BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Suhendra Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis Nilai Perusahaan Tujuan perusahaan dari pendapat beberapa ahli keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, maksimalisasikan laba, menciptakan kesejahteraan bagi stakeholder, menciptakan citra perusahaan, dan meningkatkan tanggung jawab social. Tugas dari manajer keuangan sendiri dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan.tercapai atau tidaknya perusahaan tersebut dapat dilihat dan diukur dari harga saham perusahaan yang bersangkutan dari waktu ke waktu (Kasmir, 2009:8). Nilai perusahaan tercermin dari nilai pasar (harga saham) dan nilai buku perusahaan. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga saham (common stock) perusahaan di pasar. Dalam hal ini, nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan dividen. Oleh karena itu, dalam teori-teori keuangan, variabel yang sering digunakan dalam penelitian pasar modal untuk mewakili nilai perusahaan adalah harga saham dengan berbagai jenis indikator, antara lain return saham, harga saham biasa, abnormal return, Price Book Value, dan indikator lain yang mempresentasikan harga saham biasa di pasar modal. Dengan demikian bisa diartikan bahwa tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham, yang berarti meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan ukuran nilai objektif 11
2 oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan (Harmono, 2011:1). Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Price Book Value menunjukkan apakah harga saham (harga pasar) diperdagangkan diatas atau dibawah nilai buku saham tersebut (Syahyunan, 2013: 95). Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang mana akan mempengaruhi keputusan investor untuk membeli atau menjual saham. Price Book Value (PBV) menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan tersebut mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Dimana perusahaan yang memiliki rasio Price Book Value (PBV) yang meningkat dari setiap tahunnya berarti perusahaan tersebut berhasil menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai Price Book Value (PBV) dapat diartikan semakin tinggi suatu perusahaan tersebut dipercayakan dan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan (Oktavina, 2013). Manajemen keuangan berfungsi dalam 3 (tiga) bentuk keputusan keuangan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Setiap fungsi harus mempertimbangkan tujuan perusahaan, dimana keputusan investasi akan tercermin pada sisi asset perusahaan yang akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan. Sebaliknya, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan (Syahyunan, 2013:1). 12
3 2.1.2 Investasi investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. investasi dasarnya adalah keputusan untuk mengalokasikan sumber dana atau akan digunakan untuk apa dana tersebut. Efisiensi penggunaan dana secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut (Syahyunan,2013:1). investasi adalah keputusan yang diambil perusahaan untuk mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, jenis, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu, investasi akan mengandung risiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan (Sutrisno, 2007:5). Fungsi penggunaan dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Agar dana yang diinvestasikan dalam masing-masing unsur aktiva tersebut di satu pihak tidak terlalu kecil jumlahnya sehingga dapat mengganggu likuiditas dan kontinuitas perusahaan, dan di lain pihak tidak terlalu besar jumlahnya sehingga dapat menimbulkan dana yang menganggur (idle money), maka perlu dilakukan pengalokasian dana tersebut didasarkan pada perencanaan yang tepat sehingga 13
4 penggunaan dana dapat dilakukan secara optimal. Efisiensi penggunaan dana secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut (Syahyunan 2013:1). Martono dan Harjito (2005:137) memperjelas bahwa keputusan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan investasi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh perusahaan. investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan investasi dimana perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap Pendanaan pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana memperoleh dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi financial yang berbeda. Oleh karena itu, manajer keuangan harus selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana dan kemudian dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut harus diambil keputusan alternative sumber dana yang akan dipilih (Syahyunan, 2013:2). Alternatif pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan dapat berasal dari dari 2 (dua) sumber. pendanaan bisa bersumber dari hutang jangka pendek (current liabilities) maupun hutang jangka panjang (long term debt) dan 14
5 modal saham perusahaan yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa (Martono dan Harjito, 2005:4). Hutang dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik atau pemegang saham perusahaan. Dengan memperbesar tingkat hutang maka hal ini berarti bahwa tingkat ketidakpastian dari return yang akan diperoleh semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang sama hal tersebut juga akan memperbesar jumlah return yang akan diperoleh (Syahyunan, 2013:110). Perusahaan dengan laba yang tinggi mampu membayar dividen yang lebih tinggi. Selama tingkat hutang yang lebih tinggi menaikkan laba per saham yang diharapkan, leverage akan meningkatkan harga saham (Brigham dan Houston, 2001:24). Mulyadi (2006:236) berpendapat bahwa keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi berbagai sumber dana yang salah satunya berasal dari pinjaman yang akan mengarah pada pengambilan keputusan mengenai struktur modal, yaitu menentukan proporsi antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber dana sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan sendiri masih mengalami kekurangan (defisit) maka perlu pertimbangan pendanaan yang berasal dari luar yaitu dari hutang (debt financing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif pendanaan yang efesien. Pendanaan yang efisien akan terjadi apabila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan 15
6 modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan (Martono dan Harjito, 2005:240). pendanaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh hutang-hutangnya. Rasio ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan-kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan hutang atau ekuitas. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya (Syahyunan, 2013:83) Dividen Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Besarnya dividen ini akan mempengaruhi harga sahamnya. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan rendah maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah, sehingga nilai perusahaan rendah (Martono dan Harjito, 2005:2). dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Syahyunan, 2013:267). 16
7 Faktor penting yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kesempatan investasi yang tersedia, ketersediaan dan biaya modal alternative, dan preferensi pemegang alternatif pemegang saham untuk menerima pendapatan saat ini atau menerimanya di masa mendatang akan mempengaruhi nilai perusahaan (Sartono, 2005:282). Apabila perusahaan memutuskan akan membagi laba perusahaan sebagai dividen, maka akan mengurangi kesempatan perusahaan dalam mendapatkan modal intern. Semakin tinggi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan mengurangi kesempatan perusahaan dalam mendapatkan sumber dan intern dalam rangka mengadakan reinvestasi, sehingga dalam jangka panjang akan mengurangi nilai perusahaan (Syahyunan, 2013:267). Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham. Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR). Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham. Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. I. Teori Dividen Teori kebijakan dividen terbagi menjadi 5 (lima) diantaranya yaitu sebagai berikut (Syahyunan, 2013:268): 17
8 1. Teori Dividen Tidak Relevan dari Modigliani dan Miller Menurut Modigliani dan Miller (MM), nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR), tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak relevan. Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang lemah seperti: pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional, tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru, tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi, investor dan manajer memiliki informasi yang sama tentang prospek perusahaan dan kebijakan investasi perusahaan tidak berubah. 2. Teori The Bird in the Hand Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika dividend payout ratio rendah karena investor lebih suka menerima dividen dari pada capital gain. 3. Teori Perbedaan Pajak Teori ini dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gain, para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu, investor mengisyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital gain yield rendah dari pada saham dengan 18
9 dividend yield rendah, capital gain yield tinggi. Jika pajak atas dividen lebih besar dari pajak atas capital gain, perbedaan ini akan makin terasa. 4. Teori Signaling Hypothesis Teori dividen lain, teori Signalling Hypotesis sulit dibuktikan secara empiris adalah nyata bahwa perubahan dividen mengandung beberapa informasi. Tapi sulit dikatakan apakah kenaikan dan penurunan harga setelah adanya kenaikan dan penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau disebabkan karena efek sinyal dan preferensi terhadap dividen. 5. Teori Clientele Effect Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu dividend payout ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan Profitabilitas Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen (Syahyunan, 2013:92). Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return on Equity (ROE). Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara 19
10 laba bersih dengan modal sendiri yang akan di investasikan pemegang saham pada perusahaan (Syahyunan, 2013:94). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam modal ekuitas untuk menghasilkan laba. Return on Equity (ROE) sebagai salah satu rasio profitabilitas merupakan indikator yang sangat penting bagi para investor. Return on Equity (ROE) dibutuhkan investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan dividen. Pemilihan ROE sebagai proksi dari profitabilitas adalah karena dalam ROE ditunjukkan, semakin tinggi Return on Equity (ROE) menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor yang ditanam pada perusahaan (Horne dan John, 2005). Naiknya rasio ROE dari tahun ke tahun pada perusahaan berarti terjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Naiknya laba bersih dapat dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai perusahaan juga naik karena naiknya laba bersih sebuah perusahaan yang bersangkutan akan menyebabkan harga saham yang berarti juga kenaikan dalam nilai perusahaan. 2.2 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa peneliti yang menjadikan nilai perusahaan sebagai objek yang mereka teliti, diantaranya adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Himatul (2014) mengenai analisis pengaruh kebijakan hutang, kebijakan dividen, profitabilitas, kinerja perusahaan dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel kebijakan hutang dan 20
11 kebijakan dividen menunjukkan tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel profitabilitas, kinerja perusahaan, dan keputusan investasi menunjukkan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Oktavina (2013) mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Fenandar (2012) mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai perusahaan yang memiliki jumlah hutang yang tinggi karena memiliki tingkat risiko yang tinggi. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Andianto Abdillah (2012) mengenai analisis pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia. Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi memiliki 21
12 pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Rakhimsyah dan Gunawan (2011) mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Hasil dalam penelitian ini tersebut menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari uraian penelitian terdahulu tersebut, maka ringkasan penelitian terdahulu dapat diketahui pada Tabel 2.1 yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Teknik Analisis 1 Himatul Dependen: Nilai Ulya (2014) Perusahaan Analisis Pengaruh Hutang, Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan dan Investasi terhadap Nilai Perusahaan Independen: Hutang, Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan dan Investasi Analisis Regresi Berganda Hasil Penelitian 1. hutang dan dividen tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Profitabilitas, Kinerja keuangan dan Investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 22
13 Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Teknik Analisis 2 Oktavina Pengaruh Dependen : Analisis Tiara Sari Nilai Regresi (2013) Investasi, perusahaan Berganda Pendanaan, Independen : dan Dividen Investasi, terhadap Nilai perusahaan Pendanaan, dan pada perusahaan Dividen manufaktur 3 Fenandar (2012) 4 Andianto Abdillah (2012) 5 Rakhimsyah dan Gunawan (2011) Pengaruh Investasi, Pendanaan, dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Analisis Pengaruh Dividen, Hutang, Profitabilitas dan investasi terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Investasi, Pendanaan, Dividen dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan. Dependen: Nilai perusahaan Independen: Investasi, Pendanaan, dan Dividen Dependen: Nilai Perusahaan Independen : Dividen, Hutang, Profitabilitas dan Investasi Dependen : Nilai Perusahaan Independen : Investasi, Pendanaan, dividen dan Tingkat Suku Bunga. Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Berganda Hasil Penelitian 1. investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. pendanaan berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan 1. Investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. pendanaan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai perusahaan. 1. hutang, profitabilitas, dan keputusan investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. dividen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 1. investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2. dividen berpengaruh negative dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. pendanaan dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 23
14 2.3 Kerangka Konseptual Tugas dari manajer keuangan sendiri dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan. Tercapai atau tidaknya perusahaan tersebut dapat dilihat dan diukur dari harga saham perusahaan yang bersangkutan dari waktu ke waktu (Kasmir, 2009:8). Nilai perusahaan tercermin dari nilai pasar (harga saham) dan nilai buku perusahaan. Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Price Book Value menunjukkan apakah harga saham (harga pasar) diperdagangkan diatas atau dibawah nilai buku saham tersebut (Syahyunan, 2013: 95). Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang mana akan mempengaruhi keputusan investor untuk membeli atau menjual saham. Price Book Value (PBV) menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan tersebut mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Dimana perusahaan yang memiliki Rasio Price Book Value (PBV) yang meningkat dari setiap tahunnya berarti perusahaan tersebut berhasil menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi rasio PBV dapat diartikan semakin tinggi suatu perusahaan tersebut dipercayakan dan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan (Oktavina, 2013). investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. investasi dasarnya adalah keputusan untuk mengalokasikan sumber dana atau akan digunakan untuk apa dana tersebut. Efisiensi penggunaan dana secara langsung 24
15 akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut (Syahyunan,2013:1). Martono dan Harjito (2005:137) juga memperjelas bahwa keputusan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan investasi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh perusahaan. investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan investasi dimana perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana memperoleh dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien. Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masingmasing sumber dana mempunyai konsekuensi financial yang berbeda. Oleh karena itu, manajer keuangan harus selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana dan kemudian dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut harus diambil keputusan alternative sumber dana yang akan dipilih (Syahyunan, 2013:2). dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna dari pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Syahyunan, 2013:267). 25
16 Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen (Syahyunan, 2013:92). Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kaitan antara keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Investasi (Investasi) Pendanaan (Debt to Equity Ratio) Nilai Perusahaan (Price Book Value) Dividen (Dividend Payout Ratio) Profitabilitas (Return On Equity) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 26
17 2.4 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis pada penelitian ini adalah investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keptusan yang akan membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Tugas manajer keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan memiliki tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur modal Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Sementara itu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan semua perusahaan menurut ahli keuangan tidak jauh berbeda satu sama lainnya, hanya saja cara
Lebih terperinci8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan Dividen (dividen Policy) merupakan kebijakan pembagian laba kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Dividen Adapun Pengertian dividen menurut Zaki Baridwan (2004:434) menyatakan bahwa : Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Net Profit Margin Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Menurut Bastian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Devidend Payout Ratio. being made better off financially (Prasanna Chandra;1997 dalam Azhagaiah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Devidend Payout Ratio The dividend should be distributed to the shareholders in order to maximize their wealth as they have invested their
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen adalah proses penentuan penggunaan pendapatan (earning) perusahaan dalam satu periode
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Dimana, dalam tujuan jangka pendek perusahaan hanya
Lebih terperinciPenelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas sebagai variabel moderating (pada perusahaan property
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti ini mengambil topik tentang Pengaruh keputusan investasi,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lainnya, yaitu: 1. Gany Ibrahim Fenandar dan Surya Raharja (2012) Peneliti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Debt To Equity Ratio (DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Debt To Equity Ratio (DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR) 2.1.1.1 Pengertian Debt To Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 1.1 Landasan Teori Penelitian pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen terhadap membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 2.1.1 Signalling Theory Menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, tantangan dalam dunia usaha semakin kuat. Hal ini semakin dirasakan terutama para pengusaha. Mereka bersaing agar usahanya bisa terus
Lebih terperinciBAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN
BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN A. Pendahuluan Dividen merupakan salah satu keputusan penting untuk memaksimumkan nilai perusahaan disamping keputusan investasi dan struktur modal (keputusan pemenuhan dana).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Landasan Teori a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand) Teori the bird in the hand dikemukakan oleh Gordon (1959) dan Lintner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat berkumpulnya tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan yang bertujuan untuk
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih besar dan terus berkembang dengan cepat. Berbagai jenis perusahaan juga bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk dijual.
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau yang akan ditahan untuk investasi masa depan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Signal (Signalling Theory) Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen
II. LANDASAN TEORI 2.1 Kebijakan Dividen 2.1.1 Pengertian Dasar Dividen Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Bab ini akan menguraikan dan membahas mengenai tinjauan pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam perkembangan perusahaan, yaitu memiliki tugas dan kewajiban untuk membuat suatu keputusan dan kebijakan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Dividen merupakan pembagian pendapatan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen Menurut Eugene F. Brigham (2001; 66), ada beberapa teori mengenai kebijakan dividen, diantaranya: 1. Teori Ketidakrelevanan Dividen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Untuk menarik pembeli
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada pertumbuhan pasar saham. Menurut Husnan (2012) menyatakan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nilai Perusahaan Pertumbuhan suatu perusahaan akan lebih mudah terlihat dari adanya penilaian tinggi pihak eksternal perusahaan terhadap aset perusahaan ataupun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1. Landasan Teori 2.1.1.1. Signalling Teory Teori sinyal adalah sinyal (tanda) yang diberikan oleh manajemen perusahaan kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Teori Yang Relevan Dengan Kebijakan Deviden Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu:
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditur maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari informasi yang dikeluarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 1. Manajemen Resiko Manajemen risiko dapat artikan sebagai serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Perusahaan mengharap manajer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan mengarah pada suatu kesatuan global. Globalisasi juga membuat perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Dalam tujuan tersebut terdapat dua tujuan yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan keuangan, baik sebagai alat ukur prestasi manajemen di masa lalu maupun sebagai dasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan manajemen keuangan. Menurut Sartono (2010), kemakmuran kekayaan pemegang saham.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Banyak para ahli yang mengungkapkan tentang nilai perusahaan dan kaitannya dengan manajemen keuangan. Menurut Sartono (2010), menyatakan bahwa terdapat tiga keputusan
Lebih terperinciDividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang
Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Semua keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan ketersediaan dana dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai jalannya kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen telah di lakukan oleh: 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan pasar modal dalam perekonomian modern sudah tidak dapat terelakkan lagi bagi seluruh negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini mendukung berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015, Indonesia menghadapi AFTA (Asean Free Trade Area), dimana tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara ASEAN dan menarik investor asing
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah banyak dilakukan. Sutrisno (2001) menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Penelitian mengenai kebijakan dividen sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013) yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Laba Akuntansi Kinerja akuntansi dari suatu perusahaan dapat diukur dengan laba akuntansi dan total arus kas. FASB Statemenet dalam Sofyan (2003:241) mendefenisikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi pereonomian yang baik dapat menyebabkan timbulnya persaingan di dunia bisnis, hal ini disebabkan setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Satu hal penting dalam manajemen keuangan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang diterjemahkan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko yang seringkali sulit diprediksi oleh para investor. Untuk mengurangi resiko tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyaknya perusahaan dalam industri, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa tujuan perusahaan yaitu tujuan pertama adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan IPTEK yang menjadi ciri abad 21 memberikan pengaruh terhadap seluruh tatanan kehidupan secara global, sehingga mengakibatkan timbulnya persaingan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas negara dan menimbulkan persaingan ketat antara perusahaan. Persaingan bisnis di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah
Lebih terperinciKEBIJAKAN DEVIDEN. Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan memaksimalkan harga saham.
KEBIJAKAN DEVIDEN Kebijakan deviden menyangkut keputusan apakah laba akan dibayarkan sebagai deviden atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Kebijakan deviden merupakan kebijakan yang kontroversial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Tujuan para investor yang ingin menginvestasikan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh pendapatan tambahan berupa dividen atau capital gain. Menurut
Lebih terperinciDividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.
Dividen dan Pembelian Kembali Saham Rita Tri Yusnita, SE., MM. LABA BERSIH (EAT) UNTUK SIAPA? PEMEGANG SAHAM Dalam bentuk dividen PERUSAHAAN Berupa laba ditahan REVIEW Fungsi Manajemen Keuangan 1. Keputusan
Lebih terperinciTEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY)
TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY) Definisi Deviden Perusahaan dalam mengelola keuangannya selalu dihadapkan pada tiga permasalahan penting yang berkaitan. Ketiga permasalahan tersebut adalah keputusan investasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para ahli keuangan mengatakan bahwa salah satu tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham yang dapat diartikan dengan memaksimumkan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Nilai Perusahaan Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan (Keown, 2004:3).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Signal Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Teori Modigliani Miller (MM) Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) menerbitkan apa yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Capital gains 2.1.1 Pengertian Capital gains Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gains terbentuk dengan adanya perdagangan saham dipasar sekunder.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah investasi yang dimaksudkan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat perusahaan. Investasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menentukan tujuan yang harus dicapai. Diketahuin bahwa nilai perusahaan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Nilai perusahaan Dalam mengambil keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Diketahuin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan dana memicu perusahaan untuk berusaha lebih keras dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan diharapkan mampu mencari sumber-sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang
54 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Keputusan Investasi Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. perusahaan secara optimal. Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bertambahnya jumlah perusahaan baru dari hari ke hari dewasa ini membuat persaingan dunia bisnis di Indonesia menjadi semakin ketat. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan keputusan investasinya secara matang. Berinvestasi yaitu menanamkan sejumlah dana atau membeli
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1. Signalling theory Menurut Brigham dan Houston (2001) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yang diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap perubahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Sebelum membangun hipotesis penelitian perlu dilakukan suatu tinjauan literatur terhadap teori dan fakta empiris tentang kebijakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan kekuatan dibidang finansial dan membantu dalam menilai prestasi manajemen
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuaangan Laporan keuangan adalah salah satu alat untuk menilai atau menganalisis kelemahan dan kekuatan dibidang finansial dan membantu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Fama dan French (2001, dalam Naiborhu, 2014)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai investasi yang dianggap memiliki net present
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Namun pada prakteknya tujuan ini sering tidak terlaksana sehubungan dengan adanya masalah keagenan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham. Pemegang saham, kreditor dan manajer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Free Cash Flow Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat diartikan aliran kas yang tersedia untuk dibagikan kepada para pemegang saham atau pemilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa yang dinamakan modal. Baik itu modal sendiri maupun modal dari luar dalam arti pinjaman atau juga
Lebih terperinci