BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. terdapat beberapa pronomina persona pertama dan kedua yang fungsinya berada di luar
|
|
- Verawati Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab tiga, saya menyimpulkan bahwa ternyata terdapat beberapa pronomina persona pertama dan kedua yang fungsinya berada di luar teori dalam komik Detektif Kindaichi nomor seri 5,13-16,19, Misalnya kata atashi yang memiliki dua buah fungsi lain selain fungsi yang ada pada teori bab dua, kemudian ada pula kata watashi, boku, ore, anata, anta, kimi, omaera dan kisama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 第一人称代名詞 / 自称 (Pronomina Persona Pertama) Watashi( 私 ) Tabel 4.1. Fungsi Watashi Fungsi dalam Analisis Fungsi dalam Teori 1. Bersifat netral dan standar 1. Bersifat netral dan standar 2. Bersifat formal dan untuk menunjukkan rasa hormat 3. Dapat menunjukkan perasaan akrab 2. Bersifat formal dan untuk menunjukkan rasa hormat 1. Dapat juga untuk menunjukkan perasaan akrab Atashi( あたし ) Tabel 4.2. Fungsi Atashi 1. Ragam bahasa perempuan 1. Ragam bahasa perempuan 1. Terasa kasar dan tidak 2. Menunjukkan rasa akrab 2. Menunjukkan rasa akrab 2. Dapat ditujukan 93
2 3. Terasa kasar dan tidak 4. Bersifat informal dan dipakai dalam situasi santai 5. Dapat ditujukan kepada orang lebih muda 3. Bersifat informal dan dipakai dalam situasi santai kepada orang lebih muda Boku( 僕 ) Tabel 4.3. Fungsi Boku 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Dapat menunjukkan perasaan sombong 2. Ditujukan kepada orang 2. Ditujukan kepada orang 2. Bila diikuti oleh bentuk yang sederajat atau lebih rendah derajatnya yang sederajat atau lebih rendah derajatnya 3. Dapat menunjukkan perasaan sombong 4. Untuk menunjukkan perasaan akrab 5. Bila diikuti oleh bentuk 3. Untuk menunjukkan perasaan akrab Ore( 俺 ) Tabel 4.4. Fungsi Ore 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Terasa kasar dan tidak bersahabat 2. Digunakan pada situasi 2. Digunakan pada situasi 2. Dapat ditujukan kepada santai dan sangat informal santai dan sangat informal orang yang lebih tua untuk menunjukkan rasa 3. Ditujukan kepada orang yang sederajat/lebih rendah derajatnya dari si pembicara 3. Ditujukan kepada orang yang sederajat/lebih rendah derajatnya dari si pembicara akrab 3. Untuk menarik jarak keakraban dan menunjukkan sikap bersahabat terhadap orang yang tidak terlalu akrab 94
3 4. Untuk menunjukkan keakraban (dengan teman karib) 5. Dapat ditujukan kepada orang yang lebih tua untuk menunjukkan rasa akrab 6. Untuk menarik jarak keakraban dan menunjukkan sikap bersahabat terhadap orang yang tidak terlalu akrab 7.. Bila diikuti oleh bentuk 8. Terasa kasar dan tidak bersahabat 4. Untuk menunjukkan keakraban (dengan teman karib) 5. Lebih kasar dari boku 4. Bila diikuti oleh bentuk 第二人称代名詞 / 対称 (Pronomina Persona kedua) Anata ( あなた ) Tabel 4.5. Fungsi Anata Fungsi dalam Analisis 1. Dipakai oleh laki-laki dan perempuan 2. Menunjukkan perasaan hormat dan formal terhadap orang yang sederajat tapi tidak akrab/pada saat pertama kali bertemu 3. Sebagai kata ganti untuk menyebut nama suami 4. Apabila ditujukan kepada atasan/anggota keluarga yang lebih tua akan terasa kasar dan kurang 5. Bersifat netral tanpa menunjukkan rasa hormat dan 6. Lebih sering dipergunakan oleh wanita 7. Perasaan hormat kepada Fungsi dalam Teori 1. Dipakai oleh laki-laki dan perempuan 2. Menunjukkan perasaan hormat dan formal terhadap orang yang sederajat tapi tidak akrab/pada saat pertama kali bertemu 3. Sebagai kata ganti untuk menyebut nama suami 4. Apabila ditujukan kepada atasan/anggota keluarga yang lebih tua akan terasa kasar dan kurang Lebih sering dipergunakan oleh wanita 2. Bersifat netral tanpa menunjukkan rasa hormat dan 3. Perasaan hormat kepada lawan bicara yang usianya lebih tua dari si pembicara 4. Bila dipakai dalam situasi santai dapat pula untuk menunjukkan sifat informal dan akrab
4 lawan bicara yang usianya lebih tua dari si pembicara 8. Bila dipakai dalam situasi santai dapat pula untuk menunjukkan sifat informal dan akrab Anta( あんた ) Tabel 4.6. Fungsi Anta 1. Bersifat informal bila 1. Bersifat informal bila 1. Menunjukkan rasa tidak dipakai oleh wanita, dipakai oleh wanita, akrab dan formal bila sedangkan oleh laki-laki sedangkan oleh laki-laki dipergunakan oleh lakilaki akan tampak formal akan tampak formal 2. Dapat ditujukan kepada 2. Dapat ditujukan kepada 2. Menunjukkan rasa orang yang sederajat yang orang yang sederajat yang akrab dan informal/santai akrab/ orang yang lebih akrab/ orang yang lebih bila dipergunakan oleh rendah derajatnya rendah derajatnya wanita 3. Menunjukkan rasa hina 3. Setaraf dengan omae 3. Menunjukkan rasa hina 4. Dapat dipakai oleh ibu kepada anaknya 4. Dapat dipakai oleh ibu kepada anaknya 5. Menunjukkan rasa tidak 5. Dapat dipakai oleh akrab dan formal bila wanita untukmenunjukkan dipergunakan oleh laki-laki perasaan marah,gusar 6. Menunjukkan rasa akrab dan informal/santai bila dipergunakan oleh wanita 7. Dapat dipakai oleh wanita untukmenunjukkan perasaan marah,gusar Kimi( 君 ) Tabel 4.7. Fungsi Kimi Fungsi dalam Analisis 1. Dapat digunakan terhadap orang yang sama derajatnya /orang yang lebih muda umurnya atau lebih rendah kedudukannya seperti Fungsi dalam Teori 1. Dapat digunakan terhadap orang yang sama derajatnya /orang yang lebih muda umurnya atau lebih rendah kedudukannya seperti Kimi juga dapa dipakai terhadap orang yang baru kenal yang usianya lebih muda dari si pembicara
5 orangtua kepada anaknya, orangtua kepada anaknya, guru kepada muridnya, guru kepada muridnya, majikan terhadap majikan terhadap bawahannya bawahannya 2. Tidak lazim dipakai oleh 2. Tidak lazim dipakai oleh wanita wanita 3. Bersifat informal 3. Bersifat informal 4. Dalam hubungan yang akrab tidak terasa kasar 4. Dalam hubungan yang akrab tidak terasa kasar bahkan suasana tampak bahkan suasana tampak lebih intim lebih intim 5. Kimi juga dapa dipakai terhadap orang yang baru kenal yang usianya lebih muda dari si pembicara Omae( お前 ) Tabel 4.8. Fungsi Omae Fungsi dalam Analisis Komik Fungsi dalam Teori Kindaichi 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Ragam bahasa laki-laki 1.Dapat dipergunakan oleh guru kepada muridnya 2. Bersifat informal 2. Bersifat informal 2. Dapat ditujukan kepada orang yang lebih muda umurnya 3. Dapat dipergunakan pada 3. Dapat dipergunakan pada 3. Dipergunakan situasi yang menyatakan rasa situasi yang menyatakan rasa dalam situasi benci/menghina/merendahkan benci/menghina/merendahkan genting tanpa terhadap orang yang lebih rendah derajat/sederajat terhadap orang yang lebih rendah derajat/sederajat memperhatikan hubungan si pembicara dan lawan bicara 4. Dalam hubungan yang akrab 4. Dalam hubungan yang akrab 4. Dapat tidak terasa kasar terhadap tidak terasa kasar terhadap dipergunakan pada orang yang lebih orang yang lebih saat sedang rendah/sederajat rendah/sederajat gusar/marah oleh pihak laki-laki 5. Dipergunakan dalam situasi genting tanpa memperhatikan hubungan si pembicara dan lawan bicara 6. Dapat dipergunakan pada 97
6 saat sedang gusar/marah oleh pihak laki-laki 7. Dapat ditujukan kepada orang yang lebih muda umurnya 8. Dapat dipergunakan oleh guru kepada muridnya Kisama( きさま ) Tabel 4.9. Fungsi Kisama 1. Hanya dipakai oleh pria 1. Hanya dipakai oleh pria Dapat juga dipakai pada saat sedang marah/emosi 2. Terasa kasar dan 2. Fungsinya sama dengan mengandung perasaan omae hanya saja lebih kasar menghina terhadap lawan bicara 3. Dapat juga dipakai pada saat sedang marah/emosi Catatan : Fungsi-fungsi pronomina persona pertama dan kedua yang muncul dalam komik Detektif Kindaichi nomor seri 5,13-16,19,24-27 tidaklah mewakili seluruh fungsi yang berada di luar teori. Karena penelitian yang saya lakukan hanya bersumber dari komik Detektif Kindaichi saja Saran Dengan melihat hasil analisis di atas kita dapat mengetahui bahwa ternyata tidak cukup hanya berpedoman pada buku text saja, karena masih banyak fungsi pronomina persona pertama dan kedua yang tidak tercamtum dalam buku pelajaran dan ini hanya dapat kita peroleh dan pelajari melalui percakapan sehari-sehari orang Jepang. Oleh sebab itu, di sini saya ingin menghimbau terutama kepada para pemelajar asing 98
7 bahasa Jepang yang merasa kebinggungan dengan pemakaian pronomina persona hendaknya juga mempelajarinya dari komik atau dorama mengingat umumnya percakapan orang Jepang tidak jauh berbeda dengan yang ada di dorama Jepang ataupun komik. Mengenai fungsi-fungsi yang saya analisis dalam bab tiga, saya tidak memasukkan seluruh pronomina persona pertama dan kedua yang ada dalam komik dikarenakan keterbatasan waktu penulisan skripsi ini. Akhir kata saya berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pemelajar asing bahasa Jepang dan bisa dijadikan bahan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkannya. 99
BAB 5 RINGKASAN. memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita
BAB 5 RINGKASAN Dalam berkomunikasi kita sering menggunakan kata pronomina persona untuk memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita kenal. Sehingga tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi, gagasan, ide,
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. pergeseran joseigo dalam lagu berbahasa Jepang adalah sebagai berikut: 1. Pola pikir feminisme yang mempengaruhi gaya bahasa yang
BAB IV KESIMPULAN Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab terjadinya pergeseran joseigo dalam lagu berbahasa Jepang adalah sebagai berikut: 1. Pola pikir feminisme yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II KONSEP PRONOMINA PERSONA DAN PENERJEMAHAN
8 BAB II KONSEP PRONOMINA PERSONA DAN PENERJEMAHAN 2.1. Ragam Bahasa Laki-laki dan Perempuan Menurut Harimurti Kridalaksana (1993: 184), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori Pada bab satu Pendahuluan telah dijelaskan bahwa bahasa dapat menunjukan dari lingkungan sosial seperti apa seseorang itu berasal. Selain itu bahasa juga dapat mengidentifikasi sisi
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGGUNAAN SAPAAN PRONOMINA PERSONA DALAM KOMIK RUROUNI KENSHIN DENGANBEELZEBUB. Oleh : Abstract
1 PERBANDINGAN PENGGUNAAN SAPAAN PRONOMINA PERSONA DALAM KOMIK RUROUNI KENSHIN DENGANBEELZEBUB Oleh : I Gusti Ayu Putu Istri Aryasuari 1001705001 Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dipengaruhi oleh faktor seperti siapa yang berbicara (who speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk apa (to what end). Jika
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. budaya dan masyarakat yang bersangkutan. Keterkaitan ini tidak dapat dipisahkan satu
BAB 2 LANDASAN TEORI Seperti yang kita ketahui, perkembangan bahasa tentunya tidak terlepas dari budaya dan masyarakat yang bersangkutan. Keterkaitan ini tidak dapat dipisahkan satu sama yang lain. Dengan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serupa. Ragam bahasa menurut Pateda (1987:52) terbagi menjadi berbagai jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang merupakan salah satu contoh bahasa yang memiliki ragam bahasa dengan ciri khas dan keunikan tersendiri. Menurut Hudson dalam Pateda (2008) ragam bahasa
Lebih terperinciABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,
ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari analisa data yang diperoleh dari kuisoner yang diberikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam mengungkapkan penolakan terhadap
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua yang secara tradisional tidak terdapat
BAB III PEMBAHASAN A. Pembagian kelas kata ninshoo Salah satu ciri khas dari bahasa jepang yaitu adanya beberapa jenis kata pada kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua yang secara tradisional
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan
BAB IV KESIMPULAN Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa dan undak usuk basa yang penulis lakukan, diperoleh tiga kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan 敬語 dalam kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. dapat menunjukkan dari lingkungan sosial seperti apa seseorang itu berasal.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa yang selalu dinamis mengikuti perubahan jaman telah berkembang dengan pesat, seiring dengan berkembangnya masyarakat pengguna bahasa itu sendiri. Mengenai bahasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Dewi (2009) dalam tesis yang berjudul Sapaan Bahasa Jepang : Bentuk,
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang diperoleh dari studi pustaka, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik
Lebih terperinciANALISIS PENERJEMAHAN PRONOMINA PERSONA PERTAMA TUNGGAL BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KE DALAM BAHASA JEPANG SKRIPSI
ANALISIS PENERJEMAHAN PRONOMINA PERSONA PERTAMA TUNGGAL BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KE DALAM BAHASA JEPANG SKRIPSI AJENG ROSITA KUSUMASTUTI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian terpenting dalam berkomunikasi. Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KEIGO
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KEIGO 2.1. Pengertian Keigo Keigo dalam bahasa Indonesia disebut bahasa hormat. Bahasa hormat sepadan dengan bahasa halus atau bahasa lemas sebagai istilah yang dipungut dari
Lebih terperinciABSTRAK. atau gagasan-gagasan dalam perasaan. Bahasa juga berfungsi sebagai alat
ABSTRAK Bahasa adalah alat yang digunakan seseorang untuk melahirkan pikiranpikiran atau gagasan-gagasan dalam perasaan. Bahasa juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lengkap (Chaer, 2007:240). Menurut Widjono (2005:141) kalimat merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari untuk bersosialisasi dan berinteraksi satu sama lain. Tak terkecuali bahasa
Lebih terperinciPRONOMINA PERSONA DALAM NOVEL NAIFU DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA Nunung Hermawan, Lina Rosliana
PRONOMINA PERSONA DALAM NOVEL NAIFU DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA Nunung Hermawan, Lina Rosliana Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dionegoro Jl. Prof. Soedharto SH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa. ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai hal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari Bahasa Asing memerlukan usaha yang cukup serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu akan ditemukan peraturan-peraturan berbahasa yang disebut juga dengan tata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting bagi kehidupan manusia. Fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk menyampaikan suatu makna kepada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. makhluk hidup selain manusia seperti binatang pun mempunyai sistem komunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan. Bahkan makhluk hidup selain manusia seperti binatang pun mempunyai sistem komunikasi tersendiri dengan
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. maka bisa disimpulkan bahwa penggunaan partikel kashira dan kana dalam manga yang
Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Dari semua analisis yang telah dilakukan oleh peneliti dalam bab 3 sebelumnya, maka bisa disimpulkan bahwa penggunaan partikel kashira dan kana dalam manga yang berjudul
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi. bahasa harus dimulai dari pengkajian tindak tutur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Dalam setiap berkomunikasi, manusia saling menyampaikan informasi
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antar sesama dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain sehingga dapat
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN DANSEIGO DAN JOSEIGO DALAM NOVEL SEKAI KARA NEKO GA KIETA NARA KARYA KAWAMURA GENKI
ANALISIS PENGGUNAAN DANSEIGO DAN JOSEIGO DALAM NOVEL SEKAI KARA NEKO GA KIETA NARA KARYA KAWAMURA GENKI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Farikhatul
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM
PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang The Japan Fondation (2012) melakukan penelitian dengan tema 2012 Nendo Nihongo Kyouiku Kikan Chousa. Penelitian ini meneliti lembaga pendidikan di seluruh dunia
Lebih terperinciANALISIS PRONOMINA PERSONA DALAM CERPEN WASUREENU HITOBITO KARYA KUNIKIDA DOPPO 国木田独歩 忘れえぬ人々 における人称代名詞
ANALISIS PRONOMINA PERSONA DALAM CERPEN WASUREENU HITOBITO KARYA KUNIKIDA DOPPO 国木田独歩 忘れえぬ人々 における人称代名詞 Skripsi Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Ujian Sarjana Program S1 Humaniora dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sebuah tuturan yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan digunakan manusia untuk dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Kegiatan berkomunikasi tersebut
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai karakter serta cita rasa dari pengguna bahasa itu sendiri. Berdasarkan observasi yang ada
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional, tetapi juga bahasa-bahasa asing lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia, baik lisan maupun tulisan. Sebagai alat untuk berkomunikasi, bahasa mempunyai peranan penting untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belakangan ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa selain ahli-ahli bahasa, semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan sehari-hari setiap manusia tentu berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan bahasa yang mereka kuasai,berbeda dengan binatang yang hanya mengeluarkan
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan lainnya, hubungan tersebut terjalin karena adanya komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam suatu komunitas tidak pernah lepas dari jalinan hubungan satu dengan lainnya, hubungan tersebut terjalin karena adanya komunikasi. Komunikasi itu sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang memungkinkan semua orang dari satu kelompok sosial tertentu atau orang lain yang sudah mempelajari kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN 1.1.1 LATAR BELAKANG Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10 bagian yaitu doushi (verba), i-keiyoushi (adjektiva),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam etnis dan setiap etnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam etnis dan setiap etnis mempunyai bahasa daerah masing-masing. Setiap etnis tersebut dalam percakapan sehari-hari tidak
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO
BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna
Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi
Lebih terperinciABSTRAKSI Tujuan Hasil
ABSTRAKSI Di dalam pemakaian bahasa sehari-hari kita sering menggunakan kata ganti yang menunjukkan benda, orang, tempat binatang, tumbuh-tumbuhan, arah dalam suatu kalimat maupun percakapan. Adapun yang
Lebih terperinciAbstraksi. Kata kunci: Danjo, joseigo, danseigo
Abstraksi Danjo merupakan bahasa jepang yang terbentuk dari dua huruf kanji yaitu kanji yang menunjukkan arti pria ( 男 ) dan kanji yang menunjukkan arti wanita( 女 ). Dalam ilmu sosolinguistik, terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Itu artinya, manusia harus berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya agar dapat bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia seringkali berinteraksi dan dalam berinteraksi manusia menggunakan bahasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki kata sapaan yang berbeda-beda. Kata sapaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki kata sapaan yang berbeda-beda. Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menegur atau menyapa seseorang atau lawan bicara. Braun (1988: 9-12)
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE
SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan
Bab 5 Ringkasan Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan segala informasi tentang Jepang. Salah satu media informasinya adalah majalah Jepang yang sudah bisa didapatkan
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Dari hasil analisis pada bab tiga dan dengan menyesuaikannya dengan tujuan dari penelitian ini, pada bab empat ini saya akan menyampaikan kesimpulan yang dapat saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai sarana interaksi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak
Lebih terperinciKey words : Kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua, kata ganti orang ketiga, Bahasa Ibu, Pemelajar Bahasa Jepang
PENGARUH BAHASA IBU TERHADAP PENYEBUTAN KATA GANTI ORANG PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA PADA PENGUNAAN BAHASA JEPANG DALAM KALIMAT DESKRIPTIF FOKUS PADA PEMBELAJAR DI INDONESIA TINGKAT MENENGAH KE ATAS Juariah,
Lebih terperinciPROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI
PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI Eka Dewi Octaviani email: echaoink@gmail.com Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas
Lebih terperinci2015 WAKAMONO KOTOBA DI UNIVERSITAS IBARAKI DAN PANDANGAN MAHASISWA ASING TERHADAP WAKAMONO KOTOBA
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Komunikasi tercipta dari bahasa. Untuk menyampaikan informasi tentu kita akan berkomunikasi, untuk dapat melakukan itu Tuhan menganugrahkan bahasa yang dapat kita
Lebih terperinciKARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN
KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所
Lebih terperinciANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)
ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI
PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Sakakura (1992: 317) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat dipakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, melalui bahasa manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Bahasa pun bersifat unik, dalam arti setiap bahasa mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap bahasa di dunia memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika kita banyak menemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari karena dengan bahasa kita dapat menyampaikan suatu ide, pikiran,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena dengan bahasa kita dapat menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Sosiolinguistik Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang membedakannya dari makhluk-makhluk lain. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciMAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI
SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA
PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Sosiolinguistik Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang membedakannya dari makhluk-makhluk lain. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Joshi atau partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya sangat banyak dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Joshi atau partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya sangat banyak dan mempunyai arti dan fungsi yang berbeda - beda sesuai dengan pola kalimat yang mengikutinya, situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia bahasa digunakan untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Sebagaimana dilihat dari definisi bahasa yang merupakan sistem simbol bunyi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari kebudayaan. Kebudayaan tidak akan dapat terjadi tanpa bahasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai suatu sistem komunikasi merupakan bagian terpenting dan menjadi inti dari kebudayaan. Kebudayaan tidak akan dapat terjadi tanpa bahasa, karena
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x
Lebih terperinciPEMAKAIAN PRONOMINA PERSONA BAHASA JEPANG DITINJAU DARI STATUS SOSIAL PENUTUR DALAM ANIME MEITANTEI CONAN EPISODE 名探偵コナンにおける話し手の身分上の人称代名詞の使用
PEMAKAIAN PRONOMINA PERSONA BAHASA JEPANG DITINJAU DARI STATUS SOSIAL PENUTUR DALAM ANIME MEITANTEI CONAN EPISODE 711 715 名探偵コナンにおける話し手の身分上の人称代名詞の使用 SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menempuh
Lebih terperinciStatus resmi Bahasa resmi di: Jepang (de facto), Angaur (Palau) Diatur oleh: Pemerintah. Jepang Kode bahasa ISO 639-1 ja ISO 639-2 jpn SIL JPN
Bahasa Jepang Dituturkan di: Jepang, Guam, Kepulauan Marshall, Palau, Taiwan Wilayah: Asia Timur, Oseania Jumlah penutur: 127 juta Urutan ke: 8 Klasifikasi rumpun bahasa: Tidak diklasifikasikan Jepanik
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga
Bab 5 Ringkasan Komik atau yang dikenal dengan sebutan manga adalah salah satu budaya pop negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga telah dikenal luas oleh
Lebih terperinciPenyimpangan Penggunaan Danseigo dan Joseigo Terhadap Shuujoshi dalam Serial Animasi Kantai Collection SKRIPSI
Penyimpangan Penggunaan Danseigo dan Joseigo Terhadap Shuujoshi dalam Serial Animasi Kantai Collection SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sastra Fitria Amanda Putri 2013110039
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa Jepang, ungkapan disebut dengan hyougen. Menurut Ishimori (1994:710),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi dengan bahasa asing khususnya bahasa, kemampuan untuk memilih jenis ungkapan yang tepat sangat penting. Dalam bahasa, ungkapan disebut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1992, Narrog: 2009). Hal ini berarti, setiap bahasa alami di dunia mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modalitas merupakan salah satu fenomena kesemestaan bahasa (Alwi: 1992, Narrog: 2009). Hal ini berarti, setiap bahasa alami di dunia mempunyai modalitas, yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki ciri universal dan ciri khas tersendiri, misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa memiliki ciri universal dan ciri khas tersendiri, misalnya pada penggunaan verba yang bermakna memberi dan menerima. Perhatikan kalimat berikut
Lebih terperinciPergi kemana? どこへ行きますか
Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal
BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang
Lebih terperinci