VIRTUAL POINTER UNTUK IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGENDALI GERAKAN ROBOT SECARA REAL-TIME M.Isa Irawan 1, dan Edi Satriyanto 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VIRTUAL POINTER UNTUK IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGENDALI GERAKAN ROBOT SECARA REAL-TIME M.Isa Irawan 1, dan Edi Satriyanto 2"

Transkripsi

1 VIRTUAL POINTER UNTUK IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGENDALI GERAKAN ROBOT SECARA REAL-TIME M.Isa Iraan dan Edi Satriyanto bidang Ilmu Komputer- jur. Matematika FMIPA - ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mii@its.ac.id edi@eepis-its.edu ABSTRAK Banyak penelitian sebelumnya berrhubungan dengan human robot interface interaksi manusia dengan robot menggunakan isyarat tangan sebagai bahasa tubuh manusia. Isyarat tangan yang digunakan dalam penelitian ini isyarat tangan bergerak yang berbentuk tangan menunjuk Untuk identifikasi isyarat tangan faktor yang paling penting adalah kemampuan membedakan tangan dengan obyek lain berdasarkan arna kulitnya. Metode untuk mendeteksi arna kulit tangan adalah Fuzzy C-Means(FCM) yang memiliki kemampuan memperbaiki pusat cluster dan nilai keanggotaan tiap data secara berulang dengan meminimumkan fungsi obyektif sehingga pusat cluster akan bergerak menuju lokasi yang tepat. Hasil metode moving detection % dalam detik obyek bergerak mampu mendeteksi pergerakan obyek secara baik. Skin detection dengan Fuzzy C-Means(FCM) keberhasilan % mampu melakukan segmentasi arna kulit dan bukan kulit secara realtime.identifikasi isyarat pola tangan dengan rule base tingkat keberhasilannya 86.67%. Identifikasi hasil virtual hand riting menggunakan jaringan syaraf tiruan metode LVQ sebagai perintah untuk mengendalikan robot tingkat keberhasilannya mencapai 79.%. Keyord : Human robot Interface FuzzyC-Mean (FCM) Jaringan syaraf tiruan LVQ.. Latar Belakang Interaksi manusia dengan robot tidak harus dalam jarak yang dekat tetapi justru perkembangan robot saat ini harus mampu beriteraksi dengan manusia sebagai pengendalinya leat jarak yang cukup jauh [5]. Robot dikendalikan dengan jarak jauh dengan maksud agar keamanan manusia yang berinteraksi dengan robot dapat terjaga [5] selain itu memberikan kemudahan bagi manusia untuk mengendalikan robot yang dimilikinya tanpa terbatas jarak dan aktu. Suatu contoh robot penjinak bom atau robot perang maka interaksi manusia dengan robot harus dalam jarak yang cukup jauh sehingga jika terjadi salah deteksi tidak berakibat fatal bagi pengendalinya artinya robot robot yang memiliki resiko merusak kurang tepat jika dikendalikan dalam jarak dekat sebagai alat komunikasinya. Pengendalian robot masih banyak di operasikan secara manual atau masih sangat tergantung dari alat pengendalinya tanpa alat pengendali kebanyakan robot tidak bisa bekerja seperti yang diharapkan. Robot sulit berinteraksi dengan manusia secara langsung sehingga perlu dikembangkan bagaimana robot tetap bisa berinteraksi dengan manusia [7]. Salah satu alat komunikasi manusia adalah menggunakan isyarat tangan. Untuk tuna icara misalnya isyarat tangan sebagai alat komunikasi utama untuk bisa berinteraksi sehari-hari sebagai media komunikasi [7]. Isyarat tangan juga banyak digunakan sebagai kode isyarat atau sandi untuk mengirim berita atau sebagai system pengaturan seperti dalam system parkir pesaat terbang [9] ada rambu-rambu dari isyarat tangan begitu pula polisi dalam mengatur lalu lintas dan masih banyak lagi. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini dilakukan pengembangan system agar robot bisa berinteraksi dengan manusia berdasarkan isyarat tangan yang bergerak bukan pola tangan yang diam. Robot harus terlebih dahulu memahami isyarat tangan manusia sebagai symbol-simbol yang telah ditentukan sebagai pengendali robot

2 tersebut sehingga dibutuhkan pengolahan citra sebagai pembelajaran pola isyarat tangan yang berupa citra tangan dan nantinya digunakan sebagai serangkaian informasi bahasa isyarat sebagai pengendali robot. Indentifikasi isyarat tangan dilakukan secara real-time sehingga pertama-tama dibutuhkan metode untuk mendeteksi obyek yang bergerak akan tetapi obyek yang bergerak tidak hanya tangan sehingga harus diidentifikasi bentuk tangan. Membedakan tangan dan bukan tangan yang harus dilakukan adalah deteksi arna kulit tangan terlebih dahulu menggunakan Fuzzy C-Mean untuk clustering arna kulit tangan. Sedangkan pola bentuk tangan dapat digunakan integral proyeksi [9] untuk menentukan bentuk pola tangan sebagai bahasa isyarat yang telah ditentukan. Pergerakan identifikasi isyarat tangan akan menghasilkan suatu bentuk isyarat tangan yang disusun dalam bentuk gambar angka (virtual hand irting) sehingga hasil gambar angka tersebut bisa digunakan untuk mengendalikan robot baik dalam jarak dekat maupun jauh.. Perancangan System Perancangan dan pembuatan sistem identifikasi isyarat tangan sebagai pengendali telerobotik secara real-time dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:.. Konfigurasi Sistem Dalam penelitian ini digunakan eb-cam untuk menangkap gambar secara on-line yang di hubungkan dengan komputer. Sebelumnya eb-cam harus memperhatikan intensitas pencahayaan ruangan sehingga arna obyek sesuai dengan arna sebenarnya. Obyek yang ditangkap oleh kamera obyek bergerak selain obyek diam.dalam penelitian ini obyek yang bergerak harus mampu diidentifikasi pergerakannya dengan membandingkan data piel-piel tetangganya.obyek yang bergerak yang digunakan dalam penelitian ini adalahobyek tangan.pertama-tama yang harus dilakukan adalah mendeteksi arna kulit tangan dengan menggunakan Fuzzy C- Means(FCM) keberhasilan deteksi arna kulit sangat penting karena sebagai dasar untuk mengetahui pola tangan yang digunakan untuk melakukan pergerakan tangan yang akan menghasilkan pola angka sampai 6 sebagai perintah pngendali robot secara jarak jauh. Ektrasi ci pola tangan menggunakan integral proyeksi hasil ektrasi dan training diperoleh batasan nilai minimum dan maksimum dari pola tangan menunjuk yang merupakan bentuk tangan yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga dengan rule base pola tangan menunjuk dapat diidentifikasi sesuai dengankriteria berdasarkan hasil training yang telah digunakan.hasil pergerakan tangan yang telah identifikasi menghasilkan pola angka sampai 6 pola angka tersebut di identifikasi dengan menggunakan LVQ salah satu dari metode neural netorkhasil identifikasi pola angka tersebut sebagai perintah gerakan robot sesuai dengan perintah angka sampai 6. Berikut ini adalah blok diagram identifikasi dari penelitian ini: Gambar. Blok diagram identifikasi isyarat tangan Gambar. merupakan blok diagram dari sistem identifikasi isyarat tangan sebagai pengendali telerobotik secara realtime. Dalam penelitian ini selain membuat softare identifikasi isyarat tangan secara real-time yang merupkan human computer interface juga digunakan hardare robot tangan yang telah dimodifikasi sehingga siap menerima perintah sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini.

3 .. Deteksi Pergerakan (Moving Detection ) Penelitian ini menggunakan obyek yang bergerak. Obyek yang bergerak harus mampu terdeteksi pergerakaannya. Metode yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan adalah menggunakan algoritma komputasi dengan membandingkan perbedaan antara data piel yang lalu dengan data piel tetangganya pada t aktu..3.fuzzy C-Means(FCM) Obyek yang bergerak dalam penelitian ini adalah tangan menunjuk.untuk mengidentifikasi tangan maka harus dilakukan pengenalan arna kulit tangan yang merupakan dasar dari pengenalan pola tangan menunjuk.metode yang digunakan untuk deteksi arna kulit adalah Fuzzy C- Means(FCM) dengan melakukan pengelompokan jenis arna-arna kulit yang menjadi target arna tangan yang akan diidentifikasi bentuk pola tangannya. FCM adalah suatu teknik pengclusteran data yang mana keberadaan tiap tiap data dalam suatu cluster di tentkan dalam nilai keanggotaan.teknik ini pertama kali di perkenalkan oleh Jim Bezdek pada tahun 98.Konsep dasar FCM pertama kali adalah menentukan pusat cluster.pada kondisi aal pusat cluter ini masih belum akurat.tiap data memiliki derajat keanggotaan untuk tiap tiap cluster.dengan cara memperbaiki pusat cluster dan nilai keanggotaan tiap data secara berulangmaka akan dapat dilihat baha pusat cluster akan bergerak menuju lokasi yang tepat.perulangan ini didasarkan pada minimisasi fungsi obyektif. Fungsi obyek yang di gunakan pada FCM adalah: J (UV;X)= ( ) ( ) d ik= d( k v i )= ( )... m X=...(.3) n... nm Dan V adalah matriks pusat cluster v... v m V= (.4) v c... vcm Nilai J terkecil adalah yang terbaik sehingga : J * (U* V *; X)=min Mfc J(UV;X)...(.5) Teorema. Jika d ik >0 i k; > dan X setidaknya mempunyai c element maka cp (UV) M R dapat meminimisasi J hanya jika: fc /( ) c ; = d ik µ ik = j d jk i c; k n. dan...(.6) n ( µ ik) V k= ij= n ( µ ik) k=..(.7) i c; j m Algoritma FCM diberikan sebagai berikut tentukan :.Tentukan : a. Matriks berukuran nm dengan n = jumlah data yang akan di cluster; dan m= jumlah vcariabel (criteria) b. Jumlah cluter yang akan di bentuk = n c c( ) µ ik dik...(.) c. Pangkat ( pembobot) = (>) k= i= d. Maksimum iterasi=maiter Dengan > e. Kriteria penghentian =ξ (nilai positif m yang sangat kecil) kj v ij (.) f. Iterasi aal t=dan =; j=. Bentuk matriks partisi aal U 0 sebagai adalah data yang akan di cluster berikut :. kj ; 3

4 U(t)= µ µ... µ c ( t) µ ( t)... µ in( t) ( t) µ ( t)... µ ( t) n... ( t) µ ( t)... µ ( t) c cn..(.8) (matriks partisi aal biasanya dipilih secara acak) 3. Hitung pusat cluster V untuk setiap cluster n ( µ ik) V k= ij= n ( µ ik) k=. kj (.9) 4. Hitung fungsi obyektif pada iterasi ke - t P t : n c m P t = ( ) ( ) ij V kj µ ik..(.) i= k= j= 5. Perbaiki derajat keanggotaan setiap data pada setiap cluster (Perbaiki matriks partisi) sebagai berikut : /( ) c ; = dik µ ik =...(.) j d jk dengan m d ik= d( k v i )= ( kj v ij ) j=..(.3) 6. Cek kondisi berhenti: Jika: ( P t -P t- <ξ) atau (t>maiter) maka berhenti. Jika tidak: t=t+ ulangi langkah 3. Data sample arna kulit yang berupa nilai RGB dilakukan pengelompokan menjadi beberapa kelompok sehingga diperoleh kelompok tangan yang menjadi sasaran dalam penelitian ini.beberapa sample arna kulit adalah sebagai berikut : Gambar : Sample arna kulit tangan.4. Integral Proyeksi Warna kulit tangan yang teridentifikasi selanjutnya harus dilakukan pengenalan bentuk pola tangannya.bentuk pola tangan menunjuk terlebih dulu dilakukan ektrasi ciri dengan integral proyeksi.integral proyeksi merupakan salah satu teknik ekstrasi ciri dari pola gambar dengan mengetahui besarnya itensitas dari piel pada lokasi (y) sehingga untuk melakukan ekstrasi ciri dari pola dilakukan secara vertikal dan horisontal.[9]. Integral proyeksi secara vertikal IPF v () dan integral proyeksi horisontal IPF h (y) dari suatu intentitas I(y) pada interval [y y ] dan [ ] dapat di di jabarkan sebagai berikut : y IPF ( ) = I( y) dy...(.3) v y IPF ( y) = I ( y) d...(.4) h Selain itu integral proyeksi secara vertikal dan horisontal bisa digunakan nilai rataratanya seperti di jabarkan sebagai berikut : y IPF v ( ) = I( y) dy...(.5) ( y y ) IPF h ( y) = I( y) d...(.6) ( ) Dari ekstrasi dengan integral proyeksi akan diperoleh beberapa sample ektrasi ciri dari pola tangan menunjuksehingga dengan menggunakan rule base berdasarkan nilai minimum dan maksimum dari masingmasing ektrasi ciri maka identifikasi isyarat tangan akan dapat diproleh..5. Learning Vektor Quantization (LVQ) Hasil pergerakan tangan yang dinamik menghasilkan suatu pola tulisan angka (virtual hand riting).pola angka sampai 6 y 4

5 tersebut dilakukan identifikasi dengan Learning Vektor Quantization (LVQ) sebagai perintah pendendali robot secara jarak jauh.. LVQ adalah suatu metode neural netork untuk melakukan pembelajaran pada lapisan kompetitif yang teraasi. Suatu lapisan kompetitif akan secara otomatis belajar untuk menklasifikasikan vektorvektor input. Kelas-kelas yang didapatkan sebagai hasil dari lapisan kompetitif ini hanya tergantung pada jarak antara vektorvektor input[]. Jika vektor input mendekati sama maka lapisan kompetitif akan meletakan kedua vektor input tersebut ke dalam kelas yang sama.arsitektur LVQ seperti pada gambar.8. Gambar 4. Arsitektur LVQ Neural Net Gambar 5. Deteksi Obyek Bergerak Secara visual pada gambar diatas obyek yang tidak bergerak tidak terlihat dalam eb kamera karena dianggap bukan target obyek akan tetapi untuk obyek yang bergerak seperti obyek tangan diatas dapat diidentifikasi pergerakannya. Akhurasi deteksi pergerakan obyek berdasarkan kecepatan pergerakan dengan banyaknya obyek yang bisa ditangkap oleh kamera table deteksi pergerakan seperti dalam table dibaah ini: Tabel : Deteksi pergerakan 3.Analisis Hasil dan Implementasi 3..Deteksi Pergerakan Yang pertama dilakukan dalam penelitian ini obyek yang bergerak yang akan menjadi dasar penelitian karena isyarat tangan yang akan diidentifikasi nantinya isyarat tangan yang bergerak. Bila ada obyek bergerak baik berupa tangan atau obyek yang lainnya maka perubahan dari piel saat itu dengan piel sebelumnya akan diperoleh suatu nilai yang menjadi deteksi pergerakan suatu obyek. Secara visual obyek yang bergerak dapat dilihat seperti pada gambar berikut: Dari table diatas maka rata-rata % dalam kecepatan aktu detik obyek yang bergerak dapat ditangkap dalam kamera dengan baik dan rata-rata % obyek yang bergerak dapat dideteksi dalam aktu 5

6 0.5 detik % rata-rata obyek yang bergerak dalam.5 detik dapat ditangkap pergerakkannya dan % rata-rata obyek yang bergerak dalam detik dapat tertangkap pergerakannya oleh kamera. Sedangkan secara grafik deteksi pergerakan dari table diatas adalah sebagai berikut : Centroid Cluster untuk komposisi nilai RGB adalah sebagai berikut : Variabel R G B Cluster : Cluster : Cluster 3: Cluster 4: Cluster 5: Prosentase Deteksi pergerakan 0 P ro s e n ta s e o b y e k g e r a k Rata Min Ma t(aktu) Gambar 6.. Grafik deteksi pergerakan 3..Deteksi arna kulit Obyek yang bergerak didepan aplikasi yang dibangun tidak hanya tangan sehingga setelah mendeteksi obyek yang bergerak maka untuk mengetahui obyek tangan dalam penelitian ini digunakan kulit tangan sebagai segmentasi obyek tangan.berdasarkan sample kulit tangan dan bukan kulit tangan dilakukan cluster menggunakan Fuzzy C-Mean Clustering untuk membedakan kulit tangan dan bukan tangan. Untuk mengetahui obyek yang dideteksi dekat dengan cluster tertentu maka digunakan ecluidean sebakai ukuran kesamaan. Dalam pengujian dilakukan pada semua obyek yang dianggap bukan kulit dan semua obyek yang dianggap kulit tangan sehingga prosentasi tiap piel RGB yang termasuk cluster kulit dapat diukur. Berdasarkan hasil percobaan maka dengan jumlah cluster sebanyak 5 diperoleh sebagai berikut: o Jumlah Cluster n=5 Gambar 7. Uji kulit pada 5 Cluster Dari hasil pengujian obyek bukan kulit kebenaran rata-rata 00% termasuk cluster bukan kulit dan 0% salah masuk ke cluster kulit. Sedangkan dari hasil pengujian obyek kulit maka rata-rata kebenaran masuk pada cluster kulit % dan % salah cluster. Hasil cluster tersebut diaplikasikan untuk membedakan mana kulit dan bukan kulit sehingga semgmetasi obyek dapat diperoleh secara visual terlihat sebagai berikut : Gambar 8. Uji segmentasi kulit tangan Secara grafik hasil pengujian skin deteksi menggunakan jumlah cluster 5 sebagai berikut : 6

7 95 Hasil Skin Deteksi Presentase deteksi Sample : Gambar 9. Hasil skin deteksi cluster= Deteksi pola bentuk tangan Dalam penelitian ini obyek yang tertangkap oleh eb camera yang termasuk arna kulit dimungkinkan juga ada obyek yang lain yang dekat dengan kulit tangan. Sehingga harus dibedakan obyek tangan tidak hanya berdasarkan arna kulitnya saja tetapi juga berdasarkan pola bentuk tangan. Menggunakan integral proyeksi pola bentuk tangan untuk tangan bertelunjuk dapat dilihat pola bentuk gambarnya baik yang dihasilkan secara integral proyeksi secara vertikal maupun secara horisontal. Hasil secara visual menggunakan integral proyeksi sebagai berikut : Berdasarkan tabel tersebut maka 86.67% deteksi pola tangan sesuai dengan target yang diharapkan Deteksi pola gambar pergerakan tangan sebagai pengendali robot Hasil identifikasi pergerakan tangan yang dimaksud menghasilkan suatu pola gambar angka yang ditampilkan dalam layar monitor sebagai virtual hand riting hasil dari virtual hand riting dilakukan identifikasi. Secara visual seperti sebagai berikut : Gambar : Virtual hand riting sebagai pola gambar angka dan Gambar 0: Integral proyeksi pada pola tangan bertelunjuk. Tabel. Hasil identifikasi pola tangan Gambar : Virtual hand riting sebagai pola gambar angka 3 dan 4 7

8 Gambar 3: Virtual hand riting sebagai pola gambar angka 5 dan 6 Berdasarkan pengujian terhadap angka yang belum dikenali seperti dalam tabel dibaah ini : Tabel 3.3.Pengujian terhadap pola angka Gambar 4. Hasil gerakan robot penelitian (a) membuka (b) memutar pergelangan tangan berlaan jarum jam (c) memutar pergelangan tangan searah jarum jam (d) mengangkat lengan (e) menurunkan lengan (f) Mengangkat bahu. Seperti dari hasil pengujian tersebut maka ada 79.% pola angka dapat dikenali sesuai dengan target yang dimaksud. sehingga dapat digunakan sebagai perintah untuk mengendalikan robot secara jarak jauh.hasil aplikasi pada robot untuk perintah pola gerakan tangan dalam angka tiga robot melakukan gerakan memutar pergelangan searah jarum jam. 4.. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil analisa dan implementasi dapat disimpulkan sebagai berikut:. Hasil deteksi pergerakan obyek (moving detection) dalam area kamera yang mampu dideteksi dengan baik adalah aktu detik sebesar %. Untuk aktu yang lebih kecil dari detik atau lebih besar dari detik tingkat keberhasilannya bertambah rendah.. Hasil deteksi arna kulit menggunakan Fuzzy C-Mean(FCM) pada jumlah cluster 5 mampu melakukan identifikasi arna kulit sebesar kulit % sedangkan dalam membedakan latar obyek dapat melakukan identifikasi 00% dengan latar obyek yang mendekati arna putih makin sedikit jumlah cluster maka latar belakang obyek makin 8

9 sedikit variasi yang mampu diidentifikasi sebaliknya makin banyak jumlah cluster maka makin banyak obyek masuk ke cluster latar obyek. 3. Hasil identifikasi pola tangan dimana ekstrasi cirinya digunakan integral proyeksi dengan metode rule base dapat diidentifikasi 86.67%. 4. Hasil gerakan tangan yang telah diidentifikasi menghasilkan virtual hand riting berupa pola gambar angka sampai 6. Dengan LVQ setelah dilakukan pengujian 79.% pola angka dapat dikenali sesuai dengan target 5. Robot dapat dikendalikan secara jarak jauh sesuai dengan pola pergerakan isyarat tangan yang berupa virtual hand riting sebagai perintah yang telah ditentukan. 5. Daftar Pustaka [] : [] / 004. [3] [4] [5] [6] [7] [8]. * * ** [9]. 9

10 004. [0] [] [] 00. [3] [4] 000 [5]

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Wawan Kurniawan Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi wwnkurnia79@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

VIRTUAL POINTER UNTUK IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGENDALI GERAKAN ROBOT SECARA REAL-TIME

VIRTUAL POINTER UNTUK IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGENDALI GERAKAN ROBOT SECARA REAL-TIME VIRTUAL POINTER UNTUK IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGENDALI GERAKAN ROBOT SECARA REAL-TIME M. Isa Irawan, dan Edi Satriyanto Bidang Ilmu Komputer- jur. Matemata FMIPA - ITS, Politekn Elektrona

Lebih terperinci

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK Wiratmoko Yuwono Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Jl. Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL Randy Reza Kautsar (1), Bima Sena Bayu D S.ST M.T (2), A.R. Anom Besari. S.ST, M.T (2) (1)

Lebih terperinci

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS WULAN ANGGRAENI wulangussetiyo@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI Abstract. The purpose of this study was to

Lebih terperinci

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1 DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ Muhammad Imron Rosadi 1 Prodi Teknik Informatika, Universitas Yudharta Pasuruan Purwosari 67162 Pasuruan Jawa Timur 1 Email : Imron_uyp@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN :

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN : Clustering Data Status Tugas Belajar Dan Ijin Belajar Menggunakan Metode Fuzzy C-Means (Studi Kasus : Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur) Fevin Triyas Rantika 1, Indah Fitri Astuti, M.Cs

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN UNTUK SISTEM KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS

IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN UNTUK SISTEM KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN UNTUK SISTEM KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS Indika Pradana 1, Edi Satriyanto 2,Eru Puspita 2,Budi Nur Iman 2 1 Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION RULIAH Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Loktabat

Lebih terperinci

CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN

CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN Fitri Wulandari, Rinto Setiawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

FUZZY C-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA (STUDI KASUS : DATA PERFORMANCE MENGAJAR DOSEN)

FUZZY C-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA (STUDI KASUS : DATA PERFORMANCE MENGAJAR DOSEN) FUZZY C-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA (STUDI KASUS : DATA PERFORMANCE MENGAJAR DOSEN) Emha Taufiq Luthfi STMIK AMIKOM Yogyakarta e-mail : emha_tl@yahoo.com Abstraksi Clustering merupakan proses pengelompokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan syaraf tiruan merupakan bidang ilmu yang banyak digunakan dalam melakukan pengenalan pola suatu obyek. Banyak obyek yang dapat digunakan untuk pengenalan pola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini. 2.1 CLUSTERING Clustering adalah proses pengelompokkan suatu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 61 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Analisis Permasalahan Proses Segmentasi citra dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan metode konvensional secara statistik maupun

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. pengetahuannya melalui buku-buku yang ada. Pihak perpustakaan harus. sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang disediakan.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. pengetahuannya melalui buku-buku yang ada. Pihak perpustakaan harus. sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang disediakan. BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Perpustakaan merupakan salah satu gudang ilmu pengetahuan bagi sebagian masyarakat. Perpustakaan STIKOM Surabaya merupakan salah satu tempat bagi para

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1 Pengenalan Tulisan Tangan Huruf Latin Bersambung Secara Real Time Menggunakan Algoritma Learning Vector Quantization Ulir Rohwana dan M Isa Irawan

Lebih terperinci

GABUNGAN METODE DJIKSTRA DAN FUZZY C-MEANS UNTUK PENENTUAN RUTE DAN JUMLAH OBYEK RINTANGAN

GABUNGAN METODE DJIKSTRA DAN FUZZY C-MEANS UNTUK PENENTUAN RUTE DAN JUMLAH OBYEK RINTANGAN ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL 21/No. 2/September 2014 GABUNGAN METODE DJIKSTRA DAN FUZZY C-MEANS UNTUK PENENTUAN RUTE DAN JUMLAH OBYEK RINTANGAN Setiawardhana 1, Sigit Wasista 2, Lotusia Putri Rizqi 2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman semakin berkembang pesat, begitu pula dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang juga turut berkembang dengan pesatnya. Hal ini, membuat manusia berpikir dan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON

KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON Seminar Nasional IENACO 213 ISSN: 2337-39 KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON Ratna Ekawati 1),Nurul Yulis 2) 1) Jurusan

Lebih terperinci

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW Ubaidillah Umar, Reni Soelistijorini, B. Eng, MT, Haryadi Amran Darwito, S.ST Jurusan Teknik Telekomunkasi - Politeknik

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS

KLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS KLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS Nunik Mariastuti Wijilestari, Moch. Hariadi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 60

Lebih terperinci

APLIKASI PENGHAPUSAN BAYANGAN PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) SKRIPSI

APLIKASI PENGHAPUSAN BAYANGAN PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) SKRIPSI APLIKASI PENGHAPUSAN BAYANGAN PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) SKRIPSI OLEH: FARIS SANTA EKA WIARTA NPM : 0736010025 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI - FTI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Ahmad Mauliyadi M, Hizir Sofyan, dan Muhammad Subianto. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala

Ahmad Mauliyadi M, Hizir Sofyan, dan Muhammad Subianto. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala Tersedia di www.fmipa.unsyiah.ac.id Jurnal Matematika 00 (2013) 01 05 PERBANDINGAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) DAN FUZZY GUSTAFSON-KESSEL (FGK) MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT QUICKBIRD (Studi Kasus Desa

Lebih terperinci

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) Jani Kusanti Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Universitas Surakarta (UNSA),

Lebih terperinci

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing Tugas Ujian Sarjana. Penjelasan Learning Vector Quantization (LVQ) Learning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) utama indonesia memiliki beraneka ragam jenis wisata yang menarik wisatawan domestik dan wisatawan asing. Banyaknya

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR Eko Subiyantoro, Yan Permana Agung Putra Program Studi Teknik

Lebih terperinci

CLUSTERING LULUSAN MAHASISWA MATEMATIKA FMIPA UNTAN PONTIANAK MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS

CLUSTERING LULUSAN MAHASISWA MATEMATIKA FMIPA UNTAN PONTIANAK MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS Buletin Ilmiah Mat. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No.1(2013), hal. 21-26 CLUSTERING LULUSAN MAHASISWA MATEMATIKA FMIPA UNTAN PONTIANAK MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS Cary Lineker Simbolon,

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Yohannes Teknik Informatika STMIK GI MDD Palembang, Indonesia Abstrak Klasterisasi merupakan teknik pengelompokkan data berdasarkan kemiripan data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T. Oleh: Angger Gusti Zamzany(1210100 073) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T. DAFTAR ISI I II III IV V VI PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGUJIAN

Lebih terperinci

Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan

Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN Kajian 0854-0675 Pustaka Volume14, Nomor 4, Oktober 2006 Kajian Pustaka: 147-153 Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization

Lebih terperinci

BAB 2 PENELITIAN TERKAIT DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 PENELITIAN TERKAIT DAN LANDASAN TEORI BAB 2 PENELITIAN TERKAIT DAN LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terkait Ada beberapa penelitian terkait dengan penggunaan Data Mining metode cluster dengan menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means untuk dapat mengelompokkan

Lebih terperinci

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS Egi Badar Sambani 1), Neneng Sri Uryani 2), Rifki Agung Kusuma Putra 3) Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa 4.1.1 Analisis Data Pada tahap analisa data ini akan dibahas mengenai citra CT Scan yang akan dilakukan proses segmentasi atau pengelompokan data. Data citra

Lebih terperinci

PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER)

PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER) PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER) Edi Satriyanto (edi@eepis-its.edu) Fernando Ardilla Risa Indah Agustriany Lubis Politeknik

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN REAL TIME MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN REAL TIME MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN REAL TIME MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Oleh: Bakhtiar Arifin (1206 100 722) Dosen Pembimbing: Prof. DR. M.

Lebih terperinci

FUZZY-NEURO LEARNING VECTOR QUANTIZATION (FNLVQ)

FUZZY-NEURO LEARNING VECTOR QUANTIZATION (FNLVQ) BAB 2 FUZZY-NEURO LEARNING VECTOR QUANTIZATION (FNLVQ) Bab ini akan menjelaskan algoritma pembelajaran FNLVQ konvensional yang dipelajari dari berbagai sumber referensi. Pada bab ini dijelaskan pula eksperimen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Digital Gambar atau citra merupakan informasi yang berbentuk visual. Menurut kamus Webster citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP. 1202 109 022 Teknologi fotografi pada era sekarang ini berkembang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan adanya kamera digital. Bentuk dari kamera digital pada umumnya kecil,

Lebih terperinci

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW Reza Umami 1*, Irawan Hadi 1, Irma Salamah 1 1 Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) Alfa Ceria Agustina (1) Sri Suwarno (2) Umi Proboyekti (3) sswn@ukdw.ac.id othie@ukdw.ac.id Abstraksi Saat ini jaringan saraf tiruan

Lebih terperinci

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil Ronny Susetyoko, Elly Purwantini Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu setahun.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu setahun. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Intrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan yang ada

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK PENGELOMPOKKAN LULUSAN

APLIKASI ALGORITMA FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK PENGELOMPOKKAN LULUSAN APLIKASI ALGORITMA FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK PENGELOMPOKKAN LULUSAN Abdul Aziz, S.Si, M.Si. Abstrak Teknik Fuzzy c-means clustering termasuk dalam salah satu keluarga clustering. Seperti teknik clustering

Lebih terperinci

Perbandingan Arsitektur Multilayer Feedforward Network dengan memakai Topologi Multiprosesor Ring Array Dan Linear Array

Perbandingan Arsitektur Multilayer Feedforward Network dengan memakai Topologi Multiprosesor Ring Array Dan Linear Array Nico Saputro Perbandingan Arsitektur Multilayer Feedforard Netork dengan memakai Topologi Multiprosesor Ring Array Dan Linear Array Abstrak Jaringan Syaraf Tiruan dapat diimplementasikan secara perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan algoritma yang akan digunakan pada sistem pengenalan wajah. Bagian yang menjadi titik berat dari tugas akhir

Lebih terperinci

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika Ferman Hakiki 1, Indra Adji Sulistijono 2 1 Jurusan Teknik Elektornika, Politeknik Elekronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 PERBANDINGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR (KNN) dan METODE NEAREST CLUSTER CLASSIFIER (NCC) DALAM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS BATIK TULIS Nesi Syafitri 1 ABSTRACT Various problem that are related to classification

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEASLIAN MATA UANG RUPIAH MELALUI INVISIBLE INK BERBASIS FOURIER TRANSFORM MENGGUNAKAN NEURAL LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IDENTIFIKASI KEASLIAN MATA UANG RUPIAH MELALUI INVISIBLE INK BERBASIS FOURIER TRANSFORM MENGGUNAKAN NEURAL LEARNING VECTOR QUANTIZATION IDENTIFIKASI KEASLIAN MATA UANG RUPIAH MELALUI INVISIBLE INK BERBASIS FOURIER TRANSFORM MENGGUNAKAN NEURAL LEARNING VECTOR QUANTIZATION Yusron Rijal Jurusan Sistem Informasi STIKOMP SURABAYA, email: yusron@stikom.edu

Lebih terperinci

Implementasi Fuzzy C-Means dan Model RFM untuk Segmentasi Pelanggan (Studi Kasus : PT. XYZ)

Implementasi Fuzzy C-Means dan Model RFM untuk Segmentasi Pelanggan (Studi Kasus : PT. XYZ) A119 Implementasi Fuzzy C-Means dan Model RFM untuk Segmentasi Pelanggan (Studi Kasus : PT. XYZ) Denny B. Saputra dan Edin Riksakomara Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Lebih terperinci

PREDIKSI CUACA MARITIM UNTUK MENDETEKSI KEBERADAAN SUMBER DAYA LAUT IKAN DI PERAIRAN JAWA TIMUR

PREDIKSI CUACA MARITIM UNTUK MENDETEKSI KEBERADAAN SUMBER DAYA LAUT IKAN DI PERAIRAN JAWA TIMUR PREDIKSI CUACA MARITIM UNTUK MENDETEKSI KEBERADAAN SUMBER DAYA LAUT IKAN DI PERAIRAN JAWA TIMUR OLEH : Bagusranu Wahyudi Putra 2410100044 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT. Ir. Syamsul Arifin,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk berkomunikasi adalah dengan cara melakukan interaksi langsung. Dengan interaksi maka setiap orang dapat mengerti maksud pernyataan ataupun perintah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang BAB IV PENGUJIAN SISTEM Sistem yang di ujicoba merupakan dari hasil program yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan citra dari WebCam, pengolahan citra yang dimulai dengan update citra kondisi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA METODE KOHONEN NEURAL NETWORK DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN SECARA REAL TIME

PERBANDINGAN ANTARA METODE KOHONEN NEURAL NETWORK DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN SECARA REAL TIME PERBANDINGAN ANTARA METODE KOHONEN NEURAL NETWORK DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN SECARA REAL TIME Nama Mahasiswa : Asworo NRP : 205 00 077 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen, yaitu melakukan implementasi algoritma Fuzzy C-Means dalam pengelompokan berdasarkan data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Computer Vision Computer vision dapat diartikan sebagai suatu proses pengenalan objek-objek berdasarkan ciri khas dari sebuah gambar dan dapat juga digambarkan sebagai suatu deduksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T. Oleh: Ulir Rohwana (1209 100 702) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T. DAFTAR ISI I II III IV V VI PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI HASIL DAN PENGUJIAN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME

IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME Jurnal POROS TEKNIK, Volume 4, No. 1, Juni 2012 : 24-29 IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME Gunawan Rudi Cahyono (1) (1) Staf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL OLEH : ANDI MUHAMMAD ALI MAHDI AKBAR Pembimbing 1: Arief Kurniawan, ST., MT Pembimbing 2: Ahmad Zaini, ST., M.Sc. Page 1

Lebih terperinci

Segitiga Fuzzy-Neural Network untuk Mengenali Pola dari Model Input Data yang Berdistribusi

Segitiga Fuzzy-Neural Network untuk Mengenali Pola dari Model Input Data yang Berdistribusi J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 4, No. 1, May 2007, 9 16 Segitiga Fuzzy-Neural Network untuk Mengenali Pola dari Model Input Data yang Berdistribusi Hary Budiarto Pusat Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL Andri STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan 20212 andri@mikroskil.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan dan software yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks, tetapi sangat dapat diandalkan. Sistem ini memberikan sarana pengenalan obyek yang

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION ) SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION ) Fachrul Kurniawan, Hani Nurhayati Jurusan Teknik Informatika, Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik

Lebih terperinci

Data Mining dengan Algoritma Fuzzy C-Means Clustering Dalam Kasus Penjualan di PT Sepatu Bata

Data Mining dengan Algoritma Fuzzy C-Means Clustering Dalam Kasus Penjualan di PT Sepatu Bata Data Mining dengan Algoritma Fuzzy C-Means Clustering Dalam Kasus Penjualan di PT Sepatu Bata Cakra Ramadhana 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K. W. 3 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Politeknik

Lebih terperinci

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION Indra Pramana, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini berisi mengenai FRBFNN, prosedur pembentukan model FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan listrik di D.I Yogyakarta. A. Radial Basis Function

Lebih terperinci

PENGELOMPOKKAN DESA DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 BERDASARKAN STATUS KETERTINGGALAN

PENGELOMPOKKAN DESA DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 BERDASARKAN STATUS KETERTINGGALAN PENGELOMPOKKAN DESA DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 BERDASARKAN STATUS KETERTINGGALAN Indah Ratih Anggriyani 1), Dariani Matualage 2), Esther Ria Matulessy 3) 1)2)3) Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera Zahir arsya #1, Eru Puspita #2, Ronny Susetyoko #3 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA BEBERAPA METODE KLASIFIKASI HASIL REDUKSI DATA BERDIMENSI TINGGI

PERBANDINGAN KINERJA BEBERAPA METODE KLASIFIKASI HASIL REDUKSI DATA BERDIMENSI TINGGI ISSN 1858-4667 JURNAL LINK Vol 16/No. 1/Februari 212 PERBANDINGAN KINERJA BEBERAPA METODE KLASIFIKASI HASIL REDUKSI DATA BERDIMENSI TINGGI Ronny Susetyoko 1, Elly Purwantini 2 1,2 Departemen Teknik Elektro,

Lebih terperinci

TRANSLASI BAHASA ISYARAT

TRANSLASI BAHASA ISYARAT TRANSLASI BAHASA ISYARAT Juniar Prima Rakhman), Nana Ramadijanti, S.Kom, M.Kom), Edi Satriyanto S.Si, M.Si) Jurusan Teknik Informatika, PENS ITS Surabaya Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60 08050 E-mail :

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (STUDI KASUS DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA) Abstrak

PENGENALAN POLA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (STUDI KASUS DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA) Abstrak PENGENALAN POLA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (STUDI KASUS DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA) Dini Fakta Sari Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta dini@akakom.ac.id Abstrak Tenaga

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION Hamsina 1, Evanita V Manullang 1, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keamanan (security) merupakan salah satu isu yang sangat penting akhir-akhir ini. Salah satu teknik yang diunggulkan bisa diterapkan untuk permasalahan tersebut

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI Setiawardhana 1), Nana Ramadijanti 2), Rizky Yuniar Hakkun 3), Aji Seto Arifianto 4) 1,2,3) Dosen Jurusan

Lebih terperinci

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal Jaringan syaraf adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia. Syaraf manusia Jaringan syaraf dengan lapisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam tugas akhir ini penguji melakukan pengujian dari judul tugas akhir sebelumnya, yang dilakukan oleh Isana Mahardika. dalam tugas akhir tersebut membahas pendeteksian tempat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam bab ini diasumsikan sebagai data perkiraan harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. Dengan demikian dapat disusun model Fuzzy

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Curah hujan merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap perubahan cuaca yang semakin memburuk. Curah hujan merupakan total air hujan yang terjatuh pada permukaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Metode GLCM ( Gray Level Co-Occurrence Matrix)

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Metode GLCM ( Gray Level Co-Occurrence Matrix) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Metode GLCM ( Gray Level Co-Occurrence Matrix) Metode GLCM menurut Xie dkk (2010) merupakan suatu metode yang melakukan analisis terhadap suatu piksel pada citra dan mengetahui

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BATU AKIK MENGGUNAKAN METODE LEARNING VEKTOR QUANTIZATION (LVQ)

IDENTIFIKASI JENIS BATU AKIK MENGGUNAKAN METODE LEARNING VEKTOR QUANTIZATION (LVQ) IDENTIFIKASI JENIS BATU AKIK MENGGUNAKAN METODE LEARNING VEKTOR QUANTIZATION (LVQ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom.) Pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci