KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. drg. Kartini Rustandi, M.Kes

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. drg. Kartini Rustandi, M.Kes"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga merupakan media yang digunakan dalam mewujudkan paradigma kepemerintahan yang baik (good governance) yang salah satu prinsipnya adalah transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat. Dengan adanya Laporan Tahunan ini diharapkan dapat memberikan informasi keuangan yang terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat mengukur pencapaian kinerja sesuai tujuan dan sasaran Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga dalam mendukung visi dan misi Kementerian Kesehatan. Laporan Tahunan ini juga dibuat sebagai bahan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun 2016 yang dapat digunakan untuk perencanaan Tahun Dengan adanya evaluasi pelaksanaan tersebut, diharapkan dapat menjadi pembelajaran dalam meningkatkan keberhasilan program dan mengantisipasi kekurangan-kekurangan yang terjadi di Tahun 2016 agar tidak terulang pada Tahun Kami menyadari Laporan Tahunan ini masih jauh dari sempurna, banyak keterbatasan dan kelemahan dalam menyusun laporan ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. Semoga Laporan Tahunan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun internal Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. Akhirnya puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya sehingga Laporan Tahunan ini dapat disusun. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan Laporan Tahunan ini. Jakarta, Januari 2017 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga drg. Kartini Rustandi, M.Kes Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I ANALISA SITUASI AWAL TAHUN... 1 A. Hambatan Tahun Lalu... 2 B. Kelembagaan... 3 C. Sumber Daya... 8 BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. Dasar Hukum B. Tujuan, Sasaran dan Indikator BAB III STRATEGI PELAKSANAAN A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi C. Terobosan Yang di Lakukan BAB IV HASIL KERJA A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran B. Pencapaian Kinerja.. 43 C. Realisasi Anggaran.. 50 BAB V PENUTUP Lampiran Lampiran 1. Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja Lampiran 2. Laporan Bulanan Kesehatan Olahraga Lampiran 3. Realisasi Dana Dekonsentrasi Lampiran 4. Daftar Pegawai Lampiran 5. Laporan Kondisi Barang Milik Negara Lampiran 6. Daftar Target dan Capaian Lampiran 7. Daftar Sasaran Puskesmas Yang Melaksanakan Kesehatan Kerja Lampiran 8. Daftar Sasaran Puskesmas Yang Melaksanakan Kesehatan Olahraga Lampiran 9. Daftar Sarana Kesehatan TKI per Desember 2016 Lampiran 10. Daftar Pos UKK yang terbentuk di wilayah PPI/TPI i ii Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga ii

4 BAB I ANALISA SITUASI AWAL TAHUN Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga merupakan unit Eselon II yang berada dibawah Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga memiliki tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kerja dan olahraga sesuai dengan perundang-undangan. Pelaksanaan kegiatan pembinaan kerja dan olahraga awal tahun ditunjukkan dengan rangkuman pelaksanaan kegiatan keseluruhan Tahun Hasil pelaksanaan kegiatan Tahun 2017 dapat dilihat dari pencapaian indikator Renstra Tahun Pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari input sumber daya dan kelembagaan, proses pelaksanaan kegiatan serta output menghasilkan capaian Indikator Renstra Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga antara lain : 1. Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kerja dasar sebanyak Puskesmas yang tersebar di 33 provinsi. Indikator tersebut tidak dapat tercapai dikarenakan program kerja masih berada di bawah struktur organisasi program lain sehingga program kerja dan olahraga belum menjadi program yang prioritas sehingga berdampak terhadap proses pelaporan yang berjenjang dari Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi. Dari 34 provinsi terdapat 1 provinsi yang belum melaporkan yaitu provinsi Sulawesi Barat. 2. Jumlah Pos UKK yang terbentuk di daerah PPI / TPI sebanyak 374 Pos UKK. Indikator Pos UKK sangat berhasil karena dapat melebihi target yang ditetapkan pada Tahun 2016 yaitu sebesar 355 Pos UKK. Indikator Pos UKK tercapai melebihi target salah satunya karena adanya komitmen masyarakat dalam mendukung tercapainya masyarakat pekerja yang sehat dan mandiri. 3. Persentase fasilitas pemeriksaan TKI yang memenuhi standar sebanyak 100% (95 fasilitas pelayanan ). 4. Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan olahraga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya sebanyak Puskesmas dari target sebanyak Puskesmas. Indikator tersebut tidak dapat tercapai dikarenakan program kerja masih berada di bawah struktur Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 1

5 organisasi program lain sehingga program kerja dan olahraga belum menjadi program yang prioritas sehingga berdampak terhadap proses pelaporan yang berjenjang dari Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi. Selain pencapaian indikator, keberhasilan pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dari penyerapan anggaran Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. Pada Tahun 2016, pagu anggaran Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga sebesar Rp ,- dengan penyerapan sebesar Rp ,- (93,74%). Pencapaian target indikator maupun keuangan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga didorong oleh beberapa hal yang telah dilakukan seperti penguatan kebijakan terkait Kesehatan Kerja dan Olahraga, penguatan SDM Kesehatan Kerja melalui peningkatan Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja, pembinaan melalui bimbingan teknis ke daerah dan penguatan Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Kerja dan Olahraga. Walaupun telah menunjukkan berbagai capaian hasil, namun dalam pelaksanaanya kegiatan pembinaan upaya kerja dan olahraga di tahun 2016 tidak terlepas dari adanya berbagai kendala atau hambatan yang dihadapi. A. Hambatan Tahun Lalu Dalam pelaksanaan kegiatan Kesehatan Kerja dan Olahraga tidak luput dari suatu hambatan dan masalah yang harus dihadapi. Berdasarkan analisa kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat diketahui beberapa hambatan dan masalah antara lain : 1. Kurangnya komitmen dari pengambil keputsan di daerah terkait program Kesehatan Kerja dan Olahraga. 2. Kurangnya pemahaman tenaga tentang pentingnya aktivitas fisik dan menjaga kebugaran jasmani bagi lanjut usia, anak sekolah, ibu hamil, pekerja dan jemaah haji. 3. Kurangnya pengetahuan tenaga tentang Kesehatan Kerja dan Olahraga. 4. Tingginya mobilitasi pegawai di daerah, sehingga banyak program Kesehatan Kerja dan Olahraga yang tidak dapat jalan setelah petugas yang telah dilatih Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 2

6 di pindah tugas ke tempat lain dan petugas yang baru belum terpapar tentang Program Kesehatan Kerja dan Olahraga. 5. Kurangnya regulasi dibidang Kesehatan Kerja dan Olahraga yang dapat dijadikanpayung hokum dalam implementasi program di lapangan. 6. SDM yang dilatih peningkatan kapasitas belum percaya diri untuk masuk perusahaan/ sektor formal khususnya PMA mengingat perusahaan tersebut sudah menerapkan K3 dengan kualifikasi tinggi sesuai dengan buyer. 7. SDM Puskesmas belum memahani kewenangannya sebagai penanggung jawab berdasarkan konsep kewilayahan termasuk bertanggung jawab pada pekerja di dalam perusahaan yang ada di wilayah kerja Puskesmas. 8. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tenaga pendidik tentang pentingnya menjalankan dan keselamatan serta aktivitas fisik sebagai bekal anak didik dalam bekerja. 9. Sistem pencatatan dan pelaporan kerja belum terintegrasi dengan SIP. 10. Minimnya alokasi anggaran bahkan tidak adanya dukungan terhadap Kesehatan Kerja dan Olahraga di puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bersumber dari APBD. 11. Olahraga belum merupakan gaya hidup di masyarakat. 12. Bimbingan teknis dan sistem pelaporan yang belum berjalan berjenjang, terpadu dan tersistem. 13. Kurangnya buku-buku pedoman Kesehatan Kerja dan Olahraga yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan Kesehatan Kerja dan Olahraga. B. Kelembagaan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29 September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga dalam melaksanakan tugas sehari-hari bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 3

7 evaluasi, dan pelaporan di bidang kerja dan olahraga sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan fungsi sebagai berikut : 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang okupasi dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan olahraga; 2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang okupasi dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan olahraga; 3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang okupasi dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan olahraga; 4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang okupasi dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan olahraga; 5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang okupasi dan surveilans, kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan olahraga; dan 6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga terbagi ke dalam 4 (empat) Subdirektorat dan 1 (satu) Subbagian Tata Usaha. Berikut ini merupakan rincian tugas dan fungsi dari masing-masing Subdirektorat maupun Subbagian : 1. Subdirektorat Kesehatan Okupasi dan Surveilans mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang okupasi dan surveilans. Dalam melaksanakan tugasnya Subdirektorat Kesehatan Okupasi dan Surveilans menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang okupasi dan surveilans pekerja; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang okupasi dan surveilans pekerja; c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang okupasi dan surveilans pekerja; d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang okupasi dan surveilans pekerja; dan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 4

8 e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang okupasi dan surveilans pekerja. Subdirektorat Kesehatan Okupasi dan Surveilans terdiri atas : a. Seksi Kesehatan Okupasi Seksi Kesehatan Okupasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang okupasi. b. Seksi Surveilans Kesehatan Pekerja Seksi Surveilans Kesehatan Pekerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang surveilans pekerja. 2. Subdirektorat Kapasitas Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kapasitas kerja. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kapasitas kerja pekerja dan institusi; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kapasitas kerja pekerja dan institusi; c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kapasitas kerja pekerja dan institusi; d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kapasitas kerja pekerja dan institusi; dan e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kapasitas kerja pekerja dan institusi. Subdirektorat Kapasitas Kerja terdiri atas : a. Seksi Kapasitas Kerja Pekerja Seksi Kapasitas Kerja Pekerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 5

9 supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kapasitas kerja pekerja. b. Seksi Kapasitas Kerja Institusi Seksi Kapasitas Kerja Institusi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kapasitas kerja Institusi. 3. Subdirektorat Lingkungan Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang lingkungan kerja. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengendalian lingkungan kerja dan perlindungan ergonomi; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian lingkungan kerja dan perlindungan ergonomi; c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian lingkungan kerja dan perlindungan ergonomi; d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian lingkungan kerja dan perlindungan ergonomi; dan e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengendalian lingkungan kerja dan perlindungan ergonomi. Subdirektorat Lingkungan Kerja terdiri atas: a. Seksi Pengendalian Lingkungan Kerja Seksi Pengendalian Lingkungan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengendalian lingkungan kerja. b. Seksi Perlindungan Ergonomi Seksi Perlindungan Ergonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 6

10 supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perlindungan ergonomi. 4. Subdirektorat Kesehatan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang olahraga. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang olahraga masyarakat dan prestasi; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang olahraga masyarakat dan prestasi; c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang olahraga masyarakat dan prestasi; d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang olahraga masyarakat dan prestasi; dan e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang olahraga masyarakat dan prestasi. Subdirektorat Kesehatan Olahraga terdiri atas : a. Seksi Kesehatan Olahraga Masyarakat Seksi Kesehatan Olahraga Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang olahraga masyarakat. b. Seksi Kesehatan Olahraga Prestasi Seksi Kesehatan Olahraga Prestasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang olahraga prestasi. 5. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan, serta kerumahtanggaan Direktorat. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 7

11 C. Sumber Daya 1. Sumber Daya Manusia Pegawai di lingkungan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga pada akhir Desember Tahun 2016 berjumlah 65 orang. Dari jumlah tersebut pegawai dibagi ke dalam berbagai tingkatan umur, jenis kelamin, pendidikan, status kepegawaian, golongan dan jabatan : a. Jumlah pegawai berdasarkan tingkatan umur Jumlah pegawai berdasarkan umur pada kelompok umur di bawah 30 sebanyak 24 orang (37%), kelompok umur sebanyak 18 orang (28%), kelompok umur sebanyak 11 orang (17%)dan kelompok umur diatas 50 sebanyak 12 orang (18%) sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini : Gambar 1. Jumlah Pegawai Dit. Kesja dan OR Berdasarkan Kelompok Umur b. Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin Pegawai Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga terdiri dari 41 orang dengan jenis kelamin perempuan dan 24 orang dengan jenis kelamin laki-laki. Berikut ini diagram yang menggambarkan perbandingan pegawai laki-laki dan perempuan : Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 8

12 Gambar 2. Jumlah Pegawai Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Berdasarkan Jenis Kelamin c. Jumlah pegawai berdasarkan Pendidikan Jumlah pegawai berdasarkan Pendidikan terbagi ke dalam 5 kategori yaitu S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 20 orang, S1 sebanyak 38 orang, D3 sebanyak 5 orang dan SMA sebanyak 1 orang. Gambar 3. Jumlah Pegawai Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Berdasarkan Pendidikan d. Jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian Jumlah pegawai Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga dengan status PNS berjumlah 52 orang sedangkan untuk yang berstatus Non PNS berjumlah 13 orang. Sehingga total keseluruhan pegawai Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2016 berjumlah 65 orang. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 9

13 Gambar 4. Jumlah Pegawai Direktrat Kesehatan Kerja dan Olahraga Berdasarkan Status Kepegawaian e. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan dan Golongan Jumlah pegawai yang sudah berstatus Golongan IV berjumlah 7 orang dan yang berstatus Golongan III berjumlah 58 orang. Gambar 5. Jumlah Pegawai Dit. Kesja & OR Berdasarkan Jabatan dan Golongan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 10

14 f. Kekuatan personil masing-masing Subdit di Lingkungan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Bagian dengan jumlah personil terbanyak adalah Sub Bagian Tata Usaha dengan jumlah personil sebanyak 24 orang karena pegawai Non PNS dikelola oleh Sub Bagian Tata Usaha. Pegawai Non PNS di Sub Bagian Tata Usaha bertugas antara lain sebagai pramubakti, supir, pengelola data Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja dan Sekretaris Direktur. Subdit Kesehatan Olahraga memiliki 3 pegawai Non PNS yang memiliki tugas mengelola tempat fitness Kementerian Kesehatan RI. Subdit Kapasitas memiliki 1 pegawai Non PNS dengan tugas mengelola tempat memerah ASI Kementerian Kesehatan RI. Gambar 6. Kekuatan Personil masing masing Subdit dan Subbag g. Jumlah Pejabat Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga memiliki pejabat fungsional pembimbing kerja yang melaksanakan tugas-tugas terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja. Pejabat fungsional pembimbing kerja ini tersebar di Kementerian dan Dinas Kesehatan di 34 Provinsi. Berikut ini merupakan rincian pejabat fungsional pembimbing kerja berdasarkan instansi dan jenjangnya : Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 11

15 Tabel 1. Rincian Pejabat Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja No. Instansi Pusat Pertama Muda Madya Jumlah 1 Kementerian Kesehatan Kementerian Lain Daerah Pertama Muda Madya Jumlah 1 Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Jawa Barat Banten Jawa Tengah Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Total Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada di Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga mencakup barang bergerak, yaitu mobil dan motor. Sedangkan untuk barang tidak bergerak yaitu mesin fotocopy, LCD, camera, handy cam, laptop, scanner, PC, Server dan peralatan perkantoran lainnya, peralatan pemantauan kualitas lingkungan kerja, kapasitas kerja (Kit K3 Nelayan), okupasi dan surveilans (Sistem Pelaporan Kesehatan Kerja dan Olahraga) dan peralatan olahraga (Peralatan Fitnes), sarana komunikasi dan transportasi serta perangkat pengolah data elektronik. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 12

16 Peralatan Kantor dan Pemantauan Kualitas Kesehatan Lingkungan Kerja, Kapasitas Kerja Kesehatan Okupasi dan Surveilans dan Olahraga Peralatan kantor Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga dibagi ke dalam pengawasan tiap-tiap subdit yaitu Subdit Kesehatan Okupasi dan Surveilans, Subdit Kapasitas Kerja, Subdit Lingkungan Kerja dan Subdit Olahraga. Sampai dengan akhir Desember 2016 jenis dan jumlahnya sesuai dengan jumlah pegawai (indeks pegawai) dan dikelola sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN). Sehubungan dengan adanya perpindahan ruangan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga maka terdapat barang barang yang sudah tidak terpakai dan rusak berat sehingga pada Tahun 2016 telah dilakukan penghapusan barang-barang seperti kursi, meja, lemari, LCD, PC, notebook, printer dan scanner. Barang tersebut telah dikeluarkan dari aplikasi SIMAK BMN melalui SK nomor HK.02.03/BI.3/0615/2016 tanggal 23 Juni Peralatan pemantauan lingkungan kerja dan Kapasitas Kerja terdiri dari alat pengukur udara, cahaya, kebisingan, getaran dan pengukur udara paru (spirometer), timbangan, dan anthropometer. Mulai Tahun 2013, Subdit Kapasitas Kerja memfasilitasi pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan dengan Peralatan bagi ibu menyusui seperti alat memompa ASI, sterilisator botol, tas ASI, refrigerator, dispenser, kit konseling menyusui, sofa dan tempat sampah. Pada Tahun Peralatan olahraga terdiri dari Peralatan Fitnes seperti Treadmill (diagnostic dan exercise), Ergocycle (diagnostic dan exercise), Stopwatch, Skinfold Calliper, Handgrip Dynamometer, Vertical Jump, Pull-Push, Back Leg, Heart Rate Monitor, dan Metronom. Sedangkan Kesehatan Okupasi dan Surveilans memiliki aplikasi surveilans (Sistem Pelaporan Kesehatan Kerja dan Olahraga). Sarana Komunikasi dan Transportasi Sarana komunikasi yang ada di Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga terdiri dari pesawat telepon 2 (dua) buah, telepon internal 1 (satu) buah, HT 6 (enam) buah, faksimile 2 buah dan (direktorat.kesjaor@gmail.com). Sarana transportasi yang dimiliki oleh Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga adalah 10 (sepuluh) buah kendaraan roda empat yang terdiri dari Sedan 2 (dua) buah dan Station Wagon 8 (delapan) buah dan 4 (empat) buah kendaraan roda dua serta kendaraan unit masyarakat 1 (satu) buah. Kendaraan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga digunakan sebagai alat transportasi kedinasan Direktorat dan juga digunakan perorangan sebagai alat transportasi struktural. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 13

17 Perangkat Pengolahan Data Elektronik Perangkat keras (hardware) terdiri dari komputer PC 53 (lima puluh tiga) buah, printer 53 (lima puluh tiga) buah, scanner 9 (sembilan) buah, Laptop 11 (sebelas) buah, Notebook 72 (tujuh puluh dua) buah, 1 (satu) buah electronic document file, mesin ketik 2 (dua) buah dan mesin foto copy 1 (satu) buah. Adapun rincian Laporan Barang Milik Negara selengkapnya mengenai jenis, jumlah, keadaan/kondisi dan perkembangan (tambah/kurang) sarana dan prasarana pada Tahun Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 14

18 3. Alokasi Anggaran Alokasi belanja kegiatan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga sesuai dengan DIPA untuk pusat pada tahun 2016 setelah adanya efisiensi adalah sebesar Rp ,- (Dua puluh dua milyar). Perbandingan alokasi anggaran pada Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga tahun 2015 dengan tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2. Alokasi DIPA Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2015 dan 2016 Tahun Anggaran Alokasi (Rp) , ,- Perubahan alokasi anggaran yang terjadi pada Tahun 2016 dikarenakan efisiensi dapat dilihat pada Diagram Pergeseran Anggaran sebagai berikut : PAGU DIPA SEMULA Rp PAGU DIPA REVISI 1 Rp EFISIENSI 1 (APBN-P) Rp PAGU DIPA REVISI 2 Rp PAGU DIPA REVISI 3 Rp REFOCUSING Rp PAGU DIPA REVISI 4 Rp EFISIENSI 2 Rp PAGU DIPA REVISI 5 Rp Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 15

19 Tabel 3. Histori Perubahan Anggaran Tahun 2016 No Judul Tanggal Penjelasan 1 PAGU DIPA 7 Desember DIPA Awal Direktorat Kesehatan Kerja dan SEMULA Olahraga tanggal 7 Desember 2015 DIPA Revisi 1 merupakan revisi pada 2 PAGU DIPA nomenklatur satker dan pejabat 2 Februari 2016 REVISI 1 2 perbendaharaannya setelah reorganisasi di lingkungan Kemenkes 3 EFISIENSI 1 Efisiensi dalam rangka APBN-P dengan - (APBN-P) 2 cara melakukan selfblocking DIPA Revisi 2 merupakan revisi pada 4 PAGU DIPA halaman IV DIPA yakni penambahan 26 Mei 2016 REVISI 2 3 alokasi output cadangan sebagai proses APBN-P DIPA Revisi 3 merupakan revisi pada PAGU DIPA 5 22 Juli 2016 halaman IV DIPA yakni penghapusan REVISI 3 4 alokasi output cadangan 6 REFOCUSING 5 - Alokasi sebagai hasil identifikasi kegiatan anggaran dalam rangka refocusing kegiatan Kemenkes DIPA Revisi 4 dilaksanakan dalam rangka 7 PAGU DIPA refocusing yaitu dengan cara pergeseran 29 Agustus 2016 REVISI 4 6 alokasi antar kegiatan dan antar program di Kemenkes Efisiensi/selfblocking 2 dilaksanakan dalam 8 EFISIENSI 2 rangka tindak lanjut terhadap Inpres No. 8 - (SELBLOCKING) 7 Tahun 2016 tentang Langkah2 Penghematan Belanja Negara 9 DIPA Revisi 5 merupakan penambahan PAGU DIPA 30 September catatan halaman IV DIPA terkait alokasi REVISI efisiensi/selfblocking 2 (7,340 M) Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 16

20 BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. DASAR HUKUM Seperti yang tertera pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Bab XII Kesehatan Kerja Pasal menyebutkan bahwa upaya kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya kerja dilaksanakan untuk melindungi pekerja di sektor formal dan informal. Hal ini berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja dan juga bagi pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia. Selain itu pemerintah harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat dan terhadap setiap penyelenggara kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya di bidang dan upaya. Bab VI bagian Sembilan pasal 80 dan 81 menyatakan bahwa upaya olahraga ditujukan untuk meningkatkan dan kebugaran jasmani masyarakat, peningkatan derajat dan kebugaran jasmani masyarakat, sebagai upaya dasar dalam meningkatkan prestasi belajar, prestasi kerja dan prestasi olahraga melalui aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga. Upaya olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventif dan promotif tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif yang penyelenggaraannya oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Seperti yang tertera pada Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menyatakan bahwa tantangan pada bidang dan gizi masyarakat adalah meningkatkan upaya promotif dan preventif, meningkatkan pelayanan ibu anak, perbaikan gizi (spesifik dan sensitif), mengendalikan penyakit menular maupun tidak menular, meningkatkan pengawasan obat dan makanan, serta meningkatkan akses dan mutu pelayanan. Disamping itu pembangunan juga dihadapkan pada upaya untuk menurunkan disparitas akses dan mutu pelayanan, pemenuhan sarana prasarana dan tenaga. Secara khusus tantangan utama dalam lima tahun ke depan adalah dalam meningkatkan kepersertaan Jaminan Kesehatan Nasional, penyiapan provider (supply side) dan pengelolaan jaminaan untuk mendukung pencapaian sasaran nasional. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 17

21 Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga dapat meningkatkan akses dan mutu pelayanan dibidang kerja dan olahraga yang berdampak pada pekerja sehat, bugar dan produktif, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Hal ini dapat berdampak terhadap pengurangan kemiskinan dan meningkatkan umur harapan hidup serta berdaya ungkit terhadap penurunan IMR dan MMR. Begitu pula terhadap pekerja perempuan dengan adanya upaya kerja dan olahraga akan menciptakan pekerja wanita yang sehat, bugar dan produktif sehingga akan berdampak terhadap peningkatan kualitas pekerja perempuan, bagi pekerja perempuan yang hamil dan mempunyai anak dapat meningkatkan ibu dan anaknya yang berdampak terhadap menurunnya angka kematian ibu, bayi dan balita. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29 September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, maka pada tahun 2016 Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga menjadi Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Tugas pokok Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga adalah melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kerja dan olahraga sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun , maka pelaksanaan kegiatan kerja dan Olahraga selain diarahkan untuk mendukung pencapaian Indikator Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak, juga akan lebih difokuskan pada pencapaian Indikator Kegiatan Kesehatan Kerja dan Olahraga. B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 1. Tujuan Memelihara dan meningkatkan derajat dalam bentuk pencegahan penyakit dan peningkatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan agar masyarakat hidup sehat, bugar dan produktif melalui peningkatan upaya kerja dan olahraga seperti peningkatan Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja dasar, penguatan Pos UKK melalui pembentukan Pos UKK di wilayah PPI / TPI, pemantauan fasilitas pemeriksaan TKI agar memenuhi standard an peningkatan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 18

22 Puskesmas yang melaksanakan kegiatan olahraga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya. 2. Sasaran a. Tercapainya persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kerja dasar pada tahun 2016 sebanyak 50% dari seluruh Puskesmas di Indonesia yaitu sebesar Puskesmas (50%). b. Tercapainya jumlah Pos UKK yang terbentuk didaerah PPI / TPI sebanyak 355 Pos UKK. c. Tercapainya presentase fasilitas pemeriksaan TKI yang memenuhi standar sebanyak 95 sarana (100%). d. Tercapainya persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan keehatan olahraga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya sebanyak 30% dari seluruh Puskesmas di Indonesia yaitu sebesar Puskesmas (30%). 3. Indikator a. Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kerja dasar. b. Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI / TPI. c. Persentase fasilitas pemeriksaan TKI yang memenuhi standar. d. Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan olahraga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 19

23 BAB III STRATEGI PELAKSANAAN A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Dalam mencapai tujuan dan sasaran, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga melaksanakan beberapa hal yang mencakup antara lain : 1. Penguatan kebijakan mengenai Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga. 2. Penguatan fasilitas pelayanan Kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pos UKK, Klinik Perusahaan) serta rujukan kerja dan olahraga (BKKM dan BKOM). 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. 4. Peningkatan Kemitraan Lintas Program/Lintas Sektor/Perusahaan dan praktisi. 5. Penguatan kerja dan olahraga di daerah. 6. Penerapan olahraga untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Kegiatan dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran tersebut terbagi ke dalam berbagai kegiatan utama, diantaranya yaitu: - Penguatan peraturan terkait Kesehatan Kerja : 1. Permenkes Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja. 2. Permenkes Nomor 57 Tahun 2016 tentang RAN Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Merkuri. 3. Permenkes Nomor 48 tahun 2016 tentang Standar K3 Perkantoran. - Penyusunan NSPK Kesehatan Kerja dan Olahraga : 1. Kurikulum dan Modul TOT Diagnosis PAK 2. Kurikulum dan Modul TOT Kesehatan Kerja Dasar 3. Kurikulum Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan dalam bidang Kesehatan Nelayan dan Penyelam 4. Kurikulum dan Modul K3 RS 5. Kurikulum dan Modul TOT Kesehatan Olahraga 6. Kurikulum dan Modul Kesehatan Olahraga 7. Pedoman Pemeriksaan Kesehatan pada Pekerja dan Draft Permenkes 8. Pedoman Pengendalian Pajanan Pestisida di Lingkungan Kerja, terkait PP 50 tentang SMK3 9. Pedoman Tata Laksana Intoksikasi Merkuri, terkait Konvensi Minamata Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 20

24 10. Pedoman Ergonomi Perkantoran 11. Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan di Tempat Kerja 12. Pedoman Teknis K3RS 13. Kurikulum dan Modul TOT Kesehatan Olahraga 14. Kurikulum dan Modul Kesehatan Olahraga 15. Pedoman Pemeriksaan Kesehatan pada Pekerja dan Draft Permenkes 16. Pedoman Pengendalian Pajanan Pestisida di Lingkungan Kerja, terkait PP 50 tentang SMK3 17. Pedoman Tata Laksana Intoksikasi Merkuri, terkait Konvensi Minamata 18. Pedoman Ergonomi Perkantoran 19. Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan di Tempat Kerja 20. Pedoman Teknis K3RS 21. Pedoman Kesehatan Olahraga - Penyusunan standar kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan Kerja serta penguatan dan pembinaan Jabatan Fungsional Kesehatan Kerja. - Pembaruan kurikulum dan modul TOT Kesehatan Kerja, TOT Diagnosis Penyakit. - Sosialisasi Kesehatan Pengemudi. - Penyusunan Permenkes dan Kepmenkes di bidang Kesehatan Kerja dan Olahraga. - Pengembangan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GPPSP) ditempat kerja. - Workshop Kesehatan Olahraga bagi Tenanga Kesehatan Puskesmas. - Penyebaran Media KIE Kesehatan Kerja dan Olahraga. - Dukungan terhadap pekerja nelayan melalui pemberian peralatan K3 Nelayan. - Bimbingan teknis serta fasilitasi dan evaluasi dana dekonsentrasi dalam mendukung percepatan pelaksanaan kegiatan di daerah. - Pembudayaan aktivitas fisik menuju sehat dan bugar. - Pembinaan ruang ASI di Kementerian Kesehatan. - Pelayanan reproduksi di tempat kerja. - Pertemuan koordinasi teknis kerja dan olahraga. - Pembinaan Kantin Kementerian Kesehatan. - Bimtek sarana pemeriksa CTKI. - Penghargaan terhadap perusahaan yang melaksanakan GP2SP. - Pengukuran kebugaran jasmani aparatur sipil. - Pemeliharaan Sistem Informasi Kesehatan Kerja dan Olahraga. - Surveilans / Pemantauan keafiatan (Wellness) di tempat kerja dan surveilans pemeriksaan pengemudi. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 21

25 - Pencetakan media dan pencetakan buku (Buku Permenkes Pos UKK, Lembar Balik Pos UKK, Buku Panduan Kesehatan Kerja dan Olahraga, Buku Saku Pos UKK, Permenkes Pos UKK, Permenkes RI Nomor 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran, Permenkes RI Tahun Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja, Pedoman tatalaksana Intoksikasi Merkuri, Pedoman Kesehatan Lingkungan Kerja, Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Puskesmas, Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman Penggunaan Pestisida yang aman bagi pengguna dan petugas, Pedoman Ergonomi Perkantoran dan Permenkes RI Nomor 57 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Merkuri). B. HAMBATAN DALAM PENCAPAIAN Masalah dan hambatan dalam pencapaian tujuan kerja dan olahraga berasal dari faktor internal dan eksternal (faktor dalam dan luar) maupun faktor langsung dan tidak langsung. Masalah dan hambatan tersebut terutamanya adalah : 1. Kurangnya komitmen para pengambil keputusan terkait Kesehatan Kerja dan Olahraga di Provinsi dan Kabupaten/Kota. 2. Terbatasnya tenaga Kesehatan Kerja dan Olahraga yang memahami upaya yang harus dilakukan dalam implementasi program kerja dan olahraga baik di pusat maupun di daerah. 3. Program Kesehatan Kerja dan Olahraga belum dianggap sebagai program yang penting dalam imlpementasi program Kementerian Kesehatan di lapangan, yang dapat mendukung pencapaian target program. 4. Turn over sumber daya manusia yang terlatih cukup tinggi di daerah. 5. Regulasi terkait Kesehatan Kerja dan Olahraga masih sangat kurang. 6. Olahraga belum merupakan gaya hidup di masyarakat. 7. Sistem pencatatan dan pelaporan Kesehatan Kerja dan Olahraga baru dibangun dan belum terintegrasi dengan SIP sehingga data tentang penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja belum bisa diperoleh dari semua Puskesmas sedangkan untuk olahraga sudah terintegrasi dengan SIP tetapi masih belum mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Provinsi / Kabupaten / Kota. 8. Terbatasnya pengolahan data di lingkup Kesehatan Kerja dan Olahraga. 9. Pengelola program Kesehatan Kerja dan Olahraga belum semuanya tersosialisasi dengan baik sehingga mulai dari pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan Kesehatan Kerja dan Olahraga masih berbeda-beda atau bahkan belum dilaksanakan oleh daerah. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 22

26 10. Kurang pekanya Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota terhadap berbagai dampak lingkunga kerja yang berdampak kepada pekerja dan masyarakat sekitar, misalnya: kurangnya pengawasan Penambang Emas Skala Kecil yang menggunakan merkuri, pestisida pada petani, dll. 11. Koordinasi yang belum terbentuk dengan baik dengan LS terkait terutama dalam hal TKI, implementasi GP2SP dan Kesehatan Pengemudi (yang merupakan bagian dari Road Safety). 12. Pengadaan APD dan Kit Kebugaran memerlukan dasar hokum, sehingga pengadaan dilaksanakan awal Maret C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN Bersamaan dengan berbagai masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan kerja dan olahraga seperti tersebut di atas, beberapa upaya terobosan telah dilakukan sehingga pencapaian indikator kerja dan olahraga dapat tercapai. Upaya terobosan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Percepatan penyusunan peraturan dan kurikulum modul pelatihan. 2. Sosialisasi Peregangan di tempat Kerja. 3. Pengembangan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) di tempat kerja. 4. Pembinaan Jabatan Fungsional Kesehatan Kerja. 5. Pembudayaan aktivitas fisik menuju sehat dan bugar. 6. Pembinaan ruang ASI di Kementerian Kesehatan. 7. Peningkatan kelompok rentan (Nelayan). 8. Pemberian penghargaan Mitra Bakti Husada bagi perusahaan yang melaksanakan pelayanan reproduksi. 9. Penyelenggaraan lomba K3 Perkantoran sebagai langkah penerapan Permenkes 48 tahun Penyelenggaraan Kajian intoksikasi merkuri pada daerah Pertambangan Emas Skala Kecil. 11. Melakukan review program kerja berdasarkan Country Review Global Plan Workers health di Indonesia. 12. Melakukan pembinaan teknis dengan cara mengumpulkan pemangku kepentingan di daerah dalam rangka penyebarluasan informasi Direktorat Kesehatan Kerja di Indonesia. 13. Melakukan penyusunan pedoman-pedoman atau Peraturan Menteri Kesehatan kerja yang strategis terkait isu dan besarnya masalah yang dihadapi. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 23

27 BAB IV HASIL KERJA A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Selama tahun anggaran 2016, terdapat pencapaian dari hasil beberapa kegiatan pokok yang mendukung program menghadapi isu-isu penting tentang gizi kurang dan gizi buruk, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi. Kegiatan tersebut difokuskan sasaran pekerja, khususnya pekerja perempuan dan upaya peningkatan dan kebugaran pada masyarakat. Selain itu juga menitikberatkan pada peningkatan dan pengembangan kapasitas tenaga kerja serta kebugaran jasmani pekerja. Pencapaian tujuan dan sasaran hasil kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2016 berdasarkan indikator Renstra Kesehatan Kerja dan Olahraga dan kegiatan pokok sesuai Tupoksi secara rinci diuraikan di bawah ini : 1. Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja Komponen kegiatan pembinaan upaya kerja dilihat dari Tupoksi Direktorat Kesehatan Kerja berada di 4 sub direktorat, yaitu Subdit Kesehatan Okupasi dan Surveilans, Subdit Kapasitas Kerja, Subdit Lingkungan Kerja dan Subdit Kesehatan Olahraga. Kegiatan pada Subdit Kesehatan Okupasi dan Surveilans terdiri dari 15 kegiatan, yaitu: 1. Fasilitasi Penyusunan Kebijakan Kesehatan Kerja; 2. Penyusunan Rencana Aksi Nasional Kesehatan Kerja; 3. Penyusunan Kurikulum dan Modul ToT Penyakit Akibat Kerja; 4. Sosialisasi Kesehatan Kerja bagi Pengemudi; 5. Penyusunan Pedoman Pemeriksaan Kesehatan pada Pekerja; 6. Penyusunan NSPK tentang Tenaga Kerja Indonesi (TKI); 7. Penyusunan Profil Kesehatan Kerja dan Olahraga; 8. Penyusunan Pedoman Pneumokoniosis; 9. Pertemuan Koordinasi Komite TKI; 10. Sosialisasi Kebijakan Kesehatan Okupasi dan dan Surveilans; 11. Workshop Penguatan Kesehatan di Sarkes Pemeriksaan CTKI; 12. Fasilitasi Pembinaan Pasca Pelatihan PAK; Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 24

28 13. Bimbingan Teknis Sarana Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan; 14. Surveilans/Pemantauan Keafiatan (Wellness) di Tempat Kerja; 15. Surveilans Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi. Hasil kegiatan di atas secara rinci dapat digambarkan dalam tabel berikut ini. N Kegiatan o 1 Fasilitasi Penyusunan Kebijakan Kesehatan Kerja Tabel 4. Hasil Pencapaian Tujuan dan Sasaran Kegiatan Kesehatan Okupasi dan Surveilans Sub Input Output Outcome Benefits Impact Kegiatan - Fasilitasi penyusun an kebijakan kerja - Narasumber: Lintas program terkait, Struktural Dit. Kesja dan OR, Dinkes Provinsi - Biaya: Material : LCD Proyektor dan screen - Metode yang digunakan paparan, diskusi, tanya jawab dan rencana tindak lanjut - Permenkes No.56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraa n pelayanan penyakit akibat kerha - Adanya acuan penyelenggaraan Pelayanan PAK baik bagi pekerja formal dan informal - Diagnosis - Terdapatnya dan data PAK di pencegan Indonesia PAK pada - Pekerja sehat pekerja dan produktif 2 Penyusunan - Rapat - Narasumber: - Draft RAN Adanya Acuan - Acuan - Pekerja sehat, Rencana Aksi persiapan konsultan dan pakar, Direktorat penyelenggaraan Pelaksanaa bugar dan Nasional - Pertem - Biaya : Kesehatan Kesehatan Kerja n program produktif Kesehatan uan - Material : LCD Kerja dan Kesehatan Kerja penyusun Proyektor dan screen Olahraga Kerja an, - Metode : paparan, pembaha diskusi, tanya jawab, san dan jasa konsultan dan internalisa rencana tindak lanjut si RAN Kesjaor Konsult an 3 Penyusunan - Rapat - Narasumber : - Kurikulum Meningkatnya - Pencegaha - Tersedianya Kurikulum dan persiap Struktural Dit. Kesjaor pelatihan ToT kompetensi dokter n PAK pada data PAK di Modul ToT an, - Biaya: PAK di faskes primer dan pekerja Indonesia Penyakit Akibat pertem - Material : LCD - Modul pelatihan sekunder untuk - Pekerja sehat Kerja; uan Proyektor dan ToT PAK mendiagnosis PAK dan produktif pemba screen - hasan, - Metode : paparan, - Jasa diskusi, tanya jawab konsult dan rencana tindak Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 25

29 4 Sosialisasi Kesehatan Kerja bagi Pengemudi 5 Penyusunan Pedoman Pemeriksaan Kesehatan pada Pekerja; 6 Penyusunan NSPK tentang Tenaga Kerja Indonesi (TKI); 7 Penyusunan Profil Kesehatan Kerja dan Olahraga 8 Penyusunan Pedoman Pneumokoniosis ; an lanjut, kunjungan lapangan ke perusahaan - Rapat persiap an - Pertem uan sosialis asi - Review pedom an - Jasa konsult an Pertemuan penyusunan dan pembahasa n -Rapat persiapan - Pertemuan penyusunan - Narasumber: Struktural Dit. Kesjaor - Biaya : Material : LCD Proyektor dan screen - Metode : ceramah tanyajawab, diskusi - Pemeriksaan pengemu di - Pengemudi laik kerja - Pengemudi sehat Pengemudi laik kerja - Narasumber : - Draft - Adanya acuan bagi - Tidak struktural Dit permenkes tempat kerja dalam adanya Kesehatan Kerja dan Pemeriksaan memberikan diskriminasi olahraga Kesehatan pada pemeriksaan di tempat - Biaya : Pekerja bagi kerja karena - Material : LCD pekerja status atau Proyektor dan screen masalah - Metode yang digunakan paparan, diskusi, tanya jawab dan rencana tindak lanjut, kunjungan ke BKKM - Narasumber : - Draft - Adanya acuan dan - Tidak struktural Dit Permenkes dasar hukum bagi adanya Kesehatan Kerja Pelayanan petugas pemulangan dan olahraga Kesehatan TKI dalam memberikan TKI karena - Biaya : pelayanan masalah - Material : LCD bagi TKI Proyektor dan - screen - Metode yang digunakan paparan, diskusi, tanya jawab dan rencana tindak lanjut finalsisasi NSPK TKI Konsultan - Narasumber : struktural Dit Kesehatan Kerja dan olahraga - Biaya : Pedoman surveilans pneumokoniosis - Adanya acuan dalam melaksanakan pneumokonioses - Turunnya angka kecelakaan lalu lintas terutama saat libur panjang (mudik lebaran, libur natal dan tahun baru) - Pekerja sehat, bugar dan produktif - TKI sehat sejak sebelum berangkat, di negara penempatan dan saat pulang ke Indonesia. - Terlatihnya - Adanya data dokter pneumokonio dalam sis di diagnosis Indonesia Pnemokoni - Pekerja Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 26

30 - Material : LCD osis khususnya di Proyektor dan pertambanga screen n menjadi - Metode yang sehat, bugar digunakan dan produktif. paparan, diskusi, tanya jawab dan rencana tindak lanjut pembahasan dengan organisasi profesi 9 Pertemuan Pertemuan - Narasumber : - Adanya solusi - Selesainya masalah - ditutupnya - Peningkatan Koordinasi koordinasi struktural Dit terhadap dan Sarkes kualitas Komite TKI; Kesehatan Kerja permasalahan pelayanan pemeriksa pelayanan dan olahraga TKI TKI - Biaya : Laporan komite secara CTKI yang TKI - Material : LCD pelayanan TKI komprehensif bermasalah - Proyektor dan - Evaluasi - adanya screen program koordinasi - Metode yang pelayanan program digunakan TKI untuk paparan, diskusi, meningkatk tanya jawab dan an rencana tindak lanjut pertemuan TKI rutin untuk membahas permasalahan TKI 10 Sosialisasi - Biaya : Tersosialisasiny Peserta Kebijakan a Permenkes Sehat, Bugar Kesehatan mengenai PAK dan produktif Okupasi dan dan K3 dan Surveilans; 11 Workshop Pertemuan - Narasumber : - Komitmen - Pelayanan - Sark - Peningkatan Penguatan Koordinasi struktural Dit sarana di sarkes es kualitas Kesehatan di Kesehatan Kerja pemeriksa pemeriksa pemeriksaan Sarkes dan olahraga, lintas pemeriksaan TKI CTKI yang Pemeriksaan sector dan lintas CTKI untuk memberikan sesuai CTKI CTKI; program memberikan pelayanan standart - Biaya : pelayanan yang sesuai - Material : LCD sesuai dengan dengan Permenkes Proyektor dan Permenkes No.29 Tahun 2013 screen No.29 Tahun tentang - Metode yang 2013 tentang penyelenggaraan digunakan penyelenggaraa pelayanan paparan, diskusi, n pelayanan pemeriksaan tanya jawab dan pemeriksaan CTKI rencana tindak CTKI lanjut pertemuan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 27

31 12 Fasilitasi Pembinaan Pasca Pelatihan PAK; rutin untuk membahas permasalahan TKI Bimbingan Teknis Sarana Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan; 14 Surveilans/Pem antauan Keafiatan (Wellness) di Tempat Kerja 15 Surveilans Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi; Bimbingan teknis perjalanan dina Pemeriksaa n kelaikan pengemudi di 2 terminal dan 2 PO Bus - Perjalana Dinas - Biaya : Metode yang digunakan Walk through Survey serta diskusi dan tanya jawab - - Komitmen sarana pemeriksaan CTKI untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan Permenkes No.29 Tahun 2013 tentang penyelenggar aan pelayanan pemeriksaan CTKI - Pelayanan di sarkes pemeriksa TKI memberikan pelayanan sesuai dengan Permenkes No.29 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan CTKI - Sarkes pemeriksa CTKI yang sesuai standart Perjalanan dinas - Biaya : Pertemuan dalam ruangan - Konsumsi - Terpantaunya status pengemudi - Pengemudi laik kerja - Pengemudi sehat dan selamat - Diketahuiny a kelaikan pengemudi - TKI sehat sejak sebelum berangkat, di negara penempatan dan saat pulang ke Indonesia. - Turunnya angka kecelakaan lalu lintas terutama saat libur panjang (mudik lebaran, libur natal dan tahun baru) Kegiatan pada Subdit Kapasitas Kerja terdiri dari 6 kegiatan, yaitu : 1. Penyusunan standar kompetensi jabatan fungsional pembimbing kerja. 2. Review kurikulum dan modul ToT kerja. 3. Finalisasi modul pelatihan bagi petugas dalam bidang nelayan dan penyelam. 4. Penguatan implementasi GP2SP di tempat kerja. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 28

32 5. Pertemuan tim Pembina/tim penilai angka kredit jabatan fungsional PKK. 6. Pembinaan ruang ASI di Kementerian Kesehatan. 7. Pembinaan Kantin di Kementerian Kesehatan. 8. Penghargaan MBH bagi perusahaan yang melaksanakan GP2SP. Hasil kegiatan di atas dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 5. Hasil Pencapaian Tujuan dan Sasaran Kegiatan Subdit Kapasitas Kerja No. Kegiatan Sub Kegiatan 1 NSPK Penyusunan Pembinaan standar Upaya kompetensi Kesehatan jabatan Kerja dan fungsional Olah Raga pembimbing kerja 2 NSPK Review Pembinaan kurikulum Upaya dan modul Kesehatan ToT Kerja dan Olah Raga kerja 3 NSPK Finalisasi Pembinaan modul Upaya pelatihan Kesehatan bagi petugas Kerja dan Olah Raga dalam bidang nelayan dan penyelam Input Output Outcome Benefit Impact - Biaya Rp. 9,557,841-3 kali rapat - Tersedianya standar - Material : LCD, Laptop - Metoda: diskusi dan tanya jawab - Narasumber : PAKKI, struktural kesjaor, BPSDMK - 1 laporan kegiatan uji kompetensi jabfung kesja - Tersedianya soal uji kompetensi jabfung kesja - Biaya Rp. - 3 kali rapat - Tersedianya 206,992,700-1 laporan kurikulum ToT - Material : LCD, kegiatan pelatihan kesja Laptop - 1 Kurikulum ToT - Tersedianya Modul - Metoda: diskusi dan kesja ToT pelatihan kesja tanya jawab - 1 Modul ToT - Narasumber: Kesja Perdoki, PAKKI, FKM UI, Dit. Kesjaor - Biaya Rp. - 4 kali rapat - Tersedianya 184,014,655-1 laporan kurikulum pelatihan - Material : LCD, kegiatan tenaga Laptop dalam bidang - Metoda: diskusi dan nelayan dan tanya jawab penyelam - Narasumber - Tersedianya modul Perdokla, Perdoki, pelatihan tenaga Struktural Kesjaor dalam bidang nelayan dan penyelam - Untuk - Jabfung PKK yang mengukur memiliki kualitas dan kompetensi yang sebagai bahan terstandar kenaikan jenjang jabfung PKK - Sebagai acuan - Petugas dalam yang pelaksanaan bisa melatih ToT kerja kerja - Petugas yang terlatih kerja dasar - Sebagai acuan - Petugas dalam yang pelaksanaan terlatih bidang pelatihan nelayan dan nelayan dan penyelam penyelam 4 NSPK Penguatan - Biaya Rp. - 4 kali rapat - Tersedianya - Sebagai acuan - Pekerja Pembinaan implementasi 35,146,000-1 laporan peraturan terkait dalam perempuan yang Upaya GP2SP di - Material: LCD, kegiatan GP2SP pelaksanaan sehat dan Kesehatan tempat kerja Laptop - 1 draft - Terkoordinasinya GP2SP produktif Kerja dan - Metoda: diskusi dan kesepakatan kegiatan GP2SP - Kegiatan Olah Raga tanya jawab bersama GP2SP dengan lintas sektor GP2SP yang Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 29

33 dan lintas program terintegrasi dengan lintas sektor dan lintas program 5 NSPK Pertemuan - Biaya Rp. - 2 kali rapat - Terkoordinasnya tim - Sebagai bahan - Kebijakan terkait Pembinaan tim 89,321,000-1 laporan penilai jabfung PKK perencanaan dengan jabfung Upaya Pembina/tim - Material: LCD, kegiatan - Ternilainya angka dan evaluasi tim PKK yang terukur Kesehatan penilai angka Laptop - 13 laporan kredit jabfung PKK penilai jabfung - Jabfung PKK yang Kerja dan kredit jabatan - Metoda: diskusi dan penilaian angka PKK memiliki Olah Raga fungsional tanya jawab kredit - Sebagai dasar kompetensi dan PKK untuk menilai kinerja sesuai kinerja jabfung dengan standar PKK 6 Bimbingan Pembinaan - Biaya Rp. - 2 kali seminar - Terbinanya ibu hamil - Meningkatnya - Meningkatkan Teknis dan ruang ASI di 93,022,700 ASI dan menyusui di pengetahuan cakupan ASI Evaluasi Kementerian - Material: LCD, - 1 kali lomba ibu lingkungan pegawai eksklusif bagi Pembinaan Kesehatan Laptop dengan ASI kementerian perempuan pegawai Upaya - Metoda: diskusi dan - 1 laporan kemenkes perempuan Kesehatan tanya jawab kegiatan dalam kemkes Kerja dan - Narasumber: pengelolaan - Meningkatkan Olahraga Perinasia, Dit ASI ditempat anak kesjaor dan Dit. Gizi kerja pegawai Masyarakat perempuan kemenkes - Menurunkan angka absen akibat masalah anak 7 Bimbingan Pembinaan - Biaya Rp. - 2 Rapat di kantor - Terbinanya penjamah - Meningkatkan - Makanan kantin Teknis dan Kantin di 20,063,278-1 kali sosialisasi makanan di kantin pengetahuan yang higienis Evaluasi Kementerian - Material: LCD, - 2 kali pembinaan kementerian penjamah - Terhindarnya Pembinaan Kesehatan Laptop - 1 paket APD makanan dalam pegawai Upaya - Metoda: diskusi dan penjamah hygiene dan kemenkes dari Kesehatan tanya jawab makanan sanitasi penyakit akibat Kerja dan - Narasumber: makanan dari Olahraga Struktural kesjaor, kantin Biro Umum 8 Bimbingan Penghargaan - Biaya Rp. - 2 kali rapat - Adanya - Meningkatnya - Pekerja yang Teknis dan MBH bagi 48,081,500-1 laporan penghargaan bagi pelayanan sehat Evaluasi perusahaan - Material: LCD, kegiatan perusahaan yang - Menurunnya Pembinaan yang Laptop peduli terhadap reproduksi di angka kematian Upaya melaksanaka Metoda: diskusi tempat kerja Ibu dan anak Kesehatan n GP2SP dan tanya jawab reproduksi - Meningkatnya Kerja dan pekerjanya. Olahraga - Meningkatnya pekerja akses dan kualitas terutama pelayanan pekerja usia perempuan kerja di tempat kerja Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 30

34 Kegiatan pada Subdit Bina Lingkungan Kerja terdiri dari 10 kegiatan, yaitu: 1. Melakukan Penyusunan Peraturan Menteri Kesehatan RI bidang Lingkungan Kerja 2. Melakukan penyusunan berbagai pedoman terkait lingkungan kerja yaitu: Pedoman Ergonomi Perkantoran; Pedoman Penggunaan Pestisida yang aman bagi pengguna dan petugas ; Pedoman Tatalaksana Intoksikasi Merkuri; Pedoman Kesehatan Lingkungan Kerja; Pedoman K3 Puskesmas; Pedoman Manajemen Risiko K3 di fasilitas pelayanan 3. Melakukan berbagai kajian terkait penguatan standarisasi basis data dalam pengembangan program lingkungan kerja, kajian yang dilakukan pada tahun Merancang pembentukan pusat keracunan nasional di bidang 5. Penyelenggaraan seminar dalam rangka penyampaian hasil kajian dan sosialisasi teradap adanya pedoman ataupun permenkes 6. Pembinaan Teknis dan Narasumber 7. Penyelenggaraan Kegiatan Jasa Konsultan dan pengadaan 8. Pencetakan Buku 9. Orientasi kerja dan olahraga dilaksanakan di beberapa propinsi termasuk didalamnya ada Dinas Kesehatan Propinsi dan puskesmas. 10. Melakukan pelatihan kerja dan olahraga pada Provinsi Binaan Subdit Lingkungan Kerja. Namun secara garis besar perencanaan keuangan, kami akan membagi ke dalam 3 bagian yaitu sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Pencapaian Tujuan dan Sasaran Kegiatan Lingkungan Kerja No. Kegiatan Sub Kegiatan Input Output Outcome Benefit Impact 1 Penyusunan Penyusunan PMK 48 Tahun 2016 Regulasi Rancangan PMK tentang K3 K3 Perkantoran Penyusunan Rancangan PMK RAN Merkuri Penyusunan Rancangan PMK K3RS Penyusunan Rancangan PMK Standar dan Keslingja 2 Pedoman Penyusunan Pedoman Ergonomi Perkantoran - Kontributor: LP/ LS, pakar, akademisi, Anggota Profesi,, Dinkes, RS dan RSCM. - Metode: Paparan, Diskusi, Tanya Jawab - Media: LCD, Proyektor, screen - Biaya: Perkantoran PMK 57 Tahun 2016 tentang RAN Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Merkuri PMK 66 Tahun 2016 tentang K3RS PMK 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Keslingja Pedoman Ergonomi Perkantoran Penyusuna Pedoman - Terlaksananya Regulasi regulasi terkait K3 di Perkantoran, RS, Lingkungan Kerja dan terkait RAN Pengendalian Dampak Kesehatan akibat Merkuri Terinformasikannya pedoman-pedoman terkait ergonomic perkantoran, pestisida, tatalaksana - Pekerja bisa mendapatkan pelayanan kerja di tempat kerja - Turunnya angka kecelakaan dan kesakitan akibat kerja - Pekerja bisa mendapatkan pelayanan kerja di tempat kerja Meningkatkan jumlah pekerja, sehat, bugar dan produktif Meningkatkan jumlah pekerja, sehat, bugar dan produktif Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 31

35 n Pedoman Penggunaan Pestisida yang aman bagi pengguna dan petugas Penggunaan Pestisida yang aman bagi pengguna dan petugas merkuri, lingkungan kerja, pedoman K3 Puskesmas dan Manajemen Risiko - Turunnya angka kecelakaan dan kesakitan akibat kerja Penyusuna n Pedoman Tatalaksana Intoksikasi Merkuri Pedoman Tatalaksana Intoksikasi Merkuri Penyusuna n Pedoman Kesehatan Lingkungan Kerja Pedoman Kesehatan Lingkungan Kerja Penyusuna n Pedoman K3 Puskesmas Pedoman K3 Puskesmas Kajian Penyusunan Pedoman Manajemen Risiko K3 di fasyankes Kajian Epidemigenetic Merkuri di Kabupaten Sumbawa dan Lombok Barat Kajian Epigenetic merkuri di Kabupaten Lebak Banten tahun 2016 Pedoman Manajemen Risiko K3 di fasyankes 2. Kegiatan Pembinaan Kesehatan Olahraga Pada tahun 2016, kegiatan Kesehatan Olahraga terdiri dari 8 kegiatan, yaitu: 1. Penyusunan NSPK olahraga masyarakat 2. Revisi NSPK Kesehatan Olahraga 3. Penyusunan peraturan Menteri Kesehatan RI olahraga 4. Sosialisasi dan advokasi olahraga 5. Peningkatan kapasitas teknis dan manajemen 6. Pembinaan kebugaran jasmani pegawai kementerian 7. Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani aparatur sipil Negara 8. Dukungan event olahraga bidang Gambaran hasil kegiatan di atas dapat digambarkan dalam tabel 7 berikut ini. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 32

36 Tabel 7. Hasil Pencapaian Tujuan dan Sasaran Kegiatan Kesehatan Olahraga NO KEGIATAN SUB KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFITS IMPACT Dokumen kebijakan teknis, 1 pedoman, standar, kriteria, modul yang tersusun Dokumen kebijakan teknis, 2 pedoman, standar, kriteria, modul yang tersusun Dokumen kebijakan teknis, 3 pedoman, standar, kriteria, modul yang tersusun Dokumen kegiatan koordinasi, sosialisasi, 4 advokasi - Narasumber : PDSKO - Tersedianya - Petugas - Meningkatkan derajat Penyusunan - Biaya : Kurikulum NSPK - Material : LCD Modul olahraga Proyektor dan screen - 1 laporan kegiatan (kurmod) TOT mengetahui cara olahraga - Metode : paparan, Pembinaan pengukuran masyarakat diskusi, tanya jawab kebugaran kebugaran jasmani jasmani - Narasumber : PDSKO - Tersedianya - Petugas - Meningkatkan derajat - Biaya : Pedoman Revisi NSPK - Material : LCD Kesehatan Proyektor dan screen - 1 laporan kegiatan Olahraga olahraga - Metode : paparan, diskusi, tanya jawab - Narasumber : PDSKO - Tersedianya Penyusunan - Biaya : Permenkes Permenkes - Material : LCD tentang Proyektor dan screen - 1 laporan kegiatan Kesehatan olahraga - Metode : paparan, Olahraga diskusi, tanya jawab - Sosialisasi dan - Narasumber : ASKI, - 1 kali laporan - Tersosialisasi advokasi PDSKO, UNJ kegiatan - Biaya : olahraga olahraga - Material : LCD dalam Proyektor dan screen pengukuran - Metode : paparan, kebugaran diskusi, tanya jawab jasmani dapat memahami dan melaksanakan upaya olahraga dengan baik dan benar - Petugas - Meningkatkan derajat dapat memahami dan melaksanakan upaya olahraga dengan baik dan benar - Petugas - Meningkatnya derajat olahraga mengetahui cara pengukuran kebugaran jasmani Tenaga - Narasumber : PTM, - Terselenggara - Jamaah haji yang - Meningkatkan derajat Puskeshaji, PDSKO nya workshop diukur dapat dan yang Peningkatan - Biaya : bagi tenaga diketahui masalah kebugaran jasmani ditingkatkan kapasitas teknis - Material : LCD nya dari calon jemaah haji 5 kapasitasnya dan manajemen Proyektor dan screen - 1 laporan kegiatan dalam rangka awal - Metode : paparan, pembinaan diskusi, tanya jawab, kebugaran praktek pengukuran jasmani calon kebugaran jasmani jemaah haji Dokumen - Pembinaan - Narasumber : UNJ, - 1 kali laporan - pegawai - Pegawai - Meningkatnya derajat kegiatan kebugaran PSIKO UI, ASKI, kegiatan kementerian kementerian koordinasi, jasmani PDSKO 6 sosialisasi, advokasi pegawai kementerian - Biaya : Material : LCD tentang meningkat kebugaran RI Proyektor dan screen olahraga jasmaninya - Metode : paparan, diskusi, tanya jawab Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 33

37 Dokumen - Pelaksanaan - Kerja sama dengan - 1 kali laporan - pegawai - Pegawai - Meningkatnya derajat kegiatan Pengukuran UNJ, PSIKO UI, ASKI, kegiatan kementerian kementerian koordinasi, kebugaran PDSKO, UPK - Jumlah pegawai sosialisasi, jasmani - Biaya : yang mengikuti tentang meningkat 7 advokasi aparatur negara sipil - Material : Panggung, sound system, meja kebugaran jasmani terprogram : 893 olahraga kebugaran jasmaninya dan kursi orang - Metode : pemberdayaan masyarakat Dokumen Dukungan - Kerja sama dengan - 1 kali laporan - Terlaksananya - Terlaksananya - Meningkatnya derajat kegiatan event Ditjen Pelayanan kegiatan dukungan koordinasi, olahraga Kesehatan, bidang olahraga sesuai sosialisasi, bidang Kementerian Pemuda kaidah advokasi dan Olahraga RI pada event 8 - Biaya : Material : LCD olahraga PON 2016, TAFISA Proyektor dan screen GAMES 2016, - Metode : paparan, dan diskusi, tanya jawab Persiapan Asian Games Kegiatan Dukungan Manajemen Dukungan Manajemen meliputi 7 kegiatan, yaitu: 1. Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Internal Direktorat. 2. Alat Pendukung Pengolah Data. 3. Fasilitasi dan evaluasi dana dekonsentrasi. 4. Bimbingan teknis (perjalanan pimpinan). 5. Pemeliharaan Sistem Informasi Kesehatan Kerja dan Olahraga. 6. Penyusunan Kegiatan dan Anggaran Kesehatan Kerja dan Olahraga. 7. Pertemuan Dukungan Peningkatan Kinerja Kesehatan Kerja. Rincian tentang hasil kegiatan di atas dapat digambarkan dalam tabel 8 di bawah ini : Tabel 8. Hasil Pencapaian Tujuan dan Sasaran Kegiatan Dukungan Manajemen NO. OUTPUT KOMPONEN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFITS IMPACT 1 SDM yang Peningkatan - Narasumber : 1 laporan - Terlaksananya - Peningkatan - Produktivitas pegawai ditingkatkan kapasitasnya dalam Pembinaan Upaya Kesehatan Kapasitas dan Kapabilitas Internal Direktorat Struktural Dit. Kesehatan Kerja dan OR - Biaya : Material : LCD kegiatan dalam rangka konsolidasi internal Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga kemampuan, keterampilan dan merubah sikap. bertambah dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Kerja dan Projector dan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 34

38 Olahraga Screen - Metode: paparan, diskusi, tanya jawab 2 Dukungan Alat - Biaya: 1 paket - Terlaksananya - Tersedianya peralatan - Meningkatnya fasilitas sarana dan pendukung pengadaan paket pengolah data perkantoran untuk prasarana pengolah data alat pengolah Direktorat Kesja dan menunjang pembinaan data direktorat Olahraga pelaksanaan kegiatan di Upaya kantor Kesehatan Kerja dan Olahraga 3 Bimbingan Fasilitasi dan - Narasumber : - Bimtek Entry - Terfasilitasinya - Puskesmas yang - Meningkatnya derajat teknis dan evaluasi dana Struktural Dit. Point CTKI (2 dan dapat diakses dalam pekerja evaluasi dekonsentrasi Kesja dan OR provinsi, 2 terevaluasinya pelayanan Kesehatan melalui pengendalian Pembinaan - Biaya: Kabupaten/kot dana Kerja di kawasan penyakit akibat kerja. Upaya - Material : LCD a) dekonsentrasi di industri sebanyak - Diperolehnya data Kesehatan Projector dan - Bimtek daerah tahun Puskesmas realisasi dana dekon di Kerja dan Screen Sarkes Puskesmas yang daerah Olahraga - Metode: paparan, Pemeriksaan dapat diakses dalam diskusi dan tanya Kesehatan TKI pelayanan jawab (4 provinsi, 4 olahraga sebanyak Kabupaten/kot Puskesmas. a) - Pengukuran Kebugaran Jasmani Pegawai Kemenkes (2000 orang) - Pelaksanaan Latihan Fisik Terporgram di Kementerian Kesehatan RI - Dukungan Event Olahraga Bidang Kesehatan (2 provinsi) 4 Laporan Bimbingan - Narasumber : 34 Laporan - Terbinanya - Puskesmas yang - Meningkatnya derajat pembinaan teknis Struktural Dit. Puskesmas dapat diakses dalam pekerja teknis, (perjalanan Bina Kesehatan sehingga pelayanan Kesehatan melalui pengendalian supervisi, pimpinan) Kerja dan OR meningkatnya Kerja di kawasan penyakit akibat kerja. monitoring - Biaya : pengetahuan industri sebanyak - Diperolehnya data dan mengenai Puskesmas penyakit akibat kerja pendampinga - Material : LCD Kesehatan Kerja - Puskesmas yang dan data kecelakaan n Projector dan dan Olahraga dapat diakses dalam akibat kerja. Screen pelayanan Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 35

39 - Metode: paparan, olahraga sebanyak diskusi, tanya Puskesmas.. jawab 5 Sistem Pemeliharaan - Narasumber : 1 laporan - Adanya - Meningkatnya - Meluasnya Informasi dan Sistem Struktural Ditjen koordinasi teknis pengetahuan pengetahuan mengenai Surveilans Informasi Bina Gizi dan KIA bagi penanggung kerja di kerja sampai Pembinaan Kesehatan - Biaya: jawab, pengelola seluruh Dinas ke seluruh Dinas Upaya Kerja dan - Material : LCD dan petugas Kesehatan Provinsi di Kesehatan Provinsi di Kesehatan Olahraga Projector dan kerja Indonesia Indonesia Kerja dan screen dan olahraga Olahraga - Metode: paparan, diskusi dan tanya jawab seluruh Dinas Kesehatan Provinsi di Indonesia 6 Administrasi Penyusunan - Narasumber : 1 laporan - Terlaksananya - Tersedianya dokumen - Pelaksanaan kegiatan Kegiatan Kegiatan dan Sekretaris kegiatan dan laporan kegiatan dan pembinaan upaya Anggaran Direktorat anggaran anggaran Kesehatan kerja dan Kesehatan Jenderal Kesehatan Kerja Kerja dan Olahraga olahraga serta Kerja dan Kesehatan dan Olahraga dukungan manajemen Olahraga Masyarakat secara efektif dan - Biaya: efisien - Material : LCD Projector dan Screen - Metode: paparan, diskusi dan tanya jawab 7 Administrasi Pertemuan - Narasumber : 1 laporan - Terlaksananya - Tersedianya dokumen - Pelaksanaan kegiatan Kegiatan Dukungan Sekretaris kegiatan laporan kegiatan pembinaan upaya Peningkatan Direktorat Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja dan kerja dan Kinerja Jenderal dan Olahraga Olahraga olahraga serta Kesehatan Kesehatan dukungan manajemen Kerja Masyarakat secara efektif dan - Biaya: efisien Material : LCD Projector dan Screen Metode: paparan, diskusi dan tanya jawab Dari pelaksanaan kegiatan kerja dan olahraga di tahun 2016 berdasarkan masukan/input tersebut di atas, dihasilkan keluaran/output yang dibagi kedalam beberapa output besar, output tersebut antara lain : Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 36

40 A. NSPK Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga - Tahun 2016, Direkorat Kesehatan Kerja dan Olahraga telah menghasilkan 3 Permenkes, 6 kurmod, 7 pedoman, 9 rancangan permenkes / kepmenkes dan produk lainnya terkait Kesehatan Kerja dan Olahraga berjumlah 7 dokumen. Berikut merupakan rincian penyusunan NSPK Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2016 : Tabel 9. Rincian penyusunan NSPK Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2016 No Kegiatan Output Judul 1 Permenkes 3 1 Permenkes No. 56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja 2 Permenkes No. 57 Tahun 2016 tentang RAN Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Merkuri 3 Permenkes No 48 tahun 2016 tentang Standar K3 Perkantoran 2 Kurmod 6 1 Kurikulum dan Modul TOT Diagnosis PAK 2 Kurikulum dan Modul ToT Kesehatan Kerja Dasar 3 Kurikulum Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan dalam bidang Kesehatan Nelayan dan Penyelam 4 Kurikulum dan Modul K3 RS 5 Kurikulum dan Modul TOT Kesehatan Olahraga 6 Kurikulum dan Modul Kesehatan Olahraga 3 Pedoman 7 1 Pedoman Pemeriksaan Kesehatan pada Pekerja dan Draft Permenkes 2 Pedoman Pengendalian Pajanan Pestisida di Lingkungan Kerja, terkait PP 50 tentang SMK3 3 Pedoman Tata Laksana Intoksikasi Merkuri, terkait Konvensi Minamata 4 Pedoman Ergonomi Perkantoran 5 Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan di Tempat Kerja 6 Pedoman Teknis K3RS 7 Pedoman Kesehatan Olahraga 4 Rancangan 9 1 Rancangan Permenkes tentang Pelayanan Kesehatan TKI Permenkes/ 2 Rancangan Peraturan Bersama tentang GP2SP Kepmenkes 3 Rancangan Permenkes tentang Standar APD Pekerja Perikanan, Pertanian dan Sektor Informal Lain 4 Rancangan Permenkes tentang Standar NAB Lingkungan Kerja Industri 5 Rancangan Permenkes tentang Standar K3RS terkait dengan Akreditasi K3RS 6 Rancangan Permenkes tentang Kesehatan Olahraga Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 37

41 7 Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Kerja 8 Rancangan Permenkes tentang Kesehatan Pelaut 9 Rancangan Permenkes tentang Pemeriksaan Kesehatan Pekerja 5 Lainnya 7 1 Rencana Aksi Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 2 Instrumen Pelayanan Kesehatan TKI di Sarana Kesehatan, Tempat Penampungan dan Entry Point 3 Draft Uji Kompetensi Jabfung Pembimbing Kesehatan Kerja 4 Naskah Akademik tentang Kajian Rencana Pembentukan Balai Kesehatan Kerja dan Olahraga 5 Naskah Akademik tentang Kajian NAB Kesehatan Lingkungan 6 Naskah Akademik tentang Kajian Intoksikasi Merkuri Pada Pekerja Usia Reproduktif Yang Terpajan Merkuri di Lingkungan Kerja 7 Kajian Pneumoconiosis B. SDM yang ditingkatkan kapasitasnya dalam Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga Dalam rangka mendukung kegiatan pengukuran kebugaran jasmani jemaah haji untuk mengetahui kemampuan fisik jemaah sehingga dapat disusun program latihan fisik yang sesuai dengan kondisi fisik medisnya. Oleh karena itu Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Teknis dan Manajemen Kesehatan (Workshop Kesehatan Olahraga bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas). Peserta yang mengikuti Pertemuan Workshop Kesehatan Olahraga bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas, perwakilan tenaga di dinas provinsi, dinas Kabupaten/Kota atau pengelola program olahraga di 5 provinsi terpilih sebanyak 35 orang. Kegiatan dalam workshop tersebut antara lain mengikuti praktik pengukuran kebugaran jasmani dengan metode Rockport dan melakukan pemeriksaan. Pengukuran kebugaran jasmani dilakukan pada 35 petugas dan 76 orang calon jemaah haji. Hasil pengukuran Kebugaran Jasmani terhadap 35 orang (laki-laki 12 orang, perempuan 23 orang) dengan tingkat kebugaran dengan kategori Baik (3 orang), Cukup (17 orang), Kurang (13 orang), Kurang sekali (1 orang) dan Gagal (1 orang). Hasil pengukuran jemaah haji sebanyak 76 jemaah dengan kategori Baik (1 orang), Cukup (28 orang), Kurang (37 orang), Kurang sekali (2 orang) dan Gagal (8 orang). C. Dukungan Sarana dan Prasarana Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga - Alat Pendukung Pengolah Data Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 38

42 Sehubungan dengan adanya reorganisasi mengakibatkan bertambahnya pegawai Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. Maka diperlukan adanya pengadaan Alat Pengolah Data sesuai dengan kebutuhan tersebut. - Pengadaan Peralatan K3 Nelayan Paket K3 Nelayan berisi Alat Pelindung Diri (APD) untuk melindungi pekerja nelayan dan penyelam dan memberikan sosialisasi terhadap pekerja akan pentingnya melindungi diri sewaktu bekerja untuk mengurangi angka kesakitan pada pekerja nelayan dan penyelam. Alat Pelindung Diri ini berisi antara lain kacamata, jaket pelampung, sarung tangan, topi nelayan, jas hujan dan kacamata selam. Paket ini diberikan kepada 10 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Dinas Kesehatan kabupaten Minahasa, Dinas Kesehatan kabupaten Minahasa Utara, Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan. - Pencetakan Buku dan Media KIE Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai lingkungan kerja melalui media cetak, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga telah mencetak buku dan poster antara lain : Permenkes RI Nomor 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran, Pedoman Kesehatan Lingkungan Kerja (Bagi Petugas Kesehatan), Pedoman Penggunaan Pestisida Secara Aman dan Sehat di Tempat Kerja Sektor Pertanian (Bagi Petugas Kesehatan), Permenkes RI Nomor 57 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Merkuri, Poster Ayo Terapkan 5R di Tempat Kerja, Poster Sehat di Tempat Kerja dan Poster K3 Perkantoran. D. Bimbingan Teknis dan Evaluasi Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga - Penghargaan Mitra Bakti Husada kepada tempat kerja yang melaksanakan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) telah dilaksanakan mulai Tahun Direkorat Kesehatan Kerja dan Olahraga memberikan sertifikat kepada perusahaan yang melaksanakan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP). Pada Tahun 2016, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga memberika sertifikat kepada 19 perusahaan yang berasal dari 17 Kabupaten/Kota sebagai bentuk apresiasi atas pelaksanaan GP2SP di perusahaan. Berikut daftar perusahaan yang diberikan penghargaan Mitra Bakti Husada : Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 39

43 Tabel 10. Daftar Perusahaan mendapat Mitra Bakti Husada NO NAMA PROVINSI KABUPATEN/KOTA NAMA PERUSAHAAN 1 Lampung 1 Lampung Tengah 1 PT. Great Giant Pineapple 2 Bangka Belitung 2 Bangka 2 PT. Gunung Maras Lestari 3 Belitung 3 PT. Agro Makmur Abadi 3 Kep. Riau 4 Batam 4 PT. Excelitas Technologies 4 Jawa Barat 5 Purwakarta 5 PT. Einstreind 6 Bandung Barat 6 PT. Ultrajaya Milk 5 Jawa Tengah 7 Semarang 7 PT. Nesia Pan Pacific Knit 8 Sukoharjo 8 PT. Dan Liris 9 Purbalingga 9 PT. Sung Shim Internasional 6 Jawa Timur 10 Pasuruan 10 PT. Indofood CBP Sukses Makmur 11 PT. Jatim Autocomp Indonesia 11 Batu 12 PT. Mutiara Indah Sejahtera 7 Banten 12 Tangerang 13 PT. Freetrend 8 NTB 13 Sumbawa 14 PT. Newmont Nusa Tenggara 9 Kalimantan Tengah 14 Kotawaringin Timur 15 PT. Mustika Sembuluh 16 PT. Windu Nabatindo Lestari 15 Lamandau 17 PT. Nirmala Argo Lestari 16 Gunung Mas 18 PT. Mulia Sawit Agro Lestari 10 Kalimantan Timur 17 Balikpapan 19 PDAM Kota Balikpapan - Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga telah melaksanakan Lomba Ibu dan ASI Eksklusif terhadap pegawai Kementerian Kesehatan maupun istri pegawai Kementerian Kesehatan. Lomba ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap pegawai hamil dan menyusui di lingkungan Kantor Kementerian Kesehatan RI dan untuk memberikan penghargaan dan motivasi bagi pegawai di Kementerian Kesehatan RI. Komponen yang dinilai antara lain Karakteristik umum, dokumen dan data keluarga, riwayat pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI, kegiatan ibu menyusui ditempat kerja, tumbuh kembang, pola pemberian makanan pendamping ASI yang sudah diberikan, riwayat imunisasi, status gizi, penilaian intelegensia. Jumlah peserta sebanyak 35 orang, lolos administrasi 33 orang dilanjutkan Seleksi penilaian. Pemenang Lomba Ibu dengan ASI Eksklusif Juara 1, Naura (13 bulan), putri Nur Khairunisa dari unit kerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisonal, Juara 2, M. Raditya Habibi Kembe (12 bulan) putra Sri Dwi Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 40

44 Astuti dari unit kerja Biro Kepegawaian; Juara 3, Reyner Gibran Al-Baihaki (16 bulan) putra Novi Wilianti dari unit kerja Direktorat Gizi Masyarakat; Juara Harapan 1, Febrian Febrizano (11 bulan) putra Nadia Hapsaridari unit kerja Biro Hukum dan Organisasi; Juara Harapan 2, Fatihadziq Aulia Mahfud (11 bulan) putra Awallokita Mayangsari dari unit kerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat; Juara Harapan 3, Ali Abdullah Javas (8 bulan 9 hari) putra Diara Oktania dari unit kerja Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian. Pemenang mendapatkan hadiah berupa piagam penghargaan dan tabungan pendidikan dari BNI. - Pada Tahun 2016, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga telah melaksanakan pengukuran terhadap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Kesehatan yang berjumlah 936 orang dari total pegawai 8 satker pusat (Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan) berjumlah orang. Tabel 11. Hasil Tes Kebugaran Jasmani Tahun 2016 Unit Kerja Ikut Tes Jumlah Pegawai Sekjen Itjen Kesmas P2P Yankes Farmalkes BPPK BPPSDM TOTAL Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 41

45 Gambar 7. Persentase Pegawai yang mengikuti Tes Kebugaran Jasmani Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa presentase pegawai yang mengikuti tes kebugaran terbanyak ada pada Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dengan presentase sejumlah 81,62%. Gambar 8. Hasil tes kebugaran jasmani dengan kategori baik Hasil test kebugaran dengan kategori baik terbanyak ada pada Badan Litbang dengan hasil 25% dari jumlah yang mengikuti tes kebugaran mendapatkan hasil baik. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 42

46 E. Sistem Informasi dan Surveilans Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga - Tahun 2016 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga telah melaksanakan pemeriksaan pengemudi (pemeriksaan gula darah sewaktu, pemeriksaan amfetamin, kadar alkohol, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran tinggi dan berat badan serta Indeks Massa Tubuh (IMT)) sebagai bentuk komitmen Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga terhadap pengemudi serta dalam rangka menurunkan tingkat Kecelakaan Akibat Kerja (KAK). Pemeriksaan ini dilaksanakan di 2 (dua) terminal dan 2 (dua) PO yang bertempat di Garut dan Klaten. Pemeriksaan di Garut dilaksanakan terhadap 45 orang supir bis dan di Klaten dilaksanakan terhadap 70 orang supir bis dengan hasil pemeriksaan diketahui bahwa terdapat pengemudi yang menderita hipertensi, diabetes melitus dan kelebihan berat badan. 4. Manfaat (Benefit) Secara umum, kegiatan pembinaan upaya kerja dan olahraga memiliki manfaat, diantaranya adalah: a. Puskesmas yang telah melaksanakan kerja sebanyak Puskesmas. b. Puskesmas yang dapat diakses dalam pelayanan olahraga sebanyak Puskesmas. c. Jumlah Pos UKK yang dapat diakses oleh pekerja dikawasan PPI / TPI sebanyak 374 Pos UKK. d. Jumlah fasilitas pemeriksaan TKI yang memenuhi standar sebanyak 95 sarana. Hasil selengkapnya terdapat dalam lampiran. 5. Dampak (Impact) Kegiatan pembinaan upaya kerja dan olahraga dapat berdampak pada: a. Meningkatnya derajat pekerja melalui pengendalian penyakit akibat kerja. b. Diperolehnya data penyakit akibat kerja dan data kecelakaan akibat kerja. c. Meningkatnya produktivitas pekerja. d. Menurunnya angka kecelakaan kerja dan angka cedera olahraga. e. Meningkatnya kebugaran jasmani. B. PENCAPAIAN KINERJA Indikator luaran kegiatan kerja dan Olahraga pada tahun 2016 adalah: 1. Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kerja dasar sebanyak Puskesmas. 2. Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI / TPI sebanyak 374 Pos UKK. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 43

47 3. Persentase fasilitas pemeriksaan TKI yang memenuhi standar sebanyak 95 (100%) sarana. 4. Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan olahraga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya sebanyak Puskesmas. Target dan indikator kegiatan pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12. Indikator Kesehatan Kerja dan Olahraga, Definisi Operasional serta Target Capaian Tahun INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kerja Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 40% 50% 60% 70% 80% dasar Internal dan atau, layanan terhadap pekerja di wilayah kerjanya. Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI / TPI Jumlah pos UKK yang dibentuk dan dibina masyarakat yang difasilitasi oleh Puskesmas. Persentase fasilitas pemeriksaan TKI yang memenuhi standar Rumah sakit atau klinik utama yang ditetapkan menteri dan telah dibina oleh kementerian yang dapat menyelenggarakan 100% 100% 100% 100% 100% pemeriksaan calon TKI sesuai standar pemeriksaan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI. Persentase Puskemas yang Puskesmas yang menyelenggarakan upaya melaksanakan olahraga melalui 20% 30% 40% 50% 60% kegiatan pembinaan kelompok Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 44

48 olahraga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya olahraga dan pelayanan olahraga di wilayah kerjanya. Pada tahun 2016 capaian indikator persentase puskesmas yang menyelenggarakan kerja dasar tidak dapat mencapai target, capaian yang didapat sebanyak Puskesmas (35,63%) dari target sebanyak Puskesmas (50%). Capaian tersebut diperoleh dari data puskesmas yang melaksanakan kerja yang terdapat di 33 provinsi yang melaporkan. Terdapat 1 provinsi yang tidak melaporkan kerja yaitu provinsi Sulawesi Barat. Dari seluruh 34 Provinsi. Provinsi dengan jumlah Kab/Kota yang melaksanakan kerja sebanyak 50% atau lebih berjumlah 17 Provinsi. Capaian indikator kerja per provinsi selengkapnya tergambar dalam grafik dan tabel berikut ini : Gambar 9. Jumlah Kabupaten / Kota yang Melapor Kesehatan Kerja Tahun 2016 Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 45

49 Gambar 10. Jumlah Puskesmas yang Melapor Kesehatan Kerja Tahun 2016 Berdasarkan Laporan Bulanan Kesehatan Kerja (LBKP) dapat diperoleh 6 (enam) jenis data kerja dan dengan definisi operasional, sebagai berikut: 1. Pekerja sakit yang dilayani 2. Kasus penyakit umum pada pekerja 3. Kasus diduga penyakit akibat kerja pada pekerja 4. Kasus penyakit akibat kerja pada pekerja 5. Kasus kecelakaan akibat kerja pada pekerja 6. Jumlah Pos UKK Masyarakat Nelayan dan lainnya Pada tahun 2016, diperoleh data LBKP (Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja) dari provinsi dengan rincian data kerja (terlampir) sebanyak kunjungan pekerja sakit yang dilayani, kunjungan kasus penyakit umum, kunjungan kasus diduga PAK, kunjungan kasus PAK dan kunjungan kasus kecelakaan akibat kerja yang berasal dari 33 provinsi kecuali Sulawesi Barat. Berikut grafik data LBKP pada tahun 2016 : Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 46

50 Gambar 11. Data Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja Tahun 2016 Perbandingan kasus PAK dan KAK pada pekerja Tahun 2015 dengan Tahun 2016 mengalami penurunan, hal ini merupakan bukti keberhasilan program Kesehatan Kerja dan Olahraga dalam mengurangi penyakit pada pekerja. Gambar 12. Perbandingan PAK dan KAK Tahun 2015 dan 2016 Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 47

51 Indikator jumlah Pos UKK Nelayan pada Tahun 2016 mencapai 374 Pos UKK. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan jumlah Pos UKK pada Tahun 2015 yaitu sebanyak 243 Pos UKK dengan kenaikan sebesar 53.91%. Gambar 13. Kenaikan Jumlah Pos UKK Nelayan dibandingkan Tahun 2015 Indikator persentase fasilitas pemeriksaan TKI yang memenuhi standar berjumlah 95 faskes sesuai dengan jumlah sarkes yang telah diakreditasi oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan dibina oleh Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. Indikator persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan olahraga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya tidak dapat tercapai yaitu sebanyak Puskesmas (24,95%) dari target sebanyak Puskesmas (30%). Indikator ini didapat dari Laporan Bulanan Kesehatan Olahraga yang dilaporkan oleh 26 provinsi. Dari 26 provinsi tersebut, provinsi dengan jumlah Puskesmas yang mencapai target 30% berjumlah 10 provinsi. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 48

52 Gambar 14. Jumlah Kabupaten / Kota yang Melapor Kesehatan Olahraga Tahun 2016 Gambar 15. Jumlah Puskesmas yang Melapor Kesehatan Olahraga Tahun 2015 Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 49

53 Laporan Bulanan Kesehatan Olahraga (LBKO) diperoleh 2 (dua) data olahraga berupa: 1. Pendataan kelompok olahraga 2. Pembinaan kelompok olahraga 3. Pelayanan Kesehatan Olahraga C. REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran tahun 2016 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga mencapai sebesar 93,74%. Untuk belanja barang, dari pagu Rp ,- terserap sebesar Rp ,- (93,63%). Sedangkan belanja modal dapat terserap Rp ,- (98,40%) dari pagu yang tersedia Rp ,- seperti disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 13. Alokasi DIPA Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Serta Penyerapan Biaya Tahun 2016 Anggaran Alokasi Penyerapan Penyerapan + Efisiensi (Rp) Rp % Rp % DIPA Dit. Kesja dan OR Rp ,- Rp ,- 58,78 Rp ,74 1. Belanja Barang Rp ,- Rp ,- 58,11 Rp ,63 2. Belanja Modal Rp ,- Rp ,- 58,78 Rp ,40 Persentase realisasi anggaran Direktorat Kesehatan Kerja tahun 2016 disajikan dalam gambar berikut : Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 50

54 Gambar 16. Presentase Realisasi DIPA Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Rincian alokasi anggaran per kegiatan dan penyerapannya disajikan dalam tabel berikut: Kode Output Tabel 14. Realiasasi Anggaran Per Output Tahun 2016 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Nama Output Pagu Realisasi % NSPK Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga ,54 SDM yang ditingkatkan kapasitasnya dalam Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan ,78 Olahraga Dukungan Sarana dan Prasarana Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan ,09 Olahraga Bimbingan Teknis dan Evaluasi Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga ,83 Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 51

55 Sistem Informasi dan Surveilans Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga , Dukungan Layanan Manajemen ,97 Jumlah ,74 Tabel 15. Realiasasi Anggaran Per Komponen Kegiatan Tahun 2016 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga No. Komponen Kegiatan Anggaran Realisasi % Realisasi Kegiatan Pembinaan Kesehatan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga A.Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja ,74 1. Kegiatan Kesehatan Okupasi dan Surveilans 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Fasilitasi penyusunan kebijakan kerja ,00 Penyusunan rencana aksi nasional (RAN) kerja dan olahraga ,00 Penyusunan kurikulum dan modul TOT diagnosis penyakit akibat kerja ,67 Sosialisasi kerja bagi pengemudi ,79 Penyusunan pedoman pemeriksaan pada pekerja ,00 Penyusunan nspk tentang tenaga kerja indonesia (TKI) ,00 Penyusunan profil kerja dan olahraga ,00 8) Penyusunan pedoman pneumokoniosis ,00 9) Pertemuan koordinasi komite TKI ,00 10) Sosialisasi kebijakan okupasi dan surveilans ,98 11) Workshop penguatan petugas di sarkes pemeriksaan CTKI ,00 12) Bimbingan teknis sarana pemeriksa CTKI ,64 13) Penghargaan mitra bakti husada kepada ,99 Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 52

56 tempat kerja yang melaksanakan gerakan pekerja perempuan sehat produktif (GP2SP) 14) Fasilitasi pembinaan pasca pelatihan diagnosis penyakit akibat kerja (PAK) ,00 15) Surveilans/pemantauan keafiatan (wellness) di tempat kerja ,00 16) Surveilans program kerja ,00 17) Surveilans pemeriksaan pengemudi ,41 2.Kegiatan Kapasitas Kerja 1) Penyusunan standar kompetensi jabfung kerja ,00 2) Review kurikulum dan modul TOT kerja ,00 3) Pekan kerja ,00 4) Penguatan implementasi GP2SP di tempat kerja ,00 5) Pertemuan tim pembina/tim penilai/perhitungan angka kredit jabfung ,00 pembimbing kerja 6) Pencetakan buku terkait materi orientasi kerja dan olahraga ,07 7) Pengadaan peralatan K3 nelayan ,00 8) Penguatan kapasitas kerja di kementerian ,34 9) Pembinaan ruang asi di kementerian ,69 10) Pembinaan kantin kementerian ,02 11) Sekretariat jabatan fungsional pembimbing kerja ,43 3.Kegiatan Lingkungan Kerja 1) Penyusunan pedoman pengendalian pajanan pestisida di lingkungan kerja ,00 2) Penyusunan pedoman tata laksana intoksikasi merkuri ,00 Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 53

57 3) Penyempurnaan rencana aksi merkuri ,00 4) Review pedoman ergonomi perkantoran ,99 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) Pengembangan persyaratan lingkungan kerja industri ,95 Review pedoman manajemen risiko di tempat kerja ,00 Kajian persyaratan / nilai ambang batas lingkungan kerja ,98 Penyusunan NSPK K3 di faskes, perkantoran dan sektor informal ,00 Penyusunan permenkes dan kepmenkes di bidang lingkungan kerja ,00 Finalisasi modul pelatihan bagi petugas dalam bidang ,00 nelayan dan penyelam Kajian intoksikasi merkuri pada pekerja usia reproduktif yang terpajan merkuri di ,05 lingkungan kerja Pertemuan koordinasi dan sosialiasi di bidang pengendalian lingkungan kerja ,00 dan ergonomi Pencetakan buku dan poster pengendalian lingkungan kerja dan ,00 perlindungan ergonomi 14) Pencetakan buku dan media KIE ,54 15) Pendampingan lingkungan di fasilitas ,69 16) Implementasi upaya k3 perkantoran ,00 B.Kegiatan Upaya Kesehatan Olahraga 1) Penyusunan nspk olahraga ,00 2) Revisi nspk olahraga ,00 3) Penyusunan permenkes olahraga ,00 4) Sosialisasi dan advokasi olahraga ,00 5) Peningkatan kapasitas teknis dan ,00 Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 54

58 manajemen olahraga 6) Pembinaan kebugaran jasmani pegawai kementerian RI ,66 7) Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani aparatur sipil negara ,14 8) Dukungan event olahraga bidang (nasional/internasional) ,11 C.Kegiatan Direktorat dan Dukungan Manajemen Peningkatan kapasitas dan kapabilitas 1) internal direktorat kerja dan ,00 olahraga 2) Alat pendukung pengolah data ,81 3) Fasilitasi dan evaluasi dana dekonsentrasi ,00 4) Bimbingan teknis (perjalanan pimpinan) ,03 5) Pemeliharaan sistem informasi kerja dan olahraga serta jabfung ,48 pembimbing kerja 6) Administrasi kegiatan ,10 7) Pertemuan dukungan peningkatan kinerja kerja dan olahraga ,79 8) Penyusunan kegiatan dan anggaran kerja dan olahraga ,00 D.Efisiensi 1) Efisiensi ,00 Berdasarkan tabel di atas, realisasi keseluruhan anggaran kegiatan kerja dan olahraga tahun 2016 sebesar Rp ,- (Dua puluh milyar tujuh ratus dua puluh delapan juta seribu enam ratus tujuh puluh tujuh rupiah) atau sebesar 93,74%. Kegiatan dengan realisasi anggaran yang kecil adalah administrasi kegiatan, hal ini dikarenakan tidak terserapnya honor pengelola anggaran akibat penurunan alokasi anggaran, tidak terserapnya pengalokasian rapat karena sulit menyelaraskan waktu pelaksanaan rapat dan diprioritaskan kegiatan yang lebih besar terlebih dahulu. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 55

59 Dana dekonsentrasi digunakan untuk mendukung tercapainya Kesehatan Kerja dan Olahraga. Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan dana dekonsentrasi sebagai dana untuk melakukan pembinaan Kesehatan Kerja dan Olahraga ke puskesmas sehingga membantu berjalannya program Kesehatan Kerja dan Olahraga di daerah. Berikut merupakan grafik realisasi dana dekonsentrasi tahun 2016: Gambar 17. Realisasi Dana Dekonsentrasi per Provinsi Tahun 2016 Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 56

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. drg. Kartini Rustandi, M.Kes. Laporan Tahunan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. drg. Kartini Rustandi, M.Kes. Laporan Tahunan i KATA PENGANTAR merupakan media yang digunakan dalam mewujudkan paradigma kepemerintahan yang baik (good governance) dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat. ini diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berbagai upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan terus dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam usahauntuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017 BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017 13 LBKP PER PROVINSI TAHUN 2016 (I) No Provinsi Kab/Kota Kab/Kota yang % Puskesmas Puskesmas % Laporan 1 Aceh 23 4

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Ditjen

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang No.78, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Kesehatan Kerja. Pos. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2015 TENTANG POS UPAYA KESEHATAN KERJA TERINTEGRASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, -1- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/312/2016 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2016, SERTA TAHUN BARU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA Drg. Kartini Rustandi, Mkes. Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Disampaikan pada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/303/2017 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2017 SERTA TAHUN BARU 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.3-/216 DS71-99-46-4 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang nomor 36/2009 tentang Kesehatan pada Bab XII mengenai Kesehatan Kerja Pasal 164-166 menyebutkan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA Drg. Kartini Rustandi, M.Kes. Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Disampaikan

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.1-/216 DS771-654-627-359 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI

PENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI PENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI INPUT Kebijakan nasional Peraturan dan perundangan Pedoman /Juknis/Juklak Kurmod Bahan Advokasi Kit Pelatihan, Sosialisasi, Orientasi, Pembinaan Pencatatan dan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 48 menyatakan bahwa salah satu dari 17 upaya kesehatan komprehensif adalah Pelayanan Kesehatan Tradisional.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang :

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un No.225, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. BP-PAUD dan Dikmas. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2007 TENTANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2007 TENTANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 90 TAHUN 2007 TENTANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Pendanaan Sektor Kesehatan di Indonesia: Studi Kasus Bantuan Operasional Kesehatan. Fatmah Afrianty Gobel

Pendanaan Sektor Kesehatan di Indonesia: Studi Kasus Bantuan Operasional Kesehatan. Fatmah Afrianty Gobel FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Pendanaan Sektor Kesehatan di Indonesia: Studi Kasus Bantuan Operasional Kesehatan Fatmah Afrianty Gobel Mahasiswa S3 Ilmu Kedokteran Unair/ Dosen

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1043, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsentrasi. PERATURAN

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT

Lebih terperinci

JAKARTA, 22 FEBRUARI 2017

JAKARTA, 22 FEBRUARI 2017 JAKARTA, 22 FEBRUARI 2017 STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TUGAS POKOK DAN FUNGSI DEPUTI BIDANG HUKUM DAN KERJA SAMA DEPUTI BIDANG HUKUM DAN KERJA SAMA MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2007 TENTANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2007 TENTANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2007 TENTANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N No.1764, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Dekonsentrasi. TA 2017. Dana. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/665/2017 TENTANG TIM REKRUTMEN PETUGAS KESEHATAN HAJI INDONESIA (PKHI) TAHUN 1439 H/2018 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pancasila sebagai

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/497/2016 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-52 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 41 TAHUN TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan 20 Dokumen 21 Dokumen 105%

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan 20 Dokumen 21 Dokumen 105% S ekretariat Badan PPSDM Kesehatan merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, serta mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

UPAYA KESEHATAN KERJA

UPAYA KESEHATAN KERJA UPAYA KESEHATAN KERJA Untuk MEMPERTAHANKAN HIDUP, manusia perlu MAKAN/MINUM dan MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP dan KEHIDUPAN. Untuk MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP baik fisik, mental dan sosial, manusia perlu BEKERJA.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG A. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN, SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 82/PER/B5/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.917, 2011 BAPPENAS. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci