BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana penelitian kualitatif bermaksud untuk memberi makna atas fenomena secara holistik dan harus memerankan dirinya secara aktif dalam seluruh proses studi (Danim, 2002). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana penelitian berusaha mengatahui analisis perencanaan suksesi bisnis keluarga dari perspektif pasangan pemilik beda kebudayaan Brahma Tirta Sari Batik Studio Yogyakarta. Menurut Robert Yin dalam Bungin (2005), studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata. Studi kasus lebih benyak berkutat pada atau berupaya menjawab pertanyaan how (bagaimana) dan why (mengapa), serta pada tingkatan tertentu juga menjawab what (apa/apakah) dalam kegiatan penelitian (Bungin, 2005) 1.2. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dibatasi pada proses perencanaan suksesi bisnis keluarga dari perspektif pasangan pemilik beda kebudayaan Brahma Tirta Sari Batik Studio Yogyakarta. 1

2 1.3. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah pemilik Bisnis Keluarga Brahma Tirta Sari Batik Studio Yogyakarta, sedangkan obyek penelitian adalah analisis perencanaan suksesi bisnis keluarga dari perspektif pasangan pemilik beda kebudayaan Brahma Tirta Sari Batik Studio Yogyakarta Jenis dan Teknik Analisis merupakan fakta empiris untuk memberikan gambaran tentang keadaan atau untuk menjawab persoalan penelitian. Agar dapat menjawab masalah dan persoalan penelitian yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini harus dikumpulkan data yang relevan terhadap masalah penelitian. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian yang berkaitan dengan penelitian dan merupakan data utama dari subyek penelitian. Dalam penelitian ini data primer berupa data hasil wawancara dan observasi secara mendalam kepada anggota keluarga, pemilik serta calon suksesor potensial dari bisnis keluarga Brahma Tirta Sari Batik Studio Yogyakarta. Sementara data sekunder merupakan data yang sudah tersedia yang telah dikumpulkan pihak atau organisasi lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan struktur organisasi, sejarah dan catatan bisnis keluarga Brahma Tirta Sari Batik Studio Yogyakarta Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, ada pun bentuk pengumpulan data primer yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah 2

3 wawancara dan observasi. (Bungin, 2005: 68) mengatakan penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realita sosial yang ada di masyarakat yang menjadi obyek penelitian dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. akan digunakan sebagai pijakan awal dalam melakukan penelitian. Strategi ini dapat digambarkan seperti diagram 2 dibawah ini. Diagram 2. Model Analisis Deskriptif Klasifikasi data Kesimpulan Sumber: Bungin (2005: 68) Peneliti memulai dari proses pengumpulan data primer yang diperoleh dari wawancara dan data sekunder yang didapat dari struktur organisasi, sejarah serta 3

4 catatan bisnis keluarga Brahma Tirta Sari Batik Studio. -data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk diambil kesimpulan dan menjadi hasil dari penelitian. Berlangsungnya proses analisis data melalui beberapa tahapan, antara lain : Mereduksi data Pereduksian data dilakukan dengan mengumpulkan data yang berkenaan dengan fokus permasalahan penelitian. Penyajian data Menyajikan data mengenai proses suksesi pada bisnis keluarga Brahma Tirta Sari Batik Studio. Metode triangulasi Analisis dilakukan dengan mengecek kembali kebenaran data dengan metode triangulasi. Menurut Bungin (2005:193) triangulasi dapat dilakukan dengan menguji pemahaman peneliti dengan pemahaman informan tentang hal-hal yang diinformasikan kepada peneliti. Bungin (2005: 191) memaparkan triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik, dengan cara : Peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi untuk mengumpulkan data. Melakukan uji silang terhadap materi catatan-catatan harian untuk memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan harian 4

5 wawancara dan catatan harian observasi. Apabila ternyata ada yang tidak relevan, peneliti harus mengkonfirmasi perbedaan itu kepada informan. Hasil konfirmasi perlu diuji lagi dengan informasi-informasi sebelumnya karena bisa jadi hasil informasi itu bertentangan dengan informasiinformasi yang telah dihimpun sebelumnya dari informan atau dari sumber-sumber lain. 5

6 6