BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia membutuhkan ruang untuk beraktivitas. Ruang yang dibutuhkan manusia untuk melakukan aktivitas berada di atas tanah. Tanah merupakan sumber daya alam yang terbatas jumlahnya. Seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia dan makhluk hidup yang lain, kebutuhan akan tanah juga meningkat maka ketersediaan tanah atau lahan kosong semakin menurun. Tanah yang sangat dibutuhkan manusia memiliki nilai yang akan naik dari waktu ke waktu karena faktor keterbatasannya. Hal tersebut membuat tanah sangat cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang. Tanah memiliki nilai investasi yang menarik dan memiliki karakteristik yang unik. Menurut Hidayati dan Harjanto (2003), beberapa karakteristik tanah yang sesuai dengan prinsip-prinsip investasi adalah : 1. Jaminan keselamatan modal; nilai tanah yang semakin tinggi dari waktu ke waktu membuat investor tidak perlu takut untuk rugi dalam investasinya. 2. Jaminan pendapatan; tanah dapat dijadikan salah satu sumber pendapatan karena tanah dapat dijual, disewakan, maupun dijadikan agunan. 3. Mudah dibeli dan dijual, kebutuhan tanah yang terus meningkat membuat pasar tanah selalu ramai. Proses jual beli tanah mudah namun terkadang dalam proses pengurusan hak kepemilikannya yang sedikit rumit. 4. Dapat dipecah / dibagi dalam unit-unit kecil, tanah dapat dibagi-bagi menjadi persil atau bidang-bidang tanah sesuai dengan kebutuhan seperti misalnya untuk dijual, diwariskan, dijadikan agunan, dan lain-lain. Nilai tanah atau properti ditentukan oleh sifat-sifat fisik tanah tersebut dan beberapa faktor dari luar. Beberapa faktor yang dapat memepengaruhi nilai tanah adalah

2 2 faktor permintaan dan penawaran, faktor fisik tanah, faktor lokasi, dan faktor politik (Hidayati dan Harjanto, 2003). Faktor lokasi dianggap sebagai faktor yang paling kuat pengaruhnya terhadap nilai tanah. Northam (1975) menjelaskan bahwa ada pernyataan dari seorang ahli real estate tentang 3 cara untuk menguji apakah suatu real estate baik atau tidak, yaitu pertama lokasi, kedua lokasi, dan ketiga lokasi. Faktor lokasi tanah juga terkait dengan faktor akses jalan dari dan menuju lokasi tanah dan kondisi lingkungan di sekitar tanah tersebut. Akses jalan tinggi pengaruhnya terhadap nilai tanah di daerah perkotaan. Suatu bidang tanah yang terletak di lokasi yang strategis akan memiliki nilai tanah yang tinggi (Dale dan McLaughlin, 1988). Misalnya suatu toko yang berdiri di atas tanah yang terletak di pinggir jalan akan lebih banyak menarik konsumen daripada toko yang berada di dalam perkampungan. Hal tersebut menandakan bahwa lokasi strategis suatu bidang tanah dapat memberikan keuntungan ekonomis yang lebih tinggi sehingga nilai tanahnya juga semakin tinggi. Faktor kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi nilai tanah. Kondisi lingkungan yang baik tentu saja akan membuat nilai tanah semakin tinggi. Nilai tanah pada suatu lingkungan yang tertata rapi, aman, nyaman, dan strategis akan lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang kotor, rawan bencana, dan tidak aman. Hal tersebut karena permintaan tanah di lingkungan yang baik lebih tinggi daripada tanah di lingkungan yang kurang baik. Selain faktor lokasi, faktor faktor yang mempengaruhi nilai tanah adalah faktor ekonomi, sosial, fisik dari tanah, hukum, pemerintah, dan politik ( Eckert, 1990 ). Faktor hukum pada tanah meliputi aspek legalnya yaitu mengenai status hak atas tanah maupun penggunaan tanahnya ( Sukriningsih, 2008 ). Bidang tanah yang sudah memiliki status hak yang jelas akan memiliki implikasi peningkatan pada nilai tanah tersebut (Dale dan McLaughlin, 1988). Kejelasan status hak atas suatu bidang tanah membuat proses transfer tanah menjadi lebih mudah serta

3 3 memberikan rasa aman dan jaminan kepemilikan. Dengan alasan tersebut membuat nilai tanah menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang tidak memiliki kejelasan hak atau status haknya lemah. Sebidang tanah yang telah memiliki sertipikat atau telah memiliki status hak yang jelas tidak akan mudah digugat oleh orang lain. Apabila seseorang yang memiliki sebidang tanah namun tidak memiliki sertipikat tanah sebagai alat bukti yang dianggap otentik seperti yang tertuang dalam pasal 1 sub 20 PP No 24 Tahun Dari uraian di atas, cukup menarik untuk mengkaji korelasi antara status hak tanah, kondisi lingkungan, dan akses jalan terhadap nilai tanah di lokasi penelitian agar dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tanah. Kelurahan Terban merupakan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini karena merupakan kawasan yang perkembangannya sangat pesat. I.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu : 1. Adakah korelasi antara nilai tanah dengan status hak atas tanah, kondisi liungkungan, dan akses jalan di Kelurahan Terban? 2. Bagaimana korelasi antara nilai tanah dengan status hak atas tanah, kondisi lingkungan, dan akses jalan di Kelurahan Terban? I.3 Batasan Masalah Penelitian yang akan dilakukan ini dibatasi pada, 1. Nilai tanah yang digunakan sebagai parameter adalah nilai pasar wajar. 2. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.

4 4 3. Variabel bebas pada penelitian ada tiga yaitu status hak atas tanah, kondisi lingkungan, dan akses jalan. I.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan adalah menganalisis korelasi antara nilai tanah dengan status hak tanah, kondisi lingkungan, dan akses jalan di Kelurahan Terban. I.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan oleh mayarakat dalam pengambilan keputusan pembelian dan penjualan tanah dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya status legal hak atas tanah, perawatan fisik dan kondisi lingkungan di sekitar tanah tersebut, serta pembangunan infrastruktur yang memadai di lingkungan tempat tanah tersebut berada agar masyarakat dapat lebih mudah menggunakan tanahnya sebagi investasi. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan di bidang penilaian tanah. I.6 Tinjauan Pustaka Penelitian yang sudah pernah dilakukan yang berkaitan dengan nilai tanah adalah penelitian yang dilakukan oleh Priambudi Pelita Handoko pada tahun 2001, Yazid Arifin pada tahun 2004, dan Latri Sukriningsih pada tahun Priambudi pada tahun 2001 menganalisis pengaruh faktor fisik dan lingkungan tanah terhadap nilai tanah dengan metode linier di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah tingkat pengaruh faktor fisik dan lingkungan tanah yang berupa koefisien determinasi dan kontribusi efektif. Hasil tersebut merupakan gambaran umum karakter nilai tanah di wilayah penelitian. Yazid Arifin pada tahun 2004 dengan

5 5 metode yang sama yaitu metode linier melakukan penelitian tentang faktor jarak lokasi tanah ke jalan lingkar di kota Madiun. Penelitian yang dilakukan oleh Yazid menghasilkan estimasi nilai tanah menggunakan metode linier dengan variabel jarak dari lokasi tanah ke jalan lingkar. Latri Sukriningsih pada tahun 2008 melakukan penelitian di Desa Jebugan, Klaten Utara tentang pengaruh faktor status hak atas tanah dan penggunaan tanah terhadap nilai tanah. Metode yang digunakan oleh Latri adalah model regresi berganda. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tanah yang telah bersertipikat telah memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang belum bersertipikat. Penulis melakukan penelitian tentang korelasi antara status hak tanah, kondisi lingkungan, dan akses jalan terhadap nilai tanah dengan wilayah penelitian Kelurahan Terban, Yogyakarta. Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda karena variabel bebas yang digunakan lebih dari satu. Dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat menampilkan besaran korelasi antara nilai tanah dengan status hak tanah, kondisi lingkungan, dan akses jalan. I.7 Landasan Teori I.7.1 Nilai Nilai biasanya ditafsirkan sebagai arti atau makna. Suatu benda dikatakan memiliki nilai apabila benda tersebut memberikan makna bagi seseorang. Hidayati dan Harjanto (2003) memberi pengertian bahwa nilai adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan oleh pembeli atau yang diterima oleh penjual dalam sebuah transaksi, dan harga adalah nilai yang di setujui untuk dibayarkan Jadi harga adalah suatu kesepakatan antara penjual dan pembeli dalam suatu transaksi, penjual bersedia untuk menjual sedangkan pembeli bersedia untuk membayar barang tersebut dengan nilai yang sama.

6 6 Menurut Hidayati dan Harjanto (2003), jenis-jenis nilai yang digunakan untuk mengapresiasi suatu benda sesuai dengan tujuannya antara lain : a. Nilai modal adalah nilai yang ditetapkan untuk mendapatkan hak milik terhadap suatu benda. b. Nilai pasar wajar adalah nilai yang diperoleh dari transaksi yang wajar antara penjual dan pembeli. c. Nilai sewa adalah nilai yang ditetapkan untuk mendapatkan hak menggunakan suatu benda atau harta dalam jangka waktu yang terbatas dan ditetapkan. d. Nilai penjualan adalah nilai yang ditetapkan oleh pihak penjual untuk tujuan penjualan suatu barang. e. Nilai potensi adalah nilai suatu barang/harta berdasarkan potensi pendapatan yang dimiliki oleh barang/harta tersebut pada masa yang akan datang. f. Nilai spekulasi adalah nilai suatu harta berdasarkan kepada ramalan dan jangkaan pada masa mendatang. g. Nilai penggunaan adalah nilai dari suatu barang/harta kepada seseorang yang memang perlu menggunakan barang tersebut. h. Nilai pertukaran adalah nilai suatu barang/harta kepada seseorang yang menggadaikan, dia akan menukar barang tersebut kepada orang lain kelak. Dari sekian banyak jenis nilai yang diutarakan oleh Hidayati dan Harjanto, ada satu jenis nilai yang belum dijelaskan yaitu nilai tanah. Rahman, dkk (1992) menjelaskan bahwa nilai tanah merupakan suatu pengukuran nilai tanah yang didasarkan kepada kemampuan tanah secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktivitas dan strategi ekonomis. Nilai tanah sendiri dibedakan menjadi dua yaitu nilai tanah yang tidak diusahakan dan nilai tanah yang diusahakan. Nilai tanah yang tidak diusahakan adalah harga tanah tanpa bangunan diatasnya sedangkan nilai tanah yang diusahakan adalah harga tanah ditambah dengan harga bangunan yang terdapat di atasnya.

7 7 I.7.2 Penilaian Tanah Penilaian tanah dewasa ini sangat diperlukan baik oleh swasta maupun pemerintah untuk menciptakan tertib administrasi sehingga dapat mendorong pengelolaan tanah ke arah yang lebih baik. Penilaian tanah dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, misalnya untuk tujuan jual-beli, kelayakan sewa, untuk jaminan mendapatkan pinjaman, dan untuk menilai obyek pajak untuk menentukan besaran pajak yang harus dibayarkan. Hidayati dan Harjanto (2003) menjelaskan bahwa penilaian adalah gabungan antara ilmu pengetahuan dan seni (science and art) dalam mengestimasikan nilai dari sebuah kepentingan yang terdapat dalam suatu property bagi tujuan tertentu pada waktu yang telah ditetapkan serta dengan mempertimbangkan segala karakteristik yang ada pada property tersebut termasuk jenis-jenis investasi yang ada di pasar. Menurut Eckret, J.K (1990) secara garis besar, metode penilaian yang paling sering digunakan dalam penilaian tanah adalah : 1. Pendekatan perbandingan harga. Metode pendekatan ini menggunakan data penjualan dari tanah sejenis dan data pasar yang terkait. Melalui proses perbandingan antara objek yang akan dinilai dengan objek tanah sejenis yang sedang atau mengalami proses transaksi akan diperoleh estimasi nilai untuk objek yang akan dinilai tersebut. Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada metode ini adalah sebagai berikut : a. Pengumpulan dan verifikasi data untuk dijadikan data pembanding. b. Seleksi data dan perbandingan data, serta menentukan faktor-faktor penyesuaian (lokasi, fisik dan lain-lain). c. Melakukan adjustment (penyesuaian) data pembanding terhadap tanah subjek dengan menggunakan faktor penyesuaian diatas. d. Rekonsiliasi nilai hasil penyesuaian untuk mendapatkan indikasi nilai tanah.

8 8 Beberapa elemen yang dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam metode pendekatan perbandingan harga adalah jenis hak yang melekat pada tanah, masalah keuangan/pendanaan (financing term), kondisi penjualan, kondisi pasar, lokasi, karakteristik fisik, dan karakteristik-karakteristik lain. 2. Pendekatan Biaya. Metode pendekatan biaya dilakukan dengan cara mengidentifikasi tanah atau bangunan yang kemudian dianalisis biaya pembuatan barunya berdasarkan standar harga yang berlaku pada tanggal penilaian. Pendekatan ini juga mempertimbangkan perkiraan penurunan fungsi, penurunan fisik, dan penurunan eksternal. Pendekatan ini sesuai untuk mengestimasi nilai tanah yang memiliki karakteristik khusus sehingga jarang atau tidak ditransaksikan di pasar. Tahap-tahapan pada metode pendekatan biaya ini adalah sebagai berikut : a. Mengestimasi nilai tanah sebagai tanah kosong (HBU) dengan menggunakan perbandingan data pasar. b. Menentukan nilai bangunan baru atau Replacement Cost New (RCN). c. Menghitung depresiasi/penyusutan atas bangunan tersebut baik penyusutan fisik, kemunduran fungsi, dan kemunduran ekonomis. d. Mengurangi nilai bangunan baru dengan depresiasi, sehingga diperoleh nilai bangunan terdepresiasi. e. Menjumlahkan nilai tanah dan nilai bangunan 3. Pendekatan Pendapatan. Pendekatan penilaian dilakukan dengan mendasarkan pada tingkat keuntungan yang mungkin dihasilkan oleh properti subjek pada saat ini dan masa yang akan datang yang selanjutnya dilakukan pengkapitalisasian untuk mengkonversi aliran pendapatan tersebut ke dalam nilai tanah. Pendekatan ini sesuai digunakan untuk income producing

9 9 property (properti yang menghasilkan pendapatan tertentu), seperti hotel dan restoran. Langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Menentukan Pendapatan Kotor Potensial (Potential Gross Income). b. Mengurangi pendapatan kotor potensial dengan vacancy (tingkat kekosongan), sehingga didapatkan Pendapatan Kotor Efektif (Effective Gross Income). c. Mengurangi pendapatan kotor efektif dengan biaya-biaya operasional dan outgoing, sehingga diperoleh pendapatan operasi bersih (Net Operating Income). d. Mengkapitalisasikan pendapatan operasi bersih dengan tingkat kapitalisasi, sehingga didapatkan nilai properti. I.7.3 Status Hak Atas Tanah Hak atas tanah merupakan hak yang memberikan wewenang kepada seseorang yang memiliki bukti kepemilikan hak untuk mempergunakan atau mengambil manfaat atas tanah tersebut. Status hak atas tanah dapat dibuktikan dengan sebuah sertipikat tanah. Sertipikat tanah memuat informasi kepemilikan suatu bidang tanah misalnya jenis hak, luas, lokasi, serta nama pemegang hak atas tanah tersebut. Dalam Undang-undang tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) : 1. Pasal 16 ayat 1 Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) ialah:. a. hak milik, b. hak guna-usaha, c. hak guna-bangunan, d. hak pakai, e. hak sewa, f. hak membuka tanah, g. hak memungut-hasil hutan, h. hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak.

10 10 2. Pasal 20 ayat 1 Hak milik adalah hak turun-menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam pasal Pasal 28 ayat 1 Hak guna-usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan. 4. Pasal 35 ayat 1 Hak guna-bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun. 5. Pasal 41 ayat 1 Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini. 6. Pasal 44 ayat 1 Seseorang atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah, apabila ia berhak mempergunakan tanah-milik orang lain untuk keperluan bangunan, dengan membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa. 7. Pasal 46 ayat 1 Hak membuka tanah dan memungut hasil hutan hanya dapat dipunyai oleh warganegara Indonesia dan diatur dengan Peraturan Pemerintah. I.7.4 Analisis Regresi dan Korelasi Berganda I Model Matematis Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Tujuan

11 11 analisis regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan membuat prediksi perkiraan nilai Y atas X. Sugiyono (2012), menjelaskan bahwa persamaan umun dari analisis regresi berganda adalah :.. (I.1) Y : variabel terikat (nilai tanah) a : konstanta b 1, b 2, b 3,...bn : koefisien regresi X 1, X 2,X 3,..Xn : variabel bebas yang diprediksi mempengaruhi nilai tanah (status hak tanah, kondisi lingkungan, akses jalan) Nilai konstanta dan koefisien regresi linier berganda yaitu a, b 1, b 2, b 3,...bn, dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :.. (I.2) Dari persamaan di atas dapat diperoleh persamaan matriks sebagai berikut : V = X A Y (I.3) A = ( X T X) -1 X T Y. (I.4) X : matriks variabel bebas ( status hak tanah, kondisi lingkungan, akses jalan ) Y : matriks variabel terikat ( nilai tanah ) A : matriks konstanta dan koefisien regresi V : matriks residual

12 12 I Koefisien Korelasi Berganda (R) Koefisien Korelasi (r) adalah suatu nilai yang menyatakan ukuran hubungan linier variabel bebas dan variabel tetap. Nilai r berkisar antara (+1) sampai (-1). Nilai r yang (+) ditandai oleh nilai b yang (+) sedangkan nilai r yang (-) ditandai oleh nilai b yang (-). Jika nilai r mendekati +1 atau r mendekati -1 maka variabel bebas dan variabel tetap memiliki korelasi linier yang tinggi dan jika nilai r = +1 atau r = -1 maka variabel bebas dan variabel tetap memiliki korelasi linier sempurna namun apabila nilai r = 0 maka variabel bebas dan variabel tetap tidak memiliki hubungan linier (Sugiyono, 2012). Rumus koefisien korelasi adalah : (I.5) r Y X1,X2,X3,..Xn b 1, b 2, b 3,...bn : koefisien korelasi : variabel terikat (nilai tanah) : variabel bebas (status hak tanah, kondisi lingkungan, akses jalan) : koefisien regresi I Koefisien Determinasi (R) Koefisien Determinasi Sampel merupakan ukuran proporsi keragaman total nilai variabel tetap yang dapat dijelaskan oleh nilai variabel bebas melalui hubungan linier. Nilai koefisien determinasi dapat menunjukkan besaran pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Persamaan koefisien determinasi seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012) adalah : R = r 2..(I.6) Keterangan ; R : koefisien determinasi r : koefisien korelasi

13 13 I.7.5 Uji Statistik I Uji F Uji F merupakan uji signifikansi yang akan menunjukkan bagaimana hubungan variabel bebas secara bersama-sama (simultan) dengan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2012), persamaan untuk mencari nilai F adalah :. (I.7) R : koefisien determinasi k : jumlah variabel bebas n : jumlah sampel Hasil dari perhitungan nilai F kemudian dibandingkan dengan nilai F pada tabel dengan nilai taraf signifikansi tertentu. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima yaitu berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel terikat. I Uji t Uji t adalah uji statistik parsial yang digunakan untuk menunjukkan hubungan suatu variabel bebas secara individual dengan variabel terikat. Nilai t pada suatu analisis dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Sugiyono, 2012) :. (I.8) (I.9)

14 14 b : koefisien regresi variabel bebas s : simpangan baku untuk koefisien variabel bebas. X : variabel bebas : rata-rata variabel bebas n : jumlah sampel Hasil dari hitungan uji t kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi tertentu. Kriteria yang diharapkan pada suatu analisis regresi adalah nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Apabila pada masing-masing variabel bebas memiliki nilia t hitung lebih besar dari nilai t tabel, dapat disimpulkan bahwa tiap variabel bebas memiliki hubungan yang signifikan secara individu dengan variabel terikat. I Uji Multikolinieritas Gejala multikolinieritas adalah gejala adanya hubungan linear antara variabel bebas dalam model regresi berganda. Untuk mengetahui adanya multikolinieritas atau tidak dalam model regresi berganda maka dilakukan uji multikolinearitas. Jika dalam model terdapat multikolinearitas maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan yang tinggi. Salah satu cara mendeteksi gejala multikolinieritas adalah dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Gujarati, 1997) :. (I.10) Apabila nilai VIF > 10 maka terdapat gejala multikolinieritas dalam model regresi linier berganda yang akan digunakan.

15 Evaluasi Model Penilaian COV (Coefficient of Variation) COV (coefficient of variation) atau koefisien variasi digunakan untuk mengukur tingkat akurasi model matematis yang digunakan dalam memprediksi nilai tanah. Nilai COV adalah nilai perbandingan simpangan baku dengan rata-rata rasio estimasi nilai tanah dengan nilai tanah yang sudah diketahui. Menurut Eckert (1990) kriteria nilai COV dalam penilaian tanah adalah 10%. Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai COV adalah (Siagian dan Sugiarto, 2000) :. (I.11) s (nilai tanah) =... (I.12) s (nilai tanah) : simpangan baku nilai tanah : estimasi nilai tanah : variabel terikat (nilai tanah) n : jumlah sampel PRD (Price Related Differential) PRD ( Price Related Differential ) adalah tingkat keseragaman nilai estimasi. PRD digunakan untuk melihat tingkat regresifitas atau progresifitas dari model linier. Apabila nilainya di bawah 0,98 maka model tersebut mengalami progresifitas karena nilai estimasi melebihi nilai sebenarnya. Apabila nilai PRD di ats 1,03 maka terjadi regresifitas yaitu nilai estimasi di bawah nilai sebenarnya. Menurut Santoso (2003), nilai PRD dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

16 16... (I.13) : estimasi nilai tanah Y : variabel terikat (nilai tanah) n : jumlah sampel Penentuan Nilai Variabel Bebas Variabel bebas yang masih berupa data kualitatif perlu diberikan nilai untuk mempermudah pengolahan data dan penarikan kesimpulan. Salah satu cara untuk menentukan nilai variabel bebas yang masih berupa data kualitatif adalah dengan proses kuantifikasi. Persamaan untuk mencari nilai variabel bebas yang dikemukakan oleh Sukriningsih (2008) adalah :. (I.14). (I.15) p : rasio antara rata-rata nilai tanah masing-masing kelompok pada variabel bebas dan rata-rata nilai tanah keseluruhan : rata-rata nilai tanah masing-masing kelompok pada variabel bebas : rata-rata nilai tanah secara keseluruhan X si : nilai variabel masing-masing kelompok pada variabel bebas q : p yang terkecil

17 Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili karakteristik populasinya (Siagian dan Sugiarto, 2000). Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan berbagai alasan. Nawawi Margoino (2004), mengungkapkan beberapa alasan tersebut yaitu: 1. Ukuran populasi Apabila jumlah populasi tak terbatas maka tidak mungkin mengumpulkan data dari keseluruhan anggota populasi seperti tersebut, demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar. Misalnya pengumpulan data dari seluruh populasi sapi yang ada di Indonesia sangat tidak praktis karena jumlahnya sangat besar. 2. Masalah biaya Besar-kecilnya biaya suatu penelitian tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang akan diteliti. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, terutama bila objek itu tersebar di wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling adalah satu cara untuk mengurangi biaya. 3. Masalah waktu Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia terbatas maka penelitian dengan menggunakan sampel sangat tepat. 4. Percobaan yang sifatnya merusak Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya.

18 18 5. Masalah ekonomis Penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi karena penelitian sampel lebih hemat biaya, waktu, dan tenaga. Teknik pengambilan sampel atau yang lebih dikenal dengan teknik sampling adalah teknik atau metode untuk memilih dan mengambil anggota-anggota dari populasi yang digunakan sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dibagi menjadi dua yaitu sampling acak dan non acak. Pada sampling acak pemilihan sampel tidak dilakukan secara subyektif jadi setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel sedangkan pada sampling non acak ada sedikit campur tangan dari peneliti pada saat menentukan sampel untuk tujuan tertentu. Jumlah sampel yang akan diambil tidak boleh sembarangan. Penentuan jumlah sampel yang akan diambil dapat menggunakan beberapa cara. Menurut Husein (2004), salah satu menentukan jumlah sampel adalah dengan menggunakan rumus slovin yaitu :.... (I.16) n : jumlah sampel N : jumlah populasi : taraf signifikansi I.8 Hipotesis Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono (2012), hipotesis asosiatif merupakan suatu penyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hipotesis asosiatif pada penelitian ini adalah :

19 19 H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Tidak ada korelasi antara nilai tanah dengan status hak tanah, kondisi lingkungan, dan akses jalan di Kelurahan Terban. Ha : b 1 b 2 b 3 0 Terdapat korelasi antara nilai tanah dengan status hak tanah, kondisi lingkungan, dan akses jalan di Kelurahan Terban. b 1 : koefisien regresi status hak tanah b 2 b 3 : koefisien regresi kondisi lingkungan : koefisien regresi akses jalan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama dunia yaitu Lempeng Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Letak Indonesia yang berada di posisi ring of fire

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Perkembangan bisnis

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Perkembangan bisnis BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan rumah dari waktu ke waktu tidak pernah susut. Kondisi ini tidak lepas dari kenyataan bahwa kebutuhan rumah sebanding dengan pertumbuhan penduduk yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI 2013: KPUP 3.4), tanah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI 2013: KPUP 3.4), tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI 2013: KPUP 3.4), tanah merupakan sesuatu yang mendasar bagi kehidupan dan keberadaan manusia. Hingga kini, tanah masih menjadi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost of Fund terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Periode 2007-2008 maka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi dan jumlahnya yang tetap, namun kebutuhan akan lahan terus

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi dan jumlahnya yang tetap, namun kebutuhan akan lahan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya yang terbatas karena tidak dapat diproduksi dan jumlahnya yang tetap, namun kebutuhan akan lahan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dengan data rasio berdasarkan data time series. Data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Modal Sendiri dan Pendapatan Margin terhadap Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depok, dimulai dari pengumpulan landasan teori dan sumber-sumber data pada awal april 2013. Kemudian dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek

Lebih terperinci

IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria IV.2 Analisis Regresi

IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria IV.2 Analisis Regresi 52 Bab IV Analisis IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai Chi Kuadrat hitung sebesar 128,5865 (lihat Lampiran N), sedangkan Chi Kuadrat tabel dengan α =

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanah sebagai bagian dari ruang muka bumi adalah sarana bagi manusia untuk melaksanakan segala aktivitasnya. Penilaian atas sebidang tanah akan menjadi sangat berbeda,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan dari tanggal 01 Desember 2011 s/d 01 Januari 2011. 2. Tempat Penelitian a. Gambaran Umum Suku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. penting bagi kelangsungan kehidupan manusia, dalam hal ini setiap individu

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. penting bagi kelangsungan kehidupan manusia, dalam hal ini setiap individu BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan sumber daya alam sebagai sarana dalam menyelenggarakan seluruh sivitas kehidupan dan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan kehidupan manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PendekatanPenelitian Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian berupa perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com dan

Lebih terperinci

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta Indah Wulansari F 0299059 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah investasi. Akan tetapi, banyak investasi pada real estate lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. adalah investasi. Akan tetapi, banyak investasi pada real estate lebih banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena tanah merupakan pondasi dari semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah survei, sedangkan metodenya adalah deskriptif analitis, adapun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut hasil

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut hasil BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut hasil penelitian Galton, meskipun ada kecenderungan pada orangtua yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah DER (debt to equity ratio),

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah DER (debt to equity ratio), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah DER (debt to equity ratio), OPM (operating profit margin) dan Harga Saham pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... Daftar Isi Halaman ABSTRACT i ABSTRAK.. ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii BAB I PENDAHULUAN...... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian......

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kontribusi Sektor Pertanian bagi PDRB di Kabupaten Simeulue Kabupaten Simeulue mempunyai sembilan sektor yang memiliki peranan besar dalam kontribusi terhadap PDRB. Indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Tanah ditempatkan sebagai suatu bagian penting bagi kehidupan manusia. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga tanah adalah penilaian atas nilai tanah yang diukur berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satu satuan luas tertentu pada pasaran lahan. Harga tanah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang memiliki pengaruh terhadap kesempatan kerja,

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: 1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penerimaan Pajak Bumi dan bangunan (PBB) sangat penting peranannya bagi pembangunan daerah, tetapi harus disadari bahwa pengadministrasian PBB masih merupakan masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung atau tanpa melalui perantara yang didapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Persamaan Regresi Linear Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Analisis regresi

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi) bisa berbentuk kausalitas dan korelasi. B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi) bisa berbentuk kausalitas dan korelasi. B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif yaitu mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA

ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA ADE FARIANTO PUTRA 1, I PUTU ARTAMA WIGUNA 2, FARIDA RACHMAWATI 3 1 Mahasiswa S2 Manajemen Proyek, FTSP, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian beruntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena di daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (S1) jurusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:24) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di  atau dapat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di bursa efek indonesia (BEI) yang memberikan informasi laporan keuangan pada situs resminya di www.idx.co.id atau dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN Metode penelitian merupakan sekumpulan peraturan dan prosedur atau kerangka berfikir yang digunakan untuk menguji hipoteis suatu penelitian. Metodologi penelitian berperan penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel - variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya pada kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitiaan Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil tempat pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan Penelitiaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih. Istilah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Real Estate dan Properti Real Estate didefinisikan sebagai tanah secara fisik dan benda yang dibangun oleh manusia yang menjadi satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 4 tahun yaitu mulai tahun periode 2009-2012. Dipilihnya BEI sebagai tempat

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang. III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah para Peternak Sapi Perah di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang yang menerima Kredit Ketahanan Pangan dan Energi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Tidak jarang dihadapkan dengan persoalaan yang melibatkan dua atau lebih peubah atau variabel yang ada atau diduga ada dalam suatu hubungan tertentu. Misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilaksanakan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

PENGERTIAN NILAI & PENILAIAN PROPERTI

PENGERTIAN NILAI & PENILAIAN PROPERTI PENGERTIAN NILAI & PENILAIAN PROPERTI PENGERTIAN NILAI Nilai ditafsirkan sebagai makna atau arti (worth) sesuatu barang/benda. Nilai biasanya diwujudkan dalam satuan mata uang. Dalam bidang penilaian properti

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian adalah sebagai berikut: suatu entitas yang akan diteliti. Obyek dapat berupa perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Bank Umum Indonesia yaitu Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang mengeluarkan laporan keuangan periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2000:29) objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE 1995-2010 Fitri Suciani Jaka Pratama Tetiyeni Dwi Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Artikel Skripsi ANALISIS PENGARUH NET TO PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, PERTUMBUHAN ASET, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Peneliti ini menggunakan data sekunder, obyek penelitian menunjukkan data dari laporan keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada PT Surya Toto Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada data data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Spirit Attitude Integrity ( SAI) Indonesia Cabang Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam merencanakan sebuah penelitian, metode merupakan salah satu hal penting yang harus ditentukan karena metode erat kaitannya dengan cara atau teknik yang

Lebih terperinci

PENGERTIAN Hak Milik Hak Guna Usaha Hak Guna Bangunan Hak Pakai Hak Milik adalah hak turuntemurun,

PENGERTIAN Hak Milik Hak Guna Usaha Hak Guna Bangunan Hak Pakai Hak Milik adalah hak turuntemurun, LAMPIRAN: 1 Persandingan Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai Menurut Undang-Undang Pertanahan Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria PENGERTIAN Hak Milik Hak Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam buku Sugiono, menurut tingkat explanasinya atau tingkat penjelas yaitu dimana penelitian yang menjelaskan kedudukan variabelvariabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi hampir seluruh sektor perekonomian. Akibat dari ketidakstabilan tersebut banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian pengujian hipotesis. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Subyek Penelitian 3.1.1. Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah. 3.1.2. Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada Perusahaan Roti Aflah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 42 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Menurut Jogiyanto (2007 : 61), objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah Perusahaan Properti dan Real Estate yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek dari penelitian

Lebih terperinci