I. KONSEP DASAR PEMBANGUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. KONSEP DASAR PEMBANGUNAN"

Transkripsi

1 I. KONSEP DASAR PEMBANGUNAN Bagaimana mungkin kemewahan yang mencolok dapat hidup berdampingan dengan kemiskinan yang sangat menyedihkan, yang terjadi antara satu benua dengan benua yang lain dan hal ini juga terjadi di dalam suatu negara bahkan dalam satu kota satu sama lain? Kemudian, bagaimana caranya masyarakat tradisional dengan produktivitasnya yang rendah dan kehidupan ekonominya yang subsisten dapat dialihkan menjadi sebuah bangsa dan ekonomi modern yang berproduktivitas dan berpendapatan tinggi? Negara-negara Dunia Ketiga itu penting karena kemiskinannya yang sangat parah. --Padma Desai, Columbia University-- EKONOMI PEMBANGUNAN Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negaranegara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi. PEMBANGUNAN EKONOMI Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya, atau Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Pembahasan ekonomi pembangunan tidaklah terlepas dari kaidah-kaidah ekonomi mikro dan makro, yang berkaitan dengan efisiensi alokasi sumber daya yang langka serta upaya memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk dapat memproduksi barang dan jasa. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 1

2 Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses yang mendorong pendapatan per kapita suatu negara meningkat dalam jangka panjang. Ada 3 unsur penting dari pembangunan ekonomi, yakni (1) suatu proses, (2) usaha menaikkan pendapatan, dan (3) jangka panjang. Konsep lain dalam pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih menitikberatkan pada kenaikan GNP tanpa memperhatikan pertumbuhan penduduk dan perubahan struktur ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan GNP yang terjadi dalam suatu masyarakat diikuti dengan perombakan dan modernisasi struktur ekonomi. Tiga nilai pokok dari pembangunan adalah kecukupan (sustenance), jati diri (self-esteem) dan kebebasan (freedom). PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Sebelum PD II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb : 1. Masih banyak negara sebagai negara jajahan 2. Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat untuk membahas pembangunan ekonomi. Lebih mementingkan usaha meraih kemerdekaan dari penjajah. 3. Para pakar ekonomi lebih banyak menganalisis kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran (depresi berat) Pasca PD II, banyak negara memperoleh kemerdekaan (al : India, Pakistan, Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh : BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 2

3 1. Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan 2. Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi. 3. Adanya keinginan dari negara maju untuk membantu negara berkembang dalam mempercepat pembangunan ekonomi. PENGGOLONGAN NEGARA Bank Dunia pada tahun 2004, mengklasifikasikan negara berdasarkan tingkat pendapatannya, yakni (1) negara berpenghasilan rendah (low income economies) GNI rendah dari US$ 735, (2) berpenghasilan menengah rendah (lower middle income economies) GNI dari US$ US$ dan menengah atas (upper middle income) GNI dari US$ US$ (3) berpenghasilan tinggi (high income economies) GNI di atas US$ 9.076, dan (4) Dunia (world) meliputi semua negara di dunia yang berpenduduk kurang dari satu juta. Dalam publikasi Bank Dunia yang berjudul The Asian Miracle: Economic Growth and Public Policy (1993), diperkenalkan beberapa istilah, yaitu High Performing Asian Economics (HPAEs), yang diidentifikasi karena memiliki ciri yang sama, seperti pertumbuhan ekspor yang sangat cepat. Pengukuran pembangunan ekonomi dapat dilakukan dengan pendapatan nasional yang diukur dengan (a) pendekatan produksi, (b) pendekatan pengeluaran dan (c) pendekatan penerimaan. Pengukuran lainnya adalah dengan paritas daya beli (PPP), indeks kualitas hidup Fisik (PQLI), indeks pembangunan manusia (HDI). 1. Berdasarkan pada tingkat kesejahteraan masyarakat : a. Negara Dunia I (Negara Maju) Eropa Barat (Inggris, Perancis, Belanda, Portugis, Jerman Barat) Amerika Utara (USA, Kanada) BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 3

4 Australia, New Zeland dan Jepang b. Negara Dunia II (Negara Maju) Eropa Timur (Rusia, Polandia, Jerman Timur, Cekoslowakia) c. Negara Dunia III (Negara Sedang Berkembang/Negara Selatan) Sebagian besar Asia (kecuali Jepang), Afrika, Amerika Latin (Amerika Tengah dan Selatan). 2. Berdasarkan pada tingkat pendapatan perkapita a. Negara Maju > US$ b. Negara Semi Maju > US$ 400 c. Negara Miskin US$ 400 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencoba membagi negara berkembang menjadi 3 kelompok, yakni 44 negara paling miskin (least developed), 88 negara yang sedang berkembang (developing nations) dan 13 negara kaya yang merupakan anggota OPEC. Sedangkan Bank Dunia membagi 133 negara yang berpenduduk lebih dari satu juga orang ke dalam empat kategori, yaitu (a) negara yang berpendapatan rendah dengan GNI per kapita pada tahun 2002 kurang dari US$ 735, (b) berpendapatan menengah dengan GNI per kapita antara US$ 736 sampai US$ 2.934, (c) berpendapatan menengah tinggi dengan GNI per kapita US$ sampai US$ dan (d) berpendapatan tinggi dengan GNI per kapita lebih tinggi dari US$ Pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberi perhatian lebih di bidang kesehatan dan pendidikan anak-anak. Meir dan Baldwin (1957) mengemukakan ciri-ciri negara sedang berkembang sebagai berikut (1) produsen barang-barang primer, (2) BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 4

5 masalah tekanan penduduk, (3) sumber alam yang belum diolah. (4) penduduk masih terbelakang, (5) kekurangan kapital dan (6) orientasi ke perdagangan luar negeri. Ciri-ciri lain dikemukakan oleh Todaro (2000), yaitu (1) standar hidup relatif rendah, (2) tingkat produktivitas rendah, (3) tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yang tinggi, (4) angka pengangguran tinggi, (5) ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor barang-barang primer, (6) pasar yang tidak sempurna dan informasi yang tidak memadai dan (7) dominansi, ketergantungan dan kerapuhan dalam hubungan internasional. Analisis Ekonomi Pembangunan = Permasalahan Negara Sedang Berkembang. Proses pembangunan adalah proses yang multidimensional, berskala besar, serta mempunyai objek yang bersifat kualitatif, sehingga ketika kita harus mengaevaluasinya, kita membutuhkan berbagai ukuran tertentu sebagai panduan. Ukuran ini lazim dikenal sebagai indikator pembangunan. Indikator pembangunan : 1. Moneter 2. Non moneter 1). Sosial, 2). Campuran Beberapa indikator pembangunan yang sering digunakan : 1. Pertumbuhan GNP sebagai indicator pertumbuhan ekonomi 2. Pertumbuhan GNP perkapita sebagai indakator pembangunan ekonomi 3. GNP per kapita dengan purchasing power parity (PPP) 4. PQLI 5. HDI/GDI 6. Pemenuhan kebutuhan pokok BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 5

6 7. Indikator ekonomi bersih Indikator tersebut sangat berguna untuk memudahkan analisis ekonomi pembangunan. Tujuan analisis ekonomi pembangunan : 1. Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan. 2. Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan. 3. Mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga mempercepat jalannya pembangunan. Bidang-bidang penting yang dianalisis dalam Ekonomi Pembangunan 1. Masalah pembentukan modal (investasi) 2. Masalah perdagangan luar negeri (ekspor & impor) 3. Masalah pengerahan tabungan. 4. Masalah bantuan luar negeri 5. Masalah dalam sektor pertanian atau industri 6. Masalah pendidikan dan peranannya dalam menciptakan pembangunan. Permasalahan Pokok Pembangunan di Negara Sedang Berkembang Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di negara-negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi. Dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, negara-negara berkembang menghadapi banyak permasalahan, misalnya dalam menentukan strategi pembangunan yang akan digunakan apakah berorientasi pada pertumbuhan atau pada pemerataan. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 6

7 Masing-masing strategi yang digunakan memiliki kebaikan dan kelemahannya masing-masing maka dalam hal ini peran perencana ekonomi adalah sangat menentukan. Permasalahan lain yang dihadapi adalah jumlah pengangguran (dalam berbagai bentuknya) yang tinggi di satu pihak, sedangkan di pihak lain kesempatan kerja yang tersedia atau dapat disediakan adalah sangat terbatas. Besarnya jumlah tenaga kerja yang menganggur merupakan akibat langsung dari pertambahan penduduk yang cepat, di mana diperkirakan sekitar 85% penduduk dunia berada atau tinggal di negaranegara berkembang. Di samping berbagai permasalahan di atas, permasalahan lainnya yang dihadapi adalah tingkat pendidikan dan kesehatan penduduk negaranegara berkembang yang rendah. Studi ekonomi menunjukkan bahwa pendidikan merupakan faktor yang strategis dan berperan sangat penting dalam pembangunan. Untuk itu diperlukan upaya meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, baik melalui lembaga formal, nonformal, dan informal. Sedangkan tingkat kesehatan yang rendah dapat dilihat dari indikator umur atau harapan hidup yang rendah, tingkat kematian bayi yang tinggi, fasilitas kesehatan yang tidak memadai, jumlah tenaga kesehatan terbatas. Rendahnya tingkat kesehatan penduduk akan berpengaruh kepada produktivitas tenaga kerja. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembangunan Proses pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi. Beberapa faktor ekonomi penting yang mempengaruhi dan sering kali menentukan keberhasilan proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan sumber BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 7

8 daya alam, sumber daya manusia atau tenaga kerja, modal, dan tenaga manajerial. Keempat faktor ini dalam ilmu ekonomi biasanya dinamakan faktor-faktor produksi. Di samping itu, faktor ekonomi lainnya yang ikut berpengaruh adalah kemajuan teknologi dan pembagian kerja dan skala produksi. Apabila semua faktor ini tersedia dalam jumlah yang cukup maka akan semakin mudah bagi suatu negara untuk mencapai tujuan pembangunan. Namun, kenyataannya di negara-negara berkembang tidak semua faktor ini tersedia dalam jumlah yang memadai, faktor modal, tenaga manajerial dan teknologi yang serba kekurangan merupakan hambatan utama bagi negara-negara berkembang dalam melaksanakan proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi mereka. Di samping faktor ekonomi, keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang juga dipengaruhi oleh faktor nonekonomi. Di antara faktor non-ekonomi yang berpengaruh adalah faktor sosial budaya masyarakat, situasi politik dan pemerintahan, faktor manusia, susunan dan tata tertib hukum, dan perbedaan iklim. Hambatan-Hambatan dalam Proses Pembangunan Berbagai hambatan yang dihadapi negara-negara berkembang dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Hambatan-hambatan ini dapat dikelompokkan menjadi hambatan yang berasal dari dalam negeri dan hambatan yang berasal dari luar negeri. Hambatan yang berasal dari dalam negeri adalah perkembangan penduduk yang sangat cepat, perekonomian yang bersifat dualistis, dan lingkaran perangkap kemiskinan (the vicious cycle). Perkembangan penduduk yang cepat, seperti yang dikemukakan oleh Nelson dan BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 8

9 Leibensten akan menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat tidak meningkat dan bahkan menurun dalam jangka panjang. Pertambahan penduduk lebih cepat daripada pertambahan pendapatan nasional dari tahun ke tahun, pada akhirnya akan mencapai suatu titik yang dinamakan tingkat keseimbangan yang rendah (the low level equilibrium trap). Lingkaran perangkap kemiskinan adalah suatu keadaan di mana awal dan akhirnya tetap sama. Di ibaratkan pada suatu negara, negara yang miskin akan tetap miskin. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Ragnar Nurkse. Sedangkan perekonomian yang bersifat dualistis adalah suatu keadaan atau kegiatan ekonomi dalam satu sektor yang bersifat tidak seragam. Dualisme ekonomi diartikan sebagai keadaan atau kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional berdampingan dengan keadaan atau kegiatan ekonomi yang lebih modern. Masing-masing sistem ekonomi berkembang secara penuh dan saling mempengaruhi. Faktor-faktor yang berasal dari luar negeri dapat menjadi pendorong dan penghambat pembangunan. Perkembangan di daerah yang lebih maju mendorong pembangunan di daerah yang terbelakang dinamakan spread effect. Sebaliknya, keadaan perkembangan ekonomi yang lebih maju yang menimbulkan hambatan pembangunan di negara terbelakang dinamakan backwash effect. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 9

10 PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori ekonomi pembangunan. Analisis tersebut pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi Negara dalam jangka panjang. Dalam membicaraan mengenai pertumbuhan ekonomi ada dua hal penting yang perlu di perhatikan,yaitu: I. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi Negara II.Teori-teori yang menerangkan faktor penting/dominan yang menentukan pertumbuhan. PERTUMBUHAN EKONOMI Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di dalam suatu negara. Oleh sebab itu, untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang di capai suatu negara, ukuran yang yang selalu di gunakan adalah tingkat pertambahan pendapatan nasional riil yang dicapai. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI Beberapa faktor yang telah lama dipandang oleh pakar ekonomi sebagai sumber penting yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, adalah : Tanah Dan Kekayaan Alam Lainnya Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masa-masa permulaan dari BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 10

11 proses pertumbuhan ekonomi. Di dalam setiap negara dimana pertumbuhan ekonomi baru bermula terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi di luar sektor utama (pertanian dan pertambangan) yaitu sektor dimana kekayaan alam terdapat. Apabila negara tersebut mempunyai kekayaan alam yang dapat diusahakan dengan menguntungkan, hambatan yang ada akan dapat diatasi dan pertumbuhan ekonomi dipercepat. Jumlah Dan Mutu Dari Penduduk Dan Tenaga Kerja Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan suatu negara menambah produksi. Disamping itu sebagai akibat pendidikan, latihan dan pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan selalu bertambah tinggi. Hal ini menyebabkan productivitas bertambah dan ini selanjutnya menimbulkan pertambahan produksi yang lebih cepat dari pada pertambahan tenaga kerja. Barang-Barang Modal Dan Tingkat Teknologi Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi keefisienan pertumbuhanekonomi. Di dalam masyarakat yang kurang maju sekalipun barang modal sangat besar perannya dalam kegiatan ekonomi. Apabila barang modal saja yang bertambah, sedangkan tingkat teknologi tidak mengalami perkembangan, kemajuan yang akan tercapai adalah jauh lebih rendah dari pada yang dicapai pada masa kini. Kemajuan BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 11

12 teknologi menimbulkan efek positif dalam pertumbuhan ekonomi, dan oleh karenanya pertumbuhan ekonomi menjadi lebih pesat. Efek yang utama adalah : o Kemajuan teknologi dapat mempertinggi keefesienan kegiatan memproduksi suatu barang. Kemajuan seperti itu akan menurunkan biaya produksi dan meninggikan jumlah produksi. o Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksikan sebelumnya. Kemajuan seperti itu menambah barang dan jasa yang dapat digunakan masyarakat. o Kemajuan teknologi dapat meninggikan mutu barang-barang yang diproduksikan tanpa meningkatkan harganya. Sistem Sosial Dan Sikap Masyarakat Sistem sosial dan sikap masyarakat penting peranannya dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Di dalam menganalisis mengenai masalah-masalah pembangunan di negara-negara berkembang ahli-ahli ekonomi telah menunjukkan sistem sosial dan sikap masyarakat menjadi penghambat yang serius kepada pembangunan. Adat istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara memproduksi yang modern dan produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat. Juga dalam sistem sosial dimana sebagian besar tanah dimiliki oleh tuan-tuan tanah, atau dimana luas tanah yang dimiliki adalah sangat kecil dan tidak ekonomis, pembangunan ekonomi tidak akan mencapai tingkat yang diharapkan. Setiap masyarakat juga dapat menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. Di sebagian masyarakat terdapat sikap masyarakat yang dapat memberikan dorongan yang sangat besar BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 12

13 kepada pertumbuhan ekonomi. Sikap yang demikian antara lain adalah sikap berhemat yang bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak uang untuk investasi, sikap yang sangat menghargai kerja keras dan kegiatankegiatan untuk mengembangkan usaha, dan sikap yang selalu berusaha untuk menambah pendapatan dan keuntungan. INTI KONSEP PERTUMBUHAN EKONOMI Kenaikan Gdp Tanpa Memandang Tingkat Pertambahan Penduduk Dan Perubahan Struktur Organisasi Ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi Menyatakan Perkembangan Ekonomi Negara Maju. SEBAB-SEBAB PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI : 1. Keinginan Negara Untuk Mengejar Ketinggalan 2. Pertumbuhan Penduduk 3. Adanya Keharusan Negara Maju Untuk Membantu Nysb 4. Adanya Perikemanusiaan Thd Nysb PEMBANGUNAN EKONOMI Istilah pembangunan ekonomi, biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara berkembang, sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sbb; ekonomi development is growth plus change-yaitu pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang di ikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Perbedaan penting lainnya adalah : dalam pembangunan ekonomi tingkat pendapatan per kapita terus- menerus meningkat, sedangkan pertumbuhan ekonomi belum tentu diikuti oleh kenaikan pendapatan pe kapita. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 13

14 INTI KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI o Peningkatan Pendapatan Perkapita Masyarakat o Pertambahan Gdp > Tingkat Pertambahan Penduduk o Peningkatan Gdp Dibarengi Dengan Perombakan Struktur Ekonomi Tradisional Ke Modernisasi o Pembangunan Ekonomi Untuk Menyatakan Perkembangan Ekonomi Negara ysb. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Metoda perhitungan pendapatan nasional/regional dibagi dalam 2 metoda : 1. Metoda langsung adalah perhitungan dengan menggunakan data daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah dan digali dari sumber data yang ada didaerah itu sendiri. 2. Metoda tak langsung dengan menggunakan data dari sumber nasional yang dialokasikan ke masing-masing daerah. Atau perhitungan dengan mengalokasikan pendapatan nasional menjadi pendapatan regional dengan memakai berbagai indikator antara lain jumlah produksi, jumlah penduduk, luas areal (sebagai alokator ). Metoda ini digunakan karena adanya kegiatan usaha yang lokasinya ada dibeberapa wilayah, sedangkan pencatatan yang lengkap hanya dilakukan di kantor pusat. Misalnya laba perusahaan tidak tercatat pada masingmasing wilayah melainkan tercatat di kantor pusat. Metoda Langsung Pendekatan dalam menghitung Pendapatan regional 1. Metode Produksi BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 14

15 Adalah : menjumlahkan nilai tambah produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan dalam wilayah suatu negara, selama satu periode tertentu baik oleh kegiatan penduduk atau perusahaan nasional maupun asing. PDB = VAsp + VAss + VAst VAs = OPs -IPs Keterangan : VAs = Tambahan Nilai masing-masing sektor OPs = Keluaran sektor IPs = Masukan sektor VAsp = Tambahan Nilai sektor Primer yang terdiri dari : Pertanian + Pertambangan VAss = Tambahan nilai sektor sekunder yang terdiri dari : Industri + Bangunan + listrik, Gas dan Air minum VAst = Tambahan nilai sektor Tersier yang terdiri dari : Perdagangan + Perbankan + Pemerintahan + jasa lainnya. 2. Metode Pendapatan Adalah semua balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi (endowment) : tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian dalam bentuk upah dan gaji, sewa tanah, bunga dan laba. 3. Metode pengeluaran Adalah : menjumlahkan nilai penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri. Dilihat dari penggunaan maka total penyediaan / produksi barang dan jasa itu digunakan untuk : 1 Konsumsi rumah tangga BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 15

16 2 Konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari untung 3 Konsumsi pemerintah 4 Pembentukan modal tetap bruto ( investasi ) 5 Ekspor netto. Y = C + I + G + NX C = cy I = -ir + Ia G = Ga X = Xa M = my + Ma Konsumsi (C): Pengeluaran rumah tangga atas barang dan jasa. Investasi (I): Pengeluaran modal untuk membeli atau menambah peralatan, mesin, and manajemen, termasuk pembelian modal baru. Pengeluaran Pemerintah (G): Pengeluaran pemerintah atas barang dan jasa baik daerah maupun pusat. Pengeluaran pemerintah ini tidak termasuk transfer payments misalnya gaji pensiun, dana bencana dsb. Karena pengeluaran ini tidak digunakan untuk produksi Ekspor bersih (NX): Exspor dikurangi impor. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 16

17 11 SEKTOR PRODUKTIF PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL : 1. Pertanian 2. Industri Pengolahan 3. Pertambangan Dan Galian 4. Listrik 5. Air Dan Gas 6. Bangunan 7. Pengangkutan Dan Komunikasi 8. Perdagangan 9. Bank Dan Lembaga Keuangan 10. Sewa Rumah 11. Pertahanan 12. Jasa Lainnya CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1. Pendapatan Nasional Harga Berlaku (Nominal) Pendapatan Nasional Harga Berlaku (Nominal) GDP nilai produksi barang dan jasa berdasarkan harga pasar yang berlaku pada saat tersebut. Atau pendapatan nasional yang didalamnya masih ada unsur inflasi. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 17

18 2. Pendapatan Nasional Harga Tetap (Riil) Pendapatan Nasional Harga Tetap (Riil) produksi barang dan jasa berdasarkan harga konstan. Harga konstan adalah harga produk didasarkan atas harga pada tahun tertentu. Tahun yang dijadikan patokan harga disebut tahun dasar untuk penentuan harga konstan. Contoh Perhitungan Nilai Konstan Misalnya disuatu propinsi hanya ada 3 sektor yaitu 2 sektor produksi dan 1 sektor jasa. Nilai tambah masing-masing sektor dalam kurun waktu berselang waktu 5 tahun adalah sbb. Kondisi Tahun 1995 Sektor Jumlah produksi ( unit ) Harga Jual Per Unit (Rp) Total Nilai Produksi (Rp) Produksi ,00 500, ,00 Produksi ,00 800, ,00 Jasa ,00 Jumlah ,00 Kondisi Tahun 2000 Sektor Jumlah produksi ( unit ) Harga Jual Per Unit (Rp) Total Nilai Produksi (Rp) Produksi ,00 600, ,00 Produksi , , ,00 Jasa ,00 Jumlah ,00 BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 18

19 Nilai Produksi Tahun 2000 Dalam Harga Konstan 1995 Sektor Jumlah produksi ( unit ) Harga Jual Per Unit (Rp) Total Nilai Produksi (Rp) Produksi ,00 500, ,00 Produksi ,00 800, ,00 Jasa ,00 Jumlah ,00 1. Dalam harga konstan maka besarnya kenaikan pendapatan regional dalam kurun waktu 5 tahun adalah 11,96%. 2. Total pendapatan tahun 2000 dengan menggunakan harga konstan tahun 1995 dibagi dengan total pendapatan tahun 1995 = : = 11,96 % 3. indeks tahun 1995 = 1 akibatnya terjadi kenaikan indeks 0,1196. Indeks inflasi Mula-mula dihitung nilai produksi tahun 2000 dengan harga tahun berlaku (2000) yaitu ( x 600 ) + ( x 1000 ) = Nilai produksi tahun 2000 dengan harga konstan ( 1995 ) ( x 500 ) + (2.300 x 800 ) = Maka inflasi : = Hal ini berarti tingkat inflasi selama 5 tahun adalah 23,85%. 5. Nilai konstan sektor jasa adalah nilai harga berlaku tahun 2000 dibagi indeks inflasi yaitu : = Untuk melihat kondisi ekonomi dengan baik (akurat) umumnya dilihat dengan cara melakukan penyesuaian pendapatan nasional nominal dan pendapatan nasional riil dalam bentuk pendapatan nasional deflator. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 19

20 Pendapatan nasional deflator adalah pengukuran tingkat harga berdasarkan perhitungan rasio antara pendapatan nasional nominal dan pendapatan riil dikalikan dengan 100. Pendapatan nasional deflator memperlihatkan bahwa kenaikan pendapatan nasional nominal merupakan atribut (bagian) dari kenaikan harga, dimana kenaikan harga cenderung lebih besar dari kuantitas produksi GDP deflator = Nominal GDP Real GDP 100 Untuk mengkonversi pendapatan nasional nominal menjadi pendapatan nasional riil, rumusnya adalah sbb : Real GDP 20XX Nominal GDP GDP deflator 20XX 20XX 100 BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 20

21 INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER DAN NON MONETER Pendapatan Perkapita Pertahun Perlu Diketahui Untuk : 1. Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari masa ke masa 2. Membandingkan laju perkembangan ekonomi antara berbagai negara 3. Melihat berhasil tidaknya pembangunan ekonomi suatu negara. Tingkat Pendapatan Perkapita Tidak Sepenuhnya Mencerminkan Tingkat Kesejahteraan Dan Tingkat Pembangunan Suatu Negara, Karena : 1. Kelemahan-kelemahan yg bersumber dari ketidaksempurnaan dalam menghitung pendapatan nasional dan pendapatan perkapita. 2. Kelemahan-kelemahan yg bersumber dari kenyataan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat bukan saja ditentukan oleh tingkat pendapatan mereka tetapi juga oleh faktor-faktor lain. Kelemahan Ad 1 dan 2. - Kelemahan metodologis & statistis dalam menghitung pendapatan perkapita dalam nilai mata uang sendiri maupun mata uang asing. - Terjadi penafsiran yang salah / terlalu rendah thd negara miskin karena jenis-jenis kegiatan di negara miskin terdiri dari unit-unit BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 21

22 kecil dan tersebar di berbagai pelosok shg tidak dimasukkan dalam variabel perhitungan pendapatan nasional. - Nilai tukar resmi mata uang suatu negara dengan valuta asing tidak mencerminkan perbandingan harga kedua negara, walaupun dalam teori dikatakan nilai tukar ini menyatakan harga. FAKTOR-FAKTOR LAIN MENENTUKAN PENDAPATAN DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUATU NEGARA 1. FAKTOR EKONOMI : a. Struktur umur penduduk b. Distribusi pendapatan tidak merata, sebagian tidak menikmati hasil pembangunan. c. Corak pengeluaran masyarakat berbeda d. Masa lapang / waktu senggang tinggi e. Pembangunan ekonomi tdk hanya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi juga harus mengurangi jumah pengangguran. 2. FAKTOR NON EKONOMI : 1. Pengaruh Adat Istiadat 2. Keadaan Iklim Dan Alam Sekitar 3. Ketidakbebasan Bertindak Dan Mengeluarkan Pendapat Dan Bertindak INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER & NON MONETER INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER 1. Pendapatan Perkapita 2. Indikator Kesejahteran Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare) BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 22

23 Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indicator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara : a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sector informal. b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER 1. Indikator Sosial Oleh Backerman ; dibedakan 3 kelompok : 1. Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masy. di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis. 2. Penyesuaian pendapatan masy. dibandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara. 3. Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yg tdk bersifat moneter (non monetary indicators). Indikator non moneter yg disederhanakan (modified nonmonetary indicators). 2. Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor : tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf. Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI) : (1) Tingkat harapan hidup (2) Tingkat BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 23

24 melek huruf masyarakat dan (3) Tingkat pendapata riil perkapita masy. berd. Daya beli masing-masing negara. Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indkes pembangunan manusianya tinggi demikian sebaliknya. 3. Indikator Campuran BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tk pendidikan, tk melek huruf & tk partisips pendidikan 1. Kesehatan : rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan 2. Perumahan : sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah 3. Angkatan kerja : partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan 4. Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi 5. Ekonomi : tingkat konsumsi perkapita 6. Kriminalitas : jml pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun. 7. Perjalanan wisata : frekuensi perjalanan wisata pertahun 8. Akses di media massa : jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 24

25 II. TEORI PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI Salah satu teori pembangunan ekonomi yang paling banyak mendapatkan perhatian adalah teori tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan oleh Rostow pada tahun 1956 dalam artikelnya yang dimuat dalam Economic Journal dan selanjutnya dikembangkan dalam buku yang berjudul "The Stages of Economics" pada tahun Adapun tahap-tahap pertumbuhan tersebut adalah (a) masyarakat tradisional (the traditional society), (b) prasyarat pra-lepas landas (precondition for take-off), (c) lepas landas (take-off), (d) tahap menuju kematangan (the drive to maturity) dan (e) masyarakat berkonsumsi tinggi (the age of high mass consumption). Kemudian, teori pertumbuhan Harrod-Domar yang dikembangkan oleh dua ahli ekonomi sesudah Keynes, yaitu Evsey Domar dan R.F. Harrod Domar. Domar mengemukakan teorinya pertama kali pada tahun 1947 dalam American Economic Review, sedangkan Harrod telah mengemukakan teorinya pada tahun 1939 dalam Economic Journal. Teori ini mereka kembangkan secara terpisah, tetapi inti dari teori itu sangat bersamaan yang kemudian teori ini dikenal sebagai teori Harrod-Domar. Model pertumbuhan Harrod-Domar menggunakan beberapa asumsi, antara lain adalah (a) Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan barang-barang modal yang ada dalam masyarakat yang digunakan secara penuh. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 25

26 (b) Perekonomian ini terdiri dari dua bagian, yakni rumah tangga dan perusahaan, yang berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak ada. (c) Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan mulai dari titik nol. (d) Kecenderungan menabung (marginal propensity to save) besarnya tetap, demikian juga dengan rasio modal-output (capital output ratio, COR) dan rasio penambahan modal-output (incremental capital output ratio, ICOR) Teori pemikiran strukturalis dengan pemikiran dasar yang lebih menitikberatkan perhatiannya pada mekanisme negara sedang berkembang untuk mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri dari perekonomian subsisten yang tradisional ke sektor industri. Pemikiran ini dicetuskan oleh beberapa ahli ekonomi, pemikiran dari Dudley Seers, perkembangan ekonomi terjadi akibat peningkatan output per kapita, penurunan kemiskinan absolut, perbaikan distribusi pendapatan dan peningkatan penyerapan tenaga kerja. Myrdal, penyebab ketimpangan ekonomi adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, luasnya pasar dan konsentrasi modal keuangan di negara maju. Pemikirannya mengenai prakondisi struktural yang harus dimiliki oleh negara sedang berkembang dalam melaksanakan proses pembangunan, antara lain adalah (a) sebagian besar rakyat di negara sedang berkembang berada dalam situasi kekurangan gizi yang parah dan berada dalam kondisi yang menyedihkan baik dalam tingkat kesehatan, fasilitas pendidikan, perumahan dan sanitasi. Faktor ini yang membuat produktivitas kerja mereka sangat rendah. Untuk mendorong tingkat produktivitas kerja dan produksi nasional perlu dilakukan BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 26

27 perbaikan di semua bidang. (b) Adanya ketimpangan sosial (social inequality) dalam kehidupan sosial ekonomi yang mengakibatkan mobilitas sosial (social mobility) rendah. Adanya persaingan bebas yang kejam dan mematikan golongan penduduk yang lemah. Kondisi ini harus diubah sehingga menimbulkan social equality agar social mobility menjadi lebih lancar dan sifat kompetisi menjadi lebih baik dan wajar. (c) Adanya struktur sosial yang sangat timpang sehingga alokasi sumber-sumber ekonomi yang produktif sangat banyak untuk keperluan memproduksi barang-barang mewah (conspicuous consumption). Dan golongan kaya yang menguasai sumber-sumber ekonomi cenderung untuk melarikan modal ke luar negeri karena merasa tidak aman di dalam negeri. Lewis dengan idenya membahas proses transformasi industrialisasi pada awal tahap pembangunan yang melibatkan hubungan antara sektor pertanian dan industri dalam perekonomian yang terjadi antara daerah perkotaan dan pedesaan dengan memasukkan unsur urbanisasi dan Chenery, lebih fokus pada perubahan ekonomi, industri dan struktur kelembagaan dari perekonomian di negara berkembang yang sedang mengalami transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri yang merupakan sebagai mesin utama pertumbuhan ekonominya. Sedangkan pemikiran strukturalis pemikiran Dunia Ketiga dilihat dari pemikiran strukturalis tradisional pemikiran oleh Dos Santos yang melihat perilaku penguasa dan golongan yang menopang penguasa di negaranegara miskin yang seharusnya bertanggung jawab terhadap timbulnya eksploatasi yang luas dan dalam terhadap golongan bawah dan masyarakat di negara-negara miskin. Ada tiga tingkat ketergantungan dalam kelompok, yaitu kelompok (a) kolonial, (b) industri dan keuangan, dan (c) teknologi dan industri. Strukturalis yang baru dikembangkan oleh BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 27

28 Raoul Prebisch, yang melihat adanya ketidakseimbangan secara sektoral di daerah dan perkotaan di negara sedang berkembang yang menimbulkan urbanisasi prematur dan juga terjadi apa yang disebut dengan deformasi struktural dalam proses ekonomi. 1. MAZHAB HISTORISMUS 1. Pola pendekatan pemb. ekonomi yg berpangkal pd perspektif sejarah 2. Bersifat induktif empiris. 3. Fenomena ekonomi : Perk. Menyeluruh & tahap tertentu dlm sejarah. 4. Dimulai di Jerman abad XIX s/d awal abad XX. FRIEDRICH LIST (TH.1840) Pelopor Historismus : Eksponen Nasionalisme Ekonomi Bhw Tahap Perkemb. Ekonomi yaitu dgn cara produksi : 1. Tahap primitip 2. Tahap Beternak 3. Tahap Pertanian 4. Industri Pengolahan (Manufacturing) 5. Pertanian, Industri Pengolahan & Perdagangan BRUNO HILDEBRAND (1848) Terjadi Evolusi dalam masyarakat Kritik thd List : Bhw Pemb. Ek. bkn dr cara produksi / cara konsumsi. Tetapi cara distribusi, yaitu : 1. Perekonomian Barter (Natura) 2. Perekonomian Uang 3. Perekonomian Kredit BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 28

29 Kelemahan Teori Bruno : 1. Tdk jelas proses perkembangan dr tahap tertentu ke tahap berikutnya 2. Tdk memberi sumbangan yang berarti thd perlatan analitis di bidang ilmu ekonomi. KARL BUCHER Sintesa Pendapat List dan Bruno Perkemb. Ek. Ada 3 tahap : 1. Produksi utk keb. Sendiri (subsistence) 2. Perekon. Kota dimana pertukaran sudah meluas 3. Perekon. Nas. Dimana peran pedagang menjadi semakin penting WALT WHITMAN ROSTOW (WW. ROSTOW) Sangat popular dan paling banyak komentar dari ahli Artikel : Economics Journal (Maret 1956) dimuat dlm Buku The Stages of Economics Growth (1960). Menurut WW Rostow, Pemb. Ekonomi mrpk suatu proses yg dpt menyebabkan : 1. Perubahan orientasi ekonomi, politik dan social yg pd mulanya berorientasi kpd suatu daerah menjadi berorientasi keluar. 2. Perubahan pandangan masy. mengenai jumlah anak dlm keluarga yaitu kesadaran utk membina keluarga kecil 3. Perubahan dlm kegiatan investasi masyarakat dari melakukan investasi yg tdk produktif menjadi investasi yg produktif 4. Perubahan sikap hidup dari adat istiadat yg kurang merangsang pemb. Ekonomi missal kurang menghargai waktu kerja dan orang lain WW Rostow membedakan pembangunan ekonomi ke dalam 5 tahap : BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 29

30 1. Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society) a. Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif b. Tingkat produktifitas masy. rendah : utk sector pertanian c. Struktur social hirarkis : mobilitas vertical masy. kecil ; kedudukan masy tidak berbeda dengan nenek moyang. d. Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah. 2. Tahap Prasyarat Tinggal Landas (The Preconditions for Take-Off) Masa transisi masy. mempersiapkan untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self sustained growth). Tahap ini memiliki 2 corak berbeda : a. Tahap Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika : perombakan thd masy. tradisional yg sudah ada untuk mencapai tahap tsb. b. Tahap Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara born free (daerah imigran) (Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru) : tanpa harus merubah sistim masy. tradisional yg sudah ada. 3. Tahap Tinggal Landas (The Take-Off) Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi, Kemajuan pesat dalam inovasi atau terbukanya pasar-pasar baru. 3 ciri utama negara yg mencapai Tahap Tinggal Landas : 1. Kenaikan investasi produktif dari 5% atau kurang menjadi 10% dari PNB (Nett National Product). 2. Berkembangnya satu atau beberapa sector industri pemimpin (leading sector) dgn tingkat pertumbuhan tinggi BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 30

31 3. Tercapainya suatu kerangka dasar politik, social dan kelembagaan yg bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yg menyebabkan pertumbuhan ekonomi. 4 faktor untuk menciptakan leading sector : 1. Harus ada kemugkinan perluasan pasar bagi barang-barang yg diproduksi yg mempunyai kemungkinan utk berkembang dgn cepat 2. Dalam sector tsb hrs dikembangkan teknik produksi yg modern dan kapasitas produksi harus bisa diperluas 3. Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus menanamkan kembali keuntungannya untuk membiayai pembangunan sector pemimpin 4. Pembangunan dan transformasi teknologi sector pemimpin harus bisa diciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sector-sektor lain. 4. Tahap Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity) Kondisi masy. sudah secara efektif mengg. Teknologi modern di hampir semua kegiatan produksi dan kekayaan alam. Sektor pemimpin baru akan bermunculan menggantikan sector pemimpin yang mengalami kemunduran. Karakteristik non ekonomi pada tahap menuju kedewasaan : 1. Struktur dan keahlian tenaga kerja berubah Kepandaian dan keahlian pekerja bertambah tinggi. Sektor indusri bertambah penting peranannya Sektor pertanian menurun peranannya. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 31

32 2. Sifat kepemimpinan dalam perush. mengalami perubahan. Peranan manajer professional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha pemilik. 3. Masy. bosan dgn keajaiban yg diciptakan industrialisasi shg timbul kritik-kritik. Negara yg mencapai tahap ini (WW Rostow) : Inggris (1850), USA (1900), Jerman dan Perancis (1910), Swedia (1930) Jepang (1940) Rusia dan Kanada (1950). 5. Tahap Konsumsi Tinggi (The Age og High Mass Consumption) Perhatian masy. menekankan pd masalah konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan masalah produksi. 3 macam tujuan masyarakat yang ingin dicapai pada tahap ini : 1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan berakibat penjajahan thd bangsa lain 2. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) (Negara Persemakmuran = Comment Wealth) dgn cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yg telah merata melalui sistim pajak progresif (semakin banyak semakin besa) 3. Meningkatnya konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) menjadi konsumsi thd barang tahan lama dan barang-barang mewah. Negara pertama mencapai tahap ini : USA ( th. 1920), Inggris (th. 1930), Jepang dan Eropa Barat (th. 1950) Rusia (Pasca Stalin) BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 32

33 TEORI SCHUMPETER a. Sistim Kapitalisme Adalah Sistim Yang Paling Baik Menciptakan Pembangunan Ekonomi b. Namun Dalam Jangka Panjang Sistim Kapitalisme Akan Mengalami Stagnasi. Faktor Utama Penyebab Perkembangan Ekonomi : Proses Inovasi Oleh Inovator Atau Wiraswasta (Entrepreuner). Inovasi Mempunyai 3 Pengaruh : 1. Diperkenalkan teknologi baru 2. Keuntungan lebih (monopolistis), sumber dana akumulasi modal. 3. Timbul proses peniruan (imitasi); meniru teknologi. FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG INOVASI : Schumpeter Ada 5 kegiatan dalam inovasi : 1. Diperkenalkan produk baru yang sebelumnya tidak ada. 2. Diperkenalkannya cara produksi baru 3. Pembukaan daerah pasar baru 4. Penemuan sumber bahan mentah baru 5. Perubahan organisasi industri atau Efisiensi Industri SYARAT-SYARAT TERJADINYA INOVASI : a. Ada calon pelaku inovasi (inovator dan wiraswasta) dlm masyarakat b. Ada lingkungan sosial, politik & teknologi untuk merangsang semangat inovasi & pelaksanaan ide-ide untuk berinovasi. Ada 2 faktor penunjang lain, yaitu : 1. Tersedia cadangan ide-ide baru secara memadai 2. Ada sistim perkreditan Õ menyediakan dana entrepreneur untuk merealisir ide tersebut menjadi kenyataan. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 33

34 TEORI KETERGANTUNGAN - Tergabungnya secara paksa (forced incorporated) daerah-daerah pinggiran ke dalam ekonomi kapitalisme dunia ; penyebab keterbelakangan (underdeveloped) nysb. - IMPLIKASI Tanpa kolonialisme dan integrasi ke sistim kapitalisme dunia, NYSB mampu mencapai tingkat kesejahteraan tinggi dan dapat mengembangkan pengolahan (MANUFACTURING) mereka atas usaha dan kekuatan sendiri. - Mengabaikan faktor-faktor intern ; struktur sosial budaya & pola perilaku masyarakat prakolonial. - Terlalu melebihkan EFISIENSI ADMINISTRATIF untuk menekankan kemungkinan yang sebenarnya terbuka bagi negara-negara untuk mengalami suatu transisi KAPITALISME BORJUIS. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 34

35 STRATEGI PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT) a. Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE) terjadi HARVEY LEIBSTEIN. b. Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN & RANGSANGAN. Hambatan Õ menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya Rangsangan Õ menaikkan pendapatan perkapita PERTUMBUHAN PENDUDUK FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA - Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun (LEIBSTEIN). - Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun (TESIS KAPILARITAS SOSIAL DUMONT). Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum Kritis : 1. Skala disekonomis internal ; akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi. 2. Skala disekonomis external ; akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara berkembang. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 35

36 AGEN PERTUMBUHAN 1. Pengusaha 2. Investor 3. Penabung 4. Inovator Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan sehingga memunculkan : 1. Kewiraswastaan 2. Peningkatan sumber pengetahuan 3. Pengembangan keterampilan produktif masyarakat 4. Peningkatan laju tabungan dan investasi RANGSANGAN PERTUMBUHAN 1. Rangsangan ZERO-SUM Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat upaya distributif - Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik, kekuatan politik & prestise sosial - Kegiatan dagang, tidak menambah sumber agregat - Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber kewiraswastaan yang langka - Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nibil / lebih rendah dari privatnya. 2. Rangsangan POSITIVE-SUM Menuju pada pengembangan pendapatan nasional Dalam ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti perubahan yang menekan pendapatan perkapita : 1. Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan peluang ekonomi BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 36

37 2. Tindakan konservatif para buruh yg terorganisir menentang perubahan 3. Perlawanan thd gagasan dan pengetahuan baru dan daya tarik pengtahuan 4. Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah pribadi / publik ; tidak produktif 5. Pertumbuhan penduduk & Angkatan buruh. Upaya minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju pertumbuhan ekonomi merangsang POSITIVE- SUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, shg pendapatan perkapita naik, tabungan & investasi naik, yaitu : 1. Ekspansi agen pertumbuhan 2. Sumbangan masy. thd. per unit modal naik seiring rasio modal output turun. 3. Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan 4. Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial naik. 5. Peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier. STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY) Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY. TUJUAN UTAMA : menciptakan jenis industri yg berkaitan erat satu dgn yg lain shg setiap industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sbg akibat INDUSTRIALISASI. BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 37

38 Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi, yaitu : 1. Yang diakibatkan oleh perluasan pasar 2. Karena industri yang sama letaknya berdekatan 3. Karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut. SCITOVSKY ï Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh dgn cuma-cuma oleh suatu industri dari satu atau beberapa industri. STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN ï pola yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan di NYSB, karena : 1. Secara historis pemb. ekonomi coraknya tidak seimbang 2. Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber daya tersedia 3. Pembangunan tak seimbang menimbulkan KEMACETAN (BETTLENECKS) yaitu gangguan dlm proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya. Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif Cara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian : 1. Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES) Menentukan proyek yang harus dilaksanakan 2. Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES) Menentukan urutan proyek yang harus didahulukan pelaksanaannya. HIRSCHMAN Menganalisis alokasi sumber daya sektor prasarana (Social Everhead Capital = SOC) dgn sektor produktif yg menghasilkan brg kebutuhan masy. (Directly Productive Activities = DPA). Ada 3 pendekatan : 1. Pemb. yg seimbang antar kedua sektor BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 38

39 2. Pemb. tidak seimbang dimana sektor prasarana lebih ditekankan. 3. Pemb. tidak seimbang dimana sektor produktif lebih ditekankan. Kegiatan ekonomi mencapai efisien & optimal, jika : 1. Sumber daya dialokasikan DPA & SOC, pd tingkat produksi maksimum 2. Pd tingkat produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA sedangkan SOC jumlahnya menurun. PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF Mekanisme pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada 2 : 1. Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward Linkage Effects) Tingkat rangsangan yg diciptakan pembangunan industri thd perkembangan industri yg menyediakan input bagi industri tsb. 2. Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward Linkage Effects) Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan industri thd perkembangn industri yg menggunakan produk industri yg pertama sbg input mereka. Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar industri, ada 2 golongan : 1. Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY) - Lokasi berdekatan dgn industri induk mempertinggi efisiensi - Input utama berasal dari produk industri induk - Besarnya industri tidak melebihi industri induk. 2. Industri NON SATELIT (NON SATELITY INDUSTRY) CHENERY & WATANABE * Penggolongan industri ada 4 golongan : 1. Industri barang setengah jadi 2. Industri barang jadi 3. Industri barang setengah jadi sektor primer BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 39

40 4. Industri barang jadi sektor primer. PENGANTAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI CONYERS & HILLS (1994) ; Suatu proses yg bersinambung & mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Berdasarkan definisi diatas tdp 4 elemen perencanaan. 1. Merencanakan berarti memilih 2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya 3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan 4. Perencanaan untuk masa depan ARTHUR LEWIS (1966) dlm buku DEVELOPMENT PLANNING, membagi perencanaan dlm 6 pengertian : 1. Berarti faktor letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop, dll. a) Perencanaan kota & negara (Town & Country Planning) b) Perencanaan tata guna tanah (Land-use Planning) c) Perencanaan fisik (Physical Planning) d) Perencanaan kota & daerah (Urban & Regional Planning) 2. Berarti keputusan penggunaan dana pemerintah di masa datang 3. Berarti ekonomi berencana 4. Perencanaan kadangkala setiap penentuan sasaran produksi pemerintah 5. Penetapan sasaran perekonomian secara keseluruhan 6. Perencanaan kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah Ciri-ciri perencanaan pembangunan ekonomi : BAHAN AJAR EKONOMI PEMBANGUNAN I L SUPARTO, L.M- 40

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Pengantar Ekonomi Pembangunan Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Tuesday, November 1, 16 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-4 l l l l l Kebijakan

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,

Lebih terperinci

IV. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI ANDRI HELMI M, SE., MM.

IV. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI ANDRI HELMI M, SE., MM. IV. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI ANDRI HELMI M, SE., MM. Introduction Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi ini diklasifikan sebagai teori modernisasi. Artikel Walt Whitman Rostow yang dimuat dalam

Lebih terperinci

Makalah Ekonomi Pembangunan. Disusun oleh: Reno ( ) Piawati ( )

Makalah Ekonomi Pembangunan. Disusun oleh: Reno ( ) Piawati ( ) Makalah Ekonomi Pembangunan Disusun oleh: Reno (11.22.13071) Piawati (11.22.13252) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA Tahun 2012 DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

MATERI KULIAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN Dosen: Endang Mulyani, M.Si. dan Mustofa, M.Sc.

MATERI KULIAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN Dosen: Endang Mulyani, M.Si. dan Mustofa, M.Sc. MATERI KULIAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN Dosen: Endang Mulyani, M.Si. dan Mustofa, M.Sc. EKONOMI PEMBANGUNAN Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang

Lebih terperinci

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

Negara Maju??? Negara Berkembang..?? Geografi Negara Maju??? Negara Berkembang..?? Indikator kategorisasi negara maju dan berkembang: Pendapatan per kapita nasional / Gross National Product (GNP) Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja

Lebih terperinci

TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW

TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW A. TEORI ROSTOW Teori pembangunan ekonomi Rostow pada mulanya dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956), kemudian dikembangkan dalam bukunya The Stages of Economic

Lebih terperinci

Indikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan

Indikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan Indikator Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Perlunya Indikator Pembangunan Indikator Moneter Indikator Sosial Kelemahan Indikator pendapatan per kapita Indikator

Lebih terperinci

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya

Lebih terperinci

STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Oleh : Dhani Kurniawan*) Abstraksi Pembangunan merupakan suatu proses menuju perubahan yang diupayakan secara terus menerus untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG PENGELOMPOKAN NEGARA Negara maju (Developed Countries) : Eropa Barat dan Amerika Utara, Negara-negara Australia dan New Zealand. Negara

Lebih terperinci

Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Teori Pertumbuhan Ekonomi ROSTOW NSB menjadikan teori ini sebagai pedoman dalam menilai keberhasilan suatu pembangunan di negaranya,

Lebih terperinci

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter,

Lebih terperinci

ekonomi Tujuan Pembelajaran

ekonomi Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Semester 1 Kelas XI SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan, yang dilakukan setiap negara ataupun wilayah-wilayah administrasi dibawahnya, sejatinya membutuhkan pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan. Keberhasilan

Lebih terperinci

Paradigma Kesejahteraan

Paradigma Kesejahteraan Kuliah 9 Paradigma Kesejahteraan 5/16/2016 Marlan Hutahaean 1 Pendahuluan Paradigma Pertumbuhan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang bersifat agregat. Paradigma Kesejahteraan fokus pada peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi Oleh: Junaedi A. Pendahuluan Perkembangan pemikiran tentang pembangunan ekonomi selalu berubah seiring dengan perubahan zaman. Dari perubahan pemikiran itu kemudian menimbulkan perubahan paradigma dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pembangunan ekonomi di definisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan masyarakat meningkat dalam periode

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Chapter 2 Comparative Economic Development

Chapter 2 Comparative Economic Development Chapter 2 Comparative Economic Development Karakter Umum dari Negara sedang Berkembang Tingkat yang rendah dari kehidupan dan produktivitas Tingkat rendah dari modal manusia Tingkat yang tinggi dari ketidak

Lebih terperinci

Modal Insani (Human Capital) dan Pembangunan Ekonomi

Modal Insani (Human Capital) dan Pembangunan Ekonomi Modal Insani (Human Capital) dan Pembangunan Ekonomi Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Guru Besar FEB Universitas Gadjah Mada Disampaikan pada acara University

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi pemahaman yang sama dengan pertumbuhan ekonomi (Jhingan, 1988:4-5). Pertumbuhan ekonomi adalah

Lebih terperinci

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Kuliah 6. Paradigma Pentahapan. 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1

Kuliah 6. Paradigma Pentahapan. 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1 Kuliah 6 Paradigma Pentahapan 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1 Paradigma Pentahapan Dipopulerkan oleh W.W. Rostow dalam bukunya The Stages Economic Growth. Merupakan pandangan seorang economic historian ttg

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh setiap pemerintahan terutama ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, membuka kesempatan kerja,

Lebih terperinci

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Oleh BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang

Lebih terperinci

Balanced vs. Unbalanced Growth

Balanced vs. Unbalanced Growth Balanced vs. Unbalanced Growth Balanced Growth 1. Rosenstein- Rodan 2. Ragnar Nurske 3. Arthur Lewis Unbalanced Growth 1. Albert Hirschman 2. Walt Whitman Rostow Teori Pertumbuhan Berimbang (Balanced Growth)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya dan Studi empiris yang dibahas

Lebih terperinci

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

Prinsip dan Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan

Prinsip dan Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan 2/25/2009 Prinsip dan Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Pertemuan 1 Pengertian & Tujuan Ekonomi pembangunan (development economics) adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pembangunan Ekonomi Pembangunan menurut Todaro dan Smith (2006) merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti pertumbuhan pendapatan perkapita, akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi

Lebih terperinci

Kuliah 3. Batasan dan Mengukur Pembangunan

Kuliah 3. Batasan dan Mengukur Pembangunan Kuliah 3 Batasan dan Mengukur Pembangunan 1 Definisi Pembangunan Inovasi Perubahan Penataan Perencanaan Pengelolaan Distribusi SDM Pengendalian Pengembangan Peningkatan Pengorganisasian Berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Berdasarkan sisi perekonomian secara makro, Jawa Barat memiliki

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi BAB I KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Bila di dalam suatu masyarakat tersedia sejumlah pekerjaan yang cukup, sehingga orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai target ekonomi. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi faktor yang paling penting

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara untuk memperkuat proses perekonomian menuju perubahan yang diupayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan lebih mendalam tentang teori-teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Selain itu akan dikemukakan hasil penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pengertian pertumbuhan ekonomi sudah banyak dirumuskan dengan sudut pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga, 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi dan Pertumnbuhan Ekonomi Sebuah Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional dan Perhitungannya Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional Pengertian Pendapatan Nasional dapat ditinjau dari sudut pandang berikut: 1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross

Lebih terperinci

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori pembangunan ekonomi versi Rostow ini sangat populer dan paling banyak mendapat kritikan dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP 2.1.Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno

Lebih terperinci

METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Ada 3 metode perhitungan : 1. METODE PRODUKSI (NILAI TAMBAH) Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah kan nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis

Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis Kuliah 5 Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis 4/1/2016 Marlan Hutahaean 1 Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis Paradigma Pembangunan Pertumbuhan Kesejahteraan Neo ekonomi Strukturalis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pengertian pembangunan ekonomi secara essensial dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Yayan Hendayana, SE, MM. Program Studi Akuntansi Pengertian Pendapatan Nasional Dalam arti sempit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN 1 Pola Kegiatan Perekonomian Definisi : Model/corak kegiatan suatu perekonomian suatu masyarakat/negara Pembahasannya meliputi : a. Uang, Perdagangan Dan Spesialisasi b. Pelaku

Lebih terperinci

Perdagangan, Globalisai, dan Neraca Pembayaran Internasional. Pengantar Ilmu Ekonomi

Perdagangan, Globalisai, dan Neraca Pembayaran Internasional. Pengantar Ilmu Ekonomi Perdagangan, Globalisai, dan Neraca Pembayaran Internasional. Pengantar Ilmu Ekonomi Pokok bahasan pertemuan ke-13 Manfaat perdagangan internasional. Keunggulan dalam perdagangan internasional. Globalisasi

Lebih terperinci

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI ROSTOW

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI ROSTOW Bab 6 TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI ROSTOW Tujuan Umum Mahasiswa dapat menjelaskan arti penting teori pertumbuhan ROSTOW bagi negara sedang berkembang Komptensi Utama Mahasiswa mampu menjelaskan tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus dilaksanakan dengan berpedoman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah 16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat

Lebih terperinci

BAB 2 Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang

BAB 2 Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang BAGIAN 1 Prinsip & Konsep BAB 2 Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang Ciri perekonomian global yang mencolok adalah adanya perbedaan yang sangat tajam Output per kapita

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Penger:an Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara- cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan. masyarakat meningkat dalam periode waktu yang panjang.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan. masyarakat meningkat dalam periode waktu yang panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pembangunan ekonomi di definisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan masyarakat meningkat dalam

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atau struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan output yang terus menerus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjuan Penelitian Terdahulu Suliswanto (2010), Melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDRB) Dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Angka Kemiskinan

Lebih terperinci

TEORI PEMBANGUNAN. Andri Wijanarko,SE,ME.

TEORI PEMBANGUNAN. Andri Wijanarko,SE,ME. TEORI PEMBANGUNAN Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Perkembangan Teori Pembangunan 2 Perkembangan Teori Pembangunan Teori pembangunan modern mulai menjadi perhatian setelah paper dari Rosenstain

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kuncoro (2010: 4) menyebutkan bahwa pembangunan di Negara Sedang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kuncoro (2010: 4) menyebutkan bahwa pembangunan di Negara Sedang BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kuncoro (2010: 4) menyebutkan bahwa pembangunan di Negara Sedang Berkembang (NSB) pada awalnya identik dengan strategi pertumbuhan ekonomi, yaitu usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan Distribusi Pendapatan Berdasarkan data BPS, 40% penduduk berpendapatan terendah, telah menerima 21,74% pada tahun 2002, sehingga apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan RENSTRA sebesar 20,17%

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah suatu proses multidimensional yang melibatkan berbagai perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan institusi sosial,

Lebih terperinci

Pembangunan Ekonomi Berencana

Pembangunan Ekonomi Berencana Modul 1 Pembangunan Ekonomi Berencana Hermanto Siregar, Ph.D. Widyastutik, S.E., M.Si. Fifi Diana Thamrin, S.P., M.Si. M PENDAHULUAN odul ini akan membahas pembangunan ekonomi secara berencana bagi negara-negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu,

Lebih terperinci

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional,

Lebih terperinci

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini. Hal yang dibahas pada bab ini adalah: (1) keterkaitan penerimaan daerah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Menurut Rostow, pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, yaitu perubahan

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Regional Kabupaten Pulau Morotai 2013

Analisis Pendapatan Regional Kabupaten Pulau Morotai 2013 i ANALISIS PENDAPATAN REGIONAL KABUPATEN PULAU MOROTAI 2013 ii KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas terbitnya publikasi Analisis Pendapatan Regional Kabupaten Pulau Morotai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang, mengikuti pertumbuhan pendapatan nasional, akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: TRANSFORMASI STRULTURAL Matsani, S.E, M.M EKONOMI BISNIS Fakultas Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id TRANSFORMASI STRUKTURAL. Transformasi struktural berarti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur Ekonomi dan Pola Perubahan Struktur Ekonomi Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai komposisi peranan masingmasing sektor dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang terpadu merupakan segala bentuk upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi yang ditunjang oleh kegiatan non ekonomi.

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : EKONOMI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPS Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pengertian pembangunan ekonomi adalah... a. Suatu proses yang terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanisme penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan produksi suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada hakekatnya adalah langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi dan mencerminkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang

Lebih terperinci

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi Pengantar Makro Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Makroekonomi Mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Bertujuan memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Pertumbuhan ekonomi wilayah

Pertumbuhan ekonomi wilayah Teori Pertumbuhan ekonomi wilayah Adanya pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) Pertambahan pendapatan diukur dalam nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu Negara, pemerintah mempunyai berbagai kekuasaan untuk mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu produk, menetapkan

Lebih terperinci

KONSEP PEMBANGUNAN LAMA (SEBELUM 1970-AN)

KONSEP PEMBANGUNAN LAMA (SEBELUM 1970-AN) KONSEP PEMBANGUNAN KONSEP PEMBANGUNAN LAMA (SEBELUM 1970-AN) KONSEP PEMBANGUNAN Suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. (Meier & Badwin)

Lebih terperinci

Prinsip dan Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan

Prinsip dan Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan 3/13/2009 Prinsip dan Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Ismail Rasulong Pandangan Kelangkaan (Scarcity) Sumber-Sumber Ekonomi kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan sumber-sumber ekonomi yang terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan Ekonomi Regional Pertumbuhan ekonomi merupakan unsur penting dalam proses pembangunan wilayah yang masih merupakan target utama dalam rencana pembangunan di samping

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Suryana (2000 : 3), mengungkapkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat

Lebih terperinci

Paradigma Pertumbuhan Berimbang & Tidak Berimbang

Paradigma Pertumbuhan Berimbang & Tidak Berimbang Kuliah 8 Paradigma Pertumbuhan Berimbang & Tidak Berimbang 4/18/2016 Marlan Hutahaean 1 Paradigma Pertumbuhan Berimbang (Balanced Growth) Varian lain dari paradigma pertumbuhan adalah paradigma pertumbuhan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Indeks Pembangunan Manusia Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan lebih mendalam tentang teori teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Selain itu akan dikemukakan juga hasil hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,

Lebih terperinci