Pengaruh Capital Structure terhadap Profitability Perusahaan Manufaktur di Indonesia
|
|
- Fanny Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) Pengaruh Capital Structure terhadap Profitability Perusahaan Manufaktur di Indonesia Franz Ardianto dan Dewi Astuti Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya franzzz_92@hotmail.com ; dewi@peter.petra.ac.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara struktur modal dengan profitabilitas perusahaan manufaktur yang berada di Indonesia. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa regresi linier berganda, untuk mengetahui hubungan antara struktur modal dengan profitabilitas perusahaan manufaktur yang berada di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan short term debt to total asset, long term debt to total asset, debt to total asset berpengaruh terhadap return on equity. Sedangkan variabel kontrol sales growth dan firm size memberikan kontribusi pengaruh yang signifikan untuk pengaruh variabel short term debt to total asset, long term debt to total asset, debt to total asset terhadap return on equity. Kata Kunci Profitability, Capital Structure, Firm Size dan Sales Growth Abstract This study was conducted to determine the relationship between capital structure with the profitability of a manufacturing company located in Indonesia. Analysis techniques used in this study is a multiple linear regression analysis, to determine the relationship between capital structure with the profitability of a manufacturing company located in Indonesia. These results indicate short-term debt to total assets, long-term debt to total assets, debt to total assets affect the return on equity. While the control variables sales growth and firm size contribute a significant influence on the effect of variable short-term debt to total assets, long-term debt to total assets, debt to total assets of the return on equity. Keywords Profitability, Capital Structure, Firm Size and Sales Growth 1. PENDAHULUAN Dalam usaha bisnis saat ini, perusahaan kecil maupun perusahaan besar melakukan perkembangan pada usahanya agar dapat bertahan terhadap persaingan, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara efisien bila ingin tetap memiliki keunggulan daya saing. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemiliknya (Awat & Muljadi, 1995). Oleh sebab itu, rencana strategis dan taktis yang disusun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan perusahaan. Keputusan dalam pembiyaan (capital structure) merupakan aspek penting dalam mendapatkan laba maksimal. Keputusan dalam capital structure sangat penting bagi organisasi bisnis, karena kebutuhan untuk memaksimalkan keuntungan dari perusahaan dan karena dampak keputusan tersebut perusahaan dapat menghadapi lingkungan yang kompetitif. Pada usaha bisnis yang sedang memulai bisnisnyapun juga memerlukan perencanaan dan strategi yang baik. Dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesi yang terus bertumbuh, bisnis baru akan terus bermunculan. Berdasarkan data BPS bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami peningkatan semenjak tahun Menurut Kartadinata (1999) capital structure menggambarkan susunan keseluruhan sebelah kredit neraca yang terdiri atas hutang-hutang jangka pendek, hutanghutang jangka panjang, modal saham dan laba yang ditanam kembali. Modigliani & Miller (1958) menyimpulkan bahwa capital structure tidak relevan dan financial leverage tidak mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Teori tersebut didasarkan pada asumsi yang sangat terbatas yang menyebabkan teori ini tidak dapat diterima, dikarenakan sesungguhnya financial leverage dapat mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Menurut Amarjil, Nahum, & Neil (2011), asumsi ini termasuk pasar modal yang sempurna, tidak ada pajak, dan tidak ada biaya transaksi. Kehadiran biaya kebangkrutan, kesulitan keuangan dan perlakuan pajak yang menguntungkan dari pembayaran bunga menyebabkan gagasan capital structure yang optimal, yang memaksimalkan nilai perusahaan atau masing-masing meminimalkan biaya total modal. Myers & Majluf (1984) mengembangkan konsep capital structure yang optimal didasarkan pada gagasan informasi asimetris. Adanya informasi asimetri antara perusahaan dan penyedia keuangan cenderung menyebabkan biaya relatif keuangan bervariasi antara sumber-sumber pembiayaan yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah sumber internal keuangan dimana penyedia dana adalah perusahaan akan memiliki informasi lebih lanjut tentang perusahaan dibandingkan pemegang saham baru, dengan demikian, pemegang saham baru akan mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasi mereka. Hal ini akan menimbulkan biaya yang lebih besar bagi perusahaan untuk menerbitkan saham ekuitas baru daripada menggunakan dana internal. Argumen yang sama dapat diberikan antara keuangan internal dan pemegang saham baru, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hierarki preferensi perusahaan sehubungan dengan pembiayaan investasi. Pecking order teori menunjukkan bahwa perusahaan awalnya mengandalkan dana internal (misalnya, laba ditahan) di mana tidak ada adanya asimetri informasi. Perusahaan kemudian beralih ke utang jika dana tambahan yang diperlukan dan akhirnya mereka mengeluarkan modal untuk menutupi kebutuhan modal yang tersisa. Pecking order hypothesis menunjukkan bahwa perusahaan bersedia untuk menjual saham ketika pasar over values, hal ini didasarkan pada asumsi bahwa manajer bertindak dalam mendukung kepentingan para pemegang saham yang ada.
2 FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) Akibatnya, peusahaan menolak untuk menerbitkan saham undervalued. Hal ini dapat disimpulkan bahwa saham baru hanya diterbitkan pada harga yang lebih tinggi daripada yang dikenakan oleh nilai pasar riil perusahaan. Oleh karena itu, investor menafsirkan penerbitan ekuitas oleh perusahaan sebagai sinyal over pricing. Jika pendanaan eksternal tidak dapat dihindari, perusahaan akan memilih utang yang dijamin sebagai lawan utang berisiko dan perusahaan hanya akan menerbitkan saham biasa sebagai upaya terakhir. Hubungan antara capital structure dan profitability tidak dapat diabaikan begitu saja, karena peningkatan profitability diperlukan untuk bertahan hidup jangka panjang sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk menguji hubungan antara capital structure dan profitabilitas perusahaan untuk membuat suatu keputusan capital structure yang tepat. Dengan adanya capital structure yang baik, perusahaan dapat berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan laba yang optimal. Baik buruknya capital structure akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam menentukan capital structure akan mempunyai dampak yang luas terutama apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan hutang, maka beban hutang yang harus ditanggung perusahaan semakin besar pula. Hal ini akan meningkatkan risiko finansial, yaitu risiko saat perusahaan tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran-angsuran hutangnya. Dibandingkan teori pada capital structure, penelitian dalam pengelolaan keuangan belum mampu menemukan model capital structure yang optimal. Kurangnya konsensus tentang apa yang akan memenuhi syarat sebagai capital structure yang optimal dalam industri manufaktur telah memotivasi untuk melakukan penelitian ini. Pemahaman yang lebih baik diperlukan untuk melihat masalah pada konsep capital structure dan pengaruhnya terhadap profitability pada perusahaan yang bergerak pada industri manufaktur yang berada di Indonesia. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengerjakan pembuatan bahan dari bahan mentah sampai bahan jadi dengan menghasilkan suatu barang. Perusahaan manufaktur membutuhkan investasi yang besar, investasi yang besar meliputi mesin, tempat, dan lain-lain dalam melakukan proses pembuatan barang. Sehingga perusahaan manufaktur membutuhkan pendanaan yang besar untuk investasi tersebut, dengan demikian kebijakan capital structure menjadi hal yang penting bagi perusahaan manufkatur. Dibandingkan dengan industri lainnya seperti jasa dan keuangan, kebutuhan investasi yang besar sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur. Penelitian ini meneliti hubungan antara capital structure dan profitability dari perusahaan manufaktur yang berada pada Indonesia pada periode tahun Pemakian tahun bertujuan untuk melihat secara tepat pengaruh pada capital structure dan Literatur mengutip sejumlah variabel yang potensial berkaitan dengan profitabilitas perusahaan. Dalam studi ini, pemilihan variabel eksplorasi didasarkan pada capital structure alternatif, teori profitability dan pekerjaan empiris sebelumnya. Himpunan variabel proksi meliputi enam faktor: short term debt to total asset, long term debt to total asset, debt to total asset, firm size, sales growth, dan profitability (diukur dengan return on equity). Amarjil, Nahum, & Neil (2011) telah menguji variabel dengan mengumpulkan data dari perusahaan jasa dan maufaktur yang berada di Amerika. Penelitian ini melakukan penelitian dengan menganalisa data dari perusahaan manufaktur yang berada di Indonesia. 2. TEORI PENUNJANG Struktur modal (capital structure) merupakan perbandingan atau proporsi dari total hutang dengan modal sendiri dalam perusahaan. Keputusan struktur modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kreditur meupakan utang bagi perusahaan. Menurut Riyanto (2001), rasio utang dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik hutang jangka pendek maupun utang jangka panjang). Pembiayaan dengan utang, memiliki 3 implikasi penting (1) memperoleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas, (2) kreditur melihat ekuitas, atau dana yang disetor pemilik, untuk memberikan margin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dari total pembiayaan, maka risiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditur; (3) jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan menjadi lebih besar. Akan tetapi, jika pengembalian yang diperoleh atas investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibandingkan dengan bunga, maka pengembalian atas modal pemilik semakin kecil. Pendekatan teori struktur modal yang mempertimbangkan posisi leverage adalah teori Modigliani dan Miller yang dikenal dengan proporsi II, dimana dikatakan bahwa laba yang diharapkan oleh pemegang saham akan meningkat dengan adanya penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi. Dengan demikian solvabilitas berarti kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Murni & Adrianan (2007) menyatakan, pendekatan sales growth merupakan suatu komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Dengan mengetahui penjualan dari tahun sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memaksimalkan profit yang didapat, karena sales growth dapat memproyeksikan profit yang akan didapat oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dana yang tersedia menggunakan pendanaan
3 FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) eksternal. Perusahaan yang memiliki banyak aset akan dapat meningkatkan kapasitas produksi yang berpotensi untuk menghasilkan laba lebih baik. Total asset dijadikan sebagai indikator firm size karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Profitability menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Menurut Brigham (1983) profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio profitabilitas yang mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Profitability juga mempunyai arti penting dalam mempertahankan kelangsungan usaha dalam jangka panjang, karena profitability menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitability, karena semakin tinggi tingkat profitability suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin. Gambar 1. Kerangka Berpikir Hipotesa penelitian : 1. Ada pengaruh signifikan secara parsial antara short term 2. Ada pengaruh signifikan secara serempak short term 3. Ada pengaruh signifikan secara parsial long term debt to total asset, firm size dan sales growth terhadap 4. Ada pengaruh signifikan secara serempak long term 5. Ada pengaruh signifikan secara parsial debt to total asset, firm size dan sales growth terhadap 6. Ada pengaruh signifikan secara serempak debt to total asset, firm size dan sales growth terhadap 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data dengan mengambil laporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang berada di Indonesia. Pengambilan sampel pada populasi pun dipilih berdasarkan kriteria. Kriteria pengambilan sampel: 1. Melakukan publikasi laporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun dipublikasikan. 2. Tidak dalam proses delisting selama 6 tahun berturutturut selama periode Dengan pertimbangan bahwa selama 6 tahun penelitian dapat melihat secara tepat pengaruh capital structure dan Berdasarkan kriteria pengambilan sampel, terdapat 105 perusahaan pada sektor manufaktur yang masuk dalam kriteria selama periode Untuk mengukur struktur modal digunakan variabel short term debt to total asset, long term debt to total asset, dan debt to total asset. Sedangkan untuk profitabilitas diukur dengan return on equity. Firm size dan sales growth sebagai variabel kontrol. Teknik analisa data yang dilakukan adalah regresi linear berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, heterokedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi, sebelum dilakukan pengujian persamaan regresi. Adapun persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Profitability it = b 0 + b 11 * Short Term Debt to Total Asset it + b 12 *Size it + b 13 *SG it + e (1) b. Profitability it = b 0 + b 21 * Long Term Debt to Total Asset it + b 22 *Size it + b 23 *SG it + e (2) c. Profitability it = b 0 + b 31 * Debt to Total Asset it + b 32 *Size it + b 33 *SG it + e (3) Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara serempak (uji F) dan uji secara parsial (uji t). Hipotesis dalam uji F: H 0,1 : β 1 ; β 4 ; β 5 = 0, Short Term Debt to Total Asset, Sales Growth, dan Firm Size tidak berpengaruh signifikan H 1,1 : β 1 ; β 4 ; β 5 0, Short Term Debt to Total Asset, Sales Growth, dan Firm Size berpengaruh signifikan terhadap H 0,2 : β 2 ; β 4 ; β 5 = 0, Long Term Debt to Total Asset, Sales Growth, dan Firm Size tidak berpengaruh signifikan H 1,2 : β 2 ; β 4 ; β 5 0, Long Term Debt to Total Asset, Sales Growth, dan Firm Size berpengaruh signifikan terhadap H 0,3 : β 3 ; β 4 ; β 5 = 0, Debt to Total Asset, Sales Growth, dan Firm Size tidak berpengaruh signifikan terhadap Retun on Equity. H 1,3 : β 3 ; β 4 ; β 5 0, Debt to Total Asset, Sales Growth, dan Firm Size berpengaruh signifikan Hipotesis dalam uji t: H 0,1 : β 1 = 0, Short Term Debt to Total Asset tidak berpengaruh signifikan H 1,1 : β 1 0, Short Term Debt to Total Asset berpengaruh signifikan H 0,2 : β 2 = 0, Firm Size tidak berpengaruh signifikan H 1,2 : β 2 0, Firm Size berpengaruh signifikan terhadap H 0,3 : β 3 = 0, Sales Growth tidak berpengaruh signifikan H 1,3 : β 3 0, Sales Growth berpengaruh signifikan terhadap
4 FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) H 0,4 : β 4 = 0, Long Term Debt to Total Asset tidak berpengaruh signifikan H 1,4 : β 4 0, Long Term Debt to Total Asset berpengaruh signifikan H 0,5 : β 5 = 0, Firm Size tidak berpengaruh signifikan H 1,5 : β 5 0, Firm Size berpengaruh signifikan terhadap H 0,6 : β 6 = 0, Sales Growth tidak berpengaruh signifikan H 1,6 : β 6 0, Sales Growth berpengaruh signifikan terhadap H 0,7 : β 7 = 0, Debt to Total Asset tidak berpengaruh signifikan H 1,7 : β 7 0, Debt to Total Asset berpengaruh signifikan H 0,8 : β 8 = 0, Firm Size tidak berpengaruh signifikan H 1,8 : β 8 0, Firm Size berpengaruh signifikan terhadap H 0,9 : β 9 = 0, Sales Growth tidak berpengaruh signifikan H 1,9 : β 9 0, Sales Growth berpengaruh signifikan terhadap Kriteria keputusan yang digunakan adalah: Tingkat signifikan alpha ditetapkan sebesar 5% Jika sig < (α = 5%) berarti H 0 ditolak, H 1 diterima. Jika sig > (α = 5%) berarti gagal tolak H 0, H 1 ditolak. Untuk melihat kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat secara serempak dapat dilihat dari koefisien determinasi. Koefisien determinasi (adj. R 2 ) bertujuan untuk mengetahui bagaimana variabel bebas menjelaskan variabel terikat. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Data Deskriptif Data deskriptif menjelaskan tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian, yang dijelaskan pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Data Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan regresi baru yang didapat setelah memenuhi asumsi klasik adalah: 1. ROE it = -0,113-0,080 SDA it + 0,136 SALES GROWTH it + 0,019 FIRM SIZE it + e (4) 2. ROE it = -0,128-0,201 DAR it + 0,140 SALES GROWTH it + 0,025 FIRM SIZE it + e (5) 3. ROE it = -0,231-0,288 LDA it + 0,127 SALES GROWTH it + 0,029 FIRM SIZE it + e (6) Sedangkan hasil dari uji F dan uji t ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Statistik F dan t Sig t dan F < 5% menunjukan hasil signifikan. Berdasarkan pengolahan data pada persamaan regresi, dengan uji secara parsial (uji t), maka hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Short Term Debt to Total Asset Hasil penelitian menunjukkan bahwa short term debt to total asset berpengaruh negatif dan bersifat signifikan secara parsial (individual) terhadap ROE. 2. Long Term Debt to Total Asset Hasil penelitian menunjukkan bahwa long term debt to total asset berpengaruh negatif dan bersifat signifikan secara parsial (individual) terhadap ROE. 3. Debt to Total Asset Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to total asset berpengaruh negatif dan bersifat signifikan secara parsial (individual) terhadap ROE. 4. Firm Size Variabel firm size digunakan sebagai variabel kontrol pada ketiga model regresi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variabel firm size memberikan kontribusi pengaruh yang signifikan untuk pengaruh variabel short term debt to total asset, long term debt to total asset, debt to total asset terhadap return on equity. 5. Sales Growth Variabel sales growth digunakan sebagai variabel kontrol pada ketiga model regresi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variabel sales growth juga memberikan kontribusi pengaruh signifikan untuk pengaruh variabel short term debt to total asset, long term debt to total asset, debt to total asset terhadap return on equity. Uji statistik-f menunjukkan hasil variabel-variabel independen yaitu short term debt to total asset, long term debt to total asset, debt to total asset dan variabel kontrol firm size serta sales growth secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan return on equity.
5 FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) KESIMPULAN DAN SARAN Pengujian hipotesis yang sudah dilakukan menunjukan bahwa setiap variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap ROE. Hal ini membuktikan bahwa pemakaian hutang pada perusahaan mempunyai pengaruh pada tingkat pengembalian yang didapat oleh perusahaan, berdasarkan pada hasil penelitian variabel independen berpengaruh negative yang menunjukan bahwa semakin besar utang yang dipakai oleh perusahaan. akan menurunkan keuntungan yang didapat pada perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian variabel kontrol juga memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel independen terhadap variabel dependen. Pada pengujian hipotesis secara serempak terlihat bahwa pada ketiga model yang ada bersifat signifikan secara serempak. Penggunaan utang sangat diperlukan untuk mengurangi resiko dalam berbisnis, terlebih lagi pada bisnis yang baru berdiri memerlukan utang lebih dalam mendirikan dan menjalankan perusahaan. Berdasarkan hasil pada penelitian, ditemukan bahwa penggunaan utang jangka panjang lebih digunakan daripada utang jangka pendek. Hal itu terbukti berdasarkan data yang diperoleh sebelum dilakukan uji, bahwa utang jangka panjang masih lebih dipakai oleh sebagian besar perusahaan. Hasil penelitian juga menemukan bahwa hasil R-Square menunjukan nilai pada utang jangka panjang lebih besar dari pada utang jangka pendek. Penggunaan utang jangka panjang yang besar mungkin dipengaruhi oleh pertumbuhan yang terjadi di Indonesia, yang karena pertumbuhan yang terjadi, daya beli masyarakat meningkat dan perusahaan melakukan investasi untuk memperbesar perusahaan agar produksi lebih cepat dan memperoleh laba yang lebih maksimal. Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian di atas, maka peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut: a. Peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak sampel penelitian dengan menambah atau mengganti tahun penelitian yang terbaru. b. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan sektor selain manufaktur, misalkan sektor keuangan dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Ang, R. (1997). Buku pintar : pasar modal Indonesia. Mediasoft Indonesia. Armstrong, G. M. & Kotler. P. J. (2011). Marketing: an introduction. Pearson Education. Awat, N. I. & Muljadi. (1995). Keputusan-keputusan keuangan perusahaan: Teori dan Hasil Pengujian Empirik, Yogayakarta: Liberty. Ghosh, A., Francis, C., & Wenhui, L. (2000). The determinants of capital structure, American Business Review. Amarjil, G., Nahum, B., & Neil, M. (2011). The effect of capital structure on profitability: evidence from the United States. International Journal of Management. Ghozali, I. (2009). Ekonometrika : teori, konsep dan aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kartadinata, A. (1999). Pembelanjaan. Jakarta:Rineka Cipta. Kasmir. (2011). Analisis laporan keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Lawrence, J. G. (2009). Principles of managerial finance, (twelfth edition). United States: Pearson Education Addison Wesley, inc. Modigliani, F. & Miller, M. H. (1963). Corporate income taxes and the cost of capital: a correction. The American Economic Review. Murni, S. & Andriana. (2007). Pengaruh insider ownership, institutional investor, dividend payments, dan firm growth terhadap kebijakan hutang perusahaan. Jurnal akuntansi dan bisnis. Myers, S. C. & Majluf, N. S. (1984). Corporate financing and investment decisions when firms have information that investors do not have. Journal of Financial Economics. Myers, S. C. (1984). The capital structure puzzle. The Journal of Finance. Rajan, R. & Zingales, L. (2001). The firm as a dedicated hierarchy: A theory of the originsand growth of firms. Quarterly Journal of Economics. Riyanto, B. (1992). Dasar dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta: Yayasan BPFE. Sartono, A. (2002). Manajemen keuangan. Yogyakarta: BPFE. Schwartz, K. & B. Soo. (1996). Evidence of regulatory non compliance with SEC disclosure rules on auditor changes. The Accounting Review. Oktober. Suad, H. & Pudjiastuti, E. (1994). Dasar-dasar manajemen keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sundjaja, R. S. & Barlian, I. (2003). Manajemen keuangan, (buku II), edisi 4. Jakarta: Literata Lintas Media. Van Horne, J. & Machowicz, JR. K. M. (1992). Fundamental of financial management. New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Barton, L. (1989). Disability and dependency. Falmer Press. Brigham, E.F. (1983). Fundamentals of financial management. Jakarta: Erlangga. Dermawan, S. (2008). Manajemen keuangan, (edisi 2). Jakarta: Mitra Wacana Media. Dyer, J. C. IV. & McHugh, A. J. (1975). The timeliness of the Australian annual report. Journal of Accounting Research. Autumn.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciJohn Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,
PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 (Studi Kasus Pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Jasa Marga (persero) Tbk,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis a. Struktur Modal Struktur modal sasaran adalah kombinasi antara utang saham preferen, dan saham ekuitas yang digunakan perusahaan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini berusaha menjawab hipotesis apakah profitabilitas, pertumbuhan, investment opportunity set dan leverage mampu menjadi faktor penentu kebijakan dividen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori mengenai struktur modal yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian. Serta argumen yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah klasik dalam urusan pengembangan setiap perusahaan adalah pendanaan. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.
Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Nama : Ni Putu Deshinta Damayanti NIM
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2015) Disusun
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 1.1 SIMPULAN Simpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah: 1. Nilai perusahaan yang tinggi menyebabkan penggunaan hutang yang semakin minimal untuk menghindari konflik
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CASH POSITION
ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015
Lebih terperinciOLEH: VEBRIAN DIANTORO
PENGARUH PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006 2011 OLEH: VEBRIAN DIANTORO
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asean Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. Banyak tantangan dan peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA merupakan kerja sama antara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Januarino Aditya (2006) dengan judul Studi Empiris Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk dijual.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur modal Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal secara teoritis didasarkan pada dua kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan adalah suatu hal yang ingin dicapai setiap individu, terutama kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari terpenuhinya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba melalui operasional usahanya dengan menggunakan dana aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Financial Leverage Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan teori
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari dilakukannya penelitian ini antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keputusan finansial merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial yang diambil oleh manajer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pengelolaan fungsi keuangan ini terkait pengelolaan modal. Modal kerja
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam menjalankan perusahaan. Pengelolaan fungsi keuangan ini terkait pengelolaan modal. Modal kerja merupakan investasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring bertumbuhnya perekonomian di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, secara tidak langsung kegiatan investasi di pasar modal Indonesia pun
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO
ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ45 TAHUN 2012-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. perusahaan Indonesia mulai menunjukkan perbaikan dilihat dari nilai indek
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah Krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1999 dan 2008 memberikan dampak langsung terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan Indonesia mengalami kerugian dan kekurangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal a. Pengertian Pemenuhan dana perusahaan untuk kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan dapat berasal dari modal
Lebih terperinciperusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan selalu membutuhkan modal baik untuk pembukaan bisnisnya maupun pengembangan usahanya. Untuk dapat memenuhi pembiayaan dalam kegiatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan yang juga berarti memaksimumkan kekayaan pemilik saham. Aktivitas utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendanaan digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun non operasional. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dapat berasal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Property and Real Estate yang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN PUBLIK. Farah Margaretha Yolla Argoeby Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
JURNAL INFORMASI, PERPAJAKAN, AKUNTANSI DAN KEUANGAN PUBLIK Vol. 4, No. 1, Januari 2009 Hal. 57-64 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN PUBLIK Farah Margaretha Yolla Argoeby Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,
ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN SIZE TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sayekti 1) Sumarno Dwi Saputra 2) 1, 2) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan antara total utang dan modal sendiri. Menurut Sartono (2001) yang dimaksud dengan struktur modal merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepemilikan Teori keagenan yang dikembangkan Jensen dan Meckling (1976) mengkategorikan pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan, yaitu manajer, pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendanaan merupakan masalah yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena melibatkan banyak pihak, seperti pemegang saham, kreditur, serta pihak manajemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal (capital structure) didefinisikan sebagai pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan
Lebih terperinciDI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Guna memudahkan pemahaman atas bahasan mengenai penelitian ini, maka diperlukan tinjauan teoretis. Hal tersebut perlu untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan perusahaan dalam berbagai sektor industri di Indonesia berlomba-lomba meningkatkan nilai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada Bab 4, dapat ditarik tiga buah kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dipaparkan
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARNI / 20208189 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Salah satu faktor
Lebih terperinciKeywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets To Dividend Policy: An Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 This study tries
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam suatu proses pengambilan keputusan pendanaan, seorang manajer keuangan harus mempertimbangkan sifat dan biaya dari sumber pendanaan yang akan dipilih.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal pada dasarnya berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber dana internal berasal dari
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DALAM SEKTOR INDUSTRI OTOMOTIF DAN INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DALAM SEKTOR INDUSTRI OTOMOTIF DAN INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012 Monica Priscilia Accounting Department, Faculty
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Capital Structure Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan yang bisa dipenuhi dari pemilik modal sendiri maupun dari pihak lain berupa hutang. Dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan, beberapa pakar sepakat bahwa untuk keluar dari krisis ekonomi ini sektor riil harus digerakkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return On Asset (ROA), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Analisis rasio keuangan Analis keuangan perlu melakukan pemeriksanan atas berbagai aspek kesehatan keuangan perusahaan agar dapat
Lebih terperinciPERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR: STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN Vol. 6 No.2, Agustus 2010 Hal. 113-124 PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR: STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA Astuti Yuli Setyani Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan
1 BAB I PENDAHULUAN Bab yang pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dari penulisan penelitian ini. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sehingga setiap keputusan yang diambil harus dipertimbangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk bisa memaksimalkan nilai perusahaan, sehingga setiap keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik supaya bisa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan sudah mulai berkembang berawal dari adanya penelitian oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang
Lebih terperinciUTANG DAN NILAI PERUSAHAAN
UTANG DAN NILAI PERUSAHAAN Bayu Sindhu Raharja 1*, Muji Mranani 2 1 Manajemen/Fakultas Ekonomi, 2 Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis, *Email: bayusindhu@gmail.com Keywords: Kinerja Keuangan, Struktur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi (Harnanto,1984).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian saat ini ternyata sangat tergantung dengan masalah pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa berhadapan dengan persoalan
Lebih terperinciJl. Tamansari No.1 Bandung
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Intellectual Capital, Modal Kerja, dan Financial Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Effect of Intellectual Capital, Working Capital and Financial Leverage
Lebih terperinciTERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO
PENGARUH ROA DAN DER TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zuhafni ST Perpatih Dosen Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Globalisasi bermuara pada masalah tantangan dan peluang yang dihadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi bermuara pada masalah tantangan dan peluang yang dihadapi berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh tiap perusahaan dalam menghadapi semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan perusahaan dari pendapat beberapa ahli keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, maksimalisasikan laba, menciptakan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Arus kas operasional tidak berpengaruh terhadap leverage artinya arus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.
PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi
Lebih terperinciDisusun Oleh: NURUL FAJRINA B
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Kinerja keuangan diukur dengan profitabilitas, menurut Warsono (2003) Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan
Lebih terperinciPENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA)
PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA) Bhagas Pratyaksa Mahardhika Konsentrasi Manajemen Keuangan
Lebih terperinciPENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Respina Siregar S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,
Lebih terperinciPengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate
Pengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014 NOVIA RATNA PRATIWI Program
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Kebijakan Dividen Menurut preferensi investor ada tiga teori yang mendasari kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : 1. Teori Dividen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan
Lebih terperinci