BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Hengki Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan aset yang memiliki nilai ekonomi dan sosial bagi orang atau yang memilikinya. Saat ini harga bidang tanah merupakan informasi penting yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan akan tanah bagi masyarakat sangat penting dan merupakan fungsi pokok bagi kelangsungan hidup (sebagai tempat tinggal atau sarana investasi). Perkembangan zaman yang semakin maju dan perkembangan penduduk yang semakin meningkat, menyebabkan arti dan fungsi tanah bagi kehidupan manusia semakin meningkat pula, baik bagi pelaksanaan pembangunan nasional maupun untuk kebutuhan manusia secara pribadi. Tanah merupakan kekayaan alam yang mempunyai arti sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat disadari karena sebagian besar dari kehidupan manusia tergantung pada tanah. Begitu pentingnya tanah bagi manusia dapat dilihat dari kenyataan bahwa manusia tidak mungkin hidup terlepas dari tanah. Namun laju pertumbuhan penduduk khususnya di suatu daerah tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang tersedia, sehingga menyebabkan tanah - tanah yang tersedia tidak cukup luas untuk menampung orang - orang yang ingin tinggal di atasnya. Selain itu untuk mendapatkan tanah sangatlah sulit, karena tanah mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Jadi tidak mengherankan bahwa persoalan bidang tanah selalu terjadi dalam masyarakat. Harga transaksi bidang tanah merupakan harga jual beli tanah yang disepakati antara dua belah pihak yaitu penjual dan pembeli dan terdapat suatu perjanjian didalamnya. Harga bidang tanah digunakan sebagai gambaran atas nilai tanah atau dengan dapat dikatakan harga tanah mencerminkan nilai tanah, terutama nilai strategis bidang tanah tersebut. 1
2 Harga sebidang tanah juga dapat ditentukan oleh jenis kegiatan yang ditempatkan di atasnya dan terwujud dalam bentuk penggunaan tanah. Sebidang tanah akan memiliki nilai atau harga yang tinggi bila terletak pada lokasi yang strategis (aktifitas ekonomi yang tinggi, lokasi mudah dijangkau dan tersedia infrastruktur yang lengkap). Harga bidang tanah bergerak turun seiring jarak dari pusat kota (produktif) ke arah pedesaan (konsumtif). Tidak hanya itu, harga bidang tanah juga dipengaruhi oleh status kepemilikan tanahnya. Pemilihan lokasi penelitian yaitu Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, didasarkan pada kenyataan bahwa daerah ini merupakan daerah dengan jumlah administrasi yang banyak dengan plotting lokasi transaksi bidang tanah yang banyak dan hampir menyebar di semua daerah juga harga transaksi bidang tanahnya yang tinggi dibandingkan dengan daerah lain disekitarnya. Kecamatan Banguntapan yang memiliki posisi cukup strategis terhadap pusat kegiatan perkotaan sehingga wilayah ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi daerah yang padat bangunan dengan adanya jual beli perbidang tanah. Berdasar kompleksitas permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk membuat peta prismatik total harga transaksi bidang tanah berdasar status tanah di daerah tersebut agar dapat mempermudah dalam membandingkan perbedaan tingginya harga bidang tanah di daerah penelitian yang satu dengan yang lainnya. Karena wilayah ini banyak mengalami transaksi jual beli perbidang tanah dengan harga yang tinggi maka dilakukan penelitian dengan judul Sistem Informasi Geografi Untuk Visualisasi Peta Prismatik Total Harga Transaksi Bidang Tanah Di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Bulan Februari Hingga April Tahun Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan banyak kemudahan dalam berbagai hal. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk penilaian dan penyajian obyek adalah Sistem Informasi Geografi. Sistem Informasi Geografi diperlukan dalam rangka memahami dan mengelola dunia nyata berkaitan dengan data spasial atau data keruangan. 2
3 Kemampuan SIG inilah yang coba dimanfaatkan secara praktis untuk memvisualisasikan total harga transaksi bidang tanah tanah secara prismatik dengan harapan untuk efisien dalam prosesnya. Dengan adanya peta prismatik akan memberikan informasi geografis serta visual keadaan harga bidang tanah dengan perspektif, sebagai media yang menarik, mudah dimengerti oleh penggunanya, serta dapat menampilkan bentuk dan luasan secara real (nyata) dari data spasial dengan memperlihatkan variasi tinggi pada harga bidang tanah di daerah penelitian. Melalui Tugas Akhir ini, akan dibahas mengenai pembuatan peta prismatik total transaksi bidang tanah beruntuk pelayanan informasi jual beli perbidang tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul. Juga penggunaan data dengan format.dwg dan koordinat TM3 Zona 49.1 S dari Badan Pertanahan Nasional yang berupa data bidang tanah atau lebih sering dikenal dengan peta pendaftaran tanah yang diolah melalui software ArGIS Rumusan Masalah Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang sangat pesat berdampak terhadap peningkatan kebutuhan ruang sebagai tempat tinggal maupun pemanfaatan lahan lainnya sebagai sarana pendukung berbagai bidang kegiatan yang dilakukan di bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Hal ini berdampak pada tingkat harga transaksi bidang tanah yang memiliki sifat dinamis yang selau berubah dan cenderung mengalami peningkatan. Harga bidang tanah merupakan tolok ukur yang penting dalam proses jual beli bidang. Peta prismatik merupakan salah satu cara untuk menampilkan perbandingan variasi harga bidang tanah di daerah yang satu dengan yang lainnya dan sebagai informasi meningkatnya harga transaksi bidang tanah di lokasi yang sama di masa mendatang. Daerah penelitian yang dipilih yaitu Kecamatan Banguntapan, alasan pemilihan daerah penelitian karena ini merupakan daerah yang dinamis terhadap pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan pusat pelayanan 3
4 masyarakat juga daerah yang berada di sebelah Timur Laut ibukota Kabupaten Bantul. Sehingga sesuai untuk dilakukannya penelitian mengenai visualisasi peta prismatik total harga transaksi bidang tanah di Kecamatan Banguntapan selama 3 bulan yaitu bulan Februari hingga April. Status tanah mempunyai pengaruh terhadap harga bidang tanah kaitannya dengan kepemilikannya. Tingginya harga bidang tanah tidak hanya dilihat dari status kepemilikan tanahnya, namun juga lokasi, luasan bidang tanah serta aksesibilitas yang melewati daerah tersebut. Namun karena visualisasi peta prismatik ini digunakan untuk menampilkan total harga transaksi bidang tanah saja sehingga keterangan data lain seperti luasan, harga tanah per m 2 tidak dimasukkan dalam proses penelitian. Penelitian tentang peta prismatik harga bidang tanah ini menggunakan data peta pendaftaran dengan koordinat TM3 zone 49.1 S dari BPN untuk menyadap dan memperoleh informasi mengenai lokasi sebaran transaksi harga bidang tanah berdasar status tanah, yang menjadi salah satu data utama. Visualisasi peta prismatik perlu dilakukan karena data yang berkaitan dengan harga bidang tanah dapat bermanfaat dalam hal perencanaan, pelaksaanan, dan menejemen pertanahan serta pemungutan pajak yang berasal dari sumber daya lahan. ArcGIS sebagai perangkat lunak Sistem Informasi Geografi (SIG), diharapkan mampu merepresentasikan hasil akhir dari tujuan penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui permasalahan yang mendasari pemilihan judul penelitian Sistem Informasi Geografi Untuk Visualisasi Peta Prismatik Total Harga Transaksi Bidang Tanah Di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Bulan Februari Hingga April Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Bagaimana visualisasi peta prismatik dari total harga transaksi bidang tanah di Kecamatan Banguntapan? 4
5 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Menghasilkan data spasial dan memberikan informasi total harga transaksi bidang tanah selama bulan Februari hingga April dengan visualisasi peta prismatik. 2. Membuat peta prismatik total harga transaksi bidang tanah berdasar status tanah di Kecamatan Banguntapan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat dipandang dari dua segi, yaitu secara praktis dan keilmuan. 1. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penilai di instansi pemerintahan seperti Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) ataupun Badan Pertanahan Nasional, agar penilaian yang dilakukan lebih menjunjung tingkat keadilan dan keseragaman. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui informasi - informasi mengenai keadaan/gambaran harga bidang tanah dan lokasi transaksi bidang tanah yang populer untuk keperluan transaksi pertanahan. 2. Secara keilmuan, penelitian ini dapat menjadi sumbangsih untuk berbagai penelitian sejenis, mengenai metode pengolahan data dalam penilaian tanah dan properti, khususnya untuk keperluan Pajak Bumi dan Bangunan, sehingga secara aktual akan semakin berkembang. 1.5 Batasan Istilah Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi 5
6 yaitu pemasukan data, manajemen data, manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Peta Prismatik adalah peta prisma yang menggunakan poligon yang terangkat dalam bentuk masing - masing daerah pada peta untuk menyampaikan informasi tentang nilai - nilai variabel respon. Status Lahan adalah informasi yang menggambarkan kepemilikan lahan yang ada di suatu wilayah. Transaksi Bidang Tanah adalah proses jual beli tanah dan beretemunya anatara penjual dengan pembeli dimana terdapat suatu perjanjian dan kesepatakan di dalamnya. 6
BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanah sebagai salah satu sumber daya yang akan mendorong manusia dalam kehidupannya untuk berperilaku secara unik terhadap tanah atau bidang tanah tersebut. Tanah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar. nonverbal antara pembuat peta dengan pengguna peta.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar (kertas) yang diproyeksikan dan skalakan. Peta merupakan alat komunikasi nonverbal antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dapat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya. Komputer sudah banyak digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kotamadya Jakarta Pusat yang terletak di tengah-tengah Provinsi DKI Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota Jakarta, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan mengorganisasi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemetaan kriminal sudah lama menjadi bagian terpenting dari analisis kriminal. Sebelum ditemukannya komputer, pemetaan tindak kejahatan sudah dilakukan secara manual
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan tempat dimana seseorang melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah Menengah Atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat pesat dewasa ini semakin luas. Komputer merupakan alat bantu yang memberikan kemudahan bagi manusia untuk
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Konsep Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui potensi terjadinya banjir di suatu wilayah dengan memanfaatkan sistem informasi geografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia
Lebih terperinciSISTEM IFORMASI GEOGRAFI
SISTEM IFORMASI GEOGRAFI A. DEFINISI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) Informasi permukaan bumi telah berabad-abad disajikan dalam bentuk peta. Peta yang mulai dibuat dari kulit hewan, sampai peta yang dibuat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. 1.1 Kesimpulan. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN 1.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Penyusunan data atribut (keterangan) aset tanah dan bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga tanah adalah penilaian atas nilai tanah yang diukur berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satu satuan luas tertentu pada pasaran lahan. Harga tanah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar (kertas) yang diproyeksikan dan skalakan. Peta merupakan alat komunikasi nonverbal antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dihindari. Kebutuhan rumah bahkan termasuk ke dalam kebutuhan primer selain makanan dan pakaian. Dengan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki kurang lebih 17.508 pulau (Indonesia.go.id). Wilayah Indonesia didominasi laut dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi manajemen infrastruktur telah mengalami kemajuan sangat pesat. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah informasi yang akurat. Sistem informasi pengolahan data
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi di era globalisasi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman dan lajunya kebutuhan. Kondisi ini menuntut sebuah perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi penggunaan lahan dinamis, sehingga perlu terus dipantau. dilestarikan agar tidak terjadi kerusakan dan salah pemanfaatan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan sangat diperlukan untuk kelanjutan hidup manusia. Kemajuan pembangunan di suatu wilayah sejalan dengan peningkatan jumlah pertumbuhan penduduk yang diiringi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan bangunan berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Timur adalah provinsi di bagian timur Pulau Jawa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Timur adalah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi Jawa Timur saat ini tumbuh menjadi provinsi besar yang modern. Dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota besar akan mengalami perkembangan, dimana perkembangan tersebut berdampak pada daerah disekitarnya. Salah satu dampak yang terjadi adalah munculnya istilah kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. permintaan akan lahan pemukiman. Berbagai tingkatan profesi dan tingkatan pendapatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya penduduk di DKI Jakarta menyebabkan semakin bertambahnya permintaan akan lahan pemukiman. Berbagai tingkatan profesi dan tingkatan pendapatan menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, masih cukup tinggi. Salah satu penyebab adanya laju pertambahan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sampah merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Hampir setiap kegiatan yang dilakukan manusia selalu menghasilkan sampah, terutama
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. prosedur (tata kerja) ilmiah geografi, untuk mencapai tujuan penelitian, di bidang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian geografi adalah tata cara kerja atau pedoman yang sistematis untuk memahami obyek penelitian gegrafi, dengan menggunakan alat dan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan penggunaan lahan merupakan obyek kajian yang dinilai penting untuk diteliti karena dapat berkaitan dengan masalah global maupun lokal. Masalah dari perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota merupakan pusat dari segala kegiatan yang terdapat di suatu wilayah, baik kegiatan pemerintahan, pendidikan, perdagangan, pelayanan, jasa, industri dan kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengingat hal tersebut pembangunan pendidikan memerlukan perencanaan, dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun ke tahun membuat kebutuhan akan mesin Anjungan Tunai Mandiri(ATM)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin padatnya aktivitas masyarakat Indonesia khususnya di DKI Jakarta dari tahun ke tahun membuat kebutuhan akan mesin Anjungan Tunai Mandiri(ATM) semakin meningkat.
Lebih terperinciGambar 6. Peta Lokasi Kabupaten Majalengka (Sumber : PKSKL IPB 2012)
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 5 Juli 2013, meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan pengamatan lapangan (ground
Lebih terperinciBAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Salah satu dari sekian banyak sumber daya alam yang diciptakan oleh Allah SWT untuk kelangsungan hidup manusia adalah tanah atau lahan. Pengertian tanah menurut Sumaryo
Lebih terperinci1. Benda tempat tumbuhnya tanaman (soil), ukurannya adalah tingkat kesuburannya,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tanah merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia untuk sarana berlindung dan melakukan kegiatannya. Di samping itu, tanah juga sebagai sarana produksi barang
Lebih terperinciPenggunaan Sistem Informasi Geografis untuk Memetakan Distribusi Snack Move Industries
Penggunaan Sistem Informasi Geografis untuk Memetakan Distribusi Snack Move Industries Andito Haryo Saputro K3513011 PTIK A PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN DAN TEKNIK KEJURUAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Diresmikannya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonom pada tanggal 17 Oktober 2001 mengandung konsekuensi adanya tuntutan peningkatan pelayanan
Lebih terperinciBab IV Analisis Hasil Penelitian
Bab IV Analisis Hasil Penelitian Pada dasarnya tujuan pembentukan Kadaster 3 Dimensi dalam penelitian ini adalah untuk menunjang tujuan Pendaftaran Tanah dalam melakukan kegiatannya terhadap HMASRS. Analisis
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan
1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang di rancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia terus bertambah setiap tahun. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tidak menunjukkan peningkatan, justru sebaliknya laju pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kota seringkali diidentikkan dengan berkembangnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kota seringkali diidentikkan dengan berkembangnya kawasan bisnis maupun kawasan niaga. Gejala menjamurnya pembangunan fisik yang berlebihan dipastikan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan pada saat ini, maka turut berkembang pula teknologi yang digunakan. Dalam kesehariannya, manusia selalu membutuhkan teknologi
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi
Lebih terperinciSejalan dengan berkembangnya suatu kota atau wilayah dan meningkatnya kebutuhan manusia, infrastruktur jalan sangat diperlukan untuk menunjang proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem transportasi terutama infrastruktur jaringan jalan merupakan salah satu modal utama dalam perkembangan suatu wilayah. Pada daerah perkotaan, terutama, dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa merupakan sumber daya yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dalam Undang - Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi penginderaan jauh yang semakin pesat menyebabkan penginderaan jauh menjadi bagian penting dalam mengkaji suatu fenomena di permukaan bumi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor kualitas hidup yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor kualitas hidup yang mencerminkan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Peningkatan bidang kesehatan sangat penting untuk
Lebih terperinciBAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Persiapan 3.1.1.Persiapan Administrasi a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas lampung kepada CV. Geoplan Nusantara b. Transkrip nilai semester
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah uang. Salah satu yang menunjang aktivitas manusia adalah alat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kita memasuki kehidupan yang serba modern. Pada kehidupan modern ini tentulah selalu mengutamakan waktu, bahkan ada istilah waktu adalah uang. Salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Purwadhi (1994) dalam Husein (2006) menyatakan: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Ada beberapa pengertian dari sistem informasi geografis, diantaranya yaitu: a) Purwadhi (1994) dalam
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KERAJINAN TANGAN DI KOTA BOGOR BERBASIS WEBSITE
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KERAJINAN TANGAN DI KOTA BOGOR BERBASIS WEBSITE NAMA : Yuniati NPM : 17112964 JURUSAN : Sistem Informasi PEMBIMBING : Lely Prananingrum, Skom, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu
i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 Latar Belakang... 2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Keluaran... 4 TENTANG WebSIGIT... 5 Fungsi dan Manfaat... 5
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sistem informasi dapat di implementasikan terhadap banyak hal. Salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG merupakan aplikasi sistem informasi yang memuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu
Lebih terperinciSeminar Nasional Informatika 2008 (semnasif 2008) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 24 Mei 2008
PEMANFAATAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI SEBUAH SOLUSI PADA PENGATURAN RUTE ANGKUTAN UMUM PADA DINAS LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN (DLLAJ) SURAKARTA Ema Utami 1, Anisa Rahmanti 2 1,2 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
1. Sistem Informasi Geografi merupakan Sistem informasi yang memberikan gambaran tentang berbagai gejala di atas muka bumi dari segi (1) Persebaran (2) Luas (3) Arah (4) Bentuk 2. Sarana yang paling baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak Daerah ditetapkan dengan undang-undang yang. dengan perkembangan teknologi khususnya dibidang komputer.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak daerah adalah iuran wajib pajak kepada daerah untuk membiayai pembangunan daerah. Pajak Daerah ditetapkan dengan undang-undang yang pelaksanaannya untuk daerah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dengan judul Dampak Pembangunan Jalan Arteri
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dengan judul Dampak Pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba Terhadap Penggunaan Lahan di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kawasan perkotaan di Indonesia cenderung mengalami permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kawasan perkotaan di Indonesia cenderung mengalami permasalahan kependudukan, yaitu tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terutama akibat arus urbanisasi
Lebih terperinciBAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan
35 BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Tahapan Pelaksanaan Secara khusus tahapan pelaksanaan pembuatan Peta Lahan Investasi ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini : Persiapan Administrasi Situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya lahan yang terdapat pada suatu wilayah, pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya lahan yang terdapat pada suatu wilayah, pada dasarnya merupakan modal dasar pembangunan yang perlu digali dan dimanfaatkan dengan memperhatikan karakteristiknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan perumahan semakin meningkat sedangkan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan perumahan semakin meningkat sedangkan informasi tentang perumahan yang ada sangat terbatas. Pembangunan perumahan didominasi oleh pembangunan rumah-rumah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan teknologi komputer berkembang seiring dengan perjalanan waktu. Berbagai aplikasi telah atau sedang dikembangkan untuk memudahkan manusia dalam memecahkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan dengangaris pantai mencapai sepanjang 81.000 km. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kota merupakan obyek geografis yang sangat popular di semua kalangan masyarakat, sehingga menjadikan kota sebagai objek kajian yang menarik untuk dikaji baik itu bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami dinamika. Dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 2011 hingga 2016 cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta merupakan kota dengan penduduk terpadat di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah 9.607.787 jiwa. Salah satu
Lebih terperinciTabel 1.1 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Banguntapan Tahun 2010 dan Tahun 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tempat tinggal merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan karena merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Tempat tinggal menjadi sarana untuk berkumpul,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah suatu sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Tujuan dari sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Jumlah penduduk Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 1990 jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau peristiwa yang terjadi di muka bumi yang timbul dari aktifitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara ataupun daerah. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING
BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF BATAS KAWASAN DAN WILAYAH ADMINISTRASI DIREKTORAT PENGUKURAN DASAR DEPUTI BIDANG SURVEI, PENGUKURAN DAN PEMETAAN BADAN PERTANAHAN
Lebih terperinciPengertian Sistem Informasi Geografis
Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perwilayahan adalah usaha untuk membagi bagi permukaan bumi atau bagian permukaan bumi tertentu untuk tujuan yang tertentu pula (Hadi Sabari Yunus, 1977).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci kesuksesan bagi setiap orang. Dengan adanya pendidikan manusia mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk mewujudkan cita-citanya. Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Aetra Air Tangerang merupakan perusahaan hasil kerjasama pemerintah kabupaten Tangerang dengan pihak swasta (KPS) yang menyuplai kebutuhan air bersih bagi penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik. Terwujudnya sistem sanitasi yang baik tidaklah mudah, diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas kebersihan lingkungan menjadi pokok utama dalam menjaga kelangsungan hidup manusia. Salah satu aspek utama yang mencerminkan kondisi kualitas kebersihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh daya beli masyarakat (Pasal 3, Undang-undang No. 14 Tahun 1992
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi jalan diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, tertib dan teratur, nyaman dan efisien,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan dan kemajuan yang telah disesuaikan pada
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi dan Teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA Agus Rudiyanto 1 1 Alumni Jurusan Teknik Informatika Univ. Islam Indonesia, Yogyakarta Email: a_rudiyanto@yahoo.com (korespondensi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini begitu banyak pembangunan di wilayah perkotaan atau di
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak pembangunan di wilayah perkotaan atau di pinggiran kota seiring berkembangnya zaman dan sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Lebih terperinciBEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG SISTEM DAN KERANGKA REFERENSI KOORDINAT UNTUK DKI JAKARTA. Hasanuddin Z. Abidin
BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG SISTEM DAN KERANGKA REFERENSI KOORDINAT UNTUK DKI JAKARTA Hasanuddin Z. Abidin Jurusan Teknik Geodesi, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132 e-mail : hzabidin@gd.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Barat. Kota ini didirikan pada tahun 1810 pada masa penjajahan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2003 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT, DAN KABUPATEN KEPULAUAN ARU DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciA. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa
A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa wilayah dalam bentuk informasi spatial (keruangan). GIS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hujan terus meningkat, hal ini tidak diimbangi oleh daerah resapan air,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai Negara tropis, Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada setiap tahunnya terutama musim hujan, frekuensi curah hujan terus meningkat,
Lebih terperinciKata kunci : Perubahan lahan, nilai tanah.
Analisis Perubahan Zona Nilai Tanah Akibat Perubahan Penggunaan Lahan Di Kota Denpasar Tahun 2007 Dan 2011. Antonius G Simamora 1) Ir. Sawitri, M.Si 2) Ir. Hani ah 3) 1) Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas
Lebih terperinciKarena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?
PENGUKURAN KEKOTAAN Geographic Information System (1) Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng Geomatic Engineering Study Program Dept. Of Geodetic Engineering Permohonan GIS!!! Karena tidak pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan citra resolusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan manusia akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak sistem
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Atas (SMA) Swasta, Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Madrasah Aliyah Swasta
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandar Lampung memiliki beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat diantaranya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan alasan mengapa penulis mengambil judul dari masalah yang dialami atau disebut juga latar belakang, rumusan masalah dan batasan masalah dari judul
Lebih terperinciRGS Mitra 1 of 12 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LINGGA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
RGS Mitra 1 of 12 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LINGGA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam pembangunan nasional sangat didukung oleh pembiayaan yang berasal dari masyarakat, yaitu penerimaan pajak. Segala bentuk fasilitas umum seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi merupakan salah satu penyebab utama tumbuhnya kotakota di Indonesia. Salah satu kota yang memiliki populasi penduduk terbesar di dunia adalah Jakarta. Provinsi
Lebih terperinci