ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA CLUSTER OPENMOSIX DENGAN PVM (PARALLEL VIRTUAL MACHINE)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA CLUSTER OPENMOSIX DENGAN PVM (PARALLEL VIRTUAL MACHINE)"

Transkripsi

1 Vol 2, No 3 Juni 2012 ISSN ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA CLUSTER OPENMOSIX DENGAN PVM (PARALLEL VIRTUAL MACHINE) Koko Joni 1), Taufik Hidayat 2) 1 Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal, Bangkalan, Madura, kojoex@yahoo.com, 2 thyspir@gmail.com ABSTRAK Komputasi paralel merupakan teknologi yang berkembang pesat saat ini, dengan komputasi paralel proses komputasi bisa menjadi sangat cepat dan efisien. openmosix dan PVM merupakan salah satu software yang dapat melakukan komputasi paralel dengan model cluster komputer. openmosix merupakan jenis cluster load balancing, dimana sebuah cluster dapat memindah beban kerjanya secara otomatis sehingga memudahkan bagi pemakainya. PVM merupakan salah satu jenis komputasi paralel dan merupakan jenis cluster High Performance Computing (HPC), dimana jenis ini menggabungkan antara jenis load balancing dan fail over. Untuk menunjukkan kemampuan dari sistem, cluster ini di tes dengan beberapa komputer untuk merender sebuah gambar menggunakan software POV-Ray. Dari tes menunjukkan bahwa PVM bekerja lebih cepat daripada openmosix di dalam merender sebuah gambar. Kata kunci : cluster, openmosix, PVM ABSTRACT Parallel computing is a rapidly developing technology today, with parallel computing computing process can be very fast and efficient. openmosix and PVM is a software that can do parallel computing using cluster computer model. openmosix is a kind of load balancing cluster, where a cluster can move workloads automatically and make it simple for users. PVM is one type of parallel computing and type of High Performance Computing (HPC), which this type combines between of load balancing and fail over. To demonstrate the capabilities of the system, this cluster tested with multiple computers to render an image using POV-Ray software. From the tests show that the PVM work faster than openmosix when renders an image. Keywords : Cluster, openmosix, PVM 372

2 Vol 2, No 3 Juni 2012 PENDAHULUAN Komputasi paralel merupakan salah satu teknologi paling menarik sejak ditemukan alat elektronik pada tahun 1940-an. Terobosan dalam pemrosesan paralel selalu berkembang dan mendapatkan tempat disamping teknologiteknologi lainnya sejak Era Kebangkitan (1950- an), Era Mainframe (1960-an), Era Minis(1970- an), Era PC(1960-an), dan Era Komputer Paralel (1990-an). Dengan berbagai pengaruh atas perkembangan teknologi lainnya, dan bagaimana teknologi ini mengubah persepsi terhadap komputer, dapat dimengerti betapa pentingnya komputasi paralel itu. Inti dari komputasi paralel yaitu hardware, software, dan aplikasinya. Pemrosesan paralel merupakan suatu pemrosesan informasi yang lebih mendekatkan pada manipulasi rata- rata dari elemen data terhadap satu atau lebih penyelesaian proses dari suatu masalah. Oleh karena itu komputasi paralel dapat diartikan bahwa komputer dengan banyak prosessor yang mampu untuk melakukan pemrosesan paralel. Teknologi cluster ini dibutuhkan untuk mengikat beberapa server agar menjadi suatu sistem tunggal sumber daya komputasi yang melakukan pekerjaan besar. Dari sisi pengguna, ia tidak merasa bahwa pekerjaan yang ia berikan telah dibagi ke mesin fisik berbeda. Secara mendasar ada tiga macam cluster [1]: 1. Fail over Cluster terdiri dari 2 atau lebih jaringan komputer yang terkoneksi dengan masing- masing heartbeat antara 2 host. Koneksi heartbeat antara 2 mesin digunakan untuk memonitor semua service yang masih digunakan. Apabila salah satu mesin mengalami down maka mesin lainnya mengambil alih kerja. 2. Dengan load balancing cluster, konsepnya adalah saat ada request pada web server datang maka cluster akan mengecek di mesin mana yang paling tidak sibuk maka request akan diberikan pada mesin tersebut. Sebenarnya banyak waktu dari load balancing cluster adalah Fail over clustering dengan extra fungsional load balancing dan sering dengan banyak node (PC). 3. Variasi terakhir dari clustering adalah High Performance Computing Cluster: Mesin telah di konfigurasi secara spesial untuk data center melayani permintaan dengan performa yang extream yang di butuhkan. Beowulf telah dikembangkan untuk fasilitas riset untuk meningkatkan kecepatan. Jenis ini mempunyai beberapa feature dari load balancing. Nantinya mereka akan menyebar proses yang berbeda pada banyak mesin untuk meningkatkan performa. Tapi inti dari situasi ini proses mengalami paralel dan rutin yang dapat berjalan sendiri dalam menyeimbangkan beban kerja tanpa menunggu proses tersebut diselesaikan oleh mesin lainnya. Jenis Cluster Pc openmosix openmosix adalah suatu ekstension pada kernel linux untuk membentuk Single System Image (SSI) clustering. Ekstension pada kernel ini membuat sejumlah jaringan yang terdiri dari PC biasa menjadi semacam super computer bagi aplikasi linux. SSI adalah clustering yang menggabungkan beberapa node (PC dan sebagainya) menjadi satu kesatuan, sehingga dari perhitungan luar terlihat sebagai satu satuan komputasi. Satu kesatuan yang dimaksud di sini adalah kesatuan unit CPU, kesatuan memori, serta kesatuan media penyimpan (storage). Ada dua cara untuk membentuk satu kesatuan ini. 1. Middleware. Secara umum, ini meliputi semua komponen/library yang menjadi perantara antara program yang berjalan di user space dengan kernel. Contohnya adalah sistem batch scheduler seperti Condor atau Maui Scheduler atau Enfuzion. Library PVM dan MPI (misalnya MPICH) bisa juga dimasukkan dalam kategori Middleware, karena mereka sebenarnya juga menjadi perantara antara program paralel yang ditulis dengan OS. 2. Modifikasi kernel (kernel extension) Secara umum, ini meliputi semua tambahan kernel OS yang membuat OS tersebut menjadi sistem cluster, termasuk yang bertipe SSI. IBM Sysplex, Compaq Tru Custer, VAX Cluster adalah contoh-contoh SSI yang bersifat komersial. Sedangkan MOSIX dan OpenMOSIX adalah contoh yang bersifat GPL. openmosix melakukan patch pada kernel linux yang akan menghasilkan platform clustering SSI yang reliabel, cepat, dan berbiaya rendah. 373

3 Koko Joni dkk, Analisis Perbandingan... Dengan fitur Auto Discovery, suatu node baru bisa ditambahkan selama cluster berjalan dan cluster akan secara otomatis mulai mempergunakan sumber daya baru tersebut. Program aplikasi tidak perlu dibuat secara khusus untuk memakai openmosix. Karena semua ekstension dan openmosix berada di dalam kernel, setiap aplikasi linux akan secara otomatis dan transparan mengambil keuntungan dan konsep komputasi terdistribusi openmosix. Cluster tersebut akan berperilaku seolah-olah Symmetric Multi-Processor (SMP), yang bisa dibentuk node. Suatu SMP adalah komputer berkinerja tinggi dengan banyak processor dan memori yang berharga mahal. Dengan openmosix, bisa dibentuk PC biasa yang kekuatan komputasinya dapat bersaing SMP sebenarnya. Paraller Virtual Machine Parallel Virtual Machine (PVM) adalah seperangkat alat lunak yang memungkinkan seluruh komputer yang heterogen terlihat seperti satu sistem computer paralel dan dapat digunakan sebagai sebuah sumber daya komputasi yag saling terhubung. Komputer tersebut bisa berupa workstation, multiprocessor, specialized graphic engine sampai dengan vektor superkomputer yang dihubungkan dengan jaringan yang bermacammacam seperti ethernet, FDDI, dan sebagainya. PVM memungkinkan eksekusi program pada setiap mesin dapat dikendalikan oleh user dan menjadi lingkungan komputasi yang kuat. Istilah virtual machine mengacu pada konfigurasi komputer dengan memori tersebar ini, sedangkan istilah host ditujukan untuk komputer yang merupakan anggota dari virtual machine. Dalam suatu jaringan, beberapa pengguna dapat sekaligus membuat lebih dari satu konfigurasi virtual machine yang dapat mengeksekusi lebih dari satu aplikasi PVM secara simultan. Host dapat terdiri dari komputer yang berbeda- beda dan terpisah lokasinya secara fisik [2]. Untuk komputasi dalam PVM yang analog dengan proses pada UNIX disebut task. PVM menyediakan fungsi untuk menjalankan task pada virtual machine dan memungkinkan task untuk melakukan komunikasi dan sinkronisasi dengan task lainnya. Seluruh task yang ada dalam PVM diidentifikasikan dengan nomor task (task identifier) berupa bilangan bulat. Suatu task dapat tergabung dalam satu atau beberapa grup sekaligus. Anggota grup ini dapat berubah- ubah secara dinamis selam komputasi berlangsung. Setiap task dalam PVM dapat berkomunikasi dengan task lainnya melalui pertukaran pesan (message passing). Ukuran dan jumlah message yang dikirim hanya dibatasi oleh memori fisik yang otomatis akan membatasi ukuran buffer (penyangga). Persistence Of Vision Raytracer (POV-Ray) [3] POV-Ray kependekan dari Persistence of Vision Raytracer. POV-Ray merupakan sebuah software untuk membuat grafis komputer dengan kualitas yang sangat tinggi. POV-Ray berlisensi freeware, yang berarti setiap orang bisa menggunakannya, dan memperbanyaknya tanpa biaya sedikitpun. Yang membuat POV-Ray berbeda dari yang lainnya adalah POV-Ray memiliki kekuatan dan kestabilan untuk memuaskan para pengguna yang sangat kompeten dan berpengalaman, meskipun tidak terlalu sulit bagi para pengguna biasa. Tentu saja faktor terpenting adalah kualitas gambar, dan sesungguhnya POV-Ray memiliki hal tersebut. Menurut para pengembang, mereka melihat gambar yang mereka render menggunakan POV-Ray, yang menurut dugaan pertama mereka merupakan fotografi, sangat realistik. Perlu diketahui bahwa foto-realisme merupakan keahlian tingkat tinggi, yang memerlukan banyak latihan untuk menguasainya. Untuk menulis dan memodifikasi scene POV-Ray, pengguna hanya mengedit file teks sesungguhnya yang berisikan perintah - perintah. Pengguna baru mungkin terkejut untuk mempelajarinya, dimana mungkin kedengarannya primitif, hal ini merupakan salah satu fakta yang menunjukkan POV-Ray memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang sangat tinggi. PVMPov PVMPOV adalah gabungan dari PVM dan POV-Ray. PVM adalah message passing system yang dapat membuat jaringan computer menjadi komputer single distributed memory parallel. Jaringan komputer berdasarkan pada Parallel Virtual Machine dan POV-Ray adalah 3-dimensional ray tracing engine. Kita mendapatkan informasi dengan memberikan dan mensimulasi dengan memberi interaksi cahaya pada objek yang telah didefinisikan dengan membuat gambar 3 dimensi dan 374

4 Vol 2, No 3 Juni 2012 animasi yang kita sebut dengan rendering proses. PVMPOV mempunyai kemampuan mendistribusikan proses rendering pada berbagai system yang berbeda. Parallel execution hanya aktif jika kita memberikan tkita opsi +N pada PVMPOV atau X-PVMPOV saja [4]. Sebaliknya, PVMPOV bereaksi seperti POV-Ray yang berjalan pada mesin lokal. Dengan menggunakan model PVM, yaitu satu master node dengan banyak slave task. PovMosix POVmosix merupakan gabungan antara POV-Ray dan openmosix untuk merender citra 3D. Dimana nantinya akan merender citra dan membaginya menjadi beberapa bagian beban kerja, rendering satu beban kerja merupakan bagian dari seluruh image. Oleh karena itu kita boleh mengkonfigurasi beberapa jumlah beban kerja. Program ini dibuat dengan QT oleh Alessandro Bonfanti sehingga dalam website povmosix.sourceforge.net[5], POVmosix = (Povray + openmosix) ^ (qt * kde). POVmosix lebih user friendly karena menggunakan GUI (Graphic User Interface) sehingga user dengan mudah mengatur proses pembagian beban kerja ke setiap node. METODE Proses Clustering Sistem dibangun menggunakan software PVM sebagai pemrograman paralel serta cluster openmosix sebagai load balancing. Nantinya akan dibangun menggunakan beberapa PC. Untuk membandingkan antara kedua software tersebut maka akan menggunakan POV-Ray atau pemrograman bahasa C. Konfigurasi computer seperti gambar di bawah dimana ada 5 node yang digunakan dan spesifiakasi computer bias di lihat pada tabel 1. Gambar 1 Konfigurasi cluster PC Spesifikasi computer yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 1. Spesifikasi Komputer CPU Node 1 Pentiu m 4 CPU 2.66 GHz RAM 448 MB VGA Shared Memor y Node 2 Node 3 Node 4 Node 5 Intel(R) Pentium(R ) 4 CPU 2.4 GHz Intel(R) Pentium(R ) 4 CPU 2.4 GHz Intel(R) Pentiu m(r) 4 CPU 2.4 GHz 504 MB 504 MB 504 MB AMD Sempron(tm) Processor bit 448 MB 16 MB 8 MB 8 MB 8 MB 16 MB Untuk proses clustering tersebut kami menggunakan system operasi Linux yaitu RedHat 9, kemudian software clusternya menggunakan openmosix dan PVM yang akan digunakan untuk merender sebuah gambar. HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan yang di lakukan, kami menggunakan gambar 3 dimensi 0ak.pov yang akan di render, kami membandingkan proses waktu yang terjadi antara software cluster openmosix dan PVM. Proses rendering ini membutuhkan waktu yang berbeda antara openmosix dan PVM. Kami juga merubah resolusi gambar untuk mengetahui lebih jauh perbedaan waktu render antara openmosix dan PVM. juga berbeda. Berikut adalah sebagian hasil dari percobaan yang di lakukan 375

5 Koko Joni dkk, Analisis Perbandingan... Gambar 2. Perbandingan waktu render resolusi 640x480 Dari Gambar 2, terlihat bahwa semakin banyak node, waktu yang dibutuhkan untuk proses rendering semakin cepat dan PVM lebih cepat sedikit daripada openmosix, tetapi pada saat node yang dipakai hanya 2 PC waktu yang digunakan untuk merender hampir sama yaitu 25 detik sedangkan waktu normal untuk merender image pada single PC yaitu 43 detik. Gambar 4. Perbandingan waktu render resolusi 1024x768 Pada resolusi lebih tinggi proses rendering membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. Proses render dengan 1 node membutuhkan waktu 102 detik, dengan menggunakan 5 node openmosix membutuhkan waktu sekitar 35 detik dan PVM membututuhkan waktu sekitar 29,1 detik. Berikut adalah hasil gambar proses rendering. Gambar 3. Perbandingan waktu render resolusi 800x600 Dengan mengubah resolusi menjadi 800x600 seperti terlihat pada Gambar 3, terlihat bahwa semakin banyak node, waktu yang dibutuhkan untuk proses rendering semakin cepat dan PVM lebih cepat sedikit daripada openmosix, hampir sama dengan resolusi pada gambar sebelumnya. Menggunakan 5 node, PVM pada resolusi 640x480 membutuhkan waktu lebih cepat 5 detik daripada resolusi 800x600. Proses render dengan 1 PC membutuhkan waktu 68 detik, dengan menggunakan 5 node openmosix membutuhkan waktu 25,21 detik sedang PVM membutuhkan waktu 19,8 detik. Gambar 5. Hasil rendering Kenaikan kecepatan rata-rata waktu proses rendering dari single node ke 5 node (waktu speedup), jika waktunya semakin cepat maka jenis kluster tersebut semakin baik. Speedup terbaik menggunakan openmosix berturut-turut dari 640x480, 800x600, 1024x 768 dengan menggunakan 5 node yaitu 2,5 detik, 2,69 detik, dan 3,07 detik. Menggunakan PVM dengan resolusi berturut-turut daru 640x480, 800x600, 1024x768 dengan 5 node yaitu 2,87 detik, 3,43 detik, dan 3,54 detik. Terlihat bahwa PVM lebih baik untuk merender objek 3D saat node tidak mengalami kejenuhan. Pada proses render 640x480 pixel yang tidak menggunakan sub-job saat kluster jenuh 376

6 Vol 2, No 3 Juni 2012 atau tiap node melakukan aktifitas sehingga membebani PC, maka PVM mengalami masalah sehingga waktu render akan terus meningkat lebih lama. Sedangkan dengan openmosix dengan sub-job (pembagian kerja menjadi 16 bagian untuk di sebarkan) sebanyak 16 task menunjukkan performa terbaiknya. Saat menggunakan 5 node openmosix membutuhkan waktu 45,28 detik sedang PVm 109 detik. Untuk resolusi 800x600 PVM mengalami proses yang lama pada node ke 4, yaitu 176,8 detik sedang dengan openmosix hanya 111,4 detik. Saat proses render menggunakan resolusi 1024x768 pixel openmosix melakukan proses render menggunakan 3 node ternyata lebih cepat dari PVM. Tetapi pada saat proses render dengan 4 node maka PVM mebututuhkan 152,8 detik sedang openmosix 115,8 detik. Di resolui ini proses render dengan 4 node lebih optimal daripada 5 node. KESIMPULAN Komputasi paralel membuat server pada cluster openmosix akan terus bekerja selama server tersebut tidak mengalami titik jenuh (idle) dan baru akan berpindah pada client jika sudah jenuh. Pada PVM, beban kerja akan langsung dibagi secara merata antara master node dan slave node. Waktu yang digunakan cluster openmosix lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan oleh PVM untuk merender suatu citra. PVM dan openmosix sama- sama menggunakan sumber daya CPU untuk melakukan clustering. Jadi besar kecil suatu RAM tidak mempengaruhi kinerja clustering. Render sebuah citra atau gambar lebih baik menggunakan PVM daripada openmosix, karena openmosix menggunakan Distributed Cluster sedangakan untuk PVM menggunakan konsep Parallel Cluster. Penelitian lebih lanjut lebih baik bila digunakan dengan komputer yang lebih banyak dan digunakan untuk merender video. DAFTAR PUSTAKA [1] Utdirartatmo, Firrar, Pemrograman Parallel dengan PVM di LINUX dan WINDOWS, Yogyakarta : ANDI Yogyakarta [2] Utdirartatmo, Firrar, Clustering PC di Linux, Yogyakarta : ANDI Yogyakarta [3] Laksono AD, Mutiara AB, Heruseto Brahmanto, Analisis Perbandingan Antara Cluster OpenMosix dengan MPI Terhadap Aplikasi Rendering POV-Ray, Jurnal KOMMIT, hal , [4] PVMPOV Team, PVMPOV How To, URL : HOWTO, di akses tgl 6 Oktober [5] Bonfanti,Alessandro, POVmosix How To,URL: Ray/povmosix, di akses tgl 6 Oktober

Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi.

Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi. PARALLEL PROCESSING Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi. Komputasi Parallel Salah satu teknik melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi komputer baik hardware maupun software mengalami perkembangan yang begitu cepat. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi kehidupan manusia. Berbagai aplikasi mulai

Lebih terperinci

10. PARALLEL PROCESSING

10. PARALLEL PROCESSING 10. PARALLEL PROCESSING Parallel Processing Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi. Komputasi Parallel Salah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA CLUSTER OPENMOSIX DENGAN MPI TERHADAP APLIKASI RENDERING POV-RAY

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA CLUSTER OPENMOSIX DENGAN MPI TERHADAP APLIKASI RENDERING POV-RAY ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA CLUSTER OPENMOSIX DENGAN MPI TERHADAP APLIKASI RENDERING POV-RAY Anton Dwi Laksono, A.Benny Mutiara MQN,Brahmantyo Heruseto Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok,

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi?

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi? Bab I Pengenalan Sistem Operasi Apa yang dimaksud Sistem Operasi Sistem Mainframe Sistem Desktop Sistem Multiprocessor Sistem Terdistribusi Sistem Tercluster Sistem Real -Time Sistem Handheld 1.1 Apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi komputasi dan penggunaannya sebagai mesin pemroses data kini kian pesat dan sudah sangat banyak digunakan. Bagi kebanyakan user, komputer

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMA SISTEM CLUSTER PADA PROSES DISTRIBUTED RENDERING MENGGUNAKAN OPEN SOURCE SOFTWARE

ANALISIS PERFORMA SISTEM CLUSTER PADA PROSES DISTRIBUTED RENDERING MENGGUNAKAN OPEN SOURCE SOFTWARE Dian Prawira ANALISIS PERFORMA SISTEM CLUSTER PADA PROSES DISTRIBUTED RENDERING MENGGUNAKAN OPEN SOURCE SOFTWARE Dian Prawira Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai komunitas di antaranya akademik, peneliti, bisnis dan industri dihadapkan pada pertambahan kebutuhan komputasi yang semakin besar dan komplek. Kebutuhan

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI. Belajar SO?

SISTEM OPERASI. Belajar SO? SISTEM OPERASI Pendahuluan ruliriki@gmail.com http://blogriki.wordpress.com Belajar SO? Sistem Operasi masih menjadi bagian dari inti kurikulum bidang Ilmu Komputer? Mengapa ''hari gini'' (terpaksa) mempelajari

Lebih terperinci

CLUSTER. Kategori Cluster Computing

CLUSTER. Kategori Cluster Computing CLUSTER Cluster, dalam ilmu komputer dan jaringan komputer adalah sekumpulan komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi serta bekerja secara erat dan terlihat oleh klien jaringan seolah-olah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 LINUX Linux merupakan sebuah sistem operasi yang sangat mirip dengan sistem operasi UNIX, karena memang tujuan utama rancangan dari proyek Linux adalah UNIX compatible. Sejarah

Lebih terperinci

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Irwan@staff.uksw.edu ABSTRACT Linux Virtual Server

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi yang semakin maju ini, banyak komunitas seperti di bidang kedokteran, penelitian, bisnis maupun akademik yang membutuhkan komputasi yang cepat guna

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Operasi

Pengantar Sistem Operasi 1 Pengantar Sistem Operasi Apa itu Sistem Operasi? Perangkat lunak yang bertindak sebagai perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras 2 Sasaran Sistem Operasi Menjalankan program-program dari

Lebih terperinci

VIRTUAL PARALLEL ENVIRONMENT USING PVM CASE STUDY BUBBLE SORT ALGORITHM

VIRTUAL PARALLEL ENVIRONMENT USING PVM CASE STUDY BUBBLE SORT ALGORITHM VIRTUAL PARALLEL ENVIRONMENT USING PVM CASE STUDY BUBBLE SORT ALGORITHM Iwan Pratama Program Studi Teknik Informatika, Unika Soegijapranata Semarang Ignatius.iwan93@gmail.com Abstract Parallel computing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada saat ini perkembangan teknologi komputer sudah semakin canggih dimana prosesor untuk satu unit komputer sudah semakin cepat dan jumlah Random Access Memory (RAM)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang VoIP (voice over internet protokol) adalah teknologi yang mampu melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer informasi real time

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI ISG2B3. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University

SISTEM OPERASI ISG2B3. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University SISTEM OPERASI ISG2B3 Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University DEFINISI SISTEM OPERASI Sistem operasi adalah program yang memanage hardware Sistem operasi

Lebih terperinci

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL Dwi Nuriba Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Perkembangan teknologi Web menyebabkan server-server yang menyediakan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai clustering dengan skema load balancing pada web server sudah banyak ditemukan. Salah satu pembahasan yang pernah dilakukan adalah Perancangan

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Teknologi Informasi

Sistem Operasi. Teknologi Informasi Sistem Operasi Teknologi Informasi Pembahasan Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer. Tujuan Sistem Operasi. Sejarah perkembangan Sistem Operasi. Proses Booting Komputer BIOS

Lebih terperinci

1. Setelah kita merakit PC, maka agar hardware dapat berfungsi dan fungsi komputer dapat dijalankan, maka kita harus menginstal... a. BIOS d.

1. Setelah kita merakit PC, maka agar hardware dapat berfungsi dan fungsi komputer dapat dijalankan, maka kita harus menginstal... a. BIOS d. 1. Setelah kita merakit PC, maka agar hardware dapat berfungsi dan fungsi komputer dapat dijalankan, maka kita harus menginstal... a. BIOS d. Anti virus b. Sistem operasi e. Hardware c. Software 2. Sistem

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMPUTER CLUSTER DENGAN MENGGUNAKAN CLUSTERKNOPPIX MEIDYANA

PERANCANGAN KOMPUTER CLUSTER DENGAN MENGGUNAKAN CLUSTERKNOPPIX MEIDYANA PERANCANGAN KOMPUTER CLUSTER DENGAN MENGGUNAKAN CLUSTERKNOPPIX MEIDYANA 41508110176 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2011 PERANCANGAN KOMPUTER CLUSTER

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA CLUSTER LINUX DENGAN PUSTAKA MPICH TERHADAP PERKALIAN MATRIKS

ANALISA KINERJA CLUSTER LINUX DENGAN PUSTAKA MPICH TERHADAP PERKALIAN MATRIKS ANALISA KINERJA CLUSTER LINUX DENGAN PUSTAKA MPICH TERHADAP PERKALIAN MATRIKS Fani Fatullah, A.Benny Mutiara MQN,Chandra Yulianto Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok, 16424 e-mail : amutiara@staff.gunadarma.ac.id,chandra@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputasi berkinerja tinggi (high performance computing) dapat dikaitkan dengan sebuah metode untuk meningkatkan kinerja dari sebuah aplikasi. Hal ini meliputi pembagian

Lebih terperinci

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI 4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI APAKAH SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI? Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI GPU Computing

BAB II DASAR TEORI GPU Computing BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi tentang dasar teori dari setiap metode computing yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain tentang GPU Computing menggunakan CUDA, CPU Computing, Cluster

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan banyaknya pelayanan data yang dapat dilakukan melalui media internet maupun intranet, misalnya

Lebih terperinci

PAPER MULTIPROCESSOR

PAPER MULTIPROCESSOR PAPER MULTIPROCESSOR ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Dosen : Drs. Eko Polosoro, M.Eng, M.M Kelompok: Muhammad Akbar (1111601058) Rano Kurniawan (1111601074) Taufik Tirkaamiasa (1111601082) MAGISTER

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

1. Hardware terdistribusi. 2. Program terdistribusi. Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : Kelas : 5.C

1. Hardware terdistribusi. 2. Program terdistribusi. Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : Kelas : 5.C Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : 0805021099 Kelas : 5.C 1. Hardware terdistribusi Hardware terdistribusi adalah hardware yang pemakaiannya bisa dipakai bersamasama (sharing) yang dihubungkan oleh

Lebih terperinci

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan pada Webserver Lokal Andika Janu Pradana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang andika.news@yahoo.com ABSTRACT Dispatcher

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Untuk merancang sistem ini diperlukan 3 buah web server dan 1 buah server untuk load balance. Server-server ini berada pada jaringan lokal

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013 ANALISA KINERJA PARALLEL COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN HUKUM AMDAHL BERBASISKAN LINUX Yudhi Arta 1 ABSTRACT Parallel Computing is the unification of multiple computers or servers into a single

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA).

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA). 1.2. Latar Belakang Banyak Central Processing Unit

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA KOMPUTASI DISTRIBUTED SHARED MEMORY PADA SISTEM CLUSTER KOMPUTER PERSONAL

ANALISIS UNJUK KERJA KOMPUTASI DISTRIBUTED SHARED MEMORY PADA SISTEM CLUSTER KOMPUTER PERSONAL JETri, Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 25-44, ISSN 1412-0372 ANALISIS UNJUK KERJA KOMPUTASI DISTRIBUTED SHARED MEMORY PADA SISTEM CLUSTER KOMPUTER PERSONAL Ferrianto Gozali & Dimas Lagusto* Dosen

Lebih terperinci

Bab 1. Pengenalan Sistem Operasi POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 1.1 APAKAH SISTEM OPERASI? Pengertian Sistem Operasi Perkembangan Sistem Operasi

Bab 1. Pengenalan Sistem Operasi POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 1.1 APAKAH SISTEM OPERASI? Pengertian Sistem Operasi Perkembangan Sistem Operasi Bab 1 Pengenalan Sistem Operasi POKOK BAHASAN: Pengertian Sistem Operasi Perkembangan Sistem Operasi TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami definisi,

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 33 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang arsitektur cluster virtual, pengujian sistem dan analisa perbandingan request time, request error, connection rate, throughput dan kinerja hardware.

Lebih terperinci

Perancangan Control Panel untuk Cluster OpenMosix

Perancangan Control Panel untuk Cluster OpenMosix Perancangan Control Panel untuk Cluster OpenMosix Rachman inggih Jatmiko. Benny Mutiara Q. N. bstrak Openmosix ebagai cluster yang berjalan pada level kernel dapat megalihkan pekerjaan apa saja dan kapan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Tujuan. Pengertian Sistem Operasi. Sistem Mainframe. Pengertian Sistem Operasi Perkembangan Sistem Operasi

Pokok Bahasan. Tujuan. Pengertian Sistem Operasi. Sistem Mainframe. Pengertian Sistem Operasi Perkembangan Sistem Operasi Pokok Bahasan Pengertian Sistem Operasi Perkembangan Sistem Operasi Tujuan Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami definisi, maksud dan tujuan sistem operasi Memahami

Lebih terperinci

Definisi Sistem Operasi

Definisi Sistem Operasi TIU & TIK Tujuan Instruksional Umum : Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami pentingnya peran sistem operasi dalam menjaga keberlangsungan sistem komputer. Tujuan Instruksional Khusus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Operasi

Pengantar Sistem Operasi Pengantar Sistem Operasi Definisi Sistem operasi adalah perangkat lunak komputer yang mengatur dan mengendalikan operasi dasar sistem komputer program yang bertindak sebagai perantara antara user dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DISKLESS BERBASIS LINUX TERMINAL SERVER PROJECT PADA SISTEM OPERASI UBUNTU 8.04

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DISKLESS BERBASIS LINUX TERMINAL SERVER PROJECT PADA SISTEM OPERASI UBUNTU 8.04 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2010 PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DISKLESS BERBASIS LINUX TERMINAL SERVER PROJECT PADA SISTEM OPERASI UBUNTU 8.04 Harry Rakhmat H¹, Yudha Purwanto², Indrarini

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

SAHARI. Selasa, 29 September

SAHARI. Selasa, 29 September SAHARI Selasa, 29 September 2015 1 Pengertian Secara harafiah, clustering berarti pengelompokan. Clustering dapat diartikan pengelompokan beberapa buah komputer menjadi satu kesatuan dan mampu memproses

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING UNTUK HIGH THROUGHPUT COMPUTING. Arthur Rumagit

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING UNTUK HIGH THROUGHPUT COMPUTING. Arthur Rumagit IMPLEMENTASI GRID COMPUTING UNTUK HIGH THROUGHPUT COMPUTING Arthur Rumagit Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi Manado, Jl. Kampus Unsrat Bahu, Malalayang, Manado, Sulawesi

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN IB PENGANTAR SISTEM OPERASI

DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN IB PENGANTAR SISTEM OPERASI DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN IB PENGANTAR SISTEM OPERASI 2015 DEFINISI SISTEM OPERASI OS (Operating System) merupakan merupakan program yang mengatur eksekusi program dan bertindak sebagai interface

Lebih terperinci

Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi,

Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi, biasanya setiap sistem dilayani oleh satu mesin server secara fisik. Bila si perusahaan

Lebih terperinci

Implementasi Komputasi Paralel. Mohammad Zarkasi Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono, S.Kom., M.Eng., Ph.D. Ir. FX. Arunanto, M.

Implementasi Komputasi Paralel. Mohammad Zarkasi Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono, S.Kom., M.Eng., Ph.D. Ir. FX. Arunanto, M. Implementasi Komputasi Paralel untuk Enkripsi Citra berbasis AES menggunakan JPPF Mohammad Zarkasi 5109100155 Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono, S.Kom., M.Eng., Ph.D. Ir. FX. Arunanto, M.Sc 1 Latar Belakang

Lebih terperinci

MULTI [latin nouns] : banyak; bermacam-macam MEDIUM [latin] : sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu

MULTI [latin nouns] : banyak; bermacam-macam MEDIUM [latin] : sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu MULTI [latin nouns] : banyak; bermacam-macam MEDIUM [latin] : sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu MEDIUM [American Heritage Electronic Dictionary, 1991] : alat untuk mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas landasan teori dalam pembuatan cluster yang menggunakan openmosix. Pada bab ini juga dijelaskan tentang arsitektur cluster hingga keterbatasannya. 2.1 Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proses komputasi yang dapat dilakukan oleh komputer telah berkembang dengan pesat. Pada awalnya proses komputasi hanya dapat dilakukan secara sekuensial saja. Sebuah

Lebih terperinci

KOMPUTASI PARALEL RENDER OBYEK 3D BERBASIS CLUSTER LAN

KOMPUTASI PARALEL RENDER OBYEK 3D BERBASIS CLUSTER LAN KOMPUTASI PARALEL RENDER OBYEK 3D BERBASIS CLUSTER LAN Anritsu S.Ch. Polii (Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado) Abstract; The background of this research is the length of time required

Lebih terperinci

Sebagai Kordinator, yang memberikan fasilitas sehingga segala aktivitas yang kompleks dapat dikerjakan dalam urutan yang benar.

Sebagai Kordinator, yang memberikan fasilitas sehingga segala aktivitas yang kompleks dapat dikerjakan dalam urutan yang benar. 1. Sistem operasi adalah sekumpulan perintah dasar yang berperan untuk menjalankan dan mengoperasikan computer Fungsi Sistem Operasi : Sebagai Kordinator, yang memberikan fasilitas sehingga segala aktivitas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Agenda. Terminologi Klasifikasi Flynn Komputer MIMD. Time Sharing Kesimpulan

Disusun Oleh: Agenda. Terminologi Klasifikasi Flynn Komputer MIMD. Time Sharing Kesimpulan Multiprocessor - Time Sharing Arsitektur dan Organisasi Komputer Disusun Oleh: Iis Widya Harmoko Ronal Chandra Yoga Prihastomo Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur Agenda Agenda presentasi adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian dari masing masing metode computing dan juga analisa dari hasil pengujian tersebut. Pengujian dilakukan pada waktu proses dengan

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi Pertemuan 2 Struktur Sistem Operasi Struktur Sistem Operasi Komponen Sistem Layanan Sistem Operasi System Calls Program System Struktur System Virtual Machines System Design dan Implementation System Generation

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI Sistem Operasi (Operating System atau OS) Adalah Perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem,

Lebih terperinci

Perancangan Mysql Cluster Menggunakan Mikrotik Rb750 Sebagai Node Database Management

Perancangan Mysql Cluster Menggunakan Mikrotik Rb750 Sebagai Node Database Management Perancangan Mysql Cluster Menggunakan Mikrotik Rb750 Sebagai Node Database Management Peran Bintang Sihite 1, M. Iman Santoso 2, Anggoro Suryo Pramudyo 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

E. Ully Artha SISTEM OPERASI

E. Ully Artha   SISTEM OPERASI E. Ully Artha Email : mas.ully@gmail.com SISTEM OPERASI TAMPILAN SISTEM OPERASI PENGERTIAN Sistem Operasi adalah perangkat lunak yang bertugas mengelola penggunaan sumberdaya dalam komputer dan menyediakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi HA atau High Availability adalah metode jaringan yang sering digunakan untuk mengurangi kemungkinan down-time terhadap server dengan menggunakan dua unit

Lebih terperinci

Super computer . Perkembangan Science dan Komputasi Numerik Fenomena Alam Observasi Hypotesis Percobaan untuk Pembuktian Percobaa n fisik Teori Komputasi numerik (simulasi) Fenomena Alam : Suatu kejadian

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013 PARALLEL PROCESSING UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SERVER E-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MESSAGE PASSING INTERFACE (MPI) STUDI KASUS SMA NEGERI 1 PEKANBARU Abdul Syukur 1 ABSTRACT Along with the development

Lebih terperinci

TEKNOLOGI LOAD BALANCING UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER

TEKNOLOGI LOAD BALANCING UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER TEKNOLOGI LOAD BALANCING UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER Iwan Rijayana Jurusan Teknik Informatika, Universitas Widyatama Jalan Cikutra 204 A Bandung E-mail: rijayana@widyatama.ac.id Abstrak Load Balancing

Lebih terperinci

Sistem operasi. Contoh sistem operasi modern adalah Linux, Android, ios, Mac OS X, dan Microsoft Windows

Sistem operasi. Contoh sistem operasi modern adalah Linux, Android, ios, Mac OS X, dan Microsoft Windows Sistem operasi Sistem operasi (operating system ; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability

Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Dwi Septian Wardana Putra 1, Agus Eko Minarno, S.Kom, M.Kom. 2, Zamah Sari, M.T.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komputer. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tersebut mengakibatkan komputer-komputer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tentang load balancing terus dilakukan dan metode load balancing terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tentang load balancing terus dilakukan dan metode load balancing terus BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan pada penelitian ini meliputi beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, sebagai berikut. Berbagai

Lebih terperinci

Sistem Jaringan Terdistribusi

Sistem Jaringan Terdistribusi Sistem Jaringan Terdistribusi Apa yang dimaksud dengan Sistem Jaringan Terdistribusi? Apa Keuntungan dan Kerugiannya (permasalahan yang dihadapi)? Pengertian Sistem Terdistribusi adalah Sekumpulan komputer

Lebih terperinci

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2 MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2 1 KOMPONEN SO LAINNYA Jaringan (Sistem Terdistribusi) Sistem terdistribusi adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi

Lebih terperinci

Bab 2: Struktur Sistem Operasi. Komponen Sistem Secara Umum

Bab 2: Struktur Sistem Operasi. Komponen Sistem Secara Umum Bab 2: Struktur Sistem Operasi Komponen sistem Layanan sistem operasi System Call System Program Struktur sistem Virtual Machine Desain dan implementasi sistem System Generation 3.1 Komponen Sistem Secara

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM) Sistem Operasi. Dr. Suharno Pawirosumarto, S.Kom, MM. Sekilas Tentang Sistem Komputer

APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM) Sistem Operasi. Dr. Suharno Pawirosumarto, S.Kom, MM. Sekilas Tentang Sistem Komputer Modul ke: Fakultas 02ILMU APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM) Sistem Operasi Dr. Suharno Pawirosumarto, S.Kom, MM KOMUNIKASI Program Studi PENYIARAN Sekilas Tentang Sistem Komputer Kumpulan dari elemen-elemen

Lebih terperinci

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. DASAR SISTEM OPERASI Sistem Operasi Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Pendahuluan 2. Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi 3. Komponen Inti Sistem Operasi Pertemuan: 5 Pendahuluan Sistem operasi terdistribusi

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI ISG2B3 THREAD. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University

SISTEM OPERASI ISG2B3 THREAD. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University SISTEM OPERASI ISG2B3 THREAD Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University KONSEP DASAR [1] Berbicara tentang process, terdapat beberapa keterkaitan dengan hal

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM OPERASI SISTEM OPERASI

PENGANTAR SISTEM OPERASI SISTEM OPERASI PENGANTAR SISTEM OPERASI SISTEM OPERASI Apa itu Sistem Operasi? Perangkat lunak yang bertindak sebagai perantara / penghubung antara pemakai komputer dan perangkat keras Sistem operasi merupakan suatu

Lebih terperinci

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER LABORATORIUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG I. TUJUAN PRAKTIKUM 1.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

Proposal Tugas Akhir

Proposal Tugas Akhir KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Terdistribusi

Pengantar Sistem Terdistribusi Pengantar Sistem Terdistribusi DEFINISI Sebuah sistem dimana komponen software atau hardware-nya terletak di dalam jaringan komputer dan saling berkomunikasi menggunakan message pasing Sebuah sistem yang

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS KINERJA VIRTUALISASI SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX VIRTUAL ENVIRONTMENT

DESAIN DAN ANALISIS KINERJA VIRTUALISASI SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX VIRTUAL ENVIRONTMENT Vol. 5, No.1 Desember 2015 ISSN 2088-2130 DESAIN DAN ANALISIS KINERJA VIRTUALISASI SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX VIRTUAL ENVIRONTMENT Budi Harijanto 1), Yuri Ariyanto 2) 1,2 Prodi Manajemen Informatika,Jurusan

Lebih terperinci

Sistem Terdistribusi Penanganan Proses

Sistem Terdistribusi Penanganan Proses Sistem Terdistribusi Penanganan Proses Husni Program Studi Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura Semeter Gasal 2015 09 Okt. 2015 Outline Thread Virtualisasi Client Server Migrasi kode 2 Proses

Lebih terperinci

Organisasi SistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi. Ptputraastawa.wordpress.com

Organisasi SistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi. Ptputraastawa.wordpress.com SistemOperasi Organisasi SistemKomputer, ArsitekturSistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com Organisasi Komputer Sistem komputer modern terdiri dari satu

Lebih terperinci

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MANAGEMENT RESOURCE DALAM SISTEM GRID COMPUTING PADA LAYANAN INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) MENGGUNAKAN NATIVE HYPERVISOR DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT

Lebih terperinci

Struktur Sistem Operasi

Struktur Sistem Operasi Struktur Sistem Operasi PART 2. By Hendri Sopryadi, S.Kom Object Layanan Sistem Operasi System Calls Mesin Virtual Perancangan Sistem dan Implementasi System Generation (SYSGEN) 1 Layanan Sistem Operasi

Lebih terperinci

Tujuan. terkluster. Grid. 2. Mahasiswa memahami komputasi terdistribusi dengan

Tujuan. terkluster. Grid. 2. Mahasiswa memahami komputasi terdistribusi dengan Chapter 8 Overview Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah virtualisasi (virtualization) memiliki banyak pengertian. Jika merujuk pada kamus Oxford, istilah virtualization merupakan turunan dari kata virtualize yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dihubungkan dengan yang lainnnya menggunakan protokol komnuikasi melalui media transmisi atau media

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 Ahmad Makhsun¹, Idris Winarno, SST, M.Kom.² ¹Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, ²Dosen Jurusan Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPUTASI PARALEL DAN SERIAL PADA ALGORITMA MERGE SORT

ANALISIS KOMPUTASI PARALEL DAN SERIAL PADA ALGORITMA MERGE SORT J. Sains MIPA, April 2018, Vol. 18, No. 1, Hal.: 13-18 ISSN 1978-1873 ANALISIS KOMPUTASI PARALEL DAN SERIAL PADA ALGORITMA MERGE SORT Machudor Yusman, Aristoteles* dan Anie Rose Irawati Jurusan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI TERSEBAR

TUGAS SISTEM INFORMASI TERSEBAR TUGAS SISTEM INFORMASI TERSEBAR OLEH: Nama : Putu Ida Purnamasari Kelas : VC NIM :0805021078 JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2010 Soal: 1. Cari

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR WAREHOUSE KATEGORI INFRASTRUKTUR DW

INFRASTRUKTUR WAREHOUSE KATEGORI INFRASTRUKTUR DW INFRASTRUKTUR WAREHOUSE FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO KATEGORI INFRASTRUKTUR DW Infrastruktur operasional Infrastruktur fisik 1 Infrastruktur Operasional Orang-Orang Prosedur Pelatihan Manajemen

Lebih terperinci