahasa lain, dalam bahasa Jepang juga mengenal kelas kata atau hinshi ( 品詞 ). Pada setiap kelas kata (hinshi) tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan struktur. Keberagaman struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Joshi adalah penghubung atau kata bantu didalam kalimat dari satu kata ke kata lain atau dari satu klausa ke klausa lain (Masuoka, 1993, hal:49). Joshi sendiri memiliki beberapa jenis

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi satu

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap ragam bahasa, baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, maupun dalam bahasa Jepang, memiliki kaidah atau aturan dan beberapa keunikan, salah satu keunikan

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah pengiriman pesan berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan dimaksud

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat, Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat, arah, dan waktu (Masuoka, 1993: 49). Meishi memiliki jenis-jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Pada kesempatan

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan memahami pikiran, perasaan, dan maksud orang baik dengan lisan maupun tulisan. Manusia dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Sakakura (1992: 317) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat dipakai

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata Bab 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Joshi( 助詞 ) Dalam kalimat bahasa Jepang, joshi( 助詞 )memiliki peranan yang sangat vital, baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Hinshi Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan hinshi. Menurut Masuoka dan Takubo (1993:4) yang dimaksud dengan hinshi adalah: 語は文の材料であり ぶんの組み立てる上で一定の働きをする

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という Bab 2 Landasan Teori 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という Yang disebut dengan Hinshi adalah pengelompokan kata yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori

Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori Bab 2 Landasan Teori Dalam penulisan skripsi pada bab ini, penulis akan menguraikan teori yang akan digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori yang digunakan tersebut

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah satu dari 10 jenis kelas kata tersebut. Partikel dalam bahasa Jepang disebut juga joshi. Jumlah

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Sintaksis Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOREDE DAN DAKARA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 SKRIPSI OLEH DWI YULI HERAWATI NIM 115110600111002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kontrastivitas Kata Majemuk Bahasa Jepang dan Bahasa Bali. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan antarunsur dan makna kata majemuk bahasa Jepang dan bahasa Bali serta

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI Oleh David Setyawan 0911121003 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

Margaretha Argadian Asmara, 2015

Margaretha Argadian Asmara, 2015 ABSTRAK Dalam aktifitas pembelajaran sekarang ini, telah dijumpai pemakaian evaluasi diri yang digunakan pada pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang yaitu can do statements. Can do statements

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO 2.1 Pengertian Partikel Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan dan tidak bisa berdiri sendiri

Lebih terperinci

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI SKRIPSI MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI PUTU TRISNA WINDASARI 1101705037 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi hinshi beserta

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi hinshi beserta Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi ( 品詞 ) Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi hinshi beserta dengan pembagian jenis-jenis hinshi dengan menggunakan beberapa teori. Iori (2000:340)

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA 105110201111014 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang)

難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang) 別記第七十四号の二様式 ( 第五十五条関係 ) Formulir lampiran nomor 74-2 (Berhubungan dengan Pasal 55) インドネシア語 日本国政府法務省 Kementerian Kehakiman Jepang 難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Hinshi Secara umum, pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan Hinshi. Menurut Iori, et al. (2000:340) menyatakan bahwa: 品詞とは文の中での働きと活用のしかたで分類した語のグループです yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Kalimat majemuk dalam bahasa Jepang disebut dengan Fukubun( 複文 ). Dalam

Bab 2. Landasan Teori. Kalimat majemuk dalam bahasa Jepang disebut dengan Fukubun( 複文 ). Dalam Bab 2 Landasan Teori Kalimat majemuk dalam bahasa Jepang disebut dengan Fukubun( 複文 ). Dalam kalimat majemuk antara kalimat bagian depan dan bagian belakang saling berkaitan satu dengan lain. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. antaranya adalah partikel atau kata bantu yang disebut joshi ( 助詞 ). Joshi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. antaranya adalah partikel atau kata bantu yang disebut joshi ( 助詞 ). Joshi dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada gramatika bahasa Jepang banyak terdapat keistimewaan. Salah satu di antaranya adalah partikel atau kata bantu yang disebut joshi ( 助詞 ). Joshi dalam kalimat

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH OLEH YEKTI SULISTIYO NIM 105110207111004 PROGRAM STUDI S1

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM

PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM 0911123006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia ini terdapat beragam bahasa. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Kridalaksana (2008:24) menyatakan bahwa bahasa

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi ( 品詞 ) atau Kelas Kata Setiap bahasa mempunyai kelas kata. Pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis atau kelas kata, sedangkan

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci