FUNGSI DAN PERUBAHAN FUNGSI SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA III PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FUNGSI DAN PERUBAHAN FUNGSI SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA III PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN"

Transkripsi

1 FUNGSI DAN PERUBAHAN FUNGSI SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA III PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN Markhamah Abdul Ngalim Muhammad Muinuddinilah Basri Annisaa Fuadillah Ramadhana Magister Pengkajian Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan menkaji fungsi dan perubahan fungsi satuan lingual berpronomina ketiga pada teks terjemahan Al-Quran (TTA). Pengumpumpulan data dilakukan dengan teknik simak. Analaisis data dilakukan dengan metode padan subjenis referensial dan metode agish dengan teknik baca markah. Hasil penelitian: 1) fungsi yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona III pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa meliputi: subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan, atribut subjek, dan atribut objek. 2) Perubahan hierarki dari kata menjadi frasa berdampak pada dua hal. Pertama, perubahan hierarki satuan lingual ber-pp III dari N menjadi FN ada yang tidak berdampak pada perubahan fungsi dan ada yang berdampak pada perubahan fungsi satuan lingual yang bersangkutan. Perubahan hierarki dari N menjadi FN yang tidak berdampak pada perubahan fungsi terjadi apabila FN itu terdiri atas N + PP III, atau FN + PP III dengan hubungan makna posesif atau penanda milik. Perubahan dari N menjadi FN yang berdampak pada perubahan fungsi terjadi apabila N berubah menjadi FN dengan mendapatkan tambahan kata adalah atau partikel lah. Perubahan ini akan berdampak pada perubahan fungsi dari S/O menjadi P. Adapun perubahan satuan lingual ber-pp III yang semula berupa N menjadi frasa lain (baca: F Prep dan F Atr) berdampak pada perubahan fungsi frasa yang bersangkutan. Perubahan dari satuan lingual yang ber- PP III yang berupa N menjadi F Prep berdampak pada perubahan fungsi yang semula menduduki fungsi S, P, atau O berubah menjadi fungsi keterangan (Ket). Selain berubah untuk mengisi fungsi Ket, satuan lingual ber-pp III yang berupa F Prep berdampak pada perubahan dari fungsi S, P, atau O, menjadi fungsi atribut S, atau atribut O. Perubahan seperti ini terjadi ketika di muka PP III diletakkan preposisi. Kata Kunci Fungsi, Perubahan Fungsi, Teks Terjemahan Al-Quran, Satuan Lingual, Pronomina, Personan III. PENGENALAN Pronomina persona ketiga digunakan sebagai kata ganti orang, baik tunggal maupun jamak, secara tidak langsung.pemakaian pronomina persona ketiga dapat ditemukan dalam teks terjemahan Alquran (TTA). Berdasarkan penelusuran, kajian-kajian pronomina persona yang ada terkait dengan bidang morfologi dan objek kajiannya bukan teks terjemahan Alquran. Misalnya, penelitian Alauddin (2008), Juniati (2007), dan Lisda (2009) Padahal dari sisi sintaksis, khususnya satuan lingual yang mengandung PP III (ber-pp III) pada TTA menarik untuk diteliti. Penulis tertarik untuk meneliti satuan lingual ber-pp III pada TTA, karena belum ditemukan penelitian mengenai hal itu. Penelitian yang dilakukan selama ini diarahkan pada rujukan penggolongan tunggal dan jamak. Penelitian Alauddin (2008) yang berjudul Pronomina Persona Bahasa Jawa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur (Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna).Hasil penelitian berupa: (1) bentuk pronomina persona (PP) bahasa Jawa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur, berupa PPO1, PPO2, dan PPO3, baik bebas maupun terikat. (2) PP bahasa Jawa di Kabupaten Lamongan memiliki dua fungsi yaitu fungsi sintaksis, berkaitan dengan SPOK, dan fungsi semantis berkaitan dengan peran PP. (3) PP berupa makna tunggal dan makna jamak. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Alauddin

2 adalah sama-sama mengkaji tentang pronomina persona, sedangkan perbedaan penelitian ini terdapat pada sumber data. Penelitian ini sumber datanya berupa data tertulis yang terdapat pada TTA, sedangkan penelitian Alauddin sumber datanya berasal dari Bahasa Jawa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Penelitian yang dilakukan Juniati (2007) dengan judul Analisis Hubungan Inter Relasi Pronomina Persona Pertama Dan Kedua Pada Komik Detektif Kindaichi 5,13-16,19, Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa fungsi pronomina persona pertama dan kedua yang berada di luar teori, diantaranya watashi, atashi, boku, ore, anata, anta, kimi, omae, dan kisama. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Juniati adalah sama-sama mengkaji tentang pronomina persona, perbedaan penelitian ini terdapat pada sumber data. Pada penelitian ini sumber data berupa data tertulis yang terdapat pada TTA, sedangkan penelitian Juniati sumber datanya berasal dari Komik Detektif Kindaichi 5,13-16,19, Penelitian yang dilakukan Lisda (2009) dengan judul Penerjemahan Bentuk Elipsis Pronomina Persona Bahasa Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Kasus atas Penerjemahan Elipsis Pronomina Persona yang Terdapat Dalam Novel Mado Giwa no Totto Chan Serta Terjemahannya Totto Chan Gadis Kecil Di Tepi Jendela. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalimat dalam bahasa Indonesia berpusat pada subjek, sedangkan kalimat dalam bahasa Jepang berpusat pada topik pembicaraan, sehingga apabila subjek atau pronominal persona tidak hadir tidak akan menjadi suatu masalah. Akibatnya, ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia jumlah pronomina tersebut frekuensi kemunculannya tinggi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Lisda adalah sama-sama mengkaji tentang pronomina persona, sedangkan perbedaannya terdapat pada sumber data dan bidang kajiannya. Pada penelitian ini sumber data berupa data tertulis yang terdapat pada TTA, sedangkan penelitian Lisda berasal dari novel Mado Giwa no Totto Chan serta terjemahannya Totto Chan Gadis Kecil Di Tepi Jendela dan bidang kajiannya penerjemahan. Penelitian yang dilakukan Hermawan (2013) berjudul Pronomina Persona Dalam Novel Naifu Dan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia. Pronouns are a type of word that replaces the noun or noun phrase. One of the personal pronouns to be discussed in this writing is personal pronouns. Demonstrative persona used to call or call someone who is known and not known while communicating at home, school, the office, and a public place in daily life. In addition, demonstrative can also serves as the identity speakers of if observed from talks spoken by speakers of it self. The Japan language prepositional pronouns have clear rules, in determining who is customarily wears the persona pronouns. The use of a personal pronoun based on social condition can be observed from the speakers ' speech is used when someone is communicating. The use of pronouns personal that is uttered by the Japan society, especially young people in conversation each day on a situation that is not official, such as at home, in the streets, in the parks and so forth when a familiar friend, boyfriend, friend, sibling. The use of pronouns persona is also often used in movies, anime, comics, plays, and so on. In Japanese language, demonstrative called by daimeishi, later the personal pronouns persona called ninshou daimeishi. Ninshou daimeishi grouped into three parts those are jishou or pronouns persona first, taishou or pronouns persona second, tashou or pronouns persona third. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Hermawan adalah sama-sama mengkaji pronomina persona, sedangkan perbedaannya terdapat pada sumber data. Pada penelitian ini sumber data berupa data tertulis yang terdapat pada TTA, sedangkan penelitian Hermawan sumber datanya berasal dari novel Naifu dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Penelitian yang dilakukan Putri (2013) dengan judul Penerjemahan Pronomina Persona Bahasa Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Kasus Atas Penerjemahan Pronomina Persona Yang Terdapat Dalam Cerita Pendek Izu No Odoriko Serta Terjemahannya Penari Izu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 95,02% padanan dari pronomina di dalam bahasa Indonesia adalah pronomina persona, sisanya sebanyak 4, 98% berupa padanan yang bukan pronomina persona. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Putri adalah sama-sama mengkaji tentang pronomina persona, sedangkan perbedaan dari penelitian ini terdapat pada sumber data dan bidang kajian. Pada penelitian ini sumber data berupa data tertulis yang terdapat pada TTA, sedangkan penelitian Putri sumber datanya berasal dari Cerita Pendek Izu No Odoriko Serta Terjemahannya Penari Izu.Bidang kajian pada penelitian Putri penerjemahan, sementara bidang kajian penelitian ini adalah sintaksis. Menurut Markhamah (2012: 133) pronomina merupakan kategori yang berfungsi untuk menggantikan nomina. Sumarlam (2008:25) mengklasifikasi pengacuan pronomina persona dapat dibedakan menjadi pronomina persona pertama, pronomina persona kedua, dan pronomina persona ketiga. Menurut Chaer (2009:27) kategori sintaksis adalah jenis atau tipe kata atau frasa yang menjadi pengisi fungsi-fungsi sintaksis. Kategori sintaksis berkenaan dengan istilah nomina, verba,

3 ajektifa, adverbia, numeralia, preposisi, konjungsi, dan pronomina. Menurut Sukini (2010:58) fungsi merujuk pada fungsi sintaksis (jabatan) satuan gramatik dalam kalimat. Fungsi dalam kalimat adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Jenis peran menurut Ramlan dan Kridalaksana (dalam Markhamah, 2012: ) meliputi peran perbuatan, peran pemerolehan, peran perbandingan, peran keadaan, peran pengenal, peran keberadaan, peran jumlah, peran penderita, peran pelaku, peran pengalam, peran penerima, peran alat, peran tempat, peran waktu, peran sebab, peran hasil, peran keseringan, peran perkecualian, peran cara, peran dikenal, peran terjumlah, peran peserta, peran sumber,peran jangkauan, dan peran asal. Satuan lingual yang mengandung PP III (Pronomina persona ketiga) tidak hanya berupa kata, tetapi juga berupa frasa yang menduduki suatu unsur dalam suatu kalimat atau klausa. OBJEKTIF DAN PERMASALAHAN Tujuan penelitian ini, mendeskripsikan wujud kategori, fungsi,dan peran yang di duduki satuan lingual yang mengandung pronomina persona ketiga pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Manfaat penelitian ini, dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan bahasa Indonesia, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang linguistik,dan sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis. Masalah dalam penelitian difokuskan pada satuan lingual berpronomina persona ketiga (satuan lingual ber-pp III) pada TTA yang mengandung etika berbahasa yang meliputi: wujud katagori, dan dampaknya terhadap perubahan fungsi dan perannya. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah teks terjemahan Al- Quran yang mengandung etika berbahasa. Objek penelitian adalah fungsi satuan lingual ber-pp III dan dampaknya terhadap perubahan fungsi dan peran sintaktisnya. Data penelitian TTA yang mengandung etika berbahasa diperoleh dari file penelitian Sabardila, dkk (2003). Sumber data berupa sumber data tertulis yang terdapat pada teks terjemahan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan teknik catat. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode padan referensial dan metode agih. Analisis Dan Perbincangan 1. Fungsi Yang Diisi Oleh Satuan Lingual Yang Mengandung Pronomina Persona III Ada beberapa fungsi diduduki satuan lingual yang mengandung PP III. Fungsi yang dimaksud dinyatakan berikut ini. a. Satuan Lingual Ber-pronomina Persona III Pengisi Fungsi Subjek Subjek adalah unsur inti suatu kalimat. S menyatakan apa yang dinyatakan oleh pembicara dan dalam kebanyakan kalimat S berperan sebagai pelaku. Kategorinya berupa N/FN (Markhamah, 2009). (4:9) (2) yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka Dalam klausa (4:9) (2) kata mereka menduduki fungsi S. Satuan lingual itu berposisi di sebelah kiri P. Dalam konteks tertentu klausa mereka khawatir berpotensi untuk menjadi kalimat tanpa diikuti N di belakangnya. Namun, pada klausa (4:9) (2) itu harus diikuti oleh klausa berikutnya sebagai komplemen, yakni, yang khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Di depannya terdapat partikel yang dan dalam konteks seperti ini struktur SP tidak bisa diubah menjadi PS, karena P diikuti oleh komplemen dan komplemen tidak bisa dipisahkan dengan P. Jadi, tidak ada struktur P-S-Pel berikut, yang khawatir mereka terhadap (kesejahteraan) mereka. Berdasarkan analisis ditemuan satuan lingual lain yang menduduki fungsi Subjek. Satuan lingual yang dimaksud adalah mereka ((2:31-32) (6), (2:31-32) (6), (2:70) (1), (2:71) (7), (2:71) (7), (2:71) (9), (2:71)(10), (3:118) (3), (3:118) (3), (3:118) (4), (4:5) (3), (4:8) (2), (4:9) (3), (4:9) (4), (4:46) (2), dan lain-lain. Satuan lingual mereka merupakan satuan lingual yang paling banyak menduduki fungsi S ( terdapat pada 72 klausa). Satuan lingual mereka yang

4 menduduki fungsi S itu diikuti oleh berbagai verba, nomina, dan ajektiva. Verba yang berada di belakang mereka ada yang berupa verba transitif (misalnya data (2:71) (9), (2:71)(10, (4:46) (9), (2:31-32)(1), dll). Ada juga yang diikuti verba intransitif, misalnya data (2:31-32) (6), (2:70) (1), (2:70) (3). S mereka juga ada yang diikuti ajektiva, contohnya data (3:118) (4), (4:9) (2), (4:46) (18). Selain itu, S mereka ada yang diikuti oleh FN, seperti data (4:63) (1), Sebagian besar strukturnya S berada di depan P, namun ada juga S yang berposisi di belakang P, seperti data (4:63) (3), (5:13) (2). Di sasmping kata mereka satuan lingual yang mengandung PP III yang menduduki fungsi S adalah Allah, ia, Dia, dan dia. S Allah lebih banyak diikuti oleh oleh Ajektiva yang menyatakan sifat Allah. Satuan lingual lainnya yang menduduki fungsi S adalah satuan lingual yang berupa frasa. Satuan lingual yang mengandung PP III yang berupa frasa adalah: hati mereka (5:41) (4), orang-orang alim mereka (5:63) (1), (5:63) (2) pendeta-pendeta mereka (5:63) (2), ucapan mereka (9:30) (2). 1) (2:31-32)(1) Dan Dia mengajarkan Adam Nama-nama seluruhnya, 2) (2:71) (2) "Sesungguhnya Allah berfirman 3) (2:71) (9) kemudian mereka menyembelihnya 4) (2:204) (4) padahal ia adalah penantang yang paling keras 5) (2:235) (4) Allah mengetahui 6) (4:63) (1) Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. 7) (5:13) (10) sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. 8) (5:41) (4) padahal hati mereka belum beriman; 9) (5:63) (1) Mengapa orang-orang alim mereka, tidak melarang mereka 10) (5:63) (2) pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka 11) (24:15-18) (4) padahal dia pada sisi Allah adalah besar 12) (48:11) (7) Sebenarnya Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. b. Satuan Lingual Pronomina Persona III Pengisi Fungsi Predikat Predikat (P) adalah unsur yang memberi penjelasanan terhadap S. Cara mengididentifikasi P dapat dipertanyakan dengan kata apa (untuk P yang berupa N/FN), siapa (Untuk P yang berupa orang), mengamapa/bagaimana (untuk P yang berupa verba atau ajektiva). Berikut satuan lingual ber-pp III yang menduduki fungsi P. P juga dapat diindentifikasi dengan adanya partikel adalah/ialah/merupakan. Data-data satuan lingual ber-pp III yang mengisi fungsi P dinyatakan berikut ini. 1) (4:171) (3) Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah 2) (4:171) (15) segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-nya. 3) (34:23) (5) Mereka menjawab, (perkataan) yang benar, dan dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. Pada klausa (2:79) (2) (4:171) (3) terdapat adalah utusan Allah adalah utusan Allah. Satuan lingual ini mengandung PP III Allah. Fungsinya sebagai P, yang ditandai oleh kata adalah. Kategorinya FN. Pada kluasa (4:171) (15) terdapa satuan lingual yang menduduki fungsi P, yakni adalah kepunyaan-nya. P itu berkategori FN dan strukturnya berada di belakang S. Satuan lingual lainnya yang berfungsi sebgai P adalah dialah, dan mereka katakan. Satuan lingual yang ber-pp III yang menduduki fungsi P ini tidak banyak. Hanya ditemukan enam data. Jadi, kalau dibandingkan dengan satuan lingual ber-pp III yang menduduki fungsi S, satuan lingual yang menduduki fungsi P ini lebih sedikit. c. Satuan Lingual Pronomina Persona III Pengisi Fungsi Objek Objek adalah satuan lingual yang dapat berupa kata, frasa, atau klausa yang berada di belakang verba aktif transitif (verba berimbuhan me-n). jika kalimat dipasifkan, objek dapat menjadi S pada kalimat pasif (Markhamah, 2009). Berdasarkan identifikasi data, satuan lingual yang ber-pp III yang menduduki fungsi O meliputi mereka, janjinya, hati mereka, tangan mereka, terhadap Allah, Allah, rahib-rahib mereka, sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, cahayanya, ucapannya, selain Allah, nama Allah, nasib mereka yang buruk dan suaranya. Satuan lingual mereka sebagai pengisi O ditemukan pada: (2:235) (5), (4:46) (16),

5 (5:85)(1), (7:164) (2), (9:30) (3), dan pada (24:53) (2). Adapun satuan lingual lainnya dinyatakan berikut ini. 1) (2:235) (5) bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka 2) (5:13) (1) (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya 3) (5:41) (15) Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. 4) (6:93) (8) sedang para malaikat membuka tangan mereka (sambil berkata): 5) (6:93) (11) karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar 6) (6:108) (2) memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah 7) (6:108) (4) karena mereka nanti akan memaki Allah 8) (9:31-32) (1) Mereka menjadikan para orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan-tuhan selain Allah. 9) (9:31-32) (5) mereka dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. 10) (13:10) (1) Sama saja (bagi Tuhan) siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu 11) (17:23) (1) Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Allah 12) (33:41) (1) Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama Allah), zikir yang sebanyak-banyaknya. 13) (43:89) (2) katakanlah Salam (selamat tinggal) kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk). 14) (49:2-3) (6) Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah. Dari temuan itu dapat dinyatakan bahwa satuan lingual yang ber-pp III yang mengisi fungsi O ada yang berupa N, yakni mereka dan Allah, ada yang berupa FN: janjinya, hati mereka, tangan mereka,rahib-rahib mereka, sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, cahayanya, ucapannya, nama Allah, nasib mereka yang buruk dan suaranya. Selain itu, ada pula yang berupa F Prep, yakni terhadap Allah, selain Allah. d. Satuan Lingual Pronomina Persona III Pengisi Fungsi Pelengkap 1) (4:46) (14) tentulah itu baik bagi mereka Satuan lingual dalam klausa (4:46) (14) yang menduduki fungsi pelengkap adalah bagi mereka. Pelengkap (Pel) merupakan nomina atau kelompok nomina yang melengkapi verbaverba tertentu. Pelengkaap berbeda dengan O. Pelengkap tidak bisa diubah menjadi S (Markhamah, 2009). Pelengkap pada klausa (4:46) (14) berupa frase nominal. Klausa tentulah itu baik bagi mereka pelengkapnya adalah bagi mereka. Satuan lingual lain yang mengisi fungsi Pel adalah pekerjaan mereka. Satuan lingual pekerjaan mereka melengkapi verba menganggap baik. 2) (6:108) (7) menganggap baik pekerjaan mereka. 3) (4:171) (2) dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Satuan lingual terhadap Allah dalam klausa (4:171) (2) menduduki fungsi pelengkap. Pelengkap merupakan kata atau frasa yang merupakan bagian klausa atau kalimat yang wajib hadir bersamaan dengan fungsi predikat. Objek dan pelengkap merupakan unsur yang melengkapi predikat sehingga keduanya sering menduduki tempat yang sama, yakni di belakang verba sebagai predikat. Kata terhadap Allah merupakan pelengkap dari kata Allah. Pelengkap lainnya, berdasarkan analisis data meliputi: terhadap (kesejahteraan) mereka, 1) (4:9) (2) yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka 2) (43:63) (3) maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. 3) (49:11) (2) janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) 4) (4:171) (2) dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. 5) (24:12) (2) dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri 6) (49:2-3) (7) mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah SWT untuk bertakwa.

6 7) (73:10) (1) Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. e. Satuan Lingual Pronomina Persona III Pengisi Fungsi Keterangan (4:63) (1) Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Satuan lingual di dalam hati mereka dalam klausa (4:63) (1) menduduki fungsi keterangan.tepatnya fungsi keterangan tempat. Keterangan tempat pada klausa (4:63) (1) adalah di dalam hati mereka. Terdapat beberapa jenis keterangan yang diisi oleh satuan lingual ber-pp III. Keterangan yang dimaksud adalah Ket tempat (di belakang mereka, di dalam hati mereka), Ket. Waktu (sesudah (kalam) Allah), Ket alat (dengan tangan mereka, dengan mulut mereka,), ket asal (dari Allah, dari mulut mereka, dari mereka, dari-nya, dari hati mereka, dari azab Allah SWT). Keterang yang lain adalah Ket pelaku, peruntukan, tujuan, kesertaan, penyebab, dan cara. Ket pelaku (oleh tangan mereka, oleh hati mereka, oleh mereka, Allah), Ket peruntukan (baginya, bagi mereka), Ket tujuan (kepada Allah dan rasul-rasul-nya, kepada Allah, kepada mereka, kepada rasul-rasul-nya, terhadap Allah). Ket kesertaan (dengan mereka), dan Ket penyebab (karena Allah, karena kekafiran mereka, disebabkan kezaliman mereka). Ket cara (dengan kalimat-nya, dan dengan nama Allah sekuat-kuat sumpah). Ket lainnya adalah Ket perkeualian (selain dia, kecuali dengan izin Allah, selain Allah SWT). (4:9) (1) Dan hendaklah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anakanak yang lemah, (4:63) (1) Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. (2:79) (1) Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, (5:41) (2) yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: (10:99-100) (3) Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; (46:31-32) (4) maka ia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah SWT di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah SWT. Perbedaan antara satuan lingual ber-pp III sebagai satu jenis keterangan dengan jenis keterangan lainnya ditentukan oleh kata tugas yang ada di muka PP III yang bersangkutan. Misalnya, PP III mereka yang didahului kata tugas dari menduduki fungsi Ket asal, sementara ketika didahlui kata oleh menduduki fungsi Ket pelaku. Jadi, penanda jenis keterangan bukan pada PP III-nya, melainkan pada kata tugas yang ada di depannya. f. Satuan Lingual Pronomina Persona III Pengisi Fungsi Atribut Subjek (2:79) (7) akibat dari apa yang mereka kerjakan Satuan lingual yang mereka kerjakan pada klausa (2:79) (7) menduduki fungsi atribut S. Secara sintaksis atribut S dapat berupa frasa atau klausa. Klausa yang merekakerjakan strukturnya tidak bisa diubah menjadi yang kerjakan mereka. Jadi, tidak ada struktur seperti, akibat dari apa yang kerjakan mereka. g. Satuan Lingual Pronomina Persona III Pengisi Fungsi Atribut Objek (5:13) (5) dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka diperingatkan dengannya, Dalam klausa (5:13) (5) kata dari apa yang mereka diperingatkan dengannya menduduki fungsi atribut objek. Atribut objek pada klausa (5:13) (5) berupa frase atributif. Atribut O tidak bisa dipindahkan tempatnya. 2. Dapak Perubahan Fungsi Akibat Perubahan Hierarki Linguistik Setelah dideskripsikan fungsi yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung PP III pada TTA, berikutnya akan dibahas perubahan fungsi yang terjadi. Dari analisis di muka dapat ditemukan adanya perubahan satuan lingual ber-pp III. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan hieraki dan perubahan fungsi. Perubahan hierarki yang dimaksud adalah perubahan dari kata menjadi frasa. Perubahan dari kata menjadi frasa berdampak pada dua hal. Pertama, perubahan hierarki menjadi FN tidak mengubah fungsi satuan lingual yang bersangkutan. Adapun perubahan N menjadi frasa lain mengubah fungsi frasa yang bersangkutan.

7 a. Perubahan hierarki yang tidak berdampak pada perubahan fungsi Perhatikan kembali data berikut. (2:71) (9) kemudian mereka menyembelihnya (5:41) (4) padahal hati mereka belum beriman; (5:63) (1) Mengapa orang-orang alim mereka, tidak melarang mereka (5:63) (2) pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka Mereka pada klausa (2:71) (9) yang hierarkinya kata menduduki fungsi S. Sementara itu hati mereka, orang-orang alim mereka, dan pendeta-pendeta mereka, yang hierarkinya frasa juga menduduki fungsi S. Dari sini dapat diketahui bahwa perubahan hierarki itu tidak mengubah fungsi.selain menduduki fungsi S, satuan lingual ber-pp III yang berubah dari N menjadi FN ada juga yang menduduki fungsi O (objek). Satuan lingual ini pun juga tidak mengalami perubahan. Perhatikan kembali data-data satuan lingual yang menduduki fungsi O. Perubahan hierarki dari N menjadi FN yang tidak berdampak pada perubahan fungsi terjadi apabila FN itu terdiri atas N + PP III, atau FN + PP III dengan hubungan makna posesif atau penanda milik. b. Perubahan hierarki yang berdampak pada perubahan fungsi Hal itu berbeda dengan perubahan dari N menjadi FN dan frasa lain. Perubahan dari N menjadi FN tertentu dan frasa lain pada umumnya berdampak pada perubahan fungsi. 1. Perubahan N menjadi FN yang berdampak pada perubahan fungsi. Perhatikan data berikut. (4:171) (15) segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-nya. (34:23) (5) Mereka menjawab, (perkataan) yang benar, dan dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. Pada kedua klausa itu satuan lingual ber-pp III menduduki fungsi sebagai P. Nya sebagai pengganti dia dan dialah hierarkinya berubah dari N menjadi FN. Nya mendapat tambahan kata adalah kepunyaan, sedangkan dia mendapat tambahan partikel lah. Kata adalah menjadi salah satu penanda yang mengawali P yang berupa FN, sedangkan partikel lah juga sebagai partikel yang berfungsi memberi fokus pada P. Jadi, jika N berubah menjadi FN dengan mendapatkan tambahan kata adalah atau partikel lah akan berdampak pada perubahan fungsi dari S menjadi P. 1) Perubahan N Menjadi Frasa Preposisional (F Prep)r-PP III Perubahan dari satuan lingual yang ber-pp III yang berupa N menjadi F Prep adalah perubahan yag berdampak pada perubahan fungsi. Satuan lingual yang yang semula menduduki fungsi S, P, atau O itu berubah menjadi fungsi keterangan (Ket). Perubahan seperti ini terjadi ketika PP III di mukanya diletakkan preposisi. Perhatikan kembali data berikut. (4:46) (14) tentulah itu baik bagi mereka Bagi mereka menduduki fungsi pelengkap (Pel). Dengan demikian, dapat dikethui bahwa perubahan N menjadi F Prep mengubah fungsi dari S, P, atau O menjadi pelengkap. Selain berubah fungsi menjadi Pel, perubahan ini juga berdamak pada perubahan dari fungsi, S, P, atau O menjadi Ket. Data-data berikut membuktikannya. (1) Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Satuan lingual di dalam hati mereka dalam klausa (4:63) (1) menduduki fungsi keterangan.tepatnya fungsi keterangan tempat. Keterangan tempat pada klausa (4:63) (1) adalah di dalam hati mereka. Selain berubah untuk mengisi fungsi Ket, satuan lingual ber-pp III yng berupa F Prep berdampak pada perubahan dari fungsi S, P, atau O, menjadi fungsi atribut S dan atribut O. Perhatikan kembali data dan fungsi yang diisinya. (2:79) (7) akibat dari apa yang mereka kerjakan Satuan lingual yang mereka kerjakan pada klausa (2:79) (7) menduduki fungsi atribut S. Secara sintaksis atribut S dapat berupa frasa atau klausa. (5:13) (5) dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka diperingatkan dengannya,

8 Dalam klausa (5:13) (5) kata dari apa yang mereka diperingatkan dengannya menduduki fungsi atribut objek. Atribut objek pada klausa (5:13) (5) berupa frase atributif. Atribut O tidak bisa dipindahkan tempatnya. Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada hasil penelitian. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitan alaudin (2008) yang dilakukan Alauddin (2008) berupa: (1) bentuk pronomina persona (PP) bahasa Jawa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur, yang berupa PPO1, PPO2, dan PPO3, baik bentuk bebas maupun terikat. PP bentuk bebas ditemukan dalam ragam krama dan ngoko, sedangkan bentuk terikat ditemukan dalam ragam ngoko, (2) PP bahasa Jawa di Kabupaten Lamongan memiliki dua fungsi yaitu fungsi sintaksis, berkaitan dengan SPOK, dan fungsi semantis berkaitan dengan peran PP dalam kalimat, (3) makna PP berupa makna tunggal dan makna jamak. Penelitian ini lebih sempit ruang lingkupnya, karena hanya mengkaji satuan lingual ber-pp III dari segi fungsi yang diisinya dan dampak perubahan karena perubahan hierarki. Hasil penelitian yang dilakukan Juniati (2007) menunjukkan bahwa terdapat beberapa fungsi pronomina persona pertama dan kedua yang berada di luar teori, diantaranyawatashi, atashi, boku, ore, anata, anta, kimi, omae, dan kisama. Pembelajar asing bahasa Jepang tidak cukup hanya berpedoman pada buku teks saja, tetapi juga perlu memelajari komok atau dorama Jepang. Penelitian ini idak menyinggung masalah penerjemahan. Temuan penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Lisda (2009) yang menunjukkan bahwa, kalimat dalam bahasa Indonesia berpusat pada subjek, sedangkan kalimat dalam bahasa Jepang berpusat pada topik pembicaraan, sehingga apabila subjek atau pronominal persona tidak hadir tidak akan menjadi suatu masalah. Walaupun sama-sama meneliti pronomina, penelitian ini berbeda dengn hasil penelitian yang dilakukan Hermawan (2013). Hermawan menunjukkan penggunaan kata ganti orang berdasarkan kondisi sosial dapat diamati dari komunikasi. Penggunaan kata ganti pribadi yang diucapkan oleh masyarakat Jepang, khususnya kaum muda dalam percakapan setiap hari pada situasi yang tidak resmi. Ninshou daimeishi dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu Jishou, Taishou, dan tashou. Hasil penelitian yang dilakukan Putri (2013) juga berbeda dengan penelitian ini. Putri menunjukkan bahwa, 95,02% padanan dari pronomina di dalam bahasa Indonesia adalah pronomina persona, sisanya sebanyak 4,98% berupa padanan yang bukan pronomina persona. Pemadanan pronomina persona dengan yang bukan pronomina persona dilakukan penerjemah untuk mengantisipasi distorsi beberapa makna tertentu, seperti komponen jenis kelamin yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. DAPATAN DAN RUMUSAN Simpulan hasil penelitian ini: (1) fungsi yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona III pada teks terjemahan Al Quran yang mengandung etika berbahasa meliputi: subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan, atribut subjek, dan atribut objek, (2) perubahan hierarki dari kata menjadi frasa berdampak pada dua hal. Pertama, perubahan hierarki satuan lingual ber-pp III dari N menjadi FN ada yang tidak berdampak pada perubahan fungsi dan ada yang berdampak pada perubahan fungsi satuan lingual yang bersangkutan. Perubahan hierarki dari N menjadi FN yang tidak berdampak pada perubahan fungsi terjadi apabila FN itu terdiri atas N + PP III, atau FN + PP III dengan hubungan makna posesif atau penanda milik. Jika N berubah menjadi FN dengan mendapatkan tambahan kata adalah atau partikel lah akan berdampak pada perubahan fungsi dari S menjadi P. Adapun perubahan satuan lingual ber-pp III yang semual berupa N menjadi frasa lain (baca: F Prep dan F Atr) berdampak pada perubahan fungsi frasa yang bersangkutan. Perubahan dari satuan lingual yang ber-pp III yang berupa N menjadi F Prep berdampak pada perubahan fungsi yang semula menduduki fungsi S, P, atau O berubah menjadi fungsi keterangan (Ket). Selain berubah untuk mengisi fungsi Ket, satuan lingual ber-pp III yang berupa F Prep berdampak pada perubahan dari fungsi S, P, atau O, menjadi fungsi atribut S dan atribut O. Perubahan seperti ini terjadi ketika di muka PP III diletakkan preposisi. RUJUKAN

9 Alauddin Pronomina Persona Bahasa Jawa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur (Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna). Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Chaer, Abdul Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Hermawan, Nunung Pronomina Persona Dalam Novel Naifu Dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia. The Japanese Literature, vol 2, num 3, 2013, p Tesis. Juniati Analisis Hubungan Inter Relasi Pronomina Persona Pertama Dan Kedua Pada Komik Detektif Kindaichi 5,13-16,19, Tesis. Jakarta: Binus. Nurjaleka, Lisda Penerjemahan Bentuk Elipsis Pronomina Persona Bahasa Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Kasus atas Penerjemahan Elipsis Pronomina Persona yang Terdapat Dalam Novel Mado Giwa no Totto Chan Serta Terjemahannya Totto Chan Gadis Kecil Di Tepi Jendela. Tesis. Bandung: Universitas pendidikan Indonesia. Mahsun Metode Penelitian Bahasa; Tahapan strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Markhamah Ragam Dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta: Muhammadiyah University Press Sintaksis 2 (Keselarasan Fungsi, Kategori, & Peran Dalam Klausa). Surakarta: Muhammadiyah University Press. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Putri, Eka Yusnida Penerjemahan Pronomina Persona Bahasa Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Kasus Atas Penerjemahan Pronomina Persona Yang Terdapat Dalam Cerita Pendek Izu No Odoriko Serta Terjemahannya Penari Izu. Tesis. Depok: Universitas Indonesia. Sukini Sintaksis: Sebuah Panduan Praktis. Surakarta: Yuma Pustaka. Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sumarlam Teori Dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Sutopo, HB Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasinya Dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA Artikel Publikasi Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS

LAPORAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS Kode/Nama Rumpun Ilmu** :741/ Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah LAPORAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN

Lebih terperinci

HIERARKI LINGUISTIK DAN FUNGSI YANG DIISI OLEH SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS BUCHORI-MUSLIM.

HIERARKI LINGUISTIK DAN FUNGSI YANG DIISI OLEH SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS BUCHORI-MUSLIM. HIERARKI LINGUISTIK DAN FUNGSI YANG DIISI OLEH SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS BUCHORI-MUSLIM Naskah Publikasi Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM Supadmi, A310090132, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KEDUA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS PADA BUKU SAHIH BUCHORI MUSLIM Artikel Publikasi

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KEDUA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS PADA BUKU SAHIH BUCHORI MUSLIM Artikel Publikasi SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KEDUA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS PADA BUKU SAHIH BUCHORI MUSLIM Artikel Publikasi Diajukan Kepada Progam Studi Magister Pengkajian Bahasa Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN Usulan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa baik secara lisan maupun secara tulis tidak terlepas dari penggunaan kata-kata yang menyusun suatu kalimat. Pada konteks bahasa lisan hal ini dikenal

Lebih terperinci

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN. Naskah Publikasi

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN. Naskah Publikasi SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN Naskah Publikasi Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

Oleh: NA IMUL FAIZAH S

Oleh: NA IMUL FAIZAH S POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN TEKS TERJEMAHAN HADIS RIWAYAT BUCHORI- MUSLIM DILIHAT DARI KATEGORI DAN FUNGSINYA Artikel Publikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa sangat membantu manusia dalam menyampaikan gagasan, ide, bahkan pendapatnya

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat tunggal bahasa Sula yang dipaparkan bahasan masaalahnya mulai dari bab II hingga bab IV dalam upaya

Lebih terperinci

Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa. (Nur, 2010: 83).

Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa. (Nur, 2010: 83). BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa bahasa pronomina persona, jumlah, dan jender merupakan kategori gramatikal yang memarkahi verba. Contohnya pada Bahasa Arab (BA) dan Bahasa Inggris.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial, berarti manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Artinya, manusia sangat membutuhkan orang lain dalam menjalani

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL JURNAL untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dalam Alquran Surat Almujadilah ayat 11 dijelaskan bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dalam Alquran Surat Almujadilah ayat 11 dijelaskan bahwa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak zaman dahulu, bahasa adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Bahasa senantiasa hadir dan dihadirkan. Ia berada dalam diri

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif analitik. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia,

Lebih terperinci

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Tinjauan pustaka memaparkan lebih lanjut tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu, dipaparkan konsep

Lebih terperinci

Oktorita Kissanti Rahayu

Oktorita Kissanti Rahayu PEMAKAIAN KONJUNGSI PADA BAHASA PERCAKAPAN ANAK USIA 7-9 TAHUN DI DESA PABELAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

MAKNA ADVERBIA PENANDA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN (TTA)

MAKNA ADVERBIA PENANDA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN (TTA) MAKNA ADVERBIA PENANDA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN (TTA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada jurusan Magister Pengkajian Bahasa Sekolah Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

MAKNA ADVERBIA PENANDA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN (TTA)

MAKNA ADVERBIA PENANDA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN (TTA) ISSN 2549-5607 The 1st International Conference on Language, Literature and Teaching MAKNA ADVERBIA PENANDA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN (TTA) Muh. Wiyadi, Markhamah, Abdul Ngalim, dan Muh. Muinudinilah

Lebih terperinci

Artikel Publikasi POLA FRASA NOMINA POSESIF DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH TAHUN 2014

Artikel Publikasi POLA FRASA NOMINA POSESIF DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH TAHUN 2014 Artikel Publikasi POLA FRASA NOMINA POSESIF DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH TAHUN 2014 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM STIKER VULGAR

STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM STIKER VULGAR STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM STIKER VULGAR Usulan Penelitian untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan Oleh: KARTIKA WAHYUNINGTYAS A310

Lebih terperinci

POLA PERUBAHAN KATEGORI SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA

POLA PERUBAHAN KATEGORI SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA POLA PERUBAHAN KATEGORI SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA Markhamah 1), Abdul Ngalim 2), Muhammad Muinuddinilah Basri 3), Bahrudin Adinugroho 4), Naimul Faizah 5) 1,2,3 Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI:2005). Sebagai kitab suci, Alquran terjamin akan. sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat kedua

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI:2005). Sebagai kitab suci, Alquran terjamin akan. sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AZ-ZARIYAT

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AZ-ZARIYAT ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AZ-ZARIYAT NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS

KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Pendidikan Disusun Oleh: SHOFIYUDDIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN. Tesis

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN. Tesis SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN Tesis Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Struktur adalah perangkat unsur yang di antaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi,

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi, gagasan, ide,

Lebih terperinci

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesalahan berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk kepaduan dan keutuhan sebuah wacana adalah pemakian konjungsi dalam sebuah kalimat atau wacana. Penggunaan konjungsi sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. terdapat beberapa pronomina persona pertama dan kedua yang fungsinya berada di luar

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. terdapat beberapa pronomina persona pertama dan kedua yang fungsinya berada di luar BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab tiga, saya menyimpulkan bahwa ternyata terdapat beberapa pronomina persona pertama dan kedua yang fungsinya berada di luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dalam kehidupannya manusia tidak terpisahkan dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa, manusia

Lebih terperinci

ANALISIS KLAUSA NONINTI DAN HUBUNGAN ANTAR UNSUR- UNSURNYA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AS SAFFAT NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KLAUSA NONINTI DAN HUBUNGAN ANTAR UNSUR- UNSURNYA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AS SAFFAT NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KLAUSA NONINTI DAN HUBUNGAN ANTAR UNSUR- UNSURNYA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AS SAFFAT NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: IRA TRI PAMBUDI A 310 090 043 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II, 654 BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II, uji lapangan, dan temuan-temuan penelitian, ada beberapa hal yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deiksis merupakan suatu kata yang hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan memperhatikan situasi pembicaraan. Menurut Verhaar (2001: 397) deiksis adalah sebagai pronomina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kerangka Teoretis Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat yang memberikan penjelasan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup. Anwar, dkk. (2009:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014 PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014 Artikel Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI disusun oleh Arifin Ainur Rohman S 200 100 002 PROGRAM STUDI MAGISTER PENGKAJIAN

Lebih terperinci

PENGACUAN PRONOMINA PERSONA

PENGACUAN PRONOMINA PERSONA ANALISIS PENANDA KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PRONOMINA PERSONA PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AR-RUUM (SURAH 30) NASKAH PUBLIKASII ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat manusia selalu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

Lebih terperinci

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA HUMANIORA Suhandano VOLUME 14 No. 1 Februari 2002 Halaman 70-76 KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA Suhandano* 1. Pengantar ahasa terdiri dari dua unsur utama, yaitu bentuk dan arti. Kedua unsur

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MORFOLOGIS BENTUK PASIF PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-MA IDAH. NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KARAKTERISTIK MORFOLOGIS BENTUK PASIF PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-MA IDAH. NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KARAKTERISTIK MORFOLOGIS BENTUK PASIF PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-MA IDAH NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendididkan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tutur/ pendengar/ pembaca). Saat kita berinteraksi/berkomunikasi dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. tutur/ pendengar/ pembaca). Saat kita berinteraksi/berkomunikasi dengan orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik berperan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013 ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Artikel Publikasi diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada

Lebih terperinci

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan sarana

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sepanjang hidupnya, manusia tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi tersebut, manusia memerlukan sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012 ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013 ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 Artikel Publikasi ini diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Oleh:

Lebih terperinci

TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

KALIMAT SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

KALIMAT SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA KALIMAT SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA Oleh: Shofiyuddin Email: shofiunirow@gmail.com Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Analisis kalimat dapat dilakukan pada tiga tataran fungsi, yaitu fungsi sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan gramatikal antara

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL AHZAB

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL AHZAB ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL AHZAB NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) Doretha Amaya Dhori 1, Wahyudi Rahmat², Ria Satini² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami

Lebih terperinci

BAB 5 RINGKASAN. memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita

BAB 5 RINGKASAN. memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita BAB 5 RINGKASAN Dalam berkomunikasi kita sering menggunakan kata pronomina persona untuk memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita kenal. Sehingga tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

BAB 2 LANDASAN TEORETIS BAB 2 LANDASAN TEORETIS 2.1 Kerangka Acuan Teoretis Penelitian ini memanfaatkan pendapat para ahli di bidangnya. Bidang yang terdapat pada penelitian ini antara lain adalah sintaksis pada fungsi dan peran.

Lebih terperinci

JENIS DAN PENANDA ADVERBIA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

JENIS DAN PENANDA ADVERBIA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA JENIS DAN PENANDA ADVERBIA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA Mu allimatin Najihah, Markhamah, Abdul Ngalim, dan Muh. Muinudinilah Basri Program Studi Magister Pengkajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak Rina Ismayasari 1*, I Wayan Pastika 2, AA Putu Putra 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Quran merupakan kitab suci umat Islam yang merupakan kumpulan firman-firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhahammad S.A.W. Tujuan utama diturunkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang merupakan kumpulan firman-firman Allah yang turun kepada Nabi Muhammad Saw. Tujuan utama di turunkan Alquran adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa (Ramlan, 2008:39). Tanpa kehadiran konjungsi, adakalanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu media bagi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan memperdalam bahasa Jepang.

Lebih terperinci

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND

Lebih terperinci

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013 ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013 ARTIKEL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci