ABSTRAK Rizki Amaliah. H Muhammad Syamsun R. Dikky Indrawan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK Rizki Amaliah. H Muhammad Syamsun R. Dikky Indrawan"

Transkripsi

1

2 ABSTRAK Rizki Amaliah. H Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Laptop (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan Muhammad Syamsun dan R. Dikky Indrawan. Produsen laptop sangat memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai konsumennya dalam menghadapi tingginya persaingan. Pengetahuan ini mendorong upaya pemasaran yang dilakukan menjadi terfokus dan efektif, sehingga untuk itu produsen perlu mengetahui tahapan-tahapan dalam proses keputusan pembelian konsumennya serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian laptop tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis proses keputusan pembelian laptop oleh mahasiswa dan Menganalisis variabel-variabel yang mendorong pembelian laptop oleh mahasiswa strata 1 Institut Pertanian Bogor. Analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis proses keputusan yang dilakukan oleh mahasiswa dan analisis diskriminan untuk melihat variabel-variabel yang mendorong pembelian laptop. Proses keputusan pembelian laptop yang dilakukan oleh mahasiswa pada tahap pengenalan kebutuhan memiliki motivasi pembelian untuk mempermudah dokumentasi data, manfaat utama sebagai komputer portabel kemudian pada tahap pencarian informasi yaitu sumber dan media informasi yang paling berpengaruh adalah teman. Tahap evaluasi alternatif yaitu pertimbangan awal pemilihan laptop adalah pada harga laptop dan indikator kualitas pada fitur laptop. Tahap proses pembelian yang menjadi alasan pemilihan merek laptop favorit adalah karena harganya terjangkau. Tahap terakhir yaitu perlaku pasca pembelian diperoleh informasi bahwa tingkat kepuasan mahasiswa adalah puas, sikap loyalitas mahasiswa jika merek laptop favorit tidak tersedia akan mencari tempat penjualan lain dan sikap loyalitas mahasiswa ketika merek laptop favorit mengalami kenaikan harga akan membeli laptop lain yang lebih murah. Variabel manfaat adalah variabel yang dipersepsikan mahasiswa sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Lenovo, variabel kemudahan dan harga dipersepsikan oleh mahasiswa sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop Dell. Variabel merek adalah variabel yang dipersepsikan mahasiswa sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Lenovo, variabel ukuran adalah variabel yang dipersepsikan mahasiswa sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Advan. Variabel spesifikasi dan warna adalah variabel yang paling mendorong mahasiswa dalam pembelian laptop merek Dell. Variabel wiraniaga dipersepsikan sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Advan dan Compaq, variabel pendapatan dipersepsikan sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Sony. Variabel iklan adalah variabel yang paling mendorong dalam pembelian laptop merek Toshiba. Variabel penghasilan orangtua paling mendorong dalam pembelian laptop merek Dell, variabel kepraktisan dan pengarh keluarga adalah variabel-variabel yang mendorong mahasiswa dalam pembelian laptop merek Axioo. Variabel pengaruh teman adalah variabel yang paling mendorong mahasiswa dalam pembelian laptop merek NEC dan yang terakhir adalah variabel pengaruh orangtua adalah variabel yang paling mendorong mahasiswa dalam pembelian laptop merek Dell.

3 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP (STUDI KASUS MAHASISWA STRATA 1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh RIZKI AMALIAH H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

4 HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Analisis Perilaku Konsumen Dalam Proses Keputusan Pembelian Laptop (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor) Nama NIM : Rizki Amaliah : H Menyetujui Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II (Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc) (R. Dikky Indrawan, SP. MM) NIP : Mengetahui : Ketua Departemen, (Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc) NIP : Tanggal Lulus :

5 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Jakarta, 27 Agustus 1988 sebagai anak keenam dari tujuh bersaudara pasangan Bapak Zulkifli Anwar dan Atikah dengan nama lengkap Rizki Amaliah. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri Kedaleman I dan lulus tahun 2000, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) YPWKS Cilegon sampai dengan lulus tahun 2003 dan pada tahun yang sama dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cilegon sampai dengan lulus tahun Penulis diterima sebagai mahasiswa Tahap Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor (TPB IPB) melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun Setelah selesai melalui program TPB, Penulis melanjutkan pendidikan pada Mayor Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) dan Minor Pengelolaan Ilmu Konsumen pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia. Masa studi diisi oleh penulis untuk aktif dalam kegiatan organisasi dan kepanitiaan internal kampus, antara lain Centre of Management sebagai Sekretaris divisi Marketing dan menjadi anggota IPB Debating Community pada tahun 2009 dan pada tahun yang sama penulis menjadi sekretaris untuk acara tahunan Centre of Management yaitu acara TRADEMARK. iv

6 ABSTRAK DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Konsumen Definisi Laptop Perilaku Konsumen Peran Pembelian Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Membeli Perilaku Pasca Pembelian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor Kebudayaan Faktor Sosial Faktor Pribadi Faktor Psikologis Peranan Merek Penelitian Terdahulu.. 16 III. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pemilihan Sampel Uji Validitas Tingkat Kepentingan Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan Metode Pengumpulan Data Analisis Pengolahan Data Analisis Deskriptif.. 22 iii iv vi viii ix x v

7 3.7.2 Analisis Diskriminan.. 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian Gambaran Umum Produk Laptop Sejarah Laptop Perkembangan Laptop di Indonesia Karakteristik Umum Konsumen Laptop Proses Keputusan Pembelian Laptop Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Proses Pembelian Perilaku Pasca Pembelian Analisis Diskriminan Klasifikasi Mahasiswa Pada Kelompok Merek Laptop Analisis Variabel yang Mendorong Mahasiswa Keputusan Pembelian Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

8 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Karakteristik Umum Mahasiswa Motivasi Pembelian Laptop Manfaat Utama Pembelian Tingkat Keterlibatan Mahasiswa Sumber Informasi Mahasiswa Media Informasi Mahasiswa Hal yang Paling Menarik dari Iklan Laptop Fokus Perhatian Mahasiswa Terhadap Informasi Pengaruh Iklan Laptop Terhadap Mahasiswa Pertimbangan Awal Pemilihan Laptop Indikator Kualitas Alasan Mahasiswa Mamilih Merek Laptop Tempat Pembelian Laptop Pertimbangan dalam Memilih Tempat Pembelian Cara Memutuskan Pembelian Laptop Oleh Mahasiswa Waktu yang Disediakan dalam Pembelian Merek Laptop Favorit Yang Dibeli Oleh Mahasiswa Besarnya Pengeluaran yang Dilakukan Sikap Mahasiswa Pasca Pembelian Laptop Sikap Loyalitas Mahasiswa Ketika Merek LaptopTidak Tersedia Loyalitas Mahasiswa Ketika Laptop Mengalami Kenaikan Harga Tahapan Proses Keputusan Pembelian Laptop Penempatan Klasifikasi Merek Laptop dan Variabel-variabelnya Fungsi Pembeda Setiap Merek Laptop Klasifikasi Mahasiswa Terhadap Merek Laptop Linear Discriminant Function for Groups Merek Laptop Variabel yang Mendorong Mahasiswa dalam Pembelian Laptop Pengelompokkan Variabel yang Paling Mendorong Pembelian vii

9 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1 Proses Pengambilan Keputusan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Kerangka Pemikiran Konseptual viii

10 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Kuisioner Penelitian Data Mahasiswa Aktif IPB per Desember Korelasi Variabel yang Signifikan Hasil Reliabilitas Transformasi Data Ordinal ke Data Interval dengan Bantuan MacroMinitab Hasil Pengkorvesian Data Ordinal ke Interval Hasid Discriminant Analysis Fungsi Pembeda dari Setiap Merek Laptop Kesalahan Penempatan Klasifikasi ix

11 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang. Terutama dibidang teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak, tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti design, game dan hiburan. Awalnya komputer hanya dapat digunakan terbatas di meja saja atau yang sering disebut sebagai computer desktop (komputer duduk). Seiring dengan terus berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat (mobile). Banyak industri yang berkecimpung di bidang teknologi saling bersaing, tidak sedikit industri di bidang ini bertahan sampai sekarang, tetapi banyak juga industri-industri di bidang ini yang menciptakan dan menghasilkan karya yang patut diacungi jempol. Terkait dengan hal tersebut, penggunaan laptop semakin hari semakin populer dan terlihat perkembangan yang cukup signifikan. Diharapkan masyarakat Indonesia mampu mengikuti persaingan dalam era globalisasi di bidang teknologi komunikasi dengan semakin pesatnya penggunaan laptop dan dengan semakin maju serta menguasai alat teknologi, masyarakat Indonesia tidak akan tertinggal informasi dan mampu menyerapnya, bahkan justru akan membawa pola pikir ke arah yang lebih maju dan mampu bersaing dengan masyarakat dunia. Saat ini laptop sudah dapat dikatakan telah menjadi kebutuhan pribadi bagi orang-orang yang menggunakannya dengan semakin turunnya harga laptop, berbeda dengan komputer meja (desktop) yang dirancang untuk berada di tempat yang tetap, laptop dirancang agar dapat digunakan di mana pun pemiliknya berada. Olehkarena itu, untuk seseorang dengan mobilitas tinggi, memiliki laptop lebih diminati dibanding memiliki komputer desktop. Laptop bukan lagi merupakan barang mewah yang sulit untuk diperoleh seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Penggunaan laptop sudah

12 2 seperti penggunaan telepon selular bagi kalangan pekerja kantoran maupun mahasiswa, pentingnya alat teknologi mobile yang ditawarkan oleh produk tersebut memperkuat pilihan masyarakat untuk memilih menggunakan produk laptop. Adanya perubahan perilaku sebagian besar masyarakat Indonesia dalam menggunakan laptop merupakan suatu peluang yang prospektif bagi produsen untuk memasarkan produknya, oleh karena itu, pemasar perlu mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian laptop, karena menganalisis perilaku konsumen merupakan salah satu prinsip utama yang mendukung pengembangan strategi pemasaran suatu perusahaan Perumusan Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan jaman, gaya hidup masyarakat pada saat ini ikut mengalami pergeseran atau perubahan. Hal ini dapat dilihat dari kecendrungan mereka yang lebih memilih hal-hal praktis dan mudah dalam pemakaiannya, sehingga telah mendorong berkembangnya laptop. Persaingan yang terjadi dalam industri laptop cukup ketat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya merek, jenis dan ragam spesifikasi dari laptop yang ditawarkan dari produsen untuk dapat menarik konsumen. Ketatnya persaingan diantara ketiga hal tersebut mengharuskan produsen selalu berorientasi kepada kepentingan konsumen, yaitu dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Produsen laptop sangat memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai konsumennya dalam menghadapi tingginya persaingan. Pengetahuan ini akan mendorong upaya pemasaran yang dilakukan menjadi terfokus dan efektif, untuk itu produsen laptop perlu mengetahui dan memahami tahapan-tahapan dalam proses keputusan pembelian konsumennya, serta mengetahui variabel-variabel yang mendorong mahasiswa dalam pembelian laptop. Mahasiswa sebagai konsumen pengguna laptop, merupakan salah satu target pasar yang harus dipertimbangkan oleh para produsen penghasil laptop. Hal ini dikarenakan laptop telah menjadi sarana pendukung yang penting bagi mereka untuk sarana rekreasi tersendiri yang bisa diakses kapan saja, jika tempat-tempat yang didatangi memiliki hotspot. Laptop juga sangat membantu dalam hal perkuliahan, pengisian kartu rencana studi, maupun pembayaran uang kuliah yang

13 3 dilakukan secara online, oleh karena itu laptop menjadi pilihan yang tepat bagi mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sangat kompleks dan cenderung berinteraksi. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi maupun faktor psikologis. Masalah penelitian dapat dirumuskan berdasarkan uraian diatas yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah proses keputusan pembelian laptop yang dilakukan oleh mahasiswa strata 1 Institut Pertanian Bogor? 2. Variabel-variabel apa saja yang mendorong dalam pembelian laptop pada mahasiswa strata 1 Institut Pertanian Bogor? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis proses keputusan pembelian laptop yang dilakukan oleh mahasiswa strata 1 Institut Pertanian Bogor 2. Menganalisis variabel-variabel yang mendorong pembelian laptop oleh mahasiswa strata 1 Institut Pertanian Bogor 1.4. Manfaat Penelitian Kegunaan teoritis meliputi: 1. Menambah referensi bagi perguruan tinggi sehingga dapat memberikan informasi kemungkinan dapat dilaksanakannya penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan masukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Menambah wawasan dan cakrawala pandang pembaca Kegunaan praktis meliputi: 1. Hasil penelitian diharapkan dapat memudahkan produsen laptop dalam menentukan atau menetapkan langkah-langkah operasional yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan pasar. 2. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan informasi mengenai perilaku konsumen mahasiswa dalam proses keputusan pembelian

14 4 laptop yang dapat digunakan sebagai studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada menganalisis perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian laptop dan variabel-variabel yang mendorong dalam pembelian laptop. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa strata 1 Institut Pertanian Bogor yang telah memiliki dan menggunakan laptop. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk melihat perilaku mahasiswa dalam proses keputusan pembelian laptop mulai dari sebelum melakukan pembelian laptop, ketika pembelian laptop sampai pada akhirnya evaluasi setelah pembelian laptop dengan melihat kepada lima tahapan proses keputusan pembelian.

15 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong (1997), konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen itu sendiri dapat digolongkan ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan usia, pendapatan, pendidikan, pola perpindahan tempat dan selera. Pengelompokan konsumen ini sangat bermanfaat bagi pemasar dalam merencanakan strategi pemasaran. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan Definisi Laptop Laptop adalah komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan dan fitur laptop tersebut. Sumber daya laptop berasal dari baterai atau adaptor A/C yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Baterai laptop pada umumnya dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam sebelum akhirnya habis, tergantung dari cara pemakaian, fitur dan ukuran baterai. Laptop memiliki fungsi yang sama dengan komputer desktop pada umumnya yaitu sebagai komputer pribadi. Komponen yang terdapat didalamnya sama persis dengan komputer pada desktop, hanya saja ukurannya diperkecil, dijadikan lebih ringan, lebih tidak panas, dan lebih hemat daya. Laptop kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) berukuran 10 hingga 17 inchi. Berbeda dengan komputer desktop, laptop memiliki komponen pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat laptop yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien. Laptop biasanya berharga lebih mahal, tergantung dari merek dan fitur komponen penyusunnya, walaupun demikian harga laptop

16 6 pun semakin mendekati desktop seiring semakin tingginya tingkat permintaan konsumen Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu di ketahui oleh perusahaan karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang dan setelah melakukan pembelian produk tersebut. Mempelajari perilaku konsumen berarti mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan dengan menggunakan sumber daya yang di milikinya untuk memperoleh produk atau jasa yang mereka inginkan. Di dalamnya tercakup pembahasan mengenai jenis, alasan, waktu, tempat dan frekuensi pembelian yang dilakukan serta frekuensi pemakaian suatu produk atau jasa. Perilaku konsumen menurut Engel et al (1995) adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsikan, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini, sedangkan menurut Swastha dan Handoko (2000) perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat menggunakan dan mendapatkan barang atau jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan mengkaji individu, kelompok, dan organisasi untuk memilih, memakai, dan membuang barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa selalu dihadapkan pada pertanyaan seputar mengapa konsumen membeli barang atau jasa tertentu. Jawabannya tidak dapat diterangkan hanya berdasarkan pengamatan saja, namun dibutuhkan analisis perilaku konsumen lebih mendalam. Hal ini akan membantu manajer pemasaran untuk memahami mengapa dan bagaimana perilaku 1 AuthorsGuide Komputer Jinjing. [1 Juni 2010]

17 7 konsumen tersebut, sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barangnya secara baik. Manajer akan mempunyai pandangan yang lebih luas dan akan mengetahui kesempatan baru yang berasal belum terpenuhinya kebutuhan konsumen dengan analisis perilaku konsumen. Suatu kegiatan pembelian yang nyata hanyalah merupakan salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam proses pembelian pada suatu periode tertentu serta pemenuhan kebutuhan tertentu. Bagian proses lainnya yang mempersiapkan dan mengikuti pembelian nyata tersebut amatlah penting dipahami. Analisis suatu proses pembelian merupakan suatu rangkaian tahapan yang diambil atau seorang konsumen. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang dan jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Proses pengambilan keputusan untuk membeli sama untuk setiap orang, hanya seluruh proses tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen. Proses perilaku konsumen adalah suatu disiplin terapan. Pendekatan proses dalam analisis perilaku konsumen dibutuhkan oleh perusahaan yang beroperasi di masyarakat untuk menginterpretasikan permintaan konsumen Peran Pembelian Perilaku manusia dalam melakukan proses pembelian cukup sulit untuk didefinisikan. Hal ini disebabkan karena terlalu kompleksnya hal-hal yang mempengaruhi manusia untuk mengkonsumsi atau membeli suatu produk. Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja, tetapi melalui suatu tahapan tertentu. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian atau siapa yang berperan dalam pembelian dan langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelian tersebut. Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembelian, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli (Kotler, 1997). Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli, yaitu:

18 8 1. Pemrakarsa (initiator) adalah orang yang pertama kali menyarankan untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu. 2. Pemberi pengaruh (influencer) adalah orang yang pandangan atau nasehatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan. 3. Pengambil keputusan (decider) adalah orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian. 4. Pembeli (buyer) adalah orang yang melakukan pembelian yang nyata. 5. Pemakai (user) adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Membeli Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak dapat muncul begitu saja melainkan melalui suatu tahapan tertentu. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka harus menentukan alternatif pilihan. Menurut Kotler (1997), keputusan konsumen melewati lima tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian, dapat dilihat pada Gambar 1. Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian Gambar 1. Proses Pengambilan Keputusan (Kotler, 1997) Pengenalan Kebutuhan Ketidaksesuaian yang ada di antara keadaan aktual dengan keadaan yang dinginkan. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) pada saat ketidaksesuaian ini melebihi ambang tertentu kebutuhan pun dikenali. Seandainya ketidaksesuaian itu berada dibawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan pun tidak terjadi. Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini menurut Swastha dan Handoko (2000) ditunjukkan terutama untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang tidak terpuaskan, jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi tersebut sering

19 9 diketahui secara tiba-tiba pada saat konsumen sedang berjalan-jalan ke toko atau sedang berbelanja, atau pada saat memperoleh informasi dari sebuah iklan, media lain, tetangga ataupun kawan-kawan Pencarian Informasi Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal) atau melakukan pengambilan informasi dari lingkungan sekitarnya (lingkungan eksternal). Pencarian informasi menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995), yaitu suatu kegiatan termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan tersimpan didalam ingatan konsumen dan pengumpulan informasi dari pasar, pada tahap ini perhatian utama pemasar adalah sumber informasi utama yang akan dicari konsumen. Menurut Kotler (1997) sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: 1. Sumber pribadi : Keluarga, teman, kenalan 2. Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan 3. Sumber publik : Media massa, organisasi penilai konsumen 4. Sumber Pengalaman : Penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk Pencarian informasi menurut Swastha dan Handoko (2000), dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif mungkin hanya dengan membaca suatu pengiklanan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikirannya tentang gambaran produk yang diinginkan. Pencarian informasi internal tentang sumber-sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan, yang terutama berasal dari pelopor opini (opinion leader). Sedangkan informasi eksternal dapat berasal dari media massa (seperti majalah, surat kabar, radio dan televisi) dan sumber-sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan (seperti publikasi, iklan, informasi dari pedagang eceran dan lain-lain) Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) didefinisikan sebagai proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Terdapat empat komponen dasar dalam

20 10 proses evaluasi alternatif, yaitu: (1) Menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai alternatif-alternatif, (2) Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan, (3) Menilai kinerja dari alternatif yang dipertimbangkan, dan (4) Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat suatu keputusan akhir. Hasil akhir dari proses evaluasi alternatif pada keterlibatan tinggi adalah pembentukan sikap umum terhadap masing-masing alternatif. Sedangkan pada situasi keterlibatan rendah, proses evaluasi alternatif hanya melibatkan pembentukan sedikit kepercayaan kepada alternatif pilihan. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Yaitu, mereka menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar membantu untuk memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan.. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini Keputusan Membeli Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak, bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya. (Swastha dan Handoko, 2000). Konsumen mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya. Pada tahap ini konsumen harus mengambil keputusan mengenai kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana membeli. Menurut Kotler (1997), terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Pertama adalah faktor sikap atau pendirian orang lain dan kedua adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi atau tidak dinginkan. Faktor pertama, faktor ini mepengaruhi alternatif yang disukai seseorang, namun tergantung pada intensitas dari pendirian negatif orang lain

21 11 terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin kuat sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka konsumen akan semakin menyesuaikan maksud pembeliannya. Sedangkan untuk faktor kedua, yang dapat mempengaruhi niat pembelian dan keputusan pembelian adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi atau tidak diinginkan. Adanya faktor ini akan dapat mengubah rencana pembelian suatu produk yang akan dilakukan konsumen Perilaku pasca Pembelian Tahap kelima adalah tahap pasca pembelian yaitu tahap yang dilakukan setelah konsumen melakukan pembelian. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah melakukan pembelian, maka konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya. Hasil evaluasi pasca pembelian dapat berupa kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya (Kotler, 1997). Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya dan akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan terhadap orang lain. Sedangkan apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Proses keputusan konsumen untuk membeli suatu produk sngat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor-faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal, dan faktor psikologi (Kotler, 1997). Peran faktor-faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda pula. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor lain kurang berpengaruh (Gambar 2).

22 12 Kebudayaan Budaya Sub-budaya Sosial Kelompok acuan Keluarga Peran & status sosial Usia Personal Tahap hidup Jabatan daur Keadaan ekonomi Gaya hidup Kepribadian Konsep diri Psikologi Motivasi Persepsi Learning Keyakinan Sikap Pembeli Kelas sosial Gambar 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen menurut Kotler (1997) Faktor Kebudayaan Kebudayaan adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Sedangkan menurut Engel, et al (1994) budaya mengacu pada nilai, gagasan, sikap dan simbol lain yang membentuk individu untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat. Manusia adalah makhluk yang berbudaya, perilakunya biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang lain pula. Dalam perilaku konsumen, budaya mempengaruhi tiga faktor, yaitu: (1) budaya mempengaruhi konsumsi, (2) budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan dan (3) budaya adalah variabel utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari sebuah produk. Oleh karena itu pemasar sangat berkepentingan untuk melihat pergeseran budaya tersebut agar dapat menyediakan produk-produk baru yang diinginkan konsumen. Setiap budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari bangsa, agama, ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang

23 13 membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda, pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial. Strata tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam kelas sosial. Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan, tetapi merupakan kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya Faktor Sosial Kelompok rujukan adalah kelompok yang merupakan titik perbandingan atau tatap muka atau tidak langsung dalam pembentukan sikap seseorang. Orang sering dipengaruhi kelompok rujukan dimana ia tidak menjadi anggotanya. Pemasar dalam hal ini berupaya mengidentifikasikan kelompok rujukan dari pasar sasarannya. Kelompok ini dapat mempengaruhi orang pada perilaku dan gaya hidup. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi objek penelitian yang ekstensif (Kotler, 1997). Anggota keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian. Keluarga sangat penting di dalam studi perilaku konsumen karena dua alasan. Pertama, keluarga adalah unit pemakaian dan pembelian untuk banyak produk konsumen. Kedua, keluarga adalah pengaruh utama pada sikap dan perilaku individu. Posisi seorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat. Seseorang dapat berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya baik di lingkungan keluarga, klub maupun organisasi Faktor Pribadi Seseorang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan yang terjadi yang berhubungan dengan daur

24 14 hidup manusia. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya, dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasikan kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk mereka. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecendrungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. Jadi, indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya. Seseorang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatannya. konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen Faktor Psikologis Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu saat tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan. Persepsi menurut Philip Kotler (1997), adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang meiliki arti. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Seseorang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga proses persepsi yaitu perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan,

25 15 isyarat, tanggapan dan penguatan. Para pemasar dapat membangun peminatan akan produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, dengan menggunakan isyarat motivasi dan dengan memberikan penguatan yang positif. Keyakinan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi, dan proses kognitif kepada suatu aspek. Keyakinan dan sikap didapatkan melalui tindakan dan pembelajaran. Hal ini kemudian mempengaruhi pembelian mereka Peranan Merek Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna dan kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Tjiptono (2005) memberikan empat hal pokok yang harus diperhatikan dalam sebuah merek (brand), yakni recognition (tingkat dikenalnya sebuah merek oleh konsumen), reputation (tingkat atau status yang cukup tinggi bagi sebuah brand karena telah terbukti mempunyai track-record yang baik), affinity (emotional relationship yang timbul antara sebuah brand dengan konsumennya) dan domain (seberapa lebar scope dari produk yang mau menggunakan merek yang bersangkutan). Tjiptono (2005) mengemukakan bahwa terdapat empat konsep merek, pertama intangible product, yaitu merupakan basis pilihan konsumen yang rasional. Kedua adalah basic brand yang bertujuan untuk mewujudkan penjualan dalam lingkungan yang kompetitif. Basic brand adalah dimana atribut-atribut yang mampu mengajak atau menstimuli konsumen pertama kali untuk memilih produk pertama kali. Tjiptono (2005) lebih lanjut memberikan contoh basic brand bahwa produk harus dikemas dengan rapi dan menarik. Ketiga adalah augmented brand yang bertujuan untuk memperluas merek dalam meningkatkan nilainya. Keempat adalah potential brand yaitu menambahkan berbagai atribut tambahan yang berperan dalam membentuk preferensi dan loyalitas pelanggan.

26 Penelitian Terdahulu Rangga Tri Novriadi (2004), mengangkat topik tentang Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Telepon Selular. Penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis faktor dengan memberikan gambaran terhadap proses pengambilan keputusan konsumen terhadap pembelian telpon selular. Berdasarkan hasil analisis, seluruh konsumen telepon selular melakukan lima tahapan proses pengambilan keputusan pembelian dan sebagian besar konsumen memutuskan membeli telepon selular dikarenakan adanya kebutuhan alat komunikasi mobile. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian telepon selular terdiri dari 10 variabel dimana hubungan antara variabel tersebut membentuk 5 faktor. Yusi Yolanda Bhakti (2009), mengangkat topik tentang Analisis Diskriminan dalam Klasifikasi Pola Pengembalian Kredit Sektor Pertanian (Studi Kasus PT. Bank XYZ). Penelitian ini dilakukan dengan analisis diskriminan untuk memperoleh lima fungsi pembeda dari setiap hubungan variabel system kelayakan kredit dan untuk memperoleh kolektibilitas kredit berdasarkan model diskriminan. Berdasarkan hasil analisis, ketepatan perkiraan seluruh debitur sebesar 80.4 persen yang artinya analisis diskriminan sudah dapat mengklasifikasikan pola pengembalian debitur secara akurat.

27 17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Masyarakat kita saat ini telah terjadi perubahan atau pergeseran gaya hidup yang mendorong mereka cenderung memilih hal-hal yang praktis dan tidak menyulitkan. Hal ini juga terjadi dalam perkembangan produk teknologi gadget di negara kita. Komputer adalah salah satu perkembangan teknologi saat ini yang berkembang pesat. Tetapi komputer tidak berkembang disitu saja, karena sesuai dengan perkembangan jaman banyak industri yang mengembangkan komputer ini menjadi lebih mudah digunakan oleh pengguna. Industri teknologi ini menciptakan sebuah komputer portabel atau disebut laptop. Industri yang telah berhasil menciptakan laptop mengembangkan teknologinya menjadi lebih baik lagi. Sehingga pada saat ini laptop juga sudah mengalami perkembangan yang sangat cepat pula. Laptop banyak mengambil hati para penggunanya karena teknologi ini sesuai dengan harapan banyak masyarakat di jaman sekarang. Banyaknya jumlah merek, jenis (type) dan bentuk dari produk laptop yang ditawarkan produsen untuk dapat mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian atas produk laptop tersebut, dapat menunjukkan tingginya persaingan yang terjadi dalam industri ini, oleh karena itu untuk mengahadapi tingginya persaingan ini dan untuk meraih pasar, maka para pemasar harus mengetahui secara mendalam mengenai perilaku konsumen yang akan menjadi sasarannya. Pengetahuan tentang perilaku konsumen tersebut meliputi proses dalam pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dan variabel-variabel yang mendorong dalam pembelian produk laptop. Teori dalam menganalisis perilaku konsumen yang menjadi bahan rujukan dalam penelitian ini adalah teori perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Kotler, Proses pengambilan keputusan pembelian umumnya melalui lima tahapan, yaitu: (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian dan (5) evaluasi pasca pembelian. Sedangkan variabel-variabel yang mendorong perilaku mahasiswa dalam pembelian produk laptop terdiri dari empat faktor, yaitu: (1) faktor budaya, (2) faktor sosial, (3) faktor pribadi dan (4) faktor psikologis.

28 18 Secara ringkas, penelitian ini melakukan dua tahap analisis. Analisis pertama adalah menganalisis proses keputusan yang dilakukan oleh konsumen dengan menggunakan analisis deskriptif melalui tabulasi sederhana, dimana data-data yang diperoleh dari jawaban responden ditransformasikan kedalam suatu bentuk yang mudah untuk dimengerti dan diterjemahkan. Analisis ini meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian nyata dan evaluasi pasca pembelian. Analisis kedua yaitu menganalisis variabelvariabel yang mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian dengan menggunakan analisis diskriminan. Variabel-variabel tersebut terdiri dari manfaat laptop, kemudahan memperoleh laptop, harga laptop, merek laptop, ukuran laptop, type laptop, spesifikasi, warna laptop, wiraniaga, pendapatan, iklan, penghasilan orang tua, kepraktisan, pengaruh keluarga, pengaruh teman dan pengaruh orangtua. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Bagan Aliran Kerangka Pemikiran Konseptual dalam Gambar Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berlokasi di Dramaga, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), hal ini dikarenakan mahasiswa Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu lokasi konsumen yang potensial dilihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang memiliki laptop. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2010.

29 19 Laptop sebagai produk teknologi gadget Tingkat persaingan pasar yang cukup ketat Kebutuhan akan pengetahuan perilaku konsumen terhadap laptop Proses keputusan pembelian laptop: 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen laptop: 1. Faktor Kebudayaan 2. Faktor Sosial 3. Faktor Pribadi 4. Faktor Psikologis. Analisis Deskriptif Analisis Diskriminan Analisis proses keputusan pembelian Analisis variabel-variabel yang mendorong pembelian laptop 3.3. Metode Pemilihan Sampel Perilaku konsumen terhadap produk laptop Gambar 3. Kerangka Pemikiran Konseptual Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan dalam pengambilan contoh ini adalah metode quota sampling. Quota sampling berupaya untuk memperoleh sampel representative dengan biaya yang relatif rendah. Kelebihan quota sampling adalah biaya yang lebih rendah dan kemudahan yang lebih besar bagi pewawancara dalam memilih elemen untuk setiap kuota. Pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Slovin, dengan rumus: jumlah responden yang diambil

30 20 n= Keterangan: n: Jumlah Sampel....(1) N: Jumlah Populasi e: Nilai Kritis (Batas ketelitian karena kesalahan pengambilan populasi yang ditetapkan 10%) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari AJMP IPB Dramaga Bogor, jumlah mahasiswa aktif di IPB Dramaga Bogor berjumlah orang (N) yaitu tertera pada Lampiran 2. Dengan nilai e sebesar 10%, diperoleh nilai: n = ( %)² = Uji Validitas Tingkat Kepentingan Validitas menurut Husein Umar (2002), dapat diartikan sebagai suatu alat ukur yang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Teknik yang dipakai untuk menguji validitas ini digunakan rumus teknik korelasi product moment pearson, sebagai berikut: ( ) ( ) r =... (2) ( ( ) )( ( ) ) Keterangan: r = korelasi antara x dan y N = jumlah responden x = skor masing-masing pertanyaan y = skor total Nilai akan sahih jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel dan semakin valid jika mendekati 1,00. Nilai r harus lebih besar dari 0,05 dibandingkan dengan skor total (Lampiran 3). Variabel manfaat, kemudahan memperoleh, harga laptop, merek laptop, ukuran laptop, type, spesifikasi, warna laptop, wiraniaga, pendapatan, iklan, penghasilan orangtua, kepraktisan, pengaruh keluarga, pengaruh teman, dan pengaruh orangtua memperoleh nilai korelasi kurang dari 0,05 atau r hitung lebih besar dari r tabel yang artinya nilai tersebut valid.

31 Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan Reliabilitas menurut Husein Umar (2002) merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Cronbach, yaitu teknik untuk menghitung indeks reliabilitas dengan dengan menggunakan koefisien alpha ( ). Teknik ini mencari reliabilitas yang skornya bukan 0-1 melainkan rentang antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau atau berbentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7, jika kuesioner telah dinyatakan sah, maka reliabilitas kuesioner tersebut diuji keandalannya. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: r 11 k Σσ b 2 σ t 2 r k k t 2 b. (3) = Keandalan instrumen = Banyak butir pertanyaan = Jumlah ragam butir = Ragam total Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai α sebesar 0,968 dengan responden sebanyak 100 orang Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer akan diperoleh melalui pengisian kuesioner, yang dilakukan dengan mewawancarai secara langsung responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, pertama bagian terbuka tentang karakteristik responden, kedua adalah gabungan dari pertanyaan tertutup dan terbuka tentang perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian laptop, dan ketiga merupakan bagian pertanyaan tertutup tentang variabel-variabel yang mendorong responden dalam pembelian laptop. Data sekunder akan diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian, seperti buku-buku, artikel dari koran, majalah maupun internet,

32 22 disamping itu data dari lembaga-lembaga lain yang menunjang topik penelitian juga dapat dijadikan sumber data sekunder Analisis Pengolahan Data Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen, mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hingga tahap pascapembelian. Proses pengambilan keputusan diperoleh melalui kuesioner. Data-data tersebut dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Data yang telah dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban tersebut dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Presentase tersebut merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah yang diteliti. Dapat dirumuskan sebagai berikut : P = x 100%...(4) Keterangan: P = Presentase responden yang memilih kategori tertentu Fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu fi = Total jawaban Analisis Diskriminan Analisis diskriminan adalah sebuah teknik untuk menganalisis data ketika kriterion atau variabel dependen bersifat katagoris dan prediktor atau variabel independen bersifat interval atau rasio (Malhotra, 2005). Penelitian ini menggunakan metode analisis diskriminan metode linier, dimana variabel independen dimasukkan ke dalam model berdasarkan kemampuan variabel independen tersebut dalam melakukan diskriminan antar grup. Metode ini cocok digunakan jika banyak variabel independen yang dilibatkan dan peneliti ingin menyederhanakan model dengan memilih variabel independen terbaik untuk dimasukkan kedalam model (Malhotra, 2005). Model analisis diskriminan dengan kombinasi analisis linear adalah sebagai berikut (Hair et.al., 1998) : Zk = a + W1X1k + W2X2k WnXnk... (5)

33 23 Keterangan: Zk : Skor Diskriminan a : Intersep X : Variabel Independen W : Bobot Diskriminan Skala Pengukuran Teknik skala pengukuran adalah teknik yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti sedangkan tujuan teknik skala pengukuran adalah untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur agar tidak terjadi kesalahan dalam menetukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Teknik skala pengukuran ada empat yaitu: (1) skala nominal; (2) skala ordinal; (3) skala interval; (4) skala rasio (Rangkuti, 1997). Penelitian ini skala yang digunakan adalah dengan menggunakan skala likert (ordinal) dan skala interval. Skala likert yang digunakan yaitu 1,2, 3, 4 dan 5, tergantung dari variabel masing-masing. Skala likert adalah ukuran gabungan yang didasarkan pada struktur intensitas pertanyaan-pertanyaan. Skala interval adalah tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori dan kategori lain dalam satu variabel. Dengan demikian, skala likert sebenernya bukan skala, melainkan suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor pada indeks. Menurut Joreskog (2002), variabel ordinal tidak memiliki keaslian suatu unit pengukuran. Mean, variasi, dan kovarian dari variabel ordinal tidak memiliki arti. Variabel ordinal bukanlah suatu variabel yang kontinyu dan tidak seharusnya dipkai dalam penelitian. Oleh karena itu, variabel ordinal perlu dikonversi menjadi variabel interval sehingga dapat diketahui jaraknya (Hays dalam Waryanto).

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat. Setiap tahun banyak produk-produk inovasi terbaru yang muncul di pasaran, tak terkecuali laptop. Laptop

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Menurut Kotler (1999:4), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan inginkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang peremajaan es krim Wall s Magnum, merubah konsep menjadi blow me away dengan pengalaman yang kompleks dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009:213) Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP BERDASARKAN GENDER PADA MAHASISWA STRATA 1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP BERDASARKAN GENDER PADA MAHASISWA STRATA 1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP BERDASARKAN GENDER PADA MAHASISWA STRATA 1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh AFIFUDIN FERDIANSYAH H24062608 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen. Menurut Setiadi (2008:415) berpendapat bahwa pengambilan keputusan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen. Menurut Setiadi (2008:415) berpendapat bahwa pengambilan keputusan BAB II LANDASAN TEORI A. Uraian Teori 1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Setiadi (2008:415) berpendapat bahwa pengambilan keputusan konsumen, adalah proses pengintergasian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Memahami keinginan konsumen dan mempelajari perilaku konsumen sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana perilaku

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN 28 III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

Bab 3. Model Perilaku Konsumen

Bab 3. Model Perilaku Konsumen Bab 3 Model Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian Lokasi penelitian adalah kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terletak di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Terdapat Sembilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Faktor pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Seseorang membeli barang dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Produk Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam era teknologi seperti sekarang persaingan antar produsen penyedia jasa layanan internet seperti mobile broadband sangatlah ketat. Penelitian ini

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran. Pemasaran yang diberikan sering berbeda antara ahliyang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan penjualan. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan penyaluran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Yang Melandasi Permasalahan Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu landasan teori yang bersifat ilmiah. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek Menurut American Marketing Association merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek merupakan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pemasaran Menurut Philip Kotler (2000), pemasaran adalah proses perencanaan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang,

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Konsumen Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat konsumen akan semakin terbuka dalam menerima segala informasi. Dalam proses memperoleh informasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya keinginan pelanggan terhadap suatu produk berupa barang atau jasa, terutama pada era globalisasi ini dimana semakin berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan/daya penggerak. Yang berarti adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kampus Sarolangun Universitas Jambi) DAHMIRI Staf Pengajar Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Keputusan pembelian Kotler (2008) mengatakan keputusan pembelian merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di pasar yang serba kompetitif seperti sekarang ini, merek mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran di masa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan industri pariwisata di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dengan semakin banyaknya alternatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 21 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Konsumen secara sederhana dapat didefinisikan sebagai individu yang membeli atau menggunakan barang atau jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inovasi Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LANDASAN BERFIKIR Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan konsumen semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus menempatkan kepuasan sebagai tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Green marketing Green marketing (pemasaran hijau) sebagai salah satu usaha strategis dalam menciptakan suatu bisnis yang berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di dunia saat ini khususnya di Indonesia telah masuk dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

Lebih terperinci

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen MODUL PERKULIAHAN Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 14 Abstract Membahas proses dalam pengambilan keputusan pembelian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu alat komunikasi yang mempunyai peran vital dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk saat ini merupakan sebuah dampak dari semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia. Dengan dasar tersebut, maka setiap perusahaan harus memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup masyarakat yang sudah semakin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Membeli 1. Pengertian Perilaku Membeli Perilaku adalah semua respon (reaksi, tanggapan, jawaban; balasan) yang dilakukan oleh suatu organisme (Chaplin, 1999). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Definisi Pemasaran Banyak orang beranggapan bahwa pemasaran adalah sebuah kegiatan menjual atau mengiklankan suatu produk. Pada sebagian besar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3. 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dari lima bauran promosi, yaitu promosi penjualan, penjualan pribadi (personal selling), iklan (advertising), hubungan masyarakat (public relation),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar gagasan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Saat ini diprediksi lebih dari 1 miliar lebih unit ponsel yang beredar secara global. Dari angka itu jumlah pemakai Nokia menguasai 36,4% market share ponsel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG Dessy Amelia Fristiana Abstract Beragam faktor dapat mempengaruhi konsumen dalam mempercayakan tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Produk Kualitas produk adalah kesesuaian dengan persyaratan dan kecocokan untuk pemakaian atau sesuatu yang bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri mobil untuk dapat berkembang cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu sarana transportasi bagi

Lebih terperinci

BAB II TELAAH TEORITIS. Dalam telaah teoritis, dibahas landasan teori dan penelitian terdahulu

BAB II TELAAH TEORITIS. Dalam telaah teoritis, dibahas landasan teori dan penelitian terdahulu BAB II TELAAH TEORITIS Dalam telaah teoritis, dibahas landasan teori dan penelitian terdahulu sebagai acuan dasar teori dan analisis. Dalam bab ini dikemukakan konsepkonsep tentang citra merek, gaya hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti semakin banyaknya jenis kosmetik diproduksi dalam negeri maupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk studi, digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. (Churchill dan Lacobucci005, p74) Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi berkembang di segala aspek kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi berkembang di segala aspek kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju ini dampak perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi semakin canggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan makanan sebagai kebutuhan

Lebih terperinci