PELAKSANAAN PROGRAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN PROGRAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN PROGRAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016

2 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-nya sehingga Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 mengamanatkan setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masingmasing. Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan. Agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan koordinasi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Akhirnya kami berdo a, semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta, Desember 2016 Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Kasi PMS LPMP D.I. Yogyakarta Dr.Subiyantoro,M.Pd. Dra. Titi Sulistiyani NIP NIP Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 mengamanatkan setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pada level Pemerintah Pusat penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Pada level Pemerintah Daerah oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah memberi rambu-rambu, bahwa peningkatan mutu pendidikan dilakukan atas dasar prinsip keberlanjutan, terencana, dan sistematis dengan kerangka waktu dan target capaian yang jelas. Setiap satuan pendidikan beserta seluruh komponen didalamnya memiliki tanggung jawab dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan, serta memiliki pola pikir bahwa mutu dan kepuasan pelanggan adalah prioritas utama (budaya mutu). Oleh karena itu untuk melaksanakan penjaminan mutu, sekolah perlu melibatkan seluruh komponen satuan pendidikan (whole school development approach) untuk bersama-sama memiliki budaya mutu, yaitu kesadaran kolektif seluruh ekosistem satuan pendidikan untuk mendorong terjadinya proses pencapaian dan peningkatan mutu yang tiada henti, terus-menerus, dan berkelanjutan yang diwujudkan melalui penjaminan mutu secara mandiri sesuai Standar Nasional Pendidikan. Dukungan dan fasilitasi institusi-institusi pendidikan dalam penerapan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) sesuai tugas dan kewenangannya, akan memperkuat upaya satuan pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai kebutuhan nyata di lapangan. Pada tahun 2016, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), memprogramkan pengembangan sekolah model dan sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Program ini dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan lain (disebut sekolah imbas) dalam menerapkan penjaminan mutu pendidikan, sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan di sekolah, memiliki kesatuan hati, tekad, pendapat, dan tujuan, untuk melangkah bersama-sama memajukan pendidikan dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dalam rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). B. Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

4 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah C. Tujuan 1. Tujuan Umum Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. 2. Tujuan Khusus Tujuan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SMPI) antara lain mengembangkan : 1. Sekolah model sebagai percontohan sekolah berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri. 2. Pola pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah sehingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019 D. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program pengembangan sekolah model dan sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah : 1. Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri; 2. Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP); 3. Sekolah memiliki budaya mutu. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

5 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN Sekolah model adalah sekolah yang ditetapkan dan dibina oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk menjadi sekolah acuan bagi sekolah lain di sekitarnya dalam penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sekolah model menerapkan seluruh siklus penjaminan mutu pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga budaya mutu tumbuh dan berkembang secara mandiri pada sekolah tersebut. Sekolah model memiliki tanggung jawab mengimbaskan praktik baik penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah di sekitarnya, sekolah yang diimbaskan ini selanjutnya disebut dengan sekolah imbas. Desain Program Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI LPMP D.I. Yogyakarta seperti Gambar 2.1. Gambar 2.1. Desain Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta Rakor Sekolah Model (KEG I) Sosialiasi Program Penentuan sasaran (Model dan Imbas) Penentuan Fasilitator Daerah (Pendamping) Rakor Penyaluran Bantuan Sekolah Model Sosialisasi program (model dan Imbas) Penjelasan teknis bantuan operasional Penandatanganan MoU Penyaluran bantuan operasional Menentukan TPK Workshop Sekolah Model Rakor Sekolah Model (KEG II) Evaluasi Program Persiapan Bimteks dan Monev Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) bagi Tim PMP Daerah Mempersiapkan tim pendamping/ petugas bimtek sekolah model Workshop Sekolah Model Pembekalan dan peningkatan kapasitas sekolah model Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Worshop Sekolah Model) Bimtek dan Monev Sekolah Model Evaluasi, Bimbingan teknis dan Supervisi Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Workshop Sekmod) Wokshop Pengembangan SPMI bagi Sekolah Imbas Bidang Manajemen (KEG I) Bidang akademik/pembelajaran (KEG II) Bimtek dan Monev Tim PMP Daerah Evaluasi, Bimbingan teknis dan Supervisi Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL SPMI Sek Imbas) Implementasi Program Peningkatan Mutu (RTL Worshop SPMI) Potret Sekolah Model Publikasi Praktek-praktek Baik (good ptactices) ImplementasiSPMI pada Sekolah Model Gambar 2.1. menunjukkan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal terdiri dari kegiatan koordinasi dan sosialisasi, persiapan petugas pendamping program, workshop SPMI bagi sekolah model dan sekolah imbas, pemberian dana stimulan pengembangan SPMI bagi sekolah model, serta kegiatan pendampingan pengembangan SPMI di sekolah model dan sekolah imbas melalui pembimbingan dan monitoring. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

6 A. Rapat Koordinasi Sekolah Model Ke-1 : Koordinasi dan Sosialisasi Program Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Kegiatan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan kepada pemerintah daerah serta stakeholder pendidikan di D.I.Yogyakarta terkait penerapan penjaminan mutu pendidikan dengan mengembangkan sekolah model dan pola pengimbasannya. Seluruh pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan modul yang telah disusun oleh tim penjaminan mutu pendidikan pusat disampaikan dalam kegiatan sosialisasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk : 1. Sosialisasi dan Sinkronisasi Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). 2. Penentuan calon sasaran sekolah model dan sekolah imbas SPMI. 3. Penentuan calon petugas pendamping pengembangan sekolah model dan imbas SPMI. 4. Harmonisasi dan sinkronisasi Program Penjaminan Mutu Pendidikan, khususnya dalam Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal, 5. Menjaring peran serta seluruh stakeholders pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penjaminan Mutu Pendidikan melalui Tim Jejaring Penjaminan Mutu Pendidikan. Rakor dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada tanggal 23 Agustus 2016 dihadiri oleh peserta dari LPMP D.I. Yogyakarta serta 21 (dua puluh satu) orang dari Dinas Dikpora DIY, Dinas Pendidikan Kab/Kota se-diy, Badan Akreditasi Sekolah D.I. Yogyakarta, Kanwil KEMENAG D.I. Yogyakarta. Tabel II-1 menyajikan rekapitulasi jumlah peserta yang hadir dari luar LPMP D.I. Yogyakarta. Tabel II-1. Rekapitulasi Kehadiran Peserta Rapat Koordinasi Program Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminam Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 dari Unsur Dinas Pendidikan DIY, Dinas Pendidikan Kab/Kota se-diy, Kanwil Kemenag DIY, Badan Akreditasi DIY, dan BAPPEDA DIY. No Unit Kerja Jumlah Peserta Keterangan 1 Dinas Dikpora DIY 2 orang 2 Badan Akreditasi Sekolah DIY 1 orang 3 Kanwil KEMENAG DIY 1 orang 4 Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul 5 orang 5 Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo 2 orang 6 Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta 4 orang 7 Dinas Dikpora Kab. Sleman 1 orang 8 Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul 2 orang 9 Dinas Dikmenof Kab. Bantul 2 orang 10 BAPPEDA Provinsi D.I. Yogyakarta 1 orang Jumlah 21 orang Dikpora DIY : Kabid dan Kasi yang mengurusi SMA/SMK BAP : Ketua BAP Kanwil KEMENAG : Kabid Persekolahan Dikpora Kab/Kota : Kabid/Kasi SD, SMP, SMA/SMK (a) (b) Gambar 2.2. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), 23 Agustus Gambar (a) Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Dr. Subiyantoro, M.Pd, memaparkan materi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai Permendikbud 28 Tahun Gambar (b) Peserta serius mengikuti koordinasi. 1. Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta melaksanakan Program Pengembangan Sekolah model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI bagi 20 sekolah model dan 100 sekolah imbas. Sebagai tindak lanjut koordinasi, masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan usulan sekolah model dan sekolah imbas. Tabel II-2 s.d.tabel II-4 menyajikan daftar sekolah model dan sekolah imbas untuk masingmasing wilayah Kabupaten/Kota. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

7 Tabel II-2. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Bantul. NO 1 SD 2 SMP 3 SMA 4 SMK JENJANG SEKOLAH MODEL SD NEGERI 2 PADOKAN SMP NEGERI 1 SEWON SMA NEGERI 1 KASIHAN SMK NEGERI1 SEWON 1 SD 1 PADOKAN 2 SD WINONGGO 3 SD MUH. SENGGOTAN 4 SD KANISIUS KEMBARAN 5 SD 1 KASIHAN 1 SMP 2 SEWON 2 SMP 3 SEWON 3 SMP 4 SEWON 4 SMP MUH. SEWON Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) NAMA SEKOLAH 5 SMP AL MA'ARIF BAMBANGLIPURO 1 SMAN 1 Sedayu 2 SMAN 1 Sewon 3 SMAN 1 Jetis 4 SMAN 1 Pajangan 5 SMAN 3 Bantul 1 SMKN 1 Pandak 2 SMKN 2 Sewon 3 SMK Muh Imogiri 4 SMK Al Munawir Krapyak 5 SMK Pelita Buana SEKOLAH IMBAS Tabel II-3. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) NO JENJANG NAMA SEKOLAH KAB/KOTA SEKOLAH MODEL SEKOLAH IMBAS 1 SD SD Wonosari Baru 1 SDN Wonosari II Kab. Gunungkidul 2 SDN Mulo II 3 SDN Karangtengah Baru 4 SDN Selang 5 SDN Karangrejek I 2 SMP SMPN 1 Karangmojo 1 SMPN 2 Wonosari 2 SMPN 1 Semin 3 SMPN 1 Semanu 4 SMPN 1 Ponjong 5 SMPN 1 Playen 3 SMA SMAN 2 Wonosari 1 SMAN 1 Playen 2 SMAN 2 Playen 3 SMAN 1 Karangmojo 4 SMAN 1 Semin 5 SMAN 1 Tanjungsari 4 SMK SMKN 2 Wonosari 1 SMKN 1 Nglipar 2 SMKN 1 Tepus 3 SMKN 1 Saptosari 4 SMKN 1 Ponjong 5 SMKN 1 Ngawen 5 SD SD N Giwangan 1 SDN Pakel Kota Yogyakarta 2 SDN Kotagede 3 3 SDN Golo 4 SDN Warungboto 5 SDN Muhammadiyah Nitikan 6 SMP SMP N 8 Yogyakarta 1 SMP N 1 Yogyakarta Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

8 NO JENJANG NAMA SEKOLAH SEKOLAH MODEL SEKOLAH IMBAS 2 SMP N 4 Yogyakarta 3 SMP N 6 Yogyakarta 4 SMP N 12 Yogyakarta 5 SMP Muhammadiyah 2 Yk 7 SMA SMA N 6 Yogyakarta 1 SMA N 4 Yogyakarta 2 SMA N 5 Yogyakarta 3 SMA N 7 Yogyakarta 4 SMA N 10 Yogyakarta 5 SMA N 11 Yogyakarta 8 SMK SMK N 5 Yogyakarta 1 SMK N 1 Yogyakarta 2 SMK N 3 Yogyakarta 3 SMK N 4 Yogyakarta 4 SMK N 6 Yogyakarta 5 SMK N 7 Yogyakarta KAB/KOTA Tabel II-4. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) NO JENJANG NAMA SEKOLAH KAB/KOTA SEKOLAH MODEL SEKOLAH IMBAS 1 SD SD Model 1 SDN Percobaan 3 Pakem Kab. Sleman 2 SDN Maguwoharjo Depok 3 SDN Percobaan 2 Depok 4 SDN Kalasan Baru 5 SDN Gentan Ngaglik 2 SMP SMPN 1 Godean 1 SMPN 3 Godean 2 SMPN 1 Moyudan 3 SMPN 1 Seyegan 4 SMPN 1 Minggir 5 SMPN 1 Gamping 3 SMA SMAN 1 Kalasan 1 SMAN 1 Prambanan 2 SMAN 1 Depok 3 SMAN 1 Ngemplak 4 SMAN 2 Ngaglik 5 SMAN 1 Pakem 4 SMK SMKN 1 Godean 1 SMKN 1 Tempel 2 SMK Muh. 2 Moyudan 3 SMK YPKK 1 Sleman 4 SMK YPKK 2 Sleman 5 SMK Muh Turi 5 SD SDN Brosot 1 SDN Graulan Kab. Kulon Progo 2 SDN Temon 3 SDN 1 Karangsari 4 SDN Jlaban 5 SDN 1 Samigaluh 6 SMP SMPN 4 Wates 1 SMPN 2 Wates 2 SMPN 3 Wates 3 SMPN 5 Wates 4 SMP BOPKRI Wates 5 SMP IP Pesawat 7 SMA SMAN 1 Wates 1 SMAN 1 Sentolo 2 SMAN 1 Pengasih 3 SMAN 1 Temon 4 SMAN 1 Kalibawang 5 SMAN 1 Lendah 8 SMK SMKN 1 Pengasih 1 SMKN 1 Panjatan 2 SMKN 1 Nanggulan 3 SMKN 1 Temon 4 SMKN 1 Kokap 5 SMKN 1 Samigaluh Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

9 2. Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Tingkat Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD) Permendikbud nomor 28 tahun 2016 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah pasal 9 dan 10 mengamanatkan untuk melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, pemerintah daerah wajib membentuk Tim Penjaminan Mutu Pendidikan. Tim ini bertugas membantu pemerintah daerah melaksanakan penjaminan mutu pendidikan. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi dibentuk tim PMP daerah yang terdiri dari tim fasilitator daerah pengembangan sekolah model SPMI dan Sekretariat Tim Penjaminan Mutu Daerah. Tabel II-5 dantabel II-6 memperlihatkan personalia fasilitator daerah dan sekretariat penjaminan mutu pendidikan. Tabel II-5. Fasilitator Daerah Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tim ini bertugas memberikan pembimbingan dan pendampingan pada sekolah model dalam mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). NO NAMA SEKOLAH MODEL NAMA FASILITATOR DAERAH UNSUR KAB/KOTA 1 SD 2 PADOKAN Tutik Saptiningsih, M. Pd Pengawas Sekolah Kab. Bantul SubiyatiI, M. Pd Struktural Dinas 2 SMP N 1 SEWON Drs. Waluyo, M. Pd Pengawas Sekolah Drs. Suyatno, M. Si Struktural Dinas 3 SMAN 1 Kasihan Kun Purwanto, M.Pd. Pengawas Sekolah Suhirman, M.Pd. Struktural Dinas 4 SMKN 1 Sewon H. Sudarman, SIP, M.Pd. Pengawas Sekolah Sarwa Wibawa, SIP, M.Pd. Struktural Dinas 5 SD Wonosari Baru Drs. Subiyono, M.Pd. Pengawas Sekolah Kab. Gunungkidul Tijan, S.Sos, MM Struktural Dinas 6 SMPN 1 Karangmojo Drs. Sarjono, M.Pd. Pengawas Sekolah Sumarto, S.Pd, MM Struktural Dinas 7 SMAN 2 Wonosari Drs. Mujiman, MM Pengawas Sekolah Dra. Indah Parmanawati, M.Pd. Struktural Dinas 8 SMKN 2 Wonosari Drs. Purwoko Lembono, M.Pd Pengawas Sekolah Sukito, S.Pd, M.M Struktural Dinas 9 SD N Giwangan Yogyakarta Mardi, M.Pd Pengawas Sekolah Kota Yogyakarta Dra. Anita Sri Madumurti, MM Struktural Dinas 10 SMP N 8 Yogyakarta Rudi Darmawan, M.Pd Pengawas Sekolah 11 SMA N 6 Yogyakarta Hasyim, M.Acc Drs. Bambang Supriyono, MM Drs. Rochmat, M.Pd Struktural Dinas Pengawas Sekolah Struktural Dinas 12 SMK N 5 Yogyakarta Paryoto, MT, M.Pd Pengawas Sekolah Ngatini, S.Pd,MM Struktural Dinas 13 SD Model Dra. Mugi Rahayu, M.Pd. Pengawas Sekolah Kab. Sleman Drs. Subardi, M.Pd. Struktural Dinas 14 SMPN 1 Godean Drs. Sudarwanto, M.Pd. Pengawas Sekolah Drs. Bambang Joko Gambiro, SH, SE, M.Pd. Struktural Dinas 15 SMAN 1 Kalasan Drs. Sutarto, MM Pengawas Sekolah 16 SMKN 1 Godean Dra. Sri Wartini, M.Pd. Drs. Warjianoko Ponco Wasana, M.Hum Drs. Ery Widaryana, MM Struktural Dinas Pengawas Sekolah Struktural Dinas 17 SD Negeri Brosot Dra. Siti Hibanah, M.Pd. Pengawas Sekolah Kab. Kulon Progo Dra. Tri Rahayuningsih Struktural Dinas 18 SMPN 4 Wates Surgiyantoro, S.Pd, M.Pd. Pengawas Sekolah Sarjana, SE Struktural Dinas 19 SMA N 1 Wates Drs. Agus Heri Budi Wiyono Pengawas Sekolah Dra. Henry Tatik Widayati Struktural Dinas 20 SMKN 1 Pengasih Agus Priyantoro, M.Pd. Pengawas Sekolah Subardi, S.Pd. Struktural Dinas Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

10 Tabel II-6. Sekretariat Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tim ini bertugas melakukan harmonisasi dan koordinasi pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan. No Nama Jabatan/Unit Kerja Dinas Sekretariat PMP 1 Arif Haryono, SH. Kepala Disdikpora Kab. Sleman Penanggungjawab 2 Halim Sutono, SH. Dinas Dikpora Kab. Sleman Koordinator 3 St. Haenry D, SH. Dinas Dikpora Kab. Sleman Anggota 4 Fajar Taufiq Dinas Dikpora Kab. Sleman Anggota 5 Missa Serriawati, SS. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 6 Dwi Wahyu Ratna H, M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Kab. Sleman 7 Drs. Sudodo, MM. Kepala Disdikpora Kab. GK Penanggungjawab Kab. G. kidul 8 Sri Andari, M.Pd. Kabid TK-SD Dikpora Kab. GK Koordinator 9 Drs. Kusmanto Kabid PLP Dikpora Kab. GK Anggota 10 Sukito, MM. Kabid DIKMEN Dikpora Kab. GK Anggota 11 Dr. Arwan Rifa'i, M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 12 Mustari, M.Si. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 13 Drs. Totok Sudarto, M.Pd. Kepala Dinas Dikdas Kab. Bantul Penanggungjawab 14 Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd. Kasi PMS LPMP DIY Koordinator 15 Supri Hastuti, MM. Dinas Dikdas Kab. Bantul Anggota 16 Slamet Pamuji, M.Pd. Kabid SD Dikdas Kab. Bantul Anggota 17 Hengky Fitriansyah, S.Si., M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 18 Nurul Hidayati, MM. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 19 Drs. Masharun Ghozali, Kepala Dinas Dikmenof MM. Bantul Penanggungjawab 20 Sukarjo, M.Pd. Kabid Dinas Dikmenof Bantul Koordinator 21 Ristiani Musyarofah, S.Sos., M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 22 Nasuha Abdul Aziz, M.Eng. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 23 Afiat Danifudin, S.Sos. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 24 Slamet Lestariningsih LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Kab. Bantul 25 Drs. Sumarsana, M.Si. Kepala Disdik Kab. KP Penanggungjawab Kab. K. Progo 26 Sumadi Dinas Pendidikan Kab. KP Koordinator 27 EM. Satya Rahadi K, S.Pd. Dinas Pendidikan Kab. KP Anggota 28 Tri Wasono Dinas Pendidikan Kab. KP Anggota 29 Tri Maryunanto, SH. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 30 Ni Ketut Daswati, S.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 31 Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd. Kepala Disdik Kota YK Penanggungjawab Kota YK 32 Budi Santosa Asrori, SE., M.Si. Kabid Disdik Kota YK Koordinator 33 Dra. Suhartati Kabid Disdik Kota YK Anggota 34 Drs. Sugeng Mulyo Subono, M.Pd. Kabid Disdik Kota YK Anggota 35 Dody Arianto, ST., M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 36 Dwi Widiyanti, M.Hum. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 37 Dr. Subiyantoro, M.Pd. Kepala LPMP DIY Penanggungjawab Provinsi DIY 38 Triana Purnamawati, MM. Dinas Dikpora DIY Koordinator 39 Janiari, S.Pd. Dinas Dikpora DIY Anggota 40 Sinta Ari Dewi, S.IP. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 41 Satyanto Budi Raharjo, M.Acc. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota 42 Anita Nurrokhmah, SE. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota Wilayah Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan adalah : a. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI- Dikdasmen di satuan pendidikan; b. memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen di satuan pendidikan; c. menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan. B. Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) bagi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) Daerah Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ini dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

11 mutu pendidikan. Agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik perlu adanya pendampingan, pembimbingan, dan pembinaan kepada satuan pendidikan sehingga dibentuk tim Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) di tingkat daerah. Tim PMP daerah beranggotakan pengawas sekolah maupun unsur dinas pendidikan lainnya selaku institusi pembina sekolah. Untuk meningkatkan kapasitas tim PMP daerah dalam penjaminan mutu pendidikan, pada tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta melaksanakan kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu bagi Tim PMP daerah. Pelatihan dirancang sefleksibel mungkin baik dari sisi materi maupun metode pelatihan sehingga dapat diikuti oleh semua peserta dari berbagai level. Oleh karena itu, ruang lingkup pelatihan tidak hanya tersampaikannya substansi yang harus diterima oleh peserta pelatihan namun juga termasuk keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta setelah mengikuti pelatihan untuk menjalankan peran dan fungsi masing-masing dalam penerapan penjaminan mutu internal di sekolah. Tujuan umum pelatihan SPMP bagi Tim PMP Darah adalah untuk meningkatkan kapasitas tim Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) daerah dalam memfasilitasi satuan pendidikan mengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan internal (SPMI). Sedangkan tujuan khusus adalah meningkatkan pemahaman peserta terhadap: a. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan b. Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan c. Standar Nasional Pendidikan d. Konsep dan strategi pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal e. Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan f. Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu g. Pelaksanaan pemenuhan dan peningkatan kualitas pengelolaan sekolah h. Pelaksanaan Pemenuhan dan peningkatan kualitas pembelajaran sekolah i. Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu internal Peserta workshop adalah fasilitator daerah calon pendamping pengembangan sekolah model SPMI, terdiri dari unsur pengawas dan struktural dinas dengan jumlah 40 (empat puluh) orang dari 5 kabupaten/kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Materi yang diberikan oleh narasumber seperti dalam Tabel II-7 di bawah ini. Tabel II-7. Deskripsi Materi Kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan bagi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan No Materi Deskripsi Materi Grand Design PMP: Filosofi dan konsep penjaminan mutu pendidikan 1 Strategi Implementasi strategi implementasi penjaminan mutu pendidikan penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UU Kebijakan Ditjen Dikdasmen No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, dan 2 Kemendikbud tentang PMP Permendikbud no tentang sistem penjaminan mutu pendidikan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah Desain Program Pengembangan desain dan tahapan program pengembangan sekolah model PMP 3 Sekolah Model PMP dan Peran peran berbagai stakeholder pendidikan dalam pengembangan sekolah model Fasda SPMI menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkan standar Isu-isu Kritis Terkait Mutu nasional pendidikan. 4 Pendidikan menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah diskusi untuk memahami kondisi pendidikan menjelaskan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional pendidikan menemu kenali prinsip penyelenggaraan pendidikan dari peraturan 5 Standar Nasional Pendidikan perundang-undangan. menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan. menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP. menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP. 6 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP. menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan menggambarkan siklus penjaminan mutu internal Konsep Sistem Penjaminan Mutu menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI 7 Internal menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan benar prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/eds. 8 Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan praktek memfasilitasi pelaksanaan pemetaan mutu di satuan pendidikan 9 menjelaskan mekanisme pemenuhan mutu satuan pendidikan. 10 Praktik menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/rks-rkas Pelaksanaan pemenuhan dan Prasedur Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Standar Proses. 11 peningkatan kualitas pembelajaran Model dan strategi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sekolah Praktek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Penyusunan Rencana Pemenuhan Pelaksanaan pemenuhan dan menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS menggambarkan teknik dalam membangun partisipasi dalam menyusun Mutu peningkatan kualitas pengelolaan praktik memfasilitasi proses penyusunan rencana pemenuhan mutu dokumen implementasi pemenuhan mutu/rks-rkas Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

12 No Materi Deskripsi Materi 12 membuat dokumen rencana evaluasi Penyusunan rencana dan menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit pemenuhan dan pelaksanaan evaluasi peningkatan mutu sesuai rencana menyusun rencana tindak lanjut pendampingan pengembangan sekolah model 13 Rencana Tindak Lanjut SPMI : Workshop SPMI dan Pendampingan menyusun usulan tindak lanjut pemberdayaan tim PMP daerah kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota 14 Pre Test dan Post Test Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi pelatihan sebelum dan setelah pelatihan Setelah mengikuti workshop peserta diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan, sehingga memiliki kompetensi untuk melaksanakan pendampingan pengembangan SPMI pada sekolah model. Gambar 2.2. Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu bagi Tim PMP daerah. Gambar (a) Sesi pemaparan materi oleh narasumber. Gambar (b) Peserta serius mengikuti kegiatan dan melaksanakan diskusi kelompok C. Workshop Sekolah Model Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sekolah model diharapkan dapat mengimbaskan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan workshop sekolah model dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas tim Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan dalam melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal. Workshop sekolah model dirancang sefleksibel mungkin baik dari sisi materi maupun metode workshop sehingga setelah kegiatan, peserta tidak hanya memahami substansi materi, namun juga memiliki keterampilan untuk menjalankan peran dan fungsi masing-masing dalam penerapan penjaminan mutu internal di sekolah. Workshop dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas tim Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) di sekolah dalam mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di satuan pendidikan. Tujuan khusus workshop adalah meningkatkan pemahaman peserta terhadap materi materi Sistem penjaminan mutu internal diantaranya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan, Standar Nasional Pendidikan, Konsep dan strategi pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal, Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan, Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu, Pelaksanaan pemenuhan dan peningkatan kualitas pengelolaan sekolah, Pelaksanaan Pemenuhan dan peningkatan kualitas pembelajaran sekolah, Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu internal. Workshop Sekolah di susun dengan pola 34 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep, kebijakan dan strategi implementasi penjaminan mutu pendidikan internal di satuan pendidikan. Deskripsi masing-masing materi disajikan dalam Tabel II-8 dibawah ini. Tabel II-8. Deskripsi Materi Workshop Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 No Materi Deskripsi Materi 1 Kebijakan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud tentang PMP penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, dan Permendikbud no 63 Tahun 2009 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah 2 Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkan standar nasional pendidikan. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

13 No Materi Deskripsi Materi menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah diskusi untuk memahami kondisi pendidikan 3 Standar Nasional Pendidikan menjelaskan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional pendidikan menemu kenali prinsip penyelenggaraan pendidikan dari peraturan perundang-undangan. menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan. menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia 4 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP. menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP. menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP. menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan 5 menggambarkan siklus penjaminan mutu internal Konsep Sistem Penjaminan Mutu menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI Internal menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan benar 6 prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/eds. Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan praktek memfasilitasi pelaksanaan pemetaan mutu di satuan pendidikan 7 Penyusunan Rencana Pemenuhan menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS Mutu praktik memfasilitasi proses penyusunan rencana pemenuhan mutu 8 Pelaksanaan pemenuhan dan menjelaskan mekanisme pemenuhan mutu satuan pendidikan. peningkatan kualitas pengelolaan menggambarkan teknik dalam membangun partisipasi dalam menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/rks-rkas Praktik menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/rks-rkas 9 Pelaksanaan pemenuhan dan Prasedur Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Standar Proses. peningkatan kualitas pembelajaran Model dan strategi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sekolah Praktek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran 10 Penyusunan rencana dan pelaksanaan membuat dokumen rencana evaluasi evaluasi menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit pemenuhan dan peningkatan mutu sesuai rencana 11 Rencana Tindak Lanjut menyusun rencana tindak lanjut pendampingan pengembangan sekolah model SPMI : Workshop SPMI dan Pendampingan menyusun usulan tindak lanjut pemberdayaan tim PMP daerah kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota 12 Pelaksanaan Komitmen Menjelaskan peran dan fungsi seluruh komponen satuan pendidikan dalam implementasi SPMI Penandatangan komitmen implementasi SPMI 13 Pre Test dan Post Test Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi workshop, sebelum dan setelah mengikuti workshop Workshop Sekolah Model dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dengan memberdayakan tim Penjaminan Mutu Pendidikan tingkat Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD) yang telah mengikuti pelatihan Penjaminan Mutu Pendidikan, sebagai fasilitator/ narasumber, serta sekretariat tim penjaminan mutu pendidikan sebagai pelaksana kegiatan. (a) Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

14 (b) (c) Gambar 2.3. Dokumentasi Kegiatan Workshop Sekolah Model. (a) SesiPembukaan dan Pemaparan materi Workshop Sekolah Model Kab. Gunungkidul. Tampak Drs. Sudodo, MM, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Gunungkidul hadir padaacara pembukaan, serta Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Dr. Subiyantoro, M.Pd, menyampaikan materi tentang Kebijakan Kemendikbud tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (b) sesi kerja kelompok dan diskusi peserta Workshop Sekolah Model Kab. Gunungkidul. Gambar (c) Pemaparan materi dan diskusi kelompok pada Workshop Sekolah Model Kab. Bantul Workshop diikuti oleh 120 (seratus dua puluh) orang peserta dari 20 (dua puluh) sekolah model jenjang SD, SMP, SMA, SMK. Masing-masing sekolah model mengirimkan 6 (enam) orang terdiri dari kepala sekolah, guru, operator dapodik, dan komite sekolah. Workshop Sekolah Model mampu meningkatkan pemahaman peserta tentang implementasi Sistem Penjaminan mutu Internal, dari konsep sampai dengan tahapan siklus SPMI dari pemetaan mutu satuan pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, identifikasi masalah mutu, analisis akar masalah, penyusunan rencana pemenuhan mutu (baik bidang manajemen pengelolaan sekolah maupun pelaksanaan pembelajaran), serta penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu internal. Hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan workshop antara lain proses transfer materi dari narasumber/fasilitator daerah kepada peserta belum sepenuhnya dipahami sehingga diperlukan pendalaman secara teori dan praktik dalam pelaksanaan pendampingan di sekolah model. Pada akhir kegiatan workshop, setiap sekolah model menandatangani komitmen untuk mengembangkan SPMI, serta menuangkannya dalam bentuk rencana implementasi SPMI yang memuat kegiatan : 1. Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait seperti komite sekolah dan pengawas sekolah. 2. Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan (Tim PMP) 3. Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) 4. Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai dari analisis permasalahan sampai dengan penyusunan program sekolah 5. Bedah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yaitu kegiatan me-review untuk melakukan revisi RKAS jika memungkinkan atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS tahun mendatang 6. Perbaikan proses pembelajaran mulaidari bedah dokumen perencanaan pembelajaran, dan supervisi pembelajaran 7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pemenuhan mutu Rencana implementasi SPMI yang disusun oleh satuan pendidikan akan dijadikan acuan oleh Tim PMP-PD ketika melaksanakan pendampingan dan pembimbingan pengembangan SPMI di sekolah model. D. Rapat Koordinasi Penyaluran Bantuan Sekolah Model Seperti telah disebutkan pada bagian sebelumnya, sebagai tindak lanjut workshop sekolah model, masing-masing sekolah model telah menyusun rencana pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) mulai dari kegiatan sosialisasi SPMI, pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan, pemetaan mutu sekolah, bedah RKAS, maupun perbaikan proses pembelajaran. Untuk mendukung kegiatan ini, LPMP D.I. Yogyakarta memberikan bantuan stimulan sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah) kepada masing-masing sekolah. Rapat koordinasi penyaluran bantuan sekolah model dilakukan untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan strategi implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model. Pada kegiatan ini dilakukan : a. Pemaparan desain kegiatan sekolah model dan sekolah imbas SPMI b. Penjelasan tata cara penggunaan dan pertanggungjawaban dana stimulan bantuan implementasi pengembangan sekolah model sesuai dengan panduan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan yang disusun oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud. c. Pemaparan tahapan pengembangan sekolah model penjaminan mutu pendidikan sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

15 yang disusun oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud d. Penelitian proposal penggunaan bantuan sekolah model e. Penandatanganan naskah perjanjian penggunaan bantuan. Rapat koordinasi ini dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober 2016 bertempat di Ruang Rapat 2 LPMP D.I. Yogyakarta dengan dihadiri oleh 20 orang kepala sekolah model. Sesudah menerima bantuan implementasi ini, sekolah model mulai mempersiapkan diri untuk mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal. Suasana rapat koordinasi seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.4. Gambar 2.4. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Penyaluran Bantuan Sekolah Model. Gambar (a) Drs.Taufan Agus Hanafi, M.Pd., selaku Pejabat Pembuat Komitmen LPMP D.I. Yogyakarta, menjelaskan tata cara penggunaan dan pertanggung jawaban dana bantuan sekolah model. Gambar (b) Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd, Kepala Seksi PMS LPMP D.I. Yogyakarta, menjelaskan desain kegiatan sekolah model dan sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) beserta tahapan pengembangannya. E. Rapat Koordinasi Sekolah Model Ke-2 : Koordinasi dan Persiapan Kegiatan Pendampingan (Bimbingan Teknik dan Monitoring) Pengembangan SPMI Pemberian bantuan stimulan bagi sekolah model diharapkan mampu mendorong Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di sekolah model. Untuk mengawal penggunaan dana bantuan tersebut serta membantu sekolah mengembangkan SPMI, LPMP D.I. Yogyakarta merancang kegiatan pendampingan melalui monitoring dan bimbingan teknis bagi sekolah model oleh tim PMP daerah. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik, perlu dilaksanakan rapat koordinasi untuk persiapan monitoring, bimbingan teknis, dan program pengimbasan SPMI kepada sekolah imbas. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada tanggal 14 Oktober 2016 bertempat di LPMP D.I. Yogyakarta, dengan mengundang pejabat struktural dinas pendidikan kab/kota/provinsi, pengawas sekolah dan unsur LPMP D.I. Yogyakarta yang tergabung dalam Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Tingkat Daerah (Tim PMP-PD). Rekapitulasi peserta yang hadir pada kegiatan tersebut seperti disajikan dalam Tabel II-9. Tabel II-9. Rekapitulasi Kehadiran Peserta Rapat Koordinasi Program Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminam Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 : Pesiapan Monitoring, Bimbingan Teknis, dan Pengimbasan Program dari Unsur Dinas Pendidikan Kab/Kota se-diy. No Unit Kerja Jumlah Peserta Keterangan 1 Disdikpora Kab. Sleman 6 orang 2 Disdik Kota Yogyakarta 4 orang 3 Dikmenof Kab. Bantul 3 orang 4 Dikdas Kab. Bantul 4 orang 5 Disdikpora Kab. Gunungkidul 8 orang 6 Disdik Kab. Kulon Progo 3 orang Jumlah 28 orang Peserta yang hadir adalah Tim PMP daerah yang menyampaikan materi dalam wokshop Sekolah Model Implementasi SPMI yang akan mendampingi sekolah model dalam mengembangkan SPMI Rapat Koordinasi bertujuan untuk : a. Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan yang telah disusun oleh tim penjaminan mutu pendidikan pusat b. Penjelasan teknis Pelaksanaan Monitoring dan Bimtek: Desain, Strategi, dan Instrumen c. Koordinasi pelaksanaan pengimbasan Program Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Intenal (SPMI) kepada sekolah imbas. Selanjutnya, dalam rakor ini juga diberikan penjelasan teknis pendampingan meliputi : 1. Tujuan pelaksanaan pendampingan sekolah model Meningkatkan pemahaman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) kepada seluruh warga sekolah dan pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah model. Meningkatkan keterampilan sekolah dalam melaksanakan SPMI Menguatkan pelaksanaan SPMI kepada seluruh warga sekolah dan pemangku Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

16 kepentingan di dalam maupun luar sekolah model. 2. Hasil yang Diharapkan dari pelaksanaan pendampingan sekolah model Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri; Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai SNP; Sekolah memiliki budaya mutu; Sekolah model diharapkan dapat dijadikan percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah terampil menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun Strategi pendampingan sekolah model Strategi pendampingan dilakukan melalui kegiatan monitoring dan bimbingan teknis untuk memberikan bimbingan dan saran kepada sekolah model dalam mengimplementasi SPMI mulai dari kegiatan sosialisasi SPMI, pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan di Sekolah (TPMPS), pemetaan mutu melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS), penyusunan rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu/eds, pelaksanaan rencana pemenuhan mutu, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu, dan penyusunan standar baru untuk menuju siklus SPMI berikutnya. Disamping pembekalan petugas pendamping pengembangan SPMI di sekolah model, pada rakor ini juga dibicarakan persiapan pengimbasan praktik-praktik baik Implementasi SPMI oleh sekolah model kepada sekolah imbas. Oleh karena itu dalam rakor ini disepakati tentang pengimbasan praktik baik (good practices) implementasi SPMI, yang akan dilakukan melalui dua tahap kegiatan, yaitu : 1. Pelibatan sekolah imbas dalam proses pendampingan di Sekolah Model Strategi ini dilakukan dengan cara mengundang perwakilan sekolah imbas untuk hadir pada kegiatan-kegiatan pengembangan SPMI di sekolah model, terutama pada kegiatan pemetaan mutu, perencanaan pemenuhan mutu, dan pelaksanaan pemenuhan mutu. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat kegiatan pendampingan sekolah model oleh fasilitator daerah dan tim PMP daerah. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan bekal awal kepada sekolah imbas tentang SPMI sebelum mengikuti kegiatan workshop pembinaan SPMI bagi sekolah model. 2. Workshop Pembinaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas Workshop ini dilakukan untuk membekali sekolah imbas tentang SPMI secara lebih intensif. Praktikpraktik baik implementasi SPMI yang didapatkan oleh sekolah model, dipaparkan oleh tim TPMPS sekolah model kepada peserta dari sekolah imbas sehingga dapat dijadikan sebagai contoh implementasi SPMI. Workshop SPMI bagi sekolah imbas ini dilaksanakan dengan melibatkan tim jejaring penjaminan mutu pendidikan dari unsur LPMP D.I. Yogyakarta, Tim PMP daerah (Struktural Dinas Pendidikan Kab/Kota), fasilitator daerah dari unsur pengawas, dan Tim TPMPS sekolah model. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu sekolah model, sehingga sekolah model juga dapat melakukan observasi implementasi SPMI di sekolah imbas. Pada kegiatan rakor ini juga dibahas strategi pelaksanaan kegiatan workshop pembinaan SPMI bagi sekolah imbas dan jadwal pelaksanaan kegiatan. Tabel II-10 memperlihatkan rencana pelaksanaan kegiatan tersebut untuk masing-masing wilayah kab/kota se-daerah Istimewa Yogyakarta. Tabel II-10. Jadwal Pelaksanaan Workshop Pembinaan SIstem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) bagi Sekolah Imbas LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016 NO WILAYAH JENJANG WAKTU TEMPAT 1 Kab. Gunungkidul Jenjang SD - SMP Nov 2016 SMKN 2 Wonosari Jenjang SMA - SMK Nov 2016 SMKN 2 Wonosari 2 Kab. Sleman Jenjang SD - SMP Nov 2016 SD Model Jenjang SMA - SMK Nov 2016 SMAN 1 Kalasan 3 Kota Yogyakarta Jenjang SD - SMP Nov 2016 SMPN 8 Yogyakarta Jenjang SMA - SMK Nov 2016 SMAN 6 Yogyakarta 4 Kab. Kulon Progo Jenjang SD - SMP Nov 2016 Dinas Pendidikan KP Jenjang SMA - SMK Nov 2016 Dinas Pendidikan KP 5 Kab. Bantul Jenjang SD - SMP Nov 2016 Dinas Dikdas Bantul Jenjang SMA - SMK Nov 2016 Dinas Dikmenof Bantul Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

17 Suasana rapat koordinasi dan pembekalan petugas pendamping pengembangan dan pengimbasan SPMI tanggal 14 Oktober 2016 seperti di perlihatkan dalam Gambar 2.5. (a) (b) (c) Gambar 2.5. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Pendampingan dan Pengimbasan Implementasi SPMI. Gambar (a) Kepala LPMPD.I.Yogyakarta, Dr.Subiyantoro, M.Pd. didampingiolehdra. Titi Sulistiyani, M.Pd, Kasi PMS LPMP D.I.Yogyakarta, membuka dan menyampaikan pengarahan pada peserta rakor. Gambar (b) Dr. Arwan Rifa i, M.Pd dan Dwi Widiyanti, M.Hum, menyampaikan penjelasan teknis pelaksanaan pendampingan. Gambar (c) Peserta serius memperhatikan penjelasan dan melaksanakan diskusi kelompok. F. Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Sekolah Model Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dilaksanakan untuk menguatkan dan membina sekolah model agar dapat mengimplementasikan SPMI, dan melakukan pengimbasan SPMI kepada sekolah imbas. Di samping itu, pendampingan juga untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan SPMI di sekolah. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan di sekolah, untuk memiliki kesatuan hati, tekad, pendapat, dan tujuan, untuk melangkah bersama-sama memajukan pendidikan di sekolah dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dalam rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Permendikbud nomor 28 tahun 2016 pasal 5 menyebutkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki siklus kegiatan yang terdiri dari : a. memetakan mutu pendidikan di sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan; b. membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah; c. melaksanakan pemenuhan mutu pengelolaan sekolah dan proses pembelajaran; d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan; e. menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

18 Secara ringkas siklus SPMI tersebut seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.6. Gambar 2.6. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 Pasal 5 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Mengacu pada Gambar 2.6 pemetaan mutu pendidikan harus menghasilkan dokumen Evaluasi Diri Sekolah berupa profil kinerja sekolah dalam mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan (SNP) (profil mutu). Berdasarkan dokumen profil mutu ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi permasalahan mutu serta mencari penyebab permasalahan, kekuatan, dan kelemahan sekolah dalam mengimplementasikan SNP. Berdasarkan hasil analisis ini disusun rekomendasi program dan kegiatan untuk mengatasi permasalahan sebagai masukan dan pertimbangan dalam menyusun perencanaan dan pengembangan sekolah. Sekolah melakukan evaluasi/audit untuk melihat dan menillai pelaksanaan program pemenuhan mutu. Apabila sekolahsudah mampu mengimplementasi seluruh SNP maka sekolah dapat menyusun standar melebihisnp, namun apabila bila tidak, hasil audit dijadikan masukan untuk menyusun program pemenuhan mutu berikutnya. Pendampingan Pengembangan SPMI di sekolah model tahun 2016 yang dilakukan oleh LPMP D.I. Yogyakarta bekerja sama dengan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD) baru difokuskan pada tahap pemetaan mutu dan penyusunan rencana pemenuhan mutu. Pelaksanaan pemenuhan mutu hanya dilakukan pada perbaikan proses pembelajaran melalui kegiatan review dokumen perencanaan pembelajarandan pendampingan pembelajaran melalui kegiatan supervisi. Kegiatan pendampingan meliputi kegiatan sosialisasi SPMI, pemetaan mutu sekolah, penyusunan rencana pemenuhan mutu, pengembangan proses pembelajaran, supervisi pembelajaran, serta monitoring dan evaluasi implementasi SPMI dengan strategi kegiatan pendampingan seperti disajikan dalam Gambar 2.7. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

19 KEGIATAN PENGEMBANGAN SPMI DI SEKOLAH MODEL KEGIATAN PENDAMPINGAN (MONITORING DAN BIMBINGAN TEKNIS) Sosialisasi SPMI Pembentukan Tim TPMPS Monitoring Sosialisasi SPMI, Pembentukan TPMPS dan Pemetaan Mutu Pemetaan Mutu/Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Berdasarkan Pemetaan Mutu/EDS Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Pelaksanaan Pemenuhan Mutu Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pemenuhan Mutu Evaluasi Pelaksanaan Pemenuhan Mutu Monitoring Pelaksanaan Pemenuhan Mutu Gambar 2.7. Desain Pendampingan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Melalui Kegiatan Monitoring dan Bimbingan Teknis oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah. 1. Materi Pendampingan Mengacu pada strategi kegiatan di atas maka materi pendampingan meliputi : a) Sosialisasi SPMI kepada pemangku kepentingan sekolah. b) Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan sekolah. c) Pelaksanaan evaluasi diri sekolah untuk memetakan kondisi mutu sekolah. d) Penyusunan perencanaan pemenuhan mutu sekolah. e) Penjaringan dan pelibatan peran pemangku kepentingan dari luar sekolah. f) Bedah, penyusunan dan perbaikan dokumen RKAS dan perangkat pembelajaran. g) Pembahasan pengelolaan keuangan. h) Pembahasan pengelolaan sarana-prasarana. i) Pengembangan rencana pembelajaran intra dan ekstra kurikuler j) Pengembangan strategi proses pembelajaran k) Pengembangan kompetensi guru l) Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi untuk i. Pengelolaan manajemen dalam sekolah ii. Pengelolaan pembelajaran dalam dan luar kelas dalam sekolah 2. Prinsip Pendampingan Pendampingan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip seperti komprehensif, implementatif, dinamis, partisipatif dan koordinatif. a. Komprehensif yaitu pendampingan dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dari semua komponen SNP pada tahapan siklus SPMI dari berbagai sudut pandang pemangku kepentingan sekolah.. b. Implementatif, yaitu pendampingan dilaksanakan dengan menekankan praktik sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan di sekolah. Materi teoritis/akademis diberikan untuk memperkuat pelaksanaan praktik lapangan dengan tetap mengacu kepada regulasi di bidang pendidikan. c. Dinamis, yaitu pendampingan menyesuaikan kondisi daerah dan kemampuan sekolah dalam melaksanakan SPMI. d. Partisipatif, yaitu pendampingan bersifat partisipatif, yang membuka ruang kepada sekolah untuk menyampaikan pendapat, berbagi pengalaman, melakukan praktik dan memberikan saran kepada pendamping dalam pelaksanaan pendampingan SPMI. e. Koordinatif, yaitu pendampingan dilaksanakan secara koordinatif antara LPMP, tim pendamping/fasilitator daerah, Tim Penjaminan Mutu Daerah (TPMPD) dan tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS). Hal ini dilakukan untuk memperlancar dan menyamakan visi, misi, dan tujuan serta gerak langkah pelaksanaan SPMI di sekolah. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

20 3. Metode Pendampingan Metode yang digunakan disesuaikan kebutuhan pendampingan dan kondisi sekolah. Pendamping harus mampu memilih dan menggunakan metode pendampingan yang sesuai dengan tingkat perkembangan sekolah yang didampingi, yaitu : a. Metode Pengarahan Metode ini dilakukan saat dimana tingkat komitmen, pemahaman dan kemampuan sekolah rendah sehingga peran pendamping cukup dominan. Pendamping perlu menjelaskan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan tujuan apa yang akan dicapai. Pendamping juga harus memantau terus perkembangannya. Metode ini tetap harus dilakukan dengan cara persuasif. b. Metode Partisipatif Metode pendampingan partisipatif atau melibatkan disarankan digunakan pada kondisi dimana tingkat pemahaman dan kemampuan sekolah memadai namun tingkat komitmen sekolah masih rendah. Seluruh komponen sekolah harus dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan. Seluruh komponen ini harus diberi tahu dan diajak diskusi mengenai mengapa hal-hal yang dimaksudkan perlu untuk dilakukan, dan sebagainya. c. Metode Konsultatif Sekolah yang memiliki tingkat komitmen tinggi tetapi tingkat pemahaman dan kemampuan masih rendah, dapat menggunakan metode konsultatif. Peran pendamping pada metode ini relatif kecil. Pendamping hanya membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh sekolah. Keputusan diambil sendiri oleh sekolah, dan pendamping hanya memberi pertimbangan. d. Metode delegatif Peran pendamping menjadi amat terbatas saat kondisi sekolah yang sudah memiliki komitmen, pemahaman dan kemampuan yang memadai. Seluruh aktivitas dapat diserahkan kepada sekolah terkait apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. 4. Bentuk Pendampingan Bentuk pendampingan yang dapat diberikan pendamping dalam menjalankan metode tersebut di atas antara lain : a. Layanan konsultasi Kegiatan ini berupa layanan konseling yang diberikan oleh pendamping kepada sekolah, dimana sekolah dapat memperoleh wawasan, pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan untuk menangani masalah yang dihadapi. b. Diskusi bersama Kegiatan ini merupakan interaksi komunikasi dua arah. Interaksi komunikasi dibangun dari adanya topik/pengetahuan yang menjadi permasalahan untuk menghasilkan pemahaman yang baik dan benar. Diskusi juga dilakukan untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan topik bahasan yang bersifat problematis. c. Ceramah Penyampaian topik bahasan dilakukan oleh pendamping secara monolog dan satu arah. Kegiatan ini dapat dilakukan pada topik yang dimana tingkat pemahaman sekolah kurang memadai dengan sumber referensi atau rujukan yang ada. d. Kerja kelompok Kerja kelompok menitikberatkan kepada interaksi antara komponen dalam kelompok untuk menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama sehingga pendamping diharapkan mampu memfasilitasi dalam melibatkan sekolah secara aktif untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok. e. Bimbingan teknis Dilakukan untuk memberikan bantuan yang biasanya berupa tuntunan dan nasehat untuk menyelesaikan persoalan/masalah yang bersifat teknis. Deskripsi pelaksanaan masing-masing tahap pendampingan seperti disajikan dalam Tabel II-11. Tabel II-11.a. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan 1 Sosialiasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY 2 Pemetaan Mutu Sekolah 1.1. Mensosialisasikan Sistem Penjaminan MutuPendidikan Dasar dan Menengah 1.2. Menyusun strategi dan mekanisme pelaksanaan SPMI 1.3. Membentuk unit/tim penjaminan mutu pendidikan di sekolah 2.1. Sekolah trampil melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk 1. Pemaparan Permendikbud No 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 2. Pemaparan Siklus dan Tahapan SPMI 3. Pembentukan Unit/Tim Penjaminan Mutu Sekolah 1. Merefleksi pemahaman sekolah terkait tujuan EDS a. Pemahaman dan kesadaran warga sekolah tentang SPMI b. Kesepahaman seluruh warga sekolah dalam menerapan SPMI c. SK Tim Penjaminan Mutu Sekolah a. Dokumen hasil pemetaan (Profil Mutu Dilakukan secara mandiri dibimbing oleh Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

21 No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan memetakan kondisi dan kegunaan profil Sekolah) fasilitator dari kinerja sekolah dalam mengimplementasikan SNP 2.2. Sekolah trampil melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat Kekuatan,, dan ) yang berisi potensi keunggulan berikut faktor-faktor penghambat baik internal maupun eksternal sekolah 2.3. Sekolah mampu mengidentifikasi akar permasalahan dalam pemenuhan SNP mutu sekolah 2. menentukan indikator mutu berdasarkan SNP. 3. menyusun atau memilih instrumen EDS yang sesuai dengan indikator dalam SNP yang telah ditentukan sebelumnya 4. menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang terkumpul. 5. melakukan analisis SWOT 6. mengidentifikasikan masalah yang muncul dari analisis SWOT. 7. menentukan akar permasalahan dari setiap masalah utama yang ditemukan. 8. menyusun dokuman hasil pemetaan mutu b. Hasil analisis SWOT Tim PMP-PD 3 Penyusunan Program Pemenuhan Mutu 3.1. Sekolah trampil menyusun program pemenuhan mutu menindaklanjuti hasil pemetaan mutu/eds 3.2. Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas 1. menyusun prioritas permasalahan yang diselesaikan, mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya dan tingkat kepentingan 2. merencanakan program dan kegiatan yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan. a. Dokumen rencana pemenuhan memuat program, kegiatan, sasaran, penanggungjawa b, indikator keberhasilan, pihak yang terlibat dan target. Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD Tabel II-11.b. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 (Lanjutan). No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan 3 Penyusunan Program Pemenuhan Mutu (lanjutan) b. Hasil revisi dan usulan RKAS Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas (Lanjutan) 3. menentukan indikator keberhasilan program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 4. menetapkan target output setiap program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 5. mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat dalam setiap kegiatan. 6. melakukan kajian RKAS yang ada disekolah berdasarkan hasil pemetaan dan perencanaan. 7. Membahas bersama untuk mengidentifikasi revisi program dan/atau kegiatan dalam RKAS yang sudah ada jika memungkinkan atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS tahun mendatang berdasarkan tingkat kemungkinan untuk dilaksanakan. Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

22 No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan 4 Pengembangan Proses Pembelajaran 3.1. Meningkatkan mutu perencanaan, pelaksanaan dan supervisi pembelajran 3.2. Review perangkat perencanaan pembelajaran (RPP) 3.3. Penyiapan perangkat supervisi pembelajaran 1. Menyiapkan instrumen review dan telaah RPP 2. Melaksanaan telaah RPP 3. Menyiapkan instrumen supervisi pembelajaran a. Instrumen supervisi RPP b. RPP yang telah direview c. Instrumen supervisi pembelajaran Fasilitasi dan Bimbingan dari Fasilitator Tim PMP-PD 5 Monitoring dan Evaluasi Implementasi SPMI Memastikan Kegiatan Pengembangan SPMI di Sekolah terlaksana Mereview pelaksanaan rencana tindak lanjut pengembangan SPMI yang disusun oleh sekolah Hasil monitoring dan evaluasi Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY 1. Pendampingan Pemetaan Mutu Pendampingan pemetaan mutu untuk menghasilkan profil mutu sekolah, menggunakan beberapa instrumen sebagai sumber data mutu, mulai dari hasil akreditasi, hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS), hasil Ujian Nasional, hasil Supervisi Pembelajaran, maupun instrumen pemetaan Manajemen Mutu Terpadu Implementasi Standar Nasional Pendidikan yang disusun oleh tim Seksi PMS LPMP D.I. Yogyakarta mengadopsi instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) dalam buku Total Quality Management in Education, Third Edition karya Edward Sallis. Sebagai salah satu contoh berikut dipaparkan hasil pemetaan mutu sekolah menggunakan instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) dari salah satu sekolah modelseperti disajikan dalam Tabel II-12 dan Gambar 2.8. Tabel II-12. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP). NO KOMPONEN INDIKATOR MUTU CAPAIAN PREDIKAT 1 Hubungan Masyarakat 2.83 Rata-Rata (Average) 2 Proses Belajar Mengajar yang Efektif 2.94 Rata-Rata (Average) 3 Organisasi Sekolah 3.10 Rata-Rata (Average) 4 Guru dan Karyawan 3.30 Rata-Rata (Average) 5 Kompetensi Lulusan dan Penilaian 3.40 Rata-Rata (Average) 6 Layanan Peserta Didik 3.50 Rata-Rata (Average) 7 Kemudahan Akses 3.71 Rata-Rata (Average) 8 Lingkungan Fisik dan Sarana prasarana Pembelajaran 3.92 Baik (Good) 9 Kepemimpinan 3.95 Baik (Good) 10 Layanan pelanggan 4.00 Baik (Good) RATA RATA CAPAIAN 3.42 Rata-Rata (Average) Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent) = 4,75 capaian 5,00 Kurang (Below Average) = 1,75 capaian < 2,75 Baik (Good) = 3,75 capaian< 5,00 Buruk (Poor) = capaian < 1,75 Rata-Rata (Average) = 2,75 capaian < 3,75 Kompetensi Lulusan dan Penilaian Organisasi Sekolah Hubungan Masyarakat Kemudahan Akses Layanan pelanggan Kepemimpinan Lingkungan Fisik dan Sarana prasarana Pembelajaran Guru dan Karyawan Peserta Didik Proses Belajar Mengajar yang Efektif Gambar 2.8. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP). Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

23 Hasil pemetaan mutu pada Tabel II-12 dan Gambar 2.8, berdasarkan nilai capaian masing-masing komponen maka dapat diidentifikasi prioritas komponen layanan pendidikan yang masih perlu untuk ditingkatkan yaitu hubungan masyarakat, proses belajar mengajar yang efektif, organisasi sekolah, guru dan karyawan, kompetensi lulusan dan penilaian dan seterusnya. Untuk melihat aspek-aspek yang memiliki nilai capaian rendah, sekolah dapat melihat hasil pemetaan untuk setiap komponen seperti contoh pada Tabel II-13 dan II-14. Hasil pemetaan pada Tabel II-13 memperlihatkan pengelolaan sekolah pada aspek melakukan penelitian untuk menjaring keinginan pelanggan internal dan eksternal secara teratur dan menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan industri merupakan aspek yang perlu diperbaiki. Tabel II-13. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) pada Komponen Hubungan Masyarakat. NO KOMPONEN CAPAIAN PREDIKAT I Publikasi dan pemasaran 2.50 Kurang (Below Average) 1 Memiliki strategi pemasaran yang tepat 3.00 Rata-Rata (Average) 2 Melakukan penelitian untuk menjaring keinginan pelanggan internal dan eksternal secara teratur 2.00 Kurang (Below Average) II Hubungan Masyarakat 3.00 Rata-Rata (Average) 1 Menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder 3.00 Rata-Rata (Average) 2 Meminta masukan dari stakeholder secara teratur 3.00 Rata-Rata (Average) 3 Menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan industri 2.00 Kurang (Below Average) 4 Menjalin kemitraan dengan lembaga selain dunia usaha dan industri (seperti puskesmas, kepolisian, PGRI dsb) 4.00 Baik (Good) Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent) = 4,75 capaian 5,00 Kurang (Below Average) = 1,75 capaian < 2,75 Baik (Good) = 3,75 capaian< 5,00 Buruk (Poor) = capaian < 1,75 Rata-Rata (Average) = 2,75 capaian < 3,75 Tabel II-14. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) pada Komponen Proses Belajar Mengajar yang Efektif. NO KOMPONEN CAPAIAN PREDIKAT I Ketepatan Metode Pembelajaran 3.11 Rata-Rata (Average) 1 Guru menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran 4.00 Baik (Good) 2 Guru menerapkan model pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan peserta didik 3.00 Rata-Rata (Average) 3 Pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi komunikasi 3.00 Rata-Rata (Average) 4 Strategi pembelajaran di review dan dievaluasi secara teratur menggunakan kriteria tertentu 3.00 Rata-Rata (Average) 5 Strategi pembelajaran dievaluasi dengan melihat respon siswa (Guru meminta tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang 3.00 Rata-Rata (Average) dilakukan) 6 Pembelajaran berpusat pada siswa 3.00 Rata-Rata (Average) 7 Rancangan pembelajaran yang dibuat guru mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri 3.00 Rata-Rata (Average) 8 Pembelajaran mengutamakan pada materi essensial 3.00 Rata-Rata (Average) 9 Mengkondisikan peserta didik aktif berinteraksi antar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran 3.00 Rata-Rata (Average) II Kesesuaian Kurikulum 3.00 Rata-Rata (Average) 1 Kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik 3.00 Rata-Rata (Average) 2 Isi kurikulum relevan dan tidak ketinggalan jaman 3.00 Rata-Rata (Average) 3 Sekolah proaktif terhadap perkembangan kurikulum 3.00 Rata-Rata (Average) III Monitoring dan Evaluasi 2.60 Kurang (Below Average) 1 Umpan balik peserta didik diperoleh secara teratur 2.00 Kurang (Below Average) 2 Umpan balik pelanggan selain peserta didik diperoleh secara teratur 2.00 Kurang (Below Average) 3 Angket peserta didik dan masyarakat digunakan secara tepat 3.00 Rata-Rata (Average) 4 Sekolah memiliki sistem formal untuk melakukan penilaian dan evaluasi 3.00 Rata-Rata (Average) 5 Umpan balik peserta didik digunakan sebagai masukan untuk membuat kebijakan 3.00 Rata-Rata (Average) Keterangan Predikat : Istimewa (Excellent) = 4,75 capaian 5,00 Kurang (Below Average) = 1,75 capaian < 2,75 Baik (Good) = 3,75 capaian< 5,00 Buruk (Poor) = capaian < 1,75 Rata-Rata (Average) = 2,75 capaian < 3,75 Hasil Pemetaan pada Tabel II-14 menunjukkan hampir seluruh aspek penyelenggaraan proses pembelajaran masih berada pada predikat rata-rata, bahkan pada aspek monitoring dan evaluasi masih berada pada predikat kurang. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

24 (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) Gambar 2.9. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di SMA Negeri 2 Wonosari. Gambar (a) Tambak Fasilitator dari Tim Penjaminan Mutu Daerah, IndahPermanawati, M.Pd dan Petugas Monev dari LPMP D.I.Yogyakarta, Mustari, M.Si, mendampingi sekolah melakukan pemetaan mutu implementasi Standar Nasional Pendidikan. Gambar (b) dan (c) masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pemetaan. Gambar (d) Tim Penjaminan Mutu SMA Negeri 2 Wonosari, Donna, M.Pd, melakukan supervisi pelaksanaan program pemenuhan mutu pada bidang pembelajaran. Gambar (e) Kegiatan Pemetaan Mutu di SMP Negeri 5 Wates. Gambar (f) dan (g) Kegiatan Sosialisasi SPMI. Gambar (h) Fokus Group Discussion Kegiatan Analisis Hasil Pemetaan dan Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu. 2. Identifikasi Masalah Mutu/Analisis SWOT Setelah ditemukan aspek-aspek mutu yang perlu ditingkatkan berdasarkan hasil pemetaan mutu, sekolah melakukan analisis untuk mengidentifikasi permasalahan, akar masalah, kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan untuk setiap indikator mutu yang perlu ditingkatkan. Tabel II-15 dan Tabel II-16 menyajikan contoh hasil pemetaan mutu implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

25 Tabel II-15.a. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Proses. STANDAR PROSES INDIKATOR MUTU Penguatan penggunaan Pendekatan saintifik MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Sebagian guru belum menggunakan pendekatan saintifik Metode ceramah masih mendominasi PBM Guru kurang kompeten dalam menerapkan pendekatan saintifik Pendekatan saintifik memerlukan perencanaan yang lebih rumit/detil Pendekatan Saintifik memerlukan penyiapan bahan ajar yang kompleks Proses belajar dengan model yang sesuai dengan pendekatan saintifik membutuhkan waktu yang lebih lama Kekuatan : Semua guru sudah mengikuti pelatihan kurtilas minimal pola 54 jam. Memiliki 5 orang Istruktur Nasional Kurikulum Kepala sekolah mendorong guru untuk berkembang. Sebagian guru kurang bersemangat untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model dan metode pembelajaran yang lebih baik. Ketersediaan anggaran untukpengadaan bahan ajar terbatas. Memberdayakan IN internal sebagai factor pendorong perbaikan PBM. Mengundang nara sumber terkait dari eksternal untuk melaksanakan diklat/workshop. PBM berlangsung membosankan. Kualitas lulusan kurang mandiri. Lulusan kurang memiliki motivasi melanjutkanke PT, karena rasa ingin tahunya rendah. Tabel II-15.b. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 1 Gunungkidul untuk Standar Proses (lanjutan) SUMBER DATA Instrumen Evaluasi Penerapan Manajenen Mutu Terpadu Implementasi SNP, PBM (supervisi PBM) Karangmojo, STANDAR PROSES INDIKATOR MUTU Penguatan penggunaan Pendekatan saintifik MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT SUMBER DATA Sebagian guru belum menggunakan pendekatan saintifik Metode ceramah masih mendominasi PBM Guru kurang kompeten dalam menerapkan pendekatan saintifik Pendekatan saintifik memerlukan perencanaan yang lebih rumit/detil Pendekatan Saintifik memerlukan penyiapan bahan ajar yang kompleks Proses belajar dengan model yang sesuai dengan pendekatan saintifik membutuhkan waktu yang lebih lama Kekuatan : Semua guru sudah mengikuti pelatihan kurtilas minimal pola 54 jam. Memiliki 5 orang Istruktur Nasional Kurikulum Kepala sekolah mendorong guru untuk berkembang. Sebagian guru kurang bersemangat untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model dan metode pembelajaran yang lebih baik. Ketersediaan anggaran untukpengadaan bahan ajar terbatas. Memberdayakan IN internal sebagai factor pendorong perbaikan Instrumen Evaluasi Penerapan Manajenen Mutu Terpadu Implementasi SNP, PBM (supervisi PBM) Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

26 STANDAR Proses INDIKATOR MUTU Mendorong peserta didik mencari tahu MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT SUMBER DATA Guru belum memfasilitasi, mendorong peserta didik untuk mencari dan menemukan konsep/prinsip/ prosedur. Beban kerja guru minimal 24 jp. Jumlah kelas yang diampu. Waktu tatap muka terbatas. PBM. Mengundang nara sumber terkait dari eksternal untuk melaksanakan diklat/workshop. PBM berlangsung membosankan. Kualitas lulusan kurang mandiri. Lulusan kurang memiliki motivasi melanjutkanke PT, karena rasa ingin tahunya rendah. Kekuatan Sekolah menjadi pilot project kurtilas. : Sebagian guru kurang bersemangat menerapkan model dan metode pembelajaran yang mendorong Instrumen EPMM Asesor Supervisi. Tabel II-15.c. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 1 Gunungkidul untuk Standar Proses (lanjutan) Karangmojo, STANDAR Proses INDIKATOR MUTU Mendorong peserta didik mencari tahu MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT SUMBER DATA Guru kurang siap melaksanakan PBM dengan model yang sesuai (Discovery Learning, PBL, PjBL) peserta didik menemukan, tapi lebih suka langsung member konsep. Ada potensipada guru dari sisi kompetensi dan etos kerja. Jika tidak ada penghargaan yang adil/sebanding perbaikan proses akan terhenti pada kondisi stagnan. Proses Berbasis aneka sumber belajar Pada umumnya guru menggunakan sumberbelajar terbatas (buku paket, LKS dari 1 penerbit) Tidak ada penekanan /control untuk mengecek penggunaan berbagai sumber belajar. Keterbatasan koleksi sumberbelajar. Rasio buku ajar belum memadai ( 1:1) Perubahan kurikulum berpengaruh pada perubahan isi/materi Kemampuan TI pada guru dan siswa belum merata. Akses TI belum merata menjangkau pelaku PBM. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk belajar dari berbagai sumber. Kekuatan 90 % guru berkemampuan TI. Tersedia akses internet gratis Tersedia berbagai sumber belajar (edmodo, rumah belajar, dll) 80 % guru belum memanfaatkan berbagai sumber belajar. 50 % guru tidak memiliki cukup semangat. PBM aktif, kreatif dan menyenangkan/berkesa n Pembelajaran tuntas Peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses berbagai sumber belajar dipengaruhi oleh kondisi ekonomi (yang kaya berpeluang semakin pintar dan sebaliknya). Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

27 Tabel II-16.a. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan. STANDAR Sarana dan Prasarana INDIKATOR MUTU Jumlah dan kondisi sarana pendidikan sesuai standar MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Belum memiliki Pusat Layanan Informasi secara terpadu (service Center) Sekolah mempunyai layanan informasi namun belum terpadu Memerlukan petugas dan ruang khusus Ruangan ada yang belum dimaksimalkan Belum ada petugas khusus Belum ada alat/perabot/komputer khusus Ada ruang yang belum dimaksimalkan Ada petugas Belum ada anggaran SUMBER DATA Belum ada ramburambu petunjuk yang jelas di lingkungan sekolah Petunjuk arah dilingkungan sekolah belum ada SDM untuk membuat ada Banyaknya fasilitas gedung Belum ada jalan khusus untuk Difable Belum ada jalan khusus untuk Difable sedangkan sekolah merupakan sekolah inklusi yang ada siswa berkebutuhan khusus Jalan dilingkungan sekolah sudah ada Jalan belum ramah difable Komite sekolah yang peduli terhadap kondisi sekolah Alumni dilibatkan Jalan sudah ada Fasilitas belum ramah untuk kaum difabel Belum mempunyai Ruang piket yang representatif Ada ruangan piket namun keberadaannya kurang layak Ada ruangan yang belum dimakssimalkan Ruangan belum representatif Belum ada petugas khusus Ada ruangan Ada petugas Tabel II-16.b. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) STANDAR Sarana dan Prasarana INDIKATOR MUTU Jumlah dan kondisi sarana pendidikan sesuai standar MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Belum mempunyai Ruang Tamu yang representatif Belum ada ruang tamu khusus yang layak Ada ruangan yang belum dimaksimalkan (Joglo) Ruangan belum representatif Belum ada petugas khusus penerima tamu Ada ruang yang kurang optimal (Joglo) Ada petugas SUMBER DATA Belum mempunyai Layar LCD (Waall Scren Proyector) di Belum mempunyai Layar LCD (Waall Scren Proyector) di LCD setiap kelas sudah ada Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

28 STANDAR INDIKATOR MUTU MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT setiap kelas setiap kelas untuk proses pembelajaran sehingga penggunaan LCD belum maksimal Belum ada layar/wall Scren Projector Sudah ada LCD Proyektor SUMBER DATA Perabot Ruang BK Belum mempunyai perabot meja kursi ruang BK untuk konseling dan tamu yang representatif (meja kursi sudah tidak layak) Belum mempunyai almari khusus untuk arsip konseling Sudah ada ruang representatif Meja kursi dan almari arsip khusus belum layak Ada ruangan Ruang Tunggu Pelayanan (Legalisir, surat keterangan dll) Belum mempunyai ruang tunggu dan kursi pada Pelayanan legalisir, surat keterangan dll. Sudah tersedia petugas pelayanan (TU) Tidak ada ruang tunggu khusus Ada ruangan Tabel II-16.c. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) STANDAR Sarana dan Prasarana INDIKATOR MUTU Jumlah dan kondisi sarana pendidikan sesuai standar MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Kursi panjang disetiap depan kelas untuk beristirahat dan bersantai belum ada Perlunya kursi panjang disetiap depan kelas untuk beristirahat dan bersantai siswa Mempunyai kelas yang banyak Belum mempunyai tempat duduk bersantai didepan ruang kelas Ada ruang SUMBER DATA Papan untuk spanduk/poster/b aliho permanen di depan sekolah belum punya Perlunya papan permanen untuk memajang poster, spanduk, dll secara permanen menggunakan besi sehingga bisa digunakan pada setiap kegiatan Mempunyai lahan yang luas Kegiatan siswa dan guru/karyawan yang bayak Belum punya tempat khusus memajang spanduk/baliho Lahan yang luas Papan Mading depan kelas sesuai dengan peminatan belum ada Perlunya papan mading didepan kelas (setiap kelas peminatan) untuk menyalurkan kreatifikas siswa Mempunyai jumlah siswa yang banyak Kreatifitas siswa tinggi Belum punya wahana menyalurkan kreatifitas Ada ruang Slogan-slogan dilingkungan sekolah belum kelihatan Perlunya penambahan slogan-slogan yang dapat memotivasi Prestasi dan kreatifitas siswa makin tinggi Warga sekolah banyak Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

29 STANDAR INDIKATOR MUTU MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT warga sekolah disetiap sudut (ruang guru/karyawan, kamar mandi/toilet, lorong kelas, sudut sekolah, lapangan, halaman depan sekolah, dll Slogan masih sedikit Belum nampak Ada ruang SUMBER DATA Tabel II-16.d. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) STANDAR Sarana dan Prasarana INDIKATOR MUTU Jumlah dan kondisi sarana pendidikan sesuai standar MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Website sekolah belum ada Kursi Taman belum ada Toilet dan kamar mandi belum layak Tempat Wudlu belum layak Perlunya pembuatan webside sekolah sebagai sarana komunikasi, publikasi, dan transparansi publik Perlunya taman yang asri dilengkapi tempat duduk santai sebagai wahana rekreasi, relaksasi dan belajar Banyak tolitet siswa yang tidak layak dengan indikator pintu rusak, gelap dan kotor Tempat wudlu Sebelah barat masjid belum layak, belum nyaman dilihat Punya SDM memadai Belum ada petugas khusus Ada ruang Punya taman yang luas dan asri Belum ada tempat duduk di taman Ada ruang/taman yang bagus dan luas Toilet /kamar kecil siswa banyak Toilet / kamar kecil guru jumlahnya memadai Kurang bersih Kurang terawat Punya tolitet/kamar kecil yang banyak Mempunyai Masjid yang luas dan representatif Secara aktif digunakan oleh warga sekolah untuk beribadah Tempat wudlu sebelah barat masjid belum layak Tempat wudlu sebelah utara masjid belum terawat dengan baik dan pemakaiannya tidak maksimal Ada tempat wudlu SUMBER DATA Tabel II-16.e. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) STANDAR Sarana dan Prasarana INDIKATOR MUTU Jumlah dan kondisi sarana pendidikan sesuai standar MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Meja kursi Lab Multimedia tidak layak Meja dan kursi komputer pada Lab Multimedia banyak yang rusak Punya Lab multimedia yang bagus Jumlah Komputer memadai Meja kursi rusak SUMBER DATA Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

30 STANDAR INDIKATOR MUTU MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Mempunyai lab Multimedia SUMBER DATA Lab Bahasa Inggris belum berfungsi optimal Lab Bahasa Inggris sudah tidak optimal karena peralatan sudah kedaluarsa Tersedianya ruang Tersedianya komputer Program belum ada Server belum ada Ada ruang lab bahasa Laboratorium IPS belum ada Jaringan internet /wiffi kurang menjangkau seluruh kelas CCT banyak yang rusak Belum mempunyai Lab IPS untuk mendukung pembelajaran mapel IPS Kelas-kelas di wilayah timur tidak terjangkau akses wifi untuk pembelajaran CCT banyak yang rusak dan efektifitas pemakaiannya kurang Tersedianya SDM Pembelajaran IPS makin berkembang Belum ada ruangan Belum ada anggaran Adanya lahan yang luas untuk membangun gedung Siswa aktif menggunakan internet untuk menunjang pembelajaran Jangakauan wiffi terbatas Punya CCT yang banyak Banyak yang rusak Kurang optimal pemanfaatannya Punya CCT yang banyak (21 buah) Tabel II-16.f. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan) STANDAR Sarana dan Prasarana INDIKATOR MUTU Jumlah dan kondisi sarana pendidikan sesuai standar MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Lapangan lompat jauh belum standar Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala belum ada Ruang OSIS belum representatif Lapangan lompat jauh sudah ada namun tidak standar Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala belum ada sebagai wahana apresiasi hasil karya /prestasi siswa Ruang OSIS belum digunakan maksimal karena perabotnya yang kurang Mempunyai lapangan Lompat jauh Lapangan belum standar Ada ruang Hasil kreatifitas ketrampilan siswa banyak Tidak ada ruang untuk apresiasi Banyaknya hasil ketrampilan siswa Aktifitas kegiatan OSIS tinggi Ada ruang OSIS tetapi belum dimaksimalkan penggunaannya Perabot ruang OSIS kurang memadai SUMBER DATA Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

31 STANDAR INDIKATOR MUTU MASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT Ruang Kepala Sekolah belum representatif Ruang Waka belum representatif Ruangan Kepala Sekolah belum representatif, kurang luas Ruang Waka belum representatif, kurang luas dan terlalu jauh dengan ruang Kepala Sekolah Ada ruang Kegiatan Kepala Sekolah yang padat, termasuk menerima tamu Seringnya Rapat koordinasi terbatas diruang Kepala Sekolah Ruangan yang sempit Ada ruang Kegiatan Waka yang padat Ruang yang sempit Terlalu jauh dengan ruang kepala sekolah Ada ruang SUMBER DATA 3. Menyusun Rencana Pemenuhan Mutu dan Bedah RKAS Berdasarkan hasil pemetaan mutu dan analisis permasalahan yang dilakukan, maka disusun prioritas usulan program dan kegiatan pemenuhan mutu seperti disajikan dalam Tabel II-17. Tabel II-17.a. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo. PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 Pelatihan motivasi guru Pelatihan karakter building gurudan Pelatihan motivasi dan karakter siswa. murid Pelatihan guru. - Pelatihan guru untuk meningkatkan Program pelatiahan soal. Lomba siswa pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga kemampuan prosedural dan metakognitif siswa meningkat. - Latihan siswa dalam bentuk soal analisis. - Lomba penulisan essay Pelatihan kreatifitas siswa Lomba siswa - Pelatihan siswa untuk meningkatkan kreatifitas, inovasi dan produktifitas siswa. - Lomba kreatifitas dan inovasi siswa berupa hasil produknya. Meningkatkan penguasaan guru terhadap kurikulum sekolah. Rapat Kerja Sekolah (RAKER) MeningkatanKompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo Workshop PeningkatanKompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo. Agenda kegiatan : Pendekatansaintifik Model model Pembelajaran Pengembangan RPP Memenuhi kekurangan buku ajar Pengadaan buku matapelajaran Melaksanakan supervise pembelajaran Peningkatankemampuan guru menyusun soal model HOT Peningkatan penguasaan guru dalam penyusunan rancangan penilaian yang efektif, efisien Pengangkatan guru honorer/ pemenuhan jam (Agama Katolik dan Bhs. Jawa, Sosiologi) Meningkatkan kualifikasi TK ke jenjang yang lebih tinggi sesuai job description yang dibutuhkan. Supervisi penerapan pendekatan saintifik Raker penyusunan rancangan penilaian yang efektif dan efisien Raker / workshop penyusunan Soal model HOT Merancang penomoran untuk siswa saat kegiatan Usulan ke Dinas/Depag, BKD. Membuka lowongan. Kuliah, Pendidikan dan latihan. SK pembagian tugas yang jelas. Penempatan TK sesuai dengan Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

32 PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 Meningkatkan kinerja. kemampuan. Pembinaan, Reward, punishment Membuat ruang sebagai Pusat layanan Informasi (service Center) Penyiapan Petugas Telephone Komputer Tabel II-17.b. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan). PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 Membuat rambu-rambu/ 1. Pembuatan rambu-rambu/petunjuk petunjuk yang jelas dilingkungan sekolah arah 2. Tenaga pemasangan Membuat jalan khusus untuk Pembelian material Difable (Tuna Netra) Tenaga pelaksana Membuat Ruang piket yang 1. Pembelian bahan/material representatif 2. Tenaga pelaksana Membuat Ruang Tamu yang representatif Pembelian Meja kursi Membeli Layar LCD (Waall Scren - Pembelian layar LCD Proyector) di setiap kelas - Tenaga pelaksana pemasangan Membeli Perabot Ruang BK Pembelian : - meja kursi tamu - Almari khusus Membuat Ruang Tunggu Pembuatan Kursi panjang Pelayanan Membuat Kursi panjang disetiap Pembelian Kursi panjang depan kelas Membuat Papan untuk Pembuatan tempat spanduk/baliho spanduk/poster/baliho permanen Membuat Papan Mading didepan Pembutan Papan Mading kelas Membuat slogan-slogan yang memotivasi dan pembentukan karakter warga sekolah Pembuatan slogan Membuat Webside Sekolah Pembuatan Webside Membuat Kursi Taman Pembuatan kursi Taman Merehab Toilet dan kamar mandi Rehabilitasi Tolilet / kamar kecil : Pintu, yang belum layak Cat, Lampu, Keramik Membuat Tempat Wudlu yang Pembuatan tempat wudlu layak Pembelian Meja kursi Lab Pembelian meja kursi komputer Multimedia Refitalisasi Lab Bahasa Inggris Pembelian program listening dan server Pembuatan Lab IPS (Geografi, Pembangunan Gedung ekonomi, sejarah, sosiologi) Pembelian Jaringan internet /wiffi Pembelian Wiffi Perbaikan CCT yang rusak Perbaikan CCT Membuat Lapangan lompat jauh Perbaikan lapangan lompat jauh Membuat Ruang pamer/pajang hasil karya siswa/piala Pembuatan ruang pamer/pajang Perbaikan Ruang OSIS Pembelian perabot meja kursi Rehab Ruang Kepala Sekolah Refitalisasi Gedung Rehab Ruang Waka Refitalisasi Gedung Rehab Ruang Guru dan Karyawan Refitalisasi Gedung Tabel II-17.c. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan). PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 Rapat kerja sekolah Mengadakan Sosialisasi progam Sekolah. Menunjuk petugas khusus layanan informasi. Perluasan ruang layanan informasi. Pengadaan sarana ruang layanan informasi. Memotivasi guru untuk menggunakan Web Sekolah secara aktif Membuat/menyusun usulan dari masingmasing penanggungjawab pengguna anggaran berikut waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan mekanisme penggunaan anggaran secara optimal Menyusun perubahan / penyesuaian anggaran pada pertengahan anggaran atau pada waktu yang diperlukan Dibuatkan SK Kepala Sekolah Rehap ruang layanan informasi. Pembelian mebeler Pelatihan IT tentang Web. Raker rencana angaran masingmasing penanggungjawab /coordinator pengguna anggaran Workshop penyusunan mekanisme penggunaan anggaran FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan coordinator pengguna anggaran (Waka) Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

33 PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 maksimal 2 kali setahun Menyusun skala prioritas anggaran yang berimbang antara fisik dan non fisik FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan koordinatorpengguna anggaran Setelah disusun prioritas program dan kegiatan berdasarkan tingkat kepentingan (urgensi), kemampuan sumber daya yang dimiliki sekolah, kemudian disusun usulan program pemenuhan mutu yang akan dimasukkan dalam Rencana Kegiatandan Anggaran Sekolah (RKAS) SMA Negeri 1 Karangmojo. Tabel II-18 menyajikan rencana pemenuhan mutu tahun Tabel II-18.a. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo. NO PERMASALAHAN PROGRAM KEGIATAN OLUME KEBUTUHAN SUMBER BIAYA DAYA 1 Guru kurang memahami kurikulum sehingga kurang memberikan keseimbangan antara pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Meningkatkan penguasaan guru terhadap kurikulum sekolah. RAKER 1 ls Rp BOS 2 Guru belum memiliki kompetensi yang memadai tentang penerapan pendekatan saintifik, modelmodel pembelajaran saintifik sehingga sebagian guru tidak memiliki semangat memperbaiki proses pembelajaran yang mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumberbelajar. Meningkatan Kompetensi Guru SMA Negeri 1 Karangmojo Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Agenda kegiatan : Pendekatan saintifik Model model Pembelajaran Pengembangan RPP 1 ls 32 jpl NS : 12 jpl x Rp = Rp Konsumsi : 3x 65 x Rp = Rp ATK : 65 x Rp = Rp Total Rp ,00 Komite Tabel II-18.b. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan) NO PERMASALAHAN PROGRAM KEGIATAN OLUME KEBUTUHAN SUMBER BIAYA DAYA 3 Sebagian guru belummemiliki kemampuan menyusun soal ulangan model HOT 1 ls Rp BOS siswa kurang mampu menyelesaikan soal ulangan model HOT 4 Belum terpenuhinya tenaga kependidikan yang kompeten di bidangnya 5 Belum mempunyai Layar LCD (Waall Scren Proyector) di setiap kelas Website sekolah belum optimal Ruang OSIS belum representatif 6 Belum semua elemen sekolah mengetahui program kerja sekolah. Sebagian tenaga pendidik belum memberikan umpan balik yang yang maksimal. Layanan informasi kepada pelanggan belum optimal Belum ada petugas khusus layanan informasi. Peningkatankemamp uan guru menyusunsoal model HOT - Meningkatkan kualifikasi TK ke jenjang yang lebih tinggi sesuai job description yang dibutuhkan. - Meningkatkan kinerja. Membeli Layar LCD (Waall Scren Proyector) di setiap kelas Mengoptimalkan Website Sekolah Perbaikan Ruang OSIS Mengadakan Sosialisasi progam Sekolah. Mengadakan Raker / sosialisasi / Pembinaan. - Menunjuk petugas khusus layanan informasi. - Perluasan ruang Raker penyusunan rancangan penilaian yang efektif dan efisien Raker / workshop penyusunan Soal model HO Pendidikan dan latihan. 1. Pembelian layar LCD 2. Tenaga pelaksana pemasangan Penyempurnaan Webside Pembelian perabot meja kursi untuk 20 orang Rapat kerja sekolah Raker / Pembinaan / Briefing Dibuatkan SK Kepala Sekolah Rp komite 21 layar Komite/ BOS 1 Web Komite/ BOS 1 set Komite/ BOS 66 guru 17 TU 66 guru 6 orang x 8 Jam Sudah dianggarkan di Standar isi Sudah dianggarkan di RKAS (Standar isi) Sudah dianggarkan di RKAS (Sarpras) BOS BOS BOS BOS Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

34 NO PERMASALAHAN PROGRAM KEGIATAN OLUME Ruang layanan informasi sempit. Sarana ruang layanan informasi tidak representatif. Belum semua guru memanfaatkan web sekolah secara aktif layanan informasi. - Pengadaan sarana ruang layanan informasi. - Memotivasi guru untuk menggunakan Web Sekolah secara aktif Rehap ruang layanan informasi. Pembelian mebeler Pelatihan IT tentang Web. 3m x 6m = 18 m 2 1 Kabinet 1 stel meja tamu 66 orang guru KEBUTUHAN BIAYA Sudah dianggarkan di RKAS (sarpras) Sudah dianggarkan di RKAS (sarpras) Sudah dianggarkan di RKAS (Standar Proses) SUMBER DAYA BOS BOS Tabel II-18.c. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo (lanjutan) NO PERMASALAHAN PROGRAM KEGIATAN OLUME 7 Penetapan anggaran dalam RKAS belum sesuai dengan volume kegiatan yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun pelajaran / akademik Mekanisme penggunaan anggaran belum diatur secara optimal Biaya Kegiatan yang tertera di RKAS tidak mencukupi operasional kegiatan Anggaran komite berkonsentrasi pada pembangunan fisik Membuat/menyusun usulan dari masingmasing penanggungjawab pengguna anggaran berikut waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan mekanisme penggunaan anggaran secara optimal Menyusun perubahan / penyesuaian anggaran pada pertengahan anggaran atau pada waktu yang diperlukan maksimal 2 kali setahun Menyusun skala prioritas anggaran yang berimbang antara fisik - non fisik Raker rencana angaran dari masing-masing penanggungjawab /coordinator pengguna anggaran Workshop penyusunan mekanisme penggunaan anggaran FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan coordinator pengguna anggaran (Waka) FGD penentu kebijakan pengelola anggaran dan koordinator pengguna anggaran KEBUTUHAN BIAYA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,0 SUMBER DAYA 4. Melaksanakan Rencana Pemenuhan Mutu Tahapan siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) setelah penyusunan rencana pemenuhan mutu adalah pelaksanaan rencana pemenuhan mutu. Namun demikian, dengan mempertimbangkan urgensi kegiatan dan jumlah bantuan yang diberikan, pada program pengembangan sekolah model Tahun 2016, pelaksanaan pemenuhan mutu difokuskan pada perbaikan perencanaan pembelajaran (review dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)) dan supervisi pelaksanaan pembelajaran. Gambar 2.10 memperlihatkan dokumentasi review Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Supervisi Pembelajaran di SMA Negeri 2 Wonosari, Gunungkidul. (a) (b) Gambar Gambar (a) Aris Feriyanto, S.Pd, Instruktur Nasional Kurikulum 2013 dari SMA Negeri 1 Wonosari sedang menyampaikan materi tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Gambar (b) Kegiatanpembekalan Tim Supervisi Guru/Assesor PKG SMA Negeri 2 Wonosari. Nampak dalam Gambar, Mujiman,M.M Pengawas Pembina SMA Negeri 2 Wonosari sedang memberikan materi tentang supervisi pembelajaran dan penilaian kinerja guru. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

35 G. Wokshop Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas Kegiatan pendampingan sekolah model diharapkan dapat memberikan pengalaman penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), serta diperoleh praktik-praktik baik (good practices) penerapan siklus SPMI yang akan diimbaskan pada sekolah imbas. Kegiatan Workshop Pengembangan SPMI bagi sekolah imbas dilaksanakan untuk mengimbaskan pengalaman (praktik baik) pengembangan dan implementasi SPMI di sekolah model kepada sekolah imbas, dengan cara melibatkan Tim Penjaminan Mutu Daerah (pejabat struktural dinas pendidikan kab/kota dan pengawas sekolah) dan tim penjaminan mutu dari sekolah model sebagai pemateri/narasumber. Workshop disusun dengan dengan pola 32 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep, kebijakan, strategi implementasi penjaminan mutu pendidikan internal di satuan pendidikan, serta praktik baik implementasi SPMI baik praktik baik pengembangan SPMI maupun praktik baik pengelolaan pembelajaran. Struktur Program Workshop i disajikan dalam Tabel II-19 dan Tabel II- 20 di bawah ini. Tabel II-19. Struktur Program Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas Tahun 2016 untuk Kelas Manajemen : Praktik Baik Pengelolaan Manajemen Sekolah untuk Mendukung Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal NO MATERI WORKSHOP ALOKASI WAKTU (JPL) 1 MATERI UMUM Kebijakan Kemendikbud tentang penjaminan mutu pendidikan : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun MATERI POKOK Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan 2 Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 2 Best Practices Implementasi SPMI pada Sekolah Model 6 Pemetaan Mutu Pendidikan 4 Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu 5 Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/Rencana Kerja Anggaran Sekolah 8 3 MATERI PENUNJANG Rencana Tindak Lanjut dan komitmen 3 Jumlah 32 Tabel II-20. Struktur Program Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas Tahun 2016 untuk Kelas Akademik : Praktik Baik Pengelolaan Pembelajaran NO MATERI WORKSHOP ALOKASI WAKTU (JPL) 1 MATERI UMUM Kebijakan Kemendikbud tentang penjaminan mutu pendidikan : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun MATERI POKOK Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan 2 Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 2 Best Practices Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran pada Sekolah Model 6 Penyusunan Perencanaan Pembelajaran dengan berbagai model, strategi, dan metode pembelajaran 8 Praktek Pembelajaran (peer teaching) 6 Supervisi Pembelajaran 3 3 MATERI PENUNJANG Rencana Tindak Lanjut dan komitmen 3 Jumlah 32 Workshop SPMI bagi sekolah imbas ini dilaksanakan untuk membekali sekolah imbas tentang strategi pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan praktik baik SPMI di sekolah model. Ruang lingkup materi yang disampaikan disajikan dalam Tabel II-21. Tabel II-21.a. Deskripsi Materi Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas NO MATERI DESKRIPSI MATERI 1 2 Kebijakan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud tentang PMP Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan 1.1 Penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, dan Permendikbud No 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 1.2 Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah : Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 2.1 Menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkan standar nasional pendidikan. 2.2 Menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

36 NO MATERI DESKRIPSI MATERI masing-masing : terutama dalam bidang pengelolaan (manajemen sekolah) 3 Konsep Sistem Penjaminan Mutu Internal 3.1 Menggambarkan siklus penjaminan mutu internal 3.2 Menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI 3.3 Menjelaskan definisi dan tujuan tahapan dalam siklus SPMI Praktik Baik (Good Practices) Implementasi SPMI pada sekolah model Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/ Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah 4.1 Menggambarkan tahapan-tahapan implementasi SPMI disekolah model : strategi, hambatan, dan pemecahannya 4.2 Praktik baik hasil implementasi SPMI : Sosialisasi SPMI kepada pemangku kepentingan sekolah. Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan sekolah : keanggotaan, organisasi, rincian tugas, dan dukungan sekolah terhadap tim Pelaksanaan evaluasi diri/pemetaan mutu sekolah untuk memetakan kondisi mutu sekolah Hasil pemetaan mutu sekolah Penyusunan Program Peningkatan Mutu berdasarkan pemetaan mutu (usulan program Kerja Sekolah) Strategi implementasi Program peningkatan mutu : Penjaringan dan pelibatan peran pemangku kepentingan dari luar sekolah. 5.1 Prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/eds. 5.2 Merefleksi pemahaman sekolah terkait tujuan EDS dan kegunaan profil mutu sekolah 5.3 Menggali pemahaman terhdap indikator-indikator dalam SNP 5.4 praktek pemetaan mutu di satuan pendidikan : menentukan indikator mutu berdasarkan SNP. menyusun atau memilih instrumen EDS yang sesuai dengan indikator dalam SNP yang telah ditentukan sebelumnya menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang terkumpul Menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS 6.2 Praktik penyusunan rencana pemenuhan mutu (usulan RKAS) melakukan analisis kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman (SWOT) mengidentifikasikan masalah yang muncul dari analisis SWOT. menentukan akar permasalahan dari setiap masalah utama yang ditemukan Praktik menyusun RKAS menyusun skala prioritas permasalahan yang akan diselesaikan mengidentifikasi program dan kegiatan yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan menentukan indikator keberhasilan program dan kegiatan yang direncanakan menetapkan target output setiap program dan kegiatan mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat dalam setiap kegiatan mengidentifikasi sumber pembiayaan dan estimasi biaya Tabel II-21.b. Deskripsi Materi Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas. NO MATERI DESKRIPSI MATERI Praktik Baik (Good Practices) Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran dengan berbagai model, strategi, dan metode Praktek Pembelajaran Terbimbing (Peer Teaching) 11 Supervisi Pembelajaran 12 Rencana Tindak Lanjut dan Komitmen 13 Pre Test dan Post Test 8.1 Menggambarkan tahapan-tahapan penyusunan perencanaan pembelajaran 8.2 Pemilihan model, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat 8.3 Pemanfaatan berbagai sumber belajar 8.4 Kegiatan Pengembangan diri dan ekstrakurikuler 8.5 Contoh model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh sekolah model 8.6 Model review dan perbaikan RPP 8.7 Supervisi pembelajaran dan tindak lanjutnya 9.1 Praktek memilih model, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat 9.2 Praktek menyusun RPP. Praktek melaksanakan pembelajaran menggunakan RPP yang disusun oleh masingmasing peserta 11.1 Tahapan, metode, dan teknik suervisi pembelajaran 11.2 Instrumen Supervisi pembelajaran 11.3 Laporan dan tindak lanjut supervisi menyusun rencana tindak lanjut pengembangan SPMI di sekolah meliputi kegiatan sosialisasi SPMI, Pembentukan Tim Penjaminan Mutu, Implementasi Rencana Pemenuhan Mutu, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi workshop sebelum dan setelah kegiatan Workshop SPMI bagi sekolah imbas dilaksanakan pada tanggal 14 s.d. 24 November 2016 dengan jadwal dan jumlah peserta seperti disajikan dalam Tabel II-22. Kegiatan ini dilaksanakan oleh LPMP bekerjasama dengan sekolah model dan Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

37 sekretariat penjaminan mutu pendidikan di masing- masing Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota Tabel II-22. Rekapitulasi Waktu Pelaksanaan, Tempat, dan Jumlah Peserta Workshop SPMI Bagi Sekolah Imbas di Provinsi D. I. Yogyakarta Tahun 2016 No ANGKATAN WILAYAH WAKTU PELAKSANAAN TEMPAT JUMLAH PESERTA Kab. Gunungkidul Nov 2016 SMK N 2 Wonosari 80 orang 1 Angkatan 1 2 Angkatan 2 Kab. Sleman Nov 2016 SMP N 1 Godean Nov 2016 SMA N 1 Kalasan 79 orang Kota Yogyakarta Nov 2016 SMP N 8 Yogyakarta Nov 2016 SMA N 6 Yogyakarta 78 orang Kab. Bantul Nov 2016 Dinas Dikdas & Dikmen Bantul 79 orang Kab. KulonProgo Nov 2016 SMA N 1 WATES 80 orang Jumlah Peserta Keterangan : Jumlah peserta yang diundang sebanyak 400 orang, peserta yang hadir sejumlah 396 orang. 396 orang Pada akhir kegiatan workshop, setiap sekolah menandatangani komitmen untuk mengembangkan SPMI, serta menuangkannya dalam bentuk rencana implementasi SPMI yang memuat kegiatan : 1. Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait seperti komite sekolah dan pengawas sekolah. 2. Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan (Tim PMP) 3. Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) 4. Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai dari analisis permasalahan sampai dengan penyusunan program sekolah 5. Bedah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yaitu kegiatan me-review untuk melakukan revisi RKAS jika memungkinkan atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS tahun mendatang 6. Perbaikan proses pembelajaran mulai dari bedah dokumen perencanaan pembelajaran, dan supervisi pembelajaran 7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pemenuhan mutu Rencana implementasi SPMI yang disusun oleh satuan pendidikan akan dijadikan acuan oleh Tim Pendamping dari Sekolah Model dan LPMP D.I. Yogyakarta ketika melaksanakan pendampingan dan pembimbingan pengembangan SPMI di sekolah imbas. (a) (b) Gambar Gambar (a Pembukaan Workshop Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di salah satu Kabupaten/Kota. Gambar (b) Peserta kegiatan Workshop Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di salah satu Kabupaten/Kota H. Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) di Sekolah Imbas Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi sekolah dilaksanakan untuk menguatkan dan membina sekolah imbas agar dapat mengimplementasikan SPMI, dengan mengacu pada praktik-praktik baik (good practices) implementasi SPMI di sekolah model. Oleh karena itu keterlibatan Tim Penjaminan Mutu dari sekolah model sangat menentukan keberhasilan pendampingan ini. Keterlibatan pendampingan dari LPMP D.I. Yogyakarta untuk membantu peserta Workshop SPMI dari sekolah imbas dalam mensosialisasikan konsep SPMI sesuai dengan Peraturan MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016, serta memberikan arah pendampingan sehingga sesuai dengan target dan tujuan yang direncanakan. Namun demikian, mengingat waktu pendampingan yang hanya dilakukansebanyak 2 (kali) untuk setiap sekolah imbas, maka dari 5 (lima) tahap pengembangan SPMI, hanya kegiatan sosialisasi SPMI, pemetaan Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

38 mutu sekolah, dan penyusunan rencana pemenuhan mutu yang didampingi. Kegiatan pelaksanaan rencana mutu (perbaikan pengelolaan sekolah dan peningkatan proses pembelajaran), serta evaluasi/audit dan peningkatan standar diharapkan dilakukan sekolah secara mandiri. Tabel II-23 menyajikan deskripsi pelaksanaan masing-masing kegiatan pendampingan. Tabel II-23.a. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 pada Sekolah Imbas. No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan 1 Sosialiasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model 2 Pemetaan Mutu Sekolah 3 Penyusunan Program Pemenuhan Mutu 1.4.Mensosialisasikan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 1.5.Menyusun strategi dan mekanisme pelaksanaan SPMI 1.6.Membentuk unit/tim penjaminan mutu pendidikan di sekolah 2.4.Sekolah trampil melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk memetakan kondisi kinerja sekolah dalam mengimplementasikan SNP 2.5.Sekolah trampil melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat Kekuatan,, dan ) yang berisi potensi keunggulan berikut faktor-faktor penghambat baik internal maupun eksternal sekolah 2.6.Sekolah mampu mengidentifikasi akar permasalahan dalam pemenuhan SNP 3.4.Sekolah trampil menyusun program pemenuhan mutu menindaklanjuti hasil pemetaan mutu/eds 3.5.Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas 1. Pemaparan Permendikbud No 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah 2. Pemaparan Siklus dan Tahapan SPMI 3. Pemaparan Praktik Baik (good practices) implementasi SPMI di Sekolah Model 4. Pembentukan Unit/Tim Penjaminan Mutu Sekolah 1. Merefleksi pemahaman sekolah terkait tujuan EDS dan kegunaan profil mutu sekolah 2. menentukan indikator mutu berdasarkan SNP. 3. menyusun atau memilih instrumen EDS yang sesuai dengan indikator dalam SNP yang telah ditentukan sebelumnya 4. menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang terkumpul. 5. melakukan analisis SWOT 6. mengidentifikasikan masalah yang muncul dari analisis SWOT. 7. menentukan akar permasalahan dari setiap masalah utama yang ditemukan. 8. menyusun dokuman hasil pemetaan mutu 1. menyusun prioritas permasalahan yang diselesaikan, mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya dan tingkat kepentingan 2. merencanakan program dan kegiatan yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan. a. Pemahaman dan kesadaran warga sekolah tentang SPMI b. Kesepahaman seluruh warga sekolah dalam menerapan SPMI c. SK Tim Penjaminan Mutu Sekolah a. Dokumen hasil pemetaan (Profil Mutu Sekolah) b. Hasil analisis SWOT a. Dokumen rencana pemenuhan memuat program, kegiatan, sasaran, penanggungjaw ab, indikator keberhasilan, pihak yang terlibat dan target capaian Dilakukan secara mandiri dibimbing oleh fasilitator dari Tim PMP Sekolah Imbas Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model Tabel II-23.b. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 (Lanjutan). No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan 3 Penyusunan Program Pemenuhan Mutu (lanjutan) b. Hasil revisi dan usulan RKAS. 3.6.Sekolah trampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas (Lanjutan) 3. menentukan indikator keberhasilan program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 4. menetapkan target output setiap program dan kegiatan yang direncanakan sekolah. 5. mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat dalam kegiatan. 6. melakukan kajian RKAS yang ada disekolah berdasarkan hasil pemetaan dan perencanaan. Fasilitasi dan Bimbingan dari LPMP DIY dan Tim PMP dari Sekolah Model Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

39 No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan 7. Membahas bersama untuk mengidentifikasi revisi program dan/atau kegiatan dalam RKAS (jika memungkinkan) atau menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS tahun mendatang berdasarkan prioritas. Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan pendampingan padatabel II-23 maka dokumen hasil kegiatan pendampingan adalah : a. Surat Keputusan Kepala Sekolah Tentang Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah sesuai dengan permendikbud nomor 28 tahun 2016 dan kebutuhan sekolah. b. Hasil pemetaan sekolah (Profil Mutu Sekolah) berdasarkan Standar Nasional Pendidikan c. Hasil analisis pemasalahan mutu dan analisis SWOT d. Dokumen review RKAS, dan e. Dokumen rencana pemenuhan mutu, yaitu program dan kegiatan peningkatan mutu yang akan diusulkan dalam RKAS tahun berikutnya. (a) Gambar Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di SMA Negeri 1 Semin, Gunungkidul. Gambar (a) Kepala SMAN 2 Wonosari, Drs. Leladi Budhie Mulya, M.Pd, sedang Memaparkan praktik baik (good practices) implementasi SPMI di SMAN 2 Wonosari. Gambar (b) Kegiatan pemaparan hasil pemetaan mutu dan rencana pemenuhan mutu di SMA N 1 Semin. Tampak pendamping dari SMAN 2 Wonosari memberikan masukan perbaikan, didampingi oleh Kepala SMAN 1 Semin dan pendamping dari LPMP D.I. Yogyakarta. (b) (a) (b) (c) Gambar Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di SMA Negeri 1 Karangmojo. Gambar (a) dan (b) Kegiatan pemetaan mutu dan penyusunan rencanapemenuhan mutu. Gambar (c) Presentasi hasil pemetaan mutu dan rencana pemenuhan mutu. Gambar (d) Pendamping dari Sekolah Model, SMA Negeri 2 Wonosari, Dra. RR Yayuk Sri Rahayu, menanggapi dan memberikan masukan terhadap hasil pemetaan dan rencana pemenuhan mutu yang disusun. (d) Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

40 I. Diseminasi Program Sekolah Model : Potret Sekolah Model Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sekolah model diharapkan dapat mengimbaskan pelaksanaan penjaminan mutu sehingga SPMI sesuai dengan Permendikbud 28 Tahun 2016 dapat segera di implementasikan oleh seluruh sekolah di DaerahIstimewa Yogyakarta. Diseminasi Program Sekolah Model melalui kegiatan potret sekolah model, dilaksanakan untuk mensosialisasikan permendikbud 28 tahun 2016, praktik baik imlementasi SPMI di sekolah model, serta menyusun strategi percepatan implementasi SPME dan SPMI di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan di LPMP D.I. Yogyakarta pada 19 s.d 21 Desember 2016 dalam bentuk seminar dan diskusi. Narasumber dan pemateri adalah perwakilan daritim PMP-PD, kepala sekolah model, serta fasilitator dari LPMP D.I. Yogyakarta. Agar pengimbasan implementasi SPMI ke seluruh sekolah dapat berjalan dengan cepat maka peserta yang hadir dalam kegiatan ini terdiri dari pejabat struktural dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, koordinator pengawas sekolah dari masing-masing dinas pendidikan, serta penjabat struktural Kanwil KEMENAG Daerah Istimewa Yogyakarta dengan rincian seperti tercantum dalam Tabel II-24. Tabel II-24. Rekapitulasi Peserta Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. NO UNIT KERJA UNSUR JUMLAH Dinas Dikpora Kab. Sleman Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul Dinas Dikmenof Kab. Bantul Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo 7 Kanwil KEMENAG DIY Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Pengawas Sekolah Pejabat Struktural 1 orang 4 orang 1 orang 4 orang 1 orang 4 orang 1 orang 2 orang 1 orang Pengawas Sekolah 2 orang Pejabat Struktural - Pengawas Sekolah Pejabat Struktural Kepala Sekolah 4 orang 2 orang 2 orang Tabel II-26. Pemateri pada Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. No Nama Jabatan Keterangan 1 Dr. Subiyantoro,M.Pd Kepala LPMP DIY Narasumber Daearah 2 Drs. Suraya Kabid Program & Standarisasi Dinas Dikpora DIY Praktisi 3 Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd Kasi PMS LPMP DIY Fasilator Program SPMI LPMP DIY 4 Drs. Rochmat, M.Pd Kasubbag ADP TimPMP Dinas Kota YK 5 Wiwik Indriyati, S.Pd, M.Si Kepala SMK 5 Yogyakarta Pemateri dari Sekolah Model 6 Drs. Isdarmoko, M.Pd. MM.Par Kepala SMA 1 Kasihan Pemateri dari Sekolah Model 7 Agung Miyana, S.Pd. SMP 1 Sewon Pemateri dari Sekolah Model 8 Drs. Andar Jumailan,MM Kepala SD Muh Al Mujahidin Wonosari Pemateri dari Sekolah Model 9 Sugiyanta, M.Pd Widyaisawa LPMP DIY Fasilitator Nasional SPMI Seperti telah disebutkan kegiatan ini dirancang untuk mempercepat implementasi SPMI sesuai tuntutan Permendikbud 28 tahun 2016, mensosialisasikan praktik baik implementasi SPMI di sekolah model, serta untuk menyusun strategi percepatan implementasi SPMI dan SPME di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, materi yang dipaparkan seperti disajikan dalam Tabel II-27. Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

41 Tabel II-26. Materi Paparan dalam Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model. NO MATERI PEMATERI Kebijakan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi D.I. Yogyakarta tentang penjaminan mutu pendidikan Sosialisasi Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Konsep dan Strategi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Satuan Pendidikan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas SPMI LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016 Praktik baik Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Sekolah Model Diskusi dan Tindak Lanjut : Penyusunan Strategi Pengembangan SPMI masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota Drs. Suraya Dr. Subiyantoro, M.Pd. Drs. Rochmat, M.Pd Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd. Wiwik Indriyani, S.Pd, M.Si Drs. Isdarmoko, M.Pd., M.Par Agung Miyana, S.Pd. Drs. Andar Jumailan, MM Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd. (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 106/Kpts/KPU/TAHUN 01 : 9 MARET 01 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 01 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai 2017 2017 KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY Perjalanan reformasi birokrasi nampaknya tak terasa sudah dimulai sejak tahun 2002 yang dimasinisi oleh departemen keungan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, memuat aturan tentang kewajiban setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN. Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan

PANDUAN PELAKSANAAN. Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2016 PANDUAN PELAKSANAAN Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan 2016 Panduan Pelaksanaan Pendampingan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI PROGRAM KERJA LPMP BALI Periode Januari s.d. Juli 2017

LAPORAN REALISASI PROGRAM KERJA LPMP BALI Periode Januari s.d. Juli 2017 LAPORAN REALISASI PROGRAM KERJA LPMP BALI Periode Januari s.d. Juli 2017 1. WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM KERJA LPMP BALI TAHUN 2017 a. Tujuan Kegiatan: 1. Tujuan Umum Kegiatan Penyusunan Program Kerja LPMP

Lebih terperinci

Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Agustus 2016 dan Prakiraan Oktober, November dan Desember 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Juni Agustus 2016) dan Prakiraan Tingkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018 KATA PENGANTAR Prakiraan Musim Kemarau 2018 Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2018 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi

Lebih terperinci

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI KATA PENGANTAR Buku Buletin Prakiraan dan Analisis memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan Oktober 2017, Prakiraan Desember 2017, Januari dan Februari 2018 serta informasi hasil Analisis

Lebih terperinci

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan September 2016 dan Prakiraan November, Desember 2016 dan Januari 2017 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Juli September 2016) dan Prakiraan

Lebih terperinci

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Desember 2016 dan Prakiraan Februari, Maret dan April 2017 serta informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Oktober Desember 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Geofisika Kelas 1 Yogyakarta / Pos Klimatologi

Lebih terperinci

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI KATA PENGANTAR Buku Buletin Prakiraan dan Analisis memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan September 2017, Prakiraan November, Desember 2017 dan Januari 2018 serta informasi hasil Analisis

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

Buletin Edisi November Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi November Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Oktober 2016 dan Prakiraan Desember 2016 dan Januari, Februari 2017 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Agustus Oktober 2016) dan Prakiraan

Lebih terperinci

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola DAFTA UNTUK UP No Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Selatan 5 UPT Pelayanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sleman, Februari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI MLATI. AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM NIP

KATA PENGANTAR. Sleman, Februari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI MLATI. AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM NIP KATA PENGANTAR Buku Buletin Prakiraan dan Analisis memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan Januari 2017, Prakiraan Hujan Maret, April, Mei 2017 dan informasi hasil Analisis Tingkat

Lebih terperinci

Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 Analisis Hujan Juli 2016 dan Prakiraan September, Oktober dan November 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Mei

Lebih terperinci

Buletin Edisi April 2018 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi April 2018 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buletin Prakiraan Hujan Bulanan memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan Maret 2018, Prakiraan Hujan Mei, Juni, dan Juli 2018 serta informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH: LUJENG TRI SONGKO

DISUSUN OLEH: LUJENG TRI SONGKO LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II OPTIMALISASI PENDATAAN SERTIFIKASI GURU SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Buletin Bulan Mei Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Mei Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan April 2016 dan Prakiraan Juni, Juli, Agustus 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Februari April 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci

PENETAPAN SEKOLAH INKLUSI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENETAPAN SEKOLAH INKLUSI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENETAPAN SEKOLAH INKLUSI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NO SEKOLAH INKLUSI 1 SMA Staladuce 2 Yogyakarta 1 SD N Gejayan Depok, Sleman 2 SD Muh. Banguntapan Jl WSari Km5 Bantul 3 SMK Muh. 3 Yogyakarta

Lebih terperinci

Buletin Edisi Juli Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Juli Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Juni 2016 dan Prakiraan Agustus, September dan Oktober 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (April Juni 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LaporanIni Disusun Sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Tahun

Lebih terperinci

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI KATA PENGANTAR Buletin Prakiraan Hujan Bulanan memuat pengertian tentang Dinamika Atmosfer, Analisis Hujan Desember 2017, Prakiraan Hujan Februari, Maret, dan April 2018 serta informasi hasil Analisis

Lebih terperinci

PROFIL PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL IMPLEMENTASI SPMPI SMP N 1 KARANGMOJO

PROFIL PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL IMPLEMENTASI SPMPI SMP N 1 KARANGMOJO PROFIL PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL IMPLEMENTASI SPMPI SMP N 1 KARANGMOJO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2016 A. PROFIL SEKOLAH 1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

DAFTAR SEKOLAH SMA / MA BERDASARKAN JUMLAH NILAI UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DAFTAR SEKOLAH SMA / MA BERDASARKAN JUMLAH NILAI UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 UJIAN NASIONAL SMA/MA TAH PELAJARAN 2016/2017 1 01-001 SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA N 197 86.38 82.88 78.19 70.86 79.15 80.75 80.95 1 2 01-015 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA N 248 86.78 82.39 79.31 70.51 77.36 77.26

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mempunyai peran penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Kondisi kesehatan dan gizi yang buruk, khususnya pada ibu dan anak, akan

Lebih terperinci

Buletin Bulan Maret Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Bulan Maret Tahun 2016 PENGANTAR PENGANTAR Analisis Februari 2016, Analisis Indeks Kekeringan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan periode Desember 2015 Februari 2016, Prakiraan April, Mei, dan Juni 2016 serta Prakiraan Indeks Kekeringan

Lebih terperinci

Buletin Bulan Januari Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Bulan Januari Tahun 2016 PENGANTAR PENGANTAR Analisis Hujan Desember 2015, Analisis Indeks Kekeringan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan periode Oktober - Desember 2015 dan Prakiraan Februari, Maret dan April 2016 disusun berdasarkan data

Lebih terperinci

Buletin Bulan Juni Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Juni Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan Mei 2016 dan Prakiraan Juli, Agustus, September 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Maret Mei 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Laporan Ini Disusun Sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pendidikan Nasional Unit Eselon I : Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Program : Program Pengembangan

Lebih terperinci

Buletin Bulan April Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Bulan April Tahun 2016 PENGANTAR PENGANTAR Analisis Maret 2016 dan Prakiraan Mei, Juni, Juli 2016 juga memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Januari Maret 2016) dan Prakiraan Tingkat Kekeringan tiga bulanan

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

Buletin Bulan Februari Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Bulan Februari Tahun 2016 PENGANTAR PENGANTAR Analisis Januari 2016, Analisis Indeks Kekeringan Tingkat Kekeringan dan Kebasahan periode November 2015 Januari 2016, Prakiraan Maret, April dan Mei 2016 serta Prakiraan Indeks Kekeringan Tingkat

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA Jalan Cendana 9 Yogyakarta, Telepon (074) 5500,5678, Faksimile (074) 5678 Laman: www.dikpora jogjaprov.go.id Email: dikpora@jogjaprov.go.id

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA -1- SALINAN RAPERDA FINAL PENGUNDANGAN DRAFT AKHIR 15 MARET 2018 JAM 08.41 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

GRAND DESAIN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

GRAND DESAIN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN GRAND DESAIN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan PUSAT PENJAMINAN MUTU

Lebih terperinci

Menimbang. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 dan Pasal 24 peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara

Menimbang. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 dan Pasal 24 peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara KONiISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 706 /KpIs/KPU/TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI SETIAP DAEMH PEMILIHAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung berkesinambungan (terus menerus sepanjang hayat) ke arah membina manusia/anak didik menjadi insan

Lebih terperinci

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK SWASTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 KOMPETENSI KEAHLIAN / PAKET KEAHLIAN

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK SWASTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 KOMPETENSI KEAHLIAN / PAKET KEAHLIAN DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK SWASTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 NO NAMA SMK KOMPETENSI KEAHLIAN / PAKET KEAHLIAN DAYA TAMPUNG 2017/2018 SISWA / JUMLAH 1 SMK MUH. 1 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. Ki

Lebih terperinci

DAFTAR SEKOLAH SMP / MTs / SMPT BERDASARKAN JUMLAH NILAI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DAFTAR SEKOLAH SMP / MTs / SMPT BERDASARKAN JUMLAH NILAI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015 UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAH PELAJARAN 2014/2015 1 04-106 SMP NEGERI 4 PAKEM N 152 92.53 92.76 96.91 89.13 371.33 1 2 01-007 SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA N 291 91.55 91.83 96.35 90.50 370.23 2 3 01-001 SMP NEGERI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Panduan Rapat Program Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal

KATA PENGANTAR. Panduan Rapat Program Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal KATA PENGANTAR Upaya pemerataan layanan, pemerataan mutu, dan peningkatan mutu pendidikan terus dikembangkan di Indonesia melalui berbagai strategi, salah satunya melalui akreditasi satuan dan program,

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 1. JUJUR Sesuai dengan kondisi apa adanya disekolah 2. AKUNTABEL Sesuai dengan prosedur dalam panduan 3. TRANSPARAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA Jalan Kaliurang Km. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, D.I.Y. Kotak Pos 31

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL SKRIPSI

PELAKSANAAN PROGRAM EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL SKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA Jalan Kaliurang Km. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, D.I.Y. Kotak Pos 31

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 36 /KEP/ /2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 36 /KEP/ /2016 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 36 /KEP/429.011/2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2016

Lebih terperinci

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA Eko Budi Hartono Kepala Subdit Kemitraan DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Kaliurang Km. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, D.I.Y. Kotak Pos 31 YK-BS Yogyakarta 55281 Telepon: (0274) 885725, 881717, 887755 Faksimile: (0274) 885752 Laman: www.p4tkmatematika.org E-mail:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Kaliurang Km. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, D.I.Y. Kotak Pos 31 YK-BS Yogyakarta 55281 Telepon: (0274) 885725, 881717, 887755 Faksimile: (0274) 885752 Laman: www.p4tkmatematika.org E-mail:

Lebih terperinci

KONSOLIDASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KONSOLIDASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KONSOLIDASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan OUTLINE Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) Aktifitas PMP Perangkat PMP

Lebih terperinci

PANDUAN EVALUASI KINERJA BAP PAUD DAN PNF

PANDUAN EVALUASI KINERJA BAP PAUD DAN PNF PANDUAN EVALUASI KINERJA BAP PAUD DAN PNF BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung

Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung A. TARGET KINERJA Target Kinerja merupakan salah satu pentahapan yang sangat menentukan keberhasilan lembaga dalam mewujudkan tercapaianya indikator kinerja sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013. 2. Peraturan Presiden RI Nomor

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (TKPKH) TAHUN 2015 BUPATI BANTUL Menimbang : a. dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014

LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014 LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014 I DASAR 1. Keputusan Bupati Pemalang Nomor: 188.4/448/Tahun 2012 tentang Dewan Pendidikan Kabupaten Pemalang Periode 2012 2017. 2. Keputusan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK NEGERI PERSYARATAN SPESIFIK KOMPETENSI KEAHLIAN

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK NEGERI PERSYARATAN SPESIFIK KOMPETENSI KEAHLIAN PESERTA DIDIK SMK NEGERI DAN PERSYARATAN SPESIFIK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 (JALUR REGULER) No SEKOLAH A KOTA YOGYAKARTA 83 2.656 PERSYARATAN SPESIFIK 1 SMK N 1 Yogyakarta 1

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA LEPAS SAMBUT KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A YOGYAKARTA TANGGAL : 3 JUNI 2016

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA LEPAS SAMBUT KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A YOGYAKARTA TANGGAL : 3 JUNI 2016 1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA LEPAS SAMBUT KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A YOGYAKARTA TANGGAL : 3 JUNI 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua Yth. Bapak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO (UNIT II) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Dosen Pembimbing PPL : Nurtanio Agus Purwanto,

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jalan Ki Josuto Wates Kulon Progo Optimalisasi Pendataan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Se-Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 129 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KOORDINATOR WILAYAH KECAMATAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO No. 10 2 PS 2009 TAHUN 2009 Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO 9001-2008 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar i dan Menengah Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 58 BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Profil Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber: DPPKA Pemda DIY Gambar 4.1 Peta Administrasi Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PANDUAN RAPAT KOORDINASI DAERAH POKJA PAUD DAN PNF

PANDUAN RAPAT KOORDINASI DAERAH POKJA PAUD DAN PNF PANDUAN RAPAT KOORDINASI DAERAH POKJA PAUD DAN PNF BADAN AKREDITASI PROPINSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA PENGANTAR Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

JADWAL DIKLAT DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN Waktu Materi Nara Sumber

JADWAL DIKLAT DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN Waktu Materi Nara Sumber Hari 1 Ahad, 0 Nopember 011 JADWAL DIKLAT DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 011 06.00-09.00 Kedisiplinan Polres 3 09.00-09.30 Istirahat 09.30-1.00 Out Bound MPK Wilayah 1.00-13.00

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGELOLAAN JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Laporan ini disusun sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Tahun 2016 Disusun oleh : Olivia

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PROVINSI DI YOGYAKARTA KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH 3401 KULON PROGO 5 16 21 3402 BANTUL 16 11 27 3403 GUNUNG KIDUL 14 16 30 3404 SLEMAN

Lebih terperinci

PANDUAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KIP-PIP PENDIDIKAN NONFORMAL

PANDUAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KIP-PIP PENDIDIKAN NONFORMAL PANDUAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KIP-PIP PENDIDIKAN NONFORMAL Solo, 18 s.d 20 Agustus 2016 DIREKTORAT PENDIDIDKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang

Lebih terperinci

11 September Sifat : Segera Lampiran : 2 Bendel Hal : Ralat Alokasi BOS Periode Juli-Desember 2017

11 September Sifat : Segera Lampiran : 2 Bendel Hal : Ralat Alokasi BOS Periode Juli-Desember 2017 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jalan Sukonandi No. 8 Yogyakarta 551666 Telepon (0274) 513492 Fax (0274) 516030 Laman web http://yogyakarta.kemenag.go..id

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYELENGGARA UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 BUPATI

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Nomor: 15.02/BAP-SM/LL/IV/2017 TENTANG HASIL SELEKSI CALON PESERTA PELATIHAN ASESOR JENJANG SD/MI/SLB TAHUN 2017

PENGUMUMAN Nomor: 15.02/BAP-SM/LL/IV/2017 TENTANG HASIL SELEKSI CALON PESERTA PELATIHAN ASESOR JENJANG SD/MI/SLB TAHUN 2017 BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jalan Cendana No. 9 Yogyakarta 55166 Telepon (0274) 541322, 513005 Fax 513132 Website :

Lebih terperinci

BULAN SEPTEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

BULAN SEPTEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA CAKUPAN LAPORAN SEPTEMBER 2016 NO KABUPATEN/ KOTA FASKES KB PEMERINTAH FASKES KB SWASTA PRAKTIK DOKTER PRAKTIK BIDAN MANDIRI JEJARING FASKES LAINNYA

Lebih terperinci

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; dan Permendiknas No. 23 Tahun

Lebih terperinci