Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013
|
|
- Sucianty Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Secara normatif penyusunan LAKIP Biro Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2013 dimaksudkan untuk memenuhi amanah Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 852 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Secara substansial penyusunan LAKIP merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah berkaitan dengan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yaitu untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Penilaian terhadap keberhasilan dan kegagalan tersebut dilakukan melalui pengukuran kinerja yang merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2013, secara umum dari 15 (dua belas) sasaran strategis, 13 (tiga belas) sasaran dari Program Penataan Administrasi Kependudukan dan 2 (dua) sasaran dari program pendukung yaitu Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan dan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2013 sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja sebagian BAB IV 92
2 besar dapat terpenuhi, diukur dari pencapaian target-target pada setiap indikator sasaran strategis, dengan uraian sebagai berikut : a. Sasaran 1.1 : Meningkatnya kegiatan fasilitasi, pembinaan, dan koordinasi kepada aparatur pengelola pendaftaran penduduk Kab/Kota dan konsultasi ke pemerintah pusat, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. b. Sasaran 1.2 : Meningkatnya kapasitas, kualitas SDM aparatur pengelola pendaftaran penduduk Kabupaten/Kota, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. c. Sasaran 1.3 : Meningkatnya penyelenggaraan pencatatan kelahiran, kematian, status anak dan perubahan nama di Kab/Kota, dengan ratarata capaian kinerja 100,00%. d. Sasaran 1.4 : Meningkatnya penyelenggaraan pencatatan perkawinan, perceraian, kewarganegaraan dan peristiwa penting lainnya, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. e. Sasaran 2.1 : Meningkatnya kapasitas, kualitas SDM aparatur pengelola informasi kependudukan Kab/Kota, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. f. Sasaran 2.2 : Meningkatnya pengembangan sarana/prasarana database SIAK, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. g. Sasaran 3.1 : Meningkatnya penyajian, penyebaran dan diseminasi informasi bidang kependudukan, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. h. Sasaran 3.2 : Kelancaran penyampaian laporan kependudukan Kab/Kota yang berbasiskan registrasi database SIAK, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. i. Sasaran 3.3 : Meningkatnya penataan arsip dan kelancaran pelayanan administrasi Biro Dukcapil dan Keasistenan I, dengan ratarata capaian kinerja 100,00%. BAB IV 93
3 j. Sasaran 4.1 : Meningkatnya kapasitas, kualitas SDM aparatur pengelola perkembangan penduduk, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. k. Sasaran 4.2 : Meningkatnya kegiatan fasilitasi, pembinaan dan koordinasi kepada aparatur pengelola perkembangan penduduk, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. l. Sasaran 4.3 : Meningkatnya persamaan persepsi bagi aparatur pengelola perkembangan penduduk, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. m. Sasaran 5.2 : Meningkatnya kualitas data proyeksi penduduk dan kemampuan aparatur dalam memanfaatkan data penduduk sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan berwawasan kependudukan, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. n. Sasaran : Meningkatnya pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. o. Sasaran : Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran dalam rangka menunjang tugas-tugas di Lingkungan Biro Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan rata-rata capaian kinerja 100,00%. Namun walaupun sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja sebagian besar dapat terpenuhi sebagaimana diuraikan di atas, masih terdapat hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran yang secara umum dihadapi, antara lain : a. Terkait pengelolaan pendaftaran penduduk : Tenaga kerja yang bekerja diluar negeri yang berurusan dengan BP3TKI dalam hal pemrosesan dokumen, sebab Tenaga Kerjanya berada dibawah (sekolah rendah) sedangkan kendala yang dialami adalah jatidiri yaitu KTP sehingga banyak sekali yang terjadi di Kalimantan Barat ini, ada penduduk di suatu wilayah akan tetapi BAB IV 94
4 sewaktu ditanyakan identitas alamatnya tidak ada. Banyak hal-hal yang harus diurus, alamat terkadang tidak sesuai. Salah satu contoh TKI dengan alamat Kab.Kubu Raya tetapi setelah dilacak ke alamat tersebut tidak sesuai dan tidak dikenal. Masih ada Warga Negara Indonesia yang menggunakan paspor wisata akan tetapi dipergunakan untuk bekerja ke Luar Negeri salah satunya di Jeddah, kalau kepemilikan dokumen (KTP) ini ditertibkan dari awal berdasarkan databasenya, maka tidak akan terjadi penyalahgunaan penggunaan paspor. Belum sinerginya kebijakan antar instansi terkait pelayanan penduduk WNI/TKI mengakibatkan terjadinya benturan dalam pelaksanaannya pelayanan di lapangan (salah satu contoh belum diakuinya/jadi persyaratan dalam perpanjangan Paspor, SKPLN sebagai pengganti KTP yang ditarik oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab/Kota). Sebagai identitas warga maupun TKI yang berada di luar negeri akan menggunakan SKPLN yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil karena KTP maupun KK Indonesia juga tidak berlaku di luar negeri, mereka hanya butuh paspor dan SKPLN. Aturan ini bersifat nasional, namun secara operasional masih belum dilaksanakan seperti di Kantor Imigrasi, petugas masih mempersyaratkan KTP dari para TKI yang hendak ke luar negeri, padahal yang bersangkutan telah membawa SKLPN. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia (Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Kapuas Hulu) dapat menempatkan petugas pendaftaran pada kantor/pos lintas batas. b. Terkait pelayanan pencatatan sipil di daerah antara lain : Dalam penerbitan Akte Kelahiran masih ada kendala terutama bagi penduduk yang sudah lama berdomisili di Kalimantan Barat namun peristiwa kelahirannya di luar Kalimantan Barat (seperti di Papua, BAB IV 95
5 NTB, NTT, Jawa, Sumatra dan sebagainya), karena berdasarkan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 yaitu Setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada Instansi Pelaksana di tempat terjadinya peristiwa kelahiran paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak kelahiran. Masih banyak penduduk yang mengaku telah kawin secara agama namun belum tercatat perkawinannya dan belum memiliki Akta Perkawinan dan masih ada Pemuka Agama yang belum memahami tentang pentingnya tertib penyelenggaraan pencatatan perkawinan dalam pembangunan sistem administrasi kependudukan. Peristiwa pelepasan kewarganegaraan RI dan perolehan kewarganegaraan Hongkong yang diberitahukan oleh Konsulat Jenderal RI di Hongkong belum dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota. Format Pelaporan untuk Kabupaten/Kota, yaitu laporan semester/tahunan Peristiwa penting Dinas kependudukan dan Catatan Sipil, tidak ada petunjuk penggunaannya sehingga selain menimbulkan persepsi yang berbeda juga menimbulkan ketidakjelasan dalam pengisian/pelaksanaannya. Masih terbatasnya sarana dan prasarana khususnya gedung kantor yang belum dapat menyediakan ruangan ruangan secara khusus bagi masing-masing jenis pelayanan termasuk ruang penyimpanan arsip register-register pelayanan pencatatan sipil dan masih terbatasnya aparatur pelaksana pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten/Kota, sehingga pelaksana teknis/tenaga operator pencatatan sipil selain melaksanakan tugas pokoknya juga mengerjakan tugas-tugas lain dalam bidang pencatatan sipil. c. Terkait penyelesaian perekaman e-ktp di 10 Kabupaten di Kalbar antara lain : Banyaknya peralatan yang rusak dan masih terjadinya gangguan jaringan komukasi data e-ktp dikarenakan kurangnya upaya melakukan maintenance peralatan oleh petugas dan kondisi ruang BAB IV 96
6 tempat perekaman/penyimpanan alat yang kurang kondusif dan kurang cepatnya penanganan kerusakan peralatan oleh konsorsium. Dukungan anggaran operasional untuk penerapan e-ktp di Kabupaten/Kota juga variatif, bahkan masih ada Kabupaten/Kota yang anggarannya sangat terbatas (Kota Singkawang), sehingga upaya untuk mencapai target penyelesaian perekaman e-ktp secara reguler agak sulit tercapai akibat tidak tersedianya anggaran untuk perekaman mobile, honor operator dan lainnya dan juga dukungan anggaran operasional untuk pemeliharaan SIAK dan kesejahteraan para Administrator Database dan Operator SIAK dan e-ktp. Sulitnya melakukan mobilisasi massa dikarenakan masih banyak masyarakat yang kurang paham akan arti penting kepemilikan dokumen kependudukan terutama masyarakat di daerah perhuluan (pelosok). Selain itu, kondisi geografis dan medan pada banyak kecamatan di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat yang cukup berat dan sangat sulit dijangkau karena minimnya sarana transportasi dan dan tidak di dukung anggaran operasional yang memadai menyebabkan upaya mobilisasi massa untuk melakukan perekaman e-ktp sulit dilaksanakan dan mengakibatkan pencapaian target perekaman e-ktp juga menjadi sulit untuk tercapai. d. Terkait Program Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) : Masih terbatasnya pelaksana teknis/operator terlatih sehingga pengolahan data belum dapat dilakukan secara optimal dan apabila dalam waktu pelayanan terjadi kerusakan/masalah pada program ataupun hardware SIAK untuk perbaikannya masih sulit dilakukan karena harus menunggu tenaga teknis dari pusat atau pihak ketiga/konsultan. Program SIAK masih mengalami perubahan versi, perubahan versi yang tidak diikuti dengan pendampingan teknis yang optimal BAB IV 97
7 mengakibatkan operator Kabupaten/Kota cukup kesulitan dan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan format-format aplikasi pada versi SIAK terbaru sebagai hasil penyempurnaan program SIAK yang lama. e. Terkait penyediaan data kependudukan (DAK2 & DP4) dlm rangka mendukung Pemilu 2014 : Tidak semua hak-hak penduduk sebagai pemilih terakomodir dalm DP4, hingga ketika verifikasi secara faktual di lapangan dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Pemilih Pemula yang pada umumnya kurang mengetahui persyaratan sebagai pemilih, di antaranya bahwa pemilih tidak boleh data ganda dan harus terdaftar dalam DPS dan DPT. Masih terjadi kemungkinan adanya sisa data ganda yang luput dari penghapusan oleh Dinas Dukcapil Kab/Kota. Terjadinya pengurangan jumlah penduduk Kab/Kota secara signifikan sehingga mempengaruhi jumlah kursi Anggota DPRD B. Saran Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kependudukan dan catatan sipil sebagaimana diuraikan di atas, maka beberapa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hambatan tersebut, antara lain : a. Terkait pengelolaan pendaftaran penduduk : Pemerintah Kabupaten/Kota untuk proaktif berkoordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pendataan orang asing agar pelaporan orang asing dapat tercatat dengan baik, dalam pindah datang penduduk juga pelayanan dokumen bagi warga asing antar dinas dan instansi lainnya guna memberikan informasi serta mengoptimalkan Koordinasi Penangan Masalah Administrasi Kependudukan bersama-sama serta memberikan data guna kemajuan pembangunan dan pengambil kebijakan. BAB IV 98
8 Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan pendaftaran penduduk dan mengoptimalkan pendaftaran pindah datang penduduk antar negara serta penduduk pelintas batas di perbatasan antar negara di Provinsi Kalimantan Barat, kepada Pemerintah Pusat (Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri) agar dapat mengkoordinasikan dengan Kementrian maupun instansi terkait permasalahan pengurusan SKPLN. Dalam mengatasi permasalahan penempatan petugas pendaftaran pada kantor/pos lintas batas oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia (Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu) harus diikuti dengan peningkatan sarana dan prasarana di Pos Lintas Batas antar Negara untuk menunjang pelayanan pada bidang administrasi kependudukan baik yang masuk wilayah NKRI maupun yang keluar (TKI, mengikuti pendidikan di luar negeri dan lain-lain). b. Terkait pelayanan pencatatan sipil di daerah antara lain : Dalam menyikapi setiap permasalahan yang masih ditemukan disetiap penyelenggaraan pelayanan pencatatan sipil di daerah sebagaimana telah di inventarisir, diharapkan segera mendapat respon dari Kementrian Dalam Negeri dengan mengambil langkahlangkah segera mengkaji ulang dan merevisi Undang-Undang Nomor 23 Tahun Fasilitasi dan pembinaan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota untuk meningkatkan upaya koordinasi dan sosialisasi tentang tertib penyelenggaraan pencatatan perkawinan kepada Para Pemuka Agama guna memfasilitasi pencatatan perkawinan dan penerbitan Akta Perkawinannya. BAB IV 99
9 Melaporkan tentang langkah klarifikasi terhadap data penduduk yang telah melepaskan kewarganegaraan RI dan mengkoordinasikan tentang kendala yang ditemui dalam pelaksanaannya kepada Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri. Perlu dilakukannya Pembinaan dan Sosialisasi Permendagri No. 68 Tahun 2012 kepada Aparatur Dinas Dukcapil Kab/Kota ditingkatkan pemahamannya mengenai pentingnya pelaporan penyelenggaraan pencatatan sipil sebagai bahan evaluasi dan perumusan kebijakan dan mempunyai persepsi yang sama mengenai pelaporan penyelenggaraan pencatatan sipil. Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota agar terus melakukan peningkatan kualitas SDM pelaksana teknis pelayanan pencatatan sipil dengan mengikuti kegiatan pelatihan dan bimtek yang dilakukan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat cq. Ditjen Adminsitrasi Kependudukan Depdagri ataupun melalui kerjasama dengan pihak ketiga yang mempunyai keahlian di bidang IT. Mengadakan sidang keliling dan sidang kolektif untuk mengurangi beban masyarakat akan tingginya biaya pengurusan akta kelahiran bagi kelahiran terlambat yang melampaui batas waktu 1 Tahun. c. Terkait penyelesaian perekaman e-ktp di 10 Kabupaten di Kalbar antara lain : Untuk mengantisipasi kerusakan berkepanjangan tanpa penanganan yang cepat dan tepat terhadap peralatan perekaman e-ktp dan jaringan komunikasi data e-ktp, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Biro Kependudukan dan Capil berinisiatif untuk memfasilitasi masalah tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak Konsorsium PT. Quadra dan PT. Indosat agar sekiranya dapat membantu memberikan pendampingan teknis penanganan kerusakan ringan peralatan e-ktp dan mengatasi gangguan ringan pada jaringan komunikasi data e-ktp. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bilama terjadi kerusakan peralatan atau terjadi BAB IV 100
10 gangguan jaringan komunikasi data yang sifatnya ringan maka bisa diatasi secara mandiri oleh administrator database atau operator e- KTP di Kecamatan tanpa menunggu datangnya pihak konsorsium untuk turun ke lapangan dikarenakan sangat terbatasnya waktu dan tenaga teknis perwakilan konsorsium PT. Quadra dan PT. Indosat untuk wilayah Kalimantan Barat. Selain memberikan pinjaman ruangan untuk menampung peralatan e-ktp yang rusak, Biro Kependudukan dan Capil juga aktif berkoordinasi dengan Ditjen Kependudukan dan Capil Kemendagri serta pihak konsorsium terkait dengan peralatan rusak yang sudah dikirim ke Jakarta namun belum dikembalikan ke daerah. Untuk meningkatkan target pencapaian perekaman e-ktp di Kabupaten/Kota, Biro Kependudukan dan Capil terus aktif mensosialisasikan pelaksanaan Program e-ktp melalui berbagai media dan kesempatan yang dapat dipergunakan oleh para pejabat dilingkungan Biro Kependudukan dan Capil untuk mensosialisasikan Program e-ktp kepada masyarakat luas diantaranya melalui pemasangan poster, baliho penyebaran leaflet dan booklet pelayanan administrasi kependudukan (e-ktp), sosialisasi melalui media cetak harian lokal Borneo Tribun, dialog interaktif di stasiun TVRI Kalbar dan Ruai TV Pontianak. Terus mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota agar memberikan dukungan anggaran yang memadai dan perhatian kepada pelaksana program e-ktp mulai dari Dinas Kependudukan dan Capil, Kecamatan, Kelurahan/Desa dan RT/RW yang semuanya terlibat dalam proses mobilisasi massa, pendistribusian fisik e-ktp dan lain sebagainya, mengingat besarnya beban tugas yang diemban dalam rangka mewujudkan ketunggalan jati diri penduduk Indonesia dan terbangunnya database kependudukan nasional yang valid dan akurat. BAB IV 101
11 d. Terkait Program Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) : Meningkatkan intensitas koordinasi antar pemerintah Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk mengkonsultasikan dan memfasilitasi segala bentuk permasalahan teknis yang dihadapi daerah dalam rangka mengimplementasikan program SIAK untuk pelayanan administrasi kependudukan dan pengolahan data kependudukan. Melaksanakan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membahas permasalahan teknis penerapan SIAK di daerah dengan mendatangkan Narasumber dari Ditjen Kependudukan dan Capil sebagai upaya menyatukan persepsi dan langkah dalam penerapan SIAK, mengingat kedepannya data hasil dari pelayanan SIAK akan menjadi data yang harus digunakan oleh seluruh instansi pemerintah lainnya dalam perumusan kebijakan pemerintahan dan pembangunan sehingga upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pengolahan data kependudukan melalui SIAK harus terus ditingkatkan. e. Terkait penyediaan data kependudukan (DAK2 & DP4) dlm rangka mendukung Pemilu 2014 : Peningkatan sosialisasi dan pendekatan kepada berbagai pihak dan elemen masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung di Kab/ Kota dan Provinsi, untk mendukung Pemilu Legislatif di Kalbar ini dapat berjalan lancar, tertib, aman, damai dan sukses. Melakukan kesiapsiagaan dan deteksi dini serta tindakan pencegahan dari pihak POLRI termasuk pihak keamanan dalam rangka menciptakan rasa aman, tertib dan kondusif serta memberikan perlindungan kepada masyarakat selama berlangsungnya proses Pemilu Legislatif di Kalbar ini. Mensosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi politik masyarakat dengan memanfaatkan dan menggunakan Hak Pilihnya sebaik mungkin BAB IV 102
12 untuk memilih Wakil di DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota untuk 5 tahun ke depan. Diharapkan LAKIP ini dapat dijadikan sebagai media untuk melakukan evaluasi atas capaian kinerja pada tahun 2013 dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi. Selanjutnya hasil evaluasi tersebut hendaknya dimanfaatkan sebagai bahan untuk melakukan upayaupaya perbaikan dan peningkatan kinerja Biro Kependudukan dan Catatan Sipil di masa mendatang secara berkelanjutan. BAB IV 103
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Sasaran 1.1
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD/Unit Kerja Mandiri : Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran : 2013 Sasaran
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. RPJMD / Perencanaan Strategis Periode 2009 2013 Dalam sebuah organisasi perencanaan merupakan faktor yang sangat
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Indikator Kinerja Penyusunan LAKIP Tahun 2013 ini pada hakekatnya merupakan pertanggungjawaban Kepala Biro Kependudukan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciUNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.. BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK Pasal 2 Setiap Penduduk mempunyai hak untuk memperoleh : a. Dokumen Kependudukan; b. pelayanan yang
Lebih terperinciKOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK NOMOR 22 TAHUN 2015
KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK KEPALA DINAS
Lebih terperinciBUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2014 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH
LAPORAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2014 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH TAHUN 2014 0
Lebih terperinciDASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN
DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN I. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK, Pasal
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 12 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang
Lebih terperinciDASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN
DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN I. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK, Pasal
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciKata Pengantar. Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Kata Pengantar Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kependudukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan Nasional dibidang Kependudukan bertujuan untuk membangun kualitas database kependudukan guna menjamin legalitas dokumen kependudukan yang meliputi Kartu
Lebih terperinciBab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER
Menimbang Mengingat : : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR: 100-1077 DUKCAPIL TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PEJABAT PADA UNIT KERJA YANG MENANGANI URUSAN ADMINISTRASI
Lebih terperinciGAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 16
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM
BAB 1 Pendahuluan SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami
Lebih terperinciTENTANG BUPATI PATI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciIKHTISAR EKSEKUTIF LKIP 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF LKIP 2016 Dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung Tahun 2016 telah melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
10. A. KEBIJAKAN PROGRAM Kerangka administrasi kependudukan pada prinsipnya mengatur tentang pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Pendaftaran penduduk mengatur mengenai pencatatan atas pelaporan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang
Lebih terperinciDraft Ketiga, 11 Sep 2012
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR. TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Komisi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan,
Lebih terperinciLKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015
10. URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Perkembangan populasi penduduk sangat berperan penting dalam kemajuan suatu negara terutama dalam hal perekonomian, sehingga perkembangan populasi penduduk
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON
Lebih terperinciPenjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :
11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Urusan kependudukan dan catatan sipil mempunyai nilai strategis di bidang perencanaan, pengembangan dan penanganan permasalahan pembangunan. Idealnya kebijakan
Lebih terperinciRINGKASAN LAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
RINGKASAN LAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Jl. Raya Soreang Km. 17. Soreang 40900 i Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciBUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU
BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI TENGAH,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciUNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.. BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK Pasal 2 Setiap Penduduk mempunyai hak untuk memperoleh : a. Dokumen Kependudukan; b. pelayanan yang
Lebih terperinciKEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALANGKA RAYA
OLEH : KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALANGKA RAYA APRIL 2015 UU NO. 23 TAHUN 2006 TTG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN UU NO. 24 TAHUN 2013 TTG PERUBAHAN ATAS UU NO. 23 TAHUN 2006. PP NO.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN
Lebih terperinciProvinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu
BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD TAHUN 2014 SUMATERA Disampaikan pada: Rapat KALIMANTAN Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013. 2. Peraturan Presiden RI Nomor
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS 2011 SEMUA ANAK DI KABUPATEN SUKOHARJO TERCATAT KELAHIRANNYA
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS 2011 SEMUA ANAK DI KABUPATEN SUKOHARJO TERCATAT KELAHIRANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.407, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAAN UMUM. Daftar Pemilih. Pemilih Umum Anggota DPR. DPD. DPRD. Penyusunan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYUSUNAN
Lebih terperinci1. Kebijakan Penetapan kebijakan pendaftaran penduduk. 6. Pengawasan Pengawasan atas penyelenggaraan pendaftaran penduduk.
K. BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pendaftaran Penduduk 1. Kebijakan Penetapan kebijakan pendaftaran penduduk. 2. Sosialisasi Fasilitasi, sosialisasi, bimbingan
Lebih terperinci: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang
Lampiran 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK DANA PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
1 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK DANA PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PETUNJUK TEKNIS
Lebih terperinci: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013;
2 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
Lebih terperinci4. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan pendaftaran penduduk skala daerah.
K. BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pendaftaran Penduduk 1. Kebijakan Penetapan kebijakan pendaftaran penduduk skala daerah. 2. Sosialisasi Fasilitasi, sosialisasi,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 19 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 19 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2016 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK DANA PELAYANAN
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR : 34/Kpts/KPU-Kab /2015
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 34/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,
BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010
LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciRUMUSAN HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BATAM, 7-9 FEBRUARI 2018
RUMUSAN HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BATAM, 7-9 FEBRUARI 2018 I. PENDAHULUAN Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang dilaksanakan
Lebih terperinciK. BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
K. BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pendaftaran Penduduk 1. Kebijakan Penetapan kebijakan pendaftaran penduduk skala 2. Sosialisasi Fasilitasi,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DUKCAPIL 1.1. Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat
Lebih terperinciJ. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
- 328 - J. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 1. Pendaftaran Penduduk 1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan pendaftaran penduduk skala 2. Penetapan norma, standar, prosedur
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Menimbang : PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, a. bahwa dengan
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 46 TAHUN 2011 SERI D NOMOR 16
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 46 TAHUN 2011 SERI D NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN ACEH TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 1 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciBANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014
BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 SUMATERA JAVA KALIMANTAN Disampaikan pada: IRIAN JAYA Rapat Koordinasi Nasional dalam
Lebih terperinci- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.
- 2 - Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sedikitnya ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah dalam fungsi pelayanan publik, yaitu fungsi pelayanan masyarakat (public service function),
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK,
PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan, pengakuan,
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
4.1.10 URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 4.1.10.1 KONDISI UMUM Reformasi pelayanan publik dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu reformasi pola pikir (paradigma) penyelenggara pelayanan
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG
1 PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang : a. bahwa administrasi
Lebih terperinciKPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan
Lebih terperinciSPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016
SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016 A. Ketentuan Umum Kartu Tanda Penduduk Elektronik, selanjutnya disingkat
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.376, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Pemilu. Presiden. WAPRES. Daftar Pemilih. Penyusunan. Pencabutan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH
Lebih terperinci11. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
165 11. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Penduduk adalah merupakan bagian integral dalam proses kegiatan pemerintahan dan pembangunan, oleh karenanya penduduk tidak dapat hanya dilihat sebagai obyek, tetapi
Lebih terperinci