Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa Universitas Ciputra Dalam Entrepreneurship Rabuan versi

Transkripsi

1 Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa Universitas Ciputra Dalam Entrepreneurship Rabuan versi Pendahuluan Setiap mahasiswa Universitas Ciputra wajib mengetahui dan melaksanakan kode etik mahasiswa, wajib mengetahui dan mematuhi aturan yang diatur dalam Academic Misconduct Universitas Ciptura, serta mengedepankan integritas moralnya dan dapat dipercaya (trustworthy) serta sikap saling menghormati, baik kepada dosen, staf, sesama rekan, juga konsumen dan masyarakat tercermin di dalam pelaksanaan tugasnya dalam projek Entrepreneurship. Adapun ganjaran pelanggaran terhadap kode etik ini dapat berupa tegoran, ketidaklulusan projek entrepreneurship bahkan dikeluarkan dari Universitas Ciputra. 01 Tujuan Pembelajaran Entrepreneurship Rabuan Tujuan pembelajaran entrepreneurship rabuan adalah mahasiswa mengalami dan dapat menciptakan venture baru (bisnis maupun sosial) ataupun mampu mengembangkan bisnis keluarga (family business); yang berkelanjutan, dapat menjawab tantangan global serta memiliki dampak yang baik bagi masyarakat (etis) dan diterima oleh masyarakat. 02 Struktur Pembelajaran Entrepreneurship Rabuan Perkuliahan Entrepreneurship terdiri dari lima semester (masing-masing 3 sks) kecuali angkatan lama sebelum dan termasuk 2010 yang masih 2 sks dengan The Global Player Advance (E6): E1: The Groundbreaker (3 SKS) Groundbreaker adalah tahap awal perubahan mindset mahasiswa Universitas Ciputra melalui penggalian inspirasi dari cerita entrepreneur, pengenalan diri dan bertindak dalam projek riil di dalam masyarakat/ pasar melalui personal selling bekerja sama dengan supplier termasuk juga social venture atau pihak lainnya yang memenuhi standar kriteria Universitas Ciputra. Melalui projek selling, mahasiswa belajar bertanggung jawab, kemampuan berkomunikasi, keuangan dan comercial awareness, memahami kebutuhan pasar, menjalin network dengan konsumen dan supplier, dan sebagainya. Bentuk Projek: Individual. Mahasiswa dapat memilih supplier/ partner yang sesuai dengan minatnya dan disediakan oleh Universitas Ciputra. Supplier wajib memberikan training product knowledge dan assessment terhadap kegiatan personal selling mahasiswa. E2: The Business Model Creator (3 SKS) The Business Model Creator adalah tahap kedua entrepreneurship, saat mahasiswa mencoba menciptakan business model bagi venture yang akan dijalankannya dan melakukan uji pasar padanya. Dalam hal ini pelbagai tools akan diimplementasikan oleh mahasiswa, baik itu design thinking, bagaimana startup, ataupun business model serta pemanfaatan digital marketing dan digital media untuk kolaborasi. Bentuk Projek: Individu atau tim maksimum 5 orang. Mahasiswa memilih timnya sendiri untuk membangun venture bersama. Maksimum modal per orang yang diizinkan adalah satu juta rupiah, lebih dari itu harus mendapatkan izin khusus. 1 of 5

2 E3: The Executor (3 SKS) Pada tahap The Executor, penekanan pembelajaran mahasiswa ada pada eksekusi dan operasi business model yang dibuat dan mengusahakan pengembangannya secara efesien dan efektif dalam menciptakan pasar yang kuat. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan inovasi proses melalui tim yang kuat, pengelolaan rantai pasokan, serta implementasi Standard Operating Procedure (SOP) dan manajemen operasi untuk menghasilkan venture yang solid. Pada semester ini mahasiswa diwajibkan belajar memanfaatkan teknologi yang ada seperti internet dan software keuangan. Bentuk Projek: Individu atau tim maksimum 5 orang. Mahasiswa memilih timnya sendiri untuk membangun venture bersama atau melanjutkan dari semester sebelumnya. Maksimum modal per orang atau tambahan modal yang diizinkan adalah satu juta rupiah, lebih dari itu harus mendapatkan izin khusus. E4: The Innovator (3 SKS) Pada tahap The Inovator, penekanan pembelajaran pada inovasi dari venture mahasiswa disertai pengembangan market/komunitas yang ada. Inovasi menyangkut diversifikasi produk, market, network, proses, finance, business model, brand ataupun lainnya disertai kelengkapan izin dan status legal yang dibutuhkan untuk mencapai tahap global player. Kelas untuk E4 ini dibagi lagi dalam enam kategori (guild) besar (pembagian akan berkembang sesuai dengan bisnis riil mahasiswa): Export-Import/ Trading : Manufaktur, Trading & Distribusi. Food & Beverages : Menciptakan makanan dan atau minuman. Design, Fashion & Tech : Menciptakan elemen estetika design, fashion atau teknologi. Hospitality & Services: Jasa & layanan. Family Business: Melanjutkan family business. E Social : Pemberdayaan komunitas dan sosial. Bentuk Projek: Individu atau tim maksimum lima orang. Mahasiswa memilih timnya sendiri untuk membangun venture bersama atau melanjutkan dari semester sebelumnya. Maksimum modal atau tambahan modal per orang yang diizinkan adalah lima juta rupiah, lebih dari itu harus mendapatkan izin khusus. Khusus untuk Family Business, bentuk projek: Projek harus bersifat individual. Syarat masuk kelas Family Business: a) bisnis keluarga telah berjalan selama lebih dari 5 tahun, b) mahasiswa tersebut akan ditunjuk untuk meneruskan usaha keluarganya, dan c) mahasiswa yang bersangkutan bersedia meneruskan usaha tersebut. Untuk ketetapan modal Family Business, ditentukan oleh persetujuan dari perusahaan keluarga atau orang tua atau maksimum 5 juta rupiah per orang. E5: The Global Player (3 SKS) Pada tahap ini, venture yang dibentuk mahasiswa harus mampu menjawab tantangan global, dengan market dan jaringan yang diperluas termasuk di dalamnya adalah ekspor atau model B2B atau perluasan jaringan venture yang ada dengan membuka cabang (branch) atau kerja sama dengan perusahaan multinasional atau menunjukkan venturenya dapat bersaing secara global yang akan ditentukan sesuai dengan kategori industri dan guildnya. Penekanan pada tahap ini terletak pada keberlanjutan (sustainability) dalam kancah global. Kelas untuk E5 ini diharapkan merupakan kelanjutan dari E4 semester lalu demi tercapainya tujuan 2 of 5

3 global player namun dalam kasus-kasus tidak ideal, maka tim koordinator dapat memutuskan untuk membantu mahasiswa dalam klinik dan kelas percepatan. Kelas untuk E5 ini dibagi lagi dalam enam kategori (guild) besar (pembagian akan berkembang sesuai dengan bisnis riil mahasiswa): Export-Import/ Trading : Manufaktur, Trading & Distribusi. Food & Beverages : Menciptakan makanan dan atau minuman. Design, Fashion & Tech : Menciptakan elemen estetika design, fashion atau teknologi. Hospitality & Services: Jasa & layanan. Family Business: Melanjutkan family business. E Social : Pemberdayaan komunitas dan sosial. Bentuk Projek: Individu atau tim maksimum lima orang. Mahasiswa memilih timnya sendiri untuk membangun venture bersama atau melanjutkan dari semester sebelumnya. Maksimum modal atau tambahan modal per orang yang diizinkan adalah lima juta rupiah, lebih dari itu harus mendapatkan izin khusus. Khusus untuk Family Business, bentuk projek: Projek harus bersifat individual. Syarat masuk kelas Family Business: a) bisnis keluarga telah berjalan selama lebih dari 5 tahun, b) mahasiswa tersebut akan ditunjuk untuk meneruskan usaha keluarganya, dan c) mahasiswa yang bersangkutan bersedia meneruskan usaha tersebut. Untuk ketetapan modal Family Business, ditentukan oleh persetujuan dari perusahaan keluarga atau orang tua atau maksimum 5 juta rupiah per orang. 03 Beban Satuan Kredit Semester (SKS) Beban Satuan Kredit Semester (SKS) mahasiswa Universitas Ciputra dalam Entrepreneurship Rabuan adalah 3 SKS per semester per orang yang berarti beban studi tiap minggu selama satu semester sekitar 9-15 jam seminggu untuk setiap mahasiswa, terdiri dari: 3 jam kegiatan terjadwal (termasuk 5-10 menit istirahat) yang merupakan kegiatan kelas di Rabuan bisa dalam bentuk pertemuan kelas besar, pertemuan kelas, mentoring/ presentasi, diskusi kelompok, dan lain sebagainya. 3-6 jam tugas terstruktur yang direncanakan oleh fasilitator bersangkutan dalam hal mentoring, melaksanakan tugas projek dsb, menyelesaikan laporan, tugas tim dan koordinasinya dan sebagainya. Dalam kerja tim, mahasiswa dapat melakukan pembagian tugas agar waktu ini bisa termanfaatkan dengan baik. 3-6 jam tugas mandiri adalah tugas-tugas mandiri yang tidak diatur oleh fasilitator yang harus dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa berkenaan dengan projek entrepreneurshipnya termasuk mencari informasi tambahan ataupun melaksanakan tugas tambahan disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah riil di lapangan dan lain sebagainya. Dalam kerja tim, mahasiswa dapat melakukan pembagian tugas agar waktu ini bisa termanfaatkan dengan baik. Dalam tahap entrepreneurship tertentu, mahasiswa diizinkan merekrut staf. 04 Tata Tertib Dasar dalam Perkuliahan Tatap Muka Entrepreneurship Rabuan. Setiap mahasiswa wajib mengetahui roadmap dan tujuan masing-masing perkuliahan entrepreneurship-rabuan dan memahami kontrak perkuliahan yang ada. Jikalau ada keberatan yang mendasar, maksimum dalam satu minggu roadmap dibagikan, mahasiswa dapat mengajukan keberatan itu ke fasilitator kelasnya ditembuskan ke SEH. Dalam kontrak perkuliahan yang dipresentasikan oleh fasilitator di awal perkuliahan, diatur juga kesepakatan penilaian, penyerahan tugas, toleransi 3 of 5

4 keterlambatan masuk, jumlah kehadiran minimum untuk dinyatakan lulus dan sebagainya. Fasilitator berhak melarang mahasiswa yang terlambat dari jadwal perkuliahan atau tetap dapat masuk kelas sesuai izin fasilitator tetapi tidak boleh mengisi absensi kehadiran. Toleransi keterlambatan maksimum 15 menit. Hak mahasiswa untuk mengikuti ujian akhir semester akan gugur jika jumlah kehadiran mahasiswa di bawah 75% dari keseluruhan tatap muka di luar UTS/UAS (rata-rata jumlah pertemuan 12-14x). Ketidakhadiran dalam kelas maksimum adalah 25% dari keseluruhan tatap muka di luar UTS/UAS (maksimum 3X tidak hadir). Untuk absensi, hak khusus dapat diberikan jika mahasiswa menginformasikan lebih dulu ke SEH untuk mendapatkan tugas dan atau kuliah pengganti dan hanya diberikan untuk kasus sebagai berikut: Mahasiswa yang bersangkutan adalah atlit nasional dan mendapatkan penugasan khusus dari Universitas. Menderita penyakit menular atau penyakit kronis yang membutuhkan istirahat di rumah (bukan di RS), dan harus menyertakan surat keterangan dokter. Hal-hal khusus lain yang mendapatkan izin dan surat dari Direktur Akademik. Aturan berpakaian dalam tatap muka dalam Entrepreneurship Rabuan adalah: Memenuhi kesantunan dan kesopanan yang berlaku dalam perusahaan nasional ataupun multinasional. Mahasiswa harus menganggap kehadiran di kelas entrepreneurship seperti bertemu partner atau kliennya. Kemeja dan berdasi jika memakai office outfit. Kemeja dan dasi dapat digantikan dengan kemeja batik. Dalam menjalankan pembelajaran tatap muka, setiap mahasiswa harus mengedepankan tanggung jawab dan bersiap atas bahan-bahan yang didiskusikan atau diajarkan, tidak mengganggu pihak lain dengan membuat keributan, respek terhadap sesama dan fasilitator ataupun tamu yang diundang. Penggunaan handphone dalam kelas tidak diperbolehkan dan wajib izin dari fasilitator. 05 Kewajiban Mendasar dalam Projek Entrepreneurship Rabuan. 1. Setiap mahasiswa mengusahakan tercapainya tujuan pembelajaran entrepreneurship dengan keseriusan dan disertai rasa tanggung jawab. 2. Setiap mahasiswa wajib melakukan mentoring baik secara perorangan maupun perkelompok sedikitnya 12 kali mentoring yang dibuktikan dengan mengisi laporan mentoring di database SEH. Minimal mentoring 12 kali terdiri minimal 6 kali mentoring bersama fasilitator kelasnya. 3. Setiap mahasiswa atau bersama timnya wajib melaporkan kegiatan projek entrepreneurship secara jujur dan bertanggung jawab mulai dari pendaftaran, pembentukan tim dan persetujuannya, deskripsi bisnis, laporan finance, aktivitas, mentoring dan hasil mentoring dan lainnya demi kelengkapan pembelajaran entrepreneurship projek. 4. Segenap ketidakjujuran dalam projek termasuk projek fiktif ataupun ketidakjujuran dalam data atau manipulasi data akan dikenai sanksi sesuai SURAT KEPUTUSAN No. 002/Kep.R/UC/I/2014 tentang Academic Misconduct dari Direktur Akademik Universitas Ciputra Surabaya. 5. Setiap mahasiswa wajib mengisi secara jujur form evaluasi dosen, penilaian mentoring dan pembelajaran entrepreneurship sebagai bentuk tanggung jawab dan peningkatan kinerja perkuliahan entrepreneurship rabuan. 06 Ekspektasi Terhadap Mahasiswa Dalam Mentoring 1. Pilihlah mentor yang sesuai dengan kebutuhan venture Anda. Pilihan mentor dapat dilihat di website seh.uc.ac.id 2. Buatlah janji sebelumnya dan datanglah tepat waktu sebagai bentuk salah satu respek terhadap mentor 4 of 5

5 jika mentoring berbentuk tatap muka langsung. 3. Sopan santun dalam berkomunikasi dan berpakaian harus dijaga. 4. Sebelum mentoring, lakukan tugas Anda dengan melakukan riset sederhana untuk menghindari pertanyaan yang sebenarnya bisa terjawab dengan mudah melalui pencarian internet. 5. Datanglah dengan pertanyaan dan presentasi singkat venture Anda dan permasalahannya. 6. Tidak pada tempatnya meminta mentor Anda untuk ikut mendanai venture Anda atau meminta Mentor membantu Anda dalam pelaksanaan venture. 7. Pahamilah bahwa mentor bersedia memberikan nasihat atau masukan ke Anda, tetapi bukanlah tanggung jawab mentor jika bisnis Anda gagal atau hasil tidak memuaskan Anda. Keputusan venture tetap di tangan Anda sebagai pemilik venture, bukan di tangan mentor. 8. Ucapkan terima kasih seusai sesi mentoring. 9. Anda berkewajiban melaporkan mentoring dan evalusi mentor dalam database SEH sejujur-jujurnya agar kami tahu siapa saja yang sudah memberikan waktu berharganya kepada mahasiswa. 07 Modal Projek Modal projek diusahakan dapat dipertanggungjawabkan dan mendidik dengan prinsip affordable loss atau juga disebut fail-cheap. Dalam proses E1, modal tidak lebih dari biaya transport peserta didik dalam bertemu supplier dan konsumen karena dapat memanfaatkan network dan sistem konsinyasi dari Supplier. Dalam proses E2 dan E3, modal baru setiap mahasiswa maksimum 1 juta rupiah. Yang disebut modal baru adalah tambahan modal di semester baru jikalau meneruskan projek yang ada, atau modal awal jikalau ternyata memulai venture baru di semester baru. Sementara untuk E4 dan seterusnya, modal baru adalah maksimum 5 juta per orang. Modal usaha dapat lebih dari yang ditentukan jika dan hanya jika ada izin dari orang tua, dan disetujui oleh fasilitator yang bersangkutan demi terciptanya venture yang bertanggung jawab secara keuangan. 08 Tambahan atau Perbaikan Bilamana ada hal yang belum tercantum dalam tugas dan tanggung jawab mahasiswa ini, ataupun kekurangan lainnya, tugas dan tanggung jawab mahasiswa ini akan diperbaiki dan disesuaikan pada edaran selanjutnya. 09 Tentang School of Entrepreneurship and Humanities School of Entrepreneurship and Humanities (SEH) atau Fakultas Entrepreneurship dan Humaniora, Universitas Ciputra adalah fakultas khusus di Universitas Ciputra yang tidak memiliki program studi, namun melayani seluruh mahasiswa Universitas Ciputra. SEH bertanggung jawab kepada Universitas Ciputra menghadirkan pembelajaran Entrepreneurship Rabuan (E-Reboan) yang wajib diikuti seluruh mahasiswa selama lima semester dengan bobot saat ini tiap semester tiga sks atau total 15 sks. Selain itu SEH bertanggung jawab atas mata kuliah umum lainnya seperti: Bahasa Indonesia (3 sks), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (3 sks), Agama (3 sks), Ilmu Alamiah Dasar (3 sks), Ilmu Sosial Budaya Dasar (3 sks), Business English (3 sks) ataupun bahasa asing lainnya. Informasi lebih lanjut: seh.uc.ac.id atau ruang 715, 716, 717 Universitas Ciputra Surabaya. ehelp@ciputra.ac.id 5 of 5