PERBANDINGAN KADAR LIPOCALIN-2 SERUM DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA COMPARISON OF LIPOCALIN-2 SERUM LEVELS WITH BREAST CANCER STAGE
|
|
- Erlin Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBANDINGAN KADAR LIPOCALIN-2 SERUM DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA COMPARISON OF LIPOCALIN-2 SERUM LEVELS WITH BREAST CANCER STAGE 1 Hegaria Rahmawati, 1 Uleng Bahrun, 1 Mansyur Arif, 2 Ilhamjaya Pattelongi 1 Bagian Ilmu Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, 2 Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas hasanuddin Alamat korespondensi: dr. Hegaria Rahmawati Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar,90245 HP: tiarakahfi@gmail.com
2 ABSTRAK Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita kanker terbanyak kedua setelah kanker servix dan lebih dari 50% penderita kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar Lipocalin-2 (LCN-2) serum pada penderita kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut. Penelitian cross sectional dilakukan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS. Ibnu Sina Makassar. Selama bulan Juni 2013 sampai dengan September Diperoleh total sampel 56 penderita kanker payudara berumur antara tahun. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu stadium dini (stadium I dan II, n=12) dan stadium lanjut (stadium III dan IV, n=44). Kadar LCN-2 serum diukur dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), menggunakan kit LCN-2 Quantikine ( R&D System, Minneapolis).Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar LCN-2 serum pada kanker payudara stadium dini adalah 60,304 ng/ml dan pada stadium lanjut 115,533 ng/ml. Uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna kadar LCN-2 serum antara stadium dini dan stadium lanjut (p=0,002). Kata kunci: Lipocalin-2, Kanker payudara, Stadium kanker payudara ABSTRACT Beast cancer is one of the causes of death in women, the second most after cevix cancer and more than 50% of patients with breast cancer was found at an advanced stage. The research aims to analyze of LCN-2 serum levels in early and advanced stage of breast cancer. The cross sectional study was performed during the period June to September 2013 at Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ibnu Sina Makassar for samples screening and Research Center of Medical Faculty Hasanuddin University Makassar for LCN-2 test. Total samples were 56 patients, range from 31 to 68 years old, divided into two groups: early-stage ( stage I and II, n=12) and advanced stage ( stage III and IV, n=44). Levels of LCN-2 were determined in peripheral blood samples with enzyme-linked immunosorbent assays (ELISA), using LCN-2 Quantikine kit from R&D Systems (Minneapolis). The study results showed the mean of serum levels of LCN-2 on the early stage breast cancer is ng/ml and on the advanced stage is Mann-Whitney test showed there was significant differences of serum levels LCN-2 between early and advanced stages of breast cancer. Keywords : Lipocalin-2, breast cancer, stage of breast cancer
3 PENDAHULUAN Kanker payudara atau kanker payudara merupakan tumor ganas yang paling umum dan sampai saat ini masih menjadi penyebab kematian pada wanita, dengan lebih dari kasus di seluruh dunia. (Rosai, J, 2011) World Health Organitation (WHO) melaporkan kurang lebih perempuan di seluruh dunia meninggal karena kanker payudara pada tahun (WHO, 2011) American Cancer Society (ACS) memperkirakan sebanyak kasus kanker payudara invasif, kasus kanker payudara in situ didiagnosis pada tahun 2011 di Amerika dengan angka kematian sekitar kasus. (American Cancer Society, 2011) Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 4,3 per 1000 penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%). Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh rumah sakit di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). (Kementerian Kesehatan RI, 2013) Lebih dari 90% kematian akibat kanker disebabkan karena metastasis. (Wakefield, L, 2006) Metastasis adalah kemampuan sel untuk meninggalkan tumor primer masuk dalam sirkulasi menuju jaringan di tempat jauh dan membentuk tumor sekunder. (Kresno, S.B, 2012) Kanker payudara dapat bermetastasis ke kelenjar limfe aksilla regional dan bermigrasi ke aliran darah untuk penyebaran yang lebih luas. (Welch, D.R, 2006) Para peneliti kanker menemukan bahwa protein Lipocalin 2 terkait dengan kemampuan sel kanker payudara untuk bermetastasis dan dapat berfungsi sebagai biomarker yang dapat digunakan untuk memantau perkembangan penyakit. (HospiMedica International, 2009) Lipocalin 2 (LCN-2) atau Netrofil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) merupakan glikoprotein dengan berat molekul 25 kda yang terikat pada gelatinase dari netrofil yang mempunyai peranan dalam imunitas alami dan dalam beberapa kondisi patologis. (Devarajan, P, 2007; Rodvold, J.J., et al., 2012) Dalam beberapa tahun terakhir diketahui bahwa LCN-2 diekspresikan secara berlebihan pada kanker. Sejumlah bukti yang mendukung dua peranan fungsional LCN-2 pada kanker yaitu promosi epithelial to mesenchymal transition (EMT) yang memfasilitasi terjadinya fenotip invasif dan metastasis. (Rodvold, J.J, et al., 2012)
4 Stoesz, et al., pertama kali melaporkan peningkatan ekspresi LCN-2 pada sel-sel kanker payudara manusia serta menemukan korelasi positif antara status reseptor hormon yang negatif, ekspresi berlebihan human epidermal growth faktor receptor-2 (HER2), stadium tumor dan status nodus limfe positif dengan ekspresi LCN-2. (Stoesz, et al., 1998) Temuan ini selanjutnya dibuktikan dalam sebuah penelitian terpisah terhadap lebih dari 200 kasus kanker payudara oleh Bauer, et al., Lipocalin 2 terbukti berkontribusi bagi progresi kanker payudara dengan mempromosikan sebuah fenotip yang agresif, yang menghasilkan metastasis. (Bauer, M, et al., 2008) Penelitian Yang, et al., menunjukkan bahwa ekspresi LCN-2 yang berlebihan pada sel-sel kanker payudara menginduksi terjadinya EMT yang merupakan salah satu proses yang terlibat dalam progresi dan metastasis tumor. Penelitian Leng, et al., juga menunjukkan LCN-2 berperan dalam pembentukan dan metastasis kanker payudara dan inhibisi LCN-2 berpotensi dalam terapi kanker payudara. (Leng, X, et al., 2009) Sampai sekarang, kebanyakan penelitian difokuskan pada ekspresi LCN-2 dalam jaringan dan hanya sedikit yang meneliti penentuan kadar LCN-2 di serum, diantaranya adalah penelitian oleh Provatopoulou menunjukkan bahwa pengukuran serum NGAL dan kompleks MMP-9/NGAL dapat digunakan untuk monitoring perkembangan kanker payudara. (Provatopoulou, X., et al., 2009) Penelitian Sung, et al., tentang hubungan antara kadar serum LCN-2 dan MMP-9 pra-operatif dengan prognosis kanker payudara pada 303 pasien dan 74 orang sehat sebagai kelompok kontrol antara tahun 2004 sampai 2007 menunjukkan bahwa peningkatan kadar LCN-2 dan MMP-9 terkait dengan penurunan survival pasien. (Sung, H., et al, 2012) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang kadar LCN-2 serum pada penderita kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut serta menambah khazanah ilmu pengetahuan untuk penelitian kanker payudara selanjutnya dan diharapkan dapat menjadi alternatif parameter untuk memprediksi progresi kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar LCN-2 pada penderita kanker payudara stadium dini dan lanjut.
5 BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan Poliklinik dan Instalasi Rawat Inap Bedah Onkologi RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan rumah sakit jejaring lainnya untuk pengambilan sampel Unit Penelitian FK UNHAS, Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk pemeriksaan sampel. Jenis Penelitian yang digunakan adalah cross sectional Populasi dan Sampel Populasi terjangkau adalah semua penderita suspek kanker payudara yang memeriksakan diri di Poliklinik Bedah dan penderita yang dirawat di ruang perawatan Bedah Onkologi RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS. Ibnu Sina Makassar. Sampel sebanyak 56 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu wanita dewasa yang didiagnosis kanker payudara oleh klinisi dan telah dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan histopatologi, belum pernah mendapat terapi kanker payudara berupa kemoterapi atau operasi, bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani informed consent yang telah dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Metode Pengumpulan data Subyek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengambilan sampel darah vena sebanyak 3 cc. Serum diperoleh setelah tabung yang berisi darah dibiarkan membeku selama 5 menit dalam suhu ruangan dan disentrifus selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm Pemeriksaan kadar LCN-2 menggunakan kit LCN-2 Quantikine (R&D System, Minneapolis) menggunakan metode ELISA. Tes dilakukan di Unit Penelitian FK UNHAS. Analisis Data Data diolah dengan menggunakan SPSS, untuk deskripsi karakteristik data dasar berupa distribusi, frekuensi, nilai rerata, simpang baku dan rentangan menggunakan analisis univariat. Uji Mann-Whitney digunakan untuk menganalisis data dari 2 kelompok. Hasil uji hipotesis dinyatakan bermakna, jika p < 0,05.
6 HASIL Tabel 1 memperlihatkan karakteristik sampel penelitian sebanyak 56 orang yang terdiri dari stadium dini 12 orang dan stadium lanjut 44 orang. Rentang umur penderita Kanker payudara berkisar tahun. Berdasarkan diagnosis histopatologi yang terbanyak adalah Adenocarcinoma mammae (37,5%). Rerata kadar LCN-2 serum pada kanker payudara stadium dini adalah 60,304 ng/ml dan stadium lanjut adalah 115,533 ng/ml. Hasil uji statistik menggunakan Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan bermakna rerata kadar LCN-2 antara penderita kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut (p=0,002), terlihat pada Tabel 2 dan Gambar 1. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar LCN-2 serum ditemukan meningkat pada kanker payudara stadium lanjut (stadium III dan IV) dibandingkan stadium dini (stadium I dan II) dan bermakna secara statistik. Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2013 sampai September 2013 pada 56 subyek penelitian yang memenuhi kriteria penelitian. Rentang umur penderita kanker payudara berkisar tahun dengan golongan umur terbanyak pada tahun (48,2%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Azamris (2009) dan Rosmiati, B (2012). Risiko terjadinya kanker payudara bertambah seiring pertambahan usia, meningkat dari 1: pada umur dekade ketiga menjadi 1:52 pada dekade keempat. (Cancer Research UK,2009). Risiko ini diduga berhubungan erat dengan faktor hormonal, seperti jenis kelamin, usia, usia menarke dan menopause, riwayat reproduksi, menyusui dan estrogen eksogen serta faktor genetik. (Lester, S.C., 2010) Pada penelitian ini sebagian besar penderita kanker payudara berada pada stadium lanjut sebanyak 44 orang (78,6%). Keterlambatan diagnosis dibanyak negara diduga berhubungan dengan keterlambatan diagnosis yang disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya letak geografis, kurangnya informasi, rendahnya pendidikan dan pengetahuan serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang penyakit kanker payudara sehingga terlambat memeriksakan diri secara dini, kurangnya alat diagnosis seperti mamografi atau USG. (Suyatno, Pasaribu, E.T., 2010) Rerata kadar LCN-2 serum ditemukan meningkat secara bermakna pada penderita
7 kanker payudara stadium lanjut (stadium III dan IV) dibandingkan stadium dini (stadium I dan II) dengan nilai p=0,002. Hal ini menunjukkan bahwa LCN-2 yang diekspresikan secara berlebih pada jaringan tumor yang dilepaskan ke dalam sirkulasi berkontribusi bagi peningkatan kadar LCN-2 dalam serum. (Sung, H., et al., 2012) Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Provatopoulo, et al., (2009), Mahfouz, M (2010) dan Sung, H, et al., (2012) yang menemukan bahwa rerata kadar LCN-2 pada penderita kanker payudara lebih tinggi dibandingkan kontrol. Penelitian Sung, et al. tentang hubungan antara kadar serum LCN-2 dan MMP-9 pra-operatif dengan prognosis kanker payudara menunjukkan bahwa peningkatan kadar LCN-2 dan MMP-9 terkait dengan penurunan survival pasien. (Sung, H., et al., 2012) Mekanisme yang mendasari fungsi LCN-2 pada tumorigenesis antara lain mempromosikan EMT yang merupakan proses penggerak tumor bermetastasis, menembus ke dalam lamina basal dan mengkolonisasi sekitarnya atau tempat yang jauh. (Yang, J., et al., 2009) Epithelial-mesenchymal transitional merupakan proses biologis yang memungkinkan sel epitelium mengalami perubahan biokimia sehingga sel epitelium dapat memiliki karakteristik fenotip seperti sel mesenkima yaitu mempunyai kemampuan migrasi, daya invasi, ketahanan terhadap apoptosis dan produksi komponen matriks-ekstraseluler yang sangat meningkat. Berakhirnya proses EMT ditandai dengan adanya degradasi membran dasar dan perpindahan sel mesenkima keluar dari lapisan epitelium tempat asalnya. (Kalluri, R., Weinberg, W.A., 2009, Tiwari, N., et al., 2012) Dalam proses EMT, sel memerlukan perubahan-perubahan molekuler yang mempengaruhi disfungsi interaksi dan pertemuan antar sel. Proses-proses ini dapat mempromosikan progresi sel kanker dan invasinya ke dalam lingkungan mikro di sekitarnya. Transformasi ini memiliki implikasi terhadap progresi karsinoma payudara menjadi metastasis. (Foroni, C., et al., 2012) Penelitian kami hasilnya mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kadar LCN-2 pada kanker payudara stadium lanjut meningkat bermakna dibandingkan stadium dini sehingga dapat berguna untuk memprediksi perkembangan dan progresivitas kanker payudara.
8 KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan bahwa kadar LCN-2 lebih tinggi pada kanker payudara stadium lanjut dibandingkan stadium dini dan terdapat perbedaan bermakna kadar LCN-2 serum pada kanker payudara stadium lanjut dibandingkan stadium dini. Perlu penelitian untuk menentukan cut off kadar LCN-2 untuk membedakan orang sehat dan penderita Kanker payudara.
9 DAFTAR PUSTAKA American Cancer Society. (2011). Breast Cancer Facts & Figures Diakses 16 Maret Available from: Azamris. (2006). Analisis Faktor Risiko pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit dr. M. Djamil Padang. CDK 152:53 Bauer, M.,Eickhoff, J.C., Gould, M.N., et al., (2008). Neutrophil Gelatinase-associated Lipocalin (NGAL) is a Predictor of Poor Prognosis in Human Primary Breast Cancer. Breast Cancer Res. Treat. 108: Cancer Research UK. Breast Cancer-UK. (2009). Available from: Last update: May Devarajan, P. (2007). Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin: New Paths for an Old Shuttle. Cancer Therapy. 5: Foroni, C., Broggini, M., Genrali, D., Damia, G. (2012). Epithelial-mesenchymal Transition and Breast Cancer: Role, Molecular Mechanism and Clinical Impact. Cancer Treat Rev. 38: Kalluri, R., Weinberg, W.A. (2009). The Basics of Epithelial-Mesnchymal Transition. J. Clin Invest. 119: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Panduan Memperingati Hari Kanker Sedunia di Indonesia Tahun 2013: Apakah Anda Tahu Tentang Kanker?. Jakarta. 1-8 Kresno, S.B Ilmu Dasar Onkologi. Ed.3. Badan Penerbit FKUI. Jakarta Leng, X., Ding, T., Lin, H., et al., (2009). Inhibition of Lipocalin 2 Impairs Breast Tumorigenesis and Metastasis. Cancer Res. 69: Leng, X., Wu, Y., Arlinghaus, R.B. (2011). Relationships of Lipocalin 2 with Breast Tumorigenesis and Metastasis. J. Cell. Physiol. 226: Lester, S.C. (2010). Payudara. Robbins & Cotran Dasar Patologis Penyakit. Ed. 7. EGC. Jakarta Mahfouz, M., Mahmoud, S. (2010). The Emerging Role of Serum Neutrophil Gelatinaseassociated Lipocalin NGAL) in Renal Failure and Malignancy. Med. J. Cairo Univ. 78(1):455-9 Provatopoulou, X., Gounaris, A., Kalogera, E., et al., (2009). Circulating Levels of Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9), Neutrophil Gelatinase-associated Lipocalin (NGAL) and Their Complex MMP-9/NGAL in Breast Cancer Disease. BMC Cancer. 9:390 Rodvold, J.J., Mahadevan, N.R., Zanetti, M. (2012). Lipocalin 2 in Cancer: When Good Immunity Goes Bad. Cancer Letters. 316: Rosai, J., Ackerman, L. (2011). Rosai and Ackerman s Surgical Pathology. 10 th ed. Elsevier. New York Rosmiati, B., Bahrun, U., Pakasi,R.P. (2012) Analisis Kadar Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) pada Penderita Carcinoma Mammae. Universitas Hasanuddin, Makassar Stoesz, S. P., Friedl, A., Hagg, J. D., et al., (1998). Heterogeneous Expression of the Lipocalin NGAL in Primary Breast Cancer. Int. J. Cancer (Pred. Oncol.). 79: Suyatno, Pasaribu,.E.T. (2010). Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Sagung Seto. Jakarta Sung, H., Choi, J., Lee, S., et al., (2012). The Association Between the Preoperative Serum Levels of Lipocalin-2 and Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) and Prognosis of Breast Cancer. BMC Cancer. 12:193
10 Tiwari, N., Gheldof, A., Tatari, M., Christofori, G. (2012). EMT as the Ultimate Survival Mechanism of Cancer Cells. J. Semcancer. 22: Wakefield, L., Hunter, K. (2006). Introduction to Breast Disease Review Issue on Metastasis. Metastasis, a Breast Disease Book Edition. IOS Press, Netherland. 1-2 Welch, D.R. (2006). Do we Need to Redefine a Cancer Metastasis and Staging Definitions? Metastasis, a Breast Disease Book Edition. IOS Press, Netherland World Health Organization. ICD-10 version (2010). Diakses 16 Maret Available from: World Health Organization. World Cancer Day (2011). Diakses 16 Maret 2013 Available from: Yang, J., Bielenberg, D. R., Rodig, S. J., et al. (2009). Lipocalin 2 Promotes Breast Cancer Progression. PNAS. 106: Yang, J., Moses, M. A. (2009). Lipocalin 2, A Multifaceted Modulator of Human Cancer. Cell Cycle. 8(15):
11 Tabel 1. Karakteristik sampel Penelitian Variabel n (%) Umur (Tahun) (33,9) (48,2) (10,7) > 60 4 (7,1) Stadium Kanker payudara Stadium Dini (Stadium I dan II) Stadium Lanjut (Stadium III dan IV): 12 (21,4) 44 (78,6) Diagnosis Histopatologi Adenocarsinoma mammae 21 (37,5) Invasive Ductal Ca mammae 20 (35,7) Carcinoma mammae 15 (26,8) Sumber : Data Primer Keterangan: n= Jumlah sampel
12 Tabel 2. Perbandingan kadar LCN-2 serum antara kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut Stadium n Mean SD p* Kadar LCN-2 Serum (ng/ml) Stadium Dini 12 60,304 19,509 0,002 Stadium Lanjut ,533 9,078 Sumber : data primer Keterangan : * Uji Mann-Whitney, bermakna bila p<0,05
13 Grafik 1. Perbandingan kadar LCN-2 serum antara kanker payudara stadium dini dan stadium lanjut Sumber : data primer Keterangan : * Uji Mann-Whitney, bermakna bila p<0,05
JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : ISSN PERBANDINGAN KADAR LIPOCALIN-2 SERUM DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA
JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : 34 40 ISSN 2252-5416 PERBANDINGAN KADAR LIPOCALIN-2 SERUM DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA Comparison of Lipocalin-2 Serum Levels with Breast Cancer Stage Hegaria
Lebih terperinciAnalysis of Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) and Matrix Metalloproteinase-9. (MMP-9) Levels in Breast Cancer Patients
Analysis of Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2) and Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) Levels in Breast Cancer Patients Uleng Bahrun 1, Besse Rosmiati 1, Wildana 1, Mansyur Arif 1, Ruland DN. Pakasi 1,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh dunia. Berbeda dengan negara maju dengan insiden kanker payudara yang stagnan atau malah semakin menurun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. 1 Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit kompleks yang ditandai dengan adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab utama kematian di dunia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan paling sering pada wanita dan diperkirakan jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun terdapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013 Bram Adhitama, 2014 Pembimbing I : July Ivone, dr, MKK.MPd.Ked Pembimbing II : Cherry Azaria,dr.
Lebih terperinciABSTRAK PERBEDAAN KADAR CANCER ANTIGEN 125 DAN HUMAN EPIDIDIMIS PROTEIN 4 PADA PASIEN KANKER OVARIUM EPITELIAL TIPE I DAN TIPE II
ABSTRAK PERBEDAAN KADAR CANCER ANTIGEN 125 DAN HUMAN EPIDIDIMIS PROTEIN 4 PADA PASIEN KANKER OVARIUM EPITELIAL TIPE I DAN TIPE II Pande Made Angger Parameswara Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini
ABSTRAK Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini Stephen Iskandar, 2010; Pembimbing pertama : Freddy T. Andries,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 Adindha, 2012; Pembimbing I : Laella K. Liana, dr., Sp. PA., M. Kes. Pembimbing II : Rimonta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker payudara merupakan lesi yang sering ditemukan pada wanita dan berbahaya, serta merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita dan penyebab kematian terbanyak. Pengobatannya sangat tergantung dari stadium
Lebih terperinciPERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK
PERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK TESIS Universitas Andalas Oleh: Reno Muhatiah 1250305210 Pembimbing:
Lebih terperincimarker inflamasi belum pernah dilakukan di Indonesia.
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karsinoma payudara adalah salah satu penyebab utama morbiditas terkait karsinoma dan kematian di kalangan perempuan di seluruh dunia (Zhang et al., 2013).
Lebih terperinciABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009
ABSTRAK Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009 Fifi, 2010. Pembimbing I: Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes Pembimbing II: Evi Yuniawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir dan batin. Selain memiliki nilai estetika, bagian tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan dengan tingginya insiden goiter. Goiter merupakan faktor predisposisi karsinoma tiroid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan sekitar dan dapat bermetastasis atau menyebar ke organ lain (World Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan merupakan penyebab kematian kedua pada wanita setelah kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karsinoma ovarium adalah keganasan yang berasal. dari jaringan ovarium. Ovarian Cancer Report mencatat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma ovarium adalah keganasan yang berasal dari jaringan ovarium. Ovarian Cancer Report mencatat pada tahun 2014 karsinoma ovarium adalah karsinoma peringkat tujuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi salah satunya karena perubahan pola
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini insiden kanker sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi salah satunya karena perubahan pola hidup
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009
ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009 Ervina, 2011 Pembimbing I : dr. July Ivone, MKK, Mpd Ked Pembimbing II : dr. Sri Nadya Saanin M.Kes
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak menimbulkan morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab kematian nomor
Lebih terperinciABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012
ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 Fajri Lirauka, 2015. Pembimbing : dr. Laella Kinghua Liana, Sp.PA, M.Kes.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller. Kesulitan diagnosis dini pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka kematian cukup tinggi pada wanita. Setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ketujuh pada wanita di dunia. Diperkirakan terdapat 239.000 kasus baru kanker ovarium dan 152.000 kasus meninggal dunia
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan masalah kesehatan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara menduduki ranking kedua setelah kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang kejadiannya cukup sering, terutama mengenai penduduk yang tinggal di negara berkembang. Kanker ini
Lebih terperinciGAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN
GAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012-2013 Oleh : IKKE PRIHATANTI 110100013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak. pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2008, kanker payudara menduduki peringkat keempat
Lebih terperinciOleh: Esti Widiasari S
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INJEKSI DEPOT-MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) DENGAN KADAR ESTRADIOL PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Lebih terperinciHubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae
1 Hubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae Noor Yazid, Afiana Rohmani, Vina Noviyanti Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas epitel nasofaring. Etiologi tumor ganas ini bersifat multifaktorial, faktor etnik dan geografi mempengaruhi risiko
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemerintah disibukkan dengan penyakit kanker payudara yang saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang dijumpai hampir 30% dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada perempuan,
Lebih terperinciKarakteristik Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Gambaran Histopatologi di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Karakteristik Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Gambaran Histopatologi di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode 2011-2014 1 Mohammad Syafri, 2 Meike Rachmawati,
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA
HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA Ali Akbar Firasi 1, Eka Yudhanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Usia dengan Tipe Histopatologi, Grading, dan Metastasis Kelenjar Getah Bening pada Penderita Karsinoma Payudara di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit
Lebih terperinciBAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN. Kadar VEGF serum berkorelasi positif sedang dengan ukuran tumor B. SARAN
76 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Kadar VEGF serum berkorelasi positif sedang dengan ukuran tumor primer pada kanker payudara. B. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian kadar VEGF serum pada populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita diseluruh dunia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah kanker paru-paru. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 23.500 kasus karsinoma tiroid terdiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Kejadian penyakit lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Sebuah penelitian yang
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008
ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008 Cory Primaturia, 2009, Pembimbing I : dr.freddy Tumewu A.,M.S Pembimbing II : dr. Hartini Tiono Karsinoma
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prognosis Kanker Payudara Prognosis dipengaruhi oleh ukuran tumor, metastasis, derajat diferensiasi, dan jenis histopatologi. Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat
biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Kanker payudara
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: breast cancer, histopathology
ABSTRACT BREAST CANCER HISTOPATHOLOGY FOR JANUARY 2012 - DECEMBER 2012 Syendi Tanriono, Linda. W. A Rotty, Harlinda Haroen Internal Medicine Department of Medical Faculty of University Sam Ratulangi Manado
Lebih terperinciProfil tumor solid pada pasien rawat inap di Bagian KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013-Desember 2014
Jurnal e-clinic (ecl), Volume 5, Nomor 1, Januari-Juni 217 Profil tumor solid pada pasien rawat inap di Bagian KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 21-Desember 214
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan penyebab kematian kelima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks uteri merupakan salah satu masalah penting pada wanita di dunia. Karsinoma serviks uteri adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi dan merupakan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013
ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013 Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.. Kanker serviks
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Menurut WHO 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia. kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah penderita sekitar 4,3 per 1000 penduduk dengan kanker payudara menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru masih merupakan masalah kesehatan karena masih banyak menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal karena kanker paru.
Lebih terperinciPASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2016
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INJEKSI DEPOT-MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) DENGAN KADAR ESTRADIOL PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Lebih terperinciKORELASI KADAR HEMOGLOBIN BEBAS DAN F 2α -ISOPROSTAN PLASMA PACKED RED CELL SELAMA PENYIMPANAN DI BANK DARAH
Tesis KORELASI KADAR HEMOGLOBIN BEBAS DAN Oleh WINDA KOMALA BP. 1150307207 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PATOLOGI KLINIK FK UNAND/RSUP Dr. M DJAMIL PADANG 2017 ii KORELASI KADAR HEMOGLOBIN BEBAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak hingga jaringan ikat pada payudara. Kanker
Lebih terperinciGambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011
Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode Januari 0 3 Desember 0 Eveline Febrina, Dani.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Bagian Ilmu
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 Sielvyana Sie, 2011 Pembimbing I : July Ivone, dr., MKK. MPd. Ked. Pembimbing II : Sri Nadya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciPERBEDAAN EKSPRESI VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA RETINOBLASTOMA STADIUM KLINIS INTRAOKULAR DAN INVASI LOKAL.
i PERBEDAAN EKSPRESI VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA RETINOBLASTOMA STADIUM KLINIS INTRAOKULAR DAN INVASI LOKAL Tesis Program Pendidikan Dokter Spesialis Bidang Studi Ilmu Kesehatan Mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM.. i LEMBAR PERSETUJUAN ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii UCAPAN TERIMAKASIH iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI.. v ABSTRAK.. vi ABSTRACT... vii RINGKASAN.. viii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai 85-90% adalah kanker ovarium epitel.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif untuk melihat pola ekspresi dari Ki- 67 pada pasien KPDluminal A dan luminal B. 3.2 Tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan
Lebih terperinciPerbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah
Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Sulistyani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Correspondence to : Sulistyani Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2012(25% dari semua kasus kanker). Angka ini mampu menyumbang
BAB 1 PENDAHULUAN C. Latar Belakang Kanker payudara merupakan tumor ganas yang paling banyak ditemukan dengan angka kematian yang cukup tinggi pada wanita. Berdasarkan data Global (IARC) 2012, Kanker Payudara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Salah satu jenis kanker yang memiliki potensi kematian terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat menyerang dan menyebar ke bagian tubuh yang jauh. Kanker dapat memiliki konsekuensi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa lima besar karsinoma di dunia adalah karsinoma paru-paru, karsinoma mamae, karsinoma usus besar dan karsinoma lambung
Lebih terperinciABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014
ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 Gizella Amanagapa, 2015 Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K) Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.000 wanita didiagnosa dengan kanker ovarium di seluruh dunia dan 125.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang cenderung didiagnosis pada stadium lanjut dan merupakan penyakit dengan angka kejadian tertinggi serta menjadi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN
KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2009-2012 I Gusti Ayu M Prita Dewi 1, Putu Anda Tusta Adiputra 2 1 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2 Sub
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Jennifer Christy Kurniawan, 1210134 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes.,
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN KTI HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN GRADE HISTOLOGI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA
HALAMAN PENGESAHAN KTI HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN GRADE HISTOLOGI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Disusun Oleh: AFIF ARIYANWAR 20130310063 Telah disetujui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikategorikan sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker masih menjadi ancaman kesehatan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari
Lebih terperinciGambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015
Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015 Oleh: Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun 120100203 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah penyakit keganasan yang berasal dari sel epitel saluran napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari organ lain (tumor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak dari yang seharusnya dan seringkali akan membuat tonjolan massa.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara
1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 20-50 TAHUN TENTANG SADARI SEBAGAI SALAH SATU DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN TANJUNG REJO MEDAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh:
Lebih terperinci