PENGEMBANGAN FASILITAS KAWASAN TERPADU PELABUHAN SIKAKAP KABUPATEN MENTAWAI SUMATERA BARAT
|
|
- Vera Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Nopember 2015 PENGEMBANGAN FASILITAS KAWASAN TERPADU PELABUHAN SIKAKAP KABUPATEN MENTAWAI SUMATERA BARAT M. QODRI ISHAQ USEMAHU 1, YATI MULIATI S.N. 2, FACHRUL M. 2 1 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional, Bandung 2 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional, Bandung qoudriusemahu@gmail.com ABSTRAK Pelabuhan Sikakap merupakan pelabuhan umum tidak diusahakan dan berfungsi sebagai tempat bongkar-muat/turun-naik barang/penumpang. Aktivitas ekonomi antara Sikakap dan Padang menyebabkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas penduduk dari dua wilayah tersebut tiap tahunnya. Disamping itu Pemerintah Daerah menginginkan adanya pelabuhan perikanan dan pelabuhan dapat melayani kapal 3000 DWT untuk kepentingan evakuasi saat terjadi bencana alam. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan pada Pelabuhan Sikakap sesuai dengan prediksi kebutuhan di masa yang akan datang dan perencanaan pelabuhan perikanan. Perencanaan dan pengembangan pelabuhan mengacu pada pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang. Data-data statistik sosial ekonomi yang diperoleh berasal dari BPS Kabupaten Mentawai, untuk data angin diperoleh dari stasiun BMKG Teluk Bayur dan diolah menggunakan rumus SPM untuk peramalan gelombang. Dalam skenario ini, kapal yang digunakan kapal 3000 DWT untuk pelabuhan laut dengan kedalaman alur -5,6 m LWS, tipe dermaga trestle, panjang dermaga 115 m, elevasi dermaga +2,312 m LWS dan ada peningkatan kapasitas lapangan penumpukan terbuka dari 1000 m² menjadi 1500 m² pada tahun Rencana kapal yang digunakan untuk pelabuhan perikanan adalah kapal 60 GT, dengan kedalaman alur -3,08 m LWS, tipe dermaga trestle, panjang dermaga 80 m dan elevasi lantai dermaga +2,312 m LWS. Fasilitas darat yang direncanakan untuk pelabuhan perikanan meliputi tempat pelelangan ikan, tempat pengasinan dan tempat pendinginan. Kata kunci : Pelabuhan Laut, Pelabuhan Ikan, Pemerintah ABSTRACT Sikakap port is non-commercial commond port and the function for loading-contain/out-in goods/passanger. The economic activity between Sikakap and Padang that cause an increase in economic growth and mobility of population from two places every years. Beside that the local government want there is fishing port and the port can serve ship 3000 DWT for disaster evacuation. It is necessary to Sikakap port development with compatible needs predictions in the future and planning a fishing port. Planning and Development the port refer to development short term, intermediate term and long term. The social economic data obtained from BPS Mentawai district, for wind data obtaided from BMKG Bayur bay and be treated using SPM formula for forecasts the wave. In this scenario, ships using 3000 DWT for sea port with depth groove -5.6 mlws, dock using trestletype, the dock length is 115 m, elevation of dock is m LWS and the open yard increase from 1000 m² to 1500 m². The planning ships for fishing port is 60 GT ships, with depth of groove m LWS, dock using trestle-type, the dock length is 80 m and elevation of dock is m LWS. For onshore facilitied are planned in fishing port include auction area, salting are and freezing area. Keyword : Sea Port, Fishery Port, Government. Reka Racana - 1
2 M. Qodri Ishaq Usemahu, Yati Muliati S.N., Fachrul M. 1. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan perekonomian di wilayah Sikakap, fasilitas pelabuhan yang dimiliki sangatlah terbatas jika dibandingkan dengan traffic yang meningkat setiap tahunnya. Selain itu sudah tidak memadainya kondisi fasilitas laut yang dimiliki Pelabuhan menjadikan Pelabuhan Sikakap perlu melakukan pengembangan fasilitas pelabuhan, untuk meningkatkan sekaligus mengoptimumkan pelayanan pelabuhan. Sikakap berada dalam wilayah berpotensi gempa, Pemda setempat menginginkan agar pelabuhan Sikakap dapat melayani kapal dengan bobot 3000 DWT untuk keperluan evakuasi saat terjadi bencana gempa. Selain itu Pemda setempat menginginkan adanya pelabuhan perikanan pada wilayah kepulauan Mentawai untuk mendorong potensi pendapatan daerah dari sector kemaritiman. Untuk itu perlu dikaji kebutuhan pengembangan fasilitas terkait dengan proyeksi penduduk dan bongkar muat barang di masa yang akan datang, serta alternatif peraencanaan pelabuhan perikanan. 2. METODOLOGI Metode pengkajian yang dilakukan dalam penyusunan penelitian ini mengacu pada data sekunder yang didapat dari konsultan dan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Studi literatur berkaitan dengan disain dan pengembangan pelabuhan. b. Pengumpulan data sekunder meliputi: 1. Data pasang surut. 2. Peta batimetri dan topografi. 3. Data arus. 4. Data Angin. 5. Data sosial dan ekonomi. c. Analisis data yang terkait dengan: 1. Analisis data angin. 2. Analisis data gelombang. 3. Analisis data sosial ekonomi (penumpang, potensi penghasil barang dan tangkapan ikan). 4. Perencanaan pelabuhan (fasilitas darat dan fasilitas laut). d. Penyusunan Daerah Lingkup Kerja (DLKR) dan Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP). e. Pembuatan layout. f. Kesimpulan dan Saran. Metode pengkajian yang dilakukan dalam pengembangan fasilitas pelabuhan ini disajikan dalam bentuk bagan alir, bagan alir tersaji pada Gambar 1. Reka Racana - 2
3 Pengembangan Fasilitas Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat MULAI Identifikasi Masalah & Tujuan Studi Literatur Pengumpulan Data Sekunder (Angin, Pasang Surut, Arus dan Sosial Ekonomi Ekonomi) Pengolahan Data Angin, Gelombang dan Sosial Ekonomi Desain Fasilitas Pelabuhan Desain Fasilitas Pelabuhan Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas 1. Terminal Penumpang 2. Lapangan Penumpukan Terbuka 3. Penampungan Air Bersih 4. Penampungan BBM 1. Dermaga 2. Alur Pelayaran 3. Kolam Pelabuhan 1. Tempat Pelelangan 2. Tempat Pengasinan 3. Tempat Pendinginan 4. Penampungan Air Bersih 5. Penampungan BBM 1. Dermaga 2. Alur Pelayaran 3. Kolam Pelabuhan DLKR & DLKP Layout SELESAI Gambar 1. Metodologi Pengerjaan Reka Racana - 3
4 M. Qodri Ishaq Usemahu, Yati Muliati S.N., Fachrul M. 3.1 KONDISI LINGKUNGAN 3 DATA PELABUHAN Wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai berjarak sekitar 100 km di sebelah Barat pantai Pulau Sumatera, terdiri dari 4 pulau besar yang didiami penduduk, yaitu Pulau Siberut di bagian Utara sebagai pulau terbesar, Pulau Sipora di bagian tengah, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan di bagian Selatan. Semuanya terletak pada ' ' BT dan ' ' LS. Secara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki batas- batas: PELABUHAN SIKAKAP Gambar 2. Lokasi Penelitian 3.2 KONDISI KLIMATOLOGI Indonesia hanya dipengaruhi oleh dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Hal tersebut juga berlaku di wilyah Sikakap. Sesuai data yang di peroleh dan analisis data lebih lanjut, untuk rata-rata kecepatan angin maksimum yang terjadi pada lokasi pengamatan stasiun BMKG Teluk Bayur sebesar 13 m/s dengan arah datang dari Barat Daya. Reka Racana - 4
5 3.3 PASANG SURUT Pengembangan Fasilitas Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat Data pasang surut yang digunakan merupakan data pasang surut yang diperoleh dari konsultan yang telah diramalkan menggunakan software RAMPAS untuk 18 tahun kedepan dari tahun Elevasi penting yang diperoleh nantinya digunakan untuk menentukan elevasi lantai dermaga, kedalaman kolam putar dan alur pelayaran, berikut dapat dilihat pada Tabel 1: Tabel 1. Elevasi Acuan Terhadap LWS Highest Water Spring (HWS) = 131,16 cm Mean High Water Spring (MHWS) = 97,18 cm Mean High Water Level (MHWL) = 78,83 cm Mean Sea Level (MSL) = 65,58 cm Mean Low Water Level (MLWL) = 52,33 cm Mean Low Water Spring (MLWS) = 33,98 cm Lowest Water Spring (LWS) = 0,00 cm 3.4 GELOMBANG Beracu pada hasil data analisis kecepatan angin, arah angin dominan, dan fetch bisa dilakukan peramalan gelombang yang terjadi pada lokasi pelabuhan Sikakap. Hasil dari analisis peramalan gelombang adalah berupa tinggi gelombang signifikan (Hs) dan periode gelombang signifikan (Ts) dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Tinggi dan Periode Gelombang Tahun Hs (m) Ts (s) PERENCANAAN PELABUHAN 4.1 FASILITAS LAUT PELABUHAN Ada beberapa hal yang diperhitungkan dalam merencanakan fasilitas laut pelabuhan laut dan pelabuhan perikanan pada Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap. Hasil yang didapat dari perencanaan fasilitas laut ini berdasarkan proyeksi tahun pengembangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, dapat dilihat pada Tabel 3. Reka Racana - 5
6 M. Qodri Ishaq Usemahu, Yati Muliati S.N., Fachrul M. Tabel 3 Hasil Perhitungan Fasilitas Laut Pelabuhan Sikakap untuk Jangka Pendek, Menengah dan Panjang Pelabuhan Laut Pelabuhan Perikanan Item Eksisting Rencana Eksisting Rencana Kedalaman Alur - -5,6 m LWS Tidak Ada -3,5 m LWS Pelayaran Lebar Alur Pelayaran m Tidak Ada 25 m Kolam Putar m² Tidak Ada 2651 m² Panjang Dermaga 70 m 115 m Tidak Ada 80 m Elevasi Lantai Dermaga - + 2,312 m LWS Tidak Ada + 2,312 m LWS 4.2 FASILITAS DARAT PELABUHAN Ada beberapa hal yang diperhitungkan dalam merencanakan fasilitas darat pelabuhan laut dan pelabuhan perikanan, mulai dari luas terminal penumpang, luas lapangan terbuka, kebutuhan air bersih, kebutuhan BBM, luas tempat pengasinan, luas tempat pelelangan dan luas tempat pendinginan. Hasil dari perencanaan fasilitas darat berdasarkan pengembangan jangka pendek, jangka panjang, dan jangka panjang, dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil Perhitungan Fasilitas Darat Pelabuhan Item Eksisting Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Rencana 1. Pelabuhan Laut Terminal Penumpang 162 m² 290 m² 336,1 m² 386,1 m² Lapangan Penumpukan Terbuka 1000 m² 249,5 m² 609,2 m² 1487,5 m² Kebutuhan Air Bersih - 50,6 m³ 57,2 m³ 65 m³ Kebutuhan BBM ,4 m³ 1434,4 m³ 1434,4 m³ 2. Pelabuhan Perikanan Tempat Pelelangan Tidak Ada 12 m² 14 m² 18 m² Tempat Pengasinan Tidak Ada 17 m² 21 m² 26 m² Tempat Pendinginan Tidak Ada 6 m² 8 m² 10 m² Kebutuhan Air Brsih Tidak Ada 9,4 m³ 9,4 m² 9,4 m² Kebutuhan BBM Tidak Ada 28,3 m³ 28,3 m³ 28,3 m³ 4.3 DAERAH LINGKUP KERJA (DLKR) & DAERAH LINGKUP KEPENTINGAN (DLKP) DLKR pelabuhan perikanan PPI Sikakap mencakup seluruh fasilitas yang diperuntukan khusus untuk penyelenggaraan pelabuhan perikanan PPI Sikakap dan aktifitas yang bersangkutan dengan keselamatan dan kenyamanan penangkapan ikan agar berjalan dengan kondusif, baik fasilitas di darat meliputi : Reka Racana - 6
7 1. Tempat Pelelangan. 2. Tempat Pengasinan. 3. Tempat Pendinginan. 4. Sarana Air Bersih 5. Sarana BBM 6. Kantor 7. Fasilitas Jalan Darat. Pengembangan Fasilitas Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat Maupun fasilitas yand berada di laut : 1. Dermaga. 2. Kolam Pelabuhan. 3. Alur Pelayaran. DLKR pelabuhan laut pada lokasi Sikakap mencakup seluruh fasilitas yang diperuntukan khusus untuk penyelenggaraan pelabuhan laut yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Sikakap dan pelabuhan laut Sikakap berstatus pelabuuhan umum tidak diusahakan, baik itu fasilitas yang berada dilaut maupun fasilitas yang berada di darat. Fasilitas yang berada pada lingkup pelabuhan laut pada wilayah Sikakap meliputi : 1. Terminal Penumpang. 2. Lapangan Penumpukan Terbuka. 3. Gudang. 4. Kantor. 5. Sarana Air Bersih. 6. Sarana BBM. 7. Fasilitas Jalan Darat. Maupun fasilitas yand berada di laut : 1. Dermaga. 2. Kolam Pelabuhan. 3. Alur Pelayaran. DLKP dari masing-masing pelabuhan atau Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap meliputi luas area terbuka yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan pengembangan dari masing masing pelabuhan dan area kapal karam. 4.4 Layout Perencanaan Pelabuhan Perencanaan pelabuhan laut dan pelabuhan perikanan pada Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku, dimana untuk lingkup pengembangan dan perencanaan pelabuhan pada lokasi Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap digunakan perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Fasilitas yang mengalami peningkatan kapasitas layan dan fasilitas yang direncanakan mengacu pada prediksi komoditas yang akan dilayani, ukuran kapal terbesar yang akan dilayani dan proyeksi data sosial ekonomi pada wilayah Sikakap. Hasil perencanaan Fasilitas Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap digambarkan pada layout dengan rencana kapal terbesar yang akan dilayani, dimana untuk pelabuhan laut kapal terbesar yang akan dilayani sebesar 3000 DWT dan kapal terbesar pelabuhan perikanan yang akan di layani sebesar 60 GT. Adapun gambaran pelabuhan yang didisain disajikan dan dapat dilihat pada Gambar 3, Gambar 4 dan Gambar 5 untuk perencanaan Pelabuhan jangka pendek, menengah dan panjang untuk lokasi Sikakap. Reka Racana - 7
8 Gambar 3 Layout Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap Jangka Pendek M. Qodri Ishaq Usemahu, Yati Muliati S.N., Fachrul M. Reka Racana - 8
9 Gambar 4 Layout Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap Jangka Menengah Pengembangan Fasilitas Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat Reka Racana - 9
10 Gambar 5 Layout Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap Jangka Panjang M. Qodri Ishaq Usemahu, Yati Muliati S.N., Fachrul M. Reka Racana - 10
11 Pengembangan Fasilitas Kawasan Terpadu Pelabuhan Sikakap, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat 5 KESIMPULAN Berdasarkan dari seluruh pembahasan pada tugas akhir, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pelabuhan laut direncanakan dapat melayani kapal 3000 DWT dan data proyeksi barang dan pnumpang sampai tahun 2027, dari hasil analisis didapat kedalaman alur -5,6 m LWS dan peningkatan dalam kapasitas pelayanan dan panjang. Panjang Dermaga yang semula 70 m menjadi 115 m, lapangan penumpukan terbuka yang semula 1000 m² menjadi 1500 m² dan terminal penumpang yang semula 162 m² menjadi 290 m² untuk pengembangan jangka pendek, 336,1 m² untuk pengembangan jangka menengah dan 386,1 m² untuk pengembangan jangka panjang terminal. 2. Dari hasil analisi untuk pelabuhan perikanan didapat proyeksi data tangkapan ikan pertahun untuk tahun rencana 2027 sebesar 938 ton/tahun, maka bisa diklasifikasikan kedalam pelabuhan PPI type D dan kapal yang dapat dilayani hingga 60 GT. 3. Pelabuhan Perikanan yang direncanakan dapat melayani kapal 60 GT diperoleh kedalaman alur sebesar -3,08 m LWS. Perencanaan untuk jangka pendek pada tempat pelelangan sebesar 12 m², tempat pengasinan sebesar 17 m² dan tempat pendinginan sebesar 6 m². Untuk pengembangan jangka menengah pada tempat pelelangan sebesar 14 m², tempat pengasinan 21 m² dan tempat pendinginan sebesar 8 m². Untuk perencanaan jang panjang pada tempat pelelangan sebesar 18 m², tempat pendinginan 26 m² dan tempat pendinginan 10 m². Kebutuhan air bersih dan BBM untuk perencanaan jangka pendek menengah dan panjang cenderung sama, yaitu sebesar 9,4 m³ untuk kebutuhan air bersih dan 28,3 m³ untuk kebutuhan BBM. 4. Elevasi Dermaga dari masing masing pelabuhan adalah + 2,3312 m LWS. 5. Tidak perlu adanya studi dalam pengarahan alur pelayaran, dikarenakan pada lokasi pelabuhan yang direncanakan kedalaman batimetri sudah memenuhi/ cukup dalam. 6. Tipe dermaga pelabuhan laut mengikuti kondisi eksisting, yaitu trestle. 7. Tipe dermaga pelabuhan perikanan dengan trestle. 6 DAFTAR RUJUKAN Direktorat Jendral Perhubungan Laut, KM No. 54 Tahun 2002, Penyelenggaraan Pelabuhan Laut. Direktorat Jendral Perhubungan, KM No. 53 Tahun 2002, Tatanan Kepelabuhan Nasional. Direktoran Jendral Perhubungan, KP No. 414 Tahun 2013, Penetapan Rencana Induk Pelabuhan. Muliati, Yati, 2012, Diktat Kuliah Rekayasa Pantai, Bandung. Muliati, Yati dan Syamsudin, 2003, Diktat Kuliah Rekayasa Pelabuhan, Bandung. Badan Pusat Statistik, Data Statistik di Kabupaten Mentawai. ( diakses 10 Desember 2015) Badan Pusat Statistik, Data Statistik di Provinsi Sumatra Barat. ( di akses 10 Desember 2015) Triatmojo, Bambang, 1996, Perencanaan Pelabuhan. PT. Marindo Utama Penata Kawasan, Final Report Detail Engineering Design Pelabuhan Sikakap, 2012,. Reka Racana - 11
Pengembangan Pelabuhan Batu Panjang Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Pengembangan Pelabuhan Batu Panjang MUHAMMAD RIDHO YUWANDA, YATI MULIATI SADLI NURDIN, FACHRUL
Lebih terperinciDesain Pelabuhan Penyeberangan di Desa Lumbi Lumbia, Kecamatan Buko Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No. x Vol. Xx Agustus 2015 Desain Pelabuhan Penyeberangan di Desa Lumbi Lumbia, Kecamatan Buko Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan,
Lebih terperinciPerencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Perencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah AJI SETIAWAN,
Lebih terperinciBab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas
Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas Perencanaan Dermaga Data Lingkungan : 1. Data Topografi 2. Data Pasut 3. Data Batimetri 4. Data Kapal
Lebih terperinciGambar 2.1 Peta batimetri Labuan
BAB 2 DATA LINGKUNGAN 2.1 Batimetri Data batimetri adalah representasi dari kedalaman suatu perairan. Data ini diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan suatu proses yang disebut
Lebih terperinciDesain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Desain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
Lebih terperinciKL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 4 ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI
Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Bab 4 ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI Bab ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam
Lebih terperinci3 Kondisi Fisik Lokasi Studi
Bab 3 3 Kondisi Fisik Lokasi Studi Sebelum pemodelan dilakukan, diperlukan data-data rinci mengenai kondisi fisik dari lokasi yang akan dimodelkan. Ketersediaan dan keakuratan data fisik yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan Tanah Grogot berada di Kabupaten Grogot Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot dilaksanakan pada tahun 1992 kemudian dikembangkan
Lebih terperinciPERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM
PERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM Refina Anandya Syahputri 1 dan Prof. Ir. Hangtuah Salim, MocE, Ph.D. 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciPerencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri
Perencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri Oleh Hendry Pembimbing : Dr. Paramashanti, ST.MT. Program Studi Sarjana Teknik Kelautan, FTSL, ITB Hendry_kl_itb@live.com Kata Kunci:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi mengharuskan setiap pelabuhan memiliki suatu kerangka dasar rencana pengembangan dan pembangunan pelabuhan.
Lebih terperinciAnalisis Penentuan Debit dan Muka Air Rencana Bagi Perencanaan Dermaga dan Alur Pelayaran Batubara di Sungai Eilanden, Papua
Reka Racana @ Jurusan Teknik Sipil Vol. 2 No. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2016 Analisis Penentuan Debit dan Muka Air Rencana Bagi Perencanaan Dermaga dan Alur Pelayaran Batubara
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA Jori George Kherel Kastanya L. F. Kereh, M. R. E. Manoppo, T. K. Sendow Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciPerencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi
Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi Disampaikan Oleh : Habiby Zainul Muttaqin 3110100142 Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Iriani W, M.Sc Ir. Fuddoly,
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1. Umum Dalam studi kelayakan pembangunan pelabuhan peti kemas ini membutuhkan data teknis dan data ekonomi. Data-data teknis yang diperlukan adalah peta topografi, bathymetri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat luas, dirasakan sangat perlu akan kebutuhan adanya angkutan (transport) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan daerah yang sangat luas, dirasakan sangat perlu akan kebutuhan adanya angkutan (transport) yang efektif dalam
Lebih terperinci1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab
Bab 1 1 Pendahuluan Penanganan Kerusakan Dermaga Studi Kasus Dermaga A I Pelabuhan Palembang 1.1 Latar Belakang Pekerjaan terkait dengan bidang kepelabuhanan merupakan salah satu bidang kajian dalam Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN
PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN LOKASI STUDI PERUMUSAN MASALAH Diperlukannya dermaga umum Makasar untuk memperlancar jalur transportasi laut antar pulau Diperlukannya dermga
Lebih terperinciDesain Pelabuhan Penyeberangan di Tambelan, Provinsi Kepulauan Riau
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 2 Vol. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2017 Desain Pelabuhan Penyeberangan di Tambelan, Provinsi Kepulauan Riau RESTI SUCILESTARI, YATI MULIATI,
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN DRAFT DAN LEBAR IDEAL KAPAL TERHADAP ALUR PELAYARAN (Studi Kasus: Alur Pelayaran Barat Surabaya)
Studi Penentuan Draft dan Lebar Ideal Kapal Terhadap Alur Pelayaran STUDI PENENTUAN DRAFT DAN LEBAR IDEAL KAPAL TERHADAP ALUR PELAYARAN Putu Angga Bujana, Yuwono Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan adalah serangkaian kegiatan sebelum memulai tahap pengumpulan data dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang
Lebih terperinciPELABUHAN CPO DI LUBUK GAUNG
PERENCANAAN LAYOUT PELABUHAN CPO DI LUBUK GAUNG Jeffisa Delaosia Kosasih 1 dan Dr. Nita Yuanita, ST.MT 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciAnalisis Hidrodinamika Menggunakan Software SMS 8.1 dalam Rangka. Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Kaledupa, Sulawesi Tenggara
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Analisis Hidrodinamika Menggunakan Software SMS 8.1 dalam Rangka Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Lebih terperinciStudi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Buku Laporan ini disusun oleh Konsultan PT. Kreasi Pola Utama untuk pekerjaan Studi Penyusunan Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Laporan ini adalah
Lebih terperinciPENGUMPULAN DATA DAN ANALISA
BAB III PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA 3.1. UMUM Pada perencanan detail pengembangan pelabuhan diperlukan pengumpulan data dan analisanya. Data yang diambil adalah data sekunder yang lengkap dan akurat disertai
Lebih terperinciHIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA JUDUL PENELITIAN STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA
HIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA JUDUL PENELITIAN STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA PENGUSUL Dr. Eng. NI NYOMAN PUJIANIKI, ST. MT. MEng Ir. I
Lebih terperinci3.2. SURVEY PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI 3.1. TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan survey pendahuluan. Identifikasi dan inventarisasi, pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir
BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir Langkah-langkah secara umum yang dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dapat dilihat pada diagram alir
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pantai Sanur, Dermaga, Marina, Speedboat
ABSTRAK Pantai Sanur selain sebagai tempat pariwisata juga merupakan tempat pelabuhan penyeberangan ke Pulau Nusa Penida. Namun sampai saat ini, Pantai Sanur belum memiliki dermaga yang berakibat mengganggu
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
OLEH : DHIMAS AKBAR DANAPARAMITA / 3108100091 DOSEN PEMBIMBING : IR. FUDDOLY M.SC. CAHYA BUANA ST.,MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Tahap Persiapan
BAB III METODOLOGI 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan pengumpulan daa dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal hal penting yang harus dilakukan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DETAIL STRUKTUR DAN REKLAMASI PELABUHAN PARIWISATA DI DESA MERTASARI - BALI OLEH : SIMON ROYS TAMBUNAN 3101.100.105 PROGRAM SARJANA (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun. 1. Perumusan dan identifikasi masalah
31 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan kita sebelum memulai tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal
Lebih terperinciOPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE
PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK OPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi luas perairan 3,1 juta km 2, terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis pantai ± 81.000 km. (Dishidros,1992).
Lebih terperinciPERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA TELUK BUNGUS
PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA TELUK BUNGUS Bangun Fiqri Utama Lubis 1 dan Prof. Dr. Ir Hang Tuah Salim, M.Oc.E 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi
Lebih terperinciPERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN PERINTIS WINDESI KAB. KEPULAUAN YAPEN, PAPUA
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN PERINTIS WINDESI KAB. KEPULAUAN YAPEN, PAPUA Riyan Aditya N., Ivan Kaleb S., Priyo Nugroho P. *), Purwanto *) Departemen
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN DEFLEKSI STRUKTUR DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT
ANALISIS PERUBAHAN DEFLEKSI STRUKTUR DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT Daniel Rivandi Siahaan 1 dan Olga Pattipawaej 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg. Suria Sumatri,
Lebih terperinciStudi Perencanaan Alur Pelayaran Optimal Berdasarkan Hasil Pemodelan Software SMS-8.1 di Kolong Bandoeng, Belitung Timur
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 3 No. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2017 Studi Perencanaan Alur Pelayaran Optimal Berdasarkan Hasil Pemodelan Software SMS-8.1 di Kolong
Lebih terperinciPembuatan Alur Pelayaran dalam Rencana Pelabuhan Marina Pantai Boom, Banyuwangi
G186 Pembuatan Alur Pelayaran dalam Rencana Pelabuhan Marina Pantai Boom, Banyuwangi Muhammad Didi Darmawan, Khomsin Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciDiperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat
PROYEK AKHIR Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat menampung kapal tongkang pengangkut batubara
Lebih terperinciKAJIAN KINERJA DAN PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN MORODEMAK JAWA TENGAH
127 BAB III 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus dilakukan dengan
Lebih terperinciOleh: Yulia Islamia
Oleh: Yulia Islamia 3109100310 Pendahuluan Kebutuhan global akan minyak bumi kian meningkat Produksi minyak mentah domestik makin menurun PT.Pertamina berencana untuk meningkatkan security energi Diperlukan
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SORONG DI KOTA SORONG
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SORONG DI KOTA SORONG Appi Yamsos Solossa M. J. Paransa, Lintong Elisabeth, T. K. Sendow Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi email: appy_solossa@yahoo.com
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I 1.1 Tinjauan Umum Indonesia adalah negara kepulauan yang mana luas wilayah perairan lebih luas dibanding luas daratan. Oleh karena itu pemerintah saat ini sedang mencoba untuk menggali potensi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa Pelabuhan Sunda Kelapa berlokasi di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara, pelabuhan secara geografis terletak pada 06 06' 30" LS,
Lebih terperinciPerencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-280 Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek Dzakia Amalia Karima dan Bambang Sarwono Jurusan
Lebih terperinciRANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN
RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN LAMPIRAN 1 i DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Kriteria dan Variabel Penilaian Pelabuhan 4.2. Pengelompokan
Lebih terperinci2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1867, 2016 KEMENHUB. Pelabuhan Laut. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 146 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir
BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir dapat dilihat pada diagram alir berikut: 74 dengan SMS Gambar 3.1 Diagram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara kepulauan/maritim, sehingga peranan pelayaran sangat penting bagi kehidupaan sosial, ekonomi, pemerintahan, hankam dan sebagainya. Sarana
Lebih terperinciLaut dalam dengan kedalaman -20 m memanjang hingga 10 km ke arah timur laut
28 46 ' 60" 12 14 ' 30" 001 7 9 2' 20" 00 8 0 02 0 07 0 03 006 R O A D - 4 BEA & CUKAI KPLP PENGERUKAN 101 INTERLAND 102 El.+4.234 J A L A N A N G G A D A I 103 J A L A N D O S O M U K O J A L A N S U
Lebih terperinciBAB II KONDISI LAPANGAN
BAB II KONDISI LAPANGAN 2.1. Tinjauan Umum Pada bab ini merupakan pengumpulan data-data yang telah dikompilasi seperti data angin, pasang surut, batrimetri, topografi, morfologi sungai, geoteknik, jumlah
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata - 1) pada Jurusan
Lebih terperinciPerbandingan Peramalan Gelombang dengan Metode Groen Dorrestein dan Shore Protection Manual di Merak-Banten yang di Validasi dengan Data Altimetri
Reka Racana Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2015 Perbandingan Peramalan Gelombang dengan Metode Groen Dorrestein dan Shore Protection Manual di Merak-Banten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peranan sub sektor perikanan semakin penting, karena sub sektor perikanan merupakan salah satu penghasil devisa. Program ekspor hasil perikanan dapat dicapai antara
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L
No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciMODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN. Muhamad Roem, Ibrahim, Nur Alamsyah
Jurnal Harpodon Borneo Vol.8. No.1. April. 015 ISSN : 087-11X MODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN 1) Muhamad Roem, Ibrahim, Nur
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN DERMAGA MUARAJATI PELABUHAN CIREBON
STUDI PENGEMBANGAN DERMAGA MUARAJATI PELABUHAN CIREBON TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh: DJOKO SANTOSO NIM : 25002017 Program
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI 4.1. TAHAP PERSIAPAN
45 BAB IV METODOLOGI 4.1. TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 2.1 Geografis dan Administratif Sebagai salah satu wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kendal memiliki karakteristik daerah yang cukup
Lebih terperinciKajian Estimasi Biaya Pembangunan Breakwater untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (Studi Kasus: Pantai Cikidang)
Reka Racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Kajian Estimasi Biaya Pembangunan Breakwater untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (Studi Kasus: Pantai Cikidang)
Lebih terperinciPelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung
2. TINJAUAN PUSTAKA Pelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung dari badai atau ombak sehingga kapal dapat berputar (turning basin), bersandar atau membuang sauh sedemikian rupa sehingga bongkar
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,
Menimbang RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN, : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan telah diatur ketentuan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PELAYANAN DERMAGA PELABUHAN SORONG
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DERMAGA PELABUHAN SORONG Jembris Sagisolo Theo K. Sendow, J. Longdong, Mecky R. E.Manoppo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado email: jembris_sagisolo@yahoo.com
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP
KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP Mifroul Tina Khotip 1, Aries Dwi Siswanto 2, Insafitri 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. Tabel 5.1. Data jumlah kapal dan produksi ikan
BAB V ANALISIS DATA 5.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ini memerlukan berbagai data meliputi : data frekuensi kunjungan kapal, data peta topografi, oceanografi, dan data tanah.
Lebih terperinciREFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi. Agus Anugroho D.S. Warsito Atmodjo)
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 215-222 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi.
Lebih terperinciREDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : RAMADHANI GURUH PRASETYO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya adalah perairan dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persinggahan rute perdagangan
Lebih terperinciRANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN UTAMA HUB INTERNASIONAL
PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN UTAMA HUB INTERNASIONAL LAMPIRAN 3 i DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Persyaratan Utama 4.2. Bobot setiap aspek Kriteria
Lebih terperinciHenriette Dorothy Titaley 1
Penggunaan Regresi untuk Memprediksi Arus Lalu Lintas Laut yang Berdampak pada Kebutuhan Fasilitas Pelabuhan (Studi Kasus : Pelabuhan Yos Sudarso Ambon) Henriette Dorothy Titaley 1 1 Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan PLTU Cilacap 2X300 MW ditujukan selain untuk memenuhi kebutuhan listrik juga ditujukan untuk meningkatkan keandalan tegangan di
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan
Lebih terperinciPerencanaan Detail Jetty LNG DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Detail Jetty LNG 30.000 DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban Niko Puspawardana, Dyah Iriani Ir.,M.Sc, Cahya Buana, ST., MT. Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya kelautan dan perikanan adalah salah satu sumber daya alam yang merupakan aset negara dan dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi kesejahteraan suatu
Lebih terperinciPERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU
PERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU Octareza Siahaan dan Prof. Hang Tuah Salim Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelabuhan Namlea Pulau Buru terletak di Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Propinsi Maluku. Pelabuhan Namlea Pulau Buru ini perlu dikembangkan karena banyaknya hasil
Lebih terperinci4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI
4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI 4.1 DESKRIPSI PPSC Gagasan Pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap diawali sejak dekade 1980-an oleh Ditjen Perikanan dengan mengembangkan PPI Sentolokawat, namun rencana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI III-1
BAB III METODOLOGI 3.1. TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perairan dua per tiga dari luas wilayah Indonesia. Sebagai negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas perairan dua per tiga dari luas wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan, pelabuhan memiliki peran penting
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1879, 2014 KEMENHUB. Pelabuhan. Terminal. Khusus. Kepentingan Sendiri. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 73 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah akan memicu peningkatan ekonomi serta mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi/liberalisasi khususnya sektor perdagangan serta pelaksanaan otonomi daerah akan memicu peningkatan ekonomi serta mengembangkan potensi yang dimiliki daerah.
Lebih terperinci3.1. METODOLOGI PENYUSUSNAN TUGAS AKHIR
BAB III METODOLOGI 3.1. METODOLOGI PENYUSUSNAN TUGAS AKHIR Dalam penyusunan tugas akhir ini terdapat beberapa tahapan sampai selesainya tugas akhir ini, untuk dapat memahaminya lihat flowchart berikut
Lebih terperinciRANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN PENGUMPAN REGIONAL
PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN PENGUMPAN REGIONAL LAMPIRAN 6 i DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Persyaratan Utama 4.2. Bobot Aspek-Aspek Kriteria Pelabuhan
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1298, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Pelabuhan Tegal. Jawa Tengah. Rencana Induk. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA
Lebih terperinciKebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga
Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga pemanfaatannya LNG belum optimal khususnya di daerah
Lebih terperinciDESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER
DESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER Tri Octaviani Sihombing 1021056 Pembimbing : Olga Pattipawaej, Ph.D ABSTRAK Struktur bangunan pantai seperti pelabuhan sebagai sarana transit lalu-lintas yang
Lebih terperinciDesain Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan Abrasi Di Kawasan Pantai Ujung Jabung Provinsi Jambi
Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Desember 2015 Desain Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan Abrasi Di Kawasan Pantai jung Jabung Provinsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendistribusikan hasil bumi dan kebutuhan lainnya. dermaga, gudang kantor pandu dan lain-lain sesuai peruntukannya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang mempunyai lebih dari 3.700 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km. Sebagai wilayah kepulauan, transportasi laut menjadi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN
BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN III.1 ALUR PELABUHAN Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke dalam kolam pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang
Lebih terperinciE. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan
KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL UPL) RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan
Lebih terperinciKAJIAN BEBERAPA ALTERNATIF LAYOUT BREAKWATER DESA SUMBER ANYAR PROBOLINGGO
Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 1 KAJIAN BEBERAPA ALTERNATIF LAYOUT BREAKWATER DESA SUMBER ANYAR PROBOLINGGO ABSTRAK Adhi Muhtadi, ST., SE., MSi. Untuk merealisir rencana pengembangan
Lebih terperinciESTIMASI PRODUKSI PERIKANAN DAN KUNJUNGAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN
Akuatik- Jurnal Sumberdaya Perairan Volume 1. Nomor. 1. Tahun 216 1 ISSN 1978-1652 ESTIMASI PRODUKSI PERIKANAN DAN KUNJUNGAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN Fisheries
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum kegiatan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini di susun hal-hal yang penting dengan
Lebih terperinciEFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA ABSTRACT. Keywords: Efficiency, facilities, fishing port, utilization.
Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1 (2011) : 1-11 EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA Jonny Zain 1), Syaifuddin 1), Yudi Aditya 2) 1) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinci