BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanah sebagai bagian dari ruang muka bumi adalah sarana bagi manusia untuk melaksanakan segala aktivitasnya. Penilaian atas sebidang tanah akan menjadi sangat berbeda, karena tanah memiliki beberapa dimensi dan ukuran yang berbeda-beda pula. Istilah tanah, bisa diartikan menjadi tiga hal, yakni (Damayanti, 1998) : a. benda tempat tumbuhnya tanaman (soil), ukurannya adalah tingkat kesuburannya b. benda yang dapat diangkat dan dipindahkan (material), ukurannya adalah beratnya dalam ton, meter kubik atau kilogram c. bagian dari wilayah muka bumi (space) yang sering disebut dengan tempat, ukurannya adalah luasnya, dalam hektar, meter persegi dan sebagainya. Tanah memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan manusia. Tanah merupakan salah satu komoditas yang nilainya relatif tidak turun. Kebutuhan akan tanah meningkat dari waktu kewaktu seiring dengan bertambahnya jumlah manusia. Namun peningkatan kebutuhan manusia terhadap tanah berbanding terbalik dengan jumlah tanah itu sendiri, karena salah satu sifat tanah adalah tetap (Sarwono, 2003). Kebutuhan akan tanah diindikasikan oleh adanya permintaan (demand) yang pada gilirannya akan dipenuhi dengan adanya penawaran (supply). Dengan memperhatikan aspek permintaan dan penawaran ini, maka seharusnya pada suatu saat akan terjadi keseimbangan harga (equilibrium price). Namun demikian, pada kenyataannya pasar 1

2 2 sempurna tidak pernah ada, mengingat mekanismenya selalu diganggu oleh aktifitas manusia sendiri, sehingga harga pasar yang terjadi sering tidak mencerminkan kenikmatan yang sesungguhnya dirasakan. Dalam bahasa penilaian, harga kenikmatan itu sering diartikan sebagai nilai ekonomi (Damayanti, 1998). Tanah mempunyai kekuatan ekonomis, dimana nilai tanah sangat bergantung pada penawaran dan permintaan. Nilai tanah pada wilayah tertentu akan tergantung pada faktor permintaan, seperti kepadatan penduduk, tingkat kesempatan kerja, tingkat pendapatan dan tingkat suku bunga (Eckert, 1990) Kawasan wisata Senggigi adalah bagian dari wilayah kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diperuntukkan untuk pengembangan wisata yang mampu menjaring wisatawan domestik maupun internasional. Daerah ini disebut kawasan wisata karena terdiri dari beberapa pantai atau bentangan garis pantai yang cukup luas. Seiring dengan berkembangnya kawasan ini berpengaruh pada pembangunan, hal ini terlihat jelas dengan munculnya hotel-hotel dan fasilitas lain pendukung parawisata. Pembangunan hotel maupun fasilitas pendukung ini mengindikasikan bahwa telah banyak transaksi yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pembangunan yang berkelanjutan berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan akan tanah, hal ini menyebabkan peningkatan nilai yang signifikan di kawasan ini, namun peningkatan nilai tanah tersebut sangat bervariasi dan belum ada acuan yang terstruktur. Informasi yang mampu menyajikan nilai tanah sangat dibutuhkan. Informasi tersebut dapat berupa peta nilai tanah yang menggambarkan persebaran variasi nilai tanah pada kawasan wisata Senggigi. Peta nilai tanah yang terbentuk dari proses pemodelan diharapkan mampu memberikan kontribusi dan manfaat bagi calon pembeli baik masyarakat umum ataupun investor pengembang dalam melakukan transaksi jual beli untuk mendapatkan harga yang tepat.

3 3 I.2. Perumusan Masalah Perkembangan kawasan wisata Senggigi ditandai dengan pembangunan hotelhotel dan fasilitas lain pendukung wisata. Hal ini diperkirakan memberi pengaruh terhadap nilai tanah pada kawasan ini. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: a. variabel-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap nilai tanah di lokasi penelitian? b. bagaimana melakukan perancangan model nilai tanah dengan memperhatikan variabel-variabel tersebut? c. bagaimana menyajikan hasil penilaian tanah pada peta blok untuk daerah penelitian? Oleh karena itu, untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh dan model persamaan yang sesuai untuk mengestimasi nilai tanah di lokasi penelitian, nilai tanah tersebut akan dihitung menggunakan analisa regresi linier berganda dan peta nilai tanah yang akan dibuat menggunakan perangkat lunak sistem informasi geografis yaitu ArcGIS 9.3. I.3. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini pembatasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : a. data yang digunakan adalah data transaksi jual beli dari Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) dalam kurun waktu bulan Januari sampai dengan Agustus 2013, b. tanggal penilaian 1 September 2013, c. metode yang digunakan adalah perbandingan harga pasar,

4 4 d. penilaian dilakukan dengan cara penilaian massal tanpa memperhatikan properti khusus, e. model nilai tanah menggunakan regresi linier berganda, f. variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu luas tanah, jarak ke pusat ekonomi, jarak ke jalan utama dan jarak ke pantai. I.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk : a. membuat model nilai tanah yang dapat digunakan untuk menentukan nilai tanah di lokasi penelitian, b. mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap nilai tanah di lokasi penelitian, c. membuat peta nilai tanah di kawasan wisata Senggigi menggunakan perangkat lunak ArcGIS 9.3. I.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian data dikatagorikan menjadi dua yaitu manfaat secara keilmuan dan manfaat secara praktis. Adapun manfaat penelitian secara keilmuan memberikan referensi bagi peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian bidang penilaian tanah, sedangkan manfaat penelitian secara praktis adalah : a. distribusi informasi nilai tanah yang dapat dijadikan acuan dalam menejemen pertanahan, b. memperoleh informasi peta nilai tanah berdasarkan pendekatan perbandingan data pasar,

5 5 c. dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan harga tanah dasar sehingga memperoleh harga yang wajar, d. dapat digunakan sebagai referensi penilaian oleh instansi pemerintahan dalam hal ini Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD), e. dapat digunakan oleh lembaga keuangan seperti bank maupun perusahaan asuransi dalam menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan. I.6. Penelitian Terdahulu Anggasari (2009), telah melakukan penelitian tentang Pengaruh jarak bidang tanah ke garis sesar Opak, jarak bidang tanah ke jalan utama Yogya- Solo, luas bidang tanah dan jenis penggunaan tanah terhadap nilai tanah. Model regresi yang digunakan yaitu model linier. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jarak ke garis sesar Opak dan jenis penggunaan tanah, baik sebelum dan sesudah gempa berpengaruh signifikan terhadap pola nilai tanah di Kecamatan Prambanan dengan rata-rata penurunan nilai tanah sesudah gempa sebesar 17,22 %. Sima (2009), telah melakukan penelitian tentang Pengaruh keberadaan Mall Ambarukmo Plaza dan kampus perguruan tinggi terhadap nilai tanah di desa Caturtunggal Kecamatan Depok Sleman, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa nilai tanah akibat adanya pembangunan Ambarukmo Plaza dan perguruan tinggi. Metode yang digunakan yaitu variabel jarak terhadap pusat perdagangan, jarak terhadap jalan utama, lebar jalan kedepan, jarak terhadap bidang kampus terdekat scoring letak bidang tanah terhadap jalan terpilih dan variabel dummy bentuk bidang tanah. Pada penelitian ini diterapkan beberapa pengujian model yaitu uji kriteria ekonomi, kriteria statistik, asumsi klasik. Hasil yang didapat yaitu peta nilai tanah dan model matematik untuk analisa nilai tanah sebelum dan sesudah adanya Ambarukmo Plaza. Aditya ( 2010), telah melakukan penelitian tentang Pembuatan zona nilai tanah di Kecamatan Kota Utara Kabupaten Kota Gorontalo, tujuannya yaitu membuat peta zona

6 6 nilai tanah ( ZNT) mengunakan perangkat lunak sistem informasi geografis. Data yang digunakan untuk pembuatan model penentuan nilai tanah sebanyak 50 sample dan variabel yang digunakan yaitu luas tanah, lebar sisi depan, bentuk tanah, klas tanah, penggunaan tanah. Data dianalisa menggunakan regresi linier berganda yaitu model Lin Lin, model Lin Log, model Log Lin dan model Log Log. Uji model dengan uji kriteria a priori ekonomi, uji statistik, uji ekonometri. Hasil yang diperoleh yaitu model nilai tanah yang paling tepat digunakan di Kecamatan Kota Utara Kabupaten Kota Gorontalo adalah model Lin Log. Hasil klasifikasi pembuatan zona nilai tanah di Kecamatan Kota Utara Kabupaten Kota Gorontalo mempunyai nilai tanah yang terbagi menjadi 16 klas tanah. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada model yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Penelitian ini mengambil studi kasus Kawasan Wisata Senggigi Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB). Data yang digunakan adalah data transaksi jual beli tanah yang telah tersedia di kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) berdasar laporan bulanan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Hasil akhir dari penelitian ini adalah peta nilai tanah dari hasil pemodelan.

7 7 I.7. Landasan Teori I.7.1 Harga dan Nilai Menurut Eckert (1990), harga adalah besaran atau jumlah yang diminta, yang ditawarkan, atau dibayar untuk suatu barang. Harga pasar diwakili oleh keseimbangan harga yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar. Harga pasar adalah jumlah yang harus dibayarkan dalam transaksi tertentu. Nilai dapat diartikan sebagai suatu perkiraan atau penghargaan terhadap suatu barang atau benda. Dalam penilaian terhadap suatu harta atau properti, nilai slalu dinyatakan dalam satuan uang atau monetary unit, yang dapat dihitung dengan sejumlah uang atau ditetapkan dalam sebuah harga, atau dihargai sama dengan harta tetap atau barang yang dimiliki oleh seseorang yang dinilai tersebut, dengan harapan dapat memberikan keuntungan dalam jumlah tertentu ( Judowinarso, 2004). I.7.2 Nilai Tanah dan Penilaian Tanah Nilai tanah dapat dibagi menjadi dua bagian (Harjanto, 2003) yaitu : 1. Nilai tanah langsung, merupakan ukuran nilai kemampuan tanah yang secara langsung dapat memberikan nilai produktivitas dan kemampuan ekonomisnya 2. Nilai tanah tidak langsung, merupakan nilai tanah yang secara tidak langsung diukur dari kemampuan ekonomis, produktifitas dan segi letak strategisnya. Menurut Eckert (1990) Ada 4 faktor yang mempengaruhi nilai tanah, yaitu :

8 8 a. faktor ekonomi. Faktor ekonomi berkaitan dengan keadaan ekonomi global/internasional, nasional, regional maupun lokal. Variabel-variabel permintaan (demand) yang mempengaruhi nilai tanah termasuk di dalamnya ialah jumlah tenaga kerja, tingkat upah, tingkat pendapatan dan daya beli, tersedianya keuangan, tingkat suku bunga dan biaya transaksi b. faktor sosial. Faktor sosial membentuk pola penggunaan tanah pada suatu wilayah. Kepadatan penduduk, tingkat pendidikan, tingkat kejahatan dan kebanggaan memiliki (daerah bergengsi) adalah faktor-faktor sosial yang mempengaruhi nilai tanah. c. Faktor politik dan kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah di bidang hukum dan politik mempengaruhi nilai tanah. Beberapa contoh kebijakan yang dapat mempengaruhi biaya dan alokasi penggunaan tanah yang pada gilirannya akan meningkatkan harga tanah, antara lain; kebijakan pemilikan sertifikat tanah, peraturan penataan ruang dengan penentuan mintakat atau zoning, peraturan perpajakan, peraturan perijinan penentuan tempat pelayanan umum (sekolah, pasar, rumah sakit, dan lain-lain). d. faktor fisik dan lingkungan. Ada dua konsep yang harus dipahami dalam faktor fisik dan lingkungan, yaitu site dan situasi (situation). Pengertian tentang site adalah semua sifat atau karakter internal dari suatu persil atau daerah tertentu, termasuk di dalamnya adalah ukuran (size), bentuk, topografi dan semua keadaan fisik pada persil tanah. Sedangkan yang dimaksud dengan situasi (situation) ialah yang berkenaan dengan sifat-sifat eksternalnya. Situasi suatu tempat berkaitan erat dengan relasi tempat itu dengan tempat-tempat di sekitarnya pada suatu ruang

9 9 geografi yang sama. Termasuk dalam pengertian situasi adalah aksesibilitas (jarak ke pusat pertokoan, jarak ke sekolah jarak ke rumah sakit, dan lain-lain), tersedianya sarana dan prasarana (utilitas kota) seperti jaringan transportasi, sambungan telepon, listrik, air minum dan sebagainya. Penilaian adalah gabungan antara ilmu pengetahuan atau sains dan seni (science and art ) dalam mengistimasi nilai dari sebuah kepentingan yang terdapat dalam suatu properti dengan tujuan tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan serta dengan mempertimbangkan segala karakteristik yang ada pada properti termasuk jenis-jenis investasi yang ada dipasaran. Penilaian disebut sains karena melakukan perhitunganperhitungan dengan menggunakan formula atau rumus, sedangkan disebut seni karena seorang penilai dituntut menggunakan pengukuran-pengukuran dan panca indra untuk menentukan sesuatu ada tidaknya daya tarik atau dengan kata lain seorang penilai membuat opini dan kesimpulan nilai dari suatu kepentingan harta pada suatu masa tertentu yang ditetapkan oleh suatu pihak dengan didasari analisa dan kajian yang teliti terhadap karakteristik harta, keadaan ekonomi dan potensi-potensi pada masa yang akan datang. Penilaian Tanah dapat juga diartiakan serangkaian proses menilai suatu bidang tanah dan aset pertanahan meliputi proses perencanaan, permodalan, survey, pengumpulan data, pengolahan data, merumuskan hasil, pemetaan, serta pelaporan dan pertanggung jawaban hasil dari penilai dalam rangka memperoleh estimasi ukuran finansial dan ekonomi dari suatu obyek yang dinilai. Penilaian terbagi menjadi: 1. Penilaian berdasarkan jenisnya terdiri dari penilaian berbasis nilai pasar dan penilaian berbasis nilai non pasar 2. Penilaian berdasarkan tujuannya terdiri dari penilaian untuk kepentingan publik dan penilaian untuk kepentingan privat. 3. Penilaian berdasarkan sifatnya terdiri dari penilaian massal dan penilaian individual.

10 10 Agar dapat melakukan penilaian seseorang harus memiliki kapasitas keilmuan yang memadai, keilmuan ini dapat diperoleh melalui pendidikan formal dan non formal berupa pelatihan-pelatihan dari lembaga yang kompeten profesional dan telah memiliki ijin resmi. I.7.3 Nilai Pasar dan Pasar Wajar Nilai pasar adalah harga paling memungkinkan yang dinyatakan dalam bentuk uang dimana properti tersebut dijual di pasar terbuka, transaksi dilakukan sukarela antara calon penjual dan pembeli dan keduanya memiliki pengetahuan tentang kegunaan dari properti tersebut (Eckert, 1990). Nilai pasar wajar adalah nilai yang di tentukan atau ditetapkan oleh pembeli yang ingin membeli sesuatu dan penjual yang ingin menjual sesuatu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan kedua belah pihak dalam kondisi wajar. Transaksi yang wajar terjadi karna adanya asumsi: a. transaksi antara penjual dan pembeli terjadi karena sukarela dan tidak ada hubungan istimewa antara keduanya b. terdapat tenggang waktu yang wajar untuk negosiasi dengan memperhitungkan keadaan pasar c. nilai akan senantiasa diperpanjang waktu negosiasi penjualan. d. harga dipasarkan secara terbuka e. tidak memperhitungkan tawaran harga dari pembeli istimewa.

11 11 I.7.4 Pendekatan Penilaian a. Pendekatan Data Pasar, Pendekatan ini mempertimbangkan penjualan dari properti sejenis atau pengganti dan data pasar yang terkait, serta menghasilkan estimasi nilai melalui proses perbandingan. Properti yang dinilai dibandingkan dengan data pasar yang sebanding. Analisa perbandingan memusatkan analisisnya pada kesamaan dan perbedaan diantara properti yang diteliti serta transaksinya yang berpengaruh terhadap nilai. Perbedaan bisa meliputi hak yang ada pada properti, motivasi pembeli dan penjual, persyaratan pembiayaan, kondisi pasar pada waktu penjualan, ukuran, lokasi, bentuk properti, ciri-ciri secara ekonomis, dan pendapatan yang diperoleh bila properti merupakan income producing properti. Semua unsur-unsur perbandingan itu dengan buktibukti yang ada di pasar guna mengestimasi unsur mana yang peka terhadap perubahan dan bagaimana mereka berpengaruh terhadap nilai. Konsepsi perubahan dan antisipasi yang mendasari permintaan dan penawaran, subtitusi, keseimbangan dan juga eksternaliti merupakan dasar dari pendekatan perbandingan data pasar. Harga properti terbentuk oleh negosiasi yang terjadi antara pembeli yang menimbulkan permintaan dan penjual yang menawarkan properti dan membuat terjadinya supply. Bila permintaan terhadap suatu properti tertentu naik, maka harga akan cenderung naik, sebaliknya bila permintaan rendah maka harga akan cenderung turun. Bergesernya penawaran biasanya tidak dapat mengikuti bergesernya permintaan karena untuk memenuhi permintaan tersebut yang meningkat diperlukan waktu untuk membangun atau merubah properti yang ada ke dalam jenis properti yang dikehendaki masyarakat. Dalam praktek penilaian, akan sedikit dimungkinkan untuk membuat perbandingan langsung antara dua properti karena selalu ditemui adanya perbedaan diantara kedua properti tersebut. Secara teoritis, tidak ada properti yang bisa persis sama bahkan bila tida ada yang berbeda sekalipun, maka lokasi dari properti itu selalu bersifat unik, karena suatu

12 12 properti tidak akan menempati suatu ruang yang sama secara bersamaan. Dalam banyak kejadian, adanya perbedaan diantara properti yang terjual menjadi alasan untuk menetapkan harga yang berbeda, dan metode perbandingan ditujukan pada akuntansi untuk perbedaan tersebut guna melakukan penyesuaian dalam harga jual. Pendekatan perbandingan data pasar merupakan jantung dari penilaian dan merupakan bagian terpenting dari proses pembuatan keputusan penilaian. Pendekatan ini secara langsung berlandaskan pada penerapan teknis inferensial (teknik pengambilan kesimpulan). Dalam metode ini sistem yang dipakai adalah melakukan penyesuaian harga-harga properti serupa yang terjual sehingga perbedaan-perbedaan yang ada antara properti yang dinilai dengan properti pembanding yang terjual dapat dihitung secara akurat. Metode ini nampaknya merupakan metode yang paling terpercaya karena kedekatan dari proses yang dilakukan terhadap transaksi dipasar dan tidak adanya asumsi secara acak atau proses perhitungan yang subyektif. Kita buat asumsi bahwa pembeli diberikan informasi tentang properti yang diperdagangkan di pasar dan mereka akan menyadari akan harga yang diperoleh bagi properti berlainan. Berdasarkan persyaratan yang dikemukakan oleh setiap individu dan mekanisme harga masing-masing atas fitur yang diinginkan atau yang tidak dikehendaki, mereka menetapkan harga penawaran yang mencerminkan posisi mereka di pasar. Bila kemudian penjual dan pembeli sepakat atas harga dan jual beli terjadi, maka harga tersebut akan menjadi data pasar yang dapat digunakan oleh penilai dalam melakukan penilaian atas properti yang serupa, maka metode perbandingan data pasar ini dianggap sebagai metode penilaian yang paling baik dan paling sedikit resikonya b. Pendekatan Biaya, Pendekatan ini memperhitungkan Biaya Pengganti Baru (New Replacement Cost/NRC) dikurangi dengan depresiasi bangunan ditambahkan dengan biaya untuk membeli tanah

13 13 c. Pendekatan Pendapatan, Pendekatan ini mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan properti yang dinilai dan mengestimasi nilai melalui proses kapitalisasi. I.7.5 Penyesuaian Data Transaksi Analisa data transaksi pada tahap penentuan nilai tanah yaitu meliputi dua penyusuaian adalah penyesuaian waktu transaksi dan penyesuaian jenis data. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kualitas data yang baik karena data laporan bulanan PPAT terindikasi memiliki nilai transaksi lebih rendah daripada kenyataan untuk daerah penelitian, ini dilakukan PPAT untuk mengurangi jumlah pembebanan pajak. Besarnya presentasi nilai penyesuaian waktu transaksi dan jenis transaksi tergantung kondisi daerah masing-masing dengan mengacu pada Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomer : SE-55/PJ.6/1999 sebagai berikut: a. Penyesuaian Waktu Transaksi Adanya perbedaan waktu antara terjadinya transaksi dan tanggal penilaian yaitu 1 September 2013, perlu diatasi dengan memberikan penyesuaian terhadap faktor waktu. Tabel I. 1 Penyesuaian waktu transaksi No Waktu Transaksi Penyesuaian bulan 2 %

14 14 2 > 3 6 bulan 3 % 3 > 6-9 bulan 4 % 4 >9-12 bulan 5 % 5 > 1-2 tahun 12 % 6 >2-3 tahun 20 % 7 > 3-6 tahun 28 % 8 6 tahun 57 % Sumber : SE-55/PJ.6/1999 b. Penyesuaian Jenis Data Faktor jenis transaksi yang terjadi berupa jual beli, hibah dan hipotek diberikan prosentase penyesuaian. Penyesuaian ini dilakukan karena nilai transaksi dari laporan bulanan PPAT yang diperoleh lebih rendah dari kenyataanya untuk daerah penelitan. Besarnya prosentase penyesuaian yang digunakan adalah berdasarkan pada keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor KEP.533/PJ.6/2000 dengan klasifikasi besarnya penyesuaian merujuk pada Surat Edaran Direktur Pajak Nomor. SE-55/PJ.6/1999 Tabel I. 2 Penyesuaian jenis data No Jenis Transaksi Penyesuaian 1 Dibawah tangan 3 % 2 Jual Beli /PPAT 10 % 3 Ganti rugi 30 % Sumber : SE-55/PJ.6/1999

15 15 Untuk melakukan koreksi waktu dan sumber data menggunakan persamaan dibawah ini: NTP = HT + { (PW x HT ) } + (PJT x HT ) }...(I.1.) Keterangan : NTP = Nilai tanah Penyesuaian (Rp /m2) HT = Harga tanah dari sumber data ( /m2) PW = Besar penyesuaian terhadap faktor waktu PJT = Besar penyesuaian terhadap faktor jenis dan waktu. I.7.6 Bentuk Model Persamaan Regresi Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependen; respon; Y) dengan satu atau lebih variabel bebas (independen, prediktor, X). Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu, disebut sebagai regresi linier sederhana, sedangkan apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas, disebut sebagai regresi linier berganda (Algifari, 1997). Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki tiga kegunaan, yaitu untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi. Regresi mampu mendeskripsikan fenomena data melalui terbentuknya suatu model hubungan yang bersifatnya numerik. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian (kontrol) terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui penggunaan model regresi yang diperoleh. Selain itu, model regresi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi untuk variabel terikat.

16 16 Namun yang perlu diingat, prediksi didalam konsep regresi hanya boleh dilakukan didalam rentang data dari variabel-variabel bebas yang digunakan untuk membentuk model regresi tersebut. Regresi linier sederhana menggambarkan hubungan antara variabel terikat dengan satu variabel bebas,adapun model matematisnya adalah sebagai berikut: Y = b 0 + b 1 X...(I.2.) Regresi linier berganda digunakan apabila variabel terikatnya bergantung pada lebih dari satu variabel bebas. Nilai tanah dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel. Model matematisnya adalah sebagai berikut: Y = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 b n X n...(i.3.) Keterangan: Y X 1,X 2,X 3 X n : nilai variabel terikat : nilai variabel bebas b 0 : harga Y bila X=0(harga konstanta) b 1,b 2,b 3 bn :koefisien regresi (variabel bebas) Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dalam menentukan nilai tanah adalah : luas tanah, jarak ke jalan utama, jarak ke pantai dan jarak ke pusat ekonomian. Nilai tanah adalah hasil interaksi antara faktor penawaran dan permintaan terhadap suatu barang. Sehingga nilai tanah sebagai fungsi dari faktor permintaan dan penawaran. Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan model dasar menggunakan model fungsional : NT = f ( LT,JU,JP, JPE) Keterangan :

17 17 NT LT JU JP JPE = Nilai Tanah = Luas Tanah = Jarak ke jalan utama = Jarak ke pantai = Jarak ke pusat ekonomi Pemodelan nilai tanah dilakukan dengan menerapkan faktor-faktor penentu nilai tanah pada model matematis analisis regresi linier berganda, sehingga dalam hal ini persamaan 1.3 dapat ditulis menjadi : NT = b 0 + b 1 LT + b 2 JU + b 3 JP + b 4 JPE...(1.4) I.7.7 Pengujian Model Persamaan Beberapa pengujian terhadap model dalam penelitian ini antara lain didasarkan pada uji criteria statistik dan uji multikolinieritas. Semua persamaan matematis untuk pengujian mengacu pada persamaan 1.3. Uji kriteria statistik yaitu pengujian yang digunakan untuk mengukur derajat hubungunan kesesuaian model.uji kriteria statistik dilakukan dengan pengujian sebagai berikut: a. Uji koefesien Determinasi (R 2 ). Uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar prestasi pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat (nilai tanah). Besarnya koefisien determination adalah 0 sampai dengan 1, semakin mendekati 1 besarnya koefisien determinasi maka semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebaliknya semakin mendekati 0 maka semakin kecil pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan uji koefisien determinasi (R 2 ) dengan rumus matematis sebagai berikut:

18 18 R 2 = [ b 1 X 1 Y+ b k X k Y Y 2 ] 2 Keterangan : R 2 = koefisien determinasi b 1. b k = koefisien regresi X 1...X k = variabel bebas Y = variabel tak bebas = jumlah b. Uji Koefisien Regresi/Uji Parsial (Uji t). uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel terikat. Persamaan Uji t dengan rumus matematis sebagai berikut: t = b 1 0 se b 1 = b 1 se b (I.5.) se b 1 = var (b 1 )... (I.6.) Se = Y i Y 2 i...(i.7) n 1 Keterangan : t = t statistik hasil hitungan (t hitungan ) b 1 = koefisien regresi variabel bebas Yi = nilai jual tanah ke-i

19 19 Ỹi n se = hasil estimasi nilai tanah ke-i = jumlah sampel = standard error Hipotesisnya apabila t hitungan >t table maka variabel bebas signifikan dan thitungan < t tabel maka variabel bebas tidak signifikan. c. Uji Multikolinieritas ini untuk mengetahui apakah variabel telah terbebas dari gejala multikolinieritas. Gejala multikolinieritas artinya antar variabel bebas memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna ( koefisien korelasi tinggi). Indikasi adanya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai Varian Inflation Factor (VIF) dari persamaan regresi antar variabel bebas. jika nilai VIF > 10 berarti mengindikasi adanya multikolinieritas yang serius. Untuk menghitung nilai VIF dengan persamaan: VIF = 1 (1 R 2 )...(I.8.) Keterangan: R 2 = koefisien determinasi VIF = Varian Inflation Factor I.7.8 Evaluasi Model Model yang sudah terpilih dilakukan pengujian ulang untuk mengetahui apakah model yang dihasilkan dapat diterapkan untuk menentukan nilai tanah di lokasi penelitian. Uji kualitas model menggunakan Coefficients of Variation (COV). Coefficients of Variance dihitung dengan membagi standar deviation dengan rata-rata

20 20 rasio nilai estimasi tanah dengan nilai tanah sampel dan dari hasil pembagian tersebut kemudian dikalikan dengan 100. COV digunakan untuk mengkaji tingkat akurasi dari suatu model dalam memprediksi nilai tanah (Eckert,1990) sehinggga dapat dikatakan bahwa akurasi dari suatu model dapat dilihat dari nilai COV. Apabila nilai COV berada diantara 7 % sampai 10 % maka dikatakan bahwa model yang dipilih sudah baik. Nilai COV yang merepresentasikan model sangat baik adalah nilai kurang dari 5%. (Linne,M.R.,Kane,M.S.,Dell,G.,2000). Perhitungan matematis untuk mendapatkan nilai COV adalah sebagai berikut: COV = 100x SD...(I.9.) Y SD = Y i Y i 2 n p 1...(I.10.) Keterangan: SD Yi Ỹi n p n-p-1 = standar deviasi = nilai jual tanah ke-i = hasil estimasi nilai tanah ke-i = jumlah sampel = jumlah variabel bebas = drajat kebebasan

21 21 Equitability (tingkat kewajaran nilai estimasi), dengan melihat nilai PRD (Price Related Differential) digunakan untuk mengukur tingkat keseragaman hasil prediksi. Model yang terbentuk baik jika nilai PRD lebih besar dari 0,98 dan lebih kecil dari 1,03. Apabila nilai kurang dari 0,98 maka terjadi progresifitas karena estimasi nilai model diatas nilai sebenarnya, sedangkan nilai diatas 1,03 maka akan terjadi regresifitas karena estimasi nilai model dibawah nilai sebenarnya (Eckert, 1990). Nilai PRD diperoleh dengan persamaaan sebagai berikut: PRD = (Y Y)/n Y/ Y...(I.11.) Keterangan: Y Ỹ = nilai sampel tanah = hasil estimasi nilai sampel tanah I.7.9 Peta Nilai Tanah Peta nilai tanah adalah peta tematik yang menggambarkan sebaran nilai tanah. Peta ini dibuat dari hasil penilaian tanah dengan menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi baik variabel dependent maupun variabel independent. Skala peta nilai tanah dibuat seperti halnya peta blok, yaitu skala 1: 2000 atau 1 : 2500 untuk sektor pedesaan dan skala 1 : 1000 untuk daerah perkotaan. Penentuan nilai tanah tidak terikat pada bidang tanah, setiap nilai tanah memiliki kode yang berbeda dan unik, kode tersebut memiliki jangkauan/range nilai. Penggambaran peta nilai tanah dilakukan sepenuhnya dengan bantuan perangkat lunak ArcGIS 9.3. ArcGIS 9.3 merupakan salah satu perangkat lunak SIG yang dapat

22 22 digunakan untuk mengolah data spasial, membuat data tabular, menampilkan, memilih dan mengkonversi data digital lain. Perangkat lunak ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu: a. ArcMap adalah aplikasi utama yang digunakan untuk proses editing dan pemetaan seperti query dan analisis peta. ArcMap menyajikan informasi geografis sebagai kumpulan layer dan elemen-elemen lainya dalam sebuah peta. Salah satu operasi penting yang dilakukan dalam ArcGIS adalah geoprocessing. Geoprocessing membantu untuk mengoptimalisasi perintahperintah system informasi geografis (SIG) dan menampilkan analisis dan pemodelan. Salah satu alat dari geoprocessing adalah ArcToolbox b. ArcCatalog menyediakan pandangan yang terintegrasi dan terpadu dari semua file data dan dokumen ArcGIS. Aplikasi dalam ArcCatalog menyediakan alatalat yang digunakan untuk melihat dan menampilkan data.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama dunia yaitu Lempeng Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Letak Indonesia yang berada di posisi ring of fire

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia membutuhkan ruang untuk beraktivitas. Ruang yang dibutuhkan manusia untuk melakukan aktivitas berada di atas tanah. Tanah merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanah merupakan sumberdaya alam yang terbatas jumlahnya sehingga perlu dikelola dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah Kabupaten Sleman, sumber daya tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: 1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penerimaan Pajak Bumi dan bangunan (PBB) sangat penting peranannya bagi pembangunan daerah, tetapi harus disadari bahwa pengadministrasian PBB masih merupakan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga tanah adalah penilaian atas nilai tanah yang diukur berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satu satuan luas tertentu pada pasaran lahan. Harga tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa merupakan sumber daya yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dalam Undang - Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. KERANGKA PIKIR Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode uji statistika. Dalam mengaplikasikan statistika terhadap suatu permasalahan pertama-tama dimulai

Lebih terperinci

IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria IV.2 Analisis Regresi

IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria IV.2 Analisis Regresi 52 Bab IV Analisis IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai Chi Kuadrat hitung sebesar 128,5865 (lihat Lampiran N), sedangkan Chi Kuadrat tabel dengan α =

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik terbatas maupun tidak terbatas, sedangkan sample adalah bagian

Lebih terperinci

1. Benda tempat tumbuhnya tanaman (soil), ukurannya adalah tingkat kesuburannya,

1. Benda tempat tumbuhnya tanaman (soil), ukurannya adalah tingkat kesuburannya, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tanah merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia untuk sarana berlindung dan melakukan kegiatannya. Di samping itu, tanah juga sebagai sarana produksi barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan aset yang memiliki nilai ekonomi dan sosial bagi orang atau yang memilikinya. Saat ini harga bidang tanah merupakan informasi penting yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data Pajak Hotel, jumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan besar dalam perekonomian masyarakat sehingga mempunyai peranan penting dalam pengelolaan dana yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pengunjung atau wisatawan yang sedang berwisata mengunjungi objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI). Penelitian ini meneliti Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2010-2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Design Penelitian Jenis atau design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory study yaitu bahwa peneliti berusaha untuk menjelasan mengenai hubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek

Lebih terperinci

BAB III Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok dari semua individu, objek, atau pengukuran yang sifat-sifatnya sedang

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok dari semua individu, objek, atau pengukuran yang sifat-sifatnya sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Menurut Lind et. al. (2012) populasi merupakan kumpulan, atau kelompok dari semua individu, objek, atau pengukuran yang sifat-sifatnya sedang diteliti.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kontribusi Sektor Pertanian bagi PDRB di Kabupaten Simeulue Kabupaten Simeulue mempunyai sembilan sektor yang memiliki peranan besar dalam kontribusi terhadap PDRB. Indikator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17,

BAB III METODE PENELITIAN. Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Jakarta tepatnya pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17, Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap Harga Obligasi PT. Adhikarya Tbk.

Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap Harga Obligasi PT. Adhikarya Tbk. Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap Harga Obligasi PT. Adhikarya Tbk. Nama : Tutis Pebriyani Npm : 17211202 Dosen Pembimbing : Sulastri, SE., MM Pasar Modal 1.Pengertian Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap jumlah wisatawan dan implikasinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berada di situs web www.idx.com. BEI dipilih sebagai

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN BAB lll METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pada Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depok, dimulai dari pengumpulan landasan teori dan sumber-sumber data pada awal april 2013. Kemudian dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para pengunjung di Objek Wisata Pantai Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:24) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian empiris. Proses memverifikasi teori lewat pengujian hipotesis secara empiris berarti menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis properti dewasa ini semakin pesat. Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis properti dewasa ini semakin pesat. Pengembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis properti dewasa ini semakin pesat. Pengembangan properti seperti hotel, mall, apartemen, perumahan menjadi pengembangan properti yang paling cepat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Spirit Attitude Integrity ( SAI) Indonesia Cabang Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable dependen dan variabel independen.variabel dependen (terikat) adalah variable

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.9 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.9 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.9 Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkat kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para pengunjung di wisata Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu yang terletak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek atau populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana (IPO). Penelitian ini menggunakan sampel pada seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel,

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, 33 BAB 4 METODE PENELITIAN Bab IV ini menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan kerangka teoritik yang telah dijelaskan pada Bab II maka tujuan penelitian yang hendak dicapai antara lain : 1. Memberikan bukti empiris baru

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisa dan Evaluasi EVA Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil kinerja menejemen dalam mengelola modal yang di berikan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, Metode deskriptif itu sendiri menurut (Sugiono, 2009:206):

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, Metode deskriptif itu sendiri menurut (Sugiono, 2009:206): BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, berikut: Sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah), dan Bank Negara Indonesia Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah), dan Bank Negara Indonesia Syariah 37 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi, 2011). Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian pengujian hipotesis. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel harga saham (Y)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel harga saham (Y) 54 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. 1. Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptif terhadap variabel penelitian disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4 Des criptive Statistics Mean Std. Deviation

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) 39 III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) penelitian eksplanatori (explanatory reseach) adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: 52 Bab IV Analisis Penelitian Dalam bab ini dilakukan pembahasan atas hasil-hasil yang diperoleh didalam penelitian. IV.1 Analisis data Dari hasil pengumpulan data diperoleh data-data antara lain ( hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian pada bulan Januari 2012 di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang PBB, yang menjadi dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP tersebut ditentukan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan keuangan yang dipublikasikan pada periode 2012-2014. Sumber data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah analisis pengaruh nilai perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, dan financial leverage terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara-cara tertentu yang digunakan dalam megumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan mmberi interpretasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan The Indonesian Institute for Corporate Governance

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai April 2017 dengan tahun pengamatan dari Januari 2010 sampai Desember 2016 untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 15 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini, lokasi yang menjadi objek penelitian adalah wilayah PPN Brondong, Kabupaten Lamongan propinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini didasari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini ingin melihat pengaruh elemen corporate governance yang dalam hal ini dilihat dari karakteristik dewan komisaris terhadap cost of debt.

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci