PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI STIE TRIATMA MULYA SEBAGAI AUDITOR DITINJAU DARI PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI STIE TRIATMA MULYA SEBAGAI AUDITOR DITINJAU DARI PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA"

Transkripsi

1 PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI STIE TRIATMA MULYA Gde Herry Sugiarto Asana 1 Komang Krishna Yogantara 2 Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 3 (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Triatma Mulya Bali) ABSTRAK Sebagai sarjana ekonomi akuntansi, setelah menyelesaikan jenjang pendidikan strata 1 (S1) memiliki alternatif pilihan karir. Salah satunya adalah auditor dan pilihan tersebut merupakan profesi yang banyak diminati oleh para mahasiswa akuntansi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor dan pengaruhnya terhadap pilihan karir. Penelitian dilakukan di Program Studi Akuntansi STIE Triatma Mulya yang menyelenggarakan program S1 Akuntansi. Penelitian ini menggunakan Teknik Chi-Square dan Koefisien Kontingensi untuk melihat hubungan antara persepsi mahasiswa akuntansi dengan pilihan karir. Hasil menunjukkan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor tidak berpengaruh terhadap pilihan karirnya sebagai auditor. Dengan demikian, ketergantungan pilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai auditor pada persepsinya mengenai lingkungan kerja auditor adalah kurang erat. Secara keseluruhan mahasiswa Akuntansi STIE Triatma Mulya memiliki persepsi positif mengenai lingkungan kerja auditor. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden penelitian yang memiliki persepsi positif adalah 90 persen dari keseluruhan responden. Keywords: persepsi, lingkungan kerja, dan pilihan karir I. PENDAHULUAN Minat masyarakat untuk mengetahui perkembangan profesi dan pendidikan akuntansi di Indonesia relatif tinggi. Akuntansi sudah dipertimbangkan dan mendapat tempat dalam kurikulum sekolah maupun perguruan tinggi. Kondisi ini ditunjang oleh peluang kerja relatif luas yang dijanjikan kepada lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki kemampuan di bidang akuntansi. Pertumbuhan yang pesat juga harus didukung dengan kualitas dan kompetensi lulusan yang baik sehingga secara kompetensi teknis dan moral memadai untuk bersaing. Sarjana ekonomi akuntansi memiliki beberapa alternatif pilihan karir. Pertama, dapat 36 PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI STIE TRIATMA MULYA langsung bekerja baik sebagai karyawan perusahaan, karyawan instansi pemerintah, maupun wiraswasta. Kedua, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Strata 2 (S2). Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi (PPAk) untuk menjadi akuntan publik. Selain itu, terdapat beberapa macam alternatif lain atau pilihan profesi dalam bidang akuntansi. Salah satunya adalah auditor dan pilihan tersebut merupakan profesi akuntansi yang paling banyak diminati oleh para mahasiswa akuntansi. Auditor merupakan profesi akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan jasa audit atau pemeriksaan keuangan. Saat melakukan audit, auditor memeriksa kembali laporan keuangan historis klien dan memberikan opini profesional

2 mengenai kewajaran penyajian laporan tersebut. Profesi auditor mendapatkan persepsi negatif terkait lingkungan kerjanya. Kantor Akuntan Publik sebagai lingkungan dari pekerjaan auditor telah lama dikenal memiliki tingkat turnover staf yang tinggi. Keadaan tersebut umumnya terjadi pada staf yang baru masuk, sangat tidak umum bagi suatu perusahaan kehilangan pegawai barunya pada tahun kedua. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agustiningsih (2005), terdapat empat indikasi dari karakteristik profesi auditor yang dapat menimbulkan kurangnya minat mahasiswa akuntansi untuk memilih karir sebagai auditor atau menyebabkan mereka yang sudah memilih auditor sebagai karir menjadi tidak puas. Empat karakteristik yang paling sering adalah overtime, deadline atau budget yang tidak realistis, stress atau tekanan pekerjaan, serta politik perusahaan. Dua dari empat karakteristik tersebut yaitu overtime dan stress atau tekanan pekerjaan merupakan alasan yang paling banyak diberikan untuk meninggalkan profesi auditor. Banyak lulusan akuntansi yang baru bekerja sebagai auditor menghadapi masalah tentang waktu kerja yang tidak dapat diantisipasi, deadline, anggaran, stres kerja, dan balas jasa yang kurang dari yang diharapkan atau kompensasi yang rendah. Hal ini menyebabkan minat mereka untuk berkarir dalam profesi auditor berkurang. Profesi auditor sebagai pilihan karir diindikasikan sebagai sebuah batu loncatan untuk karir non auditor. Pekerjaan sebagai auditor digunakan untuk mengasah keahlian yang nantinya akan disalurkan ke profesi non auditor. Pilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai auditor dimulai dengan tahap mencari informasi dan mempertimbangkan berbagai karir alternatif yang ada saat mereka masih kuliah. Dalam perkuliahan membantu mahasiswa untuk mengenali sifat karir akuntansi dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam profesi akuntansi. Hal ini akan membantu mereka dalam membuat pilihan profesi dan hal tersebut merupakan latar belakang informasi yang baik serta dapat secara tidak langsung mempengaruhi pilihan karir mahasiswa. Begitu banyak pilihan karir membuat pengambilan keputusan dalam karir menjadi sulit. Hal itu akan mengembalikan pertanyaan tertentu seputar pemilihan profesi kepada mahasiswa itu sendiri, apakah yang menjadi latar belakang pemilihannya dan apa yang diharapkan oleh mahasiswa akuntansi tersebut dengan pilihan karirnya. Pilihan karir merefleksikan minat kepribadian, kemampuan dan latar belakang pengetahuan seseorang. Seseorang mencari karir yang dapat memberikannya kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuannya serta mengekspresikan sikap dan nilai hidupnya. Seseorang akan merasa cocok dengan pilihan karirnya jika pilihan tersebut dapat memenuhi apa yang diinginkannya dan sesuai dengan minat serta kemampuan yang dimilikinya. Keputusan memilih karir adalah hal yang kompleks dan mencakup banyak dimensi. Keputusan dalam menentukan karir perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Hal tersebut perlu dilakukan agar karir yang dipilih tidak menimbulkan penyesalan dan kesulitan di masa depan. Informasi yang diperoleh mahasiswa akuntansi mengenai profesi auditor adalah hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan untuk menempuh karir sebagai seorang auditor. Informasi negatif mengenai lingkungan kerja dapat mengurangi minat mahasiswa Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 37

3 dalam pengambilan keputusan karir dan mengalihkan pilihan karirnya pada profesi lain. Dengan demikian profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas. Dari pemaparan tesebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana persepsi mahasiswa program studi akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor? 2) Apakah terdapat pengaruh persepsi mahasiswa program studi akuntansi mengenai lingkungan kerja terhadap pilihan karir sebagai auditor? Berdasarkan rumusan masalah maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) untuk mengetahui persepsi dari mahasiswa program studi akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor. 2) untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa program studi akuntansi mengenai lingkungan kerja terhadap pilihan karir sebagai auditor. II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Auditing Auditing adalah proses evaluasi terhadap sesuatu yang terjadi dalam organisasi apakah sesuai dengan yang seharusnya atau tidak. Karena proses organisasi besifat formal maka proses pelaksanaannya harus dilaksanakan secara formal juga. Auditing merupakan akumulasi dan evaluasi mengenai suatu informasi yang ditelusuri melalui bukti dan laporan guna dicocokan dengan kriteria, serta dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen (Arens and Loebbecke, 2003). Beberapa hal yang terkait dengan pengertian auditing yang diringkas dari Halim (2001) dan Mulyadi (2002) adalah: 1) proses yang sistematis (systematical 38 PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI STIE TRIATMA MULYA process) Artinya proses audit menggambarkan serangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur dan diorganisasikan dengan baik, selain itu juga proses audit dilaksanakan dengan formal. Audit merupakan serangkaian tahapan atau prosedur yang logis, terstruktur dan terorganisir. 2) asersi (assertion) dan kriteria yang ditetapkan (established criteria) Yang menjadi subyek audit adalah asersi atau informasi. Asersi adalah pernyataan yang dibuat individu atau entitas yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, misalnya laporan keuangan seperti pajak, laporan operasi intern dan sebagainya. Auditing dilakukan terhadap suatu asersi (pernyataan tertulis) yang menjadi tanggung jawab pihak tertentu. Asersi ini disebut juga sebagai informasi karena mengandung tentang sesuatu yang akan dievaluasi. Selain asersi, proses auditing juga harus didukung dengan standar (kriteria) yang ditetapkan (established criteria) yang menunjukkan sesuatu (kondisi) yang seharusnya. Kriteria yang ditetapkan adalah kriteria atau standar yang digunakan untuk menguji asersi atau informasi, misalnya peraturan atau kebijakan perusahaan, anggaran dan standar kinerja manajemen serta prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK). 3) pengumpulan dan evaluasi bukti (evidence) Bukti merupakan suatu informasi yang dikumpulkan auditor yang digunakan untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang ditetapkan, yang dapat berupa informasi yang diperoleh dari hasil

4 wawancara, observasi, verifikasi catatan-catatan dan dokumen perusahaan, hasil pengamatan fisik dan sebagainya. 4) kompeten, independen dan objektif Auditing harus dilakukan oleh orang-orang yang kompeten, dalam arti mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar teknis profesi, independen dalam arti mampu membebaskan diri dari berbagai kepentingan pihak-pihak yang berkaitan dengan penugasan audit, sehingga akan menimbulkan perilaku yang objektif seorang auditor dalam arti auditor tersebut tidak akan memihak dan tidak bias dalam mengemukakan pendapat dan tidak pula berprasangka. 5) laporan kepada pihak yang berkepentingan Pelaporan hasil auditing merupakan hasil akhir proses auditing. Inti laporan auditing adalah pernyataan atau pendapat atau kesimpulan mengenai tingkat kesesuaian antara asersi (informasi) dengan kriteria yang ditetapkan. Pihak yang berkepentingan adalah individuindividu yang menggunakan temuan-temuan auditor, misalnya manajemen, pemegang saham, kreditor dan sebagainya. 2.2 Auditor Terdapat berbagai macam profesi dalam bidang akuntansi, salah satunya adalah profesi auditor. Untuk mendapat pengertian yang lebih dalam mengenai profesi auditor, maka pembahasannya tidak lepas dari pembahasan mengenai akuntan dan akuntan publik karena pada dasarnya auditor yang dimaksud penelitian ini adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis, dan akuntan publik sendiri merupakan bagian dari akuntan. Tedapat empat jenis auditor yang paling umum dikenal, yaitu: 1) Certified Public Accountant Firm (Akuntan Publik) Kantor akuntan publik sebagai auditor independen bertanggung jawab atas audit laporan keuangan historis dari seluruh keuangan publik dan perusahaan lainnya. Laporan keuangan yang diaudit semakin banyak digunakan di Indonesia sejalan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dan pasar modal. Masyarakat pada umumnya menyebut kantor akuntan publik sebagai audit independen. Auditor-auditor di luar akuntan publik diatur oleh Menteri Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan No.43/KMK.017/1997 pasal 17. 2) General Accountant Officer Auditors (Auditor-auditor Pemerintah) Di Indonesia terdapat beberapa lembaga atau badan yang bertanggung jawab secara fungsional terhadap kekayaan atau keuangan negara. Pada tingkat tertinggi terdapat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kemudian terdapat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Inspektorat Jendral (Itjen) pada departemen-departemen pemerintah. Sebagian besar tugastugas BPKP tidak berbeda dengan tugas Kantor Akuntan Publik, dan sebagian besar informasi keuangan yang dibuat oleh berbagai badan pemerintah telah diaudit oleh BPKP. Disamping audit atas laporan keuangan, sekarang BPKP seringkali melakukan evaluasi efisiensi dan efektivitas operasi berbagai program pemerintah dan BUMN. 3) Internal Revenue Agent (Auditor Pajak) Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada di bawah Departemen Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 39

5 Keuangan Republik Indonesia, bertanggung jawab atas penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakkan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakkan. Aparat pelaksanaan DJP di laksanakan adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa). Karikpa mempunyai auditor-auditor khusus. Tanggung jawab karikpa adalah melakukan audit terhadap para wajib pajak tertentu untuk menilai apakah telah memenuhi ketentuan perundangan perpajakan. Pekerjaan audit untuk menilai ketaatan terhadap undangundang perpajakan sepertinya merupakan hal yang mudah, tetapi tidak demikian. Undang-undang perpajakan merupakan hal yang rumit dan seringkali ditafsirkan dengan berbagai cara. 4) Internal Auditor (Auditor Internal) Auditor internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan. Bagian audit suatu perusahaan bisa beranggotakan lebih dari 100 orang dan biasanya bertanggung jawab langsung kepada presiden direktur, direktur eksekutif, atau kepala komite dewan audit atau komisaris. Pada BUMN auditor internal berada di bawah SPI (Satuan Pengawas Internal). Tugas pokok dari audit internal adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. 2.3 Lingkungan Kerja Auditor Pengertian lingkungan kerja auditor yang dimaksud mengacu pada penelitian DeZoort et al. (1997). Dalam penelitian tersebut, lingkungan kerja auditor diindikasikan oleh tiga unsur yang dinilai cukup meliputi berbagai isu yang relevan dengan dunia akuntansi publik (auditing). 1) Job Duties and Responsibilities Job Duties and Responsibilities mencakup pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan oleh seorang auditor, juga mengenai atribut dan manfaat profesi auditor. Keahlian-keahlian dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya. 2) Advancement, Training and Supervision Advancement, Training and supervision mencakup kemahiran dalam pekerjaan, pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik, promosi jabatan dan kecukupan supervisi kerja. 3) Personal Concerns Personal Concerns merupakan suatu kepentingan masing-masing pribadi atau individu terhadap sesuatu hal yaitu karir di Kantor Akuntan Publik. Personal Concerns mencakup standar etik dan interaksi dengan rekan kerja seprofesi, dukungan perusahaan dalam mengikuti persiapan Ujian Sertifikat Akuntan Publik (USAP). 2.4 Persepsi Rakhmad (1993) menyatakan bahwa persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsir pesan atau hubungan yang diperoleh dengan meny- 40 PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI STIE TRIATMA MULYA

6 impulkan informasi dan menafsir pesan. Sedangkan Hollanaer dalam Sihwahjoeni dan Gudono, (2000) menyatakan bahwa persepsi adalah proses-proses pemilihan, pengelompokan dan penginterpretasian. Persepsi juga dapat diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau pandangan tentang sesuatu obyek menyeluruh. Pada hakekatnya persepsi merupakan proses pengamatan melalui pengindraan terhadap sesuatu. Obyek tersebut dapat berupa orang, situasi dan kejadian atau peristiwa. Dalam kehidupan sehari-hari persepsi lebih diidentifikasikan sebagai pandangan. Artinya bagaimana pandangan seseorang terhadap obyek atau kejadian pada saat tertentu. Hasil pengamatan tersebut diproses secara sadar oleh individu kemudian dapat memberi arti kepada obyek yang diamatinya tersebut. Persepsi merupakan aspek kognisi dari sikap. Faktor pengalaman dan proses belajar atau sosialisasi memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang dilihat, sedangkan pengetahuan dan cakrawala memberikan arti terhadap obyek psikologis tersebut menurut Agustiningsih, (2005). Melalui komponen kognisi akan timbul ide kemudian konsep mengenai apa yang dilihat dan berdasarkan norma yang dimiliki pribadi seseorang akan terjadi keyakinan yang berbeda dari individu terhadap obyek tertentu. 2.5 Karir Simamora (2004:52) berpendapat bahwa kata karir dapat dipandang dari beberapa perspektif yang obyektif dan subyektif. Dipandang dari perspektif yang obyektif, karir merupakan posisi yang diduduki oleh seseorang dalam hidupnya, sedangkan dari perspektif subyektif, karir merupakan perubahanperubahan nilai, sikap dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi tua. Kedua perspektif tersebut terfokus pada individu dan menganggap bahwa setiap individu memiliki beberapa tingkat pengendalian terhadap nasibnya sehingga individu tersebut dapat memanipulasi peluang untuk memaksimalkan keberhasilan dan kepuasan yang berasal dari karirnya. Rahayuningsih (2002) mendefinisi kan karir sebagai suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, ekpertise dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian perkembangan pengalaman kerja yang luas. Karir dapat diwujudkan dalam suatu pengalaman kerja yang luas. Karir dapat diwujudkan dalam suatu pengalaman kerja yang secara potensial memberikan kontribusi pada organisasi. Untuk mencapai kesuksesan dalam berkarir perlu dilakukan perencanaan karir yang matang. Perencanaan karir adalah proses yang berlangsung terus menerus yang membutuhkan kemampuan untuk selalu menilai kembali kemampuan yang telah dimiliki dan kemajuan apa yang sudah di dapat. Di samping itu, peluang seorang individu dapat mengembangkan kompetensi-kompetensi positif yang ada. Keahlian dan kemampuan yang diperoleh melalui proses yang berkelanjutan dan melalui pembelajaran yang terus menerus akan membantu individu dalam menghadapi perubahan lingkungan yang semakin kompetitif. Berkarir di Kantor Akuntan Publik tidaklah mudah, penuh persaingan sehingga dalam proses perekrutan auditor Kantor Akuntan Publik memilih lulusan akuntansi yang memiliki kualifikas tertentu agar mampu menangani tugas yang dihadapi. Secara umum kualifikasi yang dibutuhkan adalah intellectual (memiliki kemampuan akademis berdasarkan indeks prestasi), interpersonal skill (kemampuan berorganisasi dan berinteraksi dengan orang lain) dan communication skill (mampu menggunakan bahasa asing Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 41

7 sebagai alat komunikasi khususnya di dunia internasional). 2.6 Kajian Empiris Agustiningsih (2005) meneliti mengenai Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor (Studi pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung). Penelitian ini menggunakan teknik analisis Koefisien Kontingensi (Contingensi Coefficient) dengan menggunakan pilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai auditor sebagai variabel terikat dan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor sebagai variabel bebasnya. Hasil penelitian ini adalah mayoritas mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung memiliki persepsi positif terhadap lingkungan kerja auditor dan mereka cenderung memilih audior sebagai pilihan karirnya jika lulus nanti. Nababan (2009) meneliti mengenai Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor (Studi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi universitas Udayana). Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis Koefisien Kontingensi (Contingency Coefficient) dan menggunakan pilihan karir mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor sebagai variabel terikat dan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor sebagai variabel bebasnya. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa program studi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana memiliki persepsi yang positif namun mereka tidak memilih auditor sebagai pilihan karirnya. Hal itu disebabkan karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti minat, bakat, kepribadian dan kemampuan. III. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di STIE Triatma Mulya yang menyelenggarakan program S1 Akuntansi. Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor dan pilihan karirnya sebagai auditor. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi pada STIE Triatma Mulya. Alasan pemilihan ini berdasarkan bahwa mahasiswa akuntansi merupakan sumber daya manusia terpenting dalam profesi auditor dan yang nantinya akan menjadi seorang auditor, sehingga penulis mengambil asumsi bahwa mahasiswa akuntansi pada STIE Triatma Mulya telah mengenal profesi auditor. Definisi operasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada variabel, dengan tujuan memberikan arti atau menspesifikasikannya. Dalam penelitian ini definisi operasional yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) persepsi merupakan suatu proses pemahaman dari dalam diri seseorang terhadap suatu obyek, dimana penelitian tersebut berbeda antara satu orang dengan orang lain. Persepsi pada penelitian ini mengenai lingkungan kerja auditor. Pengertian lingkungan kerja auditor yang dimaksud mengacu pada penelitian DeZoort et al. (1997). Pada penelitian tersebut, lingkungan kerja auditor diindikasikan ke dalam 3 dimensi yang dinilai cukup meliputi berbagai isu yang relevan dengan dunia akuntansi publik (auditing). (1) Job duties and responsibilities (tugas dan tanggung jawab pekerjaan). (2) Advancement, training and supervision (kemajuan, pelatihan dan supervisi), dan (3) Personal concerns (kepentingan pribadi). 42 PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI STIE TRIATMA MULYA

8 Pilihan karir merupakan suatu usaha individu mempersiapkan diri untuk memasuki karir yang berhubungan dengan pekerjaan melalui serangkaian proses kegiatan yang terarah dan sistematis, sehingga mampu memilih karir sesuai dengan yang diinginkan. Pada penelitian ini pilihan karir mahasiswa akuntansi terdiri dari dua alternatif pilihan karir, yaitu auditor dan non auditor. Auditor yang dimaksud adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis. Non auditor yang dimaksud adalah akuntan publik yang tidak melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis atau praktisi, dan akuntan selain akuntan publik, seperti akuntan manajemen, akuntan pemerintah, serta akuntan pendidik. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner. Syarat minimum yang digunakan untuk dianggap memenuhi syarat adalah apabila r hitung > r kritis = 0,30. Suatu pernyataan dikatakan valid jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa saja yang hendak diukurnya. Untuk hasil penghitungan uji validitas dapat dilihat pada lampiran 4. Pada kuesioner terdapat 28 pernyataan, dimana seluruh item pernyataan dinyatakan valid apabila telah memenuhi syarat r hitung > r kritis (r kritis = 0,3). Rincian pengujian validitas menunjukkan tingkat validitas dari instrumen yang digunakan cukup bagus. Nilai r hitung semua item pernyataan lebih besar dari 0,3. Dengan demikian seluruh item pernyataan atau sebanyak 28 item pernyataan dinyatakan valid. Selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pengujian reliabilitas. Pengujian ini dilakukan untuk menguji sejauh mana jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas dari data yang dikumpulkan dapat dilihat dari nilai cronbach alpha. Bila nilai cronbach alpha suatu variabel lebih besar dari 0,60 maka dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa variabel tersebut reliabel dan dapat dianalisis lebih lanjut. Pengujian reliabilitas dapat diketahui bahwa nilai dari cronbach alpha adalah 0,890, dengan N of items sejumlah 24, ini berarti nilai cronbach alpha lebih besar daripada 0,60, sehingga sudah dapat dikatakan reliabel. Total skor responden yang diperoleh sebesar 10884, dimana skor berkisar dari 90 hingga 131 dengan rata-rata 115,36. Skor terendah diperoleh responden 57 sedangkan skor tertinggi diperoleh responden 10. Hasil pengolahan data persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor berdasarkan kategori persepsi dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki persepsi yang positif mengenai lingkungan kerja auditor. Hal ini terbukti dari jumlah responden penelitian yang memiliki persepsi positif adalah sebesar 85 responden. Jumlah ini berada diatas jumlah responden yang memiliki persepsi netral mengenai lingkungan kerja auditor adalah hanya sebesar 9 responden. Tidak ada responden yang memiliki tingkat persepsi negatif mengenai lingkungan kerja auditor. Dari hasil pengolahan data pada bagian sebelumnya, mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang positif mengenai lingkungan kerja auditor. Mahasiswa yang memiliki persepsi positif mengenai lingkungan kerja auditor cenderung memilih non auditor sebagai karirnya yaitu 64% dari total mahasiswa yang memilki persepsi positif memilih non auditor sebagai pilihan karirnya. Hal ini sama dengan mahasiswa dengan katagori persepsi netral yang mayoritas memilih karir profesi non auditor yaitu sebanyak 78% dari mahasiswa yang memiliki tingkat persepsi netral mengenai lingkungan kerja auditor. 43 Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA

9 Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya persepsi positif ataupun netral tidak mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karirnya sebagai auditor. Pernyataan ini diperkuat dengan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan membandingkan nilai Chi-Square hitung dengan nilai Chi-Square tabel yang menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan degree of freedom (df) tertentu. Diperoleh nilai Chi-Square tabel sebesar 3,481. Ternyata χ 2 hitung < χ2 tabel (0,725 < 3,481), ini berarti H o diterima dan H 1 ditolak (persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor tidak memiliki pengaruh terhadap pilihan karirnya sebagai auditor). Disamping itu diketahui pula bahwa kurang terdapat ketertarikan antara pilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai auditor dengan persepsinya mengenai lingkungan kerja auditor. Mahasiswa akuntansi lebih banyak memperoleh informasi mengenai lingkungan kerja auditor dari perkuliahan, teman, maupun media yang lain seperti internet, koran dan media-media lain yang mendukung. Informasi-informasi yang mereka peroleh membentuk persepsi positif maupun netral mengenai lingkungan kerja auditor. Akan tetapi, persepsi ini tidak membuat mereka mengambil keputusan untuk memilih karir mereka sebagai auditor. Ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi pilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai auditor, seperti minat, bakat, kepribadian, kemampuan dan sebagainya. Hal ini terlihat dari hasil wawancara kepada beberapa responden yang menyatakan bahwa mereka merasa kurang kompeten untuk menjadi seorang auditor. Menurut mereka untuk menjadi seorang auditor diperlukan pengetahuan, tanggung jawab, ketekunan, ketelitian dan mengerti mengenai laporan keuangan karena opini dari auditor dapat berdampak pada going concern dari perusahaan yang diauditnya. Adapun hasil wawancara kepada responden yang memiliki persepsi yang positif tetapi tidak memilih auditor publik sebagai pilihan karirnya sebagai berikut: 1) Auditor memang pekerjaan yang baik namun karena memang tidak memiliki keinginan untuk menjadi seorang auditor. 2) Auditor merupakan pekerjaan yang sulit karena harus mengeri laporan keuangan itu sendiri, apabila tidak mengeri laporan keuangan lebih baik tidak menjadi seorang auditor. 3) Auditor merupakan profesi yang ingin dijalankan namun upah yang diterima oleh auditor tidak sepadan dengan pekerjaannya. 4) Kemampuannya bukan ada pada bidang audit namun pada bidang lain. 5) Berpendapat bahwa untuk menjadi seorang auditor harus memiliki sikap independen, karena merasa kurang sehingga tidak memilih untuk menjadi seorang auditor. V. SIMPULAN Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini, yaitu: 1) Sebagian besar mahasiswa Program Studi Akuntansi pada STIE Triatma Mulya memiliki persepsi positif mengenai lingkungan kerja auditor. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden penelitian yang memiliki persepsi positif adalah 90 persen dari keseluruhan responden. 2) Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor tidak berpengaruh terhadap pilihan karir sebagai auditor. Hal ini dapat dilihat dari χ 2 hitung < χ2 tabel (0,725 < 3,481) yang berarti mayoritas responden memiliki persepsi positif mengenai lingkungan kerja 44 PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI STIE TRIATMA MULYA

10 auditor, tetapi mereka cenderung untuk tidak memilih auditor sebagai pilihan karirnya jika lulus nanti. Disamping itu, dilihat dari nilai C lebih kecil dari nilai C max -C (0,075<0,6321) maka dapat diketahui pula bahwa terdapat ketergantungan yang tidak erat antara pilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai auditor pada persepsinya mengenai lingkungan kerja auditor. Informasi-informasi yang diperoleh mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor baik melalui perkuliahan, media internet, teman, dan media lainnya ternyata tidak mempengaruhi pengambilan keputusan pilihan karir sebagai auditor setelah lulus kuliah. Sebab ada beberapa faktor seperti minat, bakat dan lainnya yang membuat keputusan tidak memilih auditor sebagai pilihan karir. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno Auditing: Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi ke-2. Jakarta: FE UI. Agustiningsih, Indriyani Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor (Studi Survei pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung). Skripsi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung. Arens, Alvin A. & James K. Loebbecke Auditing An Integrated Approach. Edisi Delapan. New Jersey: Prentice Hall. DeZoort, F.T., Lord, A.T., and Cargile, B.R A Comparison Of Accounting Professors and Students Perceptions Of The Public Accounting Work Environtment. Issues In Accounting Education (Fall): Halim, Abdul Auditing: Dasardasar Audit laporan Keuangan. Edisi ke-3. Yogyakarta:UPP AMP YKPN. Keputusan Menteri Keuangan No.43/ KMK.017/1997 pasal 17. Mulyadi Auditing. Edisi 6. Yogyakarta: Salemba Empat. Nababan, Dian Christina Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor (Studi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana). Skripsi Jurusan Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Rahayuningsih, Deasy Ariyanti Harapan dan Kenyataan dalam Berkarir di Kantor Akuntan Publik: Suatu Perbandingan Antara Mahasiswa Akuntansi dan Auditor. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.4 No.3. Rakhmad, Jalaluddin Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sihwahjoeni dan Gudono Persepsi Akuntan Terhadap Kode Etik Akuntan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia: Simamora, Hendry Manajemen SDM. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN. Vol.06 No.4,September 2016 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat sesuai dengan keahlian yang mereka miliki (Chua et al, 1991 dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat sesuai dengan keahlian yang mereka miliki (Chua et al, 1991 dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profesi Akuntansi Dunia keprofesian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakat. Masyarakat pada umumnya mengenal suatu profesi tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karir merupakan pilihan dalam kehidupan setiap individu. Setiap individu dihadapkan dengan berbagai pilihan yang akan dijalani, menopang, mempertahankan,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha mempersiapkan dirinya untuk memasuki tahapan yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan diri untuk memasuki karir yang berhubungan dengan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan diri untuk memasuki karir yang berhubungan dengan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pilihan karir merupakan suatu proses atau aktifitas individu dalam usaha mempersiapkan diri untuk memasuki karir yang berhubungan dengan pekerjaan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerjanya. Kantor akuntan publik telah lama dikenal dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerjanya. Kantor akuntan publik telah lama dikenal dengan tingginya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pilihan karir merupakan sesuatu proses atau aktivitas individu dalam usaha mempersiapkan diri untuk memasuki karir yang berhubungan dengan pekerjaan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan mahasiswa akuntansi ialah Profesi Akuntan Publik (Nurani, 1990).

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan mahasiswa akuntansi ialah Profesi Akuntan Publik (Nurani, 1990). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Profesi akuntan mengalami perkembangan yang sangat pesat dan luas. Salah satu bentuk perkembangannya adalah semakin banyaknya pilihan profesi akuntan yang dapat dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Dezoort et.al (1997) dalam Handayani (2005), lingkungan kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Dezoort et.al (1997) dalam Handayani (2005), lingkungan kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Dezoort et.al (1997) dalam Handayani (2005), lingkungan kerja auditor dikelompokkan dalam tiga dimensi, yaitu: 1. Job duties and responsibilities, mencakup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut 6 BAB II LANDASAN TEORI A. AUDITING 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audire yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bagian kajian pustaka dan hipotesis penelitian akan diuraikan teoriteori

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bagian kajian pustaka dan hipotesis penelitian akan diuraikan teoriteori BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pada bagian kajian pustaka dan hipotesis penelitian akan diuraikan teoriteori yang menjadi landasan dalam penelitian dan ditentukan hipotesis penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Auditing Seperti yang telah di jelaskan pada latar belakang masalah, Kode Etik Akuntan merupakan salah satu faktor penting dalam profesi akuntan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai macam lapangan pekerjaan tersedia bagi para angkatan kerja. Hal itu terjadi seiring dengan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

ABSTRAK. professional mempunyai hasil Chi-kuadrat hitung = dan Chi-kuadrat tabel = jadi H

ABSTRAK. professional mempunyai hasil Chi-kuadrat hitung = dan Chi-kuadrat tabel = jadi H ABSTRAK Berkarir di Kantor Akuntan Publik merupakan karir yang sangat menjanjikan karena diharga secara finansial. Karir sebagai akuntan publik memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar sehingga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Harianto dan Sudomo dalam Rofiaoh (2002:342) agency theory

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Harianto dan Sudomo dalam Rofiaoh (2002:342) agency theory BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Agency Theory Menurut Harianto dan Sudomo dalam Rofiaoh (2002:342) agency theory menjelaskan hubungan antara pemberi kerja dan penerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan pilihan dalam kehidupan setiap individu. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan pilihan dalam kehidupan setiap individu. Setiap individu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karir merupakan pilihan dalam kehidupan setiap individu. Setiap individu dihadapkan dengan berbagai pilihan yang akan dijalani, mempertahankan, maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya minat dan keinginan sumber daya manusia khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia selalu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang mengharuskannya untuk mengambil satu pilihan yang menurutnya terbaik. Seperti halnya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Atribusi Teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan mengenai perilaku individu. Lebih khususnya, teori ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan fungsi auditing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dan yang lain tidak. Dalam praktiknya, manajer yang tidak berpengalaman sering

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dan yang lain tidak. Dalam praktiknya, manajer yang tidak berpengalaman sering BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Motivasi Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi auditor saat ini memiliki peran yang penting dalam sebuah siklus bisnis. Sebuah entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu : penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia profesi Akuntan publik atau Auditor mulai berkembang pada tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (negatif) dan teori Y (positif) (Robbins, 2008:225). Individu yang bertipe X

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (negatif) dan teori Y (positif) (Robbins, 2008:225). Individu yang bertipe X BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori motivasi X dan Y McGregor McGregor mengemukakan dua pandangan mengenai manusia yaitu teori X (negatif) dan teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan generasi muda yang sedang belajar dan menuntut ilmu diberbagai universitas dan perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan peningkatan pesat tuntutan masyarakat atas mutu dan jenis usaha profesi akuntan publik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan, baik besar maupun kecil pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu: Batubara (2008) melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING Penyebab Resiko Informasi Kecenderungan : Pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya Jauhnya sumber informasi Bias dan motif penyedia informasi Jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Penelitian. 1 2 Identifikasi Masalah.. 3 3 Maksud dan Tujuan Penelitian.. 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara finansial. Profesi sebagai seorang akuntan dari sebuah perusahaan akuntan publik sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Audit Pengertian audit menurut Arens, dkk (2003 : 1) yang diadaptasi oleh Amir Abadi Jusuf adalah sebagai berikut: Proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 48 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor pada KAP di Yogyakarta. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan yang berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas yang bersifat terbuka. Audit laporan keuangan

Lebih terperinci

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN (Studi Empiris Pada KAP Di Wilayah Surabaya Pusat Dan Timur) SKRIPSI Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, dibanding profesi non akuntan publik. Selain dihargai secara finansial, posisi sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Auditing Agoes (2008:3), menyatakan bahwa auditing merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntan yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam Standar

BAB I PENDAHULUAN. akuntan yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam Standar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam bidang auditing, jasa yang diberikan oleh Akuntan Publik (AP) adalah melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapat (opini)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan kinerja auditor.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan kinerja auditor. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Pada kajian pustaka ini akan menguraikan mengenai landasan teori yang berkaitan dengan skripsi. Teori-teori tersebut meliputi pengertian auditing,

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran secara umum variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini, maka penulis mencoba menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR AUDITING

BAB 1 PENGANTAR AUDITING BAB 1 PENGANTAR AUDITING 1.1 PENDAHULUAN AUDITING 1.1.1 PENGERTIAN AUDITING Menurut Soekrisno Agoes, (2004:3): Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistimatis, oleh pihak yang rofessiona,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AUDITING I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AUDITING I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AUDITING I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EAP 301 PMATA KULIAH : AUDITING I BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI TK/SEMESTER

Lebih terperinci

Neni Maryani 1) Rudiana 2) 1) Akuntansi FE UNJANI. Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi 2) Akuntansi, Poltek Praktisi Bandung

Neni Maryani 1) Rudiana 2) 1) Akuntansi FE UNJANI. Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi 2) Akuntansi, Poltek Praktisi Bandung PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA AUDITOR EKSTERNAL TERHADAP PILIHAN KARIRNYA SEBAGAI AUDITOR (Studi Kasus Pada Mahasiswa dan Alumni Jurusan Akuntansi Perguruan Tinggi Swasta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Motivasi Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperdagangakan di bursa saham, mayoritas perusahaan besar lainnya, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. diperdagangakan di bursa saham, mayoritas perusahaan besar lainnya, serta 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kantor Akuntan Publik bertanggung jawab pada audit atas laporan keuangan historis yang dipublikasikan dari semua perusahaan yang sahamnya diperdagangakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap awal dan pertengahan tahun halaman-halaman surat kabar sering

BAB I PENDAHULUAN. Setiap awal dan pertengahan tahun halaman-halaman surat kabar sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap awal dan pertengahan tahun halaman-halaman surat kabar sering dihiasi angka-angka laporan keuangan dari berbagai perusahaan. Dari angkaangka tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi merupakan ilmu yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil dan harus memiliki

Lebih terperinci

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit 8 B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditing Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. Standar Profesi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebaiknya kita perlu mengetahui definisi auditing terlebih dahulu. Ada

BAB II LANDASAN TEORI. sebaiknya kita perlu mengetahui definisi auditing terlebih dahulu. Ada BAB II LANDASAN TEORI A. Auditing Sebelum mempelajari auditing dan profesi akuntan publik dengan mendalam, sebaiknya kita perlu mengetahui definisi auditing terlebih dahulu. Ada beberapa pengertian auditing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyatakan bahwa Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyatakan bahwa Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Auditing 1. Pengertian Auditing Definisi audit yang dikemukakan oleh Arens, Elder dan Beasley (2003: 11) menyatakan bahwa Auditing is the accumulation and evaluation of evidence

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas, BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Auditor eksternal adalah seorang profesional auditor yang melakukan audit pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley dalam buku berjudul Auditing dan Jasa Assurance (2011:4) audit adalah pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terjadinya krisis multi dimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terjadinya krisis multi dimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terjadinya krisis multi dimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya etika untuk dilaksanakan. Etika menjadi kebutuhan penting bagi semua

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem pengendalian mutu memberikan panduan bagi Kantor Akuntan Publik dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya. Dalam perikatan jasa profesional, Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era masa kini perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu persaingan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor adalah

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH.

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH. BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dunia, perkembangan pendidikan sangat pesat dan persaingan makin ketat terutama bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta. Untuk dapat mempersiapkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, permasalahan yang sering dihadapi oleh suatu lembaga pemerintahan salah satunya adalah tindakan KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme). Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen

Lebih terperinci

ARUM KUSUMAWATI B

ARUM KUSUMAWATI B PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada KAP di Wilayah Surakarta dan Yogykarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha semakin meningkat seiring dengan kompleksnya jenis industri. Berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendapatan agar tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Agusti dan Pratistha (2013) membuktikan melalui penelitiannya bahwa variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh signifikan

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM : ETIKA PROFESI Disusun Oleh : Nama : Eko Aprianto Nugroho NPM : 21409668 Kelas : SMTM01-06 FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 ETIKA PROFESI AKUNTANSI I. Pengertian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. ABSTRACT...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL... i HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii MOTTO... iv ABSTRACT... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara yang diatur dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara yang diatur dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit pada sektor publik adalah kegiatan yang ditujukan terhadap entitas yang menyediakan pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan

BAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Salah satu dari sekian banyak reformasi yang membawa kepada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 11 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sikap dan Perilaku Etis Sikap adalah keadaan dalam diri manusia yang menggerakan untuk bertindak, menyertai manusia

Lebih terperinci

Lampiran I: Daftar Kuesioner

Lampiran I: Daftar Kuesioner Lampiran I: Daftar Kuesioner PA S C A S E K O L A H S A R J A N A DAFTAR KUESIONER: PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DI INSPEKTORAT KABUPATEN TAPANULI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik semakin meningkat seiring bertumbuhnya perusahaan yang membutuhkan jasa akuntan publik untuk dapat membantu dalam

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1 Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PROFESI AKUNTAN PUBLIK Timbul dan Berkembangnya Profesi Akuntan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

BAB I PENDAHULUAN. baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi auditor mengalami banyak kemajuan dan mulai banyak dibutuhkan baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

Lebih terperinci

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA APARAT INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR Arsha Karunia Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang independen, profesi akuntan publik diharapkan memiliki kompetensi yang memadai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurusan Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang terdapat pada dunia pendidikan dalam lingkup ilmu sosial. Walaupun di setiap Perguruan Tinggi menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi adalah suatu keharusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi ekonomi. Kondisi ini hendaknya semakin mengacu kalangan bisnis dan pemerintah untuk lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya operasi usaha menyebabkan semakin banyak pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya operasi usaha menyebabkan semakin banyak pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan kompetitif serta semakin kompleksnya operasi usaha menyebabkan semakin banyak pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan. Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan perekonomian yang tidak menentu, berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan perekonomian yang tidak menentu, berhasil atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam keadaan perekonomian yang tidak menentu, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan profesinya, seorang akuntan diatur oleh suatu kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini perkembangan profesi akuntan yang sangat pesat seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin tinggi. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2002:9) adalah suatu proses. sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2002:9) adalah suatu proses. sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian audit menurut Mulyadi (2002:9) adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik atas auditor internal di sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik atas auditor internal di sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi auditor mengalami banayak kemajuan dan mulai banyak dibutuhkan baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang akan diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Institut Akuntan Publik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan. Salah satu jasa akuntan publik adalah memberikan

Lebih terperinci

Pengertian Audit. ( Pertemuan ke-2) Antariksa Budileksmana Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 2-1

Pengertian Audit. ( Pertemuan ke-2) Antariksa Budileksmana Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 2-1 Pengertian Audit ( Pertemuan ke-2) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com 2010 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 2-1 Bidang Akuntansi Akuntansi keuangan untuk pihak ekstern. Akuntansi manajemen

Lebih terperinci