Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang di Lati Mine Operation
|
|
- Hendri Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang di Lati Mine Operation Firman Gunawan 1,Rudy Sayoga Gautama 2, M. Sonny Abfertiawan 2, Ginting Jalu Kusuma 2, Yan Lepong 1, Saridi 1 1 AMD Section, PT Berau Coal 2 Program Studi Teknik Pertambangan, FTTM, Institut Teknologi Bandung Abstrak Lati Mine Operation (LMO) merupakan salah satu area penambangan yang dimiliki oleh PT Berau Coal yang berlokasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. LMO memiliki potensi pembentukan air asam tambang (AAT) yang cukup besar jika dibandingkan dengan area pertambangan lainnya yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Berau Coal. Hasil model geokimia LMO menunjukan ratio potentially acid forming (PAF) material dan Non Acid Forming (NAF) material yakni 70:30. Hal ini membuat terbatasnya material NAF yang dapat digunakan sebagai capping dalam pencegahan AAT di timbunan batuan penutup. Selain itu, beban pengolahan di Water Monitoring Point (WMP) menjadi cukup besar sebelum dialirkan ke badan air penerima. Upaya peningkatan sistem pengelolaan AAT terus dilakukan agar dapat meminimalkan potensi dampak negatif pembentukan AAT. Penelitian dan pengembangan sistem pengelolaan AAT di LMO dilakukan baik dalam skala laboratorium maupun skala lapangan. Identifikasi potensi pembentukan AAT dilakukan dalam skala laboratorium melalui static dan kinetic test terhadap sampel batuan baik berasal dari area penambangan maupun area timbunan batuan penutup. Performa jangka panjang dari penelitian ini terus dipantau untuk mengevaluasi perilaku pembentukan AAT. Dalam aspek upaya pencegahan, penelitian terhadap metode cappingdilakukan dalam skala laboratorium dan lapangan dengan menggunakan material NAF dan sisa abu pembakaran (fly dan bottom ash). Penggunaan NAF sebagai material capping dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas ketebalan lapisan dan kemampuan netralisasi batuan NAF. Sedangkan material fly dan bottom ashdigunakan sebagai potensi alternatif yang dapat digunakan sebagai lapisan atau campuran material PAF.Sistem pengolahan AAT baik menggunakan metoda pasif maupun aktif juga dikembangkan untuk mencari alternatif terbaik yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kualitas air. Metoda pasif yang dikembangkan meliputi limestone channel, SAPS, dan wetland. Sedangkan metode aktif yang dikembangkan yakni pemberian kapur padam dengan pembubuhan kering, pemberian larutan kapur dengan instalasi tanpa elektrik, dan pemberian larutan kapur dengan pengadukan secara mekanis-elektrik. Penggunaan caustic soda sebagai material penetral juga sedang dikaji sebagai potensi alternatif. PT Berau Coal juga melakukan pengembangan terhadap sistem pengelolaan AAT yang dimulai sejak tahap eksplorasi berupa identifikasi dan pemodelan potensi pembentukan AAT. Pembentukan timbunan batuan dengan metoda seletif dalam skala operasional telah dicoba dan terus dikembangkan sebagai upaya preventif pembentukan AAT. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode penelitian dan pengembangan yang telah dan sedang dilakukan di LMO dan pengelolaan AAT yang telah dilakukan di LMO khususnya dan PT Berau Coal umumnya. Kata kunci: air asam tambang, pengelolaan, pencegahan, pengolahan 1 Pendahuluan Air asam tambang (AAT) merupakan air dengan ph yang rendah dan kelarutan logam yang tinggi sebagai akibat dari adanya reaksi antara mineral sulfida yang tersingkap karena kegiatan penggalian, V-1
2 oksigen, dan air. Di pertambangan terbuka, AAT berpotensi untuk terbentuk di area penambangan aktif dan disposal. Keberadaan AAT di lingkungan terutama air permukaan maupun air tanah berpotensi memberikan dampak terhadap terganggungnya kualitas dan habitat lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengelolaan AAT yang baik untuk mencegah dan mengolah AAT agar memenuhi standar kualitas lingkungan sebelum dialirkan ke badan air penerima. Lati Mine Operation (LMO) merupakan salah satu area penambangan yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Berau Coal yang berlokasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. LMO telah beroperasi sejak tahun 1995 dengan luas konsesi sebesar Ha dan kapasitas produksi maksimal sebesar 15 juta ton batubara dan lebih dari 120 juta bcm batuan penutup dipindahkan setiap tahunnya. LMO memiliki potensi pembentukan AAT yang cukup besar. Model geokimia menunjukkan bahwa LMO memiliki rasio material PAF dan NAF sebesar 70:30. Hal ini menyebabkan adanya keterbatasan material yang dapat digunakan sebagai material lapisan penutup atau capping untuk mencegah pembentukan AAT. Selain itu, besarnya potensi pembentukan AAT menyebabkan beban pengolahan di Water Monitoring Point (WMP) semakin meningkat. Gambar 1. Lokasi Lati Coal Mine, PT Berau Coal PT Berau Coal berupaya untuk meminimalkan potensi dampak dari pembentukan AAT. Sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan dan penerapan kaidah penambangan yang baik, PT Berau Coal terus meningkatkan performa pengelolaan lingkungan khususnya AAT dengan melakukan penelitian dan pengembangan. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa studi yang telah dan sedang dilakukan serta pengelolaan AAT yang telah dilakukan di PT Berau Coal khususnya LMO. 2 Penelitian dan Pengembangan 2.1 Karakterisasi dan Pembentukan AAT Identifikasi terhadap potensi pembentukan AAT memegang peranan penting dalam pengelolaan AAT. Studi terkait dengan potensi pembentukan AAT telah dilakukan sejak tahun 2009 melalui uji kinetik dan statik skala laboratorium menggunakan column leach testdan humidity cell test. Studi tersebut ditujukan untuk mempelajari pelapukan batuan dalam mempengaruhi pembentukan AAT dan oksidasi pyrite. Detail penelitian ini telah dipresentasikan pada tahun 2009 (Fajarwati, 2009). V-2
3 Gambar 2. Uji Kinetik dengan humidity cell (kiri) dan column leach (kanan) Pengambilan sampel disposal juga dilakukan untuk melihat sebaran spasial potensi pembentukan AAT di area disposal batuan penutup. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi area timbunan yang masih memiliki potensi terbentuknya AAT dan mengetahui beban AAT terbesar yang mengalir ke sistem pengolahan di WMP (Abfertiawan, 2013). Gambar 3. Pengambilan 102 sampel batuan di disposal 2.2 Pengembangan Metode Pencegahan Pembentukan AAT Keterbatasan material NAF yang dapat digunakan sebagai capping material di LMO memicu perlu adanya penelitian dan pengembangan terhadap metode pencegahan pembentukan AAT yang efektif dan efisien. Material abu sisa pembakaran dari PLTU yan beroperasi di dekat LMO dan NAF digunakan dalam kajian pelapisan dan pencampuran terhadap material PAF untuk mengevaluasi performanya dalam mencegah pembentukan AAT. Pemanfaatan abu sisa pembakaran sebagai material pencampuran batuan penutup berkategori PAF telah dismulasikan dalam skala laboratorium menggunakan modified free draining column leach test dengan tinggi dan diameter buchner funnel yakni 250 mm dan diameter 100 mm. Terdapat tujuh V-3
4 skenario telah disimulasikan yang terdiri dari 4 skenario pencampuran dan 3 skenario pelapisan. Penjelasan detail hasil penelitian ini telah dipresentasikan pada tahun 2010 (Gautama et al, 2010). Gambar 4. Penggunaan fly dan bottom ash sebagai pelapisan dan pencampuran material PAF pada uji kinetik Penggunaan NAF sebagai material pencegah AAT dilakukan dengan menggunakan column leach test di laboratorium dan lapangan untuk mengevaluasi performa pelapisan material NAF terhadap PAF. Terdapat 10 kolom skenario pelapisan yang terdiri dari 3 jenis batuan yakni potentially acid forming mudstone, non-acid forming mudstone dan non-acid forming sandstone yang berasal dari LMO dan Binungan Mine Operation (BMO).Percobaan ini bertujuan untuk meneliti performa dalam pengendalian pembentukan AAT dengan menggunakan beberapa skenario pelapisan batuan. Penelitian dalam di laboratorium telah dilakukan selama 26 minggu sedangkan di lapangan telah dilakukan selama 90 minggu dan masih terus berjalan. Analisis terhadap debit leachate dan kualitas meliputi ph, TDS, ORP, CD, dan konsentrasi logam terlarut seperti Fe, Mn, dan Al dilakukan secara periodik. Gambar 5. Uji Kinetik di laboratorium dan lapangan untuk berbagai skenario pelapisan material PAF Studi terhadap metode pencegahan juga dikembangkan dalam skala yang lebih besar seperti yang ditampilkan pada Gambar 6. Terdapat tiga skenario yang dibangun di dua area penambangan Berau Coal yakni Lati Mine Operation dan Binungan Mine Operation. Ketiga skenario dapat dilihat pada gambar 5. V-4
5 Gambar 6. Skema model timbunan batuan penutup untuk pencegahan AAT Studi ini ditujukan untuk mengetahui proses pembentukan AAT di dalam timbunan dalam jangka panjang serta mengevaluasi efektifitas dan efisiensi metode enkapsulasi dalam mencegah pembentukan AAT. Pemantauan dan analisis dilakukan terhadap paramater-parameter utama yang berperan dalam pembentukan AAT yakni difusi oksigen dan water content yang dipantau di dua titik pada tiga level kedalaman secara kontinyu. Debit dan kualitas baik leachate yang keluar dari dasar timbunan (melalui sistem lysimeter buatan) dan run-off pada permukaan timbunan. Skenario tersebut merupakan pengembangan dari penelitian pelapisan timbunan batuan penutup yang dilakukan dalam di laboratorium dan lapangan pada tahun Studi ini sedang dilakukan dan akan dipantau secara periodik dalam jangka panjang untuk mengetahui secara mendalam performa metode pencegahan tersebut. Gambar 7. Pembuatan model timbunan batuan penutup untuk pencegahan AAT V-5
6 2.3 Pengembangan Metode Pengolahan AAT Metode pengolahan baik secara aktif maupun pasif dikembangkan untuk mengevaluasi metode yang efektif dan efisien. Metode pengolahan secara pasif dikembangkan dengan menggunakan metoda aerobic wetland, successive alkalinity producing system (SAPS), dan open limestone channel (OLC).Debit dan asiditas pada inlet merupakan faktor utama yang mempengaruhi performa sistem pengolahan pasif. Sistem pengolahan pasif memberikan kemudahan dalam proses penanganan air asam tambang karena tidak diperlukan suplai material, energi, dan tenaga manusia secara kontinu namun memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas pengolahan. Gambar 8. Pengembangan Sistem Pengolahan Pasif Metode pengolahan aktif merupakan metode untuk menetralisasi AAT yang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metoda, yaitu: pemberian kapur padam dengan pembubuhan kering, pemberian larutan kapur dengan instalasi tanpa elektrik, dan pemberian larutan kapur dengan pengadukan secara mekanis dengan elektrik. Metode netralisasi secara makanik memiliki efektifitas yang cukup tinggi namun sistem ini membutuhkan energi listrik yang besar. Netralisasi AAT dengan pemberian produk caustic soda berupa flake dan liquid tengah dikaji untuk diterapkan sebagai alternatif pengganti kapur. Kelarutan caustic sodayang tinggi diharapkan mampu menetralkan AAT dengan lebih efektif dibandingkan penggunaan kapur terutama pada kondisi aliran rendah. Gambar 9. Pengembangan Sistem Pengolahan Aktif V-6
7 3 Pengembangan Sistem Pengelolaan AAT di PT Berau Coal Sejalan dengan penelitian yang sedang dilakukan, PT Berau Coal juga melakukan peningkatan sistem pengelolaan AAT sehingga dapat mendukung updaya pencegahan AAT.Pengelolaan AAT di PT Berau Coal melibatkan berbagai Departemen dari beberapa Divisi serta mitra kerja. Pengelolaan ini dimulai sejak kegiatan eksplorasi sampai pembentukan timbunan akhir tambang. Upaya pengeloaan yang dilakukan berupa pencegahan pembentukan AAT dan pengolahan AAT yang terbentuk. 3.1 Identifikasi Potensi AAT Salah satu langkah utama dalam usaha pencegahan pembentukan AAT adalah pemodelan karakteristik geokimiawi batuan penutup (overburden) sebagai identifikasi potensi pembentukan air asam tambang pada rencana penambangan. Karakterisasi tersebut bertujuan untuk menganalisis kemampuan batuan dalam menghasilkan keasaman ataupun kemampuan batuan dalam menetralkan keasaman, sehingga dapat dilakukan prediksi potensi pembentukan AAT pada saat dilakukanya kegiatan penambangan. Model tersebut akan menjadi dasar dalam assessment rencana desain kegiatan penambangan dan reklamasi. Pengambilan contoh untuk core dan chip dari kegiatan eksplorasi berguna untuk mengetahui adanya batuan yang berpotensi menghasilkan asam dari lapisan batuan penutup pada suatu lokasi. Hal tersebut harus dilakukan sejak kegiatan eksplorasi. Dari pola pengeboran eksplorasi yang ada, perlu ditentukan titik-titik bor dengan pola tertentu untuk dilakukan sampling NAF/PAF. Dari pola tersebut akan ditentukan tingkat kepercayaan dari hasil akhir pemodelan terhadap area eksplorasi tersebut. Geology & Exploration DepartmentHead bertanggung jawab atas perencanaan dan pengambilan contoh batuan dari kegiatan eksplorasi. Gambar 8. Contoh batuan berupa chip dan core dari kegiatan eksplorasi 3.2 Analisis Contoh Analisis contoh merujuk pada Ian Wark Research Institute, ARD Test Handbook dansni yakni melalui uji statik untuk mengidentifikasi sumber air asam tambang (acid mine drainage) yang dilakukan di laboratorium NAG Environment Department. V-7
8 Gambar 9. Preparasi dan analisis contoh batuan di Laboratorium Environment Department 3.3 Pemodelan Hasil analisis yang dilakukan oleh Laboratorium Environmentdikirim ke Geology & Exploration Department.Data tersebut akan diolah lalu dimodelkan menggunakan perangkat lunak atau secara manual yang menghasilkan model sebaran vertikal dan horisontal material PAF dan NAF. Dari model tersebut dapat dihitung volume insitu dari tiap jenis material dan penyebarannya. Hasil pemodelan ini kemudian dinyatakan dalam laporan yang diserahkan kepada Departemen Mine Planning & Control. 3.4 Perencanaan Depatemen Mine Planning & Control menggunakan data model geokimiadalam optimasi cadangan batubara dan jumlah material batuan penutuppaf dan NAF. Hasil optimasi tersebut selanjutnya menjadi dasar dalam membuat desain detail kegiatan penambangan. Berdasarkan pelaksanaan penambangan dan penimbunan yang telah dijadwalkan, pelaksanaan pengontrolan proses pengelolaan AAT juga dilakukan, mulai dari pengambilan contoh dari lubang peledakan batuan penutup, penimbunan batuan secara selektif, pembentukan lapisan penutup timbunan dan pengujian kualitasnya, sampai dengan penyebaran kembali tanah pucuk dan penanaman. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk mengendalikan kemungkinan terjadinya air asam tambang. 3.5 Uji Verifikasi Model Geokimia Verifikasi dari model geokimia dilakukan melalui pengambilan contoh pada area yang akan ditambang, yaitu sampel cutting bor lubang peledakan. Pengambilan contoh dilakukan secara representatif agar didapat hasil analisis yang benar-benar mewakili kondisi area tersebut. Analisis contoh dilakukan di laboratorium NAG Environment Department. 3.6 Penafsiran Hasil Analisis Hasil analisis laboratorium terhadap identifikasi tipe batuan yang masih berupa tipe batuan beserta titik koordinat sampling dan kedalaman lubang bor peledakan selanjutnya diolah oleh Geology Evaluator untuk dibuat menjadi area blok NAF/PAF sesuai dengan hasil analisis sampel. Hasil penafsiran ini dikirimkan segera kepada Mine Operation Department dan mitra kerja setelah hasil analisis laboratorium. Batas blok NAF di lapangan selanjutnya akan ditandai oleh Survey Department. Dengan adanya tanda tersebut, area material NAF lebih mudah dikenali oleh tim operasional sebelum dilakukan pengaturan penempatan batuan penutup di disposal. V-8
9 Gambar 10. Kegiatan pengambilan contoh cutting bor lubang peledakan dan pencatatan data kelengkapannya 3.7 Penempatan Material Batuan Penutup Material batuan penutup dari area peledakan selanjutnya ditentukan penepatannya oleh Mine Operation Department dan mitra kerja berdasarkan tipe batuan. Batuan PAF ditempatkan pada timbunan disposal bagian bawah, sedangkan batuan NAF ditempatkan di bagian atas atau luar untuk melapisi dan menyelimuti batuan PAF. Pada lokasi penimbunan dilakukan pemasangan batas timbunan batuan PAF dan NAF berupa pita dan papan petunjuk. Kedua tanda ini dijadikan panduan bagi operator alat angkut dan pengawas untuk menempatkan batuan sesuai dengan lokasi yang telah direncanakan. 4 Tantangan Pengelolaan AAT LMO menghadapi permasalahan AAT sejak diketahui adanya area yang memiliki beban keasaman cukup tinggi dan hasil model geokimia batuan menunjukan hanya 30 persen dari total volume material batuan penutup yang tidak berpotensi membentuk AAT. Hal ini mengakibatkan terbatasnya material yang dapat digunakan sebagai lapisan penutup material PAF di disposal. Kondisi ini juga mengakibatkanbeban pengolahan di WMP menjadi tinggi sehingga kebutuhan kapur sebagai penetral menjadi semakin meningkat yang berdampak pada peningkatan biaya pengolahan dan operasi penambangan.selain itu, potensi AAT di area disposal akan mengganggu pertumbuhan tanaman revegetasi sehingga mempengaruhi proses reklamasi area bekas tambang. Dalam upaya pencegahan, strategi pelapisan atau capping material PAF dengan menggunakan material NAF atau material lainnya perlu dikembangkan untuk mendapatkan metode terbaik yang efektif dan efisien sehingga pencegahan AAT di area disposal dapat dilakukan.sistem pengolahan baik dalam aspek unit operasi maupun proses juga dikembangkan sehingga proses netralisasi AAT dapat berjalan dengan optimal baik selama tahap penambangan maupun pascatambang. 5 Penutup Dominasi material PAF di LMO sebesar 70 persen dari material batuan penutup menyebabkan potensi AAT di site ini cukup besar. Hal ini dapat terlihat dari tingginya beban pengolahan di setiap WMP di LMO.Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghindari potensi dampak negatif AAT terhadap lingkungan di sekitar area penambangan. Identifikasi potensi AAT dilakukan secara periodik mengikuti kemajuan penambangan untuk mengklasifikasikan batuan penutup yang akan ditimbun di area disposal. V-9
10 Studi-studi terkait pencegahan dilakukan untuk mengetahui performa berbagai skenario yang disesuaikan dengan keterbatasan material NAF di LMO. Begitu pula dengan sistem pengolahan yang dikembangkan baik metode pasif maupun aktif agar pengolahan AAT dapat berjalan secara optimal sebelum dialirkan ke badan air penerima. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan dan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dalam meningkatkan performa pengelolaan lingkungan di LMO. Referensi Abfertiawan M.S., Acid Mine Drainage Management Using Catchment Area Approach, Thesis, June 2010, Bandung (in Bahasa Indonesia) Abfertiawan M.S. and Gautama R.S. Development of Catchment Area Approach in Management of Acid Mine Drainage, International Mine Water Association Congress 2011, September 9, 2011, Aachen, Germany Abfertiawan M.S., et.al. The Challenges in Acid Mine Drainage Management in Lati Coal Mine Operation, East Kalimantan. Mine Planning and Equipment Selection Conference, 2013, Dresden, Germany Fajarwati,A.. Kajian Uji Kinetik Menggunakan Free Draining Leach Column Test Dan Humidity Cell Test Untuk Emprediksi Potensi Air Asam Tambang Di Tambang Batubara Thesis, June 2010, Bandung (in Bahasa Indonesia) Gautama R.S., Kusuma G.J, Lestari Iin, Anggana R.P., 2010, Weathering Behaviour of Overburden- Coal Ash Blending in Relation to Overburden Management for Acid Mine Drainage Prevention in Coal Surface Mine. In: Wolkersdorfer, Ch. & Freund, A.: Mine Water & Innovative Thinking. p ; Sydney, Nova Scotia (CBU Press). Lestari, I., et.al. Studi Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash dalam Pengelolaan Batuan Penutup untuk Pencegahan Air Asam Tambang. Persatuan Ahli Pertambangan Indonesia V-10
Penerapan Metode Active dan Passive Treatment Dalam Pengelolaan Air Asam Tambang Site Lati
Seminar Air Asam Tambang ke- dan Pascatambang di Indonesia Bandung, Oktober Penerapan Metode Active dan Passive Treatment Dalam Pengelolaan Air Asam Tambang Site Lati Hieronimus INDRA, Yan LEPONG, Firman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambangan merupakan suatu bidang usaha yang sifatnya selalu. menimbulkan perubahan pada alam lingkungan sekitar.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambangan merupakan suatu bidang usaha yang sifatnya selalu menimbulkan perubahan pada alam lingkungan sekitar. United Nations Environment Programme (UNEP,
Lebih terperinciRANCANGAN PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG DI AREA TIMBUNAN Q03 SITE LATI
RANCANGAN PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG DI AREA TIMBUNAN Q03 SITE LATI Muhammad Sonny Abfertiawan (1), Firman Gunawan (2), Ria Irene Vince (1), dan Rudy Sayoga Gautama (1), (1) Program Studi Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciPenanganan Air Asam Tambang Pada Skala Laboratorium Dengan Menggunakan Kapur Tohor Berdasarkan Parameter Ketebalan NAF
Penanganan Air Asam Tambang Pada Skala Laboratorium Dengan Menggunakan Kapur Tohor Berdasarkan Parameter Ketebalan NAF Bantar Tyas Sukmawati Rukmana 1, Abdul Rauf 2, Desyana Ghafarunnisa 3 Mahasiswa Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki tingkat keasaman tinggi dan sering ditandai dengan ph yang rendah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan batubara umumnya memberikan dampak terhadap lingkungan, salah satunya ialah keterbentukan air asam tambang (AAT) yaitu air yang memiliki tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan bahan tambang yang berasal dari sedimen organik dari berbagai macam tumbuhan yang telah mengalami proses penguraian dan pembusukan dalam jangka waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Australia (BP.2014). Sebagian besar pertambangan batubara di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dalam dunia pertambangan batubara berada pada peringkat keempat sebagai penghasil batubara di dunia setelah Cina, Amerika Serikat dan Australia (BP.2014).
Lebih terperinciPENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG
FORUM Pengelola Lingkungan P e r t a m b a n g a n Mineral & Batubara PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG Oleh: Prof. Dr. Rudy Sayoga Gautama Fakultas Teknik Pertambangan & Perminyakan Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciRANCANGAN PENANGANAN MATERIAL OVERBURDEN YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN AIR ASAM TAMBANG DI BLOK 5D CB PT TANITO HARUM KALIMANTAN TIMUR
RANCANGAN PENANGANAN MATERIAL OVERBURDEN YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN AIR ASAM TAMBANG DI BLOK 5D CB PT TANITO HARUM KALIMANTAN TIMUR Aditya Denny Prabawa, Aris Herdiansyah, Rudi Hartono Magister Teknik
Lebih terperinciPola Penyebaran Potensi Keterbentukan Air Asam Tambang pada Tambang Batubara di Blok Loajanan Samarinda Kalimantan Timur
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Pola Penyebaran Potensi Keterbentukan Air Asam Tambang pada Tambang Batubara di Blok Loajanan Samarinda Kalimantan Timur 1 Nella Oktafia, 2 Nendaryono Madiutomo
Lebih terperinciDisampaikan pada acara:
GOOD MINING PRACTICE Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Evaluasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perhitungan Kontribusi Penurunan Beban Pencemaran Lingkungan Sektor Pertambangan DIREKTORAT TEKNIK
Lebih terperinciSTUDI PENCEGAHAN PEMBENTUKAN AIR ASAM TAMBANG DENGAN METODE ENKAPSULASI
STUDI PENCEGAHAN PEMBENTUKAN AIR ASAM TAMBANG DENGAN METODE ENKAPSULASI Oleh : Waterman Sulistyana B Hamzah Umar RINGKASAN Kegiatan penambangan batubara berpotensi pencemaran berupa air asam tambang. Upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertambangan, khususnya batubara merupakan salah satu komoditas yang penting untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat. Batubara saat ini menjadi
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Penutupan Lubang Bekas Tambang Pada Area Void P3000 Bk01a North Block PT Trubaindo Coal Mining, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barai, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 8 No. 1 Agustus 2015
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-84 Vol. 8 No. 1 Agustus 2 PENGUJIAN KUALITAS AIR ASAM TAMBANG PADA TAMBANG BATUBARA PT. Bukit Asam Tbk Tanjung Enim Rina Rembah 1 1 Program Studi Pertambangan
Lebih terperinciPERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN
PERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN RISWAN 1, UYU SAISMANA 2 1,2 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciOleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc
Oleh: Rizqi Amalia (3307100016) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 KERANGKA PENELITIAN
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE OKTOBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE OKTOBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK PT ADARO ENERGY, Tbk KAT A PENG ANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Pengeboran Eksplorasi dan Geotech periode April 2018
Laporan Kegiatan Pengeboran Eksplorasi dan Geotech periode April 2018 PT Adaro Indonesia Laporan Bulanan Aktivitas Pengeboran 0 BAB I LATAR BELAKANG PT Adaro Indonesia adalah salah satu kontraktor pemerintah
Lebih terperinciJl. Grafika no. 2, Yogyakarta Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman,
J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN, Vol. 23, No.1, Maret 2016: 29-33 PEMODELAN PENYEBARAN BATUAN POTENSIAL PEMBENTUK ASAM PADA KAWASAN PENAMBANGAN BATUBARA TAMBANG TERBUKA DI MUARA LAWA, KABUPATEN KUTAI BARAT,
Lebih terperinciKELOMPOK KEILMUAN TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016
KELOMPOK KEILMUAN TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 I. PENGANTAR Kelompok Keahlian Teknik Pertambangan (KK-TA)
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk AGUSTUS 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk AGUSTUS 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE NOVEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE NOVEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK PT ADARO ENERGY, Tbk KAT A PENG ANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE AGUSTUS TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE AGUSTUS TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK PT ADARO ENERGY, Tbk KAT A PENG ANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR
ANALISIS PENANGANAN OVERBURDEN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA AIR ASAM TAMBANG UNIT BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Penelitian
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE SEPTEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE SEPTEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK PT ADARO ENERGY, Tbk KAT A PENG ANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, setiap kegiatan industri menghasilkan suatu permasalahan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2014
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2014 Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciBARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran
K-13 Geografi K e l a s XI BARANG TAMBANG INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kegiatan pertambangan. 2. Memahami
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JULI 2014
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JULI 2014 Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JULI 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JULI 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi 1 PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaannya
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MEI 2014
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MEI 2014 Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas). Rangkaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambangan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara,
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MARET 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MARET 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi - 1 - PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk APRIL 2014
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk APRIL 2014 Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE DESEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE DESEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi Periode Desember Tahun 2014 PT ADARO ENERGY, Tbk KAT A PENG ANTAR PT Adaro Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE NOVEMBER TAHUN 2013 PT ADARO ENERGY, tbk
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE NOVEMBER TAHUN 2013 PT ADARO ENERGY, tbk Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan
Lebih terperinciRENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN
RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN PLANNING TECHNIC MINE OUT DUMP PIT C IN COAL MINE AT PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi. Perkembangan dan peningkatan teknologi cukup besar, baik dalam
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk APRIL 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk APRIL 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciPemodelan Penyebaran NAF dan PAF Pada Daerah Penambangan Batubara Pit Terbuka Di Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur
Pemodelan Penyebaran NAF dan PAF Pada Daerah Penambangan Batubara Pit Terbuka Di Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur Shalaho Dina Devy 1,2, Heru Hendrayana 1, Dony Prakasa E.P 1, dan Eko
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SPENT ORE PROSES HEAP LEACH SINGLE STACKING BERDASARKAN UJI XRD, XRF DAN MIKROSKOP BIJIH TERHADAP POTENSI PEMBENTUKAN AIR ASAM TAMBANG
KARAKTERISTIK SPENT ORE PROSES HEAP LEACH SINGLE STACKING BERDASARKAN UJI XRD, XRF DAN MIKROSKOP BIJIH TERHADAP POTENSI PEMBENTUKAN AIR ASAM TAMBANG Firmanullah Yusuf Jurusan Teknik Pertambangan Universitas
Lebih terperinciINDIKATOR RAMAH LINGKUNGAN UNTUK USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENAMBANGAN TERBUKA BATUBARA
INDIKATOR RAMAH LINGKUNGAN UNTUK USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENAMBANGAN TERBUKA BATUBARA Antung Deddy Asdep Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Kerusakan Lahan Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE DESEMBER TAHUN 2013 PT ADARO ENERGY, tbk
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE DESEMBER TAHUN 2013 PT ADARO ENERGY, tbk Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi Desember 2013 1 PT ADAROENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan
Lebih terperinciLaporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk
Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk Februari 2018 KATA PENGANTAR PT Toba Bara Sejahtra Tbk adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan penambangan di daerah
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MEI 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MEI 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2012
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2012 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat besar, Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengembangkan segala potensi yang ada yang seyogyanya
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
20 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Air Asam Tambang Air Asam Tambang (AAT) disebut juga dengan acid mine drainage pada tambang batubara atau acid rock drainage pada tambang bijih, yang merupakan
Lebih terperinciSTUDI KOMPAKSI BATUAN PENUTUP UNTUK PENCEGAHAN TERBENTUKNYA AIR ASAM TAMBANG PADA METODE ENKAPSULASI
STUDI KOMPAKSI BATUAN PENUTUP UNTUK PENCEGAHAN TERBENTUKNYA AIR ASAM TAMBANG PADA METODE ENKAPSULASI Edy Jamal Tuheteru 1, Rudy Sayoga Gautama 2, Ginting Jalu Kusuma 2 1) Program Studi Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JANUARI 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JANUARI 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batubara yang cukup banyak. Sumber daya alam yang melimpah dapat dijadikan alternatif sebagai pemanfaatan
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi 1 PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciTambang Terbuka (013)
Tambang Terbuka (013) Abdullah 13.31.1.350 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar 2013 Pendahuluan Aturan utama dari eksploitasi tambang adalah memilih
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2013
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2013 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN KOAGULAN PADA UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATUBARA
PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN KOAGULAN PADA UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATUBARA Praswasti PDK Wulan, Misri Gozan, Hardi Putra Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk DESEMBER 2012
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk DESEMBER 2012 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciKARAKTERISTIK AIR ASAM TAMBANG DI LINGKUNGAN TAMBANG PIT 1 BANGKO BARAT, TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN Sebuah Studi Kasus Air Asam Tambang
J. Tek. Ling Vol. 9 No. 3 Hal. 314-319 Jakarta, September 2008 ISSN 1441-318X KARAKTERISTIK AIR ASAM TAMBANG DI LINGKUNGAN TAMBANG PIT 1 BANGKO BARAT, TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN Sebuah Studi Kasus Air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2014
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2014 Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciREKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN
REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN PENDAHULUAN Masalah utama yang timbul pada wilayah bekas tambang adalah perubahan lingkungan. Perubahan kimiawi berdampak terhadap air tanah dan air permukaan. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari total sumber daya batubara Indonesia sebesar lebih kurang 90,452 miliar ton, dengan cadangan terbukti 5,3 miliar ton [Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber
Lebih terperinciAplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227 Volume 6, Nomor 1, Januari 2014 Hal. 26-37 Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2012
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2012 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE JANUARY 2014 PT ADARO ENERGY Tbk
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE JANUARY 2014 PT ADARO ENERGY Tbk Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MARET 2014
LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MARET 2014 Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara yang
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 KAJIAN TEKNIS DIMENSI KOLAM PENGENDAPAN DI SETTLING POND 71 C PT. PERKASA INAKAKERTA KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR
Lebih terperinciMetode Perhitungan Cadangan. Konsep Dasar
Metode Perhitungan Cadangan Konsep Dasar Konversi Unit 1 inch = 2,54 cm 1 karat = 200 mgram 1 m = 3,281 feet 1 mile = 1.609 km 1 ha = 10.000 m 2 1 acre = 0,404686 ha 1 cc = 0,061 cinch 1 kg = 2,2046 pound
Lebih terperinciKAJIAN GEOTEKNIK KESTABILAN LERENG PADA PT. INDOASIA CEMERLANG SITE KINTAP KECAMATAN SUNGAI CUKA KABUPATEN TANAH LAUT PROFINSI KALIMANTAN SELATAN
KAJIAN GEOTEKNIK KESTABILAN LERENG PADA PT. INDOASIA CEMERLANG SITE KINTAP KECAMATAN SUNGAI CUKA KABUPATEN TANAH LAUT PROFINSI KALIMANTAN SELATAN Refky Adi Nata 1, Zikri Prima Zulfira 2 Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciBAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang
BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan Cadangan Batubara yang terdapat dalam daerah penambangan Sangasanga mempunyai kemiringan umum sekitar 10-15 dan dengan cropline yang berada di sisi barat daerah
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan hakekatnya merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dari generasi ke generasi. Sudah sejak lama, komitmen pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultramafik. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu dimulai dari tahapan eksplorasi, kajian kelayakan, pengembangan dan perencanaan tambang, penambangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi Nasional (KEN) melalui PP No.5 Tahun 2006 yang memiliki tujuan utama
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan sumberdaya batubara yang melimpah. Di sisi lain tingginya harga bahan bakar minyak menuntut adanya pengalihan ke energi lain termasuk
Lebih terperinciGophering Adalah metode penambangan yang tidak sistematis, umumnya dilakukan secara tradisional / manual. Dipakai untuk endapan tersebar dengan nilai
Gophering Adalah metode penambangan yang tidak sistematis, umumnya dilakukan secara tradisional / manual. Dipakai untuk endapan tersebar dengan nilai sedang-tinggi Bijih dan batuan samping cukup kuat,
Lebih terperinciREHABILITASI KERUSAKAN LAHAN AKIBAT KEGIATAN PERTAMBANGAN 1. Iskandar
REHABILITASI KERUSAKAN LAHAN AKIBAT KEGIATAN PERTAMBANGAN 1 Iskandar Staf pengajar Dept. Ilmu Tanah & Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, dan Peneliti pada Pusat Studi Reklamasi Tambang, LPPM IPB
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini didahului dengan perlakuan awal bahan baku untuk mengurangi pengotor yang terkandung dalam abu batubara. Penentuan pengaruh parameter proses dilakukan dengan cara
Lebih terperinciArtikel Pendidikan 23
Artikel Pendidikan 23 RANCANGAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DI PT. BUMI BARA KENCANA DI DESA MASAHA KEC. KAPUAS HULU KAB. KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Oleh : Alpiana Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah yang berhubungan dengan ilmu Geologi. terhadap infrastruktur, morfologi, kesampaian daerah, dan hal hal lainnya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Mineral, Universitas Trisakti,
Lebih terperinciPEMAKAIAN RAMBU-RAMBU TAMBANG. Untung Uzealani, SE Project Manager
Dibuat Diperiksa Disetujui M. Yasin, ST SCH Survey M. Yunan. I, ST Dept. Engineering Untung Uzealani, SE Project Manager Halaman : 01/18 Revisi : Distibusi Departement Produksi Departement HO Tanggal Efektif
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk OKTOBER 2012
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk OKTOBER 2012 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penambangan batubara dapat dilakukan dengan dua cara: yaitu penambangan dalam dan penambangan terbuka. Pemilihan metode penambangan, tergantung kepada: (1) keadaan
Lebih terperinciYES - TRAINING PERTAMBANGAN MINING EXPLORATION
YES - TRAINING PERTAMBANGAN 2015 - MINING EXPLORATION Enro Go to trainin CODE EXPLOR-0001 Geology For Non Geologist (Coal Company) EXPLOR-0002 Basics of Geology & Mining Technology 3 06-08 07-09 07-09
Lebih terperinciLaporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk
Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk April 2018 KATA PENGANTAR PT Toba Bara Sejahtra Tbk adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan penambangan di daerah Sangasanga,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tambang batubara merupakan salah satu penggerak roda perekonomian dan pembangunan nasional Indonesia baik sebagai sumber energi maupun sumber devisa negara. Deposit batubara
Lebih terperinciPENGARUH FLY ASH DAN KAPUR TOHOR PADA NETRALISASI AIR ASAM TAMBANG TERHADAP KUALITAS AIR ASAM TAMBANG
PENGARUH FLY ASH DAN KAPUR TOHOR PADA NETRALISASI AIR ASAM TAMBANG TERHADAP KUALITAS AIR ASAM TAMBANG (ph, Fe & Mn)DI IUP TAMBANG AIR LAYA PT.BUKIT ASAM (PERSERO),TBK EFFECT OF FLY ASH AND TOHOR LIME ON
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan Pemilihan metode penambangan Block Cut Open Pit Mining dikarenakan seam batubara mempunyai kemiringan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10-15 sehingga batas akhir
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR
PRESENTASI TUGAS AKHIR KAJIAN DEVIASI VERTIKAL ANTARA PETA TOPOGRAFI DENGAN DATA SITUASI ORIGINAL TAMBANG BATUBARA Oleh : Putra Nur Ariffianto Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem penambangan batubara pada umumnya di Indonesia adalah sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem penambangan batubara pada umumnya di Indonesia adalah sistem tambang terbuka (open pit mining) dengan teknik back filling. Sistem ini merupakan metode konvensional
Lebih terperinciEVALUASI MATERIAL PEMBENTUK ASAM TAMBANG PADA PENGELOLAAN LAHAN REVEGETASI DI AREA BEKAS PENAMBANGAN BATUBARA
EnviroScienteae 8 (2012) 80-88 ISSN 1978-8096 EVALUASI MATERIAL PEMBENTUK ASAM TAMBANG PADA PENGELOLAAN LAHAN REVEGETASI DI AREA BEKAS PENAMBANGAN BATUBARA Herniwanti, Udiansyah, Bambang Joko Priatmadi,
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Luas dan Letak PT Berau Coal merupakan perusahaan tambang batubara yang secara administratif wilayah kerjanya terletak di Kecamatan Gunung Tabur dan Kecamatan
Lebih terperinciPENCEMARAN KUALITAS AIR DARI ADANYA POTENSI AIR ASAM TAMBANG AKIBAT PENAMBANGAN BATUBARA (Studi Kasus Pada Sungai Patangkep)
PENCEMARAN KUALITAS AIR DARI ADANYA POTENSI AIR ASAM TAMBANG AKIBAT PENAMBANGAN BATUBARA (Studi Kasus Pada Sungai Patangkep) Pollution Water Quality Of Any Potential Acid Mine Drainage The Result Coal
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2-2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk NOVEMBER 2012
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk NOVEMBER 2012 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciBAB II I S I Kecepatan pemboran suatu alat bor juga dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
BAB I PENDAHULUAN Pemboran produksi (eksploitasi) merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan peledakan, karena dengan melakukan kegiatan peledakan tersebut terlebih dahulu batuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan terbuka di Kalimantan Timur Indonesia yang resmi berdiri pada tanggal 5 April
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk AGUSTUS 2012
LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk AGUSTUS 2012 Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi PT ADARO ENERGY, Tbk KATA PENGANTAR PT Adaro Indonesia adalah perusahaan pertambangan batubara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, industri pertambangan batubara menjadi primadona di bidang industri pertambangan. Sejalan dengan terjadinya peningkatan kebutuhan energi
Lebih terperinci