METODE PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN ASURANSI UNTUK PENCAPAIAN TARGET PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN ASURANSI UNTUK PENCAPAIAN TARGET PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 METODE PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN ASURANSI UNTUK PENCAPAIAN TARGET PERUSAHAAN ABSTRACT Ranny Dwi Anggraini 1) 1 Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti rannydwianggraini@gmail.com In this day, each insurance company has many products offered to consumers in order to achieve its targets. However, because a lot of competition in the insurance industry so that not all companies make profits. Based on that, the fundamental problem faced is how to formulate a strategy in accordance with the company's environmental conditions so that the desired target is reached. The purpose of this research is to formulate a strategy in accordance with the conditions of the company. The method used consists of 3 stages of strategy formulation is the input stage, phase matching and decision-making stage. The input stage using matrix EFE and IFE matrix, matching phase using matrix Grand Strategy and SWOT matrix and decision stage using pairwise comparison approach. There are 3 alternatives chosen strategy of the research, that are market penetration with a weight of , market development with a weight of and development of products with a weight of Keywords: Strategy Formulation, Decision Making, Grand Strategy Matrix, SWOT Matrix, Pairwise Comparison 1. PENDAHULUAN Persaingan dalam dunia bisnis mulai meningkat, baik bisnis yang bergerak dibidang manufaktur maupun jasa. Untuk mengantisipasi hal tersebut, setiap perusahaan perlu menerapkan manajemen strategi yang sesuai. Menurut Mukhyi (2009), manajemen strategi adalah suatu proses pengambilan keputusan dan tindakan yang mengarah kepada pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu perusahaan mencapai tujuannya. David (2009) juga mengatakan bahwa manajemen strategi merupakan suatu seni dan pengatahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Sedangkan tujuan manajemen strategis adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda untuk esok. Manajemen strategi bagi suatu perusahaan penting dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga suatu perusahaan lebih maju. Jika suatu perusahaan tidak memiliki manajemen strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan, maka berdampak pada apa yang diharapkan perusahaan tidak tercapai. Pentingnya penerapan manajemen strategi baik untuk perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur seperti pabrik kaca, pabrik gula, dan sebagainya ataupun perusahaan yang bergerak dibidang jasa, seperti bank, asuransi, dan sebagainya. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur ataupun jasa seperti perusahaan asuransi memiliki target yang diharapkan dapat tercapai setiap tahunnya karena hal tersebut berdampak pada kemajuan perusahaan dan setiap perusahaan memiliki strategi yang harus dievaluasi, disesuaikan dengan kondisi lingkungannya yang berubah-ubah. Di zaman sekarang ini masyarakat ingin dirinya terlindungi dari berbagai macam kondisi yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, kebakaran, kerusakan barang, kematian, dan banyak lagi. Berdasarkan banyak faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi sehingga masyarakat membutuhkan perlindungan untuk dirinya, keluarganya dan propertinya. Asuransi merupakan suatu bisnis jasa yang melindungi para nasabahnya dari kerugian. Bisnis ini memiliki daya saing yang kuat untuk menarik minat masyarakat. Para nasabah hanya dengan membayar premi yang sesuai dengan apa yang diasuransikan, dan para nasabah hanya mengeluarkan Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

2 sedikit uang yang harus dikeluarkan diluar premi yang dibayarkan apabila terjadi klaim (kerugian). Dapat disimpulkan bahwa apabila nasabah mengalami kerugian atau yang biasa disebut dengan klaim, maka perusahaan asuransi mengalami kerugian pula karena harus mengeluarkan dana untuk mengganti rugi klaim tersebut. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan untuk mereka, mendorong perusahaan asuransi untuk menawarkan produk-produknya. Hal tersebutlah yang selalu dihadapi oleh perusahaan-perusahaan sehingga diperlukan rumusan atau formulasi strategi yang sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Strategi Menurut Stettinius (2007), Strategy is a long-term concept and, importantly, deals with change. Strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi (Griffin, 2002). Wibisono (2006) mengatakan bahwa strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Daft (2003) mengatakan dalam bukunya bahwa strategi merupakan suatu rencana tindakan yang menggambarkan alokasi sumber daya dan kegiatan lainnya untuk menghadapi lingkungan dan membantu organisasi dalam meraih tujuannya. Griffin (2002) mengatakan bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses manajemen yang komprehensif dan berkelanjutan yang ditujukan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi yang efektif, dimana hal ini adalah sebuah cara untuk menanggapi peluang dan tantangan bisnis. Sedangkan Daft (2003) mengatakan bahwa manajemen strategis merupakan kumpulan keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan dan implementasi strategi yang akan menghasilkan kesesuaian superior yang kompetitif antara organisasi dan lingkungannya untuk meraih tujuan organisasi. Griffin (2009) juga mengatakan bahwa formulasi strategi adalah serangkaian proses yang terlibat dalam penciptaan atau penentuan strategi organisasi yang berfokus pada isi strategi. Sedangkan menurut Daft (2003), formulasi strategi atau penyusunan strategi merupakan tahapan dalam manajemen strategis yang meliputi perumusan, perencanaan dan pengambilan keputusan yang membawa ke pembuatan tujuan perusahaan dan pengembangan rencana strategi tertentu. 2.2 Tahap-tahap Manajemen Strategi Merujuk pada model manajemen startegis dibawah ini, David (2009) mengatakan bahwa proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1) Perumusan strategi Pengembangan visi dan misi merupakan bagian dari perumusan strategi. Perumusan strategi identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan. 2) Penerapan strategi Setelah perumusan strategi terpilih didapat, strategi tersebut dapat diterapkan diperusahaan. Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan. 3) Penilaian strategi Langkah terakhir, apabila strategi terpilih telah diterapkan atau diimplementasikan dalam perusahaan, strategi tersebut dapat dievaluasi atau dinilai. Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah peninjauan ulang faktor faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, pengukuran kinerja, dan pengambilan langkah korektif. Menurut Wibisono (2006), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. David (2009) mengatakan bahwa visi adalah suatu Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

3 keadaan masa depan organisasi yang mungkin dan dikehendaki. Wheelen (2004) dalam Wibisono (2006) mengatakan bahwa misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat baik berupa produk ataupun jasa. Sedangkan David (2009) mengatakan bahwa misi adalah sebuah deklarasi tentang alasan keberadaan suatu organisasi. David (2009) mengatakan terdapat hubungan antara kekuatan kekuatan eksternal utama dengan organisasi sebagai berikut: Gambar Hubungan Kekuatan Eksternal Dengan Organisasi (David FR, 2009) David (2009) dalam bukunya mengutip kalimat Porter, yaitu hakikat persaingan di suatu industri tertentu dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan, seperti pada gambar berikut ini: Gambar Model Lima Kekuatan Dalam Kompetisi (David FR, 2009) Didalam bukunya, David (2009) mengatakan bahwa ada lima langkah yang dapat dilakukan dalam matriks evaluasi faktor eksternal, yaitu: 1. Membuat daftar faktor faktor eksternal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit eksternal. 2. Memberikan bobot pada setiap faktor tersebut yang berkisar antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Bobot tersebut mengindikasikan signifikansi relatif dari suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. 3. Memberikan peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal utama untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut. Dimana 4 = responnya sangat bagus, 3 = responnya diatas rata-rata, 2 = responnya rata-rata, 1 = responnya dibawah rata-rata. 4. Mengkalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot. 5. Menjumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk organisasi. Sedangkan matriks evaluasi faktor internal dapat dikembangkan dalam lima langkah menurut David (2009), antara lain: 1. Membuat daftar faktor faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit internal. 2. Memberikan bobot pada setiap faktor tersebut yang berkisar antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Bobot yang diberikan pada suatu faktor tertentu menandakan signifikansi relatif faktor tersebut bagi keberhasilan industri perusahaan. 3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat 1), lemah (peringkat 2), kuat (peringkat 3), atau sangat kuat (peringkat 4). Kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau Mengkalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masingmasing variabel. 5. Menjumlahkan skor bobot masingmasing variabel untuk memperoleh skor bobot total organisasi. Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

4 2.3 Jenis-jenis Strategi Terdapat 4 tingkatan strategi menurut David (2009) yaitu: 1. Strategi-strategi integrasi (ke depan, ke belakang dan horizontal). Strategi-strategi ini memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan/atau pesaing. Integrasi ke depan berkaitan dengan usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau peritel. Integrasi kebelakang adalah sebuah integrasi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. Strategi tersebut sangat tepat ketika pemasok perusahaan yang ada saat ini tidak bisa diandalkan, terlampau mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan. 2. Strategi-strategi intensif Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk merupakan bagian dari strategistrategi intensif, sebab hal-hal tersebut mengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik. Penetrasi pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini secara luas digunakan dalam bentuk murni dalam bentuk kombinasi (gabungan) dengan strategi-strategi lainnya. Penetrasi pasar meliputi panambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran produk-produk promosi penjualan secara ekstensif atau pelipatgandaan upaya-upaya pemasaran. Pengembangan pasar meliputi pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru. Pengembangan produk merupakan sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini 3. Strategi-strategi diversifikasi Terdapat dua jenis umum strategi diversifikasi, yaitu terkait dan tidak terkait. Diversifikasi terkait dapat didefinisikan dengan menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan. Sedangkan diversifikasi tidak terkait dapat didefinisikan dengan menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan. 4. Strategi-strategi defensif Organisasi (perusahaan) juga dapat melakukan penciutan, divestasi, dan likuidasi yang termasuk dalam strategi defensif. Penciutan terjadi manakala sebuah organisasi melakukan pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. Penciutan bisa melibatkan penjualan lahan dan bangunan untuk mendapatkan kas yang dibutuhkan, memangkas lini produk, menutup bisnis yang tidak menguntungkan, menutup pabrik yang usang, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah karyawan, dan membangun sistem pengendalian beban. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi penciutan untuk membebaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak begitu sesuai dengan aktivitas-aktivitas perusahaan yang lain. Sedangkan menjual seluruh aset perusahaan secara terpisahpisah, untuk kekayaan berwujudnya disebut likuidasi. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan konsekuensinya bisa menjadi sebuah strategi yang sulit secara emosional. Namun demikian, lebih baik menghentikan operasi daripada terus menderita kerugian uang dalam jumlah yang besar. Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

5 2.4 Analisa dan Pilihan Strategi Analisis dan pemilihan strategi perusahaan menentukan tindakan alternatif yang paling baik dalam membantu perusahaan mencapai misi dan tujuannya. Strategi, tujuan, dan misi perusahaan ditambah dengan informasi audit eksternal dan internal, memberikan landasan untuk menciptakan serta mengevaluasi strategi alternatif yang masuk akal. Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap. Menurut David (2009), kerangka ini bisa diterapkan untuk semua ukuran dan jenis organisasi serta dapat membantu para penyusun strategi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi. Gambar Kerangka Analisis Perumusan Strategi (David FR, 2009) Tahap 1 dari kerangka perumusan terdiri atas Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation- EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation-IFE), dan Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix-CPM). Tahap 1 adalah tahap input yang berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Informasi yang diperoleh dari ketiga matriks (EFE, IFE, CPM) menjadi input dasar untuk matriks-matriks tahap pencocokan dan tahap keputusan. Alat-alat input mendorong untuk mengukur subjektivitas selama tahap awal proses perumusan strategi. Tahap 2 adalah tahap pencocokan berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik tahap 2 meliputi Matriks Kekuatan- Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strengths- Weaknesses-Opportunities-Threats SWOT), Matriks Posisi Startegis dan Evaluasi Tindakan (Strategic Position and Action Evaluation-SPACE), Matriks Boston Consulting Group (BCG), Matriks Internal- Eksternal (Internal-External-IE) dan Matriks Grand Strategy (Grand Strategi Mix). Tahap 3 tahap keputusan (Decision Stage), melibatkan satu teknik saja yaitu Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matriks- QSPM). QSPM menggunakan informasi input dari tahap 1 untuk secara objektif mengevaluasi strategi-strategi alternatif yang diidentifikasi dalam tahap 2. QSPM menunjukan daya tarik relatif berbagai strategi alternatif dan dengan demikian memberikan landasan objektif bagi pemilihan strategi alternatif. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di PT. Asuransi AXA Indonesia atau lebih dikenal dengan nama AXA General Indonesia Insurance. Penelitian diawali dengan melakukan wawancara dan diskusi dengan Vice President Sales and Distribution Division, Vice President Commercial Broker Division dan pihak perusahaan yang ahli. Diskusi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum dari perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Setelah melalui proses wawancara dan diskusi, didapatlah permasalahan yang Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

6 hampir sering terjadi disetiap perusahaan yaitu bagaimana perusahaan dapat mencapai target yang diinginkan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan. Oleh karena itulah, diperlukan suatu perumusan strategi yang sesuai dengan diperlukan suatu strategi yang sesuai dengan kondisi PT. Asuransi AXA Indonesia. Setelah diketahui permasalahan yang terjadi di perusahaan, peneliti dapat mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Selanjutnya dapat diketahui tujuan dari penelitian. Tujuan penelitian membantu peneliti untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian. Pengumpulan data merupakan bagian dari metodologi penelitian, yang terdiri dari data primer, dan data sekunder. Setelah datadata dikumpulkan,, selanjutnya melakukan pengolahan data. Pengolahan data ini menggunakan 3 tahap. Apabila pengolahan data telah selesai diolah dan mendapatkan hasilnya, maka dilakukanlah analisa strategi tersebut. Langkah terakhir dari metodologi penelitian ini adalah memberikan kesimpulan dan saran yang berguna bagi kemajuan perusahaan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TAHAP INPUT Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor internal dan eksternal untuk digunakan sebagai kuesioner pendahuluan dan penelitian. Faktor-faktor internal bertujuan guna mencari dan mendapatkan kekuatan dan kelemahan di perusahaan. Faktor-faktor internal digunakan di kuesioner pendahuluan 1. Faktor-faktor eksternal bertujuan untuk mencari dan mendapatkan peluang dan ancaman (hambatan) dengan sumber dari luar perusahaan dan wawancara kepada pihak internal perusahaan. Faktor-faktor eksternal yang digunakan di kuesioner pendahuluan antara lain: aspek ekonomi; aspek demografi, lingkungan, budaya, sosial ; aspek teknologi ; aspek kompetitif ; aspek hukum. Kuesioner pendahuluan dilakukan 2 kali. Kuesioner pendahuluan pertama yaitu responden memilih faktor-faktor apa saja yang menjadi peluang, ancaman (hambatan), kekuatan, dan kelemahan perusahaan. Kuesioner pendahuluan kedua dilakukan setelah diketahui hasil dari penyebaran kuesioner pertama.yaitu responden dapat melihat, membedakan dan memilih faktorfaktor apa saja yang menjadi peluang, ancaman (hambatan), kekuatan, dan kelemahan perusahaan. Kuesioner pendahuluan ini disebarkan kepada Top Management perusahaan, yaitu seorang yang ahli dan mengetahui kondisi perusahaan. Faktorfaktor internal yang digunakan pada kuesioner pendahuluan 1 dapat dilihat pada tabel Bobot faktor eksternal didapat dari kuesioner penelitian 1 yang disebarkan kepada 3 orang responden. Untuk mendapatkan bobotnya dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor dari masingmasing responden. Total dari jumlah faktor tersebut dibagi dengan total seluruh faktor yang dijawab oleh responden. Hasil pembobotan untuk faktor eksternal ditampilkan pada tabel Bobot faktor internal didapat dari kuesioner penelitian 1 yang disebarkan kepada 3 orang responden. Untuk mendapatkan bobotnya dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor dari masingmasing responden. Total dari jumlah faktor tersebut dibagi dengan total seluruh faktor yang dijawab oleh responden. Hasil pembobotan untuk faktor internal ditampilkan pada tabel Rating (peringkat) faktor eksternal didapat dari kuesioner penelitian II yang disebarkan kepada 3 orang responden. Hasil rating (peringkat) untuk faktor eksternal ditampilkan pada tabel Rating (peringkat) faktor internal didapat dari kuesioner penelitian 2 yang disebarkan kepada 3 orang responden. Hasil rating (peringkat) untuk faktor internal ditampilkan pada tabel Tahap input terdiri dari dua matriks, yaitu matriks EFE dan matriks IFE. Score yang didapatkan berasal dari bobot dan rating yang telah dilakukan sebelumnya. 1. Matriks EFE Berdasarkan hasil perhitungan bobot dan rating faktor eksternal, maka dihitunglah score untuk matriks eksternal. Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

7 Score matriks EFE diperlihatkan pada tabel dibawah ini. Score matriks didapatkan dengan mengalikan bobot dengan rating. Hasilnya berupa score pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0 (poor). Selanjutnya, menjumlahkan score pembobotan untuk memperoleh total score bagi perusahaan (Rangkuti, 2009). 2. Matriks IFE Berdasarkan hasil perhitungan bobot dan rating faktor internal, maka dihitunglah score untuk matriks internal. Score matriks IFE diperlihatkan pada tabel Score matriks didapatkan dengan mengalikan bobot dengan rating. Hasilnya berupa score pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 sampai dengan 1.0. Selanjutnya, menjumlahkan score pembobotan untuk memperoleh total score bagi perusahaan (Rangkuti, 2009). Tabel Faktor-faktor Internal NO FAKTOR INTERNAL 1. Sumber Daya Manusia (karyawan) memadai atau mencukupi 2. Motivasi karyawan 3. Kedisiplinan karyawan terhadap peraturan perusahaan 4. Kurang atau tidak terkontrolnya hasil kerja karyawan 5. Kemampuan dan pengetahuan karyawan terhadap produk yang dijual 6. Kemampuan karyawan untuk akseptasi bisnis 7. Fasilitas perusahaan untuk karyawan 8. Kinerja Karyawan 9. Pemahaman terhadap nilai-nilai perusahaan 10. Ambisi perusahaan 11. Perusahaan usaha patungan (joint venture) 12. Produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan 13. Rate bisnis yang bersaing dengan kompetitor 14. Promosi produk 15. Resiko lokasi atau objek bisnis yang harus di seleksi 16. Resiko lokasi atau objek bisnis yang harus di survey 17. Sistem filing (penempatan file/dokumen) 18. Sistem IT/network yang harus terhubung dengan AXA Regional Singapore 19. Lokasi proses pembuatan polis kendaraan 20. Lokasi cabang-cabang perusahaan Tabel Bobot Faktor Eksternal Responden Peluang (Opportunity) Ancaman/Hambatan (Threats) O1 O2 O3 O4 T1 T2 T3 TOTAL TOTAL BOBOT 0,148 0,159 0,148 0,148 0,125 0,136 0,136 1,000 Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

8 Tabel Bobot Faktor Internal Responden Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 W6 TOTAL TOTAL BOBOT 0,097 0,103 0,090 0,103 0,103 0,083 0,062 0,103 0,097 0,069 0,090 1,000 Tabel Rating Faktor Eksternal Responden Peluang (Opportunity) Ancaman/Hambatan (Threats) O1 O2 O3 O4 T1 T2 T3 TOTAL TOTAL RATING 3,667 4,333 3,000 5,000 2,000 2,000 3,000 23,000 Tabel Rating Faktor Internal Responden Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 W6 TOTAL TOTAL RATING 3,667 5,000 4,333 5,000 5,000 1,333 1,333 2,667 1,667 1,667 3,000 16,667 Tabel Score Matriks EFE NO FAKTOR - FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (OPPORTUNITY) BOBOT RATING SCORE 1 Jumlah penduduk di tahun 2010 meningkat 0,148 3,667 0,542 2 Kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan diri dan asetnya 0,159 4,333 0,689 3 Pendidikan masyarakat 0,148 3,000 0,443 4 Produksi kendaraan yang meningkat 0,148 5,000 0,739 ANCAMAN/HAMBATAN (THREAT) 1 Iklim yang berubah-ubah 0,125 2,000 0,250 2 Bencana alam yang sering terjadi 0,136 2,000 0,273 3 Pesaing/competitor yang bergerak dibidang/industri yang sama (asuransi) 0,136 3,000 0,409 TOTAL 3,345 Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

9 Tabel Score Matriks IFE NO FAKTOR - FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (STRENGTH) BOBOT RATING SCORE 1 Kedisiplinan karyawan terhadap peraturan perusahaan 0,097 3,667 0,354 2 Kemampuan dan pengetahuan karyawan terhadap produk yang dijual 0,103 5,000 0,517 3 Kinerja Karyawan 0,090 4,333 0,389 4 Produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan 0,103 5,000 0,517 5 Rate bisnis yang bersaing dengan kompetitor 0,103 5,000 0,517 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Sumber Daya Manusia (karyawan) memadai atau mencukupi 0,083 1,333 0,110 2 Pemahaman terhadap nilai-nilai perusahaan 0,062 1,333 0,083 3 Promosi produk 0,103 2,667 0,276 4 Sistem IT/network yang harus terhubung dengan AXA Regional Singapore 0,097 1,667 0,161 5 Lokasi proses pembuatan polis kendaraan 0,069 1,667 0,115 6 Lokasi cabang-cabang perusahaan 0,090 3,000 0,269 TOTAL 3, TAHAP PENCOCOKAN Pada penelitian ini, tahap pencocokan (matching stage) dilakukan dengan 2 matriks, yaitu matriks Grand Strategy dan Matriks SWOT: 1. Matriks Grand Strategy Tabel Faktor Eksternal Pada Matriks Grand Strategy NO PELUANG (OPPORTUNITY) SCORE 1 Jumlah penduduk di tahun 2010 meningkat 0,542 2 Kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan diri dan asetnya 0,689 3 Pendidikan masyarakat 0,443 4 Produksi kendaraan yang meningkat 0,739 TOTAL 2,413 NO ANCAMAN/HAMBATAN (THREAT) 1 Iklim yang berubah-ubah 0,250 2 Bencana alam yang sering terjadi 0,273 3 Pesaing/competitor yang bergerak dibidang/industri yang sama (asuransi) 0,409 TOTAL 0,932 Tabel Faktor Internal Pada Matriks Grand Strategy NO KEKUATAN (STRENGTH) SCORE 1 Kedisiplinan karyawan terhadap peraturan perusahaan 0,354 2 Kemampuan dan pengetahuan karyawan terhadap produk yang dijual 0,517 3 Kinerja Karyawan 0,389 4 Produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan 0,517 5 Rate bisnis yang bersaing dengan kompetitor 0,517 TOTAL 2,294 NO KELEMAHAN (WEAKNESS) SCORE 1 Sumber Daya Manusia (karyawan) memadai atau mencukupi 0,110 2 Pemahaman terhadap nilai-nilai perusahaan 0,083 3 Promosi produk 0,276 4 Sistem IT/network yang harus terhubung dengan AXA Regional Singapore 0,161 5 Lokasi proses pembuatan polis kendaraan 0,115 6 Lokasi cabang-cabang perusahaan 0,269 TOTAL 1,014 Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

10 Untuk mendapatkan letak kuadrannya, ditentukan dengan menghitung selisih total score antara peluang dengan ancaman dan kekuatan dengan kelemahan. Hasil selisih tersebut diperlihatkan pada tabel Posisi perusahaan yang berada di kuadran I berdasarkan perhitungan total score diperlihatkan pada gambar 4.1: Tabel Selisih Total Score Faktor Eksternal dan Faktor Internal PELUANG 2,413 KEKUATAN 2,294 ANCAMAN 0,932 KELEMAHAN 1,014 SELISIH 1,481 SELISIH 1,280 Gambar Posisi Perusahaan Berada di Kuadran I (Sumber: David, 2009) 2. Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan salah satu matrik tahap pencocokan dalam penelitian ini. Matriks SWOT adalah salah satu alat pencocokan untuk mengembangkan empat jenis strategi seperti pada gambar berikut ini. 4.3 TAHAP PENCOCOKAN Berdasarkan dari tahap pencocokan (matching stage), terpilih tiga alternatif strategi yang dianggap sesuai dengan kondisi PT. Asuransi AXA Indonesia, yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Tahap selanjutnya adalah tahap keputusan (decision stage), dimana pada tahap ini akan dipilih alternatif strategi yang paling sesuai dengan perusahaan. Untuk mendapatkan keputusan ini, harus diketahui alternatif strategi mana yang memiliki tingkat kepentingan lebih penting dibandingkan dengan alternatif strategi lainnya. Untuk mengetahuinya diperlukan suatu perbandingan berpasangan, dimana setiap alternatif strategi akan dipasangkan dengan menggunakan kuesioner skala 1-9. Adapun hasil dari pengisian kuesioner perbandingan berpasangan dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini: Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

11 Peluang Opportunity (O) 1. Jumlah penduduk di tahun 2010 meningkat 2. Kesadaran masyarakat akan kebutuhan perlindungan terhadap diri dan asetnya 3. Pendidikan masyarakat 4. Produksi kendaraan meningkat Ancaman Threats (T) 1. Iklim yang berubah-ubah 2. Bencana alam yang sering terjadi 3. Pesaing/kompetitor yang bergerak di industri yang sama (asuransi) Kekuatan Strength (S) 1. Kedisiplinan karyawan terhadap peraturan perusahaan 2. Kemampuan dan pengetahuan karyawan terhadap produk yang dijual 3. Kinerja karyawan 4. Produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan 5. Rate bisnis yang bersaing dengan kompetitor Strategi SO: 1. Meningkatkan promosi penjualan dalam bentuk iklan di media massa (S2, S3, S4, O1, O2, O3, O4) Strategi penetrasi pasar 2. Menjalin hubungan kerjasama dengan showroom-showroom kendaraan bermotor dan bengkel kendaraan bermotor (S4, S5, O4) Strategi penetrasi pasar 3. Membentuk tim customer service 24 jam untuk melayani nasabah dengan menerapkan nilai-nilai perusahaan (S1, S2, S3, O2, O3) Strategi penetrasi pasar Strategi ST: 1. Membentuk 24 jam customer claim (S1, S2, S3, T1, T2) Strategi penetrasi pasar 2. Memiliki mobil derek pribadi (S2, S3, T1, T2, T3) Strategi penetrasi pasar 3. Mendirikan bengkel pribadi AXA (S2, S4, S5, T2, T3) Strategi Penetrasi pasar Kelemahan Weakness (W) 1. SDM kurang memadai atau mencukupi 2. Pemahaman terhadap nilai-nilai perusahaan 3. Promosi produk 4. Sistem IT/network yang harus terhubung dengan AXA Regional di Singapore 5. Lokasi proses pembuatan polis kendaraan bermotor 6. Lokasi cabang-cabang perusahaan Strategi WO: 1. Penambahan jumlah tenaga penjualan (W1, W2, O1, O2, O4) Strategi penetrasi pasar 2. Menjalin kerjasama dengan showroom/departement store jika ada pameran kendaraan (W3, O3, O4) Strategi penetrasi pasar 3. Merekrut orang ahli dalam bidang IT untuk kelancaran sistem pembuatan polis (W4,O3) Strategi penetrasi pasar 4. Menambah lokasi cabang baru di Indonesia Tengah-Timur, dan melakukan promosi guna memperkenalkan produk (W5,W6, O1, O2, O4) Strategi pengembangan pasar Strategi WT: 1. Membuat produk baru, misal asuransi kapal laut, produk PA (Personal Accident) untuk marine-cargo (W3, W6, T1, T2, T3) Strategi pengembangan produk 2. Menjalin kerjasama dengan perusahaan IT untuk membuat sistem yang dapat mempermudah proses pekerjaan (W4, W5, T3) Strategi penetrasi 3. Menggunakan jasa adjuster untuk menghindari konflik dengan nasabah (W1, W2, T1, T2) Strategi penetrasi Gambar Matriks SWOT Tabel Tingkat Kepentingan Skala 1-9 Skala Keterangan 1 Faktor vertikal sama penting dengan faktor horizontal 3 Faktor vertikal lebih penting dengan faktor horizontal 5 Faktor vertikal jelas lebih penting dengan faktor horizontal 7 Faktor vertikal sangat jelas lebih penting dengan faktor horizontal 9 Faktor vertikal mutlak lebih penting dengan faktor horizontal 2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua elemen yang berdekatan 1/(2-9) Kebalikan keterangan nilai 2-9 Tabel Hasil Perbandingan Berpasangan Penetrasi Pasar VS Pengembangan Pasar PENETRASI PASAR VS PENGEMBANGAN PASAR Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

12 Tabel Hasil Perbandingan Berpasangan Penetrasi Pasar VS Pengembangan Produk PENETRASI PASAR VS PENGEMBANGAN PRODUK Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Tabel Hasil Perbandingan Berpasangan Pengembangan Pasar VS Pengembanan Produk PENGEMBANGAN PASAR VS PENGEMBANGAN PRODUK Pengembangan Pasar Pengembangan Produk Setelah mendapatkan hasil kuesioner perbandingan berpasangan skala 1-9, selanjutnya adalah memasukan skala tersebut menjadi skala 0-2. Tabel Hasil Perbandingan Berpasangan Kombinasi Strategi Alternatif Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Pengembangan Produk Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Pengembangan Produk KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan, bahwa formulasi strategi dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah tahap input. Tahap kedua adalah tahap pencocokan (matching stage), dan tahap ketiga adalah tahap keputusan (decision stage). Tahap input dilakukan dengan matriks EFE (External Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Sedangkan tahap pencocokan dilakukan dengan matriks Grand Strategy dan matriks SWOT, dan tahap keputusan dilakukan dengan pendekatan Pairwise Comparison. Tahap input dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Tahap pencocokan dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan matriks Grand Strategy dan matriks SWOT, Dari kedua matriks pencocokan tersebut, dapat dirangkum menjadi 3 alternatif strategi, yaitu alternatif strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Tahap keputusan dilakukan dengan pendekatan metode pairwise comparison. Dari tahap pencocokan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada 3 alternatif strategi yang diputuskan, alternatif strategi mana yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan data tahap keputusan, alternatif strategi yang terpilih adalah strategi penetasi pasar, dikarenakan memiliki nilai bobot yang terbesar dibandingkan dengan alternatif strategi lainnya. Bobot strategi penetrasi pasar adalah Peringkat kedua ditempati oleh strategi pengembangan pasar dengan bobot sebesar , dan yang terakhir adalah strategi pengembangan produk dengan bobot sebesar DAFTAR PUSTAKA Ricky W. Griffin Manajemen. Jilid 1 Edisi 7. Hal: 226. Boston: Erlangga. Richard L. Daft Manajement. Buku 1 Edisi 6. Hal: 355. Thomson South- Western: Salemba Empat. Wibisono, Dermawan Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta. Erlangga. Rangkuti, Freddy Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama. David, Fred R Manajemen Strategis: Konsep. Buku 1. Edisi 12. Person Education. Penerbit Salemba Empat. Marimin, dan Nurul Magfiroh Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Rantai Pasok. PT. Penerbit IPB Press. Model perumusan (Rany Dwi A) Jurnal Teknik Industri ISSN:

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War

ABSTRAK. Kata- kata kunci: Volume penjualan, TOWS, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Matrix, strategi perusahaan, Art of War ABSTRAK Strategi merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Dengan memilih strategi yang tepat pada posisi perusahaan tertentu,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix FADHILAH PRASETYANINGTYASSAKTI NARDIYAH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Manajemen merupakan seni yaitu, seni mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ingin diperoleh (Wijayanto 2012 : 12). Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robin, Stephen (2007:8), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan oleh bank pembangunan daerah seluruh

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Bersaing Perusahaan Perusahaan dalam suatu industri selalu mengalami persaingan dalam menjalankan usahanya. Persaingan tersebut timbul

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MODUL 09 MANAJEMEN STRATEJIK ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Oleh:. Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Menurut Solihin (2009: 4), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam 19 Albertus L. Setyabudhi *1, Heru Setiawan 2 1,2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Diamond Journey Network, yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata. Diamond Journey ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan dengan kata lain

Lebih terperinci